Download - KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai

Transcript
Page 1: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai

KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM

PETELUR YANG DIIMUNISASI LIPASE DAN ADJUVAN

QUIL-A SERTA MINYAK IKAN LEMURU DALAM

BERBAGAI KONSENTRASI

TRI AGUSTIN

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

Page 2: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai
Page 3: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Kadar Malondialdehida

(MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil-A serta

Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai Konsentrasi adalah benar karya saya

dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun

kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip

dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, September 2016

Tri Agustin

NIM B04120047

Page 4: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai
Page 5: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai

ABSTRAK

TRI AGUSTIN. Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang

Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam

Berbagai Konsentrasi. Dibimbing oleh ARYANI SISMIN SATYANINGTIJAS

dan ISDONI.

Pengukuran kadar malondialdehida (MDA) limpa dapat digunakan untuk

mengukur tingkat stress oksidatif. Malondialdehida (MDA) merupakan senyawa

akhir hasil peroksidasi lipid akibat radikal bebas. Penelitian ini menggunakan 30

ayam petelur yang dibagi kedalam 4 kelompok perlakuan. Perlakuan merupakan

kombinasi antara pemberian minyak ikan lemuru dalam berbagai konsentrasi

dengan imunisasi berulang menggunakan enzim lipase pankreas. Kelompok A

(1mg lipase + 0% minyak ikan lemuru), B (1mg lipase + 1% minyak ikan

lemuru), C (1mg lipase + 2% minyak ikan lemuru), D (1 mg lipase + 3% minyak

ikan lemuru) adalah kelompok imunisasi dan E sebagai kontrol negatif. Imunisasi

dilakukan secara intramuskular. Parameter yang diukur adalah kadar

malondiadehida (MDA) limpa. Imunisasi dilakuan sebanyak tiga kali dengan

selang waktu empat minggu yaitu pada minggu ke-6, ke-10, dan ke-16 dan pakan

minyak ikan lemuru diberikan dari minggu ke-10 sampai ke-16. Limpa diambil

pada minggu ke-16 selanjutnya dilakukan pengkuran MDA. Pengukuran MDA

menggunakan metode Thiobarbituric Acid Reactive Substances (TBARS). Data

dianalisis menggunakan uji ANOVA dengan aplikasi SPSS Statistics 22 dan

dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukan penambahan minyak

ikan lemuru hingga konsentrasi 3% dalam pakan ayam petelur selama imunisasi

dapat menurunkan kadar MDA limpa.

Kata kunci: ayam petelur, imunisasi berulang, malondialdehida, minyak ikan

lemuru.

ABSTRACT

TRI AGUSTIN. Malondialdehyde Levels of Laying Hens in Spleen were Given

Immunizatoin with Lipase Enzim and Quil-A Adjuvant and Lemuru Fish Oil in

Different Consentration. Supervised by ARYANI SISMIN SATYANINGTIJAS

and ISDONI.

Measurements of spleen malondialdehyde (MDA) can be used to measure the

level of oxidative stress. MDA is a result of lipid peroxidation compound known

as free radicals. This research used 30 hens was treatment which were divided into

five groups based on different multi level dosage of lemuru fish oil. Group A (1

mg lipase+ 0% lemuru fish oil), B (1 mg lipase+ 2% lemuru fish oil), C (1 mg

lipase+ 2% lemuru fish oil), D (1 mg lipase+ 3% lemuru fish oil) were treatment

group and E was a negative control. The immunization was done by using

intramuscular rute. Variables measured were spleen malondialdehyde (MDA).

The immunization was done three times at interval of four weeks in week six, ten,

and fourteen and lemuru fish oil was given after the second immunization. Spleen

Page 6: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai

was taken in week sixteen to measure malondialdehyda level using Thiobarbituric

Acid Reactive Substances (TBARS). The data collected were analyzed with

ANOVA with SPSS aplication 22 and were continued with Duncan test. The

result showed that repeated immunization using lipase and Quil A adjuvant and

lemuru fish oil up til 3% could reduce malodialdehyde level of spleen.

Keywords: hens layer. lemuru fish oil, malondialdehyde, repeated immunization.

Page 7: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kedokteran Hewan

pada

Fakultas Kedokteran Hewan

KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM

PETELUR YANG DIIMUNISASI LIPASE DAN ADJUVAN

QUIL A SERTA MINYAK IKAN LEMURU DALAM

BERBAGAI KONSENTRASI

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

Page 8: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai
Page 9: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai
Page 10: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai
Page 11: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai

PRAKATA

Alhamdulillaahirobbil‟alamiin. Puji dan syukur penulis panjatkan kepada

Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga skripsi yang

berjudul “Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi

Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai

Konsentrasi” ini berhasil diselesaikan. Penyusunan skripsi ini merupakan salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Kedokteran Hewan di

Institut Pertanian Bogor. Dalam penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah

memberikan bantuan baik moril maupun materil. Penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Dr Drh Aryani Sismin Satyaningtijas, MSc dan Drh Isdoni,

M.Biomed selaku pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan

bimbingan, nasehat, dan arahan kepada penulis.

2. Dr Drh Sri Estuningsih, MSi APVet selaku dosen pembimbing

akademik.

3. Angkatan „GENOTIP‟ FKH IPB selaku orang tua asuh yang telah

banyak memberikan bantuan, dorongan, serta motivasi kepada

penulis.

4. Tim penelitian yang diketuai oleh Drh Ronald Tarigan, MSi dan

seluruh staf Laboratorium Fisiologi dan Fakultas Peternakan yang

membantu dalam penelitian ini.

5. Secara khusus penulis mengucapkan terimakasih kepada ayahanda

Amat Rosidin, ibu Siti Umayah, kakak Marman dan Harjono yang

telah berjuang dengan tenaga dan pikiran, memberikan doa, motivasi

moril dan material, nasehat, kesabaran dan kasih sayang yang tiada

henti.

