Download - Kelainan Patologis Pada Telinga

Transcript
  • Gangguan Patologis Pada TelingaPembimbing: dr. Asad, Sp. THT - KL

  • Tuli Koklea dan Tuli Retro kokleaPenyebab gangguan Pendengaran dibedakan Pada masa Prenatal , Massa Perinatal dan Post natal :Gangguan Pendengaran Pada Bayi dan Anak

    NormalNada Terputus dan terus menerus Berimpit Tuli Saraf KokleaNada terputus dan terus menerus berimpit hanya sampai frekwensi 1000 hz dan grafi kotinue makin kecilTuli Retro kokleaNada Terputus dan terus menerus berpisah

  • Massa Pre NatalMassa Peri NatalMassa Post natal

    GenetikNon Genetik seperti gangguan / kelainan pada massa kehamilan, Kelainan strutur anatomi, Kekurangan giiziInfeksi Pada massa Kehamilan trimester I baik itu Infeksi dari Bakteri maupun Virus . Misalnya Tosoplasmosis , Rubella, Cytomegalo Virus, Herpes dan spilisObat obatan yang berpotensi mengganggu Proses organogenesis dan merusak sel sel rambut koklea seperti salisilat , kina, neomisin, thalidomide, barbituratePrematuritas < 37 mingguBerat badan lahir rendah < 2500 gramTindakan Dengan Alat pada proses Kelahiran ( Extraksi Vakum , Forsep )Asfiksia dan Anoksia otak ( Nilai Apgar kurang dari 5 pada 5 menit pertama )Hiperbilirubenemia ( >20 mg/100 ml )Infeksi Bakteri atau virus Misalnya Rubella, campak, Parotis, Meningitis, EncefalitisPerdarahan Pada Telinga tengahTrauma Temporal

  • Hablitasi

    Setelah diketahui seseorang anak memderita ketulian , Upaya hablitasi pendengaran harus dilakukan sedini mungkinPada anak dengan tuli saraf berat harus segera memakai alat bantu pendengaran Diperlukan Penilaaian tingkat kecerdasan oleh Psikolog anak, Dirujuk Untuk proses hablitasi di SLB B atau SLB C tuna rungu dengan Retardasi MentalPendidikan Khusus dimulai pada usia 2 tahun pada SLB B yang memilki Unit taman latihan dan obeservasiProses Hablitasi Penderita Tuna Rungu memerlukan kerjasama dengan disiplin ilmu yaitu dr, SpTHT, Audiologist, Psikolog anak , Guru khusus untuk tuna rungu,dan keluarga penderita

  • Implan Koklea Adalah suatu perangkap elektronik yang mempunyai kemampuan memperbaiki fungsi pendengaran , sehingga akan meningkatkan komonikasi pederitapada tuli saraf berat dan total bilateralGenerasi Implan koklea yang paling mutahir saat ini adalah memiliki 22 saluran chanelIndikasi Pemasangan Implan kokleaTuli saraf bilateral atau Total BilateralUntuk anak dengan tuli saraf berat sejak lahir ( tili Pralingual ) . implant koklea sebaiknya dipasang pada usia 2 tahun

  • Mekanisme Kerja Implan kokleaImpuls suara- mikrofon dan diteruskan Speech Processor melakukan seleksi informasi suara yang sesuai menjadi kode suara yang akan disampaikan Transmiter , Kode Suara akan dipancarkan menembus kulit menuju receiver atau stimulator, Pada bagian ini kode suara diubah menjadi sinyal sinyal listrik sinyal sinyal listrik Elektroda elekteroda yang sesuai didalam koklea , sehinga terjadi stimulasi serabut saraf

  • Tuli Saraf Pada Geriatri ( Presbikusis )Etiologi Umumnya Presbikusis merupakan suatu Proses degenerasiDiduga ada hunbungan dengan Faktor factor herediter MetabolismePola makanGaya hidup

