Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Kata Pengantar i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 dapat diselesaikan dengan
baik, sebagaimana diamanatkan dalam Tap MPR Nomor : XI/MPR/1998 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme,
Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, dan Instruksi Presiden Nomor
7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Penyusunan LAKIP Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 ini berpedoman
pada Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 589/IX/6/Y/1999
tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003 tentang
Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Secara substantif LAKIP Kabupaten Banyuwangi merupakan sarana
pelaporan kinerja dalam rangka mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah yang menginformasikan tentang penyelenggaraan
pemerintahan, pelaksanaan kebijakan, serta pencapaian sasaran dalam
mewujudkan tujuan, misi dan visi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Selain itu, LAKIP Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 merupakan media
pertanggungjawaban kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010 – 2015,
hal ini sebagai perwujudan penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan
akuntabel, serta menciptakan Good Governance dan Clean Government. Hasil
pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kabupaten
Banyuwangi tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yakni
masyarakat, swasta dan aparat pemerintah daerah, baik dalam perumusan
kebijakan, implementasi maupun pengawasannya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Kata Pengantar ii
Akhir kata, semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja ini bermanfaat dan dapat
digunakan sebagai bahan tambahan masukan bagi pengelolaan dan penataan serta
peningkatan kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
pelayanan terhadap masyarakat.
Banyuwangi, Maret 2013
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Ikhtisar Eksekutif iii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi berupaya menyelenggarakan pemerintahan dengan berprinsip pada
pemerintahan yang baik (good governance) dan berorientasi kepada hasil (result
oriented government) sesuai dengan kewenangannya. Oleh karena itu, manajemen
pemerintahan yang perlu diimplementasikan adalah akuntabilitas kinerja.
Akuntabilitas kinerja setidaknya harus memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang
memiliki arah dan tolok ukur yang jelas atas rumusan perencanaan strategis
organisasi sehingga gambaran hasil yang ingin dicapai dalam bentuk sasaran dapat
terukur, dapat diuji dan diandalkan.
Tahun 2012 merupakan tahun kedua dalam upaya pencapaian tujuan dan
sasaran RPJMD 2010-2015, secara umum pencapaian sasaran melalui indikator-
indikator sasaran menunjukkan keberhasilan untuk mewujudkan misi dan tujuan
sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor
7 Tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015.
Dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2011 tersebut untuk mewujudkan
Visi telah ditetapkan 9 Misi yang diinstisarikan menjadi 5 Misi, 7 Tujuan dan 42
Sasaran. Berdasarkan Rencana Kerja dan Penetapan Kinerja tahun 2012, telah
ditetapkan 38 (tiga puluh delapan sasaran), dengan indikator sasaran sebanyak 275
(dua ratus tujuh puluh lima) indikator sasaran, dengan rincian sebagai berikut :
Misi I terdiri dari 1 tujuan, 4 sasaran dan 36 indikator sasaran;
Misi II terdiri dari 1 tujuan, 13 sasaran dan 75 indikator sasaran;
Misi III terdiri dari 2 tujuan, 8 sasaran dan 48 indikator sasaran;
Misi IV terdiri dari 2 tujuan, 7 sasaran dan 73 indikator sasaran;
Misi V terdiri dari 1 tujuan, 6 sasaran dan 43 indikator sasaran.
Capaian sasaran pada Misi pertama, sebanyak 34 indikator sasaran atau
94,04 % kategori baik sekali, 1 indikator sasaran atau 2,78 % kategori baik dan 1
indikator sasaran atau 2,78 % masih kurang.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Ikhtisar Eksekutif iv
Capaian Misi kedua, sebanyak 57 indikator sasaran atau 76 % kategori baik
sekali, 17 indikator sasaran atau 22,67 % kategori baik, 1 indikator sasaran atau 1,33
% kategori cukup.
Capaian Misi ketiga sebanyak 43 indikator sasaran atau 89,58 % kategori
baik sekali, 3 indikator sasaran atau 6,25 % kategori baik, 2 indikator sasaran atau
4,17 % masih kurang.
Capaian Misi keempat sebanyak 62 indikator sasaran atau 84,93 % kategori
baik sekali, 6 indikator sasaran atau 8,22 % kategori baik, 1 indikator sasaran atau
1,37 % kategori cukup dan 4 indikator sasaran atau 5,48 % masih kurang.
Sedangkan Misi kelima sebanyak 34 indikator sasaran atau 79,07 %
kategori baik sekali, 3 indikator sasaran atau 6,98 % kategori baik, 2 indikator
sasaran atau 4,65 % kategori cukup dan 4 indikator sasaran atau 9,30 % masih
kurang
Berkenaan dengan ketercapaian indikator sasaran terhadap target yang
telah ditetapkan diperoleh 91 indikator sasaran atau 33,09 % telah sesuai dengan
target, 63 indikator sasaran atau 22,91 % belum mencapai target dan 121 indikator
sasaran atau 40 % telah melampaui target. Tingkat ketercapaian indikator sasaran
dirinci sebagai berikut :
Misi pertama dengan 36 indikator sasaran diperoleh 20 indikator sasaran atau
55,56 % telah sesuai target, 5 indikator sasaran atau 13,89 % tidak mencapai
target dan 11 indikator sasaran atau 30,56 % telah melampaui target.
Misi kedua dengan 75 indikator sasaran diperoleh 10 indikator sasaran atau
13,33 % telah sesuai dengan target, 24 indikator sasaran atau 32 % tidak
mencapai target dan 41 indikator sasaran atau 54,67 % telah melampaui
target.
Misi ketiga dengan 48 indikator sasaran diperoleh 14 indikator sasaran atau
29,17 % telah sesuai dengan target, 7 indikator sasaran atau 14,58 % tidak
mencapai target dan 27 indikator sasaran atau 56,25 % telah melampaui
target.
Misi keempat dengan 73 indikator sasaran diperoleh 30 indikator sasaran atau
41,10 % telah sesuai dengan target, 18 indikator sasaran atau 24,66 % tidak
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Ikhtisar Eksekutif v
mencapai target dan 25 indikator sasaran atau 34,25 % telah melampaui
target.
Misi kelima dengan 43 indikator sasaran diperoleh 17 indikator sasaran atau
39,53 % telah sesuai dengan target, 9 indikator sasaran atau 20,93 % tidak
mencapai target dan 17 indikator sasaran atau 39,63 % telah melampaui
target.
Selanjutnya, hasil analisis pencapaian sasaran terhadap 38 sasaran
mencakup 275 indikator sasaran diketahui sebanyak 37 (tiga puluh tujuh) sasaran
atau sebanyak 97,37 % dikategorikan baik sekali dan 1 (satu) sasaran atau 2,63 %
dikategorikan baik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Daftar Isi vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i-ii
IKHTISAR EKSEKUTIF ................................................................................... iii-v
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii-x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1-5
1.2. Bidang Kewenangan ............................................................. 5-6
1.3. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB ............................................... 6-9
1.4. Aspek Strategis Kabupaten Banyuwangi .............................. 9-16
1.5. Struktur Organisasi Perangkat Daerah ................................. 16-17
BAB II RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KINERJA
2.1. Rencana Strategis Tahun 2010 – 2015 ................................. 18
a. Visi .................................................................................... 18-20
b. Misi .................................................................................... 20-22
c. Tujuan ............................................................................... 22
d. Sasaran ............................................................................ 22-32
e. Indikator Kinerja Utama .................................................... 33-41
f. Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2010 – 2015 ......... 41-43
2.2. Rencana Kinerja ................................................................... 43-44
2.3. Penetapan Kinerja ................................................................. 44-55
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Pengukuran Kinerja ............................................................... 56-65
3.2. Analisis Capaian Kinerja ........................................................ 65-106
3.3. Akuntabilitas Keuangan ......................................................... 106-116
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 117-121
LAMPIRAN :
1. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2012
2. Penetapan Kinerja Tahun 2012
3. Pengukuran Kinerja Pencapaian Sasaran RPJMD Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2010-2015
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Daftar Tabel vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. PDRB ADHK dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2009 – 2012 ............................................
7
Tabel 1.2. Jumlah Kecamatan, Desa dan Kelurahan Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2012 .......................................................
12
Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2012 .......................................................
13
Tabel 1.4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 .....................................
14
Tabel 1.5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 .....................................
14
Tabel 2.1. Hubungan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan
Daerah Kabupaten Banyuwangi ............................................. 31
Tabel 2.2 Prioritas Pembangunan Daerah .............................................. 42
Tabel 3.1. Persentase Kategori Pencapaian Indikator Sasaran .............. 59
Tabel 3.2. Ketercapaian Indikator Sasaran terhadap Target .................. 59
Tabel 3.3. Pencapaian Target Misi .......................................................... 65
Tabel 3.4. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 1 Terwujudnya Tata
Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih ..........................
65
Tabel 3.5. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 2 Meningkatnya
Kualitas Sdm Aparatur Pemerintah Daerah Yang Ditandai
oleh Meningkatnya Etos Kerja Dan Budaya Kerja Pegawai .
67
Tabel 3.6. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 3 Menguatnya
Kapasitas Kelembagaan Melalui Regulasi Yang
Konprehensif Dan Berkeadilan ............................................
68
Tabel 3.7. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 4 Meningkatnya
kesadaran dan penegakan hukum ........................................
68
Tabel 3.8. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 5 Menurunnya buta
aksara ...................................................................................
69
Tabel 3.9. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 6 Meningkatnya
partisipasi pendidikan ...........................................................
70
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Daftar Tabel viii
Tabel 3.10. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 7 Meningkatnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan .............
71
Tabel 3.11. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 8 Meningkatnya
Meningkatnya usia harapan hidup ........................................
73
Tabel 3.12. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 9 Menurunnya angka
kematian bayi .......................................................................
74
Tabel 3.13. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 10 Menurunnya
angka kematian ibu melahirkan .............................................
74
Tabel 3.14. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 11 Menurunnya anak
balita dibawah garis merah ...................................................
75
Tabel 3.15. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 12 Menurunnya
prevalensi gizi kurang pada balita .........................................
75
Tabel 3.16. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 14 Meningkatnya
peserta KB aktif ....................................................................
76
Tabel 3.17. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 13 Meningkatnya
cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan ...........................
76
Tabel 3.18. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 15 Tersedianya obat
dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan
bermanfaat serta terjangkau oleh masyarakat ......................
77
Tabel 3.19. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 16 Tersedianya
tenaga kesehatan yang cukup, berkualitas dan profesional ..
78
Tabel 3.20. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 17
Terberdayakannya masyarakat melalui keterlibatan di dalam
pelayanan kesehatan, seperti terlibat dalam Posyandu,
Polindes, dan Pos Siaga serta Poskestren ...........................
81
Tabel 3.21. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 18 Meningkatnya
daya saing daerah dan kemandirian ekonomi berbasis
pertanian ..............................................................................
81
Tabel 3.22. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 19 Meningkatkan
industri olahan dan kreatif berbasis pertanian ......................
84
Tabel 3.23. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 20
Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan
85
Tabel 3.24. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 21 Meningkatnya
investasi di daerah baik PMA maupun PMDN .......................
85
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Daftar Tabel ix
Tabel 3.25. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 22 Meningkatnya
pemanfaatan potensi pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai
Plengkung, Sukamade dan lainnya ......................................
86
Tabel 3.26. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 23 Meningkatnya
profesionalisme pengelolaan koperasi dan UMKM ................
87
Tabel 3.27. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 24 Meningkatnya
jejaring antar daerah, provinsi dan pusat serta jejaring
pelaku ekonomi ...................................................................
88
Tabel 3.28. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 25 Tersusunnya
regulasi yang berhubungan dengan kompetisi kegiatan
ekonomi di daerah ................................................................
88
Tabel 3.29. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 26 Meningkatnya
sarana informasi dan alat transportasi ...................................
90
Tabel 3.30. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 27 Meningkatnya
kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta prasarana
yang menghubungkan daerah-daerah tujuan wisata .............
91
Tabel 3.31. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 28 Meningkatnya
sarana dan prasarana penunjang pertanian .........................
91
Tabel 3.32. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 29 Meningkatnya
kuantitas dan kualitas jalan dan sarana serta prasarana
yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan ekonomi ..........
93
Tabel 3.33. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 30 Meningkatnya
prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan dalam
jumlah kualitas yang memadai ............................................
94
Tabel 3.34. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 31 Tersusunnya
dan tertatanya RTRW Kabupaten Banyuwangi secara
terpadu dan konprehensif ...................................................
97
Tabel 3.35. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 32 Meningkatnya
jumlah jalan poros desa
97
Tabel 3.36. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 33 Menurunnya
tingkat pengangguran ..........................................................
98
Tabel 3.37. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 34 Menurunnya
angka kemiskinan ................................................................
99
Tabel 3.38 Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 35 Meningkatnya
program-program pembangunan yang berbasis pada
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Daftar Tabel x
pengarusutamaan gender .................................................... 100
Tabel 3.39 Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 36 Meningkatnya
jaminan dan perlindungan sosial masyarakat ......................
102
Tabel 3.40 Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 37 Meningkatnya
peranan kelompok-kelompok dalam masyarakat di dalam
berbagai kegiatan pembangunan .......................................
103
Tabel 3.41 Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 38 Meningkatnya
upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal ............
104
Tabel 3.42. Perkembangan PAD Kabupaten Banyuwangi ..................... 109
Tabel 3.43. Perkembangan Dana Perimbangan Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2010-2012 ...............................................................
110
Tabel 3.44. Perkembangan Dana Perimbangan Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2010-2012 ...............................................................
111
Tabel 3.45. Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2010-2012 ................................................................
112
Tabel 3.46. Perkembangan Pembiayaan Kabupaten Banyuwangi Tahun
2010-2012 ...........................................................................
113
Tabel 3.47 Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2012 .......................... 114
Tabel 3.48 Realisasi Belanja Daerah Tahun 2012 .................................. 116
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Daftar Gambar xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Luas Kabupaten Banyuwangi Dibedakan Menurut
Penggunaannya ......................................................
10
Gambar 1.2. Peta Administrasi Kabupaten Banyuwangi ............... 11
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab I Pendahuluan 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semangat Reformasi Birokrasi di lingkungan pemerintahan, telah
menumbuhkembangkan perubahan etos kerja yang lebih dinamis dan strategis
menuju kearah yang lebih baik. Semangat reformasi birokrasi telah mewarnai
pendayagunaan aparatur dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintahan
berdasarkan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik (Good Governance) dengan
memperhatikan tujuan terciptanya pemerintahan yang bersih dan optimalisasi
pelayanan publik.
Agar Good Governance dapat menjadi kenyataan dan berjalan dengan
baik, maka dibutuhkan komitmen dan keterlibatan semua pihak yaitu :
Pemerintah, Swasta dan Masyarakat. Good Governance yang efektif menuntut
adanya koordinasi yang baik, serta integritas, profesional, etos kerja dan moral
yang tinggi, dengan demikian konsep Good Governance dalam penyelenggaraan
pemerintahan merupakan tantangan tersendiri.
Terwujudnya pemerintahan yang baik diera reformasi ini, merupakan
prasyarat bagi setiap instansi pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat
dalam mencapai tujuan serta cita-cita kehidupan berbangsa dan bernegara.
Untuk itu, pengembangan dan penetapan sistem pertanggungjawaban yang
tepat, jelas, terukur dan legitimate sangat diperlukan, sehingga penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna,
berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme. Selain itu, diperlukan adanya mekanisme untuk meregulasi
akuntabilitas pada setiap tingkatan instansi pemerintahan.
Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada tingkatan responsibilitas
manajerial pada setiap lingkungan dalam organisasi. Masing-masing individu
pada setiap lingkungan organisasi bertanggungjawab atas kegiatan yang
dilaksanakan di unit kerjanya kepada atasan langsungnya. Konsep inilah yang
membedakan adanya kegiatan yang terkendali (Controllable Activities) dengan
kegiatan yang tidak terkendali (Uncontrollable Activities). Kegiatan yang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab I Pendahuluan 2
terkendali merupakan kegiatan yang secara nyata dapat dikendalikan oleh
seseorang atau suatu pihak. Ini berarti, kegiatan tersebut benar-benar
direncanakan, dilaksanakan dan dinilai/dievaluasi hasilnya oleh pihak yang
berwenang.
Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan organisasi dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada Perencanaan Strategis
melalui media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Dalam
dunia birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah merupakan perwujudan
kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan
atau kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi instansi yang bersangkutan.
Sejalan dengan hal tersebut, telah ditetapkan TAP MPR Nomor
XI/MPR/1998 tentang Penyelengaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme, dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelengaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Sebagai tindak lanjut dari 2 (dua) produk hukum tersebut diterbitkan Instruksi
Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(AKIP).
Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah setiap instansi pemerintah
diminta untuk menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) sebagai perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi organisasi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan
kebijakan yang percayakan dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan melalui alat pertanggunggunawaban secara periodik setiap akhir
tahun anggaran berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai.
Selain itu, LAKIP berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan
alat pendorong terwujudnya Good Governance. Dalam perspektif yang lebih luas,
maka LAKIP berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.
Selanjutnya, bertitik tolak dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010 – 2015, Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012, Inpres Nomor
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab I Pendahuluan 3
7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa penyusunan
LAKIP Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 berisi ikhtisar pencapaian sasaran
sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja dan dokumen
perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai
pencapaian sasaran RPJMD, realisasi pencapaian indikator sasaran disertai
dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi yang menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan
pemerintahan. Realisasi yang dilaporkan dalam LAKIP ini merupakan hasil
kegiatan tahun 2012.
a. Maksud dan Tujuan
Penyusunan LAKIP Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012 ini
dimaksudkan sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan
Pemerintahan Daerah Tahun 2012. Adapun tujuannya adalah untuk :
a. Memberikan informasi mengenai capaian kinerja Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi selama Tahun Anggaran 2012;
b. Bahan evaluasi kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk
perbaikan ditahun-tahun berikutnya.
b. Dasar Hukum
Dasar hukum penyusunan LAKIP Kabupaten Banyuwangi Tahun
2012 sebagai berikut :
1. TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelengaraan Negara yang
Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang - Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
3. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),
sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Undang - Undang
Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab I Pendahuluan 4
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);
4. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1998 tentang
Penyelenggaraan Pendayagunaan Aparatur Negara;
7. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007;
9. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor
239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
10. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
Kep/135/M.PAN/9/2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
11. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun 2007 tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 4 Tahun 2009
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi
Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banyuwangi;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab I Pendahuluan 5
15. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun 2011 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2010 – 2015;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 25 Tahun 2011 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi
Tahun Anggaran 2012;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 9 Tahun 2012 tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Banyuwangi Tahun Anggaran 2012.
1.2. Bidang Kewenangan
Sebagai pelaksanaan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, Pasal 14 bahwa urusan wajib yang menjadi kewenangan
pemerintahan daerah untuk kabupaten/kota meliputi :
a. perencanaan dan pengendalian pembangunan;
b. perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang;
c. penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
d. penyediaan sarana dan prasarana umum;
e. penanganan bidang kesehatan;
f. penyelenggaraan pendidikan;
g. penanggulangan masalah sosial;
h. pelayanan bidang ketenagakerjaan;
i. fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah;
j. pengendalian lingkungan hidup;
k. pelayanan pertanahan;
l. pelayanan kependudukan, dan catatan sipil;
m. pelayanan administrasi umum pemerintahan;
n. pelayanan administrasi penanaman modal;
o. penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya; dan
p. urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.
Sedangkan urusan pemerintahan kabupaten/kota yang bersifat pilihan
meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan
potensi unggulan daerah yang bersangkutan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab I Pendahuluan 6
Berdasarkan Pasal 3 Peraturan Pemerintan Nomor 3 Tahun 2007 tentang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada
Masyarakat, dan Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, disebutkan bahwa urusan wajib yang
dilaksanakan meliputi : pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, pekerjaan umum,
penataan ruang, perencanaan pembangunan, perumahan, kepemudaan dan
olahraga, penanaman modal, koperasi dan usaha kecil dan menengah,
kependudukan dan catatan sipil, ketenagakerjaan, ketahanan pangan,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan
keluarga sejahtera, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertanahan,
kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan umum,
administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian,
pemberdayaan masyarakat dan desa, sosial, kebudayaan, statistik, kearsipan; dan
perpustakaan.
Sedangkan urusan pilihan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah
berdasarkan Peraturan Pemerintan Nomor 3 Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah
Nomor 38 Tahun 2007, meliputi : kelautan dan perikanan, pertanian, kehutanan,
energi dan sumber daya mineral, pariwisata, industri, perdagangan; dan
ketransmigrasian.
1.3. Pertumbuhan Ekonomi / PDRB
Kondisi perekonomian daerah secara makro di Kabupaten Banyuwangi
dari tahun 2009 hingga 2010 menunjukkan pergerakan yang stabil. Hal ini dapat
ditunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi yang meningkat dari tahun 2009
sebesar 5,39 persen menjadi 6,81 persen tahun 2010. Pertumbuhan ini antara
lain disebabkan intervensi pemulihan ekonomi nasional oleh Pemerintah Pusat,
dengan pengelolaan arus modal (capital inflow), nilai tukar (exchange rate),
menjaga laju inflasi di level regional, serta promosi investasi secara pesat pada
tahun 2010. Secara nasional, pertumbuhan ekonomi dapat mengalami recovery
sehingga tahun 2010 mencapai sebesar 6,1 persen, lebih tinggi dari sasaran
yang telah ditetapkan sebesar 5,0 persen.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab I Pendahuluan 7
Adapun pada tahun 2011, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Banyuwangi diprediksi stabil pada posisi 6,08-6,27 persen. Pertumbuhan ini
diprediksi merupakan kondisi stabilitas pergerakan ekonomi yang didukung
dengan peningkatan daya beli masyarakat, perluasan investasi, stimulasi belanja
pemerintah dan surplus perdagangan dalam daerah.
Perkembangan perekonomian di Kabupaten Banyuwangi dapat
ditunjukkan oleh perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Angka Dasar
Harga Konstan (PDRB ADHK). Sejak tahun 2010, PDRB ADHK Kabupaten
Banyuwangi mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2010 sebesar
Rp 11,082 triliun, meningkat menjadi Rp 11,77 triliun pada tahun 2011 dan
diprediksi pada tahun 2012 meningkat menjadi . Secara rinci dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 1.1
PDRB ADHK dan Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2009 - 2012
No
. Sektor
Realisasi Kondisi Prediksi 2012
2009 2010 2011
1 Pertanian 5.134.326,25 5.450.548,92 5.774.827 6.144.416
2 Pertambangan &
Penggalian 426.031,59 452.270,83 482.773 513.670
3 Industri Pengolahan 588.452,20 624.694,90 657.300 699.367
4 Listrik, Gas dan Air
Minum 65.685,97 69.731,56 74.436 79.200
5 Bangunan 33.470,68 35.532,13 37.758 40.175
6 Perdagangan,
Restoran & Hotel 2.511.102,45 2.665.761,00 2.873.804 3.057.728
7 Pengangkutan &
Komunikasi 451.014,23 478.792,15 506.246 538.646
8 Bank dan Lembaga
Keuangan 671.011,14 712.338,65 744.334
791.971
9 Jasa-Jasa 558.234,84 592.616,47 625.667 665.709
Total 10.439.329,31 11.082.286,61 11.777.146 12.530.883
Pertumbuhan Ekonomi 6,04 persen 6,81 persen 6,27 persen 6,20 - 6,40
persen Sumber: RKPD Kabupaten Banyuwangi 2012
Pertumbuhan ekonomi yang stabil tersebut terutama ditopang oleh sektor
perdagangan, hotel dan restoran yang mampu tumbuh rata-rata diatas 7% setiap
tahunnya. Pada tahun 2009, sektor ini memberikan kontribusi pada total PDRB
sebesar 2,5 triliun rupiah, pada tahun 2010 meningkat menjadi sebesar 2,7 triliun
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab I Pendahuluan 8
rupiah, 2,8 triliun rupiah pada tahun 2011 dan pada tahun 2012 diprediksi
mencapai 3,0 triliun rupiah.
Sementara sektor paling besar yang menopang tetap pada sektor
pertanian yang mempunyai kontribusi paling besar sejak beberapa tahun terakhir.
Namun demikian sektor ini tumbuh berada dibawah pertumbuhan ekonomi
kabupaten. Meskipun pertumbuhannya tidak signifikan namun sektor ini tetap
menjadi sektor paling dominan dengan angka tiap tahunnya mendekati 50% atau
separo nilai PDRB total Kabupaten Banyuwangi. Pada tahun 2010 sektor ini
menyumbang sebesar 5,4 triliun rupiah, pada tahun 2011 sebesar 5,7 triliun
rupiah, pada tahun 2012 diprediksikan sebesar 6,1 triliun rupiah.
Berdasarkan prediksi PDRB di atas maka diperkirakan stabilitas ekonomi
di Kabupaten Banyuwangi dalam tahun 2012 tetap dijaga dan mulai
menunjukkan kondisi peningkatan. Perkembangan diharapkan terjadi dengan
jumlah barang dan jasa yang secara fisik dihasilkan bertambah besar
dibandingkan dengan tahun 2011. Pertumbuhan yang meningkat pada tahun
2012 diharapkan menumbuhkan sektor modern seperti jasa dan manufaktur
namun tetap harus dipastikan pertumbuhan juga terjadi di sektor-sektor dimana
orang miskin bekerja.
Peningkatan PDRB di Kabupaten Banyuwangi disebabkan peningkatan
konsumsi masyarakat, belanja pemerintah, investasi, dan perdagangan antar
daerah. Di sektor investasi pada tahun 2009 terdapat penurunan modal asing
sebesar US $ 300.000 dan penanaman modal dalam negeri sebesar Rp. 130,38
miliar. Meskipun berbagai kemajuan pembangunan daerah telah dicapai pada
tahun 2010 dan pada tahun 2011 serta diprekdisikan naik pada tahun 2012,
namun masih banyak permasalahan yang harus dipecahkan dalam
pembangunan agar berbagai sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2010-
2015 yang bermuara pada tercapainya peningkatan kesejahteraan rakyat.
Kemajuan perekonomian memang sudah sangat baik. Pertumbuhan
ekonomi yang sudah dicapai terus meningkat dan cukup tinggi. Namun demikian
penyumbang dari pertumbuhan ekonomi masih terpusat pada sektor-sektor dan
wilayah-wilayah tertentu. Manfaat dari pertumbuhan ekonomi masih belum
dinikmati oleh seluruh masyarakat secara merata. Oleh sebab itu, pertumbuhan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab I Pendahuluan 9
ekonomi yang berkeadilan merupakan suatu tantangan yang harus dapat
dicarikan jalan keluarnya.
1.4. Aspek Strategis Kabupaten Banyuwangi
1. Kondisi Geografis
Secara geografis, Kabupaten Banyuwangi terletak di ujung timur
Pulau Jawa. Wilayah daratannya terdiri atas dataran tinggi berupa pegunungan
yang merupakan daerah penghasil produk perkebunan dan dataran rendah
dengan berbagai potensi produk hasil pertanian serta daerah sekitar garis
pantai yang membujur dari arah utara ke selatan yang merupakan daerah
penghasil berbagai biota laut.
Topografi wilayah daratan Kabupaten Banyuwangi bagian barat dan
utara pada umumnya merupakan pegunungan dan bagian selatan sebagian
besar merupakan dataran rendah. Tingkat kemiringan rata-rata pada wilayah
bagian barat dan utara 400, dengan rata-rata curah hujan lebih tinggi bila
dibanding dengan bagian wilayah lainnya. Daratan yang datar sebagaian besar
mempunyai tingkat kemiringan kurang dari 150, dengan rata-rata curah hujan
cukup memadai untuk ketersediaan budidaya pertanian.
Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten paling luas se-Jawa
Timur, dengan luas wilayah 5.782,50 km2. Wilayah Kabupaten Banyuwangi
sebagian besar masih merupakan daerah kawasan hutan, karena besaran
wilayah yang termasuk kawasan hutan lebih banyak kalau dibandingkan
kawasan-kawasan lainnya. Area kawasan hutan mencapai 183.396,34 ha atau
sekitar 31,72 persen; daerah persawahan sekitar 66.152 ha atau 11,44 persen
dan perkebunan dengan luas sekitar 82.143,63 ha atau 14,21 persen;
sedangkan yang dimanfaatkan sebagai daerah permukiman mencapai luas
sekitar 127.454,22 ha atau 22,04 persen. Sisanya telah dipergunakan oleh
penduduk Kabupaten Banyuwangi dengan berbagai manfaat yang ada, seperti
jalan, ladang dan lain-lainnya.
Berdasarkan data statistik, potensi lahan pertanian di Kabupaten
Banyuwangi berada dalam peringkat ketiga setelah Kabupaten Malang dan
Kabupaten Jember. Tidaklah mengherankan kalau Kabupaten Banyuwangi
menjadi salah satu lumbung pangan di Provinsi Jawa Timur. Disamping potensi
di bidang pertanian, Kabupaten Banyuwangi merupakan daerah produksi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab I Pendahuluan 10
tanaman perkebunan dan kehutanan, serta memiliki potensi untuk
dikembangkan sebagai daerah penghasil ternak yang merupakan sumber
pertumbuhan baru perekonomian rakyat. Dengan bentangan pantai yang cukup
panjang, dalam perspektif ke depan, pengembangan sumberdaya kelautan
dapat dilakukan dengan berbagai upaya intensifikasi dan diversifikasi
pengelolaan kawasan pantai dan wilayah perairan laut.
Gambar 1.1
Luas Kabupaten Banyuwangi
Dibedakan Menurut Penggunaannya
Sumber : Banyuwangi Dalam Angka 2012
Kabupaten Banyuwangi memiliki panjang garis pantai sekitar 175,8 km, serta
jumlah pulau sebanyak 15 buah. Seluruh wilayah tersebut telah memberikan manfaat
besar bagi kemajuan ekonomi penduduk Kabupaten Banyuwangi. Dataran rendah
yang terbentang luas dari selatan hingga utara di mana di dalamnya terdapat banyak
sungai yang selalu mengalir di sepanjang tahun. Di Kabupaten Banyuwangi tercatat
35 DAS, sehingga disamping dapat mengairi hamparan sawah yang sangat luas juga
berpengaruh positif terhadap tingkat kesuburan tanah.
Berdasarkan garis batas koordinatnya, posisi Kabupaten Banyuwangi terletak
antara 7 o , 43 – 80 o ,46 Lintang Selatan dan 113 o ,53 - 114 o ,38 Bujur Timur.
Hutan (31,72 %) Sawah (11,44 %)
Lain-lain (17,59 %) Ladang (2,80 %)
Perkebunan (14,21 %) Permukiman (22,04 %)
Tambak (0,31 %)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab I Pendahuluan 11
Wilayah Kabupaten Banyuwangi mempunyai ketinggian antara 25 – 100 meter di
atas permukaan air laut. Secara administratif Kabupaten Banyuwangi mempunyai
batas daerah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso.
b. Sebelah Timur : Selat Bali.
c. Sebelah Selatan : Samudera Indonesia.
d. Sebelah Barat : Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso.
Gambar 1.2
Peta Administrasi Kabupaten Banyuwangi
Wilayah Administrasi Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi terbagi atas 24
Kecamatan, 189 Desa dan 28 Kelurahan, dengan rincian sebagai berikut :
P. Watupagar
P. KarangbolongP. Lutung
P. Mustika
P. Merah
P. Bedil
P. Kalong
P. Watulayar
P. Mandi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab I Pendahuluan 12
Tabel 1.2
Jumlah Kecamatan, Desa dan Kelurahan
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
No. Kecamatan Jumlah
Desa Kelurahan
1. Pesanggaran 5 -
2. Siliragung 5 -
3. Bangorejo 7 -
4. Purwoharjo 8 -
5. Tegaldlimo 9 -
6. Muncar 10 -
7. Cluring 9 -
8. Gambiran 6 -
9. Tegalsari 6 -
10. Glenmore 7 -
11. Kalibaru 6 -
12. Genteng 5 -
13. Srono 10 -
14. Rogojampi 18 -
15. Kabat 16 -
16. Singojuruh 11 -
17. Sempu 7 -
18. Songgon 9 -
19. Glagah 8 2
20. Licin 8 -
21. Banyuwangi - 18
22. Giri 2 4
23. Kalipuro 5 4
24. Wongsorejo 12 -
JUMLAH 189 28
Sumber : Bagian Pemerintahan Setda Kab. Banyuwangi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab I Pendahuluan 13
2. Kondisi Demografis
Jumlah penduduk Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2012 mencapai
1.614.416 jiwa, dengan rincian jumlah penduduk laki – laki 799.441 jiwa dan
jumlah penduduk perempuan 814.975 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk rata –
rata 279,168 jiwa/km².
Tabel 1.3
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
No Kelompok Umur / Tahun Jumlah Prosentase
1 0 - 4 103.993 6,44
2 5 - 9 130.447 8,08
3 10 - 14 132.583 8,21
4 15 - 19 144.092 8,93
5 20 - 24 130.801 8,10
6 25 - 29 152.531 9,45
7 30 - 34 150.440 9,32
8 35 - 39 152.781 9,46
9 40 - 44 145.787 9,03
10 45 - 49 140.428 8,70
11 50 - 59 70.122 4,34
12 60 - 64 60.881 3,77
13 65 - 69 54.412 3,37
14 70 - 74 30.110 1,87
15 > 75 15.008 0,93
JUMLAH 1.614.416 100
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Banyuwangi
Penduduk Kabupaten Banyuwangi sebagian besar bermata pencaharian
bidang Pertanian / Perkebunan yang mendominasi keseluruhan jumlah
penduduk yaitu mencapai 28,06 %. Secara terperinci jumlah penduduk yang
dikelompokkan berdasarkan mata pencaharian, diuraikan dalam tabel berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab I Pendahuluan 14
Tabel 1.4
Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
No Mata Pencaharian Jumlah Prosentase
1. Belum / Tidak Bekerja 275.106 27,02
2. Mengurus Rumah Tangga 122.259 12,01
3. Pelajar / Mahasiswa 234.622 23,04
4. Pensiunan 7.030 0,69
5. Pegawai Negeri Sipil 12.233 1,20
6. TNI 1.306 0,13
7. POLRI 1.200 0,12
8. Perdagangan 44.915 4,41
9. Pertanian / Perkebunan 285.668 28,06
10. Peternakan 607 0,06
11. Nelayan / Perikanan 11.385 1,12
12. Lainya 21.773 2,14
JUMLAH 1.018.104 100
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Banyuwangi
Sedangkan menurut kelompok tingkat pendidikan masih didominasi
oleh kelompok pendidikan tingkat SD / Sederajat yaitu sebesar 493.677 atau
31,29 % dari jumlah penduduk tahun 2011 sebesar 1.577.823 jiwa, secara rinci
dapat diuraikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 1.5
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
No Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase
1. Belum / Tidak Sekolah 309.707 19,63
2. Tidak Tamat SD 282.532 17,91
3. SD / Sederajat 493.677 31,29
4. SLTP / Sederajat 258.551 16,39
5. SLTA / Sederajat 195.787 12,41
6. Diploma I / II 5.736 0,36
7. Diploma III 6.604 0,42
8. Strata I 24.280 1,54
9. Strata II 900 0,06
10. Strata III 49 0,00
Jumlah 1.577.823 100
Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Banyuwangi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab I Pendahuluan 15
Potensi penduduk tersebut, diharapkan mampu memiliki daya dukung
terhadap pelaksanaan program dalam pembangunan yang ditujukan dalam
upaya pencapaian visi dan misi Kabupaten Banyuwangi.
Berdasarkan visi dan misi Kabupaten Banyuwangi, bahwa tujuan utama
dari pembangunan di Kabupaten Banyuwangi adalah untuk meningkatkan
kemakmuran atau kesejahteraan masyarakat Banyuwangi. Tidak hanya
sejahtera melainkan juga mandiri dan berakhlak. Semua itu dilakukan melalui
dua pilar pokok yaitu peningkatan perekonomian dan kualitas sumber daya
manusia. Untuk mencapai kesejahteraan semacam itu, digunakan 4 (empat)
strategi pembangunan secara umum yaitu : pro growth, pro jop dan pro poor, pro
environtment.
1. Pro Growth berarti pembangunan diarahkan untuk mendorong pertumbuhan.
Strategi pertumbuhan tetap digunakan dengan tujuan untuk memperbesar
produk domestik. Namun demikian strategi pertumbuhan dilaksanakan secara
bersamaan dengan strategi pemerataan pembangunan melalui startegi jalur
ganda (dua track strategi). Strategis pertumbuhan dapat dilihat dari
meningkatnya PDRB dan pendapatan per kapita penduduk, namun disisi lain
terjadi ketimpangan antar wilayah dan antar penduduk. Ketimpangan ini terjadi
karena gagalnya asumsi trickle down effect sebagai mekanisme pemerataan
dalam strategi pertumbuhan ekonomi. Strategi pro growth dilaksanakan
dengan tidak mengabaikan aspek keadilan dan pemenuhan hak-hak dasar
rakyat baik dalam bidang soial ekonomi dan politik sehingga dicapai
kesejahteraan yang berkeadilan.Upaya yang dilakukan melalui sejumlah
instrumen yaitu peningkatan investasi, penciptaan iklim usaha yang kondusif,
pembangunan infrastruktur, dan pemberdayaan koperasi dan UMKM.
2. Pro job berarti pembangunan diarahkan untuk mendorong terbukanya peluang
kerja bagi angkatan kerja, khususnya tenaga terdidik (bagi lulusan sekolah
setingkat SLTA dan Perguruan Tinggi) dan tenaga terlatih. Strategi yang
dilakukan meliputi tiga langkah : 1) Perluasan kesempatan kerja berarti
mendorong berkembangnya sektor riil di Kabupaten Banyuwangi terutama
sektor pertanian, perdagangan dan jasa, industri berbasis pertanian dan
pariwisata; 2) Peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang
dapat dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, standarisasi dan sertifikasi; 3)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab I Pendahuluan 16
Menjaga iklim ketenagakerjaan melalui penataan hubungan industrial dan
perlindungan tenaga kerja.
3. Pro poor berarti pembangunan yang memiliki dimensi keberpihakan kepada
kelompok-kelompok masyarakat yang tidak beruntung atau termarjinalkan.
Strategi yang dilakukan meliputi tiga klaster sesuai dengan tingkat
kemiskinannya, yaitu : 1) Mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin,
yang diarahkan pada rumah tangga sangat miskin, miskin, dan hampir miskin;
2) Meningkatkan pendapatan dan taraf hidup kelompok masyarakat melalui
usaha dan bekerja bersama untuk mencapai keberdayaan dan
kemandiriannya; 3) Membuka akses permodalan bagi pelaku usaha mikro
dan kecil.
4. Pro environtment, diarahkan pada pengelolaan sumber daya alam yang
mengikuti prisip pengelolaan yang lestari terhadap lingkungan, sehingga tidak
mengakibatkan terjadinya pencemaran tanah, air, dan udara yang pada
gilirannya mengalami degradasi yang berakibat pada timbulnya bencana.
1.5. Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang
Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah, yang telah
ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi.
Adapun Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011 adalah sebagai berikut :
1. Sekretariat Daerah;
2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
3. Dinas Daerah (16 Dinas) : Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olah Raga,
Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Peternakan, Dinas
Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas Pekerjaan
Umum Pengairan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Perindustrian,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab I Pendahuluan 17
Perdagangan dan Pertambangan, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil,
Menengah, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Dinas Sosial,
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas
Kelautan dan Perikanan, Dinas Kesehatan, Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil dan Dinas Pendapatan.
