Download - Kespro infertilitas

Transcript

INFERTILITASINFERTILITAS

InfertilitasInfertilitas

Definisi:Definisi:• Pasangan yang menjalani Pasangan yang menjalani

hubungan seksual secara hubungan seksual secara teratur tanpa perlindungan teratur tanpa perlindungan selama 12 bulan (1 tahun) dan selama 12 bulan (1 tahun) dan tidak terjadi kehamilan disebut tidak terjadi kehamilan disebut pasangan infertil. pasangan infertil.

InfertilitasInfertilitas

Statistik menunjukkan bahwa:Statistik menunjukkan bahwa:- hanya 32,7% pasangan langsung hanya 32,7% pasangan langsung

hamil dalam bulan pertama, hamil dalam bulan pertama, - 57,8% hamil dalam 3 bulan, dan 57,8% hamil dalam 3 bulan, dan - 72,1% dalam 6 bulan masa 72,1% dalam 6 bulan masa

pernikahan. pernikahan. - Menginjak tahun pertama (12 bulan) Menginjak tahun pertama (12 bulan)

angka tersebut naik menjadi 85,4%. angka tersebut naik menjadi 85,4%.

InfertilitasInfertilitas• Frekuensi hubungan seksual penting Frekuensi hubungan seksual penting

karena mempengaruhi kemungkinan karena mempengaruhi kemungkinan kehamilan. kehamilan.

• Contoh: suatu pasangan yang Contoh: suatu pasangan yang suaminya bekerja sebagai pelaut dan suaminya bekerja sebagai pelaut dan berlayar selama berbulan-bulan, berlayar selama berbulan-bulan, belum dapat dikatakan infertil bila belum dapat dikatakan infertil bila istrinya tidak hamil dalam kurun istrinya tidak hamil dalam kurun waktu 1 tahun. waktu 1 tahun.

INFERTILITASINFERTILITAS

Infertilitas : Infertilitas : 7 – 12% (± 3 juta psgn)7 – 12% (± 3 juta psgn)

Jenis InfertilitasJenis Infertilitas

1. Infertilitas Primer1. Infertilitas Primer• Belum hamil walaupun senggama rutin Belum hamil walaupun senggama rutin

selama 12 bulan.selama 12 bulan.

2. Infertilitas Sekunder2. Infertilitas Sekunder• Pernah hamil, kemudian tidak, Pernah hamil, kemudian tidak,

walaupun senggama rutin dalam 12 walaupun senggama rutin dalam 12 bln.bln.

Kesuburan (fertilitas) dipengaruhi Kesuburan (fertilitas) dipengaruhi 5 faktor penting :5 faktor penting :

1. 1. UsiaUsia : : - Untuk pria puncak kesuburan adalah usia - Untuk pria puncak kesuburan adalah usia 24-25 tahun dan 21-24 tahun untuk 24-25 tahun dan 21-24 tahun untuk wanita, sebelum usia tersebut kesuburan wanita, sebelum usia tersebut kesuburan belum benar matang dan setelahnya belum benar matang dan setelahnya berangsur menurun.berangsur menurun.2.  2.  Frekuensi hubungan seksualFrekuensi hubungan seksual 3.  3.  LingkunganLingkungan : : - baik fisik, khemis maupun biologis - baik fisik, khemis maupun biologis (panas, radiasi, rokok, narkotik, alkohol, (panas, radiasi, rokok, narkotik, alkohol, infeksi, dll).infeksi, dll).

Kesuburan (fertilitas) dipengaruhi Kesuburan (fertilitas) dipengaruhi 5 faktor penting :5 faktor penting :

4.  4.  Gizi dan nutrisiGizi dan nutrisi : : - terutama kekurangan protein dan - terutama kekurangan protein dan

vitamin vitamin 5.  5.  Stress psikisStress psikis : : - mengganggu siklus haid, - mengganggu siklus haid, menurunkan libido & kualitas menurunkan libido & kualitas spermatozoa, dll.spermatozoa, dll.