6. Thol‟at Hamdi, Desi Purwanti, Dewi Prabuwati, Mutia Rahmah,

Rindi Fazni Nengsih, Bambang Wisnu laksono selaku anggota tim

penelitian, kelas Aa dan teman-teman angkatan 49 Astrocyte FKH

IPB yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang memberikan

semangat hingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Tri Agustin

Bogor, Agustus 2016

HP
Text Box
Bogor, September 2016
Page 12: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai
Page 13: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL viii DAFTAR GAMBAR viii PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1 Tujuan Penelitian 2 Manfaat Penelitian 2 Hipotesis Penelitian 2

TINJAUAN PUSTAKA 2 Minyak Ikan lemuru 2 Antigen dan Antigenisitas 3 Adjuvan 4 Stress oksidatif, Radikal bebas, dan Kadar MDA sebagai Indikator Peroksidasi

Lipid 4 MATERI DAN METODE 6

Tempat dan Waktu Penelitian 6 Alat dan Bahan 6 Prosedur Penelitian 7

Rancangan Percobaan 7 Persiapan Hewan Coba 7 Preparasi Pakan + Minyak Ikan Lemuru 7 Persiapan Lipase dan Adjuvan Quil-A 8

Pelaksanaan Penelitian 8 Imunisasi 8 Suplementasi minyak Ikan Lemuru 8 Penimbangan Bobot Badan 8 Diagram Alir Penelitian 9 Pengambilan Organ Limpa 9 Analisis Malondialdehida (MDA) Pada Limpa 9 Prosedur Analisis Data 9

HASIL DAN PEMBAHASAN 10 Pengaruh immunisasi berulang dan pemberian minyak ikan lemuru terhadap

stres 10 Pengaruh immunisasi berulang dan pemberian minyak ikan lemuru terhadap

bobot badan 12 SIMPULAN DAN SARAN 13

Simpulan 13 Saran 13

DAFTAR PUSTAKA 14 RIWAYAT HIDUP 16

Page 14: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai

DAFTAR TABEL

1 Komposisi ransum penelitian 8 2 Rataan kadar MDA limpa ayam petelur dengan atau tanpa imunisasi

dan pemberian minyak ikan lemuru 10 3 Rataan bobot badan ayam petelur dengan atau tanpa imunisasi dan

pemberian minyak ikan lemuru 12

DAFTAR GAMBAR

1 Molekul Stabil dan Radikal Bebas 5

2 Oksigen Reaktif 6

3 Diagram Alir Penelitian 9

Page 15: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Imunisasi adalah proses menginduksi imunitas secara buatan baik dengan

vaksinasi (imunisasi aktif) maupun dengan pemberian antibodi (imunisasi pasif)

ke dalam tubuh hewan sehat dengan maksud agar terbentuk kekebalan yang dapat

melindungi individu bersangkutan dari infeksi penyakit. Ayam yang divaksinasi

akan tergertak untuk membentuk antibodi terhadap antigen tersebut. Salah satu

upaya untuk meningkatkan efektivitas vaksinasi dalam mempercepat peningkatan

titer antibodi adalah dengan penggunaan adjuvan (Wahab 2002). Adjuvan adalah

bahan yang ditambahkan pada vaksin untuk merangsang respon imun.

Antibodi pada sistem kekebalan tubuh dapat dibedakan menjadi: IgG, IgM,

IgA, IgD, IgE, dan IgY. Secara filogenik antara ayam dan mamalia terdapat jarak

jauh yang menyebabkan aviditas antibodi ayam lebih tinggi dibandingkan aviditas

antibodi mamalia apabila disuntikan protein mamalia dengan dosis yang sama

(Gassman et al. 1990). Sistem imun ayam sangat responsif terhadap protein asing

atau mikroorganisme yang memaparnya sehingga dengan jumlah sedikit dapat

memberikan respon pembentukan antibodi yang lebih banyak. Menurut Coleman

(2000) sifat responsif tersebut karena adanya kelenjar harderian di daerah

nasotrakheal dan bursa fabricius. Ayam petelur memiliki potensi yang efektif

sebagai produsen antibodi (IgY) sedangkan mamalia sebagai produsen antibodi

(IgG). Pada mamalia immunoglobulin G ditransfer ke fetus melalui plasenta

sedangkan immunoglobulin Y pada unggas ditransfer ke dalam kuning telur.

Ayam biasanya bertelur 5 sampai 6 butir per minggu.

Sebutir kuning telur mempunyai volume 15 ml yang rata-rata

mengandung 50-100 mg/ml IgY lebih banyak dibandingkan IgG (5-7 mg/ml), dan

IgM (0.15-0.7 mg/ml) sehingga ayam petelur dikenal sebagai pabrik biologis dan

dapat digunakan untuk tujuan imunodiagnostik (Gassmann et al. 1990). Prinsip

dari telur berimunoglobulin yaitu adanya antigen yang diberikan pada ayam

petelur sehingga akan dihasilkan antibodi yang spesifik terhadap antigen tersebut.

Enzim lipase dapat digunakan sebagai bahan antigenik untuk merangsang

pembentukan anti lipase dalam tubuh ayam petelur. Anti lipase dapat digunakan

untuk menghambat kerja enzim lipase yang memecah lemak agar tidak diabsorbsi

tubuh. Peningkatan titer antibodi sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan imunisasi seperti status kesehatan unggas, status

nutrisi, sanitasi lingkungan dan sistem perkandangan, dan imunisasi dilakukan

secara tepat baik waktu dan umurnya. Faktor-faktor tersebut harus diperhatikan

karena jika tidak imunisasi dapat menimbulkan efek samping stres dan penurunan

antibodi yang dihasilkan (Hawari 2001).

Cekaman oksidatif (stress oksidatif) adalah suatu keadaan patologis yang

disebabkan oleh kerusakan sel dan jaringan karena peningkatan jumlah radikal

bebas (Halliwell 2006). Radikal bebas akan terbentuk apabila terjadi peroksidasi

lipid pada dinding sel yang mengakibatkan terbentuknya produk akhir yaitu

malondialdehida (MDA). Pengukuran kadar MDA merupakan pengukuran

aktivitas radikal bebas sebagai indikator terjadinya stress oksidatif (Powers dan

Jackson 2008).

Page 16: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai

2

Kehadiran pakan dengan kandungan bahan yang dapat berperan sebagai

immunomodulator untuk meningkatkan kekebalan tubuh sangat diperlukan untuk

mengatasi stres. Salah satu pakan yang sering digunakan pada unggas petelur

sebagai imunomodulator adalah minyak ikan (Rusmana et al. 2008). Minyak ikan

yang sangat potensial di Indonesia adalah minyak ikan lemuru (Sardinella

longiceps) yang merupakan salah satu sumber asam lemak omega 3. Cahyanto et

al. (1997) menyatakan bahwa pemberian suplementasi minyak ikan yang

berlebihan dalam pakan dapat memberikan efek yang tidak baik berupa

meningkatnya oksidasi lemak sehingga memicu stress oksidatif. Berdasarkan

pemikiran diatas dilakukan penelitian mengenai peran minyak ikan lemuru dalam

pakan ayam petelur dan mengetahui kemungkinan terjadinya stress oksidatif

akibat imunisasi menggunakan lipase dan adjuvan Quil A.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh imunisasi menggunakan

lipase dan adjuvan Quil-A dan minyak ikan lemuru dalam pakan terhadap kadar

malondialdehida (MDA) pada limpa.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat

mengenai pengaruh imunisasi menggunakan lipase dan adjuvan Quil-A dan peran

minyak ikan lemuru dalam pakan dengan persentase yang tepat sehingga tidak

menimbulkan stress oksidatif .

