Download - KESEPAKATAN TEKNIS

Transcript
Page 1: KESEPAKATAN TEKNIS

AH6Ifi5A PURAtrTapffita srffiofttomril?

KESEPAKATAN TEKNIS(O pe rotio n a I Coord i n atio n Ag re e me nt)

Anta ra

PERUSAHAAN UMUM (PERUM} LEMBAGA

PENYELENGGARA PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN

INDONESIA

Dengan

PT ANGKASA PURA ll (PERSERO)

NOMOR : PJJ.LO.A4|AoILPPNPllr2l2OL4lOO6NOMOR !Mou.13.01 .oLtoottztzoL4tooy

TENTANG

KOORDI NASI OPERASIONAL PEIAYANAN NAVIGASI

PENERBANGAN DAN PELAYANAN JASA

KEBANDARUDARAAN

Page 2: KESEPAKATAN TEKNIS

DAFTAR ISI

TOPIK HALAMAN

SAMPUL

DAFTAR ISI

CHECKLIST FOR EFFECTIVE DATE

l. PENDAHULUAN

il MAKSUD DAN TUJUAN

ilt RUANG LINGKUP

tv. DASAR HUKUM

V. DEFINISI

vt. KEWENANGAN

vil. PROSEDUR KOORDINASI

1. Koordinasi Pelayanan Navigasi Penerbangan Pada Kondisi

Normal, Cuaca Dibawah Minima, Kabut Asap dan Abu

Vulkanik Gunung Berapi

2. Koordinasi Pelayanan Navigasi Penerbangan Pada WIPMovement dan event-event Khusus.

3. Koordinasi SIot Time dan Kapasitas;

4. Koordinasi Terhadap Kejadian lncident, Seriuous lncident dan

Accident Pesawat Udara di Bandar Udara;

5. Koordinasi Perijinan Extend dan Advance Operating Hour;

6. Koordinasi PelaksanaanKalibrasi;

7. Koordinasi Pergerakan Pesawat, Orang dan Kendaraan di

Movement oreo serta Alokasi Parkir Pesawat Udara

8. Koordinasi mengenai Kawasan Keselamatan Operasi

Penerbangan (KKOP);

9" Koordinasi PenangananBurung {Bird strike\ dan

Layang-layang, Laser, Serangan

Hewan Liar (Wildlife Hazards);

10. Koordinasi Rencana dan pelaksanaan

Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport

Airport Safety lnspection,Airport Security

dan Aerodrome Manual;

PenanggulanganEmergency Plan\,

Programme (ASP)

, '"'u?pERUM LppNpr.....li..,..pr ANGKASA puRA u (PERSERo ,, . ., . .t l:' <u

^t{

Page 3: KESEPAKATAN TEKNIS

11. Koordinasi ldentifikasi Hazard di Wilayah Bandar Udara dan

Sekitarnya;12. Koordinasi Operasianal Airfield lighting system dan Fasilitas

Sisi Udara {Runway, Taxiway dan Apron);

13. Koordinasi Pertukaran Data dan lnformasi

14. Koordinasi Pelayanan lnformasi Aeronautika

VIII. FORCE MAJEURE

IX. TINDAK LANJUT

X. PENYIMPANGAN

xt. PENUTUP

LEMBAR PENGESAHAN

LAMPIRAN : DAFTAR NOMOR TELEPON

3

, Paraftu fu*-*PERUM LPPNPl....:..........PT ANGKASA PU RA ll (PERSERO).. ....../......

-t

Page 4: KESEPAKATAN TEKNIS

Checklist Effective date

Agreement Page lssue Date

4Paraf

pERUM LppNpt.....J \9r..rr,,qNGKASA PURA, (PERSERO).. ,L fi"-42-a4 t

1

Page 5: KESEPAKATAN TEKNIS

Pada hari ini,...Se.ni.n..........Tanggal..De.1.ap.an........bulanDe.sernhe.r..tahun Dua Ribu

Empat Belas bertempat diTangerang, kamiyang bertanda tangan di bawah ini:

PARA PIHAK

I. WISNU DARJONO TU. Direktur Safety & Standard Perum LPPNPI, beralamat di

Jalan lr. H. Juanda Tangerang, dalam hal ini bertindak

untuk dan atas nama Perum LPPNPI.

II. ENDANG A. SUMIARSA Direktur Operasi Kebandarudaraan PT Angkasa Pura ll(Persero), beralamat diGedung 600 Bandara lnternasionalSoekarno-Hatta, dalam hal ini bertindak untuk dan atas

nama PT Angkasa Pura ll (Persero).

III. PENDAHUTUAN Bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 77

Tahun 2012 Tentang Perusahaan Umum (Perum) Lembaga

Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan lndonesia

bahwa pelayanan navigasi penerbangan saat ini dilakukan

oleh Perum LPPNPI, sehingga aspek pelayanan yang terkaitdengan pelayanan navigasi penerbangan yang sebelumnya

dilayani oleh PT Angkasa Pura ll (Persero) beralih kepada

Perum LPPNPI.

Untuk menjamin pelaksanaan keselamatan dan keamananpenerbangan serta kelancaran operasional di Bandar

Udara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura ll (Persero) dan

untuk memastikan kewenangan pelaksanaan tugas maka

dipandang perlu adanya kesepakatan koordinasi

operasional dalam bentuk Nota Kesepakatan Teknis antara

PT Angkasa Pura ll (Persero) dan Perum LPPNPI yang

merupakan perjanjian kerjasama sebagai tindak lanjutNota Kesepahaman antara PT Angkasa Pura ll (Persero)

dan Perum LPPNPI tentang Koordinasi Penyelenggaraan

Pelayanan Navigasi Penerbangan Dan Pelayanan Jasa

Kebandarudaraan.PT Angkasa Pura ll (Persero) sebagai Badan Usaha MilikNegara yang mengelola pelayanan jasa kebandarudaraan

dan pelayanan jasa terkait bandar udara, sedangkan;

Perum LPPNPI sebagai suatu Badan Usaha Milik Negara

yang menyelenggarakan dan memberikan pelayanan

navigasi penerbangan di lndonesia.

L.

3.

4.

IV. MAKSUD DAN TUJUAN Kesepakatan Teknis ini dimaksudkan sebagai pedoman

pelaksanaan koordinasi operasional penerbangan antara

Perum LPPNPI dan PT Angkasa Pura ll (Persero);

Tujuan Kesepakatan Teknis tentang Koordinasi

Operasional Pelayanan Navigasi Penerbangan dan

1.

2

5

" Paraf

PERUM LppNpr....'{ Wr,.ptANGKASA puRA lt(pERsERo).. t {;-4aaI /

Page 6: KESEPAKATAN TEKNIS

Pelayanan Jasa Kebandarudaraan adalah untukmenciptakan sinergi dalam rangka meningkatkanpelayanan navigasi penerbangan dan jasa

kebandarudaraan sebagai penunjang keselamatan dan

keamanan penerbangan.

