KELOMPOK 3:ERMA YUNITA 100342404638 / HBSEPTI KURNIAMA SARI 100342404647 / HBAMANDA SOFI RACHMANIA 100342404661 / HB
Kandungan Aktif Tanaman Obat I
(Karbohidrat, Alkaloid, Glikosida, Tanin)
KARBOHIDRAT
senyawa organik yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O)
Berperan dalam metabolisme energi pada sel dan sumber utama kerangka karbon pada hampir semua molekul organik.
Karbohidrat
1
2
Senyawa organik yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O)
Senyawa organik yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O)
Berperan dalam metabolisme energi pada sel dan sumber utama kerangka karbon pada
hampir semua molekul organik.
Berperan dalam metabolisme energi pada sel dan sumber utama kerangka karbon pada
hampir semua molekul organik.
Click to edit title style
Disakarida & Oligosakarida
Monosakarida
Polisakarida
Karbohidrat
Jenis dan Fungsi Monosakarida
a Triosa : Zat antara untuk lintasan metabolik fotosintesis dan respirasi sel (gliseraldehid dan dihidroksiaseton.
Tetrosa : Beberapa bentuk berperan dalam proses fotosintesis dan respirasi (tidak banyak ditemui)
Pentosa : Penting dalam fotosintesis dan respirasi. Ribose dan deoksiribosa sebagai unsure pembangun asam nukleat.
Heksosa : Ikut serta dalam tahap respirasi dan fotosintesis . Bangun utama dari banyak macam karohidrat lain termasuk pati dan selulosa
Heptosa : zat antara dalam fotosintesis dan respirasi.
a
a
a
a
Struktur umum monosakarida
Disakarida
Maltosa hasil hidrolisis tepung (amilum) dengan asam maupun enzim.
Sukrosa tersusun oleh glukosa dan fruktosa. Terdapat dalam gula tebu dan gula bit.
Disakarida lainnya
Cellobiosa hasil hidrolisis selulosa
Gentiobiosa hasil hidrolisis amygdalin (dari biji almond)
Melibiosa hidrolisis raffinosa
Polisakarida
Terdiri atas rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan unit monosakarida dan membentuk rantai polimer dengan ikatan glikosidik.
Polisakarida tidak mempunyai rasa manis
Pati
Sumber karbohidrat pada tanaman, berfungsi sebagai cadangan energi bagi tumbuhan.
2 macam amilum : amilosa (pati berpolimer lurus) dan amilopektin (pati berpolimer bercabang-cabang)
Sifat pati: mempunyai rasa yang tidak manis tidak larut dalam air dingin tetapi di dalam air panas dapat membentuk sol atau jel yang bersifat kental dapat dihidrolisis dengan enzim amylase.
Struktur Pati
Selulosa
Banyak dijumpai dan ditemukan dalam dinding sel tumbuhan
terdapat pada bagian-bagian yang keras dari biji kopi, kulit kacang, buah-buahan dan sayuran.
Alkaloid
Larut dalam airMinimal terdiri dari satu atom NMenunjukkan aktivitas biologis yang tinggiSebagian besar merupakan heterosiklik,
meskipun ada beberapa senyawa nitrogen alifatik (nonsiklik), seperti meskalin dan kolkisin
Alkaloid secara umum diklasifikasikan berdasarkan sistem cincin utama pada molekul.
Pemberian nama atau klasifikasi alkaloid juga dapat berdasarkan pada tumbuhan penghasil alkaloid, misalnya quinolizidin seperti lupinin yang dihasilkan oleh genus Lupinus.
Alkaloid menghasilkan tingkat respon fisiologi dan psikologi yang berbeda pada manusia, seringkali bertentangan dengan neurotransmitter. Alkaloid pada dosis yang tinggi sangat beracun, tapi pada dosis yang sedikit dapat digunakan sebagai pengoabatan (Hopkin dan Hiiner, 2008).
Glikosida
Glikosida adalah senyawa yang
terdiri atas gabungan dua
bagian senyawa, yaitu gula dan
bukan gula
glikon aglikon
1. jembatan oksigen (O – glikosida,
dioscin)2.jembatan nitrogen
(N-glikosida, adenosine)
3. jembatan sulfur (S-glikosida, sinigrin)4. jembatan karbon
(C-glikosida, barbaloin).