    PatologiProses degenerasi menyebabkan perubahan struktur koklea dan N VIIIPada koklea terjadi perubahan yang mencolok yaitu atrofi dan degenerasi sel sel rambut penujang pada organ cortiProses atrofi disertai dengan perubahan vaskuler juga terjadi pada stria vaskuler Terdapat Pula Perubahan berupa berkurangnya jumlah dan ukuran sel sel gangkion dan saraf

  • Gejala klinikBerkurangnya pendengaran secara perlahan lahan dan progresif , semetrik pada kedua telingaTinitus Nada TinggiCoctail Parti DeafnessIntesitas suara ditinggikan akan timbul rasa nyeri di telingah hal ini disebabkanTerjadi factor kelelahan saraf

    DiagnosisOtoskopi ; tampak membrane timpanis suram, Mobilitasnya berkurangTes Plana ditemukan tuli sensoneuralPada Pemeriksaan audiometric nada Murni menunjukkan suatu saraf nada tinggi. Bilateral, semetrikPada tahap awal terjadinya penurunann yang tajam ( sloping ) setelah frekwensi 2000 hz, ini terjadi pada tipe sensorik dan neural Sedangkan garis ambang dengar jenis metabolic dan mekanik gambaran audiogram nya lebih mendatar dan tahap berikutnya mengalami penurunan secara berangsur angsurPada Pemeriksaan audiometric tutur menunjukan adanya gangguan diskriminasi wicara. terjadi pada jenis Neural dan koklea

  • PenatalaksanaanRehablitasiPemasangan alat bantu dengarLatihan Membaca Ujaran ( speec Reading )Latihan Mendengar ( auditori Training )Terapi Wicara ( Speech terapi )

  • Tuli mendadak ( Sudeen Deafness )EtologiIskemia KokleaInveksi Virus ( Parotis , campak, Influensa tipe b)Trauman kepalaTrauma Bising yang keras Perubahan tekanan atmosfir Obat Otoksin Neuroma akustika

    GejalaTimbul tuli secara mendadak , kadang kadang bersifat sementara atau berulang dalam serangan tetapi biasanya menetapPada Infeksi Virus Trdapat Tuli mendadak biasanya pada satu telinga dapat disertai dengan Tinitus dan Vertigo

  • PenatalaksanaanBed res total ,istirahat fisik dan mental selama 2 mingguPemberian Vasodilatansia yang cukup kuat3 x900 mg ( 3 amp selama 4 hari)3 x 600 mg ( 2 mg selama 4 hari)3x 300 mg ( 1 amp selama 6 hari )Disertai pemeberian Obat oral Compalamin tab 3x2 setiap hariPrednison 4x 10 mg tapering off tiap tiga hariVitamin C forte 100 mg 2x1 tablet/hariNeurobion 3x1 tab /hariDiet rendah garam dan rendah kolesterolInhalasi oksigen 2 liter/menit

  • Tuli akibat BisingIalah Tuli yang diakibatkan oleh terpapar oleh bising yang cukup keras dalam jangka waktu yang cukup lama dan biasanya disebabkan oleh bising lingkungan kerjaSecara umum bising merupakan bunyi yang tidak diinginkan Secara audiologi bising adalah campuran bunyi nada murni dengan berbagai FrekwensiBising yang intesitasnya 85 desibel dapat merusak reseptor pendengaran corti di telinga dalamYang sering mengalami kerusakan alat corti untuk reseptor yang berfrekwensi 3000-6000 hz

  • Gejala Kurang PendengaranTinitusCoctail party deafness ( kesulitan mendengar serta memahami Pembicaraan di tempat keramaiian )Bila sudah cukup berat , maka akan terjadi sukar menangkap Percakapan dengan kekerasan biasa , Bila sudah lebih berat maka percakapan yang keraspun sukar dimengeriPada pemeriksaan audiologist terdapat Recuiment suatu fenomena pada Tuli saraf kokleaPada pemeriksaan audiometric nada murni ditemukan Ketulian pada Frekwensi 3000-6000 hz

