1
KAJIAN NEW MEDIA
STRATEGI KOMUNIKASI KEHUMASAN UNS YANG BERBASIS PADA
PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA DAN TATA KELOLANYA
(Studi Deskriptif Kualitatif tentang Strategi Komunikasi Kehumasan UNS
yang Berbasis Pada Penggunaan Aplikasi Sosial Media dan Tata Kelolanya)
Siti Nurlita Sari
Deniawan Tommy Chandra Wijaya
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sebelas Maret
Abstract
Technological advancements always develop and experience changes along
with the development of the age, one of them is internet. Presence of the internet
brings its own impact to the business world and public relations. Existence of
online media or internet makes it easy for public relations to communicate with
the public and disseminate information without flow mediated through of
journalists. Social Media has become the one that has changed the way
practitioners think.This research is to describe Public Relation Communication
Strategy of Sebelas Maret University based on the use of New Media especially
Social Media application, to know the role and governance of Social Media as
part of Public Relation Communication Strategy of Sebelas Maret University.
This research is qualitative descriptive that to describe, tell and analyze data in
depth. Technique of data collecting done by observation, indept interview, and
documentation. The analytical method used is using Miles Huberman interactive
analysis. Based on the results of the research, it is known that the communication
strategy manage by Public Relations of Sebelas Maret University.Their purpose
to branding Sebelas Maret University as World Class University.Target Public
Relations Sebelas Maret University is audiences Internal and External The role of
Social Media UNS as a media references, media indicators, media development
positive image of UNS international class. The governance of social media
accounts as part of public relations communication strategy includes monitoring
of content (images, text, and video), monitoring of social media audiences, and
monitoring news effects in Social Media. Daily, weekly, and monthly evaluations
related to all postings in the public relations social media account of Sebelas
maret University.
Keywords: new media, Communication strategy, Social Media Application
2
Pendahuluan
Kemajuan teknologi terus berkembang dan mengalami perubaan seiring
dengan perkembangan Zaman, salah satunya internet. Menurut Rob Franklin et al
(2009:114) dalam Pienrasmi (2015:199) kehadiran internet membawa dampak
tersendiri bagi dunia bisnis maupun public relations juga membawa dampak
tersendiri sebagai saluran komunikasi baruu dalam berhubungan dengan publiknya.
Praktisi public relations memiliki saluran langsung dalam berkomunikasi dengan
publiknya tanpa harus bermediasi melalui awak jurnalis.
Bahkan lebih dari itu internet juga mampu merubah hubungan
berkomunikasi antara keduanya, selain itu internet memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan media lain, seperti yang dikemukakan Ashcroft, Macintosh dan Sallot
(Lidic, 2006:2) dalam Pienrasmi (2015:199) :
“ the internet offers several advantages wen compared to te ofter media
such asa speed of communication, almost immediate product delivery,
interativity, customization, and pesonalization : it can improve productivity,
efficiency and issue management, the internet also provides an ideal forum of
group communication and interaction”.
Internet didefinisikan oleh Tom Kelleher (2007:5) dalam Pienrasmi
(2015:200) adalah sebagai jaringan global yang dapat diakses oleh seluruh publik.
Jaringan ini merupakan suatu sistem yang menghubungkan berbagai komputer,
kabel, dan perangkat kabel serta nirkabel yang terhubung satu sama lain untuk
membantu orang dalam pertukaran informasi di seluruh dunia.
Gruning (2009:1) yang dikutip oleh Pienrasmi (2015:2), juga
mengemukakan bahwa kehadiran sosial media telah mengubah cara praktisi dalam
berpikir dan melaksanakan praktik-praktiknya dan beranggapan bahwa hal ini
merupakan sebuah kekuatan revolusioner dalam bidang Public relations. Gruning
juga menyakini bahwa dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh social
media praktik public relations akan lebih mendunia, lebih strategis, semakin
bersifat komunikasi dua arah dan interaktif, simetris atau dialogis dan lebih
3
bertanggungjawab secara sosial. Hal ini cukup dapat mendasari bahwa era baru ini
social media dapat dijadikan sebagai salah satu media yang digunakan dalam
strategi public relations dalam brkomunikasi dengan publiknya. Humas sebagai
corong atau sumber informasi, dituntut kemampuannya dalam menghadapi
tantangan dan perubahan zaman yang sangat cepat terutama menghadapi
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Sejalan dengan itu media
sosial menjadi kebutuhan di masyarakat.
Pemanfaatan sosial media juga diterapkan dalam bagian strategi
komunikasi kehumasan yang ada di UNS (Universitas Sebelas Maret ) untuk
menyebarkan Informasi pada publik yang berkaitan dengan Universitas. dengan
adanya UNS yang akan beralih pada PTN-BH penggunaan media online sangat
diperlukan untuk mengoptimalkan penyebaran informasi yang positif pada
masyarakat yang berkaitan dengan citra universitas. Berpijak dari hal itu sosial
media yang dikelola Humas UNS berupa Facebook, Twitter, Instagram sebagai
penyebaran sumber informasi dan komunikasi pada masyarakat, karena saat ini
media sosial menjadi kebutuhan di masyarakat.
Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Intenet Indonesia (APJII) yang
baru launching data pengguna internet di Indonesia 2016 (25/10) melaporkan
bahwa dari 256,2 juta orang di Indonesia yang menggunakan internet lebih dari
setengahnya yaitu 132,7 juta jiwa. Pria masih menjadi pengguna internet paling
tinggi meski angkanya tidak signifikan yaitu 51,8 persen sedangkan wanita hanya
48,2 persen. (http://apjii.or.id diakses pada 3 November 2017 pukul 19.00 WIB).
Internet sendiri- selain menjadi salah satu sumber informasi yang mudah
diakses oeh masyarakat tentunya anak muda zaman sekarang, internet juga bisa
digunakan untuk berinteraksi dengan media baru saat ini. Setiap media sosial
mempunyai fitur fitur yang penggunaan internet menurut data asosiasi
penyelenggara jasa internet indonesia tahun 2016, 29,2 % pengguna internet usia
35-44 tahun, 24,4% usa 24-34 tahun, 18,4% usia 10-24 tahun, 18% usia 45- 54
4
tahun, 10 % usia 55 tahun keatas ( http://apjii.or.id diakses pada 3 November
2017 pukul 19.00 WIB).
Dengan banyaknya pengguna internet yang aktif, internet menjadi sebuah
sumber dalam penggunaan sosial media di Indonesia. Norris dalam Ibrahim
(2011: 97) mengungkapkan bagi para penggunanya, internet mampu menyediakan
sebuah bentuk baru dari komunikasi horizontal dan vertikal yang mampu
memfasilitasi dan memperbanyak sebuah pertimbangan dalam lingkungan
masyarakat. Pernyataan milik Norris diperkuat dengan pendapat yang
dikemukakan Sassi dalam Ibrahim (2001: 98) yang mengungkapkan bila internet
juga mampu meningkatkan keterlibatan warga dalam kehidupan politik.
(http://apjii.or.id diakses pada 3 November 2017 pukul 19.00 WIB).
Penggunaan media sosial setiap perhari menurut sumber
(www.socialmediatoday.com) diakses pada 3 April 2018 pukul 13.00 WIB) data
November 2017 penggunaan media sosial urrutan teratas yaitu facebook
penggunanya 70%, Instagram 59%, Twitter 38%. Ketiga sosial media tersebut
menjadi urutan teratas yang digunakan perharinya
Tentunya tingkat penetrasi masih dipegang oleh Pulau Jawa yaitu 65%
dengan total pengguna berjumlah 86.339.350 jiwa. Pulau yang memegang
peringkat kedua setelah Jawa adalah Sumatera dengan persentasi 15,7 persen atau
20.752.185 jiwa. Peringkat ketiga Sulawesi dengan persentasi 8.454.592 atau 6,3
persen. Peringkat ke empat Kalimantan 5,8 persen dengan jumlah pengguna
7.685.992 jiwa dan terakhir Pulau Nusa dan Bali dengan persentase 4,7 persen
atau 6.148.7 (http://apjii.or.id diakses pada 4 November 2017 pukul 18.00 WIB).
Adanya peningkatan penggunaan media sosial menjadi landasan bagi
peneliti untuk melakukan penelitian tentang penggunaan sosial media sebagai
bagian strategi kehumasan UNS yang berbasis pada penggunaan aplikasi sosial
media dan tata kelolanya. Studi deskriptif kualitatif “tentang strategi komunikasi
kehumasan UNS yang berbasis pada penggunaan aplikasi sosial media dan tata
kelolanya’’.
5
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah ditentukan, maka rumusan masalah dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Strategi Komunikasi Kehumasan UNS yang berbasis pada
penggunaan New Media Khususnya aplikasi Sosial Media?
2. Bagaimana peranan sosial media sebagai bagian strategi komunikasi
kehumasan UNS ?
3. Bagaimana Tata kelola Sosial Media sebagai bagian Strategi komunikasi
Kehumasan UNS ?
Tinjauan Pustaka
1. Komunikasi
Craig dalam LittleJohn (2009:9). mengatakan bahwa komunikasi
merupakan proses utama dimana kehidupan kemanusiaan dijalani ;
komunikasi mendasari kenyataan. Bagaimana kita mengkomunikasikan
pengalaman kita sendiri membentuk atau menyusun pengalaman kita.