4. Lembaga Teknis Daerah :
-Inspektorat;
-(8 Badan) : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan
Kepegawaian dan Diklat, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah,
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Badan Lingkungan Hidup;
-Kantor (2 Kantor) : Kantor Ketahanan Pangan, dan Kantor Perpustakaan,
Arsip dan Dokumentasi;
-RSUD (2 RSUD) : RSUD Blambangan dan RSUD Genteng
5. Kecamatan (24 Kecamatan) : Wongsorejo, Kalipuro, Giri, Glagah, Licin,
Banyuwangi, Kabat, Rpgojampi, Songgon, Singojuruh, Sempu, Genteng,
Glenmore, Kalibaru, Tegalsari, Srono, Muncar, Tegaldlimo, Purwoharjo,
Bangorejo, Cluring, Gambiran, Pesanggaran dan Siliragung;
6. Kelurahan (28) : Pakis, Sobo, Kebalenan, Penganjuran, Tukangkayu,
Kertosari, Karangrejo, Kepatihan, Panderejo, Singonegaran, Temenggungan,
Kampungmelayu, Kampungmandar, Lateng, Singotrunan, Pengantigan,
Sumberejo, Tamanbaru, Kalipuro, Klatak, Gombengsari, Bulusan, Banjarsari,
Bakungan, Boyolangu, Mojopanggung, Penataban dan Giri.
Khusus Satuan Polisi Pamong Praja dan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah diatur dalam Perda tersendiri, yaitu :
-Satuan Polisi Pamong Praja berdasarkan Perda Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banyuwangi;
-Badan Penanggulangan Bencana Daerah berdasarkan Perda Nomor 16 Tahun
2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Banyuwangi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 18
BAB II
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis Tahun 2010 - 2015
Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP),
perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh
instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis baik
lokal, nasional maupun global dan tetap berada dalam tatanan Sistem
Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatan
perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat
menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang
dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
RPJMD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015 merupakan Dokumen
perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan setiap lima tahun
(perencanaan jangka menengah) yang menggambarkan visi, misi, tujuan,
sasaran, strategi dan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah.
RPJMD secara sistematis mengedepankan isu-isu lokal, yang diterjemahkan
kedalam bentuk strategi kebijakan dan rencana pembangunan yang terarah,
efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara
bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan.
a. Visi
Visi berkaitan pandangan ke depan menyangkut kemana instansi
Pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara
konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. Visi merupakan
rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode
perencanaan, untuk mewujudkan sasaran yang akan dicapai dalam jangka
waktu tertentu. Jadi visi adalah suatu gambaran tentang keadaan masa
depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi
Pemerintah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 19
Berdasarkan kondisi Kabupaten Banyuwangi dewasa ini, serta
peluang, tantangan dan isu strategis yang akan dihadapi dalam 5 tahun
mendatang, pasangan H. ABDULLAH AZWAR ANAS (Bupati) – YUSUF
WIDYATMOKO (Wakil Bupati) membuat Visi Kabupaten Banyuwangi
tahun 2010-2015 sebagai berikut :
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT BANYUWANGI YANG MANDIRI,
SEJAHTERA DAN BERAKHLAK MULIA MELALUI PENINGKATAN
PEREKONOMIAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA”.
Penjelasan dari Visi sebagai berikut:
1) Kemandirian Daerah adalah kemampuan nyata pemerintah daerah dan
masyarakatnya dalam mengatur dan mengurus kepentingan
daerah/rumah tangganya sendiri menurut prakarsa dan aspirasi
masyarakatnya, termasuk di dalamnya upaya yang sungguh-sungguh
agar secara bertahap bisa mengurangi ketergantungan terhadap pihak-
pihak lain (luar) tanpa kehilangan adanya kerjasama dengan daerah-
daerah lain yang saling menguntungkan.
2) Kesejahteraan Masyarakat yang Berakhlak Mulia, ditandai oleh semakin
meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat, dan
adanya perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar pokok
manusia, seperti pangan, papan, sandang, kesehatan, pendidikan dan
lapangan kerja, yang didukung oleh infrastruktur fisik, sosial budaya
ekonomi yang memadai. Peningkatan kualitas kehidupan ini akan lebih
difokuskan pada upaya pengentasan masyarakat miskin sehingga
secara simultan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan, serta adanya iklim berusaha dan berkegiatan ekonomi
yang sehat untuk kelompok-kelompok masyarakat lainnya.
3) Perlu ditekankan disini bahwa kemajuan-kemajuan yang ingin diraih
tidak hanya sekedar kemajuan di bidang fisik dan ekonomi saja.
Kemajuan-kemajuan itu juga berkaitan dengan dimensi mental –
spiritual, keagamaan, kebudayaan dan non fisik, agar kehidupan
masyarakat benar-benar sejahtera lahir dan batin serta berakhlak mulia.
4) Peningkatan perekonomian diarahkan untuk meningkatkan
pertumbuhan perekonomian rakyat dengan mendorong secara
sungguh-sungguh simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya pertanian,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 20
industri, perdagangan dan jasa, lembaga keuangan dan koperasi, serta
pariwisata yang didukung oleh infrastruktur fisik dan non-fisik yang
memadai.
5) Untuk mempercepat program-program tersebut perlu ditingkatkan
pelayanan publik melalui optimalisasi kinerja instansi Pemerintah
Daerah yang efektif, terpadu dan berkesinambungan.
Visi Kabupaten Banyuwangi tersebut berpedoman pada Visi
Pembangunan Kabupaten Banyuwangi yang termuat dalam Rencana Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2005-2025, yaitu :
“KABUPATEN BANYUWANGI YANG RELIGIUS, SEJAHTERA DAN
MANDIRI BERBASIS AGROBISNIS DAN EKOWISATA TERPADU”, dengan
Misinya :
1. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Banyuwangi yang religius, dan
menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal;
2. Mewujudkan ketentraman dan ketertiban masyarakat;
3. Mewujudkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan SDM berasas
pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan;
4. Mewujudkan peningkatan pembangunan insfrastruktur sosial dan ekonomi
yang berkelanjutan;
5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, profesional, dan
bertanggung jawab;
6. Mewujudkan Kabupaten Banyuwangi yang mandiri berbasis agribisnis
terpadu;
7. Mewujudkan Kabupaten Banyuwangi yang mandiri berbasi ekowisata
terpadu.
b. Misi
Misi adalah perwujudan dari keinginan menyatukan langkah dan gerak
dalam mencapai visi yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan Visi pasangan
H. ABDULLAH AZWAR ANAS (Bupati) – YUSUF WIDYATMOKO (Wakil
Bupati) ditetapkan 9 (sembilan) Misi sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 21
1) Mewujudkan pemerintahan yang efektif, bersih dan demokratis melalui
penyelenggaraan pemerintahan yang profesional, aspiratif, partisipatif dan
transparan.
2) Meningkatkan kebersamaan dan kerjasama antara pemerintah, pelaku
usaha dan kelompok-kelompok masyarakat untuk mempercepat
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
3) Membangun kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dengan
mengoptimalkan sumberdaya daerah yang berpijak pada pemberdayaan
masyarakat, berkelanjutan dan aspek kelestarian lingkungan.
4) Meningkatkan sumber-sumber pendanaan dan ketepatan alokasi investasi
pembangunan melalui penciptaan iklim yang kondusif untuk
pengembangan usaha dan penciptaan lapangan kerja.
5) Mengoptimalkan ketepatan alokasi dan distribusi sumber-sumber daerah,
khususnya APBD, untuk peningkatan kesejahteraan rakyat.
6) Meningkatkan kecerdasan dan kualitas sumber daya manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
7) Meningkatkan kualitas pelayanan bidang kesehatan, pendidikan dan
sosial dasar lainnya dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta kearifan lokal.
8) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana publik dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan.
9) Mendorong terciptanya ketentraman dan ketertiban dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui pembuatan peraturan
daerah, penegakan peraturan dan pelaksanaan hukum yang berkeadilan.
Dari sembilan misi diatas dapat diintisarikan menjadi beberapa poin
penting yang saling berkaitan satu sama lain dalam upaya mewujudkan visi
yang telah ditetapkan. Intisari Misi adalah sebagai berikut:
1) Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean
governance).
2) Mewujudkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan bidang Pendidikan,
kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya.
3) Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui pertumbuhan ekonomi
yang berkualitas dan berkelanjutan berbasis kearifan lokal.
4) Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur publik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 22
5) Mewujudkan kesejahateraan masyarakat melalui optimalisasi
sumberdaya daerah berbasis pemberdayaan masyarakat,
pembangunan berkelanjutan, berkeadilan dan berwawasan lingkungan.
c. Tujuan
Tujuan merupakan implementasi dari pernyataan misi yang telah
ditentukan. Untuk mencapai visi dan misi telah ditetapkan 7 (tujuh) tujuan,
yaitu sebagai berikut :
1) Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih melalui
harmonisasi kebijakan yang komprehensif dan berkeadilan.
2) Meningkatkan pelayanan publik yang berkualitas, merata dan terjangkau
bagi seluruh masyarakat.
3) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkualitas dan merata dalam
upaya mewujudkan kemadirian ekonomi masyarakat.
4) Meningkatkan pembangunan ekonomi terintegrasi.
5) Meningkatkan ketersediaan infrastruktur publik.
6) Menurunkan kesenjangan antar wilayah khususnya dalam hal
ketersediaan sarana dan prasarana fisik.
7) Meningkatkan kesejahteraan melalui optimalisasi sumberdaya daerah
berbasis pemberdayaan masyarakat, pembangunan berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan.
d. Sasaran
Sasaran merupakan gambaran yang diinginkan melalui tindakan -
tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran merupakan
penjabaran dari tujuan organisasi.
Berdasarkan tujuan di atas, sasaran-sasaran strategis yang akan
dicapai Pemerintah Kabupaten Banyuwangi selama periode RPJMD disertai
indikator kinerja, dimana indikator kinerja ini sebagai alat ukur keberhasilan
sasaran strategis selama tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 23
.
MISI I :
Mewujudkan Tata Pemerintahan Yang Baik dan Bersih (Good and Clean Governance
Tujuan 1 :
Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih melalui Harmonisasi Kebijakan Yang
Komprehensif dan Berkeadilan
SASARAN INDIKATOR KINERJA
Sasaran Strategis 1 :
Terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang baik dan
bersih
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk
Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan
Pengelolaan arsip secara baku
Peningkatan SDM pengelola kearsipan
Tersimpannya arsip inaktif dan statis
Cakupan patroli petugas Satpol PP
Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten
Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan
Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)
Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa yang
baik
Sistim Informasi Manajemen Pemda
Rasio bayi berAkte Kelahiran
Rasio pasangan berAkte Nikah
Kepemilikan KTP
Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk
Ketersediaan database kependudukan skala provinsi
Penerapan KTP nasional berbasis NIK
Tersedianya dokumen perencanaan : RPJPD yang telah ditetapkan
dengan Perda
Tersedianya dokumen perencanaan : RPJMD yang telah ditetapkan
dengan Perda / Perkada
Tersedianya dokumen perencanaan : RKPD yang telah ditetapkan
dengan Perkada
Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD
Buku "Kabupaten dalam Angka"
Buku "PDRB Kabupaten"
Sasaran Strategis 2 :
Meningkatnya kualitas SDM
aparatur pemerintah daerah
yang ditandai oleh
meningkatnya etos kerja dan
budaya kerja pegawai
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
Sasaran Strategis 3 :
Menguatnya kapasitas
kelembagaan melalui
regulasi yang konprehensif
dan berkeadilan
Jenis, kelas, dan jumlah restoran
Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel
Lahan bersertifikat
Penyelesaian kasus tanah
Sasaran Strategis 4 :
Meningkatnya kesadaran
dan penegakan hukum
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
Kegiatan pembinaan politik daerah
Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk
Penegakan PERDA
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman,
keindahan) di Kabupaten
Angka kriminalitas
Jumlah demo
Penyelesaian izin lokasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 24
MISI II :
Mewujudkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Bidang Pendidikan, Kesehatan dan
Kebutuhan Dasar Lainnya
Tujuan 2 :
Meningkatkan Pelayanan Publik yang Berkualitas, Merata dan
Terjangkau Bagi Seluruh Masyarakat
SASARAN INDIKATOR KINERJA
Sasaran Strategis 5 :
Menurunnya angka buta
aksara
Angka melek huruf (AMH)
Angka rata-rata lama sekolah
Angka partisipasi kasar SD/MI
Angka partisipasi kasar SLTP
Angka partisipasi kasar SLTA
Angka Partisipasi Murni :
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B
Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C
Sasaran Strategis 6 :
Meningkatnya angka
partisipasi pendidikan
Pendidikan Dasar :
Angka partisipasi sekolah
Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah
Rasio guru/murid
Rasio guru/murid per kelas rata-rata
Pendidikan Menengah Pertama : (SLTP/MTs) :
Angka partisipasi sekolah
Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah
Rasio guru terhadap murid
Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata
Pendidikan Menengah Atas : (SMA/SMK/MA) :
Angka partisipasi sekolah
Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah
Rasio guru terhadap murid
Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) :
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Angka Kelulusan :
Angka Kelulusan (AL) SD/MI
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
Sasaran Strategis 7 :
Meningkatnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya
pendidikan
Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara)
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA
Jumlah perpustakaan
Jumlah pengunjung perpustakaan pertahun
Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
Sasaran Strategis 8 :
Meningkatnya kesadaran
moral peserta didik
-
Sasaran Strategis 9 :
Menurunnya angka kejahatan
bersumber dekadensi moral
-
Sasaran Strategis 9 :
Meningkatnya usia harapan
hidup
Angka usia harapan hidup
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Cakupan kunjungan bayi
BOR (Bed Occupancy rate )
AVLOS ( Average Length of Stay)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 25
BTO (Bed Turn Over)
TOI ( Turn Over Interval)
Angka Kematian > 48 jam (GDR)
Angka Kematian < 48 jam (NDR)
Sasaran Strategis 10
Menurunnya angka kematian
bayi
Angka kelangsungan hidup bayi (kematian bayi per 1000 kelahiran)
Sasaran Strategis 11
Menurunnya jumlah kematian
maternal
-
Sasaran Strategis 13
Menurunnya angka kematian
ibu melahirkan
Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup)
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
Sasaran Strategis 14
Menurunnya anak balita
dibawah garis merah
Persentase balita gizi buruk
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
Sasaran Strategis 15
Menurunnya prevalensi gizi
kurang pada balita
Rasio posyandu per satuan balita
Sasaran Strategis 16
Meningkatnya cakupan
persalinan oleh tenaga
kesehatan
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan
Sasaran Strategis 17
Meningkatnya peserta KB aktif
Rata-rata jumlah anak per keluarga
Rasio akseptor KB
Cakupan peserta KB aktif
Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I
Sasaran Strategis 18
Tersedianya obat dan
perbekalan kesehatan yang
aman, bermutu dan
bermanfaat serta terjangkau
oleh masyarakat
Cakupan puskesmas
Cakupan pembantu puskesmas
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 30.000 penduduk
Rasio Rumah Sakit per 10.000 penduduk
Sasaran Strategis 19
Tersedianya berbagai
kebijakan, pedoman dan
akses sistem informasi
kesehatan (SIK) daerah di
seluruh institusi pelayanan
kesehatan
-
Sasaran Strategis 20
Tersedianya tenaga
kesehatan yang cukup,
berkualitas dan profesional
Rasio dokter per satuan penduduk
Rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk
Rasio tenaga ahli gizi per 100.000 penduduk
Jumlah Rumah Sakit
Jumlah Puskemas, Pustu, Pusling
Jumlah Tenaga Medis
Keperawatan (perawat dan bidan)
Kefarmasian (apoteker dan ahli farmasi)
Tenaga kesehatan
Sanitarian
Ahli gizi
Rasio tenaga medis per 1000 penduduk
Rasio tenaga keperawatan per 100.000 penduduk
Rasio tenaga Kesehatan per 1000 penduduk
Sasaran Strategis 21 :
Terberdayakannya masyarakat
melalui keterlibatan di dalam
pelayanan kesehatan, seperti
terlibat dalam Posyandu,
Polindes, dan Pos Siaga serta
Poskestren
Posyandu aktif
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 26
MISI III :
Mewujudkan Daya Saing Ekonomi Daerah melalui Pertumbuhan Ekonomi
Yang Berkualitas dan Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal
Tujuan 3 :
Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas dan Merata Dalam Upaya Mewujudkan Kemandirian
Eonomi Masyarakat
SASARAN INDIKATOR KINERJA
Sasaran Strategis 22 :
Meningkatnya daya saing
daerah dan kemandirian
ekonomi berbasis pertanian
Produksi daging (Ton/Th)
Produksi telor (Ton/Th)
Produksi susu (ton/Th)
Mortalitas ternak (angka kematian ternak)
Kejadian penyakit
Jumlah Puskewan
Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB
Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB
Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar
Kontribusi sektor pertanian / perkebunan terhadap PDRB
Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB
Nilai tukar petani
Gabah
Beras (Ton)
Kesediaan pangan utama
Produksi perikanan
Konsumsi ikan
Sasaran Strategis 23 :
Meningkatkan industri olahan
dan kreatif berbasis pertanian
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
Ekspor bersih perdagangan
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB
Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor industri
Pertumbuhan industri
Sasaran Strategis 24 :
Termanfaatkannya fungsi
ekologi, ekonomi dan sosial
hutan
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
Kerusakan kawasan hutan
Sasaran Strategis 25 :
Meningkatnya investasi di
daerah baik PMA maupun
PMDN
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA)
Rasio daya serap tenaga kerja
Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB
Kenaikan / penurunan nilai realisasi PMDN (milyar rupiah)
Sasaran Strategis 26 :
Meningkatnya pemanfaatan
potensi pariwisata seperti
Kawah Ijen, Pantai
Plengkung, Sukamade dan
lainnya
Kunjungan wisata domistik
Kunjungan wisata mancanegara
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
Sasaran Strategis 27 :
Meningkatnya profesionalisme
pengelolaan koperasi dan
UMKM
Prosentase koperasi aktif (melaksanakan RAT)
Jumlah UKM non BPR/LKM UKM
Jumlah BPR / LKM
Usaha Mikro dan Kecil
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 27
MISI III :
Mewujudkan Daya Saing Ekonomi Daerah melalui Pertumbuhan Ekonomi
Yang Berkualitas dan Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal
Tujuan 4 :
Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Terintegrasi
SASARAN INDIKATOR KINERJA
Sasaran Strategis 28 :
Meningkatnya jejaring antar
daerah, provinsi dan pusat
serta jejaring pelaku ekonomi
Jenis dan jumlah bank dan cabang
Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang
Sasaran Strategis 29 :
Tersusunnya regulasi yang
berhubungan dengan
kompetisi kegiatan ekonomi di
daerah
Lama proses perjinan
Penyelesaian ijin lokasi
Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan Adiministrasi Pemerintah
Pajak daerah (milyar RP)
Retribusi Daerah (milyar RP)
Macam pajak daerah
Macam retribusi daerah
Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha
Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa
Perda ekonomi kerakyatan
MISI IV :
Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Infranstruktur Publik
Tujuan 5 :
Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur Publik
SASARAN INDIKATOR KINERJA
Sasaran Strategis 30 :
Meningkatnya sarana
informasi dan alat transportasi
Jumlah jaringan komunikasi
Jumlah surat kabar nasional / lokal
Jumlah penyiaran radio/TV lokal
Jumlah penyiaran TV lokal
Web site milik pemerintah daerah
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
Jumlah arus penumpang angkutan umum
Rasio ijin trayek
Jumlah uji kir angkutan umum
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
Angkutan darat
Kepemilikan KIR angkutan umum
Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)
Biaya pengujian kelayakan angkutan umum
Pemasangan Rambu-rambu
Sasaran Strategis 31:
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas jalan dan sarana
serta prasarana yang
menghubungkan daerah-
daerah tujuan wisata
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
Sasaran Strategis 32 :
Meningkatnya sarana dan
prasarana penunjang
pertanian
Rasio jaringan irigasi dan luas daerah irigasi
Rasio ketersediaan air dan kebutuhan air untuk irigasi dan lain
keperluan
Rasio ketersediaan air pada musim hujan dan musim kemarau
(degradasi DAS)
Rasio pemanfaatan air tanah dan air permukaan
Rasio bangunan pengamanan pantai dengan panjang pantai yang
terkenan abrasi
Rasio jumlah SDM dengan luasan baku sawah irigasi
Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi baik dan teknis
Sumber air / mata air yang dalam kondisi debit air stabil
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 28
Daur ulang sistem irigasi
Rasio Jaringan Irigasi
Persentase penduduk yang memiliki lahan
Sasaran Strategis 33 :
Meningkatnya kuantitas dan
kualitas jalan dan sarana serta
prasarana yang
menghubungkan pusat-pusat
kegiatan ekonomi
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan
Jumlah orang / barang yang terangkut angkutan umum
Jumlah orang / barang melalui dermaga / bandara / terminal per
tahun
Rasio tempat ibadah per satuan penduduk
Persentase rumah tinggal bersanitasi
Rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk
Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
Rasio rumah layak huni
Rasio permukiman layak huni
Panjang jalan dilalui Roda 4
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/ saluran
pembuangan air (minimal 1,5 m)
Sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan
rumah liar
Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat
Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik
Lingkungan Pemukiman
Pembangunan waduk, embung dan longstorege, cek dam, ground
sill
Pembangunan infrastruktur pengaman pantai dan muara sungai
MISI IV :
Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Infranstruktur Publik
Tujuan 6 :
Menurunkan Kesenjangan Antar Wilayah Khususnya Dalam Hal Ketersediaan
Sarana dan Prasarana Fisik
SASARAN INDIKATOR KINERJA
Sasaran Strategis 34 :
Meningkatnya prasarana dan
sarana pendidikan dan
kesehatan dalam jumlah
kualitas yang memadai
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik
Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi bangunan baik
Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik
Jumlah klub olahraga
Jumlah gedung olahraga
Rumah tangga pengguna air bersih
Rumah tangga pengguna listrik
Rumah tangga ber-Sanitasi
Lingkungan pemukiman kumuh
Rumah layak huni
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB
Persentase penanganan sampah
Persentase luas pemukiman yang tertata
Pencemaran status mutu air
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal
Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
Penegakan hukum lingkungan
Sumber air/mata air dalam kondisi baik/kondisi debit stabil
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 29
Sasaran Strategis 35 :
Tersusunnya dan tertatanya
RTRW Kabupaten
Banyuwangi secara terpadu
dan konprehensif
Ketaatan terhadap RTRW
Luas wilayah produktif
Luas wilayah industri
Luas wilayah kebanjiran
Luas wilayah kekeringan
Luas wilayah perkotaan
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB
Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan
Sasaran Strategis 36 :
Meningkatnya jumlah jalan
poros desa
Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman
penduduk (mimal dilalui roda 4)
MISI V :
Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Optimalisasi Sumberdaya Daerah
Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan, Berkeadilan
Dan Berwawasan Lingkungan
Tujuan 7 :
Meningkatkan Kesejahteraan melalui Optimalisasi Sumberdaya
Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan dan Berwawasan
Lingkungan
SASARAN INDIKATOR KINERJA
Sasaran Strategis 37 :
Menurunnya tingkat
pengangguran
Angka partisipasi angkatan kerja
Angka sengketa pengusaha - pekerja per tahun
Tingkat partisipasi angkatan kerja
Pencari kerja yang ditempatkan
Tingkat pengganguran terbuka
Keselamatan dan perlindungan
Perselisian buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah
Rasio ketergantungan
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
Transmigrasi swakarsa (transmigrasi umum, TSM & TU )
Sasaran Strategis 38 :
Menurunnya angka
kemiskinan
Prosentase penduduk diatas garis kemiskinan
Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik
Persentase rumah tangga (RT) yang menggunakan air bersih
Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (jt/th)
Sasaran Strategis 39 :
Meningkatnya program-
program pembangunan yang
berbasis pada
pengarusutamaan gender
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
Partisipasi perempuan di lembaga swasta
Rasio KDRT
Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur
Partisipasi angkatan kerja perempuan (Legislatif)
Partisipasi angkatan kerja perempuan (Eksekutif)
Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari
tindakan kekerasan
Sasaran Strategis 40 :
Meningkatnya jaminan dan
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti
rehabilitasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 30
perlindungan sosial
masyarakat
PMKS yang memperoleh bantuan sosial
Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
Sasaran Strategis 41 :
Meningkatnya peranan
kelompok-kelompok dalam
masyarakat di dalam berbagai
kegiatan pembangunan
Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan
masyarakat (LPM)
Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK
Kontribusi produksi kelompok tani terhadap PDRB
Cakupan bina kelompok petani
Cakupan bina kelompok nelayan
Jumlah nelayan yang dapat bantuan Pemda pada tahun
Produksi perikanan kelompok nelayan
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
Cakupan bina kelompok pengrajin
Jumlah LSM
LPM Berprestasi
PKK aktif
Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat
Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat
Sasaran Strategis 42 :
Meningkatnya upaya
pelestarian dan
pengembangan budaya lokal
Jumlah group kesenian
Jumlah gedung
Penyelenggaraan festival seni dan budaya
Sarana penyelenggaraan seni dan budaya
Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 31
Visi: Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi yang Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan Perekonomian dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Misi Tujuan Sasaran
1. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance)
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih melalui harmonisasi kebijakan yang komprehensif dan berkeadilan
1. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
2. Meningkatnya kualitas SDM aparatur pemerintah daerah yang ditandai oleh meningkatnya etos kerja dan budaya kerja pegawai;
3. Menguatnya kapasitas kelembagaan melalui regulasi yang komprehensif dan berkeadilan
4. Meningkatnya kesadaran dan penegakan hukum
2. Mewujudkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan bidang Pendidikan, kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya
2. Meningkatkan pelayanan publik yang berkualitas dan merata bagi seluruh masyarakat
5. Menurunnya angka buta aksara; 6. Meningkatnya angka partisipasi
pendidikan; 7. Meningkatnya kesadaran masyarakat
akan pentingnya pendidikan; 8. Meningkatnya kesadaran moral
peserta didik; 9. Menurunnya angka kejahatan
bersumber dekadensi moral; 10. Meningkatnya usia harapan hidup; 11. Menurunnya angka kematian bayi; 12. Menurunnya jumlah kematian
maternal; 13. Menurunnya angka kematian ibu
melahirkan; 14. Menurunnya anak balita di bawah
garis merah; 15. Menurunnya prevalensi gizi kurang
pada balita; 16. Meningkatnya cakupan persalinan
oleh tenaga kesehatan; 17. Meningkatnya peserta KB aktif; 18. Tersedianya obat dan perbekalan
kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat serta terjangkau oleh masyarakat;
19. Tersedianya berbagai kebijakan, pedoman dan akses sistem informasi kesehatan (SIK) daerah di seluruh institusi pelayanan kesehatan;
20. Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup, berkualitas dan profesional; serta
21. Terberdayakannya masyarakat melalui keterlibatan di dalam pelayanan kesehatan, seperti terlibat dalam Posyandu, Polindes, dan Pos-siaga serta Poskestren.
3. Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan berbasis kearifan lokal
3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkualitas dan merata dalam upaya mewujudkan kemadirian ekonomi masyarakat
4. Meningkatkan pembangunan ekonomi terintegrasi
22. Meningkatnya daya saing daerah dan kemandirian ekonomi berbasis pertanian;
23. Meningkatkan industri olahan yang inovatif dan kreatif berbasis pertanian;
24. Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan;
25. Meningkatnya investasi di daerah baik PMA maupun PMDN;
26. Meningkatnya pemanfaatan potensi pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai Plengkung, Sukamade dan lainnya;
27. Meningkatnya profesionalisme pengelolaan Koperasi dan UMKM;
28. Meningkatnya jejaring kekuatan ekonomi antar kabupaten, provinsi
Tabel. 2.1.
Hubungan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah
Kabupaten Banyuwangi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 32
dan nasional serta jejaring pelaku ekonomi; serta
29. Tersusunnyaregulasi penguatan ekonomi kerakyatan.
4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur publik
5. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur publik
6. Menurunkan kesenjangan
antar wilayah khususnya dalam hal ketersediaan sarana dan prasarana fisik
30. Meningkatnya sarana informasi dan alat transportasi;
31. Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan daerah-daerah tujuan wisata;
32. Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang pertanian;
33. Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan ekonomi;
34. Meningkatnya prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan dalam jumlah dan kualitas yang memadai;
35. Tersusun dan tertatanya RTRW Kabupaten Banyuwangi secara terpadu dan komprehensif; serta
36. Meningkatnya jumlah jalan poros desa.
5. Mewujudkan kesejahateraan masyarakat melalui optimalisasi sumberdaya daerah berbasis pemberdayaan masyarakat, pembangunan berkelanjutan, berkeadilan dan berwawasan lingkungan
7. Meningkatkan kesejahteraan melalui optimalisasi sumberdaya daerah berbasis pemberdayaan masyarakat, pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
37. Menurunnya tingkat pengangguran; 38. Menurunnya angka kemiskinan; 39. Meningkatnya program-program
pembangunan yang berbasis pada pengarusutamaan gender;
40. Meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial masyarakat;
41. Meningkatnya peranan kelompok-kelompok dalam masyarakat di dalam berbagai kegiatan pembangunan; serta
42. Meningkatnya upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 33
e. Indikator Kinerja Utama (IKU)
Indikator Kinerja Utama (IKU) digunakan sebagai ukuran keberhasilan
dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi. IKU Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi mengacu pada Indikator Kinerja Daerah dan Indikator Kinerja
Prioritas Pembangunan Daerah yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten
Banyuwangi 2010-2015, sebagai berikut :
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
1. Terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang baik
dan bersih
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk
Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan
Pengelolaan arsip secara baku
Peningkatan SDM pengelola kearsipan
Tersimpannya arsip inaktif dan statis
Cakupan patroli petugas Satpol PP
Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten
Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan
Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)
Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa
yang baik
Sistim Informasi Manajemen Pemda
Rasio bayi berAkte Kelahiran
Rasio pasangan berAkte Nikah
Kepemilikan KTP
Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk
Ketersediaan database kependudukan skala provinsi
Penerapan KTP nasional berbasis NIK
Tersedianya dokumen perencanaan : RPJPD yang telah
ditetapkan dengan Perda
Tersedianya dokumen perencanaan : RPJMD yang telah
ditetapkan dengan Perda / Perkada
Tersedianya dokumen perencanaan : RKPD yang telah
ditetapkan dengan Perkada
Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD
Buku "Kabupaten dalam Angka"
Buku "PDRB Kabupaten"
Tingkat efektifitas anggaran *
Tingkat Efisiensi Anggaran *
Jumlah Perda yang diselesaikan *
2. Meningkatnya kualitas
SDM aparatur
pemerintah daerah yang
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
% Jumlah keluhan masyarakat *
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 34
ditandai oleh
meningkatnya etos kerja
dan budaya kerja
pegawai
3. Menguatnya kapasitas
kelembagaan melalui
regulasi yang
konprehensif dan
berkeadilan
Jenis, kelas, dan jumlah restoran
Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel
Lahan bersertifikat
Penyelesaian kasus tanah
4. Meningkatnya kesadaran
dan penegakan hukum
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
Kegiatan pembinaan politik daerah
Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk
Penegakan PERDA
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban,
ketentraman, keindahan) di Kabupaten
Angka kriminalitas
Jumlah demo
Penyelesaian izin lokasi
5. Menurunnya angka buta
aksara
Angka melek huruf (AMH) *
Angka rata-rata lama sekolah
Angka partisipasi kasar SD/MI
Angka partisipasi kasar SLTP
Angka partisipasi kasar SLTA
Angka Partisipasi Murni :
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A *
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B *
Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C
6. Meningkatnya angka
partisipasi pendidikan
Pendidikan Dasar :
Angka partisipasi sekolah
Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah
Rasio guru/murid
Rasio guru/murid per kelas rata-rata
Pendidikan Menengah Pertama : (SLTP/MTs)
Angka partisipasi sekolah
Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah
Rasio guru terhadap murid
Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata
Pendidikan Menengah Atas : (SMA/SMK/MA)
Angka partisipasi sekolah
Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 35
Rasio guru terhadap murid
Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) :
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Angka Kelulusan :
Angka Kelulusan (AL) SD/MI
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
7. Meningkatnya kesadaran
masyarakat akan
pentingnya pendidikan
Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta
aksara)
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA
Jumlah perpustakaan
Jumlah pengunjung perpustakaan pertahun
Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
8 Meningkatnya usia
harapan hidup
Angka usia harapan hidup *
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization
(UCI) *
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
DBD
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat
miskin
Cakupan kunjungan bayi *
BOR (Bed Occupancy rate ) *
AVLOS ( Average Length of Stay)
BTO (Bed Turn Over)
TOI ( Turn Over Interval)
Angka Kematian > 48 jam (GDR)
Angka Kematian < 48 jam (NDR)
9 Menurunnya angka
kematian bayi
Angka kelangsungan hidup bayi (kematian bayi per 1000
kelahiran) *
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 36
10 Menurunnya angka
kematian ibu melahirkan
Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran
hidup)
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani *
11 Menurunnya anak balita
dibawah garis merah
Persentase balita gizi buruk *
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
12 Menurunnya prevalensi
gizi kurang pada balita
Rasio posyandu per satuan balita
13 Meningkatnya cakupan
persalinan oleh tenaga
kesehatan
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi kebidanan
14 Meningkatnya peserta
KB aktif
Rata-rata jumlah anak per keluarga
Rasio akseptor KB
Cakupan peserta KB aktif
Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I
15 Tersedianya obat dan
perbekalan kesehatan
yang aman, bermutu dan
bermanfaat serta
terjangkau oleh
masyarakat
Cakupan puskesmas *
Cakupan pembantu puskesmas
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 30.000 penduduk
Rasio Rumah Sakit per 10.000 penduduk
16 Tersedianya tenaga
kesehatan yang cukup,
berkualitas dan
profesional
Rasio dokter per satuan penduduk
Rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk
Rasio tenaga ahli gizi per 100.000 penduduk
Jumlah Rumah Sakit
Jumlah Puskemas, Pustu, Pusling *
Jumlah Poliklinik *
Jumlah Tenaga Medis
Keperawatan (perawat dan bidan)
Kefarmasian (apoteker dan ahli farmasi)
Tenaga kesehatan
Sanitarian
Ahli gizi
Rasio tenaga medis per 1000 penduduk
Rasio tenaga keperawatan per 100.000 penduduk
Rasio tenaga Kesehatan per 1000 penduduk
17 Terberdayakannya
masyarakat melalui
keterlibatan di dalam
pelayanan kesehatan,
Posyandu aktif
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 37
seperti terlibat dalam
Posyandu, Polindes, dan
Pos Siaga serta
Poskestren
18 Meningkatnya daya saing
daerah dan kemandirian
ekonomi berbasis
pertanian
Produksi daging (Ton/Th) *
Produksi telor (Ton/Th) *
Produksi susu (ton/Th) *
Mortalitas ternak (angka kematian ternak)
Kejadian penyakit
Jumlah Puskewan
Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB
Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB
Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per
hektar
Kontribusi sektor pertanian / perkebunan terhadap PDRB
Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap
PDRB
Nilai tukar petani *
Gabah
Beras (Ton)
Kesediaan pangan utama
Produksi perikanan *
Konsumsi ikan *
19 Meningkatkan industri
olahan dan kreatif
berbasis pertanian
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
Ekspor bersih perdagangan
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB
Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor
industri *
Pertumbuhan industri
20 Termanfaatkannya fungsi
ekologi, ekonomi dan
sosial hutan
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis *
Kerusakan kawasan hutan
21 Meningkatnya investasi
di daerah baik PMA
maupun PMDN
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) *
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA) *
Rasio daya serap tenaga kerja *
Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB
Kenaikan / penurunan nilai realisasi PMDN (milyar rupiah)*
22 Meningkatnya
pemanfaatan potensi
pariwisata seperti Kawah
Ijen, Pantai Plengkung,
Sukamade dan lainnya
Kunjungan wisata domistik *
Kunjungan wisata mancanegara *
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
23 Meningkatnya
profesionalisme
pengelolaan koperasi
dan UMKM
Prosentase koperasi aktif (melaksanakan RAT) *
Jumlah UKM non BPR/LKM UKM 8
Jumlah BPR / LKM
Usaha Mikro dan Kecil
24 Meningkatnya jejaring
antar daerah, provinsi
dan pusat serta jejaring
pelaku ekonomi
Jenis dan jumlah bank dan cabang
Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang
Kontribusi (pertumbuhan) sektoral :
Perdagangan, restoran dan hotel *
Ekspor bersih perdagangan *
Cakupan bina kelompok perdagangan / usaha informal *
25 Tersusunnya regulasi
yang berhubungan
dengan kompetisi
kegiatan ekonomi di
daerah
Lama proses perijinan
Penyelesaian ijin lokasi
Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan Adiministrasi
Pemerintah
Pajak daerah (milyar RP)
Retribusi Daerah (milyar RP)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 38
Macam pajak daerah
Macam retribusi daerah
Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha
Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa
Perda ekonomi kerakyatan *
26 Meningkatnya sarana
informasi dan alat
transportasi
Jumlah jaringan komunikasi
Jumlah surat kabar nasional / lokal
Jumlah penyiaran radio/TV lokal
Jumlah penyiaran TV lokal
Web site milik pemerintah daerah
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik *
Jumlah arus penumpang angkutan umum *
Rasio ijin trayek *
Jumlah uji kir angkutan umum *
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis *
Angkutan darat *
Kepemilikan KIR angkutan umum *
Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) *
Biaya pengujian kelayakan angkutan umum *
Pemasangan Rambu-rambu *
27 Meningkatnya kualitas
dan kuantitas jalan dan
sarana serta prasarana
yang menghubungkan
daerah-daerah tujuan
wisata
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik *
28 Meningkatnya sarana
dan prasarana penunjang
pertanian
Rasio jaringan irigasi dan luas daerah irigasi
Rasio ketersediaan air dan kebutuhan air untuk irigasi dan
lain keperluan
Rasio ketersediaan air pada musim hujan dan musim
kemarau (degradasi DAS)
Rasio pemanfaatan air tanah dan air permukaan
Rasio bangunan pengamanan pantai dengan panjang pantai
yang terkenan abrasi
Rasio jumlah SDM dengan luasan baku sawah irigasi
Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi baik dan teknis
Sumber air / mata air yang dalam kondisi debit air stabil
Daur ulang sistem irigasi
Rasio Jaringan Irigasi
Persentase penduduk yang memiliki lahan
29 Meningkatnya kuantitas
dan kualitas jalan dan
sarana serta prasarana
yang menghubungkan
pusat-pusat kegiatan
ekonomi
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan
Jumlah orang / barang yang terangkut angkutan umum
Jumlah orang / barang melalui dermaga / bandara / terminal
per tahun
Rasio tempat ibadah per satuan penduduk
Persentase rumah tinggal bersanitasi
Rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk
Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan
penduduk
Rasio rumah layak huni
Rasio permukiman layak huni
Panjang jalan dilalui Roda 4
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 39
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/ saluran
pembuangan air (minimal 1,5 m) *
Sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau
bangunan rumah liar *
Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak
tersumbat *
Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik
Lingkungan Pemukiman
Pembangunan waduk, embung dan longstorege, cek dam,
ground sill
Pembangunan infrastruktur pengaman pantai dan muara
sungai
30 Meningkatnya prasarana
dan sarana pendidikan
dan kesehatan dalam
jumlah kualitas yang
memadai
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik
Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi bangunan baik
Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik
Jumlah klub olahraga
Jumlah gedung olahraga
Rumah tangga pengguna air bersih
Rumah tangga pengguna listrik
Rumah tangga ber-Sanitasi
Lingkungan pemukiman kumuh
Rumah layak huni
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber
HPL/HGB
Persentase penanganan sampah *
Persentase luas pemukiman yang tertata *
Pencemaran status mutu air *
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber
mata air *
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal *
Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk*
Penegakan hukum lingkungan *
Sumber air/mata air dalam kondisi baik/kondisi debit stabil*
31 Tersusunnya dan
tertatanya RTRW
Kabupaten Banyuwangi
secara terpadu dan
konprehensif
Ketaatan terhadap RTRW
Luas wilayah produktif
Luas wilayah industri
Luas wilayah kebanjiran
Luas wilayah kekeringan
Luas wilayah perkotaan
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber
HPL/HGB
Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan
32 Meningkatnya jumlah
jalan poros desa
Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan
pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4)
33 Menurunnya tingkat
pengangguran
Angka partisipasi angkatan kerja
Angka sengketa pengusaha - pekerja per tahun
Tingkat partisipasi angkatan kerja
Pencari kerja yang ditempatkan
Tingkat pengganguran terbuka *
Keselamatan dan perlindungan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 40
Perselisian buruh dan pengusaha terhadap kebijakan
pemerintah
Rasio ketergantungan
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
Transmigrasi swakarsa (transmigrasi umum, TSM & TU )
34 Menurunnya angka
kemiskinan
Prosentase penduduk diatas garis kemiskinan
Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik
Persentase rumah tangga (RT) yang menggunakan air
bersih
Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (jt/th)
35 Meningkatnya program-
program pembangunan
yang berbasis pada
pengarusutamaan
gender
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
Partisipasi perempuan di lembaga swasta
Rasio KDRT *
Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur *
Partisipasi angkatan kerja perempuan (Legislatif) *
Partisipasi angkatan kerja perempuan (Eksekutif) *
Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak
dari tindakan kekerasan *
36 Meningkatnya jaminan
dan perlindungan sosial
masyarakat
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti
rehabilitasi
PMKS yang memperoleh bantuan sosial
Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
Penurunan PMKS *
Prosentase penduduk mempunyai jaminan sosial *
37 Meningkatnya peranan
kelompok-kelompok
dalam masyarakat di
dalam berbagai kegiatan
pembangunan
Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan
masyarakat (LPM) *
Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK *
Kontribusi produksi kelompok tani terhadap PDRB
Cakupan bina kelompok petani
Cakupan bina kelompok nelayan
Jumlah nelayan yang dapat bantuan Pemda pada tahun
Produksi perikanan kelompok nelayan
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
Cakupan bina kelompok pengrajin
Jumlah LSM
LPM Berprestasi
PKK aktif
Posyandu aktif *
Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan
masyarakat
Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat
38 Meningkatnya upaya
pelestarian dan
pengembangan budaya
lokal
Jumlah group kesenian
Jumlah gedung
Penyelenggaraan festival seni dan budaya *
Sarana penyelenggaraan seni dan budaya *
Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan *
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 41
f. Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2012
Tantangan yang dihadapi pada tahun 2012 adalah terutama
menyangkut peningkatan kesejahtaraan yaitu kemiskinan, pengangguran dan
daerah tertinggal. Untuk mengatasi hal itu perlu dibuka kesempatan kepada
seluruh anggota masyarakat untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam
proses pertumbuhan ekonomi. Namun, kebijakan ini perlu disertai dengan
kebijakan yang berpihak pada masyarakat yang lemah dan tertinggal
(affirmative policy) guna mengurangi kesenjangan kesejahteraan di
masyarakat. Sehingga strategi pembangunan yang dipilih adalah
pembangunan yang inklusif dan berkeadilan dirumuskan dengan tema
“Percepatan Dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi Yang Inklusif Dan
Berkeadilan Bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat.”
