Kebijakan Fiskal Dalam Mengantisipasi Kondisi Perekonomian Terkini
Jakarta, 14 September 2018Kempinski Grand Ballroom
PAPARAN KEPALA BADAN KEBIJAKAN FISKAL
2
Outlines•Kondisi Perekonomian Indonesia
• Tantangan Ekonomi dan Neraca Pembayaran
• Solusi: Menaikkan Ekspor dan Menurunkan Impor
• Insentif Pajak untuk Investasi dan Ekspor
•Kebijakan PPh 22 untuk Menurunkan Impor
•Perbaikan Administrasi Perpajakan
Kondisi Perekonomian Indonesia
• Perekonomian global mengalami perbaikan dengan AS menjadi salah satu motor utama
• Perbaikan ekonomi AS normalisasi kebijakan moneter kenaikan imbal hasil pembalikan modal ke AS
penguatan dolar AS.
• Beberapa risiko dan tantangan bagi perekonomian global ke depan:
• Tekanan pasar keuangan akibat normalisasi moneter AS
• Moderasi Tiongkok• Proteksionisme• Perang Dagang AS-Tiongkok• Ketegangan geopolitik• Perubahan iklim/cuaca ekstrim
Sumber: Data IMF Juli 2018, diolah
0
1
2
3
4
5
6
7
5.3 5.3
4.95.1
3.9 3.9
2.42.2
2018p 2019p
Proyeksi Pertumbuhan Global
(%, yoy)
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Dunia Negara Maju
Negara Berkembang ASEAN-5
2.8
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
Q1 Q3
2011
Q1 Q3
2012
Q1 Q3
2013
Q1 Q3
2014
Q1 Q3
2015
Q1 Q3
2016
Q1 Q3
2017
Q1
2018
Pertumbuhan AS Triwulanan
(% yoy)
Sumber: Bloomberg, diolah
Sumber: Bloomberg, diolah
87
89
91
93
95
97
Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18 Jul-18 Aug-18
Indeks Dolar AS
Perekonomian global mengalami pemulihan sejak tahun 2017, namun risiko tetap tinggiNormalisasi kebijakan moneter yang diterapkan AS membawa risiko pada pembalikan arus modal ke AS dan penguatan dolar
4
Latar Belakang:Nilai tukar Turki terus mengalami pelemahan/terdepresiasi hingga mencapai 81,2% (ytd, per 13 Agt) yang dipicu oleh:• Inflasi Turki yang mencapai lebih dari 15%,• Defisit Neraca Transaksi Berjalan Turki merupakan salah satu yang
tertinggi di dunia. Q-1 2018 = 7,88% per PDB• Normalisasi moneter AS• Kenaikan tarif produk metal Turki oleh AS hingga 2x lipat
Dampak bagi Negara berkembang: Pelemahan tajam Lira Turki menimbulkan sentimen negatif di pasar keuangan ditandai oleh pengalihan
modal ke safe haven assets (Yen Jepang dan Dollar AS)
-18.73-17.88
-15.92-9.84
-7.66-7.14
-5.39
-5.47
-5.84
-6.29
-2.67
-2.92
-1.45
-2.00
1.72
-60 -50 -40 -30 -20 -10 0 10
Sumber: Bloomberg dan CEIC
Turkey -52.52
IndiaRussia
Brazil
South Afrika
Indonesia
JapanMalaysiaThailandVietnamSingapore
S. KoreaEuro
China
UK
Philipppines
Kinerja Nilai Tukar thd Dolar(%ytd , per 17 Agustus 2018)
3.88
5.23
13 Aug:6.88
17 Aug:5.79
3.5
4
4.5
5
5.5
6
6.5
7
7.5
3
Mar-2018 Apr-2018
Sumber: Bloomberg, diolah
May-2018 Jun-2018 Jul-2018 Aug-2018
Lira Turki/US$
13 Agustus:Turki melakukan kebijakan pelonggaran ke perbankan untuk menjaga likuiditas