V. RUANG LINGKUP Ruang Lingkup Nota Kesepakatan Teknis ini dibatasi pada

kegiatan Operasional Penerbangan di Bandar Udara yang

dikelola oleh PT Angkasa Pura ll (Persero) terkait denganpelayanan navigasi penerbangan dan jasa kebandarudaraan.

VI. DEFINISI Apron adalah daerah tertentu pada bandar udara di darat,

yang digunakan untuk tempat naik turun penumpang,

bongkar muat kargo atau pos, pengisian bahan bakar, parkir

atau perawatan pesawat udara.Bandar udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan

dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai

tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik

turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempatperpindahan intra dan atarmoda transportasi, yang

dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamananpenerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penumpang.

Daerah Manuver (Manouvering Area) adalah bagian dari

bandar udara yang digunakan untuk tinggal landas (toke

ofl), mendarat, dan bergerak di landas penghubung

Itaxiwoy) oleh pesawat udara, kecuali opron (apron tidaktermasuk daerah manuver).

4. Daerah Pergerakan {Movement Areo) adalah bagian bandar

udara yang dipergunakan untuk lepas landas, mendarat dan

bergerak ltoxiingl oleh pesawat udara, yang terdiri dari

daerah manuver dan apron.Penanggulangan Keadaan Darurat (Airport Emergency

Plon/AEPI adalah dokumen pelayayanan untukmenyelamatkan jiwa dan harta dari kejadian dan/ataukecelakaan pesawat udara di bandar udara dan sekitarnya

sampai radius 5 NM E 8 Km) dari titik referensi bandar

udara, serta menyelamatkan jiwa dan harta dari kejadian,

kecelakaan dan/atau kebakaran fasilitas di bandar udara.

Fasilitas dan Peralatan Bandar Udara adalah semua fasilitas

dan peralatan baik di dalam maupun di luar batas-batasbandar udara, yang dibangun atau dipasang (di instalasi)

dan dipelihara untuk tujuan melayani kedatangan,

keberangkatan dan permukaan pergerakan pesawat udara,

termasuk pelayanan darat pesawat udara.

Gangguan (Hazardl adalah kondisi, obyek atau kegiatanyang berpotensi menimbulkan cidera kepada personel,

kerusakan perlengkapan atau struktur, kerugian material,atau berkurangnya kemampuan untuk melaksanakan suatu

3.

1.

2.

6.

7.

5.

6

Paraf

PERUM LppNpr.....fi4 o, ANGKASA puRA il (pERSryt- ,k /t'-{rc.

1

Page 7: KESEPAKATAN TEKNIS

fungsi.8. Hewan liar adalah hewan yang berada di wilayah operasi

Bandar udara yang mengganggu / berpotensi menimbulkanbahaya terhadap pengoperasian pesawat udara.

9. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaitandengan penyelenggaraan bandar udara dan kegiatan lainnya

dalam melaksanakan fungsi keselamatan, keamanan,

kelancaran dan ketertiban arus lalu lintas pesawat udara,penumpang, kargo dan/atau pos, tempat perpindahan intradan/atau antarmoda serta meningkatkan pertumbuhanekonomi nasional dan daerah.

10. Keselamatan Penerbangan adalah suatu keadaan

terpenuhinya persyaratan keselamatan dalam pemanfaatan

wilayah udara, pesawat udara, bandar udara, angkutan

udara, navigasi penerbangan, serta fasilitas penunjang dan

fasilitas umum lainnya.11. Keamanan Penerbangan adalah suatu keadaan yang

memberikan perlindungan kepada penerbangan dari

tindakan melawan hukum melalui keterpaduanpemanfaatan sumber daya manusia, fasilitas dan prosedur.

l2.Kecelakaan (Accident) adalah peristiwa pengoperasianpesawat udara yang mengakibatkan kerusakan berat pada

peralatan atau fasilitas yang digunakan dan/atau korbanjiwa atau luka serius.

L3. Kejadian serius (serious lncident) adalah kondisipengoperasian pesawat udara hampir terjadinyakecelakaan.

14. Kejadian llncident) adalah suatu peristiwa selain kecelakaan(Accident) yang berhubungan dengan pengoperasian

pesawat udara yang mempengaruhi atau dapat

mempengaruhi keselamatan operasi pesawat udara.

15. Keselamatan Penerbangan adalah suatu keadaan

terpenuhinya persyaratan keselamatan dalam pemanfaatan

wilayah udara, pesawat udara, bandar udara, angkutanudara, navigasi penerbangan, serta fasilitas penunjang dan

fasilitas umum lainnya.

16. Koordinator Slot lndonesia (lndonesia Slot

Coordinator/IDSC) merupakan organisasi yang bertugas

untuk mengkoordinasikan, mengevaluasi dan melaporkanpenggunaan slot time di 8 (delapan) bandar udara yang

dikoordinasikan di lndonesia.17. Notice of Airport Capacity (NAC) adalah informasi tentang

kapasitas landas pacu (runway), kapasitas parkir pesawat

(apron) dan kapasitas terminal (yang meliputi check-in

counter, gate, conveyer belt dan CIQ untuk internationalFI

7

Paraf

eERUM rppr.rpr....i.! Q...IIANGKAsA puRA u (pERSEng){ J /t &' *

1

Page 8: KESEPAKATAN TEKNIS

18. Obstacle adalah objek benda tetap (permanen atausementara) dan objek benda bergerak, atau bagian darikeduanya, yang terletak pada suatu wilayah yang digunakanuntuk pergerakan pesawat udara di permukaan atau yang

ketinggiannya melebihi permukaan tertentu yang

dimaksudkan untuk menjaga keselamatan pesawat udarayang sedang dalam penerbangan (in flightl.

t9. Obstocle Limitation Surface adalah rangkaian permukaanyang membentuk ruang udara di dan sekitar operasi bandarudara, yang harus bebas dari obstacle agar operasi pesawat

udara dapat dilaksanakan dengan selamat dan untuk

mencegah bandar udara menjadi tidak dapat dioperasikan

karena adanya obstacle yang tumbuh di sekitar bandarudara.

20. Penerbangan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri ataspemanfaatan wilayah udara, pesawat udara, Bandar Udara,

angkutan udara, navigasi penerbangan, keselamatan dan

keamanan, lingkungan hidup, serta fasilitas umum lainnya.

21. Pedoman Pengoperasian Bandar Udara (Aerodrome

Monual'1 adalah dokumen yang terdiri dari data dan

informasi operasional, prosedur pengoperasian danprosedur perawatan fasilitas bandar udara termasuk semuaperubahannya yang telah disetujui oleh Direktorat JenderalPerhubungan Udara.

