Download - Kacamata prestasi

Transcript
Page 1: Kacamata prestasi

KACAMATA PRESTASI

Marham Jupri Hadi

Australia, 16 Mei 2014.

Kacamata akademik

Prestasi adalah kata yang

sangat prestisius bagi banyak orang.

Di bidang akademik, misalnya,

prestasi seseorang seringkali diukur

dengan nilai, kualitas tugas, jumlah

tulisan yang di publikasi di bidang

akdemik dalam bentuk jurnal atau

buku. Prestasi di bidang ini juga bisa

dilihat dari seberapa banyak kuantitas

dan kualtias karya yang dihasilkan dan

yang terpenting adalah seberapa

banyak orang yang mendapatkan

manfaat dari karya-karya tersebut

baik secara pragmatis maupun

teoritis. Juga, seseorang dikatakan

beprestasi apabila dia telah berhasil

menjuarai berbagai kompetisi.

Keberhasilan seseorang juga akan

dilihat dari tingkat pendidikannya.

Semakin tinggi pendidikan formal

yang diraih ( misalnya memeperoleh

gelar Master, Doktor atau bahkan

professor), individu tersebut bisa juga

dipandang berprestasi, terutama

apabila pendidikan yang dicapai

dengan menggunakan beasiswa atau

bukan dengan menggunakan biaya

pribadi.

Sayangnya gelar prestasi ini justru

tidak bermakna setelah individu

tersebut gagal mendapatkan citra

yang positif di masyarakat, misalnya

dia memiliki jabatan tertentu dan

terindikasi melakukan korupsi.

Kacamata masyarakat.

Seorang ‘ulama besar Indonesia yang

sangat di kenal dunia, khususnya di

kalangan para ulama, yaitu Tuan Guru

1

Page 2: Kacamata prestasi

Kiyai Haji Zainuddin Abdul Madjid1,

memiliki pandangan tersendiri tentang

individu yang berprestasi. Selaku

pendiri dan pendidik dari salah satu

perguruan tinggi 2Islam di Indonesia

Wilayah timur mengatakan bahwa

bahwa ijazah (sebagai representasi

dari kata prestasi) yang paling penting

untuk dicapai adalah ijazah

(pengakuan) yang berasal dari

masyarakat. Titik tekan dari prestasi

dalam pandangan beliau terletak pada

manfaat dari prestasi tersebut.

Dengan kata lain, jika seseorang

berprestasi di bidang akademik yang

ditunjukkan oleh nilai yang bagus,

tetapi tidak mampu memberikan

kontribusi yang banyak bagi

masyarakat, maka dia belum bisa

dikategorikan sangat beprestasi.

Konsep ini sangat relevan dengan

Hadits Rasulullah SAW, diriwayatkan

oleh Jabir, yang menegaskan bahwa:

1 Beliau juga merupakan salah satu pemimpin perjuangan kemerdekaan di zaman belanda dan jepang dan sebagai tokoh dalam menentang PKI. Beliau juga menjadi tokoh utama pendidikan di pulau Lombok dengan mendirikan dua madrasahh (pusat pendidikan Islam) yaitu NWDI dan NBDI dimasa-masa pra dan paska kemerdekan NKRI. 2 Perguruan tinggi islam tersebut adalah Ma’had Darul Qur’an wal Hadits (MDQH) Asy safiiyah Almajidiah yang sekarang berpusat di Anjani Lombok Timur. MDQH ini awalnya didirikan di pancor Lombok Timur, dan kemudian di pindahkan ke Kalijaga dan sekarang berada di Anjani.

“dan sebaik-baik manusia adalah

orang yang paling bermanfaat bagi

manusia.” (HR. Thabrani dan

Daruquthni).

Foto : Alamgfurillah Maulanasyaikh Tuan Guru Kyai Haji Zainuddin Abdul Madjid (pendiri NWDI, NBDI & NW dan berbagai lembaga Islam pendidikan

yang tersebar hamper di seluruh Nusantara)

Syaikh Zainuddin atau Almagfurillah

Maulanasyaikh (sebutan bagi beliau)

juga memiliki filsafat tersendiri

mengenai ciri-ciri orang yang

berprestasi, khususnya dalam

menjalankan kehidupan beragama

dan bermasyarakat yang sesuai

2

Page 3: Kacamata prestasi

prinsip perjuangan Nahdlatul Wathan

(organisasi yang beliau dirikan). Beliau

menegaskan bahwa orang yang paling

mulia (beprestasi) di mata beliau

adalah orang yang banyak membantu

atau memberikan manfaat bagi

perjuangan agama yang di emban

oleh Nahdlatul Wathan. Sementara itu,

beliau juga selalu mengingatkan

dalam berbagai kesempatan bahwa

orang yang tidak berprestasi (atau

jauh dari dan hina dipandangan

beliau) adalah orang yang banyak

merusak atau menghalangi

perjuangan yang dijalankan oleh

organisasi pendidikan, sosial dan

dakwah yang beliau dirikan3.

Foto. Santriwati (Mahasiswa MDQH)

sedang mengkaji ilmu agama dan

kemasyarakatan

3 Prinsip tersebut beliau tuliskan dalam bahasa Arab yang berbunyi “ inna akromakum indi anfa’ukum linahdlatil wathan, wainsyarrokum indi adorrukum linahdlatul wathan. Artinya: semulia-muliamu di hadapanku adalah yang banyak memberikan manfaat bagi Nahdlatul Wathan, dan sehina-hina mu dihadapanku adalah yang banyak menghalangi atau merusak perjuangan Nahdlatul Wathan.

Kacamata Agama

Konsep seorang ‘ulama merupakan

interpretasi dari Hadits Rasulullah

SAW dan hadits Rasulullah merupakan

petunjuk dari Allah SWT yang

semuanya bermuara pada Alqur’an.

Konsep berprestasi dalam pandangan

Agama Islam merujuk pada kata

taqwa, sehingga individu yang paling

berprestasi adalah yang paling

bertaqwa di sisi Allah SWT. Dalam hal

ini, Allah SWT menjelaskan:

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di   antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat: 13)

Yang mana kacamata anda?

Prestasi adalah sebuah kebanggaan dan setiap individu berhak untuk meraihnya. Tetapi prestasi yang bagaimana yang harus dikejar. Menurut kacamata saya, prestasi terbaik adalah prestasi yang bisa memberikan kebahagian dunia dan

3

Page 4: Kacamata prestasi

akhirat sebagaimana do’a yang selalu kita panjatkan setiap waktu yang berbunyi:

Robbana aatina fiddun ya hasanah wafil akhiroti hasanah wakina adza banner

(Ya Allah, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikandi akhirat serta peliharalah kami dari siksa neraka( QS. Albaqaroh: 21.

4