Download - KAK IRIGASI.............2007

Transcript

BAB

PT. Dhanesmantara Engineering

BAB. I

PENDAHULUAN

Dokumen Usulan Teknis ini disusun oleh PT.Dhanesmantara Engineering Konsultan dalam rangka memenuhi undangan tender dari Kantor Proyek Pengendalian Banjir Dan Pengamanan Pantai Provinsi Maluku Utara untuk pekerjaan SID Pengendalian Banjir Sungai Mancalele di Kabupaten Halmahera Timur Tahun Anggaran 2004Sebagai pedoman dalam penyusunan usulan teknis ini, diambil sebagai referensi :

a) Dokumen Tender Pengadaan Jasa Konsultan untuk Pekerjaan SID Pengendalian Banjir Sungai Kluting Jaya Kabupaten Halmahera Tengah.b) Rapat Penjelasan Aanwijzing Pelelangan Pekerjaan tersebut, pada Kantor Sub. Dinas SDA Kimpraswil Provinsi Maluku Utara.

c) Pengetahuan dan pengalaman konsultan dalam menangani pekerjaan dibidang konsultansi.

Secara garis besar usulan teknis yang disajikan dalam sistimatika sebagai berikut :

BAB. I.Pendahuluan, berisi tentang Pedoman Dalam Penyusunan

Usulan Teknis dan sistematika laporan masing-masing bab.BAB. II. Profil Perusahaan / Pengalaman Perusahaan, berisi tentang Latar Belakang Perusahaan Lingkup Pelayanan serta Pengalaman Perusahaan.BAB. III. Tanggapan Terhadap Kerangka Acuan Kerja (TOR) yang berisi tentang Tanggapan dan usulan yang mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan pemberi tugas.BAB. IV.Apresiasi Inovasi, berisi tentang Latar Belakang, Maksud dan tujuan, Lokasi dan Lingkup Pekerjaan serta Uraian masing-masing kegiatan pekerjaan serta produksi yang dihasilkan BAB. V.Pendekatan dan Metodologi, berisi tentang pekerjaan persiapan, pengumpulan data dan informasi, studi kepustakaan, mobilisasi dan tahapan pelaksanaan seluruh pekerjaan dan survey pendahuluan dan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.BAB. VI.Rencana Kerja, berisi tentang jangka waktu dan tahapan pelaksanaan pekerjaan.BAB. VII.Jadwal Pelaksanaan, berisi tentang uraian tenaga ahli baik tugas maupun struktur organisasi serta peralatan.

BAB. VIII. Tenaga Ahli dan Tanggung Jawabnya

BAB. IX. Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan

BAB. X. Pelaporan

BAB. XI. Sraff PendukungBAB. XII. Fasilitas PendukungBAB. XIII. Penutup Lampiran Dokumen Pendukung Daftar Rieayat Hidup

LainBAB. II

PENGALAMAN PERUSAHAAN

2.1. Latar Belakang Perusahaan

PT.Dhanesmantara Engineering adalah perusahaan swasta Indonesia yang berkantor pusat di Jakarta dan mempunyai kantor cabang di beberapa Provinsi dan antara lain salah satunya di Provinsi Maluku Utara sesuai akta Nomor : 12 tanggal 25 Juni 2002 oleh notaris Yetty Taher, SH.Perusahaan ini sepenuhnya memberikan pelayanan jasa Konsultan untuk pekerjaan-pekerjaan konstruksi maupun non konstruksi.

Sejak didirikan pada tanggal 10 Oktober 1992, perusahaan ini telah lebih dari 50 kali dipercaya untuk memberikan pelayanan jasa konsultansi oleh berbagai Instansi Pemerintah maupun Swasta, seperti dari : Direktorat Jenderal Bina Marga (sekarang Kimpraswil) untuk pekerjaan-pekerjaan :

Detail Engineering Design Jalan

Full & Simplified Design Jalan

Detail Engineering Design Jembatan

Pengawasan Teknik Jalan dan Jembatan

Studi Kelayakan dari rencana pembukaan jalan baru

Direktorat Jenderal Pengairan untuk pekerjaan-pekerjaan :

Digitasi dan Inventarisasi Jaringan Irigasi

Studi Analisis Dampak Pembangunan Bendung dan Jaringan Irigasi

Dengan beberapa Instansi Swasta

Survai Topografi untuk jalan kereta api

Survai Geoteknik untuk rencana perbaikan stabilitas tanah lunak di Caltex Riau maupun di Jambi

Survai Geoteknik untuk memberikan rekomendasi terhadap konstruksi pengamanan Cooling Water Treatment di Pertamina

DllDalam hal sumber daya manusia, sebagai motor penggerak dinamika perusahaan, PT.Dhanesmantara Engineering selalu memacu peningkatan kemampuan personilnya, agar dapat memberikan nilai tambah yang positif bagi perusahaan maupun personil itu sendiri. Hal ini diimplementasikan dengan pengiriman tenaga-tenaga inti perusahaan ke berbagai seminar, presentasi-presentasi ilmiah dan Field Trial Test pada teknologi-teknologi baru ataupun produk penunjang pekerjaan konstruksi yang diadakan perguruan tinggi dan pihak swasta. Tentu saja program-program penyegaran dan sertifikasi engineer seperti yang dilaksanakan Direktorat Bina Program Jalan, sebagai upaya peningkatan kualifikasi personil, merupakan wadah partisipasi perusahaan ini dalam program peningkatan sumber daya manusia tersebut di atas.

Secara singkat dapat disampaikan bahwa PT.Dhanesmantara Engineering selalu mengacu pada tanggung jawab profesi, dimana ketepatan mutu dan waktu menjadi landasan kerja demi tercapainya kepuasan pemberi kerja. 2.2. Bidang Pelayanan

PT.Dhanesmantara Engineering terdaftar sebagai anggota INKINDO, dan berdasarkan penilaian Badan Sertifikasi Nasional Usaha Jasa Konsultan (BSN-UJK) dinyatakan dapat melaksanakan kegiatan usaha jasa konsultan konstruksi di seluruh wilayah Republik Indonesia dengan Kualifikasi Menengah (M) atau non kecil, untuk Klasifikasi Sub-Bidang

1. Pekerjaan Arsitektural

a. Arsitektural Bangunan Telekomunikasi Gedung, dan lain-lain

b. Arsirektural Interior

c. Arsitektural Lansekap

2. Pekerjaan Sipil

a. Prasarana Keairan

b. Prasarana Transportasi

c. Struktur Bangunan Telekomunikasi, Gedung, dan lain-lain

3. Pekerjaan Tata Lingkungan

a. Analisa mengenai Dampak Lingkungan

b. Teknik Lingkungan

c. Pengembangan Kota dan Wilayah

4. Pekerjaan Mekanikal

a. Pekerjaan Mekanikal untuk Industri dan Ketenagaan

Sedangkan kegiatan usaha jasa konsultan non konstruksi dengan Kualifikasi Menengah (M) atau non kecil, untuk Klasifikasi Sub-Bidang :

1. Bidang Pengembangan Pertanian dan Pedesaan

a. Prasarana sosial dan pengembangan / partisipasi masyarakat

b. Perikanan

c. Sub bidang pengembangan pertanian dan pedesaan lainnya

2. Bidang Kepariwisataan

a. Permintaan, Aspek Transportasi, dan Studi Dampak Pariwisata

b. Penyipan dan Implementasi Proyek Wisata

c. Sub bidang kepariwisataan lainnya

3. Bidang Transportasi

a. Pengembangan Sarana Transportasi

b. Legislasi / Peraturan Bidang Transportasi

c. Usaha Jasa Angkutan

d. Sub bidang Transportasi lainnya

2.3. Daftar Pengalaman PerusahaanPT.Dhanesmantara Engineering sejak didirikannya telah dipercaya untuk memberikan pelayanan jasa konsultansi. Berikut ini disajikan Daftar Pengalaman Perusahaan yang secara formal pernah dilaksanakan oleh Perusahaan selama kurun waktu 5 tahun terakhir.

