BAB I
PENDAHULUAN
Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan
komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena
manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam
mengelola lingkungan sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam dan
lingkungannya sesuai dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan
teknologi yang dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang
sangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup
berpindahpindah
(nomad), kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah
pikirannya yang terus berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya berupa teknologi
yang dapat membuat manusia lupa akan tugasnya dalam mengelola bumi. Sifat dan
perilakunya semakin berubah dari zaman ke zaman. Sekarang ini manusia mulai
bersifat boros, konsumtif dan cenderung merusak lingkungannya.
Lingkungan mempunyai daya dukung dan daya lenting. Daya dukung berarti
kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah makhluk hidup
agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar didalamnya. Daya lenting berarti
kemampuan untuk pulih kembali kepada keadaan setimbang. Kegiatan manusia amat
berpengaruh pada peningkatan atau penurunan daya dukung maupun daya lenting
lingkungan. Manusia dapat meningkatkan daya dukung lingkungan, tetapi karena
keterbatasan kemampuan dan kapasitas lingkungan, tidak mungkin terus ditingkatkan
tanpa batas, sehingga manusia secara sadar ataupun tidak menyebabkan
ketidaksetimbangan atau kerusakan lingkungan.
Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh
pencemaran. Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang
diakibatkan oleh perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan
gunung berapi. Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap dan
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
awan panas dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia. Lahar dan batu-batu
besar dapat merubah bentuk muka bumi. Pencemaran akibat manusia adalah akibat
dari aktivitas yang dilakukannya. Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika dimasuki
atau kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada mahluk
hidup yang ada didalamnya. Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, dan
ada pula yang baru dapat dirasakan oleh keturunan berikutnya. Kerusakan lingkungan
akibat aktivitas manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke
abad.
Populasi manusia yang terus bertambah mengakibatkan kebutuhan manusia
semakin bertambah pula, terutama kebutuhan dasar manusia seperti makanan,
sandang dan perumahan. Bahan-bahan untuk kebutuhan itu semakin banyak yang
diambil dari lingkungan. Disamping itu perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) memacu proses industrialisasi, baik di negara maju ataupun negara
berkembang. Untuk memenuhi kebutahan populasi yang terus meningkatkan, harus
diproduksi bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah yang besar melalui industri. Kian
hari kebutuhan-kebutuhan itu harus dipenuhi. Karena itu mendorong semakin
berkembangnya industri, hal ini akan menimbulkan akibat antara lain:
1. Sumber Daya Alam (SDA) yang diambil dari lingkungan semakin besar, baik
macam maupun jumlahnya.
2. Industri mengeluarkan limbah yang mencemari lingkungan.
Populasi manusia mengeluarkan limbah juga, seperti limbah rumah tangga
yang dapat mencemari lingkungan.
3. Muncul bahan-bahan sintetik yang tidak alami (insektisida, obat-obatan, dan
sebagainya) yang dapat meracuni lingkungan.
Akibat selanjutnya lingkungan semakin rusak dan mengalami pencemaran.
Pencemaran lingkungan terbagi atas tiga jenis, berdasarkan tempat terjadinya, yaitu
pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah. Di Indonesia, kerusakan
lingkungan akibat pencemaran udara, air dan tanah sudah sangat kritis. Khususnya di
daerah Bandung dan sekitarnya, pernah terjadi bencana lingkungan seperti sampah,
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
banjir dan masih banyak lagi.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang jenis-jenis pencemaran dan
penyebabnya serta solusi yang ditawarkan agar kerusakan lingkungan akibat
pencemaran dapat diminimalisisi.
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak,
bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi
agar tetap dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain.
Dalam pengamatan dan pelestarian sumber daya air harus terus diperhatikan segenap
pengguna air termasuk juga oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah. Sehingga pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan dengan
cara yang bijaksana, dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang dan
generasi mendatang.
1.1 LATAR BELAKANG
Penyebab Timbulnya Masalah Airtanah
Pengambilan Airtanah
Pengambilan airtanah terjadi karena adanya pengaruh dari pertumbuhan jumlah
penduduk yang semakin tinggi, hal ini mengakibatkan kebutuhan akan air semakin
besar. Kebutuhan air yang besar mendorong manusia untuk mencari pengganti air
sungai yang merupakan sumber utama air bersih mulai tercemar oleh berbagai macam
limbah. Sebagai pengganti air sungai, penduduk beralih menggunakan airtanah sebagai
air baku untuk kebutuhan hidup. Sebagai imbas dari peralihan penduduk yang
menggunakan air sungai ke airtanah sebagai air bersih, maka muncul banyak sumur-
sumur gali dan dilakukan pemboran sumur untuk kegiatan industri yang memerlukan
banyak air untuk melakukan proses produksi. Kegiatan eksplorasi airtanah yang berle-
bihan ini merupakan sumber utama timbulnya masa-lah airtanah pada daerah urban.
