KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
NOMOR 025/KPTS/ 2014
TENTANG
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH NOMOR 05/KPTS/2011 TENTANG
PENETAPAN RENCANA STRATEGIS
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2010 – 2015
KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATEN GUNUNGKIDUL,
Menimbang : a. Bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun
2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Gunungkidul Nomor 17 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2010 – 2015, setiap Satuan Kerja Perangkat
Daerah harus mengacu pada Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 –
2015;
b. bahwa berdasarkan Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor
29/KPTS/2011 tentang Pengesahan Rencana Strategis Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2010 – 2015;
c. bahwa atas dasar pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b perlu menerbitkan Keputusan Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Gunungkidul tentang Perubahan Rencana Strategis Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2010 – 2015.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa
Yogyakarta jo. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun
2007;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 2 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 8
Tahun 2010;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 12 Tahun
2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan,
dan Tugas Lembaga Teknis Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 21
Tahun 2011;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 2 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2005-2025;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 17 Tahun
2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Gunungkidul 2010 – 2015 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2013;
17. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 194 Tahun 2008 tentang
Uraian Tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Nomor 83
Tahun 2011.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
KESATU
:
:
Menetapkan Perubahan Rencana Strategis Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2015
sebagaimana tersebut dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Perubahan Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2015 sebagaimana
tersebut diktum KESATU merupakan pedoman dalam menyusun
Rencana Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Gunungkidul.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diubah
dan dibetulkan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di pada tanggal
Wonosari 24 Maret 2014
KEPALA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH
Ir. SYARIEF ARMUNANTO, MM NIP. 19590728 199003 1 003
TEMBUSAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth : 1. Kepala Bappeda Kabupaten Gunungkidul; 2. Inspektur Daerah Kabupaten Gunungkidul; 3. Kepala Bagian Organisasi Setda Kabupaten Gunungkidul.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat akhirnya dokumen review
Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2010 – 2015 ini dapat selesai disusun.
Renstra Bappeda ini merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2015. Selain itu Renstra
Bappeda ini merupakan dokumen perencanaan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang
memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang
disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Bappeda Kabupaten Gunungkidul.
Maksud penyusunan Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Gunungkidul
adalah sebagai pedoman umum (guide line) dan arahan bagi segenap pimpinan dan
jajaran staf Bappeda dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya dalam
menyusun berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang berhubungan dengan proses
perencanaan pembangunan di Kabupaten Gunungkidul. Adapun tujuannya antara lain
adalah mewujudkan kesamaan pandangan, sikap dan komitmen antara pimpinan dan
staf dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawab dengan baik, serta
meningkatkan kontribusi Bappeda dalam meningkatkan kualitas perencanaan
pembangunan di Kabupaten Gunungkidul.
Menyadari berbagai keterbatasan dan kekurangan tentu saja di dalam dokumen
ini masih ada hal-hal yang belum sesuai harapan. Oleh karenanya saran dan kritik yang
membangun diperlukan demi perbaikan penyusunan dokumen ini di waktu yang akan
datang. Akhirnya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan memberikan
kontribusi dalam penyusunan dokumen ini, khususnya Tim Penyusun Renstra Bappeda
disampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya serta diucapkan terima kasih.
Wonosari, 24 Maret 2014
Kepala BAPPEDA
Ir. Syarief Armunanto, MM
NIP. 19590728 199003 1 003
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul i
Surat Keputusan Kepala Bappeda ii
Kata Pengantar v
Daftar Isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Maksud dan Tujuan 4
C. Landasan Hukum 5
D. Hubungan Renstra Bappeda dengan dokumen
perencanaan lainnya
7
E. Sistematika Penulisan 7
BAB II GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA 9
A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda 9
B. Sumber Daya Bappeda 14
C. Kinerja Pelayanan Bappeda 19
D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Bappeda
43
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS
DAN FUNGSI
44
A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan Bappeda
44
B. Telaah RPJPD dan RPJMD Kabupaten
Gunungkidul
45
C. Telaah Renstra Bappeda Provinsi DIY 48
D. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
49
E. Penentuan Isu-isu Strategis 50
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN
KEBIJAKAN
58
A. Visi dan Misi Bappeda 58
B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda 62
C. Strategi dan Kebijakan 68
vii
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,
INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN,
DAN PENDANAAN INDIKATIF
73
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU
PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
91
BAB VII PENUTUP 100
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan/Ruang Kepangkatan … 14
Tabel 2.2 Jumlah Pegawai yang Menduduki Jabatan Struktural …………. 15
Tabel 2.3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan …………….. 16
Tabel 2.4 Jumlah Pegawai yang Telah Mengikuti Pelatihan Penjenjangan .. 16
Tabel 2.5 Sarana Prasarana Bappeda Kabupaten Gunungkidul ................... 17
Tabel 2.6 Program dan Kegiatan Dalam Renstra Tahun 2007 – 2010 .......... 19
Tabel 2.7 Anggaran dalam Renstra dan Realisasi Anggaran dalam
Dokumen Pelaksanaan Anggaran pada Bappeda
Kabupaten Gunungkidul ………………………………………......
24
Tabel 2.8 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Bappeda
Kabupaten Gunungkidul ............................................................
32
Tabel 2.9 Pencapaian Kinerja Pelayanan Bappeda Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2006 – 2010 …………………………………………………
40
Tabel 3.1 Identifikasi Analisis Faktor Lingkungan Internal dan Eksternal
Bappeda Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 ………………….
51
Tabel 3.2 Analisis Faktor-Faktor Internal dan Eksternal Bappeda
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 ……………………………
52
Tabel 3.3 Analisis USG Faktor Internal dan Eksternal Bappeda Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2010 …………………………………………
53
Tabel 3.4 Faktor-Faktor Kunci Strategis Bappeda Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2010 ………………………………………………………
54
Tabel 3.5 Pemetaan Interaksi Faktor Internal dan Eksternal Bappeda
Kabupaten Gunungkidul ………………………………………..
57
Tabel 4.1 Tujuan yang Ditetapkan Untuk Mencapai Visi dan Misi ........... 63
Tabel 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Bappeda
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2015 .............................
65
Tabel 4.3 Strategi Untuk Mencapai Sasaran ……………………………… 68
Tabel 4.4 Kebijakan Untuk Melaksanakan Strategi Yang Dipilih ………… 70
Tabel 5.1 Program yang Akan Dilaksanakan Bappeda untuk Mencapai
Tujuan dan Sasaran Tahun 2010 – 2015 …………………………
74
Tabel 5.2 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran dan Pendanaan Indikatif Bappeda
Kabupaten Gunungkidul ............................................................
76
Tabel 6.1 Indikator Kinerja Bappeda Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2015 …………
95
Tabel 6.2 Indikator Kinerja Bappeda Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran
Perubahan RPJMD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2015
98
ix
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Bagan Stuktur Organisasi ………………………………………….. 13
Gamber 2 Posisi Kekuatan Organisasi Bappeda Kabupaten Gunungkidul .... 55
- 1 -
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH NOMOR : 025/KPTS/2014
TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN
KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH NOMOR 05/KPTS/2011 TENTANG
PENETAPAN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
TAHUN 2010 – 2015
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2010 – 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah, yang dimaksud perencanaan pembangunan daerah adalah
suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur
pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber
daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu
lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.
Terdapat banyak definisi tentang perencanaan karena perbedaan sudut
pandang, fokus perhatian, serta perbedaan cakupan bidang dalam perencanaan itu
sendiri. Definisi umum dari perencanaan mencakup penetapan suatu tujuan setelah
memperhatikan pembatas internal dan pengaruh eksternal, memilih serta
menetapkan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian,
perencanaan dapat berarti mengetahui dan menganalisis kondisi saat ini,
meramalkan perkembangan berbagai faktor yang relevan, memperkirakan faktor-
faktor pembatas, menetapkan tujuan dan sasaran yang diperkirakan dapat dicapai,
serta mencari langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Rangkaian proses
perencanaan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
- 2 -
Perencanaan Pembangunan Nasional mencakup lima pendekatan, yakni ; politik,
teknokratik, partisipatif, atas-bawah (top-down), dan bawah-atas (bottom-up).
Sedangkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah, yang dimaksud pembangunan daerah adalah pemanfaatan
sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata,
baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap
pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan
manusia. Dalam peraturan itu juga disebutkan bahwa prinsip-prinsip perencanaan
pembangunan daerah meliputi :
1) merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional;
2) dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan
peran dan kewenangan masing-masing;
3) mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah; dan
4) dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing
daerah, sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional.
Perencanaan pembangunan daerah dirumuskan secara :
1) transparan;
2) responsif;
3) efisien;
4) efektif;
5) akuntabel;
6) partisipatif;
7) terukur;
8) berkeadilan; dan
9) berwawasan lingkungan.
Sehubungan dengan konteks tersebut diatas, Rencana Strategis Bappeda harus
dirumuskan secara transparan, responsif, partisipatif serta berkeadilan dalam
menampung, menganalisis dan menggunakan kekuataan-kekuatan (strenghts)
sumber daya untuk mengatasi kelemahan-kelemahan (weaknesses) menjadi peluang-
peluang (opportunities), serta mampu menghadapi ancaman (threats) sehingga
menghasilkan kebijakan dan program yang akuntabel, terukur, efisien dan efektif.
Hal ini dapat menyelaraskan Visi dan Misi Bappeda dengan Visi dan Misi seluruh
unit/ satuan kerja serta Visi dan Misi Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta maupun nasional yang bersumber pada :
1) dokumen pokok-pokok Rencana Pembangunan Nasional.
- 3 -
2) dokumen pokok-pokok Rencana Pembangunan Provinsi.
3) dokumen pokok-pokok Rencana Pembangunan Kabupaten.
4) urusan wajib, urusan pilihan serta tujuan keselarasan dan keterpaduan
Pengelolaan Keuangan Negara.
Dukungan terhadap dokumen tersebut diatas diwujudkan dalam bentuk
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Daerah melalui kerjasama dan koordinasi antara aparat
perencana dengan unit/satuan kerja terkait maupun dengan masyarakat.
Dokumen Perencanaan Daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dapat dijabarkan
sebagai berikut :
1) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) adalah dokumen
perencanaan periode 20 (dua puluh) tahun. RPJP Daerah mengacu kepada
RPJP Nasional dan memuat visi, misi dan arah pembangunan daerah.
2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah dokumen
perencanaan periode 5 (lima) tahun. RPJMD merupakan penjabaran visi, misi
dan program kepala daerah dan berpedoman kepada RPJPD dengan
memperhatikan RPJM Nasional. Secara sistematis isi dari RPJMD memuat :
a. Strategi Pembangunan Daerah
b. Kebijakan Umum
c. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
d. Program SKPD
e. Program Lintas SKPD, kewilayahan
f. Program Lintas kewilayahan yang berisikan kegiatan dalam kerangka
Regulasi dan kerangka Anggaran.
3) Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah
dokumen perencanaan satuan kerja perangkat daerah untuk periode 5 (lima)
tahun. Renstra SKPD berpedoman kepada RPJM Daerah dan memuat visi,
misi, tujuan, strategi, dan kebijakan serta program dan kegiatan indikatif.
4) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah rencana pembangunan
tahunan daerah. RKPD merupakan penjabaran RPJM Daerah dan mengacu
pada RKP. Isi RKPD memuat :
a. Prioritas Pembangunan Daerah
b. Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah
c. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
d. Program SKPD
e. Lintas SKPD, kewilayahan
- 4 -
f. Lintas kewilayahan berisikan kegiatan dalam kerangka
g. Regulasi dan kerangka Anggaran.
5) Rencana Kerja (Renja) SKPD adalah Rencana Pembangunan Tahunan Satuan
Kerja Perangkat Daerah.
6) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) merupakan langkah kebijakan
operasional untuk mencapai keseluruhan sasaran pembangunan secara bertahap,
yang pada hakekatnya merupakan salah satu instrumen untuk meningkatkan
pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tujuan otonomi
daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab. Proses penyusunan APBD
secara berurutan adalah :
a. Kebijakan Umum APBD (KUA);
b. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS);
c. RKA-SKPD;
d. Rencana APBD;
e. APBD.
7) Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) adalah dokumen perencanaan
pelaksanaan anggaran untuk periode satu tahun.
Meskipun penyusunan Rencana Strategis Bappeda 2010 – 2015 telah
diupayakan disusun dengan menerapkan berbagai pendekatan perencanaan, namun
ternyata dalam perjalanannya terdapat perubahan kondisi lingkungan strategis yang
harus diacu dan diikuti. Perubahan kondisi lingkungan tersebut antara lain
perubahan beberapa regulasi dari tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten. Selain
hal tersebut adanya Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2015 juga menjadi dasar perlunya
review Rencana Strategis Bappeda Tahun 2010 – 2015.
B. Maksud Dan Tujuan
1. Maksud
Maksud disusunnya Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Gunungkidul
merupakan pedoman umum (guide line) dan arahan bagi segenap pimpinan dan
jajaran staf Bappeda dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya
dalam menyusun berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang berhubungan
dengan proses perencanaan pembangunan di Kabupaten Gunungkidul. Sebagai
pedoman umum yang berlaku secara internal, maka secara substansial rencana
strategis ini berisikan arahan makro tentang segala hal yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan dan sasaran internal dan eksternal organisasi Bappeda
Kabupaten Gunungkidul.
- 5 -
2. Tujuan
Sedangkan tujuan penyusunan Rencana Strategis Bappeda Kabupaten
Gunungkidul ini adalah untuk :
a. Mewujudkan kesamaan pandangan, sikap dan komitmen antara pimpinan
dan staf dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawab dengan baik
melalui perumusan bersama visi, misi, tujuan, dan strategi yang akan
dilaksanakan Bappeda selama lima tahun kedepan.
b. Menyadari berbagai bentuk kekurangan dan potensi yang dimiliki sebagai
kelemahan dan kelebihan yang harus diperbaiki serta dikembangkan menjadi
peluang untuk mencapai tingkat kinerja yang telah disepakati bersama.
c. Meningkatkan kontribusi Bappeda dalam meningkatkan kualitas
perencanaan pembangunan di Kabupaten Gunungkidul agar pelaksanaan
pembangunan daerah dapat berjalan lebih efektif, efisien, berkelanjutan dan
terintegrasi.
d. Menyediakan dokumen yang menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja
(Renja) Tahunan Bappeda Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2015.
C. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis Bappeda Kabupaten
Gunungkidul adalah :
1. Landasan Idiil Pancasila;
2. Landasan Konstitusional UUD 1945;
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta jo. Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950;
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008;
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 ;
10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
- 6 -
11. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Kementerian dan Lembaga Negara;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
17. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
19. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun 2005 – 2025;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan dan Tugas Lembaga Teknis
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Gunungkidul Nomor 21 Tahun 2011;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 2 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2005 – 2025;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2010 – 2015 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Gunungkidul Nomor 15 Tahun 2013;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2030.
24. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 83 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul .
- 7 -
D. Hubungan Renstra Bappeda Dengan Dokumen Perencanaan yang Lain
Renstra Bappeda pada hakekatnya adalah dokumen perencanaan lima
tahunan yang berlaku secara internal bagi segenap jajaran pimpinan dan staf
Bappeda sendiri. Substansinya merupakan bentuk konkrit dari apresiasi Bappeda
terhadap apa yang harus dilakukan oleh Bappeda agar proses perencanaan
pembangunan daerah dapat berjalan dengan baik dan selalu mengarah kepada
pencapaian visi dan misi daerah.
Dalam konteks seperti itulah, secara substansial Renstra Bappeda dipandang
dan diposisikan sebagai gambaran umum tentang proses perencanaan pembangunan
daerah untuk lima tahun mendatang. Hal demikian bertujuan agar terdapat
sinkronisasi dan harmonisasi didalam menterjemahkan RPJMD kedalam
pelaksanaan tugas, fungsi dan tanggung jawab unit kerja masing-masing. Jadi,
Renstra Bappeda tidak lain merupakan terjemahan RPJMD seperti halnya Renstra
SKPD lainnya, sehingga antara keduanya tidak terdapat hubungan hirarkies, tetapi
satu sama lain saling mengisi dan melengkapi sesuai dengan tugas, fungsi dan
tanggung jawab masing-masing.
Renstra Bappeda juga merupakan pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja
(Renja) Bappeda yang juga berfungsi sebagai tolok ukur penilaian pencapaian
keberhasilan pembangunan daerah.
Sehubungan dengan keterkaitan Renstra Bappeda dengan dokumen
perencanaan lainnya, maka dalam penyusunan Renstra khususnya penentuan visi
sampai dengan formulasi rencana tahunan, harus melibatkan seluruh kajian
terhadap sumber daya yang dimiliki. Hal ini dimaksudkan agar setiap kebijakan
yang diambil tidak terlepas dari aturan dan pedoman yang terus mengalami
perubahan ke arah yang lebih baik.
E. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Landasan Hukum
D. Hubungan Renstra Bappeda Dengan Dokumen Perencanaan
Lainnya
E. Sistematika Penulisan
- 8 -
BAB II Gambaran Pelayanan Bappeda
A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda
B. Sumber Daya Bappeda
C. Kinerja Pelayanan Bappeda
D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Bappeda
BAB III Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Bappeda
B. Telaah RPJPD Dan RPJMD Kabupaten Gunungkidul
C. Telaahan Renstra Bappeda Provinsi DIY
D. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis
E. Penentuan Isu-isu Strategis
Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
A. Visi dan Misi Bappeda
B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda
C. Strategi dan Kebijakan Bappeda
Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Bab VI Indikator Kinerja Bappeda yang Mengacu Pada Tujuan dan
Sasaran RPJMD
Bab VII Penutup
- 9 -
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN BAPPEDA
A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Bappeda
Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 83 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas
Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Gunungkidul, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan
daerah dan tugas pembantuan di bidang perencanaan pembangunan daerah,
statistik, penelitian, dan pengembangan.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah mempunyai fungsi :
1) penyiapan bahan perumusan kebijakan umum di bidang perencanaan
pembangunan daerah, statistik, penelitian, pengembangan, dan penataan
ruang;
2) perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan daerah,
statistik, penelitian, pengembangan dan penataan ruang;
3) pengkoordinasian perencanaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan jangka panjang daerah;
4) pengkoordinasian perencanaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah daerah;
5) pengkoordinasian perencanaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi
pelaksanaan rencana kerja pembangunan daerah;
6) pengkoordinasian dan pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan
daerah;
7) pengkoordinasian dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan
pembangunan daerah;
8) pengelolaan statistik;
9) perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian tata ruang wilayah;
10) penyusunan pedoman dan standar perencanaan pembangunan daerah,
kecamatan, dan desa;
11) perencanaan kerja sama pembangunan antar daerah, swasta, dalam negeri,
dan luar negeri;
12) pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah;
13) penyusunan rencana pembangunan daerah;
14) penyusunan petunjuk pelaksanaan pengelolaan kawasan dan lingkungan
perkotaan;
- 10 -
15) penyusunan dan pelaksanaan pedoman keserasian pengembangan perkotaan
dan perdesaan;
16) penyusunan petunjuk pelaksanaan manajemen dan kelembagaan
pengembangan wilayah dan kawasan;
17) penyusunan petunjuk teknis pembangunan skala kecamatan dan desa;
18) penyusunan petunjuk pelaksanaan pengembangan pembangunan
perwilayahan;
19) penyusunan kawasan strategis;
20) pelaksanaan pedoman dan standar pelayanan perkotaan;
21) pelaksanaan pedoman dan standar pengembangan pembangunan
perwilayahan;
22) pelaksanaan standar pelayanan minimal di bidang perencanaan pembangunan
daerah;
23) pengembangan wilayah tertinggal, perbatasan, pesisir, pulau-pulau kecil,
kawasan prioritas, cepat tumbuh, dan andalan;
24) pelaksanaan konsultasi perencanaan pembangunan daerah;
25) pelaksanaan konsultasi pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan;
26) pelaksanaan bimbingan, supervisi, dan konsultasi pengelolaan kawasan dan
lingkungan perkotaan;
27) pelaksanaan dan pembinaan perencanaan pembangunan partisipatif;
28) perencanaan pembangunan daerah;
29) pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan daerah;
30) pembinaan perencanaan satuan organisasi perangkat daerah;
31) pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah,
kecamatan, dan desa;
32) pelaporan tugas pembantuan, hibah, dan bantuan;
33) pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk
operasional;
34) pengelolaan UPT; dan
35) pengelolaan ketatausahaan badan.
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana
kegiatan, perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan, pengelolaan
keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, perpustakaan,
administrasi umum dan hubungan masyarakat serta memberikan pelayanan
administratif dan fungsional.
Bidang Pemerintahan, Sosial, dan Budaya mempunyai tugas
melaksanakan perencanaan pembangunan di bidang pemerintahan, sosial dan
budaya.
- 11 -
Bidang Perekonomian mempunyai tugas melaksanakan perencanaan
pembangunan di bidang pertanian, kehutanan, perikanan, kelautan, industri,
kepariwisataan, energi sumber daya mineral, perdagangan, koperasi, dan
investasi serta pengembangan dunia usaha.
Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan perencanaan
pembangunan di bidang pengairan, air bersih, prasarana dasar permukiman,
perhubungan, telekomunikasi, pengembangan wilayah, pengelolaan kawasan,
tata ruang, tata guna lahan, sumberdaya alam, dan lingkungan hidup.
Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pengendalian mempunyai tugas
melaksanakan penyelenggaraan penelitian, pengembangan, pengendalian,
monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan.
Bidang Statistik dan Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan
penyelenggaraan statistik, pendataan, perencanaan, monitoring, evaluasi, dan
pelaporan pembangunan.
Sedangkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul
Nomor 12 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Gunungkidul Nomor 21 Tahun 2011 Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah terdiri dari :
a. Unsur Pimpinan : Kepala Badan;
b. Unsur Pembantu
Pimpinan
: Sekretariat yang terdiri dari Subbagian-Subbagian;
c. Unsur Pelaksana : 1) Bidang-bidang yang terdiri dari Subbidang-
subbidang;
2) Unit Pelaksana Teknis;
d. Kelompok Jabatan Fungsional
Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari :
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat terdiri dari :
1) Subbagian Perencanaan;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum;
c. Bidang Pemerintahan, Sosial, dan Budaya terdiri dari :
1) Subbidang Pemerintahan;
2) Subbidang Sosial dan Budaya;
d. Bidang Perekonomian
1) Subbidang Pertanian dan Kelautan;
2) Subbidang Industri dan Jasa;
- 12 -
e. Bidang Fisik dan Prasarana Wilayah terdiri dari :
1) Subbidang Sarana dan Prasarana Wilayah;
2) Subbidang Tata Ruang, Lingkungan Hidup, Perumahan, dan
Permukiman;
f. Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pengendalian terdiri dari :
1) Subbidang Penelitian dan Pengembangan;
2) Subbidang Pengendalian;
g. Bidang Statistik dan Perencanaan terdiri dari :
3) Subbidang Statistik;
4) Subbidang Rencana Pembangunan;
h. Unit Pelaksana Teknis;
i. Kelompok Jabatan Fungsional
Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Gunungkidul dapat dilihat pada bagan berikut ini :
- 13 -
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
(Berdasarkan Perda Nomor 21 Tahun 2011)
KEPALA
SEKRETARIAT
Subbagian
Perencanaan
Subbagian Keuangan
Subbagian Umum
BIDANG
PEMERINTAHAN, SOSIAL,
DAN BUDAYA
BIDANG PEREKONOMIAN
BIDANG FISIK DAN PRASARANA
BIDANG
STATISTIK DAN PERENCANAAN
Subbidang Pemerintahan
Subbidang Sosial dan
Budaya
Subbidang Penelitian dan Pengembangan
Subbidang
Pertanian dan Kelautan
Subbidang
Industri dan Jasa
Subbidang Sarana dan Prasarana Wilayah
Subbidang Tata Ruang, Lingkungan Hidup,
Perumahan & Permukiman
Subbidang
Statistik
Subbidang Rencana
Pembangunan
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
UPT
BIDANG PENELITIAN,
PENGEMBANGAN DAN PENGENDALIAN
Subbidang Pengendalian
- 14 -
B. Sumber Daya Bappeda
1. Kondisi Kepegawaian
Jumlah pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Gunungkidul setiap tahun mengalami perubahan. Hal ini disebabkan antara lain
karena adanya mutasi pegawai, pegawai yang purna tugas (pensiun) serta promosi
pegawai pada SKPD lain. Menurut data terakhir per 31 Desember 2013 jumlah
pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul
seluruhnya adalah 51 (lima puluh satu) orang dengan rincian 20 (dua puluh) orang
menduduki jabatan struktural dan sisanya 31 (tiga puluh satu) orang menjalankan
fungsinya sebagai staf pada bidang-bidang yang ada sesuai dengan Peraturan Bupati
Nomor 83 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah. Mengenai jumlah pegawai selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.1 yang
menunjukkan jumlah pegawai berdasarkan golongan/ruang kepangkatan.
Tabel 2.1.
Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan / Ruang Kepangkatan
No. Golongan/
Ruang Kepangkatan
Jumlah Pegawai (Orang)
Laki-laki Perempuan
1. IV/e
IV/d
IV/c
IV/b
IV/a
Pembina Utama
Pembina Utama Madya
Pembina Utama Muda
Pembina Tingkat I
Pembina
-
-
1
1
6
-
-
-
-
1
2. III/d
III/c
III/b
III/a
Penata Tingkat I
Penata
Penata Muda Tingkat I
Penata Muda
6
3
5
5
3
-
6
2
3. II/d
II/c
II/b
II/a
Pengatur Tingkat I
Pengatur
Pengatur Muda Tingkat I
Pengatur Muda
2
1
3
-
1
2
1
-
4. I/d
I/c
I/b
I/a
Juru Tingkat I
Juru
Juru Muda Tingkat I
Juru Muda
-
-
2
-
-
-
-
-
Jumlah 35 16
Data per 31 Desember 2013
Sedangkan mengenai jumlah pegawai berdasarkan jabatan struktural dapat dilihat
pada tabel 2.2 berikut ini.
- 15 -
Tabel 2.2.
Jumlah Pegawai yang Menduduki Jabatan Struktural
No. Jenis
Jabatan Nama Jabatan
Jumlah (Orang)
1. Eselon II Kepala 1
2. Eselon III a. Sekretaris
b. Kabid Perekonomian
c. Kabid Pemerintahan, Sosial dan Budaya
d. Kabid Fisik dan Prasarana
e. Kabid Statistik dan Perencanaan
f. Kabid Penelitian, Pengembangan dan Pengendalian
1
1
1
1
1
1
3. Eselon IV a. Kasubbag Perencanaan
b. Kasubbag Umum
c. Kasubbag Keuangan
d. Kasubbid Industri dan Jasa
e. Kasubbid Pertanian dan Kelautan
f. Kasubbid Pemerintahan
g. Kasubbid Sosial dan Budaya
h. Kasubbid Sarana dan Prasarana Wilayah
i. Kasubbid Tata Ruang, Lingkungan Hidup, Perumahan dan Permukiman
j. Kasubbid Penelitian dan Pengembangan
k. Kasubbid Pengendalian
l. Kasubbid Statistik
m. Kasubbid Rencana Pembangunan
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Jumlah 20
Data per 31 Desember 2013
Berdasarkan tingkat pendidikannya, pegawai Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah mempunyai tingkat pendidikan yang bervariatif, mulai dari
pendidikan SD (Sekolah Dasar) sampai dengan S-2 (Strata 2). Pegawai dengan
tingkat pendidikan S-1 merupakan jumlah yang terbanyak yaitu 18 (delapan belas)
orang dan diikuti dengan pegawai dengan pendidikan SLTA dan S-2 yang masing-
masing sebesar 16 (enam belas) orang dan 14 (empat belas) orang. Data
selengkapnya seperti terlihat pada tabel 2.3 di bawah ini :
- 16 -
Tabel 2.3
Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Pendidikan Jumlah (Orang) Jumlah
(Orang) Laki-laki Perempuan
1. Strata 2 (S-2) 12 5 17
2. Strata 1 (S-1) 12 4 16
3. Sarjana Muda / D3 2 3 5
4. SLTA 6 5 11
5. SLTP - - -
6. SD 2 - 2 Data per 31 Desember 2013
Dilihat dari banyaknya jumlah pegawai yang mempunyai pendidikan yang
memadai diharapkan mampu melaksanakan tugas, pokok dan fungsinya untuk
mencapai target yang telah ditentukan untuk 5 (lima) tahun ke depan. Di samping
itu pengembangan kompetensi pegawai masih tetap diperlukan baik melalui
pendidikan formal maupun pendidikan non formal seperti bimbingan teknis,
diklat, kursus-kursus, seminar, dan bentuk pelatihan lainnya.
Adapun mengenai jumlah pegawai Bappeda yang telah mengikuti pelatihan
penjenjangan (Diklat kepemimpinan) adalah sebagai berikut :
Tabel 2.4
Jumlah Pegawai yang Telah Mengikuti Pelatihan Penjenjangan
No. Nama Pelatihan Penjenjangan Jumlah
1. ADUM/ADUMLA/DIKLATPIM Tingkat IV 13
2. SPAMA/ DIKLATPIM Tingkat III 4
3. SPAMEN/DIKLATPIM Tingkat II 1
Jumlah 18 Data per 31 Desember 2013
Selain ketersediaan sumberdaya manusia yang handal, faktor sarana prasarana
yang memadai dan dana yang cukup merupakan faktor penentu keberhasilan
dalam pencapaian sasaran yang diharapkan.
2. Sarana Prasarana Bappeda
Secara umum kondisi sarana prasarana Bappeda yang berupa tanah dan
bangunan kondisinya baik. Kantor Bappeda berdiri di atas tanah seluas 2,748 m2
dengan status tanah hak pakai sejak tahun 1992. Bangunan kantor berupa gedung
bertingkat dengan luas lantai 705,50 m2 yang terletak di Jalan Satria Nomor 3,
Wonosari, Gunungkidul.
- 17 -
Secara umum kondisi sarana prasarana yang dimiliki untuk mendukung
pelaksanaan tugas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Gunungkidul dapat dilihat pada tabel 2.5.
Tabel. 2.5
Sarana Prasarana Bappeda Kabupaten Gunungkidul
No. Nama Barang Jumlah
( buah )
Kondisi
Umum
1. Mobil 4 baik
2. Sepeda Motor 16 baik
3. Almari Kayu 7 Baik
4. Almari Besi 30 Baik
5. Lemari Katalog 2 Baik
6. Rak Kayu 27 Baik
7. Rak Besi 2 Baik
8. Meja Kayu 9 Baik
9. Meja Besi 16 Baik
10. Meja Tamu 7 Baik
11. Meja Gambar 2 Baik
12. Meja Peta 1 Baik
13. Meja Biro 23 Baik
14. Meja ½ Biro 55 Baik
15. Meja Rapat 2 Baik
16. Meja Panjang 6 Baik
17. Meja Telpon 4 Baik
18. Meja Tulis 60 Baik
19. Kursi Rapat 116 Baik
20. Kursi Tangan 55 Baik
21. Kursi Putar 20 Baik
22. Kursi Biasa 23 Baik
24. Bangku tunggu 6 Baik
25. Vacum Cleaner 1 Baik
26. Filling Cabinet 29 Baik
27. Mesin Ketik 9 Baik
28. Komputer 22 Baik
29. Laptop / Notebook 11 Baik
30. Printer 15 Baik
- 18 -
No. Nama Barang Jumlah
( buah )
Kondisi
Umum
31. Kamera 2 Baik
32. LCD Projector / Viewer 3 Baik
33. Layar 6 Baik
34. Kipas Angin 2 Baik
35. Air Conditioner (AC) 22 Baik
36. Wireless 3 Baik
37. Wireless microfon 1 Baik
38. Loudspeaker 1 Baik
39. Amplifier 4 Baik
40. Brankas 2 Baik
41. Telepon PABX 1 Baik
42. Faksimili 1 Baik
43. Tabung Pemadam Kebakaran 2 Baik
44. GPS (Global Positioning System) 1 Baik
45. Server 1 Baik
46. Papan Nama Bappeda 1 Baik
47. Papan Nama BKPRD 1 Baik
48. Mesin Absensi 1 Baik
49. Tabung Pemadam 2 Baik
50. Bangunan Gedung Kantor 2 Baik Sumber : Buku Inventaris Barang Tahun 2013
- 19 -
C. Kinerja Pelayanan Bappeda
Berdasarkan pada visi yang telah ditetapkan dalam Renstra Bappeda Tahun
2007 – 2010, yaitu “Terwujudnya Perencanaan Pembangunan Daerah yang
Berkualitas, Transparan, Partisipatif dan Akuntabel” dirumuskan 4 (empat) misi
sebagai berikut :
1) Meningkatnya kualitas dan profesionalisme sumberdaya manusia (SDM)
2) Memantapkan sistem perencanaan pembangunan daerah
3) Meningkatkan kapasitas kelembagaan perencana pembangunan
4) Meningkatkan kualitas pelayanan.
Keempat misi tersebut kemudian dijabarkan dalam tujuan sebagai hasil akhir
yang akan dicapai serta sasaran yang merupakan hasil yang akan dicapai dalam
rumusan yang spesifik, terukur dalam waktu tertentu secara berkesinambungan
sejalan dengan tujuan yang ditetapkan. Untuk mencapai tujuan dan sasaran
tersebut, ditetapkan beberapa strategi dan kebijakan yang merupakan ketentuan-
ketentuan yang dijadikan pedoman pelaksanaan program dan kegiatan.
Adapun program dan kegiatan berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan
dalam Renstra Bappeda selama kurun waktu Tahun 2007 – 2010 adalah seperti
pada tabel 2.6 di bawah ini :
Tabel 2.6
Program dan Kegiatan dalam Renstra Tahun 2007 – 2010
No. KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN
1.
2.
3
Meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kegiatan
Meningkatkan disiplin anggaran
Menyempurnakan
perpustakaan institusi perencanaan
1. Pelayanan administrasi
perkantoran
2. Peningkatan sarana dan
prasarana aparatur
Peningkatan pengembangan sistem
pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
Pelayanan administrasi
perkantoran
1. Pelayanan jasa surat menyurat
2. Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan
listrik 3. Penyediaan jasa administrasi keuangan
4. Penyediaan jasa kebersihan kantor 5. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
6. Penyediaan alat tulis kantor 7. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
8. Penyediaan komponen inslatasi listrik/penerangan
bangunan kantor 9. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
10. Penyediaan makanan dan minuman 11.Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar
daerah 12. Penyediaan jasa tenaga administrasi/teknik
perkantoran
1. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 2. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan
dinas/operasional
1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
2. Penyusunan pelaporan keuangan semesteran
3. Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran 4. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-
undangan
- 20 -
No. KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN
4.
5.
6.
7.
Melaksanakan capacity
building bagi perencana
pembangunan di SKPD lain
Meningkatkan sinkronisasi dan koordinasi kegiatan
Melaksanakan penelitian dan kajian yang aplikatif
dan kontributif terhadap perencanaan pembangunan
Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan
Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan
pembangunan daerah
Perencanaan pengembangan wilayah
strategis dan cepat tumbuh
Perencanaan pembangunan daerah
1. Perencanaan tata ruang
2. Perencanaan
pengembangan wilayah strategis dan cepat
tumbuh
3. Perencanaan
pengembangan kota-kota besar dan
menengah
4. Perencanaan pembangunan ekonomi
5. Perencanaan sosial dan
budaya
1. Bimbingan teknis tentang perencanaan pembangunan daerah
2. Bimbingan teknis pengelolaan data statistic dan
pengendalian pembangunan
Koordinasi penetapan rencana tata ruang wilayah strategis dan cepat tumbuh
Koordinasi dan fasilitasi penelitian
1. Penyusunan kebijakan tentang penyusunan rencana
tata ruang
2. Penyusunan rencana tata ruang wilayah 3. Penyusunan rencana teknis ruang kawasan
4. Fasilitasi peningkatan peran serta masyarakat dalam perencanaan tata ruang
5. Revisi rencana tata ruang 6. Koordinasi dan fasilitasi penyusunan rencana tata
ruang lintas kabupaten/kota
1. Sosialisasi kebijakan pemerintah dalam
pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh 2. Penyusunan perencanaan pengembangan wilayah
strategis dan cepat tumbuh 3. Koordinasi perencanaan percepatan pembangunan
kawasan produksi daerah tertinggal (P2KP-DT)
4. Koordinasi dan fasilitasi pengembangan kawasan agropolitan
1. Koordinasi penetapan rencana tata ruang wilayah
strategis dan cepat tumbuh 2. Penyusunan perencanaan pengembangan wilayah
strategis dan cepat tumbuh
3. Koordinasi perencanaan perumahan dan permukiman
4. Koordinasi perencanaan air minum, drainase dan sanitasi perkotaan
5. Koordinasi penanggulangan limbah rumah tangga dan industri perkotaan
1. Penyusunan masterplan pembangunan ekonomi daerah
2. Penyusunan indikator ekonomi daerah 3. Koordinasi perencanaan pembangunan bidang
ekonomi 4. Penyusunan masterplan penanggulangan
kemiskinan
5. Penyusunan masterplan pembangunan pertambangan
6. Penyusunan masterplan pembangunan pariwisata 7. Penyusunan masterplan pembangunan pertanian
8. Koordinasi dan fasilitasi energi alternatif 9. Koordinasi perencanaan pengembangan potensi
ekonomi
10. Penyusunan perencanaan pengembangan ekonomi masyarakat
1. Koordinasi penyusunan masterplan kesehatan
2. Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial budaya
3. Monitoring, evaluasi, dan pelaporan
4. Koordinasi dan pendampingan program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM)
5. Koordinasi pelaksanaan program subsidi pemerintah pusat
6. Koordinasi perencanaan pembangunan sosial dan pemberdayaan masyarakat
- 21 -
No. KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Meningkatkan kualitas
perencanaan pembangunan
Melaksanakan sosialisasi
desain perencanaan pembangunan daerah
Melaksanakan fasilitasi perencanaan pembangunan
tingkat kecamatan dan desa
Melaksanakan dan memfasilitasi penyusunan
dokumen perencanaan
pembangunan sesuai dengan mekanisme
perencanaan pembangunan
Melaksanakan pengendalian pembangunan daerah
Menyusun rekomendasi atas
hasil-hasil penelitian dan
kajian
Melaksanakan fasilitasi
pendidikan dan pelatihan fungsional perencana
Mengembangkan jejaring
antar pelaku pembangunan
5. Perencanaan sosial dan
budaya
6. Perencanaan prasarana
wilayah dan sumberdaya alam
7. Peningkatan kualitas
pelayanan publik
8. Peningkatan kapasitas
kelembagaan perencanaan
pembangunan daerah
9. Perencanaan
pembangunan daerah rawan bencana
Peningkatan kapasitas
kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
Perencanaan pembangunan daerah
Perencanaan pembangunan daerah
1. Pengendalian pemanfaatan ruang
2. Perencanaan pembangunan daerah
1. Pengembangan
data/informasi
2. Pengembangan data/informasi/statistik
daerah
3. Pemanfaatan ruang
Peningkatan kapasitas
kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
Kerjasama pembangunan
7. Koordinasi perencanaan penanggulangan
kemiskinan 8. Koordinasi perencanaan pembangunan yang
responsif gender
1. Koordinasi penyusunan masterplan pengendalian
sumberdaya alam dan lingkungan hidup 2. Koordinasi perencanaan pengairan
3. Koordinasi perencanaan transportasi, pos dan telekomunikasi
Penyusunan perencanaan rencana kerja SKPD
Orientasi pengembangan perencanaan pembangunan
daerah
Koordinasi pembangunan daerah rawan bencana
Sosialisasi kebijakan perencanaan pembangunan
daerah
Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan kebijakan layanan publik
1. Penetapan RPJPD 2. Penyusunan rancangan RPJMD
3. Penyusunan rancangan RKPD
4. Penyelenggaraan musrenbang RKPD 5. Koordinasi penyusunan laporan kinerja pemerintah
daerah
1. Fasilitasi peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang
1. Monitoring, evaluasi, pengendalian dan pelaporan pelaksanaan rencana pembangunan daerah
2. Koordinasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan Non APBD
1. Pengumpulan, updating, dan analisis data
informasi capaian target kinerja program dan
kegiatan 2. Penyusunan dan analisis data/informasi kebutuhan
penyusunan dokumen perencanaan 3. Penyusunan dan analisis data/informasi
perencanaan pembangunan kawasan 4. Penyusunan profil daerah
Pengolahan, updating dan analisis data dan statistik daerah
1. Survey dan pemetaan 2. Sosialisasi kebijakan, norma, standar, prosedur dan
manual pemanfaatan ruang
Peningkatan kemampuan teknis aparat perencana
1. Koordinasi kerjasama pembangunan antar daerah 2. Koordinasi dalam pemecahan masalah-masalah
daerah
3. Koordinasi dan perencanaan percepatan
pembangunan wilayah tertinggal
- 22 -
Secara keseluruhan jumlah program dan kegiatan pada Renstra dari tahun
2007-2010 adalah 17 program dengan 70 kegiatan. Dalam pelaksanaannya, pada
tahun 2007 (tahun ke-2) program dan kegiatan yang direncanakan pada Renstra
dapat terakomodir seluruhnya dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
Tahun 2007. Hal ini terlihat dari rasio antara anggaran yang terealisasi dalam DPA
dengan rencana anggaran dalam Renstra tahun ke-2 (tabel 2.7) yang menunjukkan
angka 1,00. Sementara itu rasio antara anggaran yang terealisasi dalam DPA
dengan anggaran dalam Renstra pada tahun 2008 – 2010 (tahun ke-3 sampai tahun
ke-5) cukup bervariatif antara 0,00 – 1,26. Angka nol menunjukkan bahwa kegiatan
tersebut tidak diakomodir dalam DPA pada tahun anggaran yang bersangkutan,
angka kurang dari satu menunjukkan bahwa anggaran yang dapat direalisasikan
dalam DPA lebih kecil daripada yang direncanakan dalam Renstra sedangkan
angka lebih dari satu menunjukkan bahwa anggaran yang direalisasikan dalam
DPA lebih besar daripada yang direncanakan dalam Renstra. Namun yang disebut
terakhir ini jumlahnya tidak banyak. Hal tersebut dikarenakan adanya plafonisasi
berkaitan dengan keterbatasan anggaran sehingga beberapa kegiatan yang
direncanakan pada Renstra tidak dapat diakomodir dalam Dokumen Pelaksanaan
Anggaran pada tahun anggaran yang bersangkutan, pengurangan (rasionalisasi)
anggaran pada beberapa kegiatan dan Namun hal itu tidak mempengaruhi
indikator keluaran/hasil yang menjadi tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
dalam Renstra, karena kegiatan-kegiatan tersebut telah diakomodir dalam kegiatan
koordinasi dari masing-masing bidang yang bersangkutan.
Selain itu pada tahun 2008 - 2010 tersebut juga terdapat beberapa nama
kegiatan yang tidak terdapat dalam Renstra yang telah ditetapkan sebelumnya. Ada
dua alasan kenapa kegiatan ini dimunculkan dalam anggaran. Pertama, kegiatan ini
sebenarnya hanya untuk mendukung program dan kegiatan sebelumnya seperti
yang direncanakan dalam Renstra. Kegiatan tersebut adalah:
1) Pengadaan peralatan gedung kantor
2) Penyusunan pelaporan keuangan bulanan/SPJ
3) Penyusunan Rencana Strategis SKPD
4) Monitoring, evaluasi, dan pengendalian program kegiatan SKPD
5) Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang RTRW
6) Penyelenggaraan musrenbang RPJMD
7) Koordinasi sistem pendukung koordinasi program kegiatan pembangunan
8) Koordinasi pengendalian target-target RPJM Daerah
9) Koordinasi perencanaan pertanian, perikanan, kelautan, peternakan, kehutanan
dan perkebunan
- 23 -
Kedua, merupakan kegiatan baru yang berkaitan dengan kebijakan pusat maupun
kebijakan daerah yang ditetapkan pada tahun anggaran yang bersangkutan, yaitu :
1) Koordinasi dan monev dana rekon non perumahan
2) Pendataan keluarga miskin dan pengangguran
3) Koordinasi dan pendampingan kegiatan pengembangan lingkungan
permukiman berbasis komunitas/Neighbourhood Development.