Hipotesis Penelitian

H0 : Pemberian minyak ikan lemuru dapat menurunkan kadar MDA.

H1 : Pemberian minyak ikan lemuru tidak dapat menurunkan kadar MDA.

TINJAUAN PUSTAKA

Minyak Ikan lemuru

Minyak ikan merupakan komponen lemak dalam jaringan tubuh ikan yang

telah diekstraksi dalam bentuk minyak. Proses pengalengan ikan lemuru diperoleh

rendeman berupa minyak sebesar 5% (b/b) dan dari proses penepungan sebesar

10% (b/b). Pengalengan satu ton ikan lemuru akan diperoleh 50 kg limbah berupa

minyak ikan dan selanjutnya dari satu ton bahan mentah sisa-sisa penepungan

akan diperoleh kurang lebih 100 kg hasil samping berupa minyak ikan lemuru

(Rusmana et al. 2008). Komposisi minyak ikan agak berbeda dengan lemak

mamalia, karena lemak ikan lebih banyak mengandung asam lemak yang berantai

karbon lebih dari 18. Selain itu asam lemak ikan banyak mengandung ikatan

rangkap tidak jenuh (Poly Unsaturated Fatty Acid/ PUFA) dibandingkan dengan

Page 17: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai

3

mamalia. Adanya asam lemak tidak jenuh ini menyebabkan lemak mudah

teroksidasi. Asam lemak yang penting dalam minyak ikan antara lain asam lemak

omega-3 yaitu asam eikosapentanoat (EPA), asam dekosaheksaeonat (DHA), dan

asam linolenat (LNA). Minyak ikan lemuru mengandung 13.7% asam

eikosapentanoat (EPA), 8.9% asam dokosaheksaeonat (DHA) dan 26.8% omega-

3 dari total minyak asam lemak tak jenuh ganda (Poly Unsaturated Faty

Acid/PUFA) dalam minyak ikan yang telah mengalami ekstraksi (Winarti 2010).

Daya serap asam lemak omega-3 dipengaruhi oleh struktur kimianya

yaitu trigliserida, asam lemak bebas, ester asam lemak, dan garam asam lemak.

Penyerapan asam lemak omega-3 dalam struktur trigliserida lebih lambat sehingga

memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan struktur asam lemak bebas dan

garam asam lemak (Estiasih 2009). Perbedaan tingkat konsumsi minyak ikan

berpengaruh terhadap pengaturan imunomodulator. Ransum yang mengandung

7% minyak ikan lemuru menunjukkan oksidasi respon antibodi tertinggi

dibanding ayam yang diberi ransum dengan lemak hewan, minyak jagung, atau

minyak kanola (Fritsche et al. 1992). Meskipun memberikan pengaruh positif

suplementasi minyak ikan ternyata juga memberikan pengaruh negatif seperti

meningkatnya oksidasi lemak. Efek dari meningkatnya lemak akan berdampak

buruk terhadap fungsi kekebalan tubuh. Pemberian asam lemak tak jenuh ganda

dapat menurunkan vitamin E dan meningkatkan peroksidasi lemak dalam plasma

sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel jaringan tubuh (Wander et al.

1997).

Antigen dan Antigenisitas

Antigen adalah substansi yang dianggap asing oleh tubuh dan akan

memicu terjadinya repon imun yang akhirnya akan memacu produksi antibodi.

Antigen yang berhasil masuk kedalam tubuh akan mengaktifkan berbagai respon

imunospesifik maupun non-spesifik. Antigen biasanya protein atau polisakarida,

tetapi dapat juga molekul lain. Antigen bisa berupa bakteri, virus, protein, dan

racun. Persyaratan suatu bahan dapat dikatakan sebagai antigenik yaitu molekul

harus besar, kaku dan kimiawi kompleks. Molekul kecil dapat berlaku sebagai

antigen, tetapi molekul besar jauh lebih baik. Sebagai contoh albumin serum

dengan berat molekul lebih dari 60.000 dalton merupakan antigen yang baik,

sedangkan angiotensin (berat molekul 1031 dalton) bukan antigen yang baik dan

satu molekul asam amino seperti fenilalanin (berat molekul 165 dalton) tidak

pernah sebagai antigenik. Makromolekul dengan struktur yang kompleks seperti

protein merupakan antigen terbaik karena ukuran dan kerumitan strukturnya.

Semua protein yang berat molekulnya lebih besar dari 1000 dalton adalah

antigenik. Sifat molekul antigen yang memungkinkan bereaksi dengan antibodi

disebut antigenisitas. Antigen memiliki sifat-sifat yang khas pada antigen tersebut

diantaranya keasingan, kompleksitas, bentuk (konformasi) antigen, muatan, dan

kemampuan masuk (Tizard 1987).

Lipase merupakan enzim yang berfungsi membantu tubuh dalam

mencerna senyawa lemak yang terkandung dalam makanan. Enzim ini

mengkatalisis reaksi hidrolisis lemak dengan cara memutus rantai panjang

triasilgliserida pada lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Enzim dapat

digunakan sebagai antigen untuk memicu pembentukan antibodi apabila memiliki

Page 18: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai

4

berat molekul lebih dari 10.000 dalton. Lemak terserap dalam tubuh dalam benuk

trigliserida yang mengandung satu molekul monogliserida dan dua molekul asam

lemak bebas, apabila aktivitas enzim lipase meningkat akan meningkatkan

penyerapan monogliserida dan asam lemak yang berpengaruh pada obesitas

sehingga perlu menghambat proses absorbsi lemak dengan menghambat enzim

lipase (Rahardjo et al. 2005). Pemberian lipase pada ayam petelur dimaksudkan

agar dihasilkan telur dengan kandungan tinggi anti lipase sehingga baik

dikonsumsi manusia penderita obesitas.

Adjuvan

Kata adjuvan berasal dari bahasa latin „adjuvare‟ yang berarti membantu

atau untuk meningkatkan. Adjuvan dikembangkan sekitar tahun 1920-an dengan

menggunakan sejumlah zat termasuk bahan kimia, komponen mikroba, dan

protein mamalia untuk meningkatkan imunogenisitas (Rajput et al. 2007).

Adjuvan adalah substansi yang apabila ditambahkan ke dalam vaksin akan

meningkatkan respon imun dan meningkatkan efektifitas vaksin serta dapat

melipat gandakan produksi sel-sel imun yang terutama berperan dalam sistem

kekebalan non spesifik. Suatu adjuvan digambarkan sebagai senyawa yang

berfungsi untuk memperlambat pengeluaran antigen didalam tubuh. Adjuvan

dapat memperlambat proses penghancuran antigen dalam tubuh serta merangsang

pembentukan kekebalan spesifik (antobodi) yang dihasilkan (Wahab 2002).

