BEBERAPA KETENTUAN DALAM PANDUANINI DAPAT BERUBAH MENGIKUTIPERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANGBERLAKU. WAJIB PAJAK YANGMEMERLUKAN BANTUAN DAPATMENGHUBUNGI PETUGAS ACCOUNTREPRESENTATIVE (AR) YANG ADA DISEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASIATAU PETUGAS HELP DESK PADA KANTORPELAYANAN PAJAK SETEMPAT,ATAUBIDANG PENYULUHAN PELAYANAN DANHUMAS KANTOR WILAYAH DJP SETEMPAT,ATAU PETUGAS DI KP2KP SETEMPAT
OBYEK YANG DIKENAKAN PPN DAN PPnBM
Pada dasarnya, PPN adalah pajak yang dikenakan atas semua barang dan jasa di dalam daerah pabean, kecuali yang dikecualikan menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Kelompok barang yang dikecualikan / tidak dikenakan PPN menurut Pasal 4A UU PPN adalah :
Barang Hasil Pertambangan/pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya.
Barang Kebutuhan Pokok Berupa beras/gabah, jagung,sagu,kedelai,garam,daging,telur,susu,buah-buahan, dan sayur-sayuran Makanan dan minuman yang disajikan di
hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya Uang, Emas batangan, dan surat berharga
Kelompok jasa yang dikecualikan / tidak dikenakan PPN menurut Pasal 4A UU PPN adalah : Jasa di bidang pelayanan kesehatan medik Jasa di bidang pelayanan sosial Jasa di bidang pengiriman surat dengan
perangko Jasa di bidang keuangan , asuransi, sewa guna
usaha dengan hak opsi Jasa di bidang keagamaan
Jasa di bidang pendidikan Jasa di bidang kesenian dan hiburan yang
telah dikenakan pajak tontonan Jasa di bidang penyiaran yang bukan bersifat
iklan Jasa di bidang angkutan umum di darat dan di
air Jasa di bidang tenaga kerja Jasa di bidang Perhotelan Jasa yang disediakan pemerintah dalam
rangka
Menjalankan pemerintahan secara umum Jasa Penyediaan tempat parkir Jasa Telepon Umum dengan menggunakan
uang logam Jasa pengiriman uang dengan wesel pos Jasa boga atau katering
SELAIN ITU ADA BEBERAPA FASILITAS BERUPA PEMBEBASAN PPN YAITU ATAS :
Barang Kena Pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak (JKP) tertentu sebagaimana diatur dalam PP 146/2000 sebagaimana telah diubah terakhir dengan PP 38/2003 diantaranya adalah : senjata dan alat angkut untuk TNI Polri, buku pelajaran umum/agama dan kitab suci
BKP Tertentu yang bersifat strategis sebagaimana diatur dalam PP 12/2001 sebagaimana telah diubah terakhir dengan PP 46/2003 diantaranya adalah : makanan ternak dan bahan baku makanan ternak, bibit atau benih
Beberapa barang yang atas impor/penyerahannya diberi fasilitas pembebasan PPN harus mensyaratkan adanya Surat Keterangan Bebas (SKB) PPN
TIDAK DILAKUKAN PEMUNGUTAN PPN DAN PPnBM OLEH BENDAHARA ATAS :
Pembayaran yang tidak melebihi Rp. 1 juta termasuk PPN dan PPnBM
Untuk Pembebasan Tanah Pembayaran atas BKP/JKP yang menurut ketentuan perundang-undangan mendapat fasilitas PPN Tidak Dipungut atau Dibebaskan
BBM dan Non-BBM oleh PERTAMINA REKENING TELEPON Jasa Angkutan Udara yang diserahkan perusahaan penerbangan
Untuk Penyerahan BKP/JKP yang menurut ketentuan perundang-undangan tidak dikenakan PPN
CATATAN
Atas pembayaran tagihan termasuk PPN dan PPnBM yang tidak melebihi Rp. 1 juta, tetap terutang PPN dan PPnBM dan faktur pajak tetap dibuat oleh rekanan. PPN dan PPnBM harus dipungut dan disetor oleh REKANAN (bukan//tidak bendahara seperti dalam bahasan ini) sesuai ketentuan yang berlaku umum dan dilaporkan oleh rekanan dengan menggunakan SPT Masa PPN dan PPnBM (Form 1195)
BEBERAPA KETENTUAN DALAM PANDUANINI DAPAT BERUBAH MENGIKUTIPERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANGBERLAKU. WAJIB PAJAK YANGMEMERLUKAN BANTUAN DAPATMENGHUBUNGI PETUGAS ACCOUNTREPRESENTATIVE (AR) YANG ADA DISEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASIATAU PETUGAS HELP DESK PADA KANTORPELAYANAN PAJAK SETEMPAT,ATAUBIDANG PENYULUHAN PELAYANAN DANHUMAS KANTOR WILAYAH DJP SETEMPAT,ATAU PETUGAS DI KP2KP SETEMPAT
PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PPN bendaharawan
Pemungutan PPN dan PPnBM oleh Bendahara dilakukan pada saat pembayaran dengan cara pemotongan langsung dari tagihan Pengusaha Kena Pajak rekanan.