Penyebab infertilitas pada wanita Penyebab infertilitas pada wanita berdasarkan anatomi organ dan berdasarkan anatomi organ dan fungsinya:fungsinya:

1.1. Faktor Vagina :Faktor Vagina :- - Vaginismus (kejang otot vagina)Vaginismus (kejang otot vagina)

- Vaginitis (radang/infeksi vagina), dll - Vaginitis (radang/infeksi vagina), dll 2.2. Faktor Uterus (rahim) :Faktor Uterus (rahim) :

- - Myoma (tumor otot rahim)Myoma (tumor otot rahim) - Endometritis (radang sel. lendir rahim)- Endometritis (radang sel. lendir rahim) - Endometriosis (tumbuh sel.  ender rahim - Endometriosis (tumbuh sel.  ender rahim bukan pada tempatnya)bukan pada tempatnya) - Uterus bicornis, arcuatus, asherman’s - Uterus bicornis, arcuatus, asherman’s syndrome, retrofleksi (kelainan bentuk syndrome, retrofleksi (kelainan bentuk dan posisi rahim)dan posisi rahim) - Prolap (pemburutan, penyembulan rahim - Prolap (pemburutan, penyembulan rahim ke bawah). ke bawah).

Penyebab infertilitas pada wanita Penyebab infertilitas pada wanita berdasarkan anatomi organ dan berdasarkan anatomi organ dan fungsinya:fungsinya:

3.3. Faktor Cervix (Mulut Rahim) :Faktor Cervix (Mulut Rahim) : - Polip (tumor jinak) - Polip (tumor jinak)

- Stenosis (kekakuan mulut rahim)- Stenosis (kekakuan mulut rahim) - Non Hostile Mucus (kualitas lendir - Non Hostile Mucus (kualitas lendir mulut rahim jelek)mulut rahim jelek) - Anti Sperm Antibody (antibody - Anti Sperm Antibody (antibody terhadap sperma), dll. terhadap sperma), dll.

4.4. Faktor Tuba Fallopi (Saluran Telur) :Faktor Tuba Fallopi (Saluran Telur) : - - Pembuntuan, penyempitan, Pembuntuan, penyempitan,

perlengketan saluran telur (bisa karena perlengketan saluran telur (bisa karena infeksi atau kelainan bawaan). infeksi atau kelainan bawaan).

Penyebab infertilitas pada wanita Penyebab infertilitas pada wanita berdasarkan anatomi organ dan berdasarkan anatomi organ dan fungsinya;fungsinya;

5. Faktor Ovarium (Indung Telur) : 5. Faktor Ovarium (Indung Telur) : - Tumor - Tumor

- Cyste- Cyste - Gangguan menstruasi (Amenorhoe, - Gangguan menstruasi (Amenorhoe, Oligomenorhoe dengan/tanpa ovulasi). Oligomenorhoe dengan/tanpa ovulasi). 6.6. Faktor Lain :Faktor Lain :

- - Prolactinoma (tumor pada Hipofisis) Prolactinoma (tumor pada Hipofisis) - Hiper/hypotroid (kelebihan/ kekurangan - Hiper/hypotroid (kelebihan/ kekurangan hormone tiroid), dll. hormone tiroid), dll.

Penyebab infertilitas pada pria Penyebab infertilitas pada pria berdasarkan anatomi organ dan berdasarkan anatomi organ dan fungsinya:fungsinya:

1.1. Anatomi :Anatomi : - Hypo-epispadia (kelainan letak - Hypo-epispadia (kelainan letak lubang kencing)lubang kencing) - micropenis (penis sangat kecil) - micropenis (penis sangat kecil) - Undescencus Testis (testis masih - Undescencus Testis (testis masih dalam perut/lipat paha), dll dalam perut/lipat paha), dll 2.2. Gangguan fungsi :Gangguan fungsi :

