Download - Keluarga Binaan Diare

Transcript
Page 1: Keluarga Binaan Diare

LAPORAN KELUARGA BINAAN DIARE DEHIDRASI R-S

Lalu Aditya Haris PratamaH1A 006022

Page 2: Keluarga Binaan Diare

Data Kasus Pasien dalam Keluarga Binaan

Pasien Keterangan

Nama By. Eko Mardiansah Anak Tn.Jumardi dan

Ny. Sumiatun

Umur / tgl. Lahir 14 bulan / 24-08-2011

Alamat Karang Anyar, Desa Gerimak Indah,

Kecamatan Narmada, Lombok Barat

Jenis kelamin Laki-laki

Agama Islam

Pendidikan -

Pekerjaan -

Status perkawinan Belum menikah

Telah diobati sebelumnya Belum

Alergi obat -

Page 3: Keluarga Binaan Diare

Identitas Keluarga yang Lain

Anggota Keluarga Keterangan

Nama Tn. Jumardi Ayah By.Eko Mardiansah

Umur 20 Tahun

Alamat Dusun Karang Anyar, Desa Gerimak Indah,

Kecamatan Narmada, Lombok Barat

Agama Islam

Pendidikan SD

Pekerjaan Tukang parkir

Status Menikah

Anggota Keluarga Keterangan

Nama Ny. Sumiatun Ibu By.Eko Mardiansah

Umur 19 tahun

Alamat Dusun Karang Anyar, Desa Gerimak Indah,

Kecamatan Narmada,

Lombok Barat

Agama Islam

Pendidikan SMP

Pekerjaan IRT

Status Menikah

Page 4: Keluarga Binaan Diare

Ikhtisar Keluarga

Aq.MuslimAq.Muslim Iq.SrinaIq.Srina

JamiludinJamiludinSulehaSuleha

JayusmanJayusman AliyaAliya

JumadilJumadil SukaniSukani

IrwanIrwanMihramMihram

Sumiatun

Sumiatun

JumardiJumardiSahminSahmin

By.EkoBy.Eko

Keterangan:

: laki-laki : meninggal

perempuan : keluarga binaan

: tinggal satu atap bersama pasien : keluarga inti

Page 5: Keluarga Binaan Diare

Data Status Kesehatan KeluargaAspek Pemeriksaan

Ayah

Tn.J, 20th

Ibu

Ny.S, 19th

Anak

By.E,14 bln

BB 58 kg 45 kg 11,5 kg

TB 169 cm 154 cm 82 cm

TD 120/80 110/80

N 80x/mnt 84x/mnt 104x/mnt

RR 18x/mnt 20x/mnt 30x/mnt

T 36,8 36,6 36,7

Status Gizi BMI 20,3

(Normal)

BMI 19,0

(Normal)

2SD s/d 2SD

(Normal)

Page 6: Keluarga Binaan Diare

Data Pelayanan Pasien

Anamnesis Keluhan Utama:

Mencret sejak 2 hari yang lalu.

Riwayat Penyakit SekarangPasien dikeluhkan mencret oleh ibunya sejak 2 hari yang lalu. Frekuensi BAB ± 7 kali dalam sehari, dengan konsistensi lembek (air > ampas). Ibu pasien mengatkan tidak ada lendir maupun darah pada BAB pasien. Menurut Ibu semenjak sakit pasien kuat minum dan tampak haus sehingga ibu memberi minum pasien lebih banyak dari biasanya. Keluhan mual (-), muntah (-), adanya demam, batuk dan pilek tidak dikeluhkan oleh Ibu. BAK (+) 3-5x/hari.

Page 7: Keluarga Binaan Diare

Riwayat penyakit dahulu

Pasien pernah mengalami keluhan yang sama beberapa bulan yang lalu. Pasien dibawa ke Puskesmas, menjalani rawat jalan dan keluhan membaik.

Riwayat penyakit keluarga

Tidak ditemukan anggota keluarga lain yang mengalami keluhan yang serupa saat ini. Riwayat asma, batuk lama dan penyakit lainnya dalam keluarga disangkal.

  Riwayat Pengobatan :

Pasien belum dibawa berobat oleh orang tuanya.

