1
Kementrian Pendidikan Republik Indonesia
Fakultas Ekonomi
Universitas Lampung
Jalan Soemantri Brojonegoro No. 1
Gedung Meneng Bandar Lampung
“ DAMPAK PENGUMUMAN BOND RATING TERHADAP RETURN
SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA”
(Skripsi)
Nama : HANNA GRESTYNA
NPM : 0741031043
Telepon : 085269064887
E-mail : [email protected]
Pembimbing I : Tri Joko Prasetyo, S.E, M.Si.
Pembimbing II : Yuztitya Asmaranti, S.E, M.Si.
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012
2
ABSTRAK
DAMPAK PENGUMUMAN BOND RATING TERHADAP RETURN
SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA
Oleh
HANNA GRESTYNA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan return saham sebelum dan
sesudah pengumuman bond rating. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah
data sekunder, yaitu menggunakan 36 sampel perusahaan yang mengumumkan
peringkat obligasinya selama tahun 2008-2010. Pemilihan sampel ini dilakukan
secara purposive sampling, yaitu metode pemilihan sampel yang memenuhi
kriteria tertentu.
Teknik analisis data yang digunakan yaitu paired sample t-test pada hipotesis 1,
dan regresi linier sederhana pada hipotesis 2. Tingkat keyakinan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 0,95 atau a = 0,05. Hasil pengujian menunjukkan tidak
adanya perbedaan yang signifikan return sebelum dan sesudah pengumuman bond
rating. Hal ini menunjukkan bahwa pengumuman bond rating tidak memiliki
kandungan informasi yang dapat menyebabkan perubahan return (Rit) yang
signifikan sebelum dan sesudah pengumuman bond rating. Hal ini disebabkan
karena faktor utama yang menentukan adanya return saham adalah besarnya
permintaan dan penawaran pasar akan saham. Hasil pengujian tentang pengaruh
peringkat obligasi terhadap perubahan return saham pada seluruh sampel
menunjukkan bahwa peringkat obligasi tidak berpengaruh terhadap perubahan
return saham. Hal ini disebabkan karena hubungan peringkat obligasi dengan
tingkat suku bunga obligasi berlawanan arah. Semakin baik peringkat obligasi,
maka suku bunganya relative kecil dan sebaliknya semakin rendah peringkat
obligasi, semakin besar suku bunga yang ditawarkan. Karena suku bunga yang
relative kecil membuat return yang diperoleh investor tidak berubah.
Kata kunci : pengumuman bond rating, return saham, permintaan dan penawaran
saham, tingkat suku bunga.
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Salah satu bentuk informasi yang dapat mempengaruhi harga dari sekuritas
adalah pengumuman yang berhubungan dengan hutang (Jogiyanto, 2003).
Informasi yang berhubungan dengan hutang misalnya pemeringkatan hutang
(bond rating). Informasi ini merupakan indikator kemungkinan pembayaran
hutang dan bunga tepat waktu sesuai dengan perjanjian sebelumnya
(Prasetio dan Astuti, 2003).
Menurut Foster (1986) dalam Prasetio dan Astuti (2003) fungsi pemeringkat
hutang (bond rating) adalah sebagai sumber informasi superior terhadap
kemampuan perusahaan. Informasi yang berupa pengumuman bond rating
tersebut akan menimbulkan reaksi dari para pelaku pasar modal. Reaksi dari
para pelaku pasar modal sebelum pengumuman berbeda dengan setelah
pengumuman bond rating dipublikasikan. Untuk mengetahui reaksi dari para
pemodal karena adanya pengumuman bond rating dapat diamati return
sahamnya. Return saham diasumsikan mengalami perubahan ketika ada
informasi baru dan diserap oleh pasar. Apabila pemodal menggunakan
informasi yang berupa pengumuman bond rating dalam kegiatannya, maka
publikasi pengumuman bond rating akan memberikan dampak berupa return
saham apabila dibandingkan dengan hari-hari diluar pengumuman.
Penelitian yang menguji tentang pengaruh pengumuman bond rating terhadap
return saham pernah dilakukan oleh Karyani dan Manurung (2006)
mendukung penelitian Prasetio, dan Astuti (2003) menyatakan bahwa
2
pengumuman bond rating tidak membawa kandungan informasi bagi investor
sehingga pasar tidak bereaksi secara signifikan terhadap harga saham.
Namun berbeda dengan Suhendra (2009) yang menyatakan bahwa perubahan
peringkat bond rating akan memberikan informasi yang bermanfaat bagi
shareholder dan bondholder.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik mengambil judul
“DAMPAK PENGUMUMAN BOND RATING TERHADAP RETURN
SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA.”
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah dari
penelitian ini adalah:
1.Apakah terdapat perbedaan return saham sebelum dan sesudah pengumuman
bond rating?
2. Apakah peringkat obligasi mempengaruhi tingkat perubahan return saham ?
1.3. BATASAN MASALAH
Dalam penelitian ini, hanya meneliti dampak terhadap perubahan return
akibat pengumuman bond rating antara periode 5 hari sebelum dan 5 hari
sesudah pengumuman. Namun tidak mengukur seberapa cepat pasar bereaksi
terhadap pengumuman bond rating. Obyek study dibatasi pada perusahaan-
perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
mengumumkan bond rating selama tahun 2008-2010.
1.4. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk membuktikan adanya perbedaan return saham sebelum dan
sesudah pengumuman bond rating.
3
2. Untuk membuktikan adanya pengaruh peringkat obligasi terhadap
perubahan return saham
1.5. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi investor, penelitian ini dapat dipakai sebagai salah satu pertimbangan
pengambilan keputusan investasi saham dengan melihat peringkat hutang
pada perusahaan yang mengumumkan bond rating.
2. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat dipakai sebagai salah satu
pertimbangan dalam mempublikasikan pengumuman yang dapat
mempengaruhi harga saham di pasar modal.
3. Bagi para akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi untuk memahami kejadian (pengumuman bond rating)) serta
akibat yang ditimbulkannya.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pasar Modal dan Bursa Efek
Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang
terorganisir, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua
lembaga perantara di bidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat
berharga yang beredar (Sunariyah, 1998). Menurut UU Pasar Modal Pasal
1 No.8 Tahun 1995 pengertian pasar modal adalah kegiatan yang berkaitan
dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan efek.
Pasar modal dibentuk untuk menjalankan fungsi ekonomi dan fungsi
keuangan. Dalam melaksanakan fungsi ekonomi, pasar modal
menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender kepada
borrower. Sedangkan dalam menjalankan fungsi keuangan, pasar modal
menyediakan dana yang diperlukan oleh para borrower kepada lender
untuk menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan
aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut. Dari sisi investor,
pasar modal sangat penting karena memberikan alternatif investasi bagi
investor. Investasi yang selama ini banyak ditanamkan hanya investasi di
bidang perbankan maupun property. Oleh karena itu, dengan munculnya
pasar modal akan membuka peluang untuk mendapatkan keuntungan yang
lebih besar.
Pengertian bursa efek adalah suatu sistem yang terorganisir dengan
mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual efek (pihak defisit dana)
5
dengan pembeli efek (pihak surplus dana) secara langsung atau melalui
wakil-wakilnya. Fungsi dari bursa efek adalah menciptakan pasar secara
terus-menerus bagi efek yang telah ditawarkan kepada masyarakat,
menciptakan harga wajar bagi efek yang bersangkutan melalui mekanisme
pasar, membantu pembelanjaan (pemenuhan dana) dunia usaha, melalui
penghimpunan dana masyarakat dalam pemilikan saham-saham
perusahaan.
2.2 Instrumen Pasar Modal
Pengertian Efek menurut Kepres 530/1990 “Efek adalah setiap surat
pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas
kredit, tanda bukti hutang, setiap right, waran, opsi atau setiap instrumen
yang ditetapkan sebagai efek (Sunariyah, 1998).” Berdasarkan hal tersebut
instrumen pasar modal terdiri dari :
a. Saham. Saham adalah penyertaan modal dalam kepemilikan suatu
emiten. Bila para pemodal membeli saham, berarti mereka membeli
prospek perusahaan. Pemilik saham berarti juga pemilik sebagian dari
perusahaan tersebut.
b. Obligasi. Obligasi pada dasarnya merupakan surat pengakuan hutang
atas pinjaman yang diterima oleh perusahaan penerbit obligasi dari
masyarakat. Jangka waktu obligasi telah ditetapkan dan disertai dengan
pemberian imbalan bunga yang jumlah dan saat pembayarannya juga
telah ditetapkan dalam perjanjian.
c. Right/klaim. Right adalah bukti hak memesan saham terlebih dulu
yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham
untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan oleh perusahaan
sebelum saham-saham tersebut ditawarkan kepada pihak lain.
d. Waran. Menurut BAPEPAM, waran adalah efek yang diterbitkan oleh
suatu perusahaan, yang memberi hak kepada pemegang saham dari
perusahaan tersebut pada harga tertentu untuk enam bulan atau lebih.
e. Saham Deviden. Saham Deviden adalah salah satu bentuk keuntungan
yang diterima perusahaan dalam bentuk tunai.
6
f. Obligasi Konvertible. Yaitu obligasi yang setelah jangka waktu
tertentu dan selama masa tertentu, dapat ditukarkan menjadi saham
dari perusahaan emiten.
g. Saham Bonus. Perusahaan menerbitkan saham bonus yang dibagikan
kepada pemegang saham lama.
h. Sertifikat Reksa Dana.
2.3 Lembaga-Lembaga Penunjang Pasar Modal
Lembaga-lembaga pendukung pasar modal diperlukan untuk
mengembangkan dan memperlancar fungsi ekonomi pasar modal.
Lembaga-lembaga pendukung pasar modal ( Husnan, 2003) antara lain :
1. BAPEPAM
Merupakan lembaga pendukung pasar modal yang dibentuk untuk
mengawasi pasar modal Indonesia. Fungsi yang harus dilakukan
BAPEPAM adalah fungsi pengawasan.
2. Bursa Efek
Merupakan lembaga yang menyelenggarakan kegiatan perdagangan
sekuritas.
3. Lembaga Kliring dan Penjaminan
Lembaga ini menyediakan jasa kliring dan penjamin penyelesaian
transaksi bursa.
4. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
Lembaga ini merupakan lembaga yang menyediakan jasa kustodian
(penyimpanan efek) sentral dan penyelesaian transaksi efek. Efek-efek
yang diperjualbelikan di bursa tidaklah beredar secara fisik, tetapi
hanya lewat catatan saja.
5. Perusahaan Efek
Perusahaan efek dapat menjalankan usaha sebagai Penjamin Emisi
Efek, Perantara Perdagangan Efek, atau manajer investasi setelah
memperoleh izin usaha dari BAPEPAM. Usaha sebagai penjamin
emisi efek berarti bahwa perusahaan efek tersebut menjamin agar
7
penerbitan sekuritas yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat
terjual semua.
6. Reksa Dana
Reksa dana merupakan wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam
portofolio efek oleh manajer investasi.
7. Kustodian
Kustodian yang menyelenggarakan kegiatan penitipan bertanggung
jawab untuk menyimpan efek milik pemegang rekening dan memenuhi
kewajiban lain sesuai dengan kontrak antara kustodian dan pemegang
rekening.
8. Biro Administrasi Efek
Kalau suatu perusahaan menerbitkan saham, maka perusahaan tersebut
perlu memelihara catatan tentang pemilik saham-saham tersebut.
Dengan dilakukannya jual beli saham yang diperdagangkan, maka
emiten harus dapat memelihara perubahan-perubahan tersebut. Apabila
emiten mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan ini, maka
emiten dapat menggunakan jasa Biro Administrasi Efek agar lebih
mudah.
9. Wali amanat
Jasa wali amanat diperlukan untuk penerbitan obligasi. Wali amanat
mewakili kepentingan pembeli obligasi, pemikirannya adalah karena
pembeli obligasi pada dasarnya adalah kreditor dan kredit yang
diberikan tidak dijamin dengan anggunan apapun.
10. Akuntan Publik
Peran akuntan publik adalah memeriksa laporan keuangan dan
memberikan pendapat terhadap laporan keuangan.
11. Notaris
Jasa notaris diperlukan untuk membuat berita acara Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) dan menyusun pernyataan keputusan-
keputusan RUPS.
12. Konsultan Hukum
8
Konsultan hukum diperlukan jasanya agar jangan sampai perusahaan
yang menerbitkan sekuritas di pasar modal ternyata terlibat
persengketaan hukum dengan pihak lain.