BAB. III

TANGGAPAN TERHADAP KAK

PT.Dhanesmantara Engineering Konsultan beranggapan bahwa apa yang disajikan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) cukup jelas yaitu tujuan yang hendak dicapai dalam membuat pekerjaan SID Pengendalian Banjir Sungai Mancalele di Kabupaten Halmahera. Namun ada beberapa hal yang perlu ditanggapi antara lain :

a. Tanggapan Terhadap Latar Belakang, Maksud Dan Tujuan Serta lingkup Pekerjaan.Uraian tentang latar belakang, maksud dan tujuan serta ruang linkup pekerjaan cukup jelas sehingga sasaran pekerjaan dapat dicapai dengan baik.

b. Tanggapan Terhadap Ketersediaan DataWalaupun didalam Kerangka Acuan Kerja tidak disebutkan tentang sumber data untuk data teknis dan non teknis, tetapi dari pengalaman PT.Dhanesmantara Engineering Konsultan yakin bahwa cukup tersedia data yang ada di Proyek Pengendalian Banjir Dan Pengamanan Pantai Provinsi Maluku Utara, Sub Dinas Sumber Daya Air maupun instansi diluar Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah seperti Badan Meteorologi, Kantor Statistik, Kantor Dinas Pertanian dan Tanaman, Kantor Departemen Pertambangan dan Energi, dll. Data tersebut akan dikumpulkan secara lengkap.c. Tanggapan Terhadap Tenaga Yang DibutuhkanDalam melaksanakan kegiatan lapangan, akan dimanfaatkan tenaga-tenaga pembantu lokal terutama untuk penyelidikan tanah maupun pengukuran. Adapun banyaknya tenaga pembantu tergantung dari jenis-jenis kegiatan, lamanya kegiatan dan peralatan yang akan digunakan.

d. Tanggapan Terhadap Laporan Yang DimintaJumlah pelaporan, ukuran kertas gambar maupun jumlah penggandaannya cukup jelas, dimana Konsultan akan membuat dan menyerahkan sesuai jumlah yang diuraikan dalam KAK.

e. Tanggapan Terhadap Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan 5 (Lima) bulan setelah SPMK dikeluarkan untuk menyelesaikan keseluruhan pekerjaan ini sudah sesuai.

BAB. IVAPRESIASI INOVASI

4.1. PENDAHULUAN

Sungai Mancalele merupakan salah satu Sungai Utama di Kabupaten Halmahera Timur yang berhulu dikabupaten Halmahera Timur dan bermuara di Kabuten Halmahera juga dengan panjang sungai kurang lebih 7 (tujuh) Km.Beberapa segi yang perlu dapat perhatian khusus sungai Mancalele :

Dari segi topografi Kabupaten Halmahera Timur berada pada daerah dataran rendah di pesisir Laut Halmahera dan merupakan salah satu daerah yang membutuhkan perhatian khusus Pemerintah pusat. Potensi yang dilindungi dengan adanya perencanaan pengendalian banjir ini adalah permukiman, pertanian dan sarana prasarana sosial. Permasalahan yang ditimbulkan pada sungai ini adalah bencana banjir.

4.2. MAKSUD DAN TUJUANMaksud dan tujuan pekerjaan adalah untuk mendapatkan data dan informasi yang tepat serta gambaran mengenai kondisi banjir pada sungai tersebut diatas yang selanjutnya dijadikan dasar di dalam perencanaan maupun pada saat pelaksanaan fisiknya serta membuat detail desain. pada ruas sungai perlu dapat prioritas, termasuk pentahapan pelaksanaan konstruksi sesuai urutan prioritas.

4.3. NAMA PEKERJAAN

Pekerjaan ini bernama "SID Pengendalian Banjir Sungai di Kabupaten Halmahera Timur"4.4. LOKASI PEKERJAANSungai Mancalele berada pada lokasi Kabupaten Halmahera yang alirannya membela daerah daerah Transmigrasi SP.2 ( Cemara Jaya ) dan SP.1 ( Bumi Ratu) atau areal pertanian .

Sedang pada daerah hilir sungai Mancalele betemu Sungai Opiyang yang keduanya bermuara pada lautan Halmahera

4.5. RUANG LINGKUP PEKER]AAN

Untuk memenuhi butir II diatas, maka dilakukan kegiatan sebagai berikut 4.5.1 Survey dan Investigasi

1. Pengukuran Sungai :Sungai Mancalele dimulai dari Hilir sampai ke Hulu sepanjang kurang lebih 7 (tujuh) Km, baik situasi Sungai, penampang memanjang dan penampang melintang sungai, atau sesuai arahan Direksi.2. Melakukan pengukuran Rencana Trace Tanggul Banjir, maupun Lokasi Perbaikan Sungai.3. Referensi tinggi titik pengukuran di dasarkan pada tinggi muka air laut rata-rata berdasarkan titik referensi bakosurtanal.4. Melakukan pengumpulan data hidroklimatologi berupa data : Iklim Curah hujan Debit air

5. Identifikasi lokasi bahan timbunan (borrow area) dan lokasi pengambilan material lainnya (Batu, Pasir).6. Pengamatan pasang susut7. Data Sosial Ekonomi

4.5.2 Study dan Analisa

1. Analisa Debit dominan yang akan mempengaruhi bentuk morfologi sungai dan digambarkan dalam bentuk curva.2. Analisa terhadap sebab-sebab terjadinya banjir di daerah hilir3. Analisa kondisi Hidrologi Debit Sungai, Geologi/Geoteknik dasar dan alur Sungai (morphologi sungai) guna penentuan

rencana/desain bangunan sarana perbaikan sungai.4. Analisa sedimen transport(berdasarkan data sekunder)5. Menyusun alternatif metode pengendalian banjir dengan memperhitungkan faktor teknis (Ekonomis, kestabilan dan metode pelaksanaan) serta estetika.6. Menyusun pola pengendalian banjir yang sesuai dengan kondisi setempat.7. Menyusun analisa hasil investigasi tentang akibat banjir (luas genangan, lama genangan, jenis objek yang digenangi)8. Menyusun analisa ekonomi (minimum 2 cara sebagai pembanding) dengan memperhitungkan (kemungkinan, hal yang kebetulan) Contingency dan Non Contingency4.5.3 Inventarisasi dan Identifikasi

1. Daerah-daerah kritis yang rawan terhadap banjir2. Mengindentifikasi lokasi penempatan bangunan Pelindung Tebing yang tepat dan Rencana Tanggul Banjir, Normalisasi Sungai serta gambaran Awal keadaan fisik sungai maupun bangunan yang akan dibuat.3. Bangunan-bangunan yang telah ada termasuk Tanggul Banjir yang kritis.4. Study maupun perencanaan yang sudah ada.5. Menginventarisasi kerugian akibat banjir maupun prediksi banjir sesuai dengan debit rencana.4.6. PERENCANAAN DAN PENGGAMBARAN

4.6.1 Kriteria Perencanaan

Kriteria yang dipakai adalah standar sesuai tercantum dalam Daftar Standar Bidang Pekerjaan yang dipakai di direktorat jenderal Pengairan a.1. SNI, SK-SNI, SKBI serta spesifikasi SII, JIS, ASTM, AASHO dengan menunjuk Referensi lainnya yang ada relevansinya dengan perencanaan sungai a.l. : Standar flood control Dep. PU 1993.

