1
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
NOMOR : KP. 128 TAHUN 2017
TENTANG
PROGRAM DAN TATA CARA PENGAWASAN DAN INVESTIGASI KESELAMATAN
PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA DENGAN PESAWAT UDARA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan lampiran bab 12 butir 12.2 dan butir 12.10 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 90 Tahun 2013 tentang Keselamatan Pengangkutan Barang
Berbahaya Dengan Pesawat Udara, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang Program dan Tata Cara Pengawasan dan Investigasi Keselamatan
Pengangkutan Barang Berbahaya Dengan Pesawat Udara;
Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4956);
2. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
3. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 90 Tahun 2013 tentang Keselamatan Pengangkutan Barang Berbahaya
Dengan Pesawat Udara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1368) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 58 Tahun 2016
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 740);
5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 30 Tahun 2015 tentang Pengenaan Sanksi Administratif
Terhadap Pelanggaran Peraturan Perundang-undangan di Bidang Penerbangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 286);
2
6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 59
Tahun 2015 tentang Kriteria, Tugas, Dan Wewenang Inspketur Penerbangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 409) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 142 Tahun 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1684);
7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 189
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1844) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor PM 86 Tahun 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1012);
8. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: KP 623 Tahun 2015 tentang Prosedur dan Mekanisme Pengenaan Sanksi Administratif Terhadap Pelanggaran
Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Penerbangan;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TENTANG PROGRAM DAN TATA CARA PENGAWASAN DAN INVESTIGASI KESELAMATAN PENGANGKUTAN BARANG
BERBAHAYA DENGAN PESAWAT UDARA.
Pasal 1
(1) Untuk menjamin keselamatan pengangkutan barang
berbahaya dengan pesawat udara, Unit Penyelenggara Bandar Udara, Badan Usaha Bandar Udara, Badan Usaha
Angkutan Udara, Perusahaan Angkutan Udara Asing, Penyedia Jasa Pengamanan Kargo dan Pos, Penyedia Jasa Pendidikan dan Pelatihan Keselamatan Pengangkutan
Barang Berbahaya, Penyedia Jasa Penunjang Kegiatan Penerbangan, Pengelola Gudang Kargo, Pengelola Terminal Kargo dan Badan Usaha lainnya yang mempunyai tanggung
jawab terhadap keselamatanpengangkutan barang berbahaya harus dilakukan pengawasan pengangkutan
barang berbahaya secara berkelanjutan. (2) Pengawasan pengangkutan barang berbahaya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan Program dan Tata Cara Pengawasan dan Investigasi Keselamatan Pengangkutan Barang Berbahaya dengan Pesawat Udara.
(3) Program dan Tata Cara Pengawasan dan Investigasi
Keselamatan Pengangkutan Barang Berbahaya dengan Pesawat Udara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) termuat dalam lampiran I dan II peraturan ini dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
3
Pasal 2
Direktur Keamanan Penerbangan dan Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan ini.
Pasal 3
Pada saat keputusan ini mulai berlaku, Peraturan Direktur
Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 573 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Pengawasan Pengangkutan Barang
Berbahaya Dengan Pesawat Udara, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
Pasal 4
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : JAKARTA Pada tanggal : 05 MEI 2017
____________________________________________ DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
ttd
Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc
Salinan Surat Peraturan ini disampaikan kepada Yth. : 1. Menteri Perhubungan;
2. Sekretaris Jenderal KementerianPerhubungan; 3. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan; 4. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;
5. Para Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara; 6. Para Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara; 7. Para Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara;
8. Direktur Utama PT. Angkasa Pura I (Persero); 9. Direktur Utama PT. Angkasa Pura II (Persero);
10. Para Direktur Badan Usaha Angkutan Udara; 11. Para Perwakilan Perusahaan Angkutan Udara Asing.
4
Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP. 128 TAHUN 2017 Tanggal : 05 MEI 2017
PROGRAM DAN TATA CARA PENGAWASAN DAN INVESTIGASI KESELAMATAN PENGANGKUTAN
BARANG BERBAHAYA DENGAN PESAWAT UDARA
5
BAB 1
KETENTUAN UMUM
1.1 Definisi
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Barang Berbahaya (Dangerous Goods) adalah barang atau bahan yang
dapat membahayakan kesehatan, keselamatan, harta benda dan
lingkungan.
2. Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat
barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas Keselamatan dan Keamanan
Penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.
3. Pesawat Udara adalah setiap mesin atau alat yang dapat terbang di atmosfer karena gaya angkat dari reaksi udara, tetapi bukan karena reaksi udara terhadap permukaan bumi yang digunakan untuk
penerbangan.
4. Kecelakaan (Accident) Barang Berbahaya adalah suatu kejadian yang
terkait dengan keselamatan pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat udara yang menyebabkan kecelakaan fatal atau serius
terhadap orang atau menyebabkan kerusakan parah terhadap harta benda.
5. Kejadian (Incident) Barang Berbahaya adalah suatu kejadian (tidak
termasuk accident barang berbahaya) yang terkait dengan keselamatan
pengangkutan barang berbahaya yang tidak terjadi dalam pesawat udara yang mengakibatkan kerugian orang, kerusakan harta benda,
kebakaran, patah, tumpahan kebocoran cairan atau radiasi atau kejadian lain terkait paket yang tidak ditangani dengan benar.
6. Kejadian Serius (Serious Incident) adalah setiap kejadian terkait dengan pengangkutan barang berbahaya yang mana secara serius
membahayakan pesawat udara atau penumpang.
7. Audit adalah pemeriksaan yang terjadwal, sistematis, dan mendalam terhadap prosedur, fasilitas, personel, dan dokumentasi organisasi penyedia jasa penerbangan untuk melihat tingkat kepatuhan terhadap
ketentuan dan peraturan yang berlaku.
8. Inspeksi adalah pemeriksaan sederhana terhadap pemenuhan standar suatu produk akhir objek tertentu.
9. Pengamatan (Surveillance) adalah kegiatan penelusuran yang mendalam
atas bagian tertentu dari prosedur, fasilitas, personel, dan dokumentasi organisasi penyedia jasa penerbangan dan pemangku kepentingan lainnya untuk melihat tingkat kepatuhan terhadap ketentuan dan
peraturan yang berlaku.
6
10. Investigasi adalah sistematika pencarian dan dokumentasi terhadap
fakta yang relevan dengan suatu kejadian atau dugaan pelanggaran, yang mana hal tersebut digunakan untuk mencapai suatu keputusan untuk mengambil tindakan yang tepat.
11. Kepatuhan (Compliance) adalah kondisi sesuai dengan syarat yang
ditetapkan dalam peraturan.
12. Inspektur adalah personel yang diberi tugas, tanggung jawab dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pengawasan keselamatan pengangkutan barang berbahaya.
13. Pengawasan adalah kegiatan kendali mutu berkelanjutan untuk melihat
pemenuhan peraturan pengangkutan barang berbahaya.
14. Unit Penyelenggara Bandar Udara adalah lembaga pemerintah di bandar
udara yang bertindak sebagai penyelenggara bandar udara, yang memberikan jasa pelayanan kebandarudaraan untuk Bandar Udara
yang belum diusahakan secara komersial.
15. Badan Usaha Bandar Udara adalah badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, atau badan hukum Indonesia berbentuk perseroan terbatas atau koperasi yang kegiatan utamanya mengoperasikan bandar
udara untuk pelayanan umum.
16. Badan Usaha Angkutan Udara adalah badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, atau badan hukum Indonesia berbentuk perseroan
terbatas atau koperasi, yang kegiatan utamanya mengoperasikan pesawat udara untuk digunakan mengangkut penumpang, kargo, dan/atau pos dengan memungut pembayaran.
17. Perusahaan Angkutan Udara Asing adalah perusahaan angkutan udara
niaga yang telah ditunjuk oleh negara mitrawicara berdasarkan perjanjian bilateral dan/atau multilateral dan disetujui oleh Pemerintah
Republik Indonesia. 18. Objek Pengawasan adalah Unit Penyelenggara Bandar Udara, Badan
Usaha Bandar Udara, Badan Usaha Angkutan Udara, Perusahaan Angkutan Udara Asing, Penyedia Jasa Pengamanan Kargo dan Pos,
Penyedia Jasa Pendidikan dan Pelatihan Bidang Keselamatan pengangkutan barang berbahaya, Penyedia Jasa Penunjang Kegiatan Penerbangan, Pengelola Gudang Kargo, dan Badan usaha lainnya yang
mempunyai tanggung jawab terhadap keselamatan pengangkutan barang berbahaya.
19. Otoritas Bandar Udara adalah lembaga pemerintah yang diangkat oleh Menteri dan memiliki kewenangan untuk menjalankan dan melakukan
pengawasan terhadap dipenuhinya ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan pelayanan penerbangan.
20. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan Udara.
7
21. Direktorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
22. Direktur adalah Direktur yang membidangi pengangkutan barang berbahaya.
23. Direktorat adalah Direktorat yang membidangi pengangkutan barang berbahaya.
24. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara.
1.2 Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Program dan Tata Cara Pengawasan dan Investigasi Keselamatan Pengangkutan Barang Berbahaya Dengan Pesawat Udara
meliputi: 1.2.1 semua objek pengawasan yang terkait dengan pelaksanaan
keselamatan pengawasan pengangkutan barang berbahaya dengan
pesawat udara yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal, Otoritas Bandar Udara dan Objek Pengawasan;
1.2.2 tanggung jawab dan wewenang pelaksanaan pengawasan keselamatan pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat udara.
1.2.3 kriteria inspektur keselamatanpengangkutan barang berbahaya;
1.2.4 jenis-jenis kegiatan pengawasan keselamatan pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat udara; dan
1.2.5 tahapan dalam proses pengawasan keselamatan pengangkutan barang
berbahaya dengan pesawat udara.
1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Program Pengawasan dan Investigasi Keselamatan
Pengangkutan Barang Berbahaya Dengan Pesawat Udara 1.3.1.1 Sebagai pedoman dalam pengawasan terhadap penerapan
peraturan keselamatan pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat udara.
1.3.1.2 Sebagai petunjuk dalam pelaksanaan dan pengalokasian
tanggunng jawab pengawasan. 1.3.1.3 Sebagai pengawasan yang berkelanjutan untuk melihat
tingkat pemenuhan peraturan keselamatan pengangkutan
barang berbahaya dengan pesawat udara. 1.3.1.4 Untuk melakukan tindakan korektif dan penegakan hukum
terhadap penyimpangan pemenuhan peraturan keselamatan pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat udara.
1.3.1.5 Untuk melakukan evaluasi terhadap efektifitas pelaksanaan peraturan keselamatan pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat udara.
1.3.2 Tujuan Tata Cara Pengawasan dan Investigasi Keselamatan Pengangkutan Barang Berbahaya Dengan Pesawat Udara
1.3.2.1 Memberikan pemahaman kepada inspektur keselamatan pengangkutan barang berbahaya mengenai proses dan jenis pengawasan termasuk investigasi yang dilakukan sesuai
ketentuan.
8
1.3.2.2 Memberikan petunjuk teknis kepada inspektur keselamatan barang berbahaya dalam perencanaan, pelaksanaan,
pelaporan, tindakan korektif dan tindak lanjut hasil pengawasan keselamatan pengangkutan barang berbahaya.
1.3.2.3 Memberikan petunjuk dan tata acara pentahapan kegiatan
dalam pengawasan keselamatan pengangkutan barang berbahaya.
1.3.2.4 Memberikan standar bentuk pengawasan keselamatan pengangkutan barang berbahaya.
1.3.2.5 Memberikan panduan dalam penilaian buku manual
pengangkutan barang berbahaya (Dangerous Goods Handling Manual) dan pedoman penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan (Training Procedure Manual) objek pengawasan.
1.4 Sasaran
1.4.1 standarisasi kinerja inspektur keselamatanbarang berbahaya. 1.4.2 Penerapan kegiatan pengawasan keselamatan pengangkutan barang
berbahaya secara efektif dan efisien.
1.4.3 Penerapan buku manual pengangkutan barang berbahaya (Dangerous Goods Handling Manual) dan pedoman penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan (Training Procedure Manual) objek pengawasan secara menyeluruh efektif dan efisien.
1.4.4 Pemenuhan peraturan keselamatan pengangkutan barang berbahaya, standar dan rekomendasi praktis ICAO dengan mempertimbangkan keselamatan, keteraturan, serta efesiensi
penerbangan.
9
BAB 2
PEMBAGIAN TANGGUNG JAWAB
2.1 Direktur Jenderal
Dalam melaksanakan tanggung jawab pengawasan keselamatan pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat udara, Direktur Jenderal mendelegasikan kepada Direktur dan Kepala Kantor.
2.2 Direktur
2.2.1 Bertanggungjawab pada pelaksanaan pengawasan keselamatan
pengangkutan barang berbahaya.
2.2.2 Berwenang untuk:
a. menyusun, melaksanakan, mengembangkan, mempertahankan dan mengevaluasi program dan tata cara pengawasan dan
investigasi keselamatan pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat udara;
b. menyusun, mengkoordinasikan dan melaksanakan program kerja
pengawasan keselamatan pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat udara;
c. memastikan inspektur memahami dan melaksanakan petunjuk
teknis pengawasan dan investigasi keselamatan pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat udara yang telah ditetapkan;
d. membentuk dan menunjuk tim inspektur pelaksanaan audit atau investigasi;
e. membangun proses pengumpulan informasi tentang identifikasi
bahaya (hazard identification) dalam keselamatan pengangkutan barang berbahaya dari sumber di luar sistem pengawasan;
f. melakukan investigasi terhadap setiap kejadian (incident), kejadian serius (serious incident), dan kecelakaan (accident) keselamatan
pengangkutan barang berbahaya; g. mengevaluasi terhadap hasil kegiatan pengawasan dan investigasi
keselamatan pengangkutan barang berbahaya;
h. memastikan langkah-langkah perbaikan yang harus dilakukan sesuai dengan tingkat bahaya yang telah diidentifikasi;
i. menetapkan tindakan korektif dan penegakan hukum berdasarkan hasil kegiatan pengawasan dan investigasi keselamatan pengangkutan barang berbahaya;
j. melakukan monitoring penyelesaian tindakan korektif yang dilakukan oleh objek pengawasan;
k. mengelola dan mengevaluasi jadwal kerja, catatan pelatihan dan
laporan tahunan dari inspektur; l. melakukan investigasi terhadap setiap kejadian (incident), kejadian
serius (serious incident), dan kecelakaan (accident) keselamatan pengangkutan barang berbahaya;
m. melakukan penilaian terhadap laporan hasil pengawasan internal objek pengawasan;
n. mendokumentasikan laporan kegiatan pengawasan dan investigasi
keselamatan pengangkutan barang berbahaya; dan
10
o. melaporkan hasil kegiatan pengawasan dan investigasi keselamatan pengangkutan barang berbahaya kepada Direktur
Jenderal.
2.3 Kepala Kantor
2.3.1 Bertanggungjawab melaksanakan pengawasan keselamatan pengangkutan barang berbahaya di wilayah kerjanya.
2.3.2 Berwenang untuk: a. menyusun, menetapkan dan melaksanakan program kerja
inspeksi dan pengamatan (surveillance); b. menentukan dan membagi tugas pelaksanaan inspeksi,
pengamatan (surveillance) dan investigasi;
c. memastikan inspektur penanganan barang berbahaya memahami petunjuk teknis tata cara pengawasan keselamatan pengangkutan
barang berbahaya dengan pesawat udara; d. membentuk dan menunjuk tim inspektur pelaksana inspeksi,
pengamatan (surveillance) dan investigasi;
e. mengevaluasi hasil kegiatan inspeksi, pengamatan (surveillance) dan investigasi;
f. menetapkan tindakan korektif dan penegakan hukum berdasarkan hasil kegiatan inspeksi, pengamatan (surveillance) dan investigasi;
g. melakukan monitoring penyelesaian tindakan korektif yang dilakukan oleh objek pengawasan;
h. melakukan investigasi terhadap setiap kejadian (incident), kejadian
serius (serious incident), dan kecelakaan (accident) keselamatan pengangkutan barang berbahaya;
i. menerima dan melakukan penilaian terhadap laporan hasil pengawasan dan investigasi internal objek pengawasan;
j. melaporkan hasil penilaian laporan pengawasan dan investigasi
internal objek pengawasan setiap bulan kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada Direktur;
k. mengambil tindakan terhadap hasil penilaian laporan pengawasan dan investigasi internal objek pengawasan;
l. mengelola dan mengevaluasi jadwal kerja, catatan pelatihan,
laporan bulanan dan tahunan dari inspektur; m. mendokumentasikan laporan kegiatan inspeksi, pengamatan
(surveillance) dan investigasi;dan n. melaporkan hasil kegiatan inspeksi, pengamatan (surveillance) dan
investigasi kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada
Direktur.
2.4 Inspektur KeselamatanBarang Berbahaya
2.4.1 Melaksanakan pengawasan kepada objek pengawasan.
2.4.2 Berwenang untuk: a. mendapatkan akses secara penuh untuk mengambil data dan
informasi pada objek pengawasan;
b. mengambil/mendokumentasikan barang bukti (evidence);
11
c. merekomendasikan kepada Direktur atau Kepala Kantor terkait tindakan penegakan hukum terhadap objek pengawasan yang tidak
patuh terhadap peraturan terkait keselamatan pengangkutan barang berbahaya dan buku manual pengangkutan barang berbahaya (Dangerous Goods Handling Manual) dan pedoman
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (Training Procedure Manual) objek pengawasan yang telah disahkan;
d. memerintahkan objek pengawasan melakukan tindakan korektif secara langsung atas ketidakpatuhan terhadap peraturan terkait
keselamatan pengangkutan barang berbahaya dan buku manual pengangkutan barang berbahaya (Dangerous Goods Handling Manual) dan pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (Training Procedure Manual) objek pengawasan yang telah disahkan;
e. melakukan audit pada Badan Usaha Angkutan Udara atau
Perusahaan Angkutan Udara Asing serta bandar udara terakhir di negara lain yang memiliki penerbangan langsung menuju
Indonesia; f. memberikan klasifikasi tingkat kepatuhan terhadap hasil
pengawasan sesuai dengan tingkat pelanggaran.
2.4.3 Kriteria inspektur keselamatanbarang berbahaya
a. memiliki kompetensi pendidikan dan pelatihan keselamatan pengangkutan barang berbahaya.
b. telah ditetapkan sebagai inspektur penanganan barang berbahaya
oleh Direktur Jenderal. c. untuk inspektur internal telah ditetapkan oleh pimpinan tertinggi
objek pengawasan.
2.4.4 Dalam melaksanakan pengawasan, Inspektur keselamatan barang
berbahaya yang mendapatkan surat perintah tugas dari Direktur/Kepala Kantor harus membentuk tim inspektur.
2.4.5 Tim inspektur sebagaimana dimaksud butir 2.4.4 terdiri dari: a. ketua tim; dan
b. anggota tim.
2.4.6 Ketua Tim sebagaimana dimaksud butir 2.4.5 huruf a, mempunyai
tugas: a. memastikan tahapan dalam pelaksanaan pengawasan
keselamatan pengangkutan barang berbahaya sesuai dengan tata
cara pengawasan keselamatan pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat udara;
b. memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan; c. memastikan kegiatan pengawasan dilakukan sesuai dengan
rencana dan prosedur;
d. memastikan tim dalam melaksanakan pengawasan secara independen, profesional, tidak terpengaruh dengan konflik kepentingan, aspek operasional dan/atau komersial dan objektif;
e. memastikan dan memonitor semua anggota mempunyai tanggung jawab dan melaksanakan tugas-tugas pengawasan yang diberikan;
f. mencatat dan menyimpan hasil catatan pengawasan; g. mengidentifikasi, mengevaluasi, mendiskusikan dan memverifikasi
hasil pengawasan dengan objek pegawasan;
12
h. memberikan rekomendasi kepada objek pengawasan terkait hasil pengawasan;
i. melaporkan hasil pengawasan kepada Direktur atau Kepala Kantor; dan
j. melakukan monitoring penyelesaian tindakan korektif yang
dilakukan oleh objek pengawasan.
2.4.7 Anggota tim sebagaimana dimaksud butir 2.4.5 huruf b, mempunyai tugas: a. melaksanakan persiapan sesuai dengan perencanaan kegiatan
pengawasan; b. melengkapi semua bagian kegiatan pengawasan sesuai dengan
rencana dan prosedur; c. menjalankan tugas-tugas pengawasan secara independen,
profesional, tidak terpengaruh dengan konflik kepentingan, aspek
operasional dan/atau komersial serta objektif; d. menyimpan catatan yang jelas mengenai tindakan yang dilakukan
selama kegiatan pengawasan atau mengumpulkan bukti yang
mendukung temuan; e. menyiapkan laporan hasil pengawasan; dan
f. mendukukung ketua tim melakukan monitoring penyelesaian tindakan korektif yang dilakukan oleh objek pengawasan.
13
BAB 3
PROGRAM PENGAWASAN
3.1 Gambaran Umum
3.1.1 Pengawasan keselamatan pengangkutan barang berbahaya dilaksanakan untuk melakukan kegiatan kendali mutu yang berkelanjutan guna menilai pemenuhan penerapan standar
keselamatan pengangkutan barang berbahaya yang dilakukan oleh objek pengawasan dan identifikasi bahaya (hazard identification)
dalam pengangkutan barang berbahaya.
3.1.2 Pengawasan keselamatan pengangkutan barang berbahaya harus
mengacu kepada peraturan nasional terkait keselamatan pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat udara dan buku
manual pengangkutan barang berbahaya (Dangerous Goods Handling Manual) objek pengawasan yang telah disahkan oleh Direktur Jenderal.
3.1.3 Inspektur melaksanakan pengawasan keselamatan pengangkutan
barang berbahaya atas perintah Direktur Jenderal dan/atau Kepala Kantor.
3.1.4 Jenis kegiatan pengawasan pengangkutan barang berbahaya sebagaimana dimaksud pada butir 3.1.3 meliputi:
a. audit; b. inspeksi; dan c. pengamatan (surveillance).
3.1.5 Kegiatan pengawasan untuk penyedia jasa pendidikan dan pelatihan
personel keselamatan pengangkutan barang berbahaya terdiri dari : a. audit; dan b. inspeksi.
3.2 Audit
3.2.1 Pengawasan berupa audit bertujuan untuk: a. memastikan bahwa seluruh ketentuan dalam peraturan
keselamatan pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat udara dilaksanakan oleh objek pengawasan;
b. memastikan pencapaian tingkat pemenuhan standar dan efektifitas
pelaksanaan langkah-langkah keselamatan penerbangan; c. mengidentifikasi pemenuhan standar dan prosedur keselamatan
pengangkutan barang berbahaya; dan d. mengidentifikasi keselamatan pengangkutan barang berbahaya
yang membutuhkan perbaikan tindakan korektif dalam
peningkatan keselamatan penerbangan.
3.2.2 Audit dilaksanakan sebagai berikut:
a. berdasarkan program kerja yang telah disusun;
14
b. dilakukan pemberitahuan kepada objek pengawasan, untuk memberi kesempatan kepada objek pengawasan mempersiapkan
dokumen dan perangkat lainnya; c. audit oleh Direktorat Jenderal dilaksanakan dengan jangka waktu
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun berdasarkan
penilaian resiko; d. audit internal oleh objek pengawasan dilaksanakan dengan jangka
waktu sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun; dan e. hasil audit Direktorat Jenderal disampaikan kepada objek
pengawasan.
3.3 Inspeksi
3.3.1 Pengawasan berupa inspeksi untuk:
a. memastikan bahwa 1 (satu) atau beberapa aspek dalam ketentuan
keselamatan pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat udara pada objek pengawasan dilaksanakan sesuai ketentuan;
b. memastikan tingkat pencapaian dan efektifitas pelaksanaan
prosedur keselamatan pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat udara;
c. mengidentifikasi pemenuhan standar dan prosedur keselamatan pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat udara dan memastikan tindakan korektif;
d. mengidentifikasi kerentanan pada area yang masih perlu perbaikan/peningkatan keselamatan penerbangan; dan
e. memastikan tindakan korektif hasil audit telah dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan.
3.3.2 Inspeksi dilaksanakan sebagai berikut: a. berdasarkan program kerja yang telah disusun atau berdasarkan
penilaian resiko;
b. pelaksanaan dapat diberitahukan atau tidak diberitahukan kepada objek pengawasan dalam setiap inspeksi; dan
c. hasil inspeksi disampaikan kepada objek pengawasan. 3.4 Pengamatan (surveillance)
3.4.1 Pengawasan berupa pengamatan untuk:
a. mengevaluasi dan mengidentifikasi terhadap efektifitas prosedur,
fasilitas, personel dan langkah-langkah keselamatan penerbangan; dan
b. mengidentifikasi terhadap kerawanan (vulnerability) yang dapat mengganggu keselamatan penerbangan pada objek pengawasan serta sebagai masukan untuk perubahan/perbaikan kebijakan di
tingkat nasional dan objek pengawasan.
3.4.2 Pengamatan dilakukan dalam hal, antara lain: a. pembangunan, pengembangan atau penambahan fasilitas objek
pengawasan;
b. adanya penambahan rute baru dan/atau perubahan tipe pesawat; dan
c. dibutuhkan peningkatan kewaspadaan keselamatan penerbangan.
15
3.4.3 Pengamatan dilaksanakan sebagai berikut: a. berdasarkan program kerja yang telah disusun atau berdasarkan
penilaian resiko; b. diberitahukan kepada objek pengawasan; dan c. hasil pengamatan disampaikan kepada objek pengawasan.
3.5 Investigasi
3.5.1 Inspektur keselamatan barang berbahaya dapat melakukan investigasi
terhadap setiap kecelakaan (accident) dan kejadian (incident) barang
berbahaya.
3.5.2 Hasil investigasi sebagaimana dimaksud butir 3.5.1 dievaluasi dan dianalisa untuk dijadikan sebagai bahan informasi dan pembelajaran agar tidak terulang kejadian yang sama di masa yang akan datang.
3.5.3 Hasil investigasi disampaikan kepada obejek pengawasan.
3.5.4 Laporan investigasi yang dalam kesimpulannya menemukan unsur
pelanggaran tindak pidana penerbangan dapat disampaikan kepada Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagai tindakan penegakan hukum.
16
BAB 4
TAHAPAN KEGIATAN PENGAWASAN
4.1 Perencanaan Pengawasan
4.1.1 Direktur dan Kepala Kantor menyusun rencana pengawasan tahunan
dengan mempertimbangkan identifikasi bahaya (hazard identification)
untuk menentukan prioritas dan frekuensi kegiatan pengawasan.
4.1.2 Hasil identifikasi bahaya(hazard identification) dapat digunakan dalam pengambilan keputusan untuk membangun strategi guna menghilangkan resiko dari bahaya (hazard) atau menentukan mitigasi
oleh Direktur dan Kepala Kantor.
4.1.3 Kegiatan pengawasan sebagaimana dimaksud butir 4.1.1 dilakukan dengan tahapan seperti bagan dalam lampiran II peraturan ini.
4.2 Persiapan Pengawasan
4.2.1 Persiapan pengawasan meliputi:
a. administrasi;
b. dokumen pendukung; dan c. alat kelengkapan pengawasan.
4.2.2 Persiapan administrasi sebagaimana dimaksud butir 4.2.1 huruf a
meliputi :
a. pembentukan dan penetapan tim inspektur; b. pembuatan surat perintah tugas; c. penyusunan jadwal pelaksanaan;dan
d. pembuatan dan pengiriman surat pemberitahuan ke objek pengawasan;
4.2.3 Pembentukan dan penetapan tim inspektur sebagaimana dimaksud
butir 4.2.2 huruf a, dilakukan dengan langkah – langkah sebagai
berikut : a. Direktur atau Kepala Kantor menugaskan inspektur keselamatan
barang berbahaya; b. Inspektur sebagaimana dimaksud huruf a. yang telah
mendapatkan surat perintah tugas membentuk dan menetapkan
tim terdiri dari ketua dan anggota; c. ketua tim merupakan inspektur yang mempunyai level tertinggi
dalam tim, apabila terdapat level yang sama maka ditunjuk yang
lebih berpengalaman dan memiliki jiwa kepemimpinan atau ditunjuk berdasarkan penilaian pimpinan; dan
d. anggota tim merupakan inspektur sesuai dengan kompetensinya.
4.2.4 Anggota tim inspektur sebagaimana dimaksud butir 4.2.3 huruf d,
dapat beranggotakan inspektur internal dengan ketentuan sebagai berikut : a. memiliki kompetensi sesuai ketentuan yang berlaku; dan
17
b. harus bersikap independen, profesional, tidak terpengaruh konflik kepentingan, aspek operasional dan/atau komersial, serta objektif.
4.2.5 Surat pemberitahuan ke objek pengawasan sebagaimana dimaksud
pada butir 4.2.2 huruf d, memuat antara lain:
a. jadwal pelaksanaan; b. pelaksana pengawasan;
c. lingkup pengawasan; dan d. permintaan dokumen pendukung, antara lain;
1) profil objek pengawasan;
2) buku manual pengangkutan barang berbahaya (Dangerous Goods Handling Manual) atau pedoman penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan (Training Procedure Manual) terkait; 3) dokumentasi personel dan training record;
4) laporan pengawasan internal; 5) laporan kejadian (incident), kejadian serius (serious incident),
dan kecelakaan (accident) keselamatan pengangkutan barang berbahaya;
6) dokumentasi fasilitas keselamatan pengangkutan barang
berbahaya; 7) dokumen keselamatan pengangkutan barang berbahaya;
8) dokumen perizinan – perizinan di bidang keselamatan pengangkutan barang berbahaya; dan
9) dokumen lainnya.
4.2.6 Alat kelengkapan pengawasan sebagaimana dimaksud butir 4.2.1
huruf c antara lain:
a. checklist; b. kamera;
c. perangkat komputer; d. printer; e. audio recording; f. alat komunikasi; g. modem jaringan internet;
h. jaket (rompi inspektur); dan i. kartu tanda pengenal inspektur/pas bandar udara.
4.2.7 Checklist sebagaimana dimaksud butir 4.2.6 huruf a terdiri dari
checklist : a. pengawasan keselamatan pengangkutan barang berbahaya untuk
Badan Usaha Angkutan Udara (BUAU) dan Perusahaan Angkutan
Udara Asing (PAUA); dan b. pengawasan penyedia jasa pendidikan dan pelatihan personel
keselamatan pengangkutan barang berbahaya.
4.2.8 Checklist pengawasan keselamatan pengangkutan barang berbahaya
untuk Badan Usaha Angkutan Udara (BUAU) dan Perusahaan Angkutan Udara Asing (PAUA) sebagaimana dimaksud butir 4.2.7 huruf a terdiri dari :
a. audit; b. inspeksi; dan
c. pengamatan (surveillance).
18
4.2.9 Checklist pengawasan penyedia jasa pendidikan dan pelatihan personel
keselamatanbarang berbahaya sebagaimana dimaksud butir 4.2.7 huruf b terdiri dari :
a. audit; dan b. inspeksi.
4.2.10 Contoh surat pemberitahuan pengawasan dan investigasi sebagaimana dimaksud butir 4.2.5 tercantum dalam lampiran III peraturan ini.
4.2.11 Format Checklist kegiatan pengawasan sebagaimana dimaksud butir
4.2.7 tercantum dalam lampiran IV peraturan ini.
4.3 Pelaksanaan Pengawasan
4.3.1 Kegiatan pelaksanaan pengawasan, terdiri dari : a. rapat pembukaan; b. pelaksanaan pengawasan;
c. pengarahan harian; d. penyusunan draft temuan dan rekomendasi; dan
e. rapat penutupan.
4.3.2 Rapat pembukaan sebagaimana dimaksud butir 4.3.1 huruf a,
melakukan kegiatan antara lain : a. perkenalan tim inspektur;
b. penjelasan agenda dan ruang lingkup pengawasan; dan c. penjelasan metodologi pelaksanaan pengawasan.
4.3.3 Pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud butir 4.3.1 huruf b menggunakan metodologi antara lain: a. wawancara;
b. tinjauan dokumen; c. tinjauan lapangan; dan
d. pencatatan temuan.