 

Page 8: Keluarga Binaan Diare

Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Ibu pasien hamil selama 9 bulan dan ini merupakan kehamilan yang kedua (hamil pertama keguguran). Selama kehamilan, ibu pasien tidak mengalami perdarahan maupun penyakit lainnya. ANC dilakukan sebanyak 7 kali di posyandu dan 2x di puskesmas. Konsumsi obat-obatan maupun jamu selama hamil (-). Pasien lahir normal, langsung menangis, ditolong oleh bidan di Polindes Gerimak Indah dengan berat lahir 2800 gram. Riwayat biru (-), Riwayat kuning (-).

Page 9: Keluarga Binaan Diare

Riwayat Imunisasi:Pasien rutin diajak ke posyandu untuk imunisasi dan penimbangan berat badan. Imunisasi dasar yang wajib sudah lengkap dilakukan.

  Riwayat Nutrisi:

Pasien minum ASI eksklusif hingga usia 6 bulan Pasien mulai diberi makan makanan tambahan berupa bubur SUN pada usia 6 bulan, saat usia 8 bulan pasien sudah mulai diberikan bubur beras, dan sekarang pasien sudah diberikan nasi. Frekuensi makan 3-5x/hari.

 

Page 10: Keluarga Binaan Diare

Pemeriksaan Fisik Keadaan umum & tanda-tanda vital : Kesan Umum : Sedang Kesadaran : Compos Mentis Tekanan Darah : - HR : 110 x/mnt RR : 31 x/menit Tax : 36,5 ºC

Status gizi: Berat Badan : 11,5 kg Panjang Badan : 82 cm Status Gizi : Normal

Page 11: Keluarga Binaan Diare

Status Generalis Kepala : kesan normal, bentuk dan ukuran normal,

deformitas (-),ubun- ubun besar cekung (-), sutura normal

Rambut : normal Mata: mata cowong (+/+), reflek cahaya +/+, isokor (+),

myosis (-), midriasis (-) Konjungtiva : anemis (-/-), ikterus (-/-)

Telinga : bentuk normal, nyeri tekan (-/-), serumen (-/-) Hidung : Bentuk normal, nyeri tekan (-/-), perdarahan (-),

sekret (-/-) Leher : pembesaran KGB (-) Thoraks :

Inspeksi : kelainan bentuk (-), pergerakan dinding dada simetris, retraksi dinding dada (-)

Auskultasi : Pulmo: bronkovesikuler (+/+), wheezing (-/-), rhonki(-/-)

Cor: S1, S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)

Page 12: Keluarga Binaan Diare

Abdomen

Inspeksi : Bentuk : distensi (-), scar (-), keloid (-)

Auskultasi :Peristaltik usus : meningkat Palpasi : Turgor : menurun (agak

lamabat kembali)

Tonus : normalHepar : tidak terabaLien : tidak terabaGinjal : tidak teraba

Perkusi : suara timpani

Page 13: Keluarga Binaan Diare

Anggota Gerak :Kelainan bentuk : (-)Edema : (-)Akral hangat : + +

+ +

Uro-genital : tidak dievaluasi Vertebrae : Kelainan yang

ada : (-); tanda-tanda fraktur : (-)

Page 14: Keluarga Binaan Diare

Pemeriksaan Penunjang: (-)

Diagnosis Kerja Diare akut dehidrasi ringan sedang Terapi Rawat inap

o IVFD RL 70ml/KgBB selama 5jam, kemudian dievaluasi tanda-tanda dehidrasinya. Bila tanda dehidrasi sudah teratasi, tetesan infus diturunkan sesuai kebutuhan cairan perhari.

o Oralit 50-100 cc tiap kali BABo Zink 1x1 (10 hari berturut-turut)

Prognosis Pasien Dubia ad Bonam

Page 15: Keluarga Binaan Diare

KonselingKonseling yang diberikan pada orang tua pasien: Pasien akan di Rawat Inap karena kondisi pasien yang

lemas dan terdapat tanda-tanda kekurangan cairan. Pasien sebaiknya istirahat dan diberikan banyak minum

serta minum obat secara teratur. Mengubah perilaku sehari-hari menjadi perilaku hidup

bersih dan sehato Agar ibu pasien mulai mengajarkan kepada anaknya untuk BAB

dan BAK di toilet/WC umum. o Agar mengajari anaknya untuk mencuci tangan dengan sabun

setiap habis bermain dan sebelum makan.o Agar ibu membiasakan diri mencuci tangan sebelum menyuapi

anak.o Agar ibu mencuci tangan sebelum menghidangkan makanan

Lebih aktif bekerjasama dengan pusat pelayanan kesehatan demi mencegah kembali terjadinya penyakit diare.