Isu struktural dan faktor eksternal telah menciptakan krisis perekonomian di TurkiSentimen negatif akibat krisis Turki perlu terus diwaspadai oleh negara berkembang
5
11.35%
24.48%
-11
-6
-1
4
9
14
19
-50%
-40%
-30%
-20%
-10%
0%
10%
20%
30%
A S O N D
201
7-J F M A M J J A S O N D
201
8-J F M A M J J
Mil
iar
US
D
Pert
um
buhan
Total Ekspor Impor
Nilai Eks Eks ytd Impor ytd
Gejolak pada sektor keuangan... …di tengah adanya kebutuhan produksi nasional yang tinggi
Perkembangan Neraca Pembayaran
• Neraca pembayaran pada Q2-2018 tercatat defisit sebesarUS$4,3 miliar
• Surplus Transaksi Modal dan Finansial (TMF) pada periode ini yang sebesar US$4,0 Miliar, sedangkan defisit Transaksi Berjalan (TB) sebesar US$8,0 Miliar (3,0% thd PDB)
Sumber: Bloomberg, diolah
Sumber: BPS, diolah
Gejolak eksternal turut mempengaruhi perekonomian domestik, khususnya pada volatilitas pasar keuangan
6
4.94
5.21
5.034.94
5.01 5.01 5.065.19
5.06
5.275.02
5.07
4.00
4.50
5.00
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2016 2017 2018
Komponen Pengeluaran (YoY) 2016 2017 2018
Q1 Q2 S1 Q3 Q4 Q1 Q2 S1 Q3 Q4 Q1 Q2 S1
Konsumsi RT & LNPRT 4,98 5,10 5,04 5,04 5,03 5,00 5,02 5,01 4,95 4,98 5,01 5,22 5,11
Rumah Tangga 4,95 5,07 5,01 5,01 4,99 4,94 4,95 4,94 4,93 4,97 4,95 5,14 5,05
LNPRT 6,41 6,73 6,57 6,67 6,75 8,07 8,52 8,29 6,02 5,24 8,09 8,71 8,40
Konsumsi Pemerintah 3,43 6,21 5,01 -2,95 -4,03 2,69 -1,92 0,04 3,48 3,81 2,74 5,26 4,17
PMTB 4,67 4,18 4,42 4,24 4,79 4,77 5,34 5,06 7,08 7,27 7,95 5,87 6,89
Ekspor -3,10 -1,50 -2,30 -5,75 4,15 8,41 2,80 5,56 17,01 8,50 6,09 7,70 6,89
Impor -5,04 -3,47 -4,25 -4,13 2,72 4,81 0,20 2,47 15,46 11,81 12,66 15,17 13,90
PDB 4,94 5,21 5,08 5,03 4,94 5,01 5,01 5,01 5,06 5,19 5,06 5,27 5,17
Pertumbuhan ekonomi sehat….
5.50
PDB (%,yoy) Tahunan (%)
…inflasi terkendali
Di tengah fluktuasi global, fundamental ekonomi domestik masih baik ditandai olehpertumbuhan ekonomi yang sehat serta inflasi yang terkendali
7
Tantangan Ekonomi dan Neraca Pembayaran
Sumber: Bank Indonesia
Neraca Transaksi Modal dan finansial dan Neraca Transaksi Berjalan
Neraca Pembayaran Indonesia (USDMiliar)
• Dalam dua tahun terakhir (2016-2017), defist transaksiberjalan mencapai sekitar USD 17 miliar. Defisit tersebutmampu diimbangi oleh surplus neraca transaksi modaldan finansial pada kisaran USD29 miliar.
• Selama semester I tahun 2018, defisit transaksi berjalantelah mencapai USD13,7 miliar.
• Ekspor barang mencapai sekitar USD 88,2 miliar,namun impor cukup tinggi mencapai USD 85,6.Terjadi penurunan surplus neraca perdaganganbarang.
• Sementara surplus neraca transaksi modal dan finansialhanya mencapai USD6,5 miliar.
• Masih terdapat risiko capital outflow lebih tinggiakibat kebijakan kenaikan FFRlebih lanjut
Dibutuhkan strategi untuk pengendalian impor.