4.3.4 Pengarahan harian sebagaimana dimaksud butir 4.3.1 huruf c, antara
lain : a. pembagian tugas tim inspektur dan tim pendamping;
b. mengumpulkan informasi temuan; dan c. mengidentifikasi, mengevaluasi, mendiskusikan dan
memverifikasi hasil pengawasan dengan objek pengawasan.
4.3.5 Pada saat tinjauan lapangan sebagaimana dimaksud butir 4.3.3 huruf
c, ditemukan keadaan/kondisi ketidakpatuhan yang berdampak
langsung terhadap keselamatan pengangkutan barang berbahaya, inspektur harus :
a. menginformasikan kepada ketua tim untuk diteruskan kepada Direktur / Kepala Kantor;
19
b. memberitahukan dan memerintahkan pimpinan objek pengawasan untuk mengambil langkah – langkah penanganan;
dan c. menghentikan sementara kegiatan pengangkutan barang
berbahaya setelah mendapat izin Direktur/Kepala Kantor, apabila
objek pengawasan tidak mengambil langkah – langkah penanganan.
4.3.6 Keadaan/kondisi ketidakpatuhan yang berdampak langsung terhadap
keselamatan pengangkutan barang berbahaya sebagaimana dimaksud
butir 4.3.5, antara lain keadaan/kondisi yang tidak memenuhi ketentuan terkait:
a. personel keselamatan barang berbahaya tidak memiliki lisensi; b. kelengkapan dokumen keselamatan pengangkutan barang
berbahaya;
c. prosedur dan kondisi pengemasan; d. pemberian tanda dan label (Marking and Labeling); e. penerimaan kiriman barang berbahaya (Dangerous Goods
Acceptance); f. keselamatandan penyimpanan barang berbahaya;
g. pemuatan dan penurunan barang berbahaya (loading and unloading); dan
h. keselamatan barang berbahaya yang dibawa oleh penumpang dan awak pesawat udara.
4.3.7 Penyusunan draft temuan dan rekomendasi sebagaimana dimaksud
butir 4.3.1 huruf d, antara lain :
a. mengumpulkan dan mendiskusikan hasil pengawasan; b. menyusun draft rekomendasi;
c. memastikan bukti (evidence) setiap temuan; dan d. membuatdraft laporan akhir.
4.3.8 Rapat penutupan sebagaimana dimaksud butir 4.3.1 huruf e, antara
lain :
a. memaparkan hasil pengawasan dan temuan yang berdampak langsung terhadap keselamatan pengangkutan barang berbahaya
(jika ada); b. memberikan tanggapan terhadap hasil pengawasan oleh objek
pengawasan;
c. menyampaikan prosedur tindak lanjut hasil pengawasan; dan d. membuat berita acara pelaksanaan.
4.3.9 Dalam rapat pembukaan, pengarahan harian dan rapat penutupan harus dihadiri oleh pimpinan / pejabat objek pengawasan yang
mempunyai kewenangan untuk mengambil keputusan.
4.3.10 Hasil temuan kegiatan pelaksanaan pengawasan sebagaimana
dimaksud butir 3.1.4 diklasifikasikan berdasarkan tingkat kepatuhan yaitu:
a. patuh (C) : comply; b. tidak patuh (NC) : not comply; dan c. tidak diberlakukan ketentuan (NA) : not applicable.
20
4.3.11 Kategori patuh (C) sebagaimana dimaksud butir 4.3.10 huruf a yaitu sudah memenuhi ketentuan peraturan di bidang keselamatan
pengangkutan barang berbahaya.
4.3.12 Kategori tidak patuh (NC) sebagaimana dimaksud butir 3.4.10 huruf b
yaitu tidak memenuhi ketentuan peraturan di bidang keselamatan pengangkutan barang berbahaya.
4.3.13 Kategori tidak diberlakukan ketentuan (NA) sebagaimana dimaksud
butir 3.4.10 huruf c yaitu ketentuan atau prosedur tidak dapat
diterapkan pada objek pengawasan.
4.3.14 Format Berita Acara pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud butir 4.3.8 huruf d tercantum dalam lampiran V peraturan ini.
4.4 Pelaporan
4.4.1 Tim Inspektur yang melaksanakan pengawasan harus membuat laporan hasil pengawasan secara tertulis dan formal kepada Direktur
atau Kepala Kantor.
4.4.2 Laporan tertulis sebagaimana dimaksud butir 4.4.1 dibuat dengan
jangka waktu sebagai berikut : a. laporan audit paling lama 14 (empat belas) hari kerja; b. laporan inspeksi paling lama 7 (tujuh) hari kerja; dan
c. laporan pengamatan (surveillance) paling lama 7 (tujuh) hari kerja.
4.4.3 Laporan tertulis sebagaimana dimaksud butir 4.4.2 dapat diberikan perpanjangan waktu oleh atasan langsung dikarenakan kondisi force majeur, antara lain : inspektur sakit dan bencana alam.
4.4.4 Hasil pengawasan sebagaimana dimaksud butir 4.4.1 dibuat dalam
bentuk tabel hasil pengawasan.
4.4.5 Laporan tertulis sebagaimana dimaksud butir 4.4.2 yang telah disetujui oleh Direktur/Kepala Kantor harus disampaikan kepada objek pengawasan dengan tembusan Direktur Jenderal.
4.4.6 Laporan sebagaimana butir 4.4.5 dimasukkan ke dalam sistem data
base.
4.4.7 Format laporan, tabel hasil pengawasan dan surat pemberitahuan
kepada objek pengawasan sebagaimana tercantum dalam lampiran VI peraturan ini.
21
BAB 5
INVESTIGASI KESELAMATAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA DENGAN PESAWAT UDARA
5.1 Gambaran Umum
Direktur Jenderal melaksanakan investigasi terhadap setiap kejadian (incident), kejadian serius (serious incident), dan kecelakaan (accident) keselamatanpengangkutan barang berbahaya.
5.2 Persiapan
5.2.1 Persiapan pelaksanaan investigasi meliputi :
a. administrasi; b. dokumen pendukung; dan
c. alat kelengkapan investigasi.
5.2.2 Persiapan administrasi meliputi :
a. pembuatan surat perintah tugas; b. pembentukan dan penetapan tim inspektur; c. penyusunan jadwal pelaksanaan; dan
d. pembuatan dan pengiriman surat pemberitahuan ke objek pengawasan.
5.2.3 Pembentukan dan penetapan tim inspektur sebagaimana butir 5.2.2
huruf b, dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut :
a. Direktur atau Kepala Kantor menugaskan inspektur penanganan barang berbahaya;
b. inspektur sebagaimana dimaksud huruf a. yang telah mendapatkan
surat perintah tugas membentuk dan menetapkan tim terdiri dari ketua dan anggota;
c. ketua tim adalah inspektur yang mempunyai level tertinggi dalam tim, apabila terdapat level yang sama maka ditunjuk yang lebih berpengalaman dan memiliki jiwa kepemimpinan; dan
d. anggota tim adalah inspektur sesuai dengan kewenangannya.
5.2.4 Dokumen pendukung sebagaimana dimaksud butir 5.2.1 huruf b meliputi : a. dokumen peraturan terkait;
b. buku manual pengangkutan barang berbahaya (Dangerous Goods Handling Manual) terkait;
c. hasil pengawasan sebelumnya; dan d. dokumen terkait lainnya.
5.2.5 Alat kelengkapan investigasi sebagaimana dimaksud butir 5.2.1 huruf c antara lain:
a. kamera; b. perangkat komputer; c. printer; d. audio recording; e. alat komunikasi;
f. modem jaringan internet;
22
g. jaket (rompi inspektur); dan h. kartu tanda pengenal inspektur/pas bandar udara.
5.3 Pelaksanaan investigasi
5.3.1 Kegiatan pelaksanaan investigasi, terdiri dari : a. pertemuan pembukaan dengan objek investigasi;
b. pelaksanaan kegiatan investigasi; c. penyusunan draft temuan dan rekomendasi; dan d. pertemuan penutup dengan objek investigasi.
5.3.2 Pertemuan pembukaan sebagaimana dimaksud butir 5.3.1 huruf a,
antara lain : a. perkenalan tim investigasi;dan b. agenda dan ruang lingkup investigasi.
5.3.3 Pelaksanaan kegiatan investigasi sebagaimana dimaksud butir 5.3.1
huruf b,antara lain:
a. wawancara; b. tinjauan dokumen;
c. tinjauan lapangan; dan d. pencatatan hasil investigasi.
5.3.4 Penyusunan draft temuan dan rekomendasi sebagaimana dimaksud butir 5.3.1 huruf c, antara lain: a. mengumpulkan dan mendiskusikan hasil investigasi;
b. menyusun draft rekomendasi; c. memastikan bukti (evidence) setiap temuan; dan
d. membuat draft laporan akhir investigasi.
5.3.5 Pertemuan penutup sebagaimana dimaksud butir 5.3.1 huruf d, tim
investigasi menyampaikan hasil investigasi.
5.4 Pelaporan
5.4.1 Tim investigasi yang melaksanakan investigasi harus membuat laporan
hasil investigasi secara tertulis dan formal kepada Direktur atau Kepala Kantor.
5.4.2 Laporan tertulis sebagaimana dimaksud butir 5.4.1 dibuat dalam
jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja.
5.4.3 Laporan tertulis sebagaimana dimaksud butir 5.4.2 dapat diberikan
perpanjangan waktu oleh atasan langsung dikarenakan kondisi force majeur antara lain : inspektur sakit dan bencana alam.
5.4.4 Laporan tertulis sebagaimana butir 5.4.2 yang telah disetujui oleh Direktur atau Kepala Kantor harus disampaikan kepada objek
investigasi dengan tembusan Direktur Jenderal.
5.4.5 Laporan investigasi sebagaimana dimaksud dalam butir 5.4.1 sebagai
hasil dari tindakan penegakan hukum dapat disampaikan kepada Penyidik Pegawai Negeri Sipil.
23
5.4.6 Inspektur harus memastikan objek investigasi: a. menindaklanjuti laporan hasil investigasi; dan
b. menyampaikan tindak lanjut hasil investigasi kepada Direktur atau
Kepala Kantor.
5.4.7 Laporan sebagaimana butir 5.4.4 dimasukkan kedalam sistem data base.
5.4.8 Format laporan hasil investigasi sebagaimana dimaksud butir 5.4.1 sebagaimana tercantum dalam lampiran VII peraturan ini.
24
BAB 6
MONITOR TINDAKAN KOREKTIF
6.1 Inspektur harus memastikan objek pengawasan menindaklanjuti hasil
pengawasan.
6.2 Penyelesaian terhadap temuan hasil pengawasan sebagaimana dimaksud
butir 6.1 harus ditindaklanjuti dengan : a. tindakan penyelesaian segera saat ditemukan; dan
b. rencana penyelesaian tindakan korektif. 6.3 Inspektur harus memastikan objek pengawasan memberikan tanggapan dan
rencana penyelesaian tindakan korektif disampaikan kepada Direktur atau Kepala Kantor paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah
menerima hasil pengawasan secara tertulis. 6.4 Inspektur harus memastikan rencana penyelesaian tindakan korektif
sebagaimana dimaksud pada butir 6.3 memuat langkah – langkah sebagai berikut : a. rencana tindakan dan jangka waktu penyelesaian tindakan korektif; dan
b. langkah-langkan tindakan mitigasi sebelum tindakan korektif selesai.
6.5 Inspektur melakukan evaluasi dan dapat mengajukan jenis dan jangka waktu tindakan perbaikan dan langkah-langkah penegakan aturan yang dibutuhkan terhadap area ketidakpatuhan terkait dengan tindak lanjut
(follow up) penyelesaian tindakan korektif.
6.6 Apabila objek pengawasan tidak memberikan tanggapan sesuai batasan waktu sebagaimana dimaksud butir 6.3 atau penyelesaian tindakan korektif tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh objek pengawasan,
maka Inspektur melaporkan kepada Direktur atau Kepala Kantor.
6.7 Direktur atau Kepala Kantor mempertimbangkan laporan inspektur sebagaimana butir 6.6 untuk ditindaklanjuti dengan memberikan surat peringatan tertulis.
6.8 Direktur dan Kepala Kantor melakukan monitoring tindak lanjut (follow up) penyelesaian tindakan korektif yang dilakukan oleh objek pengawasan untuk memastikan kesesuaian waktu penyelesaian dan aspek keberhasilan
pemenuhan tindakan korektif.
6.9 Hasil monitoring sebagaimana dimaksud butir 6.8 dibuat ringkasannya.
6.10 Monitoring tindak lanjut (follow up) penyelesaian tindakan korektif dan ringkasan hasil monitoring sebagaimana tercantum dalam lampiran VIII.
6.11 Evaluasi Tindakan Korektif
6.11.1 Hasil monitoring tindak lanjut sebagaimana dimaksud pada butir
6.7, dinyatakan status open atau close.
25
6.11.2 Status open sebagaimana dimaksud butir 6.11.1 dinyatakan apabila penyelesaian tindakan korektif yang disertakan dengan bukti-bukti
pemenuhan belum memenuhi standar atau peraturan dan akan disampaikan secara tertulis kepada objek pengawasan.
6.11.3 Apabila bukti pemenuhan sebagaimana dimaksud butir 6.11.2
diragukan, maka akan dilakukan inspeksi guna memastikan
pemenuhan. 6.11.4 Status close sebagaimana dimaksud butir 6.11.1, dinyatakan apabila
penyelesaian tindakan korektif yang disertakan dengan bukti-bukti pemenuhan telah memenuhi standar atau peraturan dan akan
disampaikan secara tertulis kepada objek pengawasan
6.11.5 Format surat penyampaian hasil evaluasi tindakan korektif
sebagaimana dimaksud butir 6.11.2 dan 6.11.4 sebagaimana tercantum dalam lampiran IX peraturan ini.
6.12 Surat peringatan tertulis sebagaimana dimaksud butir 6.7 terdiri dari :
a. Surat Peringatan ke-1 (SP 1);
b. Surat Peringatan ke-2 (SP 2) apabila dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kalender setelah menerima SP 1, objek pengawasan belum
menindaklanjuti; c. Surat Peringatan ke-3 (SP 3) apabila dalam jangka waktu 14 (empat belas)
hari kalender setelah menerima SP 2, objek pengawasan belum
menindaklanjuti
6.13 Apabila objek pengawasan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari
kalender setelah menerima SP 3 tidak menindaklanjuti, maka Inspektur keselamatanpengangkutan barang berbahaya mengusulkan kepada
Direktur/Kepala Kantor untuk mengundang objek pengawasan memaparkan penyelesaian tindakan korektif dan dibuatkan berita acara evaluasi pernyataan status temuan open atau close.
6.14 Pernyataan status temuan open sebagaimana dimaksud pada butir 6.13
sebagai bahan mengusulkan kepada Direktur Jenderal untuk dikenakan sanksi administratif sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku berupa pembekuan, pencabutan dan/atau denda administratif.
26
BAB 7
MANAJEMEN PENCATATAN ATAU PEREKAMAN
7.1 Direktur dan Kepala Kantor bertanggung jawab terhadap manajemen
pencatatan atau perekaman.
7.2 Seluruh data kegiatan pengawasan, investigasi dan monitor tindakan korektif
harus didokumentasikan berupa catatan atau rekaman.
7.3 Bentuk catatan sebagaimana dimaksud butir 7.1 antara lain berupa:
a. semua lembar kerja, checklist, laporan dan surat;
b. salinan surat yang telah ditandatangani dan dikirim ke objek pengawasan; c. salinan dari semua dokumen lain yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal
mengenai kegiatan pengawasan;
d. surat elektronik (e-mail) yang berisi informasi yang terkait; e. semua dokumen yang diperoleh dan digunakan sebagai alat bukti selama
pelaksanaan kegiatan pengawasan; f. catatan/berkas yang dibuat selama pelaksanaan kegiatan; g. salinan asli catatan terpadu yang dibuat selama masa perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, atau penindaklanjutan kegiatan, kecuali catatan-catatan tersebut sudah disimpan dalam buku catatan yang sesuai. Jika catatan-catatan terpadu sudah disimpan dalam satu buku catatan, berkas
tersebut harus disertai dengan catatan berkas yang menunjukkan bahwa catatan tersebut memang ada; dan
h. catatan tentang semua percakapan yang terkait dengan investigasi atau keputusan pelaksanaan lanjutan.
7.4 Catatan sebagaimana dimaksud butir 7.2 disimpan dalam bentuk hard copy atau soft copy.
7.5 Bentuk rekaman sebagaimana dimaksud butir 7.2 antara lain berupa:
a. rekaman suara; b. rekaman video; dan
c. rekaman foto.
7.6 Catatan dan rekaman harus dikumpulkan, diberikan indeks, disimpan
ditempat yang aman dan dipelihara untuk memastikan bahwa catatan permanen dapat digunakan dan dibaca jika diperlukan.
27
7.7 Catatan dan rekaman harus disimpan untuk jangka waktu 5 tahun.
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
ttd
Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc
28
Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP. 128 TAHUN 2017 Tanggal : 05 MEI 2017
BAGAN TAHAPAN KEGIATAN PENGAWASAN KESELAMATAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA DENGAN PESAWAT UDARA
Mulai
Persiapan
Pelaksanaan
Ada
Temuan ?
Tidak Ada
Temuan Temuan
Laporan
CAP Objek
Pengawasan?
Penyampaian ke
Objek Pengawasan
14 Hari
Penerbitan
SP 1, 2 atau 3
Evaluasi CAP
Penyampaian
ke Objek
Pengawasan
Ada Evidence
CA Sesuai Target
Waktu?
Pelaksanaan
CA oleh Objek
Pengawasan
Usulan
Penerbitan SPSudah SP 3 ?
Panggil Objek
Pengawasan
Untuk Paparan
Status
Closed?
Penyampaian ke
Objek
Pengawasan
Laporan
Selesai
Pembekuan,
Pencabutan,
Denda
YA
Tidak
Tidak
Tidak
Evaluasi CA
YA
Tidak YA
YA
Tidak
YA
Usulan
Penerbitan SP
Status
Closed?
YA
14 Hari
Penerbitan
SP 1, 2 atau 3
Tidak
Sudah SP 3 ?
YA
Tidak
14 hari
Sanksi
administratif
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
ttd
Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc
29
Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP. 128 TAHUN 2017 Tanggal : 05 MEI 2017
SURAT PEMBERITAHUAN PENGAWASAN
Nomor : Lokasi Kantor, (tgl/bln/thn) Klasifikasi : Biasa/rahasia Lampiran : 1(satu) berkas
Perihal : (Audit/Inspeksi/Pengamatan)* Keselamatan Pengangkutan K e p a d a
Barang Berbahaya Yth. (Pimpinan Objek Pengawasan)
di Lokasi Objek Pengawasan
1. Dalam rangka pengawasan keselamatan pengangkutan barang
berbahaya sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 90 Tahun 2013 tentang Keselamatan Pengangkutan Barang
Berbahaya Dengan Pesawat Udara, dengan hormat disampaikan bahwa (Direktorat Keamanan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara/Kantor Otoritas Bandar UdaraWilayah.....)*
akan melaksanakan (audit/inspeksipengamatan)* keselamatan pengangkutan barang berbahaya pada (objek pengawasan) pada
tanggal ................... (agenda terlampir).
2. Sehubungan butir 1 (satu) di atas, untuk kelancaran kegiatan tersebut dimohon : a. menunjuk Pejabat yang terkait untuk mendampingi Tim
Inspektur (Direktorat Keamanan Penerbangan/Kantor Otoritas Bandar UdaraWilayah.....)* selama kegiatan berlangsung;
b. mempersiapkan dokumen yang terkait keselamatan pengangkutan barang berbahaya, antara lain : DGHM,data
personel DG dan training record, laporan incident, serious incident, dan accident DG, fasilitas keselamatanpengangkutan barang berbahaya, dokumen keselamatanpengangkutan barang
berbahaya, dokumen perizinan pengangkutan barang berbahaya dan dokumen pendukung lainnya.
3. Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima
kasih.
An. DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA (Direktur Keamanan Penerbangan/
Kepala kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah....)*
.................................
Pangkat / Gol. Ruang NIP.........................................
Tembusan :
1. Xxxxxxxxxxxxxxxxx ; 2. ……………………….. Ket: * pilih salah satu
30
SURAT PEMBERITAHUAN INVESTIGASI KESELAMATAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA DENGAN PESAWAT UDARA
Nomor : Lokasi Kantor, (tgl/bln/thn) Klasifikasi : Biasa/rahasia Lampiran : Perihal : Investigasi Keselamatan Pengangkutan DG K e p a d a Yth. (Pimpinan Objek Investigasi) di Lokasi Objek Investigasi
1. Dalam rangka investigasi terjadinya .......................................... di lokasi
(objek investigasi), dengan hormat disampaikan bahwa Direktorat Keamanan Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara / Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah ..... akan melaksanakan investigasi keselamatan pengangkutan barang berbahaya pada (objek investigasi) pada tanggal ....................
2. Sehubungan butir 1. (satu) di atas, untuk kelancaran kegiatan tersebut dimohon : a. Menunjuk Pejabat yang terkait untuk mendampingi Tim Inspektur
Direktorat Keamanan Penerbangan/Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah ..... selama kegiatan berlangsung;
b. Mempersiapkan data dukung kebutuhan investigasi.
3. Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
An. DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA DIREKTUR KEAMANAN PENERBANGAN/
KEPALA KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA
................................. Pangkat / Gol. Ruang
NIP......................................... Tembusan :
1. Xxxxxxxxxxxxxxxxx ; 2. Xxxxxxxxxxxxxxxxx ;
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
ttd
Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc
31
Lampiran IV Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP. 128 TAHUN 2017
Tanggal : 05 MEI 2017
CRITICAL ELEMENT, AREA-AREA PENGAWASAN KESELAMATAN PENGANGKUTAN
BARANG BERBAHAYA DAN CHECKLIST PENGAWASAN
I. CRITICAL ELEMENT
CE-1 : Manual pengangkutan barang berbahaya (Dangerous Goods
Handling Manual/DGHM) CE-2 : Kewenangan dan tanggungjawab
CE-3 : Standar Operasi Prosedur (SOP) CE-4 : Kualifikasi personel, pendidikan dan pelatihan (training)
CE-5 : Kendali mutu (Quality Control) CE-6 : Pelaksanaan (implementasi)
II. AREA-AREA PENGAWASAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA
BUAU/PAUA
1. Regulasi dan Organisasi (Legislation /LEG)
a. Manual pengangkutan barang berbahaya (DGHM)
b. Penanggulangan Keadaan Darurat (Emergency Response Plan/ERP) c. SOP-SOP d. Organisasi dan Manajemen
1) Kebijakan pengangkutan DG dan komitmen manajemen 2) Tugas dan fungsi manajemen pengangkutan DG
3) DG Koordinator Pusat dan Station 4) Unit Kendali Mutu (Unit Quality Control)
2. Pendidikan dan Pelatihan (Training/TRG)
a. Program pendidikan dan pelatihan internal b. Seleksi dan rekrutmen serta background check c. Pendidikan dan Pelatihan untuk mendapatkan kompetensi dan lisensi
(Tipe A dan B) d. Pendidikan dan Pelatihan untuk mendapatkan kompetensi (Tipe C, D,
E dan F) e. Program pendidikan dan pelatihan penyegaran f. Materi Ajar Sesuai Tipe
3. Fungsi Kendali Mutu (Quality Control Function/QCF)
a. Program pengawasan internal b. Pelaksanaan kegiatan pengawasan internal
c. Pelaporan dan monitoring (follow up) pengawasan internal
4. Penanganan Barang Berbahaya (Dangerous Goods Handling / HAN)
a. Pembatasan / kebijakan pengangkutan barang berbahaya b. Penerimaan barang berbahaya
c. Penyimpanan barang berbahaya d. Pemuatan dan penempatan barang berbahaya dalam pesawat udara
32
e. Notification To Captain (NOTOC) f. Perlindungan barang berbahaya dari kerusakan
g. Ketentuan Penumpang dan personel pesawat udara yang membawa barang berbahaya
5. Penanggulangan Keadaan Darurat (Emergency Response Plan/ERP)
a. Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat (Emergency Response Plan/ERP)
b. Rencana Penanggulangan Darurat yang melibatkan barang berbahaya dalam penerbangan
c. Rencana Penanggulangan insiden Barang berbahaya tidak sesuai
dengan PTI (Undeclared Dangerous Goods) d. peralatan keselamatankeadaan darurat barang berbahaya
e. pelaporan insiden dan accident terkait barang berbahaya kepada Dirjen Hubud
III. AREA-AREA PENGAWASAN PENYEDIA JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERSONEL KESELAMATAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA
1. Regulasi dan Organisasi (Legislation/LEG)
a. Training procedure manual b. Struktur Organisasi
1) Organisasi
2) Kebijakan diklat 3) Tugas dan fungsi manajemen
c. Ijin penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
2. Kurikulum dan Silabus (KDS)
a. Kurikulum b. Silabus c. Modul materi diklat
3. Sarana dan Prasarana (SDP) a. Perkantoran b. Fasilitas pendidikan dan pelatihan
1) Ruang kelas 2) Peralatan belajar mengajar/praktek 3) Perpustakaan
4) Fasilitas pendukung
4. Sumber daya manusia (SDM) a. Manajemen
b. Administrasi c. Instruktur d. Quality Control
5. Penyelenggaran Pendidikan dan Pelatihan (PPP)
a. Proses seleksi dan rekrutmen b. Jadwal penyelenggaran
c. On the job training d. Pengujian kompetensi e. Penerbitan sertifikat kompetensi
33
6. Fungsi kendali mutu (Quality Control Function/QCF)
a. Program pengawasan internal
b. Pelaksanaan kegiatan pengawasan internal c. Pelaporan dan Monitoring (follow up) pengawasan internal
7. Dokumentasi dan Pelaporan (DDP)
a. Manajemen pencatatan dan perekaman b. Manajemen pelaporan
34
IV. CHECKLIST PENGAWASAN KESELAMATAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA
(BUAU)/PERUSAHAAN ANGKUTAN UDARA ASING (PAUA)
A. AUDIT PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA
1. REGULASI DAN ORGANISASI (REGULATION AND ORGANIZATION/LEG)
Nama Badan Usaha Angkutan Udara Tanggal :
Lokasi (Station) Pukul :
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMENT
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013 11.3.1 11.4.1
CE-1 LEG 1.001
Apakah BUAU telah memiliki ijin penanganan pengangkutan barang berbahaya dari Dirjen Perhubungan Udara. Apakah PAUA telah memiliki ijin penanganan pengangkutan barang berbahaya dari Direktorat Jenderal dan otoritas penerbangan di negara pesawat udara terdaftar?
Periksa apakah BUAU telah memiliki ijin penanganan pengangkutan barang berbahaya dari Direktorat Jenderal Periksa apakah PAUA telah memiliki ijin penanganan pengangkutan barang berbahaya dari Direktorat Jenderal dan otoritas penerbangan di negara pesawat udara terdaftar
PM 90/2013
11.3.2 11.3.3 11.4.2 11.4.3
KP 571/2015
Pasal 4 (3c)
Pasal 5 (1)
CE-1 LEG 1.005
Apakah BUAU memiliki buku manual pengangkutan barang berbahaya (DGHM) yang telah disahkan Dirjen Hubud?
Periksa BUAU apakah : 1. DGHM sekurang-kurangnya memuat:
a. Tujuan manual b. Pengorganisasian fungsi dan tanggungjawab
pelaksanaan DGHM c. kebijakan Badan Usaha Angkutan Udara
terhadap keselamatan pengangkutan barang berbahaya;
d. program pendidikan dan pelatihan personel; e. prosedur penerimaan dan
keselamatanpengangkutan Barang Berbahaya;
35
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMENT
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
Apakah PAUA memiliki buku manual pengangkutan barang berbahaya (DGHM) yang telah disahkan otoritas penerbangan di negara pesawat udara terdaftar?
f. prosedur keselamatan pengangkutan barang bawaan penumpang/kru;
g. prosedur keselamatankeadaan darurat terkait Barang Berbahaya; dan
h. pengawasan internal. i. Lampiran – lampiran
1) acceptance check list 2) Shipper Declaration 3) NOTOC 4) DG Occurrence report
2. DGHM telah disahkan Dirjen Hubud Periksa PAUA apakah DGHM / buku manual lain yang berhubungan dengan keselamatan dan/atau pengangkutan kargo telah disahkan otoritas penerbangan di megara pesawat udara terdaftar
PM 90/2013 11.3.4.a
CE-1 LEG 1.010
Apakah BUAU memelihara dan mengevaluasi DGHM secara berkala
1. Periksa daftar amandemen dalam DGHM apakah telah sesuai dengan : a. Regulasi terkini b. Organisasi BUAU, dan c. Operasional BUAU
2. Amandemen telah disahkan oleh Dirjen Hubud
PM 90 / 2013 11.3.4.a
CE-2 LEG 1.015
Siapa yang bertanggung jawab menyusun, mengembangkan dan mempertahankan efektifitas DGHM BUAU?
Periksa apakah isi DGHM memuat penanggungjawab untuk menyusun, mengembangkan dan mempertahankan efektifitas DGHM BUAU
KP 571/2015
Pasal 4
CE-2 LEG 1.020
Siapa yang bertanggungjawab dalam keselamatandan pengangkutan barang berbahaya sesuai dengan ketentuan?
Periksa apakah isi DGHM menjelaskan nama dan jabatan sebagai DG koordinator di kantor pusat dan station
36
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMENT
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90 / 2013 11.3.4.a
CE-3 LEG 1.025
Apakah amandemen DGHM terkait dengan operasional telah diikuti penyesuaian prosedur di bawahnya ?
Periksa apakah terdapat SOP terkait dengan amandemen opersional DGHM telah dilakukan penyesuaian
PM 90/2013 11.3.4.d, 11.3.4.e 11.4.4.a
CE-1 LEG 1.030
Apakah salinan DGHM BUAU/PAUA telah didistribusikan kepada setiap bandar udara yang diterbangi ?
Periksa apakah : salinan DGHM(DGHM/Amandamen yang di sahkan) telah didistribusikan kepada setiap bandar udara yang diterbangi; 1. Terdapat bukti distribusi salinan DGHM; 2. Nama-nama station yang mendapat salinan
DGHM telah dicatat dalam Daftar Distribusi DGHM.
PM 90/2013 11.3.4.d, 11.3.4.e 11.4.4.a
CE-6 LEG 1.035
Apakah salinan DGHMBUAU/PAUA telah didistribusikan kepada setiap bandar udara yang diterbangi?
Periksa apakah DGHM telah tersedia di Station tersebut
CATATAN TEMUAN/OBSERVASI :
Nama Pendamping Objek Pengawasan Paraf Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
Nara Sumber Jabatan Jam Paraf
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
37
2. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (TRAINING/TRG)
Nama Badan Usaha Angkutan Udara Tanggal :
Lokasi (Station) Pukul :
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013 10.1.3
CE-1 TRG 2.001
Apakah BUAU/PAUA telah menyusun dan mengembangkan Program Diklat keselamatan pengangkutan barang berbahaya Internal ?
Periksa apakah BUAU/PAUA : 1. Memiliki dokumen Program Diklat Keselamatan
pengangkutan barang berbahaya Internal atau dalam DGHM; 2. Program Diklat keselamatan pengangkutan barang berbahaya
paling sedikit memuat: a. Tujuan diklat; b. Tanggung jawab penyelenggaraan dalam Diklat; c. Kurikulum silabus; d. Penggunaan alat bantu dan referensi e. pengujian f. Sertifikasi / lisensi
PM 90/2013 10.1.3
CE-2 TRG 2.005
Siapa yang bertanggung jawab melaksanakan Program Diklat keselamatan pengangkutan barang berbahaya Internal ?
Periksa dalam DGHM atau dokumen Program Diklat Keselamatan pengangkutan barang berbahaya Internal, apakah dijelaskan unit/personel yang bertanggung jawab melaksanakan Diklat internal
PM 90/2013 10.1.4
CE-1 TRG 2.010
Apakah Penyelenggaraan Program Diklat Keselamatan pengangkutan barang berbahaya Internal dilaksanakan oleh instansi /unit kerja yang melakukan kegiatan di bidang penerbangan dan badan hukum Indonesia setelah mendapat izin dari Direktur Jenderal?