Bendahara wajib menyetor PPN dan PPnBM yang dipungut tersebut ke Bank Persepsi atau Kantor Pos paling lambat 7 (tujuh) hari setelah berakhirnya bulan terjadinya pembayaran tagihan. Dalam hal hari ke-7 jatuh pada hari libur, maka penyetoran dilakukan pada hari kerja berikutnya.
Dalam hal PPN dan PPnBM telah dipungut langsung oleh KPPN, bendahara tidak perlu memungut dan menyetor PPN dan PPnBM.
Adapun cara pemungutan dan penyetoran yang diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 563/KMK.03/2003 adalah sebagai berikut :
PKP rekanan membuat Faktur Pajak dan SSP saat menyampaikan tagihan
SSP diisi dengan NPWP dan identitas PKP rekanan, tetapi penandatanganan dilakukan oleh :
Bendahara pemerintah dalam hal disetor oleh Bendahara, atau
KPPN dalam hal dipotong langsung oleh KPPN
Faktur Pajak dibuat dalam rangkap 3 dengan peruntukkan :
Lembar ke-1 untuk Bendahara atau KPPN Lembar ke-2 untuk arsip PKP rekanan Lembar ke-3 untuk KPP melalui Bendahara atau KPPN
Dalam hal pemungutan PPN dan PPnBM dilakukan oleh Bendaharawan, SSP dibuat rangkap 5 Dalam hal pemungutan PPN dan PPnBM dilakukan oleh KPPN, SSP dibuat rangkap 4
Pada Setiap lembar Faktur Pajak dibubuhi :Cap “Disetor tanggal.......” dan ditandatangani oleh Bendahara, dalam hal pemungutan dan penyetoran PPN dan PPnBM dilakukan oleh bendahara, atau
Dicantumkan nomor dan tanggal advis SPM oleh KPPN dalam hal pemungutan PPN dan PPnBM dilakukan langsung oleh KPPN dan SSP Lembar ke-1 dan Lembar Ke-2 dibubuhi cap “Telah Dibukukan” oleh KPPN
Faktur Pajak dan SSP merupakanabukti pemungutan dan penyetoran PPNdan PPnBM
BEBERAPA KETENTUAN DALAM PANDUANINI DAPAT BERUBAH MENGIKUTIPERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANGBERLAKU. WAJIB PAJAK YANGMEMERLUKAN BANTUAN DAPATMENGHUBUNGI PETUGAS ACCOUNTREPRESENTATIVE (AR) YANG ADA DISEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASIATAU PETUGAS HELP DESK PADA KANTORPELAYANAN PAJAK SETEMPAT,ATAUBIDANG PENYULUHAN PELAYANAN DANHUMAS KANTOR WILAYAH DJP SETEMPAT,ATAU PETUGAS DI KP2KP SETEMPAT
PELAPORAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA PPN bendaharawan
Wajib Pajak Bendaharawan wajib menyampaikan SPT Masa PPN bagi pemungut (form 1101 PUT) setiap bulan selambat-lambatnya akhir bulan berikutnya.