Standar Perencanaan lainnya yang dikeluarkan oleh Dirjen Air yang relevan dengan perencanaan sungai berikut perundang-undangan a.l. PP 35 tahun 1991 tentang sungai.

4.6.2 Perencanaan1. Membuat Perencanaan Pola Pengendalian Banjir termasuk Rencana Tanggul Banjir serta Penanggulangan terhadap kondisi Tebing Sungai yang kritis.2. Semua perencanaan dasar akan dituangkan dalam laporan termasuk perhitungan-perhitungannya, maupun penelitian yang diadakan.

4.6.3 Penggambaran1. Hasil pengukuran akan digambar sesuai yang tertera didalam syarat-syarat teknis pengukuran.

2. Untuk gambar konstruksi perbaikan sungai agar digambar sesuai ukuran A1 dan diberikan skala horizontal dan skala vertikal dalam bentuk garis.3. Semua gambar kalkir agar dimasukkan dalam tabung untuk menghindari kerusakan dan memudahkan penyimpanan.

4.7. PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN ANALISA HARGA

Membuat Rencana Anggaran Biaya perbaikan sungai dan Analisa Harga

Satuan berdasarkan Harga Setempat.4.8. JADWAL PELAKSANAANUntuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan waktu selama 5 (Lima) bulan.4.9. KEAHLIAN YANG DIPERLUKAN Team Leader / River Hydraulic Hydrologist Engineer Geodetic Engineer

River Engineer Geologist Engineer

Struktur

Cost Estimator Ahli Lingkungan Tenaga Pendukung / Penunjang.4.10. LAPORAN Laporan Pendahuluan (Inception Report)

Laporan Bulanan (Monthly Report)

Laporan Sisipan (Interim Report)

Laporan Akhir Sementara (Draft Final Report)

Laporan Akhir (Final Report) dan Laporan Executif.

Laporan Akhir terdiri dari :BAB. V

PENDEKATAN & METODOLOGI

5.1. PEKERJAAN PERSIAPAN5.1.1. Persiapan Administrasi dan Personil

Persiapan administrasi meliputi pengurusan masalah administrasi seperti pembuatan surat penugasan survey lapangan, keperluan kantor dan lapangan. Selain itu konsultan segera merekrut personil-personil yang telah dipersiapkan sebelumnya termasuk dan peralatan-peralatan dan kendaraan.

5.1.2. Pengumpulan Data Sekunder dan Informasi

Data dan informasi yang diperlukan untuk studi dan operasional di lapangan meliputi antara lain : Peta Rupa Bumi skala 1 : 50.000 untuk memberikan informasi keadaan topografi, jalur sungai, jalan, lokasi stasiun hujan, dll. Data genangan banjir yang meliputi luas genangan, lama genangan dan kerugian akibat banjir Data Hidrologi untuk perhitungan debit banjir Peta Geologi Permukaan yang dikeluarkan Kanwil Departemen Pertambangan dan Energi Provinsi Maluku Utara untuk memberikan informasi satuan batuan yang ada. Peta Land Use yang dikeluarkan oleh Departemen Pertanian untuk memberikan informasi penggunaan lahan. Studi-studi terdahulu yang erat hubungannya dengan pekerjaan ini

5.1.3. Studi Kepustakaan dan Diskusi

Hasil pengumpulan data sekunder dan informasi tersebut dipelajari serta di evaluasi dan didiskusikan dengan pihak supervisi untuk mendapatkan pemikiran yang lebih baik dan memudahkan survey dilapangan.

5.1.4. Penyusunan Rencana Kerja

Hasi1 evaluasi dan diskusi tersebut dituangkan dalam penyusunan rencana kerja yang terdiri dari :

Tahap Detail Pelaksanaan Pekerjaan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Jadwal Penugasan Personil Jadwal Pemakaian Peralatan Struktur Pelaksanaan Pekerjaan Metode Penanganan Proyek Tugas masing-masing personil

Setelah rencana kerja lapangan tersebut disepakati bersama anggota supervisi, maka disusun rencana keberangkatan ke lapangan. Pada tahap ini diberikan penjelasan tentang metode kerja lapangan, rencana penempatan basecamp, rencana pengumpulan tenaga kerja. Yang perlu juga diingat adalah pengecekan / kalibrasi peralatan sebelum dioperasikan.5.2. SURVEY PENDAHULUAN

Sebelum pekerjaan lapangan dimulai terlebih dahulu diadakan survey pendahuluan untuk mendapatkan data sekunder tambahan. Data survey awal ini dilaksanakan dengan mengamati langsung dilapangan dan mencari informasi dari instansi-instansi yang terkait maupun masyarakat.

Hal yang perlu diamati seperti :

peil-peil air sungai baik keadaan pasang maupun surut, daerah erosi dan sedimentasi, keadaan vegetasi dihulu sungai, penggunaan sungai saat ini, titik referensi yang ada, kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat banjir maupun berkurangnya debit air.

5.3. PENDEKATAN TEKNIS RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN

Tujuan pendekatan teknis ini untuk memudahkan dalam program penanganan pekerjaan SID Pengendalian Banjir Sungai Mancalele di Kabupaten Halmahera Timur.Pendekatan teknis ini meliputi antara lain :

a) Meninjau kembali, menganalisa data-data dan laporan yang ada dan melakukan evaluasi.b) Mengevaluasi tentang sebab-sebab terjadinya banjir.c) Memilih alternatif analisa hidrologi dan perhitungan debit banjir secara sistimatis dan hasil perhitungan yang telah dibuat pada pekerjaan studi sebelumnya.d) Membuat beberapa alternatif metoda Pengendalian banjir berdasarkan pola yang sesuai misalnya perlindungan tebing, bangunan pengatur debit aliran, penghijauan dihulu sungai, pelebaran sungai, dll.e) Dari beberapa alternatif, dipilih suatu rencana detail bangunan peningkatan kapasitas aliran yang dilengkapi dengan metode-metode perhitungan.5.4. PEKERJAAN SURVEY LAPANGANPekerjaan survey lapangan baru dilakukan bila pekerjaan persiapan tersebut diatas telah selesai dilaksanakan. Pekerjaan survey lapangan ini terdiri dari sejumlah pekerjaan sebagai berikut ini :5.4.1. Survey Topografi

A. Pemasangan Bench Mark (BM) dan Patok KayuBench Mark (BM) akan dipasang pada jalur pengukuran poligon utama dengan interval jarak 2 km atau ditempat yang aman dan terletak diatas tanah yang keras.B. Pengukuran Poligon Utama

Pengukuran poligon dllakukan untuk mendapatkan koordinat titik kontrol yang selanjutnya dipakai sebagai kerangka peta. Peta pengukuran poligon dilakukan dengan persyaratan :

1. Dilakukan dengan pengukuran poligon tertutup2. Alat yang digunakan adalah Theodolite T2 untuk pengukuran sudut dan EDM untuk penyukuran jarak.3. Pengamatan matahari dilakukan sebagai kontrol pengukuran sudut horisontal disamping juga sebagai orientasi arah peta 4. Pembacaan sudut dilakukan 2 (dua) seri (B/LB/LB/B)5. Kesalahan penutup sudut tidak lebih dari 10" ,/ N (N adalah jumlah titik poligon)6. Kesalahan linier jarak tidak lebih dari 1/10.000.

