8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
1/27
Peraturan Menteri Negara LH Nomor 308 Tahun 2005
KERANGKA ACUAN
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
KEGIATAN PEMBANGUNAN PELABUHANKOMERSIL SINABANG KABUPATEN SIMEULUEPROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
Tim Teknis AMDAL Khusus
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh Pasca Gempa dan Tsunami
Januari 2007
8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
2/27
Peraturan Menteri Negara LH Nomor 308 Tahun 2005
KERANGKA ACUAN
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
KEGIATAN PEMBANGUNAN PELABUHANKOMERSIL SINABANG KABUPATEN SIMEULUEPROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
Tim Teknis AMDAL Khusus
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh Pasca Gempa dan Tsunami
Januari 2007
8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
3/27
8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
4/27
8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
5/27
8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
6/27
Tim Teknis AMDAL Khusus :
DR. Suyud Warno Utomo (Ketua)Ir. Wiyono (Sekretaris)DR. Norma Afiati, MSc (Anggota)Ir. Drs. Johan Yunus, SE., M.Si (Anggota)Bambang Sudarjanto, SE, MT (Anggota)Nugroho Indra W., ST (Anggota)Musfian, SP (Anggota)
8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
7/27
KATA PENGANTAR
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 308 Tahun 2005 memuat
pembentukan Tim Teknis AMDAL Khusus untuk melaksanakan proses
pelingkupan atau penyusunan dokumen Kerangka Acuan ANDAL bagi setiap
rencana kegiatan wajib AMDAL yang terkait dengan pembangunan rehabilitasi
dan rekonstruksi di Aceh pasca bencana gempa bumi dan tsunami. Berkaitan
dengan hal tersebut pemerintah melalui Bapedalda Provinsi NAD membantu
pembuatan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL).
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 308 Tahun
2005, pelaksanaan kegiatan ini harus dilengkapi dengan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL). Kegiatan tersebut diprakirakan berpotensi
menimbulkan dampak terhadap lingkungan, sehingga perlu dirumuskan lingkup
dan kedalaman studi Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) yang dilakukan
melalui penyusunan Kerangka Acuan (KA) ANDAL agar studi ANDAL dapatberjalan secara efektif dan efisien. Dokumen KA-ANDAL ini disusun dengan
mengacu pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 308 Tahun
2005 dan panduan pelingkupan yang dikeluarkan Kementerian Negara
Lingkungan Hidup.
Semoga Dokumen KA-ANDAL ini menjadi acuan bagi pemrakarsa dalam
menyusun dokumen ANDAL, RKL-RPL dan juga bermanfaat baik instansi yang
berkepentingan maupun pihak-pihak lain.
Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan atas selesainya penyusunan dokumen Kerangka Acuan
ini.
Banda Aceh, Januari 2007
Tim Teknis AMDAL Khusus
Kegiatan PembangunanPelabuhan Komersil Sinabang
Kabupaten SimeulueProvinsi Nanggroe Aceh Darussalam
8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
8/27
DAFTAR ISI
Halaman
SK Kesepakatan KA-ANDAL
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Gambar ii
I Pendahuluan 1
II Proses AMDAL Khusus 6
III Dokumen ANDAL, RKL dan RPL Pembangunan PelabuhanKomersil Sinabang
7
IV Isu-isu Utama 9
V Daftar Lampiran 16
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Lokasi proyek Pelabuhan Komersial Sinabang 3
Gambar 2 Pandangan atas lay out lokasi PembangunanPelabuhan Komersial Kota Sinabang 4
Gambar 3 Skema proses AMDAL yang akan dilakukan untukpembangunan Pelabuhan Komersial Sinabang
6
Gambar 4 Status pelaksanaan proses AMDAL pembangunanPelabuhan Komersil Sinabang
7
8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
9/27
8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
10/27
Design Master Plan Layout (Final)oleh UNDP Indonesia, Witteveen+Bos Indonesia dan
PT Diagram Triproporsi butir 4.2.5.
Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan dokumen AMDAL untuk kegiatan pembangunan
pelabuhan sesuai Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 308 tahun 2005
adalah sebagai berikut:
Pembangunan pelabuhan dengan salah satu fasilitas berikut:
a. dermaga dengan konstruksi masif, panjang: 200 m atau luas: 6.000 m2
b. prasarana pendukung pelabuhan (terminal, gudang, peti kemas, dll), luas: 5
ha
c. single point mooring boey,untuk kapal: 10.000 DWT
d. pengerukan (capital dredging), volume: 250.000 m3
e. reklamasi (pengurugan), luas: 25 ha atau volume: 5.000.000 m3
f. kegiatan penempatan hasil keruk (dumping), didarat volume: 250.000 m3 atau
luas area dumping: 5 ha; di laut: semua besaran.
Dengan luasan dan sarana yang akan dibangun pada saat ini dan pengembangan masa
yang akan datang hingga 10Ha, maka pelabuhan Komersial Sinabang sesuai dengan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 308/2005 masuk dalam kategori
wajib AMDAL.
Tugas Tim Teknis AMDAL Khusus adalah melakukan pelingkupan untuk Kerangka
Acuan pekerjaan. Tahap selanjutnya merupakan tahap pembahasan dokumen
Kerangka Acuan ini bersama dengan pihak-pihak terkait lainnya. Komisi Penilai AMDAL
Provinsi NAD akan memprakarsai proses pembahasan untuk selanjutnya meneruskan
proses AMDAL hingga penilaian dokumen ANDAL, RKL dan RPL.
Pada saat dilakukan penentuan potensi dampak penting pada tanggal 21 s/d 25
Nopember 2006 oleh tahap pengumuman rencana kegiatan belum dilaksanakan oleh
pemrakarsa kegiatan.
Tim Teknis AMDAL Khusus kemudian mulai melakukan proses pelingkupan mengikuti
tahap-tahap sebagai berikut:
1. Pengkajian rencana kegiatan.
2. Penggalian informasi terkait dengan rencana pembangunan Pelabuhan Komersial
Sinabang dari Satker dan Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh Simeuleu.
3. Identifikasi dampak potensial (desk study) oleh masing-masing anggota Tim Teknis.
4. Diskusi evaluasi dampak hipotetik.
5. Pelaksanaan tinjauan lapangan.
8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
11/27
8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
12/27
Kegunaan Pembangunan Pelabuhan Komersial Sinabang
Berikut ini adalah beberapa informasi yang terkait dengan kegunaan pembangunan
Pelabuhan Komersial Sinabang:
1. Momentum pembangunan Pelabuhan Komersial Sinabang dimanfