Download - Kasus 4 (Psikosis Akut)

Transcript

I. Identitas PasienNama: Tn. RUsia: 20 tahunJenis Kelamin: Laki-lakiAgama: IslamPendidikan: SMKPekerjaan: Tidak BekerjaAlamat: Jakarta

II. Riwayat PsikiatriAnamnesis pasien dilakukan secara autoanamnesis dan aloanamnesis pada 18 Agustus 2014 di Poliklinik Psikiatri RS Persahabatan

A. Keluhan UtamaPasien datang ke poliklinik Psikiatri RS Persahabatan untuk kontrol.

B. Riwayat Gangguan SekarangPasien datang ke poliklinik Psikiatri RS Persahabatan bersama pamannya untuk kontrol setelah 2 minggu yang lalu pasien datang berobat untuk pertama kalinya.Menurut paman pasien, saat ini pasien masih terlihat sering diam dan bingung. Keluhan tersebut sudah muncul sejak 3 minggu terakhir. Awalnya setelah pulang dari tempat kerjanya pasien sudah terlihat sering diam, bingung, dan sering menangis. Sejak saat itu pasien juga sering menyendiri dan pandangannya terlihat kosong. Sebelumnya pasien pernah bekerja di perusahaan superindo perumnas sebagai office boy. Pasien bekerja ditempat tersebut selama 1 tahun. Namun setelah pasien mengalami keluhan ini, pasien saat ini sudah tidak lagi bekerja. Pasien mengatakan ia bingung dan tidak tau tentang permasalahan yang dihadapinya saat ini. Ia mengatakan saat di tempat kerja ia tidak pernah memiliki masalah dengan teman sekantornya. Namun, pasien mengatakan ia pernah memiliki masalah dengan atasannya, tetapi pasien tidak menceritakannya lebih lanjut mengenai masalahnya. Pasien cukup menikmati perkerjaan tersebut, namun menurut pasien gaji yang didapatkan memang tidak terlalu banyak.Pasien juga memiliki hubungan yang baik dengan temen-temannya di rumah. Menurut paman pasien banyak teman-teman pasien yang sering datang ke rumah pasien untuk kumpul-kumpul dan ngobrol bersama. Namun, saat ini setelah pasien sakit seperti ini, teman-teman pasien menjadi jarang datang ke rumah pasien. Pasien mengatakan perasaan pasien menjadi sedih jika teman-temannya tidak datang ke rumahnya. Ketika berkumpul dengan teman-temannya pasien mengatakan pasien lebih senang diam dan mendengarkan cerita teman-temannya dibandingkan ikut mengobrol dengan teman-temannya. Menurut pamannya, pasien memang tergolong anak yang pendiam dan pemalu. Jika sedang berkumpul dengan teman-temannya, paman pasien mengatakan sering membatasi jumlah teman yang dapat berkunjung karena kalau terlalu ramai akan mengganggu.Hubungan pasien dengan keluarganya juga baik. Namun karena sifat pasien yang pendiam dan pemalu, pasien tidak pernah bercerita tentang masalahnya dengan pamannya, ibunya, dan bibinya. Pasien mengatakan saat ini pasien juga memiliki kekasih. Sampai saat ini hubungan pasien dengan kekasihnya juga baik. Pacar pasien saat ini masih sekolah kelas 2 di SMK. Menurut paman pasien pacar pasien juga suka datang ke rumah pasien, namun akhir-akhir ini pacarnya lebih jarang bertemu dengan pacarnya, karena mungkin ada sedikit masalah dengan pacarnya yang tidak dapat diceritakan oleh pasien. Keluarga pasien tidak pernah melarang pasien berpacaran, namun paman pasien sering kali mengingatkan jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan terjadi selama berpacaran. Pasien mengatakan pernah mendengar suara-suara, namun suaranya yang terdengar banyak, sehingga tidak jelas terdengar. Pasien juga pernah melihat adanya bayanan-banyangan. Pasien tidak pernah mersakan ada yang jalan ditubuhnya, tidak pernah mencium bebauan, dan tidak pernah merasakan sesuatu pada lidahnya.Pasien mengatakan saat ini ia merasa seperti ada yang mengikuti kemanapun ia pergi. Saat menonton televisi pasien tidak pernah merasa tersindir dengan acara di televisi. Saat sedang berkaca pasien pernah merasa asing terhadap dirinya sendiri. Selain itu, menurut paman pasien, pasien juga pernah merasa kalau rumah pasien seperti telihat aneh dan berbeda.Saat ini selain berobat di RS Persahabatan, pasien juga menjalani pengobatan alternatif di Bekasi, namun pengobatan alternatif tersebut baru di jalaninya sekitar 3 hari terakhir. Pasien merasa cocok dengan obat yang diberikan dari RS persahabatan. Setiap hari pasien selalu meminum obat, namun paman pasien mengatakan, untuk meminum obat, pasien harus selalu diingatkan.Pasien adalah anak tunggal. Saat ini pasien tinggal bersama paman, bibi, ibu, dan sepupunya. Ayah pasien sudah meninggal sejak pasien kecil. Sehingga dari kecil hingga dewasa pasien diasuh dan dibersarkan bersama pamannya.Pendidikan terakhir pasien adalah SMK. Sewaktu sekolah dari SD hingga SMK adalah baik, namun saat di kelas 4 SD pasien pernah tidak naik kelas. Saat sekolah hubungan pasien dengan teman-teman pasien juga baik, pasien mudah bergaul dan memiliki banyak teman.Sewaktu hamil dan melahirkan tidak terdapat kelainan. Perkembangan dan pertumbuhan pasien dari masa kanak-kanak juga normal. Pasien juga tidak memiliki riwayat trauma kepala.Pendapatan ekonomi untuk keperluan sehari-hari pasien dan keluarganya dikatakan cukup namun pas-pasan. Pendapatan bersumber dari pamannya yang bekerja di bengkel dan berasal dari ibunya yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Saat ini pasien tidak memiliki pendapatan karena tidak bekerja. Namun sewaktu bekerja, pasien sering memanfaatkan gajinya untuk membeli handphone, dan bermain bersama teman-temannya, sementara jika terdapat sisa uang tersebut pasien tabung.Saat ini pekerjaan sehari-hari pasien hanya berdiam diri di rumah dan terkadang menonton televisi, serta bermain dengan temannya jika ada temannya yang bermain ke rumahnya. Hobi pasien adalah kumpull-kumpul bersama teman-temannya.Pasien tidak pernah mengikuti kegiatan pengajian atau kegiatan sosialisasi di lingkungan rumahnya. Hubungan pasien dengan tetangganya baik. Beberapa teman dilingkungannya sering datang ke rumah pasien. Saat ini terdapat 3 harapan yang ingin dicapai oleh pasien, yaitu pasien ingin bekerja, membahagiakan orang tuanya, dan ingin menikah. Dalam keluarga tidak ada yang pernah mengalami keluhan yang sama dengan pasien. Pasien pernah merokok, namun saat ini sudah berhenti, sejak kurang lebih 3 minngu yang lalu karena dilarang oleh pamannya. Pasien tidak memiliki riwayat penggunaan zat psikoaktif, namun menurut pamannya ia sering minum lakohol bersama teman-temannya bilasedang berkumpul. Riwayat sering meminum alkohol ini sudah terjadi sejak pasien masih sekolah SMK, namun kurang lebih 1 bulan terakhir pasien sudah tidak minum lagi karena dilarang oleh pamannya.Pada saat anamnesa dapat terlihat kemampuan pengetahuan, intelegensi, dan orientasi pasien baik. Pasien dapat menjawab 100-7 = 93, namun tidak dapat menjawab 93-7. Pasien juga dapat menjawab dengan baik orientasi waktu, tempat, orang, dan situasi. Daya ingat jangka pendek pasien baik karena pasien dapat mengingat dengan baik bahwa ia datang ke RS menggunakan kendaraan umum, daya ingat segera pasien juga baik, karena pasien dapat mengulang 5 kata nama buah, yaitu semangka, melon, jeruk, anggur, apel, serta daya ingat jangka panjang pasien baik, karena pasien dapat mengingat dimana ia sekolah waktu SMK. Daya abstraksi pasien juga baik, dimana pasien dapat menyebutkan persamaan dan perbedaan jeruk dan bola, yaitu persamaannya adalaha sama-sama bulat, sementara perbedaannya adalah yang satu dapat dimana, sementara yang satu tidak dapat dimakan. Tingkat pengetahuan pasien juga baik, dimana pasien mengetahui nama presiden yang sedang menjabat saat ini. Serta daya nilai pasien baik, dimana saat dianalogikan ada seorang nenek yang sedang berdiri di pinggir jalan dan ingin menyebrang, yang pasien ingin lakukan saat it adalah pasien ingin membantu nenek tersebut.