    PenatalaksanaanHindari Lingkungan Bising Gunakan tutup telinga dan pelindung kepalaUntuk percakapan biasa dapat di coba pemasangan alat bantu dengar (Hearing aid)Apabila pendegaran semakin memburuk, sehiingga memakai ABD tidak dapat berkomunikasi dengan adekuat maka Dilakukan Psikoterapi untuk menerima keaddanyaLatihan pendegaran agar dapat menggunakan sisa pendengaran dengan ABD secara efisien dan Dibantu dengan Membaca Ucapan bibir, Bahasa Isarat, mimic dan anggota gerak

  • Tuli Akibat OtotoksikEtiologi;Golongan aminoglikosida,Streptomisin ,Gentamisin , Neomisin, kanamisin,tobramisin Netil Misin

    EritromisinPemberian eritromisin intravena dapat menyebabkan Kurang Pendengaran Tinitus yang MeniupPerna dilaporkan dapat menyebabkan tuli sensoneural bernada tinggi bilateral

  • Loop DiuretikFurosemid, Bumitanide , Ethycyrinic acid dapat menunjukan Potensi ototoksisitas , apabila diberikan pada penderita secara intera vena , Biasanya gannguan pendengaran yang terjadi ringan, tetapi pada kasus kasus tertentu dapat menyebabkan tuli permanen

    Obat Anti InFlamasiSalsilat termasuk Aspirin dapat menybabkan Tuli sensoneural frekwensi tinggi dan disertai dengan tiniusTepai bila obat dihentikan maka pendengaran akan puli dan tinnitus menghilang

    Obat Anti MalariaKina dan Kloroquin dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan tinnitusTepai bila obat dihentikan maka pendengaran akan puli dan tinnitus menghilang

  • Obat Anti Tumor Cis Platinum dapat Menyebabkan ototoksitas adala tuli subyektif , Tinitus dan otalgia , dapat juga disertai dengan gangguan keseimbangan . Tuli biasanya bilateral dengan Frekwesnsi 6 khz dan 8 Khz, Kemudian terkena frekwensi dibawahnyaBiasa terjadi penurunan speech discrimination scoreTinitus Biasanya samar samar Bila tuli ringan pada peghetian obat dapat pulih kembali , Bila tulinya berat biasaanya menetap

    Obat tetes Telinga topicalObat golongan aminoglikosida seperti, Neomicin dan polimicin b Terjadinya ketulian oleh karena obat tersebut menembus membrane tingkap bundar ( Ronw window Membran )

  • KELAINAN TELINGA LUAR

    Daun Telinga

    Gambar 1. Fistula

    Gambar 2. Microtia

  • Gambar 4. PseudokistaGambar 3. Cauliflower Ear

  • KELAINAN LIANG TELINGA

    Serumen

    serumen adalah gangguan pendengaran yang timbul akibat penumpukan serumen di liang telinga dan menyebabkan rasa tertekan yang mengganggu.Substansi itu dibentuk oleh kelenjar seruminosa yang terletak di sepertiga luar liang telinga.Fungsinya di antaranya, menangkap debu, mikroorganisme, dan mencegahnya masuk ke struktur telinga yang lebih dalam.Selain itu juga akan menonaktifkan kuman/bakteri, menjaga kelembaban liang telinga,hingga menangkap serangga yang terperangkap masuk ke lubang telinga.

  • Serumen Terdorong kedalam Trauma pada kulit dan infeksi

  • cara-cara untuk mengeluarkan serumen yang menumpuk di liang telinga, antara lain:

    Serumen yang lembek dibersihkan dengan kapas yang dililitkan pada aplikator (pelilit).Serumen yang keras dikeluarkan dengan pengait atau kuret.Serumen yang sangat keras (membatu), dilembekkan terlebih dahulu dengan karbogliserin 10%, 3 x 5 tetes sehari, selama 3 5 hari, setelah itu dikeluarkan dengan pengait atau kuret dan bila perlu dilakukan irigasi telinga dengan air yang suhunya sesuai dengan suhu tubuh.Serumen yang terlalu dalam dan mendekati membran timpani dikeluarkan dengan caramengirigasi liang telinga dengan menggunakan air hangat bersuhu 37oC agartidak menimbulkan vertigo karena terangsangnya vestibuler.

