KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU SUNDARI MEDAN
TAHUN 2016
SKRIPSI
OLEH :NURJANNAH
NIM. 131000690
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
Universitas Sumatera Utara
KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU SUNDARI MEDAN
TAHUN 2016
Skripsi ini diajukan sebagaisalah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat
OLEH :NURJANNAH
NIM. 131000690
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
Universitas Sumatera Utara
i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya berjudul
“KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI BERAT BADAN
LAHIR RENDAH DI RSU SUNDARI MEDAN TAHUN 2016” ini
besertaseluruh isinya adalah benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap
menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabilakemungkinan
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau
klaim dari pihak lain terhadap karya saya ini.
Medan, Oktober 2017
Penulis
Nurjannah
Universitas Sumatera Utara
ii
Universitas Sumatera Utara
iii
ABSTRAK
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat badan lahir<2500 gram. Data WHO diperkirakan >3 juta bayi BBLR lahir/tahun. Riskesdas menyebutkan prevalensi BBLR di Indonesia pada tahun 2013 10,2%. Di Sumutdisebutkan prevalensi BBLR adalah 7,2%.
Penelitian ini dilakukan di RSU Sundari bersifat deskriptif dengan desain case series. Populasi penelitian ini seluruh ibu yang melahirkan bayi BBLRsebesar 201 data. Sampel diambil dari keseluruhan populasi.
Distribusi frekuensi klasifikasi BBLR tertinggi kelompok berat badan 1500-<2500 (86,1%). Proporsi sosiodemografi tertinggi: usia 20-35 tahun 68,7%, beragama Islam (88,0%), tidak bekerja (65,7%). Berdasarkan faktor risiko medistertinggi, usia kehamilan 37-42 minggu (63,7%), paritas <2 (70,6%), jarakkehamilan <2 tahun (55,2%), kadar Hb ≥11 gr% (60,2%), tidak ada penyakit (97,5%) komplikasi kehamilan (56,2%), jenis komplikasi ketuban pecah dini (69,0%), riwayat obstetric buruk (59,7%). Proporsi tertinggi keadaan sewaktupulang bayi dan ibu adalah pulang berobat jalan berturut (92,0%) dan (98,0%).
Tidak ada perbedaan proporsi dengan klasifikasi BBLR dengan variabel umur ibu, pekerjaan, kadar Hb, Penyakit yang dialami ibu, riwayat obstetri. Sedangkan variabel usia kehamilan, paritas ibu, jarak kehamilan, komplikasi kehamilan memiliki perbedaan proporsi dengan klasifikasi BBLR.
Kepada pihak rumah sakit agar memperbaiki pencatatan (kadar Hb, penyakit ibu, suku dan riwayat obstetri, yang tidak tercatat dalam kartu status)yang berkaitan dengan kelahiran bayi BBLR. Kepada ibu agar memeriksakan kondisi kehamilannya dengan pemeriksaan rutin Antenatal Care, menjaga asupan gizi untuk mencegah terjadinya BBLR. Kepada petugas kesehatan di rumah sakit agar meningkatkan penyuluhan bagi ibu hamil mengenai pentingnya memeriksakan kehamilan serta memberi pemahaman mengenai pecegahan dan pengendalian bayi BBLR.
Kata Kunci : BBLR ,Karakteristik Ibu, RSU Sundari
Universitas Sumatera Utara
iv
ABSTRACT
Low Birth Weight (LBW) is when the babies were born less than 2500 grams. WHO estimates that more than 3 million babies are born with LBW every year. Riskesdas states that the prevalence of LBW in Indonesia in 2013 is 10.2%. In North Sumatra the prevalence of LBW is 7.2%.
This research was conducted in Sundari Hospital Medan, it’s a descriptive research with case series design. The population of this study are 201 mothers who gave birth to infants with LBW. Samples are taken from the total population.
The highest frequency distribution of LBWR for weight group is 1500-<2500 86.1%. The highest sociodemography proportion: age 20-35 years (68,7%), Moslem (88,0%),unemployed (65,7%). Based on the highest risk factor, gestational age 37-42 weeks (63,7%), parity <2 (70,6%), Interval of pregnancies with first-born child <2 years(55,2%), Hb ≥11 gr% (60,2%), no illness (97,5%) pregnancy with complication (56,2%), type of complication in early rupture of membrane (69,0%), obstetric history (59.7%). The highest proportion of infants and mothers’ discharging conditionis outpatient care which is 92,2% and 98,0% for each respectively.
There is no difference between proportion with classification of LBWwith maternal age, occupation, Hb, maternal disease, obstetric history. Gestational age’s variable, parity of mother, pregnancy spacing, complication in pregnancy have different proportion with classification of LBW.
For the hospital authority is expected to improve records (Hb, mothers illness, ethnic, and obstetric history,that is not recorded in card statu) related to the birth with LBW. For the mothers, it’s suggested to check the condition of pregnancy by doing Antenatal Care for routine, maintaining the good nutrition to prevent the occurrence of LBW.The caregivers in the hospital is also expected to give more councelling for pregnant women about the important of pregnancy checking and to provide informationabout the prevention and control of LBW.
Keyword: LBW, Characteristic, SundariGeneral Hospital Medan
Universitas Sumatera Utara
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat dan kasih-
Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: “KARAKTERISTIK
IBU YANG MELAHIRKAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI
RSU SUNDARI MEDAN TAHUN 2016”. Skripsi ini merupakan salah satu
syarat yang ditetapkan untuk dapat meraih gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di
Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada:
1. Prof. Dr. Runtung Sitepu., S.H, M.Hum selaku Rektor Universitas
Sumatera Utara.
2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina., M.Si selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
3. dr. Rahayu Lubis, M.Kes, Ph.D., selaku Ketua Departemen Epidemiologi
FKM USU.
4. drh. Rasmaliah, M.Kes., selaku Dosen pembimbing I yang telah
meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan petunjuk, saran, dan
bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
5. Drs. Jemadi, M.Kes., selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah
meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan petunjuk, saran, dan
bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Universitas Sumatera Utara
vi
6. Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, M.P.H., selaku Dosen Penguji I yang telah
memberikan saran dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.
7. dr. Fazidah Aguslina Siregar, M.Kes, Ph.D., selaku Dosen Penguji II yang
juga telah memberikan saran dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.
8. dr. Linda Trimurni Maas, M.P.H., selaku Dosen Penasehat Akademik
yang telah setia membimbing penulis selama menjalani perkuliahan di
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
9. Seluruh dosen dan Staf Departemen Epidemiologi FKM USU.
10. Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Sundari, Bagian Administrasi,
Kepala Bagian Rekam Medik, serta seluruh staf yang telah banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
11. Kedua orang tua saya tercinta Ayahanda Misnan Mustafa Basyir dan
Ibunda Khadijah Manik, S.Ag yang memberikan motivasi dan doa untuk
penulis, juga kepada kakak saya Siti Khuzaimah, S.Pd.I, abang-abang saya
Muhammad Bukhori, S.T, Rahmad Anshori, S.P, Akhmad Ghozali,
S.K.M, dan kakak-kakak ipar saya Murniati Barus, S.S, M.Pd, Supini, S.P,
Suci Hayati, Amk yang telah memberi dukungan, dan semangat dalam
penyelesaian skripsi ini.
12. Saudara seperjuangan, Rizki Mardiyah, Siti Nurhayati, Ella Melda Sari,
Desy Permatasari Manurung, Ayu Amalia Rahmi, Anggi Osyka, Isna
Hanim, Nadia Safira, Christina Sitorus, Hazellarissa Valda, Dwi
Damayanti, Ribka Valentina, Ratih Oktri Nanda, Fadhillah Azhana yang
Universitas Sumatera Utara
vii
telah memberikan semangat, dukungan, doa dan berbagi ilmu kepada
penulis selama perkuliahan maupun penyusunan skripsi ini.
13. Teman-teman seperjuangan PBL Desa Suka Jadi Kecamatan Perbaungan,
teman teman Epidemiologi 2013, UKMI FKM USU, Garda Media USU,
dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu,yang
banyak memberi semangat, dukungan, doa dan berbagi ilmu kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyajian
skripsi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk
perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.
Medan, Oktober 2017
Penulis
Nurjannah
Universitas Sumatera Utara
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................. iHALAMAN PENGESAHAN................................................................. iiABSTRAK ............................................................................................. iiiABSTRACT ............................................................................................. ivKATA PENGANTAR ............................................................................ vDAFTAR ISI .......................................................................................... viiDAFTAR TABEL .................................................................................. xDAFTAR GAMBAR.............................................................................. xiiDAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xivRIWAYAT HIDUP ................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 11.1 Latar Belakang.......................................................................... 11.2 Rumusan Masalah..................................................................... 41.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum........................................................... 41.3.2 Tujuan Khusus .......................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 72.1 Fisiologi Kehamilan.................................................................. 72.2 Berat Badan Lahir Rendah ........................................................ 9
2.2.1 Definisi........................................................................... 92.2.2 Epidemiologi ................................................................. 11 2.2.2.1 Menurut Orang.................................................... 11 2.2.2.2 Menurut Tempat.................................................. 12 2.2.2.3 Menurut Waktu ................................................... 132.2.3 Etiologi dan Faktor Risiko ............................................. 14 2.2.3.1 Faktor Ibu........................................................... 14 2.2.3.2 Faktor Kehamilan............................................... 23 2.2.3.3 Faktor Janin....................................................... 24 2.2.3.4 Faktor yang Masih belum Diketahui ................... 252.2.4 Manifestasi Klinis .......................................................... 252.2.5 Pencegahan.................................................................... 26
2.3 Kerangka Konsep..................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 303.1 Jenis Penelitian ........................................................................ 303.2 Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................... 30
3.2.1 Lokasi Penelian.............................................................. 303.2.2 Waktu Penelitian............................................................ 30
3.3 Populasi dan Sampel ................................................................ 303.3.1 Populasi ......................................................................... 303.3.2 Sampel........................................................................... 30
Universitas Sumatera Utara
ix
3.4 Metode Pengumpulan Data ...................................................... 313.5 Analisis Data ........................................................................... 313.5 Defenisi Operasional................................................................ 31
BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................. 354.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian......................................... 35
4.1.1 Profil Rumah Sakit Umum Sundari Medan .................... 354.1.2 Visi RSU Sundari Medan............................................... 354.1.3 Misi RSU Sundari Medan .............................................. 354.1.4 Pelayanan Medis............................................................ 364.1.5 Pelayanan Penunjang Medis........................................... 364.1.6 Penunjang Umum .......................................................... 36
4.2 Analisa Deskriptif .................................................................... 374.2.1 Klasifikasi Berat Badan Lahir Rendah ........................... 374.2.2 Sosiodemografi.............................................................. 374.2.3 Faktor Risiko Medis Ibu................................................. 384.2.4 Keadaan Bayi Sewaktu Pulang....................................... 414.2.5 Keadaan Ibu Sewaktu Pulang......................................... 41
4.3 Analisa Statistika ..................................................................... 424.3.1 Umur Ibu berdasarkan Klasifikasi BBLR....................... 424.3.2 Pekerjaan Ibu berdasarkan Klasifikasi BBLR................. 424.3.3 Usia Kehamilan berdasarkan Klasifikasi BBLR ............. 434.3.4 Paritas Ibu berdasarkan Klasifikasi BBLR ..................... 444.3.5 Jarak Kehamilan berdasarkan Klasifikasi BBLR ............ 444.3.6 Kadar Hb Ibu berdasarkan Klasifikasi BBLR................. 454.3.7 Penyakit yang Dialami Ibu berdasarkan Klasifikasi BBLR........................................................... 464.3.8 Komplikasi Kehamilan berdasarkan Klasifikasi BBLR .. 464.3.9 Riwayat Obstetri Ibu berdasarkan Klasifikasi BBLR...... 47
BAB V PEMBAHASAN ........................................................................ 485.1 Distribusi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR ............... 48
5.1.1 Klasifikasi BBLR........................................................... 485.1.2 Sosiodemografi.............................................................. 495.1.3 Faktor Risiko Medis Ibu................................................. 535.1.4 Keadaan Bayi Sewaktu Pulang....................................... 645.1.5 Keadaan Ibu Sewaktu Pulang......................................... 65
5.2 Analisa Statistika.................................................................... 655.2.1 Umur Ibu berdasarkan Klasifikasi BBLR....................... 655.2.2 Pekerjaan Ibu berdasarkan Klasifikasi BBLR................. 665.2.3 Usia Kehamilan berdasarkan Klasifikasi BBLR ............. 675.2.4 Paritas Ibu berdasarkan Klasifikasi BBLR ..................... 685.2.5 Jarak Kehamilan berdasarkan Klasifikasi BBLR ............ 705.2.6 Kadar Hb Ibu berdasarkan Klasifikasi BBLR................. 715.2.7 Penyakit yang dialami Ibu berdasarkan
Klasifikasi BBLR .......................................................... 73
Universitas Sumatera Utara
x
5.2.8 Komplikasi Kehamilan berdasarkan Klasifikasi BBLR .. 745.2.9 Riwayat Obstetri Ibu berdasarkan Klasifikasi BBLR...... 75
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN................................................. 776.1 Kesimpulan ............................................................................ 776.2 Saran ...................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 80
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tabel Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Klasifikasi Berat Badan Lahir Rendah di RSU Sundari Medan Tahun 2016 ........................................................ 37
Tabel 4.2 Tabel Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Sosiodemografi di RSU Sundari Medan Tahun 2016 ........................................................................................... 37
Tabel 4.3 Tabel Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Faktor Risiko Medis Ibu di RSU Sundari Medan Tahun 2016................................................................................. 39
Tabel 4.4 Tabel Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Keadaan Bayi Sewaktu Pulang di RSU Sundari Medan Tahun 2016 ..................................................................... 41
Tabel 4.5 Tabel Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Keadaan Ibu Sewaktu Pulang di RSU Sundari Medan Tahun 2016 ..................................................................... 41
Tabel 4.6 Tabel Distribusi Proporsi Umur Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016................................. 42
Tabel 4.7 Tabel Distribusi Proporsi Pekerjaan Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016............... 42
Tabel 4.8 Tabel Distribusi Proporsi Usia Kehamilan Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016............... 43
Tabel 4.9 Diagram Bar Distribusi Proporsi Paritas Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016............... 44
Tabel 4.10 Tabel Distribusi Proporsi Jarak Kehamilan Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016............... 44
Tabel 4.11 Tabel Distribusi Proporsi Kadar Hb Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016............... 45
Tabel 4.12 Tabel Distribusi Proporsi Penyakit yang dialami Ibu Berdasarkan klasifikasi BBLR di RSU SUndai Medan Tahun 2016 ........................................................................................... 46
Tabel 4.13 Tabel Distribusi Proporsi Komplikasi Kehamilan Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016 .......................................................................................... 46
Universitas Sumatera Utara
xii
Tabel 4.14 Tabel Distribusi Proporsi Riwayat Kehamilan Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016 .......................................................................................... 47
Universitas Sumatera Utara
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Patogenesis Persalinan Prematur ................................................. 19
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ....................................................................... 29
Gambar 5.1 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Klasifikasi Berat Badan Lahir Rendah di RSU Sundari Medan Tahun 2016 ........................................................ 48
Gambar 5.2 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Umur Ibu di RSU Sundari Medan Tahun 2016 ....... 50
Gambar 5.3 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Agama di RSU Sundari Medan Tahun 2016 ........... 51
Gambar 5.4 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Pekerjaan di RSU Sundari Medan Tahun 2016 ....... 52
Gambar 5.5 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Usia Kehamilan di RSU Sundari Medan Tahun 2016 ........................................................................................... 53
Gambar 5.6 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Paritas Ibu di RSU Sundari Medan Tahun 2016...... 54
Gambar 5.7 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Jarak Kehamilan di RSU Sundari Medan Tahun 2016 ........................................................................................... 55
Gambar 5.8 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Kadar Hb Ibu di RSU Sundari Medan Tahun 2016 . 56
Gambar 5.9 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Penyakit yang Dialami Ibu di RSU Sundari Medan Tahun 2016................................................................................. 57
Gambar 5.10 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Komplikasi Kehamilan di RSU Sundari Medan Tahun 2016................................................................................. 58
Gambar 5.11 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Jenis Komplikasi Kehamilan di RSU Sundari Medan Tahun 2016 ..................................................................... 60
Gambar 5.12 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Riwayat Obstetri di RSU Sundari Medan Tahun 2016 ........................................................................................... 61
Universitas Sumatera Utara
xiv
Gambar 5.12 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Keadaan Bayi Sewaktu Pulang di RSU Sundari Medan Tahun 2016 ..................................................................... 62
Gambar 5.13 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Keadaan Ibu Sewaktu Pulang di RSU Sundari Medan Tahun 2016 ..................................................................... 64
Gambar 5.14 Diagram Bar Distribusi Proporsi Umur Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016............... 65
Gambar 5.15 Diagram Bar Distribusi Proporsi Pekerjaan Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016............... 66
Gambar 5.16 Diagram Bar Distribusi Proporsi Usia Kehamilan Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016 ........................................................................................... 67
Gambar 5.17 Diagram Bar Distribusi Proporsi Paritas Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016............... 68
Gambar 5.18 Diagram Bar Distribusi Proporsi Jarak Kehamilan Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016 ........................................................................................... 70
Gambar 5.19 Diagram Bar Distribusi Proporsi Kadar Hb Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016............... 71
Gambar 5.20 Diagram Bar Distribusi Proporsi penyaki yang Dialami Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016 ........................................................................................... 73
Gambar 5.21 Diagram Bar Distribusi Proporsi Komplikasi Kehamilan Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016 .......................................................................................... 74
Gambar 5.22 Diagram Bar Distribusi Proporsi Riwayat Obstetri Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016 .......................................................................................... 75
Universitas Sumatera Utara
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Selesai Penelitian
Lampiran 2. Surat Penelitian
Lampiran 3. Master Data
Lampiran 4. Hasil Analisis Data
Universitas Sumatera Utara
xvi
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Nurjannah, lahir pada tanggal 05 Januari 1996 di Kota
Binjai Kecamatan Binjai Utara Provinsi Sumatera Utara, beragama islam, anak
kelima dari lima bersaudara dari pasangan Misnan Mustafa Basyir dan Khadijah
Manik, S.Ag. Alamat penulis di Asrama Kebun Lada Barak Flamboyan no. 130
Kecamatan Binjai Utara Kota Binjai.
Riwayat pendidikan penulis dimulai dari Sekolah Dasar di SDN 020260
Binjai (2001-2007), Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Binjai (2007-2010),
SMA Negeri 1 Binjai (2010-2013), dan S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara (2013-2017).
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Angka kematian bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate(IMR) merupakan
bagian dari indikator untuk mengukur dan menentukan derajat kesehatan
masyarakat terutama menentukan derajat kesehatan ibu dan anak karena
mencerminkan status kesehatan ibu dan anak saat kehamilan dan proses
persalinan, baik pada tatanan provinsi maupun nasional (Kemenkes RI, 2008).
AKB adalah jumlah kematian bayi (0-12 bulan) per 1.000 kelahiran hidup dalam
kurun waktu satu tahun (Timmreck,2012). Di Indonesia mayoritas kematian bayi
terjadi pada masa neonatus (0-28 hari) yaitu sebesar 19 per 1000 kelahiran hidup
(SDKI, 2012).Mengingat masih tingginya angka kematian neonatal (AKN) ini,
Indonesia menetapkan target untuk menurunkan angka kematian neonatal dalam
SDGs 2030(Kemenkes RI,2015).
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu
penyumbang tingginya angka kematian bayi terutama pada masa perinatal.
Neonatal dengan BBLR berisiko mengalami kematian 6,5 kali lebih besar
daripada bayi yang lahir dengan berat badan normal (Kemenkes RI 2008).
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat
badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (Kemenkes RI,2013). BBLR termasuk
faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan disabilitas neonatus,
bayi, dan anak serta memberi dampak jangka panjang terhadap kehidupannya di
masa depan. Bayi dengan berat lahir rendah umumnya mengalami proses hidup
Universitas Sumatera Utara
2
masa depan yang kurang baik, memiliki risiko tinggi untuk meninggal dalam usia
balita jika dibandingkan dengan bayi yang memiliki berat badan normal
(Elizawarda, 2003).
Bayi BBLR yang dapat bertahan hidup, dalam lima tahun pertama akan
mempunyai risiko lebih tinggi dalam tumbuh kembang secara jangka panjang
kehidupannya jika dibandingkan dengan bayi yang berat badan normal, bayi
BBLR akan tumbuh dan berkembang lebih lambat, apalagi jika kekurangan ASI
eksklusif dan makanan pendamping ASI yang tidak cukup. Banyak faktor
penyebab terjadinya kejadian bayi BBLR ini dan penyebabnya didominasi oleh
karakteristik ibu seperti tinggi badan, umur, paritas, jarak, ukuran uterus dan
partner baru (Elizawarda 2003).