Jika areal pengukuran terlalu luas atau bebentuk tidak teratur, maka akan dibuat poligon cabang dengan pernyaratan sebagai berikut :

1. Merupakan poligon terikat sempurna pada kedua ujungnya, dengan titik poligon utama2. Alat yang digunakan adalah Theodolite T2 dan EDM3. Pembacaan sudut dilakukan 1 (satu) seri (B/LB)4. Kesalahan penutup sudut tidak lebih dari 10" / N (N adalah jumlah titik poligon)5. Kesalahan linier jarak lebih dari 1/10.000

C. Pengukuran Sifat Datar

Pengukuran sifat datar dilakukan untuk mendapatkan elevasi titiktitik poligon dan kontrol (BM) dilapangan, dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Pengukuran harus melalui titik-titik poligon dan BM yang terpasang2. Alat yang digunakan adalah Waterpass tipe Otomatis3. Pembacaan rambu ukur dilakukan pada 3 (tiga) benang (Ba, Bt, Bb) dan memenuhi 2 Bt = Ba + Bb.4. Kesalahan penutup beda tinggi harus lebih kecil dari 1,0 ,/ D MM, dengan D = jumlah jarak pengukuran Sifat Datar dalam Kilometer.D. Pengukuran Situasi Detail

Pengukuran situasi detail dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran topografis keadaan sungai, baik detail alam maupun detail budaya. Pengukuran situasi detail dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Metode yang digunakan adalah Sistem Raai, dengan jarak antar raai maksimum 150 m.2. Alat yang digunakan adalah Theodolite l-0 atau yang sederajat3. Jarak diukur secara optis kedepan dan kebelakang4. Kerapatan detail maximum 2 cm di peta (untuk skala 1 : 5000 adalah 1000 meter dilapangan)5. Untuk detail alam seperti sungai diukur dengan sistem poligon terikatE. Perhitungan Hasil Pengukuran

Semua perhitungan akan dilakukan di lapangan sehingga kalau ada kesalahan dapat langsung ditanggulangi atau jika perlu dapat dilakukan pengukuran ulang.1. Perhitungan Azimuth Geografis

Perhitungan Azimuth Geografis dilakukan terhadap titik pengamatan matahari, yang didasarkan pada perhitungan azimuth matahari dengan metoda tinggi matahari.

Metoda Tinggi Matahari

Azimuth dari arah titik pengamat P ke titik target "T adalah :

At =Am+b

Sudut adalah selisih bacaan lingkaran horizontal ke target T, yaitu Ht dan bacaan sewaktu membidik matahari m, yaitu Hm :

b = Ht + Hm

Azimuth matahari atau sudut A dari segitiga KU-M-Z dapat ditentukan bila diketahui 3 (tiga) unsur dari segitiga astronomi tersebut : (90 - ), (90 - b) dan (90 h).Rumus dasar metoda tinggi matahari adalah :

Deklinasi matahari diperoleh dari Tabel Deklinasi matahari dan linang pengamat didapat dari interpolasi Peta Topografi yang tersedia.

Tinggi matahari dari hasil pengamatan yang digunakan dalam perhitungan sudut dikoreksi terhadap reflaksi dan paralaks.2. Perhitungan Koordinat (X, Y)1. Perhitungan kkordinat (X, Y) menggunakan metode Perataan Bowditch2. Referensi yang dipakai adalah Bench Mark (BM) yang ada didaerah survey dengan persetujuan Direksi.3. Perhitungan Elevasi (Z)1. Perataan beda tinggi dilakukan dengan menggunakan Metode Bowditch2. Beda tinggi yang dipergunakan dalam hitungan adalah hasil rata-rata pergi-pulang3. Ketinggian definitif didapat melalui hitungan perataan4. Perhitungan Tachimetri

Perhitungan tachimetri dilakukan untuk menghitung data situasi detail dan profil melintang.

Rumus yang digunakan adalah :

D=(BA - BB) x 100 x Sin2 ZHA = Tinggi titik AHB=Tinggi titik BBA=Benang AtasBT= Benang TengahBB= Benang BawahZ=Bacaan sudut vertical T0

F. Penggambaran

Pekerjaan penggambaran dilapangan dilakukan diatas kertas milimeter dengan menggunakan sistem koordinat UTM. Hasil plotting dilapangan selanjutnya akan ditracing di kantor.

Penggambaran peta topografi skala 1 : 5000 dengan interval kontur 1 (satu) meter untuk daerah berbukit dan 0,5 meter untuk daerah datar.

5.4.2. Survey Hidrologi

Survey hidrologi dimaksudkan untuk mengumpulkan data-data baik yang langsung dilapangan maupun yang ada pada kantor-kantor untuk perhitungan debit banjir maksimum maupun debit minimum.

Unsur-unsur hidrologi yang dikumpulkan berupa :

Data curah hujan dari stasion-stasion yang mewakili lokasi

Data limpasan didapat dari analisa beberapa faktor yang saling rnempengaruhi antara lain geologi, tata guna lahan. Perkiraan angka limpasan ini digunakan untuk metode analisa dengan menggunakan model-model sederhana. Disamping itu dikumpulkan pula data klimatologi lainnya seperti suhu udara, kelembaban, kecepatan angin dan lama penyinaran.

5.4.2.1. Perhitungan Curah HujanA. Metode Gumbel

Metode gumbel adalah metode distribusi eksponensial yang sekaligus telah menggunakan kurva asimetris kerapatan dan dihitung dengan persamaan sebagai berikut :XT = X + Ks

dimana :

XT =curah hujan rencana yang terjadi dalam

periode ulang T tahunX =curah hujan rata-rata

1 n

X = Xi

n i=1

K =Faktor frekuensi

Yt - Yn

K =

Sn

S = Simpangan baku

Sn=Simpangan baku terkoreksi

n =Jumlah tahun pengamatanYn=Nilai tengah terkorelasi

Yt=Perubah terkoreksi sebagai fungsi periode

ulang T

Xi=Curah hujan pada tahun pengamatan ke-i

B. Metode Log Pearson III

Metode ini telah memperhitungkan koefisien asimetris dan koefisien kemencengan. Formula persamaan dalam perhitungan curah hujan rencana metode Lag Pearson III ini adalah sebagai berikut :

C. Uji Kesesuaian

Perhitungan curah hujan rencana dengan kedua metode tersebut diatas akan memberikan hasil yang berbeda, sehingga diperlukan pengujian kesesuaian

hasil. Uji kesesuaian dilakukan dengan metode Kuadrat Terkecil Lilliefors (Sudjana, 1989). Metode pengujian dengan cara Lilliefors ini disajikan sebagai berikut :1. Data pengamatan XT diubah menjadi perubah normal, zT1, sbb :

XT - XT

ZT =

STdimana :