  • BENDA ASING DI LIANG TELINGA

    Disebabkan oleh beberapa factor antara lain pada anak anak yaitu factor kesengajaan dari anak tersebut , factor kecerobohan misalnya menggunakan alat-alat pembersih telinga pada orang dewasa seperti kapas, korek api ataupun lidi serta factor kebetulan yang tidak disengaja seperti kemasukan air, serangga lalat , nyamuk. Masuknya benda asing ke dalam telinga yaitu ke bagian kanalis audiotorius eksternus akan menimbulkan perasaaan tersumbat pada telinga, sehingga klien akan berusaha mengeluarkan benda asing tersebutAkibat dari laserasi kulit dan lukanya membrane timpanai, akan menyebabkan gangguan pendengaran , rasa nyeri telinga/ otalgia dan kemungkinan adanya risiko terjadinya infeksi.

  • OTITIS EKSTERNA

  • OTOMIKOSISInfeksi jamur di liang telinga di permudah oleh kelembapan yang tinggi di daerah tersebut. Gejala biasanya berupa rasa gatal dan rasa penuh di liang telinga, tetapi sering pula tanpa keluhan.Pengobatannya ialah dengan membersihkan liang telinga. Larutan asam asetat 2% dalam alcohol, larutan Iodium povidon 5% atau tetes telinga yang mengandung cairan antibiotic dan steroid yang diteteskan ke liang telinga biasanya dapat menyembuhkan. Kadang-kadang diperlukan juga obat anti-jamur (sebagai salep) yang diberikan secara topikal yang mengandung nistatin, klotrimazol.

  • HERPES ZOSTER OTIKUS

    Herpes zoster oticus adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster. Virus ini menyerang satu atau lebih dermatom saraf cranial. Dapat mengenai saraf trigerminus, ganglion genikulatum dan radiks servikalis bagian atas.

    INFEKSI KRONIS LIANG TELINGAInfeksi bakteri maupun infeksi jamur yang tidak diobati dengan baik, iritasi kulit yang disebabkan cairan otitis media, trauma berulang adanya benda asing, penggunaan cetakan (mould) pada alat bantu dengar (hearing acid) dapat menyebabkan radang kronis. Akibatnya, terjadi stenosis atau penyempitan liang telinga karena terbentuknya jaringan parut (sikatriks). Pengobatannya memerlukan oprasi rekontruksi telinga.

  • KERATOSIS OBTURANS DAN KOLESTEATOMA EKSTERNA

    Keratosis ObturansKolesteatom EksternaUmur Dewasa mudaTuaPenyakit terkait SinusitisBronkiektasiTidak adaNyeriAkut/beratKronis/nyeri tumpulGangguan PendengaranKonduktif/sedangTidak ada/ ringanSisi TelingaBilateralUnilateral Erosi TulangSirkumferensialTerlokalisirKulit TelingaUtuhUlserasiOsteonekrosisTidak adaBisa adaOtoreaJarang Sering

  • OTITIS EKSTERNA MALIGNAOtittis eksterna maligna adalah infeksi difus di liang telinga luar dan struktur lain disekitarnya. Biasanya terjadi pada orang tua dengan penyakit diabetes mellitus. Pada penderita diabetes, pH serumen lebih tinggi dibandingkan Ph serumen non diabetes. Kondisi ini menyebabkan penderita diabetes lebih mudah terjadi otitis eksterna berlanjut menjadi otitis eksterna maligna.

  • KELAINAN TELINGA TENGAH

    TUBA TERBUKA ABNORMALTuba terbuka abnormal ialah tuba terus menerus terbuka, Sehingga udara masuk ketelinga waktu respirasi. Keadaan ini dapat disebabkan oleh hilangnya jaringan lemak disekitar mulut tuba sbegai akibat turunnya berat badan yang hebat, penyakit kronis tertentu seperti rhinitis atrofi dan faringitis. Gangguan fungsi otot seperti myasthenia gravis, penggunaan obta anti hamil pada wanita dan penggunaan esterogen pada laki-laki.