Menurut World Health Organization (WHO) (2016), diperkirakan terjadi
2,7 juta kematian neonatal dari 20 juta kelahiran di seluruh dunia setiap tahunnya
dan diperkirakan 15-20% adalah bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Dengan kata lain setidaknya ada lebih dari 3 juta bayi BBLR yang akan lahir
setiap tahunnya. Angka prevalensi BBLR sangat bervariasi baik di daerah dan
dalam negara. Namun, sebagian besar kejadian BBLR terjadi pada negara
berpenghasilan rendah dan menengah dan juga menjadi populasi yang paling
rentan. Estimasi Regional BBLR tahun 2015 tertinggi berada di Asia Selatan
(28%), 13% di Afrika sub-Sahara, dan 9% di AmerikaLatin.BBLR terendah
berada di Asia Pasifik (6%).
Data WHO (ika, 2015) mencatat Indonesia pada tahun 2015 berada di
peringkat 9 dunia dengan persentase BBLR lebih dari 15,5 persen dari kelahiran
Universitas Sumatera Utara
3
bayi setiap tahunnya. Menurut RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) (2013)
prevalensi bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) di Indonesia
berkurang dari 11,1 persen tahun 2010 menjadi 10,2 persen tahun 2013.
Terdapat variasi antar provinsi sangat mencolok dari terendah di Sumatera Utara
(7,2%) sampai yang tertinggi di Sulawesi Tengah (16,9%).
Berdasarkan Profil Kesehatan Sumatera Utara (2015), neonatal risiko
tinggi diperkirakan sebanyak 42.143 kasus dan neonatal risiko tinggi yang telah
dirujuk dan ditangani sebanyak 13.928 kasus (33,05%), jika dibandingkan dengan
tahun 2014 terjadi peningkatan kasus yaitu 12.634 kasus yang dirujuk dan
ditangani dari 41.570 kasus (30,39%). Masih banyak neonatal dengan risiko tinggi
yang ternyata belum ditangani dan dirujuk.
Persentase angka kejadian BBLR tertinggi berada di Kota Pematang
Siantar yaitu 2,46% dan terendah di Kota Padang Sidempuan dan Kota Gunung
Sitoli yaitu tidak ada kejadian BBLR. Persentase angka kejadian BBLR di Kota
Medan yaitu 0,22%. Data ini kemungkinan lebih rendah dari yang semestinya
karena data tersebut hanya berasal dari data kecamatan dan puskesmas dan
banyaknya neonatal dengan risiko tinggi.
Hasil penelitian sebelumnya (Amanda, 2013) di RSU Sundari tahun 2012
terdapat 188 kasus bayi BBLR dari 2.170 persalinan (8,6%). Dari hasil survei
pendahuluan di RSU Sundari Medan tahun 2016 terdapat 296 bayi BBLR dari 263
Ibu yang melahirkan bayi BBLRdari 2.658 persalinan (11,1%).Dengan ini dapat
dilihat bahwa terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2012 ke tahun
2016.
Universitas Sumatera Utara
4
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka perlu
dilakukan penelitian tentangkarakteristik ibu yang melahirkan bayi BBLR di
Rumah Sakit Umum Sundari Medan tahun 2016.
1.2 Perumusan Masalah
Belum diketahui karakteristik ibu yang melahirkan bayi BBLR di Rumah
Sakit Umum Sundari Medan pada tahun 2016.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi Berat Badan Lahir
Rendahdi Rumah Sakit Umum Sundari Medan pada tahun 2016.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui distribusi frekuensi bayi dengan BBLR berdasarkan
klasifikasi berat badan.
b. Mengetahui distribusi proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR
berdasarkan faktor sosiodemografi (umur ibu, agama, pekerjaan) di RSU
Sundari tahun 2016.
c. Mengetahui distribusi proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR
berdasarkan faktor risiko medis ibu (usia kehamilan, paritas, jarak
kehamilan, kadar Hb, penyakit yang dialami ibu, komplikasi kehamilan,
jenis komplikasi kehamilan, riwayat obstetri ibu) di RSU Sundari tahun
2016.
d. Mengetahui distribusi proporsi bayi BBLR berdasarkan keadaan bayi
sewaktu pulang di RSU Sundari tahun 2016.
Universitas Sumatera Utara
5
e. Mengetahui distribusi proporsi umur ibu berdasarkan klasifikasi BBLRdi
RSU Sundari tahun 2016.
f. Mengetahui distribusi proporsi pekerjaan ibu berdasarkan klasifikasi
BBLR di RSU Sundari tahun 2016.
g. Mengetahui distribusi proporsi usia kehamilan berdasarkan klasifikasi
BBLR di RSU Sundari tahun 2016.
h. Mengetahui distribusi proporsi paritas berdasarkan klasifikasi BBLR di
RSU Sundari tahun 2016.
i. Mengetahui distribusi proporsi jarak kehamilan berdasarkan klasifikasi
BBLR di RSU Sundari tahun 2016.
j. Mengetahui distribusi proporsi kadar Hb ibu berdasarkan klasifikasi
BBLR di RSU Sundari tahun 2016.
k. Mengetahui distribusi proporsi penyakit yang dialami ibu berdasarkan
klasifikasi BBLR di RSU Sundari tahun 2016.
l. Mengetahui distribusi proporsi komplikasi kehamilan berdasarkan
klasifikasi BBLR di RSU Sundari tahun 2016.
m. Mengetahui distribusi proporsi riwayat obstetri ibu berdasarkan
klasifikasiBBLR di RSU Sundari tahun 2016.
Universitas Sumatera Utara
6
1.4 Manfaat Penelitian
a. Sebagai bahan masukan bagi pihak RSU Sundari Medan dalam upaya
peningkatan pelayanan kesehatan.
b. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lainnya untuk melakukan penelitian
selanjutnya yang berhubungan penelitian yang dilakukan penulis.
c. Sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan
penulismengenai BBLR dan merupakan kesempatan bagi penulis dalam
menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan di Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Fisiologi Kehamilan
Menurut Syaifudin dalam Dewidan Sunarsih (2011), masa kehamilan
dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Pada kehamilan normal, masa
kehamilan adalah 280 hari atau 40 minggu, dihitung dari hari pertama haid yang
terakhir. Pembagian kehamilan menurut WHO (Manuaba,dkk 2010) adalah
sebagai berikut:
a. Preterm : Usia kehamilan kurang dari 37 minggu (259 hari)
b. Aterm : Usia kehamilan antara 37 dan 42 minggu (259-293 hari)
c. Post-term : Usia kehamilan lebih dari 42 minggu (294 hari)
Pada masa preterm usia kehamilan 0-8 minggu dengan berat janin 1.000
gr, bila berakhir disebut keguguran. Kehamilan 29 sampai 36 minggu, bila terjadi
persalinan disebut prematuritas (Dewidan Sunarsih 2011).
Banyak perubahan yang akan terjadi pada masa kehamilan, tidak hanya
perubahan secara fisik tetapi juga perubahan psikologis dan sosial pada keluarga.
Pada trimester I, ibu akan mengalami terlambatnya menstruasi, payudara nyeri
dan membesar, kelelahan kronis, mual dan muntah, dan diakhir trimester I tanda
chadwick (perubahan warna serviks dan vagina menjadi kebiru-biruan) muncul
dan uterus naik diatas simfisis serta perubahan fisik lainnya disertai perubahan
emosional seperti merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan, dan kesedihan.
Pada trimester II terjadi perubahan fisik dimana pada minggu ke 16 fundus
berada ditengah simfisis dan pusat, berat ibu akan bertambah 0,4-0,5 kg/mg
Universitas Sumatera Utara
8
selama sisa kehamilan, dan sekresi vagina meningkat. Dipertengahan trimester II
(minggu ke 20) fundus mencapai pusat, payudara memulai sekresi
kolostrum,kantong ketubanmenampung 400 ml cairan, varises juga mungkin
terjadi. Pada akhir trimester II ini fundus akan diatas pusat, dan juga sakit
punggung dan kram pada kaki, secara psikologis ibu pada trimester ini lebih
merasa sehat dan nyaman serta lebih stabil dalam emosional.
Pada trimester akhir (28-32 minggu), fundus akan berada pada
pertengahan antara pusat dan sifoideus, payudara penuh dan nyeri tekan, sering
buang air kecil, sakit punggung, dan ibu mungkin akan menjadi sulit tidur dan
secara psikologis ibu akan sering sekali merasa khawatir, sedih dan takut.
Kekhawatiran ibu pada trimester III (akhir) semakin besar, selain khawatir
terhadap janin ibu juga khawatir akan perubahan gambaran diri. Perubahan
psikologis yang akan dialami selama kehamilan ini sangat membutuhkan adanya
dukungan pada ibu dan pemantauan-pemantauan fisik terkait dengan kondisi dan
tumbuh kembang janin (Dewi.,dan Sunarsih, 2011).
Normal tidaknya berat badan bayi saat lahir bisa diprediksi sejak masih
dalam kandungan. Melalui pemeriksaan USG, dokter obgin bisa memantau
apakah berat badan janin sesuai dengan usianya (Kompas,2015). Karenanya
dalam kasus BBLR penting sekali agar ibu rutin melaksanakan pemeriksaan
Antenatal Care (ANC).
Universitas Sumatera Utara
9
2.2 Berat Badan Lahir Rendah
2.2.1 Definisi
Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) tahun
2013, bayi berat lahir (BBL) adalah berat badan bayi yang di timbang dalam
waktu 1 jam pertama setelah lahir.Hubungan antara waktu kelahiran dengan umur
kehamilan dan kelahiran bayi dapat dikelompokan menjadi : bayi kurang bulan
(prematur), yaitu bayi yang dilahirkan dengan masa gestasi (kehamilan) < 37
minggu (<259 hari). Bayi cukup bulan, bayi yang dilahirkan dengan masa gestasi
antara 37-42 minggu (259 - 293 hari); dan bayi lebih bulan, bayi yang dilahirkan
dengan masa gestasi > 42 minggu (>294 hari).Berkaitan dengan berat badan bayi
lahir, bayi dapat dikelompokkan berdasarkan berat lahirnya yaitu : bayi berat lahir
rendah (BBLR), yaitu berat lahir <2500 gram, bayi berat lahir sedang, yaitu berat
lahir antara 2500-3999 gram, dan berat badan lebih, yaitu berat lahir ≥4000 gram.
Menurut Profil Kesehatan (2013) bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram.
Dahulu, bayi baru lahir yang memiliki berat badan 2500 gram atau kurang disebut
dengan bayi prematur. Ternyata, morbiditas dan mortalitas pada neonatal tidak
hanya bergantung pada berat badan saja tetapi juga pada tingkat kematangan bayi.
Lalu World Health Organization (WHO) pada tahun 1961 membuat pernyataan
bahwa bayi yang baru lahir dengan berat badan <2500 gram disebut BBLR.
Universitas Sumatera Utara
10
BBLR dapat diklasifikasikan menjadi tiga (Mahyunani, anik & Nurhayati
2009), yaitu :
a) Berat bayi lahir rendah, dengan berat kurang dari 2500 gram
b) Berat bayi lahir sangat rendah, dengan berat 1000-1500 gram
c) Berat bayi lahir amat sangat rendah, dengan berat kurang dari 1000 gram.
Bayi dengan BBLR dapat dikategorikan menjadi dua (Kosim.dkk, 2010)
a. Prematuritas murni.
Prematuritas murni adalah neonatus dengan usia kehamilan kurang dari
37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai masa kehamilannya atau biasa
disebut Neonatus Kurang Bulan-Sesuai Masa Kehamilan (NKB-SMK).
b. Dismaturitas/ Kecil Masa Kehamilan (KMK).
Dismaturitas adalah berat bayi lahir dengan berat badan kurang dari
semestinya untuk masa gestasi. Penyebab dismaturitas ialah janin mengalami
gangguan pertumbuhan didalam uterus atau Intra Uterine Growth Retardation
(IUGR) sehingga pertumbuhan janin mengalami hambatan. KMK dibagi atas :
1. Simetri, adalah janin yang menderita distres yang lama, dimana gangguan
pertumbuhan terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-bulan sebelum
lahir sehingga tampak pertumbuhan otak dan tulang rangka terganggu dan
seringkali berkaitan dengan hasil akhir perkembangan syaraf yang buruk.
2. Asimetri, terjadi akibat distres sub-akut. Gangguan terjadi beberapa
minggu sampai beberapa hari sebelum janin lahir. Pertumbuhan jantung,
otak dan tulang rangka tampak paling sedikit terpengaruh, sedangkan
Universitas Sumatera Utara
11
ukuran hati, limpa, timus sangat berkurang dan berat tidak sesuai dengan
masa gestasi.
Pertumbuhan alat-alat dalam tubuh bayi prematur kurang sempurna,
karena itu bayi sangat peka terhadap gangguan pernapasan, infeksi, trauma
kelahiran, hipotermi dan sebagainya. Sedangkan bayi dismatur dapat lebih mudah
hidup setelah berada di luar rahim karena alat-alat tubuh lebih berkembang
dibandingkan bayi prematur dengan berat badan yang sama. Dalam jangka
panjang bayi BBLR dapat mengalami gangguan pertumbuhan, perkembangan,
penglihatan, pendengaran serta penyakit paru kronik (Mahyunani, anik &
Nurhayati 2009).
2.2.2 Epidemiologi
2.2.2.1 Menurut Orang
Tinggi rendahnya risiko dalam proses kehamilan dan persalinan sangat
bergantung pada faktor ibu seperti usia ibu, gizi, penyakit ibu (berhubungan
dengan kehamilan atau penyakit lain yang diderita ibu), keadaan sosioekonomi,
dan kondisi kehamilan ibu.Usia reproduksi yang optimal bagi seorang ibu adalah
usia 20-35 tahun, selain dari usia tersebut akan terjadi peningkatan risiko
kehamilan dan persalinan, karena usia tersebut berisiko 4 kali lebih besar
dibandingkan dengan usia 20-35 tahun (Amanda,2013).
Penelitian Rosmeri dalam Zulhaida (2003) menunjukkan bahwa status gizi
ibu sebelum hamil mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap kejadian
BBLR. Ibu dengan status gizi kurang (kurus) sebelum hamil mempunyai risiko
Universitas Sumatera Utara
12
4,27 kali untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan ibu yang
mempunyai status gizi baik (normal).
Pada penelitian Purnomo dan Putro (2009), menunjukan bahwa kejadian
BBLR banyak dijumpai pada ibu dengan pendidikan rendah (6,4%) disusul
dengan ibu dengan pendidikan sedang (4,8%). Ibu dengan tingkat pendidikan
yang lebih tinggi lebih mudah menyerap informasi yang diberikan sehingga dapat
melahirkanbayi dengan berat badan yang normal.
Berdasarkan Riskesdas (2013), terlihat adanya kecenderungan semakin
tinggi pendidikan dan kuintil indeks kepemilikan, semakin rendah prevalensi
BBLR. Menurut jenis pekerjaan, persentase BBLR tertinggi pada anak balita
dengan kepala rumah tangga yang tidak bekerja (11,6%), sedangkan persentase
terendah pada kelompok pekerjaan pegawai (8,3%). Persentase BBLR di
perdesaan (11,2%) lebih tinggi daripada di perkotaan (9,4%).Persentase BBLR
pada perempuan (11,2%) lebih tinggi daripada laki-laki (9,2%) .
2.2.2.2 Menurut Tempat
World Health Organization (WHO) memperkirakan secara keseluruhan,
dari 20 juta kelahiran di seluruh dunia setiap tahunnya diperkirakan 15-20%
adalah bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Ada banyak variasi dalam
angka prevalensi BBLR baik di daerah dan dalam negara. Namun, sebagian besar
kejadian BBLR terjadi pada negara berpenghasilan rendah dan menengah dan
juga menjadi populasi yang paling rentan.
Indonesia sebagai Negara berkembang pada tahun 2015 berada di
peringkat 9 dunia dengan persentase BBLR lebih dari 15,5 persen dari kelahiran
Universitas Sumatera Utara
13
bayi setiap tahunnya (ika,2015).Berdasarkan Riskesdas (2013) prevalensi bayi
dengan berat badan lahir rendah (BBLR) bervariasi antar provinsi sangat
mencolok dari terendah di Sumatera Utara (7,2%) sampai yang tertinggi di
Sulawesi Tengah (16,9%). Untuk pertama kali tahun 2013 dilakukan juga
pengumpulan data panjang bayi lahir, dengan angka nasional bayi lahir pendek
<48 cm adalah 20,2 persen, bervariasi dari yang tertinggi di Nusa Tenggara Timur
(28,7%) dan terendah di Bali (9,6%).
Jika dikombinasikan antara BBLR dan panjang badan lahir pendek, maka
terdapat 4,3 persen bayi yang BBLR dan juga memiliki panjang badan lahir
pendek dan prevalensi tertinggi di Papua (7,6%), sedangkan yang terendah di
Maluku (0,8%).Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (2015),
angka kejadian BBLR tertinggi berada di Kota Pematang Siantar yaitu 2,46% dan
terendah di Kota Padang Sidempuan dan Kota Gunung Sitoli yaitu 0,00%.
2.2.2.3 Menurut Waktu
Berdasarkan Riskesdas (2013) prevalensi bayi dengan berat badan lahir
rendah (BBLR) di Indonesia berkurang dari 11,1 persen tahun 2010 menjadi 10,2
persen tahun 2013. Menurut ika (2015), Indonesia memiliki persentase BBLR
lebih dari 15,5 persen.
Di Sumatera Utara, angka kejadian BBLR pada tahun 2003 adalah sebesar
1,62% dari 187.420 bayi yang lahir hidup dan pada tahun 2007 terdapat 0,73%
bayi dengan BBLR dari 264.896 jumlah kelahiran hidup, sedangkan pada tahun
2008 terdapat 0,50% kasus BBLR dari 260.991 jumlah kelahiran hidup. Pada
tahun 2015 kejadian BBLR yaitu 0,24% dari 280.955 jumlah kelahiran hidup.
Universitas Sumatera Utara
14
Berdasarkan Profil Kesehatan Sumatera Utara (2015) di Kota medan angka
kejadian BBLR sebesar 0,22% dari 49.251 jumlah kelahiran hidup.
2.2.3 Etiologi dan Faktor Risiko
Berdasarkan data dari The Fifty Sixth Session of Regional Committee,
WHO for South Asia, tahun 2003, kematian bayi terjadi pada neonatus dengan
penyebab infeksi 33%, asfiksia/trauma 28%, BBLR 24%, kelainan bawaan 10%,
dan lainnya 5%. Risiko kematian BBLR 4 kali lebih besar dibandingkan bayi lahir
dengan berat badan normal (≥2500 gr) (Yulifah dkk, 2009).Berat badan lahir
rendah (BBLR) termasuk dalam penyebab kematian pada neonatus, hal ini
disebabkan oleh banyak faktor (multi faktor).
Etiologi atau penyebab dari berat badan lahir rendah maupun bayi
prematur adalah sebagai berikut (Mitayani,2009) (Manuaba,dkk, 2010).
2.2.3.1 Faktor ibu
Faktor pada ibu hamil merupakan kondisi yang dapat menyebabkan
kemungkinan terjadinya risiko atau bahaya pada persalinan seperti komplikasi
yang dapat menyebabkan kesakitan juga kematian pada ibu dan bayi
(Rochjati,2003).
Berikut faktor ibu yang menjadi penyebab terjadinya bayi BBLR.
1. Gizi yang kurang saat hamil
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila gtatus gizi ibu normal pada
masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang
sehat, cukup bulan dengan berat badan normal dan begitu pula sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
15
Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan
gizi ibu sebelum dan selama hamil (Lubis,2003).
2. Penyakit pada ibu hamildan komplikasi medis
a. Toksemia gravidarum (Pre-Eklamsia)
Adalah kondisi ibu yang disebabkan oleh kehamilan, dengan tanda-tanda,
edema pada tungkai, tekanan darah tinggi, dalam seni terdapat zat putih telur
(pemeriksaan urine).Kondisi tersebut dapat mempengaruhi plasenta dan uterus
karena aliran darah ke plasenta menurun sehingga terjadi gangguan fungsi
plasenta. Pada hipertensi yang agak lama dapat mempengaruhi perkembangan
janin, sehingga mudah terjadi partus prematur (Manuaba,2010).
