Download - Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

Transcript
Page 1: Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian Terkini

Jakarta, 14 September 2018Kempinski Grand Ballroom

PAPARAN KEPALA BADAN KEBIJAKAN FISKAL

Page 2: Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

2

Outlines•Kondisi Perekonomian Indonesia

• Tantangan Ekonomi dan Neraca Pembayaran

• Solusi: Menaikkan Ekspor dan Menurunkan Impor

• Insentif Pajak untuk Investasi dan Ekspor

•Kebijakan PPh 22 untuk Menurunkan Impor

•Perbaikan Administrasi Perpajakan

Page 3: Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

Kondisi Perekonomian Indonesia

Page 4: Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

• Perekonomian global mengalami perbaikan dengan AS menjadi salah satu motor utama

• Perbaikan ekonomi AS normalisasi kebijakan moneter kenaikan imbal hasil pembalikan modal ke AS

penguatan dolar AS.

• Beberapa risiko dan tantangan bagi perekonomian global ke depan:

• Tekanan pasar keuangan akibat normalisasi moneter AS

• Moderasi Tiongkok• Proteksionisme• Perang Dagang AS-Tiongkok• Ketegangan geopolitik• Perubahan iklim/cuaca ekstrim

Sumber: Data IMF Juli 2018, diolah

0

1

2

3

4

5

6

7

5.3 5.3

4.95.1

3.9 3.9

2.42.2

2018p 2019p

Proyeksi Pertumbuhan Global

(%, yoy)

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Dunia Negara Maju

Negara Berkembang ASEAN-5

2.8

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

Q1 Q3

2011

Q1 Q3

2012

Q1 Q3

2013

Q1 Q3

2014

Q1 Q3

2015

Q1 Q3

2016

Q1 Q3

2017

Q1

2018

Pertumbuhan AS Triwulanan

(% yoy)

Sumber: Bloomberg, diolah

Sumber: Bloomberg, diolah

87

89

91

93

95

97

Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18

Indeks Dolar AS

Perekonomian global mengalami pemulihan sejak tahun 2017, namun risiko tetap tinggiNormalisasi kebijakan moneter yang diterapkan AS membawa risiko pada pembalikan arus modal ke AS dan penguatan dolar

4

Page 5: Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

Latar Belakang:Nilai tukar Turki terus mengalami pelemahan/terdepresiasi hingga mencapai 81,2% (ytd, per 13 Agt) yang dipicu oleh:• Inflasi Turki yang mencapai lebih dari 15%,• Defisit Neraca Transaksi Berjalan Turki merupakan salah satu yang

tertinggi di dunia. Q-1 2018 = 7,88% per PDB• Normalisasi moneter AS• Kenaikan tarif produk metal Turki oleh AS hingga 2x lipat

Dampak bagi Negara berkembang: Pelemahan tajam Lira Turki menimbulkan sentimen negatif di pasar keuangan ditandai oleh pengalihan

modal ke safe haven assets (Yen Jepang dan Dollar AS)

-18.73-17.88

-15.92-9.84

-7.66-7.14

-5.39

-5.47

-5.84

-6.29

-2.67

-2.92

-1.45

-2.00

1.72

-60 -50 -40 -30 -20 -10 0 10

Sumber: Bloomberg dan CEIC

Turkey -52.52

IndiaRussia

Brazil

South Afrika

Indonesia

JapanMalaysiaThailandVietnamSingapore

S. KoreaEuro

China

UK

Philipppines

Kinerja Nilai Tukar thd Dolar(%ytd , per 17 Agustus 2018)

3.88

5.23

13 Aug:6.88

17 Aug:5.79

3.5

4

4.5

5

5.5

6

6.5

7

7.5

3

Mar-2018 Apr-2018

Sumber: Bloomberg, diolah

May-2018 Jun-2018 Jul-2018 Aug-2018

Lira Turki/US$

13 Agustus:Turki melakukan kebijakan pelonggaran ke perbankan untuk menjaga likuiditas

Isu struktural dan faktor eksternal telah menciptakan krisis perekonomian di TurkiSentimen negatif akibat krisis Turki perlu terus diwaspadai oleh negara berkembang

5

Page 6: Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

11.35%

24.48%

-11

-6

-1

4

9

14

19

-50%

-40%

-30%

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

A S O N D

201

7-J F M A M J J A S O N D

201

8-J F M A M J J

Mil

iar

US

D

Pert

um

buhan

Total Ekspor Impor

Nilai Eks Eks ytd Impor ytd

Gejolak pada sektor keuangan... …di tengah adanya kebutuhan produksi nasional yang tinggi

