Oleh :Naim
Rabbaniyah (Ke-Tuhanan) Insaniyah (Kemanusiaan)Syu’muul (Universal)Al – wasthiyyah (Moderat)Al – waqi’iyyah (Kontekstual)Al – wudhuh (Jelas)The fusion of Tathawwur and Tsabat
(Penggabungan antara Transformasi dan konsistensi)
Pengertian RabbaniyahQS : Ali Imran : 79Terdiri dari dua kriteria :
1. Rabbaniyah ghoyah (tujuan) dan wijhhah (sudut padang).2. Rabbaniyah mashdar (sumber hukum) dan Manhaj (sistem).
Islam memiliki tujuan akhir dan sasaran yang jauh ke depan menjaga hubungan baik dengan Allah dan mencapai ridha-Nya.
tujuan dan sasaran yang bersifat social humanity (kemanusiaan) dan social kemasyarakatan adalah dalam rangka memenuhi sasaran yang lebih besar mardhatillah(keridhaan Allah) dan pahala (balasan) dari – Nya .
Beberapa pengaruh dan hasil dari Rabbaniyah ini :1. Mengetahui tujuan wujud (keberadaan) manusia2. Al – Ihtida (mendapat petunjuk) menuju fitrah3. Keselamatan diri dari tamazzuq (bercerai- berai) dan pergulatan4. Membebaskan manusia dari ubudiyah pada egoisme dan syahwat
Pengertian Rabbaniyah mashdar (sumber hukum) dan Manhaj (sistem) (Q.S : An-Nisa:174).
Di antara buah Rabbaniyah Mashdar: Terlepas dari pertentangan dan sikap
ekstrim Melepaskan keberpihakan dan hawa nafsu Terhormat dan mudah di yakini Membebaskan diri dari Ubudiyah terhadap
sesama manusia
Keistimewaan Islam :1. Manhaj,nidhom yang bersumber pada kalimatullah.2. Manhaj Rabbani yang murni.3. Aqidah Rabbaniyah.4. Ibadat Rabbaniyah.5. Adab Rabbani.
Keterkaitan antara manusia dengan Allah :1. Manusia adalah mahluk Allah.2. Manusia bukan tandingan Allah.3. Sikap positif manusia di hadapan takdir Ilahi.4. Akal manusia dan wahyu Ilahi.
Pengertian syumuul menurut As – Syahid Hasan Al – Banna.
Risalah semua zaman (Q.S : Al-Anbiya’: 25).
Risalah bagi Seluruh Alam Semesta (Q.s. Al-Anbiya’: 107).
Risalah bagi Totalitas Manusia (Q.s. Az-Zumar : 29).
Risalah bagi Manusia dalam Semua Fase Kehidupan
Risalah Manusia dalam Segala Sektor Kehidupan
Pengertian al-wasthiyyah atau at-tawazun : (Q.s.Ar-Rahman:7-8).
Kegagalan manusia untuk menciptakan sistem yang tawazun.
Fenomena Tawazun di Seluruh Alam Raya : (Q.s. Al-Qamar:49) dan (Q.s.Al-Mulk: 3)
Keistimewaan Al-Wasthiyyah dan Faedah-faedahnya.
Al-Wasthiyyah Sesuai dengan Risalah Abadi Al-Wasthiyyah Bermakna Adil Al-Wasthiyyah Bermakna Istiqomah Al-Wasthiyyah adalah Bukti Kebaikan Al-Wasthiyyah Mencerminkan Keamanan Al-Wasthiyyah adalah Bukti Kekuatan Al-Wasthiyyah adalah Pusat Kesatuan
Al-Wasthiyyah dalam Ideologi
Al-Wasthiyyah Islam dalam Ibadah dan Syiar-syiar Agama
Al-Wasthiyyah Islam dalam Sistem Akhlak : (Q.s. Al-A’raf: 31-2).