Bahaya yang dapat terjadi yaitu, bila keracunan kehamilan dan tidak
mendapat perawatan akan menjadi pre-eklamsi berat dan eklamsi. Bahaya bagi
janin, akan ada gangguan pertumbuhan janin/BBLR dan mati dalam kandungan
(Rochjati,2003).
b. Pendarahan antepartum
Perdarahan sebelum persalinan. Perdarahan dapat keluar sedikit demi
sedikit tapi terus menerus menyebabkan anemia berat dan juga perdarahan bisa
banyak sekaligus dan menyebabkan syok, lemas, tekanan darah menurun. Bahaya
yang dapat terjadi yaitu bayi terpaksa dilahirkan sebelum cukup bulan (prematur
dan BBLR) dan dapat membahayakan janin (mati dalam kandungan)
(Rochjati,2003).
Universitas Sumatera Utara
16
c. Anemia
Keluhan yang dirasakan ibu hamil, lemas, lesu, mudah lelah, mata
berkunang-kunang, dan jantung berdebar. Jika diperiksa, wajah, kelopak mata,
lidah, dan telapak tangan tampak pucat. Pada pemeriksaan tes laboratorium
didapatkan kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari 11 gr/dl (ICD X).
Pengaruh anemia terhadap ibu hamil antara lain, menurunnya daya tahan tubuh
ibu hamil sehingga menjadi manifestasi penyakit lainnya, menghambat
pertumbuhan janin sehingga bayi lahir dengan BBLR, dan persalinan prematur.
Pada saat persalinan ibu berisiko mengalami perdarahan dan persalinan lama
(Rochjati,2003).
d. Malaria
Keluhan yang dirasakan ibu hamil, hipertermi (demam tinggi), menggigil,
sakit kepala, dan muntah-muntah. Bila disertai dengan demam dan anemia maka
akan mengganggu ibu hamil dan kehamilannya.Bahaya yang dapat terjadi antara
lain, abortus (keguguran), kematian janin dalam kandungan, persalinan prematur
(Rochjati,2003).
e. Tuberkulosis Paru (TB Paru)
Di Indonesia prevalensi TB paru masih sanggat tinggi, hal ini terbukti
dengan Indonesia menduduki peringkat ke 2 terbanyak menderita Tb paru di
dunia. Maka dapat diasumsikan bahwa kemungkinan ibu hamil juga banyak yang
menderita penyakit ini (Mochtar,1998).
Keluhan yang dirasakan Ibu yang menderita TB Paru tidak jauh berbeda
dari penderita TB paru lainnya. Keluhan yang dirasakan batuk lama atau batuk
Universitas Sumatera Utara
17
berdarah, keringat pada malam hari, penurunan berat badan, dan gejala lainnya.
Efek TB Paru terhadap kehamilan bergantung pada beberapa faktor antara lain
berat ringannya penyakit, umur kehamilan saat terapi diberikan, status nutrisi ibu,
adanya penyakit penyerta dan sebagainya. Efek buruk yang terjadi kemungkinan
besar dikarenakan adanya keterlambatan dalam melakukan diagnosis, terapi yang
tidak adekuat, dan adanya lesi yang luas pada paru-paru. Hal ini banyak
menyebabkan terjadinya peningkatan insidensi persalinan premature, BBLR,
IUGR, serta peningkatan angka kematian perinatal (Mochtar,1998).
f. Payah Jantung
Pada kehamilan akan terjadi perubahan hemodinamik (aliran darah) yang
disebabkan oleh kebutuhan metabolisme yang meningkat, perubahan komposisi
darah akibat pengaruh, hormon estrogen dan progesteron yang meningkat,
sirkulasi retroplasenter (peredaran darah dalam plasenta), pembesaran uterus,
pembesaran mamae untuk laktasi, dan perubahan susunan darah dimana volume
darah meningkat 30-50%, eritrosit meningkat 20-35%, plasma darah lebih tinggi
35-50%, dan terjadi hemodelusi, serta adanya kompensasi kerja jantung. Pada
jantung yang normal, semua dapat diatasi dengan kompensasi jantung, pada
jantung yang abnormal akan terjadi dekompensasi kerja jantung sehingga
menyebabkan terhambatnya pertukaran gas dan nutrisi untuk janin yang berakibat
pada terhambatnya pertumbuhan janin dalam kandungan (Manuaba,2010).
g. Infeksi Traktus Urinates
Infeksi traktus urinates atau infeksi saluran kemih merupakan komplikasi
medik utama pada wanita hamil sekitar 15% wanita mengalami 1 kali serangan
Universitas Sumatera Utara
18
akut infeksi saluran kemih selama hidupnya. Infeksi saluran kemih bermula dari
masuknya bakteri luar ke tubuh melalui jalur eksogen, saat masuknya bakteri akan
langsung diserang oleh sistem imun nonspesifik berupa fagosit, komplemen, APP-
Acute Phase Protein atau di netralkan antibodi spesifik yang ada didalam darah.
Antibodi dan komplemen dapat juga berperan sebagai opsonin (antibody yang
bekerja dengan cara merangsang leukosit untuk menyerang antigen), karena
fagosit memiliki Fc-γ R dan CR. Baik sel poli morfonuklear maupun magrofag
memiliki Fc-αR. Fc-γ R dan CR berfungsi untuk membunuh sel target dengan
mengaktifkan sitotoksik. Fc-αR sendiri berfungsi untuk respon pro dan ant-
inflamasi tergantung pada keadaan IgA yang terikat (P Husslein, 2003) (Rust OA,
2002) (M. Sakai, dkk , 2001).
Bakteri akan masuk melalui mukosa epitel, lalumengeluarkan toxin yang
akan dinetralisir langsung oleh antibodi. Bakteri akan mengaktivasi jalur
komplemen. Jika sesuatu yang dianggap antigen berikatan dengan antibody maka
pada reseptor Fc akan terjadi sebuah proses yang memacu terjadinya degranulasi
sel mast local, sehingga melepaskan mediator-mediator yang menimbulkan
vasodilatasi dan ekstravasai netrofil dan limfosit. Selain itu akibat dari aktivasi
komplemen-komplemen saat proses tersebut menyebabkan kemotaktik untuk
netrofil dan makrofag. Makrofag banyak ditemukan pada permukaan plasenta dan
membrane amnion, bila ada invasi bakteri akan menghasilkan produk-produk
seperti Phospholipase A2 (PLA2), endotoksin, dan collagenase, selain itu akan
terjadi peningkatan produksi lipoxygenase, cyloxynase, dan sitokin (IL-1, IL-6,
IL-8, TNF). Peningkatan phospholipase akan melepaskan asam arakidonat yang
Universitas Sumatera Utara
19
dipakai untuk mensintesis COX-1 dan COX-2 pada jalur sintesis prostaglandin, ini
diakibatkan karena makrofag yang berada dipermukaan plasenta dan membrane
amnion akan mensintesis prostaglandin, enzim protease dan collagenase yang
menyebabkan penipisan serviks dan kontraksi otot miometrium sehingga
menginduksi persalinan prematur dan mengalami berat badan lahir rendah (P
Husslein, 2003) (Rust OA, 2002) (M. Sakai, dkk , 2001). Berikut gambar
patofiologi terjadinya persalinan premature akibat dari adanya infeksi pada
saluran kemih (Jannah,2010).
Gambar 2.1 Patogenesis Persalinan Prematur
Infeksi saluran kemih
TNF-α, IL-β, IL-6, IL-8
Prostagladin
Peningkatan Protease Kolagenase
PGE2 PGF2α
Membran plasenta Serviks Uterus
Pecah Penipisan Kontraksi
Persalinan Prematur
Universitas Sumatera Utara
20
3. Umur Ibu
Umur Ibu ibu yang berisiko adalah pada kehamilan kurang dari 20 tahun
(primi muda) dan diatas 35 tahun (primi tua).
a. Primi muda (terlalu muda)
Primi muda adalah ibu yang kehamilan pertamanya pada umur ≤16 tahun.
Hal ini berisiko karena rahim dan panggul ibu sering kali belum tumbuh mencapai
ukuran dewasa, yang akibatnya diragukannya keselamatan dan kesehatan janin
dalam kandungan. Selain itu mental ibu belum dewasa.Bahaya yang dapat terjadi
antara lain, bayi lahir belum cukup bulan (prematur), pendarahan sebelum
persalinan, pendarahan sesudah persalinan (Rochjati,2003).
b. Primi tua (terlalu tua dan terlalu lama hamil)
Menurut Rochjati (2003) Primi tua adalah ibu hamil pertama saat berusia ≥
35 tahun dan ibu yang lambat hamil (ibu hamil pertama setelah kawin 4 tahun
atau lebih dengan dengan kehidupan perkawinan biasa). Primi tua ini pada
referensi lainnya digolongkan dalam primi tua primer.
Bahaya yang mungkin terjadi pada primi tua ibu hamil pertama setelah
usia perkawinan ≥ 4 tahun antara lain:
a) Selama kehamilan dapat timbul masalah, faktor risiko lain karena
kehamilan misalnya pre-eklamsi.
b) Persalinan tidak lancar.
Bahaya yang dapat terjadi pada ibu yang hamil usia ≥ 35 tahun antara lain:
a) Hipertensi/ tekanan darah tinggi
b) Pre-eklamsi.
Universitas Sumatera Utara
21
c) Ketuban pecah dini.
d) Persalinan tidak lancer/macet.
e) Perdarahan setelah bayi lahir.
f) Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
c. Umur ibu ≥ 35 tahun (terlalu tua)
Yang dimaksud umur ibu ≥ 35 tahun ini adalah kehamilan saat ibu
berumur 35 tahun atau lebih. Yang membedakan pembagian ini dengan primi tua
adalah kehamilan yang dialami ibu bukanlah kehamilan pertama. Bahaya yang
dapat terjadi adalah hipertensi dan pre-eklamsi, ketuban pecah dini, persalinan
macet, perdarahan setelah persalinan, bayi BBLR (Rochjati,2003).
4. Multigravida (ibu yang hamil ≥2 kali) dan jarak kehamilannya terlalu
dekat
Multigravida/grande multi adalah ibu pernah hamil/ melahirkan anak ≥2
kali. Kondisi ibu kemungkinan mengalami gangguan kesehatan seperti anemia
dan kurang gizi, kekendoran dinding perut dan dinding rahim. Bahaya yang dapat
terjadi pada grande multi (Rochjati,2003) antara lain:
a) Kelainan letak, persalinan letak lintang.
b) Robekan rahim pada kelainan letak lintang.
c) Persalinan lama.
d) Perdarahan pasca persalinan.
e) BBLR.
Jarak kehamilan yang terlalu dekat juga menjadi risiko dikarenakan
kondisi kesehatan fisik dan rahim ibu masih butuh istirahat, selain itu anak dari
Universitas Sumatera Utara
22
persalinan sebelumnya masih butuh perhatian dan asuhan dari orang tuanya.
Bahaya yang dapat terjadi pada ibu hamil (Rochjati,2003) antara lain:
a) Perdarahan setelah persalinan.
b) Bayi prematur.
c) Bayi dengan BBLR.
5. Keadaan sosial ekonomi
Keadaan ini sangat berpengaruh terhadap timbulnya prematuritas, kejadian
yang tinggi terdapat pada golongan sosial ekonomi yang rendah. Hal ini
disebabkan oleh karena keadaan gizi yang kurang baik dan pengawasan antenatal
yang masih kurang.
6. Kondisi ibu saat hamil
a. Peningkatan berat badan ibu yang tidak adekuat
Peningkatan berat badan yang normal saat kehamilan adalah 12 kg (10-
14,5 kg). dengan pola kenaikan antara 1-2 kg pada trimester 1 dan 0,3-0,4
kg/minggu pada trimester 2 dan 3. Apabila kenaikan berat badan ibu kurang dari
10 kg, dikhawatirkan akan terjadi gangguan pertumbuhan janin (prematur atau
BBLR) (jumiarni,1995).
b. Ibu perokok
Merokok meningkatkan faktor risiko aborsi spontan, placental disorders,
kelainan kongenital, kematian janin dan BBLR. Carbon monoksida dan nikotin
adalah dua bahan kimia yang paling berpengaruh terhadap janin dan terdapat pada
rokok. CO menurunkan kemampuan membawa oksigen yang cukup pada jaringan
janin. Nikotin meningkatkan tekanan darah janin dan menurunkan angka
Universitas Sumatera Utara
23
pernapasan, nikotin berefek pada sistem syaraf pusat genitalia, saluran cerna, dan
sistem urinari janin. Dampak rokok bukan hanya dirasakan pada perokok aktif
tetapi juga pada perokok pasif. Orang yang tidak merokok atau perokok pasif
yang terpapar asap rokok akan mengirup dua kali lipat racun yang dihembuskan
oleh perokok aktif (WHO,2012).
7. Pekerjaan yang terlalu berat
2.2.3.2 Faktor Kehamilan
1. Hamil dengan Hidramnion
Kehamilan dengan jumlah air ketuban lebih dari 2 liter. Keluhan yang
dirasakan yaitu sesak napas, perut membesar, pembengkakan pada kedua bibir
kemaluan dan tungkai.Bahaya yang dapat terjadi antara lain, keracunan
kehamilan, cacat bawaan, kelainan letak, prematur/BBLR, dan perdarahan pasca
persalinan (Rochjati,2003).
2. Komplikasi obstetri
a. Multiple gestation (hamil kembar)
Pada kehamilan kembar perut akan lebih besar dari biasanya, rahim ibu
juga ikut mengalami perbesaran dan menekan organ tubuh yang menyebabkan
keluhan-keluhan, sesak napas, pembengkakan keduan bibir kemaluan dan tungkai,
pemekaran urat (varises), hemorrhoid (kadang-kadang keluar darah dari
dubur).Bahaya yang dapat terjadi pada yaitu, keracunan kehamilan, hydramnion,
anemia, persalinan prematur/BBLR, kelainan letak, partus macet, dan perdarahan
(Rochjati,2003).
Universitas Sumatera Utara
24
b. Incompetence cervix
Incompetent cervix adalah kondisi yang terjadi karena jaringan serviks
melemah sehingga menyebabkan kelahiran prematur atau kelahiran yang
tidak sehat (Kamus Kesehatan).
c. Ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput amnion sebelum dimulainya
persalinan yang sebenarnya atau sebelum kehamilan mencapai 37 minggu dengan
atau tanpa kontraksi (Mitayani,2009). Hal ini akan menyebabkan bayi lahir
prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR).
d. Plasenta previa
Plasenta previa adalah plasenta dengan implantasi di segmen bawah rahim
sehingga menutupi kanalis sevikalis dan mengganggu proses persalinan dengan
terjadinya perdarahan. Jika perdarahan merupakan keadaan yang sangat darurat
maka akan diambil tindakan untuk segera mengeluarkan bayi melalui tindakan
operasi sesar untuk mengurangi kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi.
e. Ada riwayat kelahiran prematur
2.2.3.3 Faktor janin
1. Cacat bawaan
Cacat bawaan dipengaruhi oleh umur, paritas, dan jenis kelamin.Penyebab
cacat bawaan adalah faktor lingkungan, faktor genetik, dan kombinasi antar
keduanya. Cacat bawaan dapat menyebabkan terjadi kelainan pada organ tubuh
yang juga akan mempengaruhi berat badan bayi saat dilahirkan (Universitas
Padjajaran, 2004).
Universitas Sumatera Utara
25
2. Infeksi dalam rahim
2.2.3.4 Faktor yang masih belum diketahui.
2.2.4 Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis yang dapat ditemukan pada bayi dengan BBLR adalah
sebagai berikut:
1. Berat badan kurang dari 2500 gram.
2. Panjang badan kurang dari 45 cm.
3. Lingkar dada kurang dari 30 cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm.
4. Masa gestasi kurang dari 37 minggu.
5. Kepala lebih besar dari tubuh.
6. Kulit tipis, transparan, lanugo banyak, dan lemak subkutan sangat sedikit.
7. Osifikasi tengkorak sedikit serta ubun-ubun dan sutura lebar.
8. Genitalia imatur, labia minora belum tertutup dengan labia mayora.
9. Tulang rawan dan daun telinga belum cukup, sehingga elastisitas belum
sempurna.
10. Pergerakan kurang dan lemah, tangis lemah, pernapasan belum teratur, dan
sering mendapat serangan apnea (berhentinya proses pernafasan dalam
waktu singkat ).
11. Bayi lebih banyak tidur, reflex mengisap dan menelan belum sempurna.
Bayi dengan BBLR dapat dibagi menjadi 3 stadium.
1. Stadium I, bayi tampak kurus dan relatif lebih panjang, kulit longgar,
kering.
Universitas Sumatera Utara
26
2. Stadium II, bila didapatkan tanda-tanda stadium I ditambah warna
kehijauan pada kulit, plasenta, dan umbilikus.
3. Stadium III, ditemukan tanda stadium II ditambah kulit berwarna kuning,
demikian pula kuku dan tali pusat.
2.2.5 Pencegahan
Upaya pencegahan terjadinya persalinan BBLR lebih penting daripada
menghadapi kelahiran dengan BBLR, pencegahan yang dapat dilakukan antara
lain pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan pencegahan tertier.
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer meliputi segala bentuk kegiatan yang dapat mencegah
kejadian suatu penyakit atau gangguan sebelum terjadi. Upaya yang dapat
dilakukan untuk mencegah kejadian BBLR (Maryunani, dkk, 2009 dan Gibney,
M.J., et al., 2009):
a. Meningkatkan pengetahuan calon ibu mengenai kehamilan yang sehat.
b. Makan-makanan yang bergizi guna menjaga gizi ibu maupun janin yang
dikandung.
c. Setiap ibu hamil disarankan untuk melakukan pemeriksaan antenatal
minimal sebanyak empat kali yaitu satu kali pada trisemester I, satu kali
pada trisemester II dan dua kali pada trisemester III. Dengan melakukan
pemeriksaan antenatal segala bentuk kelainan ataupun gangguan pada ibu
dan janin dapat dideteksi sedini mungkin.
d. Menghindari perilaku berisiko tinggi seperti merokok, minum-minuman
beralkohol karena dapat mengganggu pertumbuhan janin.
Universitas Sumatera Utara
27
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder yang dapat dilakukan antara lain, menegakkan
diagnosa pada bayi BBLR dan penatalaksanaan bayi BBLR.
1. Menegakkan diagnosa pada bayi BBLR
Menegakkan diagnosa BBLR adalah dengan dilakukan (Syafrudin &
Hamidah, 2009):
1. Pemeriksaan anamnesis
Pada anamnesis dijumpai adanya riwayat abortus, partus prematurus, lahir
mati, pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan, pergerakan janin
yang pertama terjadi lebih lambat, pertambahan berat badan ibu sangat lambat,
dijumpai kehamilan dengan oligohidromnion, hipermesis gravidarum dan
perdarahan antepartum.
2. Pemeriksaan Penunjang
Adapun pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk menegakkan
diagnose BBLR:
a) Pemeriksaan skor ballard untuk menentukan usia gestasi bayi baru lahir
melalui penilaian neuromuskular dan fisik.
b) Tes kocok (shake test), dianjurkan untuk bayi kurang bulan untuk melihat
ada tidaknya sindrom gawat napas.
c) Foto thoraks/baby gram pada bayi baru lahir dengan kehamilan kurang
bulan dimulai pada umur 8 jam atau didapat/diperkirakan terjadi sindrom
gawat napas.
Universitas Sumatera Utara
28
d) USG kepala terutama pada bayi dengan kehamilan kurang bulan dimulai
pada umur 2 hari unutk mengetahui adanya hidrosefalus atau perdarahan
intracranial.
2. Penatalaksanaan bayi BBLR
a) Pantau suhu disekitar bayi dan pastikan bayi agar tetap hangat.
b) Awasi frekuensi pernapasan, terutama dalam 24 jam pertama.
c) Motivasi ibu untuk menyusui dalam 1 jam pertama.
d) Cegah infeksi, karena rentan penularan antara ibu ke bayi (Mitayani,
2009).
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier adalah mencegah terjadinya cacat, kematian, serta
usaha rehabilitasi pada bayi BBLR (Syafrudin & Hamidah, 2009), yaitu dengan
cara :
a. Pengawasan berat badan secara ketat untuk melihat perkembangan
kenaikan berat badan bayi.
b. Pemberian imunisasi untuk meningkatkan kekebalan.
c. Pemberian vitamin K untuk mencegah terjadinya pendarahan pada bayi
baru lahir.
d. Menjaga tali pusar tetap bersih untuk mencegah terjadinya infeksi.