PROGRAM dan KEGIATAN
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 2 3 4 5 6 12 13 14 15 16
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
01. Pelayanan jasa surat menyurat na 6,400 4,000 5,000 6,000 na 6,400 4,000 4,000 3,000 - 1.00 1.00 0.80 0.50
02. Penyediaan jasa komunikasi, 69,900 70,200 75,000 80,000 69,900 70,200 91,200 84,000 - 1.00 1.00 1.22 1.05
sumberdaya air dan listrik
03. Penyediaan jasa administrasi keuangan na 23,900 26,300 28,000 30,000 na 23,900 26,300 21,000 21,000 - 1.00 1.00 0.75 0.70
04. Penyediaan jasa kebersihan kantor na 3,500 2,000 3,000 4,000 na 3,500 2,000 2,000 2,000 - 1.00 1.00 0.67 0.50
05. Penyediaan jasa perbaikan na 16,400 15,900 17,500 19,000 na 16,400 15,000 19,000 11,000 - 1.00 0.94 1.09 0.58
peralatan kerja
06. Penyediaan alat tulis kantor na 10,000 10,000 12,000 14,000 na 10,000 11,500 10,000 8,000 - 1.00 1.15 0.83 0.57
07. Penyediaan barang cetakan na 18,500 17,000 18,500 20,000 na 18,500 16,000 14,000 12,000 - 1.00 0.94 0.76 0.60
dan penggandaan
08. Penyediaan komponen instalasi na 4,000 3,000 5,000 6,000 na 4,000 3,000 3,000 2,000 - 1.00 1.00 0.60 0.33
listrik/penerangan bangunan kantor
09. Penyediaan peralatan dan na 76,775 51,350 70,000 90,000 na 76,775 51,350 33,350 34,656 - 1.00 1.00 0.48 0.39
perlengkapan kantor
10. Penyediaan bahan bacaan dan na 8,000 6,500 7,000 7,500 na 8,000 6,500 5,000 1,920 - 1.00 1.00 0.71 0.26
peraturan perundang-undangan
11. Penyediaan makanan dan minuman na 12,100 21,250 25,000 27,500 na 12,100 21,250 16,000 7,750 - 1.00 1.00 0.64 0.28
12. Rapat-rapat koordinasi dan na 53,140 53,140 55,000 60,000 na 53,140 47,040 49,810 78,650 - 1.00 0.89 0.91 1.31
konsultasi ke luar daerah
13. Penyediaan jasa tenaga na 35,500 6,500 0 0 na 35,500 6,500 0 0 - 1.00 1.00 - -
administrasi/teknik perkantoran
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
01. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor na 10,000 12,000 15,000 17,500 na 10,000 10,500 6,000 5,000 - 1.00 0.88 0.40 0.29
02. Pemeliharaan rutin/berkala na 81,690 78,020 90,000 100,000 na 81,690 78,020 66,960 44,650 - 1.00 1.00 0.74 0.45
kendaraan dinas/operasional
Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
01. Penyusunan laporan capaian kinerja na 5,630 2,450 3,000 3,500 na 5,630 2,450 2,000 700 - 1.00 1.00 0.67 0.20
dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
02. Penyusunan pelaporan keuangan na 0 1,900 2,500 3,000 na 0 1,900 500 200 - - 1.00 0.20 0.07
semesteran
Tabel 2.7
Anggaran dalam Renstra dan Realisasi Anggaran dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Gunungkidul
Anggaran dalam Renstra pada Tahun ke- Anggaran yang teralisasi dalam DPA pada Tahun ke-Rasio antara Anggaran yang terealisasi dengan Anggaran
dalam Renstra Tahun ke-
24
PROGRAM dan KEGIATAN
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 2 3 4 5 6 12 13 14 15 16
Anggaran dalam Renstra pada Tahun ke- Anggaran yang teralisasi dalam DPA pada Tahun ke-Rasio antara Anggaran yang terealisasi dengan Anggaran
dalam Renstra Tahun ke-
03. Penyusunan pelaporan prognosis na 0 1,900 2,500 3,000 na 0 1,900 0 0 - - 1.00 0.00 0.00
realisasi anggaran
04. Penyusunan pelaporan keuangan na 2,000 1,975 2,500 3,000 na 2,000 1,975 2,000 845 - 1.00 1.00 0.80 0.28
akhir tahun
Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
01. Penyusunan Rencana Kerja SKPD na 0 1,950 2,500 3,000 na 0 1,950 2,500 695 - - 1.00 1.00 0.23
Program Perencanaan Tata Ruang
01. Penyusunan kebijakan tentang na 0 45,010 50,000 55,000 na 0 47,010 51,125 26,300 - - 1.04 1.02 0.48
penyusunan rencana tata ruang
- Fasilitasi koordinasi penyelenggaraan
penataan ruang daerah
02. Penyusunan Rencana Teknis na 88,665 0 70,000 80,000 na 88,665 0 0 0 - 1.00 - 0.00 0.00
Ruang Kawasan
03. Fasilitasi peningkatan peran serta na 32,145 60,000 65,000 70,000 na 32,145 0 0 0 - 1.00 0.00 0.00 0.00
masyarakat dalam perencanaan
tata ruang
04. Revisi rencana tata ruang na 52,945 110,000 115,000 125,000 na 52,945 0 0 0 - 1.00 0.00 0.00 0.00
05. Koordinasi dan fasilitasi 21,695 0 0 0 21,695 0 0 0 - 1.00 - - -
penyusunan rencana tata ruang
lintas kabupaten/kota
06. Penyusunan Rencana Tata Ruang na 0 226,485 0 0 na 0 226,485 0 0 - - 1.00 - -
Wilayah
Program Pemanfaatan Ruang
01. Survey dan pemetaan na 96,990 0 90,000 0 na 96,990 0 0 0 - 1.00 0.00
02. Sosialisasi kebijakan, norma, standar, na 0 45,000 50,000 60,000 na 0 0 0 0 - 0.00 0.00 0.00
prosedur dan manual pemanfaatan ruang
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
01. Fasilitasi peningkatan peranserta na 41,535 0 0 0 na 41,535 0 0 0 - 1.00
masyarakat dalam pengendalian
pemanfaatan ruang
Program Pengembangan Data/Informasi
01. Pengumpulan, updating, dan na 62,125 24,840 30,000 35,000 na 62,125 24,840 12,400 28,270 - 1.00 1.00 0.41 0.81
analisis data informasi capaian
target kinerja program dan kegiatan
- Koordinasi pendataan dan pelaporan
25
PROGRAM dan KEGIATAN
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 2 3 4 5 6 12 13 14 15 16
Anggaran dalam Renstra pada Tahun ke- Anggaran yang teralisasi dalam DPA pada Tahun ke-Rasio antara Anggaran yang terealisasi dengan Anggaran
dalam Renstra Tahun ke-
02. Penyusunan dan pengumpulan na 53,228 0 0 0 na 53,228 0 0 0 - 1.00
data/informasi kebutuhan
penyusunan dokumen perencanaan
03. Penyusunan dan analisis data informasi na 73,000 0 0 0 na 73,000 0 0 0 - 1.00
perencanaan pembangunan kawasan
04. Penyusunan profil daerah na 16,090 36,875 40,000 45,000 na 16,090 36,875 26,780 14,540 - 1.00 1.00 0.67 0.32
Program Kerjasama Pembangunan
01. Koordinasi kerjasama pembangunan na 0 39,350 42,500 47,000 na 0 39,350 37,900 28,750 - 1.00 0.89 0.61
antar daerah
- Koordinasi bidang prasarana
dan pengembangan wilayah
02. Fasilitasi kerjasama dengan na 0 72,540 0 0 na 0 72,540 0 0 -
dunia usaha/lembaga
03. Koordinasi dalam pemecahan na 48,545 0 0 0 na 48,545 0 0 0 - 1.00
masalah-masalah daerah
04. Koordinasi dan perencanaan na 0 37,880 40,000 45,000 na 0 37,880 43,195 17,660 - 1.00 1.08 0.39
percepatan pembangunan
wilayah tertinggal
Program Perencanaan Pengembangan
Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
01. Sosialisasi kebijakan pemerintah na 85,165 0 0 0 na 85,165 0 0 0 - 1.00
dalam pengembangan wilayah
strategis dan cepat tumbuh
02. Koordinasi penetapan rencana na 39,940 0 0 0 na 39,940 0 0 0 - 1.00
tata ruang wilayah strategis
dan cepat tumbuh
03. Penyusunan perencanaan na 43,570 0 0 0 na 43,570 0 0 0 - 1.00
pengembangan wilayah
strategis dan cepat tumbuh
04. Koordinasi perencanaan na 0 102,250 110,000 120,000 na 0 102,250 47,700 24,100 - 1.00 0.43 0.20
percepatan pembangunan kawasan
produksi daerah tertinggal (P2KP-DT)
05. Koordinasi dan fasilitasi na 0 26,775 30,000 33,000 na 0 26,775 32,755 0 - 1.00 1.09 0.00
pengembangan kawasan agropolitan
Program Perencanaan Pengembangan
Kota-kota Menengah dan Besar
01. Koordinasi penetapan rencana na 40,420 0 0 0 na 40,420 0 0 0 - 1.00
tata ruang wilayah strategis dan
26
PROGRAM dan KEGIATAN
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 2 3 4 5 6 12 13 14 15 16
Anggaran dalam Renstra pada Tahun ke- Anggaran yang teralisasi dalam DPA pada Tahun ke-Rasio antara Anggaran yang terealisasi dengan Anggaran
dalam Renstra Tahun ke-
cepat tumbuh
02. Penyusunan perencanaan na 86,025 0 0 0 na 86,025 0 0 0 - 1.00
pengembangan wilayah strategis
dan cepat tumbuh
03. Koordinasi perencanaan na 0 60,000 65,000 70,000 na 0 26,150 0 0 - 0.44 0.00 0.00
perumahan dan permukiman
04. Koordinasi perencanaan air minum na 0 48,250 55,000 60,000 na 0 48,250 52,160 138,350 - 1.00 0.95 2.31
drainase, dan sanitasi perkotaan
05. Koordinasi penanggulangan limbah na 0 57,330 55,000 70,000 na 0 57,330 0 0 - 1.00 0.00 0.00
rumah tangga dan industri perkotaan
Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan na na
Perencanaan Pembangunan Daerah
01. Peningkatan kemampuan teknis na 25,500 10,000 20,000 25,000 na 25,500 10,000 0 0 - 1.00 1.00 0.00 0.00
aparat perencana
02. Sosialisasi kebijakan perencanaan na 18,320 60,785 65,000 70,000 na 18,320 60,785 0 0 - 1.00 1.00 0.00 0.00
pembangunan daerah
03. Bimbingan teknis tentang na 31,500 0 60,000 70,000 na 31,500 0 0 10,725 - 1.00 - 0.00 0.15
perencanaan pembangunan daerah
04. Bimbingan teknis pengelolaan data na 0 50,340 55,000 60,000 na 0 50,340 0 0 - - 1.00 0.00 0.00
statistik dan pengendalian pembangunan
Program Perencanaan Pembangunan
Daerah
01. Pengembangan partisipasi masyarakat na 239,700 123,600 135,000 150,000 na 239,700 123,600 85,050 13,525 - 1.00 1.00 0.63 0.09
dalam perumusan program dan
kebijakan layanan publik
02. Penetapan RPJPD na 38,370 0 0 0 na 38,370 0 0 0 - 1.00 - - -
03. Penyusunan rancangan RPJMD na 148,193 0 0 0 na 148,193 0 0 73,330 - 1.00 - - -
04. Penyusunan rancangan RKPD na 52,000 86,200 95,000 110,000 na 52,000 86,200 78,650 42,750 - 1.00 1.00 0.83 0.39
05. Penyelenggaraan musrenbang RKPD na 208,240 79,750 90,000 100,000 na 208,240 79,750 113,615 41,030 - 1.00 1.00 1.26 0.41
06. Koordinasi penyusunan Laporan na 26,535 0 0 0 na 26,535 0 0 0 - 1.00 - - -
Kinerja Pemerintah Daerah
07. Monitoring, evaluasi, pengendalian na 68,475 69,730 75,000 80,000 na 68,475 69,730 88,975 33,180 - 1.00 1.00 1.19 0.41
dan pelaporan pelaksanaan rencana
pembangunan daerah
08. Koordinasi, monitoring, evaluasi na 0 35,715 37,500 40,000 na 0 35,715 32,750 21,670 - - 1.00 0.87 0.54
dan pelaporan pelaksanaan
program kegiatan Non APBD
09. Koordinasi dan fasilitasi penelitian na 0 0 60,000 70,000 na 0 0 0 0 - - - 0.00 0.00
27
PROGRAM dan KEGIATAN
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 2 3 4 5 6 12 13 14 15 16
Anggaran dalam Renstra pada Tahun ke- Anggaran yang teralisasi dalam DPA pada Tahun ke-Rasio antara Anggaran yang terealisasi dengan Anggaran
dalam Renstra Tahun ke-
Program Perencanaan Pembangunan
Ekonomi
01. Penyusunan masterplan na 63,285 100,065 110,000 120,000 na 63,285 100,065 0 0 - 1.00 1.00 0.00 0.00
pembangunan ekonomi daerah
02. Penyusunan indikator ekonomi daerah na 30,075 0 0 0 na 30,075 0 0 0 - 1.00
03. Penyusunan perencanaan na 69,535 54,220 60,000 65,000 na 69,535 54,220 0 0 - 1.00 1.00 0.00 0.00
pengembangan ekonomi masyarakat
04. Koordinasi perencanaan na 29,473 46,940 50,000 55,000 na 29,473 46,940 46,860 90,425 - 1.00 1.00 0.94 1.64
pembangunan bidang ekonomi
05. Penyusunan masterplan pembangunan na 0 120,855 130,000 140,000 na 0 120,855 0 0 - - 1.00 0.00 0.00
pertambangan
06. Penyusunan masterplan na 40,200 0 0 0 na 40,200 0 0 0 - 1.00 - - -
penanggulangan kemiskinan
08. Penyusunan masterplan pembangunan na 0 64,210 75,000 80,000 na 0 64,210 0 0 - - 1.00 0.00 0.00
pariwisata
09. Penyusunan masterplan pembangunan na 0 126,760 130,000 140,000 na 0 126,760 0 0 - - 1.00 0.00 0.00
pertanian
10. Koordinasi dan fasilitasi energi alternatif na 0 21,750 26,850 27,000 na 0 21,750 26,850 0 - - 1.00 1.00 0.00
11. Koordinasi perencanaan na 0 62,570 70,000 75,000 na 0 62,570 0 12,050 - - 1.00 0.00 0.16
pengembangan potensi ekonomi
Program Perencanaan Sosial dan Budaya
01. Koordinasi penyusunan masterplan na 67,755 0 0 0 na 67,755 0 0 0 - 1.00 - - -
kesehatan
02. Koordinasi perencanaan pembangunan na 20,700 42,900 50,000 55,000 na 20,700 42,900 36,450 21,710 - 1.00 1.00 0.73 0.39
bidang sosial budaya
03. Monitoring, evaluasi, dan pelaporan na 198,790 0 0 0 na 198,790 0 0 0 - 1.00 - - -
04. Koordinasi dan pendampingan na 0 106,700 110,000 120,000 na 0 106,700 79,930 14,445 - - 1.00 0.73 0.12
Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM)
05. Koordinasi pelaksanaan program na 0 50,000 55,000 60,000 na 0 0 0 0 - - 0.00 0.00 0.00
subsidi pemerintah pusat
06. Koordinasi perencanaan pembangunan na 0 33,030 0 0 na 0 33,030 0 0 - - 1.00 - -
sosial dan pemberdayaan masyarakat
07. Koordinasi dan evaluasi program na 0 56,560 60,000 65,000 na 0 0 0 20,840 - - 0.00 0.00 0.32
penanggulangan kemiskinan
08. Koordinasi perencanaan pembangunan na 0 47,700 50,000 55,000 na 0 0 0 0 - - 0.00 0.00 0.00
yang responsif gender
Program Perencanaan Prasarana
Wilayah dan Sumberdaya Alam
28
PROGRAM dan KEGIATAN
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 2 3 4 5 6 12 13 14 15 16
Anggaran dalam Renstra pada Tahun ke- Anggaran yang teralisasi dalam DPA pada Tahun ke-Rasio antara Anggaran yang terealisasi dengan Anggaran
dalam Renstra Tahun ke-
01. Koordinasi penyusunan masterplan na 51,730 0 0 0 na 51,730 0 0 0 - 1.00 - - -
pengendalian sumberdaya
alam dan lingkungan hidup
02. Koordinasi perencanaan pengairan na 0 61,400 65,035 26,585 na 0 61,400 65,035 26,585 - - 1.00 1.00 1.00
03. Koordinasi perencanaan transportasi, na 0 47,570 50,000 55,000 na 0 47,570 0 0 - - 1.00 0.00 0.00
pos dan telekomunikasi
Program Perencanaan Pembangunan
Daerah Rawan Bencana
01. Koordinasi pembangunan daerah na 31,775 35,140 40,000 45,000 na 31,775 39,140 0 0 - 1.00 1.11 0.00 0.00
rawan bencana
Program Pengembangan Data/informasi/
Statistik Daerah
02. Pengolahan, updating dan na 176,855 153,550 157,000 160,000 na 176,855 153,550 130,975 68,825 - 1.00 1.00 0.83 0.43
analisis data dan statistik daerah
29
- 30 -
Pada tahun 2007 dalam Renstra direncanakan ada 17 program dengan 54
kegiatan dan semuanya dapat diakomodir dalam DPA Tahun Anggaran 2007. Dari
anggaran sebesar Rp 2.956.523.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp
2.343.271.668,00 atau dengan rasio 0,79. Pada tahun anggaran 2008 Bappeda
melaksanakan 16 program dengan 58 kegiatan dari 61 kegiatan yang direncanakan
dalam Renstra dengan anggaran sebesar Rp 3.609.410.000,00 dengan realisasi
anggaran sebesar Rp 3.370.426.714,00 yang ditunjukkan dengan rasio 0,93.
Sementara itu pada tahun anggaran 2009 rasio realisasi terhadap anggaran sebesar
0,90 dengan realisasi anggaran sebesar Rp 1.469.059.379,00 dari anggaran yang
ditetapkan sebesar Rp 1.639.420,00. Pada tahun ini Bappeda telah melaksanakan 14
program dengan 42 kegiatan dari 70 kegiatan yang direncanakan dalam Renstra.
Sedangakan untuk tahun 2010 realisasi anggaran hanya dihitung sampai dengan
bulan November 2010 dengan rasio 0.62.
Dari tahun 2007 – 2010, rata-rata pertumbuhan anggaran dan realisasi
anggaran menunjukkan nilai negatif, artinya rata-rata dari tahun 2007 – 2010
anggaran dan realisasinya mengalami penurunan masing-masing sebesar 16,16%
dan 18,21%. Penurunan rata-rata realisasi anggaran yang lebih besar daripada
anggaran pada tahun 2007 - 2010 karena realisasi pada tahun 2010 hanya dihitung
sampai dengan bulan November yang belum mencerminkan realisasi seluruhnya.
Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.8 pada halaman berikut.
PROGRAM dan KEGIATAN
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
01. Pelayanan jasa surat menyurat na 6,400 4,000 4,000 3,000 na 2,797 3,036 3,628 1,199 na 0.44 0.76 0.91 0.40 -20.83 -12.96
02. Penyediaan jasa komunikasi, na 69,900 70,200 91,200 84,000 na 51,665 58,990 75,960 70,955 na 0.74 0.84 0.83 0.84 7.48 12.12
sumberdaya air dan listrik
03. Penyediaan jasa administrasi keuangan na 23,900 26,300 21,000 21,000 na 22,825 25,850 21,000 15,750 na 0.96 0.98 1.00 0.75 -3.37 -10.17
04. Penyediaan jasa kebersihan kantor na 3,500 2,000 2,000 2,000 na 3,182 1,993 2,000 1,409 na 0.91 1.00 1.00 0.70 -14.29 -22.20
05. Penyediaan jasa perbaikan na 16,400 15,000 19,000 11,000 na 13,369 12,990 17,743 4,445 na 0.82 0.87 0.93 0.40 -7.99 -13.73
peralatan kerja
06. Penyediaan alat tulis kantor na 10,000 11,500 10,000 8,000 na 10,000 11,497 10,000 5,328 na 1.00 1.00 1.00 0.67 -6.01 -14.93
07. Penyediaan barang cetakan na 18,500 16,000 14,000 12,000 na 14,741 15,862 13,973 7,948 na 0.80 0.99 1.00 0.66 -13.43 -15.81
dan penggandaan
08. Penyediaan komponen instalasi na 4,000 3,000 3,000 2,000 na 1,973 3,000 3,000 1,877 na 0.49 1.00 1.00 0.94 -19.44 4.86
listrik/penerangan bangunan kantor
09. Penyediaan peralatan dan na 76,775 51,350 33,350 34,656 na 70,912 51,173 33,076 34,370 na 0.92 1.00 0.99 0.99 -21.42 -19.76
perlengkapan kantor
10. Penyediaan bahan bacaan dan na 8,000 6,500 5,000 1,920 na 7,312 4,922 4,073 1,492 na 0.91 0.76 0.81 0.78 -34.48 -37.77
peraturan perundang-undangan
11. Penyediaan makanan dan minuman na 12,100 21,250 16,000 7,750 na 9,493 16,855 9,180 6,325 na 0.78 0.79 0.57 0.82 -0.22 0.31
12. Rapat-rapat koordinasi dan na 53,140 47,040 49,810 78,650 na 23,736 44,402 49,490 37,606 na 0.45 0.94 0.99 0.48 17.44 24.84
konsultasi ke luar daerah
13. Penyediaan jasa tenaga na 35,500 6,500 0 0 na 33,500 3,500 0 0 na 0.94 0.54 - - -81.69 -89.55
administrasi/teknik perkantoran
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
01. Pemeliharaan rutin/berkala na 10,000 10,500 6,000 5,000 na 7,628 10,400 5,997 4,973 na 0.76 0.99 1.00 0.99 -18.17 -7.69
gedung kantor
02. Pemeliharaan rutin/berkala na 81,690 78,020 66,960 44,650 na 63,654 75,957 62,590 33,386 na 0.78 0.97 0.93 0.75 -17.33 -14.98
kendaraan dinas/operasional
03. Pengadaan peralatan gedung kantor na 0 0 3,000 0 na 0 0 1,800 0 na - - 0.60 - - -
Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
01. Penyusunan laporan capaian kinerja na 5,630 2,450 2,000 700 na 5,209 2,400 2,000 700 na 0.93 0.98 1.00 1.00 -46.62 -45.20
dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
02. Penyusunan pelaporan keuangan na 0 1,900 500 200 na 0 1,900 500 200 na - 1.00 1.00 1.00 -66.84 -66.84
semesteran
03. Penyusunan pelaporan na 0 1,900 0 0 na 0 1,900 0 0 na - 1.00 - - - -
prognosis realisasi anggaran
04. Penyusunan pelaporan na 2,000 1,975 2,000 845 na 1,997 1,975 2,000 0 na 1.00 1.00 1.00 0.00 -19.24 -33.28
keuangan akhir tahun
05. Penyusunan pelaporan keuangan na 0 0 5,000 6,650 na 0 0 4,970 5,105 na - - 0.99 0.77 33.00 2.72
Tabel 2.8
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Gunungkidul
Anggaran dalam DPA pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan
31
PROGRAM dan KEGIATAN
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Anggaran dalam DPA pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan
bulanan/SPJ
Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
01. Penyusunan Rencana Kerja SKPD na 0 1,950 2,500 695 na 0 1,950 2,499 695 na - 1.00 1.00 1.00 -22.00 -22.02
02. Koordinasi dan monev dana rekon na 0 49,980 0 0 na 0 46,645 0 0 na - 0.93 - -
non perumahan
03. Penyusunan Rencana Strategis SKPD na 0 0 0 1,350 na 0 0 0 0 na - - - 0.00 - -
04. Monitoring, evaluasi, dan na 0 0 0 6,600 na 0 0 0 1,075 na - - - 0.16 - -
pengendalian program kegiatan SKPD
Program Perencanaan Tata Ruang
01. Penyusunan kebijakan tentang na 0 47,010 51,125 26,300 na 0 45,243 42,293 16,809 na - 0.96 0.83 0.64 -48.56 -60.25
penyusunan rencana tata ruang
- Fasilitasi koordinasi penyelenggaraan
penataan ruang daerah
02. Penyusunan Rencana Teknis na 88,665 0 0 0 na 81,203 0 0 0 na 0.92 - - - - -
Ruang Kawasan
03. Fasilitasi peningkatan peran serta na 32,145 0 0 0 na 30,777 0 0 0 na 0.96 - - - - -
masyarakat dalam perencanaan
tata ruang
04. Revisi rencana tata ruang na 52,945 0 0 0 na 52,581 0 0 0 na 0.99 - - - - -
05. Koordinasi dan fasilitasi penyusunan na 21,695 0 0 0 na 17,349 0 0 0 na 0.80 - - - - -
rencana tata ruang lintas kab./kota
06. Penyusunan Rencana Tata Ruang na 0 226,485 0 0 na 0 168,866 0 0 na - 0.75 - - - -
Wilayah
07. Penyusunan Rancangan na 0 0 77,220 116,400 na 0 0 71,510 53,092 na - - 0.93 0.46 50.74 -25.76
Peraturan Daerah tentang RTRW
Program Pemanfaatan Ruang
01. Survey dan pemetaan na 96,990 0 0 0 na 91,510 0 0 0 na 0.94 - - - - -
Program Pengendalian Pemanfaatan
Ruang
01. Fasilitasi peningkatan peranserta na 41,535 0 0 0 na 27,358 0 0 0 na 0.66 - - - - -
masyarakat dalam pengendalian
pemanfaatan ruang
Program Pengembangan Data/Informasi
01. Pengumpulan, updating, dan na 62,125 24,840 12,400 28,270 na 46,945 16,871 12,000 13,275 na 0.76 0.68 0.97 - 5.96 -27.44
analisis data informasi capaian
target kinerja program dan kegiatan
- Koordinasi pendataan dan pelaporan
02. Penyusunan dan pengumpulan na 53,228 0 0 0 na 50,145 0 0 0 na 0.94 - - - - -
data/informasi kebutuhan
penyusunan dokumen perencanaan
03. Penyusunan dan analisis data na 73,000 0 0 0 na 66,015 0 0 0 na 0.90 - - - - -
informasi perencanaan
32
PROGRAM dan KEGIATAN
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Anggaran dalam DPA pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan
pembangunan kawasan
04. Penyusunan profil daerah na 16,090 36,875 26,780 14,540 na 12,988 32,684 26,255 900 na 0.81 0.89 0.98 0.06 18.70 11.80
05. Pendataan keluarga miskin dan na 0 810,030 68,920 21,465 na 0 775,403 68,770 11,725 na - 0.96 1.00 0.55 -80.17 -87.04
pengangguran
Program Kerjasama Pembangunan
01. Koordinasi kerjasama na 0 39,350 37,900 28,750 na 0 36,323 35,765 23,990 na - 0.92 0.94 0.83 -24.14 -32.92
pembangunan antar daerah
- Koordinasi bidang prasarana
dan pengembangan wilayah
02. Fasilitasi kerjasama dengan na 0 72,540 0 0 na 69,879 0 na - 0.96 - - - -
dunia usaha/lembaga
03. Koordinasi dalam pemecahan na 48,545 0 0 0 na 37,947 0 0 0 na 0.78 - - - - -
masalah-masalah daerah
04. Koordinasi dan perencanaan na 0 37,880 43,195 17,660 na 0 37,880 37,608 15,860 na - 1.00 0.87 0.90 -22.54 -29.27
percepatan pembangunan
wilayah tertinggal
Program Perencanaan Pengembangan
Wilayah Strategis dan Cepat tumbuh
01. Sosialisasi kebijakan pemerintah na 85,165 0 0 0 na 68,466 0 0 0 na 0.80 - - - - -
dalam pengembangan wilayah
strategis dan cepat tumbuh
02. Koordinasi penetapan rencana na 39,940 0 0 0 na 30,888 0 0 0 na 0.77 - - - - -
tata ruang wilayah strategis
dan cepat tumbuh
03. Penyusunan perencanaan na 43,570 0 0 0 na 0 0 0 0 na 0.00 - - - - -
pengembangan wilayah
strategis dan cepat tumbuh
04. Koordinasi perencanaan na 0 102,250 47,700 24,100 na 0 98,020 42,863 8,923 na - 0.96 0.90 0.37 -51.41 -67.73
percepatan pembangunan
kawasan produksi daerah
tertinggal (P2KP-DT)
05. Koordinasi dan fasilitasi na 0 26,775 32,755 0 na 0 26,287 31,098 0 na - 0.98 0.95 - 22.33 18.30
pengembangan kawasan agropolitan
Program Perencanaan Pengembangan
Kota-kota Menengah dan Besar
01. Koordinasi penetapan rencana na 40,420 0 0 0 na 28,840 0 0 0 na 0.71 - - - - -
tata ruang wilayah strategis dan
cepat tumbuh
02. Penyusunan perencanaan na 86,025 0 0 0 na 78,860 0 0 0 na 0.92 - - - - -
pengembangan wilayah strategis
dan cepat tumbuh
03. Koordinasi perencanaan na 0 26,150 0 0 na 0 20,215 0 0 na - 0.77 - - - -
perumahan dan permukiman
04. Koordinasi perencanaan air minum, na 0 48,250 52,160 138,350 na 0 44,047 46,468 105,805 na - 0.91 0.89 0.76 86.67 66.60
drainase, dan sanitasi perkotaan
33
PROGRAM dan KEGIATAN
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Anggaran dalam DPA pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan
05. Koordinasi penanggulangan limbah na 0 57,330 0 0 na 0 56,785 0 0 na - 0.99 - - - -
rumah tangga dan industri perkotaan
Program Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan Perencanaan
Pembangunan Daerah
