1
PEMANFAATAN SOCIAL NETWORK SEBAGAI MEDIA
KAMPANYE POLITIK
Karya Ilmiah
Disusun Oleh :
BUDIMAN
K11110046
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TANJUGPURA
PONTIANAK
2012
KATA PENGANTAR
2
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulisan Karya Ilmiah yang berjudul "Pemanfaatan Social Network
Sebagai Media Kampanye Politik " dapat terselesaikan dengan baik. Dalam penulisan karya
Ilmiah ini, penulis tidak terlepas dari berbagai hambatan, namun karena semangat serta
motivasi dari berbagai kalangan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak
yang telah membantu penyusunan karya tulis Ilmiah ini baik bersifat materil maupun non-
materil : Orang tua penulis yang senantiasa mendoakan dan memberikan semangat penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
Penulis menyadari dalam penysunan karya Ilmiah ini masih banyak terdapat
kekurangan, olehnya itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan
demi kesempurnaan karya tulis kami berikutnya.
Akhirnya hanya pada Allah SWT kita mohon segala berkah dan rahmat serta
bimbingan-Nya dalam mengerjakan sesuatu dan semoga segala niat baik dan suci serta usaha
yang sungguh sungguh mendapat ridho disisi-Nya. Aamiin…
Pontianak, Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
3
KATA PENGANTAR............................................................................................... ....... 1
DAFTAR ISI..................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULAN
A. Latar belakang....................................................................................... 4
B. Rumusan masalah.................................................................................. 6
C. Tujuan Penulisan................................................................................... 6
D. Manfaat penulisan................................................................................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kampanye politik................................................................................. 7
1. Definisi kampanye................................................................................ 7
2. Definisi Politik...................................................................................... 7
3. Etika Politik........................................................................................... 9
B. Situs Jejaring Sosial.............................................................................. 10
1. Twitter................................................................................................... 10
2. Facebook............................................................................................... 10
3. Myspace................................................................................................. 11
4. Multiply................................................................................................. 11
BAB III. METODE PENULISAN
A. Jenis penulisan...................................................................................... 12
B. Objek tulisan......................................................................................... 12
C. Pengumpulan data................................................................................ 12
D. Prosedur Penulisan................................................................................ 12
BAB IV ANALISA DAN SINTESIS
A. Perkembangan pemanfaatan situs jejaring sosial sebagai
Media kampanye politik........................................................................ 13
B. Pengklasifikasian situs jejaring sosial sebagai media kampanye.......... 15
C. Cakupan situs jejaring sosial sebagai media kampanye........................ 17
D. Psikologi pengguna internet dalam menanggapi kampanye politik
melalui situs jejaring sosial................................................................... 18
4
BAB V PENUTUP
A. Simpulan................................................................................................ 21
B. Saran...................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 22
BAB I
5
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Latar belakang penulisan Karya Ilmiah ini adalah melihat Maraknya Pemanfaatan
Jejaring sosial sebagai media dalam kampanye politik menjelang Pilkada Gubernur Di
Kalbar dan Provinsi lainya di Indonesia.Mengingat Pilkada Gubernur Kalbar di jadwalkan
akan berlangsung bulan september mendatang,dan saat ini sudah mulai bermunculan akun-
akun jejaring sosial yang notabene merupakan bakal calon bahkan calon gubernur
Kalbar .Melalui media social network ini mereka berinteraksi secara langsung dengan
masyarakat untuk menampung aspirasi mereka dan menarik simpati
Pemanfaatan situs jejaring sosial sebagai media kampanye politik adalah suatu
alternatif untuk menarik perhatian dan dukungan dari masyarakat melalui dunia maya.
Dengan pemanfaatan blog, friendster, facebook, Twitter, myspace, multiply dan berbagai
macam situs-situs jejaring sosial yang ada di internet. Para politisi dapat berintraksi secara
langsung dengan berbagai lapisan masyarakat utamanya komunitas anak muda yang
mendominasi penggunaan internet ini sangat menguntungkan bagi para politisi karena
mereka dapat secara langsung mendengarkan aspirasi masyarakat. Dengan ini para politisi
dapat membuat argumen-argumen yang sesuai dengan aspirasi masyarakat untuk menarik
perhatian dan dukungan dari masyarakat.
Para politisi Indonesia seharusnya dapat memanfaatkan situs jejaring sosial sebagai media
kampanye politik secara positif untuk lebih mendengarkan aspirsi masyarakat tidak hanya
mengubar janji dengan bahasa langit tetapi juga dapat merealisasikan visi dan misi mereka
saat kampanye,karena rakyat butuh bukti bukan janji.
Dalam era globalisasi saat ini penggunaan internet sangat tak terkendalikan lagi.
Penggunanya pun bukan lagi hanya sekedar dari kalangan orang dewasa saja, melainkan
sudah merembah pada kalangan anak - anak kecil setingkat SD. Penggunaannya pun
bervariasi mulai dari chatting, browsing, searching, dll.