Periksa apakah isi DGHM atau Program Diklat Keselamatan pengangkutan barang berbahaya Internal / DGHM menjelaskan penyelenggaraan diklat dilaksanakan dengan badan hukum Indonesia setelah mendapatizin dari Direktur Jenderal
38
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013 10.1.4
CE-5 TRG 2.015
Apakah BUAU memastikan Penyelenggaraan Program Diklat Keselamatan pengangkutan barang berbahaya Internal dilaksanakan oleh badan hukum Indonesia setelah mendapatizin dari Direktur Jenderal?
Periksa laporan pengawasan internal apakah memeriksa pelaksanaan diklat yang dilakukan oleh badan hukum terkait yang telah mendapat izin dari Direktur Jenderal
PM 90/2013 10.1.4
CE-6 TRG 2.020
Apakah Penyelenggaraan Program Diklat Keselamatan pengangkutan barang berbahaya Internal dilaksanakanoleh badan hukum Indonesia setelah mendapatizin dari Direktur Jenderal?
Periksa apakah Penyelenggaraan Program Diklat Keselamatan pengangkutan barang berbahaya Internal bagi personil keselamatan pengangkutan barang berbahaya telah mendapatkan izin dari Direktur Jenderal
PM 90/2013 10.1.6
CE-1 TRG 2.025
Apakah Program Diklat Keselamatan pengangkutan barang berbahaya Internal ditujukan kepada semua personel terkait ?
Periksa apakah isi DGHM atau Program Diklat Keselamatan pengangkutan barang berbahaya Internal ditujukan kepada personel yang menangani : 1. pengirim dan petugas pengemas (shippers and packers); 2. petugas penerimaan kargo (cargo acceptance staff}; 3. petugas keselamatankargo (cargo handling staff}; 4. petugas penerimaan barang pos (postal acceptance staff}; 5. petugas keselamatanbarang pos (postal handling staff}; 6. petugas penyimpanan kargo (warehouse staff}; 7. pengawas bongkar muat kargo yang diangkut pesawatudara
(loading/unloading supervisory; 8. penerbang; 9. personel kabin; 10. personel keamanan penerbangan (aviation
securitypersonnel); 11. personel Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan 12. petugas pasasi (passenger handling staff}; 13. petugas bongkar muat kargo yang diangkut pesawat
udara(cargo loading/unloading staff};
39
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
14. personel flight operation officer, dan 15. petugas penyimpanan suku cadang pesawat udara
(aircraftmaterial store staff}.; 16. Kegiatan public (CSO dan sales counter); 17. Kegiatan catering; dan 18. Kegiatan kargo dan pos.
PM 90/2013 10.2.2 10.2.3
CE-1 TRG 2.030
Apakah Program Diklat Keselamatan pengangkutan barang berbahaya Internal menjelaskan untuk mendapatkan lisensi dan/atau kompetensi ?
Periksa apakah isi DGHM atau Program Diklat Keselamatan pengangkutan barang berbahaya Internal terdiri dari : a. Pendidikan dan Pelatihan untuk mendapatkan kompetensi
dan lisensi terdiri dari: 1. pendidikan dan pelatihan tipe Auntuk:
a) pengirim dan pengemas (shippers and packers); b) personel penerimaan kargo (cargo acceptance staff}; c) personel keselamatankargo (cargo handling staff}; d) personel penerimaan barang pos (postal
acceptancestaff}; dan e) personel keselamatanbarang pos (postal
handlingstaff}; 2. pendidikan dan pelatihan tipe B untuk:
a) personel penyimpanan kargo (warehouse staff}; dan b) pengawas bongkar muat kargo yang diangkut
pesawatudara (loading/ unloading supervisory. b. Pendidikan dan Pelatihan untuk mendapatkan kompetensi
terdiri dari: 1. pendidikan dan pelatihan tipe C yang merupakan
materiwajib (mandatory) yang bersifat rutin bagi: a) penerbang; b) personel kabin; dan c) personel flight operation officer.
2. pendidikan dan pelatihan tipe D yang merupakan bagian kurikulum dan silabus pelatihan kompetensinya, bagi personel keamanan penerbangan (aviation security);
3. pendidikan dan pelatihan tipe E yang bersifat peningkatankepedulian (dangerous goods awareness) untuk: a) petugas pasasi (passenger handling staff);
40
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
b) personel bongkar muat kargo yang diangkut pesawatudara (cargo loading/unloading staff); dan
c) personel penyimpanan suku cadang pesawat udara(aircraft material store staff).
4. pendidikan dan pelatihan tipe F untuk inspektur keselamatanpengangkutan barang berbahaya.
PM 90/2013 10.2.2 10.2.3
CE-5 TRG 2.035
Apakah BUAU memastikan Program Diklat Keselamatan pengangkutan barang berbahaya Internal telah ditujukan kepada semua personel terkait sesuai tugas masing-masing personil?
Periksa laporan pengawasan internal apakah memeriksa Program Diklat Keselamatan pengangkutan barang berbahaya Internal telah ditujukan kepada semua personel terkait sesuai tugas masing-masing personil
PM 90/2013 10.1.6 10.2.2 10.2.3
CE-6 TRG 2.040
Apakah Program Diklat Keselamatan pengangkutan barang berbahaya Internal telah ditujukan kepada semua personel terkait sesuai tugas masing-masing personil?
Periksa apakah a. jadwal / kalender diklat keselamatan pengangkutan barang
berbahaya terkait: b. Semua personil mendapatkan lisensi dan kompetensi sesuai
dengan tugasnya
PM 90/2013 10.3.1
KP 546/2015
4.5.2
CE-1 TRG 2.045
Apakah Program diklat menjelaskan Personel keselamatan pengangkutan barang berbahaya wajib mengikuti pelatihan penyegaran (refreshing course) paling sedikit 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun?
Periksa apakah isi DGHM atau Program Diklat Keselamatan pengangkutan barang berbahaya Internal menjelaskan Personel keselamatan pengangkutan barang berbahaya wajib mengikuti pelatihan penyegaran (refreshing course) palingsedikit 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun, yaitu kepada : 1. Program pendidikan dan pelatihan penyegaran (refreshing
course) Tipe A; 2. Program pendidikan dan pelatihan penyegaran (refreshing
course) Tipe B; 3. Program pendidikan dan pelatihan penyegaran (refreshing
course) Tipe C; dan 4. Program pendidikan dan pelatihan penyegaran (refreshing
course) Tipe E.
41
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013 10.3.1
KP 546/2015
4.5.2
CE-5 TRG 2.050
Apakah BUAU memastikan diklat penyegaran (refreshing) telah diberikan kepada semua personel terkait sesuai dengan tipe diklat?
Periksa laporan pengawasan internal apakah memeriksa personel keselamatan pengangkutan barang berbahaya tiap tipe telah mengikuti pelatihan penyegaran (refreshing course) paling sedikit 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun.
PM 90/2013 10.3.1
KP 546/2015
4.5.2
CE-6 TRG 2.055
Apakah BUAU/PAUA telah melaksanakan diklat penyegaran (refreshing) telah diberikan kepada semua personel terkait sesuai tugas masing-masing personil ?
Periksa database pelaksanaan diklat semuapersonel keselamatan pengangkutan barang berbahaya sesuai tipe dklat telah mengikuti pelatihan penyegaran (refreshing course) paling sedikit 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun
PM 90/2013 10.3.2
KP 546/2015
4.5.3
CE-1 TRG 2.060
Apakah Program diklat menjelaskan Inspektor penanganan barang berbahaya wajib mengikuti pelatihan penyegaran (refreshing course) paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun?
Periksa apakah isi DGHM atau Program Diklat Keselamatan pengangkutan barang berbahaya Internal menjelaskan Inspektor penanganan barang berbahaya wajib mengikuti pelatihan penyegaran (refreshing course) paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima)tahun.
PM 90/2013 10.3.2
KP 546/2015
4.5.3
CE-5 TRG 2.065
Apakah BUAU memastikan diklat penyegaran (refreshing) telah diberikan kepada Inspektor penanganan barang berbahaya?
Periksa laporan pengawasan internal apakah memeriksa inspektor penanganan barang berbahaya telah mengikuti pelatihan penyegaran (refreshing course) paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun
PM 90/2013 10.3.2
KP 546/2015
4.5.3
CE-6 TRG 2.070
Apakah BUAU/PAUA telah melaksanakan diklat penyegaran (refreshing) telah diberikan kepada Inspektor penanganan barang berbahaya?
Periksa laporan-laporan pelaksanaan diklat yang ditujukan kepada Inspektor penanganan barang berbahaya
PM 90/2013 10.2.5
KP 546/2015
5.2.1
CE-1 TRG 2.075
Apakah Program diklat menjelaskan materi ajar yang harus diberikan
Periksa apakah isi DGHM atau Program Diklat Keselamatan pengangkutan barang berbahaya Internal /DGHM menjelaskan
42
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
kepada setiap personil sesuai dengan tipe diklat?
materi ajar yang harus diberikan kepada setiap personil sesuai dengan tipe diklat, contoh sebagai berikut : 1. Pendidikan dan pelatihan awal (initial)
Untuk materi ajar tipe diklat lainnya harus menyesuaikan dengan KP546/2015 butir 5.2.2., 5.2.3. huruf a, b serta 5.2.4 huruf a, b
PM 90/2013 10.3.1 10.3.2
KP 546/2015
4.5.3
CE-5 TRG 2.080
Apakah BUAU memastikan materi ajar yang diberikan kepada setiap personil sesuai dengan tipe diklat?
Periksa laporan pengawasan internal apakah memeriksa penyelenggara diklat terkait materi ajar yang diberikan kepada setiap personil telah sesuai dengan tipe diklat
43
CATATAN TEMUAN/OBSERVASI :
Nama Pendamping Objek Pengawasan Paraf Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
Nara Sumber Jabatan Jam Paraf
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
44
3. FUNGSI KENDALI MUTU (QUALITY CONTROL FUNCTION/QCF)
Nama Bandan Usaha Angkutan Udara Tanggal :
Lokasi (Station) Pukul :
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013
12.5
CE-1 QCF 3.001
Apakah BUAU/PAUA menyusun dan menetapkan program pengawasan keselamatan pengangkutan barang berbahaya internal?
Periksa apakah dalam dokumen DGHM atau dokumen laintelah menjelaskan program pengawasan internal yang memuat antara lain : a. tugas dan tanggungjawab; b. Rencana Kegiatan pengawasan dan tindak
lanjut; c. Alat bantu pengawasan, misalnya : ceklist,
laporan, dsb.
PM 90/2013
12.5
CE-2 QCF 3.005
Siapa yang bertanggungjawab menyusun dan menetapkan program pengawasan keselamatan pengangkutan barang berbahaya internal ?
Periksa dokumen DGHM/dokumen lain terkait yang menjelaskan penanggungjawab menyusun dan menetapkan program pengawasan keselamatan pengangkutan barang berbahaya internal
PM 90/2013
12.5
CE-3 QCF 3.010
Apakah BUAU/PAUA menyusun prosedur pelaksanaan pengawasan internal?
Periksa dokumen DGHM atau dokumen lain apakah prosedur pelaksanaan pengawasan internal, tindak lanjut, dokumentasi dan pelaporan kepada Dirjen Hubud.
PM 90/2013
12.5
CE-4 QCF 3.015
Apakah yang melaksanakan pengawasan internal memenuhi kualifikasi dan diklat inspektur penanganan barang berbahaya?
Periksa data catatan diklat inspektur penanganan barang berbahaya meliputi kualifikasi, pendidikan dan pelatihan.
PM 90/2013
12.5
CE-6 QCF 3.020
Apakah BUAU/PAUA melaksanakan pengawasan internal sesuai program kerja yang ditetapkan dan prosedur?
Periksa : 1. Prosedur pelaksanaan pengawasan internal. 2. laporan hasil pengawasan internal dan periksa
kesesuaian jadwal pelaksanaan program. 3. Laporan monitoring tindak lanjut temuan
(follow up pengawasan / CAP)
45
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013
12.5
CE-6 QCF 3.030
Apakah BUAU/PAUA melakukan monitoring evaluasi terhadap tindak lanjut hasil pengawasan internal?
Periksa hasil monitoring dan tindak lanjut hasil pengawasan internal serta penegakan hukum.
PM 90/2013
12.5
CE-6 QCF 3.035
Apakah BUAU/PAUA melaporkan hasil pengawasan internal kepada Dirjen Hubud?
Periksa arsip penyimpanan laporan hasil pengawasan internal yang disampaikan Dirjen Hubud (minimal laporan tahunan)
CATATAN TEMUAN/OBSERVASI :
Nama Pendamping Objek Pengawasan Paraf Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf
1.
2.
1. 2.
1. 2.
1. 2.
Nara Sumber Jabatan Jam Paraf
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
46
4. PENANGANAN BARANG BERBAHAYA (DANGEROUS GOODS HANDLING / HAN)
Nama Bandan Usaha Angkutan Udara Tanggal :
Lokasi (Station) Pukul :
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013 4.2 4.3
CE-1 HAN 4.001
Apakah BUAU/PAUA membuat ketentuan pembatasan / kebijakan keselamatan pengangkutan barang berbahaya ?
Periksa isi DGHM atau dokumen lain apakah telah menjelaskan pembatasan / kebijakan keselamatan pengangkutan barang berbahaya;
PM 90/2013 4.2 4.3
CE-6 HAN 4.005
Apakah BUAU/PAUA membuat ketentuan pembatasan / kebijakan pengangkutan barang berbahaya ?
Periksa apakah pembatasan / kebijakan tersebut sesuai dengan izin DG dari DIrjen Perhubungan Udara.
PM 90/2013 8.1, 8.2
KP 571/2015 Pasal 22 (1)a.,b.
CE-1 HAN 4.010
Apakah BUAU/PAUA menjelaskan langkah-langkah penerimaan barang berbahaya dalam DGHM ?
Periksa DGHM apakah : 1. menjelaskan prosedur penerimaan; 2. menjelaskan dokumen-dokumen
pengangkutan yang harus ada dalam penerimaan, misalnya : AWB, shipper declaration, MSDS dan dokumen terkait barang DG khusus lainnya;
3. Menjelaskan prosedur penerimaan (acceptance check) untuk kiriman DG kategori: 1. Pengiriman Non Radioaktif 2. Pengiriman Radioaktif 3. Pengiriman Dry Ice 4. Pengiriman Lithium Battery
PM 90/2013 8.1, 8.2
KP 571/2015 Pasal 22 (1)a.,b.
CE-2 HAN 4.015
Siapa yang bertanggungjawab melakukan penerimaan barang berbahaya?
Periksa dokumen DGHMatau dokumen lain yang menjelaskan unit dan personel yang bertanggungjawab menjalankan tugas dan fungsi penerimaan barang berbahaya; (Jika didelegasikan kepada pihak ketiga, periksa MOU-nya)
PM 90/2013 8.2
KP 412 / 2014
CE-3 HAN 4.020
Apakah BUAU/PAUA dalam melakukan proses penerimaan
Periksa DGHM apakah melampirkan acceptance checklist untuk :
47
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
Lampiran 4 barang berbahaya menggunakan format data penerimaan (acceptance checklist) termutakhir.
1. Pengiriman Non Radioaktif; 2. Pengiriman Radioaktif; 3. Pengiriman Dry Ice; 4. Pengiriman Lithium Battery.
PM 90/2013 8.1, 8.2 10.2.2
KP 571/2015 Pasal 22 (1)a.,b.
CE-4 HAN 4.025
Apakah personel yang melakukan langkah penerimaan barang berbahaya memiliki kompetensi dan lisensi
1. Periksa dokumen pencatatan (training record) : kompetensi dan lisensi barang berbahaya tipe A untuk personel penerimaan DG (apakah masih valid) ;
2. Lakukan interview (wawancara) kepada personel penerimaan DG.
PM 90/2013 8.1, 8.2
KP 571/2015 Pasal 22 (1)a.,b.
CE-5 HAN 4.030
Apakah BUAU/PAUA memastikan bahwa langkah penerimaan barang berbahaya telah dilaksanakan sesuai prosedur?
1. Periksa laporan pengawasan internal terkait pelaksanaan penerimaan barang berbahaya;
2. Periksa apakah BUAU/PAUA memiliki program pengawasan kepada shipper / agen kargo-nya.
PM 90/2013 8.1, 8.2
KP 571/2015 Pasal 22 (1)a.,b.
CE-6 HAN 4.035
Apakah BUAU/PAUA melakukan langkah-langkah penerimaan barang berbahaya telah sesuai prosedur
Saat observasi lapangan, periksa : 1. Form acceptance checklist diisi dengan benar,
a.l :
• Semua pernyataan diisi dalam kolom yes atau N/A;
• Tidak ada kolom yang diisi NO;
• Diisi dan ditandatangani oleh personel berlisensi DG.
2. Dokumen-dokumen pengangkutan lengkap, a.l :
• AWB / SMU;
• Shipper Declaration;
• MSDS;
• Surat pendukung lainnya. 3. Kiriman DG telah dilengkapi dengan :
• Label DG (Hazard label dan Handling Label);
• Nama Pengirim (Consignor);
• Nama Penerima (Consignee);
• UN Marking
48
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
4. Jika tidak ada kirimana DG, maka periksa bukti-bukti record dokumen penerimaan barang berbahaya yang ditangani selama 1 tahun, apakah telah sesuai prosedur.
PM 90/2013 8.12
KP 571/2015 Pasal 22 (1)a
Pasal 24 d
CE-1 HAN 4.040
Apakah BUAU/PAUA mengatur tentang penyimpanan barang berbahaya
Periksa dokumen DGHM atau dokumen lain yang menjelaskan penyimpanan barang berbahaya berdasarkan kelas sesuai dengan tabel pemisahan (segregation table) dan terpisah dari kargo umum
PM 90/2013 8.12
KP 571/2015 Pasal 22 (1)a
Pasal 24 d
CE-2 HAN 4.045
Siapa yang bertanggungjawab terhadap penyimpanan barang berbahaya di Gudang
Periksa dokumen DGHM atau dokumen lain yang menjelaskan unit dan personel yang bertanggungjawab menjalankan tugas dan fungsi kegiatan penyimpanan barang berbahaya di Gudang
PM 90/2013 8.12
KP 571/2015 Pasal 22 (1)a
Pasal 24 d
CE-3 HAN 4.050
Apakah BUAU/PAUA menyusun prosedur penyimpanan barang berbahaya di Gudang?
Periksa SOP penyimpanan barang berbahaya di Gudang
PM 90/2013 8.12
KP 571/2015 Pasal 22 (1)a
Pasal 24 d
CE-4 HAN 4.055
Apakah personel yang melakukan prosedur penyimpanan barang berbahaya di Gudang memiliki kompetensi dan lisensi sesuai ketentuan ?
1. Periksa daftar personel dan kompetensi berikut lisensi
2. Periksa jadwal dinas harian serta terhadap kesesuaian kompetensi dan lisensinya.
PM 90/2013 8.12
KP 571/2015 Pasal 22 (1)a
Pasal 24 d
CE-5 HAN 4.060
Apakah BUAU/PAUA memastikan bahwa prosedur penyimpanan barang berbahaya di Gudang telah sesuai dengan prosedur
Periksa laporan pengawasan internal terkait penyimpanan barang berbahaya di Gudang
PM 90/2013 8.12
KP 571/2015 Pasal 22 (1)a
Pasal 24 d
CE-6 HAN 4.065
Apakah BUAU/PAUA telah melakukan penyimpanan barang berbahaya di Gudang telah sesuai dengan prosedur ?
Saat observasi lapangan, periksa pelaksanaan penyimpanan barang berbahaya di Gudang telah sesuai dengan prosedur
PM 90/2013 8.3
8.12 8.13 8.14
KP 571/2015 Pasal 22 (1)a
CE-1 HAN 4.070
Apakah BUAU/PAUA melakukan langkah pemuatan dan penempatan barang berbahaya dalam pesawat udara sesuai ketentuan
Periksa dokumen DGHM atau dokumen lain yang memuat langkah 1. Pemuatan barang berbahaya ke pesawat
udara 2. Penempatan dalam pesawat berdasarkan
kelas sesuai dengan tabel pemisahan
49
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
(segregation table) dan terpisah dari kargo umum
3. Penempatan barang berbahaya Radioaktif dengan memperhatikan prosedur Separation of Dangerous Goods dan terpisah dari orang, binatang, dan negatif film
4. Paket bahan yang mengandung racun (toxic) dan bahan yang terinfeksi (infectious substances) harus ditempatkan dalam pesawat udara sesuai petunjuk teknis keselamatan pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat udara
5. Penempatan barang berbahaya yang lain disesuaikan dengan petunjuk teknis keselamatan pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat udara.
PM 90/2013 8.3
8.12 8.13 8.14
KP 571/2015 Pasal 22 (1)a
CE-2 HAN 4.075
Siapa yang bertanggungjawab terhadap pemuatan dan penempatan barang berbahaya dalam pesawat udara ?
Periksa dokumen DGHM atau dokumen lain yang menjelaskan penaggungjawab pemuatan dan penempatan barang berbahaya dalam pesawat udara
PM 90/2013 8.3
8.12 8.13 8.14
KP 571/2015 Pasal 22 (1)a
CE-3 HAN 4.080
Apakah BUAU/PAUA memiliki prosedur pemuatan dan penempatan barang berbahaya dalam pesawat udara?
Periksa SOP atau dokumen lain yang menjelaskan prosedur pemuatan dan penempatan barang berbahaya dalam pesawat udara
PM 90/2013 8.3
8.12 8.13 8.14
KP 571/2015 Pasal 22 (1)a
CE-4 HAN 4.085
Apakah personel yang melakukan pemuatan dan penempatan barang berbahaya dalam pesawat udara memiliki kompetensi dan lisensi serta pelatihan awareness barang berbahaya
Periksa dokumen pencatatan (training record) pelatihan awareness barang berbahaya untuk personel personel bongkar muat kargo yang diangkut pesawat udara (cargo loading/unloading staff);
PM 90/2013 8.3
8.12 8.13
KP 571/2015 Pasal 22 (1)a
CE-5 HAN 4.090
Apakah BUAU/PAUA memastikan pemuatan dan penempatan barang berbahaya dalam pesawat udara sesuai prosedur ?
Periksa laporan pengawasan internal terkait pemuatan dan penempatanbarang berbahaya dalam pesawat udara
50
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
8.14
PM 90/2013 8.3
8.12 8.13 8.14
KP 571/2015 Pasal 22 (1)a
CE-6 HAN 4.095
apakah BUAU/PAUA melakukan langkah pemuatan dan penempatan barang berbahaya dalam pesawat udara sesuai prosedur ?
Saat observasi, periksa pelaksanaan pemuatan dan penempatan barang berbahaya dalam pesawat udara
PM 90/2013 8.7 8.8
8.10
KP 571/2015 Pasal 22 (1)a
CE-1 HAN 4.100
Apakah BUAU/PAUA melakukan langkah pengawasan pemuatan dan penurunan barang berbahaya ke dan dari pesawat udara sesuai ketentuan
Periksa dokumen DGHM atau dokumen lain yang memuat langkah pengawasan pemuatan dan penurunan barang berbahaya ke dan dari pesawat udara dengan memperhatikan sebagai berikut : 1. Apabila dalam pengawasan ditemukan
kerusakan atau kebocoran, maka area penempatan barang berbahaya atau unit loading device di pesawat udara harus dilakukan pemeriksaan terhadap kerusakan atau kontaminasi.
2. Menurunkan barang yang terkontaminasi akibat kerusakan atau kebocoran barang berbahaya sesegera mungkin.
PM 90/2013 8.7 8.8
8.10
KP 571/2015 Pasal 22 (1)a
CE-2 HAN 4.105
Siapa yang bertanggungjawab terhadap pengawasan pemuatan dan penurunan barang berbahaya ke dan dari pesawat udara?
Periksa dokumen DGHM atau dokumen lain yang menjelaskan penaggungjawab pengawasan pemuatan dan penurunan barang berbahaya ke dan dari pesawat udara
PM 90/2013 8.7 8.8
KP 571/2015 Pasal 22 (1)a
CE-3 HAN 4.110
Apakah BUAU/PAUA memiliki prosedur pengawasan pemuatan dan penurunan barang berbahaya ke dan dari pesawat udara?
Periksa SOP pengawasan pemuatan dan penurunan barang berbahaya ke dan dari pesawat udara
PM 90/2013 8.7 8.8
8.10
KP 571/2015 Pasal 22 (1)a
CE-4 HAN 4.115
Apakah personel yang melakukan pengawasan pemuatan dan penurunan barang berbahaya ke dan dari pesawat udara memiliki kompetensi dan lisensi serta pelatihan awareness barang berbahaya
Periksa dokumen pencatatan pelatihan (training record) awareness barang berbahaya untuk personel personel bongkar muat kargo yang diangkut pesawat udara (cargo loading/unloading staff);
51
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013 8.7 8.8
8.10
KP 571/2015 Pasal 22 (1)a
CE-5 HAN 4.120
Apakah BUAU/PAUA memastikan pengawasan pemuatan dan penurunan barang berbahaya ke dan dari pesawat udara sesuai prosedur ?
Periksa laporan pengawasan internal terkait pengawasan pemuatan dan penurunan barang berbahaya ke dan dari pesawat udara
PM 90/2013 8.7 8.8
8.10
KP 571/2015 Pasal 22 (1)a
CE-6 HAN 4.125
apakah BUAU/PAUA melakukan langkah pengawasan pemuatan dan penurunan barang berbahaya ke dan dari pesawat udara sesuai prosedur ?
Saat observasi, periksa pelaksanaan pengawasan pemuatan dan penurunan barang berbahaya ke dan dari pesawat udara
PM 90/2013 9.4
KP 412/2014 Lampiran 4
KP 571/2015 Pasal 23 (1)d
CE-1 HAN 4.130
Apakah BUAU/PAUA melakukan langkah memberikan informasi kepada kapten penerbang secara tertulis terkait pengangkutan barang berbahaya (NOTOC)
Periksa dokumen DGHM atau dokumen lain yang memuat langkah memberikan informasi kepada kapten penerbang secara tertulis terkait pengangkutan barang berbahaya (NOTOC), yang meliputi : 1. Informasi tidak ada bukti terjadi kerusakan
atau kebocoran pada setiap kemasan yang mengandung berbahaya telah dimuat ke dalam pesawat udara.
2. Informasi pemuatan setiap barang berbahaya yang sesuai ke dalam ULD yang sama, telah dimuat sesuai dengan ICAO DOC 9284 AN/905 bagian 7.2.2 dan contoh pemisahan telah terpenuhi.
PM 90/2013 9.4
KP 412/2014 Lampiran 4
KP 571/2015 Pasal 23 (1)d
CE-2 HAN 4.135
Siapa yang bertanggungjawab memberikan informasi kepada kapten penerbang secara tertulis (NOTOC)?
Periksa dokumen DGHM atau dokumen lain yang menjelaskan penaggungjawab memberikan informasi kepada kapten penerbang secara tertulis (NOTOC)
PM 90/2013 9.4
KP 412/2014 Lampiran 4
KP 571/2015 Pasal 23 (1)d
CE-3 HAN 4.140
Apakah BUAU/PAUA memiliki prosedur pembuatan informasi kepada kapten penerbang secara tertulis (NOTOC)?
Periksa SOP pembuatan informasi kepada kapten penerbang secara tertulis (NOTOC)
PM 90/2013 9.4
KP 412/2014 Lampiran 4
KP 571/2015 Pasal 23 (1)d
CE-4 HAN 4.145
Apakah personel yang memberikan informasi kepada kapten penerbang secara tertulis (NOTOC) memiliki kompetensi dan lisensi
Periksa dokumen pencatatan (training record) pelatihan awareness barang berbahaya untuk personel personel memberikan informasi kepada kapten penerbang secara tertulis (NOTOC);
52
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
serta pelatihan awareness barang berbahaya
PM 90/2013 9.4
KP 412/2014 Lampiran 4
KP 571/2015 Pasal 23 (1)d
CE-5 HAN 4.150
Apakah BUAU/PAUA memastikan pengawasan memberikan informasi kepada kapten penerbang secara tertulis (NOTOC) sesuai prosedur ?
Periksa laporan pengawasan internal terkait memberikan informasi kepada kapten penerbang secara tertulis (NOTOC)
PM 90/2013 9.4
KP 412/2014 Lampiran 4
KP 571/2015 Pasal 23 (1)d
CE-6 HAN 4.155
Apakah BUAU/PAUA melakukan langkah memberikan informasi kepada kapten penerbang secara tertulis (NOTOC) sesuai prosedur ?
Saat observasi, periksa pelaksanaan prosedur memberikan informasi kepada kapten penerbang secara tertulis (NOTOC); Jika tidak ada kiriman DG, periksa dokumen NOTOC kiriman DG selama 1 tahun terakhir.
PM 90/2013 8.15 8.17 8.18
CE-1 HAN 4.160
Apakah BUAU/PAUA melindungi barang berbahaya dari kerusakan dan bertanggung jawab terhadap keamanan barang berbahaya yang sedang ditanganinya?
Periksa apakah dokumen DGHMatau dokumen lainmembuat ketentuan : 1. melindungi barang berbahaya dari kerusakan
dan bertanggung jawab terhadap keamanan barang berbahaya yang sedang ditanganinya
2. Pengalihan tanggung jawab pengangkutan barang berbahaya kepada Operator Pesawat Udara lain untuk melanjutkan pengiriman dengan memberikan pernyataan tertulis tentang muatan barang berbahaya
PM 90/2013 8.9
11.2
KP 571/2015
Pasal 5 (1) d
CE-1 HAN 4.165
Apakah BUAU/PAUA mengatur tentang ketentuan Penumpang dan personel pesawat udara yang membawa barang berbahaya?
Periksa apakah dokumen DGHM atau dokumen lain membuat ketentuan: 1. Barang berbahaya yang dapat dibawa ke
dalam kabin pesawat udara yang digunakan penumpang atau flight deck
2. barang berbahaya yang dibawa termasuk kelompok yang diperbolehkan diangkut dengan pesawat udara, yaitu:
a. dibawa melekat pada penumpang dan personel pesawat udara;
b. sebagai bagasi kabin; dan/atau c. sebagai bagasi tercatat.
3. pembatasan jumlah barang berbahaya yang dibawa; dan/atau
53
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
4. barang berbahaya yang harus mendapat persetujuan Operator Pesawat Udara.
PM 90/2013 8.9
11.2
KP 571/2015
Pasal 5 (1) d
CE-2 HAN 4.170
Siapa yang bertanggungjawab membantu dalam mengindentifikasikan dan mendeteksi barang berbahaya yang dibawa oleh penumpang ke dalam pesawat udara
Periksa dokumen DGHM atau dokumen lain yang menjelaskan penaggungjawab membantu dalam mengindentifikasikan dan mendeteksi barang berbahaya yang dibawa oleh penumpang ke dalam pesawat udara. Jika didelegasikan kepada pihak ketiga, periksa MOU-nya.
PM 90/2013 8.9
11.2
KP 571/2015
Pasal 5 (1) d
CE-3 HAN 4.175
Apakah BUAU/PAUA memiliki prosedur keselamatan pengangkutan barang berbahaya yang dapat dibawa penumpang dan personel pesawat udara ke dalam pesawat udara.
Periksa SOP tentang : Keselamatan pengangkutan barang berbahaya yang dapat dibawa penumpang dan personel pesawat udara ke dalam pesawat udara
PM 90/2013 8.9
11.2
KP 571/2015
Pasal 5 (1) d KP 412/2013
5.2.1
CE-4 HAN 4.180
Apakah personel yang menangani barang berbahaya yang dapat dibawa penumpang dan personel pesawat udara ke dalam pesawat udara telah mendapatkan pelatihan Dangerous Goods Awareness
Periksa dokumen pencatatan (training record) pelatihan Dangerous Goods Awareness bagi petugas pasasi, apakah telah mengikuti awareness setiap 2 tahun sekali.
PM 90/2013 8.9
11.2
KP 571/2015
Pasal 5 (1) d
CE-5 HAN 4.185
Apakah BUAU/PAUA memastikan keselamatan barang berbahaya yang dapat dibawa penumpang dan personel pesawat udara ke dalam pesawat udara sesuai prosedur ?