22. Penanggulangan Keadaan Darurat (Airport Emergency

Plan/AEP) adalah pelayanan untuk menyelamatkan jiwa dan

harta dari kejadian dan/atau kecelakaan pesawat udara di

bandar udara dan sekitarnya sampai radius 5 Miles (t 8 Km)

dari titik referensi bandar udara, serta menyelamatkan jiwa

dan harta dari kejadian, kecelakaan dan/atau kebakaran

fasilitas di bandar udara.23. Penyelengggara Bandar Udara (Aerodrome Operator)

adalah Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Badan Hukum

lndonesia pemegang sertifikat atau register bandar udarayang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal.

24. Pesawat udara adalah setiap mesin atau alat yang dapat

terbang di atmosfir karena daya angkat dari reaksi udara,

tetapi bukan karena reaksi udara terhadap permukaan bumiyang digunakan untuk penerbangan.

25. Program Keamanan Bandar Udara {Airport Security

Programme) adalah dokumen tertulis yang memuatprosedur dan langkah-langkah serta persyaratan yang wajibdilaksanakan oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara dan

Badan Usaha Bandar Udara untuk memenuhi ketentuanyang terkait dengan operasi penerbangan di lndonesia.

26. Safety berarti suatu keadaan dimana resiko luka terhadap

, Parafi.

PERUM "r*r'....1.'9...pr

ANGKASA puRA il (pERSElgJil- /* l.,-{"

1

Page 9: KESEPAKATAN TEKNIS

orang dan kerusakan harta benda dikurangi sampai pada,

dan dipertahankan dibawah, suatu tingkat yang dapatditerima melalui suatu proses berkelanjutan dari identifikasiancaman dan manajemen resiko yang berkelanjutan;

27. Safety Management Sistem (SMS) adalah pendekatan

sistematis untuk mengelola keselamatan, meliputi strukturorganisasi, pertanggung- jawaban, kebijakan dan prosedur.

28. Serangan burung adalah suatu kumpulan burung yang

berada pada area bandar udara yang dapat menyebabkankemungkinan bahaya atau risiko yang signifikan bagipengoperasian pesawat udara dalam melakukan kegiatanoperasi penerbangan diwilayah bandar udara.

29. Sisi Udara (Air sidel adalah bagian dari bandar udara dan

segala fasilitas penunjangnya yang merupakan daerah

bukan publik.

30. Sistem Penerangan Bandar Udara (Airfield lighting system\adalah alat bantu pendaratan visual yang berfungsimembantu dan melayani pesawat udara yang melakukan

tinggal landas, mendarat dan melakukan taxi agar dapatbergerak secara efisien dan aman.

VI. KEWENANGAN Kewenangan PT Angkasa Pura ll (PerserolPelayanan Jasa Kebandarudaraan

Kewenangan Perum LPPNPI :Memberikan pelayanan navigasi penerbangan meliputi :

a. Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan (Arr Troffic Services/ATSI;

b. Pelayanan Telekomunikasi Penerbangan lAeronuticalTelecommunication Services / COMI;

c. Pefayanan lnformasi Aeronautika lAeronauticol lnformasionServices/AlSl.

d. Pelayanan lnformasi Meteorologi Penerbangan (Aeronautical

M ete o ro I og i ca I Se ru i ce s/M ET) ;

e. Pelayanan lnformasi Pencarian dan Pertolongan (Search andRescue/SAR).

VI. PROSEDURKOORDINASI

1. Koordinasi Pelayanan Navigasi Penerbangan Pada Kondisi Normal, Cuaca Di bawah Minima,Kabut Asap dan Abu Vulkanik Gunung Berapi.

Hak & Kewajiban

-1

PT Angkasa Pura ll (Persero) dan Perum LPPNPI memiliki hak

dg1 kewajiban untuk:1. \Mendapatkan informasi terkait kondisi cuaca di bawahJ minima, kabut asap dan terjadinya abu vulkanik gunung

berapi.2. Bersama-sama turut menjaga keselamatan, kelancaran dan

keteraturan Penerbangan pada kondisi normal, cuaca di

9Paraf

PERUM ,rr*r,....,!)9r..pr ANGKASA puRA rr lernsEpli; ft# -{L

Page 10: KESEPAKATAN TEKNIS

bawah minima,gunung berapi.

kabut asap dan terjadinya abu vulkanik

Prosedur Koordinasi PT Angkasa Pura ll (Persero) melaksanakan hal-hal dibawah ini:L. Pada kondisi normal melaksanakan tugas dan tanggung

jawab sesuai dengan Standar Operasi Prosedur (SOP);

2. Menerima dan mengolah informasi perkiraan waktukedatangan dan keberangkatan pesawat;

3. Menerima informasiterkait kondisi cuaca di bawah minimadan melakukan koordinasi kepada pihak terkait di bandarudara;

4. Menutup bandar udara berdasarkan koordinasi denganPerum LPPNPI terkait abu vulkanik gunung berapi;

5. Menyampaikan secepatnya rencana penutupan sementaradan pembukaan suatu bagian atau keseluruhan dari daerah

movement di bandar udara kepada Perum LPPNPI;

6. Menyampaikan secepatnya rencana pembukaan kembalisuatu bagian dari daerah movement di bandar udarakepada Perum LPPNPI.

Perum LPPNPI melaksanakan hal-haldibawah ini :

L. Pada kondisi normal melaksanakan tugas dan

tanggungjawab sesuai dengan Standar Operasi Prosedur(soP);

2. Menyampaikan informasi perkiraan waktu kedatangan dankeberangkatan pesawat;

Menyampaikan informasi mengenai kondisicuaca di bawah

minima dan waktu perkiraan masa berlaku berdasarkaninformasidari BMKG;

Segera menyampaikan informasijika terdapat abu vulkanikgunung berapi dan memberikan masukan terkaitpenutupan bandar udara jika membahayakan keselamatanpenerbangan.

3.

2. Koordinasi Pelayanan Navigasi Penerbangan pada WIP Movement dan Event-event Khusus

Hak & Kewajiban

=--?

PT Angkasa Pura ll (Persero) dan Perum LPPNPI memiliki hak dan

kewajiban untuk:L. Mendapatkan informasiterkait penerbangan WIP dan event-

event khusus paling sedikit meliputipelaksanaan oirshow, ioyflight dan acara kenegaraan.

2. Bersama-sama menjaga keselamatan, kelancaran dan

keteraturan Penerbangan pada penerbangan WIP dan

event-event khusus.

Prosedur Koordinasi PT Angkasa Pura ll (Persero) melaksanakan hal-hal dibawah ini:

7. Menerima dan mengolah informasi perkiraan waktukedatangan dan keberangkatan pesawat;

2. Melakukan pertukaran informasi terkait penerbangan VVIP

10Paraf

,l

pERUM LppNpr......! &...IrANGKASA puRA rr (pERSERo).. fuf--.-#l1

Page 11: KESEPAKATAN TEKNIS

dan event-event khusus sertamelakukan koordinasi kepadapihak terkait di bandar udara;

3. Menutup bandar udara terkait penerbangan WIP dan

event-event khusus lainnya;4. Menyampaikan informasi mengenai penutupan dan

pembukaan bandar udara sebelum dan sesudahpenerbanganWlP berdasarkan informasi yang diterima;

5. Segera menyarnpaikan informasi jika terjadi perubahan

waktu mengenai rencana penutupan dan pembukaan

bandar udara terkait Keberangkatan/kedatanganPenerbangan WlP.