Penambahan adjuvan akan meningkatkan kekuatan vaksin dan mengurangi

jumlah antigen atau jumlah imunisasi yang digunakan. Dibandingkan dengan

pemberian antigen tanpa adjuvan, pemberian antigen yang ditambahkan adjuvan

memiliki tingkat titer antibodi yang lebih tinggi dan juga menghemat pemakaian

dosis antigen sehingga akan mengurangi biaya. Contoh-contoh adjuvan yang

sering ditambahkan dalam vaksin yaitu Alumunium Hidroksida (Al(OH)3,

Alumunium potassium sulfat (KAI(SO4)2, Freund’s Complete Adjuvan (FCA),

Freund’s Incomplete Adjuvan (FIA), dan Quil A, namun pada penelitian ini

adjuvan yang digunakan adalah adjuvan tipe Quil-A. Quil-A merupakan adjuvan

yang dapat membentuk imunostimulating complek (iscoms) yang dikembangkan

dekade 90-an. Quil-A berasal dari tanaman Quilaia saponaria. Adjuvan ini sangat

efektif dalam mengarahkan antigen dan antigen precenting cells (APC) serta

memicu produksi sitokinin dan molekul co-stimulatori. Adjuvan iscoms dapat

memicu respon antibodi humoral baik sistemik maupun lokal pada mukosa serta

kekebalan berperantara sel dengan dosis antigen yang rendah (Rajput et al. 2007).

Stress oksidatif, Radikal bebas, dan Kadar MDA sebagai Indikator

Peroksidasi Lipid

Halliwell (2006) mendefinisikan stres oksidatif diartikan sebagai keadaan

patologis yang disebabkan oleh kerusakan sel dan jaringan didalam tubuh karena

peningkatan jumlah radikal bebas. Stres oksidatif merupakan akibat langsung dari

peningkatan radikal bebas dan atau menurunnya aktifitas fisiologi antioksidan

dalam melawan radikal bebas. Radikal bebas adalah atom atau molekul yang

mengandung elektron yang tidak berpasangan pada orbit luarnya. Zat ini sangat

reaktif dan struktur yang demikian membuat radikal bebas cenderung “mencuri”

Page 19: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai

5

satu elektron dari molekul lain di dekatnya untuk melengkapi dan selanjutnya

mencetuskan reaksi berantai yang dapat mengakibatkan kerusakan sel (Powers

dan Jackson 2008). Reaktif juga berarti radikal bebas tidak bertahan lama dalam

bentuk “asli” karena untuk mempertahankan kestabilan molekul mereka harus

mengambil satu elektron dari molekul yang lain, artinya radikal bebas menyerang

molekul stabil yang berada di dekatnya dan mengambil elektron dari molekul

tersebut. Molekul yang diambil elektronnya kemudian juga menjadi radikal bebas

dan mengambil elektron dari molekul lain, begitulah seterusnya sampai terjadi

kerusakan sel (Bottje et al. 1995). Perbedaan antara molekul stabil dengan radikal

bebas dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Molekul Stabil dan Radikal Bebas

Sumber : Bottje et al. 1995

Sumber radikal bebas bisa berasal dari proses metabolisme dalam tubuh

(endogen) dan dapat berasal dari luar tubuh (eksogen). Sumber radikal bebas dari

luar tubuh antara lain berasal dari: asap rokok, polusi, radiasi, sinar UV, obat,

pestisida, limbah industri, dan ozon. Secara endogen radikal bebas dapat

diproduksi melalui beberapa macam mekanisme seperti oto-oksidasi, aktifitas

oksidasi (seperti enzim-enzim siklooksigenase, lipoksigenase, dehidrogenase, dan

peroksidase) dan sistem transport elektron. Salah satu bentuk radikal bebas dari

dalam tubuh berupa hasil metabolit oksigen yang dihasilkan melalui satu reduksi

elektron yang disebut spesies oksigen reaktif (reactive oxygen species/ROS) yang

terdiri dari radikal superoksida (O2-), radikal hidroksil (·OH), radikal peroksil

(ROO-), dan radikal hidrogen peroksida (H2O2) (Siswono 2005). Reactive Oxygen

Species/ROS merupakan oksidan kuat dengan derajat yang berbeda-beda. Radikal

superoksida (O2-) merupakan bentuk yang paling reaktif yang paling banyak

dihasilkan oleh berbagai mekanisme didalam tubuh antara lain mitokondria,

sistem enzim NADPH oksidase, dan metabolisme asam arakidonat. Radikal

superoksida selanjutnya dapat langsung “dimusnahkan” oleh antioksidan vitamin

E atau diubah menjadi hidrogen peroksida (H2O2) yang selanjutnya diubah lagi

menjadi air oleh enzim gluthation peroksidase. Hidrogen peroksida (H2O2) yang

terbentuk juga dapat diubah menjadi radikal hidroksil (·OH). Apabila tidak

dinetralisir (·OH) akan merusak lipid dan DNA (Siswono 2005). Pembentukan

oksigen reaktif dapat dilihat pada Gambar 2 dibawah ini.

Page 20: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai

6

Gambar 2 Oksigen Reaktif

Sumber : Fellenberg dan Speisky 2006

Radikal bebas dapat merusak sel dengan cara merusak membran sel. Salah

satu cara radikal bebas merusak membran sel yaitu dengan menginisiasi terjadinya

peroksidasi lipid secara langsung terhadap asam lemak tak jenuh (Poly

Unsaturated Fatty Acid/PUFA)) pada dinding sel. Tingkat peroksidasi lipid

diukur dengan mengukur produk akhirnya, yaitu malondialdehida (MDA) yang

merupakan produk oksidasi asam lemak tidak jenuh dan yang bersifat toksik

terhadap sel. Pengukuran kadar MDA merupakan pengukuran aktivitas radikal

bebas secara tidak langsung sebagai indikator stress oksidatif (Powers dan

Jackson 2008).

MATERI DAN METODE

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kandang C Fakultas Peternakan IPB. Analisis

malondialdehida (MDA) dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi, Departemen

Anatomi Fisiologi dan Farmakologi (AFF), FKH IPB. Penelitian ini dilaksanakan

pada bulan Mei hingga Agustus 2015.

Alat dan Bahan

Hewan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam petelur

strain ISA Brown berumur 18 minggu sebanyak 30 ekor. Alat dan bahan yang

digunakan yang digunakan untuk imunisasi adalah tabung eppendorff, filter 0.22

μm, refrigerator (Applichem #A4090), adjuvan Quil-A (Sigma #AS4521), dan

PBS (Phospat Buffer Saline). Peralatan yang digunakan saat penyuntikan adalah

spoit 1 ml, kapas, sarung tangan, dan masker. Alat dan bahan yang digunakan

pada saat pembuatan pakan dengan minyak ikan lemuru adalah jagung, corn

gluten meal (CGM), bungkil kedelai, tepung ikan, crude palm oil ( CPO), CaCO3,

garam, premix, DL-Methionin, dan minyak ikan lemuru. Peralatan yang

Page 21: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai

7

digunakan untuk menimbang bobot badan ayam adalah timbangan dan ember.