Dari hasil survei menyatakan bahwa penggunaan internet untuk pertemanan (31%), mencari
informasi (27%), dan membaca berita (15%). Hal ini membuktikan bahwa situs pertemanan
atau yang biasa dikenal sebagai situs jejaring sosial banyak diminati oleh para pengguna
internet. Dengan situs jejaring sosial kita dapat menjalin sebuah pertemanan dan
6
berkomunikasi dengan lebih dari satu orang yang berada tidak hanya di daerah yang sama
melainkan diberbagai penjuru dunia. Bukan hanya itu, kita juga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kita karena banyak berita update atau terbaru yang dapat kita
peroleh secara cuma - cuma disana. Manfaat situs jejaring sosial ini dapat dipandang dari sisi
positif dan sisi negatif, tergantung siapa yang menggunakannya dan untuk apa digunakannya
tak terkecuali pula demi kepentingan politik.
Politik merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia seperti yang
dikatakan oleh Aristoteles, Manusia adalah mahluk publik. Dimana ada manusia disitu pasti
ada polotik. Politik dan manusia merupakan dua hal yang saling berkaitan seperti mata rantai.
Kebutuhan akan politik seperti halnya kebutuhan akan sandang dan pangan bagi manusia.
Semenjak Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 dikumandangkan,
rakyat dan bangsa Indonesia menetapkan tujuan nasionalnya yang berangkat dari perjuangan
untuk mengisi kemerdekaannya sesuai dengan jiwa dan semangat dari pembukaan UUD
1945, yaitu menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan dalam lingkungan suasana persahabatan dan perdamaian
dunia.
Salah satu syarat adanya suatu Negara adalah adanya pemerintahan dan adanya pemerintahan
tidak lepas dari politik. Di Indonesia kita mengenal lembaga seperti Legislatif dan Yudikatif.
Salah satu syarat untuk menjadi anggota salah satu dari perwakilan rakyat tersebut, harus
melalui proses yang panjang. Yang pertama harus menjadi salah satu anggota parati politik
dan kemudian dicalonkan sebagai wakil dari parpol untuk menjadi salah satu anggota
perwakilan rakyat, setelah itu para calon ini akan melakukan kampanye untuk menarik
perhatian rakyat untuk memilihnya sebagai anggota salah satu lembaga perwakilan rakyat
tersebut.
Di Indonesia terdapat banyak parpol, sehingga persaingan untuk memenangkan kampanye
sangat ketat, para politisi melakukan berbagai cara untuk memenangkan kampanye sampai
cara-cara yang menyimpang dari aturan kampanye juga ditempuh akibatnya kepercayaan
masyarakat menjadi rusak,Saat ini kampanye tidak hanya dilakukan di jalan-jalan, di gedung-
gedung, di televisi dan radio. Tetapi sudah merambah dunia maya, para politisi sudah mulai
merambah dunia internet atau yang lebih dikenal dengan situs jejaring sosial, karena dengan
situs jejaring social para politisi dapat secara langsung berinteraksi dengan masyarakat tanpa
7
bertatap mata secara langsung dengan masyarakat, dengan ini para politisi tidak hanya dapat
memanfaatkan waktu kampanye seefisien mungkin tetapi juga dapat memperluas jangkauan
kampanye.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada karya ilmiah ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana cara pemanfaatan situs jejaring sosial sebagai media kampanye politik ?
2. Bagaimana dampak pemanfaatan situs jejaring sosial sebagai media kampanye politik
bagi masyarakat ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan pada karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui bagaimana cara pemanfaatan situs jejaring sosial sebagai media
kampanye politik.
2) Untuk mengetahui bagaimana dampak pemanfaatan situs jejaring sosial sebagai media
Masyarakat ?
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat bagi Politisi : Menyumbangkan sedikit ide bagi para politisi untuk
memanfaatkan situs jejaring sosial sebagai media kampanye politik.
2. Manfaat bagi Masyarakat : Msyarakat dapat memanfaatkan situs jejaring sosial untuk
lebih mengenal profil politisi.
3. Manfaat bagi penulis : Menambah wawasan penulis dalam bidang kampanye politik
dan situs jejaring sosial khususnya dalam pemanfaatan situs jejaring sosial sebagai
media kampanye politik
BAB II
8
KAJIAN PUSTAKA
A. Kampanye Politik
1. Definisi kampanye
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) kampanye bararti kegiatan yang
dilaksanakan oleh organisasi politik atau calon yang bersaing memperebutkan kedudukan di
parlemen dan sebagainya untuk mendapatkan dukungan masa pemilih dalam suatu pungutan
suara.
Menurut Dan Nimmo (2000) ada tiga jenis kampanye yaitu :
1) Kampanye massa meliputi kampanye tetap muka, menggunakan media elektronik dan cetak
sebagai perantara seperti radio, televise, telopon dan surat kabar.
2) Kamnpanye antar pribadi menggunakan pribadi hubungan dengan kandidat atau menjalin
hubungan dengan tokoh-tokoh local dalam setting yang relative informal.
3) Kampanye organisasional, dilakukan oleh organisasi yang mendukung kandidat, organisasi
yang mempunyai kepentingan khusus, kelompok penyokong atau partai politik.
2. Defenisi Politik
Kata politik secara etimologi berasal dari bahasa Yunani Polistaia, yaitu akar kata
Polis artinya kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu Negara; dan Talia artinya
urusan. Politik dapat diartikan kesatuan masyarakat yang mengurus dirinya sendiri. Bahasa
Indonesia menterjemahkan politik dalam dua kata Inggris yang berbeda, yaitu Politice dan
Policy.