Perum LPPNPI melaksanakan hal-haldibawah ini :

1. Menerima dan menyampaikan informasi perkiraan waktukedatangan dan keberangkatan penerbangan WIP;

2. Melakukan pertukaran informasi terkait Penerbangan WIPdan event-event khusus.

3. Koordinasi Slot Time dan Kapasitas

Hak & Kewajiban PT Angkasa Pura ll (Persero)dan Perum LPPNPI memiliki hak dankewajiban untuk:t. Untuk Bandar Udara yang dikoordinasikan oleh lndonesio

5/or Coordinator (IDSC), Slot Time harus mendapatpersetujuan dari IDSC. Bandar Udara yang tidakdikoordinasikan oleh IDSC, slot time harus mendapatpersetujuan dari pengelola Bandar Udara setelahberkoordlnasi dengan Perum LPPNPI setempafi

2. Bersama-sama melakukan proses evaluasi dan updateterhadap Notice of Airpon Copocity (NAC);

3. Bersama-sama memastikan implementasi Air Traffic FlowManogement (ATFM) dan Airpon Collaboration DecisionMakins (ACDM);

4. Memastikan terintegrasinya masing-masing sistem yang

mendukuns ATFM dan ACDM.

Prosedur Koordinasi PT Angkasa Pura ll (Persero) melaksanakan hal-haldibawah ini:

L. Menginformasikan data-data terkait Kapasitas terminal &apron;

2. Jika diperlukan dapat dibentuk suatu tim bersama untukmengatasi permasalahan operasional terkait pelaksanaanATFM, ACDM dan perhitungan NAC.

Perum LPPNPI melaksanakan hal-haldi bawah ini :

L. Menyampaikan update runwoy copocity2. Jika diperlukan dapat dibentuk suatu tim bersama untuk

mengatasi permasalahan operasional terkait pelaksanaanATFM, ACDM dan perhitungan NAC.

L1.

Paraf

eERUM LppNpr....l YL...rIANGKASA puRA r (pERs"ERo-L , .frf'*&-t

Page 12: KESEPAKATAN TEKNIS

4. Koordinasi Terhadap Kejadian lncident, Serious lncident dan Accident Pesawat Udara diBandar Udara

Hak & Kewajiban PT Angkasa Pura ll (Persero) dan Perum LPPNPI memiliki hak dan

kewajiban untuk:Bersama-sama turut berkontribusi aktif dalam penanganan danpencegahan kejadian incident, serious incident dan accidentpesawat udara di bandar udara.

Prosedur Koordinasi PT Angkasa Pura ll (Persero) hal-hal dibawah ini:1. Membentuk tim bersama untuk melakukan joint

investigotion jika terdapat indikasi kontribusi incident,serious incident dan occident dari kedua belah pihak untukkepentingan internal.

2. Menyampaikan informasi rencana penutupan danpembukaan runway dalam hal terjadinya serious incidentdan occidenf yang menyebabkan tidak dapat beroperasinyarunway.

3. Melakukan penutupan dan pembukaan kembali runwaydalam hal terjadinya serious incident dan occident yang

menyebabkan tidak dapat beroperasinya runway.

Perum LPPNPI melaksanakan hal-hal dibawah ini:1. Membentuk tim bersama untuk melakukan ioint

investigotion jika terdapat indikasi kontribusi incident,serious incident dan occident dari kedua belah pihak untukkepentingan internal.

2. Menerima informasi rencana penutupan dan pembukaanbandar udara dalam hal terjadinya serious incident danaccident yang menyebabkan tidak dapat beroperasinyarunway;

3. Meneruskan dan mengolah informasi terkait rencanapenutupan dan pembukaan runwav untuk di publikasikan.

5. Koordinasi Perijinan Extend dan Advance Operoting Hour

Hak & Kewajiban PT Angkasa Pura ll (Perseroldan Perum LPPNPI memiliki hak dan

kewajiban untuk:L. Memberikan dan mendapatkan informasi terkait perijinan

extend dan advonce.2. Bersama-sama mendukung peningkatan pelayanan kepada

pengguna jasa penerbangan melalui perijinan Extend danAdvonce dengan tetap mengutamakan keselamatanpenerbangan.

Prosedur Koordinasi PT Angkasa Pura ll (Persero) dan Perum LPPNPI melaksanakanhal-hal dibawah ini:1. Bersama-sama menyepakati permohonan izin extend

operating hours pengoperasian pelayanan navigasi

L2

Paraf

PERUM LppNpt......d 9,..1]ANGKASA puRA rr (PERSERo).. f i;"--*----#r' t

T

Page 13: KESEPAKATAN TEKNIS

penerbangan (AI5 operotionl selambat-lambatnya 2 iamsebelum jam kerja administrasi perusahaan {office hourlberakhir.a, Extend operoting hours untuk pesawat yang berangkat

dihitung hingga pesawat mencapai Point of No Return(PNR);

b. Extend operoting hours pesawat yang datang dihitunghingga pesawat pada posisi Block-on.

2. Bersama-sama menyepakati permohonan izin advonceoperating hours pengoperasian pelayanan navigasipenerbangan (ATS operation) selambat-lambatnya 2 iamsebelum jam kerja Administrasi Perusahaan {office hour}

berakhir pada hari sebelumnya.a. Advance operoting hours untuk pesawat yang berangkat

dihitung l jam sebelum Pesawat Block-off.b. Advance operating hours pesawat yang datang dihitung

1 iam sebelum Estimote Time Arrival (EfN.

5. Koordinasi Pelaksanaan Kalibrasi

Hak & Kewajiban Hak & Kewajiban PT Angkasa Pura ll (Persero):

1. Menerima informasi hasil kalibrasi terhadap fasilitasnavigasi penerbangan;

2. Melakukan koordinasi pelaksanaan kalibrasi terhadapfasilitas PAPI;

3. Menjaga performance fasilitas PAPI untuk meningkatkan

keselamatan penerbangan berdasarkan peraturan yanB

berlaku.

Hak & Kewajiban Perum LPPNPI:

1. Menerima informasi hasil kalibrasifasilitas PAPI;

2. Melakukan koordinasi pelaksanaan kalibrasi terhadapfasilitas navigasi penerbangan;

3. Menjaga performance fasilitas penunjang navigasipenerbangan untuk meningkatkan keselamatanpenerbangan berdasarkan peraturan yang berlaku.

