Karet merupakan salah satu hasil perkebunan yang sangat penting. Hasil dari
pengolahan karet dapat dijadikan berbagai jenis produk yang bernilai dan bermutu
tinggi, seperti sandal, sepatu, alat rumah tangga, dan ban kendaraan. Dari data
Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian tahun 2013, nilai ekspor karet
Indonesia mencapai 9,83 juta ton dengan pendapatan sebesar 29,79 miliar US$.
Nilai ekspor tersebut terdiri dari hasil perkebunan rakyat sebesar 78,97%,
perkebunan negara sebesar 10,08% dan perkebunan swasta sebesar 10,95% (BPS,
2013) dari luas area perkebunan karet sebesar 3.555.763 ha (Ditjen perkebunan,
2013).
Karet alam (Natural Rubber) adalah getah karet (lateks) atau cairan pilimer
isoprene (C5H8)n yang dihasilkan dari penyadapan atau penyayatan kulit batang
pohon karet (Hevea Brasiliensis) menggunakan pisau sadap. Karet alam memiliki
sifat yaitu elastisitas, kelekatan, kekuatan tarik tinggi, dan kepegasan yang tinggi.
Tetapi karet alam juga memiliki kekurangan seperti tidak tahan terhadap
gesekkan, panas, dan mengembang bila terkena oli.
Proses pengolahan karet alam menjadi barang-barang yang bermutu sudah terjadi
sejak lama.
Pada perkelompokan karet rakyat, petaninya karet hanya melakukan penyadapan
pohon karet, penggumpalan dengan cairan asam formiat dan melakukan pejualan
kepenadah atau perusahaan pegolah karet.
tidak mengolah karet alam menjadi barang berguna atau barang jadi.
Getah karet (lateks) merupakan bahan baku utama pembuatan karet alam. Getah
ini dihasilkan dengan melakukan penyadapan atau penyayatan kulit pohon karet
(~) menggunakan pisau sadap.
RSS (ribbed smoked sheet), Styrena buta diena rubber (SBR)
Bahan
a. Karet Karet Alam jenis RSS (Ribbed
Smoket Sheet),Sulfur (belerang)
,Stearic Acid (Asam Stearat), Zinc Oxide (Sengoksida), Carbon Black (Silica)
White Oil
Penelitian dilakukan dengan mencampur serbuk ban bekas, kompon SIR-20 dan
polipropilena, dengan compatibilizer Polipropilena Maleat Anhidrida. Preparasi
bahan baku dilakukan dengan cara membuat kompon karet dengan peralatan two
roll mixing mill. Pembuatan komposit dilakukan dengan proses blending pada
suhu 180°C dengan kelajuan 60 rpm dalam internal mixer, dengan komposisi
(30%, 40%, 50%)
percampuran 30% carbon black. Nilai tegangan tarik komposit tersebut sebesar
9,8 MPa dan elongation at break sebesar 413%.
Hasil yang diperoleh dari sifat mekanik, yakni kekuatan tarik untuk ukuran serbuk
ban bekas 60 mesh nilainya lebih baik dari ukuran 1mm. Sifat mekanik kekuatan
tarik yang terbaik diperoleh pada komposisi serbuk ban bekas 50% dengan
kekuatan tarik maksimum 13 MPa kg/cm2.
Top Related