2015
SAYEMBARA DESAIN PENATAAN KAWASAN
LAPANGAN MERDEKA MEDAN Kerangka Acuan Kerja
IKATAN ARSITEKTUR INDONESIA
(IAI NASIONAL)
BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN
DAERAH (BAPPEDA) PEMERINTAH KOTA
MEDAN SUMATERA UTARA
IKATAN ARSITEKTUR INDONESIA
(IAI SUMATERA UTARA)
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Sayembara Gagasan Desain Revitalisasi Penataan Kawasan Lapangan Merdeka Medan
SAYEMBARA GAGASAN DESAIN REVITALISASI
PENATAAN KAWASAN
LAPANGAN MERDEKA MEDAN
Sekapur Sirih
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini memaparkan peraturan yang mengikat pihak pelaksana dan
peserta Sayembara Gagasan Desain Penataan Kawasan Lapangan Merdeka Medan.
Peraturan tersebut telah mengikuti peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
penyediaan fasilitas sarana prasarana bangunan dan lingkungan. Sayembara ini diselenggarakan
oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemerintah Kota Medan
bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI ) .
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Sayembara Gagasan Disain Revitalisasi Penataan Kawasan Lapangan Merdeka Medan
Da f t a r I s i
A. Pe n d a h u l u a n
1. Gambaran Umum Kawasan Lapangan Merdeka Medan
B. U m u m
1. Persyaratan Perancangan
2. Ruang Lingkup Sayembara
3. Hadiah Sayembara
4. Jadwal Sayembara
C. K h u s u s
1. Persyaratan Umum
2. Pendaftaran Peserta
3. Tata-cara Pemasukan Karya Sayembara
4. Identitas Peserta dan Karya Sayembara
5. Batas Waktu Penyerahan Karya Sayembara
6. Diskualifikasi Peserta dan Karya Sayembara
7. Juri
8. Hasil Karya Sayembara
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Sayembara Gagasan Desain Revitalisasi Penataan Kawasan Lapangan Merdeka Medan
A.PENDAHULUAN
1. Sejarah Lapangan Merdeka Terhadap Kota Medan.
Kota Medan bermula dari sebuah kampung yang didirikan oleh Gurupatimpus di
pertemuan dua sungai, yaitu sungai Deli dan sungai Babura sekitar tahun 1590.
Kemudian Kesultanan Deli berdiri tahun 1630 dengan ibukotanya Labuhan Deli (Sinar
1994). Jacob Nienhuys adalah orang Belanda pertama yang merintis penanaman
tembakau di tanah Deli dengan mendirikan perusahaan Deli Maatsckapij yang
berkedudukan di Labuhan Deli pada tahun 1866 (Nas 1995).
“Medan adalah contoh pembangunan daerah urban pada akhir abad ke sembilan belas
yang diprakarsai perusahaan swasta dan murni dibentuk oleh usaha non-pemerintah
kolonial” (Passchier, Medan dalam Nas 1995 : 50). Pada tahun 1869 Kantor pusat Deli
Maatsckapij dipindahkan ke Medan, tepatnya di daerah pertemuan sungai Deli dengan
sungai Babura (Nas, 1995, 51). Kepindahan ini merupakan cikal bakal terbentuknya
kawasan pusat kota Medan dengan ditandai oleh adanya sebuah ruang terbuka luas
yang diberi nama Esplanade yang kemudian berubah nama menjadi Lapangan Merdeka.
Kronologis terbentuknya kawasan Lapangan Merdeka dari data-data sejarah yang dapat
diperoleh adalah sebagai berikut :
• 1862, Lapangan Merdeka masih merupakan kebun tembakau yang dikelilingi
rawa-rawa dan hutan. Transportasi utama dari Labuhan Deli ke Medan adalah
dengan perahu melalui sungai Deli.
• 1880, Pembukaan kawasan rawa-rawa dan kebun tembakau menjadi Esplanade
(175m x 275m). Keberadaannya dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas
kebersihan dan keindahan kota yang sedang terjangkit wabah Malaria.
