2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 2
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata
Usaha (Biro PKT) - Badan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan
perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan
misi Biro PKT pada Tahun Anggaran 2018. Laporan Kinerja Biro PKT
Tahun 2018 merupakan Laporan Kinerja tahun keempat Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-
2019. Penyusunan Laporan Kinerja Biro PKT mengacu pada
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah, Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata
Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Perka BSN No. 5 Tahun 2016
tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah di lingkungan
BSN, serta Rencana Strategis BSN Tahun 2015-2019.
Pada tahun 2018, Biro PKT sebagai bagian dari Sekretariat Utama bertekad
melaksanakan Reformasi Birokrasi, dimana penguatan kinerja merupakan salah satu
sasaran area perubahan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa
program-program berjalan sesuai dengan yang ditargetkan. Disamping itu, Biro PKT
juga telah melakukan perubahan sasaran dalam rangka menyelaraskan terjadinya
perubahan sasaran strategis BSN untuk periode 2015-2019.
Laporan Kinerja Biro PKT Tahun 2018 ini diharapkan dapat menjadi sumber
informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja Biro PKT secara
umum dan Sekretariat Utama secara khusus di masa mendatang, melalui
pelaksanaan program dan kegiatan secara lebih optimal.
Jakarta, 25 Januari 2019
Kepala Biro Perencanaan,
Keuangan dan Tata Usaha
M. Beni Nugraha
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 3
RINGKASAN EKSEKUTIF
Perjanjian Kinerja Biro PKT Tahun 2018 telah menetapkan 13 (tiga belas) sasaran
dengan 23 (dua puluh tiga) Indikator Kinerja. Sasaran dan Indikator Kinerja tersebut
merupakan perwujudan pelaksanaan Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN yang diamanatkan kepada Biro PKT.
Berikut disajikan tabel capaian perjanjian kinerja Biro PKT tahun 2018 menurut
Sasaran:
Tabel Sasaran, Indikator Kinerja, Target dan Capaian Tahun 2018
Sasaran Indikator Kinerja Target Realiasi Capaian
%
Stakeholder Perspectives
1 Meningkatnya tata
kelola dan
organisasi yang
profesional
1 Tingkat kualitas akuntabilitas
kinerja BSN (Nilai LKE AKIP BSN)
70 (BB) nilai
67,77 (B) nilai
96,81%
Rata-rata capaian Sasaran 1 96,81%
2 Meningkatnya
pelayanan publik
dan layanan prima
di lingkungan BSN
2 Indeks kepuasan layanan internal 3,4 (nilai)
3,74 (nilai)
110,00%
Rata-rata capaian Sasaran 2 100,00%
3 Meningkatnya
pengelolaan
sarana dan
prasarana
penunjang kinerja
3 Persentase ketersediaan sarana
dan prasarana berdasarkan
Rencana Kebutuhan BMN
100% 100% 100,00%
4 Persentase pemanfaatan BMN 100% 100% 100,00%
Rata-rata capaian Sasaran 3 100,00%
4 Meningkatnya
kinerja pengelolaan
anggaran
5 Opini BPK atas Laporan Keuangan WTP (opini)
WTP (opini)
100,00%
6 Persentase realisasi anggaran >95 96,92 102,02%
7 Persentase peningkatan PNBP 10 13% 130,00%
Rata-rata capaian Sasaran 4 100,00%
Internal Process Perspectives
5 Meningkatkan
kualitas penerapan
e-govt
8 Indeks kepuasan penerapan e-
govt
3 skor 3,69 skor
123,00%
Rata-rata capaian Sasaran 5 100,00%
6 Meningkatkan
perencanaan dan
monitoring evaluasi
anggaran
9 Persentase pelaporan kinerja dan
anggaran tepat waktu
100% 100% 100,00%
10 Persentase unit kerja yang
menyampaikan Laporan Kinerja
tepat waktu
60% 46,67% 77,78%
Rata-rata capaian Sasaran 6 88,89%
7 Meningkatkan
perencanaan dan
penganggaran
yang akurat dan
akuntabel
11 Persentase pengajuan anggaran
baseline BSN yang terakomodasi
dalam Pagu Indikatif
90% 78,70% 87,44%
12 Persentase pemenuhan kriteria
pengawasan keuangan negara
100% 100% 100,00%
Rata-rata capaian Sasaran 7 93,72%
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 4
Sasaran Indikator Kinerja Target Realiasi Capaian
%
8 Meningkatkan
pengelolaan tata
usaha dan rumah
tangga
13 Persentase Barang Milik Negara
yang terinventarisir (perencanaan
s/d pemanfaatan)
100% 100% 100,00%
14 Persentase penyelesaian lelang
paket pekerjaan
100% 100% 100,00%
Rata-rata capaian Sasaran 8 100,00%
9 Meningkatkan
pengelolaan uang
persediaan dan
penerimaan
negara
15 Frekuensi perputaran uang
persediaan dalam setahun
150 140 93,33%
16 Persentase realisasi target
penerimaan PNBP
100 123% 123,00%
Rata-rata capaian Sasaran 9 96,67%
Learning and Growth Perspectives
10 Meningkatkan tata
kelola dan
organisasi yang
profesional di Biro
PKT
17 Tingkat pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (Nilai PMPRB)
83 Nilai 87,22 Nilai
105,08%
18 Tingkat kualitas akuntabilitas
kinerja (Nilai LKE AKIP)
70 (BB) nilai
78,01 (BB) nilai
111,44%
Rata-rata capaian Sasaran 10 100,00%
11 Meningkatkan
kompetensi sumber
daya manusia di
Biro PKT
19 Persentase ASN yang mengikuti
program peningkatan kompetensi
100% 100,00% 100,00%
20 Jumlah ASN yang menempuh
pendidikan lanjutan
1 orang 1 orang 100,00%
Rata-rata capaian Sasaran 11 100,00%
12 Meningkatkan
pengelolaan
sarana dan
prasarana
penunjang kinerja
di Biro PKT
21 Persentase ketersediaan sarana
dan prasarana berdasarkan
Rencana Kebutuhan BMN
100% 100% 100,00%
22 Persentase pemanfaatan BMN 100% 100% 100,00%
Rata-rata capaian Sasaran 12 100,00%
13 Meningkatkan
kinerja pengelolaan
anggaran di Biro
PKT
23 Persentase realisasi anggaran >95 93,26 98,17%
Rata-rata capaian Sasaran 13 98,17%
Rata-rata capaian Biro PKT Tahun 2018 98,02%
Dari dua puluh tiga indikator kinerja di Biro PKT, 5 (lima) indikator kinerja
capaiannya di bawah 100%, 11 (sebelas) indikator kinerja tercapai 100%, dan 7
(tujuh) indikator kinerja melebihi target 100%, dengan rata-rata capaian dari 23 (dua
puluh tiga) indikator kinerja sebesar 98,02%.
Untuk indikator kinerja yang capaiannya masih di bawah target perlu dilakukan
koordinasi dan peningkatan kerjasama antar unit kerja di lingkungan BSN dengan
lebih intensif, mengingat berbagai target indikator kinerja hanya dapat dicapai
dengan melibatkan segenap unit kerja di BSN baik unit kerja eselon I maupun eselon
II.
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 5
DAFTAR ISI
Halaman Cover ................................................................................................ 1
Kata Pengantar ................................................................................................. 2
Ringkasan Eksekutif ......................................................................................... 3
Daftar Isi ............................................................................................................. 5
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang .................................................................................. 6
I.2 Maksud dan Tujuan .......................................................................... 6
I.3 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ............................................. 7
I.4 Sumber Daya Manusia ..................................................................... 9
I.5 Peran Strategis ................................................................................... 10
BAB II PERENCANAAN KINERJA
II.1 Perencanaan Strategis ..................................................................... 12
II.1.1 Visi dan Misi ............................................................................ 12
II.1.2 Tujuan dan Sasaran .............................................................. 12
II.2 Perjanjian Kinerja ............................................................................... 14
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
III.1 Capaian Kinerja ................................................................................ 18
III.2 Realisasi Anggaran ........................................................................... 46
BAB IV PENUTUP
Penutup ....................................................................................................... 47
LAMPIRAN
Perjanjian Kinerja
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 6
S
BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan
Kinerja pada akhir periode anggaran. Hal ini telah diatur dalam
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan PermenPANRB No. 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi. Laporan
Kinerja tersebut merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi
pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis
instansi. Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) tersebut juga menjadi kewajiban Biro
Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha (Biro PKT), sebagai salah satu unit kerja di
lingkungan Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang disusun secara berjenjang sesuai
Peraturan Kepala BSN No. 5 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem
Akuntabilitas Instansi Pemerintah di Lingkungan Badan Standardisasi Nasional.
Biro PKT memberikan kontribusi khususnya pada kinerja Sekretaris Utama dan
secara keseluruhan terhadap BSN. Oleh karena itu, penyusunan Laporan Kinerja Biro
PKT merupakan bahan masukan dalam penyusunan Laporan Kinerja Sekretaris
Utama Tahun 2018.
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Laporan Kinerja Biro PKT adalah sebagai bentuk
pertanggungjawaban kepada publik atas pelaksanaan program/kegiatan serta
akuntabilitas kinerja dalam rangka mencapai visi dan misi Biro PKT, dengan tujuan
sebagai berikut :
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja
yang telah dan seharusnya dicapai;
2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk
meningkatkan kinerjanya.
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 7
Hasil evaluasi yang dilakukan akan digunakan sebagai dasar penyusunan beberapa
rekomendasi untuk menjadi masukan dalam menetapkan kebijakan dan strategi
yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kinerja Unit Kerja.
I.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 965/BSN-
1/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BSN sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala BSN Nomor 4 Tahun 2011
tentang perubahan kedua atas Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN/HL.35/05/2001
tentang organisasi dan tata kerja BSN, tugas Biro PKT adalah melaksanakan
penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi program dan penyusunan
rencana, pengelolaan keuangan, urusan tata usaha dan urusan rumahtangga serta
pengelolaan barang/kekayaan milik negara.
Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Biro PKT menyelenggarakan fungsi:
1. Pengumpulan Data dan Informasi Untuk Penyusunan Kebijakan, Program dan
Perencanaan;
2. Penyusunan Anggaran Rutin dan Pembangunan;
3. Perencanaan Kebutuhan, Pengadaan, Penyimpanan, Penyaluran, Serta
Inventarisasi Kekayaan Negara;
4. Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan;
5. Pelaksanaan Urusan Rumah Tangga;
6. Pelaksanaan urusan ketatausahaan
Tugas Biro PKT
mengkoordinasikan pelaksanaan penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan,
koordinasi program dan penyusunan rencana, pengelolaan keuangan, urusan
tata usaha dan urusan rumah tangga serta pengelolaan barang/kekayaan
milik negara.