Periksa laporan pengawasan internal terkait keselamatan barang berbahaya yang dapat dibawa penumpang dan personel pesawat udara ke dalam pesawat udara.
PM 90/2013 8.9
11.2
KP 571/2015
Pasal 5 (1) d
CE-6 HAN 4.190
apakah BUAU/PAUA memberikan informasi dan ijin membawa barang berbahaya kepada penumpang sesuai prosedur ?
Saat observasi: 1. Amati implementasi memberikan informasi
dan ijin membawa barang berbahaya kepada penumpang pada saat check-in;
2. Ketersediaan banner / signage tentang Barang Berbahaya Yang Diijinkan Dibawa;
3. Lakukan wawancara kepada personil check in perihal prosedur tersebut.
54
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013 9.10
KP 412/2014 Bagian 7
Bab5 5.1.1-5.1.2
CE -1 HAN 4.195
Apakah DGHM memuat ketentuan tentang informasi keselamatan pengangkutan barang berbahaya kepada penumpang?
Periksa apakah dokumen DGHM atau dokumen lainyang membuat ketentuan:
1. Informasi di terminal penumpang yang berisi hal-hal penting terkait keselamatan pengangkutan barang berbahaya dengan pesawat udara yang ditampilkan secara menarik dan informatif dalam jumlah cukup, ditempatkan pada daerah : a. sekitar tempat lapor diri (check-in
counter area); b. tempat lapor diri (check-in counter); c. tempat pemeriksaan keamanan
(screening check-point) ; d. ruang tunggu penumpang; dan e. tempat lain yang diperlukan.
2. Informasi pada tiket pesawat tentang jenis barang berbahaya yang tidak boleh dibawa atau diangkut dengan pesawat udara, yang ditampilkan secara menarik dan informatif yang ditempatkan pada beberapa tempat penjualan tiket pesawat udara dan dicantumkan dalam tiket pesawat udara.
PM 90/2013 9.10
KP 412/2014 Bagian 7
Bab5 5.1.1-5.1.2
CE-2 HAN 4.200
Siapa yang bertanggungjawab menyediakan informasi barang berbahaya kepada penumpang?
Periksa dokumen DGHM atau dokumen lain yang menjelaskan penanggungjawab menyediakan informasi barang berbahaya kepada penumpang
PM 90/2013 9.10
KP 412/2014 Bagian 7
Bab5 5.1.1-5.1.2
CE-5 HAN 4.205
Apakah BUAU/PAUA memastikan pengawasan ketersediaan informasi barang berbahaya kepada penumpang sesuai prosedur ?
Periksa laporan pengawasan internal terkait informasi barang berbahaya kepada penumpang
PM 90/2013 9.10
KP 412/2014 Bagian 7
Bab5 5.1.1-5.1.2
CE-6 HAN 4.210
apakah BUAU/PAUA menyediakan informasi barang berbahaya kepada penumpang sesuai prosedur ?
Saat observasi, periksa ketersediaan informasi barang berbahaya kepada penumpang.
55
CATATAN TEMUAN/OBSERVASI :
Nama Pendamping Objek Pengawasan Paraf Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf
1. 2.
1. 2.
1. 2.
1. 2.
Nara Sumber Jabatan Jam Paraf
1. 2.
1. 2.
1. 2.
1. 2.
56
5. PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT (EMERGENCY RESPONSE PLAN/ERP)
Nama Bandan Usaha Angkutan Udara Tanggal :
Lokasi (Station) Pukul :
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013
9.2
KP 412/2014 Bagian 9
CE-1 ERP 5.001
Apakah BUAU/PAUA menyusun Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat (Emergency Response Plan/ERP)?
Periksa dokumen DGHM/dokumen lain menjelaskan tentang Penanggulangan Keadaan Darurat (Emergency Response Plan/ERP) yang memuat : 1. Penyediaan informasi 2. Prosedur darurat jika terjadi di darat 3. Prosedur darurat jika terjadi dalam penerbangan 4. Pertimbangan lain
PM 90/2013
9.2
KP 412/2014 Bagian 9
CE-1 ERP 5.005
Apakah BUAU/PAUA menyusun Rencana Penanggulangan Darurat yang melibatkan barang berbahaya di darat?
Periksa dokumen DGHM/dokumen lain menjelaskan tentang Penanggulangan Keadaan Darurat yang melibatkan barang berbahaya di darat yang meliputi : 1. Penanganan insiden tumpahan (Spillage) 2. Penanganan insiden kebocoran atau rusak 3. Penanganan insiden barang berbahaya kelas 6, 7
dan 8 4. Penanganan insiden barang berbahaya yang
dibawa penumpang 5. Penanganan insiden kebakaran
PM 90/2013
9.2 9.5
KP 412/2014 Bagian 9
CE-1 ERP 5.010
Apakah BUAU/PAUA menyusun Rencana Penanggulangan Darurat yang melibatkan barang berbahaya dalam penerbangan?
Periksa dokumen DGHM/dokumen lain menjelaskan tentang Penanggulangan Keadaan Darurat yang melibatkan barang berbahaya dalam penerbangan yang meliputi : 1. Tindakan awal untuk Awak kokpit dan Awak Kabin 2. Tindakan lanjutan 3. Tindakan setelah mendarat untuk Awak kokpit
dan Awak Kabin 4. Kapten penerbang harus menyampaikan
informasi kepada personel pemandu lalu lintas penerbangan tentang adanya barang berbahaya di dalam pesawat
PM 90/2013
KP 412/2014
CE-1 ERP 5.015
Apakah BUAU/PAUA menyusun Rencana
Periksa dokumen DGHM/dokumen lain menjelaskan tentang Rencana Penanggulangan insiden Barang
57
9.2 Bagian 9 Penanggulangan insiden Barang berbahaya tidak sesuai dengan PTI (undeclared Dangerous Goods)?
berbahaya tidak sesuai dengan PTI (undeclared Dangerous Goods)
PM 90/2013
9.2
KP 412/2014 Bagian 9
Bab 3
CE-2 ERP 5.020
Siapa penanggungjawab, apabila terjadi Keadaan Darurat Keselamatan Pengangkutan Barang Berbahaya ?
Periksa dokumen DGHM atau dokumen lain terkait peran dan tugas serta tanggungjawab terhadap keadaan darurat terkait barang berbahaya
PM 90/2013
9.2
KP 412/2014 Bagian 9
CE-3 ERP 5.025
Apakah BUAU/PAUA menyusun prosedur Penanggulangan Darurat yang melibatkan barang berbahaya?
Periksa prosedur penanggulangan Keadaan Darurat yang melibatkan barang berbahaya, yaitu: 1. Penanggulangan darurat per kelas barang
berbahaya 2. Resiko berbahaya sesuai dengan sifat barang
berbahaya 3. Insiden di darat 4. Insiden dalam penerbangan
PM 90/2013
9.1, 9.2
KP 412/2014 Bagian 9
CE-4 ERP 5.030
Apakah personel yang terlibat dalam Penanggulangan Darurat yang melibatkan barang berbahaya telah diberikan sosialisasi dan
pelatihan?
1. Periksa dokumen pencatatan (training record) pelatihan Penanggulangan Darurat yang melibatkan barang berbahaya diberikan terhadap personel yang terlibat dalam keselamatan pengangkutan barang berbahaya.
2. Interview personel tentang pengetahuan prosedur Penanggulangan Darurat yang melibatkan barang berbahaya
PM 90/2013
Bab 8
KP 571/2015 Pasal 23
(2)
CE-1 ERP 5.035
Apakah BUAU/PAUA mengatur tentang peralatan keadaan darurat terkait barang berbahaya ?
Periksa DGHM / dokumen lain apakahmenjelaskan tentang peralatan keselamatan keadaan darurat barang berbahaya,a.l : a. pakaian pelindung tubuh; b. sarung tangan pelindung; c. kaca mata pelindung; d. sepatu pelindung; e. tempat penampung tumpahan; f. alat pemadam kebakaran portabel; dan g. fasilitas pembilasan.
PM 90/2013
Bab 8
KP 571/2015
CE-3 ERP 5.040
Apakah BUAU/PAUA mengatur tentang prosedur penggunaan peralatan
Periksa SOP tentang penggunaan peralatan keadaan darurat terkait barang berbahaya
58
Pasal 23 (3)
keadaan darurat barang berbahaya ?
PM 90/2013
Bab 8
KP 571/2015 Pasal 23
(3)
CE-5 ERP 5.045
Apakah BUAU/PAUA memastikan ketersediaan peralatan keadaan darurat terkait barang berbahayat ?
Periksa laporan pengawasan internal terkait ketersediaan peralatan keadaan darurat terkait barang berbahaya
PM 90/2013
Bab 8
KP 571/2015 Pasal 23
(3)
CE-6 ERP 5.050
Apakah BUAU/PAUA menyediakan peralatan keadaan darurat terkait barang berbahaya ?
Periksa ketersediaan peralatan keadaan darurat terkait barang berbahaya di darat dan dalam pesawat
PM 90/2013
9.8, 9.9
KP 412/2014 Bagian 7
Bab 4
CE-1 ERP 5.055
Apakah BUAU/PAUA mengatur tentang pelaporan insiden dan accident terkait barang berbahaya kepada Dirjen Hubud
Periksa dokumen DGHM/dokumen lain menjelaskan tentang pelaporan insiden dan accident terkait barang berbahaya kepada Dirjen Hubud
PM 90/2013
9.2
KP 412/2014 Bagian 7
Bab 4
CE-2 ERP 5.060
Siapa penanggungjawab menyusun laporan insiden dan accident terkait barang berbahaya kepada Dirjen Hubud?
Periksa dokumen DGHMatau dokumen lain terkait peran dan tugas serta tanggungjawab terhadap menyusun laporan insiden dan accident terkait barang berbahaya kepada Dirjen Hubud
PM 90/2013
9.7 9.8
9.11
KP 412/2014 Bagian 9
CE-3 ERP 5.065
Apakah BUAU/PAUA menyusun prosedur laporan insiden dan accident terkait barang berbahaya kepada Dirjen Hubud?
Periksa prosedur laporan insiden dan accident terkait barang berbahaya kepada Dirjen Hubud
PM 90/2013
9.7 9.8
9.11
KP 412/2014 Bagian 9
CE-4 ERP 5.070
Apakah personel yang menyusun laporan insiden dan accident terkait barang berbahaya kepada Dirjen Hubud memiliki kompetensi dan lisensi serta pelatihan awareness barang
berbahaya?
1. Periksa dokumen pencatatan (training record) personel yang menyusun laporan insiden dan accident terkait barang berbahaya kepada Dirjen Hubud memiliki kompetensi dan lisensi serta pelatihan awareness barang berbahaya.
2. Interview personel tentang pengetahuan prosedur menyusun laporan insiden dan accident terkait barang berbahaya
PM 90/2013
9.7
KP 412/2014 Bagian 9
CE-5 ERP 5.075
Apakah BUAU/PAUA memastikan laporan insiden dan accident terkait barang
Periksa laporan insiden dan accident terkait barang berbahaya kepada Dirjen Hubud
59
9.8 9.11
berbahaya kepada Dirjen Hubud ?
PM 90/2013
9.7 9.8
9.11
KP 412/2014 Bagian 9
CE-6 ERP 5.080
Apakah BUAU/PAUA menyusun laporan insiden dan accident terkait barang berbahaya kepada Dirjen Hubud jika terjadi keadaan darurat?
Periksa laporan insiden dan accident terkait barang berbahaya kepada Dirjen Hubud
CATATAN TEMUAN/OBSERVSI :
Nama Pendamping Objek Pengawasan Paraf Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1. 2.
Nara Sumber Jabatan Jam Paraf
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
60
B. INSPEKSI PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA
1. REGULASI DAN ORGANISASI (REGULATION AND ORGANIZATION/LEG)
Nama Badan Usaha Angkutan Udara Tanggal :
Lokasi (Station) Pukul :
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMENT
No. PQ PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90 / 2013 11.3.4.a
CE-3 LEG 1.025
Periksa apakah terdapat SOP terkait dengan amandemen opersional DGHM telah dilakukan penyesuaian
PM 90/2013 11.3.4.d, 11.3.4.e 11.4.4.a
CE-6 LEG 1.035
Periksa apakah DGHM telah tersedia di Station tersebut
CATATAN TEMUAN/OBSERVASI :
Nama Pendamping Objek Pengawasan Paraf Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
Nara Sumber Jabatan Jam Paraf
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
61
2. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (TRAINING/TRG)
Nama Badan Usaha Angkutan Udara Tanggal :
Lokasi (Station) Pukul :
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013 10.1.4
CE-5 TRG 2.015
Periksa laporan pengawasan internal apakah memeriksa pelaksanaan diklat yang dilakukan oleh badan hukum terkait yang telah mendapat izin dari Direktur Jenderal
PM 90/2013 10.1.4
CE-6 TRG 2.020
Periksa apakah Penyelenggaraan Program Diklat Keselamatan pengangkutan barang berbahaya Internal bagi personel keselamatan pengangkutan barang berbahaya telah mendapatkan izin dari Direktur Jenderal
PM 90/2013 10.2.2 10.2.3
CE-5 TRG 2.035
Periksa laporan pengawasan internal apakah memeriksa Program Diklat Keselamatan pengangkutan barang berbahaya Internal telah ditujukan kepada semua personel terkait sesuai tugas masing-masing personel
PM 90/2013 10.1.6 10.2.2 10.2.3
CE-6 TRG 2.040
Periksa apakah a. jadwal / kalender diklat keselamatan pengangkutan barang
berbahaya terkait: b. Semua personel mendapatkan lisensi dan kompetensi sesuai
dengan tugasnya
PM 90/2013 10.3.1
KP 546/2015
4.5.2
CE-5 TRG 2.050
Periksa laporan pengawasan internal apakah memeriksa personel keselamatan pengangkutan barang berbahaya tiap tipe telah mengikuti pelatihan penyegaran (refreshing course) paling sedikit 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun.
PM 90/2013 10.3.1
KP 546/2015
4.5.2
CE-6 TRG 2.055
Periksa database pelaksanaan diklat semua personel keselamatan pengangkutan barang berbahaya sesuai tipe dklat telah mengikuti pelatihan penyegaran (refreshing course) paling sedikit 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun
PM 90/2013 10.3.1 10.3.2
KP 546/2015
4.5.3
CE-5 TRG 2.065
Periksa laporan pengawasan internal apakah memeriksa inspektor penanganan barang berbahaya telah mengikuti pelatihan penyegaran (refreshing course) paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima)tahun
PM 90/2013
KP 546/2015
CE-6 TRG 2.070
Periksa laporan-laporan pelaksanaan diklat yang ditujukan kepada Inspektor penanganan barang berbahaya
62
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
10.3.1 10.3.2
4.5.3
PM 90/2013 10.3.1 10.3.2
KP 546/2015
4.5.3
CE-5 TRG 2.080
Periksa laporan pengawasan internal apakah memeriksa penyelenggara diklat terkait materi ajar yang diberikan kepada setiap personel telah sesuai dengan tipe diklat
CATATAN TEMUAN/OBSERVASI :
Nama Pendamping Objek Pengawasan Paraf Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
Nara Sumber Jabatan Jam Paraf
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
63
3. FUNGSI KENDALI MUTU (QUALITY CONTROL FUNCTION/QCF)
Nama Bandan Usaha Angkutan Udara Tanggal :
Lokasi (Station) Pukul :
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013
12.5
CE-3 QCF 3.010
Periksa dokumen DGHM atau dokumen lain apakah prosedur pelaksanaan pengawasan internal, tindak lanjut, dokumentasi dan pelaporan kepada Dirjen Hubud
PM 90/2013
12.5
CE-4 QCF 3.015
Periksa data catatan diklat inspektur penanganan barang berbahaya meliputi kualifikasi, pendidikan dan pelatihan
PM 90/2013
12.5
CE-6 QCF 3.020
Periksa : 1. Prosedur pelaksanaan pengawasan internal. 2. Laporan hasil pengawasan internal dan periksa kesesuaian
jadwal pelaksanaan program. 3. Laporan monitoring tindak lanjut temuan (follow up
pengawasan / CAP)
PM 90/2013
12.5
CE-6 QCF 3.030
Periksa hasil monitoring dan tindak lanjut hasil pengawasan internal serta penegakan hukum.
PM 90/2013
12.5
CE-6 QCF 3.035
Periksa arsip penyimpanan laporan hasil pengawasan internal yang disampaikan Dirjen Hubud (minimal laporan tahunan)
64
CATATAN TEMUAN/OBSERVASI :
Nama Pendamping Objek Pengawasan Paraf Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf
1.
2.
1. 2.
1. 2.
1. 2.
Nara Sumber Jabatan Jam Paraf
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
65
4. KESELAMATANBARANG BERBAHAYA (DANGEROUS GOODS HANDLING / HAN)
Nama Bandan Usaha Angkutan Udara Tanggal :
Lokasi (Station) Pukul :
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013 4.2 4.3
CE-6 HAN 4.005
Periksa apakah pembatasan / kebijakan pengangkutan barang berbahaya sesuai dengan izin DG dari DIrjen Perhubungan Udara.
PM 90/2013 8.2
KP 412 / 2014
Lampiran 4
CE-3 HAN 4.020
Periksa DGHM apakah melampirkan acceptance checklist untuk : 1. Pengiriman Non Radioaktif; 2. Pengiriman Radioaktif; 3. Pengiriman Dry Ice; 4. Pengiriman Lithium Battery.
PM 90/2013 8.1, 8.2
10.2.2
KP 571/2015 Pasal 22 (1)a.,b.
CE-4 HAN 4.025
1. Periksa dokumen pencatatan (training record) : kompetensi dan lisensi barang berbahaya tipe A untuk personel penerimaan DG (apakah masih valid) ;
2. Lakukan interview (wawancara) kepada personel penerimaan DG.
PM 90/2013 8.1, 8.2
KP 571/2015 Pasal 22 (1)a.,b.
CE-5 HAN 4.030
1. Periksa laporan pengawasan internal terkait pelaksanaan penerimaan barang berbahaya;
2. Periksa apakah BUAU/PAUA memiliki program pengawasan kepada shipper / agen kargo-nya.
PM 90/2013 8.1, 8.2
KP 571/2015 Pasal 22 (1)a.,b.
CE-6 HAN 4.035
Saat observasi lapangan, periksa : 1. Form acceptance checklist diisi dengan benar, a.l :
• Semua pernyataan diisi dalam kolom yes atau N/A;
• Tidak ada kolom yang diisi NO;
• Diisi dan ditandatangani oleh personel berlisensi DG. 2. Dokumen-dokumen pengangkutan lengkap, a.l :
• AWB / SMU;
• Shipper Declaration;
• MSDS;
• Surat pendukung lainnya. 3. Kiriman DG telah dilengkapi dengan :
66
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
• Label DG (Hazard label dan Handling Label);
• Nama Pengirim (Consignor);
• Nama Penerima (Consignee);
• UN Marking 4. Jika tidak ada kirimana DG, maka periksa bukti-bukti record
dokumen penerimaan barang berbahaya yang ditangani selama 1 tahun, apakah telah sesuai prosedur.
PM 90/2013 8.12
KP 571/2015 Pasal 22
(1)a Pasal 24 d
CE-3 HAN 4.050
Periksa SOP penyimpanan barang berbahaya di Gudang
PM 90/2013 8.12
KP 571/2015 Pasal 22
(1)a Pasal 24 d
CE-4 HAN 4.055
1. Periksa daftar personel dan kompetensi berikut lisensi 2. Periksa jadwal dinas harian serta terhadap kesesuaian
kompetensi dan lisensinya.
PM 90/2013 8.12
KP 571/2015 Pasal 22
(1)a Pasal 24 d
CE-5 HAN 4.060
Periksa laporan pengawasan internal terkait penyimpanan barang berbahaya di Gudang
PM 90/2013 8.12
KP 571/2015 Pasal 22
(1)a Pasal 24 d
CE-6 HAN 4.065
Saat observasi lapangan, periksa pelaksanaan penyimpanan barang berbahaya di Gudang telah sesuai dengan prosedur
PM 90/2013 8.3
8.12 8.13 8.14
KP 571/2015 Pasal 22
(1)a
CE-3 HAN 4.080
Periksa SOP atau dokumen lain yang menjelaskan prosedur pemuatan dan penempatan barang berbahaya dalam pesawat udara
PM 90/2013 8.3
8.12 8.13
KP 571/2015 Pasal 22
(1)a
CE-4 HAN 4.085
Periksa dokumen pencatatan (training record) pelatihan awareness barang berbahaya untuk personel personel bongkar muat kargo yang diangkut pesawat udara (cargo loading/unloading staff);
67
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
8.14
PM 90/2013 8.3
8.12 8.13 8.14
KP 571/2015 Pasal 22
(1)a
CE-5 HAN 4.090
Periksa laporan pengawasan internal terkait pemuatan dan penempatan barang berbahaya dalam pesawat udara
PM 90/2013 8.3
8.12 8.13 8.14
KP 571/2015 Pasal 22
(1)a
CE-6 HAN 4.095
Saat observasi, periksa pelaksanaan pemuatan dan penempatan barang berbahaya dalam pesawat udara
PM 90/2013 8.7 8.8
KP 571/2015 Pasal 22
(1)a
CE-3 HAN 4.110
Periksa SOP pengawasan pemuatan dan penurunan barang berbahaya ke dan dari pesawat udara
PM 90/2013 8.7 8.8
8.10
KP 571/2015 Pasal 22
(1)a
CE-4 HAN 4.115
Periksa dokumen pencatatan (training record) pelatihan awareness barang berbahaya untuk personel personel bongkar muat kargo yang diangkut pesawat udara (cargo loading/unloading staff);
PM 90/2013 8.7 8.8
8.10
KP 571/2015 Pasal 22
(1)a
CE-5 HAN 4.120
Periksa laporan pengawasan internal terkait pengawasan pemuatan dan penurunan barang berbahaya ke dan dari pesawat udara
PM 90/2013 8.7 8.8
8.10
KP 571/2015 Pasal 22
(1)a
CE-6 HAN 4.125
Saat observasi, periksa pelaksanaan pengawasan pemuatan dan penurunan barang berbahaya ke dan dari pesawat udara
PM 90/2013 9.4
KP 412/2014
Lampiran 4 KP
571/2015 Pasal 23
(1)d
CE-3 HAN 4.140
Periksa SOP pembuatan informasi kepada kapten penerbang secara tertulis (NOTOC)
PM 90/2013 9.4
KP 412/2014
Lampiran 4
CE-4 HAN 4.145
Periksa dokumen pencatatan (training record) pelatihan awareness barang berbahaya untuk personel yang
68
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
KP 571/2015 Pasal 23
(1)d
memberikan informasi kepada kapten penerbang secara tertulis (NOTOC);
PM 90/2013 9.4
KP 412/2014
Lampiran 4 KP
571/2015 Pasal 23
(1)d
CE-5 HAN 4.150
Periksa laporan pengawasan internal terkait memberikan informasi kepada kapten penerbang secara tertulis (NOTOC)
PM 90/2013 9.4
KP 412/2014
Lampiran 4 KP
571/2015 Pasal 23
(1)d
CE-6 HAN 4.155
Saat observasi, periksa pelaksanaan prosedur memberikan informasi kepada kapten penerbang secara tertulis (NOTOC); Jika tidak ada kiriman DG, periksa dokumen NOTOC kiriman DG selama 1 tahun terakhir.
PM 90/2013 8.9
11.2
KP 571/2015 Pasal 5 (1)
d
CE-3 HAN 4.175
Periksa SOP tentang : Keselamatan pengangkutan barang berbahaya yang dapat dibawa penumpang dan personel pesawat udara ke dalam pesawat udara
PM 90/2013 8.9
11.2
KP 571/2015 Pasal 5 (1)
d KP
412/2013 5.2.1
CE-4 HAN 4.180
Periksa dokumen pencatatan (training record) pelatihan awareness barang berbahaya bagi petugas pasasi, apakah telah mengikuti awareness setiap 2 tahun sekali.
PM 90/2013 8.9
11.2
KP 571/2015 Pasal 5 (1)
d
CE-5 HAN 4.185
Periksa laporan pengawasan internal terkait keselamatan pengangkutan barang berbahaya yang dapat dibawa penumpang dan personel pesawat udara ke dalam pesawat udara.
PM 90/2013 8.9
11.2
KP 571/2015 Pasal 5 (1)
d
CE-6 HAN 4.190
Saat observasi: 1. Amati implementasi memberikan informasi dan ijin
membawa barang berbahaya kepada penumpang pada saat check-in;
69
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
2. Ketersediaan banner / signage tentang Barang Berbahaya Yang Diijinkan Dibawa;
3. Lakukan wawancara kepada personel check in perihal prosedur tersebut.
PM 90/2013 9.10
KP 412/2014 Bagian 7
Bab5 5.1.1-5.1.2
CE-5 HAN 4.205
Periksa laporan pengawasan internal terkait informasi barang berbahaya kepada penumpang
PM 90/2013 9.10
KP 412/2014 Bagian 7
Bab5 5.1.1-5.1.2
CE-6 HAN 4.210
Saat observasi, periksa ketersediaan informasi barang berbahaya kepada penumpang.
CATATAN TEMUAN/OBSERVASI :
Nama Pendamping Objek Pengawasan Paraf Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
Nara Sumber Jabatan Jam Paraf
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
70
5. PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT (EMERGENCY RESPONSE PLAN/ERP)
Nama Bandan Usaha Angkutan Udara Tanggal :
Lokasi (Station) Pukul :
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
KRITIKAL ELEMEN
No. PQ PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013
9.2
KP 412/2014 Bagian 9
CE-3 ERP 5.025
Periksa prosedur penanggulangan Keadaan Darurat yang melibatkan barang berbahaya, yaitu : 1. Penanggulangan darurat per kelas barang berbahaya 2. Resiko berbahaya sesuai dengan sifat barang berbahaya 3. Insiden di darat 4. Insiden dalam penerbangan
PM 90/2013
9.1, 9.2
KP 412/2014 Bagian 9
CE-4 ERP 5.030
1. Periksa dokumen pencatatan (training record) pelatihan Penanggulangan Darurat yang melibatkan barang berbahaya diberikan terhadap personel yang terlibat dalam keselamatan pengangkutan barang berbahaya.
2. Interview personel tentang pengetahuan prosedur Penanggulangan Darurat yang melibatkan barang berbahaya
PM 90/2013
Bab 8
KP 571/2015 Pasal 23
(3)
CE-3 ERP 5.040
Periksa SOP tentang penggunaan peralatan keadaan darurat terkait barang berbahaya
PM 90/2013
Bab 8
KP 571/2015 Pasal 23
(3)
CE-5 ERP 5.045
Periksa laporan pengawasan internal terkait ketersediaan peralatan keadaan darurat terkait barang berbahaya
PM 90/2013
Bab 8
KP 571/2015 Pasal 23
(3)
CE-6 ERP 5.050
Periksa ketersediaan peralatan keadaan darurat terkait barang berbahaya di darat dan dalam pesawat
PM 90/2013
9.7 9.8
9.11
KP 412/2014 Bagian 9
CE-3 ERP 5.065
Periksa prosedur laporan insiden dan accident terkait barang berbahaya kepada Dirjen Hubud
71
PM 90/2013
9.7 9.8
9.11
KP 412/2014 Bagian 9
CE-4 ERP 5.070
1. Periksa dokumen pencatatan (training record) personel yang menyusun laporan insiden dan accident terkait barang berbahaya kepada Dirjen Hubud memiliki kompetensi dan lisensi serta pelatihan awareness barang berbahaya.
2. Interview personel tentang pengetahuan prosedur menyusun laporan insiden dan accident terkait barang berbahaya
PM 90/2013
9.7 9.8
9.11
KP 412/2014 Bagian 9
CE-5 ERP 5.075
Periksa laporan pengawasan internal terkait laporan insiden dan accident terkait barang berbahaya kepada Dirjen Hubud
PM 90/2013
9.7 9.8
9.11
KP 412/2014 Bagian 9
CE-6 ERP 5.080
Periksa laporan insiden dan accident terkait barang berbahaya kepada Dirjen Hubud
CATATAN TEMUAN/OBSERVSI :
Nama Pendamping Objek Pengawasan Paraf Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
Nara Sumber Jabatan Jam Paraf
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
72
C. CHECKLIST SURVEILLANCE (PENGAWASAN)
1. FASILITAS KARGO
Name of Operator (Nama Perusahaan)
Date / Tanggal
Name and Title of Dangerous Goods Coordinator (Nama Pejabat Koordinator DangerousGoods)
Telephone / Telepon
Fax / Faks
Identification of Cargo Facility (Identifikasi Faslitas Kargo) Airport Name / Nama Bandara
Closest City (Kota)
IATA Code / Kode IATA
Province / State (Provinsi)
Country (Negara)
ICAO Code
Name of Facility (Nama Fasilitas)
Telephone
Address of Facility (Alamat Fasilitas)
Fax
Name and Title of Contact Person (Nama dan jabatan yang dapat dihubungi)
Telephone
Fax
Type of Operation (Tipe Operasi)
Year Long (Dalam waktu yang lama) Maintenance Only (Hanya Perawatan) Ad Hoc (Sementara)
Seasonal (musiman) Cargo Acceptance Only (Hanya Penerima Kargo) Sub-Contract (Sub Kontrak)
Dangerous Goods Handled (Based on historical data) Dangerous Goods yang ditangani (Berdasarkan historis data )
YES NO If yes - > Average quantity of package per year
Commercial Dangerous Goods Cargo accepted at Station (Jumlah DG komersil yang diterima di Station) 0-999 1,000-9,999 +10,000 Cargo Aircraft Only quantities of Dangerous Goods accepted at Station (Jumlah DG yang hanya diangkut Pesawat Kargo yang diterima di Station) 0-999 1,000-9,999 +10,000 Non-Dangerous Goods Commercial Cargo accepted at Station (Jumlah kargo komersial non DG yang diterima di Station) 0-999 1,000-9,999 +10,000 Dangerous Goods COMAT shipped (Jumlah DG milik perusahaan yang dikirim) 0-999 1,000-9,999 +10,000 Mail / Post loaded (Jumlah Mail/Pos yang dimuat) 0-999 1,000-9,999 +10,000 Note (Catatan)
73
Past Occurrences (Kejadian di masa lalu) Date
(DD-MM-YY) Description (Keterangan)
Corrective action plan (Rencana Tindakan Perbaikan)
Root Causes (Akar Permasalahan) Short term corrective action plan (Rencana Perbaikan dalam jangka pendek) Long term / system wide corrective action plan (Rencana Perbaikan dalam jangka panjang) Mean to evaluate the effectiveness of corrective action plans (Maksud evaluasi efektivitas rencana tindakan korektif)
Root Causes (Akar Permasalahan) Short term corrective action plan (Rencana Perbaikan dalam jangka pendek) Long term / system wide corrective action plan (Rencana Perbaikan dalam jangka panjang) Mean to evaluate the effectiveness of corrective action plans (Maksud evaluasi efektivitas rencana tindakan korektif)
Root Causes (Akar Permasalahan) Short term corrective action plan (Rencana Perbaikan dalam jangka pendek) Long term / system wide corrective action plan (Rencana Perbaikan dalam jangka panjang) Mean to evaluate the effectiveness of corrective action plans (Maksud evaluasi efektivitas rencana tindakan korektif)
Note (Catatan)
Hidden Dangerous Goods Warning (Peringatan Hidden DG/DG tersembunyi) Yes No N/C N/A Yes No N/C N/A
Where documents are accepted (ICAO TI 7;4.7) (Dimana DG diterima) Where the cargo is accepted (ICAO TI 7;4.7)
(Dimana kargo diterima)
The notices include visual examples of dangerous goods, including batteries. (Pemberitahuan termasuk contoh-contoh visual barang berbahaya, termasuk baterai) (ICAO TI 7;4.7)
Note (Catatan)
74
Employees (Para karyawan)
Category of personnel Employer Number of Staff
Number Trained
Trained by
Freight Forwarders (Ekspedisi)
1 Staff of freight forwarders involved in processing dangerous goods (Staf dari perusahaan ekspedisi yang terlibat dalam pemrosesan DG)
2 Staff of freight forwarders involved in processing cargo or mail / other than dangerous goods (Staf dari perusahaan ekspedisi yang terlibat dalam pemrosesan kargo atau selain barang berbahaya)
3 Staff of freight forwarders involved in the handling, storage and loading of cargo or mail (Staf dari perusahaan ekspedisi yang terlibat dalam penanganan, penyimpanan dan pemuatan kargo atau pos)
Operator’s Staff (Staf Operator)
4 Operator’s and ground handling agent’s staff accepting dangerous goods (Operator dan staf agen ground handling yang menerima barang berbahaya)
5 Operator’s and ground handling agent’s staff accepting cargo or mail (other than dangerous goods) (Operator dan staf agen ground handling yang menerima barang berbahaya)
6 Operator’s and ground handling agent’s staff involved in the handling, storage and loading of cargo or mail and baggage (Operator dan ground handling agen yang terlibat dalam penanganan, penyimpanan dan pemuatan kargo atau surat dan bagasi)
7 Security staff who are involved with the screening of passengers and their baggage and cargo or mail, e.g. securityscreeners, their supervisors and staff involved in implementing security procedures (staf keamanan yang terlibat dengan pemeriksaan penumpang dan bagasi dan kargo atau surat, misalnya Avsec, pengawas dan staf yang terlibat dalam melaksanakan prosedur keamanan)
Note (Catatan)
75
Training Records (Catatan Diklat)
SAT UNSAT Total N/C
Number of training records inspected (ICAO TI 1;4.2.5) (Jumlah Catatan Diklat yang diperiksa) NOTE (Catatan)
Notes Name - Nom Position Expires on
76
Reference Documents (Dokumen Referensi) (ICAO TI 7;4.2)
Yes No N/C N/A Yes No N/C N/A
OPS manual - DG chapter ICAO TI's - current edition / extracts
Company - Emergency procedures ICAO supplement - current edition / extracts
Company policy - Embargo/restrictions ICAO - Emergency response guide
Domestic Regulations - current edition/extracts IATA DGR's - Current edition/extracts
Approval and Exemptions .