Page 16: Keluarga Binaan Diare

KONDISI FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN, SOSIAL, EKONOMI KELUARGA

Page 17: Keluarga Binaan Diare

Keadaan Lingkungan Keluarga By. Eko tinggal di Dusun Karang Anyar, Desa

Gerimak Indah, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat sejak tahun 2000.

Tempat tinggal tersebut merupakan rumah yang di tempati oleh ayah pasien sejak lahir. Luas bangunan ± 1 are, yang terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang keluarga, dan 1 dapur. Rumah pasien ini beratap genteng, tidak ada flavon, dan dinding terbuat dari semen.

Terdapat 1 pintu pada bagian depan rumah, 1 pintu di bagian samping rumah, dan 1 pintu dapur, terdapat 4 jendela pada sisi depan rumah dan 1 jendela pada sisi samping rumah, namun menurut ibu pasien jendela sangat jarang dibuka, bahkan jendeladi sisi samping sudah ditutup dan tidak pernah dibuka sama sekali.

Rumah ini berlantai semen. Untuk keperluan tidur, pasien dan keluarga tidak memakai kasur, pasien beserta orang tuanya tidur menggunakan dipan yang beralaskan tikar.

Dapur terletak di samping kamar tidur pasien terpisah oleh tembok.

Page 18: Keluarga Binaan Diare

Keluarga pasien memasak dengan menggunakan gas elpiji dan kayu bakar,namun lebih sering menggunakan kayu bakar.

Rumah pasien tidak memiliki kamar mandi, untuk keperluan mandi, mencuci dan buang air, pasien dan keluarga pasien kadang-kadang melakukannya di sumur depan rumah pasien maupun sungai yang berada di belakang rumah pasien. Terkadang BAB juga dilakukan di selokan yang terdapat di timur rumah pasien. Untuk pasien sendiri, Ibu pasien mengaku membuang tinja pasien ke selokan maupun sungai dekat rumahnya.

Page 19: Keluarga Binaan Diare

Untuk kebutuhan minum sehari-hari keluarga pasien mengambil air bersih dari sumur di depan rumahnnya. Air tersebut langsung dikonsumsi dan tidak dimasak terlebih dahulu. Ibu pasien mengaku jarang memasak air sebelum digunakan untuk minum. Untuk lingkungan luar rumah pasien, jarak rumah pasien dengan rumah tetangga tetangga cukup dekat ±1 m, bahkan berdempet pada rumah tetangga di belakang rumah pasien.

Page 20: Keluarga Binaan Diare

Rumah By.Eko tidak mempunyai halaman, rumah By.Eko dipisahkan dengan tetangga oleh sebuah jalan setapak yang kecil selebar ±2 meter.

Sebelah timur rumah By.Eko adalah rumah tetangga dengan jarak ±3 meter. Batas sebelah barat rumahnya adalah rumah tetangga yang berdempetan dengan rumah pasien, dapur tetangganya tersebut yang selalu dikeluhkan orang tua pasien karena tetangganya tersebut memasak tepat didepan rumah By.Eko sehingga asap dari kayu bakar yang digunakan oleh tetangga masuk ke dalam rumah.

Dibagian depan rumah berbatasan dengan rumah tetangga yang dipisahkan oleh jalan setapak yang kecil selebar ±2 meter dan terdapat selokan dengan lebar ±80cm dengan arus air yang cukup kuat. Di depan rumah By.Eko adalah tempat mandi umum dan sumur serta rumah tetangga pasien yang jaraknya ±3 meter.

Page 21: Keluarga Binaan Diare

Keluarga By.Eko mengatakan untuk kebutuhan air bersih sehari-hari menggunakan air yang diambil dari sumur di yang ada di depan rumahnya. Air tersebut digunakan sebagai air minum, air untuk memasak dan kebutuhan sehari-hari lainnya.

Untuk pengelolaan sampah, keluarga pasien biasanya membuangnya di tempat pembuangan sampah diluar rumah yang berjarak ±2 meter dari rumah pasien, tepat di samping rumah pasien.