Politik dalam artian politice mempunyai makna kepentingan umum, warga Negara suatu
bangsa yang rumusannya ialah suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara dan alat
yang digunakan oleh indiviu atau kelompok untuk mencapai kepentingan tujuan,contohnya
partai politik, organisasi politik, dll.
Sedangkan politik dalam artian policy diartikan kebijaksanaan yaiut penggunaan
pertimbangan-pertimbangan tertentu yang dianggap dapat lebih menjamin terlaksananya
suatu usaha, cita-cita atau keinginan atau tujuan yang dikehendakai, misalnya politik
pendidikan, dll.
9
Politik dalam arti konvensional ialah alat untuk mencapai kemenangan dalam perang
(pertahanan). Misalnya NATO, ANZUS, PKTA WARSAWA, CEATO, CENTO, Pan
Amerika.
Politik secara umum menyagkut proses penentuan tujuan dari sistem Negara dan bagaimana
melaksanakan tujuan itu. Politik sebagai sistem meliputi tiga hal, yaitu :
1. Kultur politik, yaiut nilai-nilai rohaniah serta lembaga-lembaga yang menata kehidupan
politik, yang berasal dari adat, agama, filslafat atau sejarah masyarakat yang bersangkutan.
2. Struktur politik, yaitu kerangka hubungan formal yang mengatur hubungan rakyat,
pemerintah, wilayah, serta kedaulatan Negara yang bersangkutan. Struktur politik ini pada
dasarnya termuat dalam undang-undang dasar Negara yang bersangkutan juga nampak
dalam praktek ketatanegaraan.
3. Proses politik yaut kegiatan politik itu sendiri dalam kenyataanya yang motivasinya
bersumberkan dari kultur politik masyarakat yang bersangkutan dan dilaksanakan dalam
kerangka struktur politiknya.Politik nasional, yaitu suatu asas, hukum, usaha serta
kebijaksanaan tindakan Negara tentang pembinaan dan penggunaan potensi nasional
secara totalitas, baik potensial maupun efektif untuk tujuan Nasional, yang meliputi Politik
Dalam Negeri, Politik Luar Negeri, Politik Ekonomi dan Politik Hankam yang dinamakan
Politik Pembangunan karena tujau nasional dicapai melalui pembangunan nasional.
Politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan :
1. Negara, yang merupakan organisasi politik paling utama adalah suatu wilayah yang
berdaulat.
2. Kekuasaan, yaitu kemampuan seseorang / kelompok mempengaruhi tingkah laku orang
lain / kelompok lain sesuai dengan keinginannya. Bagaimana memperoleh kekuasaan ?
3. Pengambilan Keputusan, yaitu siapa pengambil keputusan dalam polotik pengambilan
pengambilan keputusan melauli sarana umum.
4. Kebijakan, artinya suatu kumpulan keputusan yang diambil seseorang atau kelompok
politik, untuk memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu.
10
5. Distribusi/ Alokasi Sumber Daya, yaitu pembagian atau penjatahan nilai-nilai dalam
masyarakat. Dalam politik bagaimana pembagian dan pengalokasian nilai-nilai secara
mengikat.Politik diidentifikasikan dengan lembaga-lembaga seperti Negara, pemerintahan
atau badan-badan executive, legislative dan judicative, lembaga-lembaga tersebut
berdasarkan dokumen dan hukum formal yang merupakan pegangan dalam menetapkan
kekuasaan dan wewenang serta fungsi tertentu dari lembaga dalam politik Negara.
Politik artinya sebagai sesuatu yang dinamis yang tak terlepas dari pada pengaruh faktor-
faktor non-juridis dan faktor-faktor sosio psikologis dan sosio politik itu sendiri, sebagai
faktor sosio-kultural. Politik sebagai pergeseran-pergeseran politik real dari massa yang
terpenting adalah apa yang secara real telah dicapai oleh tujuan Negara itu.
Hakikat politik yaitu kekuasaan (power) proses politik adalah serentetan peristiwa yang antar
hubungannya berdasarkan atas kekuasaan, masalah-masalh pelaksanaan dan control
kekuasaan. Terkait dengan pengertian politik diatas, masalah utama yang muncul dalam
filsafat politik adalah masalah legitimasi secara etis.
3. Etika Politik
Etika politik adalah filsafat moral tentang dimensi politisi kehidupan manusia. Karena
itu, etika politik mempertanyakan tanggung jawab dan kewajiban manusia sebagai manusia
dan manusia sebagi warga Negara terhadap Negara, hukum dan sebagainya. Selanjutnya
dijelasakan bahwa "dimensi politis manusia" adalah dimensi masyarakat sebagai keseluruhan.
Jadi yang menjadi ciri khas suatu pendekatan yang disebut "politis" adalah pendekatan itu
terjadi dalam kerangka acuan yang berorientasi pada masyarakat secara keselruhan.Dimensi
politik itu sendiri memiliki dua segi fundamental yang saling melengkapi, sesuai
kemampuan, kehendak, untuk bertindak. Struktur ganda ini "tahu" dan "mau" dapat diamati
dalam semua bidang kehidupan manusia.Sesuai kemampuan ganda manusia, maka ada dua
cara untuk menata masyarakat yitu penataan normatif masyarakat adalah hukum. Hukumlah
yang memberitahukan kepada semua anggota masyarakat bagaimana mereka harus bertindak.