Komunikasi merupakan suatu proses yang mendasar dan vital
dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap masyarakat
manusia, baik yang primitif maupun modern, berkeinginan
mempertahankan suatu perstujuan mengenai berbagai aturan sosial
melalui komunikasi. Dikatakan vital karena setiap individu – individu
lainya sehingga meningkatkan kesempatan individu untuk tetap hidup.
(Rakhmat, 2005 :1 ).
2. Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi dalam Fajar (2009:183) perumusan strategi
dan peranan komunikator. Bahwa dijelaskan bahwa khalayak memiliki
kekuatan penangkal yang bersifat psikologi dan sosial bagi setiap
6
pengaruh yang berasal dari luar diri dan kelompoknya. Disamping itu
khalayak tidak hanya dirangsang oleh hanya satu pesan saja melainkan
banyak pesan dalam waktu yang bersamaan. Artinya terdapat juga
kekuatan pengaruh-pengaruh dari pesan-pesan lain yang datang dari
sumber (komunikator) lain dalam waktu yang sama, maupun sebelum
dan sesudahnya. Dengan demikian pesan yang disampaikan dapat
menimbulkan efek atau perubahan pada khalayak bukanlah satu-satunya
“ kekuatan”, melainkan, hanya satu diantara semua kekuatan pengaruh
yang bekerja dalam proses komunikasi, untuk mencapai efektivitas.
Jadi efek lain dari paduan sejumlah kekuatan yang bekerja dalam
keseluruhan proses komunikasi. Justru itu, maka pesan sebagai satu-
satunya kekuatan yang dimiliki oleh komunikator harus mampu
mengungguli semua kekuatan yang ada untuk menciptakan efektivitas.
Dalam hal ini maka perencanaan dan perumusan strategi dalam proses
komunikasi. Terutama dalam komunikasi inovasi, public relation,
komunikasi internasional dan sebagainya, semakin jelas diperlukan.
1. Mengenal khalayak
Mengenal khalayak haruslah merupakan langkah pertama bagi
komunikator dalam usaha komunikasi yang efektif, bahwa telah
dijelaskan dalam proses komunikasi dengan khalayak tidak pasif,
melainkan aktif sehingga antara komunikator dengan komunikan
saling mempengaruhi, bukan hanya saling berhubungan, tetapi
komunikator dapat dipengaruhi oleh khalayak..
2. Menyusun pesan
Setelah mengenl khalayak dan situasinya, maka langkah
selanjutnya dalam perumusan strategi, ialah menyusun pesan, yaitu
menentukan tema dan materi. Syarat utama dalam mempengaruhi
khalayak dari pesan tersebut, ialah mampu membangkitkan
perhatian.
Rumus klasik AIDDA sebagai adoption process, yaitu attention,
interest, desire, decision dan action. Artinya dimulai dengan
7
membangkitkan perhatian (attention), kemudian menumbuhkan
minat dan kepentingan (interest), sehingga khalayak memiliki
hasrat (desire) untuk menerima pesan yang dirangsangkan oleh
komunikator, dan akhirnya diambil keputusan (Decision) untuk
mengamalkanya dalam tindakan (action).
3. Menetapkan metode
Dalam dunia komunikasi pada metode penyampaiannya/
mempengaruhi itu dapat dilihat dari dua aspek yaitu : menurut cara
pelaksanaaya dan menurut bentuk isinya.
Hal tersebut dapat diuraikan lebih lanjut, bahwa yang pertama,
semata-mata meliat komunikasi itu dari segi pelaksanaanya dengan
melepaskan perhatian dari isi pesanya. Sedang yang kedua, yaitu
melihat komunikasi itu dari segi bentuk pernyataan atau bentuk
pesan dan maksud yang dikandung. Seleksi dan penggunaan media
Penggunaan medium sebagai alat penyalur ide, dalam rangka
merebut pengaruh dalam masyarakat.
Sebagaimana dalam menyusun pesan dari suatu komunikasi yang
ingin dilancarkan, kita harus selektif, dalam arti menyesuaikan
keadaan dan kondisi khalayak, maka dengan sendirinya dalam
penggunaan media pun, harus demikian pula.
4. Seleksi dan penggunaan media
Penggunaan medium sebagai alat penyalur ide, dalam rangka
merebut pengaruh dalam masyarakat.
Sebagaimana dalam menyusun pesan dari suatu komunikasi yang
ingin dilancarkan, kita harus selektif, dalam arti menyesuaikan
keadaan dan kondisi khalayak, maka dengan sendirinya dalam
penggunaan media pun, harus demikian pula.