Documents Last version / edition Status
ICAO Technical Instruction for the Safe Transport of Dangerous Goods by Air
Edition: 2013-2014 Last amendment
ADDENDUM No. 1 (12 FEB 13) ADDENDUM No. 2 / CORRIGENDUM No. 1 (05 APR 13)
CORRIGENDUM No. 2 (05 MAY 13) ADDENDUM No. 3 (10 JUN 13)
……………………………….. Last ADDENDUM No………
Supplement to the ICAO Technical Instruction for the Safe Transport of Dangerous Goods by Air
Edition: 2013-2014 Last amendment: Original document
……………………………….. Last amendment ………
ICAO Emergency Response Guidance for Aircraft Incidents Involving Dangerous Goods
Edition: 2013-2014 Last amendment: Original document
……………………………….. Last amendment ………
IATA Dangerous Goods Regulations
Edition: 57thedition 2016 Last amendment: Original document
……………………………….. Last amendment ………
NOTE
Transport Documents (Dokumen Transportasi) (ICAO TI 5;4, 7;1.3 and 7;4.1)
SAT UNSAT Total N/C
Number of shippers declarations inspected(ICAO TI 5;4) (Jumlah Shipper Declaration yang diinspkesi) Number of acceptance check lists inspected (ICAO TI 7;1.3) (Jumlah Acceptance Checklist yang diinspkesi) Number of pilot notifications inspected (NOTOC) (ICAO TI 7;4.1) (Jumlah NOTOC yang diinspkesi) Number of air waybills inspected (ICAO TI 7;4.2) (Jumlah SMU yang diinspkesi) Number of exemptions inspected (ICAO SUP 1;1.2) (Jumlah Pengecualian yang diinspkesi) Number of approvals inspected (ICAO TI 7;4.3.1) (Jumlah Pengesahan yang diinspkesi) NOTE (Catatan)
77
Packages Inspected (Paket yang diinspeksi)
Inbound Class of package inbound (Class paket yang masuk)
1 2 3 4 5 6.1 6.2 7 8 9 ID
8000 Non DG TOTAL
Number inspected / monitored (Jumlah yang diinspkesi / dimonitor) Number found unsatisfactory (Jumlah temuan)
Outbound Class of package outbound (Class paket yang keluar)
1 2 3 4 5 6.1 6.2 7 8 9 ID
8000 Non DG TOTAL
Number inspected / monitored (Class paket yang masuk)
Number found unsatisfactory (Jumlah temuan) NOTE (Catatan)
Available Tools (Ketersediaan Alat /sarana) Yes No N/C N/A
Straps for securing dangerous goods in the aircraft in a manner that will prevent any movement in flight (ICAO 7;2.4.2) (pengikat untuk mengamankan barang-barang berbahaya di pesawat dengan cara mencegah setiap gerakan dalam penerbangan)
Spare labels for packages of dangerous goods have become lost, detached or illegible (ICAO 7;2.6) (label cadangan untuk paket barang berbahaya yang hilang, terlepas atau tidak terbaca)
Identification tag for Unit Load Devices (ULD) containing dangerous goods (ICAO 7;2.7) (label identifikasi untuk Perangkat Muat (ULD) yang mengandung barang berbahaya)
Note
Name of Inspector
Title of Inspector
Date
Name of Escorter and Resource Title Date
78
2. FASILITAS GROUND HANDLING
Name of Operator
Date
Name and Title of Dangerous Goods Coordinator
Telephone
Fax
Identification of Ground Handling Facility Airport Name
Closest City
IATA Code
Province / State
Country
ICAO Code
Name of Facility
Telephone
Address of Facility
Fax
Name and Title of Contact Person
Telephone
Fax
Type of Operation
Year Long Maintenance Only Ad Hoc
Seasonal Cargo Acceptance Only Sub-Contract
Dangerous Goods Handled (Based on historical data) (Barang Berbahaya Ditangani (Berdasarkan data historis))
YES NO If yes - > Average quantity of package per year
Commercial Dangerous Goods Cargo accepted at Station (Kargo Barang Berbahaya komersial yang diterima di Stasiun) 0-999 1,000-9,999 +10,000 Cargo Aircraft Only quantities of Dangerous Goods accepted at Station (jumlah kargo barang berbahaya khusus pesawat kargo yang diterima di Stasiun) 0-999 1,000-9,999 +10,000 Non-Dangerous Goods Commercial Cargo accepted at Station (Kargo Non-Barang Berbahaya yang diterima di Stasiun) 0-999 1,000-9,999 +10,000 Dangerous Goods COMAT shipped (Barang Berbahaya COMAT yang dikirimkan) 0-999 1,000-9,999 +10,000
Mail / Post loaded (Mail / Pos dimuat) 0-999 1,000-9,999 +10,000 Note
79
Past Occurrences Date
(DD-MM-YY) Description Corrective action plan
Root Causes (Akar Permasalahan) Short term corrective action plan (Rencana Perbaikan dalam jangka pendek) Long term / system wide corrective action plan (Rencana Perbaikan dalam jangka panjang) Mean to evaluate the effectiveness of corrective action plans (Maksud evaluasi efektivitas rencana tindakan korektif)
Root Causes (Akar Permasalahan) Short term corrective action plan (Rencana Perbaikan dalam jangka pendek) Long term / system wide corrective action plan (Rencana Perbaikan dalam jangka panjang) Mean to evaluate the effectiveness of corrective action plans (Maksud evaluasi efektivitas rencana tindakan korektif)
Root Causes (Akar Permasalahan) Short term corrective action plan (Rencana Perbaikan dalam jangka pendek) Long term / system wide corrective action plan (Rencana Perbaikan dalam jangka panjang) Mean to evaluate the effectiveness of corrective action plans (Maksud evaluasi efektivitas rencana tindakan korektif)
Note
80
Employees
Category of personnel Employer Number of Staff
Number Trained
Trained by
1 Operator’s and ground handling agent’s staff accepting dangerous goods (Operator dan staf agen ground handling yang menerima barang berbahaya) (Operator dan staf agen ground handling yang menerima barang berbahaya (Operator dan staf ground handling yang menerima Barang Berbahaya))
2 Operator’s and ground handling agent’s staff accepting cargo or mail (other than dangerous goods) (Operator dan staf ground handling yang menerima kargo atau surat (selain barang berbahaya))
3 Operator’s and ground handling agent’s staff involved in the handling, storage and loading of cargo or mail and baggage (Operator dan Staf ground handling yang terlibat dalam penanganan, penyimpanan dan pemuatan kargo atau surat dan bagasi)
4 Flight crew members, loadmasters and load planners (awak pesawat, awak pesawat kargo dan perencana muatan pesawat)
5 Crew members (other than flight crew members) (awak (selain awak pesawat))
6 Security staff who are involved with the screening of passengers and their baggage and cargo or mail, e.g. securityscreeners, their supervisors and staff involved in implementing security procedures (staf keamanan yang terlibat dengan pemeriksaan penumpang dan bagasi dan kargo atau surat, misalnya pemeriksa keamanan, pengawas dan staf yang terlibat dalam melaksanakan prosedur keamanan)
Note
81
Training Records
SAT UNSAT Total N/C
Number of training records inspected (ICAO TI 1;4.2.5) NOTE
Notes Name - Nom Position Expires on
82
Reference Documents (ICAO TI 7;4.2)
Yes No N/C N/A Yes No N/C N/A
OPS manual - DG chapter ICAO TI's - current edition / extracts
Company - Emergency procedures ICAO supplement - current edition / extracts
Company policy - Embargo/restrictions ICAO - Emergency response guide
Domestic Regulations - current edition/extracts IATA DGR's - Current edition/extracts
Approval and Exemptions .
Documents Last version / edition Status
ICAO Technical Instruction for the Safe Transport of Dangerous Goods by Air
Edition: 2013-2014 Last amendment
ADDENDUM No. 1 (12 FEB 13) ADDENDUM No. 2 / CORRIGENDUM No. 1 (05 APR 13)
CORRIGENDUM No. 2 (05 MAY 13) ADDENDUM No. 3 (10 JUN 13)
……………………………….. Last ADDENDUM No………
Supplement to the ICAO Technical Instruction for the Safe Transport of Dangerous Goods by Air
Edition: 2013-2014 Last amendment: Original document
……………………………….. Last amendment ………
ICAO Emergency Response Guidance for Aircraft Incidents Involving Dangerous Goods
Edition: 2013-2014 Last amendment: Original document
……………………………….. Last amendment ………
IATA Dangerous Goods Regulations
Edition: 57thedition 2016 Last amendment: Original document
……………………………….. Last amendment ………
NOTE
Transport Documents (ICAO TI 5;4, 7;1.3 and 7;4.1)
SAT UNSAT Total N/C
Number of shippers declarations inspected (ICAO TI 5;4) (Jumlah Shipdec yang diinspeksi) Number of acceptance check lists inspected (ICAO TI 7;1.3) (Jumlah acceptance check lists yang diinspeksi) Number of pilot notifications inspected (NOTOC) (ICAO TI 7;4.1) (Jumlah NOTOC yang diinspeksi) Number of air waybills inspected (ICAO TI 7;4.2) (Jumlah SMU yang diinspkesi) Number of exemptions inspected (ICAO SUP 1;1.2) (Jumlah pengecualian yang diinspeksi) Number of approvals inspected (ICAO TI 7;4.3.1) (Jumlah ijin yang diperiksa) NOTE
83
Packages Inspected (Paket yang Diinspeksi)
Inbound (Masuk) Class of package inbound (Class paket yang masuk)
1 2 3 4 5 6.1 6.2 7 8 9 ID
8000 Non DG TOTAL
Number inspected / monitored (Jumlah yang diinspeksi / dimonitor) Number found unsatisfactory (Jumlah temuan)
Outbound (Keluar) Class of package outbound (Class paket yang keluar)
1 2 3 4 5 6.1 6.2 7 8 9 ID
8000 Non DG TOTAL
Number inspected / monitored (Jumlah yang diinspeksi / dimonitor)
Number found unsatisfactory (Jumlah temuan) NOTE
Available Tools Yes No N/C N/A
Straps for securing dangerous goods in the aircraft in a manner that will prevent any movement in flight (ICAO 7;2.4.2) (pengikat untuk mengamankan barang-barang berbahaya di pesawat dengan cara mencegah setiap gerakan dalam penerbangan)
Spare labels for packages of dangerous goods have become lost, detached or illegible (ICAO 7;2.6) (label cadangan untuk paket barang berbahaya yang hilang, terlepas atau tidak terbaca)
Identification tag for Unit Load Devices (ULD) containing dangerous goods (ICAO 7;2.7) (label identifikasi untuk Perangkat Muat (ULD) yang mengandung barang berbahaya)
Note
Name of Inspector Title of Inspector Date
Name of Escorter and Resource Title Date
84
3. RAMP AND IN-FLIGHT
Name of Air Operator
Date
Aircraft Type
Registration
Flight number
Routing
Onboard Publication
ICAO Emergency Guide 2013-2014 ICAO Technical
Instructions 2013-2014 IATA DG Regulations 2016 Airline Operation Manual
Other (Specify)
Notes:
Training Documents
Position Name - Nom Employee No Due date
Notes:
85
Yes No N/C N/A
Yes No N/C N/A
Dangerous Goods Onboard NOTOC Present
Station Unloading
Airwaybill Number UN / ID Number
Proper Shipping Name Class or Division
andSub Risk Packing group
Number of package
Net Quantity or Transport Index
Radioactive Category
CAO
(X) ULD Identification Location
Name of Inspector
Title of Inspector
Date
Name of Escorter and Resource Title Date
86
4. KESELAMATANPENUMPANG
Name of Operator
Date
Name and Title of Dangerous Goods Coordinator
Telephone
Fax
Telephone
Identification of Passenger Handling Facility Airport Name
Closest City
IATA Code
Province / State
Country
ICAO Code
Name of Facility
Telephone
Address of Facility
Fax
Name and Title of Contact Person
Telephone
Fax
Type of Operation
Year Long Maintenance Only Ad Hoc
Seasonal Cargo Acceptance Only Sub-Contract
Dangerous Goods Handled (Based on historical data) YES NO If yes - > Average quantity of package per year
Commercial Dangerous Goods Cargo accepted at Station (Kargo Barang Berbahaya komersial yang diterima di Stasiun) 0-999 1,000-9,999 +10,000 Cargo Aircraft Only quantities of Dangerous Goods accepted at Station (jumlah kargo barang berbahaya khusus pesawat kargo yang diterima di Stasiun) 0-999 1,000-9,999 +10,000 Non-Dangerous Goods Commercial Cargo accepted at Station (Kargo Non-Barang Berbahaya yang diterima di Stasiun) 0-999 1,000-9,999 +10,000 Dangerous Goods COMAT shipped (Barang Berbahaya COMAT yang dikirimkan) 0-999 1,000-9,999 +10,000
Mail / Post loaded (Mail / Pos dimuat) 0-999 1,000-9,999 +10,000 Note
Past Occurrences Date
(DD-MM-YY) Description Corrective action plan
Root Causes (Akar Permasalahan) Short term corrective action plan (Rencana Perbaikan dalam jangka pendek) Long term / system wide corrective action plan (Rencana Perbaikan dalam jangka panjang) Mean to evaluate the effectiveness of corrective action plans (Maksud evaluasi efektivitas rencana tindakan korektif)
87
Root Causes (Akar Permasalahan) Short term corrective action plan (Rencana Perbaikan dalam jangka pendek) Long term / system wide corrective action plan (Rencana Perbaikan dalam jangka panjang) Mean to evaluate the effectiveness of corrective action plans (Maksud evaluasi efektivitas rencana tindakan korektif)
Root Causes (Akar Permasalahan) Short term corrective action plan (Rencana Perbaikan dalam jangka pendek) Long term / system wide corrective action plan (Rencana Perbaikan dalam jangka panjang) Mean to evaluate the effectiveness of corrective action plans (Maksud evaluasi efektivitas rencana tindakan korektif)
Note
Hidden Dangerous Goods Warning Yes No N/C N/A Yes No N/C N/A
Where tickets are issued (ICAO TI 7;5.1) The notices include visual examples of dangerous goods forbidden from transport aboard an aircraft. (ICAO TI 7;5.1.2)
Where the passengers are checked (ICAO TI 7;5.1)
Aircraft boarding areas (ICAO TI 7;5.1)
Note
88
Employees
Category of personnel Employer Number of Staff
Number Trained
Trained by
9 Passenger-handling staff (Staf keselamatanpenumpang)
8 Operator’s and ground handling agent’s staff involved in the handling, storage and loading of cargo or mail and baggage (Operator dan staf ground handling yang terlibat dalam penanganan, penyimpanan dan pemuatan kargo atau surat dan bagasi)
12 Security staff who are involved with the screening of passengers and their baggage and cargo or mail, e.g. securityscreeners, their supervisors and staff involved in implementing security procedures (staf keamanan yang terlibat dengan pemeriksaan penumpang dan bagasi dan kargo atau surat, misalnya pemeriksa keamanan, pengawas dan staf yang terlibat dalam melaksanakan prosedur keamanan)
Note
Training Records SAT UNSAT Total N/C
Number of training records inspected (ICAO TI 1;4.2.5) NOTE
Notes Name - Nom Position Expires on
89
Reference Documents (ICAO TI 7;4.2)
Yes No N/C N/A Yes No N/C N/A
OPS manual - DG chapter ICAO TI's - current edition / extracts
Company - Emergency procedures ICAO supplement - current edition / extracts
Company policy - Embargo/restrictions ICAO - Emergency response guide
Domestic Regulations - current edition/extracts IATA DGR's - Current edition/extracts
Approval and Exemptions .
Documents Last version / edition Status
ICAO Technical Instruction for the Safe Transport of Dangerous Goods by Air
Edition: 2013-2014 Last amendment
ADDENDUM No. 1 (12 FEB 13) ADDENDUM No. 2 / CORRIGENDUM No. 1 (05 APR 13)
CORRIGENDUM No. 2 (05 MAY 13) ADDENDUM No. 3 (10 JUN 13)
……………………………….. Last ADDENDUM No………
Supplement to the ICAO Technical Instruction for the Safe Transport of Dangerous Goods by Air
Edition: 2013-2014 Last amendment: Original document
……………………………….. Last amendment ………
ICAO Emergency Response Guidance for Aircraft Incidents Involving Dangerous Goods
Edition: 2013-2014 Last amendment: Original document
……………………………….. Last amendment ………
IATA Dangerous Goods Regulations
Edition: 57thedition 2016 Last amendment: Original document
……………………………….. Last amendment ………
NOTE
Handling of wheelchairs or other battery-powered mobility aids with non-spillable batteries (ICAO TI 8;1.1.2 (e) and (f))
Yes No N/C N/A
• The air operator allows the transport of wheelchairs or other battery-powered mobility aids with spillable batteries (Operator pesawat mengijinkan pengangkutan kursi roda atau alat bantu mobilitas bertenaga baterai lain dengan baterai yang dapat bocor)
• There are procedures present (Terdapat Prosedur)
• For use by passengers whose mobility is restricted by either a disability, their health or age, or a temporary mobility problem (e.g. broken leg) (Untuk digunakan penumpang dengan mobilitas dibatasi dikarenakan kecacatan, kesehatan mereka atau usia, atau masalah mobilitas sementara (patah kaki))
• Restricted to checked baggage (Terbatas untuk bagasi)
• The operator(s) must ensure that wheelchairs or other battery-powered mobility aids are carried in such a manner so as to prevent unintentional activation and that they are protected from being damaged by the movement of baggage, mail, stores or other cargo. (Operator harus memastikan bahwa kursi roda atau alat bantu mobilitas bertenaga baterai lainnya dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat mencegah aktivasi yang tidak disengaja dan dilindungi dari kerusakan oleh pergerakan bagasi, mail, atau kargo lainnya.)
Note:
90
Handling of wheelchairs or other battery-powered mobility aids with spillable batteries (ICAO TI 8;1.1.2 (e) and (f))
Yes No N/C N/A
• The air operator allows the transport of wheelchairs or other battery-powered mobility aids with spillable batteries (Operator pesawat mengijinkan pengangkutan kursi roda atau alat bantu mobilitas bertenaga baterai lain dengan baterai yang dapat bocor)
• There are procedures present (Terdapat Prosedur)
• For use by passengers whose mobility is restricted by either a disability, their health or age, or a temporary mobility problem (e.g. broken leg) (Untuk digunakan penumpang dengan mobilitas dibatasi dikarenakan kecacatan, kesehatan mereka atau usia, atau masalah mobilitas sementara (patah kaki))
• Restricted to checked baggage (Terbatas untuk bagasi)
• The operator(s) must ensure that wheelchairs or other battery-powered mobility aids are carried in such a manner so as to prevent unintentional activation and that they are protected from being damaged by the movement of baggage, mail, stores or other cargo. (Operator harus memastikan bahwa kursi roda atau alat bantu mobilitas bertenaga baterai lainnya dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat mencegah aktivasi yang tidak disengaja dan dilindungi dari kerusakan oleh pergerakan bagasi, mail, atau kargo lainnya.)
Spillable batteries removed from the wheelchairs or other battery-powered mobility aids (baterai yang dapat bocordilepas dari kursi roda atau alat bantu mobilitas bertenaga baterai lainnya)
• If the wheelchair or mobility aid cannot be loaded, stowed, secured and unloaded always in an upright position, the battery must be removed and the wheelchair or mobility aid may then be carried as checked baggage without restriction. (Jika kursi roda atau alat bantu mobilitas tidak dapat dimuat, disimpan, diamankan dan dibongkar selalu dalam posisi tegak, baterai harus dilepas dan kursi roda atau alat bantu mobilitas kemudian dapat dilakukan sebagai bagasi tercatat tanpa pembatasan.)
• The removed battery must be carried in strong, rigid packagings (Baterai yang dilepas harus dibawa dalam kemasan yang kuat dan kaku)
• The packagings must be leak-tight, impervious to battery fluid and be protected against upset by securing them to pallets or by securing them in cargo compartments using appropriate means of securement (other than by bracing with freight or baggage) such as by the use of restraining straps, brackets or holders. (Kemasan harus tahan bocor, tahan terhadap cairan baterai dan dilindungi dari gangguan dengan mengamankan pada palet atau dengan mengamankan mereka di kompartemen kargo menggunakan cara pengamanan yang tepat (selain dengan menguatkan dengan barang atau bagasi) seperti dengan penggunaan tali penahan, kurung atau penahan)
• Batteries must be protected against short circuits, secured upright in these packagings and surrounded by compatible absorbent material sufficient to absorb their total liquid contents. (Baterai harus dilindungi darihubungan singkat / korsleting, kemasan dijamin berdiri tegak dan dikelilingi oleh bahan penyerap kompatibel cukup untuk menyerap isi total cairan tersebut)
• The packagings must be marked “Battery, wet, with wheelchair” or “Battery, wet, with mobility aid” and be labelled with a “Corrosive” label (Figure 5-22) and with a package orientation label (Figure 5-26). (Kemasan harus ditandai “Battery, wet, with wheelchair” or “Battery, wet, with mobility aid” dan diberi label dengan “Corrosive” label (Gambar 5-22) dan dengan label orientasi paket(Gambar 5-26)
• The pilot-in-command must be informed of the location of a wheelchair or mobility aid with an installed battery or the location of a packed battery. Pilot yang bertugas harus diberitahu tentang lokasi alat bantu kursi roda atau mobilitas dengan baterai terpasang atau lokasi baterai dikemas.
Note:
Handling of lithium-ion battery-powered wheelchairs or other battery-powered mobility aids (ICAO TI 8;1.1.2 (e)(f) and (g))
Yes No N/C N/A
• The air operator allows the transport of lithium-ion battery-powered wheelchairs or other battery-powered mobility aids (Operator pesawat udara megijinkan pengangkutan kursi roda bertenaga baterai lithium-ion atau alat bantu mobilitas bertenaga baterai lainnya)
• There are procedures present (Terdapat Prosedur)
• For use by passengers whose mobility is restricted by either a disability, their health or age, or a temporary mobility problem (e.g. broken leg) (Untuk digunakan oleh penumpang yang mobilitasnyaterbatas oleh salah satu kecacatan, kesehatan atau usia, atau masalah mobilitas sementara (patah kaki))
• The batteries must be of a type which meets the requirements of each test in the UN Manual of Tests and Criteria, Part III, section 38.3. (Baterai harus dari jenis yang memenuhi persyaratan setiap tes dalam Manual Tes dan Kriteria UN, Bagian III, bagian 38,3.)
• Battery terminals must be protected from short circuits (e.g. by being enclosed within a batterycontainer) and securely attached to the mobility aid. (Terminal baterai harus dilindungi dari arus pendek (misal dengan dengan cara ditutupi dalam wadah baterai) dan aman melekat pada alat bantu mobilitas.)
• The operator(s) must ensure that such mobility aids are carried in a manner so as to prevent unintentional activation and that they are protected from being damaged by the movement of baggage, mail, stores or other cargo. (Operator harus memastikan bahwa alat bantu mobilitas tersebut dibawa dengan cara mencegah aktivasi yang tidak disengaja dan dilindungi dari kerusakan oleh pergerakan bagasi, mail atau kargo lainnya.)
• The pilot-in-command must be informed of the location of the mobility aid. (PIC harus diberitahu tentang lokasi alat bantu mobilitas)
91
Note:
Handling of Dry Ice in Passenger or Crew baggage (ICAO TI 8;1.1.2 (s))
Yes No N/C N/A
• The air operator allows the transport of dry ice in passenger or crew baggage to pack perishable. (Operator pesawat udara mengijinkan pengangkutan es kering bagi penumpang atau bagasi kru untuk mengemas bahan yang mudah rusak/busuk)
• There are procedures present
(Terdapat prosedur) • The maximum quantity per person allowed is of 2.5 kg
(Jumlah maksimum per orang diperbolehkan adalah 2,5 kg) • The package permits the release of carbon dioxide gas
(Paket memungkinkan pelepasan gas karbon dioksida) • The dry Ice is accepted as cabin baggage
(Dry Ice diterima sebagai bagasi kabin) • The dry Ice is accepted as checked baggage, with the approval of the operator
(Dry Ice diterima sebagai bagasi diperiksa, dengan persetujuan dari operator) • When in checked baggage, each package is marked “DRY ICE” or “CARBON DIOXIDE, SOLID”
(Jika sebagai bagasi tercatat, setiap paket ditandai “DRY ICE” or “CARBON DIOXIDE, SOLID”) • When in checked baggage, there is an indication of the net weight of the dry ice or an indication that the net
weight is 2.5 kg or less. (jika sebagai bagasi tercatat, ada indikasi dari berat bersih dry ice adalah 2,5 kg atau kurang.)
Note:
Passenger profile Travelling on
Business Tourist Locals Other (specify)
Passengers (Penumpang) % % % %
Amount of checked baggage per person (Jumlah bagasi tercatat per orang)
Type of baggage (Tipe Bagasi)
Yes No N/C N/A Yes No N/C N/A
Electronic toys with lithium batteries (Mainan Elektronik dengan Baterai Lithium)
Military Staff (Staf Militer)
Wheelchairs (non spillable battery) Kursi roda (Baterai tidak dapat bocor) Tool box (Kotak Perkakas) Wheelchairs (spillable battery) Kursi roda (Baterai dapat bocor ) Cruise Ship Passengers
(Penumpang Kapal Pesiar) Wheelchairs (Lithium battery) (Kursi roda (Baterai Lithium)) Hunters (Pemburu) Cryogenic containers (Kontainer kriogenik) Camping equipment
(Peralatan Kemah) Oxygen Cylinders (Silinder Oksigen) Sport Team (Tim Olahraga) Dry Ice (Es Kering) Note:
92
Items Commonly Seized (ICAO TI Part 8)
Yes No N/C N/A Yes No N/C N/A
Class 1: Explosives
Fireworks (Kembang api) Undeclared ammunition (Amunisi yang tidak diberitahukan)
Fire crackers (Petasan) Marine Flares (Suar) Class 2: Gases
Lighters (pemantik api) Large quantity of cosmetic aerosols (jumlah besar aerosol kosmetik)
Carbon dioxide cartridge (Tabung karbon dioksida) Paint (aerosol) (cat) Personal oxygen cylinder (Silinder Oksigen Pribadi) Insect repellent (aerosol) (Obat Nyamuk) Class 3: Flammable liquids
Camping Fuel (Bahan bakar kemah) Paint (cat) Lighter fuel (Bahan bakar korek api) Over proof alcohol (more than 70% per vol)
Alkohol lebih dari 70% per Volume Class 4: Flammable solids; substances liable to spontaneous combustion; substances which, on contact with water, emit flammable gases
Matches (korek api) Class 5: Oxidizing substances and organic peroxides
Bleach (Pemutih) Hydrogen peroxide Division 6.1: Toxic substances
Self Defence Spray (Penyemprot pembela diri) Herbicide (Herbisida) Division 6.2: Infectious substances
Patient or animal speciment (spesimen Pasien atau hewan) Biological substance category “B”
substansi biologis kategori "B" Class 7: Radioactive material Measuring equipment containing a radioactive source (Peralatan pengukuran sumber radioaktif) Class 8: Corrosive substances
Items with mercury (Merkuri/air raksa) Drain openers Class 9: Miscellaneous dangerous substances and articles
Large quantity of lithium batteries (Jumlah besar Baterai Lithium) Dry Ice Powerful magnet (Magnet kuat) Battery pack for portable tools (e.g. power drill)
(Baterai untuk alat portabel misal bor listrik) Note
93
Available Tools – Outils disponibles Yes No N/C N/A
Strong, rigid, leak-tight and impervious to battery fluid packagings packaging for spillable batteries (Kuat, keras, anti bocor dan kemasan tahan terhadapcairan bateraiyang dapat bocor)
“Corrosive” label and package orientation labels for packaging for spillable batteries. ( Label “Corrosive” dan label orientasi paket untuk kemasan baterai yang dapat bocor)
Special labels for package containing “DRY ICE” or “CARBON DIOXIDE, SOLID” (Label khusus untuk paket berisi “DRY ICE” or “CARBON DIOXIDE, SOLID”)
Note
Duty Free Stores Yes No N/C N/A Yes No N/C N/A
Over proof alcohol - more than 70% per volume (Kandungan alkoho berlebih-lebih dari 70%) Large quantity of lighters
Note
Note:
Name of Inspector
Title of Inspector
Date
Name of Escorter and Resource Title Date
94
5. FASILITAS PENGIRIMAN KARGO (SHIPPING FACILITIES)
Name of Operator
Date
Name and Title of Dangerous Goods Coordinator
Telephone
Fax
Identification of Shipping Facility Airport Name
Closest City
IATA Code
Province / State
Country
ICAO Code
Name of Facility
Telephone
Address of Facility
Fax
Name and Title of Contact Person
Telephone
Fax
Type of Operation
Year Long Maintenance Only Ad Hoc
Seasonal Cargo Acceptance Only Sub-Contract
Dangerous Goods Handled (Based on historical data) YES NO If yes - > Average quantity of package per year
Commercial Dangerous Goods Cargo accepted at Station (Kargo Barang Berbahaya komersial yang diterima di Stasiun) 0-999 1,000-9,999 +10,000 Cargo Aircraft Only quantities of Dangerous Goods accepted at Station (jumlah kargo barang berbahaya khusus pesawat kargo yang diterima di Stasiun) 0-999 1,000-9,999 +10,000 Non-Dangerous Goods Commercial Cargo accepted at Station (Kargo Non-Barang Berbahaya yang diterima di Stasiun) 0-999 1,000-9,999 +10,000 Dangerous Goods COMAT shipped (Barang Berbahaya COMAT yang dikirimkan) 0-999 1,000-9,999 +10,000
Mail / Post loaded (Mail / Pos dimuat) 0-999 1,000-9,999 +10,000 Note
95
Past Occurrences Date
(DD-MM-YY) Description Corrective action plan
Root Causes (Akar Permasalahan) Short term corrective action plan (Rencana Perbaikan dalam jangka pendek) Long term / system wide corrective action plan (Rencana Perbaikan dalam jangka panjang) Mean to evaluate the effectiveness of corrective action plans (Maksud evaluasi efektivitas rencana tindakan korektif)
Root Causes (Akar Permasalahan) Short term corrective action plan (Rencana Perbaikan dalam jangka pendek) Long term / system wide corrective action plan (Rencana Perbaikan dalam jangka panjang) Mean to evaluate the effectiveness of corrective action plans (Maksud evaluasi efektivitas rencana tindakan korektif)
Root Causes (Akar Permasalahan) Short term corrective action plan (Rencana Perbaikan dalam jangka pendek) Long term / system wide corrective action plan (Rencana Perbaikan dalam jangka panjang) Mean to evaluate the effectiveness of corrective action plans (Maksud evaluasi efektivitas rencana tindakan korektif)
Note
Employees
Category of personnel Employer Number of Staff
Number Trained
Trained by
1 Shippers and persons undertaking the responsibilities of shippers (Pengirim dan orang yangbertanggung jawab sebagai pengirim)
2 Packers (Pengemas)
Note
Training Records SAT UNSAT Total N/C
Number of training records inspected (ICAO TI 1;4.2.5) (Jumlah catatan diklat yang diinspeksi) NOTE
Notes Name - Nom Position Expires on
96
Reference Documents (ICAO TI 7;4.2)
Yes No N/C N/A Yes No N/C N/A
OPS manual - DG chapter ICAO TI's - current edition / extracts
Company - Emergency procedures ICAO supplement - current edition / extracts
Company policy - Embargo/restrictions ICAO - Emergency response guide
Domestic Regulations - current edition/extracts IATA DGR's - Current edition/extracts
Approval and Exemptions .