Apabila kewajiban tersebut tidak dilaksanakan, Wajib Pajak dikenakan sanksi administrasi berupa denda (Pasal 7 UU KUP) sebesar Rp. 500.000,-
BEBERAPA KETENTUAN DALAM PANDUANINI DAPAT BERUBAH MENGIKUTIPERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANGBERLAKU. WAJIB PAJAK YANGMEMERLUKAN BANTUAN DAPATMENGHUBUNGI PETUGAS ACCOUNTREPRESENTATIVE (AR) YANG ADA DISEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASIATAU PETUGAS HELP DESK PADA KANTORPELAYANAN PAJAK SETEMPAT,ATAUBIDANG PENYULUHAN PELAYANAN DANHUMAS KANTOR WILAYAH DJP SETEMPAT,ATAU PETUGAS DI KP2KP SETEMPAT
CONTOH PENGHITUNGAN PPN
PEMBAYARAN ATAS BKP YANG DIPUNGUT PPNAtas pengadaan barang berupa komputer dengan nilai barang Rp. 10 juta dan PPN Rp 1 juta
Harga Barang Rp. 10 jutaPPN Rp. 1 jutaTotal tagihan dari rekanan Rp. 11 jutaPPh Pasal 22 yang dipungut1,5% * Rp. 10 juta = (Rp. 150.000)PPN Dipungut10% * Rp. 10 juta = (Rp. 1 juta)
Total PPN dan PPh Yang dipungut (Rp 1.150.000)Dibayar kepada rekanan (oleh bendahara)Rp. 11 juta – Rp 1.150.000 = Rp 9.850.000
BEBERAPA KETENTUAN DALAM PANDUANINI DAPAT BERUBAH MENGIKUTIPERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANGBERLAKU. WAJIB PAJAK YANGMEMERLUKAN BANTUAN DAPATMENGHUBUNGI PETUGAS ACCOUNTREPRESENTATIVE (AR) YANG ADA DISEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASIATAU PETUGAS HELP DESK PADA KANTORPELAYANAN PAJAK SETEMPAT,ATAUBIDANG PENYULUHAN PELAYANAN DANHUMAS KANTOR WILAYAH DJP SETEMPAT,ATAU PETUGAS DI KP2KP SETEMPAT
BEBERAPA KETENTUAN DALAM PANDUANINI DAPAT BERUBAH MENGIKUTIPERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANGBERLAKU. WAJIB PAJAK YANGMEMERLUKAN BANTUAN DAPATMENGHUBUNGI PETUGAS ACCOUNTREPRESENTATIVE (AR) YANG ADA DISEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASIATAU PETUGAS HELP DESK PADA KANTORPELAYANAN PAJAK SETEMPAT,ATAUBIDANG PENYULUHAN PELAYANAN DANHUMAS KANTOR WILAYAH DJP SETEMPAT,ATAU PETUGAS DI KP2KP SETEMPAT
PANDUAN PRAKTIS PANDUAN PRAKTIS PEMUNGUTAN PPN DAN PEMUNGUTAN PPN DAN
PPnBM BAGI BENDAHARA PPnBM BAGI BENDAHARA PEMERINTAHPEMERINTAH
KEWAJIBAN BENDAHARA
Bendahara wajib memungut Pajak Pertambahan Nilain (PPN) dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) atas pengadaan Barang Kena Pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak (JKP) sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 563/KMK.03/2003 tentang Penunjukkan Bendahara Pemerintah Dan Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Untuk Memungut, Menyetor dan Melaporkan Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Beserta Tata Cara Pemungutan, Penyetoran, dan Pelaporannya.
Pemungutan PPnBM dilakukan terhadap pengadaan BKP yang tergolong mewah di dalam daerah pabean yang dilakukan oleh pengusaha yang menghasilkan BKP tersebut (rekanan yang merupakan pabrikan BKP) sehingga pada umumnya bendahara jarang melakukan pemungutan PPnBM
BEBERAPA KETENTUAN DALAM PANDUANINI DAPAT BERUBAH MENGIKUTIPERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANGBERLAKU. WAJIB PAJAK YANGMEMERLUKAN BANTUAN DAPATMENGHUBUNGI PETUGAS ACCOUNTREPRESENTATIVE (AR) YANG ADA DISEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASIATAU PETUGAS HELP DESK PADA KANTORPELAYANAN PAJAK SETEMPAT,ATAUBIDANG PENYULUHAN PELAYANAN DANHUMAS KANTOR WILAYAH DJP SETEMPAT,ATAU PETUGAS DI KP2KP SETEMPAT
PANDUAN PRAKTIS PANDUAN PRAKTIS PEMUNGUTAN PPN DAN PEMUNGUTAN PPN DAN
PPnBM BAGI BENDAHARA PPnBM BAGI BENDAHARA PEMERINTAHPEMERINTAH
KEWAJIBAN BENDAHARA
Bendahara wajib memungut Pajak Pertambahan Nilain (PPN) dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) atas pengadaan Barang Kena Pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak (JKP) sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 563/KMK.03/2003 tentang Penunjukkan Bendahara Pemerintah Dan Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Untuk Memungut, Menyetor dan Melaporkan Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Beserta Tata Cara Pemungutan, Penyetoran, dan Pelaporannya.