Prosedur Koordinasi PT Angkasa Pura ll (Persero) melaksanakan hal-hal di bawah ini:

1. Menginformasikan rencana pelaksanaan kalibrasi terhadapfasilitas PAP!;

2. Menyampaikan hasil kalibrasi fasilitas PAPI;

3. Menyampaikan informasi terkait fasilitas PAPI yang telahmelewati batas waktu kalibrasi atau kondisi lain yang

mempengaruhi kinerja PAPI.

Perum LPPNPI melaksanakan hal-haldibawah ini :

t. Menginformasikan rencana pelaksanaan kalibrasi terhadapfasilitas navigasi penerbangan;

13Paraf

PERUM LppNpt.....d':[email protected] pURA il (PERSERO).. t tt-{e-:--*f r

t

Page 14: KESEPAKATAN TEKNIS

2. Menyampaikanpenerbangan;

hasil kalibrasi fasilitas navigasi

3. Menyampaikan informasi terkait fasilitas navigasipenerbangan yang telahmelewati batas waktu kalibrasiatau kondisi lain yang mempengaruhi kinerja fasilitasnavigasi penerbangan yang terkait dengan pelayanan jasa

kebanda rudaraan.

7. Koordinasi Pergerakan Pesawat, Orang, dan Kendaraan di Movement Areo serla AlokasiParkir Pesawat Udara.

HAK & KEWAJIBAN PT Angkasa Pura ll (Persero) memiliki hak dan kewajiban untuk:1. Menerima informasi tentang pesawat yang akan

menggunakan apron;2. Mengatur penempatan posisi pesawat yang melakukan

reposisi dari satu parking stand ke parking stand yang lain

dan dari hanggar ke parking stand atau sebaliknya.3. Mengatur, mengawasi, menjamin keamanan dan

keselamatan/safety pergerakan kendaraan, peralatan, danorang di apron;

4. Mengatur atau menentukan alokasi parking stond pesawat

di apron;5. Menjamin keamanan dan keselamatan/safety pergerakan

pesawat di apron dari rintangan saat pesawat push-bock;6. Menjamin keamanan Manoeuvring Area dari pergerakan

orang, kendaraan dan hal-hal lainnya yang membahayakankeselamatan penerbangan.

Perum LPPNPI memiliki hak & kewajiban untuk:1. Mengatur pergerakan pesawat, kendaraan, atau orang di

Monoeuvring Areo;2. Menerima informasi penempatan posisi pesawat yang

melakukan reposisi dari satu parking stand ke parking standyang lain dan dari hanggar ke parking stand atau sebaliknya;

3. Menyampaikan alokasi parking stand kepada pesawat;

4. Memberikan instruksi rute menuju parking stand kepadapesawau

5. Memberikan instruksi taxi route menuju Runway in Use

dan/atau ke suatu lokasi Monouvering Areo;5. Menyampaikan informasi pergerakan orang, kendaraan dan

hal-hal lainnya yang membahayakan keselamatanpenerbangan di Monoeuvring Areo.

Prosedur Koordinasi PT Angkasa Pura Il (Persero) melaksanakan hal-hal di bawah ini :

7. Menyampaikan informasi Block-off dan Block-on time;2. Menyampaikan alokasi parking Stand setiap pesawat yang

datang (arrival) kepada unit TWR sekurang-kurangnya20 menit, dan/atau perubahannya sekurang-kurangnya

74Paraf

PERUM ,oo*0,....L.4..pr ANGKASA puRA r (PERSERo). . fr U*

Page 15: KESEPAKATAN TEKNIS

5 menit sebelum pesawat diperkirakan mendarat (ETA);

3. Pada kondisi tertentu perubahan alokasi parkir terkaitdengan kapasitas apron diberikan pada kesempatanpertama setelah menerima informasi perubahan darioperator penerbangan;

4. Pada kondisi tertentu dapat menempatkan pesawat diluarparking stand (opron) dengan berkoordinasi danmendapatkan persetujuan Perum LPPNPT;

5. Memberikan informasi kepadaPerum LPPNPI sekurang-kurangnya 30 menit sebelum pelaksanaan:a. Rencana pemindahan parking stand (reposisi) pesawat.b. Rencana pemindahan pesawat dari apron ke lokasi lain

yang melalui Manouvering Area.c. Rencana pergerakan kendaraan,peralatan , atau orang

yang akan melalui Monouvering Areo.d. Rencana pesawat yang akan melakukan running engine

diapron atau di Manouvering Area.6. Menginformasikansetiap hal yang dapat menganggu

kelancaran tugas dan pelayanan keselamatan penerbangan

di Movement Area jika diperlukan dapat mengajukanpenerbitan NOTAM;

7. Memandu pesawat udara sampai dengan parking standyang telah ditetapkan atas permintaan operatorpenerbangan;

8. menginformasikan rencana dan pelaksanaan pemeliharaan

movement area.

Perum LPPNPI melaksanakan hal-haldibawah ini :

t. Menyampaikan ETA pesawat yang akan menggunakanApron;

2. Menginformasikan perkiraan waktu rencana pergerakanpesawat, kendaraan, atau orang di Manoeuvring Area;

3. Menginformasikan jalur pergerakan pesawat, kendaraan,atau orang yang harus dilalui di Manoeuvring Area;

4. Memberi ijin pesawat untuk melakukan running enginedilokasi yang telah diberitahukan PT Angkasa Pura ll(Persero);

5. Menginformasikan apabila ada permintaandari pilot(pesawat) tentang perubahan alokasi parking stand;

6. Menginformasikan setiap hal yang dapat menganggukelancaran tugas dan pelayanan keselamatan penerbangan

di Movement Area;7. Segera menginformasikan apabila ada pesawat RTA/RTB

untuk pengaturan/alokasi parking stand.

15

Parafl

'ERUM LppNpt.....l Y.9..,rANGKASA puRA , (,ERSER.).. 7kt' #

I't

Page 16: KESEPAKATAN TEKNIS

8. Koordinasi mengenai Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan {KKOP)

Hak & Kewajiban Hak & Kewajiban PT Angkasa Pura ll {Persero}:1. Membuat dan memastikan bahwa kawasan keselamatan

Operasi Penerbangan {KKOP) untuk bandar udara telahdibuat dan update secara periodik;

2. Memastikan tersedianya data obstacle yang dibutuhkan;3. Melakukan pemantauan obstacle dalam KKOP sesuai

dengan peraturan yang berlaku.