• 1885, Peresmian berdirinya Deli Spoor Weg dan Stasiun Besar Medan di sebelah
Timur Esplanade. Esplanade memenuhi kebutuhan akan ruang terbuka di depan
stasiun KA sebagai ruang transisi untuk berganti moda transportasi dan ruang
terbuka hijau yang mengantarkan pejalan kaki dari stasiun ke hotel yang ada di
sebelah selatan Esplanade.
• 1909, Medan resmi menjadi Gementee. Disekitar Esplanade berdiri bangunan-
bangunan penting seperti : Kantor Pos (titik nol kota), Balai Kota, Bank Java,
Kantor NHM, Kantor Harrison & Crossfield. Sejak saat ini acara ulang tahun Ratu
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Sayembara Gagasan Disain Revitalisasi Penataan Kawasan Lapangan Merdeka Medan
Belanda, penyambutan tamu negara dan acara kenegaraan besar lainnya selalu
diadakan di Lapangan Merdeka; Esplanade memenuhi kebutuhan kota akan
sebuah lapangan yang bernilai politik dan ekonomis.
• 1923, di Esplanade diadakan pasar malam besar selama seminggu dan kemudian
diadakan sekali dalam setahun. Dengan adanya festifal ini, esplanade telah
memenuhi kebutuhan masyrakat akan ruang terbuka untuk aktifitas sosial,
budaya dan ekonomi
• 1927, Esplanade yang sebelumnya secara reguler digunakan sebagai lapangan
olah raga dijadikan sebuah taman kota dengan kecenderungan menggunakan pola
taman Inggris, dimana secara reguler club sociteet mengadakan pertunjukan
Gambar 4.1
Esplanade 1885, pohon-pohon di pinggir
lapangan baru ditanam; dilatar belakang
adalah stasiun kereta pai yang baru dibangun.
Kantor Deli Maatskapitj
Kantor Pos
Hotel De Boer
Bank Java
Balai Kota
Esplanade
Pertemuan Sungai Deli
Gambar 4.2 Peta 1909
Kawasan Esplanade dan sekitarnya
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Sayembara Gagasan Desain Revitalisasi Penataan Kawasan Lapangan Merdeka Medan
musik di bagian utara Esplanade (di depan gedung sociteet). Sebagai ruang
terbuka hijau dan taman kota, Esplanade memenuhi kebutuhan masyarakat akan
jalur sirkulasi pejalan kaki antar bangunan disekitarnya.
• 1943, Masa pendudukan Jepang nama Esplanade diganti dengan Foekoeraido. Di
lapangan tersebut didirikan Tugu Kemenangan Bala tentara Jepang di Sumatera.
Hal ini semakin menguatkan bukti bahwa Lapangan Merdeka memiliki nilai politik
dimana lapangan menjadi tempat pengakuan kekuasaan.
• 1945, Upacara penaikan bendera RI pertama di Sumatera pada bulan Oktober.
Nama diganti dengan Lapangan Merdeka. Sehingga Lapangan Merdeka memilki
signifikansi sejarah yang harus di preservasi.
Gambar 4.3
1923, Pasar Malam di Esplanade; Di latar
belakang terlihat atap Kantor Pos sebagai
landmark; Lapangan memenuhi kebutuhan
ekonomi masyarakat.
Gambar 4.4
1927, Foto Udara Esplande; Digunakan
sebagai taman kota
Gambar 4.5
1943, Tugu Kemenangan Bala Tentara
Jepang di Foekoeraido; Berada di depan
stasiun kereta api; Lapangan memenuhi
kebutuhan politik penguasa.
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Sayembara Gagasan Disain Revitalisasi Penataan Kawasan Lapangan Merdeka Medan
Pada sebelum kemerdekaan, lapangan Merdeka yang berada dibawah pemeliharaan
pemerintah Gementee Medan telah menjadi lambang kekuasaan Hindia Belanda di
Sumatera Timur dengan adanya pembatasan penggunaan hanya bagi kebutuhan dan
kepentingan orang Eropa atau bangsawan Melayu, rakyat biasa hanya bisa masuk jika
ada pasar malam besar.
Setelah kemerdekaan, Lapangan Merdeka berada di bawah pemeliharaan pemerintah
Kodya Medan. Pada sekitar tahun 1970-an, memagar lapangan Merdeka dan
membuatkan suatu jalur lari atletik 400 m yang digunakan atlet PASI untuk berlatih. Jalur
lari ini ikut dipergunakan masyarakat untuk berolah raga pada pagi dan sore hari.