Universitas Sumatera Utara
29
2.3 Kerangka Konsep
Adapun kerangka konsep pada penelitian tentang karakteristik ibu yang
melahirkan bayi berat badan lahir rendah di RSU Sundari Medan Tahun 2016
adalah sebagai berikut:
KARATERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI BBLR
1. BBLR berdasarkan Klasifikasi Berat Badan
2. Faktor SosiodemografiUmurAgamapekerjaan
3. Faktor Risiko Medis IbuUsia KehamilanParitasJarak KehamilanKadar HbRiwayat Obstetri IbuPenyakit yang Dialami IbuKomplikasi KehamilanJenis Komplikasi
4. Keadaan Bayi Sewaktu Pulang
5. Keadaan Ibu Sewaktu Pulang
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Universitas Sumatera Utara
30
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dengan desain case series.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Sundari Medan. Pemilihan
lokasi ini dengan pertimbangan masih banyaknya dijumpai kejadian bayi BBLR
pada Rumah Sakit Umum Sundari Medan dan belum adanya penelitian yang
dilakukan di Rumah Sakit Umum Sundari karakteristik ibu yang melahirkan bayi
BBLR tahun 2016.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai bulan Desember 2016 sampai dengan Agustus 2017.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah seluruh data ibu yang melahirkan bayi BBLR yang
tercatat dalam rekam medik RSU Sundari Medan tahun 2016 yang berjumlah 263
data.
3.3.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah seluruh data ibu yang melahirkan bayi
BBLR di RSU Sundari Medan tahun 2016. Besar sampel sama dengan jumlah
populasi.Dalam hal inikartu status banyak yang tidak sesuai dengan nomor rekam
Universitas Sumatera Utara
31
medis pada buku registrasi dan kurangnya pencatatan sehingga menyebabkan data
yang ditemukan hanya 201 data.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder yang berasal dari rekam
medis ibu yang melahirkan bayi BBLR di Rumah Sakit Umum Sundari Medan
(diambil dengan bantuan lembar checklist) di mulai pada bulan Januari tahun
2016 sampai Desember tahun 2016. Data ini kemudian ditabulasi dan diolah
dengan bantuan komputer.
3.5 Analisa Data
Data yang telah terkumpul diolah menggunakan komputer. Data dianalisa
dengan menggunakan uji Chi Square dan disajikan dalam bentuk narasi, tabel
distribusi frekuensi, tabel tabulasi silang, diagram batang dan diagram pie.
3.6 Definisi Operasional
3.6.1 Berat Lahir Bayi adalahberat badan bayi yang di timbang dalam waktu 1
jam pertama setelah lahir (Kemenkes RI,2013).
3.6.2 Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalahberat bayi baru lahir yang
beratbadannya saat lahir kurang dari 2500 gram (Kemenkes RI, 2013),
dengan kategori sebagai berikut:
1. Berat bayi lahir rendah, dengan berat 1500-2499 gram.2. Berat bayi lahir sangat rendah, dengan berat <1500 gram.
3.6.3 Umur Ibu adalah umur ibu saat melahirkan, yang tercatat pada kartu status
dan dikategorikan sebagai berikut :
1. Umur berisiko : < 20 tahun dan >35 tahun2. Umur tidak berisiko : 20-35 tahun
Universitas Sumatera Utara
32
3.6.4 Agama adalah kepercayaan yang dianut ibu, yang tercatat pada kartu status
dan dikategorikan menjadi :
1. Islam2. Kristen Protestan3. Kristen Katolik4. Hindu5. Budha
3.6.5 Pekerjaan adalah kegiatan rutin yang sehari-hari dilakukan ibu, yang
tercatat pada kartu status dan dikategorikan menjadi :
1. Tidak Bekerja2. Bekerja
3.6.6 Usia kehamilan adalah jumlah minggu lengkap terhitung dari hari pertama
mensturasi yang terakhir sampai anak lahir, yang tercatat pada kartu status
dan dikategorikan menjadi :
1. < 37 minggu 2. 37-42 minggu 3. > 42 minggu
3.6.7 Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami ibu sebelum
persalinan saat ini, yang tercatat pada kartu status dan dikategorikan
menjadi :
1. Berisiko : Paritas <22. Tidak Berisiko : Paritas ≥2
3.6.8 Jarak kehamilan adalah tenggang waktu mulai kelahiran anak terakhir
sampai berhentinya menstruasi dari kehamilan berikutnya, yang tercatat
pada kartustatus dan dikategorikan menjadi :
1. < 2 tahun 2. ≥ 2 tahun
Universitas Sumatera Utara
33
3.6.9 Kadar Hb ibu adalah kadar haemoglobin dalam darah yang diukur pada
saat melahirkan dalam satuan gram/dl sewaktu akan melahirkan, yang
tercatat pada kartu status dan dikategorikan menjadi :
1. < 11 gr/dl2. ≥ 11 gr/dl
3.6.10 Penyakit yang Dialami Ibu
Penyakit yang Dialami Ibu adalah ada tidaknya penyakit yang dialami ibu
pada masa kehamilan yang bukan disebabkan oleh kehamilan, tetapi
berkaitan dengan kejadian BBLR, yang tercatat pada kartu status dan
dikategorikan menjadi :
1. Tidak ada Penyakit2. Ada Penyakit (ibu pada masa kehamilan didiagnosa malaria, TB paru,
payah jantung, infeksi saluran kemih)
3.6.11 Komplikasi Kehamilan
Komplikasi Kehamilan adalah ada tidaknya ibu mengalami komplikasi
yang berhubungan dengan kehamilan,yang tercatat pada kartu status dan
dikategorikan menjadi :
1. Tidak ada komplikasi 2. Ada komplikasi
3.6.12 Jenis Komplikasi
Jenis Komplikasi adalah jenis komplikasi yang dialami ibu yang
berhubungan dengan kehamilan, yang tercatat pada kartu status dan
dikategorikan menjadi:
1. Ketuban pecah dini2. Anemia 3. Preeklamsi/eklamsi 4. Placenta previa
Universitas Sumatera Utara
34
5. Ketuban pecah dini dan anemia6. Ketuban pecah dini dan preeklamsi/eklamsi7. Ketuban pecah dini dan placenta previa 8. Anemia dan preeklamsi/eklamsi9. Anemia dan plasenta previa10. Preeklamsi/eklamsi dan plasenta previa11. Ketuban pecah dini, anemia, preeklamsi/eklamsi12. Ketuban pecah dini, anemia, plasenta previa13. Ketuban pecah dini, anemia, preeklamsi/eklamsi, dan plasenta previa
3.6.13 Riwayat Obstetri
Riwayat Obstetri adalah riwayat yang pernah dialami oleh ibu pada
kehamilan sebelumnya, yang tercatat pada kartu status dan dikategorikan
menjadi :
1. Buruk (pernah abortus, melahirkan kembar, lahir mati, melahirkan dengan sectio caesarea).
2. Baik (tidak pernah abortus, tidak melahirkan kembar, lahir hidup, melahirkan dengan normal).
3.6.14 Keadaan bayi sewaktu pulang adalah kondisi bayi setelah mendapatkan
perawatan di rumah sakit yang tercatat pada kartu status dan dikategorikan
menjadi :
1. Sehat 2. Pulang Berobat Jalan (PBJ) 3. Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) 4. Meninggal
3.6.14 Keadaan ibu sewaktu pulang adalah kondisi bayi setelah mendapatkan
perawatan di rumah sakit yang tercatat pada kartu status dan dikategorikan
menjadi :
1. Sehat 2. Pulang Berobat Jalan (PBJ) 3. Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) 4. Meninggal
Universitas Sumatera Utara
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1 Profil Rumah Sakit Umum Sundari Medan
Rumah Sakit Umum Sundari terletak di jalan T.B. Simatupang (Jalan
Pinang Baris No.31) Medan.Rumah Sakit ini berdiri pada tahun 1987 yang
didirikan olehBapak H. Usman.Rumah Sakit Umum Sundari pada awalnya hanya
tempat praktek bidan yang dibuat di rumah. Tempat praktek ini berada di
lingkungan Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal yang penduduknya belum
terlalu banyak, namun pertumbuhan penduduk yang signifikan membuat Desa
Lalan Kecamatan Medan Sunggal banyak pasien yang ingin berobat, terutama
pasien yang mau melahirkan, maka bidan Hj. Sundari mendapat izin mendirikan
klinik bersalin.
Maka pada tahun 1995 Klinik Bersalin Sundari meningkat statusnya
menjadi RSU Sundari yang diperkuat dengan adanya surat keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. YN. 02. 04.4. 5963.
4.1.2 Visi Rumah Sakit Umum Sundari Medan
Memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik, bermutu, terjangkau dan
professional.
4.1.3 Misi Rumah Sakit Umum Sundari Medan
Memberikan pelayanan dengan mutu yang terbaik, mengedepankan
layanankesehatan dengan biaya yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
Universitas Sumatera Utara
36
umumnyadan membantu program pemerintah dalam upaya meningkatkan taraf
kesehatan masyarakat sehingga tercapai keluarga sehat sejahtera.
4.1.4 Pelayanan Medis
Rumah Sakit ini telah dilengkapi berbagai prasarana yang terdiri dari
medical check up, Dokter Umum, Dokter Spesialis, Dokter Gigi, Dokter
Spesialis/Sub-Spesialis, dan dilengkapi dengan fasitas Instalasi Gawat Darurat
IGD 24 Jam, Intensive Care Unit (ICU), Kamar bedah, ruang bayi, ruang bersalin,
rawat jalan, dan rawat inap. Masing-masing unit dilengkapi denganfasilitas sesuai
dengan kebutuhan pelayanan.
4.1.5 Pelayanan Penunjang Medis
Rumah sakit memiliki pelayanan penunjang medis seperti laboratorium
patologi klinik, x-ray, USG, ECG, konsultasi gizi, farmasi/apotek, fisioterapi, 2
unitAmbulans.
4.1.6 Penunjang Umum
Penunjang umum yang terdapat di rumah sakit ini terdiri dari administrasi,
komputer, telepon, sumber air, sumber listrik, pengolahan air limbah, dapur
umumdan fasilitas umum lainnya.
Universitas Sumatera Utara
37
4.2 Analisa Deskriptif
4.2.1 Klasifikasi Berat Badan Lahir Rendah
Proporsi bayi BBLR berdasarkan Berat Badan di Rumah Sakit Umum
SundariMedan tahun 2016 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1 Distribusi Proporsi Bayi Dengan BBLR Berdasarkan Klasifikasi Berat Badan di RSU SundariTahun Medan 2016
Berat Badan Lahir (gram) F %<1500 28 13,9
1500-2499 173 86,1
Jumlah 201 100,0
Tabel 4.1 menunjukan proporsi tertinggi bayi BBLR berdasarkan
Klasifikasi Berat Badan adalah bayi BBLR dengan berat lahir 1500 sampai 2499
gram sebesar 173 orang (86,1%) dan yang terendah adalah bayi BBLR dengan
berat lahir kurang dari 1500 gram sebesar 28 orang (13,9%).
4.2.2 Sosiodemografi
Hasil penelitian Ibu yang melahirkan Bayi dengan BBLR di Rumah Sakit
Umum Sundari tahun 2016 berdasarkan sosiodemografi meliputi umur, agama,
pekerjaan, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.2 Distribusi Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Sosiodemografi di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Umur Ibu (tahun) F %<20 dan >35 63 31,320-35 138 68,7
Jumlah 201 100,0
Universitas Sumatera Utara
38
Agama F %Islam 177 88,0Kristen Protestan 11 5,5Kristen Katolik 9 4,5Budha 4 2,0Jumlah 201 100,0 Pekerjaan F %Tidak Bekerja 132 65,7 Bekerja 69 34,3
Jumlah 201 100,0
Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa proporsi ibu yang melahirkan bayi
dengan BBLR berdasarkan umur tertinggi adalah kelompok umur 20-35 tahun
138 orang (68,7%) dan terendah adalah kelompok umur < 20 dan >35 tahun 63
orang (31,3%). Proporsi ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR berdasarkan
agama tertinggi adalah agama Islam 177 orang (88,1%) dan yang terendah adalah
agama Budha orang (2%).Berdasarkan proporsi ibu yang melahirkan bayi dengan
BBLR berdasarkan ibu yang tidak bekerja adalah 132 orang (65,7%)dan yang
terendah adalah ibu yang bekerja69 orang (34,3%).
4.2.3 Faktor Risiko Medis Ibu
Hasil penelitian Ibu yang melahirkan Bayi dengan BBLR di Rumah Sakit
Umum Sundari tahun 2016 berdasarkan faktor risiko medis ibu meliputi usia
kehamilan ,paritas, jarak kehamilan, kadar Hb, penyakit yang dialami ibu,
komplikasi kehamilan, dan riwayat obstetri dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
39
Tabel 4.3 Distribusi Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Risiko Medis Kehamilan di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Usia Kehamilan (Minggu) f %< 37 73 36,337-42 128 63,7Jumlah 210 100,0
Paritas Ibu f %<2 142 70,6≥2 59 29,4
Jumlah 201 100,0Jarak Kehamilan (Tahun) F %< 2 111 55,2≥ 2 90 44,8Jumlah 201 100,0Kadar Hb Ibu (gram %) F %<11 66 39,8≥11 100 60,2Jumlah 166 100,0
Riwayat Obstetri f %Baik 81 40,3Buruk 120 59,7Jumlah 201 100,0Penyakit yang dialami Ibu f %Tidak ada penyakit 196 97,5Ada Penyakit 5 2,5Jumlah 201 100,0Komplikasi Kehamilan f %Tidak Ada Komplikasi 88 43,8Ada Komplikasi 113 56,2Jumlah 201 100,0
Komplikasi Kehamilan Sakit Tidak Sakit
Total
f %Ketuban Pecah Dini 78
69164
33,6
Anemia 29,2Plasenta previaPreeklamsi/eklamsi 0,9
Universitas Sumatera Utara
40
Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa proporsi ibu yang melahirkan bayi
dengan BBLR berdasarkan usia kehamilan tertinggi adalah kelompok usia
kehamilan 37-42 minggu 128 orang (63,7%) dan yang terendah adalah kelompok
usia kehamilan<37 minggu 73 orang (36,3%). Proporsi ibu yang melahirkan bayi
dengan BBLR berdasarkan paritas tertinggi adalah paritas <2142 orang (70,6%)
dan yang terendah adalah paritas ≥290 orang (44,8%). Proporsi ibu yang
melahirkan bayi dengan BBLR berdasarkan jarak kehamilan tertinggi adalah < 2
tahun 111 orang (55,2%) dan yang terendah adalah ≥ 2 tahun 90 orang
(44,8%).Proporsi ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR berdasarkan kadar Hb
tertinggi adalah ≥ 11 gr% sebesar 100 orang (60,2%) dan yang terendah adalah <
11 gr% sebesar 66 orang (39,8%). Proporsi ibu yang melahirkan bayi dengan
BBLR berdasarkan penyakit yang dialami ibu tertinggi adalah kategori tidak ada
penyakit 196 orang (97,5%) dan yang terendah adalah kategori ada penyakit 5
orang (2,5%), dengan penyakit yang dialami Ibu sebagai berikut; TB Paru sebesar
2 orang (40%), payah jantung sebesar 2 orang (40%), Infeksi Saluran Kemih
(ISK) sebesar 1 orang (20%). Proporsi ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR
berdasarkan komplikasi kehamilan tertinggi adalah kategori ada komplikasi 113
orang (56,2%) dan terendah tidak ada komplikasi 88 orang (43,8%). Dari 113 ibu
dengan komplikasi kehamilan, proporsi ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR
berdasarkan jenis komplikasi kehamilan tertinggi adalah kategori ketuban pecah
dini (KPD) 38 orang (33,6%) dan terendah Kategori Preeklamsi/eklamsi dan
anemia dan Plasenta Previa 1 orang (0,9%). Proporsi ibu yang melahirkan bayi
Universitas Sumatera Utara
41
dengan BBLR berdasarkan riwayat obstetri tertinggi adalah kategori buruk 120
orang (59,7%) dan yang terendah kategori baik 81 orang (40,3%).
4.2.4 Keadaan Bayi Sewaktu Pulang
Proporsi Keadaan bayi BBLR setelah dilahirkan di Rumah Sakit Umum
Sundari Medan tahun 2016 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.4 Distribusi Proporsi Bayi dengan BBLR Berdasarkan Keadaan Bayi Sewaktu Pulang di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Keadaan Bayi Sewaktu Pulang
f %
PBJ 185 92,0PAPS 3 1,5Meninggal 13 6,5Jumlah 201 100,0
Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa proporsi bayi dengan BBLR berdasarkan
keadaan bayi sewaktu pulang tertinggi adalah pulang berobat jalan 92,0% (185
orang) dan yang terendah adalah pulang atas permintaan sendiri 1,5% (3 orang).
4.2.5 Keadaan Ibu Sewaktu Pulang
Proporsi Ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR berdasarkan keadaan Ibu
sewaktu pulang di Rumah Sakit Umum Sundari Medan tahun 2016 dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.5 Distribusi Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Keadaan Ibu Sewaktu Pulang di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Keadaan Ibu Sewaktu Pulang
f %
PBJ 197 98,0PAPS 3 1,5Meninggal 1 0,5Jumlah 201 100,0
Universitas Sumatera Utara
42
Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa proporsi ibu yang melahirkan bayi
dengan BBLR berdasarkan keadaan ibu sewaktu pulang tertinggi adalah pulang
berobat jalan 98,0% (197 orang) dan yang terendah adalah meninggal 0,5% (1
orang).
4.3 Analisa Statistika
4.3.1 Umur Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR
Tabel 4.6 Distribusi Proporsi Umur Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di
RSU Sundari Medan Tahun 2016
Berat Badan Lahir Rendah (gram)
Umur Ibu (tahun) Total<20 dan >35 20-35
f % f % f %<1500 8 28,6 20 71,4 28 100,01500-2499 58 33,5 115 66,5 173 100,0
X2= 0,268 p=0,605
Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dari 28 bayi dengan klasifikasi BBLR
<1500 gram tertinggi pada ibu umur 20-35 tahun sebesar 20 orang (71,4%) dan
dari 173 bayi dengan klasifikasi BBLR 1500 - 2499 gram tertinggi pada ibu
umur 20-35 tahun sebesar 115 orang (66,5%).
Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square maka didapat nilai
p>0,05 berarti tidak terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara umur
ibu berdasarkan klasifikasi BBLR.
Universitas Sumatera Utara
43
4.3.2 Pekerjaan Berdasarkan Klasifikasi BBLR
Tabel 4.7 DistribusiProporsi Pekerjaan Ibu Berdasarkan BBLR di RSU Sundari MedanTahun 2016
X2=1,050 p=0,306
Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa dari 28 bayi dengan klasifikasi BBLR
<1500 gram tertinggi pada ibu yang tidak bekerja (57,1%) dan dari 173 bayi
dengan klasifikasi BBLR 1500 - 2499 gram tertinggi pada ibu yang tidak
bekerja (67,1%).
Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square didapat nilai
p>0,05 berarti tidak terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara
pekerjaan ibu berdasarkan klasifikasi BBLR.
4.3.3 Usia Kehamilan Berdasarkan Klasifikasi BBLR
Tabel 4.8 Distribusi Proporsi Usia Kehamilan Ibu Berdasarkan BBLR di RSU Sundari MedanTahun 2016
Berat Badan Lahir Rendah (gram)
Usia Kehamilan Total
<37 37-42
f % f % f %<1500 24 85,7 4 14,3 28 100,01500-2499 49 28,3 124 71,7 173 100,0 X2= 34,320 p=0,001
Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa dari 28 bayi dengan klasifikasi BBLR
<1500 gram tertinggi pada ibu dengan usia kehamilan<37 minggu (85,7%) dan
dari 173 bayi dengan klasifikasi BBLR 1500-2499 gram tertinggi pada ibu dengan
usia kehamilan37-42 minggu (71,7%).
Berat Badan Lahir Rendah (gram)
Pekerjaan Ibu TotalTidak Bekerja Bekerja
f % f % f %<1500 16 57,1 12 42,9 28 100,01500-2499 116 67,1 57 32,9 173 100,0
Universitas Sumatera Utara
44
Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square didapat nilai
p<0,05 berarti terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara usia
kehamilan ibu berdasarkan klasifikasi BBLR.
4.3.4 Paritas Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR
Tabel 4.9 Distribusi Proporsi Paritas Ibu Berdasarkan BBLR di RSU Sundari MedanTahun 2016
Berat Badan Lahir Rendah (gram)
Paritas Total
<2 ≥2
f % f % f %<1500 25 89,3 3 10,7 28 100,01500-2499 117 67,6 56 32,4 173 100,0
X2=5,430 p=0,020
Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa dari 28 bayi dengan klasifikasi BBLR
<1500 gram tertinggi pada ibu dengan paritas <2 (89,3%) dan dari 173 bayi
dengan klasifikasi BBLR 1500-2499 gram tertinggi pada ibu dengan paritas <2
(67,6%).
Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square maka didapat nilai
p<0,05 berarti terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara paritas ibu
berdasarkan klasifikasi BBLR.
4.3.5 Jarak Kehamilan Berdasarkan Klasifikasi BBLR
Tabel 4.10 Distribusi Proporsi Jarak Kehamilan Berdasarkan BBLR di RSU Sundari Tahun 2016
berat badan lahir rendah (gram)
jarak kehamilan (tahun) Total
<2 ≥2
f % f % f %<1500 21 75,0 7 25,0 28 100,01500-2499 90 52,0 83 48,0 173 100,0
X2=5,145 p=0,023
Universitas Sumatera Utara
45
Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa dari 28 bayi dengan klasifikasi BBLR
<1500 gram tertinggi pada ibu dengan jarak kehamilan <2 tahun (75,0%) dan dari
173 bayi dengan klasifikasi BBLR 1500-2499 gram tertinggi pada ibu dengan
jarak kehamilan <2 tahun (52,0%).
Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square didapat nilai
p<0,05 berarti terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara jarak
kehamilan ibu berdasarkan klasifikasi BBLR.
4.3.6 Kadar Hb Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR
Tabel 4.11 Distribusi Proporsi Kadar Hb Ibu Berdasarkan BBLR di RSU Sundari Tahun 2016
Berat Badan Lahir Rendah (gram)
Kadar Hb Ibu (gram%) Total
<11 ≥11f % f % f %
<1500 9 37,5 15 62,5 24 100,01500-2499 59 41,0 85 59,0 144 100,0
X2=0,103 p=0,748
Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa dari 24 bayi dengan klasifikasi BBLR
<1500 gram tertinggi pada ibu dengan kadar Hb ≥11 gr% (62,5%) dan dari 144
bayi dengan klasifikasi BBLR 1500-2499 gram tertinggi pada ibu dengan kadar
Hb≥11 gr% (59,0%).
Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square didapat nilai p>0,05
berarti tidak terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara kadar Hb ibu
berdasarkan klasifikasi BBLR.
Universitas Sumatera Utara
46
4.3.7 Penyakit yang Dialami Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR
Tabel 4.12 Distribusi Proporsi Penyakit yang Dialami Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Berat Badan Lahir Rendah (gram)
Penyakit yang Dialami Ibu Total
Ada penyakit Tidak ada penyakit
f % f % f %<1500 1 3,6 27 96,4 28 100,01500-2499 4 2,3 169 97,7 173 100,0
X2=0,158 p=0,532
Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa dari 28 bayi dengan klasifikasi BBLR
<1500 gram tertinggi pada ibu tidak ada penyakit (96,4%) dan dari 173 bayi
dengan klasifikasi BBLR 1500-2499 gram tertinggi pada ibu dengan tidak ada
penyakit (97,7%). Adapun penyakit yang dialami Ibu sebagai berikut; TB Paru
sebesar 2 orang (40%), payah jantung sebesar 2 orang (40%), Infeksi Saluran
Kemih (ISK) sebesar 1 orang (20%).
Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square tidak memenuhi
syarat karena terdapat 2 sel (50,0%) yang expected count-nya kurang dari 5 maka
analisis yang dianjurkan adalah uji Fisher didapat nilai p>0,05 berarti tidak
terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara penyakit yang dialami ibu
berdasarkan klasifikasi BBLR.
Universitas Sumatera Utara
47
4.3.8 Komplikasi Kehamilan Berdasarkan Klasifikasi BBLR
Tabel 4.13 Distribusi Proporsi Komplikasi Kehamilan Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Berat Badan Lahir Rendah (gram)
Komplikasi Kehamilan Total
Ada komplikasi
Tidak ada Komplikasi
f % f % f %<1500 25 89,3 3 10,7 28 100,01500-2499 88 50,9 85 49,1 173 100,0
X2=14,452 p=0,001
Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa dari 28 bayi dengan klasifikasi BBLR
<1500 gram tertinggi pada ibu dengan komplikasi kehamilan (89,3%) dan dari
173 bayi dengan klasifikasi BBLR 1500-2499 gram tertinggi pada ibu dengan
komplikasi kehamilan (50,9%).
Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square didapat nilai
p<0,05 berarti terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara komplikasi
kehamilan ibu berdasarkan klasifikasi BBLR.
4.3.9 Riwayat Obstetri Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR
Tabel 4.14 Distribusi Proporsi Riwayat Obstetri Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Berat Badan Lahir Rendah (gram)
Riwayat Obstetri Total
Buruk Baik
f % f % f %<1500 15 53,6 13 46,4 28 100,01500-2499 105 60,7 68 39,3 173 100,0
X2=0,508 p=0,476
Dari Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa dari 28 bayi dengan klasifikasi
BBLR <1500 gram tertinggi pada ibu dengan riwayat obstetri buruk (53,6%) dan
Universitas Sumatera Utara
48
dari 173 bayi dengan klasifikasi BBLR 1500-2499 gram tertinggi pada ibu dengan
riwayat obstetri buruk (60,7%).
Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square didapat nilai
p>0,05 berarti tidak terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara
riwayat obstetri ibu berdasarkan klasifikasi BBLR.
Universitas Sumatera Utara
49
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Distribusi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR
5.1.1 Klasifikasi BBLR
Proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR berdasarkan klasifikasi Berat Badan
Lahir Rendah di RSU Sundari Medan tahun 2016 dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
Gambar 5.1 Diagram PieProporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Klasifikasi Berat Badan Lahir Rendah di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Gambar 5.1 menunjukan proporsi BBLR berdasarkan klasifikasi BBLR yaitu
berat lahir 1500 sampai kurang dari 2500 gram sebesar 86,1% (173 orang) dan Bayi
Berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir kurang dari 1500 gram adalah 13,9%
(28 orang).
86,1%
13,9%
1500-2499 Gram <1500 Gram
Universitas Sumatera Utara
50
Dari 28 bayi dengan BBLSR (<1500 gram) lahir dengan karakteristik Ibu
proporsi tertinggi dengan umur 20-35 tahun sebesar 21 orang (75,0%), agama islam
sebesar 21 orang (75,0%), ibu yang tidak bekerja sebesar 17 orang (60,7%), usia
kehamilan 22 orang sebesar (76,8%), paritas <2 sebesar 23 (82,1%), jarak kehamilan
≥ 2 tahun sebesar 21 orang (75,0%), kadar Hb ≥11 gr% sebesar 15 orang (53,6%),
penyakit komplikasi sebesar 24 bayi (85,7%) dan ibu memiliki riwayat obstetri buruk
sebesar 17 bayi (60,7%).
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Pardede (2014) di RSU Dr
Pirngadi Medan tahun 2012-2013 dengan desain case seriesdan menunjukkan bahwa
proporsi tertinggi ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR pada bayi dengan berat
badan 1500-2499 sebesar 82,0%. Hal ini menunjukkan bahwa ibu yang datang ke
RSU Sundari Medan banyak yang melahirkan bayi yang memiliki berat badan 1500-
2499 gram.
Menurut Sarimawar dan S. Soemantri (2003), tingginya jumlah bayi BBLR,
dengan berat lahir 1500-2500 gram, disebabkan oleh ukuran berat bayi lahir yang
sudah mendekati normal dan rentang ukuran yang lebih panjang dibanding dengan
penggolangan berat badan bayi lahir yang lain. Sedangkan rendahnya jumlah bayi
berat lahir <1000 disebabkan oleh kejadiannya yang hanya terjadi pada kondisi yang
ekstrim atau tidak biasa seperti ibu dengan status gizi buruk, anemi, malaria,dan
menderita penyakit menular seksual (PMS) sebelum konsepsi atau ketika hamil.
Universitas Sumatera Utara
51
5.1.2 Sosiodemografi
5.1.2.1 Umur Ibu
Proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR berdasarkan umur ibu di RSU
Sundari Medan tahun 2016 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 5.2 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Umur Ibu di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Gambar 5.2 menunjukan proporsi BBLR berdasarkan umur ibu yaitu umur
ibu 20 sampai 35 tahun 68,7% (138 orang), umur kurang dari 20 tahun dan lebih dari
35 tahun 31,3% (63 orang).
Hal ini sesuai dengan penelitian Amanda (2013) dengan desain case series di
RSU Sundari Medan bahwa proporsi tertinggi ibu yang melahirkan bayi dengan
BBLR pada kelompok umur 20-35 tahun sebesar 79,8%. Hal ini menunjukkan bahwa
ibu yang melahirkan ke RSU Sundari mayoritas pada kelompok umur 20-35 tahun.
68,7%
31,3%
20-35 tahun <20 dan >35 tahun
Universitas Sumatera Utara
52
5.1.2.2 Agama
Proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR berdasarkan agama di RSU Sundari
Medan tahun 2016 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 5.3 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Agama di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Gambar 5.3 menunjukan proporsi BBLR berdasarkan agama yaitu agama
islam 88,0% (177 orang), Kristen protestan 5,5% (11 orang), Kristen katolik 4,5% (9
orang) dan budha 2,0% (4 orang). Hal ini sesuai dengan penelitian Wahyuningsih
(2003) dengan desain case series di RSUD Pekanbaru bahwa proporsi tertinggi
ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR berdasarkan agama adalah agama Islam
sebesar 87,7%. Hal ini menunjukkan bahwa ibu yang melahirkan bayi BBLR di RSU
Sundari mayoritas beragama Islam.
88%
5,5%4,5% 2%
Islam Kristen Protestan Kristen Katolik Budha
Universitas Sumatera Utara
53
5.1.2.3 Pekerjaan
Proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR berdasarkan pekerjaan di RSU
Sundari Medan tahun 2016 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 5.4 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Pekerjaan di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Gambar 5.4 menunjukan proporsi BBLR berdasarkanibu yang tidak bekerja
sebesar 65,7% (132 orang), bekerja 34,3% (69 orang). Hal ini sesuai dengan
penelitian Ginting (2002) dengan desain case seriesdi RSU Dr. Pirngadi Medan
bahwa proporsi tertinggi ibu yang melahirkan bayi denganBBLR berdasarkan
pekerjaan adalah Ibu Rumah Tangga sebesar 67,3%.Hal ini tidak menunjukkan
keterkaitan antara pekerjaan dengan ibu yang melahirkan bayi BBLR namun
65,7%
34,3%
Tidak Bekerja Bekerja
Universitas Sumatera Utara
54
hanya menunjukkan ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR di RSU Sundari Medan
mayoritas adalah Ibu Rumah Tangga.
5.1.3 Faktor Risiko Medis Ibu
5.1.3.1 Usia Kehamilan
Proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR berdasarkan usia kehamilan di RSU
Sundari Medan tahun 2016 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 5.5 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Usia Kehamilan di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Gambar 5.5 menunjukan proporsi BBLR berdasarkan usia kehamilan yaitu
37-42 minggu 63,7% (128 orang), dan usia kehamilan kurang dari 37 minggu adalah
36,3% (73 orang). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh sembiring
(2002) dengan desain penelitian cross sectional yang dilakukan di RSIA Sri Ratu
63,7%
36,3%
37-42 Minggu <37 Minggu
Universitas Sumatera Utara
55
Medan bahwa proporsi tertinggi ibu yang melahirkan bayi BBLR berdasarkan usia
kehamilan adalah usia kehamilan 37-42 sebesar 54,6%.
5.1.3.2 Paritas Ibu
Proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR berdasarkan paritas ibu di RSU
Sundari Medan tahun 2016 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 5.6 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Paritas Ibu di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Gambar 5.6 menunjukan proporsi BBLR berdasarkanparitas yaitu paritas <2
sebesar70,6% (142 orang), paritas ≥2 sebesar 29,4% (59 orang).
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Laila (2012)
dengan desaincase control di RSUD dr. Zainoel Abidin bahwa proporsi tertinggi ibu
70,6%
29,4%
Paritas <2 Paritas ≥2
Universitas Sumatera Utara
56
yang melahirkan bayi dengan BBLR berdasarkan paritas primipara atau jumlah
persalinan sama dengan 1 yaitu sebesar 42,9%.
5.1.3.3 Jarak Kehamilan
Proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR berdasarkan jarak kehamilan di
RSU Sundari Medan tahun 2016 dapat dillihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 5.7 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Jarak Kehamilan di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Gambar 5.7 menunjukan proporsi BBLR berdasarkan jarak kehamilan yaitu
kurang dari 2 tahun 55,2% (111 orang) dan lebih sama dengan 2 tahun 44,8% ( 90
orang). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh sistiarani (2008) di
RSUD Banyumas dengan desain penelitian case control dengan proporsi tertinggi
berdasarkan jarak kehamilan adalah kelompok <2 tahun sebesar 78,2%.
55,2%
44,8%
<2 Tahun >=2 Tahun
Universitas Sumatera Utara
57
Menurut Ambarwati (2011) Ibu hamil dengan jarak kehamilan dari anak
terkecil < 2 tahun akan meningkatkan risiko terjadinya BBLR. Jarak kehamilan yang
dekat dapat mempengaruhi daya tahan dan gizi ibu sehingga berpengaruh terhadap
janin dan juga ibu membutuhkan waktu untuk memulihkan kesehatan fisik dan
rahimnya.
5.1.3.4 Kadar Hb
Proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR berdasarkan Kadar Hb di RSU
Sundari Medan tahun 2016 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 5.8 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Kadar HbIbu di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Gambar 5.8 menunjukan proporsi BBLR berdasarkan kadar Hb ibu yaitu lebih
sama dengan 11 gram% sebesar 60,2% (100 orang), kurang dari 11 gram% sebesar
60,2%
39,8%
>=11 gr % <11 gr%
Universitas Sumatera Utara
58
39,8% (66 orang). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Mahfiroh (2015)
dengan desain penelitian Case control di Puskesmas Pamulang Tanggerang dengan
proporsi tertinggi sebesar 59,5%.
5.1.3.5 Riwayat Obstetri
Proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR berdasarkan riwayat obstetri di
RSU Sundari Medan tahun 2016 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 5.9 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Riwayat Obstetri di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Berdasarkan Gambar 5.9 menunjukan proporsi BBLR berdasarkan riwayat
obstetri yaitu buruk (pernah abortus, melahirkan kembar, lahir mati, melahirkan
dengan sectio caesarea) sebesar 59,7% (120 orang), dari 120 orang ibu dengan
riwayat obstetri buruk tersebut, persentase abortus 9,1% (11 orang), lahir mati 5,0%
59,7%
40,3%
Buruk Baik
Universitas Sumatera Utara
59
(6 orang), SC 66,7% (80 orang), abortus dan SC 6,7% (8 orang), lahir kembar dan SC
5,0% (6 orang), lahir mati dan SC 4,2% (5 orang), abortus, lahir mati, dan SC 3,3%
(4orang). Sedang riwayat obstetri baik (tidak pernah abortus, tidak melahirkan
kembar, lahir hidup, melahirkan normal) sebesar 40,3% (81 orang). Penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan Zuldefni (2006) dengan desain
penelitian Case control di RSU dr. Pirngadi Medan yang proporsi tertinggi
berdasarkan riwayat obstetri yang buruk sebesar 50,0%.
5.1.3.6 Penyakit yang Dialami Ibu
Proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR berdasarkan penyakit yang dialami
ibu di RSU Sundari tahun 2016 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 5.10 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Penyakit yang Dialami Ibu di RSU Sundari Medan Tahun 2016
97,5%
2,5%
Tidak Ada Penyakit Ada Penyakit
Universitas Sumatera Utara
60
Gambar 5.10 menunjukan proporsi BBLR berdasarkan penyakit yang dialami
ibu yaitu tidak ada penyakit sebesar 97,5% (196 orang) dan ada penyakit sebesar
2,5% (5 orang) dengan penyakit sebagai berikut; TB Paru (Muchtar,1998) sebesar 2
orang, payah jantung (Manuaba,2010) sebesar 2 orang, Infeksi Saluran Kemih (ISK)
(P Husslein,2003) (Rust OA,2002) (M.Sakai,dkk.2001).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh maghfiroh (2015)
dengan desain penelitian Case control yang dilakukan di Puskesmas Pamulang
Tangerang dengan proporsi tertinggi berdasarkan penyakit yang dialami ibu adalah
kelompok tidak ada penyakit ibu dengan proporsi sebesar 73%.
5.1.3.7 Komplikasi Kehamilan
Proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR berdasarkan komplikasi kehamilan
di RSU Sundari Medan tahun 2016 dapat dilihat dari gambar dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
61
Gambar 5.11 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Komplikasi Kehamilan di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Gambar 5.11 menunjukan proporsi BBLR berdasarkan komplikasi kehamilan
yaitu tidak ada komplikasi sebessar 43,8% (88 orang) dan ada komplikasi sebesar
56,2% (113 orang).
Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Zendrato (2014) di
RSIA Sri Ratu dengan desain penelitian Cross-sectional yang proporsi tertinggi
berrdasarkan komplikasi kehamilan adalah kelompok tidak ada komplikasi sebesar
85,8%. Menurut Hebert dalam Manuaba (2010) adanya komplikasi kehamilan
merupakan salah satu faktor kehamilan dengan risiko tinggi terjadinya kejadian
BBLR.
56,2%
43,8%
Ada Komplikasi Tidak Ada Komplikasi
Universitas Sumatera Utara
62
5.1.3.8 Jenis Komplikasi
Proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR berdasarkan jenis komplikasi di
RSU Sundari Medan tahun 2016 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 5.12 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Jenis Komplikasi Kehamilan di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Gambar 5.12 menunjukan proporsi BBLR berdasarkan jenis komplikasi
kehamilan yaitu Ketuban Pecah Dini (KPD) sebesar 69,0% (78 orang), Anemia
sebesar 61,1% (69 orang), Preeklamsi/eklamsi sebesar 3,5% (3 orang), Plasenta
Previa sebesar 14,2% (16 orang).
Hal ini sesuai dengan penelitian Amanda (2013) dengan desain case series di
RSU Sundari Medan bahwa proporsi tertinggi ibu yang melahirkan bayi dengan
BBLR pada komplikasi kehamilan ketuban pecah dini sebesar 11,8%.
0
20
40
60
80
100
120
Ketuban Pecah Dini Anemia Preeklamsi/eklamsi Plasenta Previa
frek
uen
si
Jenis Komplikasi
ya
Tidak
Universitas Sumatera Utara
63
5.1.4 Keadaan Bayi Sewaktu Pulang
Proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR berdasarkan keadaan bayi sewaktu
pulang di RSU Sundari Medan tahun 2016 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 5.13 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Keadaan Bayi Sewaktu Pulang di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Gambar 5.13 menunjukan proporsi BBLR berdasarkan keadaan bayi sewaktu
pulang yaitu Pulang Berobat Jalan sebesar 92,0% (185 orang), Pulang Atas
Permintaan Sendiri (PAPS) sebesar 1,5% ( 3 orang),dan meninggal 6,5% (13 orang).
Kematian bayi banyak disebabkan oleh penyakit gangguan pernafasan dan
kardiovaskular (seperti asphyxia, distress pernafasan, dan kelainan jantung
).Banyaknya bayi pulang dengan rawat jalan adalah untuk memantau kenaikan berat
92%
6,5% 1,5%
PBJ Meninggal PAPS
Universitas Sumatera Utara
64
badan bayi dan pemeriksaan kondisi kesehatan jika bayi memiliki penyakit bawaan
saat dilahirkan.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Amanda (2013) di
RSU Sundari Medan Tahun 2012 dengan desain case series dan menunjukkan bahwa
proporsi tertinggi berdasarkan keadaan bayi sewaktu pulang adalah sehat sebesar
50,5%. Dan berbeda pula dengan penelitian serupa dengan lokus yang beda pada
penelitian Pardede (2014) di RSU Dr Pirngadi Medan tahun 2012-2013 dengan
desain case series yang melihat keadaan bayi saat dilahirkan, begitu pula dengan
penelitian terdahulu.
5.1.5 Keadaan Ibu Sewaktu Pulang
Proporsi ibu yang melahirkan bayi BBLR berdasarkan keadaan ibu sewaktu
pulang di RSU Sundari Medan tahun 2016 dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
65
Gambar 5.14 Diagram Pie Proporsi Ibu yang Melahirkan Bayi dengan BBLR Berdasarkan Keadaan Ibu Sewaktu Pulang di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Gambar 5.14 menunjukan proporsi BBLR berdasarkan keadaan ibu sewaktu
pulang yaitu sehat Pulang Berobat Jalan sebesar 98,0% (197 orang), Pulang Atas
Permintaan Sendiri (PAPS) sebesar 1,5% ( 3 orang), dan meninggal 0,5% (1 orang).
Jika dilihat dari catatan rekam medis, ibu yang meninggal disebabkan oleh
pendarahan pasca persalinan yang berlangsung lama (7 hari).
Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakuka Pardede (2014) di RSU Dr
Pirngadi Medan tahun 2012-2013 dengan desain case series dan menunjukkan bahwa
proporsi tertinggi berdasarkan keadaan ibu sewaktu pulang adalah sehat sebesar 92%.