Adapun di Provinsi Jawa Timur, berdasarkan hasil evaluasi, isu
strategis, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan,
serta dalam rangka pencapaian sasaran prioritas pembangunan tahun 2012,
maka telah menetapkan tema “Pemerataan Pembangunan Dan Percepatan
Pertumbuhan Ekonomi Yang Didukung Pemantapan Tata Kelola
Kepemerintahan Dalam Rangka Mewujudkan Kemakmuran Yang Lebih
Baik.”
Berdasarkan tema dan analisis kondisi Kabupaten Banyuwangi pada
tahun-tahun sebelumnya, serta tantangan yang dihadapi pada tahun 2012,
maka ditetapkan tema pembangunan daerah pada RKPD tahun 2012
“Menggerakkan Pembangunan Daerah Untuk Percepatan Pertumbuhan
Ekonomi Dan Pengurangan Disparitas Wilayah.” Maksud dari tema ini
adalah :
1. Peningkatan kesejahteraan yang menjadi tujuan pembangunan daerah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012, dicapai dengan cara menggerakkan
seluruh pelaku pembangunan daerah guna percepatan pertumbuhan
ekonomi dan peningkatan produk domestik regional bruto. Hal ini selaras
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 42
dengan tema pembangunan nasional dan tema pembangunan Provinsi
Jawa Timur yaitu percepatan dan perluasan pertumbuhan ekonomi.
2. Upaya percepatan pertumbuhan ekonomi, juga dapat memberikan
dampak adanya disparitas atau kesenjangan antar wilayah. Untuk itu
upaya percepatan pertumbuhan ekonomi harus disinergikan dengan
pengurangan kesenjangan antar wilayah, antar kecamatan maupun antar
desa/kelurahan, mengingat setiap warga Kabupaten Banyuwangi
mempunyai hak yang sama untuk menikmati hasil-hasil pembangunan
serta mempunyai hak yang sama untuk berpartisipasi dalam proses
pembangunan daerah.
Tabel 2.2.
Prioritas Pembangunan Daerah
Prioritas Tahun Rencana (RPJMD)
Tahun 2010-2015
Prioritas Pembangunan Daerah
Tahun 2012
1. Pengentasan kemiskinan dan
pengangguran;
2. Peningkatan akses dan kualitas
pendidikan yang bermoral dan berakhlak;
3. Peningkatan akses dan kualitas
kesehatan;
4. Revitalisasi sektor pertanian;
5. Pengembangan pariwisata berbasis
kearifan lokal;
6. Peningkatan daya saing koperasi, usaha
mikro, kecil dan menengah berbasis
kelompok dan kluster;
7. Pengembangan industri olahan dan kreatif
berbasis pertanian;
8. Peningkatan investasi;
9. Pemberdayaan kelompok masyarakat;
10. Pengembangan perlindungan dan jaminan
sosial;
11. Pengembangan infrastruktur dan tata
ruang;
12. Peningkatan akses transportasi dan
informasi;
13. Rehabilitasi lahan dan hutan;
14. Pelestarian dan pengembangan budaya
lokal;
15. Pengarusutamaan jender dan perlindungan
1. Pengentasan kemiskinan dan
pengangguran;
2. Peningkatan akses dan kualitas
pendidikan yang bermoral dan berakhlak;
3. Peningkatan akses dan kualitas
kesehatan;
4. Revitalisasi sektor pertanian;
5. Pengembangan pariwisata berbasis
kearifan lokal;
6. Peningkatan daya saing koperasi, usaha
mikro, kecil dan menengah berbasis
kelompok dan kluster;
7. Pengembangan industri olahan dan
kreatif berbasis pertanian;
8. Peningkatan investasi;
9. Pemberdayaan kelompok masyarakat;
10. Pengembangan perlindungan dan
jaminan sosial;
11. Pengembangan infrastruktur dan tata
ruang;
12. Peningkatan akses transportasi dan
informasi;
13. Rehabilitasi lahan dan hutan;
14. Pelestarian dan pengembangan budaya
lokal;
15. Pengarusutamaan jender dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 43
anak.
16. Peningkatan kesadaran hukum;
17. Penguatan regulasi ekonomi kerakyatan;
18. Pengembangan jejaring kekuatan-
kekuatan ekonomi antar daerah, provinsi
dan pusat;
19. Peningkatan kapasitas birokrasi dan
kualitas pelayanan publik;
20. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang
baik dan efektif;
perlindungan anak.
16. Peningkatan kesadaran hukum;
17. Penguatan regulasi ekonomi kerakyatan;
18. Pengembangan jejaring kekuatan-
kekuatan ekonomi antar daerah, provinsi
dan pusat;
19. Peningkatan kapasitas birokrasi dan
kualitas pelayanan publik;
20. Peningkatan tata kelola pemerintahan
yang baik dan efektif;
2.2. Rencana Kinerja
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan Rencana Kinerja
sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam
Rencana Strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui
berbagai kegiatan tahunan. Penyusunan Rencana Kinerja dilaksanakan seiring
dengan agenda penyusunan dari kebijakan anggaran serta merupakan
komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Di dalam
Rencana Kinerja ditetapkan Rencana Capaian Kinerja Tahunan untuk seluruh
indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan melalui Penetapan
Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012.
Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang
ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, Indikator Kinerja Sasaran, dan
Rencana Capaiannya. Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif
yang menggambarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Rencana Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tahun 2012 (ada
dilampiran LAKIP ini).
2.3. Penetapan Kinerja
Penetapan kinerja merupakan amanat Intruksi Presiden Nomor 5 Tahun
2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi dan Peraturan Menteri
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 44
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29
Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan
terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan
sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus Penetapan Kinerja antara lain
adalah untuk : meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur,
sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi
amanah; sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan
dan sasaran organisasi; menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi
kinerja aparatur; dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan
sanksi.
Adapun Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun
2012 adalah sebagai berikut :
Sasaran Strategis 1
Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk % 1 : 0,84
Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk % 51,24
Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan Buah 80
Pengelolaan arsip secara baku % 40
Peningkatan SDM pengelola kearsipan % 80
Tersimpannya arsip inaktif dan statis % 35
Cakupan patroli petugas Satpol PP Kegiatan 144
Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten % 0,0009
Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan
Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) % 80
Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan desa
yang baik % 93
Sistim Informasi Manajemen Pemda Sistim 9
Rasio bayi berAkte Kelahiran % 46
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 45
Rasio pasangan berAkte Nikah % 0,164
Kepemilikan KTP % 85,71
Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk % 8,03
Ketersediaan database kependudukan skala provinsi Ada / Tidak SIAK 2010
Penerapan KTP nasional berbasis NIK Sudah / Belum Sudah
Tersedianya dokumen perencanaan : RPJPD yang telah
ditetapkan dengan Perda Dokumen Tersedia
Tersedianya dokumen perencanaan : RPJMD yang telah
ditetapkan dengan Perda / Perkada Dokumen Tersedia
Tersedianya dokumen perencanaan : RKPD yang telah
ditetapkan dengan Perkada Dokumen Tersedia
Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD Dokumen Tersedia
Buku "Kabupaten dalam Angka" Ada / Tidak Ada
Buku "PDRB Kabupaten" Ada / Tidak Ada
Sasaran Strategis 2
Meningkatnya Kualitas Sdm Aparatur Pemerintah Daerah Yang Ditandai oleh Meningkatnya Etos Kerja
Dan Budaya Kerja Pegawai
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
% 78
Sasaran Strategis 3
Menguatnya Kapasitas Kelembagaan Melalui Regulasi Yang Konprehensif Dan Berkeadilan
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Jenis, kelas, dan jumlah restoran Restoran 59
Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel Penginapan /
Hotel
62
Lahan bersertifikat % 13
Penyelesaian kasus tanah
% 100
Sasaran Strategis 4
Meningkatnya kesadaran dan penegakan hukum
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP % 60
Kegiatan pembinaan politik daerah % 60
Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk % 1 : 1,16
Penegakan PERDA % 91
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban,
ketentraman, keindahan) di Kabupaten % 87
Angka kriminalitas Kasus 722
Jumlah demo Kali 4
Penyelesaian izin lokasi % 97,7
Sasaran Strategis 5
Menurunnya angka buta aksara
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Angka melek huruf (AMH) % 98,45-98,23
Angka rata-rata lama sekolah % 7,25
Angka partisipasi kasar SD/MI % 108,66
Angka partisipasi kasar SLTP % 96,99
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 46
Angka partisipasi kasar SLTA % 60,29
Angka Partisipasi Murni :
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A % 97,92
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B % 73,58
Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C % 44,32
Sasaran Strategis 6
Meningkatnya angka partisipasi pendidikan
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Pendidikan Dasar :
Angka partisipasi sekolah % 100
Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah % 96,76
Rasio guru/murid % 15,32
Rasio guru/murid per kelas rata-rata % 23,59
Pendidikan Menengah Pertama : (SLTP/MTs)
Angka partisipasi sekolah % 93,69
Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia
sekolah
% 96,76
Rasio guru terhadap murid % 15,43
Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata
% 38,06
Pendidikan Menengah Atas : (SMA/SMK/MA)
Angka partisipasi sekolah % 77,04
Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia
sekolah
% 52,01
Rasio guru terhadap murid % 15,24
Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata
% 38,06
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) :
Angka Kelulusan :
Angka Kelulusan (AL) SD/MI % 99,75
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs % 96,18
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA % 95,78
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs % 99,69
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA % 88,74
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
% 85,92
Sasaran Strategis 7
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta
aksara)
% 99,86
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI % 0,04
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs % 0,49
Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA % 1,29
Jumlah perpustakaan % 1
Jumlah pengunjung perpustakaan pertahun % 57.653
Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah % 58.610
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 47
Sasaran Strategis 8
Meningkatnya usia harapan hidup
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Angka usia harapan hidup Th 67,0-67,50
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization
(UCI)
% 90
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
DBD
% 100
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat
miskin
% 15
Cakupan kunjungan bayi % 86
BOR (Bed Occupancy rate ) % 60
AVLOS ( Average Length of Stay) Hari 9
BTO (Bed Turn Over) Kali 50
TOI ( Turn Over Interval) hari 4
Angka Kematian > 48 jam (GDR) per mile
(‰)
45
Angka Kematian < 48 jam (NDR)
per mile
(‰)
70
Sasaran Strategis 9
Menurunnya angka kematian bayi
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Angka kelangsungan hidup bayi (kematian bayi per 1000
kelahiran)
% 30
Sasaran Strategis 10
Menurunnya angka kematian ibu melahirkan
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran
hidup)
% 70
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
% 81
Sasaran Strategis 11
Menurunnya anak balita dibawah garis merah
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Persentase balita gizi buruk % ≤ 5
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
% 100
Sasaran Strategis 12
Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Rasio posyandu per satuan balita
% 1,95
Sasaran Strategis 13
Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 48
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi kebidanan
% 95,4
Sasaran Strategis 14
Meningkatnya peserta KB aktif
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Rata-rata jumlah anak per keluarga orang 2
Rasio akseptor KB % 0,72
Cakupan peserta KB aktif % 72,8
Keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I
% 41,6
Sasaran Strategis 15
Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat serta terjangkau oleh
masyarakat
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Cakupan puskesmas
%
100
Cakupan pembantu puskesmas % 48,39
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 30.000 penduduk % 142,18
Rasio Rumah Sakit per 10.000 penduduk
% 1:14,53
Sasaran Strategis 16
Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup, berkualitas dan profesional
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Rasio dokter per satuan penduduk % 7,45
Rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk % 2,19
Rasio tenaga ahli gizi per 100.000 penduduk % 2,31
Jumlah Rumah Sakit RS 11
Jumlah Puskemas, Pustu, Pusling Puskesmas,
Pustu, Pusling
216
Jumlah Tenaga Medis Orang 250
Keperawatan (perawat dan bidan) Orang 1.250
Kefarmasian (apoteker dan ahli farmasi) Orang 37
Tenaga kesehatan Orang 60
Sanitarian Orang 31
Ahli gizi Orang 37
Rasio tenaga medis per 1000 penduduk % 15,64
Rasio tenaga keperawatan per 100.000 penduduk % 44,05
Rasio tenaga Kesehatan per 1000 penduduk
% 3,75
Sasaran Strategis 17
Terberdayakannya masyarakat melalui keterlibatan di dalam
pelayanan kesehatan, seperti terlibat dalam Posyandu, Polindes, dan Pos Siaga serta Poskestren
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 49
Posyandu aktif % 100
Sasaran Strategis 18
Meningkatnya daya saing daerah dan kemandirian
ekonomi berbasis pertanian
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Produksi daging (Ton/Th) Ton 5.674
Produksi telor (Ton/Th) Ton 9.389
Produksi susu (ton/Th) Ton 424.706
Mortalitas ternak (angka kematian ternak) % 0,5
Kejadian penyakit % 5,8
Jumlah Puskewan Puskewan\ 8
Kontribusi sektor peternakan terhadap PDRB % 7,63
Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB % 1,07
Produktifitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya
per hektar Kw/hektar 65,03
Kontribusi sektor pertanian / perkebunan terhadap PDRB % 49,27
Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap
PDRB % 9,05
Nilai tukar petani % 110,65
Gabah Ton 833.572
Beras (Ton) Ton 502.122
Kesediaan pangan utama % 305,28
Produksi perikanan Ton 60.810
Konsumsi ikan % 29,6
Sasaran Strategis 19
Meningkatkan industri olahan dan kreatif berbasis pertanian
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB % 23,81
Ekspor bersih perdagangan Rp. 17.162.308
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB % 5,68
Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor
industri
% 6,0
Pertumbuhan industri
% 4,85
Sasaran Strategis 20
Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis % 1,05
Kerusakan kawasan hutan
% 0,04
Sasaran Strategis 21
Meningkatnya investasi di daerah baik PMA
maupun PMDN
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Investor 1
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA) 50
Rasio daya serap tenaga kerja Orang 238
Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB % 4,04
Kenaikan / penurunan nilai realisasi PMDN (milyar rupiah) Rp. 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 50
Sasaran Strategis 22
Meningkatnya pemanfaatan potensi pariwisata seperti
Kawah Ijen, Pantai Plengkung, Sukamade dan lainnya
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Kunjungan wisata domistik Orang 786.114
Kunjungan wisata mancanegara Orang 20.437
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB % 3,71
Sasaran Strategis 23
Meningkatnya profesionalisme pengelolaan koperasi
dan UMKM
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Prosentase koperasi aktif (melaksanakan RAT) % 79,9
Jumlah UKM non BPR/LKM UKM UKM 21.000
Jumlah BPR / LKM BPR/LKM 1.900
Usaha Mikro dan Kecil UMK 36
Sasaran Strategis 24
Meningkatnya jejaring antar daerah, provinsi dan pusat
serta jejaring pelaku ekonomi
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Jenis dan jumlah bank dan cabang Bank 43
Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang
Perush. Asuransi 4
Sasaran Strategis 25
Tersusunnya regulasi yang berhubungan dengan kompetisi
kegiatan ekonomi di daerah
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Lama proses perijinan % 92,31
Penyelesaian ijin lokasi % 97,7
Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan Adiministrasi
Pemerintah Ada / Tidak ada Ada
Pajak daerah (milyar RP) Rp. 35,611
Retribusi Daerah (milyar RP) Rp. 25,578
Macam pajak daerah Macam 11
Macam retribusi daerah Macam 30
Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha Perda 1
Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa % 93
Perda ekonomi kerakyatan
Perda 1
Sasaran Strategis 26
Meningkatnya sarana informasi dan alat transportasi
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Jumlah jaringan komunikasi Jaringan 13
Jumlah surat kabar nasional / lokal Jenis 18
Jumlah penyiaran radio/TV lokal Penyiaran /
tayang
49/2
Jumlah penyiaran TV lokal Tayang 1
Web site milik pemerintah daerah Web site 1
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik % 92
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 51
Jumlah arus penumpang angkutan umum Orang 1.568.444
Rasio ijin trayek % 0,00032
Jumlah uji kir angkutan umum Angkutan 1.420
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis Pelabuhan 2/1/8
Angkutan darat % 0,001
Kepemilikan KIR angkutan umum % 31,16
Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) Menit 20
Biaya pengujian kelayakan angkutan umum Rp. 37.500
Pemasangan Rambu-rambu
% 0,055
Sasaran Strategis 27
Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta prasarana yang
menghubungkan daerah-daerah tujuan wisata
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
% 92
Sasaran Strategis 28
Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang pertanian
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Rasio jaringan irigasi dan luas daerah irigasi % 85
Rasio ketersediaan air dan kebutuhan air untuk irigasi dan
lain keperluan
% 40
Rasio ketersediaan air pada musim hujan dan musim
kemarau (degradasi DAS)
% 85
Rasio pemanfaatan air tanah dan air permukaan % 85
Rasio bangunan pengamanan pantai dengan panjang pantai
yang terkenan abrasi
% 40
Rasio jumlah SDM dengan luasan baku sawah irigasi % 80
Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi baik dan teknis % 85
Sumber air / mata air yang dalam kondisi debit air stabil % 85
Daur ulang sistem irigasi % 40
Rasio Jaringan Irigasi % 85
Persentase penduduk yang memiliki lahan
% 20
Sasaran Strategis 29
Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan sarana serta prasarana yang
menghubungkan pusat-pusat kegiatan ekonomi
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan % 0,005
Jumlah orang / barang yang terangkut angkutan umum Orang 1.568.444
Jumlah orang / barang melalui dermaga / bandara / terminal
per tahun
Orang 1.568.444
Rasio tempat ibadah per satuan penduduk % 85
Persentase rumah tinggal bersanitasi % 82
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 52
Rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk % 55
Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan
penduduk
% 55
Rasio rumah layak huni % 50
Rasio permukiman layak huni % 50
Panjang jalan dilalui Roda 4 % 0,0002
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) % 92,40
Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/ saluran
pembuangan air (minimal 1,5 m)
Km 25.500
Sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau
bangunan rumah liar
% 30
Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak
tersumbat
% 78
Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik % 97
Lingkungan Pemukiman Pemukiman 113.991
Pembangunan waduk, embung dan longstorege, cek dam,
ground sill
Bangunan 25
Pembangunan infrastruktur pengaman pantai dan muara
sungai
% 80
Sasaran Strategis 30
Meningkatnya prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan
dalam jumlah kualitas yang memadai
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik % 86,03
Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi bangunan baik % 84,56
Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik % 96,86
Jumlah klub olahraga Klub 62
Jumlah gedung olahraga Gedung 2
Rumah tangga pengguna air bersih RT 32.670
Rumah tangga pengguna listrik RT 326.537
Rumah tangga ber-Sanitasi RT 476.227
Lingkungan pemukiman kumuh pemukiman 37.150
Rumah layak huni Rumah 1.296.007
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber
HPL/HGB
% 40
Persentase penanganan sampah % 42,5
Persentase luas pemukiman yang tertata % 37
Pencemaran status mutu air % 90
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber
mata air
% 78
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal % 74,19
Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk % 40
Penegakan hukum lingkungan % 85
Sumber air/mata air dalam kondisi baik/kondisi debit stabil
% 82
Sasaran Strategis 31
Tersusunnya dan tertatanya RTRW Kabupaten Banyuwangi
secara terpadu dan konprehensif
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 53
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Ketaatan terhadap RTRW Kondisi Baik
Luas wilayah produktif % 82,6
Luas wilayah industri % 2,39
Luas wilayah kebanjiran % 0,09
Luas wilayah kekeringan % 0,09
Luas wilayah perkotaan % 9,7
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber
HPL/HGB % 40
Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan
Bangunan 3.555
Sasaran Strategis 32
Meningkatnya jumlah jalan poros desa
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan
pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4)
%
92
Sasaran Strategis 33
Menurunnya tingkat pengangguran
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Angka partisipasi angkatan kerja % 71,6
Angka sengketa pengusaha - pekerja per tahun % 1,72
Tingkat partisipasi angkatan kerja % 71,6
Pencari kerja yang ditempatkan % 20,1
Tingkat pengganguran terbuka % 3,64-4,64
Keselamatan dan perlindungan % 74,57
Perselisian buruh dan pengusaha terhadap kebijakan
pemerintah
% 26,67
Rasio ketergantungan % 32,7
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia % 30
Transmigrasi swakarsa (transmigrasi umum, TSM & TU )
% 17,66
Sasaran Strategis 34
Menurunnya angka kemiskinan
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Prosentase penduduk diatas garis kemiskinan % 82,72
Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik % 65,27
Persentase rumah tangga (RT) yang menggunakan air
bersih % 7,28
Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (jt/th)
% 58,63
Sasaran Strategis 35
Meningkatnya program-program pembangunan yang berbasis
pada pengarusutamaan gender
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah % 15,5
Partisipasi perempuan di lembaga swasta % 85,5
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 54
Rasio KDRT % 0,007
Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur % 0,53
Partisipasi angkatan kerja perempuan (Legislatif) % 16,09
Partisipasi angkatan kerja perempuan (Eksekutif) % 38,28
Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan
anak dari tindakan kekerasan
% 85,5
Sasaran Strategis 36
Meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial masyarakat
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti
rehabilitasi
Unit 80
PMKS yang memperoleh bantuan sosial % 0,034
Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
% 0,034
Sasaran Strategis 37
Meningkatnya peranan kelompok-kelompok dalam
masyarakat di dalam berbagai kegiatan pembangunan
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan
masyarakat (LPM)
Kelompok 80
Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK Kelompok 80
Kontribusi produksi kelompok tani terhadap PDRB % 3,86
Cakupan bina kelompok petani % 26,15
Cakupan bina kelompok nelayan Kelompok 37
Jumlah nelayan yang dapat bantuan Pemda pada tahun Nelayan 7
Produksi perikanan kelompok nelayan Ton 137,1
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal Kelompok 27
Cakupan bina kelompok pengrajin Sentra 16
Jumlah LSM LSM 217
LPM Berprestasi LPM 40
PKK aktif
PKK 100
Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan
masyarakat
% 75
Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat
% 60
Sasaran Strategis 38
Meningkatnya upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal
Indikator Kinerja Utama Satuan Target 2012
Jumlah group kesenian Group 685
Jumlah gedung Gedung 1
Penyelenggaraan festival seni dan budaya kali 5
Sarana penyelenggaraan seni dan budaya Unit 9
Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan Buah/tempat 25
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 55
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 56
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Pengukuran Kinerja
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan
hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau
kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang
berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi selaku pengemban amanah
masyarakat Banyuwangi melaksanakan kewajiban mempertanggungjawabkan
amanah tersebut. Penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam
Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 589/IX/6/Y/1999
tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan
Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian
target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan
dalam dokumen RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015. Sesuai ketentuan
tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan program yang
telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 57
a. Kerangka Pengukuran Kinerja
Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Inpres Nomor 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan Kepala
Lembaga Administrasi Negara Nomor : 589/IX/6/Y/1999 tentang Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan
Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Kinerja Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi berdasarkan tingkat pencapaian sasaran dan
indikator sasaran serta menggambarkan pula tingkat capaian pada
program/kegiatan. Untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat pencapaian
sasaran dan program/kegiatan dilakukan melalui media Rencana Kinerja yang
dibandingkan dengan realisasinya.
Pencapaian Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target
dengan Realisasi Indikator Sasaran melalui media formulir Pengukuran
Kinerja. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi
untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Untuk mempermudah interprestasi atas pencapaian sasaran
diberlakukan nilai disertai makna dari nilai tersebut yaitu:
- 85 s.d. 100 = Baik Sekali (BS)
- 70 s.d. <85 = Baik (B)
- 55 s.d. <70 = Cukup (C)
- < 55 = Kurang (K)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 58
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis
pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan
mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang
diharapkan.
� Indikator Kinerja
Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan.
� Indikator Sasaran
Indikator Sasaran adalah sesuatu yang dapat menunjukkan secara
signifikan mengenai keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran.
Indikator Sasaran dilengkapi dengan Target Kuantitatif dan satuannya
untuk mempermudah pengukuran pencapaian sasaran.
b. Analisis Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja
Secara umum Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah dapat
melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010–2015. Dalam
RPJMD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010–2015 untuk mewujudkan Visi
telah ditetapkan 9 Misi yang diinstisarikan menjadi 5 Misi, 7 Tujuan dan 42
Sasaran. Berdasarkan Rencana Kerja dan Penetapan Kinerja tahun 2012,
telah ditetapkan 38 (tiga puluh delapan sasaran), dengan indikator sasaran
sebanyak 275 (dua ratus tujuah puluh lima) indikator sasaran terdiri dari
1 tujuan dan 36 indikator kinerja untuk Misi I, 1 tujuan dan 75 indikator kinerja
untuk Misi II, 2 tujuan dan 48 indikator kinerja untuk Misi III, 2 tujuan dan 73
indikator kinerja untuk Misi IV, dan 1 tujuan dan 43 indikator kinerja untuk
Misi V.
Dari ketiga puluh delapan sasaran dengan 275 indikator kinerja,
pencapaian indikator sasaran kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
adalah sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 59
Tabel 3.1.
Persentase Kategori Pencapaian Indikator Sasaran
No. Kategori Jumlah
Indikator Sasaran Persentase
Misi I (36 Indikator Sasaran)
1 Baik Sekali 34 94,44
2 Baik 1 2,78
3 Cukup - 0,00
4 Kurang 1 2,78
Misi II (75 Indikator Sasaran)
1 Baik Sekali 57 76,00
2 Baik 17 22,67
3 Cukup 1 1,33
4 Kurang - 0,00
Misi III (48 Indikator Sasaran)
1 Baik Sekali 43 89,58
2 Baik 3 6,25
3 Cukup - 0,00
4 Kurang 2 4,17
Misi IV (73 Indikator Sasaran)
1 Baik Sekali 62 84,93
2 Baik 6 8,22
3 Cukup 1 1,37
4 Kurang 4 5,48
Misi V (43 Indikator Sasaran)
1 Baik Sekali 34 79,07
2 Baik 3 6,98
3 Cukup 2 4,65
4 Kurang 4 9,30
Adapun ketercapaian kinerja sasaran dirinci dalam matrik sebagai berikut :
Tabel 3.2.
Ketercapaian Indikator Sasaran terhadap Target
No. Sasaran Jumlah
Indikator
Ketercapaian
Target
Keterangan
Misi I : Mewujudkan Tata Pemerintahan Yang Baik dan Bersih (Good and Clean Governance
1 Terwujudnya tata kelola pemerintahan
yang baik dan bersih
Capaian kinerja sasaran = 102,48 % kategori Baik
Sekali
23 22 Indikator
mencapai
target
1 Indikator tidak
mencapai
target
22 Indikator
mencapai > 100
% = BS
1 Indikator
mencapai <55
% = K
(100 % = 15, lebih 100
% = 6, tdk tercapai = 2)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 60
2 Meningkatnya kualitas SDM aparatur
pemerintah daerah yang ditandai oleh
meningkatnya etos kerja dan budaya kerja
pegawai
Capaian kinerja sasaran = 99,09 % kategori Baik Sekali
1 1 Tidak
mencapai
target
1 Indikator
mencapai 85 - <
100 % = BS (tdk tercapai =1)
3 Menguatnya kapasitas kelembagaan
melalui regulasi yang konprehensif dan
berkeadilan
Capaian kinerja sasaran = 139,96 % kategori Baik
Sekali
4 4 Indikator
mencapai
taget
4 Indikator
mencapai > 100
% = BS (100% = 3, lebih 100% =
1)
4 Meningkatnya kesadaran dan penegakan
hukum
Capaian kinerja sasaran = 122,44 % kategori Baik Sekali
8 6 Indikator
mencapai
target
2 Indikator tdk
mencapai
target
6 Indikator
mencapai > 100
% = BS
1 Indikator
mencapai 85-<
100 % (BS)
1 Indikator
mencapai 70 -
<85 % = B (100% = 2, lebih 100% =
4, tdk tercapai = 2)
Misi II : Mewujudkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Bidang Pendidikan, Kesehatan dan
Kebutuhan Dasar Lainnya
5 Menurunnya angka buta aksara
Capaian kinerja sasaran = 108,94 % kategori Baik Sekali
8 7 Indikator
mencapai
target
1 Indikator tidak
mencapai
target
7 Indikator
mencapai > 100
% = BS
1 Indikator
mencapai 85 - <
100 % =BS (100% = 1, lebih 100% =
6, tdk tercapai = 1)
6 Meningkatnya angka partisipasi pendidikan
Capaian kinerja sasaran = 102,56 % kategori Baik Sekali
19 15 Indikator
mencapai target
4 Indikator tidak
mencapai target
15 Indikator
mencapai > 100
% = BS
2 Indikator
mencapai
mencapai 85 - <
100 % =BS
1 Indikator
mencapai 70-
<85 % = B
1 Indikator
mencapai 55-
<70 % = C. (100% = 1, lebih 100% =
14, tdk tercapai = 4)
7 Meningkatnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya pendidikan
Capaian kinerja sasaran = 162,98 % kategori Baik
Sekali
7 5 Indikator
mencapai target
2 Indikator tidak
mencapai target
5 Indikator
mencapai > 100
% = BS
2 Indikator
mencapai 85 - <
100 % =BS (100% = 2, lebih 100% =
3, tdk tercapai = 2)
8 Meningkatnya usia harapan hidup
Capaian kinerja sasaran = 120,48 % kategori Baik Sekali
11 10 Indikator
mencapai target
1 Indikator tidak
mencapai target
10 Indikator
mencapai > 100
% = BS
1 Indikator
mencapai 70-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 61
<85 % = B (100% = 1, lebih 100% =
9, tdk tercapai = 1)
9 Menurunnya angka kematian bayi
Capaian kinerja sasaran = 322,58 % kategori Baik Sekali
1 1 Indikator
mencapai terget
1 Indikator
mencapai > 100
% = BS (lebih 100% = 1)
10 Menurunnya angka kematian ibu
melahirkan
Capaian kinerja sasaran = 100.27 % kategori Baik
Sekali
2 1 Indikator
mencapai
target
1 Indikator tidak
mencapai
target
1 Indikator
mencapai > 100
% = BS
1 Indikator
mencapai 70-
<85 % = B (tdk tercapai = 2 )
11 Menurunnya anak balita dibawah garis
merah
Capaian kinerja sasaran = 277,28 % kategori Baik Sekali
2 2 Indikator
mencapai
target
2 Indikator
mencapai > 100
% = BS (100% = 1, lebih 100% =
1)
12 Menurunnya prevalensi gizi kurang pada
balita
Capaian kinerja sasaran = 105,64 % kategori Baik Sekali
1 1 Indikator
mencapai
target
1 Indikator
mencapai > 100
% = BS (lebih 100% = 1)
13 Meningkatnya cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan
Capaian kinerja sasaran = 99,40 % kategori Baik Sekali
1 1 Indikator tidak
mencapai
target
1 Indikator
mencapai 70-
<85 % = B (tdk tercapai = 1)
14 Meningkatnya peserta KB aktif
Capaian kinerja sasaran = 103,06 % kategori Baik Sekali
4 4 Indikator
mencapai
target
4 Indikator
mencapai > 100
% = BS (100% = 1, lebih 100% =
3)
15 Tersedianya obat dan perbekalan
kesehatan yang aman, bermutu dan
bermanfaat serta terjangkau oleh
masyarakat
Capaian kinerja sasaran = 152,83 % kategori Baik Sekali
4 4 Indikator
mencapai
target
4 Indikator
mencapai > 100
% = BS (100% = 2, lebih 100% =
2)
16 Tersedianya tenaga kesehatan yang
cukup, berkualitas dan profesional
Capaian kinerja sasaran = 94,68 % kategori Baik Sekali
14 1 Indikator
mencapai
target
13 Indikator tidak
mencapai
target
1 Indikator
mencapai > 100
% = BS
13 Indikator
mencapai 70-
<85 % = B (lebih 100% = 1, tdk
tercapai = 13)
17 Terberdayakannya masyarakat melalui
keterlibatan di dalam pelayanan
kesehatan, seperti terlibat dalam
Posyandu, Polindes, dan Pos Siaga serta
Poskestren
Capaian kinerja sasaran = 100 % kategori Baik Sekali
1 1 Indikator
mencapai
target
1 Indikator
mencapai > 100
% = BS (100% = 1)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 62
Misi III : Mewujudkan Daya Saing Ekonomi Daerah melalui Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkualitas
dan Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal
18 Meningkatnya daya saing daerah dan
kemandirian ekonomi berbasis pertanian
Capaian kinerja sasaran = 134,02 % kategori Baik
Sekali
17 14 Indikator
mencapai
target
3 Indikator tidak
mencapai
target
14 Indikator
mencapai > 100
% = BS
3 Indikator
mencapai 70-
<85 % = B (100% = 5, lebih 100% =
9, tdk tercapai = 3)
19 Meningkatkan industri olahan dan kreatif
berbasis pertanian
Capaian kinerja sasaran = 124,99 % kategori Baik Sekali
5 5 Indikator
mencapai
target
5 Indikator
mencapai > 100
% = BS (lebih 100% = 5)
20 Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi
dan sosial hutan
Capaian kinerja sasaran = 100 % kategori Baik Sekali
2 2 Indikator
mencapai
target
2 Indikator
mencapai > 100
% = BS (100% = 2)
21 Meningkatnya investasi di daerah baik
PMA maupun PMDN
Capaian kinerja sasaran = 106,73 % kategori Baik Sekali
5 5 Indikator
mencapai
target
5 Indikator
mencapai > 100
% = BS (100% = 2, lebih 100% =
3)
22 Meningkatnya pemanfaatan potensi
pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai
Plengkung, Sukamade dan lainnya
Capaian kinerja sasaran = 196,83 % kategori Baik Sekali
3 3 Indikator
mencapai
target
3 Indikator
mencapai > 100
% = BS ( lebih 100% = 3)
23 Meningkatnya profesionalisme pengelolaan
koperasi dan UMKM
Capaian kinerja sasaran = 101,82 % kategori Baik Sekali
4 4 Indikator
mencapai
target
4 Indikator
mencapai > 100
% = BS (100% = 1, lebih 100%
= 3)
24 Meningkatnya jejaring antar daerah,
provinsi dan pusat serta jejaring pelaku
ekonomi
Capaian kinerja sasaran = 159,60 % kategori Baik Sekali
2 2 Indikator
mencapai
target
2 Indikator
mencapai > 100
% = BS ( lebih 100% =2)
25 Tersusunnya regulasi yang berhubungan
dengan kompetisi kegiatan ekonomi di
daerah
Capaian kinerja sasaran = 83,95 % kategori Baik
10 6 Indikator
mencapai
target
4 Indikator tidak
mencapai
target
6 Indikator
mencapai > 100
% = BS
2 Indikator
mencapai 85 - <
100 % =BS
2 Indikator
mencapai <55
% = K. ( 100% = 4, lebih 100%
=2, tdk tercapai = 4)
Misi IV : Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Infranstruktur Publik
26 Meningkatnya sarana informasi dan alat
transportasi Capaian kinerja sasaran = 110,12 % kategori Baik Sekali
15 14 Indikator
mencapai
target
1 Indikator tidak
14 Indikator
mencapai > 100
% = BS
1 Indikator
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 63
mencapai
target
mencapai 85 - <
100 % =BS ( 100% = 11, lebih 100%
=3, tdk tercapai =1)
27 Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan
dan sarana serta prasarana yang
menghubungkan daerah-daerah tujuan
wisata
Capaian kinerja sasaran = 97,50 % kategori Baik Sekali
1 1 Indikator tidak
mencapai
target
1 Indikator
mencapai 70-
<85 % = B ( tdk tercapai =1)
28 Meningkatnya sarana dan prasarana
penunjang pertanian
Capaian kinerja sasaran = 178,56 % kategori Baik
Sekali
11 8 Indikator
mencapai
target
3 Indikator tidak
mencapai
target
8 Indikator
mencapai > 100
% = BS
3 Indikator
mencapai 85 - <
100 % =BS ( 100% = 6, lebih 100%
=2, tdk tercapai =3)
29 Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan
dan sarana serta prasarana yang
menghubungkan pusat-pusat kegiatan
ekonomi
Capaian kinerja sasaran = 94,68 % kategori Baik Sekali
18 14 Indikator
mencapai
target
4 Indikator tidak
mencapai
target
14 Indikator
mencapai > 100
% = BS
3 Indikator
mencapai 70 - <
85 % =B
1 Indikator
mencapai 55-
<70% = C. ( 100% = 5, lebih 100%
=9, tdk tercapai =4)
30 Meningkatnya prasarana dan sarana
pendidikan dan kesehatan dalam jumlah
kualitas yang memadai
Capaian kinerja sasaran = 314,74 % kategori Baik Sekali
19 12 Indikator
mencapai
target
7 Indikator tidak
mencapai
target
12 Indikator
mencapai > 100
% = BS
2 Indikator
mencapai 85 - <
100 % =BS
1 Indikator
mencapai 70 - <
85 % =B
4 Indikator
mencapai <55%
= K. ( 100% = 4, lebih 100%
=8, tdk tercapai =7)
31 Tersusunnya dan tertatanya RTRW
Kabupaten Banyuwangi secara terpadu
dan konprehensif
Capaian kinerja sasaran = 104,13 % kategori Baik
Sekali
8 6 Indikator
mencapai
target
2 Indikator tidak
mencapai
target
6 Indikator
mencapai > 100
% = BS
1 Indikator
mencapai 85 - <
100 % =BS
1 Indikator
mencapai 70 - <
85 % =B (100% = 4, lebih 100%
=2, tdk tercapai =2)
32 Meningkatnya jumlah jalan poros desa
Capaian kinerja sasaran = 101,09 % kategori Baik Sekali
1 1 Indikator
mencapai target
1 Indikator
mencapai > 100
% = BS ( lebih 100% =1)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 64
Misi V : Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Optimalisasi Sumberdaya Daerah Berbasis
Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan, Berkeadilan Dan Berwawasan
Lingkungan
33 Menurunnya tingkat pengangguran
Capaian kinerja sasaran = 113,67 % kategori Baik Sekali
10 8 Indikator
mencapai
target
2 Indikator tidak
mencapai
target
8 Indikator >
100 % = BS
1 Indikator
mencapai 70 - <
85 % =B
I Indikator
mencapai >55 =
K (100% = 3, lebih 100%
=5, tdk tercapai =2)
34 Menurunnya angka kemiskinan
Capaian kinerja sasaran = 104,25 % kategori Baik Sekali
4 4 Indikator
mencapai target
4 Indikator
mencapai > 100
% = BS (100% = 2, lebih 100%
=2)
35 Meningkatnya program-program
pembangunan yang berbasis pada
pengarusutamaan gender
Capaian kinerja sasaran = 100,21 % kategori Baik Sekali
7 3 Indikator
mencapai
target
4 Indikator tidak
mencapai
3 Indikator
mencapai > 100
% = BS
2 Indikator
mencapai 70-
<85 % = B
1 Indikator
mencapai 55-
<70 % = C
1 Indikator <55
= K. (100% = 1, lebih 100%
=2, tdk tercapai =4)
36 Meningkatnya jaminan dan perlindungan
sosial masyarakat
Capaian kinerja sasaran = 291,71 % kategori Baik Sekali
3 2 Indikator
mencapai
target
1 Indikator tidak
mencapai
target
2 Indikator
mencapai > 100
% = BS
1 Indikator
mencapai 55-
<70 % = C ( lebih 100% =2, tdk
tercapai =1)
37 Meningkatnya peranan kelompok-
kelompok dalam masyarakat di dalam
berbagai kegiatan pembangunan
Capaian kinerja sasaran = 96,99 % kategori Baik Sekali
14 12 Indikator
mencapai
target
2 Indikator tidak
mencapai
target
12 Indikator
mencapai > 100
% = BS
2 Indikator
mencapai <55 =
K. (100% = 6, lebih 100%
=6, tdk tercapai =2)
38 Meningkatnya upaya pelestarian dan
pengembangan budaya lokal
Capaian kinerja sasaran = 100 % kategori Baik Sekali
5 5 Indikator
mencapai target
5 Indikator
mencapai > 100
% = BS (100% = 5)
Dari 38 sasaran di atas, pencapaian realisasi terhadap target yang
sudah ditentukan dapat diketahui sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 65
Tabel 3.3.