Pemungutan PPnBM dilakukan terhadap pengadaan BKP yang tergolong mewah di dalam daerah pabean yang dilakukan oleh pengusaha yang menghasilkan BKP tersebut (rekanan yang merupakan pabrikan BKP) sehingga pada umumnya bendahara jarang melakukan pemungutan PPnBM
BEBERAPA KETENTUAN DALAM PANDUANINI DAPAT BERUBAH MENGIKUTIPERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANGBERLAKU. WAJIB PAJAK YANGMEMERLUKAN BANTUAN DAPATMENGHUBUNGI PETUGAS ACCOUNTREPRESENTATIVE (AR) YANG ADA DISEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASIATAU PETUGAS HELP DESK PADA KANTORPELAYANAN PAJAK SETEMPAT,ATAUBIDANG PENYULUHAN PELAYANAN DANHUMAS KANTOR WILAYAH DJP SETEMPAT,ATAU PETUGAS DI KP2KP SETEMPAT
OBYEK YANG DIKENAKAN PPN DAN PPnBM
Pada dasarnya, PPN adalah pajak yang dikenakan atas semua barang dan jasa di dalam daerah pabean, kecuali yang dikecualikan menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Kelompok barang yang dikecualikan / tidak dikenakan PPN menurut Pasal 4A UU PPN adalah :
Barang Hasil Pertambangan/pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya.
Barang Kebutuhan Pokok Berupa beras/gabah, jagung,sagu,kedelai,garam,daging,telur,susu,buah-buahan, dan sayur-sayuran Makanan dan minuman yang disajikan di
hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya Uang, Emas batangan, dan surat berharga
Kelompok jasa yang dikecualikan / tidak dikenakan PPN menurut Pasal 4A UU PPN adalah : Jasa di bidang pelayanan kesehatan medik Jasa di bidang pelayanan sosial Jasa di bidang pengiriman surat dengan
perangko Jasa di bidang keuangan , asuransi, sewa guna
usaha dengan hak opsi Jasa di bidang keagamaan
Jasa di bidang pendidikan Jasa di bidang kesenian dan hiburan yang
telah dikenakan pajak tontonan Jasa di bidang penyiaran yang bukan bersifat
iklan Jasa di bidang angkutan umum di darat dan di
air Jasa di bidang tenaga kerja Jasa di bidang Perhotelan Jasa yang disediakan pemerintah dalam
rangka
Menjalankan pemerintahan secara umum Jasa Penyediaan tempat parkir Jasa Telepon Umum dengan menggunakan
uang logam Jasa pengiriman uang dengan wesel pos Jasa boga atau katering
SELAIN ITU ADA BEBERAPA FASILITAS BERUPA PEMBEBASAN PPN YAITU ATAS :
Barang Kena Pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak (JKP) tertentu sebagaimana diatur dalam PP 146/2000 sebagaimana telah diubah terakhir dengan PP 38/2003 diantaranya adalah : senjata dan alat angkut untuk TNI Polri, buku pelajaran umum/agama dan kitab suci
BKP Tertentu yang bersifat strategis sebagaimana diatur dalam PP 12/2001 sebagaimana telah diubah terakhir dengan PP 46/2003 diantaranya adalah : makanan ternak dan bahan baku makanan ternak, bibit atau benih
Beberapa barang yang atas impor/penyerahannya diberi fasilitas pembebasan PPN harus mensyaratkan adanya Surat Keterangan Bebas (SKB) PPN
TIDAK DILAKUKAN PEMUNGUTAN PPN DAN PPnBM OLEH BENDAHARA ATAS :
Pembayaran yang tidak melebihi Rp. 1 juta termasuk PPN dan PPnBM
Untuk Pembebasan Tanah Pembayaran atas BKP/JKP yang menurut ketentuan perundang-undangan mendapat fasilitas PPN Tidak Dipungut atau Dibebaskan
BBM dan Non-BBM oleh PERTAMINA REKENING TELEPON Jasa Angkutan Udara yang diserahkan perusahaan penerbangan
Untuk Penyerahan BKP/JKP yang menurut ketentuan perundang-undangan tidak dikenakan PPN
CATATAN
Atas pembayaran tagihan termasuk PPN dan PPnBM yang tidak melebihi Rp. 1 juta, tetap terutang PPN dan PPnBM dan faktur pajak tetap dibuat oleh rekanan. PPN dan PPnBM harus dipungut dan disetor oleh REKANAN (bukan//tidak bendahara seperti dalam bahasan ini) sesuai ketentuan yang berlaku umum dan dilaporkan oleh rekanan dengan menggunakan SPT Masa PPN dan PPnBM (Form 1195)
BEBERAPA KETENTUAN DALAM PANDUANINI DAPAT BERUBAH MENGIKUTIPERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANGBERLAKU. WAJIB PAJAK YANGMEMERLUKAN BANTUAN DAPATMENGHUBUNGI PETUGAS ACCOUNTREPRESENTATIVE (AR) YANG ADA DISEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASIATAU PETUGAS HELP DESK PADA KANTORPELAYANAN PAJAK SETEMPAT,ATAUBIDANG PENYULUHAN PELAYANAN DANHUMAS KANTOR WILAYAH DJP SETEMPAT,ATAU PETUGAS DI KP2KP SETEMPAT
PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PPN bendaharawan
Pemungutan PPN dan PPnBM oleh Bendahara dilakukan pada saat pembayaran dengan cara pemotongan langsung dari tagihan Pengusaha Kena Pajak rekanan.