8
5. New Media
New media merupakan studi tentang medium komunkasi yang
secara luas terintegrasi ke dalam sebuah jaringan atau internet atau
electronic media. Menurut Janet Murray yang memberikan sedikit
gambaran tentang istilah new media, yaitu ; sebuah representasi
medium baru dalam bentuk medium digital dalam Wardrip-Fruin
(2003:3). Dalam Syaibani (201 :2)
Roger Fidler (2002), dalam Syaibani (2011:4) mengenalkan
istilah “mediamorphosis” yang membahas evolusi teknologi dalam
media komunikasi. Mediamorphosis diartikan sebagai tranformasi dari
media komunikasi yang difokuskan pada perkembangan teknologi
(dalam Erick P Bucy p. 26 0). Dari sini, media baru bisa dipahami
bukan hanya sebagai media yang benar – benar baru muncul dalam
media komunikasi.
Pengertian lain dari New media disampaikan oleh Terry flew
dalam Syaibani (2011:5) ; new media = Digital media : “ forms of
media contents that combine and integrate data, text, sound, and
images of allkinds; are stored in digital format ; and are increasing
distributed through networks” (2002:10), flew juga mendifinisikan
new media yang ditentukan pada forms atau format isi media yang
dikombinasi dan kesatuan data baik teks, suatu gambar, dan
sebagainya dalam format digital, kemudian ditambahakan
penyebaranya melalui internet.
4. Media Sosial
media sosial adalah istilah yang meliputi semua progrma dari
media baru, termasuk sistem friendfeed, facebook, dan hal yang lain
yang bertipikal jejaring sosial. Ide utamanya adalah semua platfor
media dengan komponen sosial dan saluran komunikasi ke publik.
(Hopkins, 2018).
9
Kaplan dan Haelein (Van Dijck, 2013:4) menjelaskan bahwa :
“social media Roughly defined as group of intnet-based
applications that build on the ideological and technological
foundations of web 2.0, and that allow the creation and exchange of
user generated contenct”.
Definisi media sosial kurang lebih adalah sejumlah aplikasi
internet yang terbangun dari ideologi dan teknologi web 2.0 dan
mampu untuk membuat kreasi atau bertukar pesan tentang konten
yang dibuat oleh pemakainya.
Media sosial menurut Utari (2011:44) adalah sebuah media
online dimana para penggunaanya dapat dengan mudah
berpartisipasi. Berpartisipasi dalam arti seseorang akan dengan
mudah berbagi informasi, menciptakan konten atau isi yang ingin
disampaikan kepada orang lain, memberi komentar terhadap
masukan yang diterimanya dan seterusnya. Semua dapat dilakukan
dengan cepat dan tak terbatas.
Metodelogi Penelitian
Penelitian ini dikategorikan ke dalam tipe deskriptif yang di dukung
dengan data-data kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Strategi Komunikasi Kehumasan Universitas Sebelas Maret (UNS) yang
berbasis pada penggunaan New Media khususnya aplikasi Sosial Media,
peranan dan tata kelola Sosial Media sebagai bagian Strategi komunikasi
Kehumasan UNS. Teknik pengumpulan data menggunakan, wawancara,
observasi dan dokumentasi.
Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, artinya
bahwa penentuan sampel mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu yang
telah dibuat terhadap obyek yang sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam
penelitian ini, penulis mengambil sampel tlima orang terdiri dari Deputi
Humas Universitas Sebelas Maret, Pembina Data dan Informasi Universitas
Sebelas Maret, admin media sosial Universitas Sebelas Maret, Koordinator
10
Jurnalis Humas Universitas sebelas Maret dan Jurnalis Universitas Sebelas
Maret. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode
interview, observasi, dan dokementasi dengan analisis data menggunakan
analisis data model interaktif Miles dan Huberman, yaitu analisis yang
terdiri dari tiga alur dari reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.validitas data yang digunakan Triangulasi yang merupakan
teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain
di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data itu data yang sama dari setiap informan.
Sajian dan Analisis Data
1. Strategi Komunikasi Humas UNS
Untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi kehumasan
UNS, maka penulis menggunakan model strategi komunikasi yang
dicetuskan oleh Marhaeni Fajar. Dimana strategi komunikasi ditujukan
untuk: mengetahui khalayak, merumuskan pesan, memilih metode
penyampaian pesan, menyampaikan pesan (Fajar, 2009: 183).
a. Khalayak
sebagai panduan strategi komunikasi kehumasan, baik untuk
jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Dan semuanya itu
diterapkan dalam kurun waktu 5 tahun. Sedangkan yang menjadi
acuan dari road map itu adalah Visi dan Misi UNS. Dimana, dosen,
mahasiswa, dan masyarakat merupakan 3 elemen penting dalam
mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. UNS sendiri mempunyai
visi sebagai pusat pengembangan ilmu, teknologi, dan seni yang
unggul di tingkat internasional dengan berdasarkan pada nilai- nilai
luhur budaya nasional. Dari penjelasan dari Informan 1 sebagai
Deputi Humas yaitu Dr. Andre N. Rahmanto, S.Sos.,M.Si. tersebut,
maka yang menjadi target khalayak strategi komunikasi humas UNS,
bisa dibagi menjadi dua, yaitu kalangan internal yang meliputi tenaga
11
pengajar, tenaga pendidik, dan mahasiswa. Sedangkan untuk khalayak
eksternalnya diantaranya adalah Mitra kerja UNS, Pemerintah, dan
Masyarakat umum.