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya.1. Riwayat Gangguan PsikiatriSebelumnya pasien belum pernah mengalami keluhan yang sama.2. Riwayat Gangguan MedikTidak terdapat riwayat gangguan medik3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif / AlkoholTidak memiliki riwayat penggunaan zat psikoaktif, namun pernah mengonsumsi alkohol sejak SMK hingga kurang lebih 1 bulan yang lalu.

D. Riwayat Kehidupan Pribadi1. Riwayat prenatalSelama kehamilan dan persalinan pasien seluruhnya berjalan normal dan tidak ditemukan adanya penyulit.2. Riwayat masa kanak-kanak dan remajapasien tumbuh dan berkembang sesuai usianya, tidak ada gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan. Pasien juga dapat bersosialisasi baik dengan teman-temannya.3. Riwayat masa akhir anak-anakPasien tumbuh dengan baik dan tidak terdapat masalah dalam kehidupan sosial.4. Riwayat pendidikanPasien adalah lulusan SMK jurusan akutansi. Selama sekolah dari SD sampai tamat SMK pasien menyelesaikan sekolahnya dengan baik, namun saat kelas 4 SD pasien sempat tidak naik kelas, selama sekolah pasien juga termasuk murid yang mudah bergaul, dan memiliki banyak teman di sekolahnya.5. Riwayat pekerjaanSebelumnya pasien pernah bekerja sebagai office boy di Superindo selama 1 tahun, namun setelah keluhan ini muncul, pasien sudah tidak bekerja lagi. Pekerjaanya saat ini hanya berdiam diri di rumah atau terkadang menonton televisi.6. Hubungan dengan keluargaPasien adalah anak satu-satunya. Saat ini ia tinggal bersama ibu, paman, bibi, dan sepupunya. Hubungan pasien dengan keluarganya baik.

E. Riwayat KeluargaTidak terdapat anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit jiwa yang sama dengan pasien.

F. Riwayat Situasi Sosial Sekarang Saat ini pasien tinggal di rumah pamannyaa bersama ibu, paman, bibi, dan sepupunya. Pasien adalah anak satu-satunya. Ayahnya telah meninggal, ketika pasien masih kecil. Pasien adalah lulusan SMK, yang pernah bekerja sebagai office boy di Superindo selama 1 tahun, namun saat ini pasien sudah tidak bekerja semenjak keluhan ini muncul. Sehari-hari kebutuhan ekonomi pasien dikatakan cukup, namun pas-pasan. Pasien memenuhi kebutuhan sehari-hari berasal dari gaji pamannya yang membuka bengkel dan gaji ibunya sebagai pembantu rumah tangga. Biaya pengobatan pasien diperoleh dari asuransi kesehatan BPJS.

G. Persepsi (tanggapan) pasien tentang dirinya dan kehidupannya1. Pasien ingin bekerja2. Ingin membanggakan orang tua3. Ingin menikah

III. STATUS MENTALA. DESKRIPSI UMUM1. Penampilan Pasien laki-laki usia 20 tahun, tampak sesuai dengan usia, berpakaian rapi, ramah, ekspresi tenang, perawatan diri baik, proporsi tubuh normal, warna kulit sawo matang.2. Kesadaran Kesadaran umum:Compos mentis Kontak psikis:Dapat dilakukan, cukup wajar 3. Perilaku dan aktivitas psikomotor Cara berjalan:Baik Aktifitas psikomotor:Pasien kooperatif, tenang, kontak mata baik, tidak ada gerakan involunter dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik.4. Pembicaraan Kuantitas:Baik, pasien kurang dapat menjawab pertanyaan dokter dengan baik, karena lebih banyak diam. Kualitas:Bicara spontan, volume bicara kecil, artikulasi jelas, pembicaraan dapat dimengerti. 5. Sikap Terhadap PemeriksaPasien kooperatif

