PlenoSkenario A
Blok 15
Kelompok 3
Fakultas KedokteranUniversitas Sriwijaya
Palembang2013
10/02/2013 1Blok 15 Kardioserebrovaskular
Anggota kelompok :
10/02/2013 2Blok 15 Kardioserebrovaskular
1. Imam Arief Winarta
2. Frandi Wirajaya
3. Eliya
4. Amir Ibnu Hizbullah
5. M Ramadhandie Odiesta
6. Beby Yohaningsih Hazanah
7. Alifvia Nabdakh
8. Yuda Lutfiadi
9. Keyshia Nur Yazid
10. Prabashni Ramani
11. Nur Eqbariah Baharuden
04111401018
04111401019
04111401031
04111401032
04111401033
04111401045
04111401047
04111401051
04111401070
04111401093
04111401099
Zuhro, 5-year old girl was referred to MH hospital for poor weight gain. She always complains of frequent respiratory tract infection. Sometimes she complains of shortness of breath after activities and easily fatique.Post natal history : her birth weight was 3 kgPhysical examinationZuhro’s body weight: 10 kg, body height: 70 cm, Temp: 37.1oC, RR: 28 x/min, HR: 100 bpm regular, BP: 90/70 mmHg.Chest: Precordial bulging, hyperactive precordium, Second heart sound (S2) is fixed and widely split. A nonspecific 3/6, almost vibratory systolic ejection murmur is best heard at the upper left sternal border, and there is also a middiastolic rumble murmur at the lower left sterna.ECG: sinus rhytm, right bundle branch block (RBBB) pattern, right ventricular hypertrophy (RVH), right atrial hypertrophy (RAH)Chest X-ray : Cardiothoracic ratio 60%, upward apex, increased pulmonary vascular marking.
10/02/2013 3Blok 15 Kardioserebrovaskular
Shortness of breath after activities Easily fatique. Precordial bulging Hyperactive precordium, Second heart sound (S2) is fixed and widely
split. Systolic ejection murmur Middiastolic rumble murmur Upward apex
10/02/2013 4Blok 15 Kardioserebrovaskular
Zuhro, 5-year old girl was referred to MH hospital for poor weight gain. Apa etiologi dan mekanisme poor weight gain pada kasus
ini?
She always complains of frequent respiratory tract infection. Sometimes she complains of shortness of breath after activities and easily fatique. Apa etiologi dari sesak napas setelah beraktivitas, sering
infeksi saluran pernapasan dan mudah lelah pada kasus ini ?
10/02/2013 5Blok 15 Kardioserebrovaskular
Bagaimana mekanisme dari sesak napas setelah beraktivitas, sering infeksi saluran pernapasan dan mudah lelah pada kasusu ini ?
Adakah keterkaitan antar keluhan ? Physical examination, ECG dan Chest X-ray
Apa intepretasi dari pemeriksaan fisik , ECG dan CXR pada kasus ini ?
Bagaimana mekanisme dari pemeriksaan fisik, ECG dan CXR pada kasus ini?
10/02/2013 6Blok 15 Kardioserebrovaskular
10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 7
10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 8
10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 9
10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 10
10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 11
Dibagi menjadi 2 klasifikasi besar yaitu : PJB sianonit▪ TF, TGA, Atresia Tricuspid
PJB Asianotik Pirau kiri-kanan▪ Defek Septum Atrium▪ Defek septum ventrikel▪ PDA sering menyebabkan gagal jantung▪ Tanpa pirau▪ PS,AS,Koartasio Aorta
10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 12
Etiologi Sulit untuk ditentukan, terjadi akibat
interaksi genetik yang multifaktorial dan sistem lingkungan, sehingga sulit untuk ditentukan satu penyebab yang spesifik.
10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 13
Patofisiologi
10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 14
Sesak napas setelah beraktivitasPada saat beraktivitas, akan terjadi
peningkatan kerja jantung.
ASD → left to right shunt → volume ventrikel kiri ↓ → cardiac outut ↓ → O2 & nutrisi ke jaringan ↓ → tubuh mengkompensasinya dengan bernapas cepat untuk mencukupi suplai O2 → Sesak nafas
10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 15
Mudah lelahASD → left to right shunt → volume
ventrikel kiri ↓ → cardiac outut ↓ → O2 & nutrisi ke jaringan ↓ → metabolisme anaerob → penumpukan asam laktat → Mudah lelah
10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 16
Sering infeksi saluran pernapasanASD → left to right shunt → volume atrium
kanan meningkat → volumen ventrikel kanan meningkat → aliran darah ke paru meningkat
Perubahan dalam sirkulasi paru inilah menyebabkan perubahan sistem pernapasan disertai penurunan kekebalan seluler setempat yang memudahkan zuhro terserang infeksi saluran pernapasan.
10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 17
Lingkaran antara infeksi dan malnutrisi jelas berdampak negatif pada pertumbuhan zuhro dengan PJB. Pasien PJB yang mengalami infeksi akut misalnya infeksi saluran pernapasan akan menyebabkan anoreksia, malabsorbsi dan gangguan metabolisme. Anoreksia dan sesak napas dapat menyebabkan problem makan pada anak-anak. Pada anak tidak cukupnya konsumsi makanan akan menyebabkan turunnya berat badan, pertumbuhan terhambat, menurunnya imunitas dan kerusakan mukosa
10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 18
Pertumbuhan dan perkembangan terhambat
10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 19
ASD
Sering infeksi saluran pernapasan
Ketidak adekuatan oksigen dan nutrisi ke jaringan
anoreksia, malabsorbsi dan gangguan metabolisme.
