i
SKRIPSI
KEDUDUKAN TENAGA HONORER SETELAH
BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 5
TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
DI PROVINSI BALI
NI PUTU MANIK MAS WIDIASIH
1203005044
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
ii
KEDUDUKAN TENAGA HONORER SETELAH
BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 5
TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
DI PROVINSI BALI
Skripsi ini dibuat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum
pada Fakultas Hukum Universitas Udayana
NI PUTU MANIK MAS WIDIASIH
1203005044
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang
Hyang Widhi Wasa karena atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nya saya dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “KEDUDUKAN TENAGA
HONORER SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 5
TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DI PROVINSI
BALI” tepat pada waktunya. Skripsi ini diajukan sebagai persyaratan kelulusan
dalam rangka menyelesaikan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Udayana.
Saya sangat menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak sedikit
hambatan yang saya telah lewati dan tidak akan berhasil dengan baik tanpa
adanya dukungan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung.
Melalui kesempatan ini, maka saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya atas segala bantuan, petunjuk-petunjuk dari berbagai pihak serta bantuan
materiil dan non materiil yang begitu besar.
Oleh karena itu saya sebagai penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH., MH, Dekan Fakultas Hukum
Universitas Udayana.
2. Bapak Dr. Gde Made Swardhana, SH., MH, Pembantu Dekan I Fakultas
Hukum Universitas Udayana.
3. Ibu Dr. Ni Ketut Sri Utari SH., MH, Pembantu Dekan II Fakultas Hukum
Universitas Udayana.
4. Bapak Dr. I Gede Yusa, SH.,MH, Pembantu Dekan III Fakultas Hukum
Universitas Udayana.
vi
5. Bapak I Ketut Suardita, SH., MH, Ketua Bagian Hukum Administrasi
Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan, saran, dukungan dan motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Dr. I Nyoman Suyatna, S.H., M.H., selaku Dosen Pembimbing I
yang dengan kebijaksanaannya telah banyak menyediakan waktu untuk
memberikan saya bimbingan, petunjuk dan saran demi kesempurnaan
penulisan skripsi ini.
7. Ibu Ni Gusti Ayu Dyah Satyawati, SH., M.Kn., LLM., Dosen Pembimbing
II dalam penyusunan skripsi ini, yang telah meluangkan banyak waktu dan
telah dengan sabar memberi arahan, bimbingan, dukungan, masukan dan
saran serta petunjuk yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
8. Bapak I Gede Artha, S.H., M.H Dosen Pembimbing Akademik penulis yang
senantiasa mengarahkan dan membimbing penulis selama duduk di bangku
perkuliahan.
9. Seluruh Dosen Pengajar, khususnya Dosen Bidang Hukum Administrasi
Negara, di Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah banyak
memberikan ilmu pengetahuan serta wawasan yang luas selama saya
mengikuti kuliah di Fakultas Hukum Universitas Udayana.
10. Seluruh Staff Administrasi dan Pegawai di lingkungan Fakultas Hukum
Universitas Udayana yang telah memberikan bantuan selama duduk di
bangku perkuliahan.
vii
11. Dewan Penguji Skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk menguji
skripsi ini.
12. Kepada kedua orang tua saya, I Made Karmana dan Ni Putu Nartini yang
tiada henti-hentinya mendoakan, selalu setia menemani serta memberikan
dukungan materiil maupun non-materiil yang tak terhingga kepada saya.
Tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada Ni Made Ari
Purnamaningsih, adik saya tersayang yang telah memberikan dukungan dan
doa dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
13. Wanita-wanita tangguh seperjuangan penulis, Ni Made Ayu Purwati,
Suartami Dewi, Ari Astuti, Ema Wulandari, dan Pramitha Asti yang selalu
mendukung hingga membantu penulis dalam mencari data dan berjuang
bersama dari awal perkuliahan sampai dengan saat ini.