01. Peningkatan kemampuan na 25,500 10,000 0 0 na 11,360 9,550 0 0 na 0.45 0.96 - - -60.78 -15.93
teknis aparat perencana
02. Sosialisasi kebijakan perencanaan na 18,320 60,785 0 0 na 16,813 60,525 0 0 na 0.92 1.00 - - 231.80 260.00
pembangunan daerah
03. Bimbingan teknis tentang na 31,500 0 0 10,725 na 27,040 0 0 10,725 na 0.86 - - 1.00 - -
perencanaan pembangunan daerah
04. Bimbingan teknis pengelolaan na 0 50,340 0 0 na 0 49,930 0 0 na - 0.99 - - - -
data statistik dan pengendalian
pembangunan
Program Perencanaan Pembangunan
Daerah
01. Pengembangan partisipasi masyarakat na 239,700 123,600 85,050 13,525 na 188,317 118,650 73,320 13,525 na 0.79 0.96 0.86 1.00 -54.57 -52.25
dalam perumusan program dan
kebijakan layanan publik
02. Penetapan RPJPD na 38,370 0 0 0 na 34,591 0 0 0 na 0.90 - - - - -
03. Penyusunan rancangan RPJMD na 148,193 0 0 73,330 na 96,250 0 0 28,170 na 0.65 - - 0.38 - -
04. Penyelenggaraan musrenbang RPJMD na 0 0 0 15,400 na 0 0 0 15,400 na - - - 1.00 - -
05. Penyusunan rancangan RKPD na 52,000 86,200 78,650 42,750 na 45,974 84,892 77,645 41,450 na 0.88 0.98 0.99 0.97 3.79 9.83
06. Penyelenggaraan musrenbang RKPD na 208,240 79,750 113,615 41,030 na 179,328 74,526 100,166 39,899 na 0.86 0.93 0.88 0.97 -27.71 -28.07
07. Koordinasi penyusunan Laporan na 26,535 0 0 0 na 16,511 0 0 0 na 0.62 - - - - -
Kinerja Pemerintah Daerah
08. Monitoring, evaluasi, pengendalian na 68,475 69,730 88,975 33,180 na 31,583 58,661 66,730 14,495 na 0.46 0.84 0.75 0.44 -11.09 7.07
dan pelaporan pelaksanaan rencana
pembangunan daerah
09. Koordinasi, monitoring, evaluasi na 0 35,715 32,750 21,670 na 0 30,950 20,289 12,392 na - 0.87 0.62 0.57 -21.07 -36.68
dan pelaporan pelaksanaan
program kegiatan Non APBD
10. Koordinasi sistem pendukung na 0 26,550 47,805 38,590 na 0 26,550 42,345 0 na - 1.00 0.89 0.00 30.39 -20.25
koordinasi program kegiatan
pembangunan
11. Koordinasi pengendalian target- na 0 0 0 12,475 na 0 0 0 8,425 na - - - 0.68 - -
target RPJM Daerah
Program Perencanaan Pembangunan
Ekonomi
01. Penyusunan masterplan na 63,285 100,065 0 0 na 59,370 99,665 0 0 na 0.94 1.00 - - 58.12 67.87
pembangunan ekonomi daerah
02. Penyusunan indikator ekonomi na 30,075 0 0 0 na 28,075 0 0 0 na 0.93 - - - - -
daerah
03. Penyusunan perencanaan na 69,535 54,220 0 0 na 67,858 53,360 0 0 na 0.98 0.98 - - -22.02 -21.37
pengembangan ekonomi masyarakat
34
PROGRAM dan KEGIATAN
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Anggaran dalam DPA pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan
04. Koordinasi perencanaan na 29,473 46,940 46,860 90,425 na 27,550 37,752 43,267 57,294 na 0.93 0.80 0.92 0.63 50.69 28.02
pembangunan bidang ekonomi
05. Penyusunan masterplan pembangunan na 0 120,855 0 0 na 0 115,175 0 0 na - 0.95 - - - -
pertambangan
06. Penyusunan masterplan na 40,200 0 0 0 na 37,867 0 0 0 na 0.94 - - - - -
penanggulangan kemiskinan
08. Penyusunan masterplan na 0 64,210 0 0 na 0 63,065 0 0 na - 0.98 - - - -
pembangunan pariwisata
09. Penyusunan masterplan na 0 126,760 0 0 na 0 123,034 0 0 na - 0.97 - - - -
pembangunan pertanian
10. Koordinasi dan fasilitasi energi na 0 21,750 26,850 0 na 0 19,209 24,813 0 na - 0.88 0.92 - 23.45 -34.74
alternatif
11. Koordinasi perencanaan na 0 62,570 0 12,050 na 0 58,984 0 0 na - 0.94 - 0.00 - -
pengembangan potensi ekonomi
12. Koordinasi perencanaan pertanian, na 0 0 0 41,540 na 0 0 0 22,713 na - - - 0.55 - -
perikanan, kelautan, peternakan
kehutanan, dan perkebunan
Program Perencanaan Sosial dan Budaya
01. Koordinasi penyusunan na 67,755 0 0 0 na 57,240 0 0 0 na 0.84 - - - - -
masterplan kesehatan
02. Koordinasi perencanaan pembangunan na 20,700 42,900 36,450 21,710 na 14,924 39,398 35,487 18,740 na 0.72 0.92 0.97 0.86 17.26 35.62
bidang sosial budaya
03. Monitoring, evaluasi, dan pelaporan na 198,790 0 0 0 na 82,535 0 0 0 na 0.42 - - - - -
pelaporan
04. Koordinasi dan pendampingan na 0 106,700 79,930 14,445 na 0 104,868 79,842 14,005 na - 0.98 1.00 0.97 -53.51 -53.16
Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM)
05. Koordinasi perencanaan na 0 33,030 0 0 na 0 32,993 0 0 na - 1.00 - - - -
pembangunan sosial dan
pemberdayaan masyarakat
06. Koordinasi dan evaluasi program na 0 0 0 20,840 na 0 0 0 6,840 na - - - 0.33 - -
penanggulangan kemiskinan
07. Koordinasi dan pendampingan na 0 0 0 30,000 na 0 0 0 29,696 na - - - 0.99 - -
kegiatan pengembangan
lingkungan permukiman berbasis
komunitas / Neighbourhood Development
Program Perencanaan Prasarana
Wilayah dan Sumberdaya Alam
01. Koordinasi penyusunan masterplan na 51,730 0 0 0 na 51,155 0 0 0 na 0.99 - - - - -
pengendalian sumberdaya alam
dan lingkungan hidup
02. Koordinasi perencanaan pengairan na 0 61,400 65,035 26,585 na 0 54,258 36,809 14,154 na - 0.88 0.57 0.53 -26.60 -46.85
03. Koordinasi perencanaan transportasi, na 0 47,570 0 0 na 0 42,430 0 0 na - 0.89 - - - -
pos dan telekomunikasi
Program Perencanaan Pembangunan
35
PROGRAM dan KEGIATAN
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Anggaran dalam DPA pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan
Daerah Rawan Bencana
01. Koordinasi pembangunan na 31,775 39,140 0 0 na 28,985 36,099 0 0 na 0.91 0.92 - - 23.18 24.54
daerah rawan bencana
Program Pengembangan Data/
Informasi/Statistik Daerah
01. Pengolahan, updating dan na 176,855 153,550 130,975 68,825 na 174,083 150,205 128,240 18,175 na 0.98 0.98 0.98 0.26 -25.11 -38.06
analisis data dan statistik daerah
2,956,523 3,609,410 1,639,420 1,377,596 2,343,271 3,370,427 1,469,059 851,313 0.79 0.93 0.90 0.62 -16.16 -18.21
Keterangan :
1. Realisasi capaian tahun ke-5 (Tahun 2010) berdasarkan realisasi sampai Bulan November 2010
2. Data yang diolah hanya data dari tahun 2007 - 2010 sesuai dengan revisi Renstra untuk kurun
waktu 2007 - 2010
3. Anggaran dan realisasi dinyatakan dalam satuan ribuan rupiah
36
- 37 -
Pencapaian kinerja yang didasarkan pada indikator kinerja sesuai dengan
tugas dan fungsi Bappeda dari tahun 2007 – 2009 yang diukur dari rasio antara
realisasi dengan target yang diharapkan bervariasi antara 0,54 – 1,00 (lihat tabel
2.9). Sedangkan pada tahun 2010 tingkat pencapaian kinerjanya hanya sebesar 0,20
– 0,88 karena ada beberapa kegiatan yang belum selesai dilaksanakan. Secara umum
dari tahun 2007 – 2010 tingkat pencapaian kinerja dari masing-masing program dan
kegiatan dapat dinyatakan berhasil dengan baik dengan rata-rata pencapaian untuk
masing-masing indikator kinerja sebesar 0,64 – 0,94. Hal ini tidak terlepas dari
faktor-faktor pendukung yang ada, seperti kapasitas sumber daya manusia, sarana
dan prasarana pendukung yang memadai serta kerjasama dan koordinasi yang baik
dengan SKPD maupun stakeholders lainnya. Beberapa kegiatan yang mengalami
hambatan dalam pelaksanaannya yang pada umumnya tidak sesuai dengan time
schedulle yang direncanakan disebabkan karena adanya hambatan dalam pencairan
dana. Namun demikian secara keseluruhan kegiatan dapat dilaksanakan dengan
baik.
INDIKATOR KINERJA SESUAI TARGET INDIKATOR
TUGAS DAN FUNGSI SKPD LAINNYA 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Tersedianya sarana dan prasarana na 91,690 88,520 75,960 49,650 na 71,282 86,357 70,387 38,359 - 0.78 0.98 0.93 0.77
aparatur yang memadai, baik
kuantitas maupun kualitasnya
dalam menunjang keberhasilan
pelaksanaan tugas aparatur
2 Terselenggaranya pelayanan prima na 338,115 280,640 268,360 265,976 na 265,506 254,069 243,122 188,703 - 0.79 0.91 0.91 0.71
bagi stakeholders , baik internal
maupun eksternal dalam menunjang
keberhasilan pembangunan daerah
3 Meningkatnya kemampuan teknis na 82,950 129,350 9,500 19,120 na 62,419 128,180 9,470 16,730 - 0.75 0.99 1.00 0.88
aparatur perencana pembangunan
daerah dalam memberikan
pelayanan teknis perencanaan
pembangunan kepada stakeholders
4 Meningkatnya kualitas pelayanan na - 51,930 2,500 8,645 na 0 48,595 2,499 1,770 - - 0.94 1.00 0.20
publik melalui peningkatan kualitas
perencanaan pembangunan
5 Tersusunnya perencanaan na 168,675 129,025 80,455 24,100 na 99,354 124,307 73,961 8,923 - 0.59 0.96 0.92 0.37
pembangunan wilayah strategis
dan cepat tumbuh
6 Tersusunnya langkah-langkah na 236,985 273,495 128,345 142,700 na 209,267 214,109 113,802 69,901 - 0.88 0.78 0.89 0.49
perencanaan dalam rangka
perencanaan tata ruang dalam
menciptakan hubungan yang
harmonis dan serasi di berbagai
sub wilayah
7 Tersusunnya perencanaan na 126,445 131,730 52,160 138,350 na 107,700 121,047 46,468 105,805 - - 0.92 0.89 0.76
pengembangan kota-kota besar -
dan menengah -
-
8 Tersusunnya langkah-langkah na 232,568 597,370 73,710 144,015 na 220,720 570,243 68,080 80,007 - 0.95 0.95 0.92 0.56
perencanaan dalam rangka
perencanaan pembangunan
ekonomi di Kabupaten Gunungkidul
9 Tersusunnya langkah-langkah na 287,245 182,630 116,380 86,995 na 154,700 177,259 115,329 69,281 - 0.54 0.97 0.99 0.80
perencanaan dalam rangka
perencanaan sosial dan budaya
TABEL 2.9PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN BAPPEDA
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
TAHUN 2006 - 2010
TARGET RENSTRA SKPD TAHUN KE- REALISASI CAPAIAN TAHUN KE- RASIO CAPAIAN PADA TAHUN KE-No. TARGET SPM TARGET IKK
38
INDIKATOR KINERJA SESUAI TARGET INDIKATOR
TUGAS DAN FUNGSI SKPD LAINNYA 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
TARGET RENSTRA SKPD TAHUN KE- REALISASI CAPAIAN TAHUN KE- RASIO CAPAIAN PADA TAHUN KE-No. TARGET SPM TARGET IKK
10 Tersusunnya langkah-langkah na 51,730 108,970 65,035 26,585 na 51,155 96,688 36,809 14,154 - 0.99 0.89 0.57 0.53
perencanaan dalam rangka
perencanaan prasarana
wilayah dan sumberdaya alam
11 Tersusunnya langkah-langkah na 31,775 39,140 - - na 28,985 36,099 - - - 0.91 0.92 - -
perencanaan dalam rangka
perencanaan pembangunan
daerah rawan bencana
12 Tersusunnya langkah-langkah/tahap na 713,038 316,100 325,120 224,625 na 560,970 304,618 293,476 138,444 - 0.79 0.96 0.90 0.62
tahap perencanaan dalam rangka
perencanaan pembangunan daerah
13 Terkendalinya pelaksanaan na 68,475 105,445 121,725 67,325 na 31,583 89,611 87,019 35,312 - 0.46 0.85 0.71 0.52
rencana pembangunan daerah
14 Tersedianya data/informasi na 204,443 871,745 108,100 64,275 na 176,092 824,957 107,025 25,900 - 0.86 0.95 0.99 0.40
terbaru yang mencukupi kebutuhan
pembangunan daerah baik junlah
maupun mutu yang dengan mudah
dapat diakses oleh stakeholders
yang membutuhkan
15 Terciptanya hubungan yang na 96,990 - - - na 91,510 - - - - 0.94 0.00 0.00 0.00
serasi antara berbagai kegiatan
di berbagai wilayah
16 Tersedianya data/informasi/ na 176,855 153,550 130,975 68,825 na 174,083 150,205 128,240 18,175 - 0.98 0.98 0.98 0.26
statistik daerah yang up to date
sesuai dengan dinamika
kebutuhan pembangunan daerah
17 Terwujudnya kerjasama na 48,545 149,770 81,095 46,410 na 37,947 144,082 73,372 39,850 - 0.78 0.96 0.90 0.86
pembangunan dengan daerah
perbatasan dan antar daerah
dalam rangka pemecahan masalah-
masalah yang dihadapi di berbagai
bidang pembangunan
JUMLAH - 2,956,524 3,609,410 1,639,420 1,377,596 - 2,343,272 3,370,427 1,469,059 851,313 - 0.79 0.93 0.90 0.62
Ket. :
1. Realisasi capaian tahun ke-5 (Tahun 2010) berdasarkan realisasi sampai Bulan November 2010
2. Data yang diolah hanya data dari tahun 2007 - 2010 sesuai dengan revisi Renstra untuk kurun
waktu 2007 - 2010
3. Target dan realisasi dinyatakan dalam satuan ribuan rupiah
39
- 40 -
D. Peluang dan Tantangan Pengembangan Pelayanan Bappeda
a. Peluang (Opportunities)
1. Penerapan otonomi daerah yang memberikan kesempatan berprakarsa seluas-
luasnya bagi daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
2. Sumber daya pembangunan yang potensial.
3. Meningkatnya nilai kesadaran hukum.
4. Kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan.
5. Perkembangan teknologi dan informasi.
6. Sistem dan birokrasi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang sudah tertata
baik.
7. Adanya respon dan komitmen SKPD lain maupun para pemangku kepentingan
(stakeholders).
8. Tersedianya Peraturan Perundangan dari Pemerintah.
b. Ancaman (Threats)
1. Tuntutan dan aspirasi masyarakat semakin beragam dengan berbagai
kepentingan yang tidak sejalan dengan peraturan perundangan.
2. Semakin meningkatnya pengawasan/kontrol dari berbagai elemen (masyarakat,
stakeholders, maupun DPRD) terhadap berbagai kebijakan pembangunan
daerah.
3. Masih adanya perbedaan perspektif dalam proses perencanaan dan
penganggaran sehingga keduanya belum bisa berjalan dengan sinkron dan
integratif.
4. Masih adanya aparat pemerintah daerah dan juga kelompok masyarakat yang
belum memahami arti penting dan proses perencanaan pembangunan
paritsipatif.
5. Masih rendahnya pemahaman dan nilai serap terhadap penguasaan teknologi
informasi.
6. Perubahan peraturan perundangan dan pedoman yang mengatur mekanisme
perencanaan pembangunan daerah.
7. Tuntutan adanya dokumen perencanaan yang mantap, berkesinambungan dan
berkelanjutan di setiap jenjang pemerintahan.
- 44 -
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAPPEDA
A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda
Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional secara umum telah merubah pola
perencanaan yang ada dari shopping list ke working plan. Dalam pola working plan
Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun perencanaan berdasarkan pagu indikatif.
Perencanaan tersebut merupakan hasil dari proses perencanaan yang memadukan
proses teknokratik, politik, partisipatif, serta proses bottom-up maupun top down.
Melalui keterpaduan proses perencanaan diharapkan akan lebih banyak
dapat menampung aspirasi masyarakat yang selama ini belum optimal (hanya
sebagai pelengkap) dalam proses perencanaan. Indikasinya antara lain ditandai
masih senjangnya realisasi Daftar Usulan Rencana Program/Kegiatan yang
disampaikan masyarakat melalui musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang)
yang dapat diakomodir dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selama
ini.
Untuk dapat mewujudkan perencanaan sesuai amanat Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
kapasitas lembaga perencana dan kemampuan teknis personil perencanaan perlu
ditingkatkan. Hal tersebut dilakukan untuk mendorong aspirasi masyarakat dan
membuat usulan pembangunan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang memang
benar-benar dibutuhkan, bukan kegiatan-kegiatan yang diinginkan seperti
kebanyakan selama ini.
Sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan daerah dan tugas pembantuan di bidang
perencanaan pembangunan daerah, statistik, penelitian dan pengembangan, serta
penataan ruang, Bappeda Kabupaten Gunungkidul menghadapi beberapa kendala
dalam mengemban tugas tersebut. Hal tersebut disebabkan adanya beberapa
permasalahan krusial antara lain :
1) Belum adanya Standard Operating Procedure (SOP) Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah;
2) Belum optimalnya koordinasi dan sinkronisasi proses perencanaan
pembangunan daerah;
3) Sistem aplikasi perencanaan yang belum terintegrasi dengan sistem
penganggaran;
- 45 -
4) Proses perencanaan yang seringkali belum dapat berjalan sesuai jadwal yang
ditetapkan;
5) Belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan data pembangunan yang
tersusun secara reliabel dan akurat;
6) Belum optimalnya pemanfaatan teknologi dan komunikasi;
7) Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program-program
pembangunan jika dikaitkan dengan dokumen-dokumen perencanaan;
8) Ketersediaan data statistik yang belum memadai;
9) Belum meratanya kapasitas dan kualitas SDM perencana;
10) Belum adanya jabatan fungsional perencana;
11) Terbatasnya fasilitas, sarana dan prasarana pendukung baik bagi proses
maupun lembaga perencanaan pembangunan daerah.
B. Telaah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2015
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2005 – 2025 merupakan dasar bagi penyusunan dokumen
perencanaan pembangunan Kabupaten Gunungkidul selama 20 (dua puluh)
tahun mendatang. Visi Pembangunan Daerah yang akan dicapai 20 tahun
mendatang adalah :
“GUNUNGKIDUL YANG BERDAYA SAING, MAJU, MANDIRI, DAN
SEJAHTERA TAHUN 2025”
Dalam mewujudkan visi tersebut akan ditempuh melalui 6 (enam) misi
pembangunan daerah sebagai berikut :
1) Mewujudkan pemerintahan daerah yang baik dan bersih;
2) Mewujudkan pemantapan sistem dan kelembagaan serta peningkatan
kualitas sumber daya manusia;
3) Mewujudkan pemantapan sistem dan kelembagaan perekonomian;
4) Mewujudkan peningkatan kemampuan keuangan daerah;
5) Mewujudkan penyediaan prasarana sarana dasar yang memadai; dan
6) Mewujudkan pendayagunaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Tahun 2010 merupakan periode kedua jangka menengah pembangunan
(lima tahunan) dalam RPJPD Kabupaten Gunungkidul, di mana pembangunan
daerah akan difokuskan pada :
- 46 -
1) Pembangunan daerah dititikberatkan pada bidang industri kecil dan
menengah berbasis pertanian serta pariwisata yang unggul dan mampu
menjadi basis aktivitas ekonomi dan menghasilkan produk yang berkualitas
dan berdaya saing menjadi penggerak perekonomian daerah yang didukung
oleh masyarakat yang maju.
2) Pada lima tahun kedua masyarakat yang diwujudkan adalah masyarakat
yang maju. Masyarakat didorong agar dapat tumbuh dan berkembang baik
secara ekonomi, sosial, kependudukan, dan politik. Proses produksi telah
berkembang dengan keterpaduan antar sektor yang didukung oleh
pemanfaatan sumber daya alam secara rasional, efisien, dan berwawasan
lingkungan.
3) Revitalisasi pertanian terus dilakukan dalam rangka peningkatan ketahanan
pangan dan penyediaan bahan baku industri yang didukung dengan
penyediaan prasarana dan sarana produksi dan pengolahan hasil dan
pemasaran.
Adapun arah kebijakan pembangunan daerah selama kurun waktu 20 (dua
puluh) tahun ke depan adalah :
Mempercepat pembangunan ekonomi daerah yang efektif dan kuat dengan
memberdayakan pelaku dan potensi ekonomi daerah, serta memperhatikan
penataan ruang, baik fisik maupun sosial sehingga terjadi pemerataan dan
keseimbangan pembangunan antar wilayah kecamatan dan desa.
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2010 – 2015 merupakan dokumen perencanaan
pembangunan yang berfungsi sebagai acuan dan arah bagi Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul dalam menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD). Dalam dokumen RPJMD Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2010 – 2015 juga memuat visi, misi dan program prioritas Kabupaten
Gunungkidul periode Tahun 2010 – 2015. Visi pembangunan Kabupaten
Gunungkidul lima tahun ke depan adalah :
“MEWUJUDKAN GUNUNGKIDUL YANG LEBIH MAJU, MAKMUR,
DAN SEJAHTERA”
Pernyataan visi di atas dilandasi filosofi gotong royong yang akan
dijabarkan berikut ini untuk membangun kesamaan persepsi, sikap, komitmen,
perilaku, etos kerja, dan partisipasi segenap pemangku kepentingan (stakeholders)
dalam setiap tahapan proses pembangunan selama 5 (lima) tahun ke depan.
- 47 -
Sebagai bagian dari penggunaan pendekatan politik dalam perencanaan
pembangunan daerah, maka rumusan Visi Misi disesuaikan Visi Misi Kepala
Daerah dengan mengacu pada substansi Tahapan Pembangunan Jangka
Menengah Lima Tahun Kedua sebagaimana dimuat dalam RPJP Daerah
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2005-2025.
Dalam rangka memberikan kemudahan bagi penyelenggaraan
pembangunan dan pemerintahan, sesuai dan selaras dengan isi substansinya,
maka dirumuskan misi pembangunan daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun
2010-2015 sebagai berikut :
1) Peningkatan pemanfaatan air sebagai sumber kemakmuran.
2) Pemanfaatan sumber daya alam untuk menggerakan perekonomian daerah
secara lestari.
3) Peningkatan pengelolaan pariwisata .
4) Pengembangan sumber daya manusia yang terampil, professional, dan
peduli.
5) Peningkatan iklim usaha yang kondusif.
6) Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan bebas
dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
7) Peningkatan peluang investasi dan penggalangan sumber-sumber
pendanaan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2013 tentang Perubahan
RPJMD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2015, dalam rangka
memberikan kemudahan bagi penyelenggaraan pembangunan dan
pemerintahan, sesuai dan selaras dengan isi substansinya, maka misi
pembangunan daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2015 menjadi :
1) Peningkatan pemanfaatan air sebagai sumber kemakmuran.
2) Pemanfaatan sumber daya alam secara lestari, peningkatan iklim usaha yang
kondusif, serta peningkatan peluang investasi dan penggalangan sumber-
sumber pendanaan sebagai penggerak perekonomian daerah.
3) Peningkatan pengelolaan pariwisata.
4) Pengembangan sumber daya manusia yang terampil, profesional, dan peduli.
5) Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan bebas
dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Adapun moto pembangunan Tahun 2010 – 2015 adalah: “Deso Makmur
Gunungkidul Makmur”.
- 48 -
C. Telaah Renstra Bappeda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Berdasarkan Dokumen Rencana Strategis Bappeda Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Tahun 2009 – 2013, visi Bappeda Provinsi DIY 5 (lima) tahun ke
depan adalah :
“TERWUJUDNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH YANG
BERKUALITAS, SINERGIS DAN TERINTEGRASI”
Visi tersebut dijabarkan ke dalam 5 (lima) misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM)
perencana pembangunan daerah.
2. Meningkatkan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah.
3. Memantapkan sistem perencanaan pembangunan daerah.
4. Meningkatkan kualitas koordinasi perencanaan dan pembangunan.
5. Meningkatkan sinergitas monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan
daerah.
Dengan visi misi tersebut, kondisi yang diharapkan dalam 5 (lima) tahun ke
depan oleh Bappeda Provinsi DIY antara lain adalah mampu menjawab tantangan
untuk mewujudkan perencanaan berkualitas dengan mengedepankan pendekatan
partisipatif yang diawali dengan meningkatkan kualitas perencanaan teknokratik
melalui peningkatan kapasitas dan komitmen SDM perencana, memantapkan
kelembagaan perencanaan di tingkat basis, serta koordinasi dan komunikasi antar
pemangku kepentingan (termasuk di dalamnya SKPD yang mempunyai tugas
pokok dan fungsi yang sama di tingkat kabupaten).
Pada tahun 2013 BAPPEDA DIY telah menyusun Renstra baru untuk periode
tahun 2012 – 2017, sehingga visi di atas telah berubah. Berdasarkan Renstra
BAPPEDA DIY Tahun 2012 – 2027 visi BAPPEDA DIY adalah :
"TERWUJUDNYA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
PEMBANGUNAN DAERAH YANG BERKUALITAS"
Visi tersebut dijabarkan menjadi 3 (tiga) misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah.
2. Meningkatkan sinergitas pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan
daerah.