Perkembangan Neraca Pembayaran

• Neraca pembayaran pada Q2-2018 tercatat defisit sebesarUS$4,3 miliar

• Surplus Transaksi Modal dan Finansial (TMF) pada periode ini yang sebesar US$4,0 Miliar, sedangkan defisit Transaksi Berjalan (TB) sebesar US$8,0 Miliar (3,0% thd PDB)

Sumber: Bloomberg, diolah

Sumber: BPS, diolah

Gejolak eksternal turut mempengaruhi perekonomian domestik, khususnya pada volatilitas pasar keuangan

6

Page 7: Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

4.94

5.21

5.034.94

5.01 5.01 5.065.19

5.06

5.275.02

5.07

4.00

4.50

5.00

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2016 2017 2018

Komponen Pengeluaran (YoY) 2016 2017 2018

Q1 Q2 S1 Q3 Q4 Q1 Q2 S1 Q3 Q4 Q1 Q2 S1

Konsumsi RT & LNPRT 4,98 5,10 5,04 5,04 5,03 5,00 5,02 5,01 4,95 4,98 5,01 5,22 5,11

Rumah Tangga 4,95 5,07 5,01 5,01 4,99 4,94 4,95 4,94 4,93 4,97 4,95 5,14 5,05

LNPRT 6,41 6,73 6,57 6,67 6,75 8,07 8,52 8,29 6,02 5,24 8,09 8,71 8,40

Konsumsi Pemerintah 3,43 6,21 5,01 -2,95 -4,03 2,69 -1,92 0,04 3,48 3,81 2,74 5,26 4,17

PMTB 4,67 4,18 4,42 4,24 4,79 4,77 5,34 5,06 7,08 7,27 7,95 5,87 6,89

Ekspor -3,10 -1,50 -2,30 -5,75 4,15 8,41 2,80 5,56 17,01 8,50 6,09 7,70 6,89

Impor -5,04 -3,47 -4,25 -4,13 2,72 4,81 0,20 2,47 15,46 11,81 12,66 15,17 13,90

PDB 4,94 5,21 5,08 5,03 4,94 5,01 5,01 5,01 5,06 5,19 5,06 5,27 5,17

Pertumbuhan ekonomi sehat….

5.50

PDB (%,yoy) Tahunan (%)

…inflasi terkendali

Di tengah fluktuasi global, fundamental ekonomi domestik masih baik ditandai olehpertumbuhan ekonomi yang sehat serta inflasi yang terkendali

7

Page 8: Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

Tantangan Ekonomi dan Neraca Pembayaran

Page 9: Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

Sumber: Bank Indonesia

Neraca Transaksi Modal dan finansial dan Neraca Transaksi Berjalan

Neraca Pembayaran Indonesia (USDMiliar)

• Dalam dua tahun terakhir (2016-2017), defist transaksiberjalan mencapai sekitar USD 17 miliar. Defisit tersebutmampu diimbangi oleh surplus neraca transaksi modaldan finansial pada kisaran USD29 miliar.

• Selama semester I tahun 2018, defisit transaksi berjalantelah mencapai USD13,7 miliar.

• Ekspor barang mencapai sekitar USD 88,2 miliar,namun impor cukup tinggi mencapai USD 85,6.Terjadi penurunan surplus neraca perdaganganbarang.

• Sementara surplus neraca transaksi modal dan finansialhanya mencapai USD6,5 miliar.

• Masih terdapat risiko capital outflow lebih tinggiakibat kebijakan kenaikan FFRlebih lanjut

Dibutuhkan strategi untuk pengendalian impor.