9
Solusi: Menaikkan Ekspor dan Menurunkan Impor
APA YANG SUDAH DILAKUKAN PEMERINTAH
3 cara mengatasi masalah defisit
transaksi berjalan:
1. Pengenaan pajak impor barang
konsumsi dan barang yang diproduksi
dalam negeri (dampak langsung dan
segera)
2. Penggunaan biodiesel B20 sebagai
pengganti solar (untuk membatasi impor
BBM)
3. Penggunaan komponen dalam negeri
pada proyek infrastruktur
4. Menunda proyek infrastruktur dengab
konten impor besar; dan
5. Insentif fiskal (tax holiday-tax allowance,
bea masuk ditanggung Pemerintah)
untuk investasi industri hulu dan
substitusi impor.
mengendalikan impor
meningkatkan ekspor dan meningkatkan dayakompetisi industri Indonesia
meningkatkan arus modal dan keuangan
MENGENDALIKAN IMPOR
11
APA YANG SUDAH DILAKUKANPEMERINTAH
MENINGKATKAN EKSPOR DAN MENINGKATKAN DAYA KOMPETISI INDUSTRI INDONESIA
1. Perbaikan pendidikan dan vokasi, pemberian beasiswa,
anggaran/insentif inovasi dan penelitian;
2. Pembangunan infrastruktur untuk konektivitas;
3. Penyederhanaan perizinan melalui One Single
submission (OSS) serta perbaikan layanan kepabeanan
untuk menunjang daya saing dunia usaha dan ekspor;
4. Insentif melalui instrumen fiskal dan pembiayaan
melalui LPEI; dan
5. Mendorong produktivitas sektor industri, pertanian,
perikanan, pertambangan,kehutanan, dan pariwisata
MENINGKATKAN ARUS
MODAL DAN KEUANGAN
1. Menjaga stabilitas dan
sustainabilitas pertumbuhan
ekonomi yang cukup tinggi; dan
2. Pengembangan instrumen
keuangan yang menarik dan
berdaya saing
12
terus menjaga perekonomian melalui kebijakan fiskal dan
kebijakan sektor riil lainnya untuk meningkatkan kerjasama
dan kepercayaan dunia usaha.
tetap waspada dan memantau perkembangan situasiglobal dan perekonomian terkini yang terjadi di seluruhpenjuru dunia untuk mencegah potensi spillover (efekpengaruh dan penularan) yang signifikan.
memonitor dampak dari kebijakan yang telah diambil danmenyesuaikan bauran kebijakan sesuai denganperkembangan yang terjadi.
membangun fondasi ekonomi yang makin kokoh dan terus berupaya melindungi dan memperkuat kelompok masyarakat yang paling rentan dan miskin.
PEMERINTAH AKAN :
antisipasi ke depan
13
Insentif Pajak untuk Investasi dan Ekspor
Insentif Pajak untuk Peningkatan Ekspor dan Investasi
InsentifPajak
PemberianAllowancePajak atasInvestasi
Pemberian Fasilitas Bea
Masuk
Kawasan Khusus
Pengurangan PPh untuk Industri Pionir
FasilitasEkspor
Mendorong Investasi
Meningkatkan Ekspor
Kebijakan Insentif Pajak
• Tetap memberikan pengurangan pajak untuk mendukung perkembangan sektor tertentu (pionir),
• Pemberian allowance pajak untuk mendukung tambahan investasi,
• Pengurangan pajak untuk mendukung kegiatan litbang dan vokasi.
15
BADAN KEBIJAKAN FISKAL - KEMENTERIAN KEUANGAN RI
Bentuk Insentif Fiskal
Pembebasan Bea Masuk Mesin dan Barang Modal (PMK 176/2009 stdtd PMK 188/2015)
•Diberikan untuk seluruh penanaman modal di Indonesia.
BMDTP (Bea Masuk Ditanggung Pemerintah)•Diberikan untuk industri tertentu sesuai rekomendasi dari
Kementerian Perindustrian dalam jangka waktu satu tahun
Insentif Perpajakan di Bidang Pertambangan•Khusus untuk pertambangan hulu migas (cost recovery & gross
split)
Insentif Bea Masuk untuk Industri Pembangkit Tenaga Listrik untuk Kepentingan Umum
Tax Allowance (PP 18/2015 stdtd PP 9/2016)
•Diberikan untuk sektor tertentu dan/atau daerah tertentu
Tax Holiday (PMK 35/2018)
•Fasilitas pengurangan PPh badan, diberikan untuk industri pionir
Pembebasan PPN•Untuk barang strategis termasuk mesin dan peralatan pabrik untuk
menghasilkan Barang Kena Pajak
Insentif untuk UMKM
Insentif Fiskal Sektoral/Umum Insentif Fiskal Kawasan
Kawasan Ekonomi Khusus
•Ditangguhkan BM, Tidak dipungut PPN, PPnBM, Dibebaskan Cukai, Barang ke TLDDP dikenakan tarifBM 0% untuk barang hasil produksi yang memakaikomponen lokal, Fasilitas PPh khusus.