Alat dan bahan yang digunakan untuk mengukur kadar MDA adalah ekstrak limpa

ayam, reagen untuk mengukur kadar MDA, aquades, papan fiksasi, alat sentrifus,

dan spektrofotometer.

Prosedur Penelitian

Rancangan Percobaan

Penelitian ini menggunakan 30 ekor ayam petelur yang dibagi dalam lima

kelompok. Satu kelompok sebagai kontrol, dan empat kelompok diimunisasi

dengan lipase dan adjuvan Quil A serta pakan minyak ikan lemuru dengan dosis

bertingkat. Minyak ikan lemuru terdiri dari tiga konsentrasi pemberian yaitu 1%,

2%, dan 3%.

Persiapan Hewan Coba

Hewan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam

petelur strain ISA Brown berumur 18 minggu. Jumlah sampel yang digunakan

ditentukan dengan rumus Federer yaitu : (t-1)(n-1) dimana t= perlakuan dan

n=jumlah ulangan. Penelitian ini memiliki 4 kelompok perlakuan, sehingga

sampel setiap kelompok perlakuan harus lebih atau sama dengan 6. Perlakuan

merupakan kombinasi antara pemberian minyak ikan lemuru dengan berbagai

konsentrasi dengan imunisasi berulang menggunakan enzim lipase dan adjuvan

Quil-A. Ayam dibagi menjadi kelompok A, B, C, D, dan E, masing- masing 6

ekor. Kelompok A (1mg lipase + 0% minyak ikan lemuru), B (1mg lipase + 1%

minyak ikan lemuru), C (1mg lipase + 2% minyak ikan lemuru), D (1 mg lipase +

3% minyak ikan lemuru), dan E sebagai kontrol atau tanpa perlakuan.

Aklimatisasi ayam berlangsung selama dua minggu.

Rumus Freeder :

=(t-1)(n-1) ≥15

=(4-1)(n-1) ≥ 15

=(n-1) ≥ 5

=n ≥6

Preparasi Pakan + Minyak Ikan Lemuru

Pakan yang digunakan disusun dari campuran bahan pakan yang terdiri

dari jagung, corn gluten meal (CGM), bungkil kedelai, tepung ikan, crude palm

oil (CPO), minyak ikan lemuru, dan CaCO3. Terdapat empat perlakuan dalam

penelitian ini. Perlakuan merupakan kombinasi antara Imunisasi berulang dengan

pemberian minyak ikan lemuru dengan berbagai konsentrasi (1%, 2% dan 3%).

Pakan R0 ( tanpa minyak ikan lemuru) diberikan pada ayam kelompok A. Pakan

R1 ditambahkan 1% minyak ikan lemuru diberikan pada ayam kelompok B,

Pakan R2 ditambahkan 2% minyak ikan lemuru diberikan pada ayam kelompok

C, dan pakan R3 ditambahkan 3% minyak ikan lemuru diberikan pada ayam

kelompok D. Ayam kelompok E sebagai kontrol negatif. Ransum penelitian pada

ayam petelur disajikan pada Tabel 1.

Page 22: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai

8

Tabel 1. Komposisi ransum penelitian

Bahan makanan Kelompok Pakan

R0 R1 R2 R3

Jagung 55,40 53,70 51.70 50,00

Corn Gluten Meal ( CGM) 5,00 5,00 4,00 4,00

Bungkil kedelai 19.8 19.5 21.5 22,2

Tepung ikan 8,00 9,00 9,00 8,00

Crude Palm Oil ( CPO)

2,00 2,00 2,00 2,00

Minyak Ikan lemuru - 1,00 2,00 3,00

CaCO3 9,00 9,00 9,00 10,00

Garam 0.20 0.20 0.20 0.20

Premix 0.50 0.50 0.50 0.50

DL Methionin 0.10 0.10 0.10 0.10

Persiapan Lipase dan Adjuvan Quil-A

Lipase tersedia dalam bentuk serbuk yang sudah dikemas dalam botol

dengan nama Porcine Pancreatic Lipase (Applichem #A4090). Sediaan imunisasi

menggunakan lipase dan adjuvan Quil A dibuat dengan cara melarutkan lipase 2

mg dalam 1 ml PBS dan 2 mg adjuvan Quil A dalam 1 ml PBS. Pencampuran

enzim lipase dan adjuvan Quil A dilakukan dengan perbandingan 1:1 sehingga

diperoleh konsentrasi lipase sebesar 1 mg/ml larutan.

Pelaksanaan Penelitian

Imunisasi

Larutan campuran lipase dan adjuvan disuntikan pada otot dada ayam

(musculus pectoralis) secara intramuskular dengan spoit 1 ml. Suntikan dilakukan

pada otot dada kiri dan kanan. Imunisasi dilakukan berulang sebanyak tiga kali

dengan selang waktu empat minggu yaitu pada minggu ke-6, ke-10, dan ke-14.

Suplementasi minyak ikan lemuru

Suplementasi minyak ikan lemuru diberikan setelah minggu ke-10 sampai

ke-16. Pemberian minyak ikan lemuru hanya diberikan pada kelompok B, C, dan

D. Minyak ikan lemuru 1% diberikan pada ayam kelompok B, 2% pada ayam kelompok

C, dan 3% pada ayam kelompok D.

Penimbangan bobot badan

Penimbangan bobot badan ayam dilakukan sebanyak 5 kali. Penimbangan

bobot badan pertama dilakukan minggu ke-2 setelah chick in. Penimbangan bobot

badan selanjutnya dilakukan bersamaan dengan imunisasi. Penimbangan terakhir

dilakukan pada minggu ke-16 sebelum ayam dipanen.

Page 23: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai

9

Diagram Alir Penelitian

Diagram alir dalam penelitian disajikan dalam gambar 3 dibawah ini

Pengambilan Organ Limpa

Seluruh ayam dimatikan dan dinekropsi pada minggu ke-16. Organ limpa

diambil melalui melalui nekropsi. Organ limpa kemudian dimasukkan kedalam

kantong plastik untuk disimpan disimpan dalam freezer.