Bendahara wajib menyetor PPN dan PPnBM yang dipungut tersebut ke Bank Persepsi atau Kantor Pos paling lambat 7 (tujuh) hari setelah berakhirnya bulan terjadinya pembayaran tagihan. Dalam hal hari ke-7 jatuh pada hari libur, maka penyetoran dilakukan pada hari kerja berikutnya.
Dalam hal PPN dan PPnBM telah dipungut langsung oleh KPPN, bendahara tidak perlu memungut dan menyetor PPN dan PPnBM.
Adapun cara pemungutan dan penyetoran yang diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 563/KMK.03/2003 adalah sebagai berikut :
PKP rekanan membuat Faktur Pajak dan SSP saat menyampaikan tagihan
SSP diisi dengan NPWP dan identitas PKP rekanan, tetapi penandatanganan dilakukan oleh :
Bendahara pemerintah dalam hal disetor oleh Bendahara, atau
KPPN dalam hal dipotong langsung oleh KPPN
Faktur Pajak dibuat dalam rangkap 3 dengan peruntukkan :
Lembar ke-1 untuk Bendahara atau KPPN Lembar ke-2 untuk arsip PKP rekanan Lembar ke-3 untuk KPP melalui Bendahara atau KPPN
Dalam hal pemungutan PPN dan PPnBM dilakukan oleh Bendaharawan, SSP dibuat rangkap 5 Dalam hal pemungutan PPN dan PPnBM dilakukan oleh KPPN, SSP dibuat rangkap 4
Pada Setiap lembar Faktur Pajak dibubuhi :Cap “Disetor tanggal.......” dan ditandatangani oleh Bendahara, dalam hal pemungutan dan penyetoran PPN dan PPnBM dilakukan oleh bendahara, atau
Dicantumkan nomor dan tanggal advis SPM oleh KPPN dalam hal pemungutan PPN dan PPnBM dilakukan langsung oleh KPPN dan SSP Lembar ke-1 dan Lembar Ke-2 dibubuhi cap “Telah Dibukukan” oleh KPPN
Faktur Pajak dan SSP merupakanabukti pemungutan dan penyetoran PPNdan PPnBM
BEBERAPA KETENTUAN DALAM PANDUANINI DAPAT BERUBAH MENGIKUTIPERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANGBERLAKU. WAJIB PAJAK YANGMEMERLUKAN BANTUAN DAPATMENGHUBUNGI PETUGAS ACCOUNTREPRESENTATIVE (AR) YANG ADA DISEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASIATAU PETUGAS HELP DESK PADA KANTORPELAYANAN PAJAK SETEMPAT,ATAUBIDANG PENYULUHAN PELAYANAN DANHUMAS KANTOR WILAYAH DJP SETEMPAT,ATAU PETUGAS DI KP2KP SETEMPAT
PELAPORAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA PPN bendaharawan
Wajib Pajak Bendaharawan wajib menyampaikan SPT Masa PPN bagi pemungut (form 1101 PUT) setiap bulan selambat-lambatnya akhir bulan berikutnya.
