RANCANG ULANG OUTPUT-OUTCOMEDITJEN MINYAK DAN GAS
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
MANAJEMEN STRATEJIK SEKTOR PEMERINTAH
KELOMPOK 9 KELAS 8-D/AKUNTANSI KHUSUS
1. DEVRI RADISTYA /102. YULI SETYOWATI /30
RANCANG ULANG OUTPUT-OUTCOMES DIREKTORAT MINYAK DAN GAS KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERL (ESDM)
1
A. RKT DITJEN MIGASSebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2004, perencanaan strategis yang disusun oleh Kementerian atau Lembaga selanjutnya dijabarkan dalam perencanaan kinerja. Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Turunan dari rencana strategis adalah Rencana Kinerja Tahunan yang dituangkan dalam penetapan kinerja yang merefleksikan kinerja yang sesuai dengan perencanaan anggaran.Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerjanya berdasarkan sasaran/kegiatan, kebijakan dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Hasil dari proses ini berupa Rencana Kinerja Tahunan (RKT). RKT yang kami bahas akan difokuskan pada Program/Sasaran strategis “Meningkatnya kemampuan pasokan energi minyak dan gas untuk domestik.”Berikut adalah RKT Ditjen Migas secara lengkap pada tahun 2013:
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Renstra Target RKT
1. Meningkatnya kemampuan pasokan energi minyak dan gas untuk domestik
Produksi minyak bumi MBOPD 1.000 900Produksi gas bumi MBOEPD 1.544 1.517
2. Meningkatnya investasi sub sektor Migas
Jumlah investasi sub sektor migas
Juta US$ 88,03 27.940
Jumlah Kontrak Kerja Sama Migas Konvensional dan Non Konvensional yang telah ditawarkan dan ditanda-tangani :- Jumlah Penawaran WK Migas Konvensional
WK 40 40
- Jumlah Penandatangan KKS Migas Konvensional
KKS 40 30
- Jumlah penawaran WK Migas Non Konvensional
WK 40 12
- Jumlah penandatangan KKS Migas Non Konvensional
KKS 40 12
3. Meningkatnya pembangunan infrastruktur energi dan mineral
Jumlah wilayah yang teraliri jaringan gas untuk rumah tangga (Wilayah)
Wilayah 16.000 sambungan
4
Jumlah lokasi terbangunnya infrastruktur gas untuk transportasi
Lokasi Tidak ada 3
4. Terwujudnya peran penting Migas dalam penerimaan negara
Realisasi Penerimaan Negara Sub sektor Migas
Rp Triliun
859.030 257,3
5. Terwujudnya peningkatan peran sektor migas dalam pembangunan daerah
Jumlah CSR (Comdev) subsektor Migas
Rp Miliar Tidak ada 361,3
Jumlah dana bagi hasil subsektor Migas
Rp Triliun
Tidak ada 15,933
6.
Peningkatan peran penting sektor ESDM dalam peningkatan surplus neraca perdagangan dengan mengurangi impor
Jumlah ekspor minyak mentah
Juta barel Tidak ada 135
Jumlah ekspor gas MMSCFD Tidak ada 400.184,5
7 Terwujudnya Jumlah subsidi BBM/LPG Rp 0,24% 193,81
2
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Renstra Target RKT
. pengurangan beban subsidi BBM
TriliunJumlah volume BBM bersubsidi
Ribu KL 46.000 46.000
Jumlah volume LPG bersubsidi
Ribu KL 10.000 Ton 3.860
8.
Terwujudnya peningkatan tenaga kerja
Jumlah tenaga kerja sub sektor migas
Orang Tidak ada 303.060
B. Perancangan Output dan Outcomes Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam kerangka penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia adalah dengan penetapan indikator kinerja. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja kegiatan yang akan ditetapkan dikategorikan ke dalam kelompok:a. Masukan (Inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output, misalnya sumber daya manusia, dana, material, waktu, teknologi, dan sebagainya; b. Keluaran (Outputs) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan yang digunakan; c. Hasil (Outcomes) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah. Outcomes merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat; d. Manfaat (Benefits) adalah kegunaan suatu keluaran (outputs) yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Dapat berupa tersedianya fasilitas yang dapat diakses oleh publik; e. Dampak (Impacts) adalah ukuran tingkat pengaruh sosial, ekonomi, lingkungan atau kepentingan umum lainnya yang dimulai oleh capaian kinerja setiap indikator dalam suatu kegiatan.
Untuk merancang output dan outcomes tetap harus melihat bagaimana sasaran yang ditetapkan oleh kementerian sehingga dalam penetapan output dan outcomes masih terkait pula dengan sasaran. Hal ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Penetapan Sasaran:Sasaran yang dimaksud pada rencana kinerja ini adalah sasaran sebagaimana dimuat dalam dokumen Renstra. Selanjutnya diidentifikasi/dipilih/ditetapkan sasaran mana yang akan diwujudkan pada tahun yang bersangkutan beserta indikator dan rencana tingkat capaiannya (targetnya).Seluruh sasaran yang ditetapkan dalam renstra Ditjen Migas dapat dilaksanakan secara simultan dengan target masing-masing. Dalam paper ini kami fokus pada sasaran ketiga yaitu “Meningkatnya kemampuan pasokan energi minyak dan gas untuk domestik”
b. Indikator Sasaran:Setiap indikator sasaran harus disertai dengan rencana tingkat capaian (target) masing-masing.Sasaran telah mencantumkan rencana target masing-masing.