Perkembangan Kawasan Industri
Kawasan industri merupakan kawasan yang paling banyak menggunakan airtanah untuk
melakukan proses produksi. Daerah sekitar kawasan industri ini meupakan kawasan
padat penduduk. Sehingga kebutuhan akan air bersih juga akan berkembang sejalan
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
dengan pertumbuhan penduduk pada daerah tersebut. Ini membuat penduduk sangat
membutuh-kan air bersih, padahal airtanah pada kawasan industri rawan terjadi
pencemaran oleh limbah sisa hasil produksi. Berdasarkan Statistik Lingkungan Hidup
2003 (BPS, 2004 dalam Anonim, 2004b), jumlah industri utama yang menghasilkan
limbah cair cenderung menurun. Beban limbah cair yang dibuang oleh banyak industri
tersebut tidak dapat diprediksi karena tidak terdapat data kapasitas produksi. Air limbah
yang dihasilkan oleh pusat-pusat industri dalam jumlah besar biasanya dibuang pada
permu-kaan dalam bentuk padat atau berupa endapan lumpur. Usaha penanganan
limbah industri biasanya dilakukan dengan pembuangan ke tempat tertentu di dalam
tanah atau injeksi ke dalam akuifer air asin. Cara yang umum dilakukan adalah sanitary
landfill yaitu suatu metode untuk menempatkan limbah di atas permukaan tanah tanpa
menciptakan gangguan atau bahaya pada keselamatan dan kesehatan masya-rakat
dengan penggunaan prinsip keteknikan untuk membatasi limbah sampai daerah yang
paling sempit, untuk mengurangi limbah menjadi volume yang terkecil dan menutupnya
dengan suatu lapisan tanah yang pada akhirnya dapat dioperasikan setiap hari atau
setiap saat jika dibutuhkan
Pemanfaatan Airtanah Yang Berlebih
Rob (air pasang)
Naiknya permukaan air laut di dunia, dapat diindikasikan sebagai bertambahnya volume
air laut akibat pencairan es di kutub yang mengakibatkan peningkatan volume air di
dunia. Fenomena ini dapat diamati dengan penambahan tinggi muka air laut di kawasan
pantai. Namun demikian, naiknya air laut di kawasan pantai dapat pula diakibatkan oleh
adanya penurunan tanah pada satu bagian kawasan dan mengakibatkan pengaliran air ke
bagian yang letak-nya lebih rendah. Penurunan atau (Land Subsidence) ini terjadi
karena pembangunan yang kurang memperhatikan aspek lingkungan. Hal ini dapat
terjadi karena adanya pengambilan airtanah pada daerah sekitar kawasan pantai yang
berlebihan tanpa melihat aspek lingkungan yang lain. Pengambilan airtanah ini
menyebabkan turunnya muka tanah dan saat air pasang, air akan masuk ke daerah yang
mengalami penurunan tersebut. Peristiwa air pasang ini juga terjadi di daerah Semarang,
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
Stasiun Kereta Api Tawang yang dibangun 1864 tertera elevasi muka tanah 2 meter di
atas muka air laut, gambar berikut merupakan dampak pengambilan airtanah secara
berlebihan berupa banjir rob (Suripin, 2004).
Seperti umumnya terdapat di kota – kota pantai di Indonesia, pesisir pantai Semarang
memiliki keka-yaan sumber daya alam, menjadi pusat aktivitas pengembangan kegiatan,
baik kegiatan perikanan, pertanian, industri, transportasi (pelabuhan, pelaya-ran, kereta
api, transportasi darat, dan transportasi udara), pariwisata maupun permukiman. Efek
dari tuntutan perkembangan yang tidak memperhatikan human ecology dan etika
terhadap lingkungan, secara bertahap akan memberi dampak negatif bagi kota itu
sendiri. Hal ini mulai dirasakan saat ini, yaitu dengan makin bertambah besarnya
amblesan tanah pada beberapa kawasan di Semarang yang mengakibatkan genangan air
di kawasan tersebut.
Amblesan
Salah satu akibat dari eksploitasi airtanah secara besar-besaran adalah penurunan muka
airtanah. Amblesan tanah (Land Subsidence) tersebut meru-pakan fenomena alami
karena adanya konsolidasi tanah atau penurunan permukaan tanah akibat pematangan
lapisan tanah yang umurnya masih muda. Namun, amblesan itu dipercepat oleh adanya
pengambilan air bawah tanah (ABT) yang juga menyebabkan intrusi air laut,
pengerukan pelabuhan dan reklamasi pantai, serta akibat pembebanan tanah oleh
bangunan-bangunan yang ada di atasnya. Pada tahun 2004 penurunan muka airtanah di
daerah Kapuk, DKI Jakarta, telah mencapai 60 m dan di Rancaekek, Kabupaten
Bandung, 70 m di bawah permukaan tanah. Penurunan permukaan airtanah akan
menyebabkan tekanan dari airtanah berkurang sehingga terjadi pemampatan lapisan
batuan di atasnya. Dampak penurunan tanah akan lebih terlihat pada daerah yang
memiliki beban berat di permu-kaannya
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
. Kependudukan
Sejalan dengan laju pertumbuhan dan pertambahan penduduk, kebutuhan dengan air
akan semakin mening-kat. Untuk ngimbangi angka pertumbuhan penduduk dan
kebutuhan akan air bersih yang terus meningkat, maka harus segera mencari jalan kelur
untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut. Airtanah yang merupakan sumber utama
air bersih penduduk lambat laun mulai tercemar oleh limbah-limbah berbahaya bagi
kesehatan. Airtanah yang ideal adalah airtanah mengisi air sungai (efluent) kini menjadi
airtanah diisi oleh air sungai (influent) yang cende-rung rawan terhadap pencemaran.
Aliran airtanah yang influent ini terjadi karena pengambilan airtanah yang berlebihan
untuk memenuhi kebutuhan pada daerah aliran sungai. Pengambilan airtanah yang
berlebihan dapat mengakibatkan turunnya muka airtanah yang melebihi muka air
sungai, sehingga polutan yang berasal dari sungai dengan mudah masuk kedalam
airtanah. Polutan yang mencemari airtanah dapat mengganggu kesehatan bagi yang
mengkonsumsinya
1.2 . TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan darri dilakukannya penelitian ini yaitu :
a. Adanya masalah dalam pengeboran air tanah di lingkungan rumah saya
b. Maraknya penurunan tanah setiap tahunnya, seperti yang terjadi di R.E
Martadinata
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
c. Sulitnya mendapatkan air jernih dan bersih di kawasan perkotaan
d. Menurunnya kualitas air tanah dan mulai beralih ke PAM
1.3. MANFAAT PENELITIAN
Meningkatkan keilmuan peneliti dalam bidang analisis kualitas air tanah.
Memberikan data mengenai kualitas air tanah pada daerah penelitian.