Page 22: Keluarga Binaan Diare

Denah Rumah Pasien Keterangan:a : kamar tidur

ditempati oleh kakak pasien

b : kamar tidur pasien dan orang tua

c : ruang keluargad : dapure : kamar mandi

umumf : selokan

c

ad b

e

f

Page 23: Keluarga Binaan Diare

Dokumentasi Rumah Pasien

Rumah Pasien Tampak Depan

Page 24: Keluarga Binaan Diare

Dokumentasi Rumah Pasien

Dapur Selokan Dekat Rumah Pasien

Page 25: Keluarga Binaan Diare

Dokumentasi Rumah Pasien

Sumber Air Tempat Mandi dan Buang Air

Page 26: Keluarga Binaan Diare

Dokumentasi Rumah Pasien

Sungai Belakang Rumah Pasien

Page 27: Keluarga Binaan Diare

Dokumentasi Rumah Pasien

Tempat Pembuangan Sampah

Page 28: Keluarga Binaan Diare

Sosial Ekonomi

Penghasilan dalam keluarga By.Eko diperoleh dari ayahnya yang bekerja sebagai tukang listrik, sedangkan ibu pasien merupakan ibu rumah tangga.

Penghasilan perhari keluarga ini tidak menentu, ayah pasien mengatakan rata-rata penghasilan yang didapatkannya adalah Rp.15.000 - Rp.30.000 perhari.

Page 29: Keluarga Binaan Diare

Identifikasi Masalah Kesehatan Keluarga

1. Pasien (By. Eko) Diare Berdasarkan determinan kesehatan, By.Eko memiliki masalah kesehatan yang terutama terkait pada biologis, aspek lingkungan dan aspek perilaku dari pengasuh, serta aspek pelayanan kesehatan, berupa perilaku hidup bersih dan sehat

2. Nenek (Iq.Srina) ISPA dan GastritisBerdasarkan determinan kesehatan, Iq.Srina memiliki masalah kesehatan yang muncul terutama disebabkan oleh aspek prilaku dan lingkungan.

3. Paman (Tn.Sukani) ISPA Berdasarkan determinan kesehatan, Tn.Sukani memiliki masalah kesehatan yang muncul terutama disebabkan oleh aspek perilaku dan lingkungan.

Page 30: Keluarga Binaan Diare

Identifikasi Masalah Kesehatan Keluarga

No. Anggota Keluarga Masalah Kesehatan Kemungkinan Penyebab Masalah

Kesehatan

Keterangan

1. By.Eko Diare Kurangnya pengetahuan cara merawat

balita yang benar oleh pengasuh

Kurangnya pengetahuan orang tua

pasien mengenai PHBS, seperti:

- Kurangnya kebersihan alat – alat yang

digunakan untuk memberi makan pasien

- Air minum berasal dari sumur dan tidak

jarang diberikan kepada pasien dalam

keadaan belum dimasak

- Ibu kurang memperhatikan kebersihan

makanan pasien.

- Kebiasaan keluarga pasien dan pasien

BAB di kali dan di selokan dekat

rumah.

Masalah diketahui saat

kunjungan pasien ke

Puskesmas dan saat

kunjungan rumah

Page 31: Keluarga Binaan Diare

2. Ayah (Tn.Jumardi)

ISPA Kebiasaan merokok 4-

5 batang perhari

Kurangnya ventilasi di

dalam rumah.

Tidur menggunakan

kasur tipis di lantai

dengan beralaskan

tikar

Kondisi rumah dengan

pencahayaan yang

kurang menyebabkan

rumah menjadi

lembab

Asap kayu bakar dari

dapur yang masuk ke

dalam rumah

Masalah

diidentifikasi

saat

kunjungan

pertama ke

rumah

pasien

Page 32: Keluarga Binaan Diare

3 Ibu

(Ny.Sumiatun)

Nyeri bila haid,

serta gangguan

siklus haid

Penyebab dysmenorhea

belum diketahui.

Penyebab gangguan

siklus kemungkinan

disebabkan karena

pasien masih dalam

pengaruh hormone dari

KB suntik yang

digunakannya.

Masalah

diketahui saat

kunjungan ketiga

ke rumah pasien.

Page 33: Keluarga Binaan Diare

Aspek Kesehatan

Pasien (By. Eko) Diare Berdasarkan determinan kesehatan, By.Eko memiliki

masalah kesehatan yang terutama terkait pada biologis, aspek lingkungan dan aspek perilaku dari pengasuh, serta aspek pelayanan kesehatan, berupa perilaku hidup bersih dan sehat.

