dr. ARDHIYANTI PUSPITA RLABORATORIUM BIOKIMIA
UNIVERSITAS ISLAM AL AZHAR MATARAM
2014
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air dan zat terlarut.
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion
Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh.
Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.
2
50 - 70 % dari berat badan terdiri dari cairan.
Jaringan lemak lebih kurang mengandung air dibanding otot
Sumber :Air yang diminumBersama makananHasil metabolisme
Total Body Water 49 L 70 % X BBEkstra sel 14 L 16-23 % X BB
1. Intravaskuler 3 L 4 – 5 % X BB2. Ekstravaskuler 11 L 12 –
18% XBB
Intra sel 35 L 50 % X BB
Fungsi : Kehidupan sel Melarutkan makanan, ion ( Na – K ) Metabolisme
Distribusi cairan tubuh dipengaruhi oleh :
Sist sal Limfe Tekanan darah Permeabilitas kapiler Protein plasma Retensi air dan garam
Eksresi cairan dalam tubuh melalui :Urin ParuKeringat Feces
Rata kehilangan cairan / hari : Kulit/paru
(insensible water loss) : 800 - 1200 cc
Urine : 1500 cc Feces : 100 – 1200
cc
INTRAVASCULAR - 5%ECF INTERSTETIAL - 15%
TRANSELULAR - 1% ¾ ¼
ICF ISF IVS
50% 15% 5%
KPO4 NaCl
7
2/3 Body Water 1/3 Body Water
X = Semipermiable
X X
. . . .. . . . . . .. . . . . . .. . .. .
. . . .. . .. . . .. . .. . . .. . ..
.. . .
. ... ...
ISFINTERSTETIAL
FLUID
PembuluhDarah
INTRA VASCULAR FLUIDIVF
INTRA CELULAR FLUIDICF
8
1. Difusiperpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi tinggi ke tekanan/konsentrasi rendah
2. Osmosisperpindahan air dari konsentrasi zat terlarut rendah ke konsentrasi zat terlarut tinggiosmolaritas: ukuran konsentrasi suatu larutan- isotonus konsentrasi larutan = plasma darah
3. Transport aktifperpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi rendah ke konsntrasi tinggi dgn menggunakan energi
9
1.Difusi : Ion dan molekul konstrs ↑↑ ke ↓↓ O2 darah ke sel ; CO2 ke darah
10
Kecepatan difusi bergantung pada :1.Permiabilitas dari membran2.Ukuran dari ion / molekul yang difusi3.Perbedaan potensial listrik4.Perbedaan tekanan dari kedua sisi
membran
11
2. Osmose :Air dan larutan dengan konstrs ↓↓ ke ↑↑melalui membran semipermiable.
AIR
AIR
GULA
GULA
Semi Permiabel
Volume ↑↑Konsentr <<
12
3. Aktif Transport Air dan larutan dengan konstrs ↓↓ ke ↑↑melalui membran semipermiable. Ion / molekul (elektr, Gluks, As.amino)
menembus dinding sel dengan bantuan tenaga kimia Adensine Triphosphate (ATP) Sodium - Pottasium Pump (terdpt diseluruh membran sel)Fungsi pump ini :
Saraf & serabut otot penghantar listrik Kelenjar sekresi beberapa zat Sel mencegah pembengkakan
K NaINTRASEL
EKSTRASEL
Membran 13
1. Tekanan osmotik & onkotikTekanan osmotik: tekanan untuk mencegah aliran osmotik cairanTekanan onkotik: gaya tarik s/ koloid agar air tetap berada dalam plasma darah di intravaskular
2. Tekanan hidrostatik ( filtration force)tekanan yang digunakan oleh air dalam sistem tertutup
14
15
Membran sel lipid bilayer
Permeabilitas membran sel bersifat selektif terhadap: ion (kanal ion), air (aquaporin)
16
1. Pengaturan volume cairan ekstrasel• Asupan cairan• Peranan Ginjal • Pengontrolan tekanan darah
• Hormon Atriopeptin (Atrial Natriuretic peptide) • Pengontrolan keseimbangan garam
• Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron 2. Pengaturan osmolaritas cairan
ekstrasel• Perubahan osmolaritas di nefron• Peranan Vasopresin
17
Terdapat keseimbangan (input & output) yang diatur hipotalamus melalui osmoreseptor.