    OBSTRUKSI TUBAObatruksi tuba dapat terjadi oleh berbagai kondisi, seperti peradangan nasofaring, peradangan adenoid atau tumor nasofaring. Gejala klinik awal yang timbul adalah terbentuk cairan pada telinga tengah (Otitis Media Serosa).

  • BAROTRAUMA (AEROTITIS)

    Barotrauma adalah keadaan dengan terjadinya perubahan tekanan yang tiba-tiba di luar telinga tengah sewaktu di pesawat terbang atau menyelam, yang menyebabkan tuba gagal untuk membuka. Apabila perbedaan tekanan lebih dari 90 cmHg, maka otot yang normal aktivitasnya tidak mampu membuka tuba, Pada keadaan ini terjadi tekanan negative di rongga telinga tengah. Sehingga cairan keluar dari pembuluh darah kapiler mukosan dan kadang kadang disertai dengan rupture pembuluh darah, Sehingga cairan di telinga tengah dan rongga mastoid bercampur darah.

  • OTITIS MEDIA

  • Patogenesis Otitis Media

  • Otitis Media Akut

  • Terapi Otitis Media Akut

  • OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK

  • Klasifikasi OMSKBerdasarkan letak perforasi di membran timpani, OMSK terbagi atas :

    Perforasi sentral

    Perforasi marginal

    Perforasi atik

  • Berdasarkan jenis serangan, OMSK terbagi atas:

    OMSK tipe benigna (= tipe mukosa = tipe jinak = tipe aman)OMSK tipe maligna ( = tipe tulang = tipe ganas = tipe bahaya)

  • Gejala Klinis1.Telinga berair (otore)Sekret bersifat purulen atau mukoid tergantung stadium peradangan.2. Gangguan pendengaran3.Otalgia (nyeri telinga)4. Vertigo

  • Terapi OMSKPenatalaksanaan tergantung dari jenis OMSK dan luasnya infeksi, dimana penatalaksanaan terbagi atas pengobatan konservatif dan operasi.

  • OMSK Benigna (Tenang)Keadaan ini tidak memerlukan pengobatan, dan dinasehatkan untuk jangan mengorek telinga, air jangan masuk ke telinga, dilarang berenang, dan segera berobat bila menderita infeksi saluran napas atas.Bila fasilitas memungkinkan sebaiknya dilakukan operasi rekonstruksi (miringoplasti, timpanoplasti) untuk mencegah infeksi berulang dan gangguan pendengaran.

    OMSK Benigna (Aktif)Prinsip pengobatan OMSK adalah membersihkan liang telinga dan cavum timpani serta pemberian antibiotik (topikal dan sistemik)Pengobatan antibiotik topikal dapat digunakan secara luas untuk OMSK aktif yang dikombinasi dengan pembersihan telinga.Penggunaan antibiotik topikal yang ototoksik (misalnya neomisin) lamanya tidak lebih dari satu minggu.

  • Jenis Pembedahan OMSKMatoidektomi sedrhanaMastoidektoi radikalMastoidektomi radikal dengan modifikasiMiringoplastiTimpanoplastiTimpanoplasti dengan pendekatan ganda

  • Otitis Media Non supuratif

  • ATELEKETASIS TELINGA TENGAH

    Atelektasis telinga tengah adalah reraksi sebagia atau seluruh membran timpani akibat gangguan fungsi tuba yang kronik. Keluhan pasien mungkin tidak ada atau berupa gangguan pendengaran ringan.

  • OtosklerosisOtosklerosis adalah penyakit pada kapsul tulang labirin yang mengalami spongiosis di daerah kaki stapes, sehingga stapes menjadi kaku dan tidak dapat mengahantarkan getaran suara ke labirin dengan baik.

    Gejala dan tanda klinikPendengaran terasa berkurang secara progresif. Keluhan lain yang paling sering adalah tinitus dan kadang vertigo. Pada pemeriksaan membran timpani utuh , normal atau dalam batas normal. Tuba biasanya paten dan tidak terdapat riwayat penyakit telinga atau trauma kepala atau telinga sebelumnya.

    Pengobatan Pengobatan penyakit ini adalah operasi stapedektomi atau stapedotomi yaitu stapes diganti dengan bahan protesis. Operasi ini merupakan salah satu operasi bedah mikro yang sangat rumit.

  • KOMPLIKASI OMSKAdams dkk (1989) mengemukakan klasifikasi sebagai berikut:

  • Souza dkk (1999) membagi komplikasi otitis media menjadi:

  • KELUMPUHAN N.FASIALIS

    Kelumpuhan nervus fasialis ( N VII ) merupakan kelumpuhan otot-otot wajah dimana pasien tidak atau kurang dapat menggerakkan otot wajah, sehingga wajah pasien tidak simetris. Keleumpuhan n. facialis merupakan gejala, sehingga harus dicari penyebabnya.N. facialis merupakan saraf cranialis terpanjang yang berjalan di dalam tulang, sehingga sebagian besar kelainan n. facialis terletak di dalam tulang temporal. Nervus facialis mempunya dua inti yaitu inti superior dan inti inferior. Dalam perjalanan di dalam tulang temporal, nervus facialis di bagi dalam 3 segmen, yaitu segmen labirin, segmen timpani dan segmen mastoid.

  • Parese nervus fasialis ada dua tipe yaitu tipe UMN (upper motor neuron) dan tipe LMN (lower motor neuron). Pada tipe UMN kerusakan nervus facialis terjadi pada jaras kortikobulbar atau bagian bawah korteks motorik, sedangkan pada tipe LMN atau parese nervus facialis perifer yang terjadi bila nukleus atau serabut distal nervus fasialis yang terganggu, bisa terletak di pons, di os petrosus, cavum tympani di foramen stilomasttoideus dan pada cabang-cabang tepi nervus facialis.

  • Proses patologis di sekitar meatus akustikus internus akan melibatkan nervus facilais dan akustikus sehingga parese nervus facialis LMN akan timbul berbarengan dengan tuli perseptif ipsilateral dan agesia.Penyebab kelumpuhan nervus fasialis bisa disebabkan oleh kelainan congenital, infeksi, tumor, trauma, gangguan pembuluh darah, idiopatik, dan penyakit-penyakit tertentu seperti infeksi telinga tengah.

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGSalah satu pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mengetahui parese nervus fasialis adalah dengan uji fungsi saraf.Elektromigrafi (EMG) Elektroneuronografi (ENOG) uji stimulasi maksimal

  • PENATALAKSANAANPrinsip pengobatan tergantung dari jenis penyakit dan luasnya infeksi, dimana pengobatan dapat dibagi atas:KonservatifOperasi

  • Penatalaksanaan terhadap parese nervus fasialis

    FisioterapiHeat Theraphy, Face Massage, Facial ExerciseElectrical Stimulation

    Obat-obatan yang dapat diberikan dalam penatalaksanaan parese nervus fasialis antara lain:Asam NikotinikVasokonstriktor, AntimikrobaSteroid

  • PROGNOSIS

    Derajat parese harus ditentukan, paling sederhana adalah menurut klasifikasi House Bregmann. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan EMG untuk melihat derajat kerusakan pada saraf dan menentukan prognosis penyembuhan spontan.

  • Penyakit Meniere Penyakit Meniere Hidrops endolimfe Penyakit meniere ditandai :VertigoTuli sensorineuralTinnitusTelinga terasa penuhProsper Meniere(1861) Gejala vertigoepisodik, tuli syaraf, tinnitus gangguan telinga dalam

  • Penyebab penyakit ini belum di ketahui dengan pastiPara Ilmuan menduga faktor etiologi penyakit meniere : Kegagalan penyerapan oleh kantong endolimf Genetik AnatomiGangguan vasomotorInfeksi virus Alergi, AutoimunPsikosomatik dan hipertiroidisme

  • Tujuan penanganan adalah mengurangi gejala dan mencegah timbulnya seranganPemberian obat-obatan sesuai dengan fase dari penyakit baik akut atau kronik pembedahan dilakukan jika terapi medikamentosa gagal

  • Definisi

    Pada tahun 1972 The American Academy of Ophthalmology and Otolaryngologi Committee mendifinisikan Menieres disease adalah Suatu penyakit dengan gangguan membran telinga dalam dengan ciri-ciri gangguan pendengaran, vertigo dan tinnitus yang secara patologik berhubungan dengan distensi hidrop dari sistem endolimfatik

  • Patofisiologi

    Terdapat dua cairan penting yang mengisi telinga dalam yaitu endolimf dan perilimfPerbedaan tekanan pada kedua cairan ini tekanan kepada jaringan syaraf di membran gangguan pendengaran yaitu tinnitus, vertigo dan rasa penuh ditelinga

  • Patofisiologi

    Peningkatan tekanan endolimfe pecahnya membran yang memisahkan perilimf(cairan miskin kalium) dengan endolimf(cairan kaya Kalium)pemeriksaan histopatologi tulang temporal ditemukan pelebaran dan perubahan morfologi pada membran reissner

  • GEJALA KLINIS

    Vertigo episodik Tuli sensorineural Tinnitus Perasaan penuh atau tekanan pada telinga yang terkena

  • Vertigo Episodik

    Serangan vertigo onsetnya tiba-tiba,pasien merasa dirinya berputar atau sekitarnya yg berputar Serangan terjadi dengan periode spontan remisi dalam beberapa minggu, bulan atau tahun Menurut Lermoyez(1919) vertigo episodik didahului meningkatnya tinnitus dan gangguan pendengaran.

  • Tuli sensorineural Tuli biasanya berfluktuasi dan progresif Pendengaran yang berkurang yang berfluktuasi merupakan tanda khas penyakit ini Tuli sensorineural pada gangguan kokhlea biasanya terjadi penurunan ketajaman pendengaran Dysacusis dimana suara yang ditangkap penderita tidak normal dan menyerupai suara kaleng

  • Tinnitus Biasanya ini merupakan gejala awal dari suatu meniere disease Tinnitus dapat terjadi terus menerus atau pun hilang timbul dan biasanya berupa tinnitus nada rendah dengan suara bergemuruh Pada awal tinnitus terdengar keras ketika pendengaranberkurang dan tinnitus akan lebih ringan pada saat pendengaran membaik

  • Perasaan Penuh atau Tekanan Pada Telinga Yang TerkenaGejala penuh pada telinga juga berfluktuasi Bisa bersamaan dengan vertigo

  • DIAGNOSA

    Diagnosa di permudah dengan adanya kriteria menieres disease ini berupa vertigo episodik, tinnitus dan tuli sensorineural untuk mendukung diagnosa diperlukan Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan THT Rutin Pemeriksaan Penunjang

  • DIAGNOSA BANDINGMenurut Stahle dan Klockhoff(1986) membagidiagnosa banding menieres disease

    Kondisi dengan vertigo tanpa gejala auditori~ Vestibular neuronitis dan BPPV Kondisi tanpa vertigo tapi dengan gejala auditori~Tuli mendadak, Vestibular Schwannomas Kondisi dengan kombinasi gejala auditori danvertigo~Cogans Syndrom, Craniovertebral Junction Abnormalities, Migrain, Non Spesifik Cochleovestibulopathies

  • Penatalaksanaan Penatalaksanaan pasien dengan menieresdisease terbagi atas penanganan secara umum,pada seragan akut dan fase kronik

    A. Penanganan secara umumPenenangan kecemasan pasien dan mengatur pola hidup sehat

    B. Penanganan pada serangan akut Tirah baring Obat-obatan sedatif vestibular untuk mengurangi vertigo diantaranya Dimenhydrinate(Dramamine), Promethazinetheoclate(Avomine),Prochlorperazine(stemetil).