“Strategi komunikasi secara umum sudah ada di road map,
dibuat untuk lima tahun ke depan dan disesuaikan dengan
Visi Misi UNS. Jadi untuk khalayak dan strateginya berbasis
itu,” (wawancara dengan Informan 1, 26 April 2018).
Senada dengan informan 1, Haryono, selaku koordinator
jurnalis kehumasan UNS (Informan 4) mengatakan, jika informasi
kehumasan yang diunggah melalui akun sosial media UNS itu juga
diakses oleh wartawan media massa umum, sebagai bagian dari
khalayak eksternal. Fungsinya, selain sebagai informasi awal, juga
bisa dijadikan sebagai acuan dalam proses peliputan.
“Wartawan kadangkala juga mengambil informasi dari akun
sosial media humas UNS, sebagai pertimbangan dalam
memilih tema liputan. Juga menjadi acuan mereka dalam
proses peliputan itu sendiri,” (Wawancara dengan Informan
4, 25 April 2018).
Pernyataan informan 4 tersebut, dibenarkan oleh Khairina,
selaku jurnalis internal UNS. Khairina yang selanjutnya disebut
sebagai informan 5, mengatakan, bahwa sebelum melakukan
liputan, dirinya selalu memantau terlebih dahulu perkembangan
informasi melalui akun sosial media (sosmed) humas UNS. Dirinya
merasa sangat terbantu akan hal tersebut, karena bisa memetakan
isu dan informasi sebagai bahan peliputan.
“Sebelum liputan, biasanya saya membuka akun sosmed
UNS terlebih dahulu, untuk memantau, mencari tahu
informasi, dan membandingkan isu yang terjadi di UNS,”
(Wawancara dengan Informan 5, 25 April 2018).
b. Pesan
Setelah mengenal khalayak dan situasinya, maka langkah
selanjutnya dalam perumusan strategi, ialah menyusun pesan, yaitu
menentukan tema dan materi. Syarat utama dalam mempengaruhi
12
khalayak dari pesan tersebut, ialah mampu membangkitkan
perhatian. Seperti yang diutarakan oleh Informan 1 menjelaskan
bahwa pesan yang disampaikan di akun sosial media ditujukan
untuk membangun branding UNS sebagai world class university.
Misalnya informasi yang berkaitan dengan Universitas, meliputi
prestasi-prestasi mahasiswa UNS, kerjasama UNS dengan pihak
luar dan ada selingan infografis.
“Berita-berita yang biasanya diposting di akun sosial
media menyangkut prestasi-prestasi mahasiswa UNS,
kerjasama pihak UNS yang itu bisa memperkuat branding
UNS sebagai World Class University, ( wawancara dengan
Informan 1, 26 April 2018).
Senada dengan Informan 1, selaku admin sosial media (
Informan 3 ) mengatakan, jika konten yang diposting di akun
sosial media biasanya berisi infomasi yang bisa memperkuat
citra dan branding UNS sebagai World Class University, namun
tetap berbasis pada kearifan dan budaya lokal. Seperti postingan
mengenai prestasi dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa
UNS. Termasuk di dalamnya prestasi Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM).
“Informasi yang di posting di sosmed lebih banyak bercerita
mengenai prestasi UNS. Baik yang bersifat akademik,
maupun non akademik,” ( wawancara dengan Informan 3,
26 April 2018).
Pernyataan Informan 3 tersebut, dibenarkan oleh Informan 5
selaku Jurnalis UNS. Informan 5 mengatakan, bahwa konten
sosial media banyak berisikan pesan mengenai citra diri positif
UNS. Dirinya pun kerap menjadikan itu sebagai tema utama
pemberitaan.
“Saya biasanya sering mendapati isu-isu yang berisi materi
mengenai kegiatan-kegiatan UNS, prestasi mahasiswa
UNS, prestasi UKM, dan kerjasama UNS dengan pihak
luar. Semua itu bisa saya kemas menjadi pemberitaan
13
yang positif mengenai UNS,’’ (wawancara dengan
Informan 5, 25 April 2018).
c. Memilih metode
Tim Humas UNS memilih menggunakan metode
penyampaian pesan yang efektif, efisien, namun terukur dan
terarah. Seperti yang diutarakan oleh Informan 1 menjelaskan
bahwa dalam pengelolaan pesan melalui sosial media pihaknya
menggunakan metode selektifitas informasi. Artinya informasi
yang disampaikan, selain untuk memperkuat branding UNS
sebagai World Class University, juga berbasis pada Visi Misi
UNS, serta Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bersemangatkan
kebudayaan nasional.