Kawasan Industri
•Kawasan untuk pemusatan kegiatan industri; Dilengkapai sarana dan prasarana inftrastruktur penunjang; Dapat diberikan insentif fiskal tertentu (tax allowance dan tax holiday sesuai dengan wilayah pengembangan industri)
Free Trade Zone
•Dibebaskan BM, PPN, PPnBM, Cukai
•Berlaku ketentuan kepabeanan impor apabila barang masuk ke DDP
Tempat Penimbunan Berikat
•Berupa Kawasan Berikat dan Pusat Logistik Berikat (PLB). Fasilitas yang berlaku adalah penangguhan BM, tidak dipungut PPN & PPnBM, dibebaskan Cukai
16
Kebijakan PPh 22 untuk memperbaiki Neraca Perdagangan
ANALISIS DEVISA IMPOR JANUARI s.d AGUSTUS 2018 (DATA DJBC)
Impor masih didominasi sektor produktif, namun pertumbuhan tertinggi terjadi di barang konsumsi
85,55106,34
14,97
13,818,42
3,39
Devisa Impor (Miliar US$)
13,40 %
2. Kategori BEC
1. Sektoral
Keterangan:
1.Sumber: EIS, 2 September 2018
2.Angka pertumbuhan dalam year on year
3. Pembagian sektor berdasarkan KBLI 2015 dan ISIC rev. 4
4. Sektor lainnya: Informasi & Komunikasi, Kesenian, Hiburan, & Rekreasi; Aktivitas Profesional, Ilmiah, & Teknis; Aktivitas Jasa Lainnya
• Impor Jan-Agt 2018 sebesar 123,54 M US$ tumbuh 13,40% dari tahun 2017 (108,94 M US$ )
• Impor dari devisa bayar Jan-Agt 2018 tumbuh 24,30% sedangkan dari devisa dok. Kawasan bebas dan fasilitas mengalami perlambatan sebesar -56,69% dan -7,79%
Impor Jan-Agt 2018 didominasi dari sektor Industri Pengolahan US$ 95,99 M dengan pertumbuhan 11,30% (yoy).
Impor Jan- Agt 2018 didominasi dari kategori bahan baku penolong US$ 86,41 M dengan pertumbuhan 12,82% (yoy)
Nilai dalam MiliarUS$
Pertumbuhan Jan-Agt’18(yoy)
KATEGORI BEC NILAI(dalam miliar US$)
GROWTHs.d Agt’18 (yoy)
Bahan Baku &Penolong
86,41 12.82%
Barang Modal 21,36 13.55%
Barang Konsumsi 15,77 16.46%
19,25
29,28%
19,31% 20%
15%
10%
5%
0%
26,00% 25%
35%
30%
120
100
80
60
40
20
-
Migas PERTANIAN, KEHUTANANDAN
PERIKANAN
PERTAMBANGAN DANPENGGALIAN
Lainnya
95,99
11,30%
6,49 1,64 0,183,09%
INDUSTRIPENGOLAHAN
2017 2018
24,3%
-7,79%
-56,69%
Bayar
Fasilitas
Kawasan Bebas
(Buku, Koran, Gambar
Cetakan, Film, dll)Impor dari Devisa Bayar : BC. 2.0+ BC. 28 +PIBK
Impor dari Fasilitas: BC 2.3
Impor dari Kawasan Bebas: FTZ
3
108,94 123,54
18
PENGENDALIAN IMPOR BARANG KONSUMSI MELALUI PENYESUAIAN PPh
Penyesuaian PPhatas 1147 Pos Tarif
719
218
210
2,5%
7,5%
7,5%
10%
57
Tetap 2,5
URGENSI
STRATEGI
Neraca perdagangan defisit kronis (Impor > Ekspor)
Kenapa PPh impor
Disesuaikan????