Hukum terdiri dari norma-norma bagi perilaku yang benar dan salah faham dalam
masyarakat. Tetapi hukum hanya bersifat normatif dan tidak efektif.
Artinya hukum sendiri tidak bisa menjamin agar anggota masyarakat patuh kepada norma-
norma sedangkan penataan yang efektif dalam mementingkan perilaku masyarakat hanyalah
lembaga yang mempunyai kekuasaan untuk memaksakan kehendaknya lembaga itu adalah
11
Negara. Karena itu hukum dan kekuasaan negara menjdi bahasan utama etika politik. Tetapi
perlu dipahami bahwa baik hukum maupun negara memerlukan legitimasi.
B. Situs Jejaring Sosial
Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dai simpul-simpul (yang
umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi
spesifik seperti nilai, visi, ide, temah, keturunan, dll.
Lewat jejaring sosial mineral kita bisa bertemu secara maya tentunya dengan banyak sekali
orang dengan berbagai macam karakter dan latara belakang. Baik orang yang sudah kita
kenal sebelumnya maupun orang yang baru kita kenal sebelumnya maupun ornag yang baru
akan kita kenal. Bahkan tidak sedikit juga orang-orang yang kita kenal sebagai selebritis
mempunyai akun disalah satu jejaring sosial internet.
Layanan jejaring sosial yang populer di Indonesia dan memilki jumlahpengguna yang
lumayan banyak antara lain twitter, myspace, facebook, dan multiply.
1. Twitter
Twitter adalah situs web yang menawarkan jejaring sosial berupa mikroblog sehingga
memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang di sebut kicauan
(tweets).Kicauan adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang ditampilkan pada halaman
profil pengguna.kicauan bisa di lihat secara luar,namun pengirim dapat membatasi
pengiriman pesan ke daftar teman-teman mereka saja.Pengguna dapat melihat kicauan
penulis lain yang dikenal dengan sebutan pengikut. Twitter merupakan salah satu dari 10
situs web yang paling sering dikunjungi di seluruh dunia oleh Alexa trafik web analisis.
Februari 2009 Compete.com blog entry mengatakan bahwa Twitter berada di tingkat
ketiga sebagai situs yang digunakan jaringan sosial berdasarkan jumlah pengunjung
bulanan sebanyak 6 juta pengunjung. Pada bulan Maret 2009, Nielsen.com blog
menyatakan Twitter sebagai situs yang tumbuh tercepat--dalam kategori Komunitas
Anggota.
3. Facebook
Facebook juga mirip dengan friendster dan myspace, yang membedakannya dan
membuatnya lebih menarik adalah aplikasi-aplikasi yang disediakan oleh facebook dan
12
aplikasi-aplikasi yang dapat dibuat sendiri. Lewat aplikasi itu kita bisa lebih akrab dengan
teman-teman kita. Karena bisa digunakan untuk sarana berinteraksi. Selain itu ada fitur
chat yang sangat mudah digunakan.
2. Myspace
Myspace hampir mirip dengan friendster. Hanya fiturnya jauh lebih lengkap. Myspace
sangat populer di Eropa dan Amerika sedangkan di Indonesia penggunaannya masih
kurang dibandingkan dengan friendster.
4. Multiply
Multiply memadukan layanan blog, file I media sharing denga jejaring di dalamnya lebih
terasa dibandingkan FS, FB ataupun Myspace. Fitur-fitur yang disediakan multiply antara
lain sharing blog, musik, foto, vidio, link, dan lain-lain.
Sharing tersebut dapat dibatasia aksesnya. Bisa hanya untuk jaringan atau siapa saja. Bisa
juga untuk khusus orang-orang yang kita tunjuk. Lewat sharing media tersebut sesama
anggota multiply bisa memberikan komentar, selam mereka diberikan akses.
13
BAB III
METODE PENULISAN
A. Jenis tulisan
Tulisan ini bersifat kajian pustaka (library research) data yang diperoleh disajikan
secara deskriptif sehingga menunjukkan suatu kajian ilmah yang dapatdikembangkan dan
diterapkan lebih lanjut.
B. Objek Tulisan
Objek dalam penulisan ilmiah ini adalah pemanfaatan situs jejaring sosial sebagai
media kampanye politik sebagai alternatif dalam berkampanye politik sehingga dapat
membantu politisi dalam mmanfaatkan waktu berkampanye untuk menarik dujungan dari
masyarakat.
C. Pengumpulan Data
Data dalam karya tulis ilmiah ini diperoleh melalui berbagai literatur yang relevan
dengan masalah yang diangkat, seperti buku maupun artikel yang diperoleh dari internet.
D. Prosedur Penulisan
Data dan informasi diperoleh selanjutnya dianalisir dan direduksi kerelevannya
dengan masalah yang dikaji tentang cara pemanfaatan situs jejang sosial sebagai media
kampanye politik.
14
BAB IV
ANALISIS DAN SINTESIS
A. Perkembangan Penempatan Situs Jejang Sosial Sebagai Media Kampanye Politik
Perkembangan kampanye saat ini telah menjadi lebih langsung dan lebih menampilkan
kelicikan. Ada empat indikasi yang menjelaskan perubahan tersebut yaiut :
1. Kampanye politik bukan seperti kampanye politik biasanya, kini kampanye mengendalikan
iklim negatif.