Analisis Malondialdehida (MDA) Pada Limpa

Pengukuran kadar MDA dilakukan dengan metode Thiobarbituric Acid

Reactive Subtances (TBARS). Prosedur analisis yaitu: ekstrak limpa dibuat

dengan melarutkan 1 gram organ limpa yang sudah difiksasi kedalam 2 ml PBS

Asetat di dalam tabung ependorf. Reagen MDA dibuat dengan mencampurkan

750 μl asam fosfat dengan 50 μl TEP (Tetra Etoksipropana) kedalam tabung

polypropylen 13 ml, selanjutnya campuran dikocok sampai homogen kemudian

ditambahkan 250 μl TBA (Trichlorobarbiturat acid). Aquades sebanyak 450 μl

kemudian ditambahkan kedalam campuran. Larutan campuran tersebut diambil

sebanyak 1 ml kemudian dicampurkan kedalam sampel. Selanjutnya dilakukan

sentrifus dengan kecepatan 3.000 rpm selama 15 menit dan diambil supernatannya.

Supernatan tersebut kemudian diukur absorbansinya dengan spektrofotometer

pada panjang gelombang maksimum (λ maks = 532 nm).

Prosedur Analisis Data

Data hasil analisis MDA diolah menggunakan uji ANOVA menggunakan

aplikasi SPSS 22. Selanjutnya data yang diperoleh dilanjutkan dengan uji Duncan

pada taraf nyata (p<0,05).

Minggu ke

Keterangan :

0, 2, 4, dst : Minggu ke -

I, II, III : Perlakuan ke -

MIL : Minyak Ikan Lemuru

BB : Bobot Badan

Gambar 3 Diagram Alir Penelitian

BB BB BB BB BB

A : 1 mg lipase

B : 1 mg lipase + 1% MIL

C : 1 mg lipase + 2% MIL

D :1 mg lipase + 3% MIL

E : Kontrol negatif

MIL

Analisis

MDA

Page 24: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai

10

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh immunisasi berulang dan pemberian minyak ikan lemuru

terhadap stres

Imunisasi yang dilakukan secara berulang menggunakan lipase dan

adjuvan Quil-A dapat menyebabkan stres pada ayam. Cekaman/stres merupakan

suatu kondisi terganggunya homeostasis yang bersumber dari luar maupun dalam

seperti stimuli fisik maupun psikologik yang disebut sebagai stressor.

Cekaman/stress dapat dikatakan sebagi reaksi fisiologis normal dalam rangka

beradaptasi dengan situasi baru, baik itu yang terkait dengan lingkungan maupun

perlakuan yang diterimanya. Stres yang berlangsung dalam waktu lama dapat

mengakibatkan penurunan efektivitas sistem imun, sistem saraf, dan endokrin

sehingga mengakibatkan individu mudah terpapar penyakit (Pinel 2009).

Radikal bebas yang terdapat didalam tubuh dapat berasal dari dalam tubuh

(endogen) dan dari luar tubuh (eksogen). Salah satu bentuk radikal bebas adalah

spesies oksigen reaktif (reactive oxygen species/ROS). Serangan radikal bebas

ROS terhadap komponen lipid dari membran sel dapat menimbulkan reaksi yang

dikenal peroksidasi lipid. Hasil dari peroksidasi lipid akan menghasilkan produk

yang bersifat toksik yang dapat menyebabkan kerusakan sel atau jaringan.

Malondialdehida (MDA) merupakan salah satu senyawa produk dari rekasi

peroksidasi lipid yang digunakan sebagai marker (penanda) terjadinya stress

oksidatif. Pada keadaan stress oksidatif yang tinggi akan terjadi peningkatan kadar

MDA (Papas 1999). Hasil pengukuran kadar MDA pada limpa ayam petelur

disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2 Rataan kadar MDA limpa ayam petelur dengan atau tanpa imunisasi dan

pemberian minyak ikan lemuru

Ket: a,b

superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan ada perbedaan nyata (P<0.05)

MIL : Minyak Ikan Lemuru.

Rataan MDA limpa pada kelompok ayam yang diimunisasi berulang

menggunakan lipase dan adjuvan Quil A lebih tinggi seperti yang terjadi pada

ayam kelompok A apabila dibandingkan dengan ayam kelompok E meskipun

tidak berbeda signifikan. Ayam kelompok A memiliki rataan MDA limpa sebesar

5.56±2.43 g/µl sedangkan kelompok E sebesar 4.252±1.41 g/µl. Peningkatan

tersebut menunjukkan bahwa imunisasi berulang menjadi salah satu faktor pemicu

terjadinya stres karena kesalahan dalam handling ayam. Indikator stres dapat

dilihat dengan mengukur kadar MDA, semakin tinggi kadar MDA maka

Perlakuan Kelompok Rataan ( g/µl)

Imunisasi

A (I mg lipase) 5.56±2.43c

B (1mg lipase + 1% MIL) 2.21±1.24a

C (1mg lipase + 2% MIL) 4.87±2.05c

D (1mg lipase+ 3% MIL) 2.56±1.61a,b

Tidak

diimunisasi

E (Kontrol) 4.252±1.41b,c

Page 25: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai

11

mengindikasikan ayam tersebut semakin stres (Papas 1999). Peningkatan kadar

MDA tidak hanya disebabkan oleh perlakuan imunisasi saja, tetapi juga dapat

disebabkan karena suhu lingkungan yang tinggi pada musim kemarau saat

penelitian, handling berulang saat penimbangan bobot badan dan pengambilan

sampel darah.

Rataan kadar MDA limpa pada kelompok ayam yang diimunisasi

menggunakan lipase dan adjuvan Quil-A dan diberi minyak ikan lemuru

(kelompok B, C, dan D) secara umum lebih rendah dibandingkan dengan

kelompok ayam yang tidak diberi minyak ikan lemuru (kelompok A), hal ini

diduga dikarenakan karena sifat imunomodulator yang terkandung dalam minyak

ikan lemuru dapat meningkatkan kekebalan tubuh serta bekerja sebagai anti

radang yang dapat mempercepat proses penyembuhan penyakit. Minyak ikan

lemuru (Sardinella longiceps) merupakan salah satu ikan tropis yang mengandung

komponen asam lemak tak jenuh omega-3 dalam jumlah yang cukup tinggi. Asam

lemak tak jenuh omega-3 merupakan asam lemah tak jenuh ganda atau Poly

Unsaturated Fatty Acid (PUFA). Sintesis asam lemak omega-3 akan

menghasilkan asam eikosapentanoat (EPA) dan asam dekosaheksaenoat (DHA)

yang merupakan asam lemak esensial tubuh untuk menekan kandungan asam

arakidonat dalam jaringan. Asam arakidonat merupakan konstituen diet sebagai

salah satu senyawa yang kehadirannya bersamaan dengan diet asam linolenat.

Asam Arakidonat sendiri oleh membran sel akan diestrifikasi menjadi bentuk

fosfolipid dan lainnya berupa kompleks lipid. Dalam keadaan bebas tetapi dengan

konsentrasi yang kecil asam ini berada dalam sel. Pada biosintesis eukosanoid

asam arakidonat akan dibebaskan dari sel penyimpan lipid oleh enzim hidrolase

sebagai respon kerusakan sel. Asam arakidonat selanjutnya akan mengalami

metabolisme menjadi dua jalur yaitu sikloksigenase dan lipoksigenase. Jalur

sikloksigenase akan membebaskan prostaglandin, prostasiklin, dan tromboksan;

jalur lipoksigenase akan membebaskan leukotrin. Prostaglandin merupakan salah

satu mediator radang yang paling sensibel terhadap rasa sakit didaerah perifer.