- Disfungsi Ereksi berat (Impotensi) - Disfungsi Ereksi berat (Impotensi) - Ejakulasi Retrogade (ejakulasi - Ejakulasi Retrogade (ejakulasi

balik), dll balik), dll

Penyebab infertilitas pada pria Penyebab infertilitas pada pria berdasarkan anatomi organ dan berdasarkan anatomi organ dan fungsinya:fungsinya:

3. Gangguan spermatogenesia :3. Gangguan spermatogenesia : - Oligo/terato/asthenozoospermia - Oligo/terato/asthenozoospermia

(kelainan jumlah, bentuk, gerak (kelainan jumlah, bentuk, gerak sperma) sperma) 4.4. Lain-lain :Lain-lain :

- Hernia Scrotalis (Hernia berat - Hernia Scrotalis (Hernia berat sampai ke kantung testis)sampai ke kantung testis) - Varikokel (varises pembuluh darah - Varikokel (varises pembuluh darah balik testis), Imunologis, Infeksi, balik testis), Imunologis, Infeksi, dlldll

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM LABORATORIUM INFERTILITAS PRIAINFERTILITAS PRIA

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM LABORATORIUM INFERTILITAS PRIAINFERTILITAS PRIA

• Analisis semen (cairan sperma)Analisis semen (cairan sperma)• Analisis hormonalAnalisis hormonal• Pemeriksaan Pemeriksaan ⇒⇒

– Imunologi : antibodi antispermaImunologi : antibodi antisperma– Infeksi : Infeksi : TORCH, STDTORCH, STD– Analisis kromosomAnalisis kromosom

Parameter sperma normal adalah Parameter sperma normal adalah sebagai berikut:sebagai berikut:

• Volume = 2 ml atau lebihVolume = 2 ml atau lebih• pH = 7,2 — 8pH = 7,2 — 8• Bau khasBau khas• Warna = kelabu pucat Warna = kelabu pucat • Konsentrasi = 20 juta per ml atau Konsentrasi = 20 juta per ml atau

lebih lebih • Gerak (motilitas) = 50 % atau lebih Gerak (motilitas) = 50 % atau lebih

bergerak ke depan bergerak ke depan • Bentuk (morfologi) = 30% atau lebih Bentuk (morfologi) = 30% atau lebih

berbentuk normal berbentuk normal

TERMINOLOGI ANALISIS TERMINOLOGI ANALISIS SPERMASPERMATERMINOLOGI ANALISIS TERMINOLOGI ANALISIS SPERMASPERMA

• SpermaSperma : air mani: air mani• SpermatozoaSpermatozoa : sel-sel mani: sel-sel mani• FertilFertil : subur: subur• InfertilInfertil : tidak subur: tidak subur• SterilSteril : mandul: mandul• EjakulatEjakulat : seluruh jumlah air mani : seluruh jumlah air mani yang dikeluarkan saat yang dikeluarkan saat

ejakulasi ejakulasi• AspermiaAspermia : keadaan dimana saat : keadaan dimana saat

ejakulasi tidak keluar ejakulasi tidak keluar air maniair mani

• HypospermiaHypospermia : volume ejakulat < 2 ml: volume ejakulat < 2 ml• HyperspermiaHyperspermia : volume ejakulat > 6 ml: volume ejakulat > 6 ml• AzoospermiaAzoospermia : dalam air mani tidak : dalam air mani tidak terdapat sel-sel spermaterdapat sel-sel sperma• Necrozoospermia : tidak terdapat Necrozoospermia : tidak terdapat spermatozoa yang spermatozoa yang hidup/bergerak aktif hidup/bergerak aktif

• Oligozoospermia : spermatozoa < 20 jt/ml Oligozoospermia : spermatozoa < 20 jt/ml • Normozoospermia : jlh spermatozoa Normozoospermia : jlh spermatozoa normalnormal