“Dalam memilih metode komunikasi, kita lakukan sesuai
dengan SOP Kehumasan, yang artinya tidak boleh
bertentangan dengan Visi Misi UNS sebagai Institusi
Pendidikan Tinggi Negeri, yang berkelas Internasional,”
(wawancara dengan Informan 1, 26 April 2018).
Hal itu senada dengan yang diungkapkan informan 4.
Informan 4 menjelaskan jika dalam memberikan informasi
kepada para wartawan media massa dari luar, dirinya pun selalu
menseleksi isu dan agenda, sesuai dengan skala prioritas, dan
program kerja UNS itu sendiri. Informan 4 juga selalu
berkonsultasi dengan Informan 1, dalam memberikan informasi
kepada wartawan, misalkan pembuatan release, dan agenda
konferensi pers.
“Semua pasti saya konsultasikan dengan Deputi Humas.
Supaya tidak terjadi kesalahan pemberitaan. Begitu pula
informasi yang ditampilkan di akun sosial media. Biasanya
sudah ada koordinasi internal dari kita,” (wawancara 25 April
2018)
d. Seleksi dan penggunaan media (menyampaikan pesan)
14
perkembangan teknologi informasi yang ada, dan tingkat
kebutuhan informasi khalayak yang menuntut kecepatan dan
ketepatan pemberitaan, seperti yang diutarakan Informan 1 maka
akun sosial media dinilainya, menjadi media komunikasi yang
paling efektif dalam menyampaikan informasi- informasi kepada
khalayak. Khususnya akun Facebook dan Instagram, dimana
khalayak komunikasi UNS sudah banyak yang memanfaatkan dua
akun sosial media tersebut.
“Penggunaan facebook dan instagram saya kira sudah bukan
hal baru lagi buat masyarakat sekarang ini. Apalagi sudah
terjadi pergeseran tren penggunaan media, dari media
konvensional ke media baru atau media online dimana sosial
media termasuk di dalamnya,”( wawancara dengan Informan
1, 26 April 2018).
Senada dengan Informan 1, Informan 3 mengatakan, dari
segi informasi yang paling efektif akun sosial media yang di
kelola kehumasan UNS yaitu facebook dan Instagram. Untuk
facebook karena tidak terbatas oleh jumlah karakter, dapat
memberikan infomasi dan memberikan informasi lewat facebook
dan Instagram saat ini yang paling banyak digunakan untuk
memperoleh informasi dengan mudah.
“Media yang paling efektif untuk memberikan informasi
facebook dan Instagram, untuk facebook tidak dibatasi oleh
jumlah karakter. sedangkan instagram banyak yang
mengakses untuk memperoleh informasi dengan mudah,” (
wawancara dengan Informan 3, 26 April 2018).
Pernyataan dari Informan 3 dibenarkan oleh Informan 4
selaku koordinator Jurnalis kehumasan UNS mengatakan, bahwa
akun sosial media yang paling efektif digunakan untuk mengakses
informasi wartawan yaitu Web UNS, dan Instagram, terkait
dengan wartawan mencari informasi dari Web UNS dan
15
Instagram terlebih dahulu, sebelum akhirnya untuk meliput berita
yang berkaitan dengan UNS.
“Akun sosial media Yang paling efektif di akses wartawan
Web UNS dan Instagram, sebelum wartawan melakukan
peliputan berita yang terjadi di UNS,” ( wawancara dengan
Informan 4, 25 April 2018)..
2. Tata Kelola Sosial Media
a. Pemanfaatan/ Penggunaan Sosial Media
Humas UNS saat ini memanfaatkan perkembangan teknologi
komunikasi khususnya media online, untuk memudahkan dalam
mengupdate informasi, dan menyebarluaskan ke khalayak secara
cepat,tepat, dan akurat tanpa terbatas ruang dan waktu.
“Humas saat ini memanfaatkan perkembangan teknologi
komunikasi khususnya media online, untuk memudahkan dalam
mengupdate informasi, dan menyebarluaskan ke khalayak secara
cepat,tepat, dan akurat tanpa terbatas ruang dan waktu,”(
wawancara dengan Informan 1, 26 April 2018).
Senada dengan Informan 1, Informan 2 mengatakan, bahwa
sosial media pasti dimanfaatkan sebaik mungkin, karena sosial media
dengan cepat memberikan infomasi dan menerima informasi, fungsi
sosial media sebagai no life sharing.
“Sosial media pasti dimanfaatkan sebaik mungkin, karena
fungsi sosial media sebagai no life sharing dan dalam
memanfaatkan manajemen publikasinya diperkuat,” (wawancara
dengan Informan 2, 25 April 2018).