Apabila kewajiban tersebut tidak dilaksanakan, Wajib Pajak dikenakan sanksi administrasi berupa denda (Pasal 7 UU KUP) sebesar Rp. 500.000,-
BEBERAPA KETENTUAN DALAM PANDUANINI DAPAT BERUBAH MENGIKUTIPERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANGBERLAKU. WAJIB PAJAK YANGMEMERLUKAN BANTUAN DAPATMENGHUBUNGI PETUGAS ACCOUNTREPRESENTATIVE (AR) YANG ADA DISEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASIATAU PETUGAS HELP DESK PADA KANTORPELAYANAN PAJAK SETEMPAT,ATAUBIDANG PENYULUHAN PELAYANAN DANHUMAS KANTOR WILAYAH DJP SETEMPAT,ATAU PETUGAS DI KP2KP SETEMPAT
CONTOH PENGHITUNGAN PPN
PEMBAYARAN ATAS BKP YANG DIPUNGUT PPNAtas pengadaan barang berupa komputer dengan nilai barang Rp. 10 juta dan PPN Rp 1 juta
Harga Barang Rp. 10 jutaPPN Rp. 1 jutaTotal tagihan dari rekanan Rp. 11 jutaPPh Pasal 22 yang dipungut1,5% * Rp. 10 juta = (Rp. 150.000)PPN Dipungut10% * Rp. 10 juta = (Rp. 1 juta)
Total PPN dan PPh Yang dipungut (Rp 1.150.000)Dibayar kepada rekanan (oleh bendahara)Rp. 11 juta – Rp 1.150.000 = Rp 9.850.000
BEBERAPA KETENTUAN DALAM PANDUANINI DAPAT BERUBAH MENGIKUTIPERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANGBERLAKU. WAJIB PAJAK YANGMEMERLUKAN BANTUAN DAPATMENGHUBUNGI PETUGAS ACCOUNTREPRESENTATIVE (AR) YANG ADA DISEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASIATAU PETUGAS HELP DESK PADA KANTORPELAYANAN PAJAK SETEMPAT,ATAUBIDANG PENYULUHAN PELAYANAN DANHUMAS KANTOR WILAYAH DJP SETEMPAT,ATAU PETUGAS DI KP2KP SETEMPAT
BEBERAPA KETENTUAN DALAM PANDUANINI DAPAT BERUBAH MENGIKUTIPERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANGBERLAKU. WAJIB PAJAK YANGMEMERLUKAN BANTUAN DAPATMENGHUBUNGI PETUGAS ACCOUNTREPRESENTATIVE (AR) YANG ADA DISEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASIATAU PETUGAS HELP DESK PADA KANTORPELAYANAN PAJAK SETEMPAT,ATAUBIDANG PENYULUHAN PELAYANAN DANHUMAS KANTOR WILAYAH DJP SETEMPAT,ATAU PETUGAS DI KP2KP SETEMPAT
PANDUAN PRAKTIS PANDUAN PRAKTIS PEMUNGUTAN PPN DAN PEMUNGUTAN PPN DAN
PPnBM BAGI BENDAHARA PPnBM BAGI BENDAHARA PEMERINTAHPEMERINTAH
KEWAJIBAN BENDAHARA
Bendahara wajib memungut Pajak Pertambahan Nilain (PPN) dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) atas pengadaan Barang Kena Pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak (JKP) sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 563/KMK.03/2003 tentang Penunjukkan Bendahara Pemerintah Dan Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara Untuk Memungut, Menyetor dan Melaporkan Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Beserta Tata Cara Pemungutan, Penyetoran, dan Pelaporannya.
Pemungutan PPnBM dilakukan terhadap pengadaan BKP yang tergolong mewah di dalam daerah pabean yang dilakukan oleh pengusaha yang menghasilkan BKP tersebut (rekanan yang merupakan pabrikan BKP) sehingga pada umumnya bendahara jarang melakukan pemungutan PPnBM
BEBERAPA KETENTUAN DALAM PANDUANINI DAPAT BERUBAH MENGIKUTIPERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANGBERLAKU. WAJIB PAJAK YANGMEMERLUKAN BANTUAN DAPATMENGHUBUNGI PETUGAS ACCOUNTREPRESENTATIVE (AR) YANG ADA DISEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASIATAU PETUGAS HELP DESK PADA KANTORPELAYANAN PAJAK SETEMPAT,ATAUBIDANG PENYULUHAN PELAYANAN DANHUMAS KANTOR WILAYAH DJP SETEMPAT,ATAU PETUGAS DI KP2KP SETEMPAT
OBYEK YANG DIKENAKAN PPN DAN PPnBM
Pada dasarnya, PPN adalah pajak yang dikenakan atas semua barang dan jasa di dalam daerah pabean, kecuali yang dikecualikan menurut ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Kelompok barang yang dikecualikan / tidak dikenakan PPN menurut Pasal 4A UU PPN adalah :
Barang Hasil Pertambangan/pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya.