Dapat mengetahui permasalahan yang terjadi terhadap kualitas air tanah di
daerah penelitian.
Dapat mengetahui adanya hubungan antara kepadatan penduduk di daerah
sekitar rumah saya dengan keadaan dan kualitas air tanah.
1.4. TEMPAT PENELITIAN
Penelitian saya lakukan di sekitar pemukiman penduduk yang padat
penduduknya. Karena di tempat tersebut sering terjadi masalah, terutama
masalah air yang menjadi sumber kehidupan bagi penduduk disekitar wilayah
peneltian.
BAB 2
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
DASAR TEORI
Air merupakan sumberdaya alam yang terbatas me-nurut waktu dan tempat. Pengolahan
dan pelesta-riannya merupakan hal yang mutlak perlu dilakukan. Airtanah adalah salah
satu sumber air yang karena kualitas dan kuantitasnya cukup potensial untuk
dikembangkan guna memenuhi kebutuhan dasar mahluk hidup.
Airtanah merupakan salah satu komponen dalam peredaran air di bumi yang dikenal
sebagai siklus hidrologi. Dengan demikian airtanah adalah salah satu sumberdaya alam
yang dapat diperbaharui, tetapi hal ini tidak berarti sumberdaya ini dapat dieks-ploitasi
tanpa batas.
Eksploitasi airtanah yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan dampak negatif
terhadap keseimbangan alam itu sendiri. Pengem-bangan sumber airtanah harus
berdasar pada konsep pengawetan, yaitu memanfaatkan airtanah secara optimal,
mencegah pemborosan dengan menjaga skala prioritas pemakaian dan menjaga
kelestarian alam. Air merupakan komponen yang sangat penting bagi kehidupan di
muka bumi. Sirkulasi suplai air di bumi juga disebut siklus hidrologi. Siklus ini berawal
dari sistem energi matahari yang merupakan energi yang berperan cukup penting bagi
siklus hidrologi memancarkan energinya sehingga air yang berasal dari danau, rawa,
sungai maupun dari laut secara tetap mengalami evaporasi menjadi uap air yang naik ke
atmosfer. Angin akan mengangkut uap air pada jarak yang sangat jauh dan akan
berkumpul membentuk awan, setelah mengalami jenuh akan berubah menjadi butiran-
butiran air. Butiran air yang jatuh ke permukaan bumi juga disebut dengan hujan.
Turunnya hujan ke bumi ini mengakhiri siklus hidrologi dan akan dimulai dengan siklus
yang baru.
Sifat Batuan Terhadap Airtanah
Berdasarkan perlakukan batuan terhadap airtanah, maka batuan (sebagai media air)
dapat dibedakan menjadi empat (Hendrayana, H, 1994). yaitu :
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
1. Akuifer yaitu batuan yang mempunyai susunan sedemikian rupa sehingga dapat
menyimpan dan mengalirkan air dalam jumlah yang berarti dibawah kondisi
lapangan. Dengan demikian batuan ini berfungsi sebagai lapisan pembawa air yang
bersifat permeabel. Contoh : pasir, batupasir, kerikil, batugamping dan lava yang
berlubang-lubang.
2. Akuitar yaitu suatu tubuh batuan yang mem-punyai susunan sedemikian rupa,
sehingga dapat menyimpan air, tetapi hanya dapat me-ngalirkan dalam jumlah yang
terbatas. Dengan demikian batuan ini bersifat semi permeabel. Contoh :
pasirlempungan, lempungpasiran.
3. Akuiklud yaitu suatu tubuh batuan yang mempunyai susunan sedemikian rupa,
sehingga dapat menyimpan air, tetapi tidak dapat mengalirkan air dalam jumlah
yang berarti. Dengan demikian batuan ini bersifat kebal air. Contoh : lempung,
lanau, tuf halus, serpih.
4. Akuifug yaitu suatu tubuh batuan yang tidak dapat menyimpan dan mengalirkan air.
Dengan demikian batuan ini bersifat kebal air. Contoh: batuan beku yang kompak
dan padat.
Beberapa kalangan membuat sedikit perbedaan antara seorang ahli hidrogeologi atau
ahli rekayasa yang mengabdikan dirinya dalam geologi (geohidrologi), dan ahli geologi
yang mengabdikan dirinya pada hidrologi (hidrogeologi). Berikut ini macam-macam
kondisi suatu daerah berdasarkan tingkat pertum-buhan penduduk.
Pencemaran Airtanah
Pencemaran airtanah tidak lepas dari kualitas airtanah yang semakin lama semakin
tercemar oleh berbagai polutan akibat pertumbuhan jumlah penduduk. Pengertian
tentang kualitas air (baku mutu air) sangatlah penting, karena merupakan dasar dan
pedoman untuk mencapai tujuan pengelolaan air sesuai dengan peruntukannya. Untuk
itu, perlu suatu baku mutu air yakni keadaan ideal yang ingin dicapai, yaitu keadaan
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
minimum yang harus dicapai serta keadaan maksimum yang boleh ditoleransi sesuai
dengan peruntukannya.
Sehingga baku mutu air dapat diartikan sebagai batas atau kadar makhuk hidup, zat
energi, atau komponen lain yang ada dan harus ada dan atau unsur pencemar yang
ditenggang adanya dalam air pada sumber air tertentu sesuai dengan peruntukannnya
(Suratmo, 1995 dalam Putranto, T. T., 2000). Kualitas air adalah sifat air dan kandugan
makhluk hidup, zat, atau energi atau komponen lain dalam air. Kualitas air dinyatakan
sebagai parameter kualitas air, misalnya pH, warna temperatur, hantaran listrik,
konsentrasi zat kimia, konsentrasi bakteri, dan sebagainya.
Pencemaran airtanah adalah berubahnya tatanan air di bawah permukaan tanah oleh
kegiatan manusia atau proses alam yang mengakibatkan mutu air turun sampai ke
tingkat tertentu sehingga tidak lagi sesuai dengan pemanfaatannya. Pencemaran airtanah
pada saat ini merupakan suatu masalah yang tidak hanya terbatas pada negara industri
saja, tetapi juga meluas pada negara berkembang, dimana industri tumbuh pesat
bersamaan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan urbanisasi ke beberapa kota
besar (Soekardi, 1990 dalam Putranto, T. T., 2000). Pencemaran airtanah itu sendiri
terjadi ketika air yang telah tercemar bercampur dengan airtanah. Pada awalnya masalah
pencemaran airtanah disebabkan terutama oleh mikroorganisme patogenik, virus dan
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
logam berat dari pertambangan. Namun sekarang sumber pencemaran airtanah juga
meliputi bahan pelarut yang mengandung klor, pestisida dan bahan pencemar radioaktif.
Secara garis besar penurunan tanah bisa disebabkan oleh beberapa hal antara lain
(Whittaker and Reddish, 1989), sebagai berikut:
1. Penurunan muka tanah alami (natural subsidence) yang disebabkan oleh proses-
proses geologi seperti aktifitas vulkanik dan tektonik, siklus geologi, adanya
rongga di bawah permukaan tanah dan sebagainya.
2. Penurunan muka tanah yang disebabkan oleh pengambilan bahan cair dari dalam
tanah seperti air tanah atau minyak bumi.
3. Penurunan muka tanah yang disebabkan oleh adanya beban-beban berat
diatasnya seperti struktur bangunan sehingga lapisan-lapisan tanah dibawahnya
mengalami kompaksi/konsolidasi. Penurunan muka tanah ini sering juga disebut
dengan settlement.
4. Penurunan muka tanah akibat pengambilan bahan padat dari tanah (aktifitas
penambangan).
PENGEBORAN AIR TANAH
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
Berdasarkan tinjauan berbagai macam pustaka, faktor-faktor penyebab terjadinya
penurunan muka tanah dapat didefnisikan, sebagai berikut:
1. Pengambilan air tanah yang berlebihan (Burbey J.T., 2005).
2. Penurunan karena beban bangunan (Quaxiang, 2001).
3. Konsolidasi alamiah lapisan tanah (Wei,Q., 2006).
4. Gaya-gaya tektonik (Chang, C.P., 2005).
5. Ekstraksi gas dan minyak bumi (Odijk, D., 2005).
6. Penambangan bawah tanah (Rizos, C., 2007).
7. Ekstraksi lumpur (Deguchi, T., 2007).
8. Patahan kerak bumi (Rahtje et al., 2003)
9. Konstraksi panas bumi di lapisan litosfer (Hamdani et al., 1994)
Pengaruh Lingkungan Geologi Terhadap Permasalahan Airtanah Pada Daerah
Urban
Keberadaan air bersih di daerah urban menjadi sangat penting mengingat aktivitas
kehidupan masyarakat kota yang sangat dinamis. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih
tersebut penduduk daerah per-
kotaan tidak dapat menggandalkan air dari sumber air langsung seperti air permukaan
dan hujan karena kedua sumber air yang mudah dijangkau tersebut sebagian besar telah
tercemar baik langsung maupun tidak langsung dari aktivitas manusia itu sendiri.
Airtanah merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi
mempunyai keterbatasan baik secara kualitas maupun kuantitas. Selain itu pengambilan
airtanah secara berlebih tanpa mempertimbangkan kesetimbangan airtanah akan
memberikan dampak lain seperti penurunan muka tanah, intrusi air asin dan lain-lain.
Topografi
Bentuk topografi pada suatu daerah dapat mem-pengaruhi airtanah pada daerah tersebut.
Pesatnya pembangunan menyebabkan bertambahnya kebutu-han hidup, termasuk
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
kebutuhan akan sumberdaya lahan. Kebutuhan lahan di kawasan perkotaan sema-kin
meningkat sejalan dengan pertumbuhan pendu-duk dan kegiatan sosial ekonomi yang
menyertainya.
Daerah dataran rendah, yang merupakan daerah yang cenderung lebih cepat
berkembang dibandingkan daerah yang memiliki topografi lebih tinggi. Peng-gunaan
lahan di daerah dataran ini dari tahun ketahun mengalami perubahan yang mengarah
menjadi dae-rah pusat kota, pemukiman, perkantoran, dan wilayah industri.
Perkembangan ini merupakan gejala wajar dari perkembangan kota. Topografi yang
berbentuk dataran ini dapat berfungsi sebagai daerah discharge karena frekuensi
pengambilan airtanah yang relatif besar ini karena pada daerah ini perkembangan
penduduk tumbuh pesat.
Daerah transisi, yaitu daerah antara topografi dataran tinggi dan dataran rendah, dapat
berfungsi sebagai daerah recharge meskipun dalam jumlahnya relatif kecil, karena
daerah ini masih memiliki kemampuan unuk meresapkan air (infiltrasi) yang relatif
lebih tinggi daripada daerah dataran yang sudah tidak memiliki daerah resapan akibat
pesatnya pemba-ngunan. Daerah ini juga belum mengalami perubahan tataguna lahan
yang cukup signifikan.
Menurut EPA, 40% dari populasi Amerika Serikat mengandalkan air tanah (air yang
terletak di bawah tanah dalam pori-pori tanah) untuk berbagai hal seperti minum,
mencuci, mandi, dan memasak. Sayangnya, segala sesuatu dari pestisida kimia untuk
pelarut kotoran manusia dapat meresap ke dalam sumber air yang vital, merusak air
ketika mengalir dari satu daerah ke daerah berikutnya dan berkembang semakin
tercemar sepanjang jalan. Sekitar 6% dari bumi air yang dapat diminum (dan sebagian
besar yang terdiri dari air tanah), maka tidak mengherankan pencemaran air tanah
adalah salah satu masalah lingkungan yang cukup panas!