Kehadiran asam lemak omega-3 diharapkan dapat mengurangi sintesis jumlah

prostaglandin sehingga dapat menekan stress. Hal ini sesuai dengan Fritsche et al.

(1992) menyatakan bahwa pemberian minyak ikan lemuru dapat meningkatkan

sistem humoral dan memperbaiki penekanan respon imun yang disebabkan oleh

PGE2.

Pemberian minyak ikan lemuru secara berlebihan dapat memicu terjadinya

stress oksidatif, hal ini dikarenakan asam lemak tidak jenuh ganda omega-3 yang

terkandung didalam minyak ikan lemuru mudah teroksidasi yang dikenal dengan

peroksidasi lipid sehingga dapat memicu kerusakan sel. Stress oksidatif dapat

diketahui dengan mengukur kadar malondialdehida (MDA) yang merupakan

produk metabolit dari peroksidasi lipid. Rusmana et al. (2008) menyatakan bahwa

pemberian minyak ikan lemuru lebih dari 7% memberikan efek yang tidak baik,

karena kandungan asam lemak tidak jenuh pada minyk ikan lemuru mudah

teroksidasi sehingga dapat memicu stress oksidatif. Penelitian ini menggunakan

minyak ikan lemuru sampai konsentrasi 3% sehingga belum dikategorikan sebagai

konsentrasi yang berlebihan yang dapat mengakibatkan stress oksidatif.

Rataan MDA pada ayam kelompok C dengan penambahan 2% minyak

ikan lemuru lebih tinggi dibandingkan dengan penambahan 1% atau 2% minyak

ikan lemuru, hal ini diduga ayam pada kelompok C tidak dalam kondisi baik

Page 26: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai

12

sehingga organ-organ limfoid tidak berfungsi secara optimal ketika dilakukan

imunisasi. Hal tersebut sesuai dengan Hawari (2001) bahwa peningkatan titer

antibodi sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

imunisasi seperti status kesehatan unggas, status nutrisi, sanitasi lingkungan dan

sistem perkandangan, dan imunisasi dilakukan secara tepat baik waktu dan

umurnya. Faktor-faktor tersebut harus diperhatikan karena jika tidak imunisasi

dapat menimbulkan efek samping stres dan penurunan antibodi yang dihasilkan.

Pengaruh immunisasi berulang dan pemberian minyak ikan lemuru

terhadap bobot badan

Imunisasi yang dilakukan secara berulang menggunakan lipase dan

adjuvan Quil-A dapat menyebabkan ayam menjadi stress sehingga dapat

menyebabkan penurunan jumlah pakan yang dikonsumsi. Tamzil et al. (2013)

menyatakan bahwa unggas yang menderita stres akan memperlihatkan ciri-ciri

panting (megap-megap), mengepak-ngepakan sayap di lantai kandang, banyak

minum, dan penurunan konsumsi pakan. Pada saat ayam stress produksi hrmon

ACTH (adrenocorticotropin hormon) akan meningkat sehingga proses

metabolisme dan penyerapan nutrisi menjadi tidak efektif atau ayam menjadi

malas makan sehingga bobot badannya tidak tercapai. Amrullah (2004)

menyatakan bahwa pertambahan bobot badan mencerminkan tingkat kemampuan

ayam dalam mencerna pakan untuk diubah menjadi bobot badan. Penelitian juga

mengamati bobot badan pada ayam petelur disajikan pada Tabel 3 dibawah ini.

Tabel 3 Rataan kadar bobot badan ayam petelur dengan atau tanpa imunisasi dan

pemberian minyak ikan lemuru

Ket: a,b

superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan ada perbedaan nyata (P<0.05)

MIL : Minyak Ikan Lemuru.

Rataan bobot badan pada kelompok ayam yang dilakukan imunisasi

berulang menggunakan lipase dan adjuvan Quil-A pada kelompok A, B, C, dan D

cenderung lebih rendah dibandingkan dengan kelompok E ayam yang tidak

diimunisasi. Hal ini diduga imunisasi yang dilakukan berulang menjadi faktor

pemicu ayam stres sehingga bobot badannya menurun. Menurut Ferket dan Gernat

(2006) bahwa pada keadaan stres respon ayam pertama kali adalah akan

meningkatkan laju metabolisme cadangan energi tubuh, akibatnya laju

penyerapan usus akan melambat dan konsumsi pakan akan menurun. Penurunan

konsumsi pakan akan berkorelasi dengan asupan nutrisi yang masuk ke dalam

tubuh ayam. Dalam keadaan stress tubuh akan menggunakan glukosa untuk

diubah menjadi energi dan digunakan untuk menekan stress itu sendiri, akibatnya

hanya sedikit energi yang diarahkan ke pertambahan bobot badan. Nutrisi utama

Perlakuan Kelompok Rataan (g)

Imunisasi

A(I mg lipase) 1214.72 ± 43.60a,b

B(1mg lipase + 1% MIL) 1185.92±76.85a

C(1mg lipase + 2% MIL) 1195.29±65.07a

D(1mg lipase + 3 % MIL) 1192.71±56.90a

Tanpa Imunisasi E (Kontrol) 1277.40± 113.96b

Page 27: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai

13

yang harus dipenuhi terlebih dahulu oleh ayam adalah energi yang berasal dari

karbohidrat maupun lemak. Apabila tubuh kekurangan asupan energi tersebut

menyebabkan sebagian protein akan dikonversikan menjadi energi. Almatsier

(2001) menyatakan bahwa protein merupakan nutrisi yang berguna bagi

perbanyakan dan perkembangan sel-sel tubuh untuk pertumbuhan bobot badan,

sehingga ketika protein berubah fungsi untuk menghasilkan energi, maka fungsi

awalnya untuk pertumbuhan akan terabaikan.

Rataan bobot badan pada kelompok ayam yang diimunisasi dan diberi

minyak ikan lemuru (kelompok B, C, dan D) secara umum cenderung lebih

rendah dibandingkan dengan kelompok A tanpa pemberian minyak ikan lemuru.

Hal ini diduga dikarenakan minyak ikan lemuru merupakan sumber energi yang

kaya akan asam lemak berantai panjang, sehingga menyebabkan penyerapan

didalam usus lambat. Semakin lambat penyerapan lemak dalam tubuh akibatnya

asupan energi akan berkurang sehingga bobot badan akan menurun. Winarti

(2010) menambahkan bahwa minyak ikan banyak mengandung asam lemak rantai

panjang lebih dari 18 dan mempunyai daya serap lemak dalam usus lebih lambat.