Hal ini menunjukkan bahwa ibu bersalin di RSU Sundari Medan banyak yang
menjalani pulang rawat jalan.
98%
0,5%1,5%
PBJ PAPS Meninggal
Universitas Sumatera Utara
66
5.2 Analisa Statistika
5.2.1 Umur Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR
Gambar 5.15Diagram Bar Distribusi Proporsi Umur Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Gambar 5.15 menunjukkan bahwa proporsi klasifikasi 1500-2499 gram
tertinggi pada umur ibu adalah umur 20-35 tahun sebesar 67,6%. Pada klasifikasi
<1500 gram tertinggi pada umur 20-35 tahun sebesar 75,0%.
Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square didapat nilai p>0,05
berarti tidak terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara umur ibu
berdasarkan klasifikasi BBLR
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Amanda
(2013) dalam penelitiannya di RSU Sundari Medan yang menunjukkan ada
perbedaan proporsi yang bermakna antara umur ibu berdasarkan klasifikasi BBLR
28.633.5
71.467.6
0
10
20
30
40
50
60
70
80
<1500 1500-2499
Pro
por
si (
%)
Klasifikasi BBLR
<20 dan >35 Tahun
20-35 Tahun
Universitas Sumatera Utara
67
(p=0,007). Namun penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh
Zuldefni (2006) di RSU Dr. Pirngadi Medan yang menunjukkan tidak ada hubungan
yang bermakna antara umur dengan BBLR (p=0,671).
5.2.2 Pekerjaan Ibu
Gambar 5.16 Diagram Bar Distribusi Proporsi Pekerjaan Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Gambar 5.16 menunjukkan bahwa proporsi klasifikasi 1500-2499 gram
tertinggi pada pekerja ibu rumah tangga sebesar 67,1%. Pada klasifikasi <1500 gram
tertinggi pada pekerjaan ibu rumah tangga sebesar 57,1%.
Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square maka didapat nilai
p>0,05 berarti tidak terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara pekerjaan
ibu berdasarkan klasifikasi BBLR.
57.1
67.1
42.9
32.9
0
10
20
30
40
50
60
70
80
<1500 1500-2499
Pro
por
si (
%)
Klasifikasi BBLR
Tidak Bekerja
Bekerja
Universitas Sumatera Utara
68
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Trihardiani 2011 dengan
desain penelitian cross sectional yang menunjukkan proporsi tertinggi pada
pekerjaan ibu adalah ibu yang tidak bekerja sebesar 88,8% dan nilai p diperoleh
0,569 artinya pekerjaan ibu bukan merupakan faktor risiko kejadian BBLR.
5.2.3 Usia Kehamilan
Gambar 5.17 Diagram Bar Distribusi Proporsi Usia Kehamilan Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Gambar 5.17 dapat diketahui bahwa proporsi klasifikasi 1500-2499gram
tertinggi pada ibu yang memiliki usia kehamilan 37-42 minggu sebesar 71,7%. Pada
klasifikasi <1500 gram tertinggi pada ibu yang memiliki usia kehamilan <37 minggu
sebesar 85,7%.
Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square maka didapat nilai
p<0,05 berarti terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara usia kehamilan
85.7
28.3
14.3
71.7
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
<1500 1500-2499
Pro
por
si (
%)
Klasifikasi BBLR
<37 Minggu
37-42 Minggu
Universitas Sumatera Utara
69
ibu berdasarkan klasifikasi BBLR. Berarti bayi dengan BBLR akan lebih besar
kemungkinan terjadi pada ibu yang melahirkan pada usia kehamilan <37 minggu.
Teori Beck dan Roshental menyatakan bahwa berat badan bayi bertambah
sesuai dengan masa kehamilan. Apabila bayi lahir pada usia kehamilan preterm,
maka berat bayi belum mencapai berat badan normal dan pertumbuhannya
belum sempurna (Institute Of Medicine,1990).
5.2.4 Paritas Kehamilan
Gambar 5.18 Diagram Bar Distribusi Proporsi Paritas Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Gambar 5.18 dapat diketahui bahwa proporsi klasifikasi 1500-2499 gram
tertinggi pada ibu yang paritasnya <2 sebesar 67,7%. Pada proporsi klasifikasi <1500
gram tertinggi pada ibu yang juga paritasnya <2 sebesar 89,3%.
Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square didapat nilai p<0,05
berarti terdapat perbedaan proporsi bermakna antara paritas ibu berdasarkan
89.3
67.7
10.7
32.3
0102030405060708090
100
<1500 1500-2499
Pro
por
si (
%)
Klasifikasi BBLR
Paritas <2
Paritas ≥2
Universitas Sumatera Utara
70
klasifikasi BBLR. Bayi dengan BBLR lebih besar kemungkinan terjadi pada ibu yang
paritas <2.
Pada umumnya berat badan lahir meningkat dengan semakin tingginya
paritas. Bayi kedua sekitar 100 gr lebih berat apabila dibandingkan dengan bayi yang
lahir pada kehamilan pertama (nullipara). Bayi yang lahir pada kehamilan
pertama cenderung mempunyai risiko BBLR lebih tinggi (Ambarwati,2011). Hal ini
terjadi karena faktor umur, biologis dan fisiologis. Pernyataan ini berbeda dengan
hasil penelitian diatas.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Amanda (2013)
dengan desain case series dengan hasil penelitian ada perbedaan proporsi yang
bermakna antara paritas berdasarkan klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan tahun
2012.
Universitas Sumatera Utara
71
5.2.5 Jarak Kehamilan
Gambar 5.19 Diagram Bar Distribusi Proporsi Jarak Kehamilan Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Gambar 5.19 dapat diketahui bahwa proporsi klasifikasi 1500-2499 gram
tertinggi pada ibu yang jarak kehamilannya <2 tahun sebesar 52,0%. Pada klasifikasi
<1500 gram tertinggi pada ibu yang jarak kehamilannya <2 tahun sebesar 75,0%.
Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square maka didapat nilai
p<0,05 berarti terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara jarak kehamilan
ibu berdasarkan klasifikasi BBLR. Hal ini berarti bayi dengan BBLR lebih besar
kemungkinan terjadi pada ibu dengan jarak kehamilan <2 tahun.
Ibu dengan jarak kelahiran rapat beresiko 2 kali untuk melahirkan bayi dengan
BBLR. Karena proses pengembalian kondisi setelah persalinan tidak hanya selesai
setelah nifas berakhir, akan tetapi membutuhkan waktu lebih panjang sehingga
75
52
25
48
0
10
20
30
40
50
60
70
80
<1500 1500-2499
Pro
por
si (
%)
Klasifikasi BBLR
<2 tahun
≥ 2 tahun
Universitas Sumatera Utara
72
dibutuhkan rentang waktu yang cukup bagi organ-organ tubuh untuk dibebani dengan
proses kehamilan dan persalinan lagi (Yuni,dkk,2008).
5.2.6 Kadar Hb
Gambar 5.20 Diagram Bar Distribusi Proporsi Kadar Hb Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Gambar 5.20 dapat diketahui bahwa proporsi klasifikasi 1500-2499gram
tertinggi pada ibu yang memiliki kadar Hb ≥11 gr% sebesar 62,5%. Pada klasifikasi
<1500 gram tertinggi juga pada ibu yang memiliki kadar Hb ≥11 gr% sebesar 59,0%.
Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square maka didapat nilai
p>0,05 berarti tidak terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara kadar Hb
ibu berdasarkan klasifikasi BBLR.
Kebutuhan zat gizi khususnya zat besi pada ibu hamil meningkat sesuai
dengan bertambahnya umur kehamilan. Apabila terjadi peningkatan kebutuhan zat
37.541
62.559
0
10
20
30
40
50
60
70
1500-2499 <1500
Pro
por
si (
%)
Klasifikasi BBLR
<11 gr%
>=11 gr%
Universitas Sumatera Utara
73
besi tanpa disertai oleh pemasukan yang memadai, maka cadangan zat besi akan
menurun dan dapat mengakibatkan terjadinya anemia (Adair, 1999).
Apabila wanita hamil tidak mempunyai simpanan zat besi yang cukup banyak
dan tidak mendapat suplemen preparat besi, sementara janin bertambah terus dengan
pesat maka janin dalam hal ini akan berperan sebagai parasit, ibu akhirnya akan
menderita anemia, sedangkan janin umumnya dipertahankan normal, kecuali pada
keadaan yang sangat berat misalnya kadar Hb ibu sangat rendah maka zat besi yang
kurang akan berpengaruh pula terhadap janin sehingga menimbulkan BBLR
(Adair,1999).
Pada umumnya Ibu yang memiliki kadar Hb< 11 gram % lah yang beresiko
melahirkan bayi dengan BBLR, namun data Ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR
di RSU Sundari tahun 2016 menunjukkan bahwa Ibu yang melahirkan bayi dengan
BBLR memiliki kadar Hb ≥11 gram % (Adair,1999).
Universitas Sumatera Utara
74
5.2.7 Riwayat Obstetri
Gambar 5.21 Diagram Bar Distribusi Proporsi Riwayat Obstetri Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Gambar 5.21 dapat diketahui bahwa proporsi klasifikasi 1500-2499 gram
tertinggi pada ibu dengan riwayat obstetri buruk sebesar 60,7%. Pada proporsi
klasifikasi <1500 gram tertinggi pada ibu dengan komplikasi sebesar 53,6%.
Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square didapat nilai p>0,05
berarti tidak terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara riwayat obstetri
ibu berdasarkan klasifikasi BBLR.
Riwayat kehamilan yang buruk sangat besar risiko untuk terjadinya BBLR.
Ibu yang mengalami faktor risiko seperti jarak kehamilan <2 tahun, ibu yang
kekurangan gizi pada masa kehamilan, ibu dengan anemia, ibu dengan umur
kehamilan <37 minggu kemungkinan besar akan mengalami BBLR. Dimasa
53.660.7
46.4
53.6
0
10
20
30
40
50
60
70
<1500 1500-2499
Pro
por
si (
%)
Klasifikasi BBLR
Buruk
Baik
Universitas Sumatera Utara
75
mendatang bayi yang lahir dari ibu yang memiliki riwayat obstetri yang buruk akan
kembali melahirkan bayi BBLR (Manuaba, 1998).
5.3.8 Penyakit yang Dialami Ibu
Gambar 5.22 Diagram Bar Distribusi Proporsi Penyakit yang Dialami Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Gambar 5.22 dapat diketahui bahwa proporsi klasifikasi 1500-2499 gram
tertinggi pada ibu yang tidak ada penyakit sebesar 97,7%. Pada klasifikasi <1500
gram tertinggi pada ibu yang tidak ada penyakit sebesar 96,4%.
Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square terdapat 2 sel (50,0%)
yang expected count-nya kuang dari 5 maka didapat nilai p >0,05 berarti tidak
terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara penyakit yang dialami ibu
berdasarkan klasifikasi BBLR.
Hal ini berbeda dengan penelitian Sulistiani, 2014 di wilayah kerja Puskesmas
Kota Tangerang Selatan yang menyatakan bahwa riwayat penyakit ibu merupakan
3.6 2.3
96.4 97.7
0
20
40
60
80
100
120
<1500 1500-2499
Pro
por
si (
%)
Klasifikasi BBLR
Ada Penyakit
Tidak Ada Penyakit
Universitas Sumatera Utara
76
salah satu faktor risiko terhadap kejadian BBLR. Berdasarkan data yang diperoleh,
riwayat penyakit yang diderita oleh ibu di RSIA Sri Ratu Medan antara lain diabetes,
TB Paru, dan hipertensi. Penanganan ataupun pengobatan yang tidak sempurna
selama menderita penyakit ini diduga mempengaruhi kondisi kehamilan ibu sehingga
bayi yang dilahirkan mengalami BBLR.
5.2.9 Komplikasi Kehamilan
Gambar 5.23 Diagram Bar Distribusi Proporsi Komplikasi Kehamilan Ibu Berdasarkan Klasifikasi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016
Gambar 5.23 dapat diketahui bahwa proporsi klasifikasi 1500-2499 gram
tertinggi pada ibu dengan komplikasi kehamilan sebesar 50,9%. Pada proporsi
klasifikasi <1500 gram tertinggi pada ibu dengan komplikasi sebesar 89,3%.
Hasil analisa statistik menggunakan uji Chi-square maka didapat nilai p
<0,05 berarti terdapat perbedaan proporsi yang bermakna antara komplikasi
89.3
50.9
10.7
49.1
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
<1500 1500-2499
Pro
por
si (
%)
Klasifikasi BBLR
Ada Komplikasi
Tidak ada Komplikasi
Universitas Sumatera Utara
77
kehamilan ibu berdasarkan klasifikasi BBLR. Hal ini berarti bayi dengan BBLR
memiliki kemungkinan terjadi pada ibu dengan komplikasi buruk.
Bayi dengan BBLR terjadi apabila ibu mengalami gangguan atau
komplikasi selama kehamilan seperti ketuban pecah dini, preeklamsi/eklamsi,
anemia, placenta previa. Preeklamsi/eklamsi merupakan penyakit dengan tanda-
tanda hipertensi, edema dan proteinuria yang timbul akibat kehamilan yang
biasanya terjadi pada trimester ketiga kehamilan tetapi dapat timbul juga
sebelum trimester ketiga. Preeklamsi/eklamsi menyebabkan terjadinya retardasi
pertumbuhan janin bahkan kematian janin. Hal ini dikarenakan insufisiensi
plasenta dan hipoksia yangberpengaruh sangat besar terhadap perkembangan
janin. Jika terjadi pada akhir trimester kehamilan, dapat terjadi ganggun
pertumbuhan asimetri (Ambarwati,2011).
Universitas Sumatera Utara
78
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
6.1.1 Distribusi frekuensi bayi BBLR berdasarkan klasifikasi berat badan tertinggi
adalah bayi dengan berat badan 1500-2499 gram (86,1%) dan yang terendah
adalah bayi dengan berat badan<1500 gram (13,9%).
6.1.2 Karakteristik ibu yang melahirkan bayi BBLR berdasarkan sosiodemografi
yaitu proporsi tertinggi pada kelompok umur 20-35 tahun (68,7%), beragama
Islam (88,0%), dan Ibu yang tidak bekerja (65,7%).
6.1.3 Proporsi tertinggi berdasarkan faktor risiko medis ibu yaitu pada kelompok usia
kehamilan 37-42 minggu (63,7%), paritas <2 (70,6%), jarak kehamilan<2
tahun (55,2%), kadar Hb ≥11 gr/dl (60,2%), riwayat obstetri buruk (59,7%),
tidak ada penyakit yang dialami ibu (97,5%), ibu dengan komplikasi kehamilan
(56,2%), jenis komplikasinya adalah ketuban pecah dini (69,0%)
6.1.4 Proporsi tertinggi berdasarkan keadaan bayi sewaktu pulang adalah kelompok
pulang berobat jalan (92,0%).
6.1.5 Proporsi tertinggi berdasarkan keadaan ibu sewaktu pulang adalah kelompok
pulang berobat jalan (98,0%).
6.1.6 Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara umur ibu berdasarkan
klasifikasi BBLR.
6.1.7 Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara pekerjaan ibu berdasarkan
klasifikasi BBLR.
Universitas Sumatera Utara
79
6.1.8 Ada perbedaan proporsi yang bermakna antara usia kehamilan ibu berdasarkan
klasifikasi BBLR.
6.1.9 Ada perbedaan proporsi yang bermakna antara paritas ibu berdasarkan
klasifikasi BBLR.
6.1.10 Ada perbedaan proporsi yang bermakna antara jarak kehamilan berdasarkan
klasifikasi BBLR.
6.1.11 Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara kadar Hb ibu berdasarkan
klasifikasi BBLR.
6.1.12 Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara riwayat obstetri ibu
berdasarkan klasifikasi BBLR.
6.1.13 Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara penyakit yang dialami ibu
berdasarkan klasifikasi BBLR.
6.1.14 Ada perbedaan proporsi yang bermakna anatara komplikasi kehamilan
berdasarkan klasifikasi BBLR.
6.2 Saran
6.2.1 Kepada pihak rumah sakit agar memperbaiki pencatatan (kadar Hb, suku, dan
riwayat obstetri, yang tidak tercatat dalam kartu status) yang berkaitan dengan
kelahiran bayi.
6.2.2 Kepada ibu agar memeriksakan kondisi kehamilannya dengan melakukan
pemeriksaan rutin Antenatal Care dan menjaga asupan gizi untuk mencegah
terjadinya BBLR.
Universitas Sumatera Utara
80
6.2.3 Kepada petugas kesehatan di rumah sakit agar meningkatkan penyuluhan bagi
ibu hamil mengenai pentingnya memeriksakan kehamilan serta memberi
pemahaman mengenai pecegahan dan pengendalian bayi BBLR.
Universitas Sumatera Utara
81
DAFTAR PUSTAKA
Adair, 1999. Filipino Children Exhibit Catch-up Growth From Age 2 to 12 years, The Journal of Nutrition, 129 : 1140-1148.
Amanda, Fathia. 2013 Karakteristik ibu dan bayi berat badan lahir rendah (BBLR) di RSU Sundari Medan tahun 2012, Skripsi Mahasiswa FKM USU Medan.
Ambarwati, E. V., 2011. Asuhan Kebidanan Komunitas. Cetakan Kedua, Muha Medika. Yogyakarta.
Anna, Lusiana Kus. 2015. Jika Berat Janin di Kandungan Terlalu KecilEdisi 3 September 2015, www.health.kompas.com . Jakarta
BPS,BKKBN,Kemenkes RI.2013. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012, www.microdata.bps.go.id. Jakarta. Diakeses tanggal 3 februari 2017.
Dahlan, M. Sopiyudin.2010. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Salemba Medika. Jakarta
Darmayanti,dkk.2010. The Effect Of Weight Gain Rate Per Week in The Second and Third Trimester Of Pregnancy on The Risk of LBW. Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat 2010, Vol.26, No.1, h: 40-26
Dewi, Vivian Nanny Lia dan Tri Sunarsih.2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Salemba Medika. Jakarta.
Dian Puspita Sari Zendrato. 2014. Hubungan Faktor Cosiondemografis dan Faktor Kehamilan dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSIA Sri Ratu Medan Tahun 2014. Skripsi Mahasiswa FKM USU Medan
Dinkes Prov. SU.,2015. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Medan.
Djaja, Sarimawar dan Soeharsono Soemantri, 2003. Penyebab Kematian Bayi Baru Lahir (Neonatal) dan Sistem Pelayanan Kesehatan yang Berkaitan di Indonesia Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001. Buletin Penelitian Kesehatan Vol. 31 No. 3, Jakarta.
Elizawarda. 2003. Studi kasus kelola Faktor Resiko untuk pencegahan BBLR di Rumah sakit umum DR. Pirngadi Kota Medan tahun 2003. Jurnal Ilmiah Pharmacist, analysit, Nurse, Nutrition,
Universitas Sumatera Utara
82
midwifery, Enviroment, Dentist (PANNMED) Volume 2, nomor 2 Januari 2008.
Gibney, M.J., et al., 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat, Cetakan Pertama, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Ginting, Cipta, 2002. Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi Berat Badan Lahir Rendah di RSU Pirngadi Tahun 2002. Skripsi Mahasiswa FKM USU Medan.
Hidayat, AzizAlimul. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika
Ika. 2015. Jumlah BBLR Masih tinggi. www.ugm.ac.id. Yogyakarta. Diakses tanggal 3 Februari 2017.
Institute Of Medisin. 1990. Preventing Low Birth Weight. National Academy Press Washington DC.
Jannah, Miftahul. 2011. Hubungan Infeksi Saluran Kemih Pada Ibu Hamil Terhadap Partus Prematur di RSUD Dr. Adjidarmo Lebak Banten Periode Januari Hingga Desember 2010. Skripsi Mahasiswa FK UIN Jakarta.
Jumiarni,dkk.1995.AsuhanKeperawatan Perinatal.EGC. Jakarta
Kamus Kesehatan. Definisi Servix Incompetence,www.kamuskesehatan.com. diaksespada 4 Mei 2017.
Kemenkes RI. 2015. Profil Kesehatan Republik Indonesia, www.depkes.go.id. Jakarta. Diakses tanggal 2 Februari 2017.
Kemenkes RI., 2008. Profil Kesehatan Republik Indonesia, www.depkes.go.id. Jakarta. Diakses tanggal 2 februari 2017.
Kemenkes RI.2013. Profil Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Diakses tanggal 3 Februari 2017.
Kemenkes RI.2013. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS).Jakarta.
Kemenkes RI.2015. Rencana Strategis Kementrian Kesehatan periode 2015-2019,www.depkes.go.id. Jakarta
Kosim, M,S., dkk., 2010. Buku Ajar Neonatologi, Cetakan Kedua, Badan Penerbit IDAI, Jakarta.