TERMINOLOGI ANALISIS TERMINOLOGI ANALISIS SPERMASPERMATERMINOLOGI ANALISIS TERMINOLOGI ANALISIS SPERMASPERMA

• PolyzoospermiaPolyzoospermia : jlh spermatozoa > 60 : jlh spermatozoa > 60 juta/mljuta/ml• Asthenozoospermia : jlh spermatozoa Asthenozoospermia : jlh spermatozoa hidup & bergerak hidup & bergerak aktif < normalaktif < normal

• Teratozoospermia : jlh spermatozoa Teratozoospermia : jlh spermatozoa berbentuk abnormal berbentuk abnormal

> 30% > 30%

TERMINOLOGI ANALISIS TERMINOLOGI ANALISIS SPERMASPERMATERMINOLOGI ANALISIS TERMINOLOGI ANALISIS SPERMASPERMA

Pemeriksaan Infertilitas padaPemeriksaan Infertilitas pada wanitawanita

• UsiaUsia• Riwayat penyakit & operasiRiwayat penyakit & operasi• BBBB• Alkohol, Nikotin, Morfin, Ganja Alkohol, Nikotin, Morfin, Ganja • StressStress• Ggn hubungan SexualGgn hubungan Sexual

– Penetrasi tidak sempurnaPenetrasi tidak sempurna– Jarang CoitusJarang Coitus– VaginismusVaginismus

II. . AnamnesaAnamnesa

Penanganan Infertilitas padaPenanganan Infertilitas pada ♀♀

– Untuk mengkaji fungsi endokrin Untuk mengkaji fungsi endokrin pada aksis ovarium-hipofisis-pada aksis ovarium-hipofisis-hipotalamus.hipotalamus.

IIII. . Analisa Hormon Analisa Hormon

Penanganan Infertilitas padaPenanganan Infertilitas pada ♀♀

A.A. PRL (prolaktin)PRL (prolaktin)� →→ Ň : 5 – 25 ng/ml ambil antara jam 7 – 10 Ň : 5 – 25 ng/ml ambil antara jam 7 – 10 pagi.pagi.– Stress + obat-abat psikofarmaka dapat Stress + obat-abat psikofarmaka dapat

me me kadar prolaktin. kadar prolaktin.� →→ 30 – 50 ng/ml 30 – 50 ng/ml →→ os memakai os memakai tranqualizer & hipotiroid.tranqualizer & hipotiroid.� →→ > 50 ng/ml + dengan/tanpa ggn haid > 50 ng/ml + dengan/tanpa ggn haid →→ tumor (prolaktinoma) di hipofisis.tumor (prolaktinoma) di hipofisis.

IIII. . Analisa Hormon Analisa Hormon

Penanganan Infertilitas padaPenanganan Infertilitas pada ♀♀

B.B. T3 & T4 T3 & T4 – Hypo/hypertiroidHypo/hypertiroid

IIII. . Analisa Hormon Analisa Hormon

Anovulasi s/d Anovulasi s/d amenoreamenore

Sering abortusSering abortus

Penanganan Infertilitas padaPenanganan Infertilitas pada ♀♀

IIIIII. UPS (uji pasca senggama). UPS (uji pasca senggama)– 2 – 3 hari sebelum perkiraan 2 – 3 hari sebelum perkiraan

ovulasi.ovulasi.– Diambil setelah 2 – 12 Jam Coitus.Diambil setelah 2 – 12 Jam Coitus.– Spin barkeit : Spin barkeit : ≥ 5 Cm≥ 5 Cm– Gbrn daun pakis (mikroskop)Gbrn daun pakis (mikroskop)

Penanganan Infertilitas padaPenanganan Infertilitas pada ♀♀

IVIV. Penilaian Ovulasi. Penilaian Ovulasi– Suhu Basal Badan : Suhu Basal Badan : - 4 menit thermometer - 4 menit thermometer dibawah dibawah lidah.lidah.