3. Meningkatkan kualitas manajemen data.
- 49 -
D. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
1. Visi Penataan Ruang
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 6 Tahun
2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gunungkidul, visi
penataan ruang Kabupaten Gunungkidul diarahkan mewujudkan Dhaksinargha
Bhumikarta dengan pengelolaan potensi alam yang berwawasan lingkungan.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gunungkidul dijiwai filosofi
pembangunan Kabupaten Gunungkidul yaitu: “DHAKSINARGHA
BHUMIKARTA”. Penjabaran dari filosofi tersebut adalah sebagai berikut:
Dhaksinarga berasal dari kata-kata dhaksina dan argha yang artinya:
Dhaksina : Selatan
Argha : Gunung
Bhumikarta berasal dari kata-kata Bhumi dan Karta yang artinya:
Bhumi : Bumi, tanah, daerah
Karta : Subur, makmur, tenteram, damai, sejahtera
Dengan demikian, DHAKSINARGHA BHUMIKARTA merupakan Kondisi
wilayah Gunungkidul yang subur, makmur, dengan masyarakat damai, berdaya
saing, maju, mandiri, dan sejahtera.
2. Misi Penataan Ruang
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2030 misi penataan ruang
daerah Kabupaten Gunungkidul yaitu:
a. Mewujudkan ruang wilayah yang produktif;
b. Mewujudkan ruang wilayah yang aman dan nyaman;
c. Mewujudkan ruang wilayah yang adil dan berkelanjutan; dan
d. Mewujudkan ruang wilayah yang berpedoman pada mitigasi bencana.
3. Tujuan Penataan Ruang
Tujuan penataan ruang Kabupaten Gunungkidul adalah mewujudkan
Gunungkidul sebagai pusat pengembangan usaha yang bertumpu pada
pertanian, perikanan, kehutanan dan sumberdaya lokal yang mendukung
destinasi wisata menuju terwujudnya masyarakat yang berdaya saing, maju,
mandiri, dan sejahtera.
- 50 -
4. Kebijakan Penataan Ruang
Kebijakan penataan ruang Kabupaten Gunungkidul meliputi:
a. pengembangan dan optimalisasi orientasi pembangunan perekonomian daerah
berbasis pertanian, perikanan, kehutanan dan pariwisata serta kegiatan budidaya
yang lain secara berdaya guna, berhasil guna, berdaya saing, berkelanjutan, dan
berwawasan lingkungan.
b. pemantapan fungsi kawasan lindung dan peningkatan kelestarian fungsi
lingkungan hidup yang mampu beradaptasi terhadap dampak resiko bencana;
c. pengembangan dan pemantapan pusat-pusat pelayanan secara merata dan
seimbang serta terintegrasi dengan sistem jaringan prasarana wilayah;
d. peningkatan aksesibilitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana
transportasi, telekomunikasi, sumber daya air, energi, dan prasarana lingkungan
yang handal dan memadai;
e. pengembangan kawasan yang mempunyai nilai strategis sesuai fungsi dan
peningkatan potensi ekonomi wilayah, pelestarian sosial budaya, pendayagunaan
sumberdaya alam dan teknologi tinggi serta pelestarian fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup; dan
f. pengembangan ruang bawah tanah, ruang udara dan ruang laut serta harmonisasi
pemanfaatan yang berwawasan lingkungan.
5. Strategi Penataan Ruang
Strategi penataan ruang Kabupaten Gunungkidul adalah :
a. Strategi pengembangan dan optimalisasi orientasi pembangunan perekonomian
daerah;
b. Strategi pemantapan fungsi kawasan lindung dan peningkatan kelestarian fungsi
lingkungan hidup;
c. Strategi pengembangan dan pemantapan pusat-pusat pelayanan;
d. Strategi peningkatan aksesibilitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana;
e. Strategi pengembangan kawasan strategis kabupaten;
f. Strategi pengembangan ruang bawah tanah, ruang udara dan ruang laut.
E. Penentuan Isu-isu Strategis
1. Identifikasi faktor internal dan faktor eksternal
Berdasarkan uraian di atas, selanjutnya diidentifikasi analisis faktor
lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi permasalahan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bappeda Kabupaten Gunungkidul. Faktor
internal dan eksternal yang berhasil diidentifikasi antara lain :
- 51 -
Tabel 3.1
Identifikasi Analisis Faktor Lingkungan Internal dan Eksternal Bappeda Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2010
FAKTOR INTERNAL
NO KEKUATAN
(Strenghts) NO
KELEMAHAN (Weaknesses)
S-1 Struktur organisasi yang jelas W-1 Fasilitas, sarana/prasarana
kerja yang belum
mendukung
S-2 Tersedianya dana APBD W-2 Belum optimalnya koordinasi internal
(antar bidang)
S-3 Motivasi, komitmen, dan integritas kerja yang baik
W-3 Manajemen kerja dan waktu terhadap penyelesaian kerja
belum memadai
S-4 Tersedianya SDM perencana yang handal
W-4 Proporsi dan kuantitas SDM yang belum memadai
S-5 Tersedianya data dan
informasi
W-5 Belum adanya Standard
Operating Procedure (SOP)
Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah
FAKTOR EKSTERNAL
NO PELUANG
(Opportunities) NO
ANCAMAN
(Threats)
O-1 Kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan
T-1 Sering berubahnya peraturan perundangan dan pedoman
perencanaan
O-2 Perkembangan teknologi dan komunikasi
T-2 Semakin beragamnya aspirasi dan tuntutan
masyarakat dengan berbagai kepentingan yang tidak
sejalan dengan peraturan perundangan
O-3 Respon dan komitmen oleh
SKPD lain yang cukup tinggi
T-3 Belum optimalnya
koordinasi antar SKPD
O-4 Tersedianya Peraturan Perundangan dari
Pemerintah
T-4 Adanya perbedaan perspektif perencanaan dan
penganggaran
O-5 Sumberdaya pembangunan yang potensial
T-5 Tuntutan adanya dokumen perencanaan yang mantap,
berkesinambungan dan berkelanjutan di setiap
jenjang pemerintahan
- 52 -
2. Analisis SWOT
Dalam upaya mencari dan menentukan nilai-nilai strategis pada suatu
organisasi dapat dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Dari keempat
unsur yang dihadapi dan dimiliki oleh Bappeda Kabupaten Gunungkidul secara
internal memiliki sejumlah kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakness) dan
secara eksternal memiliki berbagai peluang (Opportunities) dan menghadapi
berbagai tantangan/ancaman (Threats) seperti tersebut pada tabel 3.1 di atas.
Dengan menggunakan professional judgement yaitu berdasarkan pengetahuan
dan pengalaman, maka selanjutnya dipilih faktor-faktor internal dan eksternal
yang ada di Bappeda Kabupaten Gunungkidul masing-masing sebanyak 3 (tiga)
faktor sebagaimana tertuang dalam tabel berikut :
Tabel 3.2
Analisis Faktor- Faktor Internal dan Eksternal Bappeda Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2010
FAKTOR INTERNAL
NO KEKUATAN
(Strenghts) NO
KELEMAHAN (Weaknesses)
S-1 Tersedianya dana APBD W-1 Fasilitas, sarana/prasarana
kerja yang belum mendukung
S-2 Tersedianya SDM perencana
yang handal
W-2 Belum optimalnya koordinasi
internal (antar bidang)
S-3 Struktur organisasi yang jelas W-3 Belum adanya Standard
Operating Procedure (SOP)
Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah
FAKTOR EKSTERNAL
NO PELUANG
(Opportunities) NO
ANCAMAN (Threats)
O-1 Kesempatan mengikuti
pendidikan dan pelatihan T-1 Tuntutan adanya dokumen
perencanaan yang mantap, berkesinambungan dan
berkelanjutan di setiap jenjang pemerintahan
O-2 Tersedianya Peraturan
Perundangan dari Pemerintah
T-2 Semakin beragamnya aspirasi
dan tuntutan masyarakat dengan berbagai kepentingan
yang tidak sejalan dengan peraturan perundangan
O-3 Respon dan komitmen oleh
SKPD lain yang cukup tinggi
T-3 Adanya perbedaan perspektif
perencanaan dan penganggaran
- 53 -
Penilaian faktor internal dan eksternal dilakukan untuk menentukan faktor
kunci strategis dari masing-masing S, W, O dan T sehingga nanti akan terpilih 4
(empat) faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan 4 (empat) faktor eksternal
(peluang dan tantangan). Penilaian dilakukan dengan menggunakan analisis
USG (Urgency, Serious, Growth) dengan menggunakan skala nilai 1 (satu) sampai
dengan 5 (lima) sebagai berikut :
a. Angka 5 memiliki USG yang relatif sangat tinggi
b. Angka 4 memiliki USG yang relatif tinggi
c. Angka 3 memiliki USG yang relatif cukup tinggi
d. Angka 2 memiliki USG yang relatif rendah
e. Angka 1 memiliki USG yang relatif sangat rendah
Hasil analisis USG selanjutnya dapat disajikan dalam tabel 3.3 sebagai
berikut :
Tabel 3.3
Analisis USG Faktor Internal dan Eksternal Bappeda Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2010
Identifikasi Faktor Internal
No Faktor Kekuatan (S) U S G Total
1 Tersedianya dana APBD 5 4 4 13
2 Tersedianya SDM perencana yang handal 4 5 5 14
3 Struktur organisasi yang jelas 3 3 3 9
No Faktor Kelemahan (W)
1 Fasilitas, sarana/prasarana kerja yang belum mendukung
4 4 3 11
2 Belum optimalnya koordinasi internal (antar bidang)
3 3 4 10
3 Belum adanya Standard Operating Procedure (SOP)
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah 5 5 5 15
Identifikasi Faktor Eksternal
No Faktor Peluang (O) U S G Total
1 Kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan 5 5 5 15
2 Tersedianya Peraturan Perundangan dari Pemerintah 4 3 3 10
3 Respon dan komitmen oleh SKPD lain yang cukup tinggi
3 4 4 11
Faktor Ancaman (T)
1 Tuntutan adanya dokumen perencanaan yang mantap, berkesinambungan dan berkelanjutan di setiap jenjang pemerintahan
5 5 5 15
2 Semakin beragamnya aspirasi dan tuntutan masyarakat dengan berbagai kepentingan yang tidak sejalan dengan peraturan perundangan
4 4 4 12
3 Adanya perbedaan perspektif perencanaan dan penganggaran
3 3 3 9
- 54 -
3. Penentuan Sasaran Strategis Prioritas
a). Faktor Kunci Strategis
Faktor kunci strategis adalah faktor yang memiliki total nilai bobot
USG yang terbesar diantara faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sasaran
yang akan dicapai. Dari hasil analisis USG pada tabel 3.3. di atas dapat
diketahui faktor-faktor kunci strategis seperti tertera dalam tabel 3.4. berikut
ini :
Tabel 3.4 Faktor-Faktor Kunci Strategis
Bappeda Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2010
SWOT Faktor Kekuatan Kunci Strategis USG Total
S 1) Tersedianya SDM perencana yang handal.
2) Tersedianya dana APBD.
14
13 27
W 1) Belum tersedianya Standard Operating Procedure
(SOP) Sistem Perencanaan Pembangunan
Daerah. 2) Fasilitas, sarana/prasarana kerja yang belum
mendukung.
15
11 26
O 1) Kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan. 2) Respon dan komitmen oleh SKPD lain yang
cukup tinggi.
15
11 26
T 1) Tuntutan adanya dokumen perencanaan yang mantap, berkesinambungan dan berkelanjutan di setiap jenjang pemerintahan.
2) Semakin beragamnya aspirasi dan tuntutan
masyarakat dengan berbagai kepentingan yang tidak sejalan dengan peraturan perundangan
15
12
27
b). Posisi Kekuatan Organisasi
Berdasarkan faktor-faktor kunci strategis tersebut, selanjutnya
diinteraksikan dalam kuadran kekuatan (S), kelemahan (W), peluang (O) dan
ancaman (T) sebagai berikut (Gambar 2) :
- 55 -
S 27
20
T
10
1
O 27 20 10 1
10
10 20 26
20
26
W
Gambar 2. Posisi kekuatan organisasi Bappeda Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2010
- 56 -
Penentuan sumbu vertikal dan horizontal di atas menggunakan
perhitungan sebagai berikut : Total nilai bobot USG faktor kekuatan (S)
dikurangi total nilai bobot USG kelemahan (W) untuk mendapatkan titik
ordinal (sumbu vertikal), sedangkan total nilai bobot USG peluang (O)
dikurangi total nilai bobot USG tantangan (T) untuk mendapatkan titik aksis
(sumbu mendatar/horizontal).
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa kekuatan yang memiliki
daerah terluas (dominan) atau faktor terbesar adalah kuadran IV yaitu
interaksi S – T. Hasil interaksi antara S dan T inilah yang merupakan faktor
paling strategis yang dikembangkan lebih lanjut dalam program-program dan
kegiatan-kegiatan Bappeda Kabupaten Gunungkidul.
c). Pemetaan Interaksi Faktor
Penentuan sasaran strategis merupakan langkah pemetaan yang
menggambarkan interaksi antara faktor-faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) dengan faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman) untuk
menghasilkan sasaran strategis yang perlu dicapai oleh Bappeda Kabupaten
Gunungkidul.
Hasil interaksi antara S – T yang merupakan faktor paling strategis
yang perlu dikembangkan lebih lanjut dalam program/kegiatan Bappeda
Kabupaten Gunungkidul lima tahun ke depan yakni : ”Optimalkan
kemampuan sumber daya manusia (SDM) perencana yang ada untuk
menyediakan dokumen perencanaan yang mantap, berkesinambungan dan
berkelanjutan di setiap jenjang pemerintahan.”
Interaksi antar faktor-faktor tersebut secara lengkap tersaji pada table
3.5 sebagai berikut :
- 57 -
Tabel 3.5. Pemetaan Interaksi Faktor Internal dan Eksternal
Bappeda Kabupaten Gunungkidul
Faktor Kunci
Keberhasilan Internal
Faktor Kunci
Kerberhasilan Eksternal
STRENGTHS
( Kekuatan )
1. Tersedianya sumber daya
manusia (SDM) perencana yang handal.
2. Tersedianya dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
WEAKNESSES
( Kelemahan ) 1. Belum tersedianya Standard
Operating Procedure (SOP)
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah.
2. Fasilitas, sarana/prasarana kerja yang belum mendukung
OPPORTUNITIES (Peluang)
1. Kesempatan mengikuti
pendidikan dan pelatihan. 2. Respon dan komitmen
oleh SKPD lain yang cukup tinggi.
SO (upaya kooperatif)
Dayagunakan sumber daya manusia (SDM) perencana untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan.
WO (rasionalisasi, investasi)
Wujudkan dokumen perencanaan yang mantap dengan menyusun Standard
Operating Procedure (SOP)
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah.
THREATS (Ancaman)
1. Tuntutan adanya
dokumen perencanaan yang mantap, berkesinambungan dan berkelanjutan di setiap jenjang pemerintahan.
2. Semakin beragamnya aspirasi dan tuntutan masyarakat dengan berbagai kepentingan yang tidak sejalan peraturan perundangan.
ST (keuntungan mobilitas)
Optimalkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) perencana yang ada untuk menyediakan dokumen perencanaan yang mantap, berkesinambungan dan berkelanjutan di setiap jenjang pemerintahan.
WT (status quo)
Susun Standard Operating
Procedure (SOP) Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah dalam rangka penyediaan dokumen perencanaan yang mantap, berkesinambungan dan berkelanjutan di setiap jenjang pemerintahan.
- 58 -
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
A. Visi dan Misi Bappeda
Langkah penting dalam proses perencanaan strategis adalah mengembangkan
rumusan yang jelas dan ringkas tentang visi dan misi. Visi adalah kondisi ideal yang
diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi merupakan kondisi yang
inspirasional sehingga mendorong harapan dan impian, memfokuskan kepada masa
depan lebih baik serta menyatakan hasil – hasil yang positif. Suatu visi haruslah
menekankan tujuan, kriteria kinerja, perilaku, aturan, keputusan dan standart yang
merupakan pelayanan publik serta harus menjadi kesepakatan seluruh pemangku
kepentingan. Nilai– nilai yang tertuang di dalam visi memiliki konsekuensi untuk
diterapkan dalam proses implementasinya, karena itu harus realistis dengan
mempertimbangkan kemampuan yang ada dan waktu yang tersedia.
Perumusan visi Bappeda diupayakan konsisten dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Gunungkidul tahun
2010 – 2015. Adapun visi yang ditetapkan adalah sebagai berikut :
“TERWUJUDNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
YANG BERKUALITAS, INTEGRATIF DAN PARTISIPATIF.”
Perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas :
Perencanaan pembangunan daerah dikatakan berkualitas apabila memenuhi
beberapa kriteria. Dalam kerangka visi tersebut di atas ditetapkan tiga kriteria
sebagai berikut :
1). Berbasis kondisi lokal :
Perencanaan pembangunan didasarkan pada potensi lokal dan bertujuan
untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan dan kebutuhan lokal.
Hal ini dimaksudkan agar perencanaan pembangunan daerah
akomodatif terhadap dinamika dan aspirasi masyarakat, sehingga secara
efektif dan efisien dapat mewujudkan visi daerah yaitu mewujudkan
masyarakat mandiri dan kompetitif.
2). Mendukung perencanaan pembangunan nasional dan regional :
Perencanaan pembangunan daerah harus tetap pada kerangka dan arah
perencanaan pembangunan nasional dan regional guna mendukung
tercapainya tujuan pembangunan nasional.
- 59 -
3). Akomodatif terhadap dinamika global :
Perencanaan pembangunan daerah dilandaskan pada kerangka berpikir
global dan bertindak untuk kepentingan lokal (think globally act locally).
Hal ini dimaksudkan bahwa perencanaan pembangunan daerah dapat
memberikan arah yang tepat bagi proses pembangunan daerah sehingga
mampu meningkatkan kapasitas daerah dan masyarakat menghadapi
arus globalisasi.
Perencanaan Pembangunan Daerah yang Integratif :
Sebagai lembaga perencanaan pembangunan daerah maka produk
perencanaan pembangunan yang dihasilkan Bappeda mempunyai peran yang
strategis dalam menemukan alternatif solusi terbaik dalam mengatasi
permasalahan pembangunan di daerah. Untuk itu produk perencanaan harus
disusun secara terintegrasi baik secara horizontal dan vertikal, sesuai dengan
kondisi regional maupun sektoral, serta dapat diimplementasikan pada
jangka waktu yang telah ditentukan. Integrasi perencanaan pembangunan
daerah dengan melibatkan para pemangku kepentingan selain akan
menyederhanakan proses perencanaan itu sendiri, selanjutnya juga akan
mempermudah pelaksanaan koordinasi, konsultasi, pendampingan, serta
pertanggungjawaban dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan;
sehingga pada akhirnya pencapaian proses-proses pembangunan akan lebih
kredibel dan akuntabel.
Perencanaan Pembangunan Daerah yang Partisipatif :
Proses perencanaan pembangunan harus mampu mengakomodir secara
obyektif berbagai kebutuhan dan aspirasi masyarakat agar dapat
menghasilkan konsensus bersama menuju perubahan yang lebih baik dan
diterima oleh semua pihak. Oleh karena itu dalam setiap pengambilan
keputusan memerlukan keterlibatan masyarakat. Partisipasi aktif tersebut
secara langsung maupun tidak langsung akan memberikan dampak positif
terhadap perencanaan pembangunan. Sebaliknya apabila partisipasi
masyarakat diabaikan sedangkan mobilisasi masyarakat yang dikembangkan,
proses pembangunan akan terhambat bahkan akan mengalami kegagalan,
karena masyarakat kurang merasa memiliki hasil-hasil pembangunan.
Bappeda sebagai institusi perencana berperan sebagai pelaksana fungsi
manajemen di bidang perencanaan dan bertanggungjawab atas hasil perencanaan
sebagai wujud manifestasi dan pelaksanaan manajemen pembangunan. Institusi
- 60 -
perencana harus mampu mengkoordinasikan proses perencanaan pembangunan
secara intensif dan menyeluruh serta senantiasa melakukan kajian dan analisis
dalam rangka mengevaluasi hasil perencanaan yang telah dirumuskan. Dalam hal
ini lembaga perencana tidak hanya bertindak sebagai “penampung” berbagai usulan
rencana dari SKPD lainnya, tetapi harus mampu bertindak sebagai “motor
penggerak” yang dapat mengakomodasi, menganalisis, dan menjabarkan
permasalahan pembangunan.
Selain itu BAPPEDA juga memiliki 2 (dua) pendekatan perencanaan sesuai
dengan instrumen pembangunan yaitu aspek keruangan (kewilayahan) dan non
keruangan (bidang/sektor pembangunan), dimana orientasinya akan menekankan
pada suatu perpaduan dan keseimbangan kedua pendekatan yaitu pendekatan
spatial/kewilayahan dan pendekatan bidang/sektor pembangunan.
Selanjutnya visi tersebut dijabarkan ke dalam misi Bappeda. Misi merupakan
identifikasi tujuan, sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh Bappeda
sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Misi juga merupakan unsur yang paling
fundamental dari sebuah visi, karena fungsi dari misi adalah menjembatani kondisi
saat ini menuju masa depan sesuai dengan harapan yang ingin dicapai melalui suatu
tindakan tertentu. Jadi, misi adalah rumusan umum mengenai upaya – upaya yang
akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Adapun misi yang dirumuskan Bappeda
Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumberdaya manusia (SDM)
perencana pembangunan daerah.
2) Meningkatkan koordinasi perencanaan pembangunan daerah.
3) Meningkatkan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah.
4) Meningkatkan monitoring, evaluasi dan pelaporan perencanaan
pembangunan daerah.
5) Meningkatkan kemampuan pengelolaan data statistik, serta pelaksanaan
penelitian dan pengembangan perencanaan pembangunan daerah.
Penjelasan masing-masing misi :
Misi Kesatu :
Sebagai “motor” penggerak perencanaan, SDM perencana pembangunan
menjadi sangat penting, dan menjadi kunci keberhasilan proses perencanaan
pembangunan. Kualitas perencanaan sangat tergantung pada kemampuan
dan keahlian para perencana secara teknis maupun kemampuan lain yang
bersifat intersektoral, multidisipliner, dan berpikir komprehensif. Peningkatan
kualitas sumberdaya manusia merupakan peningkatan kapasitas individu
dalam mengemban beban tugas masing-masing dalam organisasi.
- 61 -
Peningkatan profesionalisme merupakan upaya peningkatan kinerja berkait
dengan kesetiaan, logika dan etika.
Misi Kedua :
Bappeda selain mempunyai fungsi perencanaan juga mempunyai fungsi
koordinasi dalam rangka proses perencanaan pembangunan di daerah.
Koordinasi adalah salah satu bentuk hubungan kerja yang memiliki
karakteristik adanya integrasi serta sinkronisasi atau adanya keterpaduan,
keharmonisan, serta arah yang sama. Koordinasi pada hakikatnya
merupakan upaya memadukan, menyerasikan serta menyelaraskan
kepentingan dan kegiatan yang saling berkaitan beserta segenap gerak,
langkah dan waktunya dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran
bersama.
Misi Ketiga:
Lembaga perencana pembangunan harus berperan sebagai pelaksana fungsi
manajemen dalam bidang perencanaan. Lembaga perencanaan
pembangunan harus mampu mengkoordinasikan proses perencanaan
pembangunan daerah secara intensif dan menyeluruh serta melakukan
kajian/analisis dalam rangka pengendalian perencanaan yang telah
dirumuskan. Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan
daerah ditempuh dengan mengutamakan partisipasi aktif para pemangku
kepentingan agar mampu menghasilkan produk perencanaan yang bersifat
komprehensif dan sinergis, sehingga mampu memberikan arah kebijakan
pembangunan dan menciptakan iklim kondusif bagi keterlibatan aktif para
pemangku kepentingan dalam seluruh proses pembangunan dan mampu
mensinergikan semua perencanaan pembangunan lintas fungsi, sektor,
bidang, kawasan, serta lintas unit kerja di lingkungan pemerintah daerah.
Misi Keempat :
Dalam proses perencanaan pembangunan daerah, monitoring, evaluasi serta
pelaporan juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses
perencanaan pembangunan. Monitoring adalah suatu usaha untuk
memastikan berjalannya proses program/kegiatan. Sedangkan evaluasi
merupakan suatu proses untuk menjelaskan secara sistematis untuk mencapai
obyektifitas, efisiensi, dan efektifitas, serta untuk mengetahui dampak dari
suatu kegiatan dan juga membantu pengambilan keputusan untuk perbaikan
- 62 -
perencanaan program/kegiatan yang akan datang. Melalui proses ini akan
dapat diketahui apakah proses implementasi pembangunan telah sesuai
dengan yang direncanakan baik baik keluaran, target maupun sasarannya.
Hasil dari monitoring dan evaluasi sangat berguna menjadi masukan dalam
proses penyusunan rencana pembangunan tahun berikutnya. Pelaporan
adalah bentuk kewajiban pemerintah/SKPD untuk menyiapkan, menyusun
dan menyampaikan informasi kinerja secara teliti, periodik dan melembaga
sebagai perwujudan normatif pertanggungjawaban yang didahului proses
pengukuran dan evaluasi kinerja sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
Misi Kelima :
Untuk mendukung proses dan produk perencanaan pembangunan daerah
yang berkualitas lembaga perencana pembangunan juga harus dapat
meningkatkan kemampuan pengelolaan data/informasi dan statistik
pembangunan daerah secara up to date, tepat dan akurat. Ketersediaan
data/informasi pembangunan yang up to date, tepat, dan akurat akan sangat
berpengaruh terhadap pelaksanaan penelitian dan pengembangan dalam
perencanaan pembangunan daerah. Oleh karena pengembangan perencanaan
pembangunan yang dihasilkan dari penelitian/analisis yang dilakukan
Bappeda dalam berbagai bidang pembangunan juga sangat mendukung
peningkatan proses dan produk perencanaan pembangunan daerah dari
tahun ke tahun.