Pencapaian Target Misi
3.2. Analisis Capaian Kinerja
Pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai di atas
adalah dengan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator
sasaran. Adapun rincian dan analisis capaian kinerja masing-masing sasaran
dan indikator sasaran adalah sebagai berikut :
No. Misi
Jumlah
Indikator
Sasaran
Tingkat Pencapaian
Sesuai Target Belum Mencapai Target Melampaui Target
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Misi 1 36 20 55,56 5 13,89 11 30,56
2 Misi 2 75 10 13,33 24 32,00 41 54,67
3 Misi 3 48 14 29,17 7 14,58 27 56,25
4 Misi 4 73 30 41,10 18 24,66 25 34,25
5 Misi 5 43 17 39,53 9 20,93 17 39,53
Jumlah 275 91 33,09 63 22,91 121 40,00
Tabel 3.4.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 1
Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja
per 10.000 penduduk % 1 : 0,84 0,88 104,76 1 : 0,84 1,09 129,76
2 Jumlah Linmas per Jumlah 10.000
Penduduk % 42,86 42,9 100,9 51,24 51,24 100
3 Rasio Pos Siskamling per jumlah
desa/kelurahan Buah 80 85 106,25 80 85 106,25
4 Pengelolaan arsip secara baku % 40 13,6 34,00 40 40 100
5 Peningkatan SDM pengelola
kearsipan % 50 50 100 80 80 100
6 Tersimpannya arsip inaktif dan statis % 30 30 100 35 35 100
7 Cakupan patroli petugas Satpol PP Kegiatan 96 192 200 144 156 108,33
8 Cakupan pelayanan bencana
kebakaran kabupaten % 0,0006 0,0006 100 0,0009 0,0009 100
9 Tingkat waktu tanggap (response
time rate) daerah layanan Wilayah
Manajemen Kebakaran (WMK)
% 75 75 100 80 80 100
10 Cakupan sarana prasarana
perkantoran pemerintahan desa yang
baik
% 90 90 100 93 93 100
11 Sistim Informasi Manajemen Pemda Sistim 8 8 100 9 15 166,67
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 66
Dari tabel di atas, diperoleh gambaran bahwa dari 23 indikator sasaran yang
ditetapkan, rata-rata capaian kinerja sasaran Terwujudnya Pemerintahan Yang Baik
mencapai 102,48 % atau bermakna Baik Sekali. Apabila dibandingkan dengan
capaian kinerja tahun 2011 yang mencapai rata-rata 104,76 %, maka capaian kinerja
tahun 2012 mengalami penurunan meskipun sama-sama bermakna Baik Sekali.
Penurunan ini disebabkan adanya beberapa indikator kinerja sasaran tidak mencapai
target yang telah ditetapkan.
Beberapa indikator kinerja sasaran yang mengalami penurunan yaitu :
Rasio Pasangan Berakte Nikah, dengan target 0,164 % pada tahun 2012,
terealisasi sebesar 0,021 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar
12,80 %. Hal ini disebabkan rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
pemahaman Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan. Solusi permasalahan ini perlu dilaksanakan sosialisasi tentang
pemahaman Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2006, bahwa setiap peristiwa
kependudukan harus dilaporkan kepada instansi terkait, seperti kelahiran anak,
pernikahan, pindah tempat tinggal dan lainnya.
Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk juga mengalami penurunan,
dengan target 8,03 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 7,35 % atau capaian
12 Rasio bayi berAkte Kelahiran % 26,7 30,87 115,62 46 61,35 133,37
13 Rasio pasangan berAkte Nikah % 0,142 0,142 100 0,164 0,021 12,80
14 Kepemilikan KTP % 74,57 77,43 103,84 85,71 92,79 108,26
15 Kepemilikan akta kelahiran per 1000
penduduk % 5,27 2,42 45,92 8,03 7,35 91,53
16 Ketersediaan database
kependudukan skala provinsi Ada /
Tidak
SIAK 2010
SIAK 2010
100 SIAK
2010
SIAK
2010
100
17 Penerapan KTP nasional berbasis
NIK Sudah /
Belum
Sudah Sudah 100 Sudah Sudah 100
18 Tersedianya dokumen perencanaan :
RPJPD yang telah ditetapkan dengan
Perda
Dokumen Tersedia Tersedia 100 Tersedia Tersedia 100
19 Tersedianya dokumen perencanaan :
RPJMD yang telah ditetapkan
dengan Perda / Perkada
Dokumen Tersedia Tersedia 100 Tersedia Tersedia 100
20 Tersedianya dokumen perencanaan :
RKPD yang telah ditetapkan dengan
Perkada
Dokumen Tersedia Tersedia 100 Tersedia Tersedia 100
21 Penjabaran program RPJMD
kedalam RKPD Dokumen Tersedia Tersedia 100 Tersedia Tersedia 100
22 Buku "Kabupaten dalam Angka" Ada /
Tidak
Ada Ada 100 Ada Ada 100
23 Buku "PDRB Kabupaten" Ada /
Tidak
Ada Ada 100 Ada Ada 100
Rata-rata capaian kinerja 104,76 102,48
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 67
kinerja indikator sasaran sebesar 91,53 %. Penyebab tidak tercapainya indikator
kinerja ini karena rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
pemahaman Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan.
Pengelolaan arsip secara baku atau SKPD yang mengetrapkan pengelolaan
arsip secara baik dan benar pada tahun 2012 mencapai 40 %. Hal ini
mengakibatkan arsip rusak dan hilang.
Peningkatan SDM pengelola arsip belum bisa dilaksanakan pada tahun 2012
karena tidak ada anggaran untuk peningkatan SDM pengelola arsip.
Tersimpannya arsip inaktif dan statis tahun 2012 ditargetkan 40%
sudah dikirim ke Depo Arsip dan sudah ditata serta disimpan dengan baik,
sehingga arsip dapat diselamatkan sewaktu-waktu dibutuhkan akan mudah
untuk menemukannya.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pencapaian sasaran
Meningkatnya Kualitas Sdm Aparatur Pemerintah Daerah Yang Ditandai oleh
Meningkatnya Etos Kerja dan Budaya Kerja Pegawai pada tahun 2012 dari target 78
% hanya terealisasi 77,29 % atau mencapai 99,09 % yang bermakna Baik Sekali.
Pencapaian tahun 2012 ini mengalami penurunan dibandingkan dengan pencapaian
kinerja tahun 2011 dari target 76 % terealisasi 76 % atau 100 % yang bermakna Baik
Sekali. Tidak tercapainya target pada tahun 2012 disebabkan antara lain belum
meratanya kemampuan petugas pelayanan publik sehingga penyelesaian tugasnya
kurang optimal. Selain itu proses pelayanan dipandang masih terlalu panjang dan
Tabel 3.5.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 2
Meningkatnya Kualitas Sdm Aparatur Pemerintah Daerah Yang Ditandai oleh Meningkatnya Etos Kerja
Dan Budaya Kerja Pegawai
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Indeks Kepuasan Layanan
Masyarakat
% 76 76 100 78 77,29 99,09
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 68
berbelit. Sehingga langkah kedepan adanya peningkatan kapasitas petugas
pelayanan publik dan pemangkasan proses layanan yang dianggap tidak perlu.
Dari tabel di atas, bahwa pencapaian sasaran Menguatnya Kapasitas
Kelembagaan Melalui Regulasi Yang Konprehensif dan Berkeadilan pada tahun
2012 mengalami peningkatan dibandingkan capaian kinerja tahun 2011. Pada tahun
2012 mencapai 139,96 % sedangkan pada tahun 2011 mencapai 102,35 %. Dari 4
indikator kinerja sasaran tahun 2012 melebihi target atau bermakna Baik Sekali.
Indikator kinerja sasaran yang mengalami kenaikan secara signifikan adalah
indikator lahan bersertifikat. Kenaikan ini seiring dengan semakin meningkatnya
kesadaran masyarakat untuk mengurus sertifikat tanah.
Tabel 3.6.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 3
Menguatnya Kapasitas Kelembagaan Melalui Regulasi Yang Konprehensif Dan Berkeadilan
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Jenis, kelas, dan jumlah restoran Restoran 59 62 105,08 59 59 100
2 Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/
hotel Penginap
an / Hotel
62 65 104,34 62 62 100
3 Lahan bersertifikat % 12 12 100 13 33,78 259,85
4 Penyelesaian kasus tanah
% 100 100 100 100 100 100
Rata-rata capaian kinerja 102,35 139,96
Tabel 3.7.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 4
Meningkatnya kesadaran dan penegakan hukum
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Kegiatan pembinaan terhadap LSM,
Ormas dan OKP % 40 40 100 60 90 150
2 Kegiatan pembinaan politik daerah % 40 40 100 60 95 158,33
3 Rasio penduduk berKTP per satuan
penduduk % 1:1,34 1,13 83,96 1 : 1,16 1 : 1,16 100
4 Penegakan PERDA % 89 9 10,11 91 100 109,89
5 Tingkat penyelesaian pelanggaran
K3 (ketertiban, ketentraman,
keindahan) di Kabupaten
% 82 82 100 87 85 97,70
6 Angka kriminalitas Kasus 683 668 102,25 722 718 100,56
7 Jumlah demo Kali 4 4 100 4 4 100
8 Penyelesaian izin lokasi % 95 93 97,89 97,7 81,18 83,09
Rata-rata capaian kinerja 86,78 122,44
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 69
Dari tabel di atas, bahwa pencapaian sasaran Meningkatnya Kesadaran dan
Penegakan Hukum pada tahun 2012 yang mencapai rata-rata 122,44 % mengalami
peningkatan dari tahun 2011 yang hanya mencapai rata-rata 86,78. Dari 8 indikator
kinerja sasaran yang tidak tercapai 2 indikator yaitu Tingkat penyelesaian
pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten yang hanya
mencapai 97,70 % atau bermakna Baik Sekali dan Penyelesaian izin lokasi yang
hanya mencapai 83,09 % atau bermakna Baik, hal ini karena wilayah kerja sangat
luas dan beban tugas yang relative padat, namun belum didukung oleh adanya kendaraan roda dua dan jumlah pegawai yang terbatas untuk survey ke lokasi.
Berdasarkan tabel di atas, dari 8 indikator kinerja sasaran sebanyak 6
indikator yang mencapai lebih 100 %, 1 indikator mencapai 100 % dan Sekali dan 1
indikator mencapai 94,71 dengan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2012 sebesar
108,94 % atau bermakna Baik Sekali. Capaian kinerja sasaran tahun 2012 lebih
meningkat dibandingkatkan capaian kinerja sasaran tahun 2011 yang mencapai
102,96 %. Adapun indikator kinerja sasaran yang tidak mencapai target adalah
Angka Partisipasi Kasar SD/MI, meskipun secara umum kesadaran masyarakat
terhadap pentingnya pendidikan semakin meningkat.
Tabel 3.8.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 5
Menurunnya buta aksara
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Angka melek huruf (AMH) % 98,18-98,06
99,33 101,68 98,45-
98,23
99,86 101,66
2 Angka rata-rata lama sekolah % 6,75 6,79 100,59 7,25 7,25 100
3 Angka partisipasi kasar SD/MI % 108,56 106,56 98,27 108,66 102,91 94,71
4 Angka partisipasi kasar SLTP % 93,99 97,27 103,82 96,99 101,44 104,59
5 Angka partisipasi kasar SLTA % 58,29 59,25 101,65 60,29 76,68 127,19
Angka Partisipasi Murni :
6 Angka Partisipasi Murni (APM)
SD/MI/Paket A
% 97,4 98,47 101,10 97,92 98,10 100,18
7 Angka Partisipasi Murni (APM)
SMP/MTs/Paket B
% 73,16 80,45 109,98 73,58 84,32 114,60
8 Angka Partisipasi Murni (APM))
SMA/SMK/MA/Paket C
% 42,33 44,89 106,65 44,32 57,02 128,66
Rata-rata capaian kinerja 102,96 108,94
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 70
Berdasarkan tabel di atas, dari 19 indikator sasaran terdapat 15 indikator
sasaran yang mencapai target bahkan melebihi target yang ditentukan dan hanya 4
indikator sasaran yang tidak mencapai target yaitu Rasio guru/murid per kelas rata-
rata (pendidikan dasar), Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata (SLTP/MTs),
Angka partisipasi sekolah (SMA/SMK/MA) dan Rasio guru terhadap murid per kelas
rata- rata (SMA/SMK/MA). Rata-rata capaian kinerja pada sasaran Meningkatnya
Partisipasi Pendidikan 102,56 % atau bermakna Baik Sekali, capaian ini meningkat
Tabel 3.9.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 6
Meningkatnya partisipasi pendidikan
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
Pendidikan Dasar :
1 Angka partisipasi sekolah % 100 103,14 103,14 100 101,59 101,59
2 Rasio ketersediaan
sekolah/penduduk usia sekolah
% 96,61 97,16 100,57 96,76 101,51 104,91
3 Rasio guru/murid % 15,52 16,96 109,28 15,32 16,42 107,18
4 Rasio guru/murid per kelas rata-rata % 23,73 24,08 101,47 23,59 18,92 80,20
Pendidikan Menengah Pertama :
(SLTP/MTs)
5 Angka partisipasi sekolah % 91,57 91,75 100,20 93,69 96,32 102,81
6 Rasio ketersediaan sekolah terhadap
penduduk usia sekolah
% 96,61 106,41 110,14 96,76 96,78 100,02
7 Rasio guru terhadap murid % 15,47 16, 15,43 17,02 110,30
8 Rasio guru terhadap murid per kelas
rata- rata
% 38 37,34 98,26 38,06 25,68 67,47
Pendidikan Menengah Atas :
(SMA/SMK/MA)
9 Angka partisipasi sekolah % 74,49 50,75 68,12 77,04 68,59 89,03
10 Rasio ketersediaan sekolah terhadap
penduduk usia sekolah
% 49,01 59,52 121,75 52,01 65,60 126,13
11 Rasio guru terhadap murid % 15 14,71 98,07 15,24 15,53 101,90
12 Rasio guru terhadap murid per kelas
rata- rata
% 38 38,97 102,55 38,06 35,23 92,56
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) :
13 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) % 53,3 75,44 141,54 54,39
78,00 143,41
Angka Kelulusan :
14 Angka Kelulusan (AL) SD/MI % 99,75 99,96 100,21 99,75 99,86 100,11
15 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs % 96,17 99,77 100,21 96,18 99,84 103,81
16 Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA % 95,55 97,12 101,64 95,78 99,31 103,69
17 Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI
ke SMP/MTs
% 99,69 99,98 100,29 99,69 101,69 102,01
18 Angka Melanjutkan (AM) dari
SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
% 88,36 88,39 100,03 88,74 89,93 101,34
19 Guru yang memenuhi kualifikasi
S1/D-IV
% 82,38 83,06 100,83 85,92 94,62 110,13
Rata-rata capaian kinerja 97,81 102,56
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 71
dibandingkan dengan rata-rata capaian kinerja pada sasaran tahun 2011 yang hanya
mencapai 97,81 %.
Adapun 4 indikator sasaran yang belum mencapai target sebagai berikut :
Rasio guru/murid per kelas rata-rata (pendidikan dasar) dengan target 23,59 %
tahun 2012 terealisasi sebesar 18,92 % sehingga capaian kinerja indikator
sasaran ini sebesar 80,20 % hal ini dikarenakan adanya kewajiban jumlah
mengajar sebanyak 24 jam per-Minggu. Untuk mengatasi permasalahan ini perlu
dilakukan penyesuaian jam mengajar bagi guru.
Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata (SLTP/MTs) dan Rasio guru
terhadap murid per kelas rata- rata (SMA/SMK/MA) juga mengalami
permasalahan yang sama dengan Rasio guru/murid per kelas rata-rata
(pendidikan dasar) sehingga tidak mencapai target. Dari target yang ditentukan
untuk Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata (SLTP/MTs) 38,06 % tahun
2012 hanya terealisasi 25,68 % sehingga capaian kinerja indikator sasaran ini
mencapai 67,47 %. Kemudian untuk Rasio guru terhadap murid per kelas rata-
rata (SMA/SMK/MA) dari target 38,06 % tahun 2012 hanya terealisasi 35,23 %
sehingga capaian kinerja indikator sasarannya hanya mencapai 92,56 %.
Angka partisipasi sekolah (SMA/SMK/MA) dari target yang ditentukan 77,04 %
terealisasi 68,59 % sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 89,03 %.
kalau dibandingkan capaian kinerja tahun 2011 yang hanya mencapai 68,12 %,
capaian kinerja tahun 2012 lebih meningkat.
Tabel 3.10.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 7
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Penduduk yang berusia >15 Tahun
melek huruf (tidak buta aksara)
% 99,82 99,83 100,01 99,86 99,81 96,95
2 Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI % 0,05 0,04 125,00 0,04 0,04 100
3 Angka Putus Sekolah (APS)
SMP/MTs
% 0,54 0,48 112,50 0,49 0,44 111,36
4 Angka Putus Sekolah (APS)
SMA/SMK/MA
% 1,42 1,01 140,59 1,29 0,94 137,23
5 Jumlah perpustakaan % 1 1 100 1 1 100
6 Jumlah pengunjung perpustakaan orang 52.412 32.909 62,79 57.653 288.000 499,54
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 72
Dari tabel di atas, bahwa capaian kinerja tahun 2012 untuk sasaran
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan rata-rata capaian
kinerja sasaran sebesar 162,98 % lebih meningkat dibandingkan rata-rata capaian
kinerja pada tahun 2011. Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya pendidikan semakin meningkat di Kabupaten Banyuwangi. Hal tersebut
ditunjukkan oleh capaian masing-masing indikator kinerja sasaran yaitu dari 7
indikator sasaran yang tidak mencapai target 2 indikator sasaran yaitu indikator
sasaran Penduduk yang yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara)
dari target yang ditentukan 99,86 % hanya terealisasi 99,81 % sehingga capaian
kinerjanya hanya 96,95 % dan Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah
dari target yang ditentukan 58.610 buku terealisasi sebesar 56.112 buku sehingga
capaian kinerjanya hanya mencapai 95,75 %.
Tidak tercapainya indikator sasaran Penduduk yang yang berusia >15
Tahun melek huruf (tidak buta aksara) pada tahun 2012 dikarenakan masih tingginya
angka buta aksara yang ada dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap akses
Pendidikan Dasar dan Menengah (penduduk usia 7-18 tahun). Untuk mengatasi
permasalahan ini dengan mewujudkan penuntasan pendidikan dasar 9 tahun serta
rintisan pendidikan menengah 12 tahun melalui Unit Sekolah alternatif (SD-SMP
Satu Atap) dan pembangunan Unit Sekolah Baru. Sedangkan tidak tercapainya
indikator sasaran Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah pada tahun
2012 dikarenakan banyak buku yang rusak meskipun pada tahun 2012 telah
diadakan penambahan buku.
Sedangkan indikator sasaran yang mengalami kenaikan signifikan pada
tahun 2012 adalah indikator sasaran Jumlah pengunjung pengunjung perpustakaan
per tahun, dari target yang ditentukan 57.653 orang pengunjung realisasi 288.000
orang pengunjung sehingga capaian kinerja indikator sasaran ini mencapai 449,54
%. Peningkatan ini disebabkan adanya Perpustakaan Desa dan Perpustakaan
Khusus di beberapa Kecamatan sebanyak 108 tempat. Upaya-upaya untuk
meningkatkan indikator sasaran ini terus dilakukan yaitu antara lain dengan
menambah jumlah perpustakaan. Pada tahun 2013 yang ditargetkan menambah 2
pertahun
7 Koleksi buku yang tersedia di
perpustakaan daerah
buku 52.681 56.575 107,39 58.610 56.112 95,75
Rata-rata capaian kinerja 106,90 162,98
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 73
perpustakaan yaitu bertempat di di Kecamatan Genteng dan MOS (Mall of
Sritanjung). Untuk Perpustakan di Kecamatan Genteng direncanakan berbasis IT
dan tahun 2012 sudah dilaksanakan kajian oleh Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya
dan Tata Ruang Banyuwangi.
Dari tabel di atas, terlihat bahwa capaian kinerja dari 11 indikator sasaran
terdapat 10 indikator yang telah mencapai target 100 % bahkan lebih yang
mempunyai makna Baik Sekali. Hanya 1 indikator yang belum mencapai target yaitu
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) dari target yang
ditentukan 90 % hanya terealisasi 71,40 %, sehingga capaian kinerjanya 79,33 %,
capaian kinerja tahun 2012 ini menurun dibandingkan capaian kinerja tahun 2011
yang dapat mencapai 91,06 %. Diketahui bahwa Indikator capaian UCI
Desa/Kelurahan harus memenuhi cakupan imunisasi 9 antigen vaksin, apabila salah
satu dari antigen tersebut tidak terpenuhi, maka tidak bisa mencapai Desa/kelurahan
UCI. Pencapaian Cakupan Desa/Kelurahan UCI sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan petugas yang dilengkapi dengan kemampuan dalam pelayanan
imunisasi yang baik. Selain itu dipengaruhi oleh tingkat kesadaran dan pengetahuan
masyarakat yang terus dibangun melalui penyuluhan/sosialisasi di posyandu,
Tabel 3.11.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 8
Meningkatnya Meningkatnya usia harapan hidup
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Angka usia harapan hidup Th 66,9-67,20
67,20 100 67,0-
67,50
67,98 100,71
2 Cakupan Desa/Kelurahan Universal
Child Immunization (UCI)
% 85 77,4 91,06 90 71,40 79,33
3 Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit DBD
% 100 100 100 100 100 100
4 Cakupan pelayanan kesehatan
rujukan pasien masyarakat miskin
% 15 54,45 363 15 19 126,67
5 Cakupan kunjungan bayi % 84 94,1 112,02 86 97,50 113,37
6 BOR (Bed Occupancy rate ) % 60 65,75 109,58 60 71,62 119,37
7 AVLOS ( Average Length of Stay) Hari 9 3,78 238,10 9 7,62 118,11
8 BTO (Bed Turn Over) Kali 50 57,34 114,68 50 67,08 134,15
9 TOI ( Turn Over Interval) hari 4 2,15 186,05 4 3,06 130,72
10 Angka Kematian > 48 jam (GDR) per mile
(‰)
50 43,41 115,18 45 36,12 124,58
11 Angka Kematian < 48 jam (NDR)
per mile
(‰)
80 52,93 151,14 70 39,39 177,71
Rata-rata capaian kinerja 152,80 120,43
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 74
pusling/poliklinik, konseling di rumah sakit atau dokter praktek dan tempat lainnya
yang dapat digunakan untuk penyuluhan/sosialisasi kepada masyarakat terkait
pentingnya imunisasi bagi anak untuk kekebalan tubuhnya dan menjadi anak sehat.
Tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat khususnya masyarakat desa saat
ini masih kurang terhadap pentingnya 5 imunisasi dasar lengkap, hal ini disebabkan
karena masyarakat masih melihat akibat atau efek samping dari pemberian imunisasi
tersebut.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pencapaian sasaran
Menurunnya angka kematian bayi melebihi target, dari target yang ditentukan 30 %
dapat terealisasi 9,3 % sehingga capaian kinerjanya sebesar 322,58 %. Capaian ini
tidak lepas dari kerja keras dari insan-insan tenaga kesehatan (bidan) yang
memberikan pelayanan kepada masyarakat saat proses melahirkan, disamping
kesadaran masyarakat untuk menggunakan tenaga-tenaga kesehatan yang sudah
ada.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa rata-rata pencapaian sasaran
Menurunnya angka kematian ibu melahirkan tahun 2012 sebesar 100,27 %
meningkat dari tahun 2011 yang hanya mencapai 80,41 %. Indikator sasaran yang
Tabel 3.12.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 9
Menurunnya angka kematian bayi
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Angka kelangsungan hidup bayi
(kematian bayi per 1000 kelahiran)
% 35,54 67,1 52,97 30 9,3 322,58
Tabel 3.13.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 10
Menurunnya angka kematian ibu melahirkan
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Angka kematian ibu melahirkan (per
100.000 kelahiran hidup)
% 75 82,7 90,69 70 65,6 106,71
2 Cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani
% 80 56,1 70,13 81 76 93,83
Rata-rata capaian kinerja 80,41 100,27
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 75
melampaui target adalah indikator Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000
kelahiran hidup) dari target 70 % angka kematian ibu melahirkan dapat ditekan
sehingga angka kematian itu melahirkan berkurang dan mencapai 65,6 %. Untuk
indikator Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani meskipun tidak mencapai
target namun ada peningkatan dibandingkan tahun 2011, dimana tahun 2012
mencapai 93,83 % sedangkan tahun 2011 hanya mencapai 70,13 %. Peningkatan
kedua indikator tersebut dikarenakan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan sudah cukup baik.
Dari tabel di atas, diketahui capaian kinerja untuk sasaran Menurunnya
anak balita dibawah garis merah rata-rata pencapaian kinerjanya sebesar 277,28 %.
Capaian kinerja yang cukup signifikat tersebut diperoleh dari ketercapaian kinerja
indikator Persentase balita gizi buruk dari target yang ditentukan lebih kecil sama
dengan 5 % dapat terealisasi 1,1 %, sehingga capaian kinerjanya untuk tahun 2012
sebesar 454,55 %. Ini berarti penanganan balita gizi buruk di Kabupaten Banyuwangi
cukup optimal, baik penanganan melalui pemeriksaan oleh dokter spesialis anak,
pemeriksaan laboratorium dan pemberian tambahan makanan dan vitamin serta
kegiatan lainnya kerkait penanganan balita gizi buruk.
Tabel 3.14.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 11
Menurunnya anak balita dibawah garis merah
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Persentase balita gizi buruk % ≤ 5 5,1 98,04 ≤ 5 1,1 454,55
2 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat
perawatan
% 100 100 100 100 100 100
Rata-rata capaian kinerja 99,02 277,28
Tabel 3.15.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 12
Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Rasio posyandu per satuan balita
% 1,95 1,8 92,38 1,95 2,06 105,64
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 76
Berdasarkan tabel di atas, bahwa capaian sasaran Menurunnya prevalensi
gizi kurang pada balita pada tahun 2012 mencapai 105,64 % atau bermakna Baik
Sekali. Capaian ini meningkat dibandingkan capaian kinerja tahun 2011 yang hanya
mencapai 92,38 %. Peningkatan ini seiring dengan tingkat pengetahuan /
pendidikan, ekonomi dan pola hidup masyarakat yang semakin baik.
Tabel di atas menunjukkan pencapaian sasaran Meningkatnya cakupan
persalinan oleh tenaga kesehatan belum tercapai. Dimana indikator sasaran
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan dari target yang ditentukan untuk tahun 2012 sebesar 95,4 % terealisasi
94,9 % sehingga capaian kinerjanya sebesar 99,40 %. Namun dibandingkan tahun
2011 mengalami peningkatan yaitu dari target yang ditentukan sebesar 94,6 %
terealisasi 92,3 dengan capaian kinerja sebesar 97,57 %. Peningkatan ini didukung
oleh tenaga-tenaga kesehatan yang berkompeten dibidangnya meskipun tenaga
tersebut secara kuantitas masih mengalami kekurangan.
Tabel 3.16.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 13
Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
% 94,6 92,3 97,57 95,4 94,9 99,40
Tabel 3.17.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 14
Meningkatnya peserta KB aktif
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Rata-rata jumlah anak per keluarga orang 2 1,9 105,26 2 2 100
2 Rasio akseptor KB % 0,73 0,73 100 0,72 0,75 104,17
3 Cakupan peserta KB aktif % 72,5 73,3 101,10 72,8 75,2 103,29
4 Keluarga pra sejahtera dan keluarga
sejahtera I
% 41,66 40,6 102,61 41,6 39,7 104,79
Rata-rata capaian kinerja 102,24 103,06
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 77
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa 4 indikator sasaran atas sasaran
Meningkatnya peserta KB aktif semuanya melebihi target (100% lebih) atau
bermakna Baik Sekali dengan rata-rata capaian kinerja sasaran 103,06 %, capaian
tahun 2012 ini meningkat dibandingkan tahun 2011 yang telah mencapai rata-rata
capaian kinerja sebesar 102,24 %. Capaian sasaran Meningkatnya peserta KB aktif
dipengaruhi oleh :
Kesadaran masyarakat yang semakin meningkat terutama pasangan Usia Subur
(PUS) dalam rangka mengatur dan mengendalikan jumlah anak dan jarak
kelahiran;
Adanya pembinaan yang teratur dari segenap komponen seperti PLKB, PPKBD,
Sub. PPKBD, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Perangkat Desa dan lintas
sektor terkait dalam membina dan memotivasi masyarakat untuk mengikuti KB
guna meningkatkan kualitas hidup keluarga dan kesejahteraan masyarakat pada
umumnya.
Adanya dukungan dan kerjasama segenap jajaran Pemkab. Banyuwangi beserta
segenap komponen (swasta, perbankan, koperasi, LSM, lembaga/organisasi
keagamaan dan lintas sektor lainnya.
Berdasarkan tabel di atas, dari 4 indikator sasaran semuanya mencapai
target bahkan melebihi target dengan rata-rata capaian kinerja tahun 2012 sebesar
152,83 %. Dari 4 indikator sasasaran yang mengalami kenaikan secara signifikan
Tabel 3.18.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 15
Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang aman, bermutu dan bermanfaat
serta terjangkau oleh masyarakat
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1
Cakupan puskesmas
% 100 100 100 100 187,5 187,5
2 Cakupan pembantu puskesmas % 48,39 48,39 100 48,39 48,39 100
3 Rasio puskesmas, poliklinik, pustu
per 30.000 penduduk % 142,18 142,18 100 142,18 318,24 223,83
4 Rasio Rumah Sakit per 10.000
penduduk
% 1 : 14,49 15,5 106,90 1:14,53 1:14,53 100
Rata-rata capaian kinerja 101,73 152,83
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 78
adalah indikator sasaran Cakupan puskesmas, dan Rasio puskesmas, poliklinik,
pustu per 30.000 penduduk, poliklinik, pustu per 30.000 penduduk (2 indikator).
Cakupan puskesmas dari target yang ditentukan 100 % dapat terealisasi 187,5 %
sehingga capaian kinerjanya sebesar 187,5 %. Sedangkan indikator sasaran Rasio
puskesmas, poliklinik, pustu per 30.000 penduduk, poliklinik, pustu per 30.000
penduduk dari target yang ditentukan 142,18 % dapat terealisasi 318,24 % sehingga
capaian kinerja tahun 2012 sebesar 223,83 %. Rata-rata capaian kinerja tahun 2012
sebesar 152,83 % meningkat dibandingkan tahun 2011 yang telah mencapai 101,73.
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian sasaran
Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup, berkualitas dan profesional mencapai
94,68 %. Meskipun tidak mencapai 100 % namun capaian tersebut lebih meningkat
dibandingkan tahun 2011 yang mencapai sebesar 48,18 %. Kalau dilihat dari
indikator sasaran dari 14 indikator sasaran yang mencapai target adalah 1 indikator
Tabel 3.19.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 16
Tersedianya tenaga kesehatan yang cukup, berkualitas dan profesional
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Rasio dokter per satuan penduduk % 7,27 3,45 47,46 7,45 6,88 92,35
2 Rasio tenaga kefarmasian per
100.000 penduduk
% 2,19 0,5 22,83 2,19 2,13 97,26
3 Rasio tenaga ahli gizi per 100.000
penduduk
% 2,19 0,65 29,68 2,31 2,06 89,18
4 Jumlah Rumah Sakit RS 11 11 100 11 14 127,27
5 Jumlah Puskemas, Pustu, Pusling Puskesm
as, Pustu,
Pusling
216 165 85,65 216 195 90,28
6 Jumlah Tenaga Medis Orang 240 157 65,42 250 239 95,6
7 Keperawatan (perawat dan bidan) Orang 1240 695 56,05 1.250 1.191 95,28
8 Kefarmasian (apoteker dan ahli
farmasi)
Orang 35 16 45,71 37 34 91,89
9 Tenaga kesehatan Orang 50 19 38,00 60 54 90
10 Sanitarian Orang 28 17 60.71 31 27 87,10
11 Ahli gizi Orang 35 18 51,43 37 33 89,19
12 Rasio tenaga medis per 1000
penduduk
% 15,05 7,14 47,44 15,64 14,95 95,59
13 Rasio tenaga keperawatan per
100.000 penduduk
% 43,83 21,57 49,21 44,05 41,61 94,46
14 Rasio tenaga Kesehatan per 1000
penduduk
% 3,14 1,12 35,67 3,75 3,38 90,13
Rata-rata capaian kinerja 48,18 94,68
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 79
sasaran yaitu Jumlah Rumah Sakit dari target 11 Rumah Sakit terealisasi 14 Rumah
Sakit sehingga capaian kinerjanya 127,89. Sedangkan 13 indikator sasaran lainnya
tidak mencapai target namun capaiannya dapat dikatakan Baik Sekali karena
melebihi nilai 85.
Adapun tidak tercapaianya 13 indikator sasaran tersebut adalah sebagai
berikut :
Rasio dokter per satuan penduduk, dengan target 7,54 % pada tahun 2012,
terealisasi sebesar 6,88 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar
92,35 %,dikarenakan masih belum ada perekrutan tenaga medis melalui tes
perekrutan PNS di Kabupaten Banyuwangi, sedangkan tiap tahun ada PNS
tenaga medis yang mengalami purna tugas, sehingga mengurangi tenaga medis
yang ada. Solusinya perlu perekrutan tenaga medis melalui perekrutan tes PNS.
Rasio tenaga kefarmasian per 100.000 penduduk, dengan target 2,19 % pada
tahun 2012, terealisasi sebesar 2,13 %, sehingga capaian kinerja indikator
sasaran sebesar 97,26 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini sama dengan
indikator sasaran Rasio dokter per satuan penduduk.
Rasio tenaga ahli gizi per 100.000 penduduk, dengan target 2,31 % pada tahun
2012, terealisasi sebesar 2,06 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran
sebesar 89,18 %, penyebabnya masih belum ada perekrutan tenaga medis.
Jumlah Puskemas, Pustu, Pusling, dengan target 216 buah pada tahun 2012,
terealisasi sebesar 195 buah, sehingga capaian kinerja indikator sasaran
sebesar 90,28 %, dikarenakan jumlah Puskesmas Keliling masih belum
memenuhi target yang diharapkan, yaitu masih sekitar 77,78 %.
Jumlah Tenaga Medis (dokter, dokter gigi), dengan target 250 orang pada tahun
2012, terealisasi sebesar 239 orang, sehingga capaian kinerja indikator sasaran
sebesar 95,60 %. Tidak tercapainya target dikarenakan masih kurangnya
tenaga medis.
Keperawatan (perawat dan bidan), dengan target 1.250 orang pada tahun 2012,
terealisasi sebesar 1.191 orang, sehingga capaian kinerja indikator sasaran
sebesar 95,28 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini, karena keterbatasan
tenaga medis (perawat dan bidan).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 80
Kefarmasian (apoteker dan ahli farmasi), dengan target 37 orang pada tahun
2012, terealisasi sebesar 34 orang, sehingga capaian kinerja indikator sasaran
sebesar 91,89 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini, karena keterbatasan
tenaga medis (apoteker dan ahli farmasi).
Tenaga kesehatan, dengan target 60 orang pada tahun 2012, terealisasi
sebesar 54 orang, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 90,00 %.
Tidak tercapainya indikator sasaran ini, karena keterbatasan tenaga kesehatan.