Trf 2,5%
Trf 7,5%
Trf 10%
Menjaga pertumbuhan industry DN yg butuh pasokan bahan bakuimpor
Mendorong penggunaan barang produksi DN
Urgensi perbaikan neracaperdagangan
Perbaikan Neraca Perdagangan
KemandirianEkonomi
Perbaikan Layanan Pajak & Bea Cukai
Percepatan restitusi pajak
Equal playing field (PPh BadanDN > 10%)
PPh dapat dikreditkan
MANFAAT BAGI PELAKU USAHA
19
Penyesuaian tariff PPh
10%2,5%
PERTIMBANGAN
19
Rincian Penyesuaian Tarif PPh22
• 210 item komoditas, tarif PPh 22 naik dari 7,5% menjadi10%.
Termasuk dalam kategori ini adalah barang mewah
Contoh mobil CBU, motor besar, dan laptop.
• 218 item komoditas, tarif PPh 22 naik dari 2,5% menjadi10%.Seluruh barang konsumsi yang sebagian besar telah dapat diproduksi di dalamnegeriContoh barang elektronik (dispenser air, pendingin ruangan, lampu), keperluan sehari hari sepertisabun, shampoo, dan kosmetik, serta peralatan masak/dapur.
• 719 item komoditas, tarif PPh 22 naik dari 2,5% menjadi7,5%.Seluruh barang yang digunakan dalam proses konsumsi dan keperluan lainnya.Contohnya produk makanan minuman olahan (cokelat, kopi, teh), bahan bangunan seperti keramik,peralatan elektronik audio-visual seperti kabel, box speaker, produk tekstil seperti overcoat, polo shirt,swim wear.
• Nilai impor keseluruhan total 1147 itemkomoditas• 2017 sebesar +USD6,6miliar
• 2018 sebesar +USD5,0 miliar (sd. Agustus) –Tanpa penyesuaian tarif, nilai setahun akan signifikan
20
Perbaikan Administrasi Perpajakan
2015
2016
2017
20182019
Keringanan PPh Revaluasi Aset
Amnesti Pajak• Uang tebusan
mencapai 1% PDB
• Penurunan tarif pajak UMKM 0,5%
• Percepatan Restitusi• Peningkatan
Kepatuhan Pasca TA
• Compliance Risk
Management (roll-out)• Implementasi AEoI
• Insentif yg tepatsasaran
• Compliance Risk Management (full)
• Peningkatan IT
Reformasi perpajakan sudah dilakukan mulai tahun 2015 melalui penguatan kebijakan dan perbaikan organisasi...
SDMOrganisasi
Peraturan Perundang-undangan
Teknologi Informasi dan Basis
Data
Proses Bisnis
eformasi Perpajakan
Kenaikan PTKP• Menjadi Rp54 jt 2013
Rp24,3jt
• KonfirmasiStatus WP
22
Terima Kasih
24
Moneter Fiskal Kegiatan Ekonomi
EMPAT PILAR EKONOMIyang menopang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi
Neraca Pembayaran
INFLASI selama 3 thn terjaga di 3,5%. Sem.I 2018 sebesar 3,2%
CAR tingkat kecukupan modal perbankan (CAR) 22% di Q2 2018
NPL tingkat kredit macet yang menurun pada 2,7%
KREDIT tingkat pertumbuhan kredit : 10,7% dgn rerata 10-12%.