- pagi sblm matahari terbit.- pagi sblm matahari terbit. - OS tidak demam- OS tidak demam

– USG transvaginal USG transvaginal →→ φφ folikel folikel ≥ 18 – 25 mm≥ 18 – 25 mm– Pemeriksaan hormon progesteron darahPemeriksaan hormon progesteron darah

Penanganan Infertilitas padaPenanganan Infertilitas pada ♀♀

IVIV. Penilaian Ovulasi. Penilaian Ovulasi– LH & 17LH & 17ββ estradiol darah : estradiol darah :

• Ambil setiap hari mulai hari ke 10 s/d terjadi Ambil setiap hari mulai hari ke 10 s/d terjadi ovulasi.ovulasi.

• Preovulatorik Preovulatorik →→ dan puncaknya 24 jam : dan puncaknya 24 jam : 150 – 300 pg/ml150 – 300 pg/ml

• LH bs terlalu tinggi ok obat-obatan pemicu LH bs terlalu tinggi ok obat-obatan pemicu ovulasi :ovulasi :

» Luteinisasi lebih cepat Luteinisasi lebih cepat » Korpus luteum terlalu cepat memproduksi Korpus luteum terlalu cepat memproduksi

progesteron & perub endometrium lebih cepat progesteron & perub endometrium lebih cepat nidasi terganggu⇛ nidasi terganggu⇛

Penanganan Infertilitas padaPenanganan Infertilitas pada ♀♀

IVIV. Penilaian Ovulasi. Penilaian Ovulasi– Ggn ovulasi idiopatik :Ggn ovulasi idiopatik :

induksi ovulasi coba dengan cara induksi ovulasi coba dengan cara pemberian esterogen (feed back pemberian esterogen (feed back ⊕⊕)) atau atau anti estrogen (feed back anti estrogen (feed back ⊖⊖).).feed back feed back ⊕⊕ →→ estradiol & LH estradiol & LH

feed back feed back ⊖ ⊖ →→ beri klomifen sitrat 50 – 100 beri klomifen sitrat 50 – 100 mg, mulai hari ke 5 – 9 mg, mulai hari ke 5 – 9

→→ estradiol darah estradiol darah →→ gonadotropin gonadotropin

Penanganan Infertilitas padaPenanganan Infertilitas pada ♀♀

VV. Pemeriksaan Bakteriologi. Pemeriksaan Bakteriologi– Dari vagina & porsioDari vagina & porsio

• Infeksi :Infeksi : - Chlamydia trakhomatis- Chlamydia trakhomatis- GO- GO

- TORCH- TORCH

Penanganan Infertilitas padaPenanganan Infertilitas pada ♀♀

VIVI. ANALISIS FASE LUTEAL. ANALISIS FASE LUTEAL– Pemeriksaan progesteron pertengahan Pemeriksaan progesteron pertengahan

fase luteal fase luteal →→ normal : 10 ng/ml ; < 10 normal : 10 ng/ml ; < 10 ng/ml ng/ml →→ insufisensi korpus luteum. insufisensi korpus luteum.

– Insuf korpus luteum Insuf korpus luteum →→ progesteron progesteron alamiah : 50 – 200 mg, lebih baik alamiah : 50 – 200 mg, lebih baik pervaginal di banding peroral.pervaginal di banding peroral.

– Kadar estradiol Kadar estradiol pada fase luteal pada fase luteal →→ menghambat implantasi.menghambat implantasi.

Penanganan Infertilitas padaPenanganan Infertilitas pada ♀♀

VIIVII. DIAGNOSIS TUBA FALLOPI. DIAGNOSIS TUBA FALLOPIa.a. Uji insuflasiUji insuflasi

Pada saat paruh pertama siklus haid.Pada saat paruh pertama siklus haid. CoCo22 melalui canalis cervicalis melalui canalis cervicalis →→ perub tek perub tek

dalam cav abd dalam cav abd →→ tuba patent. tuba patent.