Hak & Kewajiban Perum LPPNPI:

1. Menerima informasi secara rinci tentang lokasi danketinggian obstacle.

2. Memberikan masukan terkait kajian aeronautika pada

Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan apabila diminta

Prosedur Koordinasi PT Angkasa Pura ll (Persero) melaksanakan hal-hal dibawah ini:

1. Menyampaikan secepatnya informasi semua objek (benda)

yang ketinggiannya melewati obstacle limitation surfacesecara rinci tentang lokasi dan ketinggian serta keberadaanbenda-benda penghalang, keadaan yang membahayakan

atau setiap peristiwa di atau dekat bandar udara yang

bersifat permanen atau sementara dan berpotensimempengaruhi keselamatan penerbangan;

2. Menerima informasi Obstacle yang disampaikan oleh pilotmelalui Perum LPPNPI.

Perum LPPNPI melaksanakan hal-haldi bawah ini :

L. Menerima informasi mengenai semua objek (benda) yang

keti nggian nya me lewa ti obsta c I e I i m itati o n s u rfa ce ;

2. Menyampaikan informasi Obstacle yang disampaikan olehpilot pada kesempatan pertama.

9. Koordinasi Penanganan Layang-Layan& Laser, Serangan Burung lBirdstrike) dan Hewan

Liar lW i I d I if e H aza rd sl

Hak & Kewajiban PT Angkasa Pura ll (Persero) memiliki hak dan kewajiban :

t. Memberikan dan mendapatkan informasi terkait kejadian

layang-layang, Laser, Serangan Burung lBird strikel dan

Hewan Liar (Wildlife Hazordsl;2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengawasan dan

pengendalian terhadap bahaya layang-layang, Laser,

Serangan Burung (Bird strike) dan Hewan Liar lWildlifeHozordsldi wilayah bandar udara;

3. Bersama Perum LPPNPI melakukan pengawasanpenanganan layang-layang Laser, Serangan Burung (Bird

strikel dan Hewan Liar (Wildlife Hozardsl guna

meningkatkan keselamatan penerbangan.

16

Paraf

PERUM LppNpt....i wr.rrANGKASA PURA l (PERSEROL- t ^ *

1

Page 17: KESEPAKATAN TEKNIS

Perum LPPNPI memiliki hak dan kewajiban:L. Memberikan dan mendapatkan informasi terkait kejadian

layang-layang, Laser, Serangan Burung (Bird strike) danHewan Liar (Wildlife Hozards);

2. Bersama PT Angkasa Pura ll (Persero) melakukanpengawasan penanganan layang-layang Laser, Serangan

Burung (Bird strike) dan Hewan Liar (Wildlife Hozordsl guna

meningkatkan keselamatan penerbangan.

Prosedur koordinasi PT Angkasa Pura Il (Persero) melakukan hal hal sebagai berikut :

t. Menginformasikan potensi kejadian gangguan layang-

layang, Laser, Serangan Burung (Bird strike) dan Hewan Liar(Wildlife Hozardsl berdasarkan identifikasi unit kerja ataupersonel bandar udara;

2. Mendapatkan safety repart kejadian gangguan layang-layang, Laser, Serangan Burung (Bird strike) dan Hewan Liar(Wildlife Hozordsl;

3. Menginformasikan kegiatan penanganan, pencegahan,pengawasan dan pengendalian gangguan layang-layang,Laser, Serangan Burung (Bird strikel dan Hewan Liar(Wildlife Hozordsl.

Perum LPPNPI melakukan hal-halsebagai berikut :

1. Menginformasikan kejadian gangguan layang-layang, Laser,

Serangan Burung (Bird strike) dan Hewan Liar (WildlifeHozords);

2. Memberikan masukan terkait kegiatan penanganan,pencegahan, pengawasan dan pengendalian gangguan

layang-layang, Laser, Serangan Burung (Bird strike) danHewan Liar (Wildlife Hazards).

Koordinasi Rencana dan pelaksanaan Penanggulangan Keadaan Darurat BandarUdaralAirport Emergency Plonl, Sofety lnspection, Airport Security Programme (ASP) danAerodrome Monuol

10.

Hak & Kewajiban Hak & Kewajiban PT Angkasa Pura ll (Persero) :

1. Menyiapkan Dokumen Airport Emergency Plon, AirportSecurity Programme (ASP) dan Aerodrome Manual sesuaiperaturan;

2. Bersama perum LPPNPI melaksanakan Airport EmergencyPlan, Airport Safety lnspection, Airport Security Progromme(ASP) dan Aerodrome Manual sesuai dokumen yangdisahkan.

Hak & Kewajiban Perum LPPNPI :

t. Memberikan masukan dalam penyusunan dokumen AirportEmergency Plon, Airport Sofety lnspection, Airport SecurityProgromme (ASP)dan Aeodrome Manuol sesuai peraturan;

2. Bersama PT Angkasa Pura ll (Persero) melaksanakan AirportEmergency Plan, Airport Sofety lnspection, Airport Security

PERUM LPPNPI

Page 18: KESEPAKATAN TEKNIS

Programme (ASP) dan Aerodrome Monual sesuai dokumenyang disahkan.

Prosedur koordinasi PT Angkasa Pura ll (Persero) melaksanakan hal-hal dibawah ini:

A. Terkait Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara

{Ai rpon Eme rgency Plo nl:l.Melakukan proses koordinasi dan komunikasi dengan

Perum LPPNPI terkait Penanggulangan Keadaan DaruratBandar Udara;

2.Memberikan informasi terhadap rencana pelaksanaan

latihan penanggulangan keadaan darurat;3.Melakukan koordinasi dalam peninjauan Airport

Emergency Plon (AEPI;

4.Menentukan dan menginformasikan tingkatan siaga

emergency;5.Menginformasikan akses jalan yang akan dilewati jika

terjadi incident maupun accident serta gangguan

terhadap keselamatan penerbangan;

6. Menginformasikan berakhirnya kondisi emergency.

B. Terkait Safety lnspectionl.Menginformasikan mengenai jadwal pelaksanaan;

2.Memberikan informasi mengenai hasil pelaksanaan

Safety inspection (Runway,Taxiway dan apron) dan atau

bilamana ada perubahan yang terjadi pada kondisi fisik

bandar udara yang direncanakan baik bersifatsementara atau tetap yang dapat mempengaruhikeselamatan pesawat udara;

3.Menetapkan dan menginformasikan kesiapanpenggunaan runway yang tercatat dan terdokumentasi.

C. Terkait Airport Security Programme (ASP)

1. Menerima informasiancaman dan gangguan keamanan;

2. Mengambiltindakan terhadap segala informasi ancamandan gangguan keamanan penerbangan sesuai dengandokumen ASP yang berlaku;

3. Melaksanakan pengamanan wilayah bandar udara dari

ancaman dan gangguan melawan hukum;4. Melakukan koordinasi pengamanan fasilitas navigasi

penerbangan di wilayah bandar udara.

D. Terkait Aeradrome Manual:Melakukan proses koordinasi dan komunikasi dengan

Perum LPPNPI terkait penyusunan dan pemutakhiran

Aerodrame Monuol.