Laila, Nurfi., 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi terjadinya BBLR periode Januari-Desember tahun 2012 di Rumah Sakit Umum
Universitas Sumatera Utara
83
Daerah dr. Zainoel Abidin.Jurnal Karya Tulis Ilmiah. STIKES U’Budiyah Banda Aceh.
Lia Yuliani. 2000. Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil dengan Berat Badan Bayi Lahir Sebelum dan Pada Saat Krisis Ekonomi di Kota, Desa, dan Sub-sub Urban di Kabupaten Bandung. Bandung. Karya Tulis Ilmiah Politeknik Kesehatan Depkes Bandung
Lubis,Zulhaida, 2003.Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi Yang Dilahirkan, Info Kesehatan, Vol. V No. 2, Fkm Usu, Medan.
M, Sakai. dkk, Evaluation of the Tocolytic Effect of a SeletiveCyclooxygenase-2 Inhibitor in a Mouse Model of Lipopolysaccharide-induced Preterm Delivery. Molecular Human Reproduction 2001;7: p.595-602
Maghfiroh, Lailatul. 2015. Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil dan kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang Kota Tanggerang Selatan Tahun 2013 –2015. Skripsi Mahasiswa FKM UIN Jakarta.
Manuaba, dkk., 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, Cetakan Pertama. EGC. Jakarta.
Manuaba, I.B.G., 1998. Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Cetakan Pertama, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Maryunani, Anik & Nurhayati, 2009. Asuhan Kegawatadaruratan dan Penyulit Pada Neonatus, Trans Medika, Jakarta.
Mitayani.2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Salemba Medika. Jakarta.
Monita,dkk.2015. Hubungan Usia, Jarak Kelahiran dan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah Di Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau,Vol.3, No.1:4-5
Muchtar, Prof. DR. Rustam. 1998. Penyakit Paru-parudalam Kehamilan, Edisi kedua. EGC. Jakarta.
P, Husslein. R, Lamont R. Stategies to Prevent the Morbidity and Mortality Associated with Prematurity. Br J Obstet Gynaecol 2003;110:1-135
Universitas Sumatera Utara
84
Pardede. 2014. Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah(BBLR) di RSU dr. Pringadi Medan Tahun 2012- 2013. Skripsi Mahasiswa FKM USU Medan.
Purmono, M.S. & Putro, G. 2009. Risiko Terjadinya Berat Bayi lahir Rendah Menurut Determinan Sosial, Ekonomi dan demografi di Indonesia, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol. 12, No.2 : 129-130.
Rakizah Syafrie, Djasesadi Dasuki, dan Jauhan Ismail. Hubungan Kualitas Pelayanan Antenatal terhadap Kejadian BBLR di Kabupaten Purworejo. Jurnal Sains Kesehatan. Vol 17, No.2. 2004. Hal 16. 37
Rochjati,Poedji. 2003. Skrining Antenatal pada Ibu Hamil. Airlangga University Press. Surabaya.
Rukiyah, Ai Yeyeh,.dkk.2010. AsuhanKebidanan IV (PhatologiKebidanan). Trans info media. Jakarta.
Rust OA. Preterm delivery: risk versus benefit intervention. Current women’s Health Report 2002;2: p.59-64.
Sembiring . 2002. Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi BBLR di RSIA Sri Ratu Medan Tahun 1999-2001. Skripsi Mahasiswa FKM USU Medan.
Setyowati T., dkk, 1996. Faktor-faktor yang mempengaruhi Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah, Buletin Penelitian Kesehatan 24. Jakarta
Sistiarani, Colti. 2008, Faktor Maternal dan Kualitas Pelayanan Antenatal yang Beresiko Terhadap Kejadian BBLR (Studi pada Ibu yang Periksa Hamil ke Tenaga Kesehatan dan melahirkan di RSUD Banyumas Tahun 2008.Tesis Mahasiswa FKM Undip Semarang.
Sri Kardjati. 1999.Aspek Kesehatan dan Gizi Anak Balita. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Sulistiani, K., 2014. Faktor Risiko Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan Tahun 2012-2014. Skripsi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Surasmi, Asrining,.dkk. 2003. Perawatan Bayi Resiko Tinggi. EGC. Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
85
Syafrie, Rakizah, dkk. Hubungan Kualitas Pelayanan Ancenatal Terhadap Kejadian BBLR di Kabupaten Purworejo. Jurnal Sains Kesehatan. Vol A, No 2. 2004. Hal. 16
Syafrudin & Hamidah, 2009. Kebidanan Komunitas, Cetakan Pertama, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Timmreck, Thomas C. 2012. Epidemiologi Suatu Pengantar Edisi 2.EGC.Jakarta.
Trihardiani, I., 2011. Faktor Risiko Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Wilayah Kerja Puskesmas Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang. Program Sarjana Pendidikan Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.
Universitas Padjajaran, Fakultas Kedokteran. 2004. Obstetri Patologi IlmuReproduksi. EGC. Jakarta
Wahyuningsih, Dwi. 2003. Karakteristik Ibu yang Melahirkan dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Pekanbaru Tahun 2002-2003. Skripsi Mahasiswa FKM USU Medan.
WHO, 2012.Born Too Soon: The Global Action Report on Preterm Birth, http://www.who.int.Diaksestanggal 11 April 2017
WHO. 2016. Global Health Observatory country views, www.who.int . Diakses tanggal 3 Februari 2017.
WHO.2016.Low Birth Weight Policy Brief, www.who.int . Diakses tanggal 3 Februari 2017.
WHO.2016. Making every baby count: audit and review of stillbirths and
neonatal deaths,www.who.int. Diakses tanggal 21 Maret 2017.
Yulifah, Rita.Tri Sunarsih.2011. Asuhan kehamilan untuk kebidanan. Salemba medika. Jakarta.
Yuni Kusmiyati, dkk., 2008. Perawatan Ibu Hamil (ASuhan Ibu Hamil). Fitramaya. Yogyakarta.
Zuldefni. 2006. Hubungan Karakteristik Ibu dengan Kejadian Bayi BBLR di RSU. Dr. Pringadi Medan Tahun 2005. Skripsi Mahasiswa FKM USU Medan
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 Surat Selesai Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Master Data
Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi BBLR di RSU Sundari Medan Tahun 2016
No
Um
ur
Um
urk
Aga
ma
Peke
rjaa
n
Usi
a K
eham
ilan
Usi
a ke
ham
ilan
k
pari
tas
Pari
task
jara
k ke
ham
ilan
jara
k ke
ham
ilan
k
Kad
ar H
b
Kad
ar H
bk
Peny
akit
Ibu
kom
plik
asi
keha
mil
an
jeni
s ko
mpl
ikas
i
riw
ayat
ob
stet
ri
kead
aan
bayi
kead
aan
ibu
BB
LR
BB
LR
k
1 31 2 1 2 28-30 1 0 1 0 1 11,9 2 2 2 1 2 2 2 1200 2
2 19 1 1 2 36 1 0 1 0 1 11,1 2 2 2 1 1 2 2 1700 1
3 32 2 1 2 36 1 1 1 3 2 0 - 2 2 1 2 2 2 1900 1
4 20 1 1 1 38-40 2 1 1 4 2 13,8 2 2 1 - 2 2 2 2400 1
5 27 2 1 2 37 2 3 2 3 2 9,5 1 2 2 2 2 2 2 2400 1
6 30 2 1 1 38-39 2 2 2 2 2 13 2 2 1 - 2 2 2 2400 1
7 37 3 1 2 39-40 2 5 2 9 2 11,8 2 2 1 - 2 2 2 2300 1
8 32 2 1 1 35-36 1 2 2 6 2 10,1 1 2 2 1,2 2 2 2 2300 1
9 23 2 1 2 38-39 2 0 1 0 1 0 - 2 1 - 1 2 2 2100 1
10 45 3 1 2 34-35 1 2 2 20 2 11,3 2 2 2 1 2 4 2 1000 2
11 31 2 1 2 35-36 1 1 1 10 2 11,7 2 2 2 1 2 2 2 1700 1
Universitas Sumatera Utara
12 24 2 1 2 38-40 2 1 1 1 1 0 - 2 1 - 1 2 2 2200 1
13 37 3 1 2 38-40 2 1 1 0 1 0 - 2 1 - 1 2 2 2200 1
14 26 2 1 2 28-29 1 0 1 0 1 11,6 2 2 2 1 1 2 2 800 2
15 21 2 1 2 38-40 2 0 1 0 1 0 - 2 1 - 1 2 2 2300 1
16 38 3 1 1 36 1 1 1 0 1 12,9 2 2 2 1 2 2 2 1200 2
17 23 2 1 2 36 1 1 1 2 2 0 - 2 2 1 2 2 2 2200 1
18 32 2 1 2 38-40 2 6 2 5 2 13 2 2 1 - 2 2 2 2200 1
19 25 2 1 2 38-40 2 0 1 0 1 10,8 1 2 2 2 2 2 2 2400 1
20 33 2 1 2 38-40 2 2 2 0 1 12,8 2 2 1 - 2 2 2 2300 1
21 22 2 1 2 27-29 1 0 1 0 1 12,7 2 2 2 2 1 2 2 600 2
22 39 3 2 2 38-40 2 1 1 4 2 0 - 2 1 - 1 2 2 2000 1
23 23 2 1 2 37-38 2 3 2 1 1 12,5 2 2 1 - 2 2 2 2200 1
24 36 3 1 2 28-30 1 1 1 5 2 10,8 1 2 2 1,2 2 4 2 600 2
25 23 2 1 2 38-40 2 0 1 0 1 0 - 2 1 - 1 2 2 2000 1
26 38 3 3 1 37-38 2 2 2 5 2 12,5 2 2 1 - 2 2 2 2200 1
27 24 2 1 2 34-35 1 0 1 0 1 0 - 2 2 1 2 2 2 1400 2
Universitas Sumatera Utara
28 21 2 1 2 38-40 2 0 1 0 1 0 - 2 1 - 1 2 2 2400 1
29 39 3 1 2 37-38 2 1 1 6 2 8,8 1 2 2 2 2 2 2 1700 1
30 38 3 1 2 34-35 1 5 2 1 1 10,5 1 2 2 1,2 2 4 2 1200 2
31 36 3 3 2 36 1 0 1 0 1 10,3 1 2 2 1,2 2 2 2 2300 1
32 25 2 1 1 38-40 2 0 1 0 1 12,8 2 2 1 - 2 3 3 800 2
33 41 3 1 2 39 2 4 2 9 2 11,1 2 2 1 - 2 2 2 2400 1
34 19 1 2 1 27-28 1 0 1 0 1 0 - 2 2 1 1 2 2 700 2
35 39 3 1 1 38-40 2 4 2 5 2 8,9 1 2 2 2 2 2 2 2400 1
36 27 2 1 2 38-40 2 0 1 0 1 10,7 1 1 2 2 1 4 2 800 2
37 32 2 1 2 38-39 2 2 2 5 2 11,8 2 2 1 - 2 2 2 2400 1
38 28 2 1 2 36 1 0 1 0 1 11,8 2 2 2 1 1 2 2 2000 1
39 25 2 2 2 37 2 0 1 0 1 12 2 2 1 - 2 2 2 2200 1
40 26 2 1 2 35-36 1 0 1 0 1 9,9 1 2 2 1,2,4 1 2 2 1000 2
41 35 2 1 2 38-40 2 4 2 11 2 11 2 2 1 - 2 2 2 2200 1
42 25 2 1 2 38-40 2 1 1 3 2 8,1 1 2 2 2 2 2 2 2200 1
43 39 3 1 2 38-40 2 5 2 2 2 11,6 2 2 1 - 1 2 2 2100 1
Universitas Sumatera Utara
44 24 2 1 2 34-36 1 0 1 0 1 0 - 2 2 1 1 2 2 2000 1
45 35 2 1 2 38-39 2 1 1 5 2 0 - 2 1 - 2 2 2 2000 1
46 22 2 1 2 36 1 0 1 0 1 8,1 1 1 2 1,2 1 2 2 2200 1
47 19 1 1 1 37-38 2 0 1 0 1 0 - 2 1 - 1 2 2 2300 1
48 20 1 1 2 35-36 1 1 1 4 2 8,6 1 2 2 1,2 2 2 2 2200 1
49 44 3 1 2 38-40 2 4 2 11 2 12,2 2 2 1 - 2 2 2 2200 1
50 38 3 1 2 38-40 2 6 2 2 2 9,7 1 2 2 2 1 2 2 2400 1
51 29 2 1 2 38-39 2 1 1 3 2 9,3 1 2 2 2,4 2 2 2 2300 1
52 31 2 1 1 28-29 1 1 1 2 2 12,2 2 2 2 1,4 2 2 2 2100 1
53 39 3 1 1 28-30 1 1 1 5 2 8,9 1 2 2 1,2 1 4 4 1200 2
54 33 2 1 2 38-40 2 1 1 7 2 0 - 2 1 - 1 2 2 500 2
55 24 2 2 1 20-22 1 0 1 0 1 0 - 2 2 1 1 2 2 1000 2
56 33 2 3 1 37-39 2 1 1 5 2 10,9 1 2 2 2 2 2 2 2400 1
57 41 3 1 2 31-32 1 3 2 2 2 9,8 1 2 2 1,2 2 2 2 1700 1
58 32 2 1 2 38-39 2 1 1 0 1 0 - 2 1 - 1 2 2 2400 1
59 37 3 1 1 37 2 5 2 6 2 12,6 2 2 1 - 2 2 2 2000 1
Universitas Sumatera Utara
60 27 2 1 2 37 2 1 1 0 1 9,8 1 2 2 2 2 2 2 2400 1
61 23 2 1 1 38-40 2 0 1 0 1 10,6 1 2 2 2 2 2 2 2200 1
62 20 1 1 1 32-34 1 0 1 0 1 13,4 2 2 2 1 2 2 2 2000 1
63 23 2 1 1 38-40 2 1 1 0 1 11 2 1 1 - 2 2 2 2450 1
64 32 2 1 1 32-33 1 2 2 2 2 8,3 1 2 2 1,2 1 4 2 1200 2
65 23 2 1 1 37 2 0 1 0 1 0 - 2 1 - 1 2 2 2400 1
66 26 2 2 1 37-38 2 0 1 0 1 0 - 2 1 - 1 2 2 2200 1
67 31 2 1 1 38-39 2 1 1 0 1 0 - 2 1 - 2 2 2 2400 1
68 24 2 1 1 37-38 2 1 1 4 2 10,7 1 2 1 - 2 2 2 2200 1
69 32 2 1 1 30-32 2 0 1 0 1 12,7 2 2 2 1 1 3 3 1700 1
70 29 2 1 1 39-40 2 1 1 10 2 11 2 2 1 - 2 2 2 2400 1
71 30 2 2 1 28-29 1 0 1 0 1 11,2 2 2 2 1 2 2 2 800 2
72 22 2 1 1 38-39 2 0 1 0 1 11,4 2 2 1 - 1 2 2 2400 1
73 33 2 1 1 38-40 2 2 2 2 2 0 - 2 1 - 2 2 2 2200 1
74 35 2 1 1 38-40 2 0 1 0 1 0 - 2 1 - 1 2 2 2400 1
75 28 2 1 2 27-30 1 1 1 4 2 10,4 1 2 2 1,2 2 4 2 1000 2
Universitas Sumatera Utara
76 23 2 1 1 38-40 2 0 1 0 1 0 - 2 1 - 1 2 2 2000 1
77 25 2 1 1 36 1 1 1 1 1 8,8 1 2 2 1,2 2 2 2 2200 1
78 26 2 1 1 39-40 2 0 1 0 1 10,2 1 2 2 2 2 2 2 2400 1
79 31 2 1 1 38-39 2 2 2 3 2 14 2 2 1 - 2 2 2 2400 1
80 31 2 1 2 38 2 1 1 3 2 7 1 2 2 2 2 2 2 2200 1
81 33 2 1 1 40 2 2 2 10 2 11,2 2 2 1 - 1 2 2 2400 1
82 28 2 1 1 34-35 1 2 2 4 2 10,6 1 2 2 1,2 2 2 2 2300 1
83 30 2 3 1 29-30 1 1 1 4 2 14,3 2 2 2 1 2 2 2 1300 2
84 38 3 1 2 38-39 2 2 2 4 2 0 - 2 1 - 2 2 2 1800 1
85 29 2 1 1 38-39 2 1 1 4 2 0 - 2 1 - 1 2 2 2300 1
86 36 3 1 1 38-40 2 1 1 4 2 10,9 1 2 2 2 1 2 2 2400 1
87 28 2 2 2 36 1 0 1 0 1 12 2 2 2 1 2 2 2 2200 1
88 36 3 1 1 38-40 2 0 1 0 1 12,9 2 2 1 - 1 2 2 2200 1
89 29 2 1 1 38-39 2 2 2 3 2 9,7 1 2 2 2 2 2 2 2300 1
90 38 3 1 1 39-40 2 3 2 7 2 9,9 1 2 2 2 2 2 2 2400 1
91 33 2 1 1 31-32 1 4 2 8 2 9,7 1 2 2 1,2,4 2 2 2 1500 1
Universitas Sumatera Utara
92 41 3 1 1 39 2 4 2 8 2 11,1 2 2 1 - 2 2 2 2400 1
93 20 1 1 1 37-39 2 0 1 0 1 10 1 2 2 2 1 2 2 2300 1
94 21 2 1 2 38-40 2 1 1 1 1 13,2 2 2 1 - 2 2 2 2300 1
95 29 2 5 1 38-40 2 0 1 0 1 14 2 2 2 3 1 2 2 1600 1
96 28 2 2 1 38-40 2 0 1 0 1 9,1 1 2 2 1,2,4 2 2 2 2000 1
97 29 2 1 1 38-39 2 0 1 0 1 10,8 1 2 2 2 2 2 2 2000 1
98 41 3 1 1 38-40 2 5 2 3 2 11 2 2 1 - 1 2 2 2300 1
99 31 2 1 2 38-40 2 0 1 0 1 11 2 2 1 - 1 2 2 2400 1
100 35 2 1 1 38-40 2 4 2 5 2 9,1 1 2 2 2 2 2 2 2300 1
101 35 2 5 1 30-32 1 0 1 0 1 11,2 2 2 2 1,2,4 1 2 2 1300 2
102 26 2 1 2 38-40 2 1 1 1 1 12,8 2 2 1 - 1 2 2 2400 1
103 24 2 1 2 34-35 1 0 1 0 1 12 2 2 2 1 1 2 2 1700 1
104 20 1 1 1 38-40 2 0 1 0 1 11,2 2 2 1 - 1 2 2 2000 1
105 15 1 1 1 38-39 2 0 1 0 1 11,4 2 2 1 - 1 2 2 2100 1
106 32 2 1 1 38-39 2 0 1 0 1 13,1 2 2 2 1,2,4 1 2 2 2000 1
107 26 2 1 1 38-40 2 0 1 0 1 11 2 2 1 - 2 2 2 2100 1
Universitas Sumatera Utara
108 26 2 1 1 38-40 2 2 2 1 1 9 1 2 1 - 2 2 2 2400 1
109 24 2 1 1 37-38 2 0 1 0 1 14,1 2 2 1 - 2 2 2 2300 1
110 28 2 1 1 34-35 1 0 1 0 1 14,3 2 2 2 1,3 1 2 2 1000 2
111 26 2 1 1 37-38 2 0 1 0 1 12,1 2 2 1 - 1 2 2 2200 1
112 22 2 1 1 37-38 2 1 1 2 2 9,1 1 2 2 2 2 2 2 2000 1
113 35 2 3 2 38-40 2 1 1 5 2 11,3 2 2 1 - 1 2 2 2300 1
114 34 2 1 1 38-39 2 0 1 0 1 14 2 2 1 - 1 2 2 2300 1
115 31 2 1 1 38-40 2 0 1 0 1 0 - 2 1 - 1 2 2 2000 1
116 35 2 1 2 36 1 2 2 6 2 10,8 1 2 2 1,3 2 2 2 2200 1
117 18 1 1 1 38 2 0 1 0 1 10,9 1 2 2 2 1 2 2 2400 1
118 20 1 1 1 38-40 2 0 1 0 1 11 2 2 1 - 1 2 2 2100 1
119 25 2 1 1 38-40 2 0 1 0 1 9,1 1 2 2 2 2 2 2 2300 1
120 28 2 3 2 34-36 1 0 1 0 1 12,9 2 2 2 1 1 2 2 1800 1
121 32 2 1 1 38-40 2 1 1 6 2 9,6 1 2 2 2 2 2 2 2000 1
122 29 2 1 1 38-40 2 1 1 0 1 12,9 2 2 1 - 2 2 2 2400 1
123 19 1 1 1 38-39 2 0 1 0 1 11,2 2 2 1 - 1 2 2 2000 1
Universitas Sumatera Utara
124 26 2 1 1 37-38 2 2 2 3 2 11,6 2 2 1 - 2 2 2 2300 1
125 37 3 2 1 38-40 2 1 1 4 2 0 - 2 1 - 1 2 2 2400 1
126 25 2 1 1 38-40 2 0 1 0 1 11 2 2 1 - 1 2 2 800 2
127 21 2 1 1 38-40 2 0 1 0 1 13,1 2 2 1 - 1 2 2 2300 1
128 16 1 1 1 38-40 2 0 1 0 1 12,2 2 2 2 1,2,4 1 2 2 2400 1
129 32 2 1 1 38-40 2 1 1 0 1 11,1 2 2 1 - 2 2 2 2300 1
130 23 2 1 1 38-39 2 1 1 1 1 12,4 2 2 1 - 2 2 2 1900 1
131 42 3 1 1 37-38 2 1 1 13 2 12,4 2 2 1 - 2 2 2 2100 1
132 39 3 2 1 34-36 1 1 1 6 2 11,4 2 2 2 1 2 2 2 2400 1
133 23 2 1 1 39-40 2 0 1 0 1 12,5 2 2 1 - 1 2 2 2200 1
134 42 3 1 1 38-40 2 3 2 17 2 13,6 2 2 1 - 2 2 2 2100 1
135 38 3 1 1 34-35 1 8 2 2 2 10,2 1 2 2 1,2 2 2 2 1700 1
136 43 3 1 1 36 1 3 2 11 2 13,2 2 2 2 1 2 2 2 2100 1
137 28 2 1 1 38-40 2 2 2 3 2 0 - 2 1 - 1 2 2 2300 1
