Kelainan Genetik pada Manusia
Ayu Anas Silvya
102010072
B8
Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510
PENDAHULUAN
Berdasarkan saat terjadinya, kelainan genetik dapat diturunkan timbul saat
embriogenesis, maupun timbul setelah dilahirkan.1 Kelainan-kelainan genetik ini mengikuti pola
penurunan sifat Mendel dan dapat diwariskan melalui autosom maupun kromosom sex (sex
linkage).1
Kelainan yang diwariskan melalui autosom dibedakan menjadi 2 yaitu penurunan
autosom dominan dan resesif.3 Banyak karakteristik manusia yang berpengaruh buruk yang
disebabkan oleh gen homozigot resesif. Sementara itu, terdapat pula kelainan genetik yang
diwarisi secara dominan seperti penyakit polidaktili. Sedangkan, kelainan yang diwariskan
melalui kromosom seks juga dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: yang terangkai kromosom X dan
yang terangkai kromosom Y.1,2
Anamnesis
Anamnesis yang dilakukan pada kelainan genetika
a. Keluhan Utama
i. Apakah kelainannya dari lahir atau baru saja muncul?
b. Anak keberapa?
c. Apakah saudaranya mengalami cacat bawaan?
d. Apakah kedua orang tua bayi mengalami cacat bawaan?
e. Apakah dari keluarga orang tua bayi yang mengalami cacat bawaan?
f. Klo ada siapa?
g. Bagaimana waktu kehamilannya?
h. Berapa usia ibu saat hamil?
i. Pada saat hamil apakah ibu pernah mengntrol kehamilannya?
j. Pada saat control kehamilan apakah pada janin ada terlihat kelianan? Kalau ada
terlihat pada trimester keberapa?
k. Apakah pada saat hamil ibu ada merokok atau mengkonsumsi alkohol?
l. Apakah pada saat kehamilan ada mengalami infeksi?
m. Apakah ada terpapar radiasi pada saat kehamilan?
n. Apakah pada saat hamil ada mengkonsumsi obat”an?
o. Apakah konsumsi obat dibawah pengawasan dokter?
p. Apakah keluarga tersebut ada memelihara binatang seperi kucing?
q. Bagaimana saat melahirkan apa ada kesulitan atau komplikasi?
Kelainan Genetika
Kelainan genetika adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh kelainan oleh satu atau
lebih gen yang menyebabkan sebuah kondisi yang mencakup berbagai tingkat dalam rangkaian
proses penerjemahan informasi (ekspresi gen) genetik dari suatu organisme (Ishak, 2010).
Kelainan dan Penyakit genetik merupakan penyimpangan dari sifat umum atau sifat rata – rata
manusia, serta merupakan penyakit yang muncul karena tidak berfungsinya faktor – faktor
genetik yang mengatur struktur dan fungsi fisiologi tubuh manusia.3
Berdasarkan sifat alelnya maka kelainan dan penyakit genetik dapat digolongkan sebagai
berikut :
1. Kelainan dan penyakit genetik yang disebabkan faktor alel dominan autosomal
2. Kelainan dan penyakit genetik yang disebabkan faktor alel resesif autosomal
3. Kelainan dan penyakit genetik yang disebabkan alel tertaut dengan kromosom seks / kelamin
4. Kelainan dan penyakit geetik yang disebabkan oleh pengaruh aberasi kromosom.4
I. Kromosom
1. Kelainan Numerik : Perubahan pada jumlah kromosom
A. SET KROMOSOM (PLOIDITAS)
1. Euploid
Triploid
ð Tambahan kromosom paternal.
Pada kelainan plasenta à Hydatiiform moles (mola).
ð Tambahan kromosom maternal
à abortus spontan pada awal kehamilan.
Tetraploid à diduga kegagalan pada cleavage zigot.