Pada dehidrasi me↑, haus dan ADH me↑ sehingga intake me↑ dan eksresi me↓
DEHIDRASI ( vol sirkulasi efektif ↓ )
Osmolality plasma ↑
Thirst ↑ ADH ↑Water ingesti ↑ water exc ↓
Water retensi
Osmolaliti plasma ↓
Vol sirkulasi ↑
Tubuh kekurangan cairan Etiologi kekurangan cairan :
• Melalui sal cerna Muntah Bocor perdarahan
• Melalui sal kencing Pemakaian diuretik Penyakit ginjal diabetes
• Melalui kulit Luka bakar Keringat ↑↑
• Perpindahan keruang dalam badan Peritonitis Pankreatitis
Gejala dehidrasi :lesu akral dingintek darah ↓ mukosa keringnadi halus cepat turgor ↓urin ↓
Pengobatan : Sesuai penyakit dasar Pemberian cairan oral - parenteral
1. Sistem skor ( dehidrasi akut, mis GE akut )
2. Pemasangan CVP3. Ukur kadar Na plasma
defisit cairan = 0,6 X BB {Na plasma _ 1} 140
4. Ukur hematokritdefisit cairan = 0,2 X BB { Ht _ 1}
Ht N5. Ukur BJ plasma
SIGN & SIMP SKOR Muntah 1 Vok cholerica 2 Apatis 1 Somnolen/sopor/koma 2 T.D.S ≤ 90 1 Defisit
≤ 60 2 cairan = Nadi ≥ 120 mm/Hg 1 skor X BB X
100 Nafas Kusmaul 1 15 Turgor ↓ 1 Facies Cholerica 2 Ekstremitas dingin 1 Jari tangan keriput 1 Sianosis 2 Umur > 50 tahun -1 Umur > 60 tahun -2
Cairan diguyur sampai nadi terisi penuh dan TDS > 100 mmHg, sisanya diberikan 2 jam berikutnya
Patogenesis 1. ↑ tekanan darah hidrostatik kapiler
1. Payah jantung2. Sirosis hati3. Obstruksi vena lokal
2. ↓ tekanan koloid osmotik plasma ( alb↓ )1. Sind. Nefrotik 2. Sirosis hepatis3. Malnutrisi
3. Permeabilitas kapiler ↑1. Trauma 2. Radang 3. Luka bakar4. Alergi
4. ↑ tekanan koloid osmotik intertitial1. Sumbatan sal limfe
Pengobatan :
Sesuai penyakit dasarSimptomatis
1.Diit RG2.Diuretik
Elektrolit : penting menjaga proses kehidupan di tubuh
Gangguan elektrolit :• Gangguan metabolisme• Gangguan potensial listrik jaringan
mati mendadak
Komposisi Elektrolit
mEq/L IntraselularEkstraselular
Plasma Darah Interstisial
Kation Na+ 15 142 144K+ 150 4 4Ca++ 2 5 2.5Mg++ 27 3 1.5Anion Cl- 1 103 114HCO3
- 10 27 30
HPO4= 100 2 2
SO4= 20 1 1
Asam organik - 5 5Protein 63 16 6
Sayuran Kentang, buncis 500 mgr Kacang 5000 mgr
Buah Pisang 800 mgr Jeruk 1200 mgr
Daging Sapi atau ayam 600 mgr
Note: 2000 mg ~ 60 mEq
Halperin & Goldtstein. Fluid, Electrolyte and Acid Base Physiology.WB Saunders Co. 2nd ed.p 358
Fungsi Kalium Fungsi Kalium
Kation utama dalam sel Repolarisasi membran Neuro-autonomik Respons Neuromuscular terhadap ransang Deposisi Glycogen & Metabolism protein Pengeluaran hormon pancreas Penentu pH intracellular
K+ : kation terbesar di sel (150 - 160mEq/L)
di luar sel 3,5 – 5,5 mEq/L
Fungsi utama : menjaga potensial listrik membran sel
Gejala gangguan K : sangat tergantung kecepatan perubahan K didlm & luar sel
1. Distribusi K+ di dlm & luar sel1. Insulin : K+ ekstra sel intrasel shg
sewaktu DM cenderung hiperkalemi2. Asidosis : H+ luar sel ↑ H+ masuk dlm
sel. Untuk menjaga keseimbangan listrik, K+ keluar sel hiperkalemi
3. Alkalosis : kebalikannya 2. Ekskresi K+ oleh ginjal (di eks di tubuli)
1. Aldosteron : eks K+ ↑ sdgkan Na retensi2. Diuretik osmosis : eks K+ ↑
3. Asidosis : eks K+ ↓
4. PGK , eksresi menurun
Etiologi :1. Intake ↑ -pisang, jeruk
- pemberian K i v - hemolisis yang hebatTdk akan terjadi hiperkalemi bila ginjal berfungsi dengan
baik2. Perpindahan kalium ke ekstra sel
1. Asidosis 3. intoksikasi digitalis2. Deff insulin 4. ketoasidosis
3. Eksresi ↓1. Gagal ginjal 3. diuretik hemat K2. Insuf adrenal
4. PseudohiperkalemiaLeukositosis hebat ( > 100.000 / mm3 ) → wkt darah diambil → K keluar sel
5. Obat-obatACE I, ARB, NSAID, aldosteron antagonis
DYS-RYTHMIA : TACHYCARDIA FIBRILLASI VENTRIKULER SINUS BRADYCARDIA SINUS ARREST RYTHME IDIO-VENTRICULAR LAMBAT
OTOT SKELET: PARALYSIS/FLACCID PARALYSIS ARREST PERNAFASAN ILEUS
MANIFESTASI KLINIK
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
Table 28-4. Treatment of Hyperkalemia
1 Antagonism of membrane action A. Calcium B. Hypertonic Na solution (if hyponatremic)2. Increased K+ entry into cells A. Glucose and Insulin B. NaHCO3 C. β2-adrenergic agonist D. Hypertonic Na+ solution ( if hyponatremic)3. Removal of the excess K+ A. Diuretics B. Cation exchange resin C. Hemodialysis or peritoneal dialysis.