B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Bappeda
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang
menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka
menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan kerangka
kinerja Bappeda lima tahun ke depan.
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan
untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan
menangani isu strategis yang dihadapi Bappeda. Tujuan merupakan
penjabaran/implementasi dari pernyataan misi dengan didasarkan pada isu – isu
dan analisis strategik dan juga merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan
pada jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan.
- 63 -
Tabel 4.1
Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi
No. MISI TUJUAN
1. Meningkatkan kualitas dan
profesionalisme sumberdaya
manusia (SDM) perencana
pembangunan.
Mewujudkan sumberdaya manusia
(SDM) yang kompeten dan
profesional dalam perencanaan
pembangunan daerah.
2. Meningkatkan koordinasi
perencanaan pembangunan
daerah
Mewujudkan koordinasi yang
selaras, serasi dan seimbang dalam
rangka penyusunan perencanaan
pembangunan daerah.
3. Meningkatkan kapasitas
kelembagaan perencanaan
pembangunan daerah
Mewujudkan manajemen
kelembagaan perencanaan
pembangunan daerah yang
berkapasitas.
4. Meningkatkan monitoring,
evaluasi dan pelaporan
perencanaan pembangunan
daerah
Mewujudkan proses perencanaan
pembangunan daerah yang
berkesinambungan.
5. Meningkatkan kemampuan
pengelolaan data statistik,
serta pelaksanaan penelitian
dan pengembangan
perencanaan pembangunan
daerah
a. Mewujudkan basis data yang up
to date, tepat dan akurat untuk
mendukung perencanaan
pembangunan yang berkualitas.
b. Mewujudkan penelitian dan
pengembangan untuk
mengoptimalkan perencanaan
pembangunan daerah.
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan
secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam
jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan
secara terukur yaitu sesuatu yang ingin dicapai/ dihasilkan secara nyata oleh
Bappeda dengan kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Dalam sasaran
dirancang indikator sasaran yaitu, ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran
untuk diwujudkan pada implementasi program/kegiatan yang disertai dengan
rencana tingkat capaian (target masing – masing indikator dari program dan
- 64 -
kegiatan). Sasaran yang ditempuh untuk mencapai tujuan disajikan dalam tabel 4.2
pada halaman berikut :
VISI
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
MISI PERTAMA :
Meningkatkan kualitas dan profesionalisme
sumberdaya manusia (SDM) perencana
pembangunan
Mewujudkan sumberdaya manusia (SDM) Terwujudnya sumberdaya manusia 1. Prosentase personel yang lulus 5% 10% 15% 20% 25%
yang berkualitas dan profesional dalam yang berkualitas dan profesional jenjang Pendidikan dan Latihan Formal/
perencanaan pembangunan daerah dalam perencanaan pembangunan Non formal dalam bidang perencanaan
daerah pembangunan daerah
MISI KEDUA :
Meningkatkan koordinasi perencanaan
pembangunan daerah
Mewujudkan koordinasi yang selaras, a. Terwujudnya keselarasan, keserasian, 1. Prosentase koordinasi internal 50% 60% 70% 80% 90%
serasi, dan seimbang dalam rangka keseimbangan, serta kesepahaman maupun antar bidang secara rutin
pembangunan daerah dalam penyusunan perencanaan dan periodik
pembangunan daerah 2. Prosentase koordinasi sektoral 50% 60% 70% 80% 90%
dengan SKPD lingkup sektor terkait
sesuai jadwal
b. Terwujudnya sistem perencanaan Prosentase sistem perencanaan 100% 100% 100% 100% 100%
pembangunan daerah yang teritegrasi pembangunan daerah yang terintegrasi
c. Terwujudnya penataan ruang daerah Prosentase perencanaan penataan ruang 20% 40% 60% 80% 100%
yang terpadu dan terintegrasi daerah yang terpadu dan terintegrasi
Tabel 4.2
TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN BAPPEDA
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
TAHUN 2010 - 2015
: TERWUJUDNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH YANG BERKUALITAS, INTEGRATIF, DAN PARTISIPATIF
No. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARANTARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
65
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
No. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARANTARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
d. Terwujudnya koordinasi perencanaan Prosentase koordinasi perencanaan 20% 40% 60% 80% 100%
yang berbasis sumber daya alam (SDA) yang berbasis sumber daya alam (SDA)
MISI KETIGA :
Meningkatakan kapasitas kelembagaan
perencanaan pembangunan
Mewujudkan manajemen kelembagaan a. Terwujudnya sarana dan prasarana 1. Prosentase sarana dan prasarana 75% 80% 85% 90% 95%
perencanaan pembangunan daerah pendukung perencanaan pembangunan kantor yang memadai
yang berkapasitas yang memadai 2. Prosentase layanan administrasi 100% 100% 100% 100% 100%
perkantoran yang memadai
3. Prosentase pengembangan sistem 100% 100% 100% 100% 100%
pelaporan capaian kinerja dan keuangan
b. Tewujudnya fungsi perencanaan 1. Prosentase Standart Operating 60% 75% 80% 90% 90%
pembangunan daerah yang memadai Procedure (SOP) Perencanaan
Pembangunan Daerah
2. Prosentase sosialisasi produk- 75% 80% 85% 90% 95%
produk perencanaan pembangunan
Daerah
3. Prosentase dokumen program/ 50% 75% 80% 85% 100%
kegiatan perencanaan (RKPD)
yang dimuat dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
4. Prosentase partisipasi para pemangku 80% 90% 100% 100% 100%
kepentingan dalam perencanaan
pembangunan daerah
MISI KEEMPAT :
Meningkatkan monitoring, evaluasi dan
pelaporan perencanaan pembangunan
daerah
Mewujudkan proses perencanaan a. Meningkatnya peran monitoring dan 1. Jumlah dokumen monitoring dan 3 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 3 dokumen
pembangunan daerah yang evaluasi dalam pelaksanaan evaluasi, pelaporan pembangunan (DAK : 1
berkesinambungan pembangunan daerah daerah TP : 1
APBD : 1)
66
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
No. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARANTARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
2. Prosentase SKPD yang menyampaikan 60% 70% 80% 90% 100%
laporan program/kegiatan non APBD
dan APBD (termasuk DAK) yang
tepat waktu
b. Tersedianya umpan balik proses Prosentase kelengkapan identifikasi 20% 30% 50% 60% 70%
perencanaan pembangunan daerah faktor penyebab keberhasilan dan
kegagalan pencapaian target pembangunan
MISI KELIMA :
Meningkatkan kemampuan penyediaan
basis data, penelitian dan pengembangan
perencanaan pembangunan daerah
- Mewujudkan basis data yang up to date a. Terwujudnya basis data dan statistik Prosentase basis data dan statistik 85% 85% 85% 90% 90%
untuk mendukung perencanaan perencanaan pembangunan yang perencanaan pembangunan yang up to date,
pembangunan yang berkualitas up to date , tepat dan akurat tepat dan akurat
- Mewujudkan penelitian dan b. Terwujudnya pelaksanaan penelitian Prosentase hasil penelitian dan 20% 30% 40% 50% 60%
pengembangan untuk mengoptimalkan dan pengembangan perencanaan pengembangan yang mendukung
perencanaan pembangunan daerah pembangunan daerah perencanaan pembangunan daerah
67
- 68 -
C. Strategi dan Kebijakan Bappeda
Strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana
tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian
kebijakan.
Tabel 4.3
Strategi Untuk Mencapai Sasaran
No SASARAN STRATEGI
1.
MISI PERTAMA Terwujudnya sumberdaya manusia yang berkualitas dan profesional dalam perencanaan
pembangunan daerah.
a. Meningkatkan kegiatan orientasi
perencanaan dan memperluas wawasan dalam perencanaan
pembangunan. b. Melaksanakan Capacity Building
SDM perencanaan pembangunan.
2. MISI KEDUA
a. Terwujudnya keselarasan, keserasian, keseimbangan, serta kesepahaman dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah.
b. Terwujudnya sistem
perencanaan pembangunan daerah yang terintegrasi.
c. Terwujudnya penataan
ruang daerah yang terpadu. d. Terwujudnya koordinasi
perencanaan yang berbasis sumber daya alam (SDA).
Meningkatkan efektivitas koordinasi perencanaan pembangunan. Penerapan Aplikasi Sistem Perencanaan dan Penganggaran secara terintegrasi. Penyusunan dokumen perencanaan
penataan ruang daerah yang terpadu beserta peraturan pelaksanaannya.
Meningkatkan koordinasi perencanaan yang berbasis sumber daya alam (SDA).
3.
MISI KETIGA a. Terwujudnya sarana dan
prasarana pendukung yang memadai
Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung perencanaan pembangunan daerah
b. Terwujudnya fungsi
perencanaan pembangunan daerah yang memadai
Meningkatkan peran dan fungsi manajemen dalam bidang perencanaan dan bertanggungjawab atas hasilnya sebagai bagian dari manajemen pembangunan
- 69 -
No SASARAN STRATEGI
4. MISI KEEMPAT a. Meningkatnya peran
monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan pembangunan daerah
b. Tersedianya umpan balik
proses perencanaan pembangunan daerah
Meningkatkan peran monitoring dan evaluasi dalam proses perencanaan pembangunan daerah Melakukan evaluasi target sasaran pembangunan secara periodik
5. MISI KELIMA a. Terwujudnya basis data dan
statistik perencanaan pembangunan yang up to
date, tepat dan akurat.
b. Terwujudnya pelaksanaan penelitian dan pengembangan perencanaan pembangunan daerah.
Menyusun dan mengelola basis data perencanaan pembangunan yang up to
date, tepat dan akurat.
Memfasilitasi penelitian dan pengembangan serta menyusun kajian perencanaan pembangunan daerah.
Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan
untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan
dan sasaran. Kebijakan merupakan ketentuan yang telah ditetapkan untuk dijadikan
pedoman/petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/ kegiatan
guna terciptanya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan
serta pencapaian visi dan misi instansi pemerintah. Kebijakan dilakukan setiap
tahun dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif
tentang bagaimana Bappeda mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan
efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi juga dapat digunakan
sebagai sarana untuk melakukan transformasi, reformasi, perbaikan kinerja dan
kapasitas birokrasi, sistem manajemen, dan pemanfaatan teknologi informasi.
- 70 -
Tabel 4.4. Kebijakan Untuk Melaksanakan Strategi yang Dipilih
No. STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
KEBIJAKAN PROGRAM
1. MISI PERTAMA a. Meningkatkan
kegiatan orientasi perencanaan dan memperluas wawasan dalam perencanaan pembangunan.
b. Melaksanakan
Capacity Building
SDM perencanaan pembangunan.
Melaksanakan fasilitasi pendidikan dan pelatihan perencana serta kegiatan orientasi perencanaan dan memperluas wawasan dalam perencanaan pembangunan. Mengikuti dan
mengadakan bimtek, sosialisasi, orientasi pengembangan perencanaan pembangunan daerah.
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur. Program peningkatan
kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah.
2. MISI KEDUA a. Meningkatkan
efektivitas koordinasi perencanaan pembangunan.
b. Penerapan Aplikasi
Sistem Perencanaan dan Penganggaran secara terintegrasi.
c. Penyusunan
dokumen perencanaan penataan ruang daerah yang
terpadu beserta peraturan pelaksanaannya.
1) Melaksanakan
koordinasi internal maupun antar bidang secara rutin dan periodik.
2) Melaksanakan
koordinasi sektoral dengan SKPD lingkup sektor terkait.
Menerapkan Aplikasi Sistem Perencanaan dan Keuangan Daerah. Menyusun dokumen perencanaan tata ruang yang terpadu beserta peraturan pelaksanaannya.
Program peningkatan kualitas pelayanan publik. 1) Program pengembangan
data/informasi. 2) Program kerjasama
pembangunan.
3) Program perencanaan pembangunan ekonomi.
4) Program Perencanaan Sosial dan Budaya.
Program perencanaan pembangunan daerah. 1) Program perencanaan
pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh.
2) Program perencanaan
pengembangan kota-kota menengah dan besar.
3) Program perencanaan tata ruang.
- 71 -
No. STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
KEBIJAKAN PROGRAM d. Meningkatkan
koordinasi perencanaan yang berbasis sumber daya alam (SDA).
Melakukan koordinasi perencanaan yang berbasis sumber daya alam (SDA).
Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam.
3. MISI KETIGA a. Meningkatkan
sarana dan prasarana pendukung perencanaan pembangunan daerah.
b. Meningkatkan
peran dan fungsi manajemen dalam bidang perencanaan dan bertanggungjawab atas hasilnya sebagai bagian dari manajemen pembangunan.
Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung perencanaan pembangunan daerah.
1) Menyusun SOP
perencanaan pembangunan daerah.
2) Mengadakan
sosialisasi produk-produk perencanaan pembangunan daerah.
3) Meningkatkan
konsistensi antara perencanaan dan penganggaran.
4) Meningkatkan
partisipasi para pemangku kepentingan dalam perencanaan pembangunan daerah.
1) Program pelayanan
administrasi perkantoran.
2) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
3) Program peningkatan
pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan.
4) Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
Program peningkatan kualitas pelayanan publik 1) Program peningkatan
kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah.
2) Program perencanaan
pembangunan daerah. Program perencanaan pembangunan daerah. Program perencanaan pembangunan daerah.
- 72 -
No. STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
KEBIJAKAN PROGRAM
4. MISI KEEMPAT a. Meningkatkan
peran monitoring dan evaluasi dalam proses perencanaan pembangunan daerah.
b. Melakukan evaluasi
target sasaran pembangunan secara periodik.
Mengadakan kegiatan dan menyusun dokumen monitoring, evaluasi dan pelaporan pembangunan daerah. Mengidentifikasi faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan pencapaian target pembangunan.
Program perencanaan pembangunan daerah. Program perencanaan pembangunan daerah.
5. MISI KELIMA a. Menyusun dan
mengelola basis data perencanaan pembangunan yang up to date, tepat dan
akurat. b. Memfasilitasi
penelitian dan pengembangan serta menyusun kajian perencanaan pembangunan daerah.
Melakukan up-dating
basis data perencanaan pembangunan daerah. Melaksanakan fasilitasi penelitian dan pengembangan serta menyusun kajian perencanaan pembangunan daerah.
Program pengembangan data/informasi/statistik daerah. 1) Program perencanaan
pembangunan daerah. 2) Program perencanaan
pembangunan ekonomi. 3) Program perencanaan
pengembangan kota-kota menengah dan besar.
- 73 -
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk
mendapatkan hasil, yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi pemerintah
ataupun masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah guna mencapai sasaran
dan tujuan tertentu. Untuk mengimplementasikan dan melaksanakan kebijakan/program
tersebut, ditetapkan sebuah kegiatan dimana kegiatan itu sendiri merupakan bagian dari
program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari
pencapaian sasaran yang terukur pada suatu program. Adapun program – program pada
Bappeda Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut :
A. Program Lokalitas Kewenangan SKPD
Merupakan gambaran program pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Bappeda
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Program ini termasuk semua urusan yakni
program yang ada pada setiap SKPD. Untuk Bappeda program tersebut meliputi :
1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Peningkatan Sasana dan Prasarana Aparatur.
3. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
4. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
6. Peningkatan Disiplin Aparatur.
B. Program Lintas SKPD
Merupakan program pembangunan yang akan dilaksanakan Bappeda dengan
melibatkan SKPD lain. Program-Program tersebut meliputi :
1. Perencanaan Tata Ruang.
2. Pengembangan Data/Informasi.
3. Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh.
4. Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar.
5. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Perencanaan Pembangunan Daerah.
6. Perencanaan Pembangunan Daerah.
7. Perencanaan Pembangunan Ekonomi.
8. Perencanaan Sosial dan Budaya.
9. Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumberdaya Alam.
- 74 -
10. Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana.
11. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
12. Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah.
13. Kerjasama Pembangunan.
Untuk program kewilayahan, yakni program pembangunan yang dilaksanakan
dengan melibatkan wilayah daerah lain, lima tahun mendatang Bappeda Kabupaten
Gunungkidul tidak merencanakannya.
Pengelompokkan program-program yang akan dilaksanakan oleh Bappeda
berdasarkan tujuan dan sasaran seperti telah diuraikan pada Bab 4 adalah seperti pada tabel
5.1 di bawah ini.
Tabel 5.1.
Program yang Akan Dilaksanakan Bappeda Untuk Mencapai Tujuan dan Sasaran
Tahun 2010 – 2015
NO TUJUAN SASARAN PROGRAM
1. KESATU :
Mewujudkan sumber daya
manusia (SDM) yang
kompeten dan profesional
dalam perencanaan
pembangunan daerah.
Terwujudnya sumber daya
manusia yang kompeten dan
profesional dalam
perencanaan pembangunan
daerah
1) Program peningkatan kapasitas
sumber daya aparatur.
2) Program peningkatan kapasitas
kelembagaan perencanaan
pembangunan daerah.
2. KEDUA :
Mewujudkan koordinasi
yang selaras, serasi dan
seimbang serta sepaham
dalam rangka penyusunan
perencanaan
pembangunan daerah.
a. Terwujudnya keselarasan,
keserasian,
keseimbangan, serta
kesepahaman dalam
penyusunan perencanaan
pembangunan daerah.
1) Program peningkatan kualitas
pelayanan publik.
2) Program pengembangan data/
informasi
3) Program perencanaan
pembangunan ekonomi.
4) Program Perencanaan sosial dan
budaya.
5) Program kerjasama
pembangunan. b. Terwujudnya sistem
perencanaan
pembangunan daerah
yang terintegrasi.
Program perencanaan pembangunan
daerah
c. Terwujudnya penataan
ruang daerah yang
terpadu.
1) Program perencanaan
pengembangan wilayah strategis
dan cepat tumbuh.
2) Program perencanaan
pengembangan kota-kota
menengah dan besar.
3) Program perencanaan tata ruang. d. Terwujudnya
perencanaan daerah yang
berbasis sumber daya
alam (SDA).
Program perencanaan prasarana
wilayah dan sumber daya alam
- 75 -
NO TUJUAN SASARAN PROGRAM
3. KETIGA : Mewujudkan manajemen
kelembagaan perencanaan
pembangunan daerah
yang berkapasitas.
a. Terwujudnya sarana dan
prasarana pendukung
perencanaan
pembangunan daerah
yang memadai.
1) Program pelayanan administrasi
perkantoran.
2) Program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur.
3) Program peningkatan
pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan.
4) Program Peningkatan Disiplin
Aparatur. b. Terwujudnya fungsi
perencanaan
pembangunan daerah
yang memadai.
1) Program peningkatan kualitas
pelayanan publik.
2) Program peningkatan kapasitas
kelembagaan perencanaan.
3) Program perencanaan
pembangunan daerah.
4. KEEMPAT :
Mewujudkan proses
perencanaan
pembangunan daerah
yang berkesinambungan.
a. Meningkatnya peran
monitoring dan evaluasi
dalam pelaksanaan
pembangunan daerah.
b. Tersedianya umpan balik
proses perencanaan
pembangunan daerah.
Program perencanaan pembangunan
daerah.
Program perencanaan pembangunan
daerah.
5. KELIMA :
a. Mewujudkan basis data yang up to date,
tepat dan akurat
untuk mendukung
perencanaan
pembangunan yang
berkualitas.
Terwujudnya basis data dan
statistik perencanaan
pembangunan yang up to
date, tepat dan akurat.
Program pengembangan data/
informasi/statistik daerah
b. Mewujudkan
penelitian dan
pengembangan untuk
mengoptimalkan
perencanaan
pembangunan daerah.
Terwujudnya pelaksanaan
penelitian dan
pengembangan perencanaan
pembangunan daerah.
1) Program perencanaan
pembangunan daerah.
2) Program perencanaan
pembangunan ekonomi.
3) Program perencanaan
pengembangan kota-kota
menengah dan besar.
Secara rinci kegiatan-kegiatan yang merupakan penjabaran dari program-program
tersebut di atas beserta indikator kinerja, kelompok sasaran serta pendanaan indikatif dapat
dilihat pada tabel 5.2 di halaman berikut.