Macam-macam glikosida
1. Glikosida Saponin2. Glikosida steroid atau glikosida jantung3. Glikosida antrakuinon4. Glikosida Isotiosianat5. Glikosida Flavonol6. Glikosida Alkohol7. Glikosida Fenol8. Glikosida Aldehid9. Glikosida Lakton
Glikosida Saponin
glikosida dengan aglikon berupa sapogenin
Glikosida saponin berupa bisa saponin triterpenoid
Glycyrrhizin
Ginsenoside
Ginsenoside Rg1
Ciri khas glikosida saponin
1. dapat membentuk larutan koloidal dalam air2. menghasilkan busa bila dikocok3. Saponin yang berpotensi keras atau beracun
disebut sapotoksin.
Glikosida steroid atau glikosida jantung
Glikosida steroid adalah glikosida yang
aglikonnya berupa steroid.
Glikosida antrakuinon
aglikonnya merupakan turunan antrakuinon
yang tereduksi, misalnya oksantron, antranol, dan antron.
Glikosida Isotiosianat
Aglikon ini merupakan turunan alifatik atau
aromatik
Glikosida Flavonol
Glikosida flavonol dan aglikon biasanya
dinamakan flavonoid
Glikosida Alkohol
Glikosida fenol dihidrolisis
menghasilkan aglikon yang
mempunyai ciri-ciri sebagai fenol dan
menghasilkan glikon
Glikosida Fenol
Glikosida fenol dihidrolisis
menghasilkan aglikon yang
mempunyai ciri-ciri sebagai fenol dan
menghasilkan glikon
Glikosida Aldehid
Glikosida aldehid merupakan glikosida yang jika dihidrolisis
menghasilkan aglikon glikosida
Glikosida Lakton
Lakton merupakan ester yang siklik
Glikosida lakton mengandung suatu
lakton yang mengikat glikon.
Salah satu contoh senyawa lakton di alam
adalalah kumarin.
Tanin
Tanin adalah senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada beberapa tanaman. Tanin mampu mengikat protein, sehingga protein pada tanaman dapat resisten terhadap degradasi oleh enzim protease di dalam silo ataupun rumen (Kondo et al., 2004 dalam Dewi, 2010). Tanin merupakan senyawa kimia yang tergolong dalam senyawa polifenol (Deaville et al., 2010 dalam Dewi, 2010).
Tanin alami larut dalam air dan memberikan warna pada air, warna larutan tanin bervariasi dari warna terang sampai warna merah gelap atau coklat, karena setiap tanin memiliki warna yang khas tergantung sumbernya (Ahadi, 2003 dalam Dewi, 2010).
Tanin pada tanaman diklasifikasikan sebagai tanin terhidrolisis dan tanin terkondensasi.
Sifat taninTanin secara umum memiliki gugus fenol dan
bersifat koloid. Semua jenis tanin dapat larut dalam air, Reaksi warna terjadi bila disatukan dengan
garam besi. Tanin mulai terurai pada suhu 98,8 0C. Tanin dapat dihidrolisis oleh asam, basa, dan
enzim. Warna tanin akan menjadi gelap apabila terkena
cahaya atau dibiarkan di udara terbuka. Tanin mempunyai sifat bakteristatik dan
fungistatik
Kesimpulan Kandungan aktif pada tanaman obat meliputi karbohidrat,
alkaloid, glikosida, dan tanin. Karbohidrat dikelompokkan menjadi monosakarida,
disakarida, dan polisakarida. Alkaloid diklasifikasikan berdasarkan struktur rantai
cincinnya (heterosiklik dan nonsiklik. Kelompok alkaloid terdiri dari quinoline, isoquinolin, indol,
pyrrolizidine, quinolizidine, tropane, piperidine dan purin. Penamaan alkaloid juga berdasarkan genus tanaman
penghasil alkaloid tersebut. Glikosida adalah senyawa yang terdiri atas gabungan dua
bagian senyawa, yaitu gula (umumnya glukosa) dan bukan gula (asam amino, steroid, triterpen).
Jenis-jenis glikosida, yaitu glikosida saponin, glikosida antrakuinon, glokosida isotiosinat, glokosida flavonol, glikosida alkohol, glikosida aldehid, glikosida fenol, dan glikosida lakton.
Tanin pada tanaman diklasifikasikan sebagai tanin terhidrolisis dan tanin terkondensasi.
Top Related