9

Page 10: Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

Solusi: Menaikkan Ekspor dan Menurunkan Impor

Page 11: Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

APA YANG SUDAH DILAKUKAN PEMERINTAH

3 cara mengatasi masalah defisit

transaksi berjalan:

1. Pengenaan pajak impor barang

konsumsi dan barang yang diproduksi

dalam negeri (dampak langsung dan

segera)

2. Penggunaan biodiesel B20 sebagai

pengganti solar (untuk membatasi impor

BBM)

3. Penggunaan komponen dalam negeri

pada proyek infrastruktur

4. Menunda proyek infrastruktur dengab

konten impor besar; dan

5. Insentif fiskal (tax holiday-tax allowance,

bea masuk ditanggung Pemerintah)

untuk investasi industri hulu dan

substitusi impor.

mengendalikan impor

meningkatkan ekspor dan meningkatkan dayakompetisi industri Indonesia

meningkatkan arus modal dan keuangan

MENGENDALIKAN IMPOR

11

Page 12: Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

APA YANG SUDAH DILAKUKANPEMERINTAH

MENINGKATKAN EKSPOR DAN MENINGKATKAN DAYA KOMPETISI INDUSTRI INDONESIA

1. Perbaikan pendidikan dan vokasi, pemberian beasiswa,

anggaran/insentif inovasi dan penelitian;

2. Pembangunan infrastruktur untuk konektivitas;

3. Penyederhanaan perizinan melalui One Single

submission (OSS) serta perbaikan layanan kepabeanan

untuk menunjang daya saing dunia usaha dan ekspor;

4. Insentif melalui instrumen fiskal dan pembiayaan

melalui LPEI; dan

5. Mendorong produktivitas sektor industri, pertanian,

perikanan, pertambangan,kehutanan, dan pariwisata

MENINGKATKAN ARUS

MODAL DAN KEUANGAN

1. Menjaga stabilitas dan

sustainabilitas pertumbuhan

ekonomi yang cukup tinggi; dan

2. Pengembangan instrumen

keuangan yang menarik dan

berdaya saing

12

Page 13: Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

terus menjaga perekonomian melalui kebijakan fiskal dan

kebijakan sektor riil lainnya untuk meningkatkan kerjasama

dan kepercayaan dunia usaha.

tetap waspada dan memantau perkembangan situasiglobal dan perekonomian terkini yang terjadi di seluruhpenjuru dunia untuk mencegah potensi spillover (efekpengaruh dan penularan) yang signifikan.

memonitor dampak dari kebijakan yang telah diambil danmenyesuaikan bauran kebijakan sesuai denganperkembangan yang terjadi.

membangun fondasi ekonomi yang makin kokoh dan terus berupaya melindungi dan memperkuat kelompok masyarakat yang paling rentan dan miskin.

PEMERINTAH AKAN :

antisipasi ke depan

13

Page 14: Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

Insentif Pajak untuk Investasi dan Ekspor

Page 15: Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

Insentif Pajak untuk Peningkatan Ekspor dan Investasi

InsentifPajak

PemberianAllowancePajak atasInvestasi

Pemberian Fasilitas Bea

Masuk

Kawasan Khusus

Pengurangan PPh untuk Industri Pionir

FasilitasEkspor

Mendorong Investasi

Meningkatkan Ekspor

Kebijakan Insentif Pajak

• Tetap memberikan pengurangan pajak untuk mendukung perkembangan sektor tertentu (pionir),

• Pemberian allowance pajak untuk mendukung tambahan investasi,

• Pengurangan pajak untuk mendukung kegiatan litbang dan vokasi.

15

Page 16: Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

BADAN KEBIJAKAN FISKAL - KEMENTERIAN KEUANGAN RI

Bentuk Insentif Fiskal

Pembebasan Bea Masuk Mesin dan Barang Modal (PMK 176/2009 stdtd PMK 188/2015)

•Diberikan untuk seluruh penanaman modal di Indonesia.

BMDTP (Bea Masuk Ditanggung Pemerintah)•Diberikan untuk industri tertentu sesuai rekomendasi dari

Kementerian Perindustrian dalam jangka waktu satu tahun

Insentif Perpajakan di Bidang Pertambangan•Khusus untuk pertambangan hulu migas (cost recovery & gross

split)

Insentif Bea Masuk untuk Industri Pembangkit Tenaga Listrik untuk Kepentingan Umum

Tax Allowance (PP 18/2015 stdtd PP 9/2016)

•Diberikan untuk sektor tertentu dan/atau daerah tertentu

Tax Holiday (PMK 35/2018)

•Fasilitas pengurangan PPh badan, diberikan untuk industri pionir

Pembebasan PPN•Untuk barang strategis termasuk mesin dan peralatan pabrik untuk

menghasilkan Barang Kena Pajak

Insentif untuk UMKM

Insentif Fiskal Sektoral/Umum Insentif Fiskal Kawasan

Kawasan Ekonomi Khusus

•Ditangguhkan BM, Tidak dipungut PPN, PPnBM, Dibebaskan Cukai, Barang ke TLDDP dikenakan tarifBM 0% untuk barang hasil produksi yang memakaikomponen lokal, Fasilitas PPh khusus.