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 8
Struktur Biro PKT dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar I.1
Struktur Organisasi Biro PKT
Berdasarkan struktur organisasi tersebut, Biro PKT mempunyai tata kerja yang
didukung oleh :
1. Bagian Perencanaan dan Program, dengan tugas melaksanakan penyiapan
bahan perumusan kebijakan, program, dan perencanaan serta melaksanakan
penyusunan anggaran di bidang standardisasi.
2. Bagian Keuangan, dengan tugas melaksanakan urusan administrasi keuangan
dan administrasi pendapatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, serta melaksanakan evaluasi dan pelaporan keuangan.
3. Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga, dengan tugas melaksanakan urusan tata
persuratan, kearsipan, penggandaan, rumah tangga, perjalanan dinas,
penggajian, serta urusan pengadaan, penyimpanan, penyaluran, inventarisasi
dan penghapusan barang/kekayaan milik negara.
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 9
I.4 SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk mendukung pelaksanaan operasional organisasi, sampai dengan 31
Desember 2018 Biro PKT memiliki personel berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN)
sebanyak 63 (enam puluh tiga) orang, dengan rincian sesuai tabel berikut:
Tabel I.1
Personel ASN Biro PKT
Gambar I.2
Grafik Personel ASN Biro PKT
> S1 S1 S2
1. Kepala Biro PKT 0 0 1 1
2. Bagian Perencanaan dan Program 0 8 2 10
Kepala Bagian Perencanaan dan Program 0 1 0 1
Sub Bagian Perencanaan 0 3 1 4
Sub Bagian Program dan Anggaran 0 4 1 5
3. Bagian Keuangan 9 9 0 18
Kepala Bagian Keuangan 0 1 0 1
Sub Bagian Tata Usaha Keuangan 7 6 0 13
Sub Bagian Administrasi Pendapatan 2 2 0 4
4. Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga 18 16 0 34
Kepala Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga 0 1 0 1
Sub Bagian Tata Usaha Kearsipan 2 5 0 7
Sub Bagian Rumah Tangga 14 4 0 18
Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan 2 6 0 8
Jumlah 27 33 3 63
No Unit KerjaJenjang Pendidikan Jumlah
Orang
Karo PKT,1 Bag. Perencanaan,10
Bag.
Keuangan,18
Bag. TURT,34
Perencanaan, 10
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 10
I.5 PERAN STRATEGIS
Dengan ditetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang
Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK), BSN diharapkan memberikan kontribusi
dalam pemecahan masalah yang dihadapi selama ini. Biro PKT mempunyai peran
strategis dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN, yaitu mendukung pelaksanaan
fungsi BSN, baik peran anggaran, penyediaan sarana prasarana.
Untuk itu sesuai dengan tugas dan fungsinya Biro PKT telah mengidentifikasi
potensi, permasalahan yang dihadapi, dan tindak lanjut yang akan dilakukan dalam
mendukung pelaksanaan fungsi BSN.
Tabel I.2
Potensi dan Permasalahan Biro PKT
POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT
Memiliki akses
terhadap proses
perencanaan dan
penganggaran
Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian (SPK) belum
dijadikan sebagai program
prioritas nasional
Anggaran SPK tersebar di
beberapa K/L, namun
belum terkoordinasi
dengan baik
Sinergi alokasi anggaran
masih lemah
Kinerja BSN masih belum
optimal
Penguatan koordinasi dengan
Bappenas, Kemenkeu, dan K/L
lain yang terkait untuk
menyusun program kerja yang
mendukung prioritas nasional
Peningkatan koordinasi dan
sinergi dengan K/L yang
memiliki tugas yang terkait
dengan SPK
Peningkatan koordinasi dan
sinergi antar unit kerja di BSN
Memperkuat rumusan kinerja
dengan SMART
Pengelolaan
keuangan
tersentralisasi di
Bagian Keuangan
dengan sistem
pengelolaan yang
sesuai peraturan
perundangan dan
BSN hanya memiliki 1
(satu) satuan Kerja
Tidak semua pejabat
struktural yang memahami
proses pelaksanaan dan
pertanggungjawaban
keuangan, sehingga
pengawasan dan
pengendalian masih
kurang efektif
Masih terbatasnya sumber
daya manusia yang
kompeten dalam
pengelolaan keuangan,
khususnya di unit kerja
teknis
Perlunya peningkatan
pemahaman pejabat struktural
melalui sosialisasi tentang
pengelolaan dan
pertanggungjawaban
keuangan serta evaluasi atas
pelaksanaan pengelolaan
keuangan secara periodik
Melakukan pelatihan/
bimbingan teknis terkait
pengelolaan keuangan
kepada para pegawai yang
ditugaskan dari unit kerja
teknis, khususnya yang
ditugaskan dalam
pengelolaan keuangan
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 11
POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT
Terdapat beberapa
aplikasi keuangan
yang mempermudah
pengelolaan
keuangan, termasuk
Sistem Informasi
Pelaksanaan
Kegiatan dan
Anggaran (SIPAKAR)
Belum terintegrasinya
aplikasi keuangan yang
ada, sehingga belum
optimal pemanfaatannya
Adanya beberapa staf
yang pensiun dan mutasi ke
unit lain tanpa adanya staf
pengganti
Melakukan integrasi aplikasi
keuangan yang ada dengan
bantuan pengembang aplikasi
yang kompeten
Memberikan rangkap
pekerjaan kepada beberapa
staf bagian keuangan untuk
mengatasi keterbatasan
personil
Pengelolaan BMN
Lokasi BMN yang berpindah
Masa ekonomis BMN yang
masih tercatat
Koordinasi antara pusat
kepada pengelola BMN
dalam pelaporan
pembelian belanja modal
dan barang persediaan
Inventarisasi BMN dilakukan
secara periodik
Penghapusan BMN
Melakukan sosialisasi kepada
unit kerja/pusat terkait aturan
dalam belanja modal
Pengelolaan Arsip Kurangnya kesadaran
dalam penataan arsip
Melakukan pembinaan dan
sosialisasi dalam penataan
arsip
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 12
R
BAB II PERENCANAAN KINERJA
II.1 PERENCANAAN STRATEGIS
II.1.1 Visi dan Misi
umusan visi dan misi Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha (Biro
PKT) sesuai Renstra Biro PKT Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut.
VISI
Menjamin pelayanan prima dalam penyusunan
perencanaan, pengelolaan anggaran dan tata usaha yang
profesional, transparan dan akuntabel
MISI
1. Memberikan dukungan layanan perencanaan, keuangan, dan tata usaha untuk
pelaksanaan tugas dan fungsi BSN.
2. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan
tugas dan fungsi BSN.
II.1.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahunan. Tujuan ditetapkan dengan
mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis
strategis, serta mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program, dan
kegiatan dalam rangka merealisasi misi. Tujuan yang dirumuskan berfungsi juga
untuk mengukur sejauh mana visi dan misi Biro PKT telah dicapai mengingat
tujuan dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi.
Rumusan tujuan Biro PKT dalam Renstra telah dilakukan penyempurnaan
sebagai berikut :
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 13
TUJUAN
Tujuan sesuai Renstra Biro PKT Tahun 2015-2019 :
1. Meningkatnya kualitas layananan perencanaan, keuangan, dan ketatausahaan
dan rumah tangga
2. Mewujudkan pengelolaan anggaran yang berkualitas
3. Meningkatnya kualitas penerapan e-gov dalam pelaksanaan Tusi PKT
4. Pengelolaan keuangan yang akurat dan akuntabel
5. Meningkatnya kualitas akuntabilitas kinerja BSN
6. Meningkatnya Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan
tugas BSN
Hasil penyempurnaan tujuan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya kualitas layanan perencanaan, keuangan, dan ketatausahaan
dan rumah tangga
2. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana untuk
pelaksanaan tugas BSN
Sasaran ini merupakan sasaran di lingkungan Biro PKT selaku Unit Pendukung di
lingkungan BSN. Biro PKT dituntut agar dapat mengikuti perkembangan dan dinamika
di lingkungan BSN untuk meningkatkan kualitas, produktivitas dan kinerja
pelaksanaan fungsi BSN. Untuk itu, pencapaian kinerja Biro PKT harus dapat dinilai dari
aspek ketepatan penentuan sasaran strategis, indikator kinerja, ketepatan target dan
keselarasan antara kinerja output dan kinerja outcome. Pada tahun 2018, sasaran
Biro PKT telah dilakukan penyempurnaan dalam rangka perbaikan berkelanjutan.
SASARAN
Sasaran sesuai Renstra Biro PKT Tahun 2015-2019 :
1. Meningkatnya kualitas layananan perencanaan, keuangan, dan ketatausahaan
dan rumah tangga
2. Terlaksananya pengelolaan anggaran yang berkualitas
3. Meningkatnya kualitas penerapan e-gov dalam pelaksanaan Tusi PKT
4. Pengelolaan keuangan yang akurat dan akuntabel
5. Meningkatnya kualitas akuntabilitas kinerja BSN
6. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tugas BSN
Sedangkan sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan Biro PKT berdasarkan
Perjanjian Kinerja Tahun 2018 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya tata kelola dan organisasi yang professional
2. Meningkatnya pelayanan publik dan layanan prima di lingkungan BSN
3. Meningkatnya pengelolaan sarana dan prasarana penunjang kinerja
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 14
4. Meningkatnya kinerja pengelolaan anggaran
5. Meningkatkan kualitas penerapan e-govt
6. Meningkatkan perencanaan dan monitoring evaluasi anggaran
7. Meningkatkan perencanaan dan penganggaran yang akurat dan akuntabel
8. Meningkatkan pengelolaan tata usaha dan rumah tangga
9. Meningkatkan pengelolaan uang persediaan dan penerimaan negara
10. Meningkatkan tata kelola dan organisasi yang profesional di Biro PKT
11. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di Biro PKT
12. Meningkatkan pengelolaan sarana dan prasarana penunjang kinerja di Biro PKT
13. Meningkatkan kinerja pengelolaan anggaran di Biro PKT
II.2 PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian kinerja merupakan pernyataan kinerja atau perjanjian kinerja antara
atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada
sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian kinerja dimanfaatkan oleh
pimpinan instansi pemerintah untuk menilai keberhasilan organisasi pada akhir tahun.
Sebagai upaya untuk terus melakukan perbaikan dalam pengukuran kinerja,
pada tahun 2018 telah dilakukan penyempurnaan Indikator Kinerja Sasaran Biro PKT
sehingga indikator kinerja Perjanjian Kinerja Biro PKT Tahun 2018 juga mengalami
perubahan. Berikut adalah Perjanjian Kinerja Biro PKT tahun 2018 berdasarkan
sasaran, indikator kinerja dan target.