  • -Diazepam (Valium atau Calmpose) 5-10 mg(IV) Obat ini memiliki efek sedatif dan juga penekanan darinukleus vestibular medial Vasodilator Inhalasi dari Carbogen( 5% CO2dengan 95 % O2) Histamin Drip. Histamin diphosphate 2,75 mg dicampur kedalam 500 ml glukosa(IV)tetesan lambat.

  • C. Penanganan pada fase kronis

    1. Obat sedatif vestibular.Prochlorperazine(stemetil) 10 mg , 3 X sehari, ( 2 Bln) kemudian diturunkan menjadi 5 mg , 3 X sehari pada bulan berikutnya2. Vasodilator. Asam Nikotinik , 50 mg satu jam sebelum makan 3 X sehari .Dosisnya dapat ditingkatkan secaraperlahan untuk mendapatkan flushing pada kulit. Betahistine(vertin) 8-16 mg, 3 X sehari

  • 3. Diuretik. Kadang kadang pemakaian diuretik furosemid tablet 40 mg,dikosumsi pada hari yang lain dengan suplemen potassium membantu untukmengontrol serangan ulang.4. Propantheline bromide(Probanthine).15 mg, 3 X Sehari dapat diberikan secara tunggal atau pun kombinasi dengan vasodilator dan cukup efektif

  • 5.Hormon. Penanganan harus diarahkan untuk menemukan gangguan endokrin dan pemberian terapi yang cocok dan sesuai dengan gangguan metabolik yangada.6.Steroid dapat membantu karena efek anti radang dan efek pada sistem imun. Steroid dapat mengurangi vertigo, tinnitus dan tuli, Kemungkinan efek menurunkan tekanan yang ada.

  • TERAPI BEDAH

    Terapi bedah dilakukan medikamentosa gagal memberikan hasil yang maksimal setelah 3-6 bulan.Terapi bedah dapat dibagi menjadi non destruktif (Konservatif) dan destruktif.

  • BENIGN PAROXYSMALPOSITIONAL VERTIGOKelainan di telinga dalam vertigo BPPV kelainan yang paling seringDitemukan

    Pertama kali ditemukan oleh Barany tahun 1921BPPV keadaan yang ditandai oleh serangan vertigo dan nistagmus secara tiba-tiba yang dipicu oleh perubahan posisi kepala

  • DIAGNOSIS

    Anamnesis

    1 perasaan pusing atau berputar yang berlangsung singkat pada posisi tertentu akibat dari gerakan kepala2 vertigo 10-20 detik sering disertai dengan rasa mual, namun jarang disertai dengan muntah

  • Respon Abnormal

    1Nistagmus pada kanalithiasis biasanya terlambat muncul yaitu sampai 40 detik dan biasanya hilang dalam 1 menit atau kurang. Apabila nistagmus terjadi lebih dari 1 menit biasanya disebabkankupulolithiasis2. Nistagmus pada BPPV biasanya disertai dengan vertigo yang hebat3 BPPV kanal horizontal 2 nistagmus yang pertama terjadi setelah gerakan kepala ke kanan dan yang kedua terjadi setelah gerakan kepala ke kiri4 kanal horizontal mana yang terkena dengan melihat intensitas 2 nistagmus dan arah fase cepatnya

  • PENATALAKSANAAN

    1. TANPA PEMBEDAHAN2. PEMBEDAHAN

  • Penatalaksanaan BPPV yang paling efektif menggunakan perasat yang sesuai dengan kanal yang terkena.

    Terdapat 3 perasat yang dapat digunakan untuk menangani BPPVkanal posterior dan anterior yaitu: Canalith Repositioning Therapy (CRT)Perasat LiberatoryLatihan Brandt-Daroff

  • PEMBEDAHAN

    1. Singular Neurectomy2. Posterior Semicirkular Canal Occlution3. Vestibuler Nerve Section

  • PROGNOSIS

    Prognosis BPPV baik dimana pada penelitian mengenai efektivitas CRT terhadap 27 pasien BPPV kanal posterior dilaporkan 70% tidakmengalami kekambuhan setelah 1 minggu

  • Terimakasih Wassalam

    ******