Sanitarian, dengan target 31 orang pada tahun 2012, terealisasi sebesar 27
orang, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 87,10 %. Tidak
tercapainya indikator sasaran ini dikarenakan masih belum ada perekrutan
tenaga medis melalui tes perekrutan PNS di Kabupaten Banyuwangi, sedangkan
tiap tahun ada PNS tenaga medis yang mengalami purna tugas, sehingga
mengurangi tenaga medis yang ada.
Ahli Gizi, dengan target 37 orang pada tahun 2012, terealisasi sebesar 33 orang,
sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 89,19 %. Tidak tercapainya
indikator sasaran ini dikarenakan masih belum ada perekrutan tenaga medis
melalui tes perekrutan PNS di Kabupaten Banyuwangi, sedangkan tiap tahun
ada PNS tenaga medis yang mengalami purna tugas, sehingga mengurangi
tenaga medis yang ada.
Rasio tenaga medis per 1000 penduduk, dengan target 15,64 % pada tahun
2012, terealisasi sebesar 14,95 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran
sebesar 95,59 %. Indikator sasaran ini belum tercapai karena tenaga medis
yang ada tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang terus bertambah,
sedangkan disisi lain belum ada perekrutan tenaga medis.
Rasio tenaga keperawatan per 100.000 penduduk, dengan target 44,05 % pada
tahun 2012, terealisasi sebesar 41,61 %, sehingga capaian kinerja indikator
sasaran sebesar 94,46 %, dikarenakan masih belum ada perekrutan tenaga
medis melalui tes perekrutan PNS di Kabupaten Banyuwangi, sedangkan tiap
tahun ada PNS tenaga medis yang mengalami purna tugas, sehingga
mengurangi tenaga medis yang ada sedangkan penduduk terus bertambah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 81
Rasio tenaga kesehatan per 1.000 penduduk, dengan target 3,75 % pada tahun
2012, terealisasi sebesar 3,38 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran
sebesar 90,13 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini karena kurangnya
tenaga kesehatan disisi lain penduduk terus bertambah.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pencapaian sasaran
Terberdayakannya masyarakat melalui keterlibatan di dalam pelayanan kesehatan,
seperti terlibat dalam Posyandu, Polindes dan Pos Siaga serta Poskestren dengan 1
indikator sasaran Posyandu Aktif mencapai target 100 %. Capaian ini tidak lepas dari
peran serta masyarakat dalam mendukung program-program kesehatan melalui
kesadaran dalam memanfaatkan Posyandu adn tempat kesehatan lainnya yang ada
dilingkungan desa/kelurahan masing-masing.
Tabel 3.20.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 17
Terberdayakannya masyarakat melalui keterlibatan di dalam
pelayanan kesehatan, seperti terlibat dalam Posyandu, Polindes,
dan Pos Siaga serta Poskestren
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Posyandu aktif
% 100 100 100 100 100 100
Tabel 3.21.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 18
Meningkatnya daya saing daerah dan kemandirian
ekonomi berbasis pertanian
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Produksi daging (Ton/Th) Ton 5.646 2.823 50,00 5.674 6.853 120,78
2 Produksi telor (Ton/Th) Ton 8.164 8.164 100 9.389 10.744 114,43
3 Produksi susu (ton/Th) Ton 400.338 400.338 100 424.706 2.567.385 604,51
4 Mortalitas ternak (angka kematian
ternak) % 0,5 0,5 100 0,5 0,5 100
5 Kejadian penyakit % 6,0 6 100 5,8 6 103,45
6 Jumlah Puskewan Puskewa
n
7 7 100 8 8 100
7 Kontribusi sektor peternakan
terhadap PDRB % 7,44 7,44 100 7,63 8 104,85
8 Kontribusi sektor kehutanan terhadap
PDRB % 1,00 1,63 153,77 1,07 1,52 142,05
9 Produktifitas padi atau bahan pangan Kw/hektar 63,76 65,22 102,29 65,03 65,30 100,42
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 82
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 17 indikator sasaran yang
mencapai melebihi target 100 % sebanyak 11 indikator sasaran, yang mencapai
target 100 % sebanyak 3 indikator sasaran dan yang tidak mencapai target 3
indikator sasaran dengan rata-rata capaian kinerja 134,02 %. Rata-rata capaian
kinerja tahun 2012 ini meningkat dibandingkan rata-rata capaian kinerja tahun 2011
yang hanya mencapai 95,60 %.
Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :
Kontribusi sektor pertanian / perkebunan terhadap PDRB, dengan target 49,27 %
pada tahun 2012, terealisasi sebesar 46,19 %, sehingga capaian kinerja
indikator sasaran sebesar 93,75 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini
disebabkan berkembangnya sektor non pertanian dengan memanfaatkan lahan
pertanian yang produktif, hal ini berdampak pada pertumbuhan sektor pertanian
yang hanya sekitar 5 % dibawah pertumbuhan sektor Pajak Hotel dan Restoran
sebesar 9 % dan masih di bawah pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyuwangi
secara agregat mencapai 7, 15 %. Situasi ini menggambarkan bahwa dalam
jangka panjang, dominasi kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB semakin
berkurang dan bergeser ke sektor lain, seperti sektor industri pengolahan,
perdagangan, Pajak Hotel dan Restoran, perumahan, pertambangan dan
penggalian serta sektor jasa. Namun demikian, sektor pertanian tetap harus
dipacu pada aspek off farmnya dan mendorong berkembangnya industri hilir
yang berbasis pertanian, sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi petani
dan NTP bisa meningkat serta disparitas pendapatan di sektor pertanian tidak
terpaut jauh dengan sektor non pertanian.
utama lokal lainnya per hektar
10 Kontribusi sektor pertanian /
perkebunan terhadap PDRB % 49,25 46,59 94,60 49,27 46,19 93,75
11 Kontribusi sektor perkebunan
(tanaman keras) terhadap PDRB % 8,99 8,19 91,10 9,05 7,73 85,41
12 Nilai tukar petani % 110,55 110,38 99,85 110,65 110,70 100,04
13 Gabah Ton 817.399 702.205 85,91 833.572 792.640 95,08
14 Beras (Ton) Ton 502.122 442.276 88,08 502.122 504.873,3
6
100,55
15 Kesediaan pangan utama % 306,62 271,08 88,41 305,28 317,51 104,01
16 Produksi perikanan Ton 59.039 41.773 70,75 60.810 66.340 109,09
17 Konsumsi ikan
% 29,3 29,45 100,51 29,6 29,6 100
Rata-rata capaian kinerja 95,60 134,02
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 83
Solusinya perlu dilakukan pengetatan segala bentuk izin penggunaan lahan
produktif selain untuk lahan pertanian dan mendorong berkembangnya industri
hilir yang berbasis pertanian.
Kontribusi sektor perkebunan ( tanaman keras ) terhadap PDRB, dengan target
9,05 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 7,73 %, sehingga capaian kinerja
indikator sasaran sebesar 85,41 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini
disebabkan :
-Harga komoditas perkebunan tanaman keras dipengaruhi oleh harga di pasaran
dunia yang fluktuatif, sehingga mempengaruhi budidaya perkebunan tanaman
keras di tingakat domestik, selain itu adanya proteksi dari perkebunan besar
negara/swasta yang hanya menanam tanaman semusim seperti papaya, tebu
dan pisang, karena lebih prospektif serta lebih elastis di pasaran domestik
maupun mancanegara.
-Adanya serangan organisme pengganggu tanaman yang meningkat dan kondisi
kelembaban udara relative tinggi sehingga memicu meningkatnya OPT.
-Menurunnya produktivitas perkebunan tanaman keras karena sebagian sudah
tua (kurang Produktif) dan sebagian lain tergolong tanaman muda (belum
berproduksi secara optimal) serta masih dalam tahap peremajaan.
Solusi :
Perkebunan besar negara/swasta yang hanya menanam tanaman
semusim, diharapkan juga memberikan ruang untuk menanam
tanaman keras, karena selain untuk menambah cadangan air bawah
tanah juga untuk menjaga kelestarian hutan.
Meningkatkan ketersediaan pupuk dan pestisida melalui dana cukai
tembakau untuk keperluan ready stock sehingga bisa di dropping
sewaktu-waktu ke lokasi serangan hama serta meningkatkan
penyuluhan dan pendampingan tentang pengendalian OPT kepada
petani.
Meningkatkan produktivitas tanaman dengan cara pembibitan secara
berkala dan berkelanjutan.
Gabah, dengan target 833.572 ton pada tahun 2012, terealisasi sebesar
792.640 ton, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 95,08 %.
Tidak tercapainya indikator sasaran ini, disebabkan :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 84
-Terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian cenderung
meningkat, hal ini menyebabkan penurunan produksi pertanian secara
sistematis dan bersifat permanen.
-Terjadinya serangan organisme pengganggu tumbuhan yang semakin
meningkat dan bersifat sporadis, hal ini dapat mempengaruhi produksi dan
kualitas tanaman.
-Semakin menurunnya tingkat kesuburan atau produktivitas lahan karena
pengggunaan pupuk an-organik yang berlebihan dalam jangka waktu lama,
sehingga produktivitas tanaman sulit ditingkatkan secara signifikan.
Solusi :
Perlu adanya regulasi yang jelas dan tegas serta konsisten dalam
implementasinya sehingga mampu mempertahankan lahan-lahan subur
produktif dari ancaman alih fungsi lahan. Juga perlu adanya sinergitas
dan singkronisasi program antar sektor atau stokeholders.
Menghimbau petani / kelompok tani untuk melakukan pengaturan pola
tanam yang serentak dan melakukan pergiliran (rotasi) tanaman secara
konsisten dan berkelanjutan.
Melakukan pengawalan teknologi pemupukan secara bijaksana dan
menggalakkan penggunaan pupuk organik kepada petani.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa 5 indikator sasaran untuk sasaran
Meningkatkan industri olahan dan kreatif berbasis pertanian mencapai target bahkan
melebihi target yang ditentukan dengan rata-rata capaian kinerja tahun 2012 sebesar
Tabel 3.22.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 19
Meningkatkan industri olahan dan kreatif berbasis pertanian
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Kontribusi sektor perdagangan
terhadap PDRB
% 23,80 23,80 100 23,81 27,43 115,20
2 Ekspor bersih perdagangan Rp. 15.501.52
9
15.501.52
9
100 17.162.30
8
18.197.01
1
106,03
3 Kontribusi sektor industri terhadap
PDRB
% 5,67 5,67 100 5,68 6,16 108,45
4 Kontribusi industri rumah tangga
terhadap PDRB sektor industri
% 5,5 5,5 100 6,0 9,65 160,83
5 Pertumbuhan industri
% 4,84 4,84 100 4,85 6,52 134,43
Rata-rata capaian kinerja 100 124,99
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 85
124,99 %. Rata-rata capaian kinerja meningkat dibandingkan rata-rata capaian
kinerja tahun 2011 yang mencapai 100 %. Hal ini menunjukkan bahwa industri
olahan dan kreatif yang berbahan dasar pertanian semakin baik. Hal ini didukung
oleh potensi pertanian yang ada di Kabupaten Banyuwangi.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa capaian kinerja atas sasaran
Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan menunjukkan hasil yang
Baik Sekali karena mencapai target 100 %. Diketahui bahwa hutan merupakan
sumber kehidupan, oleh karenanya hutan akan terus menerus dilestarikan. Upaya-
upaya agar hutan tetap optimal fungsinya adalah dengan merehabilitasi hutan dan
lahan kritis dengan berbagai kegiatan seperti bantuan bibit tanaman penghijauan
khususnya ditanam pada lahan kritis yang terdapat di seluruh wilayah Kabupaten
Banyuwangi. Dari target yang tentukan untuk rehabilitasi hutan dan lahan kritis 1,05
% dapat terealisasi 1,05 % sehingga capaian kinerjanya 100 % begitu juga pada
indikator sasaran kerusakan kawasan hutan dari target yang ditentukan 0,04 %
dapat terealisasi 0,04 % sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 100 %.
Tabel 3.23.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 20
Termanfaatkannya fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Rehabilitasi hutan dan lahan kritis % 1,03 1,03 100 1,05 1,05 100
2 Kerusakan kawasan hutan
% 0,04 0,04 100 0,04 0,04 100
Rata-rata capaian kinerja 100 100
Tabel 3.24.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 21
Meningkatnya investasi di daerah baik PMA maupun PMDN
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Jumlah investor berskala nasional
(PMDN/PMA) Investor 1 1 100 1 1 100
2 Jumlah nilai investasi berskala
nasional (PMDN / PMA) Rp.
(milyar)
50 80,88 161,76 50 62,338 124,66
3 Rasio daya serap tenaga kerja Orang 237 238 100,42 238 240 100,84
4 Kontribusi sektor pertambangan
terhadap PDRB % 4,04 4,425 109,53 4,04 4,37 108,17
5 Kenaikan / penurunan nilai realisasi
PMDN (milyar rupiah)
Rp. 1 1 100 1 1 100
Rata-rata capaian kinerja 114,34 106,73
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 86
Dari tabel di atas, diperoleh gambaran bahwa 5 indikator sasaran yang
ditetapkan menghasilkan capaian kinerja 100 % untuk 2 indikator sasaran dan 3
indikator sasaran melebihi 100 % yang mempunyai makna Baik Sekali dengan rata-
rata capaian kinerja 106.73 %. Hal ini berarti pelaksanaan kebijakan daerah dibidang
penanaman modal / investasi sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten
Banyuwangi tahun 2010-2015 berhasil dengan baik. Namun demikian bila
dibandingkan capaian kinerja tahun 2011 yang rata-rata capaian kinerjanya sebesar
114,34 % capaian kinerja tahun 2012 menurun.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pencapaian sasaran
Meningkatnya pemanfaatan potensi pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai
Plengkung,Sukamade dan lainnya berhasil dengan Baik Sekali dengan rata-rata
capaian kinerja tahun 2012 sebesar 196,83 %, dengan capaian kinerja masing-
masing sebagai berikut :
Indikator sasaran kunjungan wisata domistik dari target yang ditentukan sebesar
786.114 orang wisatawan terealisasi sebesar 1.312.092 orang sehingga capaian
kinerja indikator sasaran ini mencapai 166,91 %;
Indikator sasaran kunjungan wisata mancanegara dari target yang ditentukan
sebesar 20.437 orang wisatawan terealisasi sebesar 50.783 orang sehingga
capaian kinerja indikator sasaran ini mencapai 248,49 %;
Tabel 3.25.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 22
Meningkatnya pemanfaatan potensi pariwisata seperti Kawah Ijen, Pantai Plengkung,
Sukamade dan lainnya
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Kunjungan wisata domistik Orang 396.016 401.968 101,50 786.114 1.312.092 166,91
2 Kunjungan wisata mancanegara Orang 42.856 42.933 100,19 20.437 50.783 248,49
3 Kontribusi sektor pariwisata terhadap
PDRB % 3,71 4,25 114,55 3,71 4,27 115,09
Rata-rata capaian kinerja 105,41 196,83
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 87
Indikator sasaran kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB dari target yang
ditentukan sebesar 3,71 % terealisasi sebesar 4,27 % sehingga capaian kinerja
indikator sasaran ini mencapai 115,09 %.
Capaian kinerja tahun 2012 di atas lebih meningkat dibandingkan tahun
2011, dimana rata-rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2011
mencapai 105,41 %.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa 4 indikator kinerja untuk sasaran
Meningkatnya profesionalisme pengelolaan koperasi dan UMKM dapat tercapai
melebihi target yang ditentukan yaitu masing-masing diatas 100 % dengan rata-rata
capaian kinerja sebesar 101,82 %, capaian kinerja ini menurun dibandingkan tahun
2011 yang mencapai sebesar 102,23 %. Ada 1 indikator sasaran yang capaian
kinerjanya mengalami penurunan pada tahun 2012 yaitu Jumlah BPR/LKM dari
target yang ditentukan tahun 2012 sebesar 1.900 BPR/LKM terealisasi 1.938
BPR/LKM sehingga capaian kinerjanya sebesar 102 %. Pada tahun 2011 untuk
indikator tersebut dari target yang ditentukan 1.700 BPR/LKM terealisasi 1.884
BPR/LKM sehingga capaian kinerjanya sebesar 108,47 %.
Tabel 3.26.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 23
Meningkatnya profesionalisme pengelolaan koperasi
dan UMKM
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Prosentase koperasi aktif
(melaksanakan RAT) % 79,5 79,68 100,23 79,9 82,60 103,37
2 Jumlah UKM non BPR/LKM UKM UKM 20.900 20.946 100,22 21.000 21.420 102
3 Jumlah BPR / LKM BPR/LKM 1.700 1.844 108,47 1.900 1.938 102
4 Usaha Mikro dan Kecil UMK 29 29 100 36 36 100
Rata-rata capaian kinerja 102,23 101,82
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 88
Tabel di atas, menunjukkan bahwa pencapaian sasaran Meningkatnya
jejaring antar daerah, provinsi dan pusat serta jejaring pelaku ekonomi yang terdiri
dari 2 indikator dapat tercapai melebihi 100 %. Untuk indikator sasaran Jenis dan
jumlah bank dan cabang dari target yang ditentukan sebesar 43 bank terealisasi 62
bank sehingga capaian kinerjanya sebesar 144,19 % atau bermakna Baik Sekali.
Namun capaian tahun 2012 ini menurun dibandingkan capaian tahun 2011 dari
target yang ditentukan 43 bank dapat terealisasi 95 sehingga capaian kinerjanya
mencapai 220,93 %.
Untuk indikator sasaran Jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang
mengalami kenaikan dari target yang tentukan tahun 2012 ada 4 perusahaan
asuransi terealisasi 7 perusahaan asuransi sehingga capaian kinerjanya sebesar 175
%. Sedangkan tahun 2011 ditargetkan sebesar 3 perusahaan asuransi dapat
terealisasi 3 perusahaan asuransi sehingga capaian kinerjanya 100 %.
Tabel 3.27.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 24
Meningkatnya jejaring antar daerah, provinsi dan pusat
serta jejaring pelaku ekonomi
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Jenis dan jumlah bank dan cabang Bank 43 95 220,93 43 62 144,19
2 Jenis dan jumlah perusahaan
asuransi dan cabang
Perush.
Asuransi
3 3 100 4 7 175
Rata-rata capaian kinerja 160,47 159,60
Tabel 3.28.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 25
Tersusunnya regulasi yang berhubungan dengan kompetisi
kegiatan ekonomi di daerah
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Lama proses perijinan % 86,84 86,84 100 92,31 91,67 100,70
2 Penyelesaian ijin lokasi % 95 93 97,89 97,7 95 97,24
3 Sistem Informasi Pelayanan Perijinan
dan Adiministrasi Pemerintah Ada /
Tidak ada
Ada Ada 100 Ada Ada 100
4 Pajak daerah (milyar RP) Rp. 23.458 32.423 138,21 35.611 40.770 144,49
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 89
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pencapaian sasaran Tersusunnya
regulasi yang berhubungan dengan kompetisi kegiatan ekonomi di daerah dari 10
indikator sasaran yang tercapai hanya 6 indikator sasaran dengan rata-rata capaian
kinerja sebesar 83,95 atau bermakna Baik. Sedangkan 4 indikator sasaran tidak
mencapai target.
Adapun indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :
Penyelesaian ijin lokasi bahwa tahun 2012 ditargetkan 97,7 % penyelesaian ijin
lokasi dari semua pemohon ijin lokasi namun hanya terealisasi 95 % sehingga
capaian kinerja sebesar 97,24 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini
disebabkan ada beberapa permohonan yang tidak direalisasikan karena
administrasi persyaratan kurang lengkap, tidak sesuai dengan tata ruang yang
berlaku dan permasalahan lainnya;
Retribusi daerah (milyar Rp) target yang ditentukan sebesar Rp. 25,578 milyar
terealiasi Rp. 24,817 milyar sehingga capaian kinerja sebesar 97,02 %. Tidak
tercapainya target ini indikator sasaran ini disebabkan disamping kesadaran
masyarakat untuk membayar retribusi yang masih kurang juga belum adanya
sanksi yang tegas / sanksi yang masih terlalu ringan bagi masyarakat yang tidak
membayar retribusi. Untuk itu perlu sosialisasi yang intens kepada masyarakat
dan adanya perubahan/revisi Peraturan Daerah tentang Retribusi Daerah.
Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha dari target yang ditentukan 1 Perda
namun tidak terealiasi (0%). Hal ini dikarenakan Perda tentang Reklame yang
diusulkan pada tahun 2012 belum terealisasi.
Perda ekonomi kerakyatan dari target yang ditentukan 1 Perda namun tidak
terealisasi (0%).
5 Retribusi Daerah (milyar RP) Rp. 20,762 2,129 10,25 25,578 24,817 97,02
6 Macam pajak daerah Macam 11 11 100 11 11 100
7 Macam retribusi daerah Macam 30 36 120 30 36 100
8 Jumlah Perda yang mendukung iklim
usaha Perda 1 0 0 1 0 0
9 Persentase desa berstatus
swasembada terhadap total desa % 90 90 100 93 93 100
10 Perda Ekonomi Kerakyatan Perda 1 0 0 1 0 0
Rata-rata capaian kinerja 76,64 83,95
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 90
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran
Meningkatnya sarana informasi dan alat transportasi tahun 2012 sebesar 110,12 %
meningkat dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2011. Hal ini
menunjukkan kondisi informasi dan alat transportasi di Banyuwangi semakin
membaik. Terlihat dari 15 indikator sasaran hampir semuanya mencapai target 100
% bahkan ada yang mencapai lebih dari 100 %, hanya 1 indikator sasaran yang tidak
mencapai target yaitu indikator sasaran Proporsi panjang jaringan jalan dalam
kondisi baik yang mana dari target yang ditentukan 92 % terealisasi 89,7 % sehingga
capaian kinerjanya sebesar 97,50 %.
Tabel 3.29.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 26
Meningkatnya sarana informasi dan alat transportasi
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Jumlah jaringan komunikasi Jaringan 12 12 100 13 13 100
2 Jumlah surat kabar nasional / lokal Jenis 15 15 100 18 18 100
3 Jumlah penyiaran radio/TV lokal Penyiaran
/ tayang
44/1 44/1 100 49/2 49/2 100
4 Jumlah penyiaran TV lokal Tayang 1 1 100 1 1 100
5 Web site milik pemerintah daerah Web site 1 1 100 1 1 100
6 Proporsi panjang jaringan jalan
dalam kondisi baik
% 90 90 100 92 89,7 97,50
7 Jumlah arus penumpang angkutan
umum
Orang 1.255.914 1.255.914 100 1.568.444 1.568.720 100,02
8 Rasio ijin trayek % 0,00032 0,00032 100 0,00032 0,00032 100
9 Jumlah uji kir angkutan umum Angkutan 1,378 1,378 100 1.420 1.420 100
10 Jumlah Pelabuhan
Laut/Udara/Terminal Bis
Pelabuha
n
2/1/8 2/1/8 100 2/1/8 2/1/8 100
11 Angkutan darat % 0,001 0,0001 100 0,001 0,001 100
12 Kepemilikan KIR angkutan umum % 27,33 27,33 100 31,16 67,90 217,91
13 Lama pengujian kelayakan angkutan
umum (KIR)
Menit 20 20 100 20 20 100
14 Biaya pengujian kelayakan angkutan
umum
Rp. 37.500 37.500 100 37.500 37.500 100
15 Pemasangan Rambu-rambu
% 0.058 0,058 100 0,055 0,075 136,36
Rata-rata capaian kinerja 100 110,12
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 91
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pencapaian sasaran
Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta prasarana yang
menghubungkan daerah-daerah tujuan wisata pada tahun 2012 dengan indikator
sasaran Proporsi panjan jalan dalam kondisi baik berhasil Baik Sekali karena
mencapai 97,50 % meskipun capaian ini menurun dibandingkan tahun 2011 yang
dapat mencapai 100 %.
Tabel 3.30.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 27
Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta prasarana yang
menghubungkan daerah-daerah tujuan wisata
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Proporsi panjang jaringan jalan
dalam kondisi baik
% 90 90 100 92 89,7 97,50
Tabel 3.31.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 28
Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang pertanian
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Rasio jaringan irigasi dan luas
daerah irigasi
% 85 85 100 85 85 100
2 Rasio ketersediaan air dan
kebutuhan air untuk irigasi dan lain
keperluan
% 25 25 100 40 40 100
3 Rasio ketersediaan air pada musim
hujan dan musim kemarau
(degradasi DAS)
% 85 85 100 85 80 94,12
4 Rasio pemanfaatan air tanah dan air
permukaan
% 85 80 94,12 85 80 94,12
5 Rasio bangunan pengamanan pantai
dengan panjang pantai yang
terkenan abrasi
% 25 25 100 40 40 100
6 Rasio jumlah SDM dengan luasan
baku sawah irigasi
% 70 70 100 80 80 100
7 Proporsi jaringan irigasi dalam
kondisi baik dan teknis
% 85 85 100 85 85 100
8 Sumber air / mata air yang dalam
kondisi debit air stabil
% 85 85 100 85 90 94,12
9 Daur ulang sistem irigasi % 40 40 100 40 50 125,00
10 Rasio Jaringan Irigasi % 85 85 100 85 85 100
11 Persentase penduduk yang memiliki
lahan
% 19 19 100 20 25 125,00
Rata-rata capaian kinerja 99,47 102,94
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 92
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa rata-rata pencapaian sasaran
Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang pertanian pada tahun 2012
sebesar 102,94 %. Dari 11 indikator sasaran yang mencapai target 8 indikator
sasaran yaitu 6 indikator sasaran mencapai 100 % dan 2 indikator sasaran
capaiannya lebih dari 100 %. Sedangkan yang tidak mencapai target 3 indikator
sasaran sebagai berikut :
Rasio ketersediaan air pada musim hujan dan musim kemarau (degradasi
DAS), dengan target 85 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 80 %,
sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 94,12 %. Tidak
tercapainya indikator sasaran ini, karena jumlah air pada kondisi normal
sebesar 79.800 meter kubik per detik, menyusut menjadi 23.500 meter kubik
per detik dari luas areal persawahan 66.500 hektar di Banyuwangi yang
membutuhkan air sekitar 88.200 meter kubik per detik. Kondisi ini dapat di
atasi dengan membangun titik jaringan irigasi tersier sebanyak 355 dan akan
membangun lagi sebanyak 10 titik waduk kecil serta 8 bendungan. Hal ini
dilakukan untuk menampung curah hujan diwaktu musim penghujan dan
diharapkan dapat mengurangi penyusutan debit air diwaktu musim kemarau
tiba. Selain itu diperlukan adanya reboisasi kembali terhadap hutan atau
gunung yang gundul, hal ini dimaksudkan untuk menambah persediaan
sumber air bawah tanah yang kian mengecil.
Rasio pemanfaatan air tanah dan air permukaan, dengan target 85 % pada
tahun 2012, terealisasi sebesar 80 %, sehingga capaian kinerja indikator
sasaran sebesar 94,12 %, karena jumlah air pada kondisi normal sebesar
79.800 meter kubik per detik, menyusut menjadi 23.500 meter kubik per detik
dari luas areal persawahan 66.500 hektar di Banyuwangi yang membutuhkan
air sekitar 88.200 meter kubik per detik. Untuk mangatasi permasalahan ini
perlu membangun titik jaringan irigasi tersier sebanyak 355 dan akan
membangun lagi sebanyak 10 titik waduk kecil serta 8 bendungan.
Sumber air / mata air yang dalam kondisi debit air stabil, dengan target 85 %
pada tahun 2012, terealisasi sebesar 80 %, sehingga capaian kinerja indikator
sasaran sebesar 94,12 %. Untuk mangatasi permasalahan ini perlu
membangun titik jaringan irigasi tersier sebanyak 355 dan akan membangun
lagi sebanyak 10 titik waduk kecil serta 8 bendungan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 93
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa 18 indikator sasaran dari sasaran
Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan sarana serta prasarana yang
menghubungkan pusat-pusat kegiatan ekonomi, yang mencapai target 100 %
sebanyak 5 indikator sasaran, yang melebihi target 100 % sebanyak 9 indikator
sasaran sedangkan yang tidak mencapai target sebanyak 4 indikator sasaran. Rata-
rata capaian kinerja sasaran Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan sarana
serta prasarana yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan ekonomi sebesar
178,56 % yang mengalami kenaikan secara signifikan dibandingkan capaian kinerja
pada tahun 2011 yang hanya mencapai 100 %. Adapun indikator sasaran yang
Tabel 3.32.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 29
Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan sarana serta prasarana yang
menghubungkan pusat-pusat kegiatan ekonomi
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Rasio panjang jalan per jumlah
kendaraan
% 0,005 0,005 100 0,005 0,0005 100
2 Jumlah orang / barang yang
terangkut angkutan umum
Orang 1.255.914 1.255.914 100 1.568.444 1.350.415 86,10
3 Jumlah orang / barang melalui
dermaga / bandara / terminal per
tahun
Orang 1.255.914 1.255.914 100 1.568.444 1.350.415 86,10
4 Rasio tempat ibadah per satuan
penduduk
% 85 85 100 85 87 102,35
5 Persentase rumah tinggal bersanitasi % 80,7 80,7 100 82 45,96 56,05
6 Rasio tempat pemakaman umum per
satuan penduduk
% 50 50 100 55 55 100
7 Rasio tempat pembuangan sampah
(TPS) per satuan penduduk
% 55 55 100 55 55 100
8 Rasio rumah layak huni % 45 45 100 50 79,20 158,40
9 Rasio permukiman layak huni % 45 45 100 50 79,20 158,40
10 Panjang jalan dilalui Roda 4 % 0.0002 0,0002 100 0,0002 0,0002 100
11 Panjang jalan kabupaten dalam
kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
% 91 91 100 92,40 89,70 97,08
12 Panjang jalan yang memiliki trotoar
dan drainase/ saluran pembuangan
air (minimal 1,5 m)
Km 23.400 23.400 100 25.500 25.900 101,57
13 Sempadan jalan yang dipakai
pedagang kaki lima atau bangunan
rumah liar
% 40 40 100 30 25 120,00
14 Drainase dalam kondisi
baik/pembuangan aliran air tidak
tersumbat
% 68 68 100 78 78 100
15 Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi
baik
% 97 97 100 97 100 103,09
16 Lingkungan Pemukiman Pemukim
an
94.992 94.992 100 113.991 113,998 100,01
17 Pembangunan waduk, embung dan
longstorege, cek dam, ground sill
Banguna
n
10 10 100 25 355 1.420
18 Pembangunan infrastruktur
pengaman pantai dan muara sungai
% 70 70 100 80 100 125,00
Rata-rata capaian kinerja 100 178,56
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 94
mengalami kenaikan paling signifikan adalah indikator sasaran Pembangunan
waduk, embung dan longstorege, cek dam, ground sill dari target yang ditentukan 25
bangunan waduk, embung dan longstorege, cek dam, ground sill terealisasi 355
bangunan sehingga capaian kinerjanya sebesar 1.420 %.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pencapaian sasaran
Meningkatnya prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan dalam jumlah
kualitas yang memadai pada tahun 2012 rata-rata capaian kinerjanya sebesar
314,74 %. Capaian ini meningkat dibandingkan dengan rata-rata capaian kerja tahun
2011 yang hanya mencapai 91,44 %. Dari 19 indikator sasaran pada tahun 2012
yang mencapai target 100 % sebanyak 4 indikator sasaran, yang targetnya melebihi
Tabel 3.33.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 30
Meningkatnya prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan
dalam jumlah kualitas yang memadai
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Sekolah pendidikan SD/MI kondisi
bangunan baik
% 83,72 87,04 103,97 86,03 87,25 101,42
2 Sekolah pendidikan SMP/MTs
kondisi bangunan baik
% 84,08 84,88 100,95 84,56 94,38 111,61
3 Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA
kondisi bangunan baik
% 96,76 96,8 100,04 96,86 98,06 101,24
4 Jumlah klub olahraga Klub 61 61 100 62 2.871 4.630
5 Jumlah gedung olahraga Gedung 1 1 100 2 2 100
6 Rumah tangga pengguna air bersih RT 31.620 31.620 100 32.670 38.756 118,63
7 Rumah tangga pengguna listrik RT 317.062 317.062 100 326.537 326.537 100
8 Rumah tangga ber-Sanitasi RT 462.358 462.356 100 476.227 230.618 48,43
9 Lingkungan pemukiman kumuh pemukim
an
38.250 38.250 100 37.150 37,150 100
10 Rumah layak huni Rumah 1.062.301 1.062.301 100 1.296.007 397.424 30,67
11 Rasio Ruang Terbuka Hijau per
Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB
% 38 38 100 40 32 80,00
12 Persentase penanganan sampah % 37,5 37,5 100 42,5 66,5 156,47
13 Persentase luas pemukiman yang
tertata
% 25 20 80 37 33,75 91,22
14 Pencemaran status mutu air % 89 62 69,66 90 52,63 58,48
15 Cakupan penghijauan wilayah rawan
longsor dan sumber mata air
% 74 40 54,05 78 15 19,23
16 Cakupan pengawasan terhadap
pelaksanaan Amdal
% 73,33 70,37 95,96 74,19 100 134,79
17 Tempat pembuangan sampah (TPS)
per satuan penduduk
% 30 30 100 40 38 95,00
18 Penegakan hukum lingkungan % 80 48 50 85 100 117,65
19 Sumber air/mata air dalam kondisi
baik/kondisi debit stabil
% 81 67 82,72 82 82 100
Rata-rata capaian kinerja 91,44 314,74
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 95
100 % sebanyak 8 indikator sasaran dan yang tidak mencapai target sebanyak 7
indikator sasaran.
7 (tujuh) indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :
Rumah tangga ber-Sanitasi, dengan target 476.277 rumah tangga pada tahun
2012, terealisasi sebesar 230.618 rumah tangga, sehingga capaian kinerja
indikator sasaran sebesar 48,43 %, karena Masih adanya masyarakat yang
kurang perduli terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan, yaitu dengan
masih banyaknya masyarakat yang melakukan mandi, cuci dan kakus di sungai.
Oleh karena itu, perlu diadakan sosialisasi kepada masyarakat akan arti
pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan serta membangun fasilitas
MCK.
Rumah layak huni, dengan target 1.296.007 rumah pada tahun 2012, terealisasi
sebesar 397.424 rumah, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar
30,67 %, karena masih banyaknya rumah penduduk khususnya di daerah
pedesaan yang belum layak huni karena faktor kemiskinan, solusinya dengan
menggalakkan program bedah rumah dan memberikan bantuan lainnya yang
dapat mengentaskan kemiskinan.
Rasio ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber-HPL/HGB, dengan target
40,00 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 32,00 %, sehingga capaian
kinerja indikator sasaran sebesar 80,00 %, karena ada beberapa lahan produktif
telah berubah fungsi menjadi perumahan, terjadinya penebangan pohon di hutan
secara berlebihan dan perusahaan yang ada masih kurang memperhatikan
Amdal, dalam arti membuang limbah sembarangan. Solusi, diperlukan
penambahan kawasan ruang terbuka hijau, reboisasi, pembatasan bagi
pengembang perumahan dan penindakan tegas bagi perusahaan yang
mencemari lingkungan.
Prosentase luas permukiman yang tertata, dengan target 37,00 % pada tahun
2012, terealisasi sebesar 33,75 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran
sebesar 91,22 %, karena masih adanya masyarakat yang kurang perduli
terhadap penataan dan keindahan lingkungan permukiman. Solusi,
menyediakan anggaran yang memadai guna mengcover masyarakat yang
kurang peduli terhadap lingkungan permukiman dan penataan permukiman baru
dengan memperhatikan ruang terbuka hijau.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 96
Pencemaran status mutu air, dengan target 90,00 % pada tahun 2012,
terealisasi sebesar 52,63 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar
58,48 %, karena masih ada perusahaan yang membuang limbah industrinya
secara langsung ke lingkungan tanpa pengolahan terlebih dahulu dalam instalasi
pengolahan air limbah, sehingga bisa mencemari sumber - sumber air dan
merusak lingkungan sekitarnya. Solusi melakukan pembinaan secara teknis
kepada para pelaku industri dalam pengolahan air limbah agar menurunkan
tingkat pencemaran yang bisa membahayakan terhadap kehidupan di sekitar
industri, serta memberikan sanksi hukum sesuai peraturan perundang -
undangan yang berlaku kepada Industri yang membuang limbahnya melebihi
baku mutu yang telah ditentukan.
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air, dengan
target 78,00 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 15,00 %, sehingga capaian
kinerja indikator sasaran sebesar 19,23 %. Tidak tercapainya target ini
diakibatkan terjadinya erosi di daerah sekitar sumber-sumber mata air, sehingga
buffer penyimpanan air debitnya berkurang. Untuk itu kedepan perlu secara
kontinue akan dilakukan penghijauan / penanaman kembali di sekitar sumber-
sumber mata air dan pemberian anggaran yang memadai guna pengadaan bibit
tanaman penghijauan.
Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk, dengan target 40,00
% pada tahun 2012, terealisasi sebesar 38,00 %, sehingga capaian kinerja
indikator sasaran sebesar 95,00 %. Tidak tercapainya target ini disebabkan
beberapa hal yaitu :
- Kurangnya tempat pembuangan sampah akhir, mengingat wilayah Kabupaten
Banyuwangi yang begitu luas, sehingga perlu penambahan lokasi TPSA.
- Keterbatasan armada pengangkut sampah sehingga mengakibatkan
terjadinya penumpukan sampah dibeberapa tempat.
- Kurangnya partisipasi dan kepedulian masyarakat dalam menjaga kebersihan
dan kesehatan lingkungan.
Untuk mengatasi hal tersebut :
- Membuat Design Engginering Design dan Sanitary Land Fill serta pembagian
zona tempat penampungan akhir, dengan adanya itu diharapkan masing-
masing zona bisa menampung semua sampah di Kabupaten Banyuwangi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 97
- Penambahan jumlah armada persampahan, agar masalah penumpukan
sampah bisa cepat tertangani sehingga tidak terjadi penumpukan sampah.
- Perlu diadakan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga
kebersihan, sosialisasi mengenai penanganan persampahan untuk skala
rumah tangga dan pengolahannya menjadi bahan yang dapat dimanfaatkan.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pencapaian sasaran
Tersusunnya dan tertatanya RTRW Kabupaten Banyuwangi secara terpadu dan
konprehensif pada tahun 2012 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2011. Pada
tahun 2011 dapat mencapai 100 % sedangkan pada tahun 2012 mencapai 104,13
%. Adapun yang mengalami kenaikan secara signifikan pada tahun 2012 adalah
indikakator sasaran Rasio bangunan ber-IMB persatuan bangunan dari target yang
ditentukan sebesar 3.555 bangunan yang ber-IMB dapat terealisasi 5.405 bangunan
yang sudah ber-IMB, ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat meningkat
terhadap Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Tabel 3.34.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 31
Tersusunnya dan tertatanya RTRW Kabupaten Banyuwangi
secara terpadu dan konprehensif
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Ketaatan terhadap RTRW Kondisi Baik Baik 100 Baik Baik 100
2 Luas wilayah produktif % 57,65 57,65 100 82,6 83,85 101,51
3 Luas wilayah industri % 2,2 2,2 100 2,39 2,39 100
4 Luas wilayah kebanjiran % 1 1 100 0,09 0,09 100
5 Luas wilayah kekeringan % 1 1 100 0,09 0,09 100
6 Luas wilayah perkotaan % 9,6 9,6 100 9,7 9,65 99,48
7 Rasio Ruang Terbuka Hijau per
Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB % 38 38 100 40 32 80
8 Rasio bangunan ber-IMB per satuan
bangunan
Banguna
n
2.925 2.925 100 3.555 5.405 152,04
Rata-rata capaian kinerja 100 104,13
Tabel 3.35.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 32
Meningkatnya jumlah jalan poros desa
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Jalan Penghubung dari ibukota
kecamatan ke kawasan pemukiman
penduduk (mimal dilalui roda 4)
%
90
90
100
92
93
101,09
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 98
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa capaian kinerja indikator sasaran
Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk
(mimal dilalui roda 4) tercapai dengan Baik Sekali. Dari target yang ditentukan 92 %
terealisasi 93 % sehingga capaian kinerjanya sebesar 101,09 %. Capaian kinerja
tahun 2012 ini meningkat dibandingkan capaian kinerja tahun 2011 yang mencapai
100 %.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa rata-rata pencapaian kinerja
tahun 2012 untuk sasaran Menurunnya tingkat pengangguran sebesar 113,67 %
menurun dibandingkan capaian kinerja tahun 2011 yang mencapai 133,56 %. Dari
10 indikator sasaran yang mencapai target 100 % sebanyak 3 indikator sasaran,
yang melebihi target 100 % sebanyak 5 indikator sasaran dan yang tidak mencapai
target sebanyak 2 indikator sasaran.