Tabel II.1
Perjanjian Kinerja Biro PKT Tahun 2018
Sasaran Indikator Kinerja Target
Stakeholder Perspectives
1 Meningkatnya tata
kelola dan organisasi
yang profesional
1 Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja
BSN (Nilai LKE AKIP BSN)
70 (BB) nilai
2 Meningkatnya
pelayanan publik dan
layanan prima di
lingkungan BSN
2 Indeks kepuasan layanan internal 3,4 (nilai)
3
Meningkatnya
pengelolaan sarana
dan prasarana
penunjang kinerja
3 Persentase ketersediaan sarana
dan prasarana berdasarkan
Rencana Kebutuhan BMN
100%
4 Persentase pemanfaatan BMN 100%
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 15
Sasaran Indikator Kinerja Target
4 Meningkatnya kinerja
pengelolaan anggaran
5 Opini BPK atas Laporan Keuangan WTP (opini)
6 Persentase realisasi anggaran >95%
7 Persentase peningkatan PNBP 10%
Internal Process Perspectives
5 Meningkatkan kualitas
penerapan e-govt
8 Indeks kepuasan penerapan e-
govt
3 skor
6 Meningkatkan
perencanaan dan
monitoring evaluasi
anggaran
9 Persentase pelaporan kinerja dan
anggaran tepat waktu
100%
10 Persentase unit kerja yang
menyampaikan Laporan Kinerja
tepat waktu
60%
7 Meningkatkan
perencanaan dan
penganggaran yang
akurat dan akuntabel
11 Persentase pengajuan anggaran
baseline BSN yang terakomodasi
dalam Pagu Indikatif
90%
12 Persentase pemenuhan kriteria
pengawasan keuangan negara
100%
8 Meningkatkan
pengelolaan tata usaha
dan rumah tangga
13 Persentase Barang Milik Negara
yang terinventarisir (perencanaan
s/d pemanfaatan)
100%
14 Persentase penyelesaian lelang
paket pekerjaan
100%
9 Meningkatkan
pengelolaan uang
persediaan dan
penerimaan negara
15 Frekuensi perputaran uang
persediaan dalam setahun
150 kali
16 Persentase realisasi target
penerimaan PNBP
100%
Learning and Growth Perspectives
10 Meningkatkan tata
kelola dan organisasi
yang profesional di Biro
PKT
17 Tingkat pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (Nilai PMPRB)
83 Nilai
18 Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja
BSN (Nilai LKE AKIP BSN)
70 (BB) nilai
11 Meningkatkan
kompetensi sumber
daya manusia di Biro
PKT
19 Persentase ASN yang mengikuti
program peningkatan kompetensi
100%
20 Jumlah ASN yang menempuh
pendidikan lanjutan
1 orang
12 Meningkatkan
pengelolaan sarana
dan prasarana
penunjang kinerja di
Biro PKT
21 Persentase ketersediaan sarana
dan prasarana berdasarkan
Rencana Kebutuhan BMN
100%
22 Persentase pemanfaatan BMN 100%
13 Meningkatkan kinerja
pengelolaan anggaran
di Biro PKT
23 Persentase realisasi anggaran ≥95%
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 16
Sebagaimana tercantum dalam tabel di atas, Biro PKT pada tahun 2018
menetapkan sebanyak 13 (tiga belas) sasaran dimana setiap sasaran memiliki
indikator kinerja sebagai acuan untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan pada
setiap pelaksanaannya.
Dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan, Biro PKT
melaksanakan 1 (satu) kegiatan dalam 1 (satu) program. Adapun keseluruhan
program dan kegiatan tersebut termasuk output yang akan dihasilkan adalah
sebagai berikut:
A. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN
melalui :
1. Kegiatan: Peningkatan Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha, yang akan
menghasilkan output :
i. Output : 3550.951 Layanan Overhead
Dalam rangka menghasilkan output ini, melaksanakan komponen kegiatan
sebagai berikut :
051 Melaksanakan pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi
052 Melaksanakan pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran
ii. Output : 3550.952 Layanan Perencanaan
Dalam rangka menghasilkan output ini, melaksanakan komponen kegiatan
sebagai berikut :
051 Melakukan penyusunan Rencana Program
052 Melakukan penyusunan Anggaran
053 Melaksanakan Pemantauan dan Evaluasi
054 Melakukan Penyusunan Laporan Kemajuan
055 Melakukan Penyusunan Laporan Pencapaian Kinerja (Laporan
Kinerja)
iii. Output : 3550.955 Layanan Manajemen Keuangan
Dalam rangka menghasilkan output ini, melaksanakan komponen kegiatan
sebagai berikut :
051 Melaksanakan penyusunan laporan keuangan
052 Melaksanakan pengelolaan perbendaharaan
053 Melaksanakan tata laksana keuangan
054 Melaksanakan pengelolaan penerimaan negara bukan pajak (PNBP)
iv. Output : 3550.956 Layanan Manajemen BMN
Dalam rangka menghasilkan output ini, melaksanakan komponen kegiatan
sebagai berikut :
051 Melaksanakan penatausahaan BMN
052 Melaksanakan pengalihan BMN
053 Melaksanakan penghapusan BMN
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 17
v. Output : 3550.962 Layanan Umum
Dalam rangka menghasilkan output ini, melaksanakan komponen kegiatan
sebagai berikut :
051 Melaksanakan layanan urusan rumah tangga
052 Melaksanakan pengelolaan arsip dan persuratan
053 Melaksanakan pengadaan layanan barang dan jasa
055 Melaksanakan koordinasi keprotokolan
vi. Output : 3550.994 Layanan Perkantoran
Dalam rangka menghasilkan output ini, melaksanakan komponen kegiatan
sebagai berikut :
001 Gaji dan tunjangan
002 Operasional dan pemeliharaan kantor
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 18
A
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
kuntabilitas kinerja adalah pertanggungjawaban kinerja instansi dalam
mencapai tujuan dan sasaran strategis instansi dan digunakan sebagai
dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan
sesuai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka
mewujudkan visi dan misi lembaga.
Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha (Biro PKT) berkewajiban untuk
melaporkan akuntabilitas kinerja melalui penyajian Laporan Kinerja. Laporan Kinerja
tersebut menggambarkan tingkat keberhasilan dan kegagalan selama kurun waktu 1
(satu) tahun berdasarkan sasaran, program dan kegiatan yang telah ditetapkan.
Untuk mendukung pencapaian kinerjanya, Biro PKT telah melaksanakan beberapa
aktivitas kegiatan yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya. Pelaksanaan
aktivitas kegiatan tersebut selanjutnya dituangkan dalam Laporan Kinerja Biro PKT
Tahun 2018.
III.1 CAPAIAN KINERJA
Pencapaian kinerja adalah hasil kerja yang dicapai organisasi sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran
organisasi. Dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan sasaran untuk
mewujudkan visi dan misi Biro PKT, maka telah ditetapkan sasaran dan target kinerja.
Sasaran dan target kinerja tersebut dicapai melalui pelaksanaan program dan
kegiatan serta aktivitas kegiatan sebagaimana telah disampaikan pada Bab II.
Pencapaian masing-masing sasaran dan target yang terkait Biro PKT yang
direncanakan dalam Tahun 2018 berdasarkan Perjanjian Kinerja, dapat dilihat pada
tabel berikut.
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 19
Tabel III.1
Pencapaian Kinerja Biro PKT Tahun 2018
Sasaran Indikator Kinerja Target Realiasi Capaian
%
Stakeholder Perspectives
1 Meningkatnya tata
kelola dan organisasi
yang profesional
1 Tingkat kualitas akuntabilitas
kinerja BSN (Nilai LKE AKIP BSN)
70 (BB) nilai
67,77 (B) nilai
96,81%
2 Meningkatnya
pelayanan publik
dan layanan prima di
lingkungan BSN
2 Indeks kepuasan layanan
internal
3,4 (nilai)
3,74 (nilai)
110,00%
3 Meningkatnya
pengelolaan sarana
dan prasarana
penunjang kinerja
3 Persentase ketersediaan
sarana dan prasarana
berdasarkan Rencana
Kebutuhan BMN
100% 100% 100,00%
4 Persentase pemanfaatan BMN 100% 100% 100,00%
4 Meningkatnya kinerja
pengelolaan
anggaran
5 Opini BPK atas Laporan
Keuangan
WTP (opini)
WTP (opini)
100,00%
6 Persentase realisasi anggaran >95% 96,92% 102,.00%
7 Persentase peningkatan PNBP 10% 13% 130,00%
Internal Process Perspectives
5 Meningkatkan
kualitas penerapan
e-govt
8 Indeks kepuasan penerapan
e-govt
3 skor 3,69 skor
123,00%
6 Meningkatkan
perencanaan dan
monitoring evaluasi
anggaran
9 Persentase pelaporan kinerja
dan anggaran tepat waktu
100% 100% 100,00%
10 Persentase unit kerja yang
menyampaikan Laporan
Kinerja tepat waktu
60% 46,67% 77,78%
7 Meningkatkan
perencanaan dan
penganggaran yang
akurat dan
akuntabel
11 Persentase pengajuan
anggaran baseline BSN yang
terakomodasi dalam Pagu
Indikatif
90% 78,70% 87.44%
12 Persentase pemenuhan kriteria
pengawasan keuangan
negara
100% 100% 100,00%
8 Meningkatkan
pengelolaan tata
usaha dan rumah
tangga
13 Persentase Barang Milik
Negara yang terinventarisir
(perencanaan s/d
pemanfaatan)
100% 100% 100,00%
14 Persentase penyelesaian
lelang paket pekerjaan
100% 100% 100,00%
9 Meningkatkan
pengelolaan uang
persediaan dan
penerimaan negara
15 Frekuensi perputaran uang
persediaan dalam setahun
150 kali 140 kali 93,33%
16 Persentase realisasi target
penerimaan PNBP
100% 123% 123,00%
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 20
Sasaran Indikator Kinerja Target Realiasi Capaian
%
Learning and Growth Perspectives
10 Meningkatkan tata
kelola dan organisasi
yang profesional di
Biro PKT
17 Tingkat pelaksanaan
Reformasi Birokrasi (Nilai
PMPRB)
83 Nilai 87,22 Nilai
105,08%
18 Tingkat kualitas akuntabilitas
kinerja (Nilai LKE AKIP)
70 (BB) nilai
78,01 (BB) nilai
111,44%
11 Meningkatkan
kompetensi sumber
daya manusia di Biro
PKT
19 Persentase ASN yang
mengikuti program
peningkatan kompetensi
100% 100% 100,00%
20 Jumlah ASN yang menempuh
pendidikan lanjutan
1 orang 1 orang 100,00%
12 Meningkatkan
pengelolaan sarana
dan prasarana
penunjang kinerja di
Biro PKT
21 Persentase ketersediaan
sarana dan prasarana
berdasarkan Rencana
Kebutuhan BMN
100% 100% 100,00%
22 Persentase pemanfaatan BMN 100% 100% 100,00%
13 Meningkatkan kinerja
pengelolaan
anggaran di Biro PKT
23 Persentase realisasi anggaran ≥95% 93,26% 98,17%
Berdasarkan tabel di atas, berikut diuraikan capaian kinerja Biro PKT untuk
masing-masing sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja untuk setiap
perspektif sebagai berikut.