2. Aneuploid
Monosomi à umumnya letal, kecuali monosomi
kromosom X à 45, X (sindrom Turner)
Trisomi
ð Trisomi 21 à Sindrom Down
ð Trisomi 18 à Sindrom Edward
ð Trisomi 13 à Sindrom Patau .5
B. KROMOSOM AUTOSOM
1. Trisomi 21 (Sindrom Down) (47,XX/XY + 21)
Insidensi Kelahiran 1 : 700
Fenotip :
Retardasi mental, IQ : 25 – 50
Jarak mata lebar (hipertelorisme)
Hidung datar dengan pangkal pipi
Tangan/jari pendek, terdapat simian crease
Ada kelainan jantung.5
Variasi sindrom down:
1. Robertsonian Translocation
ð 4% dari kasus sindrom Down,
ð Mempunyai 46 kromosom, kromosom 21q bertranslokasi
ke kromosom 14/akrosentrik.
ð Konstitusi kromosomnya 46, XX/XY, rob(14;21),+ 21;
atau translokasi 21q21q (46,XX/XY, rob(21q;21q).6
2. Mozaik Sindrom Down
ð Mempuyai kromosom mosaik
(sebagian 46 dan sebagian lagi 47)
C. Kromosom Seks
1. Kelainan Struktur : Delesi, adisi, atau gabungan
2. Kelainan Mosaik : Kromosom tidak merata di sel tubuh
ð Pada sel berbeda, berbeda materi genetiknya .6
2. Trisomi 13 (47, XX/XY + 13) (Sindrom Patau)
Insidensi Kelahiran : 1 : 20.000
Fenotip :
Bibir sumbing/bercelah
Malformasi sistem saraf pusat (retardasi mental berat)
Retardasi pertumbuhan
Low set ears
Memiliki garis simian
Kelainan jantung bawaan.6
3. Trisomi 18 (Sindrom Edward) (47, XX/XY +18)
Insidensi Kelahiran 1 : 8.000
Sering dijumpai pada jaringan abortus
Fenotip
Retardasi mental
Malformasi kongenital multi organ
Dagu kecil dan mulut segitiga
Low set ears
Daya hidup rendah, maksimal 2 bulan
(90% < 6 bulan). 6
C. KELAINAN KROMOSOM SEKS
Genotip Jenis kelamin Kelainan
XY Laki-laki -
XX Wanita -
XXY Laki-laki Sindrom Klinefelter
XYY Laki-laki Sindrom super male
XO Wanita Sindrom Turner
XXX Wanita Sindrom superfemale.7
1. SINDROM KLINEFELTER
Kariotip umumnya 47,XXY
Kromatin X dan Y Positif (+)
Insiden ð 1 : 600 bayi laki-laki lahir hidup (USA)
Fenotip :
Postur tubuh tinggi kurus (>170 cm), tungkai kaki panjang
Gynecomastia
Testis kecil, dengan biopsi :
ð Hialinisasi tubulus seminiferus, tidak ada sp’genesis,
azoospermia, sel Leydig sedikit
Libido menurun (hypogonadism)
Steril/infertil (Ciri seks sekunder tidak berkembang)
IQ biasanya rendah (Retardasi mental).
Beberapa pasien dijumpai gangguan kesulitan belajar.
Aspek penurunan ð ND pada oogenesis atau sp’genesis
Varian : 48,XXXY; mosaik 46,XY/47,XXY atau 46,XY/48,XXXY.7
2. SINDROM TURNER
Kariotip umumnya 45,X0.
Kromatin seks (X dan Y) negatif (-)
Insiden ð 1 : 2.500 kelompok perempuan
Fenotip :
a. Postur tubuh pendek (±130 cm)
b. Webbed neck, edema pada kaki
c. Cubitus vagus
d. Dada rata, mamae (-)
e. Coartation aorta dan defek skeletal
f. Genitalia eksterna infantil
g. Klitoris hipertrofi
h. Rambut axilla dan pubis (-)
i. Streak gonads, Ovarium dysgenesis, amenore primer, steril
j. IQ : normal (< rata-rata normal).