Al-Wasthiyyah (Tawazun) antara Ruhiyah dan Maddiyah
Al-Wasthiyyah Islam dalam Tasyri’ Islam menetapkan “Pengharaman darah”
atau harmatul dam Islam menjaga “hak hidup”. (Q.s. Al-Maidah:32)
Al-Wasthiyyah Islam dalam Tasyri’ Islam menetapkan “Pengharaman darah” atau
harmatul dam Islam menjaga “hak hidup”. (Q.S:Al-Maidah:32)
Islam menetapkan “Pengharaman penghormatan”, maka Islam menjaga “Hak karomah (kemuliaan)” bagi individu. (Q.S:Al-Hujurat: 11).
Islam menetapkan “Pengharaman harta” atau harmatul maal, maka Islam menjaga “hak pemilikan” bagi setiap individu. (H.R. Muslim).
Islam menetapkan “Pengharaman rumah” atau harmatul bait, maka dengan itu Islam menjaga “hak kebebasan Individu”. (Q.S : An-Nur: 27) dan (Q.S : Al-Hujarat: 12).
Islam menetapkan “Kebebasan berideologi” bagi setiap individu. (Q.S : Al-Baqarah: 256).
Islam menetapkan “Kebebasan menyanggah”. Islam menetapkan “Kebebasan berpendapat dan
berpikir”. Islam menetapkan “Tanggung jawab individu” atau
disebut juga mas’uliyah fardiyah. (Q.S:Al-Mudatstir: 38).
Islam adalah realistis. Islam tidak bertentangan dengan realitas
perkembangan zaman. Islam tidak membebani seorang muslim untuk
terus-menerus beribadah. Islam sangat menjaga dan memperhatikan
manusia dan kebutuhannya. Islam sangat memperhatikan
kemampuanepertengahan yang dimiliki mayoiritas manusia, kelemahan dan dorongan-dorongan kemanusiaan dan kebutuhan manusia
kejelasan dalam dasar-dasar islamiyah, meliputi aqidah, ibadah,moral,adab, syariat (halal/haram).
kejelasan sumber-sumber hukumnya, yaitu Al-Quran dan sunah Rasul.
kejelasan sasaran dan tujuan, yaitu membentuk insane, keluarga dan umat yang saleh.
kejelasan dalam manhaj dan jalan penyelesaiaan. (Q.s.An-Nissa:59)
Pengertian Tsabat (permanen) Pengertian Tathawwur (fleksibel) (QS : AS-Syuraa:38), (QS : Ali
Imran:159), (QS : An-Nisa:58), dan (QS : Al-Maidah:149)
Dua hal yang membawa masyarakat Islam dalam bahaya, yaitu: Berlaku statis/kaku terhadap hal-hal yang
semestinya bersifat luwes/berkembang/bergerak Melakukan perubahan dan perkembangan
dalam masalah yang semestinya tetap.
Islam merupakan agama yang sempurna. Islam memiliki karakteristik. Rabbaniyah menjadikan manusia
berorientasi untuk beribadah dan mencari keridhoan Allah.
Insaniyah memberikan akal pikiran untuk terus bereaksi dan berkarya dalam hidup dan sukses di akhirat.
Universal merupakan karakter Islam sebagai risalah semua zaman.
Wudhuh dalam Islam artinya berwawasan islamiyah yang meliputi akidah, ibadah, moral dan tidak bertentangan dengan syariat.
Al-Waaqiyyah sebagai realitas alam ini sebagai suatu hakikat yang nyata.
Al-Wasthiyyah mengantarkan manusia pada keseimbangan sebagai maluk Allah yang sempurna.
Tsabat dan tathawwur menyebabkan Islam cocok dengan tabiat manusia yang memiliki perbedaan tiap individunya.
Tuty,P (2008). UI System [0nline]. Indonesian University. Available from : http://www.kalamku’s weblog.[accessed : May, 1st,2009 : 12:40:12 PM].
Top Related