Kawasan Industri

•Kawasan untuk pemusatan kegiatan industri; Dilengkapai sarana dan prasarana inftrastruktur penunjang; Dapat diberikan insentif fiskal tertentu (tax allowance dan tax holiday sesuai dengan wilayah pengembangan industri)

Free Trade Zone

•Dibebaskan BM, PPN, PPnBM, Cukai

•Berlaku ketentuan kepabeanan impor apabila barang masuk ke DDP

Tempat Penimbunan Berikat

•Berupa Kawasan Berikat dan Pusat Logistik Berikat (PLB). Fasilitas yang berlaku adalah penangguhan BM, tidak dipungut PPN & PPnBM, dibebaskan Cukai

16

Page 17: Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

Kebijakan PPh 22 untuk memperbaiki Neraca Perdagangan

Page 18: Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

ANALISIS DEVISA IMPOR JANUARI s.d AGUSTUS 2018 (DATA DJBC)

Impor masih didominasi sektor produktif, namun pertumbuhan tertinggi terjadi di barang konsumsi

85,55106,34

14,97

13,818,42

3,39

Devisa Impor (Miliar US$)

13,40 %

2. Kategori BEC

1. Sektoral

Keterangan:

1.Sumber: EIS, 2 September 2018

2.Angka pertumbuhan dalam year on year

3. Pembagian sektor berdasarkan KBLI 2015 dan ISIC rev. 4

4. Sektor lainnya: Informasi & Komunikasi, Kesenian, Hiburan, & Rekreasi; Aktivitas Profesional, Ilmiah, & Teknis; Aktivitas Jasa Lainnya

• Impor Jan-Agt 2018 sebesar 123,54 M US$ tumbuh 13,40% dari tahun 2017 (108,94 M US$ )

• Impor dari devisa bayar Jan-Agt 2018 tumbuh 24,30% sedangkan dari devisa dok. Kawasan bebas dan fasilitas mengalami perlambatan sebesar -56,69% dan -7,79%

Impor Jan-Agt 2018 didominasi dari sektor Industri Pengolahan US$ 95,99 M dengan pertumbuhan 11,30% (yoy).

Impor Jan- Agt 2018 didominasi dari kategori bahan baku penolong US$ 86,41 M dengan pertumbuhan 12,82% (yoy)

Nilai dalam MiliarUS$

Pertumbuhan Jan-Agt’18(yoy)

KATEGORI BEC NILAI(dalam miliar US$)

GROWTHs.d Agt’18 (yoy)

Bahan Baku &Penolong

86,41 12.82%

Barang Modal 21,36 13.55%

Barang Konsumsi 15,77 16.46%

19,25

29,28%

19,31% 20%

15%

10%

5%

0%

26,00% 25%

35%

30%

120

100

80

60

40

20

-

Migas PERTANIAN, KEHUTANANDAN

PERIKANAN

PERTAMBANGAN DANPENGGALIAN

Lainnya

95,99

11,30%

6,49 1,64 0,183,09%

INDUSTRIPENGOLAHAN

2017 2018

24,3%

-7,79%

-56,69%

Bayar

Fasilitas

Kawasan Bebas

(Buku, Koran, Gambar

Cetakan, Film, dll)Impor dari Devisa Bayar : BC. 2.0+ BC. 28 +PIBK

Impor dari Fasilitas: BC 2.3

Impor dari Kawasan Bebas: FTZ

3

108,94 123,54

18

Page 19: Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

PENGENDALIAN IMPOR BARANG KONSUMSI MELALUI PENYESUAIAN PPh

Penyesuaian PPhatas 1147 Pos Tarif

719

218

210

2,5%

7,5%

7,5%

10%

57

Tetap 2,5

URGENSI

STRATEGI

Neraca perdagangan defisit kronis (Impor > Ekspor)

Kenapa PPh impor

Disesuaikan????