STAKEHOLDER PERSPECTIVES
SASARAN
1 Meningkatnya tata kelola dan organisasi yang profesional
Tabel III.2
Capaian Kinerja Sasaran 1
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019
Target % capaian
2015 2016 2017 Target Realiasi %
1. Tingkat kualitas
akuntabilitas kinerja
BSN (Nilai LKE AKIP BSN)
nilai 64,20
(B)
64,87
(B)
66,88
(B)
70 (BB) 67,77
(B)
96,81% 71
(BB)
95,45%
Rata-rata capaian Sasaran 1 96,81 %
*) Batas toleransi capaian kinerja untuk perhitungan rata-rata capaian Sasaran maksimal 100%
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 21
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran meningkatnya tata
kelola dan organisasi yang profesional adalah tingkat kualitas akuntabilitas kinerja
BSN (Nilai LKE AKIP BSN). Capaian kinerja untuk indikator kinerja ini adalah sebesar
96,81%, data capaian ini merupakan nilai LKE AKIP dari Inspektorat BSN mengingat
hasil penilaian evaluasi AKIP dari KemenPANRB belum keluar di tahun 2018. Berikut
disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 1.
1. Tingkat Kualitas Akuntabilitas Kinerja BSN (Nilai LKE AKIP BSN)
Laporan Kinerja dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas,
transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan tentang kinerja suatu instansi
pemerintah. Hasilnya dapat membantu pimpinan dan seluruh jajaran dalam
mencermati berbagai permasalahan sebagai bahan acuan dalam menyusun
rencana kinerja di tahun berikutnya. Dengan demikian rencana kinerja di tahun
mendatang dapat disusun lebih fokus, efektif, efisien, terukur, transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Pada tahun 2018, BSN telah menyusun 1 (satu)
dokumen Laporan Kinerja BSN (lembaga) tahun 2017, 4
(empat) dokumen Laporan Kinerja unit Eselon I tahun
2017, 11 (sebelas) dokumen Laporan Kinerja unit Eselon II
tahun 2017, dan 27 (dua puluh tujuh) dokumen Laporan
Kinerja unit Eselon III tahun 2017.
Sampai Laporan Kinerja ini selesai disusun hasil
evaluasi AKIP BSN Tahun 2018 belum keluar dari
KemenPANRB, sehingga pencapaian kinerja tahun 2018
menggunakan data Lembar Kriteria Evaluasi (LKE) AKIP
dari Inspektorat BSN yaitu dengan nilai sebesar 67,77 (B)
atau capaian kinerja sebesar 96,81% dari target nilai 70 (BB). Tidak tercapainya target
ini dikarenakan antara lain belum adanya pedoman atau SOP terkait pengumpulan
data kinerja, hasil pengukuran kinerja belum dimanfaatkan sebagai dasar pemberian
reward dan punishment, serta belum ditetapkan peraturan tentang pedoman
evaluasi internal AKIP di BSN.
Perkembangan hasil evaluasi AKIP BSN Tahun 2010-2017 dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tingkat kualitas
akuntabilitas kinerja BSN
Target : 70 (BB) (nilai)
Realisasi : 67,77 (B) nilai
Capaian : 96,81%
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 22
Tabel III.3
Perkembangan Hasil Evaluasi AKIP BSN Tahun 2010 – 2017
No Komponen yang
dinilai Bobot
Nilai Nilai
2010 2011 2012 2013 2014 Bobot 2015 2016 2017
a. Perencanaan Kinerja 35 18,65 19,75 19,69 23,04 24,18 30 19,92 21,37 21,58
b. Pengukuran Kinerja 20 10,33 10,50 10,50 11,35 11,25 25 15,80 16,13 16,95
c. Pelaporan Kinerja 15 9,25 8,88 9,36 9,63 9,78 15 10,28 10,36 10,45
d. Evaluasi Kinerja 10 5,00 5,40 5,42 6,14 6,26 10 5,85 5,89 6,11
e. Capaian Kinerja 20 11,08 9,97 13,25 12,79 13,34 20 12,35 11,12 11,79
Nilai Hasil Evaluasi 100 54,31 54,50 58,21 62,95 63,81 100 64,20 64,87 66,88
Tingkat Akuntabilitas Kinerja CC CC CC CC CC B B B
Jika dilihat dari tabel di atas, terdapat kenaikan nilai hasil evaluasi akuntabilitas
kinerja setiap tahun, walaupun belum sesuai dengan target yang diharapkan untuk
mendapatkan nilai dengan kriteria ‘BB”.
Sebagai upaya perbaikan penerapan Akuntabilitas Kinerja pada Tahun 2019
akan terus dilakukan penyempurnaan terhadap proses monitoring capaian kinerja,
menyiapkan pedoman pengumpulan data kinerja dan pedoman evaluasi internal
AKIP bersama dengan Inspektorat BSN, serta merumuskan kriteria pemberian reward
dan punishment atas hasil pengukuran kinerja.
SASARAN
2
Meningkatnya pelayanan publik dan layanan prima di
lingkungan BSN
Tabel III.4
Capaian Kinerja Sasaran 2
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019
Target % capaian
2015 2016 2017 Target Realiasi %
2. Indeks kepuasan
layanan internal
nilai - 3,06 3,33 3,4 3,74 110% 3,5 106,86%
Rata-rata capaian Sasaran 2 100%
*) Batas toleransi capaian kinerja untuk perhitungan rata-rata capaian Sasaran maksimal 100%
Indikator kinerja untuk mengukur meningkatnya pelayanan publik dan layanan
prima di lingkungan BSN adalah indeks kepuasan layanan internal. Capaian kinerja
untuk indikator kinerja Sasaran 2 adalah sebesar 110%. Berikut disampaikan rincian
capaian indikator kinerja Sasaran 2.
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 23
2. Indeks kepuasan layanan internal
Biro PKT sebagai salah satu Biro di lingkungan Sekretariat Utama yang
memberikan fasilitasi dan layanan kepada internal di lingkungan BSN terkait
penganggaran, pengelola keuangan, urusan ketatausahaan dan penyediaan
sarana prasarana dituntut untuk memberikan pelayanan prima kepada pengguna
layanan. Seiring dengan perubahan lingkungan strategis yang cepat dan luas
diberbagai sektor, maka spesialisasi dan variasi tuntutan kebutuhan pun semakin
meningkat dari pengguna layanan, sehingga Biro PKT harus dapat mengimbanginya
dengan terus melakukan perbaikan dan inovasi.
Untuk mengetahui kualitas layanan perlu
dilakukan pengumpulan data dan informasi mengenai
kepuasan pegawai terhadap layanan yang diberikan
melalui survei dengan menyebarkan kuesioner. Survei
layanan di lingkup Sekretariat Utama BSN dilakukan
bersamaan agar lebih efektif dalam pelaksanaannya.
Biro PKT pada Tahun 2018 menitikberatkan pertanyaan
yang tidak jauh berbeda pada survei yang dilakukan
pada tahun-tahun sebelumnya.
Bagian Perencanaan dan Program
1. Ketersediaan dan kejelasan Informasi terkait penyusunan dan revisi anggaran
2. Respon dan tindak lanjut staff Bagian Perencanaan membantu mitra unit kerja
dalam proses penyusunan dan revisi anggaran.
3. Aplikasi SIPP/E-monev Bappenas memudahkan dalam penyampaian Capaian
Laporan Bulanan/Triwulan
4. Kecepatan proses revisi anggaran
5. Respon dan tindak lanjut staff Bagian Perencanaan membantu mitra unit kerja
dalam proses penyusunan laporan Monev menggunakan aplikasi SIPP dan E-
Monev
Bagian Keuangan
1. Kecepatan Proses dalam mendapatkan informasi penyerapan/realisasi anggaran
(melalui aplikasi SIPAKAR atau meminta langsung kepada staff bagian keuangan)
2. Keakuratan/kesesuaian data penyerapan/realisasi anggaran
3. Pengelolaan administrasi PNBP
4. Keakuratan/kesesuaian data mengenai PNBP
5. Kecepatan proses pertanggungjawaban keuangan
6. Inisiatif staff Bagian Keuangan dalam membantu proses pertanggungjawaban
keuangan
7. Kejelasan informasi mengenai uang persediaan
8. Respon dan tindak lanjut staf Bagian Keuangan dalam pelayanan keuangan
Indeks kepuasan
layanan internal
Target : 3,4 (nilai)
Realisasi : 3,74 (nilai)
Capaian : 110%
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 24
Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga
1. Penyediaan dan Pemeliharaan Fasilitas Kerja (komputer, printer, meja, kursi)
2. Penyediaan Fasilitas Ruang Rapat melalui aplikasi KANTAYA
3. Penanganan Belanja Pegawai (Penggajian, uang makan, tunjangan kinerja)
4. Pelayanan Administrasi Perjalanan Dinas Luar Negeri
5. Penanganan Tata Persuratan
6. Fasilitasi telephone, faksimile
7. Penanganan Pengaduan ULP
Berdasarkan hasil perhitungan survei layanan tahun 2018 untuk Biro PKT
didapatkan nilai indeks kepuasan pegawai terhadap layanan Biro PKT nilai 3,74 (nilai)
dengan skala 1-5, yang terdiri dari Bagian Perencanaan dan Program sebesar 3,65,
Bagian Keuangan sebesar 3,81, dan Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga sebesar
3,76. Realisasi nilai tersebut di atas target yang ditetapkan tahun 2018 sebesar 3,4
(nilai) dan juga realisasi capaian tahun 2017 sebesar 3,33 (nilai).
Sebagai upaya untuk terus melakukan perbaikan dalam memberikan layanan
pada tahun 2018 salah satunya dengan menyediakan ruang khusus layanan dan
melanjutkan kegiatan pemberian apresiasi kepada pegawai yang berkinerja baik di
lingkungan Biro PKT yaitu melalui pemilihan Employee of The Month (EoTM) dan
Employee of The Year (EoTY) yang telah dimulai tahun 2016.