Ayah (Tn.Jumardi) ISPA Berdasarkan determinan kesehatan, masalah kesehatan

yang muncul terutama disebabkan oleh aspek perilaku dan lingkungan.

Ibu (Ny. Sumiatun) Nyeri haid dan siklus haid tidak teratur Berdasarkan determinan kesehatan, masalah kesehatan

yang muncul disebabkan aspek biologis

Page 34: Keluarga Binaan Diare

Rencana Upaya Intervensi yang Akan Dilakukan

No.Anggota

Keluarga

Masalah

Kesehatan

Anggota Keluarga

Rencana Upaya

IntervensiKet

1. By.Eko Diare Menjelaskan mengenai penyakit Diare, faktor resiko, dan

pencegahannya.

Penyuluhan mengenai PHBS secara personal hygiene

maupun lingkungan kepada pengasuh dan keluarga:

- Menyarankan untuk mencuci tangan ibu sebelum memberi

ASI dan memegang balita .

- Memberikan informasi mengenai pentingnya akan kebersihan

minuman atau makanan yang diberikan kepada pasien dan

keluarga yang lain.

- Memberikan informasi mengenai pentingnya cuci tangan

pakai sabun.

- Mengajarkan kepada ibu dan keluarga mengenai mencuci

tangan yang benar.

Penyuluhan tentang cara merawat balita dengan baik dan

benar kepada pengasuh:

- Menyarankan untuk pemberian ASI sampai usia 2 tahun.

Page 35: Keluarga Binaan Diare

- Memberikan informasi kepada keluarga

pasien mengenai makanan yang tepat untuk

pasien sesuai usianya (seperti yang

tercantum pada buku KIA).

- Menyarankan untuk tetap mengikuti

posyandu walaupun imunisasi sudah

lengkap dilakukan.

- Menyarankan untuk meminumkan obat

secara teratur, khusunya zink yang harus

diberikan selama 10 hari sudah meskipun

diare sudah tidak dikeluhkan.

Page 36: Keluarga Binaan Diare

2. Tn.Jumardi ISPA + Perokok Aktif Menjelaskan mengenai penyakit

ISPA, faktor resiko, dan

pencegahannya

Penyuluhan mengenai Pola Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS)

Mengurangi kebiasaan merokok

dengan mengunyah permen karet

atau menyamil makanan ringan.

Menyarankan agar membuka pintu

dipagi hari agar terjadi pertukaran

udara dirumah tersebut

Menghindari polusi udara sebagai

pemicu

3. Ny. Sumiatun Nyeri bila haid, serta

gangguan siklus haid

Mengkonsumsi pereda nyeri bila nyeri

haid muncul

Memberi pengertian bahwa gangguan

siklus haid yang dialami saat ini

kemungkinan besar masih pengaruh dari

KB suntik yang dulu dilakukan.

Page 37: Keluarga Binaan Diare

Upaya Kesehatan yang Telah Dilakukan Keluarga

Upaya kesehatan yang telah dilakukan oleh keluarga By.Eko bila terdapat anggota keluarga yang sakit adalah mencari pengobatan.

Selama ini menurut Tn.Jumardi (ayah pasien), masalah kesehatan sehari-hari dalam keluarga juga kadang-kadang diatasi dengan membeli obat yang dijual di warung atau dengan berobat ke perawat yang berada di dusun tempat tinggal pasien. Namun jika keluarga merasa sakitnya tidak membaik, maka keluarga akan berobat ke puskesmas.

Page 38: Keluarga Binaan Diare

Determinan Masalah Kesehatan

DIARE DIARE

BIOLOGIS

Usia pasien 11 bulan, rentan terhahap infeksi karena sistem imunnya belum sempurna