Trf 2,5%

Trf 7,5%

Trf 10%

Menjaga pertumbuhan industry DN yg butuh pasokan bahan bakuimpor

Mendorong penggunaan barang produksi DN

Urgensi perbaikan neracaperdagangan

Perbaikan Neraca Perdagangan

KemandirianEkonomi

Perbaikan Layanan Pajak & Bea Cukai

Percepatan restitusi pajak

Equal playing field (PPh BadanDN > 10%)

PPh dapat dikreditkan

MANFAAT BAGI PELAKU USAHA

19

Penyesuaian tariff PPh

10%2,5%

PERTIMBANGAN

19

Page 20: Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

Rincian Penyesuaian Tarif PPh22

• 210 item komoditas, tarif PPh 22 naik dari 7,5% menjadi10%.

Termasuk dalam kategori ini adalah barang mewah

Contoh mobil CBU, motor besar, dan laptop.

• 218 item komoditas, tarif PPh 22 naik dari 2,5% menjadi10%.Seluruh barang konsumsi yang sebagian besar telah dapat diproduksi di dalamnegeriContoh barang elektronik (dispenser air, pendingin ruangan, lampu), keperluan sehari hari sepertisabun, shampoo, dan kosmetik, serta peralatan masak/dapur.

• 719 item komoditas, tarif PPh 22 naik dari 2,5% menjadi7,5%.Seluruh barang yang digunakan dalam proses konsumsi dan keperluan lainnya.Contohnya produk makanan minuman olahan (cokelat, kopi, teh), bahan bangunan seperti keramik,peralatan elektronik audio-visual seperti kabel, box speaker, produk tekstil seperti overcoat, polo shirt,swim wear.

• Nilai impor keseluruhan total 1147 itemkomoditas• 2017 sebesar +USD6,6miliar

• 2018 sebesar +USD5,0 miliar (sd. Agustus) –Tanpa penyesuaian tarif, nilai setahun akan signifikan

20

Page 21: Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

Perbaikan Administrasi Perpajakan

Page 22: Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

2015

2016

2017

20182019

Keringanan PPh Revaluasi Aset

Amnesti Pajak• Uang tebusan

mencapai 1% PDB

• Penurunan tarif pajak UMKM 0,5%

• Percepatan Restitusi• Peningkatan

Kepatuhan Pasca TA

• Compliance Risk

Management (roll-out)• Implementasi AEoI

• Insentif yg tepatsasaran

• Compliance Risk Management (full)

• Peningkatan IT

Reformasi perpajakan sudah dilakukan mulai tahun 2015 melalui penguatan kebijakan dan perbaikan organisasi...

SDMOrganisasi

Peraturan Perundang-undangan

Teknologi Informasi dan Basis

Data

Proses Bisnis

eformasi Perpajakan

Kenaikan PTKP• Menjadi Rp54 jt 2013

Rp24,3jt

• KonfirmasiStatus WP

22

Page 23: Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

Terima Kasih

Page 24: Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

24

Moneter Fiskal Kegiatan Ekonomi

EMPAT PILAR EKONOMIyang menopang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi

Neraca Pembayaran

INFLASI selama 3 thn terjaga di 3,5%. Sem.I 2018 sebesar 3,2%

CAR tingkat kecukupan modal perbankan (CAR) 22% di Q2 2018

NPL tingkat kredit macet yang menurun pada 2,7%

KREDIT tingkat pertumbuhan kredit : 10,7% dgn rerata 10-12%.

PENERIMAAN Sem I tercapai 44,0%, pajak tumbuh 14%

BELANJA sd Juli 2018 mencapai 51,5%. TKDD mencapai 58,6%

DEFISIT sd Juli 2018 1,02%,

KESEIMBANGAN PRIMER +46,4 triliun

PERTUMBUHAN EKONOMI sedang mengalami akselerasi

PENGANGGURAN pada posisi 5,13% (terendah dalam 2 dekade

KEMISKINAN pada tingkat 9,8% (terendah dalam dua dekade)

mencapai 5,17% di sem. I 2018 (tertinggi sejak 2014)

TRANSAKSI BERJALAN, 2016 US$ 17 miliar (-1,8% PDB), 2017: USD 17,3 miliar (-1,7% PDB)

ARUS MODAL & KEUANGAN YG MASUK 2016 US$ 29,3 miliar, 2017 : USD 29,2 miliar

NERACA PEMBAYARAN 2016 surplus US$ 12,1 miliar, 2017 : USD 11,6 miliar

CADANGAN DEVISA mencapai titik tertinggi di angka USD132 miliar

Page 25: Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

Neraca Perdagangan Indonesia

Sumber:BPS, diolah

Defisit sd Juli 2018:USD3,09 miliar

Surplus FY 2016:USD9,5 miliar

Surplus FY 2017: USD11,8 miliar

-3,000

2,000

1,000

00

-1,000

-2,000

3,000

A S O N D

2017-J F M A M J J A S O N D

2018-J F M A M J J

Ju

taU

SD

Neraca Perdagangan (per bulan)