Ekspresi kebutuhan masyarakat pada lapangan Merdeka secara umum adalah ekspresi
kebutuhan universal pada ruang terbuka publik karena masyarakat Medan adalah
masyarakat kota yang heterogen. Sebagaimana yang tercatat dalam sejarah, aktifitas
reguler di Lapagan Merdeka Medan tidak banyak berubah dalam kurun waktu 50 tahun
terakhir. Hal tersebut terlihat dari aktifitas reguler yang terjadi di lapangan Merdeka,
seperti : berolah raga, jalan-jalan, atau melintas.
Kebutuhan masyarakat yang merupakan ekspresi kebutuhan lokal yang paling menonjol
adalah penggunaan lapangan Merdeka sebagai Musalla untuk shalat Idul Fitri dan Idul
Adha, selain itu dalam tujuh tahun terakhir secara berkala setiap tahun diadakan Festifal
Budaya Melayu untuk menyambut ulang tahun Kodya Medan pada bulan Juli. Kedua
kegiatan ini timbul sebagai kebutuhan masyarakat yang didominasi agama Islam dan
ingin mempertahankan tradisi Anak Deli yang berakar dari kebudayaan Melayu-
Islam.Selain kegiatan reguler dan berkala, Lapangan Merdeka digunakan pula untuk
berbagai peristiwa penting yang dapat dicatat sejarah seperti yang terakhir, Lapangan
Gambar 4.6
1945, upacara penaikan bendera RI
pertama di Sumatera; Kedua dari kiri
adalah Ahmad Tahir; Lapangan sebagai
lambang kedaulatan negara. (Sumber :
Loederich 1997)
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Sayembara Gagasan Desain Revitalisasi Penataan Kawasan Lapangan Merdeka Medan
Merdeka digunakan sebagai arena mimbar bebas oleh mahasiswa dimasa reformasi pada
bulan Maret-Mei 1997.
2. Gambaran Umum Kawasan Lapangan Merdeka Medan.
Kebanyakan kota-kota besar di Indonesia memiliki kawasan lama sebagai lokasi awal
pertumbuhannya. Sejarah kota dimulai dari kawasan ini dimana bangunan-bangunannya
mudah dicirikan identitasnya, penuh dengan makna sejarah dan arsitektural, sehingga
secara total memancarkan citra yang kuat. Tanpa adanya kawasan ini, masyarakat
akan merasa seakan terasing tentang asal-usul lingkungannya, karena kurang mempunyai
orientasi pada masa lampau. Begitu juga halnya dengan Kota Medan yang memiliki
beberapa kawasan yang masih menyimpan jejak sejarah pertumbuhan kota pada masa
lalu. Salah satu bagian penting dari jejak sejarah kota di Kota Medan adalah kawasan
Lapangan Merdeka Medan yang terletak di Jalan Balai
Kota.
Lapangan Merdeka Medan merupakan bagian dari kawasan kota lama Medan yang
memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda,
Lapangan Merdeka Medan (esplanade) merupakan simbol bagi gemeente atau pusat
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Sayembara Gagasan Disain Revitalisasi Penataan Kawasan Lapangan Merdeka Medan
Lapangan
Merdeka Medan
pemerintahan setelah terjadi pemindahan pusat administrasi dari Labuhan ke
Medan Puteri pada tahun1869, sekaligus sebagai titik sumbu (pusat kota) Kota
Medan dan seluruh bangunan di sekelilingnya.
Lapangan ini mempunyai kepadatan bangunan bersejarah sangat tinggi, didukung pohon-
pohon raksasa yang menghiasi alaun-alun, sebelas bangunan tua yang relative masih
utuh seperti saat didirikan. Seperti halnya pagar Lapangan Merdeka, bentuk trotoar
dan lampu jalanan dengan suasana sekitar yang masih bergaya bangunan tempo
dulu, seperti halnya gedung kantor pos, gedung balaikota, Gedung PT London Sumatra,
Gedung Wali Kota, Hotel Darma Deli, Menara Air Tirtanadi (yang merupakan ikon kota
Medan) dan Titi Gantung, sebuah jembatan di atas rel kereta api, serta kawasan
Kesawan, yang juga memililiki bangunan dan rumah-rumah toko tua.