PERILAKU

• Kurangnya

pengetahuan

mengenai PHBS

• Kebiasaan pasien

dan keluarganya

buang air di sungai

• Kurangnya

kebersihan alat –

alat yang

digunakan untuk

memberi makan

pasien

• Ibu kurang

memperhatikan

kebersihan

makanan pasien

• Air minum berasal

dari sumur dan

tidak jarang

diberikan kepada

pasien dalam

keadaan belum

dimasak

PELAYANAN

KESEHATAN

• Kurangnya informasi mengenai

penularan diare

• Kurangnya informasi mengenai

tanda bahay pasien dengan

dehidrasi akibat diare

LINGKUNGAN

• Kondisi lingkungan

rumah yang tidak

terawat dengan baik

• Ketersedian jamban

• Ketersediaan sumber air

bersih

Page 39: Keluarga Binaan Diare

Diagnostik Holistik

Aspek PersonalPasien dikeluhkan mencret sejak 2 hari yang lalu. Frekuensi BAB ± 7 kali dalam sehari, dengan konsistensi lembek (air > ampas). Ibu pasien mengatkan tidak ada lendir maupun darah pada BAB pasien. Menurut Ibu semenjak sakit nafsu makan pasien menurun sehingga pasien terlihat lemas. Harapan keluarga pasien saat ini adalah agar pasien dapat segera sembuh dan dapat dapat bermain kembali seperti biasanya.

  Aspek KlinikDiare akut dengan dehidrasi ringan-sedang

Page 40: Keluarga Binaan Diare

Aspek Risiko Internal Pasien merupakan bayi laki-laki berusia 11 bulan. Pada usia tersebut pasien termasuk dalam usia yang rentan untuk mengalami penyakit terutama penyakit infeksi. Hal ini disebabkan karena pada usia bayi daya tahan tubuhnya belum terbentuk secara sempurna sehingga akan mudah untuk terserang penyakit.

  Aspek Psikososial keluarga

Kurangnya pengetahuan pengasuh dan keluarga mengenai Diare, serta faktor resiko dan pencegahannya. Kurangnya pengetahuan pengasuh dan keluarga mengenai cara merawat bayi yang baik dan benar serta kurangnya pengetahuan keluarga mengenai rumah sehat, dan prilaku hidup bersih dan sehat.

  Derajat fungsional : 1

Page 41: Keluarga Binaan Diare

Rencana Penatalaksanaan PasienNo. Kegiatan Rencana intervensi Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan

1. Aspek personal Evaluasi: Keluhan, harapan, dan

kekhawatiran pasienIntervensi: Edukasi kepadaIbu pasien

dan keluarga mengenai Diare, bagaimana penularannya, dan apa bahayanya bila tidak diobati.

Edukasi keluarga mengenai cara merawat bayi dengan benar

Memberikan informasi mengenai PHBS

Pengasuh dan keluarga pasien

1 minggu Keluarga pasien dapat mengetahui mengenai Diare

Keluarga dan pengasuh dapat mengetahui cara merawat bayi dengan benar.

Keluarga dan pengasuh dapat mengetahaui pentingnya hidup bersih dan sehat serta dapat menerapkannya.

Page 42: Keluarga Binaan Diare

2. Aspek klinik

Diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang

Evaluasi:- Pemantauan perbaikan

kondisi klinis pasien- Keteraturan dalam

pemberian asupan cairan dari pengasuh kepada pasien

- Keteraturan dalam pemberian obat

- Pemantauan pola asuh dan pemberian ASI kepada pasien.

Terapi: Non Farmakologis:

- Memberikan makanan yang sehat kepada pasien

- Menjaga kebersihan pengasuh serta bayi

Farmakologis : RL Oralit Zink 1x1 selama 10 hari

Menjelaskan tentang Diare,bagaimana penularannya, apa bahayanya bila tidak diobati serta cara pencegahannya

Pentingnya terapi non farmakologi

Pengasuh dan keluarga pasien

1 minggu Perbaikan kondisi klinis pasien

Pemberian asupan cairan yang benar

Pengasuh dan keluarga teratur dan disiplin dalam pemberian obat pasien

Dapat mencegah komplikasi

Cara merawat bayi dan pola pengasuhan yang benar

Dilakukan kontrol kesehatan secara teratur

Page 43: Keluarga Binaan Diare

3. Aspek Resiko Internal Edukasi: Mengenai keadaan kesehatan

pada usia tersebut Pentingnya status Gizi bayi dan

balita dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya

Aspek perilaku pengasuh dan keluarga serta aspek lingkungan memiliki peranan penting terhadap terjadinya penyakit

Pengasuh dan keluarga pasien

1 minggu Pengasuh dan keluarga pasien mengerti bahwa usia pasien merupakan usia rentan terkena penyakit.

4. Aspek psikososial Kurangnya

pengetahuan mengenai diare

Kurangnya pengetahuan tentang cara merawat balita dengan benar.

Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai rumah sehat, dan prilaku hidup bersih dan sehat

Edukasi:

- Mengenai Diare, faktor resiko

timbulnya Diare, pencegahan

serta tatalaksana dan bahaya

Diare yang tidak tertangani- Memberikan pengetahuan

tentang bagaimana cara merawat bayi dengan baik dan benar

- Edukasi mengenai pentingnya PHBS

Pengasuh dan keluarga pasien

2 minggu Pengasuh dan keluarga pasien mengerti dan mampu memahami mengenai diare

Pengasuh dan keluarga mengetahui cara merawat balita dengan benar

Pengasuh dan keluarga

pasien dapat menerapkan

PHBS di rumah

Page 44: Keluarga Binaan Diare

Tindak Lanjut Dan Hasil Intervensi PasienTanggal Kegiatan dan Hasil

Kunjungan pertama(20-10-2012)

Evaluasi:- Apa saja keluhan yang ada pada pasien dan anggota keluarga, serta status kesehatan keluarga secara umum- Melakukan evaluasi apakah terdapat perbaikan gejala klinis dari pasien, keteraturan meminum obat (zink dan oralit)

yang diberikan saat pulang dari puskesmas dan mengenai pola asuh kepada pasien, bagaimanaPHBS keluarga pasien, serta faktor resiko terjadinya diare pada pasien

Hasil :

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, anggota keluarga pasien yang memiliki masalah kesehatan hanya pasien saja. Anggota keluarga lain tidak mengalami keluhan.

- Pasien meminum obat yang telah diberikan oleh pihak puskesmas (zink dan oralit) sejak pulang ke rumah.- Pola pengasuhan pada pasien masih kurang baik yaitu : * Tidak mencuci tangan dengan sabun ketika akan memegang pasien setelah ibu bekerja * Tidak segera mengganti setiap pakaian yang basah dengan pakaian yang bersih dan kering * Tidak membuang makanan yang telah jatuh ke lantai dari pegangan pasien * Membiarkan anak bermain di tanah kemudian tidak menggantikan baju serta membersihkan pasien setelah main di tanah.- Mengenai prilaku hidup bersih dan sehat keluarga pasien :

* Keluarga pasien masih menggantung baju-baju yang sudah terpakai di balik pintu kamar.

* Keluarga pasien jarang membuka pintu setiap pagi untuk sirkulasi udara dan jarang membersihkan rumahnya.

* Keluarga masih tidak mencuci tangan pakai sabun.

* Dapur ibu pasien terletak diluar rumah dan tidak ada pelindung pada alat-alat yang digunakan untuk memasak

dan sebagainya.

 

Page 45: Keluarga Binaan Diare

* Keluarga kadang-kadang tidak memasak air minum yang diambilnya dari sumur. * Keluarga pasien BAB di selokan yang berjarak ± 6 meter dari rumahnya. * Keluarga membuang sampah yang berjarak ± 6 meter dari rumahnya dan hanya meletakkan sampah begitu saja

- Keluarga pasien masih belum mengetahui mengenai penyakit Diare, faktor resiko, pencegahan, dan mengenali tanda bahaya penyakit tersebut pada bayi

Intervensi :

- Penyuluhan tentang cara merawat balita dengan baik dan benar kepada pengasuh:• Cara mencuci tangan yang baik serta harus memakai sabun• Menyarankan untuk segera mengganti setiap pakaian yang basah dengan pakaian yang bersih dan

kering.• Menyarankan untuk membuang makanan yang telah jatuh ke lantai agar tidak dikonsumsi kembali

oleh pasien• Menyarankan agar tidak membiarkan anak bermain ditanah

- Penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara personal hygiene maupun lingkungan kepada pengasuh dan keluarga:• Menyarankan untuk tidak menggantung baju-baju yang sudah terpakai dibalik pintu kamar karena

dapat menjadi sarang nyamuk.• Membuka pintu rumah tiap pagi hari agar sirkulasi dirumah baik.• Menjaga kebersihan rumah.dan perabotan dapur yang ada diteras rumah dengan kain.• Menganjurkan ibu untuk menutup rak piring • Memberikan informasi mengenai saat penting cuci tangan pakai sabun.• Mengajarkan kepada ibu dan keluarga mengenai mencuci tangan yang benar.• Memberikan air minum yang sudah dimasak kepada seluruh angota keluarga.• Pentingnya jamban dalam rumah• Pengelolaan sampah

Page 46: Keluarga Binaan Diare

Kunjungan kedua

(22-10-2012)

Evaluasi:

Kondisi klinis pasien Ayah pasien mengeluh batuk Evaluasi dari intervensi sebelumnya Hasil: Kondisi pasien membaik Pasien sudah habis meminum obat yang telah diberikan oleh pihak puskesmas (zink dan oralit) Pola pengasuhan pasien masih kurang baik yaitu :- Tidak segera mengganti setiap pakaian yang basah dengan pakaian yang bersih dan kering.- Makanan yang telah jatuh tidak diperhatikan oleh ibu pasien.