ZT = Curah Hujan Rencana pada periode ulang T

XT =Nilai tengah Curah Hu,jan Rencana Sr =Simpangan baku Curah Hujan Rencana

2. Menghitung d = F(zT) - S (zT)

dimana : F (zT) =nilai peluang (zT) berdasarkan sebaran

normal baku

S(zT) =nilai peluang (zT) berdasarkan sebaran aktualnya

3. Membandingkan dmax (nilai F (zT) - S(xT) yang terbesar) dengan Io (nilai uji Lilliefors pada taraf uji 5 % dan n = 5; untuk seluruh perhitungan disini Io = 0.337. )ika dmax > IOT maka dataset tersebut (zT) yang berarti juga dataset XTnya) tidak menyebar normal.4. Jika kedua dataset hasil perhitungan berdasarkan metode Gumbel dan Log Pearson III sama-sama menyebar normal, maka dihitung D = F(zT) - S(zT) ` Dataset (Gumbel ataupun Log Pearson Type III) yang memiliki nilai D yang lebih kecil merupakan dataset yang lebih sesuai/baik daripada yang lainnya.5. Curah Hujan Maksimum Yang Mungkin Terjadi

Perhitungan hujan rancangan ini dimaksudkan guna menentukan besarnya hujan maksimum yang mungkin terjadi (Probable Maximum Precipitation PMP). Hujan rancangannya ditentukan dengan menggunakan Herschfield Method dengan formula :

Xm = Xn + KmSn

dimana :

Xm = curah hujan maksimum yang mungkin terjadiXn= rata-rata dari seri data hujan maksimum tahunan

Km = Peubah statistik yang dipengaruhi oleh distribusi frekuensi nilai-nilai ekstrimSn = Simpangan baku dari seri data hujan maksimum Tahunan

5.4.2.2. Perhitungan Debit Banjir Rencana

Ada beberapa metoda dalam perhitungan debit banjir rencana antara lain :

Metoda Weduwen

Metoda Melchior

Metoda Unit Hidrograf

Metoda Rasional

Dari berbagai metoda di atas, dijelaskan secara singkat penggunaan metoda rasional.

Rumus :

f . r . A

Q =

3.6

dimana :

Q=debit banjir (m3/dtk)

A=luas daerah pengaliran (km2)

r = intensitas curah hujan rata-rata dalam jangka waktu(T) sejak permulaan jatuhnya hujan sampai denganwaku timbulnya banjir (mm/jam)

Untuk mendapatkan harga Q, maka terfebih dahulu didapatkan harga-harga komponen yang terdapat dalam rumus tersebut, yaitu :

f : Koefisien Pengaliran

adalah suatu variabel yang didasarkan pada kondisi daerah pengaliran dan karakteristik hujan yang jatuh di daerah tersebut.

T:Interval kedatangan banjirDapat dihitung dengan rumus :

Dimana :

L = Panjang bagian sungai, dari mata airnya sampai

pada tempat kedudukan rencana Dam (km)

W = Kecepatan perambatan banjir (m/dt atau km/jam)

W = 20 (H/I)0.6 (m/dtk), atauW = 72 (H/I)0.6 (km/jam).H = Adalah perbedaan elevasi antara mata air sungai dengan titik tempat kedudukan rencana Dam.

r = Intensitas curah hujan rata-rata

Apabila perhitungan dilakukan berdasarkan data curah harian, maka rumus yang diyunakan :

R4 24n r = ( )

24 T

dimana :

R4= curah hujan (mm)T = Interval kedatangan banjirN= biasanya 2/3 sampai dengan Apabila perhitungan dilakukan berdasarkan pada curah hujan maksimum dalam interval waktu tertentu (T jam) maka rumus yang digunakan :

r . t i =

TDimana :

I = intensitas curah hujan maksimum (mm/jam)r t =intensitascurahhujan terbesar yang terjadi dalam interval T jam (mm) Kecuali penentuan debit banjir rencana, dalam analisa hidrologi juga dilakukan perhitungan kapasitas pengendalian banjir dalam waduk.5.4.3. Survey Sosial Ekonomi

Survey sosial ekonomi dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasikan tingkat kegiatan akibat banjir pada saat tertentu dan keuntungan akibat adanya rencana proyek ini.

Data yang diperlukan untuk itu adalah :

Kependudukan (demografi) yang meliputi antara lain jumlah penduduk, susunan dan mata pencaharian penduduk Potensi ekonomi daerah lain dalam sektor pertanian, perkebunan, perikanan, perdagangan, perindustrian, dll. Prasarana transportasi darat dan air, sekolah, rumah sakit, rumah ibadah, dll5.4.4. Survey Morfologi Sungai

Pada pengamatan suatu sungai tujuan utamanya adalah pengamatan sebab-sebab terjadinya banjir maupun berkurangnya debit air sungai terhadap banjir, pengendalian alur sungai dengan memperlihatkan peran sungai sebagai sumber air.

Perencanaan persungaian antara lain dapat dibedakan dalam beberapa jenis yaitu :

1. Perencanaan pemanfaaan air sungai2. Perencanaan perbaikan dan pengaturan sungai3. Perencanaan pengembangan dan pelestarian lingkungan sungai4. Perencanaan lalu lintas sungai

Dalam proses perencanaan suatu sungai terlebih dahulu harus diadakan survey yang lengkap dan menyeluruh. Walaupun prosedur ini sangat bervariasi tergantung dari problema sungainya, data yang tersedia dan tujuan perencanaan, akan tetapi beberapa macam jenis survey di bawah ini patut menjadi bahan pertimbangan.

1. Survey daerah-daerah pengaliran sungai, daerah alur sungai2. Survey terhadap bangunan pengendalian banjir yang telah ada3. Survey curah hujan, limpasan hujan dan arus air4. Survey sedimentasi, perubahan dasar sungai dan volume beban sediment

5. Survey muara sungai terhadap pengaruh pasang surut 6. Survey potensi air di dataran sekitar sungai7. Survey tingkat pemanfaatan air antara lain pembangkit tenaga listrik, irigasi, air bersih dan air industri.8. Survey lalu lintas sungai, perikanan, parawisata, pemanfaatan bantara dan lain-lain9. Survey ekonomi

Dari pengolahan data survey di atas akan diapatkan beberapa alternatif pemecahan permasalahan. Alternatif ini di samping pertimbangan terhadap segi sosial ekonomi juga akan dipertimbangkan terhadap segi sosial dan budaya masyarakat setempat.

5.5. ANALISA TEKNIS SUNGAI

Di dalam analisa teknis ini akan dijelaskan tentang tata cara analisa dengan menggunakan literatur-literatur, pedoman-pedoman dan standar-standar perhitungan yang umum, khususnya Direktorat Jenderal Pengairan. Selama ini sudah diketahui bahwa di lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air terdapat pedoman dan standar yang masing-masing untuk kegiatan studi ini. Maka di dalam kegiatan analisa setiap laporan pendukung akan digunakan semua buku-buku pedoman tersebut sejauh menyangkut kepentingannya.

5.5.1. Analisa Fisik Sungai

Untuk kegiatan analisa fisik Sungai Mancalele pertama-tama dilakukan pengumpulan data dan identifikasi yang meliputi : Data hidrologi, topolografi, pasang surut, sosial ekonomi, tata guna lahan Data daerah produktif yang berkekurangan air Data daerah genangan banjir Studi terdahulu yang berkaitan dengan masalah banjir Data daerah erosi dan sedimentasi Identifikasi luas daerah pengaliran Identifikasi masalah yang ada Identifikasi prioritas sungai yang akan ditanganiDidalam mengidentifikasi luas daerah pengaliran akan digunakan peta topografi, sehingga akan diperoleh luas daerah pengaliran masing-masing sungai.Sedangkan untuk mengidentifikasi masalah yang ada yaitu masalah genangan banjir maupun berkurangnya debit sungai, akan diperoleh dari data primer maupun sekunder sehingga menghasilkan peta daerah rawan banjir, lama genangan, luas genangan, tinggi genangan dan penyebab banjir. Selain itu akan menghasilkan juga daerah yang berpotensi tidak mendapat suplai air (kekeringan) jadi dapat teridentifikasi kerugian akibat banjir maupun akibat kekurangan air.