c. Penyusunan KegiatanKegiatan adalah tindakan nyata dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh instansi pemerintah sesuai dengan kebijakan dan program yang telah ditetapkan dalam Renstra dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Kegiatannya adalah:-Membuat peraturan investasi migas-Berkoordinasi dengan kemenkeu c.q. Ditjen Pajak utk tax holiday investasi migas-Membuat kebijakan terkait pembukaan sumur minyak baru & teknologi baruUntuk menilai kesesuaian antara kegiatan dengan sasaran strategis, dapat dilakukan dengan logic model:a) Menentukan Ruang Lingkup:
Ruang lingkup Ditjen Migas adalah pengelolaan di bidang energi sub sektor migas dalam pemerintahan sebagai regulator dan pembuat standar teknis terkait eskplorasi dan eksploitasi migas, yang menjadi fokus pembahasan di paper ini adalah peningkatan kemampuan pasokan energi minyak dan gas untuk domestik
b) Identifikasi komponen: Input: Dana Output:
1. Peraturan investasi migas
3
2. Peraturan Tax holiday khusus investasi migas3. Kebijakan permbukaan sumur minyak baru dan teknologi baru
Outcome: Outcome jangka pendek adalah-Meningkatnya investasi migas-Penerapan teknologi baru dan sumur baru dalam migas
Outcome jangka panjang adalah-Menambah kapasitas migas-Kenaikan produktivitas migas
Outcome jangka panjang kedua adalah-Meningkatnya produksi migas nasional
Outcome jangka panjang ketiga adalah-Mengurangi Subsidi-Memperbaiki neraca perdagangan-Memperbaiki neraca perdagangan
Impact:Terwujudnya pengelolaan sumber daya alam minyak dan gas bumi dan penyediaan bahan bakar minyak dan gas bumi (Visi Ditjen Migas)
c) Logic Model:
Dari pengujian dengan draft model diatas, kami menyimpulkan bahwa kegiatan yang telah ditetapkan dalam RKT selaras dengan sasaran dalam Renstra dan mendukung tercapainya Visi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas.
d. Penetapan Indikator kinerjaDalam komponen kegiatan ini perlu ditetapkan indikator kinerja kegiatan dan rencana capaiannya.Indikator kinerja kegiatan seharusnya meliputi: Input, output, outcome, benefit dan impact.
Dari RKT diatas, dapat disusun dengan lebih rinci dengan mengaitkan anggaran sebagai berikut: Input: Dana : Rp 67.218.23 M Output:
1. Peraturan investasi migas; sejumlah 10 peraturan2. Peraturan Tax holiday khusus investasi migas; sejumlah 2 peraturan3. Kebijakan permbukaan sumur minyak baru dan teknologi baru: sejumlah 8 peraturan
Outcome: Outcome jangka pendek adalah-Meningkatnya investasi migas-Penerapan teknologi baru dan sumur baru dalam migas
Outcome jangka panjang adalah-Menambah kapasitas migas-Kenaikan produktivitas migas
Outcome jangka panjang kedua adalah
4
-Meningkatnya produksi migas nasional
Outcome jangka panjang ketiga adalah-Mengurangi Subsidi-Memperbaiki neraca perdagangan-Memperbaiki neraca perdagangan
Impact:Terwujudnya pengelolaan sumber daya alam minyak dan gas bumi dan penyediaan bahan bakar minyak dan gas bumi (Visi Ditjen Migas)
C. SimpulanDari pengujian RKT yang mendukung tercapainya salah satu sasaran Ditjen Migas yaitu “Meningkatnya kemampuan pasokan energi minyak dan gas untuk domestik.” Didapat perubahan dalam RKT yang melibatkan output dan outcome sebagai berikut:
No Sasaran Strategis
Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target RKT
1. Meningkatnya kemampuan pasokan energi minyak dan gas untuk domestik
Melakukan pengaturan dan pembinaan di sub sektor migas
Input: Dana
Output:1. Peraturan investasi migas; 2. Peraturan Tax holiday khusus investasi
migas; 3. Kebijakan permbukaan sumur minyak
baru dan teknologi baru:
Outcome: Outcome jangka pendek adalah-Meningkatnya investasi migas-Penerapan teknologi baru dan sumur baru dalam migas
Outcome jangka panjang adalah-Menambah kapasitas migas-Kenaikan produktivitas migas
Outcome jangka panjang kedua adalah-Meningkatnya produksi migas nasional
Produksi minyak bumi Produksi gas bumi
Outcome jangka panjang ketiga adalah-Mengurangi Subsidi-Memperbaiki neraca perdagangan-Memperbaiki neraca perdagangan
Benefit: Meningkatkan kemampuan pasokan energi
Impact: Terwujudnya pengelolaan sumber daya alam minyak dan gas bumi dan penyediaan bahan bakar minyak dan gas bumi (Visi Ditjen Migas)
Rp 67.218.23 M
10 peraturan
2 peraturan
8 peraturan
900 MBOPD
1.517 MBOEPD
5
Top Related