Barang Kebutuhan Pokok Berupa beras/gabah, jagung,sagu,kedelai,garam,daging,telur,susu,buah-buahan, dan sayur-sayuran Makanan dan minuman yang disajikan di
hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya Uang, Emas batangan, dan surat berharga
Kelompok jasa yang dikecualikan / tidak dikenakan PPN menurut Pasal 4A UU PPN adalah : Jasa di bidang pelayanan kesehatan medik Jasa di bidang pelayanan sosial Jasa di bidang pengiriman surat dengan
perangko Jasa di bidang keuangan , asuransi, sewa guna
usaha dengan hak opsi Jasa di bidang keagamaan
Jasa di bidang pendidikan Jasa di bidang kesenian dan hiburan yang
telah dikenakan pajak tontonan Jasa di bidang penyiaran yang bukan bersifat
iklan Jasa di bidang angkutan umum di darat dan di
air Jasa di bidang tenaga kerja Jasa di bidang Perhotelan Jasa yang disediakan pemerintah dalam
rangka
Menjalankan pemerintahan secara umum Jasa Penyediaan tempat parkir Jasa Telepon Umum dengan menggunakan
uang logam Jasa pengiriman uang dengan wesel pos Jasa boga atau katering
SELAIN ITU ADA BEBERAPA FASILITAS BERUPA PEMBEBASAN PPN YAITU ATAS :
Barang Kena Pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak (JKP) tertentu sebagaimana diatur dalam PP 146/2000 sebagaimana telah diubah terakhir dengan PP 38/2003 diantaranya adalah : senjata dan alat angkut untuk TNI Polri, buku pelajaran umum/agama dan kitab suci
BKP Tertentu yang bersifat strategis sebagaimana diatur dalam PP 12/2001 sebagaimana telah diubah terakhir dengan PP 46/2003 diantaranya adalah : makanan ternak dan bahan baku makanan ternak, bibit atau benih
Beberapa barang yang atas impor/penyerahannya diberi fasilitas pembebasan PPN harus mensyaratkan adanya Surat Keterangan Bebas (SKB) PPN
TIDAK DILAKUKAN PEMUNGUTAN PPN DAN PPnBM OLEH BENDAHARA ATAS :
Pembayaran yang tidak melebihi Rp. 1 juta termasuk PPN dan PPnBM
Untuk Pembebasan Tanah Pembayaran atas BKP/JKP yang menurut ketentuan perundang-undangan mendapat fasilitas PPN Tidak Dipungut atau Dibebaskan
BBM dan Non-BBM oleh PERTAMINA REKENING TELEPON Jasa Angkutan Udara yang diserahkan perusahaan penerbangan
Untuk Penyerahan BKP/JKP yang menurut ketentuan perundang-undangan tidak dikenakan PPN
CATATAN
Atas pembayaran tagihan termasuk PPN dan PPnBM yang tidak melebihi Rp. 1 juta, tetap terutang PPN dan PPnBM dan faktur pajak tetap dibuat oleh rekanan. PPN dan PPnBM harus dipungut dan disetor oleh REKANAN (bukan//tidak bendahara seperti dalam bahasan ini) sesuai ketentuan yang berlaku umum dan dilaporkan oleh rekanan dengan menggunakan SPT Masa PPN dan PPnBM (Form 1195)
BEBERAPA KETENTUAN DALAM PANDUANINI DAPAT BERUBAH MENGIKUTIPERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANGBERLAKU. WAJIB PAJAK YANGMEMERLUKAN BANTUAN DAPATMENGHUBUNGI PETUGAS ACCOUNTREPRESENTATIVE (AR) YANG ADA DISEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASIATAU PETUGAS HELP DESK PADA KANTORPELAYANAN PAJAK SETEMPAT,ATAUBIDANG PENYULUHAN PELAYANAN DANHUMAS KANTOR WILAYAH DJP SETEMPAT,ATAU PETUGAS DI KP2KP SETEMPAT
PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PPN bendaharawan
Pemungutan PPN dan PPnBM oleh Bendahara dilakukan pada saat pembayaran dengan cara pemotongan langsung dari tagihan Pengusaha Kena Pajak rekanan.
Bendahara wajib menyetor PPN dan PPnBM yang dipungut tersebut ke Bank Persepsi atau Kantor Pos paling lambat 7 (tujuh) hari setelah berakhirnya bulan terjadinya pembayaran tagihan. Dalam hal hari ke-7 jatuh pada hari libur, maka penyetoran dilakukan pada hari kerja berikutnya.
Dalam hal PPN dan PPnBM telah dipungut langsung oleh KPPN, bendahara tidak perlu memungut dan menyetor PPN dan PPnBM.