Rataan bobot badan pada kelompok ayam yang diberi imuunisasi dan minyak ikan

lemuru hingga konsentrasi 3% secara umum tidak ada perbedaan secara nyata.

Hal ini diduga dikarenakan penambahan minyak ikan lemuru hanya menambah

nilai energi metabolisme dalam pakan yang berasal dari lemak. Penurunan bobot

badan ini diduga lebih dikarenakan karena faktor stress akibat perlakuan imunisai.

Dalam keadaan stress tubuh akan menggunakan glukosa dan lemak untuk diubah

menjadi energi dan digunakan untuk menekan stress itu sendiri, akibatnya hanya

sedikit energi yang diarahkan ke pertambahan bobot badan sehingga bobot badan

mengalami penurunan.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Penambahan minyak ikan lemuru hingga konsentrasi 3% dalam pakan ayam

petelur selama imunisasi dapat menurunkan kadar MDA limpa yang merupakan

parameter stres oksidatif.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai konsentrasi suplementasi

minyak ikan lemuru lebih dari 3% dengan penambahan parameter yang diukur

(pengukuran titer antibodi dan organ limfoid).

Page 28: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai

14

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta(ID): Gramedia PustakaUtama.

Amrullah IK. 2004. Nutrisi Ayam Broiler. Bogor(ID): Lembaga Satu Gunungbudi.

Bottje W, Enkvetchakul B, Moore R.1995. Effect of α tocopherols on antioxidants,

lipid peroxidation, and the incidence of pulmonary hypertension syndrome

(ascites) in broilers. Poult Sci.74:1356-1369.

Cahyanto MN, Santoso U, Zuprizal, Irianto HE, Sastrodihardjo S. 1997. Ekstraksi

minyak mengandung asam lemak omega-3 dari limbah industri minyak

ikan lemuru dan penggunaannya dalam peningkatan kandungan asam

lemak omega-3 [laporan penelitian]. Yogyakarta: Kerjasama Lembaga

Penelitian UGM dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Coleman MA. 2000. Using egg antibodis to treat diseases In Egg Nutrition and

Biotechnology. Wallingford (ID): UKCABI Pr.

Estiasih T. 2009. Minyak Ikan Teknologi dan Penerapannya untuk Pangan dan

Kesehatan. Yogyakarta (ID): Graha Ilmu.

Fellenberg MA and Speisky H. 2006. Antioxidants: Tehir effect on broiler

oxidative stress and its meat oxidative stability. World Poultry Sc.62:53-70.

Ferket PR dan Gernat AG. 2006. Factors that affect feed intake of meat birds.

Poult Sci. 5: 905-911.

Fritsche KL, Cassity NA, Huang SC. 1992. Dietary (n-3) fatty acids reduce

antibody dependent cell cytotoxicity and alter eicosanoid release by

chicken immune cells. Poult Sci. 71:1646-1657.

Gassman M, Thommes P, Weiser T, Hubscher U. 1990. Efficient production of

chicken egg yolk antibodies againist a conserved mammalian protein.

Faseb Journal. 4: 2528-2532.

Halliwell B. 2006. Food-derived antioxidants: how to evaluate their importance

in food and in vivo. Oxford (ID) : Clarendon publisher. Ed ke-2. hlm: 1-33.

Hawari D. 2001. Manajemen stres, cemas dan depresi. Depok (ID): Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.

Papas AM. 1999. Antioxidant status, diet, nutrition and health. Washington DC:

CRC Pr.

Pinel. 2009. Stres dan Kesehatan Ed -7. Yogyakarta (ID): Pustaka Pelajar.

Powers SK, dan Jackson MJ. 2008. Exercise induced oxidative stress: cellular

mechanisms and impact on muscle force production. Physiol Rev.

88(4):1243-1276.

Rajput ZI, Song-hua HU, Chen-wendan AX, Abdullah. 2007. Adjuvan effects of

saponins on animal immune responses. Journal Science. 8(3):153-161.

Rusmana D, Piliang WG, Budijanto S, Setiyono A. 2008. Minyak ikan lemuru

dan suplementasi vitamin E dalam ransum ayam broiler sebagai

imunomodulator. Animal production.10(2): 110-116.

Rahardjo S, Ngatijan, Pramono S. 2005. Influence of Ethanol Extreact of Jati

Belanda leaves (Guazuma ulmifolia lamk) on lipase enzyme activity of

ratus norvegicus serum [Tesis]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Siswono M. 2005. Jagung. [Internet]. [Diunduh 2016 Mei 1]. Tersedia pada:

http :// www.food science.org

Page 29: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai

15

Tamzil MH, Noor RR, Hardjosworo PS, Manalu W, Sumantri C. 2013. Acute heat

stress exposure on three lines of chickens with different heat shock protein

(HSP)-70 genotypes. Int J Poult Sci. 12:264-272.

Tizard IR. 1987. Pengantar Imunologi Veteriner. Surabaya(ID): Universitas

Airlangga Pr.

Wander RC, Hall JA, Gradin JL, Du S -H, Jewe DE. 1997. The ratio of dietary (n-

6) to (n-3) fatty acids influence immune system function, eicosanoid

metabolism, lipid peroxidation and Vitamin E Status in Aged Dogs. J Nutr.

127:1198-1205.

Winarti S. 2010. Makanan fungsional. Ed ke-1. Yogyakarta (ID): Graha ilmu

Wahab AS. 2002. Sistem imun, imunisasi, dan penyakit imun. Jakarta (ID):Widya

Medika.

Page 30: KADAR MALONDIALDEHIDA (MDA) LIMPA AYAM PETELUR … · Kadar Malondialdehida (MDA) Limpa Ayam Petelur yang Diimunisasi Lipase dan Adjuvan Quil A serta Minyak Ikan Lemuru dalam Berbagai

16

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada 23 Agustus 1994 di Purworejo, Jawa Tengah.

Penulis adalah anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Amat

Rosidin dan Ibu Siti Umayah. Penulis mengawali pendidikan pada tahun 2000 di

Sekolah Dasar Negeri 2 Ketug, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo.

Pendidikan lanjutan menengah pertama diselesaikan pada tahun 2009 di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 28 Purworejo dan pendidikan lanjutan menengah atas

diselesaikan pada tahun 2012 di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Purworejo.

Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2012 melalui jalur

Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan diterima sebagai mahasiswa

Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan. Penulis merupakan penerima

beasiswa Bidikmisi tahun 2012. Penulis pernah aktif di organisasi Himpunan

Profesi (HIMPRO) Satwa Liar sebagai staff pendidikan dan Organisasi

Mahasiswa Daerah Keluarga Mahasiswa Purworejo (GAMAPURI).