Gambar III.1
Ruang Layanan Biro PKT
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 25
Gambar III.2
EOTM dan EOTY Biro PKT Tahun 2018
SASARAN
3
Meningkatnya pengelolaan sarana dan prasarana penunjang
kinerja
Tabel III.5
Capaian Kinerja Sasaran 3
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019
Target % capaian
2015 2016 2017 Target Realiasi %
3. Persentase
ketersediaan sarana
dan prasarana
berdasarkan Rencana
Kebutuhan BMN
% - - - 100 100 100% 100 100%
4. Persentase
pemanfaatan BMN
% - - - 100 100 100% 100 100%
Rata-rata capaian Sasaran 3 100%
*) Batas toleransi capaian kinerja untuk perhitungan rata-rata capaian Sasaran maksimal 100%
Indikator kinerja untuk mengukur meningkatnya pengelolaan sarana dan
prasarana penunjang kinerja ada 2 (dua) yaitu 1) persentase ketersediaan sarana
dan prasarana berdasarkan Rencana Kebutuhan BMN dan 2) persentase
pemanfaatan BMN. Rata-rata capaian kinerja untuk indikator kinerja ini adalah
sebesar 100%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 3.
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 26
3. Persentase ketersediaan sarana dan prasarana berdasarkan Rencana Kebutuhan
BMN
Dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi BSN sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2014, diperlukan dukungan
sarana dan prasarana dengan kualitas dan kuantitas
yang baik. Pada tahun 2018, BSN telah mengalokasi
anggaran dalam output layanan internal sebesar
Rp.893.700.000 dengan target pencapaian 100%
ketersediaan sarana dan prasarana.
Dengan mengacu pada rencana kebutuhan di
tahun 2018, pencapaian realisasi anggaran sebesar
99,89% dan target ketersediaan sarana dan prasarana
BSN mencapai 100% yang terdiri dari:
1. Kendaraan dinas operasional roda dua sebanyak 4 (empat) unit.
2. Perangkat pengolahan data dan informasi diantaranya lisensi Ms. Office 2016,
lisensi windows, voice recorder, laptop, personal computer, printer, kamera CCTV
dan mesin PABX yang digunakan dalam efisiensi telekomunikasi.
3. Peralatan dan fasilitas perkantoran untuk kantor BSN maupun kantor layanan
teknis di Palembang dan Makassar diantaranya berupa meja, kursi kerja, LCD
infocuss, pemotong kertas, AC cassette dan TV.
Indikator kinerja ini baru ditetapkan di tahun 2018 sehingga belum dapat
diperbandingkan dengan capaian tahun sebelumnya.
4. Persentase pemanfaatan BMN
Sesuai rencana kebutuhan yang tertuang dalam RKAKL tahun 2018, BSN akan
melakukan pengadaan berupa peralatan fasilitas perkantoran serta peralatan data
dan komunikasi.
Berdasarkan data tersebut, seluruh Barang Milik
Negara (BMN) tahun 2018 telah didistribusikan dan
dimanfaatkan oleh Biro PKT dalam rangka mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsinya. Sehingga capaian
indikator persentase pemanfaatan BMN pada tahun
2018 telah mencapai target yaitu sebesar 100%.
Sebelum didistribusikan kepada penerima manfaat,
semua BMN diberi Nomor Urut Pendaftaran (NUP)
sehingga mudah dikontrol dan jelas peruntukannya
dalam ruangan.
Indikator kinerja ini baru ditetapkan di tahun 2018 sehingga belum dapat
diperbandingkan dengan capaian tahun sebelumnya.
Persentase
Pemanfaatan BMN
Target : 100%
Realisasi : 100%
Capaian : 100%
Persentase ketersediaan
sarana dan prasarana
berdasarkan Rencana
Kebutuhan BMN
Target : 100%
Realisasi : 100%
Capaian : 100%
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 27
SASARAN
4 Meningkatnya kinerja pengelolaan anggaran
Tabel III.6
Capaian Kinerja Sasaran 4
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019
Target % capaian
2015 2016 2017 Target Realiasi %
5. Opini BPK atas Laporan
Keuangan
opini WTP WDP WTP WTP WTP 100% WTP 100%
6. Persentase realisasi
anggaran
% 95,97 94,96 94,53 >95 96,92 102,02
%
>95 102,02%
7. Persentase
peningkatan PNBP
% 14 7 5 10 13 130% 10 130%
Rata-rata capaian Sasaran 4 100%
*) Batas toleransi capaian kinerja untuk perhitungan rata-rata capaian Sasaran maksimal 100%
Indikator kinerja untuk mengukur meningkatnya kinerja pengelolaan
anggaran ada 3 (tiga) yaitu 1) opini BPK atas Laporan Keuangan, 2) persentase
realisasi anggaran, dan 3) persentase peningkatan PNBP. Rata-rata capaian kinerja
indikator kinerja dalam sasaran 4 adalah sebesar 100%. Berikut disampaikan rincian
capaian indikator kinerja sasaran 4.
5. Opini BPK atas Laporan Keuangan
Indikator ini adalah indikator yang ditetapkan untuk mendukung pencapaian
reformasi birokrasi di lingkungan Sekretariat Utama BSN. Laporan Keuangan Badan
Standardisasi Nasional (BSN) merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek
keuangan yang dikelola oleh Satker Sekretariat Utama
BSN. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem
Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur
manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran
sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan
operasi keuangan pada Badan Standardisasi Nasional.
Pemeriksaan Laporan Keuangan oleh Badan
Pemeriksaan Keuangan (BPK) bertujuan untuk
memberikan kejelasan yang memadai bahwa laporan
keuangan telah disajikan dengan wajar sesuai prinsip akuntansi yang berlaku.
Pemeriksaan tersebut dapat menghasilkan opini yaitu Wajar Tanpa Pengecualian
Opini BPK atas
Laporan Keuangan
Target : WTP (opini)
Realisasi : WTP (opini)
Capaian : 100%
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 28
(WTP, Nilai capaian 100%), Wajar Dengan Pengecualian (WDP, Nilai capaian 75%),
Tidak Wajar (TW, Nilai Capaian 50%), Tidak Memberikan Pendapat (TMP/Disclaimer,
Nilai Capaian 25%).
BSN menetapkan target mendapatkan opini WTP untuk Laporan Keuangan
BSN tahun 2017 karena telah mendapatkan opini WTP atas Laporan Keuangan
sebanyak 7 (tujuh) kali secara berturut-turut sejak tahun 2009, yaitu untuk Laporan
Keuangan BSN tahun 2008 sampai dengan tahun 2014. Walaupun pada Laporan
Keuangan BSN Tahun 2015 sempat menurun dengan mendapatkan opini WDP,
namun pada tahun 2017 untuk Laporan Keuangan BSN Tahun 2016 telah kembali
mendapatkan opini WTP dan dipertahankan sampai dengan Laporan Keuangan
Tahun 2017.
Tabel III.7
Capaian Kinerja Opini BPK atas Laporan Keuangan BSN Tahun 2009-2017
Gambar III.3
Piagam Penghargaan WTP Tahun 2017
Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Opini BPK atas
Laporan Keuangan
WTP WTP WTP WTP WTP WTP WDP WTP WTP
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 29
6. Persentase Realisasi Anggaran
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya, Badan
Standardisasi Nasional (BSN) didukung oleh anggaran yang bersumber dari Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2018. Berdasarkan DIPA Nomor SP DIPA-
084.01.1.613104/2018 tanggal 5 Desember 2017, pagu anggaran BSN setelah
beberapa kali mengalami perubahan adalah sebesar Rp.183.641.416.000,-. Pagu
tersebut dikelola oleh 5 (lima) orang Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) yang pengelolaannya dibagi dalam
tiap-tiap unit eselon I kecuali Deputi Bidang Penelitian
dan Kerjasama Standardisasi yang memiliki 2 (dua)
orang PPK.
Dalam pelaksanaannya, pada tahun 2018 BSN
telah merealisasikan anggaran sebesar
Rp.177.987.242.239,- atau sebesar 96,92% atau dengan
capaian melebihi 100%. Dalam hal ini terjadi kenaikan
persentase realisasi anggaran jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
Tabel III.8
Pagu dan Realisasi Anggaran BSN Tahun 2015-2018
Uraian 2015 2016 2017 2018
Pagu Anggaran 164,811,970.000 126.178.139.000 165.504.554.000 183.641.416.000
Realisasi 157.450.708.845 119.818.760.794 156.607.443.851 177.987.242.239
Persentase (%) 95,97% 94,96% 94,62% 96,92%
7. Persentase Peningkatan PNBP
Pada tahun 2018 Badan Standardisasi Nasional berhasil mencapai realisasi
PNBP sebesar Rp.22.091.725.417,-. Realisasi PNBP
tersebut naik 13% dari realisasi tahun 2017 sebesar
Rp.19.501.229.708,-. Peningkatan PNBP sebesar 13%
tersebut lebih dari target yang telah ditetapkan yaitu
sebesar 10%. Sehingga capaian untuk indikator kinerja
persentase peningkatan PNBP adalah sebesar 130%.
Capaian ini disebabkan beberapa hal, yaitu
sebagai berikut:
1. Terdapat pengembangan skema akreditasi baru
Persentase realisasi
anggaran BSN
Target : >95%
Realisasi : 96,92%
Capaian : 102,02%
Persentase
Peningkatan PNBP
Target : 10%
Realisasi : 13%
Capaian : 130%
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 30
minimal 5 skema;
2. Penyelenggaraan diklat masih memberikan kontribusi yang cukup signifikan
terhadap penerimaan PNBP; dan
3. Jumlah Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) yang meminta layanan akreditasi
bertambah setiap tahunnya.
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVES
SASARAN
5 Meningkatkan kualitas penerapan e-govt
Tabel III.9
Capaian Kinerja Sasaran 5
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019
Target % capaian
2015 2016 2017 Target Realiasi %
8. Indeks kepuasan
penerapan e-govt
skor - - - 3 3,69 123% 3,2 115,31%
Rata-rata capaian Sasaran 5 100%
*) Batas toleransi capaian kinerja untuk perhitungan rata-rata capaian Sasaran maksimal 100%
Indikator kinerja untuk mengukur meningkatkan kualitas penerapan e-govt
yaitu indeks kepuasan penerapan e-govt. Capaian kinerja indikator kinerja dalam
sasaran 5 adalah sebesar 123%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja
sasaran 5.
8. Indeks kepuasan penerapan e-govt
Sebagai wujud penerapan Reformasi Birokrasi di lingkungan instansi
pemerintah salah satunya adalah reformasi sistem dan pola kerja yang
terimplementasi dalam pelaksanaan e-govt sebagaimana tertuang dalam Perpres
No. 95 Tahun 2018.
Pada tahun 2018 ini Biro PKT mengupayakan
penerapan e-govt agar lebih optimal, seperti salah
satunya adalah dengan mengedepankan penggunaan
teknologi TIK seperti aplikasi SIPP, Sipakar dan Kantaya
dalam proses kegiatannya dengan harapan efektifitas
dari segi kemudahan dan waktu sebagai wujud dalam
perbaikan pelayanannya.