Aspek penurunan ð ND selama oogenesis Meiosis I
Varian – Mosaik : 45,X/46,XX (15%); 45,X/47,XXX; dll .7,8
3. SINDROM Y-GANDA
Kariotip umumnya 47,XYY
Kromatin X (-) dan Y (++)
Insiden ð 1 : 1.000 kelompok laki-laki
Fenotip :
a. Postur tubuh tinggi (>180 cm)
b. Raut muka asimetris
c. Telinga cenderung lebih panjang
d. 2-4% dalam LP dan Mental Hospital
e. Tingkah laku eksplosif, hiperaktif, agresif, dan psikopat
f. Perkembangan seks normal, testosteron normal
g. IQ ± 90 (10-15 < rata-rata normal)
Aspek penurunan ð ND pada sp’genesis meiosis II
Varian - Mosaik : 47,XYY/47,XXY atau 47,XYY/49,XXXYY.9
4. SINDROM X-GANDA
Kariotip umumnya 47,XXX.
Fenotip :
a. Postur tubuh tinggi.
b. Beberapa pasien mengalami kesulitan belajar.
c. Infertil
d. Beberapa psikopatologi, antisosial sangat jarang.
e. IQ : rendah (< rata-rata normal).
f. Kromatin X : positif ganda; kromatin Y : negatif.
g. Umumnya akibat ND meiosis I (M I) maternal
h. Variasi kariotip: 47,XXX atau 48,XXXX atau 49,XXXXX.9
5. SINDROM XX (LAKI-LAKI 46,XX)
Kariotip 46, XX
Insidens 1 : 20.000 bayi laki
1:25 laki-laki kromatin positif
Fenotip :
a. Fenotip laki-laki
b. Testis mengalami hialinisasi
c. Kelainan pada meiosis sehingga terjadi pindah silang (crossing over) gen Testis
determining Factor (TDF) dari kromosom-Y ke kromosom-X.9
2. KELAINAN STRUKTUR
1. Delesi (del)
2. Duplikasi (dup)
3. Translokasi (t)
4. Disentrik (dic)
5. Insersi (ins)
6. Inversi (inv)
7. Isokromosom (I)
8. Kromosom cincin/ring (r) .10
1. SINDROM CRI DU CHAT
Le Jeune et al. (1963/64)
Delesi (denovo) lengan pendek kromosom 5 (5p-, reg 14-15).
Sering menimbulkan kematian bayi
Insidensi relatif jarang ð 1 : 50.000 kelahiran
Fenotip :
a. Microcephaly
b. Moonlike face
c. Mulut kecil (mandibula) dan melebar
d. Hipertelorisme
e. Hidung lebar berbentuk lempeng
f. Low set ear
g. Retardasi mental berat, IQ < 35
h. Dapat hidup mencapai dewasa.8
2. SINDROM DE GROUCHY (18p-)
De Grouchi 1963 (18p-)
Delesi (denovo) lengan pendek kromosom 18 (18p-)
Fenotip :
a. Berat lahir < normal
b. Wajah bulat
c. Low set ear
d. Mulut melebar
e. Retardasi mental
f. Dapat hidup mencapai dewasa
g. Carries dentis .10
3. SINDROM DE GROUCHY (18q-)
De Grouchi 1964 (18q-)
Delesi (denovo) lengan panjang kromosom 18 (18q-).
Fenotip :
a. Berat lahir < normal
b. Low set ear
c. Retardasi mental
d. Dapat hidup mencapai dewasa
e. Letak mata dalam
f. Hipertelorisme
g. Carries dentis.10
4. SINDROM RING KROMOSOM 18 (18r)
Kromosom membentuk cincin (Ring; 18r).