2. Politik berubah mengendalikan polling.
3. Penyadaran pada konsultan yang melatih kandidat apa yang dikatakan dan bagaimana,
kapan dan dimana mengatakannya.
4. Penggunaan Telemarketing dalam berkampanye. Disini kampanye mengandalakan iklan
televisi, kaset vidio yang dikirim langsung ke pemilih, serta penggunaan teknologi
informasi (internet)Secara fakta bagi politisi, internet menawarkan cara efektif bagi
kandidat untuk berbicara langsung dengan pemilih. Penggunaan internet untuk pemasaran
langsung merupakan kombinasi teknologi yang unik yang membantu mengintegrasikan
strategi pemasaran politisi. Kandidat mempunyai kesempatan untuk membangun kontak
langsung dengan pemilih melalui debat online yang dapat dilihat secara real time.
Karenanya, kandidat presiden yang serius sekarang ini haruslah mempunyai situs di web.
Ada dua dampak penggunaan internet sebagai alat pemasaran langsung dalam politik secara
umum yaitu :
1. Pada sisi positif, situs yang dibuat kandidat dapat memfasilitasi diskusi ekstensif terhadap
isu-isu yang berkembang. Internet juga menawarkan kesempatan bagi kandidat untuk
menghabiskan lebih banyak waktu menyampaikan ide-ide mereka kepada pemilih karena
penggunaan pemasaran langsungini relatif tidak mahal. Internet juga memberi kesempatan
bagi kandidat untuk mempersentasikan informasi yang sulit dihadirkan pada media lain.
2. Pada sisi negaif, potensi bahaya pengunaan internet adalah kampanye negatif. Sebab
dengan sifat anonim-nya, politisi dapat saja mengirimkan informasi tentang skandal-
skandal tanpa dapat diketahui siapa pengirimnya.
15
Barrack Obama adalah salah satu figur yang memanfaatkan situs jejaring sosial sebagai
media kampanye politik. Barrack obama menjadikan media maya sebagai senjata rahasia
untuk memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat.
Berbagai pengamat menilai kelihatan obama dalam menggunakan TI sebagai media
komunikasinya membuatnya bersinar terang dalam kamanye pemilihan presiden Amerika
Serikat.Media sosial dan Barrack Obama menjadi satu kesatuan aksi. Obama telah melakukan
aturan pertama dari sosial media marketing, yakni menempatkan dirinya pada jaringan sosial
dunia maya melalui blog dan membuat dirinya populer melalui web 2.0. obama memiliki 1,5
juta teman pada myspace dan facebook, juga 45.000 pengikut Twiter Aktivities Personal
Obama dalam jaringan sosial ini memudahkan dirinya untuk secara cepat membawa pengikut
lebih banyak lagi. Obama juga memaksimalkan peran video sharing tecnoligy melalui You
Tube, sehingga menjadi lebih kuat.
Di Malaysia, Anwar Ibrahim telah mensuarakan keadilannya dan massa politiknya melaui
blog, bahkan lawan politiknya. Mahatir Muhamad yang dengan tiraninya sempat melarang
pertumbuhan blog di Malaysia akhirnya memanfaatkan blog sebagai aktualisasi dan
publishing political opinions. Sedangkan di Indonesia salah satu tokoh politik yang telah
dengan beraninya mengambil resiko dan konsekuensi berdiskusi langsung dengan publik
adalah Yusril Ihza Mahendra, melalui blognya yang dibuat sejak november 2007 selain itu
Rizal Malarangeng adalah salah satu tokoh politik Indonesia yang memanfaatkan situs
jejaring sosial sebagai media kampanye politik pada pencalonan dirinya sebagai calon
Presiden Ri 2009.
Diskusi dan pendidikan politik maupun pengayaan wacana merupakan fenomena baru dalam
pemanfaatan internet. Dismping bisa menjadi media diskusi, comunity development, dan
sistem baru untuk pendidikan politik, fenomena lainnya adalah berkaitan dengan donasi dana
kampanye. Donasi melalui internet adalah politik baru yang dibawa oleh tim kampanye
Obama. Tercatat, Obama menerima donasi 1,3 juta orang melalui internet. Tim kampanye
Obama melaporkan, 94 persen donasi yang mereka terima datang dari individu-individu yang
menyumbang kurang dari 200 dolar AS. Cara donasi via internet ini akan accountable dan
tokoh politik bisa merasakan dan berhitung langsung bagaimana besarnya dukungan publik
pada kampanyenya.
16
B. Pengklasipikasian sits jejaring sosial sebagai media kampanye politik
Situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk
menampilkan informasi, gambar gerak, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu baik
yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling
terkait dimana masing-masing dihubungkan dengn link-link. Sedangkan blog adalah
singkatan dari weblog. Pada awalnya, istilah weblog dipakai untuk menyebut website pribadi
yang di update secara kontinyu, berisi daftar link yang dianggap menarik disertai komentar-
komentar mereka sendiri.
Para pemilik weblog disebut blogger, mereka mulai mengembangkan daftar link menjadi
tempat untuk berekspresi sesuai kemauan mereka. Sebagian besar dari weblog berkembang
menjadi sebuah diary online, hanya bedanya dengan diary biasa, blog bisa dibaca oleh siapa
saja (konsumsi publik).Konten blog kebanyakan personal diary, edukatif journal (informatik,
ilmu pasti dan lain-lain), hobi (movie, musik) dan ekspresi konten (galeri foto, pamer desain).