Adapun 2 indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :
Keselamatan dan perlindungan target 74,57 % pada tahun 2012, terealisasi
sebesar 12,64 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 16,95 %.
Tidak tercapainya target ini disebakan jumlah perusahaan yang sudah
menerapkan K3 sejumlah 149 perusahaan dari 1.179 perusahaan yang ada di
Kabupaten Banyuwangi. Untuk mengatasi hal ini diperlukan perhatian dan
Tabel 3.36.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 33
Menurunnya tingkat pengangguran
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Angka partisipasi angkatan kerja % 76,5 76,5 100 71,6 76,08 106,26
2 Angka sengketa pengusaha - pekerja
per tahun
% 2,16 2,12 101,89 1,72 2,54 147,67
3 Tingkat partisipasi angkatan kerja % 71,5 68,34 104,62 71,6 76,08 106,26
4 Pencari kerja yang ditempatkan % 20,1 28,81 143,33 20,1 50,48 251,14
5 Tingkat pengganguran terbuka % 4,01-5,01 3,95 101,52 3,64-4,64 3,71 125,07
6 Keselamatan dan perlindungan % 73,01 87,47 119,81 74,57 12,64 16,95
7 Perselisian buruh dan pengusaha
terhadap kebijakan pemerintah
% 35,71 28,59 124,90 26,67 26,67 100
8 Rasio ketergantungan % 33,8 33,8 100 32,7 32,7 100
9 Peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia
% 25 25 100 30 30 100
10 Transmigrasi swakarsa (transmigrasi
umum, TSM & TU )
% 17,73 60,19 339,48 17,66 14,72 83,35
Rata-rata capaian kinerja 133,56 113,67
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 99
kepedulian khususnya pihak perusahaan tempat bekerja, agar mau melakukan
upaya keselamatan dan perlindungan bagi pengusaha maupun pekerja serta
sosialisasi dan pengawasan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja selalu
dilakukan, dengan harapan akan mengurangi resiko high cost apabila sampai
terjadi kecelakaan kerja.
Transmigrasi swakarsa (transmigrasi umum, TSM dan TU), dengan target 17,66
% pada tahun 2012, terealisasi sebesar 14,72 %, sehingga capaian kinerja
indikator sasaran sebesar 83,35 %. Capaian ini termasuk katagori Baik karena
dari jumlah transmigran yang berhasil diberangkatkan pada tahun 2012
sebanyak 77 kk serta jumlah lokasi penempatannya juga bertambah dari 6 lokasi
menjadi 8 lokasi penempatan.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa rata-rata pencapaian sasaran
Menurunnya angka kemiskinan pada tahun 2012 sebesar 104,25 % dan meningkat
dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 99,98 %. Indikator sasaran yang
mengalami kenaikan capaian kinerja adalah indikator sasaran Prosentase penduduk
di atas garis kemiskinan dan indikator sasaran rumah tanggal yang menggunakan
listrik. Untuk indikator Prosentase penduduk di atas garis kemiskinan dari target yang
ditentukan 82,72 % terealisasi 89,52 % sehingga capaian kinerjanya sebesar 108,22,
sedangkan untuk indikator sasaran rumah tanggal yang menggunakan listrik dari
target yang ditentukan 65,27 % terealisasi 71 % sehingga capaian kinerjanya
sebesar 108,78 %. Adapun indikator sasaran yang capaian kinerjanya sama dengan
tahun 2011 adalah Persentase rumah tangga (RT) yang menggunakan air bersih dan
Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (jt/th) yaitu masing-masing
Tabel 3.37.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 34
Menurunnya angka kemiskinan
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Prosentase penduduk diatas garis
kemiskinan % 81,34 81,20 99,83 82,72 89,52 108,22
2 Persentase rumah tangga yang
menggunakan listrik % 49,81 49,85 100,08 65,27 71 108,78
3 Persentase rumah tangga (RT) yang
menggunakan air bersih % 5,52 5,52 100 7,28 7,28 100
4 Pengeluaran konsumsi rumah tangga
per kapita (jt/th)
% 53,89 53,89 100 58,63 58,63 100
Rata-rata capaian kinerja 99,98 104,25
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 100
kinerjanya mencapai 100 %. Capaian ini menunjukkan bahwa program Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi yang memiliki dimensi keberpihakan kepada masyarakat
miskin mengalami peningkatan.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari 7 indikator sasaran untuk
sasaran Meningkatnya program-program pembangunan yang berbasis pada
pengarusutamaan gender yang mencapai target hanya 3 indikator (1 indikator
sasaran mencapai 100 % dan 2 indikator sasaran mencapai 100 % lebih).
Sedangkan yang tidak mencapai target 4 indikator. Namun rata-rata capaian kinerja
tahun 2012 untuk sasaran Meningkatnya program-program pembangunan yang
berbasis pada pengarusutamaan gender yang mencapai sebesar 100,21 %
meningkat dibandingkan rata-rata capaian pada tahun 2011 yang hanya mencapai
86,53 %. Ini berarti bahwa program-program pembangunan yang berbasis pada
kaum perempuan semakin meningkat.
4 (empat) indikator sasaran yang tidak mencapai target sebagai berikut :
Partisipasi perempuan di lembaga swasta, dengan target 85,50 % pada tahun
2012, terealisasi sebesar 47,63 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran
sebesar 55,71 %. Tidak tercapainya indikator sasaran ini disebabkan keterlibatan
peran perempuan dalam pengambilan kebijakan belum mendapatkan tempat
Tabel 3.38.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 35
Meningkatnya program-program pembangunan yang berbasis
pada pengarusutamaan gender
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Persentase partisipasi perempuan di
lembaga pemerintah % 15 3,99 26,60 15,5 39,89 257,35
2 Partisipasi perempuan di lembaga
swasta % 85,3 47,50 55,67 85,5 47,63 55,70
3 Rasio KDRT % 0,006 0,11 54,54 0,007 0,010 70
4 Persentase jumlah tenaga kerja
dibawah umur % 0,51 0,51 100 0,53 0,53 100
5 Partisipasi angkatan kerja
perempuan (Legislatif) % 16,05 18 112,15 16,09 16 99,44
6 Partisipasi angkatan kerja
perempuan (Eksekutif) % 3.825 5.677 148,42 38,28 1,75 4,57
7 Penyelesaian pengaduan
perlindungan perempuan dan anak
dari tindakan kekerasan
% 81,26 75 108,35 85,5 97,80 114,39
Rata-rata capaian kinerja 86,53 100,21
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 101
secara optimal sehingga peran perempuan dalam mengisi pembangunan belum
terlaksana secara optimal. Oleh karena itu, kedepan peran perempuan lebih
ditingkatkan melalui peningkatan keterlibatan organisasi perempuan dalam
pengambilan kebijakan, khususnya yang menyangkut peningkatan kualitas hidup
perempuan, pengarusutamaan gender dan kesetaraan gender dalam mengisi
pembangunan.
Rasio KDRT, dengan target 0,007 % pada tahun 2012, terealisasi sebesar 0,010
%, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 70,00 %. Tidak
tercapainya indikator sasaran ini karena masih tingginya budaya patriarki dan
ketimpangan gender dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang Undang -
Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang PKDRT dan Undang -Undang Nomor 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, serta belum optimalnya upaya
perlindungan perempuan dan anak dari berbagai bentuk kekerasan berbasis
gender, eksploitasi dan diskriminasi. Solusi permasalahan tersebut melaksanakan
sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat tentang upaya perlindungan
perempuan dan anak dari berbagai bentuk kekerasan berbasis gender, dan
peningkatan upaya perlindungan perempuan dan anak dari berbagai bentuk
kekerasan berbasis gender, eksploitasi dan diskriminasi serta penguatan
kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak yang sesuai
dengan undang-undang serta pemenuhan komitmen-komitmen internasional.
Partisipasi angkatan kerja perempuan (Legislatif), dengan target 16,09 % pada
tahun 2012, terealisasi sebesar 16,00 %, sehingga capaian kinerja indikator
sasaran sebesar 99,44 %. Kondisi ini berarti keterlibatan peran perempuan dalam
memperoleh kesempatan kerja pada Legislatif sangat kurang, sehingga peran
serta perempuan dalam mengisi pembangunan belum terlaksana secara optimal.
Kedepan perlu upaya peningkatan peran perempuan dalam mengisi
pembangunan pada lembaga Legislatif sehingga kualitas hidup perempuan,
pengarusutamaan gender dan kesetaraan gender dapat tercapai.
Partisipasi angkatan kerja perempuan (Eksekutif), dengan target 38,28 % pada
tahun 2012, terealisasi sebesar 1,75 %, sehingga capaian kinerja indikator
sasaran sebesar 4,57 %. Capaian ini menunjukkan bahwa di lembaga eksekutif
partisipasinya masih sangat kecil dibandingkan kaum pria, meskipun di semua
sektor/bidang pembangunan terlihat perannya sudah semakin meningkat,
termasuk peningkatan kebijakan isu gender dalam berbagai program pemerintah,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 102
khususnya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Berdasarkan data dari BPS
Kabupaten Banyuwangi “Banyuwangi Dalam Angka Tahun 2012” pada tahun
2011 jumlah PNS mencapai 14.248 orang atau 60,11 %. Terdiri dari 8.564 orang
laki-laki dan 5.684 orang perempuan atau 39,89 %.
Dari tabel di atas, diketahui bahwa dari 3 indikator sasaran untuk sasaran
Meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial masyarakat yang mencapai target
bahkan capaian kinerja melebihi 100 % sebanyak 2 indikator sasaran, sedangkan
yang tidak mencapai target 1 indikator sasaran, dengan rata-rata capaian kinerja
sasaran sebesar 291,71 % atau bermakna Baik Sekali. 2 indikator sasaran yang
melebihi target yaitu PMKS yang memperoleh bantuan sosial yang capaian
kinerjaanya sebesar 408,82 % dan indikator sasaran Penanganan penyandang
masalah kesejahteraan sosial yang capaian kinerjanya sebesar 408,82 %, kedua
indikator sasaran ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan
capaian kinerja pada tahun 2011 yang masing-masing hanya mencapai 48,68 %
atau bermakna kurang pada tahun 2011. 1 Indikator sasaran yang tidak mencapai
target pada tahun 2012 adalah indikator sasaran Sarana sosial seperti panti asuhan,
panti jompo dan panti rehabilitasi, dari target yang ditentukan 80 unit sasaran sosial
hanya terealisasi 46 unit sarana sosial sehingga capaian kinerja sebesar 57,50 %.
Capaian kinerja sasaran ini menurun dibandingkan dengan capaian sasaran tahun
2011 yaitu dari target yang ditentukan sebesar 65 unit sarana sosial dapat terealisasi
65 unit sarana sosial sehingga capaian kinerja tahun 2011 sebesar 100 %.
Tabel 3.39.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 36
Meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial masyarakat
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Sarana sosial seperti panti asuhan,
panti jompo dan panti rehabilitasi
Unit 65 65 100 80 46 57,50
2 PMKS yang memperoleh bantuan
sosial
% 0,0189 0,0092 48,68 0,034 0,139 408,82
3 Penanganan penyandang masalah
kesejahteraan sosial
% 0,0189 0,0092 48,68 0,034 0,139 408,82
Rata-rata capaian kinerja 65,78 291,71
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 103
Tidak tercapaianya indikator sasaran Sarana sosial seperti panti asuhan,
panti jompo dan panti rehabilitasi, karena pada tahun 2012 Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi tidak memberikan
bantuan kepada panti, namun hanya memberikan monitoring untuk mengetahui
jumlah penghuni panti dan melakukan inventarisasi sarana dan prasarana panti yang
dimiliki.
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pencapaian sasaran
Meningkatnya peranan kelompok-kelompok dalam masyarakat di dalam berbagai
kegiatan pembangunan dengan 14 indikator sasaran yang melebihi target atau di
atas 100 % sebanyak 6 indikator, yang sesuai target yaitu 100 % sebanyak 6
indikator sasaran dan yang tidak mencapai target sebanyak 2 indikator sasaran.
Tabel 3.40.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 37
Meningkatnya peranan kelompok-kelompok dalam masyarakat
di dalam berbagai kegiatan pembangunan
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Rata-rata jumlah kelompok binaan
lembaga pemberdayaan masyarakat
(LPM)
Kelompok 75 100 133,33 80 90 112,50
2 Rata-rata jumlah kelompok binaan
PKK
Kelompok 75 217 289,33 80 80 100
3 Kontribusi produksi kelompok tani
terhadap PDRB
% 3,69 3,8 102,11 3,86 3,98 103,11
4 Cakupan bina kelompok petani % 26,05 26,6 102,11 26,15 26,96 103,10
5 Cakupan bina kelompok nelayan Kelompok 32 32 100 37 54 145,95
6 Jumlah nelayan yang dapat bantuan
Pemda pada tahun
Nelayan 0 13 130 7 8 114,29
7 Produksi perikanan kelompok
nelayan
Ton 134,4 135,1 100,52 137,1 148,6 108,39
8 Cakupan bina kelompok
pedagang/usaha informal
Kelompok 24 24 100 27 27 100
9 Cakupan bina kelompok pengrajin Sentra 7 11 157,14 16 16 100
10 Jumlah LSM LSM 217 217 100 217 88 40,55
11 LPM Berprestasi LPM 30 35 116,67 40 12 30
12 PKK aktif PKK 100 242 242 100 100 100
13 Swadaya Masyarakat terhadap
Program pemberdayaan masyarakat
% 70 102 145,71 75 75 100
14 Pemeliharaan Pasca Program
pemberdayaan masyarakat
% 50 100 200 60 60 100
Rata-rata capaian kinerja 144,20 96,99
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 104
Rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 96,99 % atau bermakna Baik Sekali.
Capaian kinerja sasaran ini bila dibandingkan dengan capaian kinerja sasaran tahun
2011 mengalami penurunan karena pada tahun 2011 rata-rata capaian kinerja
sasaran mencapai 144,20 %.
Penurunan tersebut terlihat pada beberapa indikator sasaran yang tidak
mencapai target sebagai berikut :
Jumlah LSM, target 217 LSM pada tahun 2012 terealisasi sebesar 88 LSM,
sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 40,55 %, pada tahun 2011
mencapai 100 %. Di lapangan dari hasil identifikasi sebenarnya jumlah LSM
sebanyak 217 LSM, namun yang terdaftar di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
sebanyak 88 LSM. Oleh karena itu, disamping untuk pencapaian target indikator
kinerja dan juga agar LSM mendapatkan legalitas, maka LSM yang ada
diharuskan mendaftarkan dan mengurusi segala administrasi tentang pendirian
LSM baru, serta sosialisasi dari Bakesbangpol tentang pendirian LSM perlu
ditingkatkan agar tidak ada LSM yang belum memiliki legalitas hukum.
LPM Berprestasi, dari target 40,00 % yang tentukan pada tahun 2012, terealisasi
sebesar 12,00 %, sehingga capaian kinerja indikator sasaran sebesar 30,00 %.
Pada tahun 2011 mencapai 116,67 %. Penurunan ini berkaitan dengan
pemanfaatan sumber daya alam oleh LPM yang masih belum dikelola dengan
baik dan optimal serta minimnya batas waktu untuk kegiatan survey di lapangan,
sehingga mempengaruhi dalam penciptakan inovasi baru dibidang Tehnologi
Tepat Guna.
Tabel 3.41.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 38
Meningkatnya upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal
Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2011
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2011
(%)
Tahun 2012
Capaia
n
Kinerja
Tahun
2012
(%) Target Realisasi Target Realisasi
1 Jumlah group kesenian Group 652 652 100 685 685 100
2 Jumlah gedung Gedung 1 1 100 1 1 100
3 Penyelenggaraan festival seni dan
budaya
kali 4 4 100 5 5 100
4 Sarana penyelenggaraan seni dan Unit 9 9 100 9 9 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 105
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa pencapaian sasaran
Meningkatnya upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal dari 5 indikator
sasaran dapat mencapai target seluruhnya yaitu 100 % sehingga rata-rata capaian
kinerja sasaran sebesar 100 % atau bermakna Baik Sekali. Hal ini menunjukkan
bahwa upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal di Kabupaten
Banyuwangi betul-betul baik. Lebih lanjut capaian sasaran Meningkatnya upaya
pelestarian dan pengembangan budaya lokal, sebagai berikut :
Indikator sasaran Jumlah group kesenian dari target yang ditentukan 685 group
kesenian dapat terealisasi 685 group kesenian sehingga capaian kinerjanya
mencapai 100 %. Jumlah group kesenian ini semua group kesenian yang berada
di masing-masing kecamatan se Kabupaten Banyuwangi atau di 24 kecamatan.
Indikator sasaran Jumlah gedung kesenian dari target yang ditentukan 1 jumlah
gedung kesenian terealisasi 1 gedung kesenian sehingga capaian kinerja
indikator sasaran ini 100 %. Gedung kesenian ini adalah gedung kesenian yang
berada di Jalan Diponegoro Banyuwangi yang dikenal dengan sebutan Gesibu
(Gedung Seni dan Budaya).
Indikator sasaran Penyelenggaraan festival seni dan budaya dari target yang
ditentukan sebanyak 4 kali penyelenggaraan festival seni dan budaya dapat
terealisasi 4 kali penyelenggaraan festival seni dan budaya dalam setahun,
sehingga capaian kinerjanya sebesar 100 %. Even-even festival seni dan budaya
di Banyuwangi dilaksanakan tidak hanya sebagai bentuk apresiasi terhadap seni
budaya yang terus berkembangan di Banyuwangi, namun juga dilaksanakan
dalam rangka memperingati hari-hari bersejarah seperti HUT Kemerdekaan dan
Hari Jadi Banyuwangi yang secara rutin dilaksanakan setiap tahun.
Indikator sasaran Sarana penyelenggaraan seni dan budaya dari target yang
ditentukan sebesar 9 unit sarana dapat terealisasi 9 unit sarana sehingga
capaian kinerjanya sebesar 100 % untuk tahun 2012. Capaian ini sama dengan
capaian tahun 2011 yang dapat mencapai 100 %.
budaya
5 Benda, situs dan kawasan cagar
budaya yang dilestarikan
Buah/tem
pat
23 23 100 25 25 100
Rata-rata capaian kinerja 100 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 106
Indikator sasaran Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan dari
target yang ditentukan sebanyak 25 buah/tempat benda, situs dan kawasan
cagar budaya dapat terealisasi 25 buah/tempat benda, situs dan kawasan cagar
budaya, sehingga capaian kinerjanya sebesar 100 % pada tahun 2012. Capaian
ini sama dengan capaian kinerja pada tahun 2011 yaitu dari target yang
ditentukan 23 buah/tempat benda, situs dan kawasan cagar budaya dapat
terealisai 23 buah/tempat benda, situs dan kawasan cagar budaya, sehingga
capaian kinerja 100 %.
3.3. Akuntabilitas Keuangan
Mengacu kepada proyeksi indikator makro ekonomi dan dampaknya
terhadap pertumbuhan ekonomi, maka strategi-strategi kebijakan fiskal
sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010–2015 diarahkan kepada
(1) Mengoptimalkan peningkatan penerimaan daerah yang bersumber dari
sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan; (2)
Meningkatkan efisiensi pengelolaan APBD dari sisi belanja; (3) Meningkatkan
sumber penerimaan daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi PAD dan Bagi
Hasil Pajak yang lebih rasional dan proporsional; (4) Meningkatkan peranserta
masyarakat dan sektor swasta, baik dalam pembiayaan maupun pelaksanaan
pembangunan.
Berdasarkan strategi kebijakan fiskal tersebut di atas, maka kebijakan
umum keuangan / anggaran RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015
diarahkan dalam tiga fungsi utama, yaitu : fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan
fungsi stabilisasi.
a. Fungsi alokasi, yaitu penganggaran untuk kegiatan pembangunan yang tidak
mungkin dilaksanakan oleh masyarakat/swasta karena bersifat public services
seperti penanganan prasarana dasar, penyediaan infrastruktur;
b. Fungsi distribusi, yaitu penganggaran diarahkan untuk pemerataan, keadilan
sosial, dan mengurangi kesejangan, yang antara lain meliputi penanganan
masalah kemiskinan pengembangan wilayah tertinggal dan lainnya;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 107
c. Fungsi stabilitasi, yaitu penganggaran diarahkan untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi, perluasan lapangan kerja, dan peningkatan
pendapatan masyarakat serta stabilitas keamanan dan ketertiban
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Bupati Banyuwangi
Nomor 40 Tahun 2012 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2012, bahwa
APBD Tahun Anggaran 2012 sebelum perubahan sebesar
Rp. 1.736.094.839.547,00 dan ABPD Tahun Anggaran 2012 setelah
perubahan sebesar Rp. 1.865.588.732.099,07 ada penambahan sebesar
Rp. 129.493.893.462,07, dengan rincian sebagai berikut :
Pendapatan :
Sebelum perubahan Rp. 1.502.196.122.889,00 setelah perubahan sebesar
Rp. 1.671.229.354.804,82 (bertambah Rp. 169.033.231.915,82).
Belanja :
Sebelum perubahan Rp. 1.736.094.839.547.547,00 setelah perubahan
sebesar Rp. 1.865.588.732.099,07 (bertambah 129.493.892.462,07).
Sehingga terjadi defisit anggaran setelah perubahan sebesar Rp.
194.359.377.204,25.
Pembiayaan :
a. Penerimaan
Semula Rp. 269.098.716.658,00 setelah perubahan menjadi sebesar Rp.
228.839.377.204,25 (berkurang 40.259.339.453,75);
b. Pengeluaran
Semula Rp. 35.200.000.000,00 setelah perubahan menjadi
34.480.000.000,00 (berkurang Rp. 720.000.000,00);
Sehingga jumlah pembiayaan Neto setelah perubahan Rp.
194.359.377.204,25 dengan demikian tidak ada sisa lebih pembiayaan
anggaran setelah perubahan.
3.3.1. Pengelolaan Pendapatan Daerah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 108
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015
Pengelolaan pendapatan daerah lebih diarahkan pada optimalisasi
pendapatan daerah melalui upaya efektif dan efisien serta mendapat
dukungan dari masyarakat. Arah pengelolaan pendapatan, yaitu :
a. Kewenangan yang lebih luas dalam mengoptimalkan perolehan
pendapatan daerah;
b. Mendayagunakan dana melalui pola deposito;
c. Perubahan manajemen keuangan dengan memberi peran lebih
pada Kas Umum Daerah;
d. Intensifikasi dan ekstensifikasi penggalian sumber-sumber
pendapatan daerah, terutama melalui usaha daerah dan
pendayagunaan aset daerah, termasuk pendapatan dari pihak ke
ketiga;
e. Peningkatan kemampuan dan optimalisasi organisasi bidang
pendapatan atau organisasi penghasil.
.Upaya-upaya efektif dalam penggalian sumber-sumber
pendapatan daerah harus terus dilakukan tanpa harus menambah
beban bagi masyarakat sehingga nantinya pendapatan daerah tidak
lagi harus bergantung pada satu atau dua jenis pajak daerah saja,
diversifikasi sumber pendapatan daerah menjadi mutlak dicari agar
ketergantungan dan resiko dapat disebar, mengingat struktur ekonomi
di Kabupaten Banyuwangi lebih banyak di dominasi oleh sektor primer,
maka sudah saatnya dirancang berbagai tindakan yang dapat menggali
sumber-sumber pendapatan daerah yang berbasiskan pada sektor
primer dan mata rantainya.
Selanjutnya terkait dengan perkembangan Pendapatan Daerah
Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai berikut :
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Realisasi perkembangan PAD Kabupaten Banyuwangi yang berasal
dari Hasil Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan daerah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 109
Yang Sah selama periode 2010-2012 dapat dilihat dari tabel sebagai
berikut :
Tabel 3.42.
Perkembangan PAD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2012
Tahun PAD Naik / Turun
(%) APBD
Proporsi
Terhadap
APBD (%)
2010 87.091.140.847,23 1.400.623.284.767,23 6,22
2011 106.124.047.762,61 17,93 1.631.397.418.692,18 6,50
2012 132.846.110.220,82 20,11 1.865.588.732.099,07 7,12
Sumber : BPKAD Kab. Banyuwangi
Dari tabel di atas terlihat bahwa dari tahun 2010 ada peningkatan PAD
dan peningkatan proporsi PAD terhadap APBD. Penerimaan PAD
tahun 2010 sebesar Rp. 87.091.140.847,23, pada tahun 2011 naik
menjadi Rp. 106.124.047.762,61 atau naik sebesar 17,93 %. Kemudian
pada tahun 2012 naik menjadi Rp. 132.846.110.220,82 atau naik 20,11
% dari PAD tahun 2011. Hal tersebut dibarengi pula oleh kenaikan
proporsi PAD dalam APBD. Pada tahun 2010 proporsi PAD terhadap
APBD sebesar 6,22 %, tahun 2011 sebesar 6,50 % dan pada tahun
2012 sebesar 7,12 %
PAD tersebut diperoleh dari penerimaan Hasil Pajak Daerah, Hasil
Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah.
b. Dana Perimbangan
Dana perimbangan menjadi salah satu komponen yang cukup penting
bagi APBD Kabupaten Banyuwangi. Dana perimbangan berasal dari
Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum
dan Dana Alokasi Khusus. Dalam 3 tahun terakhir dana perimbangan
Kabupaten Banyuwangi mendapat alokasi dana sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 110
Tabel 3.43.
Perkembangan Dana Perimbangan Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2010-2012
Tahun Perimbangan Naik / Turun
(%) APBD
Proporsi
Terhadap
APBD
(%)
2010 906.774.713.137,00 1.400.623.284.767,23 64,74
2011 969.233.081.021,00 6,31 1.631.397.418.692,18 59,41
2012 1.186.178.479.143.00 18,28 1.865.588.732.099,07 63,58
Sumber : BPKAD Kab. Banyuwangi
Melihat alokasi dana perimbangan tiga tahun terakhir 2010-2012, dana
perimbangan untuk Kabupaten Banyuwangi mengalami kenaikan dari
tahun ke tahun. Pada tahun 2010 sebesar Rp. 906.774.713.137,00,
pada tahun 2011 naik menjadi 969.233.081.021,00 atau naik 6,31 %,
dan tahun 2012 naik menjadi 1.186.178.479.143.00 atau naik 18,28 %
dari tahun 2011. Hal Ini menandakan bahwa ketergantungan
Kabupaten Banyuwangi cukup besar dalam membiayai pembangunan
Kabupaten Banyuwangi pada Pemerintah Pusat dan Propinsi terhadap
APBD Kabupaten Banyuwangi.
Dari tabel diatas juga dapat digambarkan besarnya proporsi dana
perimbangan terhadap APBD Kabupaten Banyuwangi. Pada tahun
2010 proporsi dana perimbangan terhadap APBD sebesar 64,74 %.
Pada tahun 2011 sebesar 59,41 % dan pada tahun 2012 sebesar 63,58
%, sehingga masih naik turun proporsinya terhadap APBD Kabupaten
Banyuwangi.
Sumber-sumber dana perimbangan berasal dari Dana Bagi Hasil
Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi
Khusus.
b. Lain-lain Pendapatan Yang Sah
Dana penerimaan lainnya berasal dari lain-lain Pendapatan Yang Sah
yang terdiri atas Pendapatan Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil
Pajak dari Provinsi dan Pemerintahan Daerah lainnya, Dana
Penyesuaian dan Otonomi Khusus, Bantuan Keuangan dari Provinsi
atau Pemerintahan Daerah Lainnya dan Sumbangan Pihak Ketiga.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 111
Untuk lebih jelasnya perkembangan penerimaan lain pendapatan yang
sah dapat dilihat dari Tabel berikut :
Tabel 3.44.
Perkembangan Lain-lain Pendapatan Yang Sah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2012
Tahun Dana Lain-lain Naik / Turun
(%) APBD
Proporsi
Terhadap
APBD
(%)
2010 172.892.966.219,00 1.400.623.284.767,23 12,34
2011 334.272.405.171,00 48,27 1.631.397.418.692,18 20,48
2012 352.204.756.441,00 5,09 1.865.588.732.099,07 18,87
Sumber : BPKAD Kab. Banyuwangi
Berdasarkan tabel tersebut di atas terlihat bahwa dalam periode tahun
2010-2012 Pendapatan dari Lain-lain Pendapatan yang Sah tiga
mengalami kenaikan. Pada tahun 2010 sebesar Rp.
172.892.966.219,00 menjadi Rp. 334.272.405.171,00 pada tahun 2011
atau mengalami kenaikan sebesar 48,27 %, dan pada tahun 2012
menjadi sebesar Rp. 352.204.756.441,00 atau mengalami kenaikan
sebesar 5,09 % dari tahun 2011 dengan proporsi terhadap APBD 2012
sebesar 18,87 %.
3.3.2. Pengelolaan Belanja Daerah
Sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Banyuwangi
2010-2015 bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dan
peningkatan pelayanan publik, pengaturan alokasi belanja diupayakan
efisien, efektif dan proporsional. Belanja daerah dikelompokkan ke dalam
Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung yang masing-masing
mempunyai fungsi untuk meningkatkan pelayanan baik untuk aparatur
maupun pelayanan kepada masyarakat.
a. Kebijakan Umum Belanja Daerah
Dalam menentukan belanja daerah terdapat tiga elemen
penting, yaitu masyarakat sebagai pemberi amanah, Pemerintah
Daerah, dan DPRD dengan peran fungsinya masing-masing sebagai
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 112
pelayan masyarakat, sehingga anggaran belanja daerah sebagai
perwujudan dari amanat rakyat kepada Pemerintah Daerah dan DPRD
dalam meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada
masyarakat.
Rencana belanja disusun berdasarkan pendekatan prestasi
kerja (berorientasi pada hasil). Hal tersebut bertujuan untuk
meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas
efektifitas dan efisiensi penggunaan alokasi anggaran. Sedangkan
orientasi belanja daerah diprioritaskan untuk efektifitas pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi masing-masing SKPD.
Belanja Daerah diarahkan pada peningkatan proporsi belanja
untuk memihak kepentingan publik, disamping tetap menjaga
eksistensi penyelenggaraan pemerintahan. Dalam penggunaannya,
belanja daerah harus tetap mengedepankan efisiensi dan efektifitas
sesuai dengan prioritas, yang harapkan dapat memberikan dukungan
program-program strategis daerah.
b. Perkembangan Belanja Daerah
Dalam tiga tahun 2010-2012 Proporsi Belanja Tidak Langsung
selalu lebih besar dari pada Belanja Langsung. Pada tahun 2010
proporsi Belanja Tidak Langsung mencapai 72,86 % dan Belanja
Lansung 27,14 %. Pada tahun 2011 proporsi Belanja Tidak Langsung
mencapai 64,54 % dan Belanja Langsung 35,46 %. Untuk tahun 2012
Belanja Tidak Lansung sebesar 64,25 % dan dan Belanja Langsung
sebesar 35,75 %.
Tabel 3.45.
Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2010-2012
Tahun Belanja Tidak
Langsung
Proporsi
(%) Belanja Langsung
Proporsi
(%)
2010 1.020.474.533.036,00 72,86 380.148.751.731,23 27,14
2011 1.052.885.746.353,00 64,54 578.511.672.339,18 35,46
2012 1.198.555.481.147,00 64,25 667.033.250.862’07 35,75
Sumber : BPKAD Kab. Banyuwangi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 113
3.3.3. Kondisi Pembiayaan Daerah
Pembiayaan merupakan transaksi keuangan yang bertujuan
untuk menutupi selisih antara pendapatan dan belanja daerah. Adapun
kebijakan umum pembiayaan daerah adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan Manajemen Pembiayaan Daerah dalam rangka
akurasi, efisiensi, efektifitas dan profitabilitas;
2. Apabila APBD dalam keadaan surplus, kebijakan yang diambil
adalah melakukan transfer ke persediaan Kas Daerah dalam bentuk
Giro/Deposito, Penyertaan Modal, atau Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran (SILPA) tahun berjalan;
3. Apabila APBD dalam keadaan defisit, kebijakan yang diambil adalah
memanfaatkan anggaran yang berasal dari Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran (SILPA) tahun lalu, rasionalisasi belanja, pinjaman daerah,
atau memperluas kemitraan.
Adapun perkembangan pembiayaan Kabupaten Banyuwangi
dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :
Tabel 3.46.
Perkembangan Pembiayaan Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2010-2012
Tahun Penerimaan Naik/Turun
(%) Pengeluaran
Naik/Turun
(%)
2010 245.139.271.964,00 11.274.807.400,00
2011 222.255.627.297,57 -99,33 487.742.560,00 -97,99
2012 228.839.377.204,25 2,96 34.480.000.000,00 6.696
Sumber : BPKAD Kab. Banyuwangi
Selama tahun 2010 – 2012 Kabupaten Banyuwangi mengalami
defisit anggaran yang ditutupi dengan pembiayaan yang didapat dari
penerimaan daerah dari Pos SILPA tahun yang lalu. Pertumbuhan
tahun 2012 untuk penerimaan daerah dalam pembiayaan sebesar 2,96
%, sedangkan pengeluaran daerah dalam pembiayaan tahun 2012
sebesar 6.696 %.
3.3.4. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2012.
1. Realisasi Pendapatan Daerah
Pendapatan daerah pada tahun 2012 sebesar Rp.
1.671.229.354.804,82 yang berasal dari PAD, Dana Perimbangan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 114
dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah, dan realisasi sebesar
Rp. 1.690.432.594.242,19 atau 101,15 %, sebagaimana tabel
berikut :
Tabel 3.47.
Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2012
Uraian Pagu Anggaran (Rp) Realisasi %
Pedapatan Daerah :
Pendapatan Asli Daerah 132.846.110.220,82 140.314.936.339,19 105,62
Hasil pajak daerah 37.242.520.504,00 40.769.833.221,00 109,47
Hasil retribusi daerah 22.103.845.195,00 24.814.269.408,00 112,26
Hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan
15.560.721.446,82 14.503.063.660,51 93,20
Lain-lain PAD yag sah 57.939.023.075,00 60.227.770.049,68 103,95
Dana Perimbangan 1.186.178.479.143,00 1.198.575.211.872,00 101,05
Dana bagi hasil pajak/bagi
hasil bukan pajak
88.305.252.143,00 100.701.984.872,00 114,04
Dana alokasi umum 1.030.217.037.000,00 1.030.217.037.000,00 100,00
Dana alokasi khusus 67.656.190.000,00 67.656.190.000,00 100,00
Lain-lain Pendapatan
Daerah yang sah
352.204.765.441,00 351.542.446.031,00 99,81
Pendapatan hibah 1.132.540.000,00 0,00 0,00 0,00
Dana darurat 0,00 0,00 0,00
Dana bagi hasil pajak dari
provinsi dan pemerintah
daerah lainnya
82.306.549.441,00 82.167.898.760,00 99,83
Dana penyesuaian dan
otonomi khusus
209.618.226.000,00 210.000.496.000,00 100,18
Bantuan keuangan dari
provinsi atau pemerintah
daerah lainnya
59.147.450.000,00 59.374.051.271,00 100,38
Sumbangan dari pihak
ketiga
0,00 0,00 0,00
Jumlah Pendapatan Daerah 1.671.229.354.804,82 1.690.432.594.242,19 101,15
Sumber Data : BPKAD Kab. Banyuwangi 2012
2. Realisasi Belanja Daerah
Pagu Belanja Daerah / Anggaran Tahun 2012 setelah
perubahan adalah sebesar Rp. 1.865.588.732.099,07, yang terdiri
dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 1.198.555.481.147,00 dan
Belanja Langsung sebesar Rp. 667.033.250.862,07, dengan rincian
sebagai berikut :
a. Belanja Tidak Langsung :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 115
-Belanja pegawai Rp. 984.045.897.182,00
-Belanja hibah Rp. 106.902.082.965,00
-Belanja bantuan soaial Rp. 24.323.751.000,00
-Belanja bagi hasil kepada
Provinsi/Kab/Kota dan
Pemerintahan Desa Rp. 1.933.750.000,00
-Belanja bantuan keuangan
kepada Provinsi/Kab/Kota
dan Pemerintahan Rp. 76.350.000.000,00
-Belanja tidak terduga Rp. 5.000.000.000,00
Jumlah Rp. 1.198.555.481.147,00 b. Belanja Langsung :
-Belanja pegawai Rp. 38.093.254,00
-Belanja barang dan jasa Rp. 234.755.199.483,07
-Belanja modal Rp. 394.184.796.453,00
Jumlah Rp. 667.033.250.862,07
2. Realisasi Anggaran Tahun 2012 per 31 Desember 2012 adalah
sebesar Rp. 1.683.006.465.113,97 atau 90,21 % dari pagu
anggaran, dengan rincian sebagai berikut :
a. Belanja Tidak Langsung :
-Belanja pegawai Rp. 919.880.835.377,00
-Belanja hibah Rp. 70.523.019.415,00
-Belanja bantuan soaial Rp. 22.830.673.000,00
-Belanja bagi hasil kepada
Provinsi/Kab/Kota dan
Pemerintahan Desa Rp. 1.780.517.950,00
-Belanja bantuan keuangan
kepada Provinsi/Kab/Kota
dan Pemerintahan Rp. 71.805.778.390,00
-Belanja tidak terduga Rp. 0,00
Jumlah realisasi Rp. 1.086.820.824.132,00
Atau 90,68 % dari pagu anggaran
b. Belanja Langsung :
-Belanja pegawai Rp. 34.536.247.450,00
-Belanja barang dan jasa Rp. 205.837.086.906,97
-Belanja modal Rp. 355.812.306.625,00
Jumlah realisasi Rp. 596.185.640.981,97
Atau 89,38 % dari pagu anggaran
Tabel 3.48.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab III Akuntabilitas Kinerja 116
Realisasi Belanja Daerah Tahun 2012
Uraian Pagu Anggaran (Rp) Realisasi %
Belanja Daerah :
Belanja Tidak Langsung 1.198.555.481.147,00 1.086.820.824.132,00 90,68
Belanja pegawai 984.045.897.182,00 919.880.835.377,00 93,48
Belanja bunga 0,00 0,00 0,00
Belanja subsidi 0,00 0,00 0,00
Belanja hibah 106.902.082.965,00 70.523.019.415,00 65,97
Belanja bantuan sosial 24.323.751.000,00 22.830.673.000,00 93,86
Belanja bagi hasil kepada
provinsi/kabupaten/kota dan
pemerintahan desa
1.933.750.000,00 1.780.517.950,00 92,08
Belanja bantuan keuangan
kepada provinsi/kabupaten/
kota dan pemerintahan
76.350.000.000,00 71.805.778.390,00 94,05
Belanja tidak terduga 5.000.000.000,00 0,00 0,00
Belanja Langsung 667.033.250.862,07 596.185.640.981,97 89,38
Belanja pegawai 38.093.254.926,00 34.536.247.450,00 90,66
Belanja barang dan jasa 234.755.199.483,07 205.837.086.906,97 87,68
Belanja modal
394.184.796.453,00 355.812.306.625,00 90,27
Jumlah Pendapatan Daerah 1.865.588.732.009,07 1.683.006.465.113,97 90,21
Sumber : BPKAD Kab. Banyuwangi 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab IV Penutup 117
PENUTUP
Sebagai bagian penutup dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
(LAKIP) kabupaten Banyuwangi Tahun 2012, dapat disimpulkan bahwa secara
umum Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah memperlihatkan pencapaian kinerja
yang signifikan atas sasaran-sasaran strategisnya. Tiga Puluh Delapan sasaran
sebagaimana tertuang dalam Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi sebagian besar (97,37%) telah dapat direalisasikan dengan Baik Sekali.
Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat
pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi,
misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan
yang ditetapkan.
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah proses
pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip-prinsip
transparansi, akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum, kesetaraan, efektif
dan efisien. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan demikian merupakan
landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis yang ditandai dengan
menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 275 (Dua Ratus Tujuh Puluh
Lima) indikator sasaran, disimpulkan bahwa 230 (Dua Ratus Tiga Puluh) indikator
sasaran atau sebanyak 83,64 % dikategorikan Baik Sekali, 30 (Tiga Puluh) indikator
sasaran atau 10,91 % dikategorikan Baik, 4 (empat) indikator sasaran atau 1,45 %
hanya mencapai kategori Cukup dan 11 (Sebelas) indikator sasaran atau 4 % hanya
mencapai kategori Kurang dalam pencapaian indikator sasaran. Dengan demikian
masih terdapat beberapa indikator sasaran yang capaiannya belum seperti yang
diharapkan yang berkategori cukup dan kurang sehingga perlu perhatian pada tahun
berikutnya. Sasaran yang berketegori cukup dan kurang tersebut yaitu :
1. Meningkatnya partisipasi pendidikan indikator yang perlu peningkatan dan
perhatian khusus dalam tataran implementasi adalah mengenai rasio guru
terhadap murid per kelas rata-rata, yang capaian kinerjanya masih berkategori
cukup. Hal ini dikarenakan adanya kewajiban jumlah mengajar guru sebanyak 24
jam per-Minggu. Untuk menyikapi permasalahan ini akan dilakukan penyesuaian
jam mengajar bagi guru.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab IV Penutup 118
2. Tersusunnya regulasi yang berhubungan dengan kompetisi kegiatan ekonomi
daerah, indikator yang perlu mendapat perhatian khusus adalah jumlah Perda
yang mendukung iklim usaha, dan Perda ekonomi kerakyatan, yang masih
berkatagori kurang. Hal ini dikarenakan Perda yang sudah diusulkan pada tahun
2012 yaitu Perda tentang Reklame belum terealisasi. Untuk menyikapi
permasalahan ini akan dilakukan komunikasi yang lebih baik dan intensif dengan
pihak-pihak yang terkait.
3. Meningkatnya prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan dalam jumlah
kualitas yang memadai, indikator sasaran yang perlu peningkatan dan perhatian
khusus dalam tataran implementasi adalah mengenai :
Rumah tangga ber-sanitasi, capaian kinerja tahun 2012 masih kurang, yang
disebabkan masih adanya masyarakat yang kurang peduli terhadap kesehatan
dan kebersihan lingkungan. Masih banyak masyarakat khususnya masyarakat
pedesaan melakukan mandi, cuci dan buang air besar di sungai. Untuk
mengatasi permasalahan ini perlu diadakan sosialisasi kepada masyarakat
akan pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan. Selain itu, perlu
peningkatan pembangunan MCK di masyarakat pedesaan.
Rumah layak huni, capaian kinerja tahun 2012 masih kurang, hal ini
dikarenakan masih banyaknya rumah penduduk khususnya di daerah
pedesaaan yang belum layak huni karena faktor kemiskinan. Untuk menyikapi
permasalahan ini dengan menggalakkan program bedah rumah dan
memberikan bantuan lainnya guna mengentaskan kemiskinan.
Pencemaran status air, capaian kinerja tahun 2012 cukup dan belum mencapai
target yang ditentukan. Hal ini disebabkan masih adanya perusahaan yang
membuang limbah industrinya secara langsung ke lingkungan / sungai tanpa
diolah terlebih dahulu dalam instalasi pengolahan limbah, sehingga
menyebabkan pencemaran sumber-sumber air dan merusak lingkungan
sekitarnya. Menyikapi hal tersebut langkah-langkah yang perlu dilakukan
adalah melakukan pembinaan secara teknis kepada para pelaku industri dalam
pengolahan air limbah, agar terjadi penurunan tingkat pencemaran yang bisa
membahayakan lingkungan sekitarnya serta memberikan sanksi hukum yang
tegas sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku kepada Pihak
Industri yang membuang limbahnya melebihi baku mutu yang telah ditentukan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab IV Penutup 119
Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air, capaian
kinerja tahun 2012 masih kurang. Hal ini dikarenakan terjadinya erosi di daerah
sekitar sumber-sumber mata air, sehingga Buffer penyimpanan air debitnya
berkurang. Penyikapi hal tersebut kedepan kegiatan-kegiatan atau gerakan
penghijauan / penanaman kembali khususnya di daerah sekitar sumber-sumber
mata air terus digalakkan.
4. Menurunnya tingkat pengangguran, indikator sasaran yang perlu peningkatan dan
perhatian khusus adalah mengenai keselamatan dan perlindungan yang pada
tahun 2012 capaian kinerjanya masih kurang. Hal ini dikarenakan jumlah
perusahaan yang sudah menerapkan K3 sejumlah 149 perusahaan dari 1.179
perusahaan yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Menyikapi permasalahan ini
akan meminta kepada pihak perusahaan agar mau menerapkan K3 di lingkungan
perusahaan masing-masing agar keselamatan dan perlindungan terhadap pekerja
dapat terjamin dengan baik.
5. Meningkatnya program-program pembangunan yang berbasis pada
pengarusutamaan gender, indikator sasaran yang perlu mendapat perhatian
adalah :
Partisipasi perempuan di lembaga swasta, yang pada tahun 2012 capaian
kinerjanya masih kategori cukup, hal ini dikarenakan peran kaum perempuan di
segala bidang yang sebenarnya sudah semakin baik dan luas, namun peran
tersebut belum dimanfaatkan secara optimal terutama dalam hal pengambilan
kebijakan / keputusan dan masih didominasi oleh kaum laki-laki.
Partisipasi angkatan kerja perempuan (Eksekutif). Pada tahun 2012 capaian
kinerjanya masih sangat kecil, karena perannya kurang optimal. Kalau melihat
data dari BPS Kabupaten Banyuwangi (Banyuwangi Dalam Angka Tahun 2012)
jumlah PNS yang ada di Kabupaten Banyuwangi sebanyak 14.248 orang, dari
jumlah tersebut jumlah perempuan mencapai 5.684 orang atau 39,89 %
sedangkan laki-laki sebanyak 8.564 orang atau 60,11 %. keberadaan
perempuan hampir berbanding antara 2 PNS laki-laki terhadap 1 PNS
perempuan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab IV Penutup 120
Terhadap kondisi kedua indikator sasaran di atas, guna peningkatan peran
perempuan baik di lembaga swasta maupun di lembaga eksekutif, kedepan kaum
perempuan akan terus didorong agar mampu memanfaatkan perannya secara
optimal seiring dengan meningkatnya program-program pembangunan yang
berbasis pada pengarusutamaan gender.
6. Meningkatnya jaminan dan perlindungan sosial masyarakat, indikator sasaran
yang perlu peningkatan dan mendapat perhatian adalah sarana sosial seperti
panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi yang pada tahun 2012 capaian
kinerjanya berkategori cukup. Hal ini dikarenakan tingkat partisipasi masyarakat
terhadap lembaga tersebut masih kurang dan masih sangat bergantung pada
bantuan pemerintah, sehingga sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo
dan panti rehabilitasi yang pada tahun 2012 ditargetkan 80 sarana hanya
terealisasi 46 sarana. Untuk mengatasi hal ini selain meningkatkan bantuan
pemerintah juga mendorong masyarakat khususnya masyarakat mampu untuk
berpartisipasi demi peningkatan kuantitas dan kualitas sarana sosial tersebut.
7. Meningkatnya peranan kelompok-kelompok dalam masyarakat di dalam berbagai
kegiatan pembangunan, indikator sasaran yang perlu peningkatan dan perhatian
adalah :
Jumlah LSM. Indikator sasaran ini pada tahun 2012 capaian kinerjanya
berkategori kurang, dikarenakan banyak LSM yang belum mendaftar ke Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Banyuwangi. Oleh karena itu, guna
legalitas, maka semua LSM akan dihimbau untuk mendaftarkan
kelembagaannya ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten
Banyuwangi.
LPM yang berprestasi. Indikator sasaran ini pada tahun 2012 capaian
kinerjanya berkategori kurang. Hal ini disebabkan pemanfaatan sumber daya
alam oleh LPM yang belum dikelola secara baik dan optimal. Selain itu,
minimnya waktu untuk melaksanakan kegiatan survey di lapangan, sehingga
mempengaruhi dalam menciptakan inovasi di bidang Teknologi Tepat Guna.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Bab IV Penutup 121
Akhirnya, secara umum dapat disimpulkan bahwa pencapaian target
terhadap beberapa indikator yang dicantumkan dalam RPJMD Kabupaten
Banyuwangi Tahun 2010 – 2015 khususnya untuk Tahun Anggaran 2012
sebagaimana dituangkan dalam Indikator Kinerja Utama, dapat dipenuhi sesuai
dengan harapan. Jika terdapat indikator sasaran maupun pencapaian IPM yang
belum memenuhi target yang ditetapkan, Kami akui semata-mata merupakan
kelemahan dan ketidaksempurnaan sebagai manusia, karena disadari
kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT., namun demikian segala kekurangan dan
ketidaksempurnaan tentunya harus menjadi motivasi untuk lebih baik lagi di esok
hari.
Banyuwangi, 20 Maret 2013
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
TAHUN 2012
LAMPIRAN
Pengkuran Kinerja Tahun 2012
Penetapan Kinerja Tahun 2012
Rencana Kinerja Tahunan 2012
PEMERINTAH KABUPATEN
BANYUWANGI
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Pengukuran Kinerja 2012
PENGUKURAN KINERJA
Kabupaten : Banyuwangi
Tahun : 2012
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realiasi %
1. Terwujudnya Tata
Kelola Pemerintahan
Yang Baik dan Bersih
Rasio jumlah Polisi Pamong
Praja per 10.000 penduduk
%
1 : 0,84
1,09
129,76
Jumlah Linmas per Jumlah
10.000 Penduduk % 51,24 51,24 100
Rasio Pos Siskamling per
jumlah desa/kelurahan Buah 80 85 106,25
Pengelolaan arsip secara
baku % 40 40 100
Peningkatan SDM pengelola
kearsipan % 80 80 100
Tersimpannya arsip inaktif
dan statis % 35 35 100
Cakupan patroli petugas
Satpol PP Kegiatan 144 156 108,33
Cakupan pelayanan
bencana kebakaran
kabupaten
% 0,0009 0,0009 100
Tingkat waktu tanggap
(response time rate) daerah
layanan Wilayah Manajemen
Kebakaran (WMK)
% 80 80 100
Cakupan sarana prasarana
perkantoran pemerintahan
desa yang baik
% 93 93 100
Sistim Informasi Manajemen
Pemda Sistim 9 15 166,67
Rasio bayi berAkte
Kelahiran % 46 61,35 133,37
Rasio pasangan berAkte
Nikah % 0,164 0,021 12,80
Kepemilikan KTP % 85,71 92,79 108,26
Kepemilikan akta kelahiran
per 1000 penduduk % 8,03 7,35 91,53
Ketersediaan database
kependudukan skala
provinsi
Ada / Tidak SIAK 2010 SIAK 2010 100
Penerapan KTP nasional
berbasis NIK Sudah /
Belum
Sudah Sudah 100
Tersedianya dokumen
perencanaan : RPJPD yang
telah ditetapkan dengan
Perda
Dokumen Tersedia Tersedia 100
Tersedianya dokumen
perencanaan : RPJMD yang
telah ditetapkan dengan
Perda / Perkada
Dokumen Tersedia Tersedia 100
Tersedianya dokumen
perencanaan : RKPD yang
telah ditetapkan dengan
Dokumen Tersedia Tersedia 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Pengukuran Kinerja 2012
Perkada
Penjabaran program RPJMD
kedalam RKPD Dokumen Tersedia Tersedia 100
Buku "Kabupaten dalam
Angka" Ada / Tidak Ada Ada 100
Buku "PDRB Kabupaten" Ada / Tidak Ada Ada 100
2. Meningkatnya
Kualitas Sdm
Aparatur Pemerintah
Daerah Yang Ditandai
oleh Meningkatnya
Etos Kerja Dan
Budaya Kerja
Pegawai
Indeks Kepuasan Layanan
Masyarakat
% 78 77,29 99,09
3. Menguatnya
Kapasitas
Kelembagaan Melalui
Regulasi Yang
Konprehensif Dan
Berkeadilan
Jenis, kelas, dan jumlah
restoran Restoran 59 59 100
Jenis, kelas, dan jumlah
penginapan/ hotel Penginapan /
Hotel
62 62 100
Lahan bersertifikat % 13 33,78 259,85
Penyelesaian kasus tanah
% 100 100 100
4. Meningkatnya
kesadaran dan
penegakan hukum
Kegiatan pembinaan
terhadap LSM, Ormas dan
OKP
% 60 90 150
Kegiatan pembinaan politik
daerah % 60 95 158,33
Rasio penduduk berKTP per
satuan penduduk % 1 : 1,16 1 : 1,16 100
Penegakan PERDA % 91 100 109,89
Tingkat penyelesaian
pelanggaran K3 (ketertiban,
ketentraman, keindahan) di
Kabupaten
% 87 85 97,70
Angka kriminalitas Kasus 722 718 100,56
Jumlah demo Kali 4 4 100
Penyelesaian izin lokasi % 97,7 81,18 83,09
5. Menurunnya angka
buta aksara
Angka melek huruf (AMH) % 98,45-98,23 99,86 101,66
Angka rata-rata lama
sekolah
% 7,25 7,25 100
Angka partisipasi kasar
SD/MI
% 108,66 102,91 94,71
Angka partisipasi kasar
SLTP
% 96,99 101,44 104,59
Angka partisipasi kasar
SLTA
% 60,29 76,68 127,19
Angka Partisipasi Murni :
Angka Partisipasi Murni
(APM) SD/MI/Paket A
% 97,92 98,10 100,18
Angka Partisipasi Murni
(APM) SMP/MTs/Paket B
% 73,58 84,32 114,60
Angka Partisipasi Murni
(APM)) SMA/SMK/MA/Paket
C
% 44,32 57,02 128,66
6. Meningkatnya angka Pendidikan Dasar :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Pengukuran Kinerja 2012
partisipasi pendidikan Angka partisipasi sekolah % 100 101,59 101,59
Rasio ketersediaan
sekolah/penduduk usia
sekolah
% 96,76 101,51 104,91
Rasio guru/murid % 15,32 16,42 107,18
Rasio guru/murid per kelas
rata-rata
% 23,59 18,92 80,20
Pendidikan Menengah
Pertama : (SLTP/MTs)
Angka partisipasi sekolah % 93,69 96,32 102,81
Rasio ketersediaan sekolah
terhadap penduduk usia
sekolah
% 96,76 96,78 100,02
Rasio guru terhadap murid % 15,43 17,02 110,30
Rasio guru terhadap murid
per kelas rata-
rata
% 38,06 25,68 67,47
Pendidikan Menengah Atas :
(SMA/SMK/MA)
Angka partisipasi sekolah % 77,04 68,59 89,03
Rasio ketersediaan sekolah
terhadap penduduk usia
sekolah
% 52,01 65,60 126,13
Rasio guru terhadap murid % 15,24 15,53 101,90
Rasio guru terhadap murid
per kelas rata- rata
% 38,06 35,23 92,56
Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) :
Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD)
% 54,39 78,00 143,41
Angka Kelulusan :
Angka Kelulusan (AL) SD/MI % 99,75 99,86 100,11
Angka Kelulusan (AL)
SMP/MTs
% 96,18 99,84 103,81
Angka Kelulusan (AL)
SMA/SMK/MA
% 95,78 99,31 103,69
Angka Melanjutkan (AM)
dari SD/MI ke SMP/MTs
% 99,69 101,69 102,01
Angka Melanjutkan (AM)
dari SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA
% 88,74 89,93 101,34
Guru yang memenuhi
kualifikasi S1/D-IV
% 85,92 94,62 110,13
7. Meningkatnya
kesadaran
masyarakat akan
Penduduk yang berusia >15
Tahun melek huruf (tidak
buta aksara)
% 99,86 99,81 96,95
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Pengukuran Kinerja 2012
pentingnya
pendidikan
Angka Putus Sekolah (APS)
SD/MI
% 0,04 0,04 100
Angka Putus Sekolah (APS)
SMP/MTs
% 0,49 0,44 111,36
Angka Putus Sekolah (APS)
SMA/SMK/MA
% 1,29 0,94 137,23
Jumlah perpustakaan % 1 1 100
Jumlah pengunjung
perpustakaan pertahun
% 57.653 288.000 499,54
Koleksi buku yang tersedia
di perpustakaan daerah
% 58.610 56.112 95,75
8. Meningkatnya usia
harapan hidup
Angka usia harapan hidup Th 67,0-67,50 67,98 100,71
Cakupan Desa/Kelurahan
Universal Child
Immunization (UCI)
% 90 71,40 79,33
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita
penyakit DBD
% 100 100 100
Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin
% 15 19 126,67
Cakupan kunjungan bayi % 86 97,50 113,37
BOR (Bed Occupancy rate ) % 60 71,62 119,37
AVLOS ( Average Length of
Stay)
Hari 9 7,62 118,11
BTO (Bed Turn Over) Kali 50 67,08 134,15
TOI ( Turn Over Interval)
hari 4 3,06 130,72
Angka Kematian > 48 jam
(GDR)
per mile
(‰)
45 36,12 124,58
Angka Kematian < 48 jam
(NDR)
per mile
(‰)
70 39,39 177,71
9. Menurunnya angka
kematian bayi
Angka kelangsungan hidup
bayi (kematian bayi per 1000
kelahiran)
% 30 9,3 322,58
10. Menurunnya angka
kematian ibu
melahirkan
Angka kematian ibu
melahirkan (per 100.000
kelahiran hidup)
% 70 65,6 106,71
Cakupan komplikasi
kebidanan yang ditangani
% 81 76 93,83
11. Menurunnya anak
balita dibawah garis
merah
Persentase balita gizi buruk % ≤ 5 1,1 454,55
Cakupan Balita Gizi Buruk
mendapat perawatan
% 100 100 100
12. Menurunnya Rasio posyandu per satuan % 1,95 2,06 105,64
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Pengukuran Kinerja 2012
prevalensi gizi kurang
pada balita
balita
13. Meningkatnya
cakupan persalinan
oleh tenaga
kesehatan
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
% 95,4 94,9 99,40
14. Meningkatnya peserta
KB aktif
Rata-rata jumlah anak per
keluarga
orang 2 2 100
Rasio akseptor KB % 0,72 0,75 104,17
Cakupan peserta KB aktif % 72,8 75,2 103,29
Keluarga pra sejahtera dan
keluarga sejahtera I
% 41,6 39,7 104,79
15. Tersedianya obat dan
perbekalan kesehatan
yang aman, bermutu
dan bermanfaat serta
terjangkau oleh
masyarakat
Cakupan puskesmas
%
100 187,5 187,5
Cakupan pembantu
puskesmas % 48,39 48,39 100
Rasio puskesmas, poliklinik,
pustu per 30.000 penduduk % 142,18 318,24 223,83
Rasio Rumah Sakit per
10.000 penduduk % 1:14,53 1:14,53 100
16. Tersedianya tenaga
kesehatan yang
cukup, berkualitas
dan profesional
Rasio dokter per satuan
penduduk
% 7,45 6,88 92,35
Rasio tenaga kefarmasian
per 100.000 penduduk
% 2,19 2,13 97,26
Rasio tenaga ahli gizi per
100.000 penduduk
% 2,31 2,06 89,18
Jumlah Rumah Sakit RS 11 14 127,27
Jumlah Puskemas, Pustu,
Pusling
Puskesmas,
Pustu,
Pusling
216 195 90,28
Jumlah Tenaga Medis Orang 250 239 95,6
Keperawatan (perawat dan
bidan)
Orang 1.250 1.191 95,28
Kefarmasian (apoteker dan
ahli farmasi)
Orang 37 34 91,89
Tenaga kesehatan Orang 60 54 90
Sanitarian Orang 31 27 87,10
Ahli gizi Orang 37 33 89,19
Rasio tenaga medis per
1000 penduduk
% 15,64 14,95 95,59
Rasio tenaga keperawatan
per 100.000 penduduk
% 44,05 41,61 94,46
Rasio tenaga Kesehatan per
1000 penduduk
% 3,75 3,38 90,13
17.Terberdayakannya
masyarakat melalui
keterlibatan di dalam
pelayanan kesehatan,
seperti terlibat dalam
Posyandu, Polindes,
Posyandu aktif % 100 100 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Pengukuran Kinerja 2012
dan Pos Siaga serta
Poskestren
18. Meningkatnya daya
saing daerah dan
kemandirian ekonomi
berbasis pertanian
Produksi daging (Ton/Th) Ton 5.674 6.853 120,78
Produksi telor (Ton/Th) Ton 9.389 10.744 114,43
Produksi susu (ton/Th) Ton 424.706 2.567.385 604,51
Mortalitas ternak (angka
kematian ternak) % 0,5 0,5 100
Kejadian penyakit % 5,8 6 103,45
Jumlah Puskewan Puskewan\ 8 8 100
Kontribusi sektor peternakan
terhadap PDRB % 7,63 8 104,85
Kontribusi sektor kehutanan
terhadap PDRB % 1,07 1,52 142,05
Produktifitas padi atau
bahan pangan utama lokal
lainnya per hektar
Kw/hektar 65,03 65,30 100,42
Kontribusi sektor pertanian /
perkebunan terhadap PDRB % 49,27 46,19 93,75
Kontribusi sektor
perkebunan (tanaman keras)
terhadap PDRB
% 9,05 7,73 85,41
Nilai tukar petani % 110,65 110,70 100,04
Gabah Ton 833.572 792.640 95,08
Beras (Ton) Ton 502.122 504.873,36 100,55
Kesediaan pangan utama % 305,28 317,51 104,01
Produksi perikanan Ton 60.810 66.340 109,09
Konsumsi ikan % 29,6 29,6 100
19. Meningkatkan industri
olahan dan kreatif
berbasis pertanian
Kontribusi sektor
perdagangan terhadap
PDRB
% 23,81 27,43 115,20
Ekspor bersih perdagangan Rp. 17.162.308 18.197.011 106,03
Kontribusi sektor industri
terhadap PDRB
% 5,68 6,16 108,45
Kontribusi industri rumah
tangga terhadap PDRB
sektor industri
% 6,0 9,65 160,83
Pertumbuhan industri
% 4,85 6,52 134,43
20. Termanfaatkannya
fungsi ekologi,
ekonomi dan sosial
hutan
Rehabilitasi hutan dan lahan
kritis % 1,05 1,05 100
Kerusakan kawasan hutan
% 0,04 0,04 100
21. Meningkatnya
investasi di daerah
baik PMA maupun
PMDN
Jumlah investor berskala
nasional (PMDN/PMA) Investor 1 1 100
Jumlah nilai investasi
berskala nasional (PMDN /
PMA)
Milyar 50 62,338 124,66
Rasio daya serap tenaga
kerja Orang 238 240 100,84
Kontribusi sektor
pertambangan terhadap
PDRB
% 4,04 4,37 108,17
Kenaikan / penurunan nilai
realisasi PMDN (milyar
rupiah)
Rp. 1 1 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Pengukuran Kinerja 2012
22. Meningkatnya
pemanfaatan potensi
pariwisata seperti
Kawah Ijen, Pantai
Plengkung,
Sukamade dan
lainnya
Kunjungan wisata domistik Orang 786.114 1.312.092 166,91
Kunjungan wisata
mancanegara Orang 20.437 50.783 248,49
Kontribusi sektor pariwisata
terhadap PDRB % 3,71 4,27 115,09
23. Meningkatnya
profesionalisme
pengelolaan koperasi
dan UMKM
Prosentase koperasi aktif
(melaksanakan RAT) % 79,9 82,60 103,37
Jumlah UKM non BPR/LKM
UKM UKM 21.000 21.420 102
Jumlah BPR / LKM BPR/LKM 1.900 1.938 102
Usaha Mikro dan Kecil
UMK 36 36 100
24. Meningkatnya jejaring
antar daerah, provinsi
dan pusat serta
jejaring pelaku
ekonomi
Jenis dan jumlah bank dan
cabang Bank 43 62 144,19
Jenis dan jumlah
perusahaan asuransi dan
cabang
Perush.
Asuransi
4 7 175
25. Tersusunnya regulasi
yang berhubungan
dengan kompetisi
kegiatan ekonomi di
daerah
Lama proses perijinan % 92,31 91,67 100,70
Penyelesaian ijin lokasi % 97,7 95 97,24
Sistem Informasi Pelayanan
Perijinan dan Adiministrasi
Pemerintah
Ada / Tidak
ada
Ada Ada 100
Pajak daerah (milyar RP) Rp. 35,611 40.770 144,49
Retribusi Daerah (milyar RP) Rp. 25,578 24,817 97,02
Macam pajak daerah Macam 11 11 100
Macam retribusi daerah Macam 30 36 100
Jumlah Perda yang
mendukung iklim usaha Perda 1 0 0
Persentase desa berstatus
swasembada terhadap total
desa
% 93 93 100
Perda ekonomi kerakyatan Perda 1 0 0
26. Meningkatnya sarana
informasi dan alat
transportasi
Jumlah jaringan komunikasi Jaringan 13 13 100
Jumlah surat kabar nasional
/ lokal
Jenis 18 18 100
Jumlah penyiaran radio/TV
lokal
Penyiaran /
tayang
49/2 49/2 100
Jumlah penyiaran TV lokal Tayang 1 1 100
Web site milik pemerintah
daerah
Web site 1 1 100
Proporsi panjang jaringan
jalan dalam kondisi baik
% 92 89,7 97,50
Jumlah arus penumpang
angkutan umum
Orang 1.568.444 1.568.720 100,02
Rasio ijin trayek % 0,00032 0,00032 100
Jumlah uji kir angkutan
umum
Angkutan 1.420 1.420 100
Jumlah Pelabuhan Pelabuhan 2/1/8 2/1/8 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Pengukuran Kinerja 2012
Laut/Udara/Terminal Bis
Angkutan darat % 0,001 0,001 100
Kepemilikan KIR angkutan
umum
% 31,16 67,90 217,91
Lama pengujian kelayakan
angkutan umum (KIR)
Menit 20 20 100
Biaya pengujian kelayakan
angkutan umum
Rp. 37.500 37.500 100
Pemasangan Rambu-rambu
% 0,055 0,075 136,36
27. Meningkatnya
kualitas dan kuantitas
jalan dan sarana
serta prasarana yang
menghubungkan
daerah-daerah tujuan
wisata
Proporsi panjang jaringan
jalan dalam kondisi baik
% 92 89,7 97,50
28. Meningkatnya sarana
dan prasarana
penunjang pertanian
Rasio jaringan irigasi dan
luas daerah irigasi
% 85 85 100
Rasio ketersediaan air dan
kebutuhan air untuk irigasi
dan lain keperluan
% 40 40 100
Rasio ketersediaan air pada
musim hujan dan musim
kemarau (degradasi DAS)
% 85 80 94,12
Rasio pemanfaatan air tanah
dan air permukaan
% 85 80 94,12
Rasio bangunan
pengamanan pantai dengan
panjang pantai yang
terkenan abrasi
% 40 40 100
Rasio jumlah SDM dengan
luasan baku sawah irigasi
% 80 80 100
Proporsi jaringan irigasi
dalam kondisi baik dan
teknis
% 85 85 100
Sumber air / mata air yang
dalam kondisi debit air stabil
% 85 90 94,12
Daur ulang sistem irigasi % 40 50 125,00
Rasio Jaringan Irigasi % 85 85 100
Persentase penduduk yang
memiliki lahan
% 20 25 125,00
29. Meningkatnya
kuantitas dan kualitas
jalan dan sarana
serta prasarana yang
menghubungkan
pusat-pusat kegiatan
ekonomi
Rasio panjang jalan per
jumlah kendaraan
% 0,005 0,0005 100
Jumlah orang / barang yang
terangkut angkutan umum
Orang 1.568.444 1.350.415 86,10
Jumlah orang / barang
melalui dermaga / bandara /
terminal per tahun
Orang 1.568.444 1.350.415 86,10
Rasio tempat ibadah per % 85 87 102,35
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Pengukuran Kinerja 2012
satuan penduduk
Persentase rumah tinggal
bersanitasi
% 82 45,96 56,05
Rasio tempat pemakaman
umum per satuan penduduk
% 55 55 100
Rasio tempat pembuangan
sampah (TPS) per satuan
penduduk
% 55 55 100
Rasio rumah layak huni % 50 79,20 158,40
Rasio permukiman layak
huni
% 50 79,20 158,40
Panjang jalan dilalui Roda 4 % 0,0002 0,0002 100
Panjang jalan kabupaten
dalam kondisi baik ( > 40
KM/Jam )
% 92,40 89,70 97,08
Panjang jalan yang memiliki
trotoar dan drainase/ saluran
pembuangan air (minimal
1,5 m)
Km 25.500 25.900 101,57
Sempadan jalan yang
dipakai pedagang kaki lima
atau bangunan rumah liar
% 30 25 120,00
Drainase dalam kondisi
baik/pembuangan aliran air
tidak tersumbat
% 78 78 100
Luas irigasi Kabupaten
dalam kondisi baik
% 97 100 103,09
Lingkungan Pemukiman Pemukiman 113.991 113,998 100,01
Pembangunan waduk,
embung dan longstorege,
cek dam, ground sill
Bangunan 25 355 1.420
Pembangunan infrastruktur
pengaman pantai dan muara
sungai
% 80 100 125,00
30. Meningkatnya
prasarana dan sarana
pendidikan dan
kesehatan dalam
jumlah kualitas yang
memadai
Sekolah pendidikan SD/MI
kondisi bangunan baik
% 86,03 87,25 101,42
Sekolah pendidikan
SMP/MTs kondisi bangunan
baik
% 84,56 94,38 111,61
Sekolah pendidikan
SMA/SMK/MA kondisi
bangunan baik
% 96,86 98,06 101,24
Jumlah klub olahraga Klub 62 2.871 4.630
Jumlah gedung olahraga Gedung 2 2 100
Rumah tangga pengguna air
bersih
RT 32.670 38.756 118,63
Rumah tangga pengguna
listrik
RT 326.537 326.537 100
Rumah tangga ber-Sanitasi RT 476.227 230.618 48,43
Lingkungan pemukiman pemukiman 37.150 37,150 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Pengukuran Kinerja 2012
kumuh
Rumah layak huni Rumah 1.296.007 397.424 30,67
Rasio Ruang Terbuka Hijau
per Satuan Luas Wilayah
ber HPL/HGB
% 40 32 80,00
Persentase penanganan
sampah
% 42,5 66,5 156,47
Persentase luas pemukiman
yang tertata
% 37 33,75 91,22
Pencemaran status mutu air % 90 52,63 58,48
Cakupan penghijauan
wilayah rawan longsor dan
sumber mata air
% 78 15 19,23
Cakupan pengawasan
terhadap pelaksanaan
Amdal
% 74,19 100 134,79
Tempat pembuangan
sampah (TPS) per satuan
penduduk
% 40 38 95,00
Penegakan hukum
lingkungan
% 85 100 117,65
Sumber air/mata air dalam
kondisi baik/kondisi debit
stabil
% 82 82 100
31. Tersusunnya dan
tertatanya RTRW
Kabupaten
Banyuwangi secara
terpadu dan
konprehensif
Ketaatan terhadap RTRW Kondisi Baik Baik 100
Luas wilayah produktif % 82,6 83,85 101,51
Luas wilayah industri % 2,39 2,39 100
Luas wilayah kebanjiran % 0,09 0,09 100
Luas wilayah kekeringan % 0,09 0,09 100
Luas wilayah perkotaan % 9,7 9,65 99,48
Rasio Ruang Terbuka Hijau
per Satuan Luas Wilayah
ber HPL/HGB
% 40 32 80
Rasio bangunan ber-IMB per
satuan bangunan
Bangunan 3.555 5.405 152,04
32. Meningkatnya jumlah
jalan poros desa
Jalan Penghubung dari
ibukota kecamatan ke
kawasan pemukiman
penduduk (mimal dilalui roda
4)
%
92
93
101,09
33. Menurunnya tingkat
pengangguran
Angka partisipasi angkatan
kerja
% 71,6 76,08 106,26
Angka sengketa pengusaha
- pekerja per tahun
% 1,72 2,54 147,67
Tingkat partisipasi angkatan
kerja
% 71,6 76,08 106,26
Pencari kerja yang % 20,1 50,48 251,14
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Pengukuran Kinerja 2012
ditempatkan
Tingkat pengganguran
terbuka
% 3,64-4,64 3,71 125,07
Keselamatan dan
perlindungan
% 74,57 12,64 16,95
Perselisian buruh dan
pengusaha terhadap
kebijakan pemerintah
% 26,67 26,67 100
Rasio ketergantungan % 32,7 32,7 100
Peningkatan kualitas
Sumber Daya Manusia
% 30 30 100
Transmigrasi swakarsa
(transmigrasi umum, TSM &
TU )
% 17,66 14,72 83,35
34. Menurunnya angka
kemiskinan
Prosentase penduduk diatas
garis kemiskinan % 82,72 89,52 108,22
Persentase rumah tangga
yang menggunakan listrik % 65,27 71 108,78
Persentase rumah tangga
(RT) yang menggunakan air
bersih
% 7,28 7,28 100
Pengeluaran konsumsi
rumah tangga per kapita
(jt/th)
% 58,63 58,63 100
35. Meningkatnya
program-program
pembangunan yang
berbasis pada
pengarusutamaan
gender
Persentase partisipasi
perempuan di lembaga
pemerintah
% 15,5 39,89 257,35
Partisipasi perempuan di
lembaga swasta % 85,5 47,63 55,70
Rasio KDRT % 0,007 0,010 70
Persentase jumlah tenaga
kerja dibawah umur % 0,53 0,53 100
Partisipasi angkatan kerja
perempuan (Legislatif) % 16,09 16 99,44
Partisipasi angkatan kerja
perempuan (Eksekutif) % 38,28 1,75 4,57
Penyelesaian pengaduan
perlindungan perempuan
dan anak dari tindakan
kekerasan
% 85,5 97,80 114,39
36. Meningkatnya
jaminan dan
perlindungan sosial
masyarakat
Sarana sosial seperti panti
asuhan, panti jompo dan
panti rehabilitasi
Unit 80 46 57,50
PMKS yang memperoleh
bantuan sosial
% 0,034 0,139 408,82
Penanganan penyandang
masalah kesejahteraan
sosial
% 0,034 0,139 408,82
37. Meningkatnya
peranan kelompok-
kelompok dalam
masyarakat di dalam
Rata-rata jumlah kelompok
binaan lembaga
pemberdayaan masyarakat
(LPM)
Kelompok 80 90 112,50
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Pengukuran Kinerja 2012
Jumlah Anggaran Tahun 2012 : Rp. 1.865.588.732.009,07
Jumlah Realisasi Anggaran Tahun 2012 : Rp. 1.683.006.465.113,97
berbagai kegiatan
pembangunan
Rata-rata jumlah kelompok
binaan PKK
Kelompok 80 80 100
Kontribusi produksi
kelompok tani terhadap
PDRB
% 3,86 3,98 103,11
Cakupan bina kelompok
petani
% 26,15 26,96 103,10
Cakupan bina kelompok
nelayan
Kelompok 37 54 145,95
Jumlah nelayan yang dapat
bantuan Pemda pada tahun
Nelayan 7 8 114,29
Produksi perikanan
kelompok nelayan
Ton 137,1 148,6 108,39
Cakupan bina kelompok
pedagang/usaha informal
Kelompok 27 27 100
Cakupan bina kelompok
pengrajin
Sentra 16 16 100
Jumlah LSM LSM 217 88 40,55
LPM Berprestasi LPM 40 12 30
PKK aktif PKK 100 100 100
Swadaya Masyarakat
terhadap Program
pemberdayaan masyarakat
% 75 75 100
Pemeliharaan Pasca
Program pemberdayaan
masyarakat
% 60 60 100
38. Meningkatnya upaya
pelestarian dan
pengembangan
budaya lokal
Jumlah group kesenian Group 685 685 100
Jumlah gedung Gedung 1 1 100
Penyelenggaraan festival
seni dan budaya
kali 5 5 100
Sarana penyelenggaraan
seni dan budaya
Unit 9 9 100
Benda, situs dan kawasan
cagar budaya yang
dilestarikan
Buah/tempat 25 25 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Penetapan Kinerja 2012
Lampiran : Penetapan Kinerja
Tahun 2012
PENETAPAN KINERJA
Kabupaten : Banyuwangi
Tahun Anggaran : 2012
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 2012
1. Terwujudnya Tata Kelola
Pemerintahan Yang Baik
dan Bersih
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per
10.000 penduduk
%
1 : 0,84
Jumlah Linmas per Jumlah 10.000
Penduduk % 51,24
Rasio Pos Siskamling per jumlah
desa/kelurahan Buah 80
Pengelolaan arsip secara baku % 40
Peningkatan SDM pengelola kearsipan % 80
Tersimpannya arsip inaktif dan statis % 35
Cakupan patroli petugas Satpol PP Kegiatan 144
Cakupan pelayanan bencana kebakaran
kabupaten % 0,0009
Tingkat waktu tanggap (response time
rate) daerah layanan Wilayah Manajemen
Kebakaran (WMK)
% 80
Cakupan sarana prasarana perkantoran
pemerintahan desa yang baik % 93
Sistim Informasi Manajemen Pemda Sistim 9
Rasio bayi berAkte Kelahiran % 46
Rasio pasangan berAkte Nikah % 0,164
Kepemilikan KTP % 85,71
Kepemilikan akta kelahiran per 1000
penduduk % 8,03
Ketersediaan database kependudukan
skala provinsi Ada / Tidak SIAK 2010
Penerapan KTP nasional berbasis NIK Sudah / Belum Sudah
Tersedianya dokumen perencanaan :
RPJPD yang telah ditetapkan dengan
Perda
Dokumen Tersedia
Tersedianya dokumen perencanaan :
RPJMD yang telah ditetapkan dengan
Perda / Perkada
Dokumen Tersedia
Tersedianya dokumen perencanaan :
RKPD yang telah ditetapkan dengan
Perkada
Dokumen Tersedia
Penjabaran program RPJMD kedalam
RKPD Dokumen Tersedia
Buku "Kabupaten dalam Angka" Ada / Tidak Ada
Buku "PDRB Kabupaten"
Ada / Tidak Ada
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Penetapan Kinerja 2012
2. Meningkatnya Kualitas Sdm
Aparatur Pemerintah
Daerah Yang Ditandai oleh
Meningkatnya Etos Kerja
Dan Budaya Kerja Pegawai
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
% 78
3. Menguatnya Kapasitas
Kelembagaan Melalui
Regulasi Yang
Konprehensif Dan
Berkeadilan
Jenis, kelas, dan jumlah restoran Restoran 59
Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/
hotel Penginapan /
Hotel
62
Lahan bersertifikat % 13
Penyelesaian kasus tanah
% 100
4. Meningkatnya kesadaran
dan penegakan hukum
Kegiatan pembinaan terhadap LSM,
Ormas dan OKP % 60
Kegiatan pembinaan politik daerah % 60
Rasio penduduk berKTP per satuan
penduduk % 1 : 1,16
Penegakan PERDA % 91
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3
(ketertiban, ketentraman, keindahan) di
Kabupaten
% 87
Angka kriminalitas Kasus 722
Jumlah demo Kali 4
Penyelesaian izin lokasi % 97,7
5. Menurunnya angka buta
aksara
Angka melek huruf (AMH) % 98,45-98,23
Angka rata-rata lama sekolah % 7,25
Angka partisipasi kasar SD/MI % 108,66
Angka partisipasi kasar SLTP % 96,99
Angka partisipasi kasar SLTA % 60,29
Angka Partisipasi Murni :
Angka Partisipasi Murni (APM)
SD/MI/Paket A
% 97,92
Angka Partisipasi Murni (APM)
SMP/MTs/Paket B
% 73,58
Angka Partisipasi Murni (APM))
SMA/SMK/MA/Paket C
% 44,32
6. Meningkatnya angka
partisipasi pendidikan
Pendidikan Dasar :
Angka partisipasi sekolah % 100
Rasio ketersediaan sekolah/penduduk
usia sekolah
% 96,76
Rasio guru/murid % 15,32
Rasio guru/murid per kelas rata-rata % 23,59
Pendidikan Menengah Pertama :
(SLTP/MTs)
Angka partisipasi sekolah % 93,69
Rasio ketersediaan sekolah terhadap
penduduk usia sekolah
% 96,76
Rasio guru terhadap murid % 15,43
Rasio guru terhadap murid per kelas rata- % 38,06
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Penetapan Kinerja 2012
rata
Pendidikan Menengah Atas :
(SMA/SMK/MA)
Angka partisipasi sekolah % 77,04
Rasio ketersediaan sekolah terhadap
penduduk usia sekolah
% 52,01
Rasio guru terhadap murid % 15,24
Rasio guru terhadap murid per kelas rata-
rata
% 38,06
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) :
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) % 54,39
Angka Kelulusan :
Angka Kelulusan (AL) SD/MI % 99,75
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs % 96,18
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA % 95,78
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke
SMP/MTs
% 99,69
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs
ke SMA/SMK/MA
% 88,74
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
% 85,92
7. Meningkatnya kesadaran
masyarakat akan
pentingnya pendidikan
Penduduk yang berusia >15 Tahun melek
huruf (tidak buta aksara)
% 99,86
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI % 0,04
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs % 0,49
Angka Putus Sekolah (APS)
SMA/SMK/MA
% 1,29
Jumlah perpustakaan % 1
Jumlah pengunjung perpustakaan
pertahun
% 57.653
Koleksi buku yang tersedia di
perpustakaan daerah
% 58.610
8. Meningkatnya usia harapan
hidup
Angka usia harapan hidup Th 67,0-67,50
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child
Immunization (UCI)
% 90
Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit DBD
% 100
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan
pasien masyarakat miskin
% 15
Cakupan kunjungan bayi % 86
BOR (Bed Occupancy rate ) % 60
AVLOS ( Average Length of Stay) Hari 9
BTO (Bed Turn Over) Kali 50
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Penetapan Kinerja 2012
TOI ( Turn Over Interval) hari 4
Angka Kematian > 48 jam (GDR) per mile
(‰)
45
Angka Kematian < 48 jam (NDR)
per mile
(‰)
70
9. Menurunnya angka
kematian bayi
Angka kelangsungan hidup bayi
(kematian bayi per 1000 kelahiran)
% 30
10. Menurunnya angka
kematian ibu melahirkan
Angka kematian ibu melahirkan (per
100.000 kelahiran hidup)
% 70
Cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani
% 81
11. Menurunnya anak balita
dibawah garis merah
Persentase balita gizi buruk % ≤ 5
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat
perawatan
% 100
12. Menurunnya prevalensi gizi
kurang pada balita
Rasio posyandu per satuan balita
% 1,95
13. Meningkatnya cakupan
persalinan oleh tenaga
kesehatan
Cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
% 95,4
14. Meningkatnya peserta KB
aktif
Rata-rata jumlah anak per keluarga orang 2
Rasio akseptor KB % 0,72
Cakupan peserta KB aktif % 72,8
Keluarga pra sejahtera dan keluarga
sejahtera I
% 41,6
15. Tersedianya obat dan
perbekalan kesehatan yang
aman, bermutu dan
bermanfaat serta terjangkau
oleh masyarakat
Cakupan puskesmas
%
100
Cakupan pembantu puskesmas % 48,39
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per
30.000 penduduk % 142,18
Rasio Rumah Sakit per 10.000 penduduk
% 1:14,53
16. Tersedianya tenaga
kesehatan yang cukup,
berkualitas dan profesional
Rasio dokter per satuan penduduk % 7,45
Rasio tenaga kefarmasian per 100.000
penduduk
% 2,19
Rasio tenaga ahli gizi per 100.000
penduduk
% 2,31
Jumlah Rumah Sakit RS 11
Jumlah Puskemas, Pustu, Pusling Puskesmas,
Pustu, Pusling
216
Jumlah Tenaga Medis Orang 250
Keperawatan (perawat dan bidan) Orang 1.250
Kefarmasian (apoteker dan ahli farmasi) Orang 37
Tenaga kesehatan Orang 60
Sanitarian Orang 31
Ahli gizi Orang 37
Rasio tenaga medis per 1000 penduduk % 15,64
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Penetapan Kinerja 2012
Rasio tenaga keperawatan per 100.000
penduduk
% 44,05
Rasio tenaga Kesehatan per 1000
penduduk
% 3,75
17.Terberdayakannya
masyarakat melalui
keterlibatan di dalam
pelayanan kesehatan,
seperti terlibat dalam
Posyandu, Polindes, dan
Pos Siaga serta Poskestren
Posyandu aktif % 100
18. Meningkatnya daya saing
daerah dan kemandirian
ekonomi berbasis pertanian
Produksi daging (Ton/Th) Ton 5.674
Produksi telor (Ton/Th) Ton 9.389
Produksi susu (ton/Th) Ton 424.706
Mortalitas ternak (angka kematian ternak) % 0,5
Kejadian penyakit % 5,8
Jumlah Puskewan Puskewan\ 8
Kontribusi sektor peternakan terhadap
PDRB % 7,63
Kontribusi sektor kehutanan terhadap
PDRB % 1,07
Produktifitas padi atau bahan pangan
utama lokal lainnya per hektar Kw/hektar 65,03
Kontribusi sektor pertanian / perkebunan
terhadap PDRB % 49,27
Kontribusi sektor perkebunan (tanaman
keras) terhadap PDRB % 9,05
Nilai tukar petani % 110,65
Gabah Ton 833.572
Beras (Ton) Ton 502.122
Kesediaan pangan utama % 305,28
Produksi perikanan Ton 60.810
Konsumsi ikan % 29,6
19. Meningkatkan industri
olahan dan kreatif berbasis
pertanian
Kontribusi sektor perdagangan terhadap
PDRB
% 23,81
Ekspor bersih perdagangan Rp. 17.162.308
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB % 5,68
Kontribusi industri rumah tangga
terhadap PDRB sektor industri
% 6,0
Pertumbuhan industri
% 4,85
20. Termanfaatkannya fungsi
ekologi, ekonomi dan sosial
hutan
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis % 1,05
Kerusakan kawasan hutan
% 0,04
21. Meningkatnya investasi di
daerah baik PMA maupun
PMDN
Jumlah investor berskala nasional
(PMDN/PMA) Investor 1
Jumlah nilai investasi berskala nasional
(PMDN / PMA) Milyar 50
Rasio daya serap tenaga kerja Orang 238
Kontribusi sektor pertambangan terhadap
PDRB % 4,04
Kenaikan / penurunan nilai realisasi
PMDN (milyar rupiah) Rp. 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Penetapan Kinerja 2012
22. Meningkatnya pemanfaatan
potensi pariwisata seperti
Kawah Ijen, Pantai
Plengkung, Sukamade dan
lainnya
Kunjungan wisata domistik Orang 786.114
Kunjungan wisata mancanegara Orang 20.437
Kontribusi sektor pariwisata terhadap
PDRB
% 3,71
23. Meningkatnya
profesionalisme
pengelolaan koperasi dan
UMKM
Prosentase koperasi aktif (melaksanakan
RAT) % 79,9
Jumlah UKM non BPR/LKM UKM UKM 21.000
Jumlah BPR / LKM BPR/LKM 1.900
Usaha Mikro dan Kecil
UMK 36
24. Meningkatnya jejaring antar
daerah, provinsi dan pusat
serta jejaring pelaku
ekonomi
Jenis dan jumlah bank dan cabang Bank 43
Jenis dan jumlah perusahaan asuransi
dan cabang
Perush.