Documents Last version / edition Status
ICAO Technical Instruction for the Safe Transport of Dangerous Goods by Air
Edition: 2013-2014 Last amendment
ADDENDUM No. 1 (12 FEB 13) ADDENDUM No. 2 / CORRIGENDUM No. 1 (05 APR 13)
CORRIGENDUM No. 2 (05 MAY 13) ADDENDUM No. 3 (10 JUN 13)
……………………………….. Last ADDENDUM No………
Supplement to the ICAO Technical Instruction for the Safe Transport of Dangerous Goods by Air
Edition: 2013-2014 Last amendment: Original document
……………………………….. Last amendment ………
ICAO Emergency Response Guidance for Aircraft Incidents Involving Dangerous Goods
Edition: 2013-2014 Last amendment: Original document
……………………………….. Last amendment ………
IATA Dangerous Goods Regulations
Edition: 57thedition 2016 Last amendment: Original document
……………………………….. Last amendment ………
NOTE
Transport Documents (ICAO TI 5;4, 7;1.3 and 7;4.1)
SAT UNSAT Total N/C
Number of shippers declarations inspected (ICAO TI 5;4) Number of air waybills inspected (ICAO TI 7;4.2) Number of exemptions inspected (ICAO SUP 1;1.2) Number of approvals inspected (ICAO TI 7;4.3.1) NOTE
97
Packages Inspected
Outbound Class of package outbound 1 2 3 4 5 6.1 6.2 7 8 9
ID 8000
Non DG TOTAL
Number inspected / monitored Number found unsatisfactory NOTE
Available Tools (Ketersediaan Peralatan) Yes No N/C N/A
Packagings (Kemasan)
Absorbent materials (bahan penyerap)
Cushioning Materials (Bahan bantalan)
Labels (Label)
Note
Name of Inspector Title of Inspector Date
Name of Escorter and Resource Title Date
98
6. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Instruction: 1. The form once completed should be returned to the [Authority]. (Formulir setelah selesai harus dikembalikan ke [Otoritas].) 2. Failure to complete this form in full may result in a delay in processing the application. (Kegagalan mengisi formulir secara penuh dapat mengakibatkan keterlambatan dalam pemrosesan aplikasi) 3. The issuing of this form does not in itself constitute an approval of the training program. (Pengeluaran formulir merupakan persetujuan dari program pelatihan.)
Name of Operator
Date submitted
Title of training program
Type of submission
Initial Submission Amendment
Prior Approval Number (if applicable)
Type of program – Type de programme
Initial Recurrent Initial and Recurrent Other (specify)
How the training is to be delivered
Classroom Delivery Home Study Computer Based Training (CBT) Other (specify)
Category of personnel who will use the training program 01 - Shippers and persons undertaking the responsibilities of shippers (Pengirim dan orang melaksanakan
tanggung jawab sebagai pengirim) 02 – Packers (Pengemas) 03 - Staff of freight forwarders involved in processing dangerous goods (Staf ekspedisi yang terlibat dalam
pemrosesan barang berbahaya) 04 - Staff of freight forwarders involved in processing cargo or mail (other than dangerous goods) (Staf
ekspedisi yang terlibat dalam pemrosesan kargo atau surat (selain barang berbahaya)) 05 - Staff of freight forwarders involved in the handling, storage and loading of cargo or mail (Staf
ekspedisi yang terlibat dalam penanganan, penyimpanan dan pemuatan kargo atau surat) 06 - Operator’s and ground handling agent’s staff accepting dangerous goods (Operator dan staf ground
handling menerima barang berbahaya) 07 - Operator’s and ground handling agent’s staff accepting cargo or mail (other than dangerous goods)
(Operator dan Staf ground handling menerima kargo agen atau surat (selain barang berbahaya) 08 - Operator’s and ground handling agent’s staff involved in the handling, storage and loading of cargo or
mail and baggage (Operator dan ground handling agen yang terlibat dalam penanganan, penyimpanan dan pemuatan kargo atau surat dan bagasi)
09 - Passenger-handling staff (Staf keselamatanpenumpang) 10 - Flight crew members, loadmasters and load planners (awak pesawat, awak pesawat kargo dan
perencana muatan pesawat) 11 - Crew members (other than flight crew members) (Awak (selain awak pesawat)) 12 - Security staff who are involved with the screening of passengers and their baggage and cargo or mail,
e.g. securityscreeners, their supervisors and staff involved in implementing security procedures (Staf keamanan yang terlibat dalam pemeriksaan penumpang dan bagasi dan kargo atau surat, misalnya pemeriksa keamanan, pengawas dan staf yang terlibat dalam melaksanakan prosedur keamanan)
Please ensure that (Pastikan bahwa);
• Every page is identified with a page number, a date and a revision number. (Setiap halaman diidentifikasi dengan nomor halaman, tanggal dan nomor revisi.)
• There is a list of effective pages (Ada daftar halaman efektif)
• All the applicable training references are inscribed on the “Training Program Reference” column of the form. If the topic is not applicable “N/A” should be inscribed.(Semua referensi pelatihan yang berlaku secara tertulis pada “Training Program Reference” kolom formulir. Jika topik ini tidak berlaku "N / A" harus tertulis.)
• All student handouts exams, answer sheet, correctors and marking details are included.(Semua materi untuk siswa ujian, lembar jawaban, korektor dan data rincian disertakan)
• The passing grade is mentioned. (Disebutkan nilai kelulusan)
• A copy of all audio-visual (transparencies, PowerPoint & movies) is included (if applicable) (termasuk salinan semua audio visual (transparansi, PowerPoint & film) (jika ada))
• If the program is a Computer Base Training (CBT), submit either the scenario or a copy of the computer program. (Jika program ini adalah Pelatihan Berbasis Komputer (CBT), menyerahkan baik skenario atau salinan dari program komputer)
• If the program is a Home Study, submit the form use by the trainee to attest that he./she has completed the training. (Jika program ini adalah belajar dirumah, menyerahkan formulir digunakan oleh peserta pelatihan untuk membuktikan bahwa telah menyelesaikan pelatihan.)
99
Aspects of transport of dangerous goods by air with which they should be familiar, as a minimum
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Training program reference (page or section)
FDG
General Philosophy
General applicability (ICAO TI 1;1) X X X X X X X X X X X X
Definition of Dangerous Goods (ICAO TI 1;3.1)
X X X X X X X X X X X X
State and Operator Variations (ICAO TI Attachments 3)
X X X X X X X X X X X X
Unit of Measurements (ICAO TI 1;3.2)
X X X X X X X X X X X X
Limitation of Dangerous Goods on Aircraft
Dangerous goods Forbidden for Transport by Air under any circumstances (ICAO TI 1;2.1)
X X X X X X X X X X
Exceptions for Dangerous Goods of the Operator (ICAO TI 1;2.2)
X X X X X X X X X X X
Transport of Dangerous Goods by Post (ICAO TI 1;2.3)
X X X X X X X X X X X X
Dangerous Goods in Excepted Quantities (ICAO TI 1;2.4)
X X X X X X X X X X X X
Dangerous Goods in Limited Quantities (ICAO TI 1;2.5)
X X X X X X X X X X X X
General Requirements for shippers
General (ICAO TI 5;1.1) X X X X
General provision for Class 7 (ICAO TI 5;1.2)
X X X X
Information to employees (ICAO TI 5;1.3)
X X X X
Training (ICAO TI 5;1.4) X X X X
Salvage packaging (ICAO TI 5;1.5) X X X X
Empty packaging (ICAO TI 5;1.6) X X X X
Mixed packing ((ICAO TI 5;1.7) X X X X
Classification
Classes and divisions (ICAO TI, Part 2, Introductory Chapter, point 2)
X X X X
Complete List of Classes, divisions and definitions (ICAO TI 2;1 to 2;9)
X X X X
Packing Groups (ICAO TI Part 2, Introductory Chapter, point 2)
X X X X
UN Numbers and Proper shipping name (ICAO TI Part 2, Introductory Chapter, point 3)
X X X X
Classification of Substances and Articles with Multiple Hazards (ICAO TI Part 2, Introductory Chapter, point 4 and table 2-1)
X X X X
Transport of samples (ICAO TI Part 2, Introductory Chapter 5)
X X X X
List of Dangerous Goods
Arrangement of the Dangerous Goods List (ICAO TI 3;2.1 and Table 3-1)
X X X X X
Method of using the Dangerous Goods List for articles or substances specifically listed by name (ICAO TI 3;1.1.2)
X X X X X
Note: The dangerous goods activities of the operator and individual employee(s) will dictate the amount of information needed in the training curriculum and the duration
of the training program. (Kegiatan barang berbahaya operator dan karyawan individu akan menentukan jumlah informasi yang diperlukan dalam kurikulum pelatihan dan durasi program pelatihan)
100
Aspects of transport of dangerous goods by air with which they should be familiar, as a minimum
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Training program reference (page or section)
FDG
List of Dangerous Goods (continue)
Mixtures and solution containing one or more dangerous substances (ICAO TI 3;1.3)
X X X X X
Forbidden dangerous goods entries in the Dangerous Goods List (ICAO TI 3;2.1.1 and Note 1)
X X X X X
Special provision entries in the Dangerous Goods List (ICAO TI 3;3 and Table 3-2)
X X X X X
Quantity Limitations for types of
aircraft (ICAO TI 3;2.1) X X X X X
Dangerous goods in limited quantities
(ICAO TI 3;4)[ X X X X X
Dangerous goods packed in excepted
quantity (ICAO 3;5) X X X X X
Packing requirements
General packing requirements ((ICAO TI 4;1 and 4;2)
X X X X
Types of packaging (ICAO TI 1;3.1 and 2;7)
X X X X
Marking of packaging other than inner packaging (ICAO TI 5;2 and 6;2)
X X X X
Different substances packed together (ICAO TI 4;1.1.7 and 4;1.1.8)
X X X X
Over packs (ICAO TI 1;3.1 and 5;1.1)
X X X X
Packing Instructions (ICAO TI 4;3 to 4;11)
X X X X
Use of the packing instructions in conjunction with the Dangerous Goods List (ICAO TI 4;2)
X X X X
Labelling and marking
Package markings (ICAO TI 5;2) X X X X X X X X X X X X
Labelling (ICAO TI 5;3) X X X X X X X X X X X X
Overpacks (ICAO TI 5;1.1 and 5;2.4.10)
X X X X X X X X X X X X
Handling Labels (ICAO TI 5;3.5.2) X X X X X X X X X X X X
Dangerous goods transport document and other relevant documentation
Dangerous goods transport document (ICAO TI 5;4.1)
X X X X X
Certification (ICAO TI 5;4.1.6) X X X X X
Air Waybill information (ICAO TI 5;4.2)
X X X X X
Additional documentation for other than radioactive material (ICAO TI 5;4.3)
X X X X X
Note: The dangerous goods activities of the operator and individual employee(s) will dictate the amount of information
needed in the training curriculum and the durationof the training program. (Kegiatan barang berbahaya operator dan karyawan individu akan menentukan jumlah informasi yang diperlukan dalam kurikulum pelatihan dan durasi program pelatihan).
101
Aspects of transport of dangerous goods by air with which they should be familiar, as a minimum
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Training program reference (page or section)
FDG
Acceptances procedures
General inspection requirements before acceptance (ICAO TI 7;1.1.1)
X
Inspection for documentation, retention of document, marking, labelling, no leakage and integrity is not compromised (ICAO TI 7;1.2)
X
Special Responsibilities – Infectious Substances (ICAO TI 7;1.2)
X
Acceptance Checklist (ICAO TI 7;1.3)
X
Cargo Acceptance Procedures (ICAO TI 7;1.2)
X
Undeliverable consignments of radioactive material (ICAO TI 7;1.6)
X
Recognition of undeclared dangerous goods
Provision to aid recognition of undeclared dangerous goods (ICAO TI 7;6)
X X X X X X X X X X X X
Storage and loading procedures
Loading restrictions on the flight deck and on passenger aircraft (ICAO TI 7;2.1)
X X X X
Loading of incompatible dangerous goods and segregation (ICAO TI 7;2.2 and Table 7-1)
X X X X
Loading of packages containing liquid dangerous goods (ICAO TI 7;2.3)
X X X X
Loading and securing of dangerous goods (ICAO TI 7;2.4)
X X X X
Damaged Packages of dangerous goods (ICAO TI 7;2.5)
X X X X
Replacement of labels (ICAO TI 7;2.6)
X X X X
Identification of unit load devices containing dangerous goods (ICAO TI 7;2.7)
X X X X
Stowage of toxic and infectious substances (ICAO TI 7;2.8)
X X X X
Handling and Loading of Radioactive Material (ICAO TI 7;2.9)
X X X X
Loading of magnetized materials (ICAO TI 7;2.10)
X X X X
Loading of dry ice (ICAO TI 7;2.11) X X X X
Loading of expandable polystyrene beads (ICAO TI 7;2.12)
X X X X
Handling of self-reactive substances and organic peroxides (ICAO TI 7;2.13)
X X X X
Inspection for damage or leakage (ICAO TI 7;3.1)
X X X X
Damaged or leaking packages of radioactive material contaminated packaging (ICAO TI 7;3.2)
X X X X
Note: The dangerous goods activities of the operator and individual employee(s) will dictate the amount of information
needed in the training curriculum and theduration of the training program. (Kegiatan barang berbahaya operator dan karyawan individu akan menentukan jumlah informasi yang diperlukan dalam kurikulum pelatihan dan durasi program pelatihan).
102
Aspects of transport of dangerous goods by air with which they should be familiar, as a minimum
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Training program reference (page or section)
FDG
Pilot’s notification
Information to Pilot-in-Command (ICAO TI 7;4.1)
X X X
Information by Pilot-in-command in case of In-Flight Emergency (ICAO TI 7;4.3)
X X X
Information by Operator in case of an Aircraft Accident or Incident (When dangerous goods are on board) (ICAO TI 7;4.6)
X X X
Provisions for passengers and crew
Information to passengers (ICAO TI 7;5.1)
X X X X X X X X X X X X
Passenger check-in procedures (ICAO TI 7;5.2)
X X X X X X X X X X X X
List of general descriptions to aid recognition of undeclared dangerous goods (ICAO TI 7;6)
X X X X X X X X X X X X
Dangerous goods carried by passengers or crew (ICAO TI 8;1.1)
X X X X X X X X X X X X
Emergency procedures
Definition of dangerous goods accident and incident (ICAO TI 1;3.1)
X X X X X X X X X X X X
Reporting of dangerous goods accidents and incidents (ICAO TI 7;4.4)
X X X X X X X X X X X X
Reporting of undeclared or misdeclared dangerous goods (ICAO TI 7;4.5)
X X X X X X X X X X X X
Emergency response information (ICAO TI 7;4.8)
X X X X X X X X X X X X
Note: The dangerous goods activities of the operator and individual employee(s) will dictate the amount of information needed in the
training curriculum and the duration of the training program. ((Kegiatan barang berbahaya operator dan karyawan individu akan
menentukan jumlah informasi yang diperlukan dalam kurikulum pelatihan dan durasi program pelatihan))
Declaration and Signature The information given in this application form is correct to the best of my knowledge and belief. (Informasi yang diberikan dalam formulir aplikasi ini adalah benar menurut pengetahuan dan keyakinan saya) Applicant’s Name: _____________________________________ Date: _________________ Signature: ____________________________________________
103
Observation
Name and Title of Inspector
Date
Telephone
Fax
104
V. CHECKLIST PENGAWASAN PENYEDIA JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERSONEL KESELAMATANPENGANGKUTAN
BARANG BERBAHAYA
A. AUDIT PENYEDIA JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERSONEL KESELAMATAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA
1. REGULASI DAN ORGANISASI (REGULATION AND ORGANIZATION/LEG)
Nama LembagaDiklat Tanggal :
Lokasi Pukul :
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMENT
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2014
3.4 KP
593/2014 Pasal 2,
14
CE-1 LEG 1.001
Apakah Lembaga Diklat telah memiliki sertifikat Penyelenggara Diklat dari Dirjen ?
Periksa Bukti Sertifikat yang diterbitkan Dirjen Hubud : 1. Nomor dan Tanggal Penerbitan
Sertifikat 2. Jenis Bidang Diklatnya 3. Masa berlaku sertifikat
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2014
3.4.1 KP
593/2014 Pasal 7
CE-1 LEG 1.005
Apakah Lembaga Diklat telah menyusun pedoman penyelenggaraan diklat (Training Prosedur Manual/TPM) yang mengacu Program Pendidikan dan Pelatihan Keselamatan Pengangkutan Barang Berbahaya ?
Periksaapakah : 1. Lembaga Diklat telah memiliki TPM
yang muatannya sesuai Peraturan Dirjen. a. Tujuan b. Ruang lingkup c. Dasar hukum d. Organisasi dan tanggung jawab e. Sarana, prasarana, Personel dan
intruktur f. Penyelenggaraan diklat
1) Kurikulum dan silabus 2) Rekrutmen dan seleksi 3) Prosedur pengujian dan
standar kelulusan
105
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMENT
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
2. TPM sesuai jenis bidang diklatnya 3. TPM telah ditandatangani oleh
Lembaga Diklat. 4. TPM telah mendapat pengesahan
Dirjen Hubud
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2014
3.4.1
CE-1 LEG 1.010
Apakah Lembaga Diklat telah mengembangkan, mempertahankan dan melakukan evaluasi secara periodic terhadap TPM serta melakukan perubahan (amandemen) ?
Periksa apakah isi TPM : 1. Sesuai dengan regulasi nasional
terkini (ter-up to date) 2. Menggambarkan kondisi operasional
penyelenggaraan diklat saat ini.
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2014
3.4.1 KP
593/2014 Pasal 24
CE-2 LEG 1.015
Siapakah yang bertanggung jawab menyusun, mengembangkan dan mempertahankan TPM sesuai Program Pendidikan dan Pelatihan Keselamatan Pengangkutan Barang Berbahaya?
Periksa apakah isi TPM memuat penanggungjawab untuk menyusun, mengembangkan dan mempertahankan efektifitas TPM
PM 90/2013
10.1.4
KP 546/2014
3.4.1 KP
593/2014 Pasal 24
CE-1 LEG 1.020
Apakah Lembaga Diklat mempertahankan dan meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan ?
Periksa TPM apakah memuat kebijakan mempertahankan dan meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan
PM 90/2013
10.1.4
KP 546/2014
3.4.1 KP
593/2014 Pasal 24
CE-2 LEG 1.025
Siapa yang bertanggung jawab mempertahankan dan meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan ?
Periksa TPM apakah memuat penanggung jawab untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan
106
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMENT
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013
10.1.4
KP 546/2014
3.4.1 KP
593/2014 Pasal 24
CE-5 LEG 1.030
Apakah Lembaga Diklat memastikan kualitas pendidikan dan pelatihan dipertahankan dan ditingkatkan?
Periksa laporan pengawasan internal
PM 90/2013
10.1.4
KP 546/2014
3.4.1 KP
593/2014 Pasal 24
CE-1 LEG 1.035
Apakah Lembaga Diklat melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan diklat ?
Periksa TPM apakah memuat kebijakan terkait evaluasi terhadap hasil kegiatan diklat
PM 90/2013
10.1.4
KP 546/2014
3.4.1 KP
593/2014 Pasal 24
CE-2 LEG 1.040
Siapa yang bertanggungjawab melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan diklat?
Periksa TPM apakah memuat penanggung jawab untuk melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan diklat
PM 90/2013
10.1.4
KP 546/2014
3.4.1 KP
593/2014 Pasal 24
CE-3 LEG 1.045
Apakah Lembaga Diklat memiliki prosedur evaluasi terhadap hasil kegiatan diklat?
Periksa SOP evaluasi terhadap hasil kegiatan diklat
PM 90/2013
10.1.4
KP 546/2014 3.4.5 dan
Bab VI KP
593/2014 Pasal 24
CE-5 LEG 1.050
Apakah Lembaga Diklat memastikan dilaksanakan evaluasi terhadap hasil kegiatan diklat?
Periksa laporan pengawasan internal
107
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMENT
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013
10.1.4
KP 546/2014
3.4.1 KP
593/2014 Pasal 24
CE-6 LEG 1.055
Apakah Lembaga Diklat melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan diklat?
Periksa dokumen evaluasi hasil kegiatan diklat
PM 90/2013
10.1.4
KP 546/2014
3.4.1 KP
593/2014 Pasal 5 dan 11
CE-1 LEG 1.060
Apakah Lembaga Diklat memiliki struktur organisasi ?
Periksa : 1. struktur organisasi lembaga diklat
kantor pusat dan/atau cabang dalam TPM, yang teridiri dari : a. Pimpinan lembaga diklat b. Pejabat yang bertanggung
jawab pada bidang : 1) Pengajaran; 2) Sarana dan prasarana; 3) Pengawasan; dan 4) Administrasi.
2. Tugas dan tanggung jawab masing-masing bidang dalam TPM.
3. SK penugasan masing-masing pejabat
PM 90/2013
10.1.4
KP 593/2014 Pasal 11
CE-1 LEG 1.065
Apakah organisasi Lembaga Diklat telah menunjuk pejabat yang bertanggung jawab penyelenggaraan Diklat ?
Periksa dokumen TPM apakah : 1. terdapat struktur organisasi TPM; 2. dalam struktur organisasi tersebut
terdapat unit yang bertanggung jawab di penyelenggaraan diklat ;
3. tugas dan fungsi unit tersebut dijelaskan dalam TPM;
108
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMENT
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013
10.1.4
KP 593/2014 Pasal 11
CE-2 LEG 1.070
Siapa yang ditunjuk menjadi pejabat yang bertanggung jawab di penyelenggaraan diklat?
Periksa Dokumen TPM : 1. pejabat yang bertanggung jawab di
bidang diklat pada Kantor pusat; 2. pejabat yang bertanggung jawab di
bidang diklatpada setiap cabang;
PM 90/2013
10.1.4
KP 593/2014 Pasal 11 Ayat (3)
CE-6 LEG 1.075
Apakah terdapat pejabat yang bertanggung jawab di penyelenggaraan diklat?
Saat observasi lapangan pastikan : 1. pada Kantor pusat terdapat pejabat
yang bertanggung jawab di bidang diklat;
2. pada setiap cabang terdapat pejabat yang bertanggung jawab di bidang diklat;
3. SK penunjukan sebagai pejabat penyelenggara diklat.
PM 90/2013
10.1.4
KP 546/2014 3.4.5 dan
Bab VI KP
593/2014 Pasal 11
CE-1 LEG 1.080
Apakah Lembaga Diklat telah membentuk unit kerja mandiri (independen) yang bertanggung jawab dalam pengawasan keamanan penerbangan internal dan terpisah dari unit yang bertanggung jawab melaksanakan operasional diklat?
Periksa dokumen TPM apakah : 1. terdapat struktur organisasi Lembaga
Dikalt; 2. dalam struktur organisasi tersebut
terdapat unit pengawasan (internal QC);
3. unit tersebut terpisah dari unit operasional;
4. tugas dan fungsi unit tersebut dijelaskan dalam TPM;
PM 90/2013
10.1.4
KP 546/2014 3.4.5 dan
Bab VI KP
593/2014 Pasal 11
CE-2 LEG 1.085
Siapa yang bertanggung jawab terhadap unit pengawasan penyelenggaraan diklat (internal QC) ?
Periksa dokumen TPM yang menyebutkan pejabat yang ditunjuk bertanggung jawab di bidang pengawasan (internal QC);
109
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMENT
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013
10.1.4
KP 546/2014 3.4.5 dan
Bab VI KP
593/2014 Pasal 11
CE-6 LEG 1.090
Apakah lembaga Diklat menetapkan unit dan pejabat yang bertanggung jawab terhadap pengawasan penyelenggaraan diklat (internal QC) ?
Saat observasi lapangan pastikan : 1. terdapat unit yang bertanggung
jawab di bidang pengawasan (internal QC);
2. SK penunjukan pejabat yang bertanggung jawab sebagai internal QC.
PM 90/2013
10.1.4
KP 546/2014
3.4.5, Bab VI
KP 593/2014 Pasal 11
CE-1 LEG 1.095
Jika yang bertanggung jawab di bidang pengawasan internal hanya terdapat personel (bukan unit khusus), apakah telah disetujui Dirjen ?
Periksa dokumen TPM apakah : 1. Dijelaskan personel yang bertanggung
jawab sebagai fungsi pengawasan internal (internal QC);
2. Personel tersebut terpisah dari unit operasional;
3. tugas dan fungsi personel tersebut dijelaskan dalam TPM;
4. Apakah TPM telah disetujui Dirjen.
PM 90/2013
10.1.4
KP 546/2014
3.4.5, Bab VI
KP 593/2014 Pasal 11
CE-6 LEG 1.100
Apakah lembaga diklat menunjuk personel yang bertanggung jawab terhadap pengawasan internal lembaga diklat (internal QC) sebagaimana PQ 1.095?
Saat observasi lapangan pastikan : 1. terdapat personel yang bertanggung
jawab di bidang pengawasan internal (internal QC);
2. SK penunjukan sebagai personel yang bertanggung jawab sebagai internal QC.
PM 90/2013
10.1.4
KP 546/2014
3.4.5, Bab VI
KP 593/2014 Pasal 11
CE-1 LEG 1.105
Apakah Lembaga Diklat bertanggungjawab terhadap pembiayaan dalam rangka pemenuhan kebutuhan prosedur, SDM, dan fasilitas yang memadai serta kebutuhan lain penyelenggaraan diklat
Periksa TPM apakah memuat kebijakan tentang pembiayaan dalam rangka pemenuhan kebutuhan prosedur, SDM, dan fasilitas yang memadai serta kebutuhan lain penyelenggaraan diklat.
110
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMENT
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013
10.1.4
KP 546/2014
3.4.5, Bab VI
KP 593/2014 Pasal 11
CE-6 LEG 1.110
Apakah Lembaga Diklat memiliki pembiayaan dalam rangka pemenuhan kebutuhan prosedur, SDM, dan fasilitas yang memadai serta kebutuhan lain penyelnggaraan diklat
Periksa daftar pembiayaan dalam rangka pemenuhan kebutuhan prosedur, SDM, dan fasilitas yang memadai serta kebutuhan lain penyelenggaraan diklat.
PM 90/2013
10.1.4
KP 546/2014
3.4.5, Bab VI
KP 593/2014 Pasal 11
CE-6 LEG 1.115
Apakah Lembaga Diklat telah melaksanakan TPM sesuai dengan Program Pendidikan dan Pelatihan Pengangkutan Barang Berbahaya?
Saat observasi lapangan, pastikan seluruh aturan yang tertuang dalam TPM telah dilaksanakan.
111
CATATAN TEMUAN/OBSERVASI :
Nama PendampingObjekPengawasan Paraf Nama InspekturKeamananPenerbangan Paraf
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
Nara Sumber Jabatan Jam Paraf
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
112
2. KURIKULUM DAN SILABUS (KDS)
Nama LembagaDiklat Tanggal :
Lokasi Pukul :
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013
10.2
KP 412/2014
KP 546/2015
Bab IV dan V
KP 593/2014
pasal 6
CE-1 KDS 2.001
Apakah TPM telah memuat kurikulum dan silabus serta bahan ajar yang mengacu kurikulum dan silabus yang telah ditetapkan peraturan Menteri/ Dirjen?
Periksa TPM 1. Apakah menjelaskan kurikulum dan
silabus. 2. Apakah menjelaskan bahan ajar
mengacu kurikulum yang telah ditetapkan peraturan Menteri / Dirjen
PM 90/2013
10.2
KP 412/2014
KP 546/2015
Bab IV dan V
KP 593/2014
pasal 6
CE-1 KDS 2.005
Apakah bahan ajar selalu terbarukan ? Periksa apakah isi bahan ajar : 1. Sesuai dengan regulasi nasional
terkini (up to date) 2. Menggambarkan kondisi
implementasi operasional di lapangan.
PM 90/2013
10.2
KP 412/2014
KP 546/2015
Bab IV dan V
KP 593/2014
pasal 6
CE-2 KDS 2.010
Siapa yang bertanggungjawab menyusun bahan ajar?
Periksa TPM, apakah dijelaskan Instruktur bertanggung jawab menyusun bahan ajar?
113
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013
10.2
KP 412/2014
KP 546/2015
Bab IV dan V
KP 593/2014
pasal 6
CE-3 KDS 2.015
Apakah Lembaga Diklat telah menyusun bahan ajar berdasarkan kurikulum dan silabus yang telah ditetapkan peraturan Menteri/ Dirjen?
Periksa : 1. Ketersediaan bahan ajar. 2. bahan ajar apakah telah sesuai
kurikulum dan silabus yang telah ditetapkan peraturan Menteri / Dirjen
PM 90/2013
10.2
KP 412/2014
KP 546/2015
Bab IV dan V
KP 593/2014
pasal 6
CE-4 KDS 2.020
Apakah yang menyusun bahan ajar memiliki kompetensi sesuai bidang ajarnya ?
Periksa data kualifikasi instruktur
PM 90/2013
10.2
KP 412/2014
KP 546/2015
Bab IV dan V
KP 593/2014
pasal 6
CE-5 KDS 2.025
Apakah Lembaga Diklat memastikan bahan ajar memenuhi kurikulum yang telah ditetapkan Peraturan Menteri / Dirjen ?
Periksa laporan internal terkait bahan ajar
114
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013
10.2
KP 412/2014
KP 546/2015
Bab IV dan V
KP 593/2014
pasal 6
CE-6 KDS 2.030
Apakah Lembaga diklat dalam menyelenggarakan Diklat menggunakan kurikulum dan silabus yang ditetapkan ?
Saat observasi lapangan : 1. pastikan seluruh pelaksanaan
pengajaran diklat sesuai kurikulum dan silabus yang ditetapkan.
2. Lihat bahan ajar dan sandingkan dengan kurikulum yang ditetapkan
3. Lihat laporan instruktur terkait kegiatan pengajaran
CATATAN TEMUAN/OBSERVASI :
Nama PendampingObjekPengawasan Paraf Nama InspekturKeamananPenerbangan Paraf
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
Nara Sumber Jabatan Jam Paraf
1.
2. 3.
1.
2. 3.
1.
2. 3.
1.
2. 3.
115
3. SARANA DAN PRASARANA (SDP)
Nama LembagaDiklat Tanggal :
Lokasi Pukul :
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.4, 5.4 KP
593/2014 Pasal 6.f, 11 dan 12
CE-1 SDP 3.001
Apakah Lembaga Diklat menyediakan sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung diklat sesuai ketentuan ?