Gambar 1.1 Lapangan Merdeka Medan
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Sayembara Gagasan Desain Revitalisasi Penataan Kawasan Lapangan Merdeka Medan
Lapangan Merdeka (espalanade) pada masa itu sering dipergunakan oleh orang-
orang Belanda untuk mengadakan pertunjukan pawai seperti pawai miniatur
perahu dalam skala menengah, pasar malam, dan liga sepak bola. Pemerintah Hindia
Belanda juga membangun sebuah Monumen Tamiang di lapangan ini untuk
menunjukan kekuatan dan penguasaannya atas Aceh Tamiang, akan tetapi pada
tahun 1946 monumen ini dihancurkan oleh PKI karena kebencian terhadap
kolonialisme. Di Lapangan Merdeka ini juga kemerdekaan Indonesia untuk pertama
kali di Medan pada tanggal 9 Oktober 1945 diproklamasikan oleh Gubernur Sumatera,
Mr. Teuku Mohammad Hassan, sekaligus pengibaran Sang Saka Merah Putih
sebagai lambang negara RI, dan rapat umum raksasa (pawai demonstrasi)
yang dihadiri oleh seluruh lini masyarakat Medan untuk menunjukan kepada tentara
Sekutu dan wartawan -wartawan luar negeri yang mewakili dunia
internasional yang sedang berada di Kota Medan. Lapangan ini yang pada jaman
penjajahan Belanda disebut Waterlooplein, dan pada zaman penjajahan Jepang disebut
Fukuraido, setelah dibacakannya proklamasi baru berubah nama Lapangan Merdeka.
Peristiwa ini diabadikan dengan sebuah monument proklamasi yang sampai
Gambar 1.2 Poto Udara Lapangan Merdeka
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Sayembara Gagasan Disain Revitalisasi Penataan Kawasan Lapangan Merdeka Medan
sekarang masih ada namun kondisinya terhimpit oleh bangunan baru milik PT. KAI.
Peristiwa sejarah penting lainnya adalah merupakan lapangan sepak bola
pertama di Kota Me dan. Lapangan Merdeka Medan juga pernah digunakan
sebagai tempat pasar malam pengumpulan donasi pembangunan Gedung Nasional
Medan yang diprakarsai oleh gubernur pertama Sumatera Utara, Mr. Sutan
Muhammad Amin. Lapangan Merdeka juga pernah dipergunaan oleh Presiden
soekarno dalam pertemuan akbar untuk membakar semangat massa dalam peristiwa
konsolidasi ganyang Malaysia.
Keunikan Lapangan Esplanade pada awal dibangun adalah pola sirkulasi ruang
terbuka yang fleksibel sehingga menciptakan alur yang menarik bila dilihat dari
udara dan keberadaan pohon-pohon trembesi yang rimbun di sekitar lapangan
sebagai titik aksis yang membagi bidang bangunan di sekelilingnya. Mengingat
lapangan ini awalnya adalah rawa, tidak mengherankan dari dahulu hingga
sekarang, kawasan ini menjadi titik kumpul drainase alamiah air namun dapat rusak
Gambar 1.3 Sirkulasi Lapangan Merdeka Medan
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Sayembara Gagasan Desain Revitalisasi Penataan Kawasan Lapangan Merdeka Medan
jika kebaradaan kawasan ini diubah.
Saat ini Lapangan Merdeka sudah menjadi suatu kawasan yang dapat di jadikan
sebagai tempat objek wisata. Ada banyak orang yang menghabiskan waktu mereka
untuk bersantai dan rekreasi, baik dengan keluarga ataupun pelancong dari luar
kota. Dalam konteks ini Lapangan Merdeka sudah menjadi benda objek kawasan
bersejarah bagi pengenalan ornamen sejarah yang berada/diletakkan untuk
mengingatkan kembali akan sejarah Kota Medan beserta nilai-nilai sejarah
perjalanan kota Medan yang melekat padanya.
Lapangan Merdeka adalah tempat yang cocok untuk mengangkat nilai kebangsaan
masyarakat Sumatera Utara agar menjadi masyarakat yang bernasionalitas yang tinggi.