Ada dua cara membuat blog yaitu gratis dan bayar. Yang gratis langsung daftar di situs-situs
jasa blog seperti blogspot.com / blogger .com, wordpress.com, livejournal.com dan masih
banyak lagi. Diperlukan basic skill cara membuat website bila ingin webnya lebih customize,
baik dari segi tampilan atau konten. Sedangkan yang bayar, bisa beli hasting dan pake
domain sendiri. Lebih customizenble (desain dan konten). Biasanya dimiliki oleh orang-
orang yang mengerti web desain dan pemograman web.Saat ini terdapat jutaan blog di
internet dengan berbagai macam topik. Blog jaman sekarang memiliki interaktifitas dengan
pembaca dimana pembaca bisa memberikan komentar, berdiskusi mengenai sebuah isu
bahkan membuat sebuah kumpulan / komunitas blogger. Kaum blogger juga berkembang,
awalnya hanya dari kalangan junkie yang suka browsing namun sekarng banyak yang berasal
dari kalangan praktisi, prefesional, dan bahkan korporat ikut membuat blog.
Blog telah menjadi fenomena baru dalam era perkembangan internet dunia khususnya sebagi
sarana kampanye politik yang baru. Sebagai sarana interaksi dinamis secara langsung dengan
publik merupakan sebuah media yang telah terbukti memenuhi untuk sebuah community
development. Diskusi secara cerdas dapat terciptan meskipun resiko hujatan dan sumpah
serapah tidak dapat dihindari. Namun inilah ujian bagi pemilik blog maupun publik pembaca
untuk saling dapat menciptakan dan menunjukkan iklim dialog secara cerdas. Publik akan
bisa menilai kapasitas masing-masing, mana yang lebih valid argumen-argumen apakah
pemilik blog atau komunitas.
17
Phil Noble, seorang pakar di AS yang menganalisa hubungan internet dan politik
memperkirakan penggalangan dana online yang dilakukan timkampanye menghasilkan USD/
Miliar. Jumlah tersebut 12 kali lebih besar dibandingkan dana yang berhasil dihimpun John
Kerry pada pemilihan Presiden Amerika Serikat 2004. kuncinya adalah tim kampanye Obama
memadukan kekuatan teknologi dengan pendekatan personal yang tepat, serta dukungan
ketersediaan data yang memenuhi.
Cara untuk membidik pemilih potensial, terutama pemilh-pemilih di kawasan mengambang.
Dimana perubahan pilihan adalah hal krusial yang bisa terjadi sewaktu-waktu, dilakukan
dengan bantuan relawan serta bank data berisi nomor telepon dan kontak personal
menggunakan teknologi khusus untuk menganalisa ha-hal yang menarik perhatian mereka.
Identifikasi dilakukan berdasarkan data komersial yang didapat secara online, misalnya data
tentang kepemilikan mobil, majalah yang disukai, film favorit dan data sejenis itu. Lalu
kepada para relawan, mereka akan mengirimkan data para pepmilih potensial yang harus
dikunjungi untuk melakukan pendekatan berdasrkan isu yang paling sesuai dengan minat
mereka. Dta tersebut dikirim lengkap dengan peta kawasan, rute jalan, dan point-point berisi
strategi yang bersangkutan mengenai isu uyang diminati. Inilah bentuk pemanfaatan teknolgi
yang dipadukan dengan pendekatan personal dan ketersediaan data.
Dari data yang dimuat oleh okezone disebutkan bahwa di Indonesia, facebook merupakan
yang paling banyak digunakan di indonesia,dan jumlah relatif pengguna internet di Indonesia
sekitar 20 juta. Maka apabila dirata-ratakan, kurang lebih 20 persen browser Indonesia
mengunjungi facebook, dan lebih dari 40 persen pengguna internet di Indonesia memilki
akun facebook. Selain facebook yang populer di Indonesia juga ada twitter, myspace dan
multiply. Dilihat dari jumlah user situs-situs tersebut para caleg dapat menarik banyak
dukungan. Para caleg yang melakukan kampanye di internet jangan berharap banyak akan
dukungan apabila tidak memilki visi dan misi yang jelas juga program yang ditawarkan.
Para caleg juga dapat memaksimalkan peran video sharing technology melalui You Tube,
sehingga image yang ditanamkan pada benak orang menjadi lebih kuat. Menulis pidato dalam
10 menit berita televisi saat ini tidak laku lagi. Popularitas You Tube memberikan akses
publik yang jauh lebih besar keseluruhan dunia. Dengan demikian isi pidato caleg dapat lebih
cepat menyebar dan menjangkau lebih luas. Para caleg harus cerdas menyesuaikan cara
penyampaian pemikirannya dengan selera audience You Tube, dan untk membangun image
yangkuat di situs tersebut.
18
Situs jejaring sosial menempatkan user pada posisi yang sangat penting sehingga para caleg
yang memanfaatkannya sebagai media kampanye memperoleh banyak masukan dari user
maupun pengakses situsnya. Dalam situs, user dapt membuat profil mereka sendiri, lengkap
dengan deskripsi sesuai selera mereka,daftar teman dan blog personal. User juga dapat
bergabung dalam sebuah group, berpartisipasi dalam meningkatkan pendapatan mereka, dan
mengatur semua event lewat sebuah interface yang mudah digunakan dan familiar bagi user.