2.4 Analisa Investasi di Pasar Modal
Tingkat keuntungan investasi dalam saham di pasar modal sangat
ditentukan oleh harga saham yang bersangkutan. Oleh karena itu untuk
memprediksi return yang akan diterima pemodal harus mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi harga saham. Menurut Husnan (2001:315)
untuk menganalisis dan menyeleksi harga saham terdapat dua pendekatan
dasar yaitu :
1. Analisis Fundamental
Analisis fundamental merupakan alat analisis yang disusum
berdasarkan atas data-data historis perusahaan yaitu data-data yang
telah lewat yaitu berupa laporan keuangan.
2. Analisis Teknikal
Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham
(kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tesebut
(kondisi pasar) diwaktu yang lalu (Husnan 2003:349). Analisis
teknikal menggunakan data pasar yang dipublikasikan seperti harga
saham, indeks harga saham baik individual maupun gabungan, serta
faktor-faktor lain yang bersifat teknik. Model analisis ini lebih
menekankan pada tingkah laku investor dimasa yang akan datang.
2.5 Pengertian Saham
Saham merupakan surat-surat berharga yang memberikan suatu bentuk
penagihan atas pengambilan harta perusahaan pada saat suatu perusahaan
memperoleh laba. Ada dua bentuk saham yaitu :
1. Saham Preferen
Saham preferen adalah salah satu jenis saham selain saham biasa.
Pemegang saham berhak atas distribusi keuntungan perusahan dalam
9
bentuk deviden tersebut diumumkan. Pemegang jenis saham ini
mempunyai hak mendahului saham biasa atas harta perusahan pada
saat perusahaan mengalami likuidasi.
Dividen yang diberikan kepada pemegang saham preferen biasanya
dinyatakan dalam bentuk persentase dari nilai per lembar saham.
2. Saham Biasa
Saham biasa merupakan jenis saham yang biasa dimiliki dan
diperdagangkan oleh investor di pasar modal.
2.6 Harga Saham
Terdapat bemacam-macam pendekatan yang biasa digunakan dalam
melakukan penilaian atas harga sekuritas yang diperjualbelikan dipasaran.
Adapun pendekatan-pendekatan tersebut adalah :
a. Nilai Nominal (Par Value)
Nilai Nominal adalah nilai kewajiban yang ditetapkan untuk tiap-tiap
lembar saham.
b. Nilai Buku (Book Value)
Nilai buku (book value) per lembar saham menunjukkan aktiva bersih
yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar
saham.
a. Nilai Pasar (Market Value)
Nilai pasar (market value) adalah harga saham yang terjadi di pasar
bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai ini
ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham di pasar bursa.
b. Nilai intrinsik saham adalah nilai seharusnya dari saham yang dibentuk
oleh faktor fundamental perusahaan.
2.7 Pengertian Obligasi
Menurut Sunariyah (1998), Obligasi adalah surat hutang jangka panjang
yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang
menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu
10
dan melunasi pokok hutang pada waktu yang telah ditentukan kepada
pihak pembeli obligasi tersebut.
Berikut ini beberapa klasifikasi obligasi (Fakhruddin dan Harnanto, 2001)
a. Berdasarkan masa jatuh tempo, maka obligasi dapat dibedakan atas:
1. Obligasi Berjangka (term bond), yaitu obligasi yang memiliki satu
tanggal jatuh tempo yang cukup panjang.
2. Obligasi Serial (serial bond), yaitu obligasi yang memiliki serangkaian
waktu jatuh tempo.
b. Berdasarkan saat penarikan, maka obligasi dapat dibedakan atas:
1. Freely Callable, artinya penerbit obligasi dapat menariknya setiap
waktu.
2. Non Callable, artinya penerbit obligasi tidak dapat menarik sebelum
jatuh tempo.
3. Deffered call, artinya penerbit obligasi dapat menariknya setelah
jangka waktu tertentu (umumnya 5 sampai 10 tahun).
c. Berdasarkan pemegang obligasi, maka obligasi dapat dibedakan atas :
1. Obligasi atas nama (registered bond), yang dikeluarkan kepada
pemilik tertentu, yang nama dari pemegang obligasi secara formal
terdaftar pada penerbit dan bunga dibayar otomatis kepada pemilik.
2. Obligasi atas unjuk (bearer bond), merupakan obligasi yang
pemegangnya dianggap sebagai pemilik obligasi tersebut, dan
penerbit tidak mendaftar nama pemilik dan bunga dibayar
berdasarkan kupon.
d. Berdasarkan penerbitnya, maka obligasi dapat dibedakan atas:
1. Obligasi pemerintah (treasury bond), obligasi yang dikeluarkan
pemerintah guna membiayai pembangunan ekonomi.
2. Obligasi instansi (agency bond), obligasi yang diterbitkan oleh instansi
milik pemerintah, seperti BUMN, proyek pemerintah dan lain-lain.
3. Obligasi pemerintah daerah (municipal bond) obligasi yang
dikeluarkan oleh pemda tingkat I, tingkat II maupun instansi
pemerintah lainnya.
11
4. Obligasi perusahaan (corporate bond), obligasi yang dikeluarkan
perusahaan atau perseroan dalam rangka memenuhi struktur
permodalan.
5. Obligasi institusional (institusional bond), yaitu obligasi yang
dikeluarkan oleh berbagai institusu swasta yang tidak mencari laba
(nirlaba), seperti : sekolah, rumah sakit, dan badan atau yayasan amal.
Tabel 2.1 Perbedaan saham dengan obligasi
SAHAM OBLIGASI
Merupakan bukti kepemilikan Merupakan bukti pengakuan
hutang
Diterbitkan atas nama Diterbitkan atas unjuk
Dari sisis jangka waktu, umur
saham tidak terbatas.
Jangka waktu terbatas, tanggal
jatuh tempo ditentukan pada saat
emisi
Dari sisi pendapatan saham
memiliki hak atas pembayaran
dividen dan jumlahnya tergantung
kepada keuntungan perusahaan.
Pendapatan berasal dari tingkat
bunga dan pokok yang periode
pembayarannya telah ditetapkan
lebih dahulu.