Adapun cara pemungutan dan penyetoran yang diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 563/KMK.03/2003 adalah sebagai berikut :
PKP rekanan membuat Faktur Pajak dan SSP saat menyampaikan tagihan
SSP diisi dengan NPWP dan identitas PKP rekanan, tetapi penandatanganan dilakukan oleh :
Bendahara pemerintah dalam hal disetor oleh Bendahara, atau
KPPN dalam hal dipotong langsung oleh KPPN
Faktur Pajak dibuat dalam rangkap 3 dengan peruntukkan :
Lembar ke-1 untuk Bendahara atau KPPN Lembar ke-2 untuk arsip PKP rekanan Lembar ke-3 untuk KPP melalui Bendahara atau KPPN
Dalam hal pemungutan PPN dan PPnBM dilakukan oleh Bendaharawan, SSP dibuat rangkap 5 Dalam hal pemungutan PPN dan PPnBM dilakukan oleh KPPN, SSP dibuat rangkap 4
Pada Setiap lembar Faktur Pajak dibubuhi :Cap “Disetor tanggal.......” dan ditandatangani oleh Bendahara, dalam hal pemungutan dan penyetoran PPN dan PPnBM dilakukan oleh bendahara, atau
Dicantumkan nomor dan tanggal advis SPM oleh KPPN dalam hal pemungutan PPN dan PPnBM dilakukan langsung oleh KPPN dan SSP Lembar ke-1 dan Lembar Ke-2 dibubuhi cap “Telah Dibukukan” oleh KPPN
Faktur Pajak dan SSP merupakanabukti pemungutan dan penyetoran PPNdan PPnBM
BEBERAPA KETENTUAN DALAM PANDUANINI DAPAT BERUBAH MENGIKUTIPERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANGBERLAKU. WAJIB PAJAK YANGMEMERLUKAN BANTUAN DAPATMENGHUBUNGI PETUGAS ACCOUNTREPRESENTATIVE (AR) YANG ADA DISEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASIATAU PETUGAS HELP DESK PADA KANTORPELAYANAN PAJAK SETEMPAT,ATAUBIDANG PENYULUHAN PELAYANAN DANHUMAS KANTOR WILAYAH DJP SETEMPAT,ATAU PETUGAS DI KP2KP SETEMPAT
PELAPORAN SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA PPN bendaharawan
Wajib Pajak Bendaharawan wajib menyampaikan SPT Masa PPN bagi pemungut (form 1101 PUT) setiap bulan selambat-lambatnya akhir bulan berikutnya.
Apabila kewajiban tersebut tidak dilaksanakan, Wajib Pajak dikenakan sanksi administrasi berupa denda (Pasal 7 UU KUP) sebesar Rp. 500.000,-
BEBERAPA KETENTUAN DALAM PANDUANINI DAPAT BERUBAH MENGIKUTIPERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANGBERLAKU. WAJIB PAJAK YANGMEMERLUKAN BANTUAN DAPATMENGHUBUNGI PETUGAS ACCOUNTREPRESENTATIVE (AR) YANG ADA DISEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASIATAU PETUGAS HELP DESK PADA KANTORPELAYANAN PAJAK SETEMPAT,ATAUBIDANG PENYULUHAN PELAYANAN DANHUMAS KANTOR WILAYAH DJP SETEMPAT,ATAU PETUGAS DI KP2KP SETEMPAT
CONTOH PENGHITUNGAN PPN
PEMBAYARAN ATAS BKP YANG DIPUNGUT PPNAtas pengadaan barang berupa komputer dengan nilai barang Rp. 10 juta dan PPN Rp 1 juta
Harga Barang Rp. 10 jutaPPN Rp. 1 jutaTotal tagihan dari rekanan Rp. 11 jutaPPh Pasal 22 yang dipungut1,5% * Rp. 10 juta = (Rp. 150.000)PPN Dipungut10% * Rp. 10 juta = (Rp. 1 juta)
Total PPN dan PPh Yang dipungut (Rp 1.150.000)Dibayar kepada rekanan (oleh bendahara)Rp. 11 juta – Rp 1.150.000 = Rp 9.850.000
BEBERAPA KETENTUAN DALAM PANDUANINI DAPAT BERUBAH MENGIKUTIPERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANGBERLAKU. WAJIB PAJAK YANGMEMERLUKAN BANTUAN DAPATMENGHUBUNGI PETUGAS ACCOUNTREPRESENTATIVE (AR) YANG ADA DISEKSI PENGAWASAN DAN KONSULTASIATAU PETUGAS HELP DESK PADA KANTORPELAYANAN PAJAK SETEMPAT,ATAUBIDANG PENYULUHAN PELAYANAN DANHUMAS KANTOR WILAYAH DJP SETEMPAT,ATAU PETUGAS DI KP2KP SETEMPAT
Top Related