Burton Davis Rose: Hyperkalemia, in: Clinical Physiology of Acid-Base Balance And Electolyte disorders. 4th edit 1994 p.848.
PENGOBATAN
K+ Meninggi ?
Apakah nyata?
Apakah > 6.0 mEq/L atau ada perubahan EKG
Pasien perlu penurunan K+ darurat.
EKG abnormal ?
Beri kalsium glukonatBeri insulin dengan glukosadan/atau Ventolin
dgn nebulizer
Periksa K+ urine, osmolailty, kreatinin
K < 6.0 mEq/L?
Ulangi insulin dan glukosa, pertimbangkan hemodialisis
Beri cation exchange resin atau furosemide
Lanjutkan dengan evaluasi
Evaluasi lanjutan dan terapi jangka panjang
Berhenti
Tidak
Ya
Tidak Ya
Tidak Ya
Ya Tidak
Ya Tidak
Management of Hyperkalemia
Berhenti
PENGOBATAN
Etiologi :1. Tanpa defisit K total tubuh
1. Alkalosis 2. Sekresi insulin yang menetap
2. Dengan defisit K total tubuh 1. Intake ↓, anoreksia2. Hilang → sal cerna: GE, muntah
ginjal : hiperaldosteron,
loop diuretik
Gejala Klinis :1. Jantung
1. Aritmia2. EKG : T datar, gel U, QT lebar3. Hipotensi : ↓ resistensi perifer
2. Sal cerna : ileus paralitik3. Ginjal
1. Osmolalitas urin ↓2. pH urin ↑
4. Endokrin : 1. sekresi aldosteron ↓ eksresi K ↓2. Gangguan toleransi glukosa ok sekresi insulin
terhambat
Kalium serum < 3,5 mEq / L
K oral / parenteral K parenteral
Hipokalemi baratAritmia Gagal otot nafasDOSIS AMAN : 10 mEq / L
Na + : ion utamaluar sel (145 mEq / L)dalam sel (10 mEq / L)
Menjaga osmolalitas cairan ekstra sel
Pada hiperNa, cairan intrasel → ekstrasel → sel dehidrasi → ADH ↑ (kompetensi tubuh) → haus → intake ↑
1. Kehilangan cairan 1. Insensible loss : demam, luka bakar2. Melalui ginjal : diuretik, diabetes insipidus
2. Intake ↑1. Pemberian NaCl hipertonis / Na bicarbonat2. Hiperaldosteron & sindroma cushing
Terutama neurologis ok dehidrasi sel otak• Twiching • Lethargi • Kejang• Koma• Kelemahan otot
Pada keadaan akut harus segera dikoreksi
Hipernatremi > 24 jam koreksi hati-hati dan perlahan, ok koreksi yang cepat & progresif → edem akut sel otak → kematian
Dapat dikoreksi dengan cairan oral / parenteral (dextrosan 5 % )
RUMUS Defisit Cairan :0,6 (♂) / 0,5 (♀) X BB X Na Plasma
140 - 1
Etiologi :1. Deplesi volume sirkulasi efektif
1. Akan terjadi ↑ ADH → haus → minum ↑ → retensi cairan → hipo Na
2. Mis, infeksi Neurologi (meningitis, ensefalitis) Paru
2. Loop diuretik1. Mis, furosemid, etakpinikasid2. Disamping deplesi vol, diuretik
menghambat reabsorpsi Na di tubuli3. GGK dengan LFG yang sangat rendah4. Diare & muntah yang hebat
Gejala ok edem sel otak, yang timbul bila hipoosmolalitas dalam plasma terjadi dengan cepat
Pada kadar Na 120 – 125 : nosea-vomit
110 – 120 : letargi-sefalgia
< 110 : kejang-koma
Tujuan : pertahankan Na > 120 mEq / L Kehilangan Na = 0,6 X BB X (140 – Na plasma)
Hiponatremi yang disertai hipokalemi (mis,GE) → koreksi kalium saja telah langsung mengoreksi Na
Lar NaCl 3 % (~ 513 mEq/L)diberikan bila ada gejala edem serebriBila gejala edem serebri hilang → cukup berikan NaCl isotonis
SELAMAT BELAJAR
Top Related