KEABADIANUMAT TUHAN
Slawi
• KBBI: abadi/aba·di/ kekal; tidak berkesudahankekal/ke·kal/ tetap (tidak berubah, tidak bergeser, dan sebagainya) selama-lamanya; abadi; lestari.
• Keabadian: (Wikipedia) (harfiah) satuan waktu yang tidak ada batasnya, atau waktu yang yang tidak berhingga, seperti yang diungkapkan dalam ungkapan perdamaian yang abadi, atau istirahat yang abadi.
• Falsafi: realita transendental yang tidak sama dengan realita yang biasa.
• Keabadian Ilahi: keberadaan yang tanpa awal dan tanpa akhir, serta tak mengandung perubahan maupun urutan dalam waktu. Keabadian ilahi berada di luar dimensi waktu.
Apa itu KeabadianKeabadian / Kekekalan
Abadi Paling DicariLegenda (Mitologi) --- Modern
03 Resep Keabadian Tiongkok
04 Treatment Awet muda (modern)
01 Aji-aji Pancasona
02 Philosoper's Stone
Orang Tiongkok kuno percaya, menelan zat berharga yang tahan lama sprt batu giok atau emas dapat memberikan umur panjang. Gagasan minum dari cangkir emas ditemukan di Tiongkok pada akhir abad ketiga SM.
Googling “cara panjang umur/ awet muda”
SEMANGATNYA SAMA: Ingin hidup lebih lamaApa ini Keabadian Sejati?
ilmu yang membuat pemiliknya tidak bisa mati. Ketika jenazahnya menyentuh tanah, pemilik ilmu ini akan hidup kembali
Ada dalam film Harry Potter and the Sorcerer's Stone. “Batu Bijak” ini dipercaya bisa mengubah logam biasa jadi emas, menyembuhkan segala penyakit bahkan bisa membuat hidup abadi.
KeabadianBukan Hanya Kuantitas
Keabadian bukan hanya berbicara soal berapa lama orang hidup Kronos (kronologi)
• Cenderung abai menghidupi “Keabadian”• Abadi diisi dgn pemuasan nafsu diri, badani
(biologis) dan jiwani (psikologis)• e.g. legenda raja2 / kaisar yg ingin hidup lama
hanya untuk memperpanjang masa berkuasanya.(Terhormat; Kuasa dan Menguasai; Bisa melakukan apa saja) TERPUSAT PADA DIRI.
• Tapi soal “tujuan mulia” dibalik Abadi• Soal pengertian/Prinsip penting dibalik
keabadian• Soal Bagaimana mengisi
Panjangnya Hidup
Keabadian Jiwa dalam Mitologi Yunani
Keabadian (jiwa)Bukan Sekadar Karakteristik
Orang Yunani percaya Jiwa memiliki karakteristik ABADI Manusia terdiri dari badan (materi) dan jiwa (rohani)Badan adalah jahat/buruk, jiwa baik dan suci. Selagi manusia hidup, jiwa terpenjara; pada waktu mati, jiwa menjadi bebas dan hidup dalam kekekalannya. Bagi orang Yunani tidak ada kebangkitan badan; yang ada hanya kekekalan jiwa. Hindu: Atman berasal dari Brahman
Atman percikan kecil dari Brahman yang berada di dalam setiap makhluk hidup. Atman di dalam badan manusia disebut: Jiwatman atau jiwa atau roh yaitu yang menghidupkan manusia. Bagaikan matahari dengan sinarnya. Sang Hyang Widhi Wasa sebagai matahari dan atma- atma sebagai sinar- Nya yang terpencar memasuki dalam hidup semua makhluk.
KEABADIAN dalam
KRISTEN
Mutlak: menunjuk pd Allah
• Tuhan satu-satunya pemilik keabadian
• bukan kekekalan yang dilekatkan atau diberikan Keberadaan yg Terus Menerus
Sebuah keabadian kuantitatif dan tanpa warna. Berkof menyebut ini tak lebih dari sebuah kesinambungan kosong dari jiwa
Keabadian Dalam Teologi
Bebas dari benih KehancuranKondisi Manusia
sebelum kejatuhan dalam dosa
Keabadian (eskatologis)Keadaan Manusia yang tidak dipengaruhi oleh kematian dan tidak bisa menjadi mangsa kematian (setelah Kristus datang kedua kali)
Aionios• Helenistik Aion = dewa
keabadian• Gabungan konsep waktu:
[lampau/purbakala (luk 1:7); selama-lamanya.(luk 1:55);
abad ke abad (kol1:26)“• Keberadaan Tanpa awal dan
tanpa akhir Aphtharsia• sifat yg Tidak dapat
Rusak/ tercemar (1 Kor15:52)
• e.g. Bunga yang tidak layu/ besi tidak berkarat
Athanasia• A-Thanatos Tidak dapat mati/ Kekal• lebih dari sekadar keberadaan yang
tidak berakhir/panjangnya hidup (durasi). Tapi lebih mengarah pada
kekalan yg dimiliki (Dewa/ Ilahi)
KeabadianDalam Kitab Suci
Aidios• Abadi bersifat tanpa awal dan
akhir• “belenggu abadi” Yud 1:6• “kekuatan-Nya yang kekal..”