Dividen dibayar dari keuntungan
perusahaan, potensi laba saham
sulit ditaksir dan umumnya berupa
estimasi.
Pada umumnya, keadaan dalam
untung ataupun rugi perusahaan
harus tetap membayar bunga dan
pokok pada tanggal jatuh tempo.
Harga saham berfluktuasi, sangat
sensitif terhadap kondisi mikro
dan makro perekonomian.
Harga obligasi relatif lebih stabil
namun sangat sensitif terhadap
tingkat suku bunga dan inflasi.
Pemegang saham mempunyai hak
suara untuk menentukan jalannya
perusahaan.
Pemegang obligasi tidak memiliki
hak suara atau hak untuk
menentukan jalannya perusahaan
Jika terjadi likuidasi maka klaim
pemegang saham bersifat inferior.
Pemegang obligasi memiliki hak
klaim senior terhadap aktiva
perusahaan
Sumber : Buku Pengantar Pasar Modal Marzuki Usman
2.8 Bond Rating
2.8.1. Pengertian Bond rating
Proses pemeringkatan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu Corporate Rating dan
Securities Rating (Prasetyo dan Astuti : 2000). Corporate rating adalah
pemeringkatan yang dilakukan untuk menilai suatu perusahaan secara
menyeluruh. Securities Rating adalah pemeringkatan yang dilakukan
12
terhadap suatu produk efek yang dikeluarkan oleh perusahaan, misalnya
bond rating.
2.8.2 Proses Pemeringkatan Hutang
Dalam melakukan proses pemeringkatan hutang, tentunya perusahaan
harus mengikuti prosedur yang berlaku. Oleh karena itu, untuk melengkapi
prosedur pemeringkatan, beberapa data yang diperlukan diantaranya
meliputi :
1. Akte pantau izin perusahaan
2. Laporan keuangan yang diaudit selama 5 tahun terakhir (struktur
pendapatan berdasarkan pangsa pasar produk, struktur biaya, struktur
dan jenis pinjaman)
3. Proyeksi laporan keuangan untuk 3 tahun kedepan atau selama masa
penerbitan surat utang tersebut.
4. Info memo tentang proses penerbitan surat utang
5. Informasi pihak ketiga (pemberi garansai atau bank garansi)
6. Daftar pemegang saham selama lima tahun terakhir
7. Daftar riwayat hidup komisaris/manajemen perusahaan
8. Struktur organisasi perusahaan dan keterangan detail tugas dan
tanggung jawab
9. Informasi tentang tipe bisnis dan pangsa pasar perusahaan
10. Informasi tentang grup, afiliasi, dan holding dari perusahaan
Tabel 2.2 Klasifikasi Penilaian Obligasi oleh PT PEFINDO
SIMBOL Nilai
Ordinal
KETERANGAN
idAAA
id AAA-
28
27
Obligor memiliki kapasitas superior dalam
memenuhi kewajiban jangka panjangnya terhadap
obligor Indonesia lainnya,
idAA+
idAA
idAA-
26
25
24
Obligor memiliki kapasitas sangat tinggi dalam
memenuhi kewajiban jangka panjangnya relative
terhadap obligor Indonesia lainnya. Perbedaan
pemenuhan kewajiban jangka panjangnya hanya
sedikit berbeda dengan obligor dengan peringkat
13
AAA.
idA+
idA
idA-
23
22
21
Obligor memiliki kapasitas tinggi dalam memenuhi
kewajiban jangka panjangnya relative terhadap
obligor Indonesia lainnya. Namun obligor lebih
rentan terhadap perubahan lingkungan dan kondisi
ekonomi yang buruk dibandingkan high rated
obligators
idBBB+
idBBB
idBBB-
20
19
18
Obligor memiliki kapasitas yang cukup dalam
memenuhi kewajiban jangka panjangnya relative
terhadap obligor Indonesia lainnya. Namun kondisi
ekonomi buruk serta perubahan lingkungan yang
buruk dapat melemahkan kemampuan obligor dalam
memenuhi kewajibannya.
idBB+
idBB
idBB-
17
16
15
Obligor memiliki kapasitas yang agak lemah dalam
memenuhi kewajiban jangka panjangnya relative
terhadap obligor Indonesia yang lainnya. Obligor
juga menghadapi ketidakpastian atau lebih rentan
terhadap kondisi ekonomi yang buruk serta
perubahan lingkungan sehingga dapat melemahkan
kemampuan obligor memenuhi kewajiban jangka
panjangnya
idB+
idB
idB-
14
13
12
Obligor memiliki kapasitas yang lemah dalam
memenuhi kewajiban jangka panjangnya relative
terhadap obligor Indonesia lainnya. Kondisi ekonomi
dan lingkungan yang buruk membuat obligor
kesulitan memenuhi kewajiban jangka panjangnya
idCCC+
idCCC
idCCC-
11
10
9
Sangat tergantung dari kondisi ekonomi dan financial
yang baik untuk dapat memenuhi kewajiban jangka
panjangnya.
idCC+
idCC
idCC-
8
7
6
Obligor tanpa dipengaruhi kondisi ekonomi memang
sudah diragukan untuk membayar hutangnya tepat
waktu tanpa bunga.
idC+
idC
idC-
5
4
3
Obligor gagal membayar satu atau lebih
kewajibannya pada saat jatuh tempo, tetapi masih
dapat melanjutkan pemenuhan kewajibannya untuk
kewajiban yang lain (selective default)
idSD 2 Obligor gagal membayar semua kewajibannya pada
saat jatuh tempo.
14
IdD 1 Obligor amat sangat tidak mampu membayar
kewajiban jangka panjangnya pada saat jatuh tempo
(default)
Sumber : Buku Pengantar Pasar Modal Marzuki Usman
2.8.3 Manfaat Bond rating
Menurut Rahardjo (2003), manfaat rating bagi investor adalah:
1. Informasi risiko investasi. Tujuan utama investasi adalah untuk
meminimalkan risiko serta mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Oleh karena itu, dengan adanya “peringkat obligasi” diharapkan
informasi resiko dapat diketahui lebih jelas posisinya.
2. Rekomendasi investasi. Investor akan dengan mudah mengambil
keputusan investasi berdasarkan hasil peringkat kinerja emiten
tersebut. Dengan demikian investor dapat melakukan strategi investasi
akan membeli atau menjual sesuai perencanaannya.