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
Dasar Pengelolaan Air Tanah
Pengelolaan air tanah didasarkan pada cekungan air tanah (Pasal 12 ayat (2) UU No. 7
Tahun 2004 Tentang Sumberdaya Air. Cekungan air tanah di Indonesia meliputi:
1. cekungan air tanah lintas negara, dikelola oleh Pemerintah Pusat
2. cekungan air tanah lintas provinsi, dikelola oleh Pemerintah Pusat
3. cekungan air tanah lintas kabupaten/kota, dikelola oleh Pemda. provinsi
4. cekungan air tanah dalam satu kabupaten/kota, dikelola oleh Pemda.
kabupaten/kotaDalam pengelolaan air tanah berbasis CAT meliputi kegiatan:
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan, pemantauan dan
evaluasi.Berdasarkan hasil inventarisasi CAT yang dilaksanakan oleh DESDM, terdiri
dari:
1. Dalam kabupaten/kota : 244 CAT (60 %)
2. Lintas kabupaten/kota : 139 CAT (30 %)
3. Lintas provinsi : 34 CAT (9 %)
4. Lintas Negara : 4 CAT (1 %)
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
Landasan Kebijakan Pengelolaan Air Tanah
1. Air tanah mempunyai peran yang penting bagi kehidupan dan penghidupan
rakyat Indonesia, mengingat fungsinya sebagai salah satu kebutuhan pokok
hidup.
2. Air tanah harus dikelola secara bijaksana, menyeluruh, terpadu, berkelanjutan,
dan berwawasan lingkungan.
3. Pengelolaan air tanah secara teknis perlu disesuaikan dengan perilaku air tanah
meliputi keterdapatan, penyebaran, ketersediaan, dan kualitas air tanah serta
lingkungan keberadaannya.
4. Pengelolaan air tanah wajib mengacu kebijakan pengelolaan air tanah pada
cekungan air tanah, kebijakan ini mengacu pada UU No. 7 Tahun 2004 tentang
Sumber daya air (SDA)
5. Kebijakan pengelolaan air tanah ditetapkan oleh Menteri, Gubernur, atau
Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangan masing-masing.
6. Pengelolaan air tanah perlu diarahkan pada keseimbangan antara upaya
konservasi dan pendayagunaan air tanah yang terintegrasi dalam kebijakan dan
pola pengelolaan sumber daya air.
7. Kegiatan utama dalam pengelolaan air tanah yang mencakup konservasi dan
pendayagunaan air tanah diselenggarakan untuk mewujudkan:
Kelestarian dan kesinambungan ketersediaan air tanah
Kemanfaatan air tanah yang berkelanjutan
Visi dan Misi Pengelolaan Air Tanah
Visi, Terwujudnya kelestarian, kesinambungan, ketersediaan, serta kemanfaatan air
tanah yang berkelanjutan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Misi, Terlaksananya Konservasi, Pendayagunaan, Pemberdayaan dan peningkatan peran
aparat dan masyarakat dan Peningkatan penyediaan data dan informasiÂ
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
Perizinan Penggunaan Air Tanah
Hak Guna Air terdiri dari hak guna pakai dan hak guna usaha.Secara prinsip izin hak
guna air ini dikeluarkan oleh Bupati/Walikota sesuai kewenangannya, setelah
memperoleh rekomendasi teknis dari Menteri atau Gubernur sesuai kewenangannya.
Hak Guna Pakai di peroleh tanpa izin, hak ini pada prinsipnya adalah untuk:
1. kebutuhan pokok sehari-hari dengan kriteria:
Penggunaan air tanah dari sumur bor dengan diameter < 2 inchi
Penggunaan air tanah dengan tenaga manusia dari sumur gali
Penggunaan air tanah kurang dari 100 m3/bulan per kepala keluarga
Penggunaan air tanah dari sumur bor dengan diameter < 4 inchi dengan
pengambilan kurang dari 100 m3/bulan
2.Pertanian Rakyat, dengan criteria:
Pemakaian tidak lebih 2 liter/detik per kepala keluarga
Tidak mengganggu kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat setempat
Sumur di areal pertanian jauh dari pemukiman.Â
Persyaratan Mendapatkan izin Penggunaan Air Tanah
Persyaratan untuk mendapatkan izin diperlukan persyaratan administrasi dan teknis.
1. Administrasi terdiri dari:
Identitas pemohon/akte perusahaan
Profil perusahaan
Nama dan alamat pemohon
2. Persyaratan Teknis, terdiri dari:
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
Peta lokasi dan situasi rencana pengelolaan
Rencana debit air yang akan dipakai
Dokumen ukl dan upl atau AMDAL
Informasi penggunaan air tanah yang sudah ada
Hak Pemegang Izin
1. Melakukan pengeboran atau penggalian air tanah
2. Memakai air tanah sesuai kebutuhan dalam izin
Kewajiban Pemegang Izin
1. Membayar jasa pelayanan perizinan
2. Memberi sebagian air tanah kepada masyarakat sekurang-kurangnya 10%
3. Melaporkan jumlah air tanah yang dipakai
4. Membayar pajak pemanfaatan air tanah
5. Membangun sumur resapan
Berakhirnya Izin
1. Habis masa berlakunya
2. Izin dikembalikan
3. Izin dicabut
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
BAB III
CARA KERJA PENELITIAN
Depok adalah suatu wilayah yang berkembang sangat cepat, terutama di sektor industri,
perkembangan ini membawa konsekwensi terhadap kebutuhan air terutama airtanah
(groundwater), karena airtanah relatif lebih baik kualitasnya dan lebih mudah diperoleh.