5.5.2. Analisa Potensi Satuan Wilayah Sungai

Dalam kegiatan analisa potensi di sungai ini akan dilakukan terhadap : Potensi Sumber Air Potensi Lahan Pengembangan yang sudah dilakukan Kegiatan Sosial Ekonomi Progam Pengembangan

a. Potensi Sumber Air

Di dalam pelaksanaan kegiatan ini akan meliputi analisa hujan yang mungkin akan menimbulkan banjir. Analisa debit air akan dilakukan berdasarkan data-data tinggi muka air baik secara manual, maupun matematis. Analisa debit air tersebut dapat dihitung berdasarkan konversi antara rating curve yang dapat ditetapkan berdasarkan pengukuran lapangan terhadap tinggi muka air. Didalam pemanfaatan rating curve tersebut harus dianalisa terhadap adanya perubahan yang terjadi pada kurun waktu tertentu, juga airnya bahwa tahun pengamatan pengukuran debit hujan dapat berlaku terhadap data-data tinggi muka air pada tahun yang sama. Pemanfaatan data tinggi muka air tahun-tahun sebelumnya atau sesudahnya harus dicek mengenai luas pembobolan profil saluran dengan cara analisa pendekatan atau kombinasi terhadap ranting curve pada tahun yang sama. data - data tersebut kemudian ditabulasikan dan perlu dibuat model yang sederhana antara debit dan data hujan yang terletak pada daerah penanganan hujan pada satuan wilayah sungai tersebut. Setelah kubikasi tersebut dipakai, maka data debit simulasi dapat digunakan data perencanaan.b. Potensi Lahan

Di dalam pelaksanaan ini, akan dianalisa ari data tata guna lahan dan analisa perubahan dari lahan yang mungkin akan mendukung timbulnya banjir. Disini yang akan ditinjau adalah potensi lahan berdasarkan dari supermipose antara kemiringan tanah, dan tata guna lahan. Dari data-data tersebut akan diperoleh potensi lahan yang mungkin akan mendukung timbulnya banjir di masa kini dan akan peta-peta lokasi potensi. c. Pengembangan Yang Sudah Dilakukan

Pengembangan sumber air dalam hal pengendalian banjir dapat dilakukan dengan meninjau pengembangan-pengembangan yang sudah ada. Analisa-analisa yang berkaitan dengan pengembangan sumbersumber air harus diperhitungkan pengembangan yang sudah ada, sebagai sarana mengoptimalkan pengembangan.

Di dalam analisa pengembangan sumber air ini akan digunakan standar-standar yang selama ini berlaku di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. d. Kegiatan Sosial Ekonomi

Kegiatan ini menitik beratkan pada masalah yang berkaitan dengan keadaan sosial ekonomi yaitu masalah mata pencaharian, penyebaran penduduk, pendapatan pendduk dan lain-lain. Untuk mencapai hal tersebut di atas, diperlukan data-data sekunder yang lengkap, yang meliputi kegiatan sosial ekonomi, kependudukan dan kegiatan ekonomi yang memperlihatkan, distribusi dan kebutuhan, dengan menggunakan data-data tersebut akan dapat diolah prospek pengembangan yang diperlukan, dengan memperlihatkan kemampuan yang diperlukan, dengan memperlihatkan kemampuan wilayah dan kebutuhan yang harus dikaitkan dengan jalan distribusi kepentingan ekonomi baik yang bersifat makro ataupun mikro. Kepadatan tersebut masalah diperlukan pada studi inventarisasi sebagai sarana pengembangan wilayah yang akan dating.e. Program Pengembangan

Dari hasil inventarisasi studi tersebut, akan terjawab potensi dan kebutuhan yang diperlukan untuk menunjang kegiatan manusia. Pengembangan yang terpadu selain memikirkan masalah potensi dan kebutuhan, dan kelestrian juga harus dikaitkan dengan program pengembangan daerah.Untuk program pengembangan daerah harus mutlak diperhatikan dan dijabarkan daerah pola pengembangan wilayah sungai yang diharapkan kekurangan (outputnya) adalah pengalokasian sumber air, maka menunjang kebutuhan sektoral, dengan menitik beratkan bobot kepentingan, waktu dan ruang.5.5.3. Analisa Program Yang Mendesak

Setelah didapat program-program yang mendesak untuk dilaksanakan ataupun diprioritaskan, akan dilakukan penelitian tanah dan pengukuran topografi.

Pada pengukuran ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran situasi, penampangan memanjang dan melintang yang dapat dipergunakan untuk perencanaan. Titik referensi koordinat dan elevasi yang digunakan dalam pengukuran ini akan dapat dengan mudah diikatkan pada titik tetap yang merupakan datum pengamatan pasang surut.Hasil dari pengukuran dan detail design di lapangan ini akan disajikan dalam bentuk gambar dengan ukuran kertas Al. Untuk penampang melintang akan diambil setiap jarak interval 75 m. Gambar-gambar yang akan dilaksanakan terdiri dari : Peta situasi dengan skala 1 : 200 Penampang melintang dengan skala 1 : 200 Penampang memanjang dengan :

Skala horizontal:1 : 2.000 Skala Vertikal

:1 : 200

BAB. VIRENCANA KERJA

Analisa Rencana Kerja menguraikan tentang kapan dan lamanya waktu yang dipakai untuk menyelesaikan item pekerjaan ini dengan baik.

6.1. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan ini terdiri dari persiapan administrasi dan personil, pengumpulan data dasar dan informasi, studi kepustakaan dan diskusi serta penyusunan rencana kerja. Waktu yang diperlukan untuk kegiatan ini adalah 2 (dua) minggu dan dimulai sejak dikeluarkannya SPMK. Kegiatan ini dikoordinir langsung oleh Team Leader.

6.2. SURVEI PENDAHULUAN

Survey Pendahuluan hanya membutuhkan waktu 1 (satu) minggu yang dimulai setelah pekerjaan persiapan diselesaikan. Survey Pendahuluan dilakukan oleh Team Leader dan tenaga tenaga ahli lainnya antara lain : Geodetic Engineer, Hidrologist Engineer, dan 1 Orang Chief Surveyor dan 1 orang Surveyor.6.3. PENDEKATAN TEKNIS RENCANA PENINGKATAN KAPASITAS SUNGAI

Kegiatan ini dilaksanakan sebelum memasuki inti pekerjaan. Membutuhkan waktu 1 (satu) minggu sebelum pelaksanaan pekerjaan lapangan. Pada tahap ini telah disepakati oleh semua tenaga ahli sasaran pekerjaan dan tugas masing-masing personil.