3. Perbandingan. Hasil rating akan dijadikan petokan dalam
membandingkan obligasi yang satu dengan yang lain serta
membandingkan struktur yang lain seperti suku bunga serta metode
penjaminannya.
Sedangkan manfaat rating bagi perusahaan (Rahardjo, 2003) adalah :
1. Informasi posisi bisnis. Dengan melakukan rating, pihak perseroan
akan dapat mengetahui posisi bisnis dan kinerja usahanya
dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya.
2. Menentukan struktur obligasi. Setelah diketahui keunggulan dan
kelemahan manajemen, bisa ditentukan beberapa syarat atau struktur
obligasi yang meliputi tingkat suku bunga, jenis obligasi, jangka
waktu jatuh tempo, jumlah emisi obligasi serta berbagai struktur
pendukung lainnya.
3. Mendukung kinerja. Apabila emiten mendapatkan rating yang cukup
bagus maka kewajiban menyediakan singking fund atau jaminan
kredit bias dijadikan pilihan alternatif.
4. Alat pemasaran. Dengan mendapatkan rating yang bagus daya tarik
perusahaan dimata investor bias meningkat. Dengan demikian, adanya
15
rating bias membantu sistem pemasaran obligasi tersebut supaya lebih
menarik.
5. Menjaga kepercayaan investor. Hasil rating yang independent akan
membuat investor merasa lebih aman, sehingga kepercayaan investor
bisa terjaga.
2.8.4 Aspek Penting Pemeringkatan Hutang
Dalam melakukan proses rating, beberapa hal yang harus diperhatikan
yaitu (Rahardjo, 2003:102):
1. Kinerja industri meliputi aspek persaingan industri, prospek dan
pangsa pasar, adanya ketersediaan bahan baku, struktur industri yang
kuat, pengaruh kebijakan pemerintah dan kebijakan ekonomi
lainnya.
2. Kinerja keuangan meliputi aspek kualitas asset, rasio profitabilitas,
pengelolaan asset dan pasiva, rasio kecukupan modal, tingkat
pengelolaan utang, rasio kecukupan pembayaran bunga.
3. Kinerja non keuangan meliputi aspek manajemen, reputasi
perusahaan.
2.8.5 Analisis Bond Rating
Pemeringkat hutang dilakukan oleh lembaga pemeringkat (PEFINDO)
melakukan analisis terbaru mengenai kinerja surat hutang tersebut atas
dasar asumsi yang relatif independen. Setiap laporan keuangan yang baru
diterbitkan atau munculnya kejadian penting yang menyangkut perseroan
serta bersifat material dan berdampak bagi kemampuan pembayaran
kewajiban hutang akan mengubah posisi hasil peringkat tersebut, begitu
juga sebaliknya (Raharjo, 2003).
2.8.6 Harga Saham dan Bond Rating
Investor sebagai pelaku pasar akan melakukan investasinya atas beberapa
pertimbangan, salah satunya adalah informasi tentang harga saham. Harga
pasar saham (market clearing price) ditentukan berdasarkan kekuatan
16
permintaan dan penawaran atau mekanisme pasar (Jogiyanto, 2000).
Fluktuasi harga saham akan membentuk capital gain yang menjadi daya
tarik pasar. Pemeringkat hutang yang dilakukan oleh lembaga pemeringkat
(PEFINDO) dilakukan ketika perusahaan mengeluarkan obligasi.
Perusahaan yang mengeluarkan obligasi tersebut membayar perusahaan
pemeringkat untuk melakukan penilaian terhadap kemampuan perusahaan
dalam melakukan pembayaran hutangnya. Penilaian tersebut digunakan
sebagai dasar penentuan rating, melalui penilaian operasi perusahaan dan
reputasi manajemen, laporan keuangan, prediksi laporan keuangan dimasa
mendatang, dan informasi lain yang penting (Harianto dan Sudomo, 1998).
2.9 Peringkat Efek Indonesia ( PEFINDO)
PEFINDO berdiri pada Desember 1993 dalam bentuk perusahaan
pertanggungjawaban terbatas yang merupakan agen pemeringkat pertama
di Indonesia. Kemudian pada 13 Agustus 1994, PEFINDO mendapatkan
izin beroperasi oleh BAPEPAM ( Badan Pengawas Pasar Modal ) dengan
surat keputusan No.39/PM-PI/1994. Ketetapan ini merupakan inisiatif dari
BAPEPAM dan Bank Indonesia (BI). Perusahaan ini bertugas untuk
menyediakan peringkat hutang jangka panjang dan jangka pendek
perusahaan lain, yang dibutuhkan BAPEPAM untuk melakukan regulasi
dalam menerbitkan surat hutang/obligasi.
2.10 Return Saham
Menurut Jogiyanto (2003), return saham merupakan hasil yang diperoleh
dari suatu investasi. Return dari investasi tergantung pada instrumen
investasinya. Return dapat berupa return realisasi (realized return) atau
sering disebut actual return dan return ekspektasi (expected return).
Return realisasi merupakan return yang telah terjadi. Return ini dihitung
berdasarkan data historis. Return realiasi ini penting karena digunakan
sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan dan juga berguna sebagai
dasar penentuan return ekspektasi dan resiko dimasa datang. Return
17
ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor
dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah
terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi.
Return mempunyai 2 komponen yaitu current income dan capital gain.
Bentuk dari current income merupakan keuntungan yang diperoleh
melalui pembayaran yang bersifat periodik, seperti keuntungan berupa
deviden yang merupakan bentuk dari hasil kinerja fundamental
perusahaan.
2.11 Pengembangan Hipotesis
Menurut Jogiyanto (2003: 373), salah satu bentuk informasi yang dapat
mempengaruhi harga sekuritas adalah pengumuman yang berhubungan
dengan hutang, seperti bond rating.
Kekuatan permintaan dan penawaran pasar akan saham (mekanisme pasar)
pada saat informasi bond rating diumumkan membuat harga saham lebih
tinggi dari harga sebelumnya, sehingga terjadi capital gain dan juga
diikuti dengan perubahan return sahamnya (Jogiyanto, 2003 ). Penelitian
Suhendra (2009) menyatakan bahwa rata-rata return saham sesudah
pengumuman lebih tinggi daripada rata-rata return saham sebelum
pengumuman. Return mengalami perubahan karena informasi bond rating
membuat pasar bereaksi, sehingga return akan berbeda dengan return
sebelum informasi bond rating diumumkan. Hal ini disebabkan karena
sebelum pengumuman bond rating tidak terdapat informasi yang
dipublikasikan yang membuat pasar bereaksi dan membuat return
berubah.