Pemanfaatan airtanah di wilayah tersebut dari tahun ke tahun selalu meningkat namun
jumlah sumur pantau relatif sedikit, sedangkan daya dukung alam untuk memenuhi
kebutuhan airtanah ada batasnya. Dari 574 sumur bor yang terdata, 49% tanpa ijin dan
62% tidak memiliki meter air, berkurangnya daerah resapan air, dan lemahnya kinerja
pengelolaan airtanah adalah permasalahan yang terjadi di Depok . Metode penelitian
dilakukan dengan metode deskriptif untuk menganalisa tiga aspek yang mempengaruhi
obyek penelitian, yaitu aspek teknis, aspek lingkungan dan aspek kelembagaan. Aspek
teknis untuk menganalisa cekungan airtanah, sistem akuifer, potensi airtanah,
peruntukan airtanah, dan teknik pengambilan airtanah. Aspek lingkungan untuk
menganalisa penurunan muka airtanah, penurunan permukaan tanah (land subsidence),
kualitas airtanah, dan intrusi air laut. Aspek kelembagaan untuk menganalisa kinerja
pengelolaan airtanah. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa airtanah di Depok
terdapat pada lapisan akuifer bebas dan tertekan di Cekungan Airtanah Depok, potensi
airtanah mulai dari besar, sedang, kecil, dan langka mempunyai kualitas secara umum
memenuhi syarat air bersih dan layak digunakan sebagai air minum, kecuali di bagian
utara Depok airnya bersifat payau atau asin, namun bukan karena intrusi air laut. Terjadi
penurunan muka airtanah di kawasan yang padat jumlah pengambilan airtanahnya dan
terjadi kerusakan lingkungan airtanah di daerah resapan air bagian barat Depok. Strategi
utama yang dapat dilaksanakan adalah pengembangan jaringan sumur pantau dengan
teknologi digital yang didukung oleh strategi penetapan zone konservasi airtanah,
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
pemantauan airtanah, dan penyusunan pedoman teknis penggunaan lahan di daerah
resapan air.
Metode self-potential adalah salah satu metode geofisika yang mengukur potensial alam
antara dua titik dipermukaan bumi. Saat ini metode self-potential sudah banyak
diaplikasikan dalam penelitian dibidang lingkungan. Dalam tugas akhir ini, metode self-
potential diaplikasikan dalam penelitian airtanah di jalan damai Kelurahan Pancoran
Mas, Kecamatan Pancoran Mas Depok, Provinsi Jawa Barat. Dalam aplikasi metode
self-potential dibidang airtanah, nilai self-potential yang terukur dipermukaan
merupakan nilai streaming potential (SP) atau potensial elektrokinetik (PE) yang
ditimbulkan oleh pergerakan airtanah melalui pori-pori atau rekahan-rekahan pada
batuan. Dalam tugas akhir ini, penulis menghubungkan nilai-nilai SP yang terukur
dipermukaan dengan nilai-nilai konduktvitas hidrolik (K) dan koefisien potensial
elektrokinetik (C) lapisan batuan, pada titik-titik dimana pengukuran nilai-nilai SP
dilakukan. Dengan menggunakan persamaan sederhana yang dikembangkan oleh
Oveerbeek (1952, di dalam Kim et al. 2004) sebagai model matematik, dan nilai-nilai K
dan C literatur hasil percobaan laboratorium (Hamzah 2007) sebagai parameter geologi
bawah tanah, hubungan antara nilai-nilai SP yang terukur dipermukaan dengan nilai-
nilai K dan C lapisan batuan dapat dimodelkan. Dengan mengetahui nilai-nilai K dan C
lapisan batuan, pemodelan geologi yang mengontrol pergerakan airtanah dapat
dilakukan. Dari model geologi yang dihasilkan, diambil suatu kesimpulan bahwa sistem
akifer pada daerah tersebut merupakan sistem akifer yang berbasis pada media pori dan
media rekahan.
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dari hasil uraian permasalahan yang telah dibuat, maka dapat hasilnya adalah sebagai
berikut :
1. Airtanah adalah salah satu sumber air yang karena kualitas dan kuantitasnya cukup
potensial untuk dikembangkan guna memenuhi kebutuhan dasar mahluk hidup.
Airtanah merupakan salah satu komponen dalam peredaran air di bumi yang dikenal
sebagai siklus hidrologi. Dengan demikian airtanah adalah salah satu sumberdaya
alam yang dapat diperbaharui, tetapi hal ini tidak berarti sumberdaya ini dapat
dieksploitasi tanpa batas. Eksploitasi airtanah yang tidak terkontrol dapat
mengakibatkan dampak negatif terhadap keseimbangan alam itu sendiri.
2. Terdapat 2 macam daerah hidrogeologi berda-sarkan tingkat pertumbuhan
penduduknya yaitu derah Rural dan daerah Urban. Daerah Rural merupakan daerah
dengan kepadatan penduduk yang relatif jarang, dan daerah Urban merupakan
daerah yang memiliki kapadatan penduduk yang tinggi.
3. Lingkungan merupakan aspek yang memiliki mempengaruhi cukup besar atas
terciptanya sua-tu kondisi airtanah pada daerah Urban. Faktor-faktor yang
berpengaruh antara lain : topografi suatu wilayah, hidrogeologi yang ada pada suatu
daerah, aktivitas yang menimbulkan masalah pada daerah Urban, dan dampak yang
ditimbul-kan karena pemanfaatan airtanah yang berlebih pada suatu kondisi daerah.