14. Teman-teman seperjuangan penulis, Kevin Saputra Ryadi, Bayu Putra
Pemayun, Ari Dwiyatmika, Putri Purnama Santhi, Aris,, Lepok, Dedek,
Dewi Lestari, Maria, Nanda, Gek In, Yeyen, Ayu Purnama, Alit, Ayu
Dwilaksmi, Intan, Ayu Purnama, Sulbianti, serta rekan-rekan Fakultas
Hukum Universitas Udayana Angkatan 2012 yang telah menemani mulai
dari awal kuliah hingga menyelesaikan jenjang pendidikan sarjana ini.
15. Teman-teman KKN PPM UNUD XI Tahun 2015 (Desa Pangsan) : Jung Istri
Apsari, Anak Agung Mitha, Irma Juliantari, dan Dhama Kusuma yang selalu
memberi dukungan kepada penulis.
16. Kepada keluarga besar Udayana Moot Court Community (UMCC) yang
senantiasa memberikan pengalaman berharga dan semangat kepada penulis
viii
untuk menyelesaikan skripsi ini, terutama fungsionaris tahun kepengurusan
2013-2014 dan teman-teman seperjuangan di delegasi Piala Mutiara Djoko
Sutono VIII.
17. Para Informan yang telah banyak memberikan bantuan berupa informasi dan
keterangan yang diperlukan sehubungan dengan penyusunan skripsi ini.
18. Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan
skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam
skripsi ini dan jauh dari kata sempurna, untuk itu penulissangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pembaca dan bagi
kemajuan ilmu hukum.
Denpasar, Juni 2016
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………..……. i
HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA ………………… ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………… iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN…………………………………….. viii
DAFTAR ISI ………………………………………………………… ix
ABSTRAK ………………………………………………………………… xii
ABSTRACT ………………………………………………………………… xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………… 6
1.3 Ruang Lingkup Masalah ………………………………………… 6
1.4 Tujuan Penelitian ………………………………………………… 7
1.4.1 Tujuan umum ………………………………………… 7
1.4.2 Tujuan khusus ………………………………………................ 7
1.5 Manfaat Penelitian ………………………………………………… 7
1.5.1 Manfaat teoritis ………………………………………… 8
1.5.2 Manfaat praktis ………………………………………… 8
1.6 Landasan Teoritis ………………………………………………… 8
1.6.1 Teori Negara Hukum ………………………………………… 8
1.6.2 Teori Kewenangan ………………………………………… 11
xi
1.6.3 Teori Penjenjangan Norma ………………………………… 12
1.6.4 Asas Desentralisasi ………………………………………… 13
1.6.5 Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik ………………….14
1.7 Metode Penelitian ………………………………………………… 16
1.7.1 Jenis Penelitian ………………………………………… 16
1.7.2 Jenis Pendekatan ………………………………………… 17
1.7.3 Sumber Data ………………………………………………… 17
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TENAGA HONORER .. 22
2.1 Pengertian Tenaga Honorer ………………………………………… 22
2.2 Dasar Pengangkatan Tenaga Honorer ………………………... 26
2.3 Hak dan Kewajiban Tenaga Honorer …………………...…… 28
2.3.1 Hak Tenaga Honorer ………….........................…………….. 28
2.3.2 Kewajiban Tenaga Honorer ………………....……………… 30
2.4 Mekanisme Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) ……....………................................................... 32
BAB III KEDUDUKAN TENAGA HONORER
SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG
NO 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL
NEGARA DI PROVINSI BALI ……………………….. 41
3.1 Pengaturan Tenaga Honorer …………………………......... 41
xii
3.2 Kedudukan Tenaga Honorer Sebelum Berlakunya Undang- Undang
Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara ….............. 45
3.3 Kedudukan Tenaga Honorer Setelah Berlakunya Undang- Undang
Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara ................... 49
BAB IV TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH
DAERAH TERHADAP TENAGA HONORER.............. 53
4.1 Penyelesaian Masalah Dan Bentuk Perlindungan Hukum Bagi
Tenaga Honorer Oleh Pemerintah Daerah …………………….... 53
4.2 Pengaturan Tentang Penyelesaian Sengketa Tenaga Honorer …. 59
BAB V PENUTUP ..................................................................... 67
5.1 Kesimpulan …………………………………………………..... 67
5.2 Saran-saran .............……………………………………………... 68
DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 68
DATA INFORMAN
RINGKASAN SKRIPSI
xiii
ABSTRAK
KEDUDUKAN TENAGA HONORER SETELAH BERLAKUNYA
UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR
SIPIL NEGARA DI PROVINSI BALI
Berlakunya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara di Provinsi Bali memberikan pengaruh terhadap kedudukan tenaga
honorer. Dalam ketentuan Undang-Undang kedudukan tenaga honorer ini dihapus