6.4. PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

a. Survey Topografi memerlukan waktu 6 (Enam) minggu yakni mulai awal bulan ke I sampai akhir bulan ke II. Kegiatan ini dikoordinir oletr Geodetic Engineer dan dibantu oleh 5 (Lima) surveyor topografi. Peralatan yang dipakai adalah 3 (Tiga) unit Theodolite T0, 1 (Satu) unit Waterpass dengan alat bantunya seperti : bak ukur dan pita ukur baja. Jika masih diperlukan tambahan data pengukuran maka akan diiaksanakan pengukuran pada akhir bulan III.b. Survey Morfologi dilaksanakan selama 3 (tiga) minggu mulai awal bulan I sampai pertengahan bulan II, kegiatan ini dikoordinir oleh Team Leader dengan dibantu River Engineer.c. Survey Sosial Ekonomi dilaksanakan selama 2 ( dua ) minggu mulai awal bulan II sampai dengan pertengahan bulan II, kegiatan ini dilaksanakan oleh Ahli Economi / Cost Estimator dibantu oleh tenaga pendukung lainnya.6.5. ANALISA PERHITUNGAN PELAKSANAAN SURVEY DAN PENGGAMBARAN HASIL

Waktu yang dipakai untuk pelaksanaan analisa, perhitungan dan penggambaran hasil pelaksanaan survey adalah 7 (Tujuh) minggu, dimulai awal bulan II dan berakhir pada akhir bulan III. Kegiatan ini dilaksanakan oleh tenaga ahli dan stafnya untuk masing-masing tugasnya.6.6. PEKERJAAN PERHITUNGAN PERENCANAAN DAN PENGGAMBARAN DETAIL DESAIN

Seluruh data dan hasil analisa pekerjaan survey disatukan untuk pekerjaan perhitungan dan penggambaran detail desain, waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini adalah 7 (Tujuh) minggu dimulai pertengahan bulan II sampai akhir bulan III, pekerjaan ini dikoordinir oleh Team Leader- dengan melibatkan seluruh staf ahli pada masing-masing tugasnya.

6.7. DISKUSI

Diskusi Laporan Pendahuluan dijadwalkan pada akhir bulan I yaitu setelah pekerjaan survey pendahuluan serta pekerjaan pendekatan teknis dan perumusan permasalahan diselesaikan. Pada diskusi ini akan di bahas hasil peninjauan awal, rencana kerja berikut kriteria desain dan aplikasinya. Setelah diskusi Laporan Pendahuluan direncanakan, diskusi laporan sisipan. Diskusi ini direncanakan akan dilaksanakan pada akhir bulan II yaitu setelah pekerjaan analisa, perhitungan dan penggambaran hasil survey lapangan. Hasil desain pekerjaan ini dipaparkan pada diskusi Konsep Laporan Akhir pada akhir bulan III.

6.8. PENYUSUNAN LAPORAN AKHIRHasil diskusi konsep laporan akhir berupa saran, koreksi dan kesepakatan yang digunakan sebagai bahan masukan dalam penyusunan laporan akhir Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 4 minggu sehingga penyerahan seluruh hasil pekerjaan dapat dilakukan pada akhir bulan ke IV.

BAB. VIIJADWAL PELAKSANAAN

Jadwalpelaksanaan pekerjaan ini dibuat berdasarkan batas waktu pelaksanaan, jumlah personil serta jenis dan volume pekerjaan. Program pelaksanaan pekerjaan ini dibuatkan dalam schedule dan bagan alir.

7.1. JADWAL PELAKSANAAN (TIME SCHEDULE)

Berdasarkan waktu yang disediakan untuk penyelesaian pekerjaan ini 5 (lima) bulan, dibuat jadwal pelaksanaan (Time Schedule) yang memperlihatkan jenis-jenis kegiatan dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Jadwal pelaksanaan terlampir.

7.2. JADWAL PENUGASAN PERSONIL

Sesuai waktu yang ditentukan dalam penyelesaian masing-masing personil yang disesuaikan dengan waktu penyelesaian pekerjaan tersebut, jadwal penugasan terlampir.7.3. JADWAL PEMAKAIAN ALATUntuk menyelesaikan item-item pekerjaan tertentu dibutuhkan peralatan. Pemakaian peralatan tersebut, disesuaikan dengan waktu pelaksanaan pekerjaan dan penugasan personil. Jadwal pemakaian alat terlampir.

7.4. BAGAN ALIR PELAKSANAAN PEKERJAAN

Untuk mencegah tumpang tindihnya Lajur penyelesaian dan mengetahui tahapanpelaksanaan pekerjaan ini dibuatlah bagan alir (Flow chart), seperti terlampir.

BAB. VIIITENAGA AHLI & TANGGUNG JAWABNYA

URAIAN TUGAS PERSONIL

Untuk setiap tenaga ahli yang ditugaskan telah diberikan tugas dan tanggung jawab masing-masing agar tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan dan kesalahpahaman antara tenaga ahli, demi tercapainya sasaran pekerjaan. Berikut ini diuraikan tugas dan tanggung jawab masing-masing tenaga ahli dan sub tenaga ahli yaitu :

8.1. Team Leader

Menyusun detail kegiatan dan metode pelaksanaan pekerjaan. Melakukan koordinasi semua aspek pekerjaan, baik pekerjaan survey lapangan maupun pekerjaan dikantor. Memberikan arahan anggota team pelaksana serta memantau kemajuan pekerjaan, agar program pekerjaan sesuai rencana. Mengganti / menambah personil pelaksana dalam penyelesaian pekerjaan untuk mencapai target tepat waktu dan kualitas yang ditentukan Melakukan penyusunan laporan teknis, serta mempertanggung jawabkan mutu pekerjaan secara teknis. Memimpin team pelaksana dalam rapat/diskusi dengan direksi pekerjaan; mengambil keputusan dalam rapat. Merumuskan karakteristik pengaliran sungai. Merumuskan masalah penyebab terjadinya gerusan pada tebing dan terjadinya sedimen. Merumuskan alternatif cara penanganan mengatur masalah banjir.8.2. Hydrologist Engineer Melakukan pengumpulan data dan analisa data curah hujan, data tinggi muka air serta data debit dominan yang didapat dari stasiun didaearah pengaliran sungai yang bersangkutan dengan up dating sampai data tahun teakhir. Menganalisa debit sungai untuk mengetahui kemungkinan banjir maximum (PMF), dan diversi (arah aliran) sungai untuk perencanaan bangunan pengendalian banjir. Menganlisa sebab terjadinya banjir.8.3. Hydraulic Engineer

Kordinasi dengan Hydrologist untuk mengetahui volume/muka air banjir untuk perhitungan kestabilan bangunan. Mengumpulkan data data banjir sebelumnya sebagai data pembanding Desain.

Setiap saat berkoordinasi dengan Team Leader

8.4. Struktur Engineer

Kordinasi dengan Team Leader tentang type / jenis bangunan yang diperlukan untuk mengendalikan banjir

Merencanakan structur bangunan pengaman alur sungai dan menghitung kestabilannya.

Menghitung volume bangunan.8.5. Geodetic Engineer

Mengintruksikan kepada surveyor bagian-bagian yang perlu diukur.