a.a. HSGHSG Paruh pertama siklus haid.Paruh pertama siklus haid. Abstinensia 2 hari.Abstinensia 2 hari. Tidak dilakukan pada pasien salfingitisTidak dilakukan pada pasien salfingitis

a.a. USGUSG

Penanganan Infertilitas padaPenanganan Infertilitas pada ♀♀

VIIVII. DIAGNOSIS TUBA FALLOPI. DIAGNOSIS TUBA FALLOPId.d. HidrotubasiHidrotubasi

Cairan + antibiotika kanamycin 1 gr, Cairan + antibiotika kanamycin 1 gr, dexamethason 5 mg & spasmodik cair (hiosin dexamethason 5 mg & spasmodik cair (hiosin & metamizol)& metamizol)

d.d. LaparaskopiLaparaskopi Terbaik untuk menilai fungsi tubaTerbaik untuk menilai fungsi tuba Bersama dengan HisteroskopiBersama dengan Histeroskopi Jelas dapat menilai keadaan dalam rongga Jelas dapat menilai keadaan dalam rongga

perutperut

1.1. Pencegahan dini terhadap penyakit Pencegahan dini terhadap penyakit infeksi yang berkaitan dengan infeksi yang berkaitan dengan Infertilitas.Infertilitas.

2.2. Konsultasi Psikologik Konsultasi Psikologik →→ ok ggn ok ggn emosional emosional →→ ini dapat mengganggu ini dapat mengganggu keseimbangan Hormonal.keseimbangan Hormonal.

3.3. Penyuluhan kesehatan reproduksi Penyuluhan kesehatan reproduksi →→ pe pe an frequensi coitus saat an frequensi coitus saat

ovulasi.ovulasi.

Pengobatan Infertilitas:Pengobatan Infertilitas:

Pengobatan Infertilitas :Pengobatan Infertilitas :

4.4. Sesuai dengan penyebabnyaSesuai dengan penyebabnyaa. Medikamentosa a. Medikamentosa b. Non Spesifik (vitamin-vitamin)b. Non Spesifik (vitamin-vitamin)c. Pembedahanc. Pembedahand. Assisted reproduktif teknologid. Assisted reproduktif teknologi

IVF (IVF (IN VITRO FERTILIZATION ) IN VITRO FERTILIZATION ) = Bayi tabung= Bayi tabung

InfertilitasInfertilitas• Faktor penting yang diperlukan agar Faktor penting yang diperlukan agar

kehamilan terjadi ialah keadaan kesuburan, kehamilan terjadi ialah keadaan kesuburan, baik pria maupun wanita. baik pria maupun wanita.

• Kesuburan pria dan wanita ditentukan oleh Kesuburan pria dan wanita ditentukan oleh keadaan kesehatan sistem seksual dan keadaan kesehatan sistem seksual dan reproduksi. reproduksi.

• Kalau kesehatan sistem seksual dan Kalau kesehatan sistem seksual dan reproduksi baik, maka keadaan kesuburan reproduksi baik, maka keadaan kesuburan juga baik. juga baik.

• Sebaliknya, kalau kesehatan sistem Sebaliknya, kalau kesehatan sistem seksual dan reproduksi terganggu, maka seksual dan reproduksi terganggu, maka kesuburan sangat mungkin terganggu.kesuburan sangat mungkin terganggu.

InfertilitasInfertilitas• Fokus utama mengenai kesuburan ialah sel Fokus utama mengenai kesuburan ialah sel

telur (pada wanita) dan sperma (pada pria). telur (pada wanita) dan sperma (pada pria). • Walaupun sel telur dan sel spermatozoa Walaupun sel telur dan sel spermatozoa

sama-sama merupakan sel benih, terdapat sama-sama merupakan sel benih, terdapat perbedaan yang nyata dalam waktu kapan perbedaan yang nyata dalam waktu kapan sel benih tersebut dikeluarkan. sel benih tersebut dikeluarkan.

• Sel telur dikeluarkan pada masa subur Sel telur dikeluarkan pada masa subur wanita. wanita.

• Sedang sel spermatozoa dikeluarkan ketika Sedang sel spermatozoa dikeluarkan ketika pria mengalami ejakulasi pada puncak pria mengalami ejakulasi pada puncak reaksi seksual yang disebut orgasme. reaksi seksual yang disebut orgasme.