dan digantikan dengan istilah baru yaitu Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja.Hal ini dikarenakan kini hanya ada dua jenis pegawai aparatur sipil Negara
yaitu terdiri dari pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja. Walaupun tenaga honorer secara kedudukan hampir sama dengan PPPK
akan tetapi tidak secara otomatis keberadaan tenaga honorer tersebut dapat
berubah menjadi PPPK. Permasalahan dalam tulisan ini adalah bagaimanakah
kedudukan tenaga honorer sebelum dan sesudah diberlakukannya Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, serta mengenai
tanggung jawab pemerintah daerah terhadap tenaga honorer yang tidak dapat
diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil. Penelitian ini penting dilakukan
untuk mengetahui bagaimanakah kedudukan tenaga honorer sebelum dan sesudah
berlakunya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
dan mengenai tanggung jawab pemerintah daerah terhadap tenaga honorer yang
tidak dapat diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil.
Metode penelitian yang digunakan adalah berupa penelitian hukum
empiris yang didasarkan pada data primer dan sekunder yang diperoleh dari
kepustakaan dan penelitian di lapangan.
Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah dari penerapan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara adalah
tenaga honorer yang tidak dapat diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil
tetap berkedudukan sebagai tenaga honorer sampai batas waktu pengabdiannya
berakhir kepada daerah/ instansi tempat mereka bekerja selama belum ada
peraturan baru yang mengaturnya. Saran yang dapat diberikan adalah pemerintah
diharapkan tidak melakukan pengangkatan tenaga honorer lagi sesuai dengan
amanat Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 tentang
Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil dan
Pemerintah daerah hendaknya memenuhi tanggungjawabnya secara preventif
terhadap tenaga honorer yang tidak dapat diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri
Sipil.
Kata kunci : Kedudukan, tenaga honorer, tanggung jawab
xiv
ABSTRACT
STATUS OF POWER HONORARY AFTER APPLICABILITY OF LAW NO.5
OF 2014 CONCERNING THE STATE CIVIL APPARATUS IN BALI
The enactment of Law No. 5 of 2014 concerning the State Civil Apparatus
in Bali to give effect to the position of temporary employees. In provisions of Law
honorary position is removed and replaced with a new term namely the
Government Employees Working Agreement. This is because now there are only
two types of civil servants the State apparatus is composed of civil servants and
government employees with a work contract. Although the position of honorary
workers are almost the same as first aid but not automatically the existence of
temporary employees can be turned into a first-aid kit. The problem in this paper
is how the position of temporary employees before and after the enactment of Law
No. 5 of 2014 On the State Civil Apparatus, as well as on the responsibility of
local governments on temporary employees who can not be appointed as
candidates for Civil Servants. This research is important to know how the position
of temporary employees before and after the enactment of Law No. 5 of 2014
concerning the State Civil Apparatus and on the responsibility of local
governments on temporary employees who can not be appointed as candidates for
Civil Servants.
The method used is in the form of empirical legal research based on
primary and secondary data obtained from the literature and research in the field.
The results obtained from this study is from the application of Law No. 5
of 2014 on the Reform of Civil State are honorary workers who can not be
appointed as candidate for Civil Servants still serves as honorary until the
deadline devotion ends to the area / institution where they work as long as there
has been no new regulations that govern them. Advice can be given is that the
government is not expected to conduct the appointment of temporary employees
again in accordance with the mandate of Article 8 of Government Regulation No.
48 Year 2005 concerning the appointment of Power Honorary Being a candidate
for Civil Servants and Local governments must fulfill their responsibility in a
preventive against temporary employees who can not be appointed as Candidate
Government employees.
Keywords: Position, honorary, responsibility
Top Related