MIGAS NONMIGAS TOTAL

Ju l-'18 Jun-'18

JutaUSD yoy ytd yoy ytd

Total Ekspor 16,242.7 19.3% 11.4% 11.3% 10.0%

Total Impor 18,273.1 31.6% 24.5% 12.8% 23.1%

NonMigas

Ekspor 14,814.5 19.0% 11.1% 8.7% 9.7%

Impor 15,656.7 29.3% 24.5% 8.8% 23.5%

Migas

Ekspor 1,428.2 22.6% 14.3% 31.8% 13.0%

Impor 2,616.4 47.1% 24.5% 33.8% 21.1%

• Neraca perdagangan barang Indonesia bulan Juli 2018 defisit sebesar USD2,03 miliar sehingga periode Januari-Juli 2018 tercatat defisit USD3,09 miliar (ytd)

• Defisit selama periode Jan-Jul 2018 dikontribusi oleh:

defisit pada neraca migas USD6,6 Miliar (lebih tinggi dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar USD4,62 Miliar), disebabkan oleh faktor peningkatan harga minyak dunia.

sementara di neraca nonmigas terjadi surplus USD3,56 miliar (lebih kecil dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar USD12,0 Miliar), disebabkan peningkatan impor cukup tinggi utamanya impor barang modal untuk pemenuhan kebutuhan infrastruktur.

Pertumbuhan Impor Per Penggunaan (ytd)

30.09%

27.03%

23.03%

-30%

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

A S O N D

2017-J F M A M J J A S O N D

2018-J F M A M J J

Pert

um

buha

n

Br Kons (ytd)

Bhn Baku (ytd) Br. Modal (ytd)

Sampai dengan Juli 2018 Neraca Perdagangan defisit USD3,09 miliar

25

Page 26: Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian ...apindo.or.id/.../Paparan-Kepala_Badan_Kebijakan_Fiskal-APINDO_rev2.pdf · BBM) 3. Penggunaan komponen dalam negeri pada

1.000,0

800,0

600,0

400,0

200,0

-

1.400,0

1.200,0

1.600,0

2.000,0

1.800,0

TriliunRp

2014 2015

PPhMigas

2016

PajakNonmigas

2017 2018 Outlook 2019 RAPBN

Kepabeanan dan Cukai

1.240,5

1.781,0

1.548,5

1.343,51.284,9

1.146,9

26

Dalam RAPBN 2019:

Target Pajak nonmigas (excl. PPh migas) tumbuh 16,6% dari Outlook 2018

Kepabeanan dan Cukai tumbuh 5,6% dari outlook 2018

dari 74% di tahun 2014 menjadi 83,1% di tahun 2019

Pajak Menjaga keberlangsungan iklim investasi dan peningkatan daya saing

Penguatan Pelayanan Perpajakana. simplifikasi registrasi, perluasan

tempat pemberian pelayananb. perluasan cakupan e-filing,danc. kemudahan restitusi

Pengawasan KepatuhanPerpajakan

a. Implementasi AEoI dan akses informasi keuangan

b. Ekstensifikasi dan peningkatan pengawasan sebagai tindak lanjut pasca tax amnesty

c. Penanganan UMKM secara end-to-end melalui pendekatan Business Development Services (BDS)

d. Joint Program DJP-DJBCe. Pembenahan basis data

perpajakanf. Penerapan pengawasan Wajib

Pajak berbasis risiko (Compliance Risk Management/CRM)

Penegakan Hukuma. Pelaksanaan penegakan hukum

(law enforcement) secara berkeadilan

b. Peningkatan mutu pemeriksaanmelalui perbaikan tata kelola pemeriksaan

Kontribusi Penerimaan Perpajakan semakinmeningkat menuju kemandirian

2013-2017 : tumbuh 6,5%

2008-2017 : tumbuh 11,1%

Penerimaan perpajakan tahun 2019 ditargetkan tumbuh 15,0% dari outlook2018, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan beberapa tahun terakhir