B. KEADAAN AFEKTIF1. Afek (Mood): Biasa-biasa saja 2. Ekspresi (Afektif): Luas3. Keserasian: Mood dan afektif sesuai4. Empati : Pemeriksa tidak dapat merasakan perasaan pasien C. FUNGSI INTELEKTUAL/KOGNITIF1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum, dan kecerdasan Taraf pendidikanPasien adalah lulusan SMK jurusaan akutansi. Pendidikan dari SD sampai SMK baik, namun pada saat kelas 4 SD pasien sempat tidak naik kelas. Pengetahuan umumBaik, karena pasien dapat menjawab dengan tepat ketika ditanya tentang presiden RI yang sedang menjabat saat ini.2. Daya konsentrasiBaik, pasien dapat mengikuti wawancara dengan baik dari awal sampai dengan selesai. Pasien juga mampu menjawab dengan benar pertanyaan 100-7 = 933. Orientasi Waktu:Baik, pasien mengetahui waktu saat berobat siang hari. Tempat:Baik, pasien mengetahui dia sedang berada di poliklinik psikiatri RS. Persahabatan Orang:Baik, pasien mengetahui pemeriksa adalah dokter, dan disampingnya adalah ibunya Situasi:Baik, pasien mengetahui bahwa dia sedang berobat4. Daya ingat Daya ingat jangka panjangBaik, pasien masih dapat mengingat dengan baik nama sekolahnya waktu di SMK Daya ingat jangka pendekBaik, pasien masih dapat mengingat kendaraan yang digunakannya untuk datang ke rumah sakit. Daya ingat segeraBaik, karena pasien dapat mengulang dengan baik 5 nama buah yang disebutkan. Akibat hendaya daya ingat pasienTidak terdapat hendaya daya ingat pada pasien ini.5. Pikiran abstrakBaik, masih dapat menjawab persamaan dan perbedaan jeruk dan bola.6. Bakat kreatifTidak ditanyakan7. Kemampuan menolong diri sendiriBaik, pasien dapat mengusrus dirinya sendiri, seperti mandi, makan, dan lain-lain.D. GANGGUAN PERSEPSI1. Halusinasi dan ilusi Halusinasi:Halusinasi auditorikHalusinasi visual Ilusi:Tidak ada ilusi pada pasien2. Depersonalisasi dan derealisasiDepersonalisasi:Terdapat depersonalisasi pada pasien.Derealisasi:Terdapat derealisasi pada pasien.

E. PROSES PIKIR1. Arus Pikir Produktivitas:Baik, pasien dapat menjawab spontan bila diajukan pertanyaan Kontinuitas:Koheren Hendaya:Tidak terdapat hendaya berbahasa.2. Isi Pikiran Preokupasi:Tidak ada preokupasi. Gangguan pikiranTerdapat Waham:Waham berupa waham kejar.

F. PENGENDALIAN IMPULSPengendalian impuls pasien saat wawancara baik.

G. DAYA NILAI1. Norma Sosial:Pasien bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya dengan baik.2. Uji Daya Nilai:Baik, karena ketika diberi suatu permasalahan, yaitu jika suatu saat pasien melihat seorang nenek berdiri di pinggir jalan ingin menyebrang maka hal apa yang dilakukan oleh pasien dan pasien menjawab dengan membantu nenek tersebut menyebrang jalan.3. Penilaian realitas:Terdapat gangguan dalam menilai realita, karena pasien memiliki halusinasi dan waham.

H. TILIKAN/INSIGHTTilikan derajat 4 (pasien menyadari bahwa dirinya sakit namun tidak tahu apa penyebabnya)

I. TARAF DAPAT DIPERCAYAPemeriksa memperoleh kesan secara menyeluruh bahwa jawaban pasien dapat dipercaya, karena pasien konsisten terhadap setiap pertanyaan.

J. PERSEPSI PEMERIKSA TERHADAP PASIENPasien seorang laki-laki berusia 20 tahun, sejak 3 minggu yang lalu mengalami keluhan sering diam, terlihat bingung, dan sering menangis. Saat ini pasien masih terlihat sering diam dan bingung. Halusinasi auditori, visual, dan waham kejar pernah muncul pada pasien. fungsi kognitif dan orientasi pasien baik. Saat ini pasien tidak bekerja, sehari-hari pekerjaanya hanya berdiam diri di rumah, terkadang menonton televisi, serta bermain dengan temannya jika ada temannya yang bermain ke rumahnya. Pasien tinggal bersama paman, bibi, ibu, dan sepupunya. Biaya kehidupan sehari-hari pasien dan keluarganya cukup, namun pas-pasan. Pendapatan bersumber dari pamannya yang bekerja di bengkel dan berasal dari ibunya yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Saat ini pasien tidak memiliki pendapatan karena tidak bekerja. Namun biaya pengobatan pasien menggunakan BPJS.