4. Mitigasi yang dilakukan untuk meminimalkan dampak akibat eksploitasi
airtanah yang berlebih dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu de-ngan cara
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
teknis. Metode ini dapat dilakukan secara alami dan buatan. Cara alami
dilakukan dengan melakukan penghijauan pada daerah re-sapan air (recharge
area) agar dapat meresapkan air lebih banyak dan penghijauan pada daerah
sekitar pantai untuk mengurangi atau menahan intrusi oleh air laut. Konservasi
airtanah dila-kukan untuk meningkatkan jumlah air yang meresap ke dalam
tanah. Sedang dengan metode buatan dapat dilakukan dengan beberapa cara,
yaitu pembuatan sistem drainase dengan sistem yang khusus, pengisian airtanah
terlebih pada daerah pengisian (recharge area), pem-buatan daerah resapan
airtanah, dan pembuatan sumur resapan untuk cara yang paling sederhana. Per-
lunya penegakan hukum /Law enforcement bagi siapa saja yang telah merusak
hutan yang merupakan daerah resapan airtanah yang poten-sial dan sumber-
sumber air, sehingga menggang-gu ketersediaan airtanah secara lestari.
SOLUSI
Cara Untuk Meminimalkan Dampak Akibat Pengambilan Airtanah Yang
Berlebih
Penghijauan
Kawasan recharge yang merupakan daerah tangka-pan air yang berada pada kawasan
yang memiliki topografi yang lebih tinggi juga terkena imbas pembangunan, sehingga
daerah recharge mengalami perubahan fungsi. Perubahan ini terlihat dari pembangunan
pada kawasan ini. Semula daerah ini banyak ditumbuhi pepohonan dan merupakan
daerah perkebunan atau hutan yang berperan cukup besar untuk proses penangkapan air
berubah searah dengan laju pekembangan penduduk.
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
Untuk itu perlu diadakannya penghijauan pada daerah recharge yang berfungsi sebagai
daerah tangkapan air berfungsi kembali. Penghijauan ini tidak hanya dilakukan pada
daerah recharge tetapi juga dilakukan pada sepanjang daerah pantai. Penghijauan di
daerah recharge bertujuan untuk menangkap air. Daerah ini dapat berfungsi menjadi
kawasan terbuka hijau jika letaknya pada bagian atas suatu daerah padat penduduk
daerah ini akan menyimpan air hujan pada rongga-rongga tanah yang terbentuk dan
mencegah run- off secara tiba-tiba. Sebagian air ini berperanan mengairi dan sebagian
lagi akan terserap dan masuk ke dalam tanah menjadi bagian dari cadangan airtanah
(Yoshida 2001 dalam Anonim, 2004a). Air yang dapat dipakai kembali setelah diserap
oleh tanah kawasan terbuka hijau dinilai sebagai konservasi sumber air. Diperkirakan
tujuh persen air yang masuk ke pori-pori tanah akan menjadi airtanah yang penting
sebagai persediaan air di masa depan (Keizrul 2005 dalam Anonim, 2004a).
Penghijauan juga perlu dilakukan pada daerah pantai karena pada daerah ini juga rawan
terhadap intrusi air laut.
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
Konservasi Airtanah
Menurut (Kodoatie. J. R., dkk, 2002) air merupakan sumber kehidupan bagi semua
mahluk hidup, sedangkan komposisi air di bumi menunjukkan bahwa airtanah hanyalah
sebagian kecil di bumi dari total volume air yang ada. Oleh sebab itu setiap kegiatan
manusia yang mungkin dapat memberikan pengaruh negatif pada airtanah perlu
dievaluasi secara mendalam.
Pada umumnya konservasi air bertujuan untuk meningkatkan jumlah air yang masuk ke
dalam tanah dan membuat pemanfaatan air secara lebih efisien. Dengan demikian
konservasi air sering dilakukan adalah dengan melalui cara-cara yang dapat
mengendalikan besarnya evaporasi, transpirasi, dan aliran permukaan, bahkan beberapa
penelitian menyatakan bahwa cara terbaik yang mungkin dilakukan untuk
mengkonservasi airtanah adalah dengan cara mengendalikan aliran permukaan.
Cara konservasi ini dapat dikelompokkan menjadi :
1. Meningkatkan pemanfaatan dua komponen hidrologi, yaitu air permukaan dan
airtanah.
2. Meningkatkan efisiensi pemakaian air untuk irigasi.
Masalah berkurangnya kesuburan tanah untuk pertanian telah menyita perhatian dunia
dan konservasi tanah menjadi solusinya. Mengembangkan teknik konservasi tanah
dengan memperhatikan kearifan lokal dapat dijadikan salah satu pilihan. Salah satu
contoh adalah KEBEKOLO dari Nusa Tenggara Timur. Apa itu KEBEKOLO?
Kebekolo adalah barisan-barisan tumpukan kayu atau ranting yang disusun atau
direntang memotong lereng perbukitan pada lahan kering. Tumpukan-tumpukan itu
dimaksudkan untuk menahan erosi, yaitu tergerusnya tanah oleh aliran air permukaan
ketika hujan turun. Jarak antara tumpukan satu dengan tumpukan lain dibuat semakin
rapat tatkala tingkat kemiringan lahan kering tersebut semakin tinggi. Teknik konservasi
kebekolo ini banyak ditemukan di daerah NTT, khususnya di daerah Ende.
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
Ternyata teknik kebekolo ini sangat efektif menahan erosi tanah permukaan. Kelemahan
dari kebekolo adalah teknik ini tergantung pada ’umur’ tumpukan kayu dan ranting
tersebut. Bila kayu atau ranting yang digunakan sudah menjadi lapuk atau membusuk
lalu rapuh dan hancur, tentunya teknik ini menjadi tidak efektif untuk menahan erosi.
Resikonya para petani harus secara periodik mengganti tumpukan kayu atau ranting
yang telah membusuk tersebut.
Untuk mengatasi kelemahan tersebut, para peneliti dari Balai Penelitian Tanah
(Balittanah) dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT, melalui kegiatan
Program Peningkatan Pendapatan Petani melalui Inovasi (P4MI), memberikan sentuhan
teknologi terhadap sistem kebekolo tersebut. Sentuhan teknologi tersebut tentunya
masih bersifat sederhana namun praktis sehingga mudah dipahami dan diadopsi oleh
petani setempat, yaitu dengan menanam tanaman konservasi di sepanjang tumpukan dan
barisan Kebekolo.