Pasalnya dari anak-anak hingga orang dewasa sering sekali memanfaatkan waktu
senggang di sana, terlebih lagi di saat hari libur banyak sekali orang yang datang untuk
bersantai. Lapangan Merdeka juga sering digunakan untuk kegiatan pemerintah
seperti hari ulang tahun Kota Medan, kegiatan promosi produk, gerak jalan, hiburan
musik, kegiatan kepemudaan dan lain sebagainya.
Namun dalam perjalanannya Lapangan Merdeka Medan ini banyak mengalami
perubahan. Sejak tahun 2000-an Lapangan Merdeka dengan luasan sebesar 48.877
m ² atau 4,88 Ha mengalami degradasi pola pemanfaatan ruang atau alihfungsi
Gambar 1.4 Lapangan Merdeka Medan
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Sayembara Gagasan Disain Revitalisasi Penataan Kawasan Lapangan Merdeka Medan
secara perlahan-lahan. Diantaranya, dapat terlihat dari luas terbangunnya saat
ini yang sudah mencapai 20.022 m², terdiri dari luas site merdeka walk se luas
9.159 m², bangunan pendopo seluas 820 m², Kantor polisi seluas 420 m ², dan
unit pengelola teknis seluas 200 m², ditambah dengan luas parkir PT. City Railink
yang saat ini sedang dibangun seluas 9.463 M ². Maka luas lahan yang tersisa
tinggal sebesar 28.800 m² atau 2,88 Ha. Selain itu, terjadi degradasi nilai sejarah dan
kebermaknaan Lapangan Merdeka Medan sebagai simbol patriotisme yang semakin
hari mulai bergeser ke arah pengembangan fungsi komersialnya atau ekonomi. Hal
tersebut terlihat dari munculnya pedagang buku di sisi timur sej ak tahun 2003 dan
pusat jajanan merdeka walk di sisi barat sejak tahun 2005.
Gambar 1.5 Delineasi Kasawan Lapangan Merdeka Medan
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Sayembara Gagasan Desain Revitalisasi Penataan Kawasan Lapangan Merdeka Medan
Hal seperti ini sebenarnya banyak terjadi pada pengelolaan kawasan kota tua di kota-
kota lainnya di Indonesia. Saat ini harus diakui bahwa muncul suatu gejala dalam
penataan Kota dan Arsitektur di Indonesia yakni bahwa kepentingan ekonomi,
globalisasi dan derasnya arus informasi mengakibatkan terjadinya penyeragaman
wajah -wajah kota yang ditunjukkan dari adanya penyamaan bentuk arsitektur. Gejala
penyeragaman wajah kota ini di mulai dengan terjadinya gejala perubahan bangunan
dan kawasan peninggalan sejarah di perkotaan. Selain itu akibat semakin padatnya
arus lalu lintas dan jumlah kendaraan pada masa sekarang ini mengakibatkan
Gambar 1.6 Situasi Lapangan Merdeka
Kantor Walikota
Pusat Jajanan
Kawasan Bangunan Bersejarah
Site (28.800 m² atau 2,88 Ha )
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Sayembara Gagasan Disain Revitalisasi Penataan Kawasan Lapangan Merdeka Medan
matinya aktivitas di suatu kawasan kota lama/bersejarah untuk difungsikan sebagai
fungsi baru yang lebih berorientasi pada modernitas dan pemenuhan kebutuhan
masayarakat umum.
Kondisi inilah yang juga sedang terjadi di Lapangan Merdeka Medan. Oleh karena
itu, perlu dilakukan suatu kajian konservasi terhadap kawasan ini agar tidak terus
mengalami penurunan nilai sejarah atau penataan yang kurang
mempertimbangkan nilai histori dan kepentingan kota akan ruang terbuka non
hijau. Perlu adanya pendalaman terhadap pemanfaaatan dan pengembangan atas
Lapangan Merdeka Medan yang desainnya merujuk kepada peraturan yang
berlaku sehingga fungsi intrisik, yakni sebagai penyeimbang ekologi lingkungan
dan juga fu ngsi ekstinsik, yakni sebagai fungsi sosial ekonomi dan budaya,
serta nilai sejarah dari Lapangan Merdeka Medan ini tidak semakin memudar
pada masa yang akan datang.