IV. PEMERIKSAAN FISIKa. Status Generalis1. Keadaan umum: Baik2. Tanda vital- Tekanan darah: 110/70 mmHg- Frekuensi nadi:72x /menit- Frekuensi napas: 17 x / menit- Suhu: Afebris3. Bentuk badan: Kesan dalam batas normal4. Sistem kardiovaskular: Tidak ada kelainan5. Sistem muskuloskeletasl: Tidak ada kelainan6. Sistem gastrointestinal: Tidak ada kelainan7. Sistem urogenital: Tidak ada kelainan8. Gangguan khusus: Tidak ada kelainan

b. Status Neurologis1. Saraf Kranial: Kesan dalam batas normal2. Saraf motorik : Kesan dalam batas normal3. Sensibilitas: Kesan dalam batas normal4. Susunan saraf vegetatif: Tidak ada kelainan5. Fungsi luhur: Tidak ada kelainan6. Gangguan khusus: Tidak ada kelainan

V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA Pasien Laki-laki usia 20 tahun datang untuk kontrol. Pasien saat ini ia masih terlihat sering diam dan bingung Keluhan tersebut awalnya muncul sejak 3 minggu terakahir. Pasien baru 2 kali menjalankan pengobatan di RS persahabatan, selain itu saat ini pasien juga menjalani pengobatan alternatif di Bekasi. Dari status mentalis, pasien mempunyai riwayat halusinasi auditorik yaitu berupa mendengar suara-suara yang terdengar banyak, dan terdapat halusinasi visual yaitu pernah melihat adanya bayangan-banyangan. Serta memiliki waham kejar, dimana ia merasa seperti ada yang mengikutinya hingga saat ini. Pasien merasa cocok dengan obat yang diberikan dimana gejala sudah mulai berkurang Fungsi kognitif, pengetahuan, daya nilai, dan daya ingat pada pasien masih baik. Serta orientasi waktu, tempat, orang dan situasi baik. Di keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien. Pasien tidak pernah mencoba menggunakan zat psikotropika, namun pernah mempunyai riwayat minum alkohol. Pasien lahir secara normal dan tidak terdapat penyulit pada proses persalinan. Masa kanak-kanak, remaja hingga dewasa pasien memiliki kemampuan bersosialisasi dengan baik. Ia merupakan luluan SMK jurusan akutansi. Pendidikan SD sampai SMK pasien baik, namun saat kelas 4 SD pasien sempat tidak naik kelas, dan pasien dapat bergaul dengan teman-teman disekolahnya saat itu dengan baik. Pasien ingin dapat bekerja, membanggakan orang tua, dan ingin menikah. Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus Keadaan umum baik dan tidak ditemukan gangguan medis pada pasien. Saat ini pasien tinggal bersama ibu, paman, bibi, dan sepupunya. Hubungan pasien dengan keluarga baik. Pasien saat ini sudah tidak bekerja, setelah keluhan tersebut muncul. Sehari-hari pekerjaan pasien hanya berdiam diri di rumah, menonton televisi, dan bergaul dengan temannya bila temannya sedang ke rumah pasien. Biaya pemenuhan kebutuhan sehari-hari didapat dari gaji pamannya sebagai tukang bengkel dan dari gaji ibunya sebagai pembantu rumah tangga. Pasien ini didapatkan gejala sedang, diasabilitas sedang.

VI. FORMULASI DIAGNOSTIKBerdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan pada pasien terdapat sekumpulan gejala yang secara klinis ditemukan bermakna yang dapat menimbulkan distress dan disabilitas dalam fungsi sehari-hari, maka pasien dikatakan menderita gangguan jiwa.Diagnosis aksis I Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak didapatkan gangguan fisik yang menyebabkan disfungsi otak, sehingga pasien ini bukan penderita gangguan mental organik (F.0) Berdasarkan hasil anamnesis, pasien tidak memiliki riwayat menggunakan obat psikoaktif (NAPZA), namun beberapa kali pernah minum alkohol, namun tidak menimbulkan intoksikasi, sehingga pasien ini bukan menderita gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif (F.1) Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan dalam menilai realita, yang ditandai dengan adanya halusinasi auditorik dan visual. Serta pada pasien juga menunjukkan adanya waham berupa waham kejar, sehingga pasien ini dikatakan menderita gangguan psikotik (F.2) Gangguan berupa halusinasi & waham ini sudah berlangsung selama kurang lebih 3 minggu, maka gangguan tersebut sudah berlangsung kurang dari 1 bulan, sehingga pasien mengalami gangguan psikotik akut (F.23)