Periksa dokumen TPM yang menjelaskan penyediaan sarana dan prasarana serta fasilitas pendukungd iklat berupa : 1. Perkantoran 2. Fasilitas pendidikan dan pelatihan
KP 546/2015
3.4.4 5.4 KP
593/2014 Pasal 6.f, 11 dan 12
CE-2 SDP 3.005
Siapa yang bertanggungjawab menyediakan sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung diklat sesuai ketentuan
Periksa dokumen TPM yang menjelaskan penanggungjawab terhadap sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung diklat
KP 546/2015
3.4.4 5.4 KP
593/2014 Pasal 6.f, 11 dan 12
CE-5 SDP 3.010
Apakah Lembaga Diklat memastikan tersedianya sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung diklat sesuai ketentuan
Periksa laporan internal terkait sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung diklat
116
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
KP KP 546/2015
3.4.4 5.4 KP
593/2014 Pasal 6.f, 11 dan 12
CE-6 SDP 3.015
Apakah Lembaga diklat memiliki perkantoran untuk mendukung penyelenggaraan diklat ?
Periksa perkantoran sebagai sarana dan prasarana penyelenggaraan diklat, sekurang-kurangnya memiliki : 1. Struktur organisasi terdiri dari
pimpinan lembaga diklat dan mempunyai pejabat yang bertanggungjawab pada bidang : a. Pengajaran b. Sarana dan prasarana c. Pengawasan; dan d. administrasi
2. Alamat kantor 3. Ruang manajerial dan staf 4. Ruang diklat dan ruang lain untuk
tujuan instruksional : a. Tingkat sirkulasi udara yang baik; b. Pencahayaan yang baik; c. Suasana tenang dan nyaman; d. Alat peraga yang memadai; dan e. Kapasitas dalam 1 kelas 20 orang
5. Ruang tenaga pengajar/instruktur; dan 6. Sarana dan prasarana pendukung
117
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
KP 546/2015
3.4.4 5.4 KP
593/2014 Pasal 6.f, 11 dan 12
CE-6 SDP 3.020
Apakah Lembaga Diklat memiliki fasilitas diklat ?
Periksa fasilitas-fasilitas diklat : 1. Peralatan belajar mengajar/praktek
pelatihan personel keamanan penerbangan a. Computer Based Training (CBT)
untuk Diklat DG b. Peralatan keselamatan
pengangkutan barang berbahaya c. Peralatan keadaan darurat terkait
barang berbahaya d. Kemasan Barang berbahaya
Standar UN (kode:1,2,3,4,5, dan 6) e. Marka dan label barang berbahaya
(set lengkap dan asli) f. Placard barang berbahaya (set
lengkap dan asli) g. Poster – poster dan alat peraga lain
terkait pengangkutan barang berbahaya
h. Dokumen DGR terbaru untuk materi pendidikan (minimal sejumlah siswa dalam 1 (satu) kelas yang selalu terbarukan
2. Fasilitas perpustakaan 3. Fasilitas pendukung
KP 546/2015
3.4.4 5.4 KP
593/2014 Pasal 6.f, 11 dan 12
CE-6 SDP 3.025
Apakah sarana dan prasarana pelatihan keamanan penerbangan telah memenuhi persyaratan kerjasama dan/atau memiliki/menguasai ?
Periksa dokumen penguasaan sarana dan prasarana pelatihan keamanan penerbangan sesuai PQ SDP 3.020
118
CATATAN TEMUAN/OBSERVASI :
Nama Pendamping Objek Pengawasan Paraf Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
Nara Sumber Jabatan Jam Paraf
1.
2. 3.
1.
2. 3.
1.
2. 3.
1.
2. 3.
119
4. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Nama LembagaDiklat Tanggal :
Lokasi Pukul :
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.3 5.3 KP
593/2014 pasal 6, 9
CE-1 SDM 4.001
Apakah Lembaga Diklat memiliki dokumen yang menjelaskan SDM dalam penyelenggaraan diklat?
Periksa apakah dalam dokumen TPM/dokumen lain menjelaskan tentang SDM yang terdiri dari: 1. Manajemen; 2. Administrasi; dan 3. Tenaga pengajar/instruktur.
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.3 5.3 KP
593/2014 pasal 6 , 9
CE-2 SDM 4.005
Siapa yang bertanggungjawab untuk menyediakan SDM penyelenggaraan diklat?
Periksa TPM yang menjelaskan penanggungjawab menyediakan SDM penyelenggaraan diklat yang terdiri dari: 1. Manajemen; 2. Administrasi; dan 3. Tenaga pengajar/instruktur.
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.3 5.3 KP
593/2014 pasal 6 , 9
CE-6 SDM 4.010
Apakah Lembaga Diklat memiliki SDM dalam penyelenggaraan diklat?
Periksa daftar SDM yang terdiri dari: 1. Manajemen; 2. Administrasi; dan 3. Tenaga pengajar/instruktur
120
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015 3.4.3, 5.3
KP 593/2014
pasal 6, 9, 10
CE-1 SDM 4.015
Apakah Lembaga Diklat memiliki dokumen yang menjelaskan tenaga pengajar tetap sejumlah minimal 20% dari total pengajar yang ada di Lembaga Diklat tsb?
Periksa apakah memiliki dokumen yang menjelaskan tentang : 1. Jumlah tenaga pengajar tetap; 2. Jumlah tenaga pengajar tidak tetap; 3. Jumlah tenaga pengajar tetap
minimal 20%.
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.3 5.3 KP
593/2014 pasal
6, 9,10
CE-5 SDM 4.020
Apakah Lembaga Diklat memastikan tenaga pengajar tetap, sejumlah minimal 20% dari total pengajar yang ada di Lembaga Diklat tsb?
Periksa laporan internal terkait ketersediaan tenaga pengajar tetap, sejumlah minimal 20% dari total pengajar yang ada
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.3 5.3 KP
593/2014 pasal
6, 9,10
CE-6 SDM 4.025
Apakah memiliki tenaga pengajar tetap, sejumlah minimal 20% dari total pengajar yang ada di Lembaga Diklat tsb?
Periksa daftar tenaga pengajar: 1. Jumlah tenaga pengajar tetap; 2. Jumlah tenaga pengajar tidak tetap; 3. Jumlah tenaga pengajar tetap
minimal 20%.
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.3 5.3 KP
593/2014 pasal 24
CE-1 SDM 4.030
Apakah memiliki dokumen yang menjelaskan program peningkatan kompetensi terhadap tenaga pengajarnya (instruktur) dan senantiasa berupaya meningkatkan kualitas/mutu pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakannya?
Periksa dokumen TPM/dokumen lain yang menjelaskan adanya program peningkatan kompetensi terhadap tenaga pengajarnya (instruktur) dan senantiasa berupaya meningkatkan kualitas/mutu pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakannya.
121
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.3 5.3 KP
593/2014 pasal 24
CE-2 SDM 4.035
Siapakah yang bertanggungjawab untuk meningkatkan kompetensi terhadap tenaga pengajarnya (instruktur) dan kualitas/mutu pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan?
Periksa dokumen TPM/dokumen lain yang menjelaskan penanggungjawab untuk meningkatkan kompetensi terhadap tenaga pengajarnya (instruktur) dan kualitas/mutu pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan.
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2054
3.4.3 5.3 KP
593/2014 pasal 24
CE-5 SDM 4.040
Apakah lembaga diklat memastikan peningkatan kompetensi terhadap tenaga pengajarnya (instruktur) dan kualitas/mutu pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan?
Periksa laporan pengawasan internal terkait : 1. peningkatan kompetensi terhadap
tenaga pengajarnya (instruktur) 2. kualitas/mutu pendidikan dan
pelatihan yang diselenggarakan 3. pelatihan sosialisasi kepedulian
keamanan penerbangan/ avsec awareness
122
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.3 5.3 KP
593/2014 pasal 24
CE-6
SDM 4.045
Apakah lembaga diklat melaksanakan program peningkatan kompetensi terhadap tenaga pengajarnya (instruktur) dan senantiasa berupaya meningkatkan kualitas/mutu pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakannya?
1. Periksa dokumen hasil peningkatan kompetensi para tenaga pengajarnya minimal sekali dalam 5 (lima) tahun untuk diklat wajib DG tipe ”A” dan atau “F”
2. Periksa dokumen hasil peningkatan kompetensi para tenaga pengajarnya sekurang-kurangnya satu kali dalam dua tahun : a. mengikuti diklat khusus (material
radio aktif dan zat terinfeksi) b. mengikuti diklat refreshing
course antara lain program kelas penyegaran, lokakarya (workshop), seminar, forum diskusi ahli dan diskusi panel.
3. Periksa jadwal kegiatan pengajaran masing-masing tenaga pengajar minimal sekali dalam setahun dan apabila dalam setahun tidak melakukan kegiatan pengajaran, wajib untuk mengikuti diklat DG ulang sesuai bidang ajarnya
4. Periksa upaya peningkatan kualitas/mutu pendidikan dan pelatihan, misalnya: upgrade bahan ajar, penyempurnaan alat praktek.
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.3 5.3 KP
CE-6 SDM 4.050
Apakah SDM Lembaga Diklat telah mengikuti sosialisasi kepedulian keamanan penerbangan/ avsec awareness ?
Periksa catatan kegiatan sosialisasi avsec awareness.
123
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
593/2014 pasal 24
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.3 5.3 KP
593/2014 pasal 24
CE-1 SDM 4.055
Apakah memiliki dokumen yang menjelaskan persyaratan Instruktur Lembaga Diklat?
Periksa apakah memiliki dokumen yang menjelaskan persyaratan: 1. sertifikat pendidikan formal minimal
D.III; 2. memiliki sertifikat kompetensi
sesuai dengan bidang yang diajarkan;
3. menguasai bahasa Inggris; 4. memiliki sertifikat kompetensi
instruktur; 5. memiliki pengalaman kerja di
bidangnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun;
6. memiliki surat penunjukan sebagai instruktur
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.3 5.3 KP
593/2014 pasal 24
CE-5 SDM 4.060
Apakah Lembaga Diklat memastikan instruktur telah memenuhi persyaratan sesuai ketentuan ?
Periksa laporan pengawasan internal terkait rekrutmen instruktur
124
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.3 5.3 KP
593/2014 pasal 24
CE-6 SDM 4.065
Apakah Instruktur Lembaga Diklat telah memenuhi persyaratan ?
Periksa apakah memiliki: 1. sertifikat pendidikan formal minimal
D.III; 2. memiliki sertifikat kompetensi
sesuai dengan bidang yang diajarkan;
3. menguasai bahasa Inggris(lakukan wawancara pastikan bahwa tenaga pengajar bisa mengerti dokumen DG dalam bahasa Inggris);
4. memiliki sertifikat kompetensi instruktur;
5. memiliki pengalaman kerja di bidangnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun;
6. memiliki surat penunjukan sebagai instruktur;
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.3 5.3 KP
593/2014 pasal 24
CE-1 SDM 4.070
Apakah memiliki dokumen yang menjelaskan tenaga pengajar tetap, hanya bekerja di satu Lembaga Diklat?
Periksa apakah ada dokumen yang menjelaskan tenaga pengajar hanya bekerja di satu Lembaga Diklat.
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.3 5.3 KP
CE-5 SDM 4.075
Apakah lembaga diklat memastikan tenaga pengajar tetap, hanya bekerja di satu Lembaga Diklat?
Periksa laporan pengawasan internal yang memastikan tenaga pengajar hanya bekerja di satu Lembaga Diklat.
125
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
593/2014 pasal 24
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.3 5.3 KP
593/2014 pasal 24
CE-6 SDM 4.080
Apakah tenaga pengajar tetap, hanya bekerja di satu Lembaga Diklat?
1. Periksa tenaga pengajar tetap, apakah hanya bekerja di satu Lembaga Diklat.
2. Periksa surat pernyataan bahwa tenaga pengajar tetap hanya mengajar pada satu lembaga diklat tersebut (inspektur melihat list daftar tenaga pengajar yang tercatat pada Ditjen hubud)
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.3 5.3 KP
593/2014 pasal 24
CE-6 SDM 4.085
Apakah pengajar/instruktur menguasai bahan ajar ?
1. Evaluasi background pengajar/ instruktur yang membuat bahan ajar.
2. Amati/lakukan wawancara terhadap pengajar/instruktur tersebut untuk menggali kemampuan penguasaan bahan ajar tersebut.
126
CATATAN TEMUAN/OBSERVASI :
Nama PendampingObjekPengawasan Paraf Nama InspekturKeamananPenerbangan Paraf
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
Nara Sumber Jabatan Jam Paraf
1.
2. 3.
1.
2. 3.
1.
2. 3.
1.
2. 3.
127
5. PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELTIHAN (PPP)
Nama LembagaDiklat Tanggal :
Lokasi Pukul :
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
4.3 KP
593/2014 6 b
CE-1 PPP 5.001
Apakah Lembaga Diklat menetapkan proses seleksi dan pemeriksaan latar belakang kepada personel yang akan mengikuti diklat?
Periksa apakah dalam dokumen TPM/dokumen lain menjelaskan tentang:
1. seleksi dengan kriteria: a. Batasan usia minimal 18 tahun; b. Batasan Pendidikan formal SMA
atau sederajat; c. Memenuhi persyaratan kesehatan
jasmani dan rohani serta tidak buta warna;
d. Menguasai bahasa Inggris minimal pasif.
2. Seleksi calon peserta dilakukan : a. Latar belakang (background check)
1). Data pribadi 2). Riwayat pendidikan; 3). Pengalaman kerja; 4). Daftar keluarga; 5). Pengalaman organisasi
b. Pemenuhan persyaratan administrasi
c. Asal instansi atau unit kerja
128
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
4.3 KP
593/2014 6 b
CE-2 PPP 5.005
Siapa yang bertanggung jawab menetapkan kriteria dan melaksanakan background check dalam rekrutmen calon peserta diklat
Periksa apakah isi TPM memuat penanggungjawab yang menetapkan kriteria dan melaksanakan background check dalam rekrutmen calon peserta diklat
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
4.3 KP
593/2014 6 b
CE-3 PPP 5.010
Apakah lembaga diklat memiliki prosedur dalam melakukan rekrutmen calon peserta diklat
Periksa SOP rekrutmen calon peserta diklat yang harus memuat sekurang-kurangnya : 1. Kriteria umum dan khusus 2. background check
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
4.3 KP
593/2014 6 b
CE-6 PPP 5.015
Apakah lembaga diklat melakukan proses rekrutmen calon peserta diklat sesuai prosedur
Periksa pelaksanaan rekrutmen calon peserta Diklat : 1. Jika proses rekrutmen sedang
berlangsung, amati apakah proses rekrutmen dilaksanakan sesuai prosedur
2. Jika no. 1 di atas tidak berlangsung, periksa dokumen pelaksanaan rekrutmen calon peserta diklat
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
4.1
CE-6 PPP 5.020
Apakah Lembaga Diklat menyelenggarakan diklat sesuai dengan jenis dan bidang diklat yang telah disertifikasi oleh Dirjen?
Periksa dokumen diklat yang pernah dilaksanakan apakah sesuai dengan jenis diklat yang tertera pada sertifikat sebagaimana daftar berikut : 1. Periksa jenis diklat (initial course untuk
kompetensi dan lisensi) a. DG A b. DG B
129
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
2. Periksa jenis diklat (initial course) untuk kompetensi a. DG C b. DG D c. DG E d. DG F
3. Periksa jenis diklat khusus a. Material radioaktif b. Zat terinfeksi
4. Periksa dokumen diklat penyegaran sesuai tipe diklat DG sebagaimana No 1 dan 2
PM 90/2013 10.1.4
KP 593/2014 Pasal 5,6,
22
CE 6 PPP 5.025
Apabila Lembaga Diklat menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan di luar pusat kegiatan, apakah telah memenuhi ketentuan?
Periksa apakah telah memenuhi persyaratan administrasi dan substansi.
PM 90/2013 10.2.4
KP 546/2015
5.1 KP
593/2014 Pasal 8
CE 1 PPP 5.030
Apakah Lembaga Diklat menetapkan penerbitan sertifikat kompetensi bagi personel keselamatan pengangkutan barang berbahaya sesuai dengan ketentuan?
Periksa apakah dokumen TPM menjelaskan penyelenggaraan diklat diakhiri dengan penerbitan sertifikat kompetensi bagi personel yang telah lulus ujian terori dan praktek
PM 90/2013 10.2.4
KP 546/2015
5.1 KP
593/2014 Pasal 8
CE 6 PPP 5.035
Apakah Lembaga Diklat menerbitkan sertifikat kompetensi bagi personel keselamatan pengangkutan barang berbahaya sesuai dengan ketentuan?
Periksa catatan penerbitan sertifikat kompetensi bagi personel DG setelah melaksanakan ketentuan PQ 5.030
130
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013
10.2
KP 546/2015
4.4, 5.2.4
KP 593/2014
Pasal 8
CE 1 PPP 5.040
Apakah Lembaga Diklat menetapkan praktek kerja lapangan (On the job training) untuk diklat Inspektur DGsesuai dengan ketentuan ?
Periksa apakah dalam dokumen TPM menjelaskan ketentuan praktek kerja lapangan (On the job training) Inspektur DG
PM 90/2013
10.2
KP 546/2015
4.4, 5.2.4
KP 593/2014
Pasal 8
CE 6 PPP 5.045
Apakah Lembaga Diklat menetapkan praktek kerja lapangan (On the job training) untuk diklat Inspektur DG sesuai dengan ketentuan ?
Periksa pelaksanaan diklat inspektur melakukan praktek kerja lapangan (On the job training)
PM 90/2013 10.2.4
KP 546/2015
5.1 KP
593/2014 Pasal 8
CE 1 PPP 5.050
Apakah Lembaga Diklat menetapkan nilai minimum kelulusan untuk ujian teori dan ujian praktek sesuai dengan ketentuan ?
Periksa apakah dalam dokumen TPM menjelaskan nilai minimum kelulusan untuk ujian : a. teori ≥ 80 dan b. praktek ≥ 80
PM 90/2013 10.2.4
KP 546/2015
5.1 KP
593/2014 Pasal 8
CE 6 PPP 5.055
Apakah Lembaga Diklat melaksanakan ketetapan nilai minimum kelulusan untuk ujian teori dan ujian praktek sesuai dengan ketentuan ?
Periksa catatan pelaksanaan diklat sesuai dengan PQ 5.050
131
CATATAN TEMUAN/OBSERVASI :
Nama Pendamping Objek Pengawasan Paraf Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
Nara Sumber Jabatan Jam Paraf
1.
2. 3.
1.
2. 3.
1.
2. 3.
1.
2. 3.
132
6. FUNGSI KENDALI MUTU (QUALITY CONTROL FUNCTION/QCF)
Nama LembagaDiklat Tanggal :
Lokasi Pukul :
Ref. Per.
Menhub
Ref. Per.
DJU
CRITICAL
ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA
(Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI
PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM
90/2013
10.1.4
KP
546/2015
3.4.5
Bab VI
KP
593/2014
Pasal 23,
24 c
CE-1 QCF
6.001
Apakah Lembaga Diklat menyusun
dan menetapkan program
pengawasan internal?
Periksaa pakah dalam dokumen TPM/dokumen
lain menjelaskan program pengawasan internal
yang memuat antara lain:
a. Skema pengendalian mutu b. Sistem pengendalian mutu yang meliputi :
1) Tujuan pengendalian mutu 2) Tanggung jawab 3) Unit yang ditunjuk 4) Personel Kendali Mutu 5) Ruang lingkup pengendalian
a) Instruktur b) Sarana dan prasarana c) Modul dan materi d) Hasil proses mengajar
6) Sistem pelaporan pengendalian mutu 7) Catatan atau rekaman penyelenggaraan
133
Ref. Per.
Menhub
Ref. Per.
DJU
CRITICAL
ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA
(Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI
PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM
90/2013
10.1.4
KP
546/2015
3.4.5
Bab VI
KP
593/2014
Pasal 23,
24 c
CE-2 QCF
6.005
Siapa yang bertanggung jawab
menyusun dan menetapkan
program pengawasan internal
Periksa TPM / dokumen lain yang menjelaskan
tanggung jawab penyusunan program
pengawasan internal
PM
90/2013
10.1.4
KP
546/2015
3.4.5
Bab VI
KP
593/2014
Pasal 23,
24 c
CE-3 QCF
6.010
Apakah Lembaga Diklat menyusun
prosedur pengawasan internal
1. Periksa dokumen prosedur pengawasan internal
2. Jadwal program kerja
PM
90/2013
10.1.4
KP
546/2015
3.4.5
Bab VI
KP
593/2014
Pasal 23,
24 c
CE-4 QCF
6.015
Apakah Lembaga Diklat menunjuk/
menetapkan personel SDM untuk
melakukan pengawasan internal?
1. Periksa dalam dokumen TPM/dokumen lain terkait tentang data personel pengawas internal
2. Lihat data personel dan kompetensinya 3. SK penunjukan sebagai pengawas internal
134
Ref. Per.
Menhub
Ref. Per.
DJU
CRITICAL
ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA
(Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI
PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM
90/2013
10.1.4
KP
546/2015
3.4.5
Bab VI
KP
593/2014
Pasal 23,
24 c
CE-6 QCF
6.020
Apakah Lembaga Diklat
melaksanakan pengawasan internal
sesuai program kerja yang
ditetapkan dalam prosedur ?
Periksa laporan hasil pengawasan internal dan
periksa kesuaian jadwal pelaksanaan program.
PM
90/2013
10.1.4
KP
546/2015
3.4.5
Bab VI
KP
593/2014
Pasal 23,
24 c
CE-6 QCF
6.025
Apakah Lembaga Diklat melakukan
evaluasi program pengawasan
internal ?
Periksa hasil evaluasi program pengawasan
internal
PM
90/2013
10.1.4
KP
546/2015
3.4.5
Bab VI
KP
593/2014
Pasal 23,
24 c
CE-6 QCF
6.030
Apakah Lembaga Diklat melaporkan
hasil pengawasan dan investigasi
internal kepada Dirjen Hubud ?
Periksa arsip penyimpanan laporan hasil
pengawasan internal yang disampaikan Dirjen
Hubud
PM
90/2013
10.1.4
KP
546/2015
3.4.5
Bab VI
KP
593/2014
CE-6 QCF
6.035
Apakah Lembaga Diklat
menindaklanjuti temuan hasil
pengawasan Ditjen Hubud ?
Periksa penyelesaian tindakan korektif dan
target penyelesaiannya.
135
Ref. Per.
Menhub
Ref. Per.
DJU
CRITICAL
ELEMEN
No. PQ PERTANYAAN UTAMA
(Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI
PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
Pasal 23,
24 c
PM
90/2013
10.1.4
KP
546/2015
3.4.5
Bab VI
KP
593/2014
Pasal 23,
24 c
CE-6 QCF
6.040
Apakah inspektur internal
memastikan penyelesaian tindak
lanjut hasil pengawasan internal ?
Periksa monitoring pengawasan internal
terhadap penyelesaian tindakan korektif dan
target penyelesaiannya.
CATATAN TEMUAN/OBSERVASI :
Nama PendampingObjekPengawasan Paraf Nama InspekturKeamananPenerbangan Paraf
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
Nara Sumber Jabatan Jam Paraf
1.
2. 3.
1.
2. 3.
1.
2. 3.
1.
2. 3.
136
7. DOKUMENTASI DAN PELAPORAN (DDP)
Nama LembagaDiklat Tanggal :
Lokasi Pukul :
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ
PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013 10.2.4 b
KP 546/2015
3.4.6, 3.4.7
Bab VII KP
593/2014 Pasal 24 a dan c
CE-1 DDP 7.001
Apakah Lembaga Diklat menetapkan kegiatan pelaporan dan dokumentasi diklat yang telah dilaksanakan?
Periksa, apakah TPM telah menjelaskan kegiatan pelaporan dan dokumentasi diklat yang telah dilaksanakan yang antara lain memuat antara lain : 1. Melaporkan rencana diklat dua minggu
sebelum pelaksanaan kepada Direktur dan kepala kantor
2. Menyampaikan laporan kegiatan pendidikan dan pelatihan setiap enam bulan sekali kepada Dirjen
3. Melaporkan hasil penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sekurang – kurangnya satu tahun sekali kepada Dirjen
4. Menyimpan catatan atau rekaman pendidikan dan pelatihan (training record) dalam jangka waktu minimal tiga tahun memuat antara lain: a) Jenis pendidikan dan pelatihan dan
waktu penyelenggaran b) Daftar hadir peserta c) Daftar hadir instruktur d) Hasil ujian kompetensi e) Salinan atau copy sertifikat
kompetensi
137
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ
PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
PM 90/2013 10.2.4 b
KP 546/2015
3.4.6, 3.4.7
Bab VII KP
593/2014 Pasal 24 a dan c
CE-2 DDP 7.005
Siapa yang bertanggung jawab melakukan kegiatan pelaporan dan dokumentasi diklat yang telah dilaksanakan?
Periksa TPM/ dokumen lain yang menjelaskan penanggung jawab pelaporan dan pendokumentasian pelaksanaan diklat.
PM 90/2013 10.2.4 b
KP 546/2015
3.4.6, 3.4.7
Bab VII KP
593/2014 Pasal 6.b Pasal 24 a dan c
CE-1 DDP 7.010
Apakah Lembaga Diklat membuat dan mengembangkan rekam jejak Diklat ?
Periksa, apakah TPM telah menjelaskan pencatatan rekam jejak diklat terhadap personel yang ikut diklat yang memuat antara lain : a. Daftar riwayat hidup b. Unit kerja c. Uraian diklat d. Waktu penyelesaian diklat e. Kompetensi pengujian/evaluasi f. Hasil tes medis.
PM 90/2013 10.2.4 b
KP 546/2015
3.4.6, 3.4.7
Bab VII KP
593/2014 Pasal 6.b Pasal 24 a dan c
CE-6 DDP 7.015
Apakah Lembaga Diklat telah membuat laporan dan dokumentasi kegiatan diklat ?
Periksa : 1. Dokumen laporan rencana
penyelenggaraan diklat 2. Dokumen laporan pelaksanaan
penyelenggaraan diklat 3. Dokumentasi kegiatan diklat. 4. Penyampaian laporan kepada Direktur
Jenderal (Direktur Kampen/Kepala Kantor) Otoritas sebagaimana PQ DDP 7.010
PM 90/2013 10.2.4 b
KP 546/2015
3.4.6, 3.4.7
CE-6 DDP 7.020
Apakah Lembaga Diklat telah menyimpan dokumentasi kegiatan diklat ?
Periksa dokumentasi kegiatan diklat untuk jangka waktu minimal 3 tahun
138
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ
PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
Bab VII KP
593/2014 Pasal 6.b Pasal 24 a dan c
PM 90/2013 10.2.4 b
KP 546/2015
3.4.6, 3.4.7
Bab VII KP
593/2014 Pasal 6.b Pasal 24 a dan c
CE-2 DDP 7.025
Siapa yang bertanggungjawab pelaksanaan terhadap rekam jejak diklat berikut pembaharuan data terakhir (updating)?
Periksa dokumen TPM/dokumen lain terkait yang menjelaskan penanggungjawab pelaksanaan rekam jejak diklat keselamatan pengangkutan barang berbahaya
PM 90/2013 10.2.4 b
KP 546/2015
3.4.6, 3.4.7
Bab VII KP
593/2014 Pasal 6.b Pasal 24 a dan c
CE-6 DDP 7.030
Apakah Lembaga selalu memperbaharui (update) rekam jejak diklat peserta didik hingga sudah tidak lagi berkerja di bidang keselamatan pengangkutan barang berbahaya?
Saat observasi lapangan, periksa data rekam jejak diklat peserta didik selalu terbarukan.
PM 90/2013 10.2.4 b
KP 546/2015
3.4.6, 3.4.7
Bab VII KP
593/2014
CE-6 DDP 7.035
Apakah Lembaga Diklat telah menyimpan rekam jejak diklat peserta didik ?
Periksa dokumen rekam jejak diklat peserta didik hingga 3 (tiga) tahun meliputi: a. Rekam jejak diklat awal (initial) b. Rekam jejak diklat
perpanjangan/penyegaran (recurrent/refreshing)
139
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ
PERTANYAAN UTAMA (Protocol Question/PQ)
PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA
STATUS KETERANGAN
Pasal 6.b Pasal 24 a dan c
c. Rekam jejak diklat kepedulian keamanan penerbangan (awareness)
d. Sertifikat kompetensi; e. Lisensi personel.
CATATAN TEMUAN/OBSERVASI :
Nama PendampingObjekPengawasan Paraf Nama InspekturKeamananPenerbangan Paraf
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
Nara Sumber Jabatan Jam Paraf
1.
2. 3.
1.
2. 3.
1.
2. 3.
1.
2. 3.
140
B. INSPEKSI PENYEDIA JASA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERSONEL KESELAMATAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA
1. REGULASI DAN ORGANISASI (REGULATION AND ORGANIZATION/LEG)
Nama LembagaDiklat Tanggal :
Lokasi Pukul :
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMENT
No. PQ PETUNJUK INSPEKSI STATUS KETERANGAN
PM 90/2013
10.1.4
KP 546/2015
3.4.1 KP
593/2014 Pasal 24
CE-5 LEG 1.030
Periksa laporan pengawasan internal yang memastikan kualitas pendidikan dan pelatihan
PM 90/2013
10.1.4
KP 546/2015
3.4.1 KP
593/2014 Pasal 24
CE-3 LEG 1.045
Periksa SOP evaluasi terhadap hasil penyelenggaraan diklat
PM 90/2013
10.1.4
KP 546/2015 3.4.5 dan
Bab VI KP
593/2014 Pasal 24
CE-5 LEG 1.050
Periksa laporan pengawasan internal yang memastikan pelaksanaan evaluasi dilaksanakan
PM 90/2013
10.1.4
KP 546/2015
3.4.1
CE-6 LEG 1.055
Periksa dokumen hasil evaluasi penyelenggaraan diklat
141
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMENT
No. PQ PETUNJUK INSPEKSI STATUS KETERANGAN
KP 593/2014 Pasal 24
PM 90/2013
10.1.4
KP 593/2014 Pasal 11 Ayat (3)
CE-6 LEG 1.075
Periksa pejabat yang bertanggung jawab penyelenggara diklat : 1. pada Kantor pusat dan/atau cabang 2. SK penunjukan sebagai pejabat penyelenggara diklat.
PM 90/2013
10.1.4
KP 546/2015 3.4.5 dan
Bab VI KP
593/2014 Pasal 11
CE-6 LEG 1.090
Pastikan : 1. terdapat unit yang bertanggung jawab di bidang pengawasan (internal QC); 2. SK penunjukan pejabat yang bertanggung jawab sebagai internal QC.
PM 90/2013
10.1.4
KP 546/2015
3.4.5, Bab VI
KP 593/2014 Pasal 11
CE-6 LEG 1.100
Saat observasi lapangan pastikan : 1. terdapat personel yang bertanggung jawab di bidang pengawasan internal
(internal QC); 2. SK penunjukan sebagai personel yang bertanggung jawab sebagai internal QC.
PM 90/2013
10.1.4
KP 546/2015
3.4.5, Bab VI
KP 593/2014 Pasal 11
CE-6 LEG 1.110
Periksa daftar pembiayaan dalam rangka pemenuhan kebutuhan prosedur, SDM, dan fasilitas yang memadai serta kebutuhan lain penyelnggaraan diklat.