Evaluasi PHBS :

- Keluarga pasien masih menggantung baju-baju yang sudah terpakai dibalik pintu kamar .

- Keluarga pasien jarang membersihkan rumahnya.

- Keluarga pasien tetap BAB diselokan sekitar rumah.

- Keluarga pasien tetap membuang sampah sekitar rumah.

Intervensi:

Melakukan edukasi mengenai :

Pola asuh dan cara perawatan bayi dengan benar Edukasi kepada pengasuh dan keluarga tentang PHBS Edukasi tentang pemanfaatan dan pentingnya ventilasi rumah Edukasi agar ayah pasien memeriksakan diri ke Puskesmas.

Page 47: Keluarga Binaan Diare

Kunjungan ketiga

(27-10-2012)

Evaluasi:

Pasien sudah tidak mencret lagi Ibu pasien mengeluhkan nyeri haid dan siklus haid tidak teratur.

Pengasuh mengganti setiap pakaian yang dikenakan anaknya bila basah dengan pakaian yang bersih dan kering.

Evaluasi PHBS :

Keluarga pasien telah meletakan pakaian dengan tertata rapi, dilipat, dan diletakan kedalam keranjang pakaian

Rumah sudah di bersihkan dan lebih tertata rapi di bandingkan saat kunjungan pertama dan kedua

Keluarga pasien tetap BAB di selokan sekitar rumah karena warga sekitar rumah pasien tidak memiliki jamban,

akan tetapi sekarang setelah BAB keluarga pasien selalu mencuci tangan dengan sabun di air mengalir. Keluarga pasien tetap membuang sampah di sekitar rumah. Edukasi mengenai nyeri haid dan siklus haid yang tidak terartur yang dialami ibu pasien.

Kunjungan keempat

(30-10-2012)

Evaluasi:

Kondisi kesehatan anggota keluarga

Mengevaluasi hasil intervensi yang dilakukan pada kunjungan-kunjungan sebelumnya

Hasil :

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit, dan tidak ada keluhan lagi Anggota keluarga tetap menjalankan edukasi yang telah di berikan.

Edukasi:

Menganjurkan ke pasien dan keluarga agar tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat seperti yang telah diedukasikan

selama beberpa minggu belakngan ini.

Page 48: Keluarga Binaan Diare

Kunjungan kelima(04-11-2012)

Evaluasi: Kondisi kesehatan anggota keluarga Mengevaluasi hasil intervensi yang dilakukan pada

kunjungan-kunjungan sebelumnya Hasil : Tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit,

dan tidak ada keluhan lagi Anggota keluarga tetap menjalankan edukasi yang telah

di berikan.Edukasi:Menganjurkan ke pasien dan keluarga agar tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat seperti yang telah diedukasikan selama beberpa minggu belakngan ini.

Page 49: Keluarga Binaan Diare

Kesimpulan

Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien- Pasien dan keluarga terbuka terhadap edukasi dan motivasi yang

diberikan pembina.- Dukungan dan perhatian keluarga terhadap kesehatan pasien dan

anggota keluarga lainnya.- Kesadaran keluarga untuk hidup lebih sehat

Faktor penghambat terselesaikannya masalah pasien:- Kondisi sosio-ekonomi yang kurang mendukung.- Kondisi lingkungan rumah pasien yang tidak memiliki jamban dan

kebiasaan membuang sampah yang sulit diubah serta tempat pembungan sampah yang tidak tersedia di sekitar lingkungan rumah pasien.

  Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya:

- Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang PHBS.- Edukasi untuk selalu memberikan ASI sampai 2 tahun kepada pasien.- Edukasi untuk melakukan perawatan bayi yang baik dan benar

Page 50: Keluarga Binaan Diare

...Terima Kasih...