Asuransi
4
25. Tersusunnya regulasi yang
berhubungan dengan
kompetisi kegiatan ekonomi
di daerah
Lama proses perijinan % 92,31
Penyelesaian ijin lokasi % 97,7
Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan
Adiministrasi Pemerintah Ada / Tidak ada Ada
Pajak daerah (milyar RP) Rp. 35,611
Retribusi Daerah (milyar RP) Rp. 25,578
Macam pajak daerah Macam 11
Macam retribusi daerah Macam 30
Jumlah Perda yang mendukung iklim
usaha Perda 1
Persentase desa berstatus swasembada
terhadap total desa % 93
Perda ekonomi kerakyatan Perda 1
26. Meningkatnya sarana
informasi dan alat
transportasi
Jumlah jaringan komunikasi Jaringan 13
Jumlah surat kabar nasional / lokal Jenis 18
Jumlah penyiaran radio/TV lokal Penyiaran /
tayang
49/2
Jumlah penyiaran TV lokal Tayang 1
Web site milik pemerintah daerah Web site 1
Proporsi panjang jaringan jalan dalam
kondisi baik
% 92
Jumlah arus penumpang angkutan umum Orang 1.568.444
Rasio ijin trayek % 0,00032
Jumlah uji kir angkutan umum Angkutan 1.420
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal
Bis
Pelabuhan 2/1/8
Angkutan darat % 0,001
Kepemilikan KIR angkutan umum % 31,16
Lama pengujian kelayakan angkutan
umum (KIR)
Menit 20
Biaya pengujian kelayakan angkutan
umum
Rp. 37.500
Pemasangan Rambu-rambu
% 0,055
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Penetapan Kinerja 2012
27. Meningkatnya kualitas dan
kuantitas jalan dan sarana
serta prasarana yang
menghubungkan daerah-
daerah tujuan wisata
Proporsi panjang jaringan jalan dalam
kondisi baik
% 92
28. Meningkatnya sarana dan
prasarana penunjang
pertanian
Rasio jaringan irigasi dan luas daerah
irigasi
% 85
Rasio ketersediaan air dan kebutuhan air
untuk irigasi dan lain keperluan
% 40
Rasio ketersediaan air pada musim hujan
dan musim kemarau (degradasi DAS)
% 85
Rasio pemanfaatan air tanah dan air
permukaan
% 85
Rasio bangunan pengamanan pantai
dengan panjang pantai yang terkenan
abrasi
% 40
Rasio jumlah SDM dengan luasan baku
sawah irigasi
% 80
Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi
baik dan teknis
% 85
Sumber air / mata air yang dalam kondisi
debit air stabil
% 85
Daur ulang sistem irigasi % 40
Rasio Jaringan Irigasi % 85
Persentase penduduk yang memiliki
lahan
% 20
29. Meningkatnya kuantitas dan
kualitas jalan dan sarana
serta prasarana yang
menghubungkan pusat-
pusat kegiatan ekonomi
Rasio panjang jalan per jumlah
kendaraan
% 0,005
Jumlah orang / barang yang terangkut
angkutan umum
Orang 1.568.444
Jumlah orang / barang melalui dermaga /
bandara / terminal per tahun
Orang 1.568.444
Rasio tempat ibadah per satuan
penduduk
% 85
Persentase rumah tinggal bersanitasi % 82
Rasio tempat pemakaman umum per
satuan penduduk
% 55
Rasio tempat pembuangan sampah
(TPS) per satuan penduduk
% 55
Rasio rumah layak huni % 50
Rasio permukiman layak huni % 50
Panjang jalan dilalui Roda 4 % 0,0002
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi
baik ( > 40 KM/Jam )
% 92,40
Panjang jalan yang memiliki trotoar dan
drainase/ saluran pembuangan air
(minimal 1,5 m)
Km 25.500
Sempadan jalan yang dipakai pedagang
kaki lima atau bangunan rumah liar
% 30
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Penetapan Kinerja 2012
Drainase dalam kondisi
baik/pembuangan aliran air tidak
tersumbat
% 78
Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi
baik
% 97
Lingkungan Pemukiman Pemukiman 113.991
Pembangunan waduk, embung dan
longstorege, cek dam, ground sill
Bangunan 25
Pembangunan infrastruktur pengaman
pantai dan muara sungai
% 80
30. Meningkatnya prasarana
dan sarana pendidikan dan
kesehatan dalam jumlah
kualitas yang memadai
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi
bangunan baik
% 86,03
Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi
bangunan baik
% 84,56
Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA
kondisi bangunan baik
% 96,86
Jumlah klub olahraga Klub 62
Jumlah gedung olahraga Gedung 2
Rumah tangga pengguna air bersih RT 32.670
Rumah tangga pengguna listrik RT 326.537
Rumah tangga ber-Sanitasi RT 476.227
Lingkungan pemukiman kumuh pemukiman 37.150
Rumah layak huni Rumah 1.296.007
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan
Luas Wilayah ber HPL/HGB
% 40
Persentase penanganan sampah % 42,5
Persentase luas pemukiman yang tertata % 37
Pencemaran status mutu air % 90
Cakupan penghijauan wilayah rawan
longsor dan sumber mata air
% 78
Cakupan pengawasan terhadap
pelaksanaan Amdal
% 74,19
Tempat pembuangan sampah (TPS) per
satuan penduduk
% 40
Penegakan hukum lingkungan % 85
Sumber air/mata air dalam kondisi
baik/kondisi debit stabil
% 82
31. Tersusunnya dan tertatanya
RTRW Kabupaten
Banyuwangi secara terpadu
dan konprehensif
Ketaatan terhadap RTRW Kondisi Baik
Luas wilayah produktif % 82,6
Luas wilayah industri % 2,39
Luas wilayah kebanjiran % 0,09
Luas wilayah kekeringan % 0,09
Luas wilayah perkotaan % 9,7
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan
Luas Wilayah ber HPL/HGB % 40
Rasio bangunan ber-IMB per satuan
bangunan
Bangunan 3.555
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Penetapan Kinerja 2012
32. Meningkatnya jumlah jalan
poros desa
Jalan Penghubung dari ibukota
kecamatan ke kawasan pemukiman
penduduk (mimal dilalui roda 4)
%
92
33. Menurunnya tingkat
pengangguran
Angka partisipasi angkatan kerja % 71,6
Angka sengketa pengusaha - pekerja per
tahun
% 1,72
Tingkat partisipasi angkatan kerja % 71,6
Pencari kerja yang ditempatkan % 20,1
Tingkat pengganguran terbuka % 3,64-4,64
Keselamatan dan perlindungan % 74,57
Perselisian buruh dan pengusaha
terhadap kebijakan pemerintah
% 26,67
Rasio ketergantungan % 32,7
Peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia
% 30
Transmigrasi swakarsa (transmigrasi
umum, TSM & TU )
% 17,66
34. Menurunnya angka
kemiskinan
Prosentase penduduk diatas garis
kemiskinan % 82,72
Persentase rumah tangga yang
menggunakan listrik % 65,27
Persentase rumah tangga (RT) yang
menggunakan air bersih % 7,28
Pengeluaran konsumsi rumah tangga per
kapita (jt/th)
% 58,63
35. Meningkatnya program-
program pembangunan
yang berbasis pada
pengarusutamaan gender
Persentase partisipasi perempuan di
lembaga pemerintah % 15,5
Partisipasi perempuan di lembaga swasta % 85,5
Rasio KDRT % 0,007
Persentase jumlah tenaga kerja dibawah
umur % 0,53
Partisipasi angkatan kerja perempuan
(Legislatif) % 16,09
Partisipasi angkatan kerja perempuan
(Eksekutif) % 38,28
Penyelesaian pengaduan perlindungan
perempuan dan anak dari tindakan
kekerasan
% 85,5
36. Meningkatnya jaminan dan
perlindungan sosial
masyarakat
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti
jompo dan panti rehabilitasi
Unit 80
PMKS yang memperoleh bantuan sosial % 0,034
Penanganan penyandang masalah
kesejahteraan sosial
% 0,034
37. Meningkatnya peranan
kelompok-kelompok dalam
masyarakat di dalam
berbagai kegiatan
pembangunan
Rata-rata jumlah kelompok binaan
lembaga pemberdayaan masyarakat
(LPM)
Kelompok 80
Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK Kelompok 80
Kontribusi produksi kelompok tani
terhadap PDRB
% 3,86
Cakupan bina kelompok petani % 26,15
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Penetapan Kinerja 2012
Jumlah Anggaran Tahun 2012 Rp. 1.865.588.732.099,07
Cakupan bina kelompok nelayan Kelompok 37
Jumlah nelayan yang dapat bantuan
Pemda pada tahun
Nelayan 7
Produksi perikanan kelompok nelayan Ton 137,1
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha
informal
Kelompok 27
Cakupan bina kelompok pengrajin Sentra 16
Jumlah LSM LSM 217
LPM Berprestasi LPM 40
PKK aktif PKK 100
Swadaya Masyarakat terhadap Program
pemberdayaan masyarakat
% 75
Pemeliharaan Pasca Program
pemberdayaan masyarakat
% 60
38. Meningkatnya upaya
pelestarian dan
pengembangan budaya
lokal
Jumlah group kesenian Group 685
Jumlah gedung Gedung 1
Penyelenggaraan festival seni dan
budaya
kali 5
Sarana penyelenggaraan seni dan
budaya
Unit 9
Benda, situs dan kawasan cagar budaya
yang dilestarikan
Buah/tempat 25
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
RENCANA KINERJA TAHUNAN
( RKT ) 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Rencana Kinerja 2012
RENCANA KINERJA TAHUNAN
Kabupaten : Banyuwangi
Tahun : 2012
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target 2012
1. Terwujudnya Tata Kelola
Pemerintahan Yang Baik
dan Bersih
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per
10.000 penduduk
%
1 : 0,84
Jumlah Linmas per Jumlah 10.000
Penduduk % 51,24
Rasio Pos Siskamling per jumlah
desa/kelurahan Buah 80
Pengelolaan arsip secara baku % 40
Peningkatan SDM pengelola kearsipan % 80
Tersimpannya arsip inaktif dan statis % 35
Cakupan patroli petugas Satpol PP Kegiatan 144
Cakupan pelayanan bencana kebakaran
kabupaten % 0,0009
Tingkat waktu tanggap (response time
rate) daerah layanan Wilayah Manajemen
Kebakaran (WMK)
% 80
Cakupan sarana prasarana perkantoran
pemerintahan desa yang baik % 93
Sistim Informasi Manajemen Pemda Sistim 9
Rasio bayi berAkte Kelahiran % 46
Rasio pasangan berAkte Nikah % 0,164
Kepemilikan KTP % 85,71
Kepemilikan akta kelahiran per 1000
penduduk % 8,03
Ketersediaan database kependudukan
skala provinsi Ada / Tidak SIAK 2010
Penerapan KTP nasional berbasis NIK Sudah / Belum Sudah
Tersedianya dokumen perencanaan :
RPJPD yang telah ditetapkan dengan
Perda
Dokumen Tersedia
Tersedianya dokumen perencanaan :
RPJMD yang telah ditetapkan dengan
Perda / Perkada
Dokumen Tersedia
Tersedianya dokumen perencanaan :
RKPD yang telah ditetapkan dengan
Perkada
Dokumen Tersedia
Penjabaran program RPJMD kedalam
RKPD Dokumen Tersedia
Buku "Kabupaten dalam Angka" Ada / Tidak Ada
Buku "PDRB Kabupaten" Ada / Tidak Ada
2. Meningkatnya Kualitas Sdm
Aparatur Pemerintah
Daerah Yang Ditandai oleh
Meningkatnya Etos Kerja
Dan Budaya Kerja Pegawai
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
% 78
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Rencana Kinerja 2012
3. Menguatnya Kapasitas
Kelembagaan Melalui
Regulasi Yang
Konprehensif Dan
Berkeadilan
Jenis, kelas, dan jumlah restoran Restoran 59
Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/
hotel Penginapan /
Hotel
62
Lahan bersertifikat % 13
Penyelesaian kasus tanah
% 100
4. Meningkatnya kesadaran
dan penegakan hukum
Kegiatan pembinaan terhadap LSM,
Ormas dan OKP % 60
Kegiatan pembinaan politik daerah % 60
Rasio penduduk berKTP per satuan
penduduk % 1 : 1,16
Penegakan PERDA % 91
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3
(ketertiban, ketentraman, keindahan) di
Kabupaten
% 87
Angka kriminalitas Kasus 722
Jumlah demo Kali 4
Penyelesaian izin lokasi % 97,7
5. Menurunnya angka buta
aksara
Angka melek huruf (AMH) % 98,45-98,23
Angka rata-rata lama sekolah % 7,25
Angka partisipasi kasar SD/MI % 108,66
Angka partisipasi kasar SLTP % 96,99
Angka partisipasi kasar SLTA % 60,29
Angka Partisipasi Murni :
Angka Partisipasi Murni (APM)
SD/MI/Paket A
% 97,92
Angka Partisipasi Murni (APM)
SMP/MTs/Paket B
% 73,58
Angka Partisipasi Murni (APM))
SMA/SMK/MA/Paket C
% 44,32
6. Meningkatnya angka
partisipasi pendidikan
Pendidikan Dasar :
Angka partisipasi sekolah % 100
Rasio ketersediaan sekolah/penduduk
usia sekolah
% 96,76
Rasio guru/murid % 15,32
Rasio guru/murid per kelas rata-rata % 23,59
Pendidikan Menengah Pertama :
(SLTP/MTs)
Angka partisipasi sekolah % 93,69
Rasio ketersediaan sekolah terhadap
penduduk usia sekolah
% 96,76
Rasio guru terhadap murid % 15,43
Rasio guru terhadap murid per kelas rata-
rata
% 38,06
Pendidikan Menengah Atas :
(SMA/SMK/MA)
Angka partisipasi sekolah % 77,04
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Rencana Kinerja 2012
Rasio ketersediaan sekolah terhadap
penduduk usia sekolah
% 52,01
Rasio guru terhadap murid % 15,24
Rasio guru terhadap murid per kelas rata-
rata
% 38,06
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) :
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) % 54,39
Angka Kelulusan :
Angka Kelulusan (AL) SD/MI % 99,75
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs % 96,18
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA % 95,78
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke
SMP/MTs
% 99,69
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs
ke SMA/SMK/MA
% 88,74
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
% 85,92
7. Meningkatnya kesadaran
masyarakat akan
pentingnya pendidikan
Penduduk yang berusia >15 Tahun melek
huruf (tidak buta aksara)
% 99,86
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI % 0,04
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs % 0,49
Angka Putus Sekolah (APS)
SMA/SMK/MA
% 1,29
Jumlah perpustakaan % 1
Jumlah pengunjung perpustakaan
pertahun
% 57.653
Koleksi buku yang tersedia di
perpustakaan daerah
% 58.610
8. Meningkatnya usia harapan
hidup
Angka usia harapan hidup Th 67,0-67,50
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child
Immunization (UCI)
% 90
Cakupan penemuan dan penanganan
penderita penyakit DBD
% 100
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan
pasien masyarakat miskin
% 15
Cakupan kunjungan bayi % 86
BOR (Bed Occupancy rate ) % 60
AVLOS ( Average Length of Stay) Hari 9
BTO (Bed Turn Over) Kali 50
TOI ( Turn Over Interval)
hari 4
Angka Kematian > 48 jam (GDR) per mile
(‰)
45
Angka Kematian < 48 jam (NDR)
per mile
(‰)
70
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Rencana Kinerja 2012
9. Menurunnya angka
kematian bayi
Angka kelangsungan hidup bayi
(kematian bayi per 1000 kelahiran)
% 30
10. Menurunnya angka
kematian ibu melahirkan
Angka kematian ibu melahirkan (per
100.000 kelahiran hidup)
% 70
Cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani
% 81
11. Menurunnya anak balita
dibawah garis merah
Persentase balita gizi buruk % ≤ 5
12. Menurunnya prevalensi gizi
kurang pada balita
Rasio posyandu per satuan balita
% 1,95
13. Meningkatnya cakupan
persalinan oleh tenaga
kesehatan
Cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
% 95,4
14. Meningkatnya peserta KB
aktif
Rata-rata jumlah anak per keluarga orang 2
Rasio akseptor KB % 0,72
Cakupan peserta KB aktif % 72,8
Keluarga pra sejahtera dan keluarga
sejahtera I
% 41,6
15. Tersedianya obat dan
perbekalan kesehatan yang
aman, bermutu dan
bermanfaat serta terjangkau
oleh masyarakat
Cakupan puskesmas
%
100
Cakupan pembantu puskesmas % 48,39
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per
30.000 penduduk % 142,18
Rasio Rumah Sakit per 10.000 penduduk % 1:14,53
16. Tersedianya tenaga
kesehatan yang cukup,
berkualitas dan profesional
Rasio dokter per satuan penduduk % 7,45
Rasio tenaga kefarmasian per 100.000
penduduk
% 2,19
Rasio tenaga ahli gizi per 100.000
penduduk
% 2,31
Jumlah Rumah Sakit RS 11
Jumlah Puskemas, Pustu, Pusling Puskesmas,
Pustu, Pusling
216
Jumlah Tenaga Medis Orang 250
Keperawatan (perawat dan bidan) Orang 1.250
Kefarmasian (apoteker dan ahli farmasi) Orang 37
Tenaga kesehatan Orang 60
Sanitarian Orang 31
Ahli gizi Orang 37
Rasio tenaga medis per 1000 penduduk % 15,64
Rasio tenaga keperawatan per 100.000
penduduk
% 44,05
Rasio tenaga Kesehatan per 1000
penduduk
% 3,75
17.Terberdayakannya
masyarakat melalui
keterlibatan di dalam
pelayanan kesehatan,
seperti terlibat dalam
Posyandu aktif % 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Rencana Kinerja 2012
Posyandu, Polindes, dan
Pos Siaga serta Poskestren
18. Meningkatnya daya saing
daerah dan kemandirian
ekonomi berbasis pertanian
Produksi daging (Ton/Th) Ton 5.674
Produksi telor (Ton/Th) Ton 9.389
Produksi susu (ton/Th) Ton 424.706
Mortalitas ternak (angka kematian ternak) % 0,5
Kejadian penyakit % 5,8
Jumlah Puskewan Puskewan\ 8
Kontribusi sektor peternakan terhadap
PDRB % 7,63
Kontribusi sektor kehutanan terhadap
PDRB % 1,07
Produktifitas padi atau bahan pangan
utama lokal lainnya per hektar Kw/hektar 65,03
Kontribusi sektor pertanian / perkebunan
terhadap PDRB % 49,27
Kontribusi sektor perkebunan (tanaman
keras) terhadap PDRB % 9,05
Nilai tukar petani % 110,65
Gabah Ton 833.572
Beras (Ton) Ton 502.122
Kesediaan pangan utama % 305,28
Produksi perikanan Ton 60.810
Konsumsi ikan % 29,6
19. Meningkatkan industri
olahan dan kreatif berbasis
pertanian
Kontribusi sektor perdagangan terhadap
PDRB
% 23,81
Ekspor bersih perdagangan Rp. 17.162.308
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB % 5,68
Kontribusi industri rumah tangga
terhadap PDRB sektor industri
% 6,0
Pertumbuhan industri
% 4,85
20. Termanfaatkannya fungsi
ekologi, ekonomi dan sosial
hutan
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis % 1,05
Kerusakan kawasan hutan
% 0,04
21. Meningkatnya investasi di
daerah baik PMA maupun
PMDN
Jumlah investor berskala nasional
(PMDN/PMA) Investor 1
Jumlah nilai investasi berskala nasional
(PMDN / PMA) Milyar 50
Rasio daya serap tenaga kerja Orang 238
Kontribusi sektor pertambangan terhadap
PDRB % 4,04
Kenaikan / penurunan nilai realisasi
PMDN (milyar rupiah)
Rp. 1
22. Meningkatnya pemanfaatan
potensi pariwisata seperti
Kawah Ijen, Pantai
Plengkung, Sukamade dan
lainnya
Kunjungan wisata domistik Orang 786.114
Kunjungan wisata mancanegara Orang 20.437
Kontribusi sektor pariwisata terhadap
PDRB
% 3,71
23. Meningkatnya
profesionalisme
pengelolaan koperasi dan
UMKM
Prosentase koperasi aktif (melaksanakan
RAT) % 79,9
Jumlah UKM non BPR/LKM UKM UKM 21.000
Jumlah BPR / LKM BPR/LKM 1.900
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Rencana Kinerja 2012
Usaha Mikro dan Kecil
UMK 36
24. Meningkatnya jejaring antar
daerah, provinsi dan pusat
serta jejaring pelaku
ekonomi
Jenis dan jumlah bank dan cabang Bank 43
Jenis dan jumlah perusahaan asuransi
dan cabang
Perush.
Asuransi
4
25. Tersusunnya regulasi yang
berhubungan dengan
kompetisi kegiatan ekonomi
di daerah
Lama proses perijinan % 92,31
Penyelesaian ijin lokasi % 97,7
Sistem Informasi Pelayanan Perijinan dan
Adiministrasi Pemerintah Ada / Tidak ada Ada
Pajak daerah (milyar RP) Rp. 35,611
Retribusi Daerah (milyar RP) Rp. 25,578
Macam pajak daerah Macam 11
Macam retribusi daerah Macam 30
Jumlah Perda yang mendukung iklim
usaha Perda 1
Persentase desa berstatus swasembada
terhadap total desa % 93
Perda ekonomi kerakyatan Perda 1
26. Meningkatnya sarana
informasi dan alat
transportasi
Jumlah jaringan komunikasi Jaringan 13
Jumlah surat kabar nasional / lokal Jenis 18
Jumlah penyiaran radio/TV lokal Penyiaran /
tayang
49/2
Jumlah penyiaran TV lokal Tayang 1
Web site milik pemerintah daerah Web site 1
Proporsi panjang jaringan jalan dalam
kondisi baik
% 92
Jumlah arus penumpang angkutan umum Orang 1.568.444
Rasio ijin trayek % 0,00032
Jumlah uji kir angkutan umum Angkutan 1.420
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal
Bis
Pelabuhan 2/1/8
Angkutan darat % 0,001
Kepemilikan KIR angkutan umum % 31,16
Lama pengujian kelayakan angkutan
umum (KIR)
Menit 20
Biaya pengujian kelayakan angkutan
umum
Rp. 37.500
Pemasangan Rambu-rambu
% 0,055
27. Meningkatnya kualitas dan
kuantitas jalan dan sarana
serta prasarana yang
menghubungkan daerah-
daerah tujuan wisata
Proporsi panjang jaringan jalan dalam
kondisi baik
% 92
28. Meningkatnya sarana dan
prasarana penunjang
pertanian
Rasio jaringan irigasi dan luas daerah
irigasi
% 85
Rasio ketersediaan air dan kebutuhan air
untuk irigasi dan lain keperluan
% 40
Rasio ketersediaan air pada musim hujan % 85
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Rencana Kinerja 2012
dan musim kemarau (degradasi DAS)
Rasio pemanfaatan air tanah dan air
permukaan
% 85
Rasio bangunan pengamanan pantai
dengan panjang pantai yang terkenan
abrasi
% 40
Rasio jumlah SDM dengan luasan baku
sawah irigasi
% 80
Proporsi jaringan irigasi dalam kondisi
baik dan teknis
% 85
Sumber air / mata air yang dalam kondisi
debit air stabil
% 85
Daur ulang sistem irigasi % 40
Rasio Jaringan Irigasi % 85
Persentase penduduk yang memiliki
lahan
% 20
29. Meningkatnya kuantitas dan
kualitas jalan dan sarana
serta prasarana yang
menghubungkan pusat-
pusat kegiatan ekonomi
Rasio panjang jalan per jumlah
kendaraan
% 0,005
Jumlah orang / barang yang terangkut
angkutan umum
Orang 1.568.444
Jumlah orang / barang melalui dermaga /
bandara / terminal per tahun
Orang 1.568.444
Rasio tempat ibadah per satuan
penduduk
% 85
Persentase rumah tinggal bersanitasi % 82
Rasio tempat pemakaman umum per
satuan penduduk
% 55
Rasio tempat pembuangan sampah
(TPS) per satuan penduduk
% 55
Rasio rumah layak huni % 50
Rasio permukiman layak huni % 50
Panjang jalan dilalui Roda 4 % 0,0002
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi
baik ( > 40 KM/Jam )
% 92,40
Panjang jalan yang memiliki trotoar dan
drainase/ saluran pembuangan air
(minimal 1,5 m)
Km 25.500
Sempadan jalan yang dipakai pedagang
kaki lima atau bangunan rumah liar
% 30
Drainase dalam kondisi
baik/pembuangan aliran air tidak
tersumbat
% 78
Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi
baik
% 97
Lingkungan Pemukiman Pemukiman 113.991
Pembangunan waduk, embung dan
longstorege, cek dam, ground sill
Bangunan 25
Pembangunan infrastruktur pengaman
pantai dan muara sungai
% 80
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Rencana Kinerja 2012
30. Meningkatnya prasarana
dan sarana pendidikan dan
kesehatan dalam jumlah
kualitas yang memadai
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi
bangunan baik
% 86,03
Sekolah pendidikan SMP/MTs kondisi
bangunan baik
% 84,56
Sekolah pendidikan SMA/SMK/MA
kondisi bangunan baik
% 96,86
Jumlah klub olahraga Klub 62
Jumlah gedung olahraga Gedung 2
Rumah tangga pengguna air bersih RT 32.670
Rumah tangga pengguna listrik RT 326.537
Rumah tangga ber-Sanitasi RT 476.227
Lingkungan pemukiman kumuh pemukiman 37.150
Rumah layak huni Rumah 1.296.007
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan
Luas Wilayah ber HPL/HGB
% 40
Persentase penanganan sampah % 42,5
Persentase luas pemukiman yang tertata % 37
Pencemaran status mutu air % 90
Cakupan penghijauan wilayah rawan
longsor dan sumber mata air
% 78
Cakupan pengawasan terhadap
pelaksanaan Amdal
% 74,19
Tempat pembuangan sampah (TPS) per
satuan penduduk
% 40
Penegakan hukum lingkungan % 85
Sumber air/mata air dalam kondisi
baik/kondisi debit stabil
% 82
31. Tersusunnya dan tertatanya
RTRW Kabupaten
Banyuwangi secara terpadu
dan konprehensif
Ketaatan terhadap RTRW Kondisi Baik
Luas wilayah produktif % 82,6
Luas wilayah industri % 2,39
Luas wilayah kebanjiran % 0,09
Luas wilayah kekeringan % 0,09
Luas wilayah perkotaan % 9,7
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan
Luas Wilayah ber HPL/HGB % 40
Rasio bangunan ber-IMB per satuan
bangunan
Bangunan 3.555
32. Meningkatnya jumlah jalan
poros desa
Jalan Penghubung dari ibukota
kecamatan ke kawasan pemukiman
penduduk (mimal dilalui roda 4)
%
92
33. Menurunnya tingkat
pengangguran
Angka partisipasi angkatan kerja % 71,6
Angka sengketa pengusaha - pekerja per
tahun
% 1,72
Tingkat partisipasi angkatan kerja % 71,6
Pencari kerja yang ditempatkan % 20,1
Tingkat pengganguran terbuka % 3,64-4,64
Keselamatan dan perlindungan % 74,57
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Rencana Kinerja 2012
Perselisian buruh dan pengusaha
terhadap kebijakan pemerintah
% 26,67
Rasio ketergantungan % 32,7
Peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia
% 30
Transmigrasi swakarsa (transmigrasi
umum, TSM & TU )
% 17,66
34. Menurunnya angka
kemiskinan
Prosentase penduduk diatas garis
kemiskinan % 82,72
Persentase rumah tangga yang
menggunakan listrik % 65,27
Persentase rumah tangga (RT) yang
menggunakan air bersih % 7,28
Pengeluaran konsumsi rumah tangga per
kapita (jt/th)
% 58,63
35. Meningkatnya program-
program pembangunan
yang berbasis pada
pengarusutamaan gender
Persentase partisipasi perempuan di
lembaga pemerintah % 15,5
Partisipasi perempuan di lembaga swasta % 85,5
Rasio KDRT % 0,007
Persentase jumlah tenaga kerja dibawah
umur % 0,53
Partisipasi angkatan kerja perempuan
(Legislatif) % 16,09
Partisipasi angkatan kerja perempuan
(Eksekutif) % 38,28
Penyelesaian pengaduan perlindungan
perempuan dan anak dari tindakan
kekerasan
% 85,5
36. Meningkatnya jaminan dan
perlindungan sosial
masyarakat
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti
jompo dan panti rehabilitasi
Unit 80
PMKS yang memperoleh bantuan sosial % 0,034
Penanganan penyandang masalah
kesejahteraan sosial
% 0,034
37. Meningkatnya peranan
kelompok-kelompok dalam
masyarakat di dalam
berbagai kegiatan
pembangunan
Rata-rata jumlah kelompok binaan
lembaga pemberdayaan masyarakat
(LPM)
Kelompok 80
Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK Kelompok 80
Kontribusi produksi kelompok tani
terhadap PDRB
% 3,86
Cakupan bina kelompok petani % 26,15
Cakupan bina kelompok nelayan Kelompok 37
Jumlah nelayan yang dapat bantuan
Pemda pada tahun
Nelayan 7
Produksi perikanan kelompok nelayan Ton 137,1
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha
informal
Kelompok 27
Cakupan bina kelompok pengrajin Sentra 16
Jumlah LSM LSM 217
LPM Berprestasi LPM 40
PKK aktif PKK 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012
Rencana Kinerja 2012
Swadaya Masyarakat terhadap Program
pemberdayaan masyarakat
% 75
Pemeliharaan Pasca Program
pemberdayaan masyarakat
% 60
38. Meningkatnya upaya
pelestarian dan
pengembangan budaya
lokal
Jumlah group kesenian Group 685
Jumlah gedung Gedung 1
Penyelenggaraan festival seni dan
budaya
kali 5
Sarana penyelenggaraan seni dan
budaya
Unit 9
Benda, situs dan kawasan cagar budaya
yang dilestarikan
Buah/tempat 25
Top Related