142
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMENT
No. PQ PETUNJUK INSPEKSI STATUS KETERANGAN
PM 90/2013
10.1.4
KP 546/2015
3.5.1, Bab VI
CE-6 LEG 1.115
Saat observasi lapangan pastikan seluruh aturan terkait program pendidikan dan pelatihan telah dilaksanakan
CATATAN TEMUAN/OBSERVASI :
Nama Pendamping Objek Pengawasan Paraf Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
Nara Sumber Jabatan Jam Paraf
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
143
2. KURIKULUM DAN SILABUS (KDS)
Nama LembagaDiklat Tanggal :
Lokasi Pukul :
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PETUNJUK INSPEKSI STATUS KETERANGAN
PM 90/2013
10.2
KP 412/2014
KP 546/2015
Bab IV dan V
KP 593/2014
pasal 6
CE-3 KDS 2.015
Periksa : 1. Ketersediaan bahan ajar. 2. apakah bahan ajar telah sesuai kurikulum dan silabus yang telah ditetapkan
peraturan Menteri / Dirjen
PM 90/2013
10.2
KP 412/2014
KP 546/2015
Bab IV dan V
KP 593/2014
pasal 6
CE-4 KDS 2.020
Periksa kualifikasi instruktur yang membuat bahan ajar telah memiliki kompetensi sesuai bidang ajarnya
PM 90/2013
10.2
KP 412/2014
KP 546/2015
Bab IV dan V
KP 593/2014
pasal 6
CE-5 KDS 2.025
Periksa laporan pengawasan internal terkait kesesuaian bahan ajar dengan kurikulum
144
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PETUNJUK INSPEKSI STATUS KETERANGAN
PM 90/2013
10.2
KP 412/2014
KP 546/2015
Bab IV dan V
KP 593/2014
pasal 6
CE-6 KDS 2.030
Pastikan : 1. pelaksanaan pengajaran diklat sesuai kurikulum dan silabus yang ditetapkan. 2. bahan ajar dan sandingkan dengan kurikulum yang ditetapkan 3. laporan instruktur terkait kegiatan pengajaran
CATATAN TEMUAN/OBSERVASI :
Nama Pendamping Objek Pengawasan Paraf Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
Nara Sumber Jabatan Jam Paraf
1.
2. 3.
1.
2. 3.
1.
2. 3.
1.
2. 3.
145
3. SARANA DAN PRASARANA (SDP)
Nama LembagaDiklat Tanggal :
Lokasi Pukul :
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PETUNJUK INSPEKSI STATUS KETERANGAN
KP 546/2015
3.4.4 5.4 KP
593/2014 Pasal 6.f, 11 dan 12
CE-5 SDP 3.010
Periksa laporan internal terkait sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung diklat
KP 546/2015
3.4.4 5.4 KP
593/2014 Pasal 6.f, 11 dan 12
CE-6 SDP 3.015
Pastikan perkantoran memiliki sarana dan prasarana penyelenggaraan diklat, sekurang-kurangnya memiliki : 1. Struktur organisasi terdiri dari pimpinan lembaga diklat dan mempunyai
pejabat yang bertanggung jawab pada bidang : a. Pengajaran b. Sarana dan prasarana c. Pengawasan; dan d. administrasi
2. Alamat kantor 3. Ruang manajerial dan staf 4. Ruang diklat dan ruang lain untuk tujuan instruksional :
a. Tingkat sirkulasi udara yang baik; b. Pencahayaan yang baik; c. Suasana tenang dan nyaman; d. Alat peraga yang memadai; dan e. Kapasitas dalam 1 kelas 20 orang
5. Ruang tenaga pengajar/instruktur; dan
146
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PETUNJUK INSPEKSI STATUS KETERANGAN
6. Sarana dan prasarana pendukung
KP 546/2015
3.4.4 5.4 KP
593/2014 Pasal 6.f, 11 dan 12
CE-6 SDP 3.020
Pastikan terdapat fasilitas-fasilitas diklat : Peralatan belajar mengajar/praktek pelatihan personel pengangkutan DG
a. Computer based training (CBT) untuk Diklat DG b. Peralatan keselamatanpengangkutan barang berbahaya c. Peralatan keselamatandarurat pengangkutan barang berbahaya d. Kemasan Barang berbahaya Standar UN (kode:1,2,3,4,5, dan 6) e. Marka dan label barang berbahaya (set lengkap dan asli) f. Placard barang berbahaya (set lengkap dan asli) g. Poster – poster dan alat peraga lain terkait pengangkutan barang
berbahaya h. Dokumen DGR terbaru untuk materi pendidikan (minimal sejumlah siswa
dalam 1 (satu) kelas ) yang selalu terbarukan 1. Fasilitas perpustakaan 2. Fasilitas pendukung
KP 546/2015
3.4.4 5.4 KP
593/2014 Pasal 6.f, 11 dan 12
CE-6 SDP 3.025
Periksa dokumen penguasaan sarana dan prasarana pelatihan keamanan penerbangan sesuai PQ SDP 3.020
147
CATATAN TEMUAN/OBSERVASI :
Nama Pendamping Objek Pengawasan Paraf Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
Nara Sumber Jabatan Jam Paraf
1.
2. 3.
1.
2. 3.
1.
2. 3.
1.
2. 3.
148
4. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Nama LembagaDiklat Tanggal :
Lokasi Pukul :
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PETUNJUK INSPEKSI STATUS KETERANGAN
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.3 5.3 KP
593/2014 pasal 6 , 9
CE-6 SDM 4.010
Periksa daftar SDM penyelenggaraan diklat yang terdiri dari: 1. Manajemen; 2. Administrasi; dan 3. Tenaga pengajar/instruktur
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.3 5.3 KP
593/2014 pasal
6, 9,10
CE-5 SDM 4.020
Periksa laporan internal terkait ketersediaan tenaga pengajar tetap, sejumlah minimal 20% dari total pengajar yang ada
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.3 5.3 KP
593/2014 pasal
6, 9,10
CE-6 SDM 4.025
Periksa daftar tenaga pengajar: 1. Jumlah tenaga pengajar tetap; 2. Jumlah tenaga pengajar tidak tetap; 3. Jumlah tenaga pengajar tetap minimal 20%.
149
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PETUNJUK INSPEKSI STATUS KETERANGAN
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.3 5.3 KP
593/2014 pasal 24
CE-5 SDM 4.040
Periksa laporan pengawasan internal terkait : 1. peningkatan kompetensi terhadap tenaga pengajarnya (instruktur) 2. kualitas/mutu pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan 3. pelatihan sosialisasi kepedulian keamanan penerbangan/ avsec awareness
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.3 5.3 KP
593/2014 pasal 24
CE-6
SDM 4.045
Periksa : 1. Dokumen hasil peningkatan kompetensi para tenaga pengajarnya minimal
sekali dalam 5 (lima) tahun untuk diklat wajib DG tipe ”Ä” dan atau “F” 2. Dokumen hasil peningkatan kompetensi para tenaga pengajarnya
sekurang-kurangnya satu kali dalam dua tahun : a. mengikuti diklat khusus (material radio aktif dan zat terinfeksi) b. mengikuti diklat refreshing course antara lain program kelas
penyegaran, lokakarya (workshop), seminar, forum diskusi ahli dan diskusi panel
3. Jadwal kegiatan pengajaran masing-masing tenaga pengajar minimal sekali dalam setahun dan apabila dalam setahun tidak melakukan kegiatan pengajaran, wajib untuk mengikuti diklat DG ulang sesuai bidang ajarnya
4. Upaya peningkatan kualitas/mutu pendidikan dan pelatihan, misalnya : upgrade bahan ajar, penyempurnaan alat praktek
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.3 5.3 KP
593/2014 pasal 24
CE-6 SDM 4.050
Periksa catatan kegiatan sosialisasi avsec awareness.
150
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PETUNJUK INSPEKSI STATUS KETERANGAN
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.3 5.3 KP
593/2014 pasal 24
CE-5 SDM 4.060
Periksa laporan pengawasan internal terkait rekrutmen instruktur
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.3 5.3 KP
593/2014 pasal 24
CE-6 SDM 4.065
Periksa Instruktur Lembaga Diklat telah memiliki: 1. sertifikat pendidikan formal minimal D.III; 2. sertifikat kompetensi sesuai dengan bidang yang diajarkan; 3. menguasai bahasa Inggris (lakukan wawancara pastikan bahwa tenaga
pengajar bisa mengerti dokumen DG dalam bahasa Inggris); 4. sertifikat kompetensi instruktur; 5. pengalaman kerja di bidangnya sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun; 6. surat penunjukan sebagai instruktur.
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.3 5.3 KP
593/2014 pasal 24
CE-5 SDM 4.075
Periksa laporan pengawasan internal yang memastikan tenaga pengajar hanya bekerja di satu Lembaga Diklat.
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
3.4.3 5.3 KP
593/2014 pasal 24
CE-6 SDM 4.080
Periksa : 1. tenaga pengajar tetap, apakah hanya bekerja di satu Lembaga Diklat. 2. surat pernyataan bahwa tenaga pengajar tetap hanya mengajar pada satu
lembaga diklat tersebut (inspektur melihat list daftar tenaga pengajar yang tercatat pada Ditjen hubud)
PM KP 546/2015
CE-6 SDM 4.085
1. Evaluasi background pengajar /instruktur yang membuat bahan ajar.
151
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PETUNJUK INSPEKSI STATUS KETERANGAN
90/2013 10.1.4
3.4.3 5.3 KP
593/2014 pasal 24
2. Amati/lakukan wawancara terhadap pengajar/instruktur tersebut untuk menggali kemampuan penguasaan bahan ajar tersebut.
CATATAN TEMUAN/OBSERVASI :
Nama PendampingObjekPengawasan Paraf Nama InspekturKeamananPenerbangan Paraf
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
Nara Sumber Jabatan Jam Paraf
1.
2. 3.
1.
2. 3.
1.
2. 3.
1.
2. 3.
152
5. PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELTIHAN (PPP)
Nama LembagaDiklat Tanggal :
Lokasi Pukul :
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA STATUS KETERANGAN
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
4.3 KP
593/2014 6 b
CE-3 PPP 5.010
Periksa SOP rekrutmen calon peserta diklat yang harus memuat sekurang-kurangnya : 1. Kriteria umum dan khusus 2. background check
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
4.3 KP
593/2014 6 b
CE-6 PPP 5.015
Periksa pelaksanaan rekrutmen calon peserta Diklat : 1. Jika proses rekrutmen sedang berlangsung, amati apakah proses rekrutmen
dilaksanakan sesuai prosedur 2. Jika no. 1 di atas tidak berlangsung, periksa dokumen pelaksanaan rekrutmen calon
peserta diklat
PM 90/2013 10.1.4
KP 546/2015
4.1
CE-6 PPP 5.020
Periksa dokumen diklat yang pernah dilaksanakan apakah sesuai dengan jenis diklat yang tertera pada sertifikat sebagaimana daftar berikut : 1. Periksa jenis diklat (initial course) untuk kompetensi dan lisensi)
a. DG A b. DG B
2. Periksa jenis diklat (initial course) untuk kompetensi a. DG C b. DG D c. DG E d. DG F
3. Periksa jenis diklat khusus
153
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA STATUS KETERANGAN
c. Material radioaktif d. Zat terinfeksi
4. Periksa dokumen diklat penyegaran sesuai tipe diklat DG sebagaimana No 1 dan 2
PM 90/2013 10.1.4
KP 593/2014 Pasal 5,6,
22
CE 6 PPP 5.025
Periksa apakah Lembaga Diklat telah memenuhi persyaratan administrasi dan substansi jika penyelenggaraan di luar pusat kegiatan
PM 90/2013 10.2.4
KP 546/2015
5.1 KP
593/2014 Pasal 8
CE 6 PPP 5.035
Periksa catatan penerbitan sertifikat kompetensi bagi personel DG kompetensi bagi personel yang telah lulus ujian terori dan praktek
PM 90/2013
10.2
KP 546/2015
4.4, 5.2.4
KP 593/2014
Pasal 8
CE 6 PPP 5.045
Periksa pelaksanaan diklat inspektur melakukan praktek kerja lapangan (On the job training)
PM 90/2013 10.2.4
KP 546/2015
5.1 KP
593/2014 Pasal 8
CE 6 PPP 5.055
Periksa catatan pelaksanaan diklat menjelaskan nilai minimum kelulusan untuk ujian : a. teori ≥ 80 dan b. praktek ≥ 80
CATATAN TEMUAN/OBSERVASI :
154
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA STATUS KETERANGAN
Nama Pendamping Objek Pengawasan Paraf Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
Nara Sumber Jabatan Jam Paraf
1.
2. 3.
1.
2. 3.
1.
2. 3.
1.
2. 3.
155
6. FUNGSI KENDALI MUTU (QUALITY CONTROL FUNCTION/QCF)
Nama LembagaDiklat Tanggal :
Lokasi Pukul :
Ref. Per.
Menhub
Ref. Per.
DJU
CRITICAL
ELEMEN
No. PQ PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA STATUS KETERANGAN
PM
90/2013
10.1.4
KP
546/2015
3.4.5
Bab VI
KP
593/2014
Pasal 23,
24 c
CE-3 QCF
6.010
Periksa dokumen prosedur pengawasan internal dan Jadwal program kerja
PM
90/2013
10.1.4
KP
546/2015
3.4.5
Bab VI
KP
593/2014
Pasal 23,
24 c
CE-4 QCF
6.015
1. Periksa dalam dokumen TPM/dokumen lain terkait tentang data personel pengawas internal
2. Lihat data personel dan kompetensinya 3. SK penunjukan sebagai pengawas internal
PM
90/2013
10.1.4
KP
546/2015
3.4.5
Bab VI
KP
593/2014
Pasal 23,
24 c
CE-6 QCF
6.020
Periksa laporan hasil pengawasan internal dan periksa kesuaian jadwal pelaksanaan
program.
156
Ref. Per.
Menhub
Ref. Per.
DJU
CRITICAL
ELEMEN
No. PQ PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA STATUS KETERANGAN
PM
90/2013
10.1.4
KP
546/2015
3.4.5
Bab VI
KP
593/2014
Pasal 23,
24 c
CE-6 QCF
6.025
Periksa hasil evaluasi program pengawasan internal
PM
90/2013
10.1.4
KP
546/2015
3.4.5
Bab VI
KP
593/2014
Pasal 23,
24 c
CE-6 QCF
6.030
Periksa arsip penyimpanan laporan hasil pengawasan internal yang disampaikan
Dirjen Hubud
PM
90/2013
10.1.4
KP
546/2015
3.4.5
Bab VI
KP
593/2014
Pasal 23,
24 c
CE-6 6.035 Periksa penyelesaian tindakan korektif dan target penyelesaiannya.
PM
90/2013
10.1.4
KP
546/2015
3.4.5
Bab VI
KP
593/2014
CE-6 6.040 Periksa monitoring pengawasan internal terhadap penyelesaian tindakan korektif
dan target penyelesaiannya.
157
Ref. Per.
Menhub
Ref. Per.
DJU
CRITICAL
ELEMEN
No. PQ PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA STATUS KETERANGAN
Pasal 23,
24 c
CATATAN TEMUAN/OBSERVASI :
Nama Pendamping Objek Pengawasan Paraf Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf
1.
2.
1.
2.
1.
2.
1.
2.
Nara Sumber Jabatan Jam Paraf
1.
2. 3.
1.
2. 3.
1.
2. 3.
1.
2. 3.
158
7. DOKUMENTASI DAN PELAPORAN (DDP)
Nama LembagaDiklat Tanggal :
Lokasi Pukul :
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA STATUS KETERANGAN
PM 90/2013 10.2.4 b
KP 546/2015 3.4.6, 3.4.7
Bab VII KP593/2014
Pasal 6.b Pasal 24 a dan c
CE-6 DDP 7.015
Periksa : 1. Dokumen laporan rencana penyelenggaraan diklat 2. Dokumen laporan pelaksanaan penyelenggaraan diklat 3. Dokumentasi kegiatan diklat. 4. Penyampaian laporan kepada Direktur Jenderal (Direktur Kampen/Kepala
Kantor) Otoritas sebagaimana PQ DDP 7.010
PM 90/2013 10.2.4 b
KP 546/2015 3.4.6, 3.4.7
Bab VII KP593/2014
Pasal 6.b Pasal 24 a dan c
CE-6 DDP 7.020
Periksa dokumentasi kegiatan diklat untuk jangka waktu minimal 3 tahun
PM 90/2013 10.2.4 b
KP 546/2015 3.4.6, 3.4.7
Bab VII KP593/2014
Pasal 6.b Pasal 24 a dan c
CE-6 DDP 7.030
Periksa data rekam jejak diklat peserta didik selalu terbarukan.
PM 90/2013 10.2.4 b
KP 546/2015 3.4.6, 3.4.7
Bab VII KP593/2014
Pasal 6.b
CE-6 DDP 7.035
Periksa dokumen rekam jejak diklat peserta didik hingga 3 (tiga) tahun meliput : a. Rekam jejak diklat awal (initial) b. Rekam jejak diklat perpanjangan/penyegaran (recurrent/refreshing) c. Rekam jejak diklat kepedulian keamanan penerbangan (awareness) d. Sertifikat kompetensi; e. Lisensi personel.
159
Ref. Per. Menhub
Ref. Per. DJU
CRITICAL ELEMEN
No. PQ PETUNJUK PENINJAUAN/PENGAMATAN DARI PERTANYAAN UTAMA STATUS KETERANGAN
Pasal 24 a dan c
CATATAN TEMUAN/OBSERVASI :
Nama Pendamping Objek Pengawasan Paraf Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf
1. 2.
1. 2.
1. 2.
1. 2.
Nara Sumber Jabatan Jam Paraf
1. 2. 3.
1. 2. 3.
1. 2. 3.
1. 2. 3.
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
ttd
Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc
160
Lampiran V Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 128 TAHUN 2017
Tanggal : 05 MEI 2017
BERITA ACARA (AUDIT/INSPEKSI/SURVEILLANCE)* KESELAMATAN PENGANGKUTAN
BARANG BERBAHAYA DI ………(NAMA OBJEK PENGAWASAN)
Pada hari ini ……….. tanggal ……….. bulan ……….. tahun ……….. (ditulis dengan huruf) telah dilaksanakan (audit/inspeksi/surveillance)* di ……….. yang pelaksanaannya dimulai sejak tanggal ……….. (tanggal/bulan/tahun) oleh Tim
Inspektur Penanganan Barang Berbahaya yang didampingi oleh Tim ……….. (Objek Pengawasan).
Hasil (audit/inspeksi/surveillance)*sebagai berikut :
No Area-Area/Aspek-Aspek
(Audit/Inspeksi/Surveillance)*
Jumlah
Temuan
Jumlah Status Temuan
Open Close On Site
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Demikian Berita Acara (Audit/Inspeksi/Surveillance)* Keselamatan Pengangkutan Barang Berbahaya dibuat dalam ……….. rangkap untuk untuk ditindaklanjuti.
TIM INSPEKTUR KESELAMATANPENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA
No NAMA JABATAN TANDA
TANGAN
1. ……….. Ketua
2. ……….. Sekretaris / Anggota
3. ……….. Anggota
4. ……….. Anggota
5. ……….. Anggota
161
TIM……….. (Objek Pengawasan)
No NAMA JABATAN TANDA
TANGAN
1. ………..
2. ………..
3. ………..
Ket: *pilih salah satu
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
ttd
Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc
162
Lampiran VI Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP. 128 TAHUN 2017
Tanggal : 05 MEI 2017
LAPORAN
HASIL (AUDIT/INSPEKSI/SURVEILLANCE)* KESELAMATAN
PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA
DI …………(nama objek pengawasan)
TANGGAL .....................................................
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN
Ket: *pilih salah satu
163
1. Dasar Pelaksanaan
Berdasarkan Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara No.
...................................tanggal ....................., perihal
(Audit/Inspeksi/Surveillance)* keselamatan pengangkutan barang berbahaya.
2. Tujuan
Tujuan (Audit/Inspeksi/Surveillance)* pengangkutan barang berbahaya
adalah:
a. memastikan bahwa seluruh ketentuan dalam regulasi terkait keselamatan pengangkutan barang berbahaya dan buku manual pengangkutan barang berbahaya (dangerous goods handling manual) objek pengawasan
dilaksanakan; b. memastikan pencapaian tingkat pemenuhan keselamatan pengangkutan
barang berbahaya dengan pesawat udara dan efektifitas pelaksanaan langkah-langkah keselamatan pengangkutan barang berbahaya; dan
c. mengidentifikasi pemenuhan standar dan prosedur keselamatan
pengangkutan barang berbahaya.
3. Dasar Hukum
a. Undang Undang No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, Pasal 136 dan 138;
b. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM No. 90 Tahun 2013 tentang
Keselamatan Pengangkutan Barang Berbahaya Dengan Pesawat Udara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 58 Tahun 2016.
4. Pelaksanaan
(Audit/Inspeksi/Surveillance)* keselamatan pengangkutan barang berbahaya
dilaksanakan dari tanggal ...................................... oleh Tim Inspektur
Penanganan Barang Berbahaya terdiri dari :
a. Nama Inspektur (Inspektur Penanganan Barang Berbahaya);
b. Nama Inspektur (Inspektur Penanganan Barang Berbahaya);
c. Nama Inspektur (Inspektur Penanganan Barang Berbahaya);
5. Area (Audit/Inspeksi/Surveillance)*
Cakupan area (audit/inspeksi/surveillance)* keselamatan pengangkutan barang berbahaya, meliputi :
a. ………………………………….. ;
b. …………………………………. ;
c. ………………………………….. ;
6. Hasil (Audit/Inspeksi/Surveillance)*
Hasil (audit/inspeksi/surveillance)*sebagaimana termuat dalam lampiran.
164
7. Penutup
Langkah-langkah tindak lanjut / saran dari hasil
(Audit/Inspeksi/Surveillance)* akan dimonitor dan dievaluasi lebih lanjut.
Ket: *pilih salah satu
TABEL HASIL (Audit/Inspeksi/Surveillance)* KESELAMATAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA
NAMA OBJEK PENGAWASAN : .........................…………………………. TANGGAL PENGAWASAN : .......................................................
Ref. Per. Menhub
Ref. Per.
DJU
CRITICAL ELEMENT
No. PQ HASIL TEMUAN REKOMENDASI RENCANA TINDAKAN KOREKTIF
TARGET PENYELESAIAN
STATUS KETERANGAN
i. AREA.........................
ii. AREA.........................
vii. AREA.........................
Ket: *pilih salah satu
................., .......................20...
Ketua Tim Audit Pengangkutan Barang Berbahaya
Nama Pangkat (Gol)
NIP. ...................
166
SURAT PEMBERITAHUAN HASIL (AUDIT/INSPEKSI/SURVEILLANCE)*
Nomor
:
Lokasi Kantor, (tgl/bln/thn)
Klasifikasi : - Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Hasil (Audit/Inspeksi/
Surveillance)* Keselamatan Pengangkutan Barang Berbahaya
Yth.
K e p a d a (Pimpinan Objek Pengawasan)
di Lokasi Objek Pengawasan
1. Menindaklanjuti Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor................ Tanggal ..............., perihal (Audit/Inspeksi/Surveillance)* Keselamatan Pengangkutan Barang Berbahaya, dengan hormat disampaikan hasil pelaksanaan (Audit/inspeksi/surveillance) yang dilaksanakan pada tanggal ................... (hasil terlampir). Terdapat beberapa temuan yang harus dilakukan tindakan korektif yaitu : a. Area : …………………………………………………………………
- Temuan; - Temuan;
b. Area ………………………………………………………………….. - Temuan; - Temuan;
2. Sehubungan butir 1. (satu) di atas, agar …………….(Objek Pengawasan)
menyampaikan rencana tindak lanjut perbaikan (Action Plan) terhadap hasil (Audit/inspeksi/surveillance)*sesuai format terlampir dan disampaikan kepada (Direktur Keamanan Penerbangan/Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah….)* selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender setelah diterima hasil pelaksanaan (Audit/Inspeksi/Surveillance)*.
3. Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
A.n.DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
(Direktur Keamanan Penerbangan/ Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah…..)*
................................... Pangkat(Gol)
NIP. ............................... Tembusan : 1. Xxxxxxxxxxxxxxxxx ; 2. Xxxxxxxxxxxxxxxxx ; 3. ………………………..
Ket: *pilih salah satu
TABEL HASIL (Audit/Inspeksi/Surveillance)* KESELAMATAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA
NAMA OBJEK PENGAWASAN : .........................…………………………. TANGGAL PENGAWASAN : .......................................................
Ref. Per.
Menhub
Ref.
Per.
DJU
CRITICAL
ELEMENT
No. PQ HASIL TEMUAN REKOMENDASI RENCANA TINDAKAN
KOREKTIF
TARGET
PENYELESAIAN
STATUS KETERANGAN
i. AREA.........................
ii. AREA.........................
vii. AREA.........................
Ket: *pilih salah satu
A.n.DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA (Direktur Keamanan Penerbangan/
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah…..)*
...................................
Pangkat(Gol)
NIP. ...............................
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
ttd
Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc
168
Lampiran VII Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP. 128 TAHUN 2017
Tanggal : 5 MEI 2017
LAPORAN
HASIL INVESTIGASI PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA
DI …………(nama objek pengawasan)
TANGGAL .....................................................
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
169
1. Dasar Pelaksanaan
Berdasarkan Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara No.
...................................tanggal ....................., perihal investigasi keselamatan
pengangkutan barang berbahaya.
2. Tujuan
Tujuan investigasi pengangkutan barang berbahaya adalah:
a. mendapatkan akar permasalahan (root cause) terhadap setiap kejadian (incident), kejadian serius (serious incident), dan kecelakaan (accident) keselamatanpengangkutan barang berbahaya; dan
b. memberikan rekomendasi tindakan korektif agar kejadian yang sama
tidak terulang kembali.
3. Dasar Hukum
a. Undang Undang No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, Pasal 136 dan
138; b. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM No. 90 Tahun 2013 tentang
Keselamatan Pengangkutan Barang Berbahaya Dengan Pesawat Udara.
4. Pelaksanaan
Investigasi keselamatan pengangkutan barang berbahaya dilaksanakan dari
tanggal ..........................oleh Tim Inspektur Keselamatan Pengangkutan
Barang Berbahaya terdiri dari :
a. Nama Inspektur (Inspektur Penanganan Barang Berbahaya);
b. Nama Inspektur (Inspektur Penanganan Barang Berbahaya);
c. Nama Inspektur (Inspektur Penanganan Barang Berbahaya);
5. Hasil Investigasi Hasil Investigasi sebagaimana termuat dalam lampiran
6. Penutup
Langkah-langkah tindak lanjut / saran dari hasil Investigasiakan dimonitor
dan dievaluasi lebih lanjut.
170
HASIL INVESTIGASI KEAMANAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA
Tanggal dan Jam Kejadian:
Nomor Laporan:
Tempat Kejadian:
Jenis Laporan:
Pelanggaran yang diamati:
Incident
Accident
Lainnya
Nama dan Alamat Pengirim (Shipper)
Lampiran Dokumen
Airwaybill
Shipper’s declaration
Acceptance checklist
Notification to captain (NOTOC)
Nama dan Alamat Penerima (Consignee)
Bukti Gambar:
Analisa Laporan:
Pernyataan Saksi
Laporan Polisi
Lainnya
Nama dan Alamat Operator Pesawat Udara
Informasi Tambahan:
Bandar Udara Keberangkatan:
Bandar Udara Tujuan:
Nomor Registrasi Pesawat Udara:
Nomor Penerbangan:
Data Barang Berbahaya:
UN / ID
no.
Proper shipping name Class /
Division
Sub risk Number and type of
packages
Packing instruction
and packing group
171
Kronologi Kejadian:
Peraturan yang dilanggar:
172
Langkah-langkah yang diambil inspektur:
DIlaporkan Oleh:
Nama Inspektur
Tanda Tangan
Tanggal
Nama Inspektur
Tanda Tangan
Tanggal
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
ttd
Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc
173
Lampiran VIII Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP. 128 TAHUN 2017
Tanggal : 05 MEI 2017
MONITORING HASIL AUDIT/INSPEKSI/SURVEILLANCE KESELAMATAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA
NAMA OBJEK PENGAWASAN :
TANGGAL PENGAWASAN :
AREA PENGAWASAN :
No. TEMUAN REFERENSI REKOMENDASI TINDAKAN KOREKTIF
TARGET SELESAI
STATUS
I AREA…………………………….
CE-1 No. PQ
II AREA…………………………….
CE-6 No. PQ
IV AREA…………………………….
CE-5 No. PQ
CE-5 No. PQ
174
MONITORING SURAT PENGAWASAN KESELAMATAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA
DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN
SUBDIT KENDALI MUTU KEAMANAN PENERBANGAN Bulan ……………
Objek Pengawasan :
No.
SPT Pelaksana
Tugas Pengawasan
Tanggal Pelaksanaan
Laporan dan Konsep Surat Tindaklanjut
Surat Direktur Kampen/Kepala Kantor Surat Tanggapan dari Objek Pengawasan
Keterangan
Tanggal No. SPT
Tanggal No. Nota Dinas
Tanggal No. Surat Tanggal No. Surat
1
175
MONITORING AUDIT KESELAMATAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA
DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN
SUBDIT KENDALI MUTU KEAMANAN PENERBANGAN/BIDANG KEAMANAN/SEKSI KEAMANAN Bulan ……………
Objek Pengawasan :
No.
Hasil Temuan Pengawasan Tanggapan Objek Pengawasan Evaluasi Subdit KM/Bidang/Seksi Keterangan
Tanggal Surat
Uraian Temuan Status Tanggal Uraian Tanggapan Tanggal Penyelesaian
Tanggal Pernyataan Status
1
176
MONITORING PELAKSANAAN PENGAWASAN KESELAMATAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAYA
DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN/KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA
SUBDIT KENDALI MUTU KEAMANAN PENERBANGAN/BIDANG KEAMANAN/SEKSI KEAMANAN Bulan ……………
Objek Pengawasan :
No. Tanggal Surat Peringatan No. Surat Perihal (Audit/Inspeksi/Surveillance) Keterangan
I II III I II III
1
2
3
4
5
6
177
RINGKASAN TINDAKAN KOREKTIF YANG BELUM DILAKUKAN TINDAK LANJUT OLEH BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA
TAHUN :
Penerbangan Location Wilayah Tanggal Aktivitas
AREA PENGAWASAN
TF CA NC % CA NC FR Notes LEG TRG QCF HAN ERP
F O F O F O F O F O
AUD
INSP
SURV
178
Keterangan :
LEG : Regulasi dan Organisasi % CA NC : PersentaseTotal Tindakan Korektif yang Belum dilakukan tindak lanjut
TRG : Pendidikan dan Pelatihan FR : File Reference
QCF : Fungsi Kendali Mutu F : Finding/Temuan
HAN : KeselamatanBarang Berbahaya O : Open/Terbuka ERP : Penanggulangan Keadaan Darurat AUD : Audit
TF : Total Findings INSP : Inspeksi
CA NC : Total Tindakan Korektif yang Belum dilakukan
tindak lanjut
SURV : Surveillance
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
ttd
Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc
179
Lampiran IX Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP. 128 TAHUN 2017
Tanggal : 05 MEI 2017
SURAT HASIL EVALUASI TINDAKAN KOREKTIF
Nomor
:
Lokasi Kantor, (tgl/bln/thn)
Klasifikasi :
Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Hasil Evaluasi Tindakan
Korektif(Audit/Inspeksi/
Surveillance/Investigasi)*
Keselamatan Pengangkutan
Barang Berbahaya
Yth
.
K e p a d a
(Pimpinan Objek Pengawasan)
di
Lokasi Objek Pengawasan
1. Menindaklanjuti Surat (Objek Pengawasan) Nomor................ Tanggal ...............,perihal ………………………, dengan hormat
disampaikan hasil evaluasi tindakan korektif terhadap tindak lanjut dari (jumlah temuan) temuan (Audit/Inspeksi/Surveillance/Investigasi)* keselamatan
pengangkutan barang berbahaya (hasil evaluasi terlampir), yaitu :
a. Sebanyak …. (jumlah) temuan dinyatakan close sesuai bukti
yang diberikan; b. Sebanyak …. (jumlah) temuan masih dinyatakan open, dan
untuk dinyatakan close harus memenuhi hal-hal sebagai
berikut : 1) Sebanyak …. (jumlah) temuan menunggu
…………………………………….. 2) ……………………………………………………………………………
………………
2. Sehubungan dengan butir 1 (satu) di atas, agar (Objek Pengawasan) segera menindaklanjuti hasil evaluasi yang
diberikan serta memberikan target waktu penyelesaian dan perbaikan tersebut agar dikirimkan melalui surat tertulis dan
surat elektronik (email) ke : ………………………………………………. selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender setelah surat
ini diterima.
180
3. Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
A.n.DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA (Direktur Keamanan Penerbangan/
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara)*
...................................
Pangkat(Gol)
NIP. ...............................
Tembusan :
1. Xxxxxxxxxxxxxxxxx ; 2. Xxxxxxxxxxxxxxxxx ; 3. ………………………..
Ket: *pilih salah satu
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
ttd
Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc
Top Related