SITUASI SEKITAR LAPANGAN MERDEKA.
B A
C
D
E
F G
H I
J
K
L
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Sayembara Gagasan Desain Revitalisasi Penataan Kawasan Lapangan Merdeka Medan
Gambar B : Situasi persimpangan Jl. Bukit
Barisan - Jl. Stasiun Gambar A : Situasi di Jl. Bukit Barisan
Gambar D : Situasi Jl. Stasiun Gambar C : Situasi Bangunan Kantor Pos di
Jl. Balai Kota
Gambar F : Bangunan Komersil di Dalam
Site
Gambar E : Situasi di Jl. Ahmad Yani
Gambar H : Bangunan Polantas di Dalam Site Gambar G : Situasi di Persimpangan Jl.
Ahmad Yani
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Sayembara Gagasan Disain Revitalisasi Penataan Kawasan Lapangan Merdeka Medan
Gambar L : Situasi persimpangan Jl. Bukit
Barisan - Jl. Stasiun
Gambar K : Stasiun Kereta Api Medan
Gambar J : Bangunan Kolonial di Keliling
Site
Gambar I : Gerbang Masuk Lapangan
Merdeka
1 2
3
4
5
6
7 8
11
12
10
9
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Sayembara Gagasan Desain Revitalisasi Penataan Kawasan Lapangan Merdeka Medan
Gambar 2 : Bangunan Kolonial di Simpang
JL. Ahmad Yani
Gambar 1 : Bangunan Kolonial di Jl. Pulau
Pinang
Gambar 4 : Bangunan Kolonial di depan
Hotel Grand Aston
Gambar 3 : Bangunan Kolonial di Jl. Ahmad
Yani
Gambar 6 : Alun - Alun Lapangan Merdeka Gambar 5 : Bangunan Kolonial Bank
Indonesia
Gambar 8 : Lapangan Tenis di dalam Site Gambar 7 : Lahan PArkir di dalam site
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Sayembara Gagasan Disain Revitalisasi Penataan Kawasan Lapangan Merdeka Medan
B. UM UM
1. Persyaratan Perancangan dan Kriteria Perancangan: a. Pemantauan Ruang.
Aspek perencanaan dan perancangan dalam penataan bangunan dan
lingkungan di kawasan hendaknya dilakukan dengan kepekaan yang tinggi.
Baik terhadap keberadaan bangunan beserta detil elemen arsitektur khas dan
tata letaknya, aspek kesejarahan dan ragam budaya setempat, serta kondisi
peran serta berbagai pihak yang terkait termasuk masyarakat.
b. Rancang Bangunan dan Lingkungan.
• Identifikasi pola pertumbuhan kawasan ditinjau dari pola perkembangan
kota pada umumnya dan kawasan pada khususnya.
• Rencana kebutuhan fasilitas dan Desain sarana dan prasarana yang
dipersiapkan perlu mempertimbangkan dan memberi apresiasi kepada
keragaman pusaka yang ada termasuk pusaka alam, pusaka budaya hingga
arsitektur lokal.
• Gagasan yang diusulkan oleh para peserta harus mengandung unsur
identitas lokal kawasan/kearifan lokal
Gambar 10 : Mushola di dalam Site Gambar 9 : Taman Bermain di dalam site
Gambar 12 : Taman Olahraga di dalam Site Gambar 11 : Area Olahraga di dalam site
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Sayembara Gagasan Desain Revitalisasi Penataan Kawasan Lapangan Merdeka Medan
2. Ruang Lingkup Sayembara
Sayembara ini bersifat nasional. Dari para peserta, pihak penyelenggara sayembara
ini mengharapkan masukan berupa Gagasan Desain Revitalisasi Penataan Kawasan
Lapangan Merdeka Medan yang dipilih oleh peserta berupa:
• Konsep gagasan desain revitalisasi penataan kawasan Lapangan Merdeka
Medan
3. Hadiah Sayembara
Dari para peserta akan dipilih pemenang tiga karya terbaik dengan hadiah sebagai
berikut:
• Pemenang Pertama Rp. 25.000.000,-
• Pemenang Kedua Rp. 15.000.000,-
• Pemenang Ketiga Rp. 10.000.000,-
* Pajak ditanggung pemenang
4. Jadwal Sayembara
a. Pengumuman Sayembara 03 Agustus 2015
b. Pendaftaran Peserta 03 Agustus 2015.s/d 03 September 2015
c. Penjelasan/Aanwijzing 13 Agustus 2015
d. Batas Akhir Pengumpulan Karya 03 September 2015
e. Penjurian 05 September 2015
f. Pengumuman Hasil Penjurian 07 September 2015
C. KHUSUS 1. Persyaratan Peserta
Sayembara ini terbuka untuk umum arsitek ataupun mahasiswa baik perorangan/kelompok. Bagi
peserta yang akan dibantu oleh sebuah tim, anggota tim tidak dibatasi latar belakang
pendidikannya. Anggota tim selain ketua tim dibatasi maksimal lima orang. Setiap peserta hanya
dapat mendaftar satu kali sebagai ketua tim atau sebagai peserta perorangan saja
Dalam sayembara ini tidak diperkenankan untuk diikuti oleh para pihak-pihak yang terkait dengan
dewan juri maupun panitia penyelenggara baik secara pribadi maupun profesional
(saudara/rekan kerja satu kantor) guna menghindari konflik kepentingan didalam proses penilaian.