(Rm 1:20)
1 Tim 6:15-16
“….Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas
segala tuan.Dialah satu-satunya yang tidak
takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak
terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa
yang kekal! Amin.”
Mutlak: menunjuk pd Allah• Tuhan satu-satunya pemilik keabadian• Digambarkan sebagai satu-satunya pribadi yang
tidak takluk kepada maut; bersemayam dalam terang yang tak terhampiri; Seorang pun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia (1 Tim 6:16)
• Lebih dari sekadar menunjukkan keberadaan yang tidak akan berakhir kekekalan yang orisinil (asli)
• Allah adalah mata air / sumber kehidupan bagi semua “keabadian” atau “kekekalan” Ciptaan.
Allah adalah Keabadian/ Kekekalan (1 Timotius 6:16)
Allah Sumber Keabadian
Diciptakan Sempurna (segambar dan serupa dengan Allah) (Kej 1:26-27)• Kesegambaran dengan Allah tidak hanya ada dalam; Pengetahuan, kebenaran
dan kesucian asali; dalam elemen-elemen lain: intelektual, perasaan dan moralitas; tapi juga terdapat elemen lain kesegambaran Dengan Allah, yakni: KEKEKALAN
Allah Sumber Kehidupan (kekal) Manusia.(Kej 2:7) : “..TUHAN Allah membentuk
manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup…”;
Mzm 36:9 (36-10) “Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami
melihat terang.”
Kekalan manusia tidak hanya berupa keberadaan tanpa akhir; tapi juga dalam arti tidak membawa benih dan tidak berada dibawah hukum kematian.
Manusia Diciptakan Dengan Keabadian
Keabadian Manusia Pemberian Allah
Dosa = menentang Allah Allah bertindak melawannya (murka-Nya.)Dosa= Benih Kehancuran menjalar ke sendi hidup manusia • Elemen kesegambaran Dengan Allah “KEKEKALAN” rusak.• Dosa membuat manusia tak lagi abadi (spt yg Allah ingini)
“Rom 5:12 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa”
• Mati bukan hanya spiritual, tapi juga jasmani, Dampak:
Manusia terpisah dari Allah;
Tubuh (materi) kualitasnya menurun. Hidup (umur) semakin
pendek menjadi tinggal 80-an;
Dosa Merusak Kesegambaran dengan Allah
Dampak Dosa Terhadap Keabadian
• Beberapa teolog menyangkali kematian sebagai akibat dari jatuhnya manusia ke dalam dosa. Mereka berdalih keberadaan manusia sebagai makhluk bertubuh (materi), dengan sendirinya membawa bukan hanya “potensi” bisa mati, tapi pasti mati.
implikasi: manusia berada dalam kuasa kematian, sebelum jatuh dalam dosaMenyangkali keseriusan Allah terhadap dosa (Kej 3:19; 1Kor
15:21,22 )mendegradasi pesan kitab suci: “...memakan pasti mati” Kej
2:17 ; UPAH DOSA IALAH MAUT (Rm 6:23);
Dosa Mendatangkan Maut
Dampak Dosa Terhadap Keabadian
• Seperti terjebak dalam kubangan lumpur hisap, manusia tak bisa menyelamatkan diri lumpur dosa. Manusia tak mungkin keluar dari jurang maut. (band Ayub 9:30,31; Ams 20:9; Yer 2:22)
• Hanya Pribadi yang tidak berdosa; Suci yang dapat menyelamatkan manusia. Mengembalikan “kekekalan” manusia sebagai bagian dari elemen kesegambaran dengan Allah.
• Pribadi itu adalah Kristus!
Manusia Mustahil menyelamatkan Diri
Dampak Dosa Terhadap Keabadian
Tidak dikuasai
MautRoma 6:9
Kristus adalah
Keabadian1 Yoh 5:20
Kristus Membangkitk
anEf 2:6
Memberi KeabadianYohanes 10:28
Kristus dan KeabadianMemulihkan Keabadian
• Dipulihkan tidak berarti manusia tidak bisa mati “Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan
• Keabadian dalam Kesementaraan: Paradoks Keabadian: Keabadian yg terkurung waktu (Pdt. Stephen Tong)
Keabadian Progresif
Keabadian yang Dipulihkan
Perspektif Baru Mati dan Hidup• Mati bukan lagi dipandang sebagai hukuman/kutukan;
tapi fase yang harus dilewati untuk menuju kepada keabadian
“aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus --itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.” (Filipi 1:23-24) Bukan Soal Mati dan Hidup; tapi bagaimana mati dan hidup memiliki arti (makna/nilai)
MENUJU KEABADIAN“Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal…..” (Yohanes 6:27)
• Menjalani Kekinian dalam Perspektif Kekekalan:• Bekerja untuk “makanan” kekal (Yoh
6:27)• Menemukan Kairos dalam Kronos • Bertanding dlm iman yg benar dan
rebutlah (1Tim 6:12)
SEKIANwww.SLAWI.net
Top Related