Pernyataan Informan 2 dibenarkan oleh Informan 4 mengatakan,
bahwa sebelum wartawan melakukan peliputan, terlebih dahulu
melihat informasi di Web UNS, setelah mendapatkan informasi dari
Web UNS wartawan kemudian mengonfirmasi di Humas berkaitan
dengan berita tersebut benar atau tidaknya yang terjadi dengan
informasi di Web tersebut. Jika berita tersebut benar kemudian
wartawan langsung meliput berita tersebut.
16
“Wartawan melihat Web UNS terlebih dahulu untuk mencari
informasi, ketika sudah mendapatkan berita langsung konfirmasi
di Humas terkait benar atau tidaknya berita tersebut, jika benar
wartawan langsung meliput berita tersebut,’’ ( wawancara
dengan Informan 5, 25 April 2018).
b. Seleksi Informasi
informasi yang di posting di sosial media yang berkaitan dengan
Universitas, prestasi-prestasi mahasiswa UNS, kerjasama UNS dengan
pihak luar dan ada selingan infografis. Hal tersebut juga penulis
dapatkan melalui observasi sosial media (Instagram, Facebook,
Twitter) menggunakan model pemilihan strategi dari Gerald Marwell
dan David Schmitt.
“Berita-berita yang kami unggah di sosial media berisi
informasi dan kegiatan tentang UNS, prestasi-prestasi
mahasiswa UNS ada selingan infografis, juga ada kerjasama
pihak uns dengan pihak luar,” (wawancara dengan informan 1,
26 April 2018).
Senada dengan Informan 1, Informan 3 mengatakan, jika
informasi yang di posting di akun sosial media biasanya ada dua jenis
infomasi, yaitu informasi internal dan eksternal, informasi internal
berkaitan dengan mahasiswa UNS yang berprestasi, Event-event UNS,
ada selingan infografis, sedangkan informasi ekternal yatu berkaitan
dengan kerjasama UNS dengan pihak luar.
“Informasi yang di posting biasanya tentang mahasiswa
berprestasi, kerjasama UNS dengan pihak luar, yang
berhubungan dengan Universitas,” (wawancara dengan
Informan 3, 26 April 2018).
Pernyataan Informan 3 tersebut, dibenarkan oleh Informan 5
selaku Jurnalis UNS. mengatakan, bahwa sosial media merupakan
gerbang bagi mahasiswa yang dimana banyak informasi yang diterima
dan mengakses informasi dengan mudah. materi yang layak di posting
di akun sosial media berisi informasi yang berkaitan dengan kegiatan-
kegiatan UNS, prestasi mahasiswa UNS, kerjasama UNS dengan
pihak luar.
17
“Materi yang diposting berisi kegiatan-kegiatan dan prestasi
mahasiswa UNS, kerjasama UNS dengan pihak luar,’’
(wawancara dengan Informan 5, 25 April 2018).
c. Monitoring
Monitoring dilakukan untuk mengontrol segala sesuatu jika ada
informasi yang berkaitan dengan UNS. Bentuk monitoring yaitu untuk
mengawasi perkembangan sosial media sebagai Strategi Komunikasi
Kehumasn UNS. Fungsi monitoring Menjaga kebijakan sesuai yang
diharapkan sesuai Strategi Komunikasi kehumasan UNS yang
berkaitan dengan sosial media. Seperti yang diutarakan oleh Informan
Informan 1 mengatakan, bahwa humas UNS selalu monitoring konten
(gambar, teks, dan video), monitoring interaksi khalayak sosial media,
dan monitoring efek pemberitaan di Sosial Media
“Humas selalu monitoring konten (gambar, teks, dan video),
monitoring interaksi khalayak sosial media, dan monitoring efek
pemberitaan di Sosial Media” (wawancara dengan Informan 1,
26 April 2018).
Senada dengan Informan 1, Informan 2 mengatakan, bahwa,
Data dan Informasi memonitoring dengan adanya laporan data
statistik yang di buat, contohnya pada berita tentang UNS menjadi
USM berita tersebut berasal dari kompas, kesalahan menuliskan berita
tersebut admin sosial media menindaklanjuti kesalahan informasi
terkait dengan isu tersebut.
“Memonitoring dengan data statistik, jika tidak ada monitoring
tidak bisa menampilkan data statistik. Contohnya pada
pemberitaan berita tentang UNS menjadi USM berita dari
Kompas, dan ada bentuk interaksi admin sosial media dalam
menindaklanjuti isu tersebut, ” (wawancara dengan Informan 2,
25 April 2018)
d. Evaluasi
evaluasi dalam pengelolaan sosial media dipantau setiap hari oleh
admin sosial media terkait dari segi peningkatan followers, feedback
18
dari yang menanggapi setiap postingan, seperti yang diutarkan oleh
Informan 1 sedangkan Humas yang memantau setiap satu bulan sekali
dalam melihat perekembangan sosial media UNS, sedangkan yang
memantau setiap informasi yang di posting di sosial media UNS yaitu
Jurnalis kampus UNS, dan koordinator Jurnalis kehumasan UNS
terkait dengan informasi yang ada di sosial media. kendala sosial
media UNS belum bisa menjadi perhatian yang kuat bagi mahasiswa,
SDM ( sumber daya manusia) masih kurang, untuk pengeolaan sosial
media UNS masih terpisah dengan Data dan Informasi.