Menurut para peneliti Balittanah dan BPTP NTT tersebut, multi manfaat tanaman
konservasi pada barisan Kebekolo tergantung pada jenis tanaman yang digunakan.
Penanaman tanaman jenis leguminosa akan menghasilkan pangkasan berupa hijauan
yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak maupun sebagai pupuk hijau. Sedangkan
dahan dan rantingnya dapat dimanfaatkan sebagai pengganti Kebekolo yang sudah
membusuk atau lapuk. Manfaat lainnya dari tanaman leguminosa di sepanjang
Kebekolo, pada kerapatan tertentu maka tanaman sudah dengan sendirinya bisa
menahan erosi sehingga penggantian Kebekolo yang sudah busuk tidak lagi diperlukan.
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
Mungkin teknik konservasi lahan semacam kebekolo atau yang mirip terdapat pula di
daerah lain. Mungkin juga ada teknik yang berbeda tetapi fungsinya sama, cukup
murah, praktis, serta efisien. Semua itu perlu digali untuk bisa dijadikan pilihan dalam
upaya konservasi lahan.
Pembuatan Sistem Drainase Khusus
Pembuatan sisem drainse khusus berupa pembuatan polder yang berguna untuk
mengendalikan air permu-kaan. Polder* didefinisikan sebagai suatu kawasan atau lahan
reklamasi, dengan kondisi awal mempu-nyai muka airtanah tinggi, yang diisolasi secara
hidrologis dari daerah di sekitarnya dan kondisi muka air (air permukaan dan airtanah)
dapat dikendalikan. Kondisi lahannya sendiri dibiarkan pada elevasi asalnya atau sedikit
ditinggikan.
Dengan demikian, polder mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1. Polder adalah daerah yang dibatasi dengan baik, dimana air yang berasal dari luar
kawasan tidak boleh masuk, hanya air hujan ( dan kadang-kadang air rembesan)
pada kawasan itu sendiri yang dikumpulkan.
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
2. Dalam polder tidak ada aliran permukaan bebas sperti pada daerah tangkapan air
alamiah, tetapi dilengkapi dengan bangunan pengendali pada pembuangannya
(dengan penguras atau pompa) untuk mengendalikan aliran ke luar.
3. Muka air dalam polder (air permukaan maupun air bawah permukaan) tidak
tergantung pada permukaan air di daerah sekitarnya dan dinilai berdasrkan elevasi
lahan, sifat-sifat tanah, iklim, dan tumbuhan.
Sistem Drainase Terintegral
Secara logis dapat disebutkan bahwa banjir diakibatkan oleh sejumlah air yang tidak
dapat ditampung got dan saluran kemudian meluber. Kita enggan belajar dari sejarah
tata kota Batavia di jaman dahulu yang sudah menyusun master plan dengan sistem
kanalisasi serta arah pembangunan yang bersahabat dengan air. Sistem tata kota di
semarang masih memiliki sistem drainase yang kacau dan tanpa perencanaan yang
terintegral. Warga tidak tahu kemana buangan airnya harus mengalir.
Apakah arsitek tidak pernah menghitung daya tampung selokan dan tinggi rendah
permukaan air serta kemana air akan mengalir? Atau mungkin juga mereka
mengusulkan sistem drainase dan saluran yang konsekuen, tetapi dianggap bodoh oleh
pemborong karena biayanya yang mahal? Atau mereka tutup mata saja? Mengapa Dinas
Tata Kota tidak memaksakan prosedur sistem drainase dan saluran bagi pembangunan
proyek besar dan rumah mewah? Karena, seandainya sistem drainase dan saluran
ditetapkan secara benar maka biaya setiap pembangunan rumah dan kantor serta pabrik
pasti bertambah minimal 30 % dari biaya rata-rata.
Kita bisa belajar dari Amsterdam yang wilayahnya terletak di bawah permukaan
laut, tetapi jarang sekali tertimpa banjir. Perencana Amsterdam rupanya di samping
perhitungan dari segi arsitektur dan pembangunan saluran dan kanal yang melingkari
kota, juga memperhitungkan untuk mencegah banjir. Kanal banjir dapat dikembangkan
menjadi kanal multiguna. Dapat menampung air, tempat menangkar ikan, sarana
transportasi(barang dan penumpang), sarana turis(acara keliling kota lewat kanal,
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
seperti di Venesia). Dinas tata kota dan para perencana pembangunan perlu
memperhatikan hal ini.
Pembangunan air laut dan air kanal diatur dengan pintu air(sluis). Apabila musim
kering air laut masuk kanal demi menjaga tinggi minimum debit air untuk keperluan
pelayaran di kanal; musim hujan dipompa secara otomatis dari kanal ke laut.
Penormalisasian kanal buatan Belanda pada akhirnya ternyata telah mampu
mengurangi bahaya banjir.
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
BAB V
PENUTUP
Saran
1. Kondisi air tanah di daerah penelitian perlu mendapatkan perhatian. Untuk tahap
awal adalah pembuatan resapan air hujan, sehingga dapat menyuplai air tanah
dan akan menurunkan konsentrasi unsur-unsur yang tidak didinginkan.
2. Pembuatan septictank dengan saluran penutup (perpipaan) kemudian dilanjutkan
pengolahan dan peresapan perlu ditingkatkan perlu ditingkatkan khususnya di
daerah yang memiliki banyak penduduknya.
3. Pemerintah Daerah dan masyarakat harus lebih memperhatikan permasalahan
sanitasi yang ada ehingga dapat dikembangakan pembangunan sistem sanitasi
secara komunal bagi masyarakat karena banyak warga yang kurang mampu dari
segi ekonomi untuk membangun sarana sistem sanitasi yang baik.
TUGAS AKHIR GEOGRAFI - Menurunnya Kualitas Air Tanah karena Maraknya PembangunanPembangunan
Page 28
Top Related