Fenotip :
a. Berat lahir < normal
b. Low set ear
c. Retardasi mental
d. Letak mata dalam
e. Hipertelorisme
f. Kelainan jantung bawaan
g. Microcephaly.10
5. SINDROM AZZOSPERMIA (AZF a,b,c)
Aberasi struktur kromosom seks
ð Delesi lengan panjang kromosom Y
DAZ (Delete Azoospermia Factor)
Azoospermia Factor .10
3. KELAINAN MOZAIK: kromosom tidak merata pada seluruh tubuh
HUKUM MENDEL
Hukum I Mendel juga disebut hukum segresi atau pemisahan gel sealel.
• Generasi 1
• P1 fenotip : tanaman berbunga ungu × tanaman berbunga putih
genotip : UU uu
gamet : U u
100% Uu
F1 tanaman akan berbunga ungu
Generasi 2
P2 fenotip : tanaman berbunga ungu × tanaman berbunga ungu
genotip : Uu Uu
gamet : U U
u u
• F2 UU
75% Uu tanaman anakan berbunga ungu
Uu
25% uu tanaman anakan berbunga putih
Induk disebut parental,sedangkan anakan disebut filial.Induk pada generasi pertama
disebut parental 1 (P1).anakan pada generasi pertama disebut filial 1 (F1),dan seterusnya.9
HUKUM MENDEL II
Hukum Mendel II disebut juga the Mendelian law of independent assortment atau
penggabungan gen secara bebas.
• Generasi 1
P1 fenotip : tanaman berbiji bulat × tanaman berbiji keriput
berwarna kuning berwarna hijau
genotip: BBKK bbkk
gamet : BK bk
F1 100% BbKk
tanaman berbiji bulat,berwarna kuning
Generasi 2
P2 fenotip : tanaman berbiji bulat × tanaman berbiji bulat
berwarna kuning berwarna kuning
genotip: BbKk BbKk
gamet : BK,Bk,bK,bk BK,Bk,bK,bk .10
HEREDITAS HUKUM MENDEL
Pewarisan gen autosomal dominan:
Gen autosomal yang dominan,tidak pandang sifat yang ditentukanya,normal atau
abnormal,akan memperlihatkan pola pemindahan yang karaktristik dari semua gen
autosomal yang dominan, Contoh:polydactly,thalassemia.
Pewarisan gen autosomal resesif:
Suatu sifat keturunan yang di tentukan oleh sebuah genresesif pada autosom akan terlihat
bilamana mendapat gen dari kedua orangtuanya.biasanya kedua orangtuanya adalah
heterozigot dan terlihat normal, Contoh:matabiru,tay-sachs.10
Daftar Pustaka
1. Pringgoutomo S, Himawan S, Tjarta A. Buku ajar patologi 1 (umum). Edisi 1. Jakarta: Sagung Seto; 2002.h.151-3.
2. Campbell NA, Reece JB, Mitchell JG. Biologi. Edisi 5. Jakarta: Erlangga; 2000.h.309-30.
3. Prawirohartono S, Hidayati S. Sains biologi. Jakarta: Bumi Aksara; 2007.h.76.
4. Suryo. Genetika manusia. Yogyakarta: UGM; 2008.h.102-5.
5. Gibney J.M, Margerts M.B, Kearney M.J, Arab.L. Biologi. Jakarta : PT. Gramedia ;
2006.
6. Kamus kedokteran dorland. Edisi ke-29. Jakarta: EGC; 2006. Globin;h.926
7. Hoffbrand AV, Pettit JE, Moss PAH. Kapita selekta hematologi. Edisi ke-4. Jakarta: EGC;
2002.h.64-6.
8. Campbell NA, Reece JB. Biologi. 8th ed. Jakarta: Erlangga; 2010.h.352-76.
9. Granner DK, Weil A. Struktur, fungsi, dan replikasi makromolekul pembawa informasi. Dalam:
Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. Edisi ke-27. Jakarta: EGC; 2009.h.344-
6.
10. Granner DK, Weil A. Sintesis protein. Dalam: Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia
harper. Edisi ke-27. Jakarta: EGC; 2009.h.376-80.
Top Related