Apabila terjadi hal demikian, maka panitia penyelenggara dapat membatalkan kepesertaannya
(diskualifikasi).
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Sayembara Gagasan Disain Revitalisasi Penataan Kawasan Lapangan Merdeka Medan
2. Pendaftaran Peserta.
• Form pendaftaran dapat di download di www.iai.or.id atau atau email :
• Kelengkapan persyaratan administratif para peserta akan diperiksa oleh
Panitia Pelaksana
• TOR sayembara dapat diperoleh di www.iai.or.id atau email :
• Penjelasan teknis sayembara dan tanya-jawab akan dilaksanakan pada tanggal 13
Agustus 2015 waktu & tempat penjelasan teknis akan diberitahukan kepada para
peserta melalui milist IAI (dapat dilihat di website iai : www.iai.or.id) atau dapat
bertanya melalui email : [email protected] Mengingat pentingnya acara
tersebut, seluruh peserta sayembara diharapkan dapat menghadirinya.
• Risalah penjelasan teknis dan tanya-jawab tersebut dapat dilihat kembali
oleh para peserta melalui situs www.iai.or.id atau email :
• Risalah tersebut merupakan bagian dari dokumen sayembara dan bersifat
mengikat. Setelah itu pihak penyelenggara tidak akan melayani pertanyaan dari
para peserta.
3. Tat a - car a pemasukan karya sayembara
• Peserta sayembara diminta untuk memasukkan gambar-gambar maksimal 6 (enam) lembar
kertas ukuran A1 LANDSCAPE, bukan kalkir (tracing paper) dengan dilekatkan pada panel
impraboard hitam dengan offset border 3cm. Tidak diperkenankan mencantumkan identitas
apapun pada panel gambar. Peserta wajib mengikuti format kertas yang sudah disediakan
oleh panitia.
• Gambar-gambar pada tiap lembar disusun dalam posisi landscape dan diberi nomor
sesuai urutannya (urutan lembar kerja bukan nomor urut peserta) di sudut kanan
bawah
• Stamp pos paling telat untuk pengiriman karya selambat-lambatnya tanggal 01
September 2015.
• Untuk menghindari diskualifikasi keterlambatan pengiriman karena faktor eksternal,
maka peserta menyertakan data softcopy filenya untuk keperluan dokumentasi dan
publikasi Penyelenggara serta Promotor, ke dalam CD-R maksimum sebesar 5 MB / per
halaman gambar dengan bentuk format jpeg.
Format penamaan :
• Label CD-R adalah sbb : SLMM
Contoh : SLMM
• File per lembar adalah sbb : SLMM – nomor lembar
Contoh : SLMM -01
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Sayembara Gagasan Desain Revitalisasi Penataan Kawasan Lapangan Merdeka Medan
• Mengirimkan format jpeg file gambar karya tersebut ke email [email protected];
maksimum 2Mb per File Gambar, email subject : SLMM.