Sebagai bentuk evaluasi terhadap pelaksanaan
e-govt di tahun 2018 sebagaimana telah menjadi
Indeks kepuasan
penerapan e-govt
Target : 3 (nilai)
Realisasi : 3,69 (nilai)
Capaian : 123%
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 31
sasaran capaian kinerja Biro PKT, maka dari itu perlu dilakukan survei kepuasan
pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelaksanaan e-govt di lingkup Biro
PKT.
Pelaksanaan survei kepuasan penerapan e-govt dilaksanakan bersamaan
dengan survei layanan internal Biro PKT. Data terpilih untuk perhitungan indeks
kepuasan penerapan e-govt diambil dari kuesioner yang terkait dengan penerapan
Aplikasi SIPP, Sipakar dan Kantaya. Berdasarkan hasil perhitungan survei layanan
tahun 2018 untuk penerapan e-govt di lingkungan Biro PKT mendapatkan nilai 3,69
(nilai) dengan skala 1-5, yang terdiiri dari Bagian Perencanaan dan Program sebesar
3,21, Bagian Keuangan sebesar 3,97, dan Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga
sebesar 3,90. Realisasi tersebut lebih tinggi dari target yang ditetapkan yaitu nilai 3.
Capaian di 2018 belum dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya
karena pelaksanaan survei ini baru dilaksanakan di tahun 2018. Yang menyebabkan
capaian realisasi lebih besar daripada target yang ditetapkan dikarenakan tingginya
indeks skor pada layanan keuangan yang sangat berpengaruh terhadap capaian
kinerja keseluruhan di Biro PKT, yang berarti pada pelaksanaan e-govt di layanan
keuangan mendapatkan respon yang sangat baik dari pengguna layanan.
Gambar III.4
Aplikasi SIPP, SIPAKAR, Kantaya
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 32
SASARAN
6
Meningkatkan perencanaan dan monitoring evaluasi
anggaran
Tabel III.10
Capaian Kinerja Sasaran 6
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019
Target % capaian
2015 2016 2017 Target Realiasi %
9. Persentase pelaporan
kinerja dan anggaran
tepat waktu
% - 100 100 100 100 100% 100 100%
10. Persentase unit kerja
yang menyampaikan
Laporan Kinerja tepat
waktu
% - - 46,67 60 46,67 77,78% 66,67 33,33%
Rata-rata capaian Sasaran 6 88,89%
*) Batas toleransi capaian kinerja untuk perhitungan rata-rata capaian Sasaran maksimal 100%
Indikator kinerja untuk meningkatkan perencanaan dan monitoring evaluasi
anggaran terdapat 2 (dua) indikator kinerja yaitu 1) persentase pelaporan kinerja
dan anggaran tepat waktu dan 2) persentase unit kerja yang menyampaikan
laporan kinerja tepat waktu. Rata-rata capaian kinerja dalam sasaran 6 adalah
sebesar 88,89%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 6.
9. Persentase pelaporan kinerja dan anggaran tepat waktu
Pelaporan kinerja dan anggaran merupakan instrumen untuk yang digunakan
untuk memantau dan mengevaluasi tingkat pencapaian kinerja dan anggaran
setiap kegiatan di unit kerja. Pelaporan kinerja dan anggaran berupa laporan
bulanan, laporan triwulan, dan laporan sesuai PP 39. Pelaporan ini telah
dikembangkan dalam aplikasi SIPP (Sistem Informasi Perencanaan dan Pelaporan),
namun masih ada yang perlu disempurnakan/ diperbaiki.
Terkait laporan PP 39 tersebut disampaikan ke
Kementerian Perencanaan dan Pembangunan
Nasional untuk mengukur kemajuan capaian dari
indikator kinerja. Laporan PP 39 disampaikan secara
triwulanan yaitu, Januari, April, Juli dan Oktober.
Dalam penyampaian laporan PP 39 pada tahun
2018, sebanyak 4 (empat) pelaporan (Laporan triwulan
IV tahun 2017, laporan triwulan I s/d III tahun 2018) telah
disampaikan tepat waktu sesuai batas waktu yang
ditetapkan oleh Bappenas.
Persentase pelaporan
kinerja dan anggaran
tepat waktu
Target : 100%
Realisasi : 100%
Capaian : 100%
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 33
Gambar III.5
Laporan PP 39 pada Tahun 2018
10. Persentase Unit Kerja yang menyampaikan Laporan Kinerja tepat waktu
Setiap unit kerja eselon I dan II di BSN diwajibkan menyusun Laporan Kinerja
setiap tahun sebagai bentuk akuntabilitas kinerja Unit Kerja. Unit kerja Eselon I dan II di
lingkungan BSN ada sebanyak 15 unit kerja yang terdiri dari 4 unit kerja eselon I dan
11 unit kerja eselon II.
Unit kerja yang menyampaikan dokumen
Laporan Kinerja tahun 2017 tepat waktu kepada Biro
Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha adalah
sebanyak 7 (tujuh) unit kerja (Sestama, Puslitbang, PKS,
Pusido, PKT, Inspektorat, PALLI) dari target 9 unit kerja.
Dengan demikian realisasi hanya sebesar 46,67% dari
target 60%. Realisasi indikator kinerja ini belum
mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun
2017.
Sebagai upaya perbaikan di tahun 2019 kepada
Unit Kerja sejak awal tahun telah disampaikan agenda penyelesaian Laporan Kinerja
dan template Laporan Kinerja untuk memudahkan dalam penyusunan laporan.
Persentase Unit Kerja
yang menyampaikan
Laporan Kinerja tepat
waktu
Target : 60%
Realisasi : 46,67%
7%
Capaian : 77,78%
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 34
Gambar III.6
Upload Laporan Kinerja 2017 dalam Website BSN
SASARAN
7
Meningkatkan perencanaan dan penganggaran yang
akurat dan akuntabel
Tabel III.11
Capaian Kinerja Sasaran 7
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019
Target % capaian 2015 2016 2017 Target Realiasi %
11. Persentase pengajuan
anggaran baseline BSN
yang terakomodasi
dalam Pagu Indikatif
% - 59 87,83 90 78,70 87,44% 90 87,44%
12. Persentase
pemenuhan kriteria
pengawasan
keuangan negara
% - - 100 100 100 100,00
%
100 100,00%
Rata-rata capaian Sasaran 7 93,72%
*) Batas toleransi capaian kinerja untuk perhitungan rata-rata capaian Sasaran maksimal 100%
Indikator kinerja untuk mengukur meningkatkan perencanaan dan
penganggaran yang akurat dan akuntabel terdapat 2 (dua) indikator kinerja yaitu 1)
persentase pengajuan anggaran baseline BSN yang terakomodasi dalam pagu
indikatif dan 2) persentase pemenuhan kriteria pengawasan keuangan negara.
Rata-rata capaian kinerja indikator kinerja dalam sasaran 7 adalah sebesar 93,72%.
Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 7.
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 35
11. Persentase pengajuan anggaran baseline BSN yang terakomodasi dalam Pagu
Indikatif
Setiap tahun BSN mengajukan usulan kerangka acuan kegiatan tahun
berikutnya ke Kementerian Keuangan yang selanjutnya akan digunakan sebagai
bahan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Untuk itu setiap unit kerja
menyampaikan bahan pengusulan rencana anggaran ke Biro PKT.
Pada tahun 2018, secara keseluruhan unit kerja
mengajukan usulan anggaran Tahun 2019 sebesar
Rp.258.378.480.500,- Setelah dilakukan pembahasan
dengan Kementerian Keuangan dan Bappenas melalui
pertemuan tiga pihak (trilateral meeting), maka
berdasarkan Surat Bersama Menteri Keuangan dan
Menteri PPN/Kepala bappenas No. S-269/MK.02/2018
dan No. B-209/M.PPN/D.8/KU.01.01/04/2018, BSN
memperoleh pagu indikatif sebesar Rp.203.342.412.000,-
Dengan demikian realisasi untuk indikator ini sebesar
78,70% dibandingkan target.
Belum maksimalnya pencapaian indikator kinerja ini akan ditindaklanjuti
dalam penyiapan bahan reviu baseline tahun 2020 dengan melakukan penilaian
proposal anggaran 2020 lebih awal.
Tabel III.12
Pengajuan Anggaran yang Terakomodasi dalam Pagu Indikatif
Tahun 2016 sd 2018
Uraian 2016 2017 2018
Usulan BSN 312.070.602.000 207.755.550.000 258.378.480.500
Pagu Indikatif 184.522.097.000 182.465.697.000 203.342.412.000
Persentase (%) 59% 87,83% 78,70%
12. Persentase pemenuhan kriteria pengawasan keuangan negara
Penilaian kriteria pengawasan keuangan negara terdiri dari 4 (empat) kriteria
yaitu kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan
pengungkapan, kepatuhan terhadap peraturan perundang – undangan, dan
efektifitas sistem pengendalian intern.
Persentase pengajuan
anggaran baseline BSN
yang terakomodasi
dalam Pagu Indikatif
Target : 90%
Realisasi : 78,70%
Capaian : 87,44%
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 36
Pada tahun 2018, Laporan Keuangan BSN Tahun
2017 telah mendapatkan opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan.
Untuk memperoleh opini WTP, suatu institusi/lembaga
harus memenuhi 4 (empat) kriteria pengawasan
keuangan Negara. Mengingat BSN pada tahun 2018
masih dapat mempertahankan opini WTP atas Laporan
Keuangan BSN 2017, berarti seluruh kriteria pengawasan
keuangan negara tersebut telah terpenuhi.
SASARAN
8 Meningkatkan pengelolaan tata usaha dan rumah tangga
Tabel III.13
Capaian Kinerja Sasaran 8
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019
Target % capaian
2015 2016 2017 Target Realiasi %
13. Persentase Barang Milik
Negara yang
terinventarisir
(perencanaan s/d
pemanfaatan)
% - - 100 100 100 100% 100 100%
14. Persentase
penyelesaian lelang
paket pekerjaan
% - - 100 100 100 100% 100 100%
Rata-rata capaian Sasaran 8 100%
*) Batas toleransi capaian kinerja untuk perhitungan rata-rata capaian Sasaran maksimal 100%
Indikator kinerja untuk mengukur meningkatkan pengelolaan tata usaha dan
rumah tangga terdapat 2 (dua) indikator kinerja yaitu persentase Barang Milik
Negara yang terinventarisir (perencanaan s/d pemanfaatan) dan persentase
penyelesaian lelang paket pekerjaan. Rata-rata capaian kinerja indikator kinerja
dalam sasaran 8 adalah sebesar 100%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator
kinerja sasaran 8.
Persentase
pemenuhan kriteria
pengawasan
keuangan negara
Target : 100%
Realisasi : 100%
Capaian : 100%
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 37
13. Persentase Barang Milik Negara yang terinventarisir (perencanaan s/d pemanfaatan)
Barang Milik Negara (BMN) merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari Keuangan Negara
sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor
17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Untuk
mengetahui jumlah dan nilai serta kondisi BMN yang
sebenarnya dilakukan dengan inventarisasi.