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS PROGRAM (OUTCOMES) DATA PENANGGUNG
PEMBANGUNAN TAHUN 2010 - 2015 DAN KEGIATAN (OUTPUT) AWAL JAWAB
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
SEMUA URUSAN
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran OUTCOME :
Lancarnya pelayanan administrasi perkantoran
di Bappeda
OUTPUT :
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat - Tersusunnya agenda surat, pengendalian surat 3,000 3,000 3,500 3,500 4,000 17,000 Sekretariat
keluar masuk surat
- Tersediannya perlengkapan surat menyurat paket 1 1 1 1 1 1 5
(perangko, materai serta biaya paket/
pengiriman
2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air - Tersedianya telepon, air, listrik serta paket 1 1 91,200 1 90,000 1 128,492 1 93,000 1 100,000 5 502,692 Sekretariat
dan Listrik jasa internet
3. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan Terwujudnya pembayaran perizinan paket 0 0 0 1 3,750 1 5,675 1 6,150 1 8,000 4
kendaraan dinas/operasional kendaraan dinas/operasional
4. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan - Tersedianya jasa administrasi keuangan paket 1 1 24,300 1 24,300 1 26,400 1 26,400 1 26,400 5 127,800 Sekretariat
5. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor - Tersedianya peralatan kebersihan kantor paket 1 1 2,500 0 0 0 0 0 60,750 1 80,000 2 143,250 Sekretariat
Tersedianya jasa kebersihan kantor paket 1 1
6. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja - Tersedianya jasa perbaikan peralatan kerja paket 1 1 11,000 1 11,100 1 17,900 1 11,600 1 13,000 5 64,600 Sekretariat
7. Penyediaan Alat Tulis Kantor - Tersedianya alat tulis kantor paket 1 1 11,370 1 11,234 1 12,000 1 11,000 1 14,000 5 59,604 Sekretariat
8. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan - Tercetaknya dokumen, blangko, arsip paket 1 1 10,000 1 11,000 1 13,000 1 10,500 1 12,000 5 56,500 Sekretariat
atau file penting lainnya
9. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan - Tersedianya komponen instalasi/jaringan paket 1 1 3,000 1 3,000 1 3,500 1 3,500 1 4,000 5 17,000 Sekretariat
bangunan kantor listrik
10. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor - Tersedianya perlengkapan dan peralatan paket 1 1 41,100 1 86,300 1 89,914 1 112,100 1 99,000 5 428,414 Sekretariat
kantor
11. Penyediaan peralatan rumah tangga Tersedianya peralatan kebersihan kantor paket 0 0 0 1 3,000 1 3,000 1 3,000 1 3,000 4 Sekretariat
12. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang- - Tersedianya bahan bacaan & buku literatur paket 1 1 2,640 1 2,940 1 3,480 1 4,500 1 4,500 5 18,060 Sekretariat
Undangan perencanaan
13. Penyediaan Makanan dan Minuman - Tersedianya makanan dan minuman rapat OS 1000 400 5,000 400 5,750 560 10,400 300 5,250 300 5,250 1960 31,650 Sekretariat
- Tersedianya makanan dan minuman tamu OS 200 150 3,000 200 4,000 250 6,875 240 6,600 200 5,500 1040 25,975
14. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar - Terealisasinya rapat-rapat koordinasi kali 20 20 62,500 20 66,870 55 153,580 20 80,050 30 100,000 145 463,000 Sekretariat
Daerah dan konsultasi
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur OUTCOME :
Terdukungnya kelancaran tugas bagi personil
secara efektif, efisien dan tepat waktu
1. Pengadaan perlengkapan gedung kantor OUTPUT :
- Terpasangnya teralis dan gordyn paket 0 0 0 1 12,750 0 0 1 20,000 1 25,000 3 57,750 Sekretariat
2. Pengadaan mebeleur OUTPUT :
Tersedianya mebeler untuk kelengkapan paket 0 0 0 1 2,500 1 21,758 1 45,000 1 25,000 4 94,258 Sekretariat
sarana perkantoran
3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor OUTPUT :
- Gedung kantor terpelihara secara rutin/ paket 1 1 5,270 1 5,240 0 0 2 140,436 1 50,000 5 200,946 Sekretariat
berkala
4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/ OUTPUT :
Operasional - Kendaraan dinas/operasional terpelihara paket 1 1 53,032 1 46,600 1 86,850 1 104,850 1 104,850 5 396,182 Sekretariat
secara berkala
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur OUTCOME :
Terlaksananya peningkatan disiplin
Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5Kondisi Kinerja akhir
Periode Renstra
Tabel 5.2
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
SATUAN
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Tahun ke-1 Tahun ke-2
76
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS PROGRAM (OUTCOMES) DATA PENANGGUNG
PEMBANGUNAN TAHUN 2010 - 2015 DAN KEGIATAN (OUTPUT) AWAL JAWAB
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5Kondisi Kinerja akhir
Periode RenstraSATUAN
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Tahun ke-1 Tahun ke-2
aparatur
1. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu OUTPUT :
- Terlaksananya pengadaan seragam batik orang 0 0 0 56 3,975 0 0 0 0 51 6,375 107 10,350 Sekretariat
2. Fasilitasi administrasi kepegawaian SKPD OUTPUT :
- Terfasilitasinya administrasi kepegawaian orang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 51 8,000 51 8,000 Sekretariat
di lingkup SKPD
4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar OUTPUT :
Realisasi Kinerja SKPD Tersusunnya LAKIP Bappeda dokumen 1 1 1,000 1 1,000 1 1,500 1 1,500 1 2,000 5 7,000 Sekretariat
OUTCOME :
Sebagai bahan acuan LAKIP Kabupaten
2. Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran OUTPUT :
Tersusunnya pelaporan keuangan dokumen 1 1 500 1 500 1 500 1 500 1 1,000 5 3,000 Sekretariat
semesteran
OUTCOME :
Sebagai bahan masukan untuk menyusun
pelaporan keuangan semesteran kabupaten
3. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun OUTPUT :
Tersusunnya laporan keuangan akhir dokumen 1 1 2,000 1 2,000 1 2,000 1 2,500 1 3,000 5 11,500 Sekretariat
tahun
OUTCOME :
Sebagai bahan penyusunan laporan keuangan
SKPD
4. Penyusunan Pelaporan Keuangan Bulanan/SPJ OUTPUT :
Tersusunnya laporan keuangan bulanan/ dokumen 1 1 6,200 1 5,000 1 10,500 1 11,500 1 12,000 5 45,200 Sekretariat
SPJ
OUTCOME :
Sebagai bahan pertanggungjawaban
keuangan SKPD
5 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
1. Penyusunan data dan sistem informasi SKPD OUTPUT :
Tersusunnya data profil SKPD dokumen 0 0 0 0 0 0 0 1 7,738 1 9,000 2 16,738 Sekretariat
OUTCOME :
Tersusunnya dokumen profil Bappeda
sebagai referensi data SKPD
2. Penyusunan Rencana Strategis SKPD OUTPUT :
Tersusunnya Renstra Bappeda dokumen 1 0 0 0 0 0 5,000 0 0 1 8,000 1 13,000 Sekretariat
Tahun 2015 - 2020
Tersusunnya dokumen Reviu Renstra 1 1
Bappeda Tahun 2010 - 2015
OUTCOME :
Tersusunnya salah satu dokumen perencanaan
SKPD dan penjabaran teknis dari RPJMD
3. Penyusunan Rencana Kerja SKPD OUTPUT :
Tersusunnya Rencana Kerja dan Perubahan dokumen 1 1 1,500 1 1,750 2 4,475 2 6,875 2 6,000 8 20,600 Sekretariat
Rencana Kerja Bappeda Tahunan
OUTCOME :
Sebagai dokumen acuan pelaksanaan
kegiatan Bappeda Tahunan
4. Monitoring, evaluasi dan pengendalian progam/ OUTPUT :
kegiatan SKPD Terlaksananya koordinasi, monitoring, dokumen 1 1 7,350 1 8,000 1 15,000 1 11,045 1 10,000 5 51,395 Sekretariat
77
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS PROGRAM (OUTCOMES) DATA PENANGGUNG
PEMBANGUNAN TAHUN 2010 - 2015 DAN KEGIATAN (OUTPUT) AWAL JAWAB
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5Kondisi Kinerja akhir
Periode RenstraSATUAN
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Tahun ke-1 Tahun ke-2
evaluasi dan pengendalian kegiatan SKPD
OUTCOME :
Tersedianya dokumen evaluasi pelaksanaan
kegiatan Bappeda sebagai umpan balik
perencanaan tahun berikutnya
5. Penyusunan Standar Operating Procedure (SOP) OUTPUT :
Terlaksananya penyusunan Standar dokumen/ 0 0 0 0 0 1 7,500 1 3,600 1 10,000 3 21,100 Sekretariat
Operating Procedure (SOP) jenis 30 15 45
OUTCOME :
Tersedianya dokumen SOP
6. Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) OUTPUT :
Terselenggaranya pengukuran IKM di dokumen 0 0 0 0 0 2 3,000 2 3,000 2 6,000 6 12,000 Sekretariat
SKPD
OUTCOME :
Tersedianya dokumen pengukuran IKM
7. Pengendalian Internal SKPD OUTPUT :
Terlaksananya penyusunan dan dokumen 0 0 0 0 0 0 0 1 9,400 1 11,000 2 20,400 Sekretariat
pembentukan Satgas SPIP Bappeda
OUTCOME :
Tersusunnya dokumen dan terbentuknya
Satgas SPIP untuk pengendalian internal
BAPPEDA
6 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1. Bimbingan teknis implementasi peraturan OUTPUT :
Perundang-Undangan Terfasilitasinya kursus, seminar, pelatihan orang 3 3 12,000 4 16,000 4 16,000 4 20,000 4 20,000 19 84,000 Sekretariat
dan bimtek bagi aparat perencana
OUTCOME :
Terwujudnya SDM perencana yang berkualitas
dan trampil
2. Penyusunan Analisis Beban Kerja OUTPUT :
Terlaksananya Analisis Beban Kerja (ABK) dokumen 0 0 0 0 0 1 3,100 0 0 0 0 1 3,100 Sekretariat
bagi seluruh personel di lingkungan
Bappeda
OUTCOME :
Tersedianya dokumen ABK seluruh personel
BAPPEDA
URUSAN WAJIB
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
1 Program pengembangan data/informasi
1. Penyusunan profil daerah OUTPUT :
- Tersusunnya data profil daerah dokumen 1 1 15,857 1 15,400 1 36,005 1 38,625 1 75,000 5 180,887 Bidang Statistik
- Terlaksananya rakor rakor 3 3 3 3 4 4 17 dan Perencanaan
- Terlaksananya upload data kali 1 1 1 1 2 2 7
OUTCOME :
Tersedianya data dan informasi
terkini sebagai bahan perencanaan
2. Penyusunan informasi hasil perencanaan OUTPUT :
dan dokumentasi pembangunan - Tersusunnya dokumentasi dokumen 0 0 0 0 0 1 26,355 1 26,290 1 30,000 3 82,645 Bidang Statistik
informasi hasil pembangunan dan Perencanaan
- Terlaksananya keikutsertaan Bappeda kali 0 1 1 1 3
dalam pameran pembangunan
Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul
OUTCOME :
78
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS PROGRAM (OUTCOMES) DATA PENANGGUNG
PEMBANGUNAN TAHUN 2010 - 2015 DAN KEGIATAN (OUTPUT) AWAL JAWAB
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5Kondisi Kinerja akhir
Periode RenstraSATUAN
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Tahun ke-1 Tahun ke-2
- Ketersediaan dokumen informasi hasil
pembangunan se Kabupaten Gunungkidul
untuk mendukung perencanaan pembangunan
- Terlaksananya hasil ekspose hasil kegiatan
Bappeda dalam pameran pembangunan
hari jadi kabupaten Gunungkidul
3. Koordinasi pendataan dan pelaporan OUTPUT :
Terlaksananya koordinasi dan konsultasi rapat/kali 6 6 15,985 6 25,855 0 0 0 0 0 0 12 41,840 Bidang Statistik
bidang statistik dan pelaporan seminar 1 1 1 dan Perencanaan
OUTCOME :
Tercapainya koordinasi bidang statistik dan
pelaporan serta sinergitas lintas bidang
4. Pendataan Keluarga Miskin dan Pengangguran OUTPUT :
Terlaksananya pendataan keluarga dokumen 1 1 32,550 1 20,000 1 22,790 1 20,725 1 15,000 5 111,065 Bidang Statistik
miskin dan pengangguran dan Perencanaan
OUTCOME :
Tersedianya data base kemiskinan
dan ketenagakerjaan
5. Koordinasi Statistik dan Perencanaan Pembangunan OUTPUT :
Umum Terlaksananya koordinasi dan konsultasi koordinasi 0 0 0 0 0 10 76,500 10 55,650 10 56,000 30 188,150 Bidang Statistik
perencanaan di bidang statistik dan dan Perencanaan
perencanaan pembangunan daerah
OUTCOME :
Tercapainya sinkronisasi dan koordinasi
di bidang statistik dan perencanaan
pembangunan daerah
2 Program Kerjasama Pembangunan
1. Koordinasi dalam pemecahan masalah-masalah OUTPUT :
daerah Terlaksananya koordinasi bidang koordinasi 0 0 0 0 0 2 45,685 4 39,135 10 40,000 16 124,820 Bidang Penelitian,
penelitian, pengembangan dan fasilitasi 14 15 29 Pengembangan
pengendalian dan Pengendalian
OUTCOME :
Keterpaduan perencanaan bidang
penelitian, pengembangan dan
pengendalian
2. Koordinasi bidang prasarana dan pengembangan OUTPUT :
wilayah Terlaksananya koordinasi perencanaan rakor 12 12 29,800 12 37,105 12 40,000 12 41,015 12 40,000 60 187,920 Bidang Fisik dan
bidang fisik dan prasarana wilayah Prasarana
OUTCOME :
Keterpaduan perencanaan program
bidang fisik dan prasarana wilayah
3 Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis
dan Cepat Tumbuh
1. Penyusunan perencanaan pengembangan wilayah strategis OUTPUT :
dan cepat tumbuh Tersusunnya Rencana Kawasan kawasan 0 0 0 0 0 1 59,720 0 0 1 60,000 2 119,720 Bidang Fisik dan
Strategis dan Cepat Tumbuh (KSCT) (digab. keg Prasarana
OUTCOME : penataan
Keterpaduan perencanaan program ruang)
2. Koordinasi perencanaan Percepatan Pembangunan OUTPUT :
79
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS PROGRAM (OUTCOMES) DATA PENANGGUNG
PEMBANGUNAN TAHUN 2010 - 2015 DAN KEGIATAN (OUTPUT) AWAL JAWAB
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5Kondisi Kinerja akhir
Periode RenstraSATUAN
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Tahun ke-1 Tahun ke-2
Kawasan Produksi Daerah Tertinggal (P2KP DT) Terlaksananya koordinasi, fasilitasi, Koordinasi 14 6 24,100 0 0 0 0 0 0 0 0 6 24,100 Bidang
dan pembinaan pada Kawasan Produksi Workshop 0 1 1 Perekonomian
Daerah Tertinggal (P2KPDT)
OUTCOMES :
Tercapainya sinkronisasi kebijakan
perencanaan P2KP DT
3. Koordinasi dan fasilitasi pengembangan kawasan OUTPUT :
agropolitan - Terlaksananya koordinasi dan fasilitasi Koordinasi 0 4 25,350 4 23,980 4 93,250 4 138,890 4 40,000 20 321,470 Bidang
pengembangan kawasan agropolitan Sosialisasi 0 1 1 2 Perekonomian
dan minapolitan workshop 0 2 2 1 5
- Tersusunnya dokumen Masterplan dokumen 0 1 1
Pengembangan Minapolitan
OUTCOMES :
Terlaksananya sinkronisasi kebijakan
perencanaan kawasan agropolitan
dan minapolitan
4 Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota
Menengah dan Besar
1. Koordinasi perencanaan perumahan dan pemukiman OUTPUT :
- Tersusunnya Dokumen Rencana dokumen 1 1 68,800 1 128,775 0 29,190 0 33,258 0 40,000 2 300,023 Bidang Fisik dan
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan rakor 12 12 12 36 Prasarana
Permukiman (RP4D)
- Tersusunnya dokumen Identifikasi
permasalahan Perumahan dan Permukiman
- Terlaksananya fasilitasi dan koordinasi
perencanaan perumahan dan permukiman
OUTCOMES :
Sebagai acuan perencanaan pembangunan
dan pengembangan Perumahan
Permukiman (RP4D)
2. Koordinasi perencanaan air minum, drainase dan OUPUT :
sanitasi perkotaan - Terlaksananya koordinasi perencanaan kali 8 8 46,150 10 235,525 12 50,000 12 33,295 6 90,000 48 454,970 Bidang Fisik dan
air minum, drainase dan sanitasi perkotaan Prasarana
- Tersusunnya Dokumen Masterplan Sanitasi dokumen 1 1 2
Kab. Gunungkidul
- Terlaksananya updating penyusunan
Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK)
OUTCOMES :
Keterpaduan perencanaan air minum, drainase,
dan sanitasi perkotaaan
3. Koordinasi perencanaan penanganan pusat-pusat OUTPUT :
industri Terlaksananya penyusunan Rencana kawasan 0 0 0 0 0 1 60,000 0 0 0 0 1 60,000 Bidang Fisik dan
Kawasan Peruntukan Industri Prasarana
OUTCOMES :
Tersedianya kawasan peruntukan industri
di Kabupaten Gunungkidul
5 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan
Pembangunan Daerah
1. Peningkatan kemampuan teknis aparat perencana OUTPUT :
Terselenggaranya peningkatan SDM orang 0 0 0 46 19,155 46 19,805 40 11,650 40 50,000 172 100,610 Bidang Statistik
aparatur perencana SKPD dan Perencanaan
OUTCOMES :
80
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS PROGRAM (OUTCOMES) DATA PENANGGUNG
PEMBANGUNAN TAHUN 2010 - 2015 DAN KEGIATAN (OUTPUT) AWAL JAWAB
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5Kondisi Kinerja akhir
Periode RenstraSATUAN
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Tahun ke-1 Tahun ke-2
Meningkatnya kemampuan teknis aparat
perencana
2. Sosialisasi kebijakan perencanaan pembangunan OUTPUT :
daerah - Terselenggaranya sosialisasi kebijakan kali 0 2 40,395 0 26,210 0 0 0 25,593 0 0 2 92,198 Bidang Statistik
perencanaan pembangunan daerah dan Perencanaan
- Tersusunnya Rencana Aksi Daerah (RAD) dokumen 0 1
Pemberantasan Korupsi Kab. Gunungkidul
Tahun 2012 - 2015
- Terselenggaranya sosialisasi Perbup kali 0 1
tentang perencanaan pembangunan desa
dan PIWK
- Terselenggaranya sosialsasi Perbup kali 0 1
tentang penyelenggaraan Musrenbang
RKPD
OUTCOMES :
Tersosialisasikannya kebijakan perencanaan
pembangunan daerah
3. Bimbingan teknis tentang perencanaan pembangunan OUTPUT :
daerah Terselenggaranya pendampingan SKPD 45 45 53,035 0 0 0 0 0 0 0 0 45 53,035 Bidang Statistik
penyusunan Renja SKPD dan Perencanaan
OUTCOMES :
Tersusunnya Renja SKPD sebagai acuan
pelaksanaan program/kegiatan
4. Orientasi pengembangan perencanaan pembangunan OUTPUT :
daerah Terselenggaranya orientasi perencanaan kali 0 0 0 0 0 0 0 1 24,600 0 0 1 24,600 Bidang Statistik
pembangunan daerah dan Perencanaan
OUTCOMES :
Bertambahnya wawasan dan pengetahuan
implementasi perencanaan pembangunan
daerah
5. Penyusunan Kebijakan Perencanaan OUTPUT :
Pembangunan Daerah - Tersusunnya Peraturan Bupati tentang : dokumen 0 0 0 0 0 3 63,270 0 0 0 0 3 63,270 Bidang Statistik
Tata Cara Pelaksanaan Musrenbang Perbup dan Perencanaan
Penyusunan RPJMDes
Penyusunan RKPDes
- Terlaksananya Orientasi Penyusunan
Perbup
OUTCOMES :
Tersedianya tiga peraturan Bupati terkait
perencanaan pembangunan daerah
6 Program Perencanaan Pembangunan Daerah
1. Pengembangan partisipasi masyarakat dalam OUTPUT :
perumusan program dan kebijakan layanan publik Terselenggaranya fasilitasi dan kali 18 18 40,530 18 54,815 18 46,390 18 40,950 18 45,000 90 227,685 Bidang Statistik
pendampingan Musrenbang Kecamatan dan Perencanaan
OUTCOMES :
Terwujudnya perencanaan pembangunan
daerah yang partisipatif
2. Penyusunan rancangan RPJMD OUTPUT :
- Tersusunnya Rancangan RPJMD Kab.Gk. Dokumen 1 0 0 1 54,190 0 0 0 - 1 50,000 2 164,490 Bidang Statistik
Tahun 2010-2015 hasil review dan Perencanaan
- Tersusunnya Rancangan RPJMD Kab.Gk.
81
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS PROGRAM (OUTCOMES) DATA PENANGGUNG
PEMBANGUNAN TAHUN 2010 - 2015 DAN KEGIATAN (OUTPUT) AWAL JAWAB
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5Kondisi Kinerja akhir
Periode RenstraSATUAN
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Tahun ke-1 Tahun ke-2
Tahun 2015-2020
OUTCOMES :
Tersedianya draft Rancangan RPJMD
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 - 2015
hasil review
Tersedianya draft Rancangan RPJMD
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2015 - 2020
3. Penyelenggaraan musrenbang RPJMD OUTPUT :
Terselenggaranya Pelaksanaan Kali 1 0 0 0 0 0 0 0 - 1 50,000 1 120,010 Bidang Statistik
musrenbang RPJMD dan Perencanaan
OUTCOMES :
Terwujudnya pelaksanaan musrenbang
RPJMD yang partisipatif
4. Penetapan RPJMD OUTPUT :
Terlaksananya Penetapan RPJMD Dokumen 1 0 0 0 0 0 0 0 - 1 35,000 1 91,560 Bidang Statistik
OUTCOMES : dan Perencanaan
Tersedianya salah satu dokumen perencanaan
pembangunan daerah
5. Penyusunan rancangan RKPD OUTPUT :
Tersusunnya Rancangan Awal RKPD dan Dokumen 2 2 51,230 2 53,175 2 60,300 2 101,285 2 66,000 10 271,690 Bidang Statistik
Rancangan RKPD dan Perencanaan
OUTCOMES :
Tersedianya dokumen perencanaan
pembangunan daerah
6. Penyelenggaraan musrenbang RKPD OUTPUT :
- Terselenggaranya musrenbang RKPD Kali 1 1 55,450 1 59,905 1 70,010 1 82,535 1 67,000 5 264,890 Bidang Statistik
- Terselenggaranya pendampingan Forum dan Perencanaan
SKPD
OUTCOMES :
Terlaksananya perencanaan pembangunan
daerah yang partisipatif
7. Penetapan RKPD OUTPUT :
- Terlaksananya Penetapan RKPD Dokumen 1 1 27,385 1 30,320 1 56,560 1 63,540 1 35,000 5 200,275 Bidang Statistik
- Terlaksananya fasilitasi penyusunan Renja dan Perencanaan
SKPD
- Terlaksananya penyusunan dan penetapan
Perubahan RKPD
OUTCOMES :
Tersedianya dokumen RKPD sebagai
acuan pembuatan Renja dan usulan RKA
SKPD
8. Monitoring, evaluasi, pengendalian, dan pelaporan OUTPUT :
pelaksaanaan rencana pembangunan daereh 1. Terlaksananya monitoring dan evaluasi paket/ 2 2 56,465 2 63,300 2 73,255 2 58,590 2 68,633 10 320,243 Bidang Penelitian,
pembangunan Kab. Gunungkidul jenis Pengembangan
2. Terlaksananya koordinasi pelaksanaan Rakor 8 10 10 dan Pengendalian
dan pelaporan kegiatan DAK
OUTCOME :
1. Tersusunnya hasil evaluasi sebagai
umpan balik perencanaan
2. Tersusunnya laporan Triwulan dan
akhir tahun DAK
9. Koordinasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan OUTPUT :
pelaksanaan program kegiatan non APBD 1. Terlaksananya rakor, fasilitasi, dan Rakor 8 20 21,410 16 35,110 22 44,030 24 29,450 12 26,024 94 156,024 Bidang Penelitian,
82
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS PROGRAM (OUTCOMES) DATA PENANGGUNG
PEMBANGUNAN TAHUN 2010 - 2015 DAN KEGIATAN (OUTPUT) AWAL JAWAB
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5Kondisi Kinerja akhir
Periode RenstraSATUAN
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Tahun ke-1 Tahun ke-2
pelaporan kegiatan Tugas Pembantuan Pengembangan
2. Terlaksananya Monev dan pelaporan TP paket 1 1 1 1 3 dan Pengendalian
OUTCOME :
1. Meningkatnya koordinasi, monev, &
pelaporan kegiatan Tugas Pembantuan
2. Tersusunnya lap triwulan & akhir
tahun TP, lap monev TP
10. Koordinasi pengendalian pencapaian target-target OUTPUT :
RPJM Daerah Tersusunnya dokumen evaluasi dokumen 1 1 21,660 1 22,860 1 22,760 1 23,245 1 26,328 5 116,853 Bidang Penelitian,
pencapaian target-target RPJMD Pengembangan
OUTCOME : dan Pengendalian
Terlaksananya evaluasipencapaian
target RPJMD
11. Koordinasi sistem pendukung koordinasi perencanaan OUTPUT :
program kegiatan pembangunan 1. Terselenggaranya sistem pendukung % 50 80 54,735 100 112,175 0 30,500 0 0 0 35,000 100 232,410 Bidang Statistik
koordinasi perencanaan program kegiatan dan Perencanaan
pembangunan integrasi perencanaan
dan penganggaran daerah
2. Terselenggaranya workshop implementasi workshop 0 2 1 1 4
sistem pendukung perencanaan daerah
OUTCOMES :
Terwujudnya sistem pendukung koordinasi
perencanaan dan integrasi perencanaan
dan penganggaran daerah
12. Koordinasi dan fasilitasi penelitian OUTPUT :
- Terlaksananya fasilitasi penelitian di daerah rakor 0 0 0 4 66,075 7 60,368 0 92,185 0 80,000 11 298,628 Bidang Penelitian,
- Terlaksananya penyusunan buku penelitian 0 0 0 1 1 1 1 4 Pengembangan
inventarisasi hasil penelitian seminar 0 0 0 1 1 1 3 dan Pengendalian
- Tersusunnya dokumen penelitian dokumen 1 1
(Jakstrabangda Iptek)
- Tersusunnya konsep dan kebijakan brand dokumen 1 1
image Kab. Gunungkidul
OUTCOMES :
Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian
dan terfasilitasinya masyarakat dalam
berinovasi dan berkreativitas
13. Koordinasi perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan OUTPUT :
Pelaporan Dana Alokasi Khusus (DAK) - Terlaksananya kegiatan monev dan koordinasi 8 0 0 0 0 0 0 8 54,760 8 54,760 16 109,520 Bidang Penelitian,
pelaporan pelaksanaan kegiatan DAK Pengembangan
- Tersusunnya laporan kegiatan DAK dan Pengendalian
OUTCOMES :
Hasil evaluasi sebagai umpan balik
perencanaan dan perbaikan kinerja
pelaksanaan bantuan keuangan pemda
DIY
14. Koordinasi, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan OUTPUT:
Bantuan Keuangan Pemerintah DIY - Terlaksananya kegiatan monitoring, paket 1 0 0 0 0 0 0 1 30,375 1 30,375 2 60,750 Bidang Penelitian,
evaluasi dan pelaporan bantuan keuangan Pengembangan
pemerintah DIY dan Pengendalian
- Terlaksananya pelaporan pelaksanaan
inpres 3 tahun 2010
OUTCOMES:
Hasil evaluasi umpan balik perencanaan
83
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS PROGRAM (OUTCOMES) DATA PENANGGUNG
PEMBANGUNAN TAHUN 2010 - 2015 DAN KEGIATAN (OUTPUT) AWAL JAWAB
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5Kondisi Kinerja akhir
Periode RenstraSATUAN
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Tahun ke-1 Tahun ke-2
dan perbaikan program pembangunan
15. Koordinasi, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan OUTPUT:
Pencegahan Korupsi - Terlaksananya koordinasi,monitoring, koordinasi 0 0 0 0 0 0 0 4 41,120 4 41,120 8 82,240 Bidang Penelitian,
evaluasi dan pelaporan kegiatan Pengembangan
pencegahan korupsi dan Pengendalian
- Terlaksananya orientasi kegiatan kali 0 1 1
pencegahan korupsi di daerah yang menjadi
pilot project nasional
OUTCOMES:
hasil evaluasi sebagai umpan balik
perencanaan dan pencegahan korupsi
7 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
1. Koordinasi perencanaan pembangunan bidang OUTPUT :
ekonomi Terselenggaranya koordinasi perencanaan kali 8 8 37,750 8 39,140 6 52,975 6 87,913 6 30,000 34 247,778 Bidang
lingkup bidang perekonomian workshop 1 1 1 Perekonomian
OUTCOMES : kajian 1
Terkoordinasinya perencanaan
bidang perekonomian
2. Penyusunan indikator dan pemetaan daerah rawan OUTPUT :
pangan Tersusunnya indikator dan pemetaan dokumen 0 0 0 1 54,825 0 0 0 0 0 0 1 54,825 Bidang
daerah rawan pangan Perekonomian
OUTCOMES :
Terarahnya penentuan kebijakan penanganan
daerah rawan pangan
3. Koordinasi pengembangan kreativitas dan inovasi OUTPUT :
masyarakat - Terfasilitasinya kegiatan penelitian paket 1 1 18,700 0 0 0 0 1 51,600 1 80,000 3 150,300 Bidang Penelitian,
pemanfaatan bahan baku lokal Pengembangan
- Terlaksananya kegiatan penjaringan dan Pengendalian
kreativitas inovasi masyarakat
OUTCOMES :
Terfasilitasinya calon krenova
masyarakat dan meningkatnya kapasitas
kelembagaan jaringan penelitian
4. Koordinasi dan fasilitasi energi alternatif OUTPUT :
- Terselenggaranya koordinasi dan koordinasi 0 2 15,050 79,045 3 30,015 5 30,000 10 154,110 Bidang
fasilitasi perencanaan energi Perekonomian
- Terselenggaranya workshop Baron Techno Park kali 1 1 1 2
- Tersusunnya Masterplan Perencanaan dokumen 0 0 0 1 1
Pengembangan Energi Alternatif
OUTCOMES :
Perencanaan energi alternatif menjadi lebih
terintegrasi dan mantap
5. Koordinasi perencanaan pengembangan potensi OUTPUT :
ekonomi Terselenggaranya koordinasi kali 5 5 87,470 10 52,100 10 182,990 8 60,965 6 146,000 39 529,525 Bidang
pengembangan potensi ekonomi kajian 0 1 1 2 4 Perekonomian
OUTCOMES :
Terarahnya perencanaan
pengembangan potensi ekonomi
6. Koordinasi perencanaan pertanian, perikanan, kelautan, OUTPUT :
peternakan, kehutanan dan perkebunan Terlaksananya koordinasi dan Koordinasi 8 8 21,205 13 62,295 8 28,380 8 29,700 6 30,000 43 171,580 Bidang
konsultasi perencanaan pertanian Workshop/ 1 1 1 1 3 Perekonomian
terpadu (pertanian terpadu, desa sosialisasi
84
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS PROGRAM (OUTCOMES) DATA PENANGGUNG
PEMBANGUNAN TAHUN 2010 - 2015 DAN KEGIATAN (OUTPUT) AWAL JAWAB
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5Kondisi Kinerja akhir
Periode RenstraSATUAN
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Tahun ke-1 Tahun ke-2
mapan, kawasan sentra produksi, dll )
OUTCOMES :
Tercapainya koordinasi perencanaan
kegiatan sektor pertanian secara terpadu
(antar bidang dan SKPD terkait)
8 Program Perencanaan Sosial dan Budaya
1. Koordinasi Penyusunan Masterplan Pendidikan OUTPUT :
Terlaksananya monev dan workshop hasil kali 0 0 0 0 0 1 34,910 1 26,990 1 30,000 3 91,900 Bidang Pemerintahan
implementasi BOS tingkat SD dan SMP workshop 0 3 1 1 5 Sosial dan Budaya
OUTCOMES : koordinasi 0 5 5 10
Tertingkatkannya implementasi pelaksanaan
Bos di tingkat SD dan SMP
2. Koordinasi Penyusunan Masterplan Kesehatan OUTPUT :
Terlaksananya koordinasi dan workshop rakor 0 0 0 0 0 1 34,940 5 34,750 5 35,000 11 104,690 Bidang Pemerintahan
hasil penyusunan District Health Account workshop 0 3 2 2 7 Sosial dan Budaya
di Kab. Gunungkidul
OUTCOMES :
Tersusunnya dokumen District Health
Account Kab. Gunungkidul
3. Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial OUTPUT :
dan budaya Terselenggaranya koordinasi perencanaan kali 10 20 51,450 12 49,150 12 40,000 12 38,300 12 40,000 68 218,900 Bidang Pemerintahan
pembangunan lingkup bidang pemerintahan, Sosial dan Budaya
sosial dan budaya
OUTCOMES :
Terwujudnya koordinasi perencanaan
pembangunan lingkup bidang sosial
dan budaya
4. Koordinasi Penyusunan Masterplan Pemerintahan OUTPUT :
Tersusunnya Grand Design Pengembangan dokumen 0 0 0 0 0 1 49,910 1 37,010 2 86,920 Bidang Pemerintahan
Otonomi Daerah Kab. Gk 2013 - 2014 Sosial dan Budaya
Tersusunnya kajian kebijakan pemerintah daerah
OUTCOMES :
Terfasilitasinya kinerja pelaksanaan otonomi
daerah di Kab. Gk.