• Berarti hubungan seksual yang dilakukan di Berarti hubungan seksual yang dilakukan di luar saat subur wanita, tidak mungkin luar saat subur wanita, tidak mungkin menimbulkan kehamilan. menimbulkan kehamilan.

Kapan saat subur wanita? Kapan saat subur wanita?

• Wanita mempunyai suatu periode yang Wanita mempunyai suatu periode yang dikenal dengan sebutan saat atau masa dikenal dengan sebutan saat atau masa subur. subur.

• Masa subur ialah masa hidup sel telur sejak Masa subur ialah masa hidup sel telur sejak dikeluarkan dari indung telur dan selama dikeluarkan dari indung telur dan selama bertahan hidup di dalam rahim. bertahan hidup di dalam rahim.

• Sel telur dikeluarkan dari indung telur pada Sel telur dikeluarkan dari indung telur pada 14 hari sebelum menstruasi yang akan 14 hari sebelum menstruasi yang akan datang. datang.

• Setelah dikeluarkan, sel telur masuk ke Setelah dikeluarkan, sel telur masuk ke dalam rahim melalui saluran telur. dalam rahim melalui saluran telur.

• Di dalam rahim, sel telur mampu hidup Di dalam rahim, sel telur mampu hidup selama 48 jam. Masa sejak sel telur selama 48 jam. Masa sejak sel telur dikeluarkan dan hidup di dalam rahim itulah dikeluarkan dan hidup di dalam rahim itulah yang disebut masa subur.yang disebut masa subur.

Ada beberapa cara untuk mengetahui Ada beberapa cara untuk mengetahui kesuburan wanita:kesuburan wanita:

• PertamaPertama, dengan memperhatikan keluarnya lendir , dengan memperhatikan keluarnya lendir mulut rahim yang dapat diraba dengan jari. Pada mulut rahim yang dapat diraba dengan jari. Pada saat subur keluarlah cairan bening seperti putih saat subur keluarlah cairan bening seperti putih telur sehingga kelamin terkesan basah. telur sehingga kelamin terkesan basah.

• KeduaKedua, dengan mengukur suhu tubuh setiap pagi , dengan mengukur suhu tubuh setiap pagi sebelum bangun tidur selama beberapa bulan siklus sebelum bangun tidur selama beberapa bulan siklus menstruasi. menstruasi.

Kemudian dibuat grafik yang menghubungkan setiap Kemudian dibuat grafik yang menghubungkan setiap angka yang menunjukkan suhu tubuh. Dengan angka yang menunjukkan suhu tubuh. Dengan melihat perubahan grafik suhu tubuh, dapat melihat perubahan grafik suhu tubuh, dapat ditentukan ada tidaknya saat subur. ditentukan ada tidaknya saat subur.

Pada saat subur akan tampak penurunan suhu tubuh Pada saat subur akan tampak penurunan suhu tubuh di bawah normal yang segera diikuti dengan di bawah normal yang segera diikuti dengan kenaikan di atas normal.kenaikan di atas normal.

Ada beberapa cara untuk mengetahui Ada beberapa cara untuk mengetahui kesuburan wanita:kesuburan wanita:

• KetigaKetiga, dengan memeriksa lendir , dengan memeriksa lendir rahim di bawah mikroskop. Pada saat rahim di bawah mikroskop. Pada saat subur akan tampak bentukan seperti subur akan tampak bentukan seperti daun pakis yang sempurna.daun pakis yang sempurna.

• KeempatKeempat, dengan pemeriksaan USG , dengan pemeriksaan USG melalui vagina. Dengan pemeriksaan melalui vagina. Dengan pemeriksaan USG melalui vagina dapat dilihat USG melalui vagina dapat dilihat dengan jelas sel telur yang sudah dengan jelas sel telur yang sudah dilepaskan dari indung telur.dilepaskan dari indung telur.