Berdasarkan hasil inventarisasi BMN yang
dilakukan berdasarkan data ril yang ada di lapangan
(yang telah didistribusikan) dengan data yang ada di
SIMAK BMN, persentase BMN yang terinventarisir adalah 100%. Persentase capaian
indikator kinerja ini masih sama dengan tahun 2017.
14. Persentase penyelesaian lelang paket pekerjaan
Melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP), BSN dalam pelaksanaan pengadaan
barang/jasa berkewajiban melakukan pengadaan yang menerapkan prinsip efisien,
efektif, transparan, terbuka dan akuntabel sesuai dengan amanat Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagai
pengganti dari Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 beserta Perubahannya.
Pada tahun 2018, rencana tender pengadaan barang dan jasa sebanyak 2
(dua) tender terdiri dari 1 (satu) tender jasa konsultasi 1
(satu) tender pekerjaan konstruksi Pengadaan jasa
konsultasi berupa Konsultan Manajemen Konstruksi
Pembangunan Gedung Laboratorium Standar Nasional
Satuan Ukur (SNSU) telah selesai dilaksanakan pada
bulan Maret 2018 sedangkan tender pekerjaan
konstruksi Pembangunan Gedung Laboratorium SNSU
telah selesai dilaksanakan pada bulan Juli 2018.
Sehingga untuk capaian indikator persentase
penyelesaian lelang paket pekerjaan tahun 2018
mencapai 100%.
Persentase BMN fisik
yang terinventarisir
(perencanaan s/d
pemanfaatan)
Target : 100%
Realisasi : 100%
Capaian : 100%
Persentase
penyelesaian lelang
paket pekerjaan
Target : 100%
Realisasi : 100%
Capaian : 100%
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 38
SASARAN
9
Meningkatkan pengelolaan uang persediaan dan
penerimaan negara
Tabel III.14
Capaian Kinerja Sasaran 9
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019
Target % capaian
2015 2016 2017 Target Realiasi %
15. Frekuensi perputaran
uang persediaan
dalam setahun
kali - - 75 150 140 93,33% 150 93,33%
16. Persentase realisasi
target penerimaan
PNBP
% - - 100 100 123% 123% 100 123%
Rata-rata capaian Sasaran 9 96,67%
*) Batas toleransi capaian kinerja untuk perhitungan rata-rata capaian Sasaran maksimal 100%
Indikator kinerja untuk mengukur meningkatkan pengelolaan uang persediaan
dan penerimaan negara terdapat 2 (dua) indikator kinerja yaitu 1) frekuensi
perputaran uang persediaan dalam setahun dan 2) persentase realisasi target
penerimaan PNBP. Rata-rata capaian kinerja indikator kinerja dalam sasaran 9
adalah sebesar 96,67%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran
9.
15. Frekuensi perputaran uang persediaan dalam setahun
Badan Standardisasi Nasional memiliki 1 (satu) Satker yang dikelola oleh satu
orang Bendahara Pengeluaran dengan dibantu oleh 5 (lima) orang Bendahara
Pengeluaran Pembantu (BPP). Frekuensi perputaran
Uang Persediaan (UP) ini berbeda dari tiap BPP, namun
secara rata-rata mencapai 28 kali per BPP selama
tahun 2018. Sehingga realisasi frekuensi perputaran
uang persediaan ini mencapai 140 kali dari target 150
kali atau capaian kinerja sebesar 93,33%. Tidak
tercapainya target disebabkan adanya alokasi
anggaran yang bersumber dari pendanaan Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN) untuk pembangunan
gedung laboratorium Standar Nasional Satuan Ukuran
(SNSU) sebesar Rp.50 milliar yang menyebabkan antara lain berkurangnya frekuensi
penggunaan Uang Persediaan.
Frekuensi perputaran
uang persediaan
dalam setahun
Target : 150 kali
Realisasi : 140 kali
Capaian : 93,33%
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 39
Dibandingkan dengan tahun 2017 terjadi kenaikan perputaran uang
persediaan. Pada tahun 2017 rata-rata frekuensi perputaran uang persediaan
sebanyak 15 kali sedangkan pada tahun 2018 rata-rata 28 kali dalam setahun per
BPP. Hal ini disebabkan karena mulai pada tahun anggaran 2017 tidak tersedianya
mekanisme pembayaran secara TUP (Tambahan Uang Persediaan), sehingga
pelaksana kegiatan memaksimalkan pembayaran melalui mekanisme GUP (Ganti
Uang Persediaan).
16. Persentase realisasi target penerimaan PNBP
Penyusunan Target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dilakukan setiap
awal tahun sesuai surat edaran permintaan dari Kementerian Keuangan untuk Pagu
Indikatif dan Pagu Sementara. Target PNBP merupakan hasil perhitungan atau
penetapan PNBP yang diperkirakan akan diterima 1
(satu) tahun yang akan datang oleh setiap
Kementerian/Lembaga (K/L).
Kementerian Keuangan telah menyiapkan
aplikasi TRPNBP untuk digunakan BSN dalam menginput
usulan target PNBP yang selanjutnya disampaikan
kepada DJA – Kementerian Keuangan bersama
dengan proposal target dan pagu PNBP BSN.
Pada tahun 2018 target PNBP Badan
Standardisasi Nasional sebesar Rp.18.008.244.400,-.
Pencapaian penerimaan PNBP mencapai Rp.22.091.725.417,- dengan persentase
mencapai 123%. Hal ini merupakan pencapaian yang melampaui target sebesar
100%.
LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVES
SASARAN
10
Meningkatkan tata kelola dan organisasi yang profesional di
Biro PKT
Tabel III.15
Capaian Kinerja Sasaran 10
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019
Target % capaian
2015 2016 2017 Target Realiasi %
17. Tingkat pelaksanaan
Reformasi Birokrasi (Nilai
PMPRB)
nilai - - - 83 87,22 105,08
%
83 105,08%
Persentase realisasi
target penerimaan
PNBP
Target : 100%
Realisasi : 130%
Capaian : 130%
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 40
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019
Target % capaian
2015 2016 2017 Target Realiasi %
18. Tingkat kualitas
akuntabilitas kinerja
(Nilai LKE AKIP)
nilai - - - 70 (BB) 78,01
(BB)
111,44
%
70
(BB)
111,44%
Rata-rata capaian Sasaran 10 100%
*) Batas toleransi capaian kinerja untuk perhitungan rata-rata capaian Sasaran maksimal 100%
Indikator kinerja untuk mengukur meningkatkan tata kelola dan organisasi
yang profesional di Biro PKT terdapat 2 (dua) indikator kinerja yaitu 1) tingkat
pelaksanaan Reformasi Birokrasi (Nilai PMPRB) dan 2) tingkat kualtas akuntabilitas
kinerja (nilai LKE AKIP). Rata-rata capaian kinerja indikator kinerja dalam sasaran 10
adalah sebesar 100%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran
10.
17. Tingkat pelaksanaan Reformasi Birokrasi (Nilai PMPRB)
Tingkat pelaksanaan Reformasi Birokrasi (Nilai
PMPRB) di Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
(Biro PKT) diperoleh dari hasil penilaian tim asesor
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
(PMPRB) pada lembaga (BSN) berdasarkan kriteria
KemenPANRB dengan nilai 87,22 atau diperoleh
capaian 105,08% dari target yang ditetapkan.
Indikator kinerja ini baru ditetapkan di tahun 2018
dan belum pernah menjadi indikator kinerja pada tahun
2015-2017 dalam Perjanjian Kinerja Biro Perencanaan,
Keuangan dan Tata Usaha.
18. Tingkat Kualitas Akuntabilitas Kinerja (Nilai LKE AKIP)
Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja (nilai LKE
AKIP) di Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
(Biro PKT) diperoleh dari hasil penilaian Lembar Kerja
Evaluasi (LKE) AKIP yang dinilai oleh Inspektorat pada
Sekretariat Utama berdasarkan kriteria KemenPANRB
dengan nilai 78,01 (BB) atau diperoleh capaian 111,44%
dari target yang ditetapkan.
Indikator kinerja ini baru ditetapkan di tahun 2018
dan belum pernah menjadi indikator kinerja pada tahun
Tingkat pelaksanaan
Reformasi Birokrasi
(Nilai PMPRB)
Target : 83 Nilai
Realisasi : 87,22 nilai
Capaian : 105,08%
Tingkat kualitas
akuntabilitas kinerja
(Nilai LKE AKIP)
Target : 70 (BB) Nilai
Realisasi : 78,01 (BB) nilai
Capaian : 111,44%
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 41
2015-2017 dalam Perjanjian Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
sehingga belum dapat diperbandingkan.
Gambar III.7
Nilai Evaluasi AKIP Kesestamaan
SASARAN
11 Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di Biro PKT
Tabel III.16
Capaian Kinerja Sasaran 11
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019
Target % capaian
2015 2016 2017 Target Realiasi %
19. Persentase ASN yang
mengikuti program
peningkatan
kompetensi
% - - 100 100 100 100% 100 100%
20. Jumlah ASN yang
menempuh pendidikan
lanjutan
orang - - - 1 1 100% 2 50%
Rata-rata capaian Sasaran 11 100%
*) Batas toleransi capaian kinerja untuk perhitungan rata-rata capaian Sasaran maksimal 100%
Indikator kinerja untuk mengukur meningkatkan kompetensi sumber daya
manusia di Biro PKT terdapat 2 (dua) indikator kinerja yaitu 1) persentase ASN yang
mengikuti program peningkatan kompetensi dan 2) jumlah ASN yang menempuh
pendidikan lanjutan. Rata-rata capaian kinerja indikator kinerja dalam sasaran 11
adalah sebesar 100%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran
11.
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 42
19. Persentase ASN yang mengikuti program peningkatan kompetensi
Pada tahun 2018 Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha (Biro PKT)
menetapkan indikator kinerja persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengikuti
program peningkatan kompetensi dengan target sebesar 100%, Capaian indikator
kinerja ini pada Biro PKT pada tahun 2018 ini adalah
100%, ini berarti setiap personil di Biro PKT (63 orang)
rata-rata telah mengikuti kegiatan peningkatan
kompetensi baik yang menunjang tusi maupun yang
menambah pengetahuan lainnya paling sedikit 20 jam
dalam satu tahun.
Kegiatan peningkatan kompetensi yang telah
diikuti oleh personil di Biro PKT ada yang berupa
pelatihan, sosialisasi, workshop, dan sejenisnya.