Dari uraian di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
Ha1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara return saham sebelum
dan sesudah pengumuman bond rating.
Ha2 : Tingkat peringkat obligasi mempengaruhi tingkat perubahan return
saham.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi merupakan keseluruhan dari objek yang diteliti. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dalam rentang waktu 2008-2010. Sedangkan sampel adalah
sebagian dari populasi yang karakteristiknya dianggap bisa mewakili
keseluruhan populasi. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive
sampling, yaitu populasi yang memenuhi kriteria tertentu. Adapun kriteria
sampel penelitian ini adalah :
a. Perusahaan yang mengumumkan bond rating pada tahun 2008-2010
secara berturut-turut.
b. Memiliki data-data lengkap terkait dengan variable-variabel dalam
penelitian
c. Pada saat pengamatan tidak bersamaan waktunya dengan kejadian
lain yang secara langsung mempengaruhi perubahan harga saham
seperti: stock split, deviden saham, atau pengumuman perusahaan
lainnya.
3.2 Teknik Pengambilan Sampel
Berdasarkan kriteria sampel tersebut, maka proses pemilihan sampel yaitu :
Tabel 3.1 Proses Pemilihan Sampel
Keterangan Jumlah
Perusahaan yang mengumumkan Bond Rating tahun
2008-2010
63
Dikurangi :
Perusahaan yang melakukan corporate action lain :
stoct split, deviden saham, warran dll.
18
Perusahaan yang tidak memiliki kelengkapan data 9
Jumlah Sampel 36
Sumber : Data yang diperoleh dari IDX
19
3.3 Data dan Sumber Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Tanggal pengumuman bond rating. Data yang digunakan yaitu data
tahun 2008-2010 diperoleh dari IDX
2. Hasil bond rating perusahaan yang diteliti dari tahun 2008-2010. Data
ini diperoleh dari www.newpefindo.com
3. Harga penutupan saham harian untuk menghitung aktual return
perusahaan. Data ini diperoleh dari www.duniainvestasi.com
3.4 Variabel Penelitian
3.4.1 Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel tidak terkait yang dapat
mempengaruhi variabel dependen. Variabel independen pada hipotesis1
dalam penelitian ini adalah pengumuman bond rating. Sedangkan variabel
independen untuk hipotesis ke-2 dalam penelitian ini adalah peringkat
obligasi. Nilai dari peringkat obligasi merupakan nilai ordinal, yaitu nilai
yang menyatakan kategori sekaligus peringkat, dimana peringkat tersebut
menunjukkan suatu urutan penilaian.
3.4.2 Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel
bebas. Variabel dependen yang digunakan untuk hipotesis pertama dalam
penelitian ini adalah return saham.
Return saham yang dihitung adalah berdasarkan harga penutupan saham
harian (close price). Berdasarkan data harga penutupan saham harian
tersebut dapat dihitung adanya capital gain. Capital gain merupakan
selisih dari harga saham sekarang dengan harga periode sebelumnya. Jika
harga saham sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga saham sebelumnya (Pt-
1), berarti terjadi capital gain. Sebaliknya, jika harga saham sekarang (Pt)
lebih rendah dari harga sebelumnya (Pt-1), berarti terjadi capital loss
(Jogiyanto, 2003:110).
20
Return saham dapat dihitung dengan rumus :
Keterangan :
Rit : Return saham harian masing-masing perusahaan
Pit : Harga masing-masing saham harian perusahaan pada tanggal t
Pit-1 : Harga masing-masing saham harian perusahaan pada tanggal t-1
Keterangan :
ARt : Average return atau rata-rata return pada periode peristiwa ke-t,
Rit : Return saham sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t
N : Jumlah hari yang diteliti
Sedangkan variabel dependen untuk hipotesis ke-2 dalam penelitian ini
adalah perubahan return saham. Perubahan return saham diperoleh dari
jumlah return sesudah pengumuman dikurangi dengan jumlah return
sebelum pengumuman bond rating.
Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung besarnya tingkat
perubahan return saham yaitu :
TPR = ∑Rit sesudah – ∑Rit sebelum
Keterangan :
TPR : Tingkat Perubahan Return saham
∑Rit sesudah : Jumlah Return saham sesudah pengumuman bond rating
∑Rit sebelum : Jumlah Return saham sebelum pengumuman bond rating
3.5 Metode Analisis Data
Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu melakukan uji
normalitas data.
21
Pengujian normalitas data dapat juga dilakukan dengan menggunakan
Kolmogorov – Smirnov(a). Dengan alfa = 5% bila sig (2-tailed) > alfa
maka data mempunyai distribusi normal dan sebaliknya jika <>.
Jika data berdistribusi normal maka hipotesis 1 dapat dilakukan dengan uji
beda parametrik, yaitu paired sampel t-test. Paired sampel t-test
digunakan untuk menguji apakah rata-rata dua kelompok secara statistik
terdapat perbedaan disekitar tanggal pengumuman bond rating. Sedangkan
untuk menguji hipotesis 2 dapat dilakukan dengan uji regresi linier
sederhana, yaitu dengan Uji Koefesien Determinasi.
Setelah uji koefisien determinasi dilakukan, maka dapat dilakukan uji
Regresi Linier Sederhana.
Model persamaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Y = α + βX
Dimana :
Y = Tingkat Perubahan Return
α = konstanta
X = peringkat obligasi
β = Koefisien Regresi peringkat obligasi
Berdasarkan hasil pengujian regresi linier sederhana, dapat dilakukan
pengujian terhadap hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Ha1: Terdapat perbedaan yang signifikan antara return saham sebelum dan
sesudah pengumuman bond rating.
Ha2 : Terdapat pengaruh peringkat obligasi terhadap perubahan return
saham.
22
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Objek Penelitian
Objek penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (go publik), yang hutangnya di peringkatkan oleh PT
Pefindo pada tahun 2008-2010.