C. Cakupan Situs jejaring sosial sebagai media kampanye politik.
Komunikasi politik di negara-negara sedang berkembang seperi Indonesia biasanya
menggunakan dua sistem komunikasi dominan, yaitu media massa modern dan
sistemkomunikasi tradisional (Schram 1964). Untuk mempengaruhi masyarakat, maka
sangat perlu untuk memilih sarana komunikasi yang tepat, sesuai dengan keperluan dan
kepada siapa pesan politik ingin disampaikan.
Untuk masyarakat perkotaan kelas menengah, komunikasi politik melalui media massa
sangat efektif karena pola hidup mereka yang sibuk tidak memberi mereka peluang untuk
melakukan komunikasi langsung dengan orang lain. Apalagi kalau mereka tidak punya
kepentingan langsung dengan komunikator. Bagi mereka, media massa cetak dan elektronik
merupakan sarana paling efektif untuk mengetahui dan menyampaikan umpan balik setiap
pesan politik yang ada.Sementara itu masyarakat pedesaan, apalagi masyarakat pedalaman
yang sangat literal tidak memilki tradisi baca, pesan politik hanya bisa disampaikan oleh
sistem komunikasi tradisional. Dalam kontes ini, seperti diungkapkan oleh Astrid Susanto
(1978) komunikasi yang paling efektif adalah dengan menggunakan sistem komunikasi lokal
yang sesuai dengan budaya mereka.
Pendekatan-pendekatan interpersonal dengan tokoh-tokoh kampung yang menjadi pengatur
lalu lintas opini menjadi kunci keberhasilan dalam sistem komunikasi tradisional ini.
Komunikasi dalam dunia politik berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan gagasan,
kebijakan, merekrut massa dunia politik, membangun citra para politisi dan fungsi penting
lainnya. Selai media komunikasi yang umum digunakan dalam politik, media maya ternyata
juga dapat menjadi senjata rahasia para politisi untuk memenangkan kampanye. Presiden
Amerika Serikat terdahulu Franklin D. Roosevelt menggunakan media radio sebagai alat
pendongkrak popularitasnya dan John F. Kennedy menggunakan televisi sebagai media
19
komunikasi politiknya sedangkan Presiden Amerika Serikat yang terpilih periode ini Barrack
Obama menggunakan internet sebagai media kampanye politiknya.
Kesuksesan merebut simpati anak muda juga menjadi kunci sukses kampanye politik di
internet, jalan menuju kesana adalah dengan membangun jaringn seluas-luasnya di situs
jejaring sosial seperti friendster, facebook, myspace, dan multiply. Bagi para pendukung,
bergabung di situs jejaring sosial adalah sebuah ekspresi publik terhadap bentuk dukungan,
yang akan menimbulkan dampak politik yang lebih luas. Dan itu tidaklah sama seperti
merespon e-mail dukungan.
D. Psikologi Pengguna Internet dalam Menanggapi Kampanye Politik Melalui Situs Jejaring
Sosial
Dalam bukunya Strategi Politik (2003) Peter Schoder mengatakan bahwa "kita tidak
mungkin disukai oleh semua orang". Kampanye politik bukanlah situasi perang, tetapi kata
Schoder, "setiap ide politik yang dikemukakan oleh seseorang atau sebuah kelompok akan
memecah masyarakat pada saat ide itu diumumkan".
Politik memang bukan perang tetapi efek dari situasi yang diciptakan oleh kampanye politik
bisa berubah menjadi perang ketika kampanye politik dijadikan sebagai arena untuk
membantai lawan politik tanpa etika dan sopan santun politik. Kamanye politik merupakan
sebuah uapaya untuk mempengaruhi pemilih supaya menentukan pilihan sesuai dengan
tujuan kandidat. Oleh sebab itu sering kali kampanye politik diisi dengan penyerangan
terhadap pribadi-pribadikandidat dan pendukungnya dengan membuka keburukan-keburukan
dari segala dimensi.Black Campaign (lkampanye negatif) merupakan trend Universal di
gelanggang politik dunia. Di Negara-negara yang demkrasinya sudah matang sekalipun,
kampanye terhadap keburukan-keburukan lawan sering dilakukan.
Kasus-kasus kerusakan pada pilkada di berbagai daerah di Indonesia di era reformasi
merupakan fakta bahwa politik bisa bertransformasi menjadi perang ketika benturan ide dan
kepentingan politik diserahkan kepada massa yang anarkis. Pemanfaatan berbagai sumber
daya politik yang mengabaikan aturan dan putusan politik menjadi asal mula berubahnya
politik menjadi perang.
20
Hasil penelitian lembaga ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI) tahun 2005 meunjukkan bahwa
tiga faktor yang menyebabkan konflik antar elit politik, yang kadang bisa berubah menjadi
konflik fisik antar massa pendukung yaitu :
1. Pluralisme identitas dan beragamnya kepentingan politik serta sumber daya politik yang
terbatas.
2. Pergeseran patronase politik di tingkat lokal menyebabkan terjadinya persaingan politik
antar elit lokal dalam mengisi jabatan-jabatan kekuasaan.
3. Transisi politik dan intervensi elit nasional yang bisa membuka pertarungan elit menjadi
pertarungan terbuka.