PENERIMAAN Sem I tercapai 44,0%, pajak tumbuh 14%
BELANJA sd Juli 2018 mencapai 51,5%. TKDD mencapai 58,6%
DEFISIT sd Juli 2018 1,02%,
KESEIMBANGAN PRIMER +46,4 triliun
PERTUMBUHAN EKONOMI sedang mengalami akselerasi
PENGANGGURAN pada posisi 5,13% (terendah dalam 2 dekade
KEMISKINAN pada tingkat 9,8% (terendah dalam dua dekade)
mencapai 5,17% di sem. I 2018 (tertinggi sejak 2014)
TRANSAKSI BERJALAN, 2016 US$ 17 miliar (-1,8% PDB), 2017: USD 17,3 miliar (-1,7% PDB)
ARUS MODAL & KEUANGAN YG MASUK 2016 US$ 29,3 miliar, 2017 : USD 29,2 miliar
NERACA PEMBAYARAN 2016 surplus US$ 12,1 miliar, 2017 : USD 11,6 miliar
CADANGAN DEVISA mencapai titik tertinggi di angka USD132 miliar
Neraca Perdagangan Indonesia
Sumber:BPS, diolah
Defisit sd Juli 2018:USD3,09 miliar
Surplus FY 2016:USD9,5 miliar
Surplus FY 2017: USD11,8 miliar
-3,000
2,000
1,000
00
-1,000
-2,000
3,000
A S O N D
2017-J F M A M J J A S O N D
2018-J F M A M J J
Ju
taU
SD
Neraca Perdagangan (per bulan)
MIGAS NONMIGAS TOTAL
Ju l-'18 Jun-'18
JutaUSD yoy ytd yoy ytd
Total Ekspor 16,242.7 19.3% 11.4% 11.3% 10.0%
Total Impor 18,273.1 31.6% 24.5% 12.8% 23.1%
NonMigas
Ekspor 14,814.5 19.0% 11.1% 8.7% 9.7%
Impor 15,656.7 29.3% 24.5% 8.8% 23.5%
Migas
Ekspor 1,428.2 22.6% 14.3% 31.8% 13.0%
Impor 2,616.4 47.1% 24.5% 33.8% 21.1%
• Neraca perdagangan barang Indonesia bulan Juli 2018 defisit sebesar USD2,03 miliar sehingga periode Januari-Juli 2018 tercatat defisit USD3,09 miliar (ytd)
• Defisit selama periode Jan-Jul 2018 dikontribusi oleh:
defisit pada neraca migas USD6,6 Miliar (lebih tinggi dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar USD4,62 Miliar), disebabkan oleh faktor peningkatan harga minyak dunia.
sementara di neraca nonmigas terjadi surplus USD3,56 miliar (lebih kecil dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar USD12,0 Miliar), disebabkan peningkatan impor cukup tinggi utamanya impor barang modal untuk pemenuhan kebutuhan infrastruktur.
Pertumbuhan Impor Per Penggunaan (ytd)
30.09%
27.03%
23.03%
-30%
-20%
-10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
A S O N D
2017-J F M A M J J A S O N D
2018-J F M A M J J
Pert
um
buha
n
Br Kons (ytd)
Bhn Baku (ytd) Br. Modal (ytd)
Sampai dengan Juli 2018 Neraca Perdagangan defisit USD3,09 miliar
25
1.000,0
800,0
600,0
400,0
200,0
-
1.400,0
1.200,0
1.600,0
2.000,0
1.800,0
TriliunRp
2014 2015
PPhMigas
2016
PajakNonmigas
2017 2018 Outlook 2019 RAPBN
Kepabeanan dan Cukai
1.240,5
1.781,0
1.548,5
1.343,51.284,9
1.146,9
26
Dalam RAPBN 2019:
Target Pajak nonmigas (excl. PPh migas) tumbuh 16,6% dari Outlook 2018
Kepabeanan dan Cukai tumbuh 5,6% dari outlook 2018
dari 74% di tahun 2014 menjadi 83,1% di tahun 2019
Pajak Menjaga keberlangsungan iklim investasi dan peningkatan daya saing
Penguatan Pelayanan Perpajakana. simplifikasi registrasi, perluasan
tempat pemberian pelayananb. perluasan cakupan e-filing,danc. kemudahan restitusi
Pengawasan KepatuhanPerpajakan
a. Implementasi AEoI dan akses informasi keuangan
b. Ekstensifikasi dan peningkatan pengawasan sebagai tindak lanjut pasca tax amnesty
c. Penanganan UMKM secara end-to-end melalui pendekatan Business Development Services (BDS)
d. Joint Program DJP-DJBCe. Pembenahan basis data
perpajakanf. Penerapan pengawasan Wajib
Pajak berbasis risiko (Compliance Risk Management/CRM)
Penegakan Hukuma. Pelaksanaan penegakan hukum
(law enforcement) secara berkeadilan
b. Peningkatan mutu pemeriksaanmelalui perbaikan tata kelola pemeriksaan
Kontribusi Penerimaan Perpajakan semakinmeningkat menuju kemandirian
2013-2017 : tumbuh 6,5%
2008-2017 : tumbuh 11,1%
Penerimaan perpajakan tahun 2019 ditargetkan tumbuh 15,0% dari outlook2018, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan beberapa tahun terakhir
Top Related