138 24 2 1 1 36 1 0 1 0 1 8,7 1 2 2 1,2,4 1 2 2 1900 1
139 32 2 1 1 38-40 2 2 2 10 2 9,3 1 2 2 2 2 2 2 2000 1
Universitas Sumatera Utara
140 43 3 1 1 38-40 2 3 2 11 2 10,6 1 2 2 2 2 2 2 2300 1
141 17 1 1 1 32-33 1 0 1 0 1 9,9 1 2 2 1,2 1 2 2 2200 1
142 18 1 1 1 36 1 1 1 1 1 9,2 1 2 2 1,2 2 2 2 2300 1
143 20 1 1 1 39-40 2 0 1 0 1 11,7 2 2 1 - 1 2 2 2400 1
144 34 2 1 1 34-35 1 2 2 3 2 11,1 2 2 2 1 2 2 2 2300 1
145 23 2 1 1 34-35 1 0 1 0 1 8,9 1 2 2 1,2 2 2 2 2200 1
146 31 2 1 1 38-39 2 1 1 5 2 10,8 1 2 2 2 2 2 2 2300 1
147 26 2 1 1 36 1 0 1 0 1 10,4 1 2 2 1,2,4 1 3 3 2400 1
148 36 3 1 2 32-34 1 2 2 6 2 13,5 2 2 2 1 2 2 2 1900 1
149 34 2 1 1 39 2 3 2 0 1 0 - 2 1 - 2 2 2 2400 1
150 19 1 5 1 35-36 1 0 1 0 1 9,8 1 2 2 1,2 2 2 2 1300 2
151 26 2 1 1 38-40 2 2 2 0 1 7,6 1 2 2 2 2 2 2 2200 1
152 35 2 1 1 34-35 1 2 2 7 2 0 - 2 2 1 1 2 2 1700 1
153 23 2 1 1 38-40 2 0 1 0 1 0 - 2 2 1,2,4 1 2 2 1900 1
154 38 3 1 1 37-38 2 2 2 4 2 11,1 2 2 1 - 2 2 2 2000 1
155 31 2 5 1 38-40 2 0 1 0 1 13,1 2 2 1 - 1 2 2 1900 1
Universitas Sumatera Utara
156 36 3 1 1 37-38 2 2 2 1 1 0 - 2 1 - 1 2 2 1800 1
157 27 2 1 1 37-38 2 1 1 4 2 11,7 2 2 1 - 2 2 2 2200 1
158 25 2 1 1 36 1 0 1 0 1 0 - 2 2 1,2,4 1 2 2 2100 1
159 29 2 1 1 38-40 2 2 2 4 2 12,5 2 2 1 - 2 2 2 2100 1
160 38 3 1 1 36 1 1 1 18 2 13,7 2 2 1 - 2 4 2 2200 1
161 34 2 1 2 38-40 2 1 1 10 2 11 2 2 1 - 2 2 2 2100 1
162 30 2 1 1 19-20 1 1 1 1 1 11 2 2 2 1 2 4 2 400 2
163 29 2 1 1 33-35 1 3 2 3 2 0 - 2 2 1,4 2 2 2 2100 1
164 32 2 1 1 38-40 2 1 1 3 2 11 2 2 1 - 1 2 2 2200 1
165 35 2 1 1 38-40 2 3 2 6 2 12,8 2 2 1 - 2 2 2 2300 1
166 24 2 1 1 38-39 2 1 1 1 1 13,3 2 2 1 - 1 2 2 2300 1
167 29 2 1 1 32-34 1 2 2 1 1 10,1 1 2 2 1,2 2 2 2 2300 1
168 25 2 1 1 27-29 1 0 1 0 1 11,5 2 2 2 1 1 4 2 600 2
169 24 2 1 1 37-38 2 0 1 0 1 13,4 2 2 1 - 1 2 2 2400 1
170 35 2 1 2 37-38 2 1 1 11 2 9,1 1 2 2 2 2 2 2 1900 1
171 25 2 1 1 37-39 2 1 1 4 2 7,9 1 2 2 2 2 2 2 2400 1
Universitas Sumatera Utara
172 42 3 1 1 36 1 3 2 15 2 12,8 2 2 2 1 1 2 2 2100 1
173 31 2 1 1 27-28 1 1 1 1 1 0 - 2 2 1,3 2 4 2 600 2
174 27 2 1 1 38-39 2 1 1 3 2 11,2 2 2 1 - 2 2 2 2100 1
175 36 3 1 1 35-36 1 0 1 0 1 11,7 2 2 2 1 2 2 2 2100 1
176 29 2 1 2 39-40 2 1 1 2 2 11 2 2 1 - 1 2 2 2300 1
177 26 2 1 2 38 2 0 1 0 1 12,1 2 2 1 - 1 2 2 2100 1
178 22 2 1 1 37-38 2 1 1 3 2 10,1 1 2 1 - 2 2 2 2400 1
179 35 2 1 2 37-38 2 2 2 4 2 14,5 2 2 2 1,2,4 1 2 2 2100 1
180 28 2 1 1 38-39 2 1 1 2 2 12 2 2 1 - 2 2 2 1950 1
181 20 1 1 1 35-36 1 0 1 0 1 12 2 2 2 1 2 2 2 2400 1
182 19 1 1 2 38-39 2 0 1 0 1 11,1 2 2 1 - 1 2 2 2200 1
183 29 2 1 2 34 1 0 1 0 1 13,5 2 2 2 1 1 2 2 2000 1
184 18 1 1 1 36 1 1 1 1 1 9,2 1 2 2 1,2 2 2 2 2200 1
185 26 2 1 1 38-40 2 2 2 0 1 7,6 1 2 2 2 2 2 2 2300 1
186 30 2 1 1 19-20 1 1 1 1 1 11 2 2 2 1,2 2 4 2 400 2
187 29 2 1 1 32-34 1 2 2 1 1 10,1 1 2 2 1 2 2 2 1900 1
Universitas Sumatera Utara
188 36 3 1 1 35-36 1 0 1 0 1 11,7 2 2 1 1 1 2 2 2200 1
189 23 2 1 1 38-40 2 1 1 0 1 11 2 1 1 - 2 2 2 2200 1
190 37 3 3 1 29-30 1 1 1 4 2 14,3 2 2 1 1,2,4 1 4 2 1600 1
191 43 3 1 1 36 1 3 2 11 2 13,2 2 2 2 1 1 2 2 1700 1
192 24 2 1 1 36 1 0 1 0 1 8,7 1 2 1 1 1 2 2 2000 1
193 29 2 1 1 38-39 2 2 2 3 2 9,7 1 2 2 2 1 2 2 2200 1
194 28 2 2 1 38-40 2 0 1 0 1 9,1 1 2 2 2 1 2 2 2100 1
195 22 2 1 1 37-38 2 1 1 2 2 9,1 1 2 1 1,2,4 1 2 2 2400 1
196 22 2 1 2 36 1 0 1 0 1 8,1 1 1 2 1,2 2 2 2 1700 1
197 36 3 3 2 36 1 0 1 0 1 10,3 1 2 1 1 1 2 2 2300 1
198 38 3 3 1 37-38 2 2 2 5 2 12,5 2 2 1 2 1 2 2 2100 1
199 32 2 1 1 35-36 1 2 2 6 2 10,1 1 2 2 1,2 2 2 2 2200 1
200 31 2 1 2 28-30 1 0 1 0 1 11,9 2 2 2 1 2 2 2 1200 2
201 19 1 1 2 36 1 0 1 0 1 11,1 2 2 1 1 2 2 2 2400 1
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Hasil Analssisis Data
Frequencies
Umur
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid <20 dan >35 66 32.8 32.8 32.8
20-35 135 67.2 67.2 100.0
Total 201 100.0 100.0
Agama
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid Islam 177 88.1 88.1 88.1
Kristen Protestan 11 5.5 5.5 93.5
Kristen Katolik 9 4.5 4.5 98.0
Budha 4 2.0 2.0 100.0
Total 201 100.0 100.0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Bekerja 132 65.7 65.7 65.7
Bekerja 69 34.3 34.3 100.0
Total 201 100.0 100.0
Universitas Sumatera Utara
Usia Kehamilan
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid <37 minggu 73 36.3 36.3 36.3
37-42 minggu 128 63.7 63.7 100.0
Total 201 100.0 100.0
Paritas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <2 142 70.6 70.6 70.6
>=2 59 29.4 29.4 100.0
Total 201 100.0 100.0
Jarak kehamilan
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid <2 tahun 111 55.2 55.2 55.2
>=2 tahun 90 44.8 44.8 100.0
Total 201 100.0 100.0
Kadar Hb
Frequency PercentValid
PercentCumulative
Percent
Valid <11 gr% 68 33.8 40.5 40.5
>=11 gr% 100 49.8 59.5 100.0
Total 168 83.6 100.0
Missing System 33 16.4
Total 201 100.0
Universitas Sumatera Utara
Penyakit yang dialami Ibu
Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
tidak ada penyakit
196 97.5 97.5 97.5
Ada Penyakit 5 2.5 2.5 100.0
Total 201 100.0 100.0
Komplikasi kehamilan
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid Tidak Ada Komplikasi 88 43.8 43.8 43.8
Ada Komplikasi 113 56.2 56.2 100.0
Total 201 100.0 100.0
Jenis komplikasi
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid KPD 38 18.9 33.6 33.6
Anemia 33 16.4 29.2 62.8
Preeklamsi/eklamsi 1 .5 .9 63.7
KPDdanAnemia 22 10.9 19.5 83.2
KPD dan PE 3 1.5 2.7 85.8
KPD dan PV 2 1.0 1.8 87.6
Anemia dan PV 1 .5 .9 88.5
KPD,Anemia dan PV 13 6.5 11.5 100.0
Total 113 56.2 100.0
Missing System 88 43.8
Total 201 100.0
Universitas Sumatera Utara
Riwayat Obstetri
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid Baik 81 40.3 40.3 40.3
Buruk 120 59.7 59.7 100.0
Total 201 100.0 100.0
Keadaan bayi sewaktu pulang
Frequency
Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Pulang Berobat Jalan 185 92.0 92.0 92.0
Pulang Atas Permintaan Sendiri
3 1.5 1.5 93.5
Meninggal 13 6.5 6.5 100.0
Total 201 100.0 100.0
Keadaan ibu sewaktu pulang
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Pulang Berobat Jalan 197 98.0 98.0 98.0
Pulang Atas Permintaan
Sendiri3 1.5 1.5 99.5
Meninggal 1 .5 .5 100.0
Total 201 100.0 100.0
Klasifikasi BBLR
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent
Valid 1 173 86.1 86.1 86.1
2 28 13.9 13.9 100.0
Total 201 100.0 100.0
Universitas Sumatera Utara
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
BBLRk * umurk 201 100.0% 0 .0% 201 100.0%
BBLRk * Pekerjaank 201 100.0% 0 .0% 201 100.0%
BBLRk * UsiaHamilk 201 100.0% 0 .0% 201 100.0%
BBLRk * Paritask 201 100.0% 0 .0% 201 100.0%
BBLRk * Jarakhamilk 201 100.0% 0 .0% 201 100.0%
BBLRk * KadarHbk 168 83.6% 33 16.4% 201 100.0%
BBLRk * Komplikasihamil 201 100.0% 0 .0% 201 100.0%
BBLRk * RiwayatObs 201 100.0% 0 .0% 201 100.0%
Umur * BBLR
Crosstab
umurk
Total<20 dan >35 20-35
BBLRk <1500 Count 8 20 28
% within BBLRk 28.6% 71.4% 100.0%
1500-2499 Count 58 115 173
% within BBLRk 33.5% 66.5% 100.0%
Total Count 66 135 201
% within BBLRk 32.8% 67.2% 100.0%
Universitas Sumatera Utara
Chi-Square Tests
Value Df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Point
Probability
Pearson Chi-Square .268a 1 .605 .670 .388
Continuity Correctionb .091 1 .763
Likelihood Ratio .274 1 .601 .670 .388
Fisher's Exact Test .670 .388
Linear-by-Linear Association .267c 1 .605 .670 .388 .154
N of Valid Cases 201
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.19.
b. Computed only for a 2x2 table
c. The standardized statistic is -.517.
Pekerjaan * BBLR
Crosstab
Pekerjaank
TotalTidak Bekerja Bekerja
BBLRk <1500 Count 16 12 28
% within BBLRk 57.1% 42.9% 100.0%
1500-2499 Count 116 57 173
% within BBLRk 67.1% 32.9% 100.0%
Total Count 132 69 201
% within BBLRk 65.7% 34.3% 100.0%
Chi-Square Tests
Value Df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Point
Probability
Pearson Chi-Square 1.050a 1 .306 .391 .207
Continuity Correctionb .656 1 .418
Likelihood Ratio 1.021 1 .312 .391 .207
Fisher's Exact Test .391 .207
Linear-by-Linear Association 1.044c 1 .307 .391 .207 .099
N of Valid Cases 201
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.61.
b. Computed only for a 2x2 table
c. The standardized statistic is -1.022.
Universitas Sumatera Utara
Usia Hamil * BBLR
Crosstab
UsiaHamilk
Total<37 minggu 37-42 minggu
BBLRk <1500 Count 24 4 28
% within BBLRk 85.7% 14.3% 100.0%
1500-2499 Count 49 124 173
% within BBLRk 28.3% 71.7% 100.0%
Total Count 73 128 201
% within BBLRk 36.3% 63.7% 100.0%
Chi-Square Tests
Value Df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 34.320a 1 .000 .000 .000
Continuity Correctionb 31.884 1 .000
Likelihood Ratio 34.225 1 .000 .000 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
N of Valid Casesb 201
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.17.
b. Computed only for a 2x2 table
Paritas * BBLR
Crosstab
Paritask
Total<2 >=2
BBLRk <1500 Count 25 3 28
% within BBLRk 89.3% 10.7% 100.0%
1500-2499 Count 117 56 173
% within BBLRk 67.6% 32.4% 100.0%
Total Count 142 59 201
% within BBLRk 70.6% 29.4% 100.0%
Universitas Sumatera Utara
Chi-Square Tests
Value Df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Point
Probability
Pearson Chi-Square 5.450a 1 .020 .024 .013
Continuity Correctionb 4.456 1 .035
Likelihood Ratio 6.405 1 .011 .016 .013
Fisher's Exact Test .024 .013
Linear-by-Linear Association 5.423c 1 .020 .024 .013 .010
N of Valid Cases 201
a.0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.22.
b. Computed only for a 2x2 table
c. The standardized statistic is 2.329.
Jarak hamil * BBLR
Crosstab
Jarakhamilk
Total<2 tahun >=2 tahun
BBLRk 1 Count 90 83 173
% within BBLRk 52.0% 48.0% 100.0%
2 Count 21 7 28
% within BBLRk 75.0% 25.0% 100.0%
Total Count 111 90 201
% within BBLRk 55.2% 44.8% 100.0%
Universitas Sumatera Utara
Chi-Square Tests
Value DfAsymp. Sig.
(2-sided)Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Point Probability
Pearson Chi-Square 5.145a 1 .023 .025 .018
Continuity Correctionb 4.258 1 .039
Likelihood Ratio 5.411 1 .020 .025 .018
Fisher's Exact Test .025 .018
Linear-by-Linear Association
5.120c 1 .024 .025 .018 .012
N of Valid Cases 201
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12.54.
b. Computed only for a 2x2 table
c. The standardized statistic is -2.263.
Kadar Hb * BBLR
Crosstab
KadarHbk
Total<11 gr% >=11 gr%
BBLRk <1500 Count 9 15 24
% within BBLRk 37.5% 62.5% 100.0%
1500-2499 Count 59 85 144
% within BBLRk 41.0% 59.0% 100.0%
Total Count 68 100 168
% within BBLRk 40.5% 59.5% 100.0%
Universitas Sumatera Utara
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Point
Probabili
ty
Pearson Chi-Square .103a 1 .748 .825 .466
Continuity Correctionb .009 1 .923
Likelihood Ratio .104 1 .747 .825 .466
Fisher's Exact Test .825 .466
Linear-by-Linear Association .102c 1 .749 .825 .466 .170
N of Valid Cases 168
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.71.
b. Computed only for a 2x2 table
c. The standardized statistic is -.320.
Penyakit ibu*BBLR
Crosstab
penyakitibuk
TotalAda Penyakit
tidak ada
penyakit
BBLRk <1500 Count 1 27 28
Expected Count ,7 27,3 28,0
% within BBLRk 3,6% 96,4% 100,0%
1500-2499 Count 4 169 173
Expected Count 4,3 168,7 173,0
% within BBLRk 2,3% 97,7% 100,0%
Total Count 5 196 201
Expected Count 5,0 196,0 201,0
% within BBLRk 2,5% 97,5% 100,0%
Universitas Sumatera Utara
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Point
Probability
Pearson Chi-Square .158a 1 .691 1.000 .532
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .142 1 .706 1.000 .532
Fisher's Exact Test .532 .532
Linear-by-Linear Association .157c 1 .692 1.000 .532 .388
N of Valid Cases 201
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .70.
b. Computed only for a 2x2 table
c. The standardized statistic is .396.
Komplikasi hamil * BBLR
Crosstab
komplikasik
TotalAda Komplikasi
Tidak ada
Komplikasi
BBLRk <1500 Count 25 3 28
Expected Count 15,7 12,3 28,0
% within BBLRk 89,3% 10,7% 100,0%
1500-2499 Count 88 85 173
Expected Count 97,3 75,7 173,0
% within BBLRk 50,9% 49,1% 100,0%
Total Count 113 88 201
Expected Count 113,0 88,0 201,0
% within BBLRk 56,2% 43,8% 100,0%
Universitas Sumatera Utara
Chi-Square Tests
Value DfAsymp. Sig.
(2-sided)Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Point Probability
Pearson Chi-Square 14.452a 1 .000 .000 .000
Continuity Correctionb 12.933 1 .000
Likelihood Ratio 16.683 1 .000 .000 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association
14.380c 1 .000 .000 .000 .000
N of Valid Cases 201
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12.26.
b. Computed only for a 2x2 table
c. The standardized statistic is 3.792.
Riwayat Obstetri * BBLR
Crosstab
RiwayatObs
TotalBuruk Baik
BBLRk <1500 Count 15 13 28
Expected Count 16,7 11,3 28,0
% within BBLRk 53,6% 46,4% 100,0%
1500-2499 Count 105 68 173
Expected Count 103,3 69,7 173,0
% within BBLRk 60,7% 39,3% 100,0%
Total Count 120 81 201
Expected Count 120,0 81,0 201,0
% within BBLRk 59,7% 40,3% 100,0%
Universitas Sumatera Utara
Chi-Square Tests
Value DfAsymp. Sig.
(2-sided)Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Point Probability
Pearson Chi-Square .508a 1 .476 .536 .304
Continuity Correctionb .255 1 .613
Likelihood Ratio .502 1 .478 .536 .304
Fisher's Exact Test .536 .304
Linear-by-Linear Association
.506c 1 .477 .536 .304 .126
N of Valid Cases 201
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.28.
b. Computed only for a 2x2 table
c. The standardized statistic is -.711.
Universitas Sumatera Utara
Top Related