Sedangkan target yang ingin di capai dalam pengelolaan akun
sosial media yaitu Target secara teknik followers semakin bertambah,
dalam postingan informasi lebih menarik, konsisten di setiap
postingan, ide-ide dalam pengelolaan sosial media harus kreatif
supaya bisa membawa UNS dalam satu tahun kedepan UNS mau
dibawa kemana. Dan sosial media yang di kelola humas UNS tidak
akan kalah saing dengan akun sosial media yang tidak resmi UNS.
“Untuk kendala sosial media belum menjadi perhatian yang
kuat bagi mahasiswa , kurangnya SDM ( sumber daya manusia )
dalam pengeloaan. lebih difokuskan dalam pengelolaan sosial
media antara Humas dan Data Informasi, untuk evaluasi
dilakukaan setip hari, mingguan dan bulanan terkait pemberitaan
social media’’(wawancara dengan Informan 1, 26 April 2018).
“Target yang ingin dicapai secara teknis, followers semakin
banyak, konsisten dalam postingan,mampu menyajkan konten-
konten yang menarik, ide-ide harus lebih kreatif. target tahun ini
harapanya sosial media menjadi alat yang mewakili UNS,
menjangkau sampai publik melalui sosial media yang paling
efektif,” ( wawancara dengan Informan 1, 26 April 2018).
Senada dengan Informan 1, Informan 4 mengatakan bahwa
kendala selama ini terkait dengan pengelolaan sosial media informasi
belum terlalu update, SDM ( sumber daya manusia) dalam
pengelolaan sosial media masih kurang. Terkait dengan harapan
menagenai pengelolaan sosial media yaitu informasi di dalam
memberikan informasi harus lebih update, lebih menarik dalam
19
postingan informasi, SDM ( sumber daya manusia) harus di tambah
dalam pengelolaan sosial media. karena untuk menangani media dan
Webnya masih beberapa orang.
“Akun media sosial harus selalu update apapun kegiatanya,
harus selalu memberikan informasi terbaru dan lebih menarik untuk
dikemas, dan menambah SDM (sumber daya manusia) karena media
dan webnya hanya beberapa orang yang menangani. (wawancara
dengan Informan 4, 25 April 2018).
Kesimpulan
Humas Universitas Sebelas Maret merupakan bagian dari susunan
organisasi Universitas Sebelas Maret yang berada langsung di bawah
tanggung jawab Rektor. Tugas dari Humas UNS di antaranya menangani
hal komunikasi dengan pihak eksternal, pengenalan dan pencitraan
universitas, serta menjalin kerjasama dengan berbagai instansi baik
instansi pemerintah, swasta, masyarakat, yayasan atau organisasi
kemasyarakatan serta media massa. Humas UNS memanfaatkan media
sosial sebagai bagian dari strategi komunikasi kehumasan UNS untuk
menyebarkan informasi kepada publik. Media sosial yang dikelola Humas
UNS yaitu: Facebook, Instagram, dan Twitter.
Peranan sosial media sebagai refrensi yang terpercaya terkait
informasi tentang UNS. Sebagai Media indikator kepuasan civitas
akademika, dan masyarakat terhadap kebutuhan informasi tentang UNS.
Sebagai media pembangunan citra positif UNS sebagai Universitas
berkelas International.
Tata kelolanya akun sosial media sebagai strategi komunikasi
kehumasan UNS meliputi Selektifitas data dan informasi awal sebagai
pertimbangan informasi dan data yang akan ditampilkan di akun sosial
media resmi UNS. Monitoring yang meliputi monitoring konten (gambar,
teks, dan video), monitoring interaksi khalayak sosial media, dan
monitoring efek pemberitaan di Sosial Media. Evaluasi harian, mingguan,
dan bulanan terkait semua postingan yang ada di akun sosial media
kehumassan
20
Daftar Pustaka
Fajar, Marhaeni. (2009). Ilmu Komunikasi: Teori& Praktik, jakarta Barat:
Graha Ilmu.
Hopkins, Mark. (2008). “Just What Is Social Media. Exactly?” di akses di
http://mashable.com/2008/11/18/socizlmediadefined#m6gclrPQgk8
(di akses 26 Maret 2018).
Littlejhon, W atephen. (2009). Psikologi Komunikasi. Jakata: Salemba
Humanika.
Rakhmat, Jalaludin. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Syaibani, Yunus Ahmad. (2011). New Media Praktik dan Teori:Surakarta.
Top Related