18

Paraf

eERUM LppNpr......{ .rg..rrANGKASA puRA u (eERSERo)-- tU *'r

Page 19: KESEPAKATAN TEKNIS

Perum LPPNPI melaksanakan hal-haldi bawah ini:A. Terkait Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara

(Airport Emerge ncy Pla nl:L. Melakukan proses koordinasi dan komunikasi dengan PT

Angkasa Pura ll (Persero) terkait PenanggulanganKeadaan Darurat Bandar Udara;

2. Mendapatkan informasi terhadap rencana pelaksanaan

latihan penanggulangan keadaan daruraU

3. Melakukan koordinasi dalam peninjauan AirportEmergency Plon IAEPI;

4. Memberikan dan mendapatkan informasiterkait kondisi

emergency dan perkembangannya;

5. Memberikan akses jalan yang akan dilewati pada

movement area jika terjadi incident maupun accidentserta gangguan terhadap keselamatan penerbangan;

6. Mendapatkan informasi berakhirnya kondisi emergency.B. Terkait Sofety lnspection

1. mengijinkan permintaan pelaksanaan Safety lnspection(Runway,Taxiway dan apron) yang bersifat periodik;

2. Menginformasikan permintaan pelaksanaan safetyinspection jika dibutuhkan;

3. Mendapatkan informasi hasil pelaksanaan safetyinspection lrunwoy,Toxiway dan apron).

C. Terkait Airport Security Progromme (ASP)

Segera menyampaikan informasi awal danperkembangannya jika terdapat gangguan keamanan

dibandar udara dan dipesawat udara.

D. Terkait Aerodrome Manual:Melakukan proses koordinasi dan komunikasi dengan

PT Angkasa Pura ll terkait penyusunan dan pemutakhiran

Aerodrome Monuol.

tL. Koordinasi ldentifikasi Hazard diWilayah Bandar udara dan sekitarnya

Hak & Kewajiban Hak & Kewajiban PT Angkasa Pura ll (Persero) dan Perum

LPPNPI :

1. Menerima dan memberikan informasi dan laporan terkaithazard/bahaya di Movement Area;

2. Memiliki sistem manajemen yang meliputi pelaporan,

analisa, investigasi, umpan balik, mitigasi risiko sertapelaksanaan rekomendasi dengan tepat untuk mengelolarisiko.

19

, Paraf,.^ l

pERUM LppNpt.....l.'I.9...rrANGKASA puRA l (pERSERO).. . k---l*l I

1

tu*

Page 20: KESEPAKATAN TEKNIS

Prosedur Koordinasi PT Angkasa Pura ll (Persero) dan Perum LPPNPI bersama sama

melakukan halsebagai berikut :

Membentuk suatu tim bersama untuk melakukan identifikasihazard di wilayah bandar udara dan sekitarnya yang dapatmempengaruhi keselamatan penerbangan.

72. Koordinasi Operasional Airfield lighting system dan Fasilitas Sisi Udara (runway, taxiwaydan apron)

Hak & Kewajiban Hak & Kewajiban PT Angkasa Pura ll (Persero):

L. Menerima dan menindaklanjuti informasi gangguan oiffieldlighting system;

2. Menerima dan menindaklanjuti informasi kerusakan fasilitassisi udara;

3. Memastikankesiapan Airfield lighting system dan fasilitas sisi

udara.

Hak & Kewajiban Perum LPPNPI:

1. Menyampaikan informasi gangguan oirfield lighting systemberdasarkan laporan aircrew;

2. Menyampaikan informasi kerusakan fasilitas sisi udara;

3. Mengoperasikan aifield lighting system secara efektif dan

efisien.

Prosedur Koordinasi PT Angkasa Pura ll {Persero) melaksanakan hal-hal dibawah ini:

t. Menyampaikan rencana dan jadwa! kegiatan pemeliharaan

dan perbaikan;

2. Menerimainformasi hasil random check terhadap fasilitasPAPI dan airfield lighting systemjika diperlukan.

Perum LPPNPI melaksanakan hal-haldibawah ini :

1. Melakukan koordinasi dan memberikan informasi secara

lengkap apabila terdapat gangguan fasilitas airffield lightingsystem;

2. Menyampaikan informasi hasil random check terhadapfasilitas PAPI dan oiSield lighting systemjika diperlukan.

13. Koordinasi Pertukaran Data lnformasi Penerbangan

Hak & Kewajiban PT Angkasa Pura ll (Persero) dan Perum LPPNPI memiliki hak dan

kewajiban untuk:Bersama-sama memastikan kemudahan akses dan terintegrasinyadata penerbangan antar system sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

20

" Paraf

pERUM LppNpt.......d '.&..orANGKASA puRA l (pERSERO).. hf--4/1

Page 21: KESEPAKATAN TEKNIS

Prosedur Koordinasi PT Angkasa Pura ll (Persero) dan Perum LPPNPI melaksanakanhal-haldibawah ini:L. Menerima dan memberikan informasi data operasional

penerbangan dan data lain yang relevan;

2. Memberikan informasi waktu block on dan block off pesawat

diApron.

14. Koordinasi Pelayanan lnformasi Aeronautika

Hak dan Kewajiban PT Angkasa Pura ll (Persero) memiliki hak dan Kewajiban untuk:1. Mendapatkan informasi oeronautika yang cukup, akurat,

tepat waktu dan terkini terkait fasilitas bandar udara yang

menunjang keselamatan, keteraturan dan efisiensi operasipenerbangan;

2. Memberikan raw data terkait perubahan fasilitas,

pelayanan bandar udara baik yang major maupun minoruntuk menunjang keselamatan, keteraturan dan efisiesi

operasi penerbangan.

Perum LPPNPI memiliki hak dan kewajiban1. Memberikan informasi aeronautika yang cukup, akurat,

tepat waktu dan terkini terkait fasilitas bandar udara guna

menunjang keselamatan, keteraturan dan efisiensi operasipenerbangan;

2. Meneruskan dan mengolah raw data terkait perubahan

fasilitas, pelayanan bandar udara untuk di publikasikan;

Prosedur Koordinasi PT Angkasa Pura ll (Persero) melaksanakan hal-hal di bawah ini :

Mengajukan raw dato mengenai pembangunan, penghapusdn,

perubahan, kondisi fasilitas, pelayanan, prosedur dan potensi

bahaya di bandar udara untuk dilakukan penyebaran informasiaeronautika.

Perum LPPNPI melaksanakan hal-haldi bawah ini:

1. Menerima raw data untuk disampaikan kepada NOTAM

Office;2. Menyampaikan kembali informasi aeronautika yang telah

dipublikasikan oleh NOTAM Office.

FORCE MAJEURE Yang dimaksud dengan force maieure dalam perjanjian ini

adalah keadaan tidak terduga yang terjadi di luar kekuasaan

para pihak, termasuk pada kebakaran, perang, pemogokan,

sabotase, epidemi, huru-hara akibat politik dan bencana

alam, tetapi hanya dalam batas dimana keadaan tersebutsecara langsung dan substansial mempengaruhi kemampuanpihak yang terkena untuk melaksanakan kewajibannya sesuai

dengan perjanjian ini;Kegagalan para pihak melaksanakan kewajiban berdasarkanperjanjian ini tidak dianggap sebagai kelalaian atau

1.