5. Koordinasi pelaksanaan program subsidi pemerintah OUTPUT :
pusat Terselenggaranya koordinasi pelaksanaan koordinasi 0 0 0 12 19,080 3 11,155 5 26,318 5 25,000 25 81,553 Bidang Pemerintahan
program subsidi pemerintah pusat Sosial dan Budaya
OUTCOMES :
Terwujudnya koordinasi pelaksanaan program
subsidi pemerintah pusat
6. Koordinasi perencanaan pembangunan sosial dan OUTPUT :
pemberdayaan masyarakat Terlaksananya koordinasi penyusunan dan dokumen 0 1 30,000 1 30,000 0 29,705 0 34,075 0 35,000 2 158,780 Bidang Pemerintahan
pendampingan rencana program Sosial dan Budaya
pembangunan sosial
Terlaksananya koordinasi pelaksanaan dan koordinasi 0 4 5 5 14
evaluasi pembangunan sosial/ Program workshop 0 2 2 2 6
Keluarga Harapan (PKH) dan pemberdayaan
masyarakat
OUTCOMES :
Program pembangunan sosial tepat sasaran
7. Koordinasi dan evaluasi penanggulangan kemiskinan OUTPUT :
Terselenggaranya koordinasi dan evaluasi kali 0 5 36,340 4 35,795 0 0 0 541,275 0 0 9 613,410 Bidang Pemerintahan
program penanggulangan kemiskinan kecamatan 3 3 Sosial dan Budaya
85
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS PROGRAM (OUTCOMES) DATA PENANGGUNG
PEMBANGUNAN TAHUN 2010 - 2015 DAN KEGIATAN (OUTPUT) AWAL JAWAB
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5Kondisi Kinerja akhir
Periode RenstraSATUAN
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Tahun ke-1 Tahun ke-2
OUTCOMES :
Terwujudnya koordinasi dan evaluasi
penanggulan kemiskinan
8. Koordinasi perencanaan penanggulangan kemiskinan OUTPUT :
Tersusunnya dokumen strategi dan rencana dokumen 0 0 0 1 60,000 0 39,900 0 48,205 1 50,000 2 198,105 Bidang Pemerintahan
aksi penanggulangan kemiskinan daerah Sosial dan Budaya
Terlaksananya koordinasi dan evaluasi rakor 0 5
program penanggulangan kemiskinan workshop 0 1 2
di Kab. Gunungkidul
OUTCOMES :
Tersedianya dokumen sebagai acuan
TKPKD dalam perencanaan dan pelaksanaan
penanggulangan kemiskinan daerah
9. Koordinasi perencanaan pembangunan OUTPUT :
yang responsif gender Terlaksananya rakor dan workshop Pokja rakor 0 0 0 0 0 4 35,000 4 29,145 4 30,000 12 94,145 Bidang Pemerintahan
PUG dan penguatan Focal Point workshop 0 3 2 2 7 Sosial dan Budaya
OUTCOMES :
Meningkatkan fungsi pokja PUG dan Focal
Point di setiap SKPD
10 Koordinasi dan pendampingan kegiatan Pengembangan OUTPUT :
Lingkungan Pemukiman Berbasis Komunitas Terlaksananya koordinasi dan pendampingan desa 2 2 26,500 2 29,270 2 100,000 2 83,355 2 34,000 10 273,125 Bidang Pemerintahan
kegiatan Pengembangan Lingkungan koordinasi 12 12 24 Sosial dan Budaya
Pemukiman Berbasis Komunitas
OUTCOMES :
Terwujudnya koordinasi dan pendampingan
kegiatan Pengembangan Lingkungan
Pemukiman Berbasis Komunitas
11. Koordinasi, fasilitasi dan pendampingan penyaluran OUTPUT :
Bantuan Keuangan Khusus dalam rangka Terlaksananya kegiatan koordinasi, koordinasi 0 0 0 0 0 3 61,770 21 102,515 0 0 24 164,285 Bidang Pemerintahan
penanggulangan kemiskinan fasilitasi dan pendampingan penyaluran paket 0 1 1 2 Sosial dan Budaya
dana BKK untuk penanggulangan kemiskinan dokumen 0 1 1
Terlaksananya monitoring, evaluasi dan
pelaporan dana BKK
OUTCOMES :
Tersalurkannya dana BKK dalam rangka
penanggulangan kemiskinan
Tersusunnya hasil evaluasi dan pelaporan
sebagai umpan balik perencanaan dan
perbaikan kinerja
9 Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
1. Koordinasi penyusunan masterplan prasarana OUTPUT :
- Tersusunnya Studi Kelayakan Jalan Divider dokumen 0 0 0 0 0 1 59,720 0 0 1 60,000 2 119,720 Bidang Fisik dan
JJLS/Pansela Prasarana
OUTCOMES :
Tersedianya dokumen perencanaan
prasarana perhubungan
2. Koordinasi perencanaan pengairan OUTPUT :
- Terlaksananya koordinasi dan fasilitasi kali 4 4 51,785 5 65,300 10 73,250 10 61,710 4 60,000 33 312,045 Bidang Fisik dan
pengelolaan irigasi dan program WISMP Prasarana
OUTCOMES :
Tercapainya keterpaduan perencanaan
pengairan
86
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS PROGRAM (OUTCOMES) DATA PENANGGUNG
PEMBANGUNAN TAHUN 2010 - 2015 DAN KEGIATAN (OUTPUT) AWAL JAWAB
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5Kondisi Kinerja akhir
Periode RenstraSATUAN
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Tahun ke-1 Tahun ke-2
3. Peningkatan perkuatan kelembagaan sumberdaya air OUTPUT :
- Terlaksananya pembinaan perkuatan kegiatan 0 0 0 0 0 34 251,580 3 145,275 3 120,000 40 516,855 Bidang Fisik dan
kelembagaan sumber daya air di Kab. GK rakor 6 6 Prasarana
OUTCOMES :
Meningkatnya kinerja lembaga pengelola irigasi
4. Pendampingan dana APBN penanganan lahan kritis OUTPUT :
sumber daya air berbasis masyarakat - Terlaksananya program pendampingan Ha 0 0 0 0 0 42 102,190 10 100,020 10 102,050 62 304,260 Bidang
dana APBN penanganan lahan kritis sumber Kec 8 1 Perekonomian
daya air berbasis masyarakat
Terbangunnya kebun buah
OUTCOMES :
Berkurangnya luasan lahan kritis di Kab.
Gunungkidul
10 Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana
1. Koordinasi penyusunan profil daerah rawan bencana OUTPUT :
- Tersusunnya dokumen Rencana dokumen 0 0 0 0 0 1 49,710 0 0 0 0 1 49,710 Bidang Pemerintahan
Penanggulangan Bencana Kab. GK Sosial dan Budaya
Tahun 2014 - 2019
OUTCOMES :
Tercapainya keterpaduan dan sinergisitas
program/kegiatan dalam pengurangan
resiko bencana
PENATAAN RUANG
1 Program Perencanaan Tata Ruang
1. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan OUTPUT :
- Tersedianya dokumen Rencana Detail Tata kawasan/ 0 0 0 4 408,590 6 704,060 3 566,763 5 700,000 18 2,379,413 Bidang Fisik dan
Ruang Kawasan (RDTRK) kecamatan Prasarana
- Tersusunnya Rencana Kawasan kawasan 0 1 97,780 1
Strategis dan Cepat Tumbuh (KSCT)
- Tersusunnya Kajian Lingkungan Hidup kawasan 4 4 3 11
Strategis (KLHS)
OUTCOMES :
Tercapainya keterpaduan perencanaan
penataan ruang kawasan
2. Fasilitasi Koordinasi Penyelenggaraan Penataan OUTPUT :
Ruang Daerah Terlaksananya fasilitasi Badan Koordinasi kali 5 5 40,000 6 49,500 15 75,550 30 79,000 30 75,000 86 319,050 Bidang Fisik dan
Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Prasarana
Kabupaten Gunungkidul
OUTCOMES :
Tercapainya keterpaduan penataan ruang
daerah
STATISTIK DAERAH
1 Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
1. Pengolahan, updating, dan analisa data statistik daerah OUTPUT :
- Tersusunnya publikasi data statistik judul 8 9 105,685 10 104,560 11 121,820 12 134,985 12 135,000 54 602,050 Bidang Statistik
- Booklet informasi pembangunan paket 1 1 1 1 1 1 5 dan Perencanaan
OUTCOMES :
87
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS PROGRAM (OUTCOMES) DATA PENANGGUNG
PEMBANGUNAN TAHUN 2010 - 2015 DAN KEGIATAN (OUTPUT) AWAL JAWAB
Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000
Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5Kondisi Kinerja akhir
Periode RenstraSATUAN
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN
Tahun ke-1 Tahun ke-2
Tersedianya informasi, data statistik
pembangunan daerah sebagai acuan dalam
perencanaan pembangunan
1,660,064 2,575,094 3,960,202 4,282,487 3,889,165 16,367,011
88
- 91 -
BAB VI
INDIKATOR KINERJA BAPPEDA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
Dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2010 – 2015, visi pembangunan Kabupaten Gunungkidul dijabarkan
ke dalam 7 (tujuh) misi untuk mencapai 7 (tujuh) tujuan yang ditempuh melalui 12 (dua
belas) strategi utama pembangunan jangka menengah. Sesuai dengan matrik indikator dan
target kinerja sasaran RPJMD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2015, maka
indikator kinerja Bappeda tercantum dalam misi satu, dua, lima, enam dan misi tujuh.
Misi dua : Pemanfaatan sumberdaya alam untuk menggerakkan perekonomian
daerah secara lestari. Misi 5 : Peningkatan iklim usaha yang kondusif. Misi 7 : Peningkatan
peluang investasi dan penggalangan sumber-sumber pendanaan. Tiga misi tersebut
dijabarkan dalam beberapa strategi, di mana target kinerja Bappeda tercantum dalam
strategi kedua. Strategi 2 : Memanfaatkan sumber daya alam untuk menggerakkan
perekonomian daerah secara lestari.
Dalam penjabaran strategi 2 termasuk dalam sasaran 1 : Seluruh potensi sumber
daya alam dipetakan dan dipromosikan secara tepat sasaran dengan data yang akurat
untuk mendorong investasi. Indikator sasaran 1 : Persentase kecamatan yang memiliki
pemetaan potensi secara up-to-date dan akurat. Program kegiatan Bappeda yang
dilaksanakan untuk mencapai indikator sasaran tersebut yakni :
1). Program Pengembangan Data/Informasi, dengan kegiatan :
a) Penyusunan profil daerah.
b) Pendataan keluarga miskin dan pengangguran.
2). Program Statistik Daerah, dengan kegiatan :
a) Pengolahan, updating, dan analisis data statistik daerah.
Sedangkan pada misi 6 : Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance) dan bebas KKN. Dalam strategi 1 : Menciptakan tata kelola pemerintahan yang
baik (good governance) dan bebas KKN. Sasaran 2 : Seluruh perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian dan pelaporan dilaksanakan secara tepat waktu dan terintegrasi dengan data
yang akurat.
Indikator sasaran :
1. Persentase SKPD yang menerapkan perencanaan secara terintegrasi dan tepat
waktu berdasarkan basis data yang up-to-date dan akurat.
- 92 -
2. Persentase SKPD yang menerapkan sistem informasi perencanaan dan monev
terintegrasi secara on-line.
3. Teridentifikasinya faktor-faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan dalam
pencapaian target sasaran pembangunan secara periodik.
Program kegiatan yang dilaksanakan Bappeda untuk mencapai indikator sasaran
tersebut adalah :
1). Program Perencanaan Pembangunan Daerah, dengan kegiatan :
a) Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan
kebijakan layanan publik;
b) Penyusunan rancangan RPJMD;
c) Penyelenggaraan Musrenbang RPJMD;
d) Penyusunan rancangan RKPD;
e) Penyelenggaraan Musrenbang RKPD;
f) Monitoring, evaluasi, pengendalian, pelaporan pelaksanaan rencana
pembangunan daerah;
g) Koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program
kegiatan non APBD;
h) Koordinasi pengendalian pencapaian target-target RPJMD;
i) Koordinasi sistem pendukung koordinasi perencanaan program kegiatan.
2). Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi, dengan kegiatan :
a) Koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi;
b) Penyusunan masterplan pembangunan perekonomian daerah;
c) Penyusunan indikator dan pemetaan daerah rawan pangan;
d) Penyusunan masterplan pembangunan peternakan;
e) Penyusunan masterplan pembangunan perikanan;
f) Koordinasi pengembangan kreativitas dan inovasi masyarakat;
g) Koordinasi dan fasilitasi energi alternatif;
h) Koordinasi perencanaan pengembangan potensi ekonomi;
i) Koordinasi perencanaan pertanian, perikanan, kelautan, peternakan,
kehutanan dan perkebunan;
j) Penyusunan masterplan pembangunan kehutanan dan perkebunan.
3). Program Perencanaan Sosial Budaya, dengan kegiatan :
a) Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya;
b) Koordinasi pelaksanaan program subsidi pemerintah pusat;
c) Koordinasi perencanaan pembangunan sosial dan pemberdayaan
masyarakat;
- 93 -
d) Koordinasi dan evaluasi penanggulangan kemiskinan;
e) Koordinasi dan pendampingan kegiatan Pengembangan Lingkungan
Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK).
4). Program Kerjasama Pembangunan, dengan kegiatan :
a) Koordinasi bidang prasarana dan pengembangan wilayah
5) Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh,
dengan kegiatan :
a) Penyusunan perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat
tumbuh
b) Koordinasi perencanaan Percepatan Pembangunan Kawasan Produksi
Daerah Tertinggal (P2KP-DT)
c) Koordinasi dan fasilitasi pengembangan kawasan agropolitan.
6) Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar, dengan
kegiatan :
a) Koordinasi perencanaan perumahan dan pemukiman
b) Koordinasi perencanaan air minum, drainase dan sanitasi perkotaan
c) Koordinasi perencanaan penanganan pusat-pusat industri.
7) Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam, dengan
kegiatan :
a) Koordinasi penyusunan masterplan prasarana perhubungan daerah;
b) Monitoring, evaluasi dan pelaporan;
c) Koordinasi perencanaan pengairan;
d) Koordinasi perencanaan energi dan listrik.
8) Program Perencanaan Tata Ruang, dengan kegiatan :
a) Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK);
b) Fasilitasi koordinasi penyelenggaraan penataan ruang daerah.
Indikator sasaran : 25. Persentase kelengkapan data secara up-to-date dan akurat,
dicapai dengan Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah, dengan
kegiatan pengolahan, updating dan analisa data statistik daerah.
Indikator sasaran : 26. Persentase pelaporan secara benar dan tepat waktu, dicapai
dengan :
1). Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan, yang dijabarkan dalam kegiatan ;
a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD;
b) Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun;
- 94 -
c) Penyusunan Pelaporan Keuangan Bulanan/SPJ.
2). Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan :
a) Penyediaan jasa surat menyurat;
b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, dan listrik;
c) Penyediaan jasa administrasi keuangan;
d) Penyediaan jasa kebersihan kantor;
e) Penyediaan perbaikan peralatan kerja;
f) Penyediaan alat tulis kantor;
g) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan;
h) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor;
i) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor;
j) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan;
k) Penyediaan makanan dan minuman;
l) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah.
3). Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan :
a) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor;
b) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional;
c) Pengadaan mebeleur.
4). Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, dengan kegiatan :
a) Pengelolaan data dan sistem informasi SKPD;
b) Penyusunan Rencana Strategis SKPD;
c) Penyusunan Rencana Kerja SKPD;
d) Monitoring, evaluasi, dan pengendalian program kegiatan SKPD.
Sasaran 3 : Pelayanan publik dilaksanakan sesuai standar pelayanan prima, dengan
indikator sasaran 1 : Persentase SKPD yang menerapkan Standard Operating Procedure
(SOP). Program kegiatan yang dilaksanakan Bappeda untuk mencapai indikator sasaran
tersebut adalah Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, dengan kegiatan :
a) Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) ;
b) Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) SKPD;
c) Pengendalian Internal SKPD.
Target kinerja Bappeda yang mengacu pada target kinerja RPJMD Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2010 – 2015 dapat dilihat di lampiran pada tabel 6.1 pada halaman
berikut :
Keterangan
tahun 0 tahun 1 tahun 2 tahun 3 tahun 4 tahun 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
MISI 2 :
1. Persentase kecamatan yang
memiliki pemetaan potensi secara
up-to-date dan akurat.
50% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
MISI 5 :
2. Persentase SKPD yang
menerapkan perencanaan secara
terintegrasi dan tepat waktu
berdasarkan basis data yang up-to-
date dan akurat.
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Sasaran 2; Indikator
sasaran 1.
3. Persentase SKPD yang
menerapkan sistem informasi
perencanaan dan monev
terintegrasi secara on-line .
0% 40% 100% 100% 100% 100% 100% Sasaran 2;
Indikator sasaran 2.
4. Teridentifikasinya faktor-faktor - Faktor keberhasilan 50% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Sasaran 2;
penyebab keberhasilan dan - Faktor kegagalan 50% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Indikator sasaran 3.
kegagalan dalam pencapaian
target sasaran pembangunan
secara periodik
5. Persentase kelengkapan data
secara up-to-date dan akurat.
80% 85% 85% 85% 90% 90% 90% Sasaran 2;
Indikator sasaran 21.
6. Persentase pelaporan secara
benar dan tepat waktu.
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Sasaran 2;
Indikator sasaran 22.
7. Persentase SKPD yang
menerapkan SOP
50% 60% 75% 80% 90% 90% 90% Sasaran 3;
Indikator sasaran 1.
Tabel 6.1
INDIKATOR KINERJA BAPPEDA MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2010 - 2015
Kondisi Kinerja pada Akhir
Periode RPJMDNo Indikator
Kondisi Kinerja pada Awal
Periode RPJMDTarget Capaian Setiap Tahun
(INDIKATOR KUNCI UTAMA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH)
95
- 97 -
Sedangkan menurut dokumen Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2015, visi pembangunan
Kabupaten Gunungkidul dijabarkan menjadi 5 (lima) misi sebagaimana tersebut dalam
Bab 2.B dokumen ini. Perubahann jabaran misi ini mengakibatkan pergeseran matrik
indikator dan target kinerja sasaran Bappeda yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten
Gunungkidul, meskipun secara substansi isi indikator dan capaian target tidak berubah.
Secara umum indikator dan target kinerja sasaran Bappeda masuk dalam misi 5 :
Peningkatan tata kelola pemerntahan yang baik (good governance) dan bebas dari KKN,
dengan sasaran b : Seluruh perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pelaporan
dilaksanakan secara tepat waktu dan terintegrasi dengan data yang akurat.
Secara rinci target kinerja Bappeda yang mengacu pada target kinerja Perubahan
RPJMD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2015 dapat dilihat di lampiran tabel 6.2
pada halaman berikut :
- 100 -
BAB VII
PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 – 2015 merupakan dasar pedoman
rencana jangka menengah kedua yang dalam penerapannya dioperasionalkan melalui
Rencana Kerja (Renja) Tahunan. Dengan demikian, berbagai bentuk strategi yang telah
dipilih baik yang berupa kebijakan maupun program dan kegiatan dalam dokumen
Rencana Strategis ini harus dapat dimplementasikan secara tuntas dan jelas ke dalam
rencana kegiatan tahunan demi mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan sampai dengan tahun 2015. Renstra ini juga merupakan penjabaran visi dan
misi Bupati Gunungkidul yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 - 2015 serta
merupakan dokumen kesanggupan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
Bappeda untuk mendukung proses pelaksanaan pembangunan daerah lima tahun
kedepan (2010 – 2015).
Mengingat bahwa upaya yang harus ditempuh tidaklah mudah dan ringan maka
Bappeda Kabupaten Gunungkidul sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah
yang mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah dan tugas
pembantuan di bidang perencanaan pembangunan daerah, statistik, penelitian dan
pengembangan tentunya harus berupaya semaksimal mungkin dengan cara menjadikan
rencana strategis ini sebagai pedoman yang tidak dapat ditawar lagi, mengingat bahwa
Rencana Strategis ini pada hakekatnya merupakan pedoman umum dan arahan bagi
segenap pimpinan dan jajaran staf Bappeda di dalam melaksanakan tugas dan fungsi.
Di lain pihak Rencana Strategis ini juga merupakan dasar evaluasi dan laporan
pelaksanaan dari kinerja tahunan dan lima tahunan Bappeda Kabupaten Gunungkidul.
Dengan demikian, setelah rencana strategis ini ditetapkan, Bappeda Kabupaten
Gunungkidul telah mempunyai pedoman atau arah yang lebih tegas dan jelas didalam
melaksanakan rencana pembangunan jangka menengah dan rencana kerja tahunan.
Keberhasilan pelaksanaan Rencana Strategis Bappeda ini ditentukan oleh
kerjasama, kemitraan, dan peran aktif berbagai pihak baik pemerintah pusat,
pemerintah daerah, lembaga legislatif, organisasi masyarakat, pelaku usaha, maupun
lembaga pendidikan.
- 101 -
Akhirnya karena lingkungan strategis berubah secara fundamental dan terjadi
perubahan regulasi maka Renstra Bappeda Tahun 2010 – 2015 ini direvisi sesuai kaidah
perencanaan yang berlaku. Hal ini dilaksanakan agar dokumen Renstra Bappeda lebih
bersifat dinamis sesuai perkembangan lingkungan strategis.
Ditetapkan di : Wonosari
Pada tanggal : 24 Maret 2014
Kepala BAPPEDA
Ir. SYARIEF ARMUNANTO, MM NIP. 19590728 199003 1 003
Top Related