Memberi petunjuk kepada surveyor sistem pengukuran yang digunakan. Memeriksa dan mengoreksi data-data pengukuran dan hasil olahan data. Memeriksa dan mengoreksi gambar hasil pengukuran. Betanggung jawab terhadap semua hasil pengukuran. Membuat laporan pengukuran.8.6. Ahli Geologi Menganalisis sturktur lapis tanah dan parameter-parameter fisik tanah

Menentukan lokasi bahan bangunan (Borrow Area)

Melaksanakan penyelidikan / Pengujian Sample tanah & Air Merumuskan alterntanif yang akan digunakan8.7. River Engineer Melakukan survey untuk mengetahui karakteristik aliran sungai Merumuskan masalah penyebab terjadinya gerusan pada tebing dan terjadinya sediamen Merumuskan alternative cara penaganan mengarus masalah banjir Setiap saat berkoordinasi dengan Team Leader

8.8. Ahli Economi / Cost Estimator

Melaksanakan survey dan Analisa Sosial Ekonomi Merumuskan Analisa Sosial Ekonomi terhadap pengendalian banjir Setiap saat berkoordinasi dengan Team Leader sehubungan dengan Cost Estimate.8.9. Ahli Lingkungan

Mengumpulkan data data dampak lingkungan terhadap banjir

Melaksanakan Analisa dampak lingkungan terhadap pengendalian banjir.

Merumuskan Analisa dampak lingungan

Setiap saat berkoordinasi dengan Team Leader BAB. IXORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN

Agar pekerjaan ini dapat berjalan dengan baik dimana personil dapat mengetahui posisi masing-masing, dibuatlah strutur organisasi pelaksana seperti terlampir.BAB. XP E L A P O R A N

Laporan yang merupakan tugas dan tanggung jawab serta yang harus diserahkan oleh konsultan antara lain sebagai berikut :10.1. Laporan Pendahuluan (Inception Report)

Terhitung 1 (satu) bulan setelah Surat Perintah Kerja (SPK) dan sesudah mengadakan persiapan, pengumpulan data dan peninjauan lapangan serta rencana kerja yang akan ditempuh, konsultan diminta untuk menyerahkan laporan pendahuluan (Inception Report) yang telah di diskusikan sebanyak 10 (sepuluh) set.10.2. Laporan Bulanan (Monthly Report)

Laporan ini memuat kegiatan konsultan dan tenaga yang dikerahkan serta rencana selanjutnya dan digandakan sebanyak 10 (sepuluh) set.10.3. Laporan Sisipan (Interim Report)

Terhitung 3 (tiga) bulan setelah Surat Perintah kerja (SPK) Konsultan di wajibkan untuk menyerahkan Laporan Sisipan (Interim Report) yang berisi laporan hasil Survey dan Investigasi serta analisisnya, serta mengajukan proposal. Rencana Desain Penanggulangan Banjir yang telah didiskusikan bersama dengan Direksi pekerjaan, sebanyak 10 (sepuluh) set.10.4. Laporan Akhir Sementara (Draft Final Report)

Terhitung 5 (lima) bulan setelah Surat Perintah Kerja (SPK) Konsultan harus menyerahkan Draft Final Report yang memuat usulan akhir penyelesaian masalah dan dilengkapi proposal penyelesaian serta gambar-gambar pendukung yang mencakup semua hasil perencanaan dan hasil penyelidikan yang dipakai sebagai dasar perencanaan, dan telah dibahas bersama di Proyek.

Laporan ini diserahkan sebanyak 15 (lima belas) set.10.5. Laporan Akhir (Final Report) dan Laporan Executif.

Setelah Draft Final Report selesai didiskusikan dan memperoleh persetujuan dari Direksi pekerjaan, maka Konsultan diwajibkan membuat Laporan Akhir (Final Report) lengkap termasuk Executif Summary, yang memuat semua data final dan perhitungan - perhitungan perencanaan pengendalian banjir sesuai hasil diskusi dan di setujui oleh Direksi.

Laporan ini diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) set.Laporan Akhir terdiri dari :

10.5.1. Hasil Perhitungan Volume Pekerjaan 5 (lima) set

10.5.2. Laporan hasil penyelidikan geologi & mekanika tanah 5 (lima) set

10.5.3. Buku Ukur dan hasil perhitungan 5 (lima) set

10.5.4. Perhitungan Hidrologi dan Hidrolika bangunan persungaian/bangunan penanggulangan banjir 5 (lima) set

10.5.5. Foto - foto yang terdiri :

Foto keadaan lapangan 2 (dua) set

Deskripsi BM 2 (dua) set

10.5.6. Gambar gambar rencana yang terdiri dari :

1. Gambar ukuran A2 5 (lima) set

2. Gambar Ukuran A1 10 (sepuluh) set

10.5.7. Dokumen Tender sebanyak 10 (sepuluh) set

10.5.8. Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Analisa Harga Satuan sebanyak 5 (lima) set

BAB. XISTAFF PENDUKUNG

Untuk memperlancar pekerjaan SID Sungai Mancalele, baik pekerjaan pengambilan data data lapangan maupun proses design dan penggambaran dikantor , maka dibutuhkan tenaga Penduku dan Penunjang sebagai berikut :9.1. Tenaga Pendukung / Sub Profesional11.1. Chief Surveyor

11.1.1. Bertanggung Jawab langsung kepada Geodetic Engineer

11.1.2. Mengkoordinir Surveyor dalam pelaksanaan Pengukuran

11.1.3. Memasang Bench Mark (BM) dan patok-patok kayu pembantu

11.1.4. Melakukan pengukuran situasi, profil memanjang dan melintang

11.1.5. Melakukan Pengukuran rencana Trace Tanggul banjir maupun lokasi perbaikan sungai

11.1.6. Menghitung data hasil pengukuran 11.2. Surveyor

11.2.1. Malakukan pengukuran sesuai dengan petunjuk Chief Surveyor

11.2.2. Menyiapkan data data pengukuran

11.3. Chief Draftman

11.3.1. Mengkoordinir Draftman dalam hal penggambaran

11.3.2. Setiap saat mengevaluasi kemajuan hasil penggambaran11.3.3. Meng file kan gambar gambar rencana

11.4. Draftman11.4.1. Melakukan Penggambaran sesuai dengan petunjuk Chief Draftman11.4.2. Menyiapkan gambar - gambar9.2. Tenaga Penunjang / Supporting Staff

Untuk menunjang pekerjaan administrasi dan pekerjaan kantor lainnya, maka Team SID Sungai Mancalele ditunjang dengan tenaga tenaga sebafai berikut :

Administrasi antor

Operator Komputer

Draiver Office Boy

BAB. XIIFASILITAS PENDUKUNG

Dalam menjalanan Pekerjaan SID Sungai Mancalele Konsultan PT. Dhanesmantara Engineering , maka dibutuhkan Fasilitas Fasilitas, baik berupa perlengkapan / peralatan lapangan maupun untuk pekerjaan dikantor, hal ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

(Terlampir) BAB. XIIIP E N U T U P

Sebagai penutup, kami Konsultan PT. Dhanesmantara Engineering dalam menyusun Usulan Teknis dan Data Administrasi menyadari bahwa masih terdapat beberapa kekurangan kekurangan , hal ini disebabkan mengingat data data ataupun Informasi mengenai Sungai Mancalele masih sangat terbatas kami dapatkan.Besar harapan kami semoga Kami dari PT. Dhanesmantara Engineering mendapat kepercayaan untuk melaksanakan pekerjaan SID Mancalele sehingga dapat memberi data yang akurat & hasil design yang optimal serta Informatif.Sebagai bahan pertimbangan, kami sampaikan bahwa Tenaga Ahli yang kami usulkan adalah tenaga ahli yang berpengalaman dalam Jab Disxription masing masing. Lampiran

Terlampir :

Sin - Sin . Sin h

Cos A =

Cos . Cos h

Usulan Teknis SID Sungai ................?????????????.!!!!!!!!!