27

pERUM LppNpr.....li4 J*"KASA puRA u (pERsERo , .. ..k /'-4e-

='

Page 22: KESEPAKATAN TEKNIS

3.

4.

5,

pelanggaran perjanjian apabila kegagalan tersebutdisebabkan oleh force majeure;Bila terjadi force majeure, maka pihak yang mengalami wajibmemberitahukan kepada pihak yang lainnya secara tertulisdengan bukti-bukti dan konfirmasi tertulis dari instansi yang

berwenang dimana telah terjadi force mojeure;Dalam waktu L4 (empat belas) hari kalender setelahmenerima pengajuan force majeure sebagaimana tersebutpada ayat (3), maka pihak yang menerima pengaiuan forcemojeure akan menentukan sikapnya mengenai hal tersebut;Dalam hal terjadi force majeure, maka para pihak dapatmempertimbangkan kembali jangka waktu pelaksanaanpekeriaan tersebut.

VIII.TINDAK LANJUT Hal-hal yang menyangkut rinci atau belum cukup diatur pada

ruang lingkup Nota Kesepakatan Teknis akan dirumuskan melaluiLetter of Coordination Agreement (LOCA) antar unit di masing-

masing Kantor Cabang dan Kantor Distrik Perum LPPNPI

denganKantor Cabang PT Angkasa Pura ll (Persero) dengan tidakbertentangan pada ketentuan Nota Kesepakatan Teknis ini.

IX. PENYIMPANGAN Penyimpangan dari Nota Kesepakatan Teknis ini hanya dapatdilakukan atas pertimbangan keselamatan dan keamananpenerbangan serta telah mendapat persetujuan dan di setujuioleh PT Angkasa Pura ll (Persero) dan Perum LPPNPI.

XIV. PENUTUP Hal-hal lain yang belum tercantum dalam Kesepakatan Teknis

ini harus dikoordinasikan dengan sebaik-baiknya dengan tetapmengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan;

Kesepakatan Teknis ini berlaku mengikat kedua belah pihak

sejak ditanda tangani;Kesepakatan Teknis ini akan dievaluasisekurang-kurangnya 2

tahun sekali atau sesuai kebutuhan melalui mekanisme yang

disepakati oleh PARA PIHAK;Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum tercakup dalamKesepakatan Teknis ini, akan ditetapkan atas dasarpersetujuan PARA PIHAK dalam bentukAddendum/Amandemen dan merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari Kesepakatan Teknis ini;Kesepakatan Teknis ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli

dengan materai cukup dan masing-masing mempunyaikekuatan hukum yang sama setelah ditandatanganiPARA PIHAK;

Kesepakatan Teknis ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

1.

z.

3.

5.

22

Paraf

PERUM LppNpt.....1! .gr.TrANGKASA puRA il (pERSERo).j , k l''-<€-ar/

1

Page 23: KESEPAKATAN TEKNIS

DITETAPKAN DI :

TANGGAL :

TANGERANG

0B Desember 2OL4

Menyetujui

MengetahuiR UTAMA

UM LPPNPI

Mengetahui/DIREKTUR UI

MenyetujuiDIREKTU R OPERASI KEBANDARU DARAAN

, ) PT ANGKASA PURA ll (PERSERO)

PURA IIltsDuti r'^

" tlll€tl (o!PrlY

ENDANG A. SUMIARSA

23

.f,*-->f fL

Page 24: KESEPAKATAN TEKNIS

DAFTAR ALAMAT KOMUNIKASI UNTUK KOORDINASI

*r

JABATAN TELEPHONE / FAX EMAIL

PERUM LEMBAGA PENYELENGGARA PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN INDONESIA (LPPNPI}

SAFETY INFORMATION &I NVESTIGATION MANAGEM ENT

SENIOR MANAGER

021-55915000ext.5125

[email protected]

SAFETY & QUALITY SSURANCE

MANAGEMENT SENIOR

MANAGER

021-55915000ext.5126

ldavuniarti63 @ema i l.com

STANDARD, DESIGN &PROCEDURE MANAGEMENT

SENIOR MANAGER

021-55915000exl.5!27

[email protected]

ATS OPERATION SENIOR SENIOR

MANAGER

021-5s91s000ext.5138

m. bud i arso (ova hoo.co. id

ATFM & ATS SYSTEM SENIOR

MANAGER

021-55915000ext.5146

Herman.irsadi @gmail.com

OPERATION SUPPORT SENIOR

MANAGER

021-559r.5000ext.5136

[email protected]

CNS & ATS SYSTEM FACILITIES

READINESS SEN IOR MANAGER021-5591s000ext.5117

Endo.prabowo@airna

AERONAUTICAL I N FORMATION

FACILITIES READINESS SENIOR

MANAGER

021-55915000Ext.5120

ENGIN EERING SUPPORT SYSTEM

SENIOR MANAGER

02L-55915000Ext. 5102

[email protected]

PT ANGKASA PURA [ (PERSERO]

DEPUTI DIREKTUR MANAJEMEN

KESELAMATAN

021-55913188ext.143

rach mady@angkasapu ra2.co. id

DEPUTI DIREKTUR PELAYANAN

BANDARA021-5505696 ext.140

zulfahmi @angkasapu ra2.co.id

DEPUTI DIREKTUR PENGAMANAN

& PKPPK

021-5505560 naib. basri@angkasa pura2.co. id

DEPUTI BIDANG OPERASI DAN

TEKNIK

021-5505608 dan i. lrawan @angkasa pura2.co.id

SENIOR MANAGER PELAYANAN

BANDARA & SAFETY

021-5505548 and ika. nu ryama n @angkasapu ra2.co.id

SENIOR MANAGER

PENGAMANAN & PKPPK

a2t-5505234 [email protected]

SEN IOR MANAGER FASI LITAS

BANDARA

021-5s05924 Soheri @ angkasapura2.co.id

SENIOR MANAGER

INFRASTRUKTUR BANDARA

restu.widodo@angkasapu ra2.co.id

PERUM LPPNPI

24

,., Paraf

"!y,.Q...*ANGKASA puRA, (,ERSER.).. f^ /' #

Page 25: KESEPAKATAN TEKNIS

ASDEP SISTEM MANAJEMEN

KESELAMATAN

021-55913188ext.127

heriyanto.wibowo@angkasapu ra2.co.id

ASDEP TEKNIK LISTRIK MEKANIK

& PERALATAN

021-559L3188ext.128

[email protected]

ASDEP ELEKTRONIKA 021-55913188ext.L43

floyd @angkasapura2.co.id

ASDEP TEKNIK BANDARA 021-55913188ext.125

[email protected]

ASDEP OPERASI SISI UDARA 021-5505696 ext.110 ruchyana @angkasapu ra2.co.id

ASDEP PENGAMANAN SISI DARAT

& SISI UDARA

021-5505696 ext.110 [email protected]

25Paraf

PERUM ,oo*0,....$9-..pr ANGKASA puRA il (PERSERo , fr k' €^