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian
Pengolahan data dalam penelitian skripsi ini menggunakan Microsoft
Axcel dan Statistical Package for the Social Science (SPSS). Data yang
diolah adalah tanggal pengumuman bond rating perusahaan, dan harga
saham harian masing-masing perusahaan 5 hari sebelum dan 5 hari
sesudah pengumuman bond rating.
4.3 Analisa Data
Alat statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda rata-rata
dan regresi linier sederhana. Berikut Tabel 4.1 yang menyajikan matriks
pengumuman bond rating untuk seluruh sampel yang diperoleh.
Tabel 4.1 Matriks Pengumuman Bond Rating
Bond
Rating
AAA AA+ AA AA- A+ A A- BBB
+
BBB D Jumlah
Jumlah 1 6 7 8 3 2 3 3 2 1 36
% 2,8 16,7 19,4 22,2 8,3 5,6 8,3 8,3 5,6 2,8 100
Sumber : Data yang diolah Peneliti, 2012
23
Dari matriks Tabel 4.1 diatas terlihat rata-rata perusahaan yang
mengumumkan bond rating. Perusahaan yang paling banyak berada pada
peringkat AA- dengan 22,2%, diikuti oleh AA dengan 19,4% kemudian
peringkat AA+ dengan 16,7%, diikuti dengan A+, A-, dan BBB dengan
8,3% lalu peringkat A dan BBB dengan 5,6% dan peringkat AAA dan D
masing-masing 2,8%. Sedangkan pada peringkat AAA+, AAA-, BBB-,
BB+, BB, BB-, B+, B, B-, CCC+, CCC, CCC-, dan SD tidak ada satupun
perusahaan yang berada pada peringkat tersebut.
1.4 Analisis Deskriptif
Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan SPSS, diperoleh
statistik deskriptif yang memberikan penjelasan mengenai nilai minimum,
nilai maksimum, nilai rata-rata (mean) dan nilai standar deviasi dari
variabel penelitian.
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Statistik Deskriptif Perubahan Return
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Tingkat_Perubahan_Return -.016405 .1009613 36
Peringkat_Obligasi 22.944444 4.3814182 36
Sumber : Data olahan SPSS, Lampiran 17
4.5. Pengujian Normalitas Data
Pengujian normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang didapat
berdistribusi normal atau tidak. Untuk mendeteksinya dapat dilakukan
dengan pengujian Test of Normality dengan nilai signifikansi > 0,05.
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Normalitas Data Return Saham Sebelum
dan Sesudah Pengumuman dengan Kolmogorov-Smirnov(a)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ARsebelum Arsesudah
N 36 36
Normal Mean .000883 -.002398
24
Parametersa Std. Deviation .0132798 .0113117
Most Extreme Differences
Absolute .188 .099
Positive .188 .074
Negative -.096 -.099
Kolmogorov-Smirnov Z 1.128 .595
Asymp. Sig. (2-tailed) .157 .871
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Hasil olahan program SPSS pada Lampiran 14
Dari Tabel 4.4 diatas terlihat bahwa nilai signifikan untuk masing-masing
variabel sebelum dan sesudah pengumuman bond rating dimana nilainya
adalah variabel sebelum 0,157 > 0,05. Variabel sesudah 0,871 > 0,05 yang
berarti keseluruhan variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berdistribusi normal.
Tabel 4.5 Pengujian Normalitas Data Tingkat Perubahan Return dan
Peringkat Obligasi dengan Kormogorov-Smirnov (a)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Tingkat_Perubahan_Return
Peringkat_Obligasi
N 36 36
Normal Parameters
a
Mean -.016405 22.944444
Std. Deviation .1009613 4.3814182
Most Extreme Differences
Absolute .104 .215
Positive .090 .215
Negative -.104 -.206
Kolmogorov-Smirnov Z .626 1.290
Asymp. Sig. (2-tailed) .829 .072
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Hasil olahan program SPSS pada Lampiran 16
Dari Tabel 4.5 diatas terlihat bahwa nilai signifikan untuk masing-masing
variabel tingkat perubahan return dan peringkat obligasi berdistribusi
25
normal. Hal ini dapat terlihat dari variabel tingkat perubahan return
dimana nilainya 0,829 > 0,05. Dan Variabel peringkat obligasi dengan
nilai 0,072 > 0,05.
4.6 Pengujian Koefisien Determinasi
Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .094a .009 -.020 .1019841
a. Predictors: (Constant), Peringkat_Obligasi
b. Dependent Variable: Tingkat_Perubahan_Return
Sumber : Data olahan SPSS, Lampiran 17
Pada model summary diatas, angka R sebesar 0,094 menunjukkan bahwa
korelasi atau hubungan antara tingkat perubahan return (Y) dengan
peringkat obligasi (X) tidak kuat yaitu sebesar 9,4%. Sedangkan nilai R
square atau koefisien determinasi adalah 0,009.
4.7 Analisis Regresi Linier Sederhana
Berdasarkan uji normalitas dan uji koefisien determinasi telah diketahui
bahwa data terdistribusi normal, maka dapat dilakukan uji regresi linier
sederhana.
Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.066 .092 -.718 .478
Peringkat_Obligasi .002 .004 .094 .549 .587
a. Dependent Variable: Tingkat_Perubahan_Return
Sumber : Data yang diolah dengan SPSS, lampiran 17
Berikut adalah model persamaan regresi sederhana sebagai berikut :
26
TPR = -0,066+0,002PO
4.8 Pengujian Hipotesis
4.8.1 Pengujian Hipotesis 1
Tabel 4.8 dibawah ini menyajikan hasil hipotesis, yaitu pengujian tentang
perbedaan return sebelum dan sesudah pengumuman bond rating.
Ha1 : Terdapat perbedaan yang signifikan return sebelum dan sesudah
pengumuman bond rating
Tabel 4.8 Pengujian Hipotesis1
Paired Samples Test
Paired Differences
T Df Sig. (2-tailed)
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 ARsebelum - ARsesudah
.0032900 .0201751 .0033625 -.0035362 .0101163 .978 35 .335
Sumber : Hasil olahan dengan SPSS pada Lampiran 14
Dari hasil pengujian Paired Sampel Test dengan nilai sig.2-tailed terlihat
0,335 > 0,05 yang berarti hipotesis ditolak.
Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Suhendra (2009)
yang menyatakan bahwa pengumuman bond rating memiliki kandungan
informasi terhadap perbedaan return saham sebelum dan sesudah
pengumuman. Namun hasil penelitian ini didukung oleh peneliti
sebelumnya yaitu Karyani dan Manurung (2006), Astuti dan Prasetio
(2003), menyatakan bahwa pengumuman bond rating tidak membawa
kandungan informasi yang besar bagi investor sehingga pasar tidak
bereaksi secara signifikan terhadap harga saham.
Hal ini mengindikasikan bahwa pengumuman bond rating tidak
memberikan kandungan informasi yang ekonomis bagi investor. Hal ini
disebabkan karena semakin besar permintaan pasar tehadap saham, maka
semakin tinggi pula harga saham. Sedangkan bond rating hanyalah
27
informasi yang mampu membuat pasar bereaksi tetapi tidak membuat
harga saham meningkat signifikan sehingga tidak mempengaruhi return
saham.
4.6.2 Pengujian Hipotesis 2
Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.066 .092 -.718 .478
Peringkat_Obligasi .002 .004 .094 .549 .587
a. Dependent Variable: Tingkat_Perubahan_Return
Sumber : Data olahan SPSS, Lampiran 16
Ha2 : : Tingkat peringkat obligasi berpengaruh terhadap perubahan
return saham.
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.9, maka hipotesis 2 yang
menyatakan bahwa peringkat obligasi berpengaruh terhadap tingkat
perubahan return saham ditolak karena nilai signifikansi variabel
independen 0,587 > 0,05. Hipotesis 2 ditolak disebabkan karena besarnya
pengaruh peringkat obligasi terhadap tingkat perubahan return saham
hanya sebesar 0,9%. Sedangkan sisanya sebesar 99,1% dipengaruhi oleh
faktor lain yang bukan variabel peringkat obligasi dan tingkat perubahan
return saham.
Hasil penelitian ini didukung oleh peneliti sebelumnya yaitu Karyani dan
Manurung (2006), Astuti dan Prasetio (2003), menyatakan bahwa
peringkat obligasi tidak membawa kandungan informasi yang besar bagi
investor sehingga pasar tidak bereaksi secara signifikan terhadap harga
saham. Hal ini disebabkan karena hubungan peringkat obligasi dengan
tingkat suku bunga obligasi berlawanan arah. Semakin baik peringkat
obligasi suatu perusahaan, bunga yang diberikan relative kecil sehingga
tidak membuat return berubah (Sunariyah, 2004)
28
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan dan analisis
pada bab VI adalah sebagai berikut :
1. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara return saham
sebelum dan sesudah pengumuman bond rating. Hal ini disebabkan karena
return diperoleh berdasarkan besarnya permintaan pasar tehadap saham,
Sedangkan bond rating hanyalah informasi yang mampu membuat pasar
bereaksi tetapi tidak membuat harga saham meningkat signifikan sehingga
tidak mempengaruhi return saham.
2. Peringkat obligasi tidak berpengaruh terhadap tingkat perubahan
return saham. Hal ini disebabkan karena hubungan peringkat obligasi
dengan tingkat suku bunga obligasi berlawanan arah. Oleh karena investor
cenderung berinvestasi pada perusahaan dengan rating yang sangat baik
maka tingkat suku bunga yang diperoleh investor rendah, sehingga tidak
mampu membuat return yang diperoleh investor berubah.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat keterbatasan yang mungkin dapat
diperbaiki pada penelitian selanjutnya. Berikut ini keterbatasan yang
terdapat dalam penelitian ini :
1. Sampel perusahaan yang mengumumkan bond rating hanya di
dasarkan pada data yang jumlahnya terbatas.
29
2. Disini peneliti tidak membedakan adanya kenaikan atau
penurunan bond rating dari perusahaan sampel.
3. Penulis belum mempertimbangkan informasi akuntansi yang lain,
seperti pengumuman deviden, stock split, marger dan akusisi yang
diumumkan disekitar tanggal pengumuman bond rating.
5.3 Saran
Bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini sebaiknya
mempertimbangkan beberapa saran dibawah ini demi hasil yang lebih baik
dan lebih akurat, yaitu :
1. Menggunakan rentang waktu pengamatan yang lebih lama.
2. Mempertimbangkan adanya event lain yang dapat mempengaruhi
perbedaan return saham.
3. Mempertimbangkan kenaikan dan penurunan bond rating pada
sampel perusahaan supaya hasil yang diperoleh lebih baik dan
lebih akurat.
30
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robert.1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta. Mediasoft
Indonesia.
Baker dan Mansi. 2001. The Effect of Limited Liability on the Informativeness of
Earnings: Evidence from the Stock and Bond Markets. Contemporary
Accounting Research
Foster,George.1986. Financial Statement Analysis.5
th edition.Prentice Hall
International
Ghozali,Imam. 2006. Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Harianto,Farid dan Sudomo, Siswanto.1998. Perangkat dan Analisis Investasi di
Pasar Modal Indonesia.Jakarta. PT Bursa Efek Jakarta
Husnan, Suad.2003. Dasar-Dasar Teori Portofolio. Edisi Ketiga, Cetakan
Ketiga.Yogyakarta. UPP AMP YKPN
Jogiyanto,H.M.2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketiga..
Yogyakarta,BPFE
Karyani dan Manurung.2006. Pengaruh Bond Rating Terhadap Return Saham
Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI (Tesis). Universitas Indonesia
Prasetio dan Astuti, Sri. 2003. Dampak Pengumuman Bond Rating Terhadap
Return Saham Perusahaan di Bursa Efek Jakarta. Simposium
Nasional Akuntansi VI, Surabaya 2003.
Rahardjo, Sapto. 2003. Panduan Investasi Obligasi, Edisi Pertama. Jakarta.
Gramedia Pustaka Utama
Suhendra, Boby. 2009. Analisis perbedaan return saham sebelum, pada saat, dan
sesudah pengumuman bond rating pada perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (skripsi).Universitas Islam Indonesia
Sunariyah.1998. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta. UPP AMP
YKPN
Wibowo, Tri. 2005. Dampak Pengumuman Bond Rating Terhadap Return Saham
Study Empiris pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta Tahun 2001-2005. Universitas Islam Indonesia
Usman, Marzuki dkk.1990. ABC Pasar Modal Indonesa.Jakarta. LPPI & ISEI
Top Related