Diagnosis Aksis IITumbuh kembang normal, pasien bisa berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain dan memiliki banyak teman sebagaimana orang normal lainnya maka pada pasien tidak terdapat gangguan kepribadian. Pasien dapat menyelesaikan pendidikan dari SD sampai SMK dengan baik, fungsi kognitif baik maka pada pasien tidak terdapat retardasi mental. Karena pada pasien tidak terdapat gangguan kepribadian dan retardasi mental sehingga aksis II tidak ada diagnosis.Diagnosis Aksis IIIPada pemeriksaan fisik dan pemeriksaan neurologis tidak ditemukan kelainan, maka pada aksis III tidak ada diagnosis.Diagnosis Aksis IVPasien adalah anak satu-satunya. Saat ini pasien tinggal di rumah pamannya bersama paman, ibu, bibi, dan sepupu pasien. Hubungan pasien dengan keluarganya baik. Hubungan pasien dengan teman-temannya juga baik. Namun, saat ini pasien sedang memiliki sedikit masalah dengan pacarnya, sehingga hubungannya saat ini sedikit renggang. Saat ini pasien sudah tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan, semenjak pasien mengalami keluhan ini. Sehari-hari kebutuhan ekonomi pasien dan keluarganya dikatakan cukup namun pas-pasan. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, didapatkan dari penghasilan pamannya sebagai tukang bengkel, dan dari penghasilan ibunya sebagai pembantu rumah tangga. Maka Aksis IV pada pasien ini adalah:1. Masalah belum mendapatkan pekerjaan2. Masalah ekonomi keluarga yang masih kurang3. Masalah lingkungan sosial dengan pacarnyaDiagnosis Aksis VPada pasien didapatkan gejala sedang, dan disabilitas sedang. Maka pada aksis V didapatkan GAF Scale 60-51.VII. EVALUASI MULTIAKSIALAksis I:Psikosis akutAksis II:Tidak ada diagnosisAksis III:Tidak ada diagnosisAksis IV:Masalah belum mendapatkan pekerjaan, masalah ekonomi keluarga yang masih kurang, dan masalah lingkungan sosial dengan pacarnya.Aksis V:GAF scale 60-51.

VIII. DAFTAR PROBLEMOrganobiologik:Tidak adaMasalah psikologis:Halusinasi auditorik, halusinasi visual, serta waham kejar. Masalah psikososial:Saat ini pasien sudah tidak berkerja dan tidak memiliki penghasilan. Sehari-hari kebutuhan ekonomi pasien dan keluarga dirasakan cukup namun pas-pasan. Pasien memenuhi kebutuhan sehari-hari saat ini berasal dari gaji pamannnya sebgai tukang bengkel dan ibunya sebagai pembantu rumah tangga. Keluarga:Pasien memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya.

IX. PROGNOSISPrognosis ke arah baik Keluhan pasien baru berlangsung 3 minggu Banyak dukungan dari keluarga dan teman pasien Pasien patuh minum obat dan rutin kontrol Respon terhadap pengobatan baik Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami sakit serupa dengan pasienPrognosis ke arah buruk Sehari-hari pasien kurang mau melakukan aktifitas di rumah Sifat pasien yang lebih sering diam, pemalu, dan tertutup, sehingga sulit menemukan faktor penyebabnya.Berdasarkan data-data diatas, dapat disimpulkan prognosis pasien adalah:Ad vitam: bonamAd functionam: dubia Ad sanationam: dubia ad bonamX. TERAPIPsikofarmaka :Haloperidol 3 x 11/2 mgTrihexyphenidyl 3 x 2 mgPsikoterapi :Pada pasien Berusaha untuk beradaptasi dan mengabaikan jika ada suara-suara yang timbul atau melihat bayangan-bayangan yang muncul Mencari aktifitas yang bermakna di rumah atau dilingkungan, sambil mencari pekerjaan Minum obat yang rajin & rutin kontrol jika obat habisPada keluarga Mengedukasi keluarga untuk membantu mengingatkan pasien untuk terus meminum obat, rajin kontrol, dan senatiasa memberikan dukungan psikis agar pasien dapat memiliki semangat kembali untuk sembuh, serta membantu untuk memberdayakan pasien dan memberikan beberapa aktifitas di rumah atau dilingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Maslim, Rusdi. Dr. Sp.KJ. Buku Ajar Psikiatri . FK UI. Jakarta. 2003.2. Maslim, Rusdi. Dr. Sp.KJ. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa. Cetakan pertama. PT. Nuh Jaya. Jakarta. 2001.3. Maslim, Rusdi. Dr. Sp.KJ. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi Ketiga. PT. Nuh Jaya. Jakarta. 2007.