Sesak napas
Problem makanTidak cukupnya
konsumsi makanan
Poor weigth gain
Fisik Berat badan : 10 kg (18,4 kg) dan tinggi badan :
70 cm (109 cm) HR : 100 x/ menit regular ( 70-115 x/menit) TD : 90/70 mmHg (100/70 mmHg) RR : 28 x/menit (20-30 x/menit) Temp : 37,1 derajat celcius ▪ Menurut AAP, suhu normal rektal anak usia < 3 tahun
adalah sampai dengan 380C, suhu normal oral sampai 37.50C. Pada anak usia > 3 tahun suhu oral normal sampai 37.20C, dan suhu rektal normal sampai 37.80C.
10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 20
Murmur Sistolik ejeksi (stenosis pulmonal relatif)
Murmur middiastolik rumbling (stenosis trikuspid relatif)
Hiperactive precordium
Precardia bulging
Fixed and widely S210/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 21
ECG : RBBB Pattern, RVH dan RAH
10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 22
10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 23
10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 24
10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 25
Right bundle branch block terjadi ketika transmisi impuls listrik jantung tidak melewati atau tertunda pada berkas cabang kanan. Kontraksi septum interventrikular dan ventrikel kiri tetap normal karena transmisi impuls dari left bundle branch tidak terhambat. Akhirnya impuls dari ventrikel kiri yang akan mendepolarisasi ventrikel kanan melalui myocardium. Transmisi impuls melalui depolarisasi myocardium dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan jelas lebih lambat daripada melalui bundle branch dextra dan Purkinje fiber sehingga terjadi wide complex pada QRS atau QRS ≥ 0.12 second. Pada sadapan I juga terdapat ekstra gelombang R karena lambatnya kontraksi ventrikel kanan menghasilkan gelombang rSR’ yang khas pada RBBB.
10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 26
CXR Cardiomegali (CTR : 60%) Upward apex Increased pulmonary vaskular marking
10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 27
Pulmonary vascular marking adalah suatu pencitraan pada chest X-ray di mana terlihat truncus utama arteri pulmonal serta arteri pulmonal kanan dan kiri terlihat membesar dan dilatasi. Hal ini disebabkan peningkatan volume darah di atrium kanan karena darah dari atrium kiri mengalir ke atrium kanan melalui lubang pada atrioseptal. Volume darah yang berlebihan itu nantinya akan dialirkan ke ventrikel kanan lalu ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, Arteri pulmonalis memiliki fungsi yang sama seperti aorta yaitu menyimpan tekanan aliran darah (isovolumetric pressure) ke paru-paru dengan berdilatasi. Volume darah yang meningkat ikut meningkatkan ukuran arteri pulmonalis.
10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 28
Banding : Primary ASD, SP, dan innocent murmur
Kerja : ASD yang besar
Pemeriksaan penunjang tambahan Ekokardiografi bisa ETT & doppler
berwarna dan ETE Kateterisasi jantung MRI
10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 29
Dilakukan penutupan DSA dengan indikasi Pembesaran jantung pada foto toraks Dilatasi ventrikel kanan Peningkatan tekanan arteri > 50 % atau
kurang dari tekanan aorta Tanpa mempertimbangkan keluhan
Tindakan penutupan dapat dilakukan dengan operasi terutama untuk defek yang sangat besar > 40 mm atau tipe DSA selain tipe sekundum.
10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 30
Sedangkan untuk DSA sekundum dengan ukuran yang lebih kecil dari 40 mm harus di pertimbangkan penutupan dengan kateter dengan menggunakan amplatzer septal occluder (ASO).
10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 31
Tergantung dari lokasi defek atrium pada septum.
Juga ditentukan resistensi kapiler paru dan bila terjadi sindrom eisenmenger, umumnya menunjukan prognosis yang buruk.
10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 32
Sindrom Eisenmenger. Komplikasi ini terjadi pada PJB non-sianotik yang menyebabkan aliran darah ke paru yang meningkat. Akibatnya lama kelamaan pembuluh kapiler di paru akan bereaksi dengan meningkatkan resistensinya sehingga tekanan di arteri pulmonal dan di ventrikel kanan meningkat. Jika tekanan di ventrikel kanan melebihi tekanan di ventrikel kiri maka terjadi pirau terbalik dari kanan ke kiri sehingga anak mulai sianosis. Tindakan bedah sebaiknya dilakukan sebelum timbul komplikasi ini.
Hipertensi pulmonal10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 33
10/02/2013 34Blok 15 Kardioserebrovaskular
Zuhro, anak perempuan berusia 5 tahun dengan keluhan poor weight gain, sering infeksi saluran pernapasan, sesak napas setelah beraktivitas dan mudah lelah akibat defek septum atrium yang besar.
10/02/2013 35Blok 15 Kardioserebrovaskular
10/02/2013 Blok 15 Kardioserebrovaskular 36