Kegiatan peningkatan kompetensi yang telah diikuti
personil Biro PKT sebagai berikut :
Bagian Perencanaan dan Program
a. Diklat Jabatan Fungsional Perencanaan (JFP) Tingkat Pertama
b. Workshop Perencanaan dan Penganggaran
c. Pelatihan TOR dan RAB
d. Bimtek Penelahaan Online
e. Bimtek Aplikasi KPJM
f. Bimtek Aplikasi KRISNA RENJA
g. Workshop Balance Score Card dalam pembahasan Reviu IKU BSN
h. Sosialisasi dan Pedampingan Teknis Penggunaan Aplikasi Form Indikator
Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan PP dan PA
Bagian Keuangan
a. Diklat Bendahara
b. Diklat Perpajakan
c. Sosialisasi Implementasi Segmen akun PNBP baru pada bagan akun Standar
d. Bimtek SAIBA
e. Workshop pembentukan pejabat Fungsional Perbendaharaan Non Bendahara
f. Bimtek Peraturan Perbendaharaan
g. Pendampingan Penyusunan laporan Keuangan
Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga
a. Bimbingan Teknis Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Pada
Kementerian/Lembaga, BUMN dan Perguruan Tinggi Negeri
b. Bimbingan Teknis Penyusunan Instrumen Pengelolaan Arsip Dinamis
c. Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah sebagai pengganti dari Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2010 beserta Perubahannya
d. Sosialisasi Penggunaan Aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) 4.3
Persentase ASN yang
mengikuti program
peningkatan
kompetensi
Target : 100%
Realisasi : 100%
Capaian : 100%
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 43
e. Sosialisasi Revaluasi Aset
f. Sosialisasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181/PMK.06/2016 Tahun 2016
tentang Penatausahaan Barang Milik Negara
g. Bimbingan Teknis Safety Riding
h. Bimbingan Teknis Instruktur Pengawas Kearsipan
20. Jumlah ASN yang menempuh pendidikan lanjutan
Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata
Usaha (Biro PKT) yang telah lulus menempuh pendidikan lanjutan pada tahun 2018
sebanyak 1 (satu) orang yaitu Reni Selvianingati (dari D-
III Sastra Bahasa Inggris menjadi S-1 Administrasi Publik).
Diharapkan peningkatan jenjang pendidikan tersebut
akan mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan
fungsinya di unit Biro PKT.
Indikator kinerja ini baru ditetapkan di tahun 2018
dan belum pernah menjadi indikator kinerja pada tahun
2015-2017 dalam Perjanjian Kinerja Biro Perencanaan,
Keuangan dan Tata Usaha sehingga belum dapat
diperbandingkan.
SASARAN
12
Meningkatkan pengelolaan sarana dan prasarana
penunjang kinerja di Biro PKT
Tabel III.17
Capaian Kinerja Sasaran 12
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019
Target % capaian
2015 2016 2017 Target Realiasi %
21. Persentase
ketersediaan sarana
dan prasarana
berdasarkan Rencana
Kebutuhan BMN
% - - - 100 100 100% 100 100%
22. Persentase
pemanfaatan BMN
% - - - 100 100 100% 100 100%
Rata-rata capaian Sasaran 12 100%
*) Batas toleransi capaian kinerja untuk perhitungan rata-rata capaian Sasaran maksimal 100%
Jumlah ASN yang
menempuh
pendidikan lanjutan
Target : 1 orang
Realisasi : 1 orang
Capaian : 100%
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 44
Indikator kinerja untuk mengukur meningkatkan pengelolaan sarana dan
prasarana penunjang kinerja di Biro PKT terdapat 2 (dua) indikator kinerja yaitu 1)
persentase ketersediaan sarana dan prasarana berdasarkan Rencana Kebutuhan
BMN dan 2) persentase pemanfaatan BMN. Rata-rata capaian kinerja indikator
kinerja dalam sasaran 12 adalah sebesar 100%. Berikut disampaikan rincian capaian
indikator kinerja sasaran 12.
21. Persentase ketersediaan sarana dan prasarana berdasarkan Rencana Kebutuhan
BMN
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Biro PKT, sangat diperlukan dukungan
sarana dan prasarana berupa fasilitasi perkantoran/peralatan perkantoran dalam
kualitas dan kuantitas yang baik. Pelaksanaan kegiatan penyediaan sarana dan
prasarana dilakukan dengan melaksanakan
pengadaan yang menerapkan prinsip efisien, efektif,
transparan, terbuka dan akuntabel sesuai dengan
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Ketersediaan sarana prasana kebutuhan Barang
Milik Negara (BMN) di Unit Kerja terutama di Biro PKT
sudah dilakukan sesuai dengan rencana kebutuhan
yang tertuang dalam RKAKL tahun 2018. Capaian
indikator kinerja ketersediaan sarana dan prasarana
berdasarkan rencana kebutuhan BMN pada tahun 2018 telah mencapai target yaitu
sebesar 100%.
22. Persentase pemanfaatan BMN
Barang Milik Negara (BMN) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
Keuangan Negara sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara. Untuk mengetahui
jumlah pemanfaatan BMN yang telah dimanfaatan
oleh unit kerja dalam hal ini Biro PKT, dilakukan
Inventarisasi BMN oleh Biro Perencanaan, Keuangan
dan Tata Usaha berdasarkan data riil yang ada di
lapangan dengan data yang ada di SIMAK BMN.
Berdasarkan data tersebut, seluruh BMN telah
didistribusikan dan dimanfaatkan oleh Biro PKT dalam
rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya.
Jika dalam proses inventarisasi terdapat BMN yang
Persentase
ketersediaan sarana
dan prasarana
berdasarkan Rencana
Kebutuhan BMN
Target : 100%
Realisasi : 100%
Capaian : 100%
Persentase
pemanfaatan BMN
Target : 100%
Realisasi : 100%
Capaian : 100%
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 45
kondisi secara fisik tidak dapat digunakan karena rusak dan tidak ekonomis apabila
diperbaiki dan juga telah melampaui batas waktu kegunaannya/kadaluarsa dapat
dilakukan penghapusan. Capaian indikator kinerja pemanfaatan BMN pada tahun
2018 telah mencapai target yaitu sebesar 100%.
SASARAN
13 Meningkatkan kinerja pengelolaan anggaran di Biro PKT
Tabel III.18
Capaian Kinerja Sasaran 13
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2018 Rencana s.d 2019
Target % capaian 2015 2016 2017 Target Realiasi %
23. Persentase realisasi
anggaran
% 95,87 97,02 92,02 >95 93,26 98,17% >95 98,17%
Rata-rata capaian Sasaran 13 98,17%
*) Batas toleransi capaian kinerja untuk perhitungan rata-rata capaian Sasaran maksimal 100%
Indikator kinerja untuk mengukur meningkatkan kinerja pengelolaan anggaran
di Biro PKT yaitu persentase realisasi anggaran. Capaian kinerja pada indikator kinerja
dalam sasaran 13 adalah sebesar 98,17%. Berikut disampaikan rincian capaian
indikator kinerja sasaran 13.
23. Persentase realisasi anggaran
Pada tahun 2018 Biro PKT mendapatkan pagu anggaran sebesar
Rp.74.057.326.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.69.068.183.761,- atau
sebesar 93,26%. Tidak tercapainya penyerapan anggaran Biro PKT tahun 2017 sesuai
target dikarenakan anggaran tunjangan kinerja tidak terserap (pegawai BSN yang
sedang tugas belajar dan jabatan kosong dikarenakan pejabat pensiun).
Dalam hal ini terjadi kenaikan persentase realisasi anggaran jika dibandingkan
dengan tahun 2017 dengan persentase realisasi anggaran BSN sebesar
Rp.74.049.138.614,- atau 92,23% dari total pagu anggaran sebesar Rp.80.291.455.000,-.
Tabel III.19
Perbandingan pagu dan realisasi anggaran Biro PKT TA. 2017 dan 2018
Uraian 2018 (dalam ribu Rp)
% 2017 (dalam ribu Rp)
% Pagu Realisasi Pagu Realisasi
Bag Perencanaan & Program 2.279.411 2.205.525 96,76 4.200.005 4.173.330 99,36
Bag Keuangan 2.054.390 2.047.700 99,67 2.505.848 2.496.383 99,62
Bag Tata Usaha 69.723.525 64.814.959 92,96 73.585.602 67.216.714 91,34
Jumlah 74.057.326 69.068.184 93,26 80.291.455 73.886.427 92,02
2018| Laporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 46
III.2 REALISASI ANGGARAN
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya, pada tahun
2018, Biro PKT didukung oleh anggaran yang bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Tahun 2018. Berdasarkan DIPA Nomor SP DIPA-084.01.1.613104/2018
tanggal 5 Desember 2017, pagu anggaran Biro PKT setelah beberapa kali mengalami
perubahan adalah sebesar Rp.74.057.326.000,-.
Realisasi anggaran Biro PKT Tahun 2018 adalah sebesar Rp.69.068.183.761,-
atau 93,26%. Tidak tercapainya penyerapan anggaran Biro PKT tahun 2018 sesuai
target dikarenakan anggaran tunjangan kinerja tidak terserap (pegawai BSN yang
sedang tugas belajar dan jabatan kosong dikarenakan pejabat pensiun).
Pagu dan realisasi anggaran Biro PKT TA 2018 dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel III.20
Realisasi Anggaran Biro PKT TA. 2018
No Uraian 2018 (dalam rupiah)
% Pagu Realisasi
1 Bagian Perencanaan dan Program 2.279.411.000 2.205.525.449 96,76%
2 Bagian Keuangan 2.054.390.000 2.047.699.543 99,67%
3 Bagian Tata Usaha 69.723.525.000 64.814.958.769 92,96%
Jumlah 74.057.326.000 69.068.183.761 93,26%
2017| Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 47
L
BAB IV PENUTUP
aporan Kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha (Biro PKT)
Tahun 2018 menyajikan pertanggungjawaban dan pencapaian
kinerja Biro PKT Tahun 2018 dalam mendukung pencapaian visi, misi,
tujuan dan sasaran Biro PKT.
Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja kegiatan Biro PKT Tahun
2018, sebagian besar kinerja kegiatan telah terlaksana sesuai perjanjian kinerja
dan indikator kinerja. Terlaksananya seluruh kegiatan di Biro PKT sangat
mendukung pelaksanaan kegiatan teknis lingkup Badan Standardisasi Nasional,
sesuai tugas dan fungsi Biro PKT sebagai fasilitasi dan koordinasi lingkup Badan
Standardisasi Nasional.
Walaupun demikian, masih ditemukan berbagai kelemahan dan
sebagian kegiatan yang belum memenuhi target. Hal ini akan dijadikan input
untuk perbaikan kegiatan Biro PKT di tahun-tahun berikutnya.
Kiranya Laporan Kinerja Biro PKT Tahun 2018 ini dapat memenuhi
kewajiban akuntabilitas dan sekaligus menjadi sumber informasi dalam
pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja BSN, khususnya lingkup
Sekretariat Utama di masa mendatang.
2017| Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 48
LAMPIRAN
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha
2017| Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 49
2017| Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 50
2017| Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha 51
Top Related