4. Identitas Peserta dan Karya sayembara
• Untuk menjaga anonimitas, para peserta tidak boleh membubuhkan apapun
pada tiap lembar gambar kecuali judul dan nomor gambar. Para peserta juga
tidak boleh membubuhkan tanda apapun pada amplop besar yang berisi lembar-
lembar gambar,
• Form para peserta ditandatangi oleh yang bersangkutan, atau oleh pimpinan
apabila peserta merupakan kelompok. Identitas tersebut kemudian dimasukkan
ke dalam amplop berukuran A4 bersama dengan bukti identitas, yaitu fotocopy
KTP, Kartu Anggota IAI (Jika Anggota IAI), Kartu Mahasiswa (jika masih sebagai
Mahasiswa), yang masih berlaku. Amplop tersebut kemudian dimasukkan ke
dalam amplop besar berukuran A1 yang berisi lembar gambar yang telah diberi
lapisan impraboard. Pada amplop berukuran folio tersebut juga tidak boleh
dibubuhkan apapun.
• Pelanggaran atas peraturan ini akan mengakibatkan diskualifikasi karya
peserta yang bersangkutan.
5. Batas Waktu Penyerahan Karya sayembara
Karya Hardcopy sayembara dimasukkan paling lambat pada tanggal 0 3 September
2015, selambat-Iambatnya pukul 17.00 WIB kepada Sekretariat Panitia Sayembara
dengan alamat sebagai berikut:
Sekretariat Panitia Pelaksana Penyelenggaraan
BIDANG PENGHARGAAN DAN SAYEMBARA KARYA ARSITEKTUR
IKATAN ARSITEK INDONESIA
Gedung Jakarta Design Center, lantai 7
Jl. Gatot Subroto, kavling 53
Jakarta 10260
Telp : 021-5304715 / 021-5304623
Contact Person: Putri
Karya Softcopy sayembara di kirimkan paling lambat tanggal 03 September 2015 pukul 24.00
6. Diskualifikasi Peserta dan Kar ya s aye m b ar a
• Peserta yang memasukkan karya dengan tidak mematuhi ketentuan seperti
yang tertera dalam tata-cara pemasukan karya sayembara akan terkena
diskualifikasi sehingga hasil karyanya tidak akan dinilai oleh parajuri,
• Peserta yang tidak dilengkapi bukti identitas sebagaimana yang tertera dalam
identitas peserta dan karya sayembara juga akan terkena diskualifikasi sehingga
hasil karyanya tidak akan dinilai oleh para juri.
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Sayembara Gagasan Disain Revitalisasi Penataan Kawasan Lapangan Merdeka Medan
7. Juri
Para juri sayembara ini adalah:
a) Dr. Achmad Delianur Nasution ST.,MT.,IAI (IAI Sumut/Praktisi/Arsitek)
b) Dr.phil, Ichwan Azhari (Pussis Unimed)
c) Ir. Karnaya, M.Arch., U.D., IAI., A.A (IAI Nasional/Praktisi/Arsitek)
d) Dr. Ir. Nurlisa Ginting Msc (Akademisi)
e) Drs. Zulkarnain, M.SI (Kepala Bapeda Kota Medan)
8. Hasi l Karya Sayembara
Hasil karya pemenang sayembara pertama, kedua, dan ketiga dalam sayembara ini
akan digunakan untuk kepentingan Badan Perencanaan Pembanguan Daerah
(Bappeda) Kota Medan.
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Sayembara Gagasan Desain Revitalisasi Penataan Kawasan Lapangan Merdeka Medan
L A M P I R A N
FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA
SAYEMBARA GAGASAN DESAIN
REVITALISASI PENATAAN KAWASAN
LAPANGAN MEDAN MERDEKA
MENDAFTAR SEBAGAI:
PERSEORANGAN; NAMA (NO ANGGOTA IAI jika ada)_________________________
KELOMPOK : NAMA KETUA KELOMPOK _______________________________
NAMA ANGGOTA KELOMPOK (Sertakan NO ANGGOTA IAI jika ada):
Nama Anggota : Email :
ALAMAT : _______________________________________________________
NO.TELP/HP : __________________________________________________________
E-MAIL : _________________________________________________________
Fotocopy/Scan Kartu Anggota Iai/ Fotocopy/Scan KTP
Kartu Mahasiswa
Kirim Kembali Formulir Pendaftaran Ini Ke [email protected]
Top Related