Dalam kampanye untuk memenuhi pemilu, partai politik melangsungkan kampanye
dengan gencarnya. Menebar janji-janji yang indah untuk masyarakat. Tidak jarang, mereka
menggunakan bahasa-bahasa yang sulit dimengerti yang katanya bahasa intelektual.
Terkadang masyarakat menyebut dengan bahasa langit, bahasa yang hanya digunakan kaum-
kaum terpelajar, bahasa yang membodohi masyarakat namun realisasinya nol, susah
diwujudkan. Rakyat butuh bukti, bukan hanya janji.
Kenyataan, kebanyakan wakil-wakil rakyat yang duduk dalam pemerintahan bukannya
menepati janji untuk kesejahteraan rakyat, tetapi justeru mengeluarkan kebijakan yang
seringkali merugikan masyarakat. Kebijakan terakhir yang dirasa merugikan rakyat Indonesia
adalah kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM.Kenaikan BBM membuat
kepercayaan masyarakat terhadap eksekutif mulai berkurang. Belum lagi kasus-kasus yang
menyandung para pejabat di tataran legislatif. Kepercayaan masyarakat yang diberikan
dijawab oleh para anggota dewan yang terhormat dengan kasus korupsi, atau perbuatan lain
yang seharusnya tidak pantas dilakukan oleh seorang anggota dewan.Bukti nyata mulai
berkurangnya kepercayaan masyarakat kepada para wakil rakyat adalah tingginya tingkat
golput dalam beberapa pemilihan gubernur yang diselenggarakan di beberapa daerah di
Indonesia. Contohnya Pilgub Jateng beberapa waktu yang lalu tingkat golput mencapai
45,89% dari total pemilih di Jateng.
Kesuksesan Obama menggerakkan banyak bakal calon presiden Indonesia untuk ikut
berkampanye di dunia maya. Namun, kebanyakan hanya menciplak apa yang dilakukan
obama. Misalnya mereka membuka akun di facebook, kemudian mengundang sebanyak
21
mungkin warga Indonesia untuk menjadi temannya. Ada juga yang menciplak situs resmi
obama dengan segal fitur yang ada di sana.
Mereka tidak memikirkan banyak hal, seperti :
1. Perilaku online user di Indonesia sudah jelas beda dengan warga Amerika serikat, yang
tentunya harus didekati dengan strategi yang berbeda pula.
2. Kampanye online membutuhkan tim manajemen online yang tidak kalah jagonya
dibandingkan tim manajemen kampanye konvensional. Di Indonesia, rata-rata kampanye
online masih ditangani oleh orang awam, bahkan ada yang menggabungkan pemenangan
oline dan konvensional.
3. Internet adalah media komunikasi, Jadi bukan sekedar kecanggihan fiturnya yang
diperlukan. Lebih dari itu, kekuatan strategi komunikasilah yang menjadi dasar
utamanya.Yang juga wajib dicatat, berkampanye melalui dunia maya jauh lebih keras jika
dibandingkan dengan membuat iklan di media lain. Para politisi harus bersiap menghadapi
kritik pedas, caci maki hingga argumen cerdas yang mungkin dapat mematahkan argumen
politisi tersebut yang diberikan, yang dapat membuat politik yang semula simpati menjadi
antipati pada politisi tersebut. Inilah realita komunitas online, yang memang terbiasa
dengan komunikasi yang transparan, terbuka, logis, dan tanpa basa basi. Di media online
kecerdasan para politisi benar-benar diuji. Untuk mengantisipasi itu sangat ceroboh jika
seorang politisi masuk ke media online tanpa disertasi strategi dan pemahaman mendalam
tentang komunitas online.
22
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemanfaatan situs jejaring sosial sebagai media kampanye politik adalah sautu alternatif
untuk menarik perhatian dan dukungan dari masyarakat melalui dunia maya. Para politisi
dapat memanfaatkan berbagai macam situs yang ada di internet seperti blog, friendster,
facebook,twitter myspace, multiply, dan lain sebagainya layanan komunikasi yang ada di
internet. Melalui situs social network, para politisi dapat menarik dukungan dari berbagai
lapisan masyarakat tanpa ada batas waktu dan tempat sehingga ini mempermudah bagi
masyarakat untuk lebih mengenal profil politisi yang mereka dukung dan hal ini sangat
menguntungkan bagi para politisi karna mereka dapat mengumpulkan banyak dukungan dari
masyarakat melalui situs jejaring sosial.
B. Saran
1. Para politisi di Indonesia seharusnya dapat memanfaatkan situs jejaring sosial sebagai
media kampanye politik secara positif.
2. melalui situs jejaring sosial para politisi seharusnya dapat mendengarkan aspirasi rakyat
tidak hanya mengubar janji dengan bahasa langit tetapi juga dapat merealisasikan visi dan
misi mereka saat kampanye karena rakyat butuh bukti bukan janji.
23
DAFTAR PUSTAKA
http:// Epat.Songolimo.net
http://fadlu.web.id5. hmibecak.wordpress.com
http://hsuatadi.blogspot.com
http://blgbasz.multiply.com
http://www.facebookpagesthamre.com
http://id.wikipedia.org
http://Ni ketut Susrini-detiknet.com
http://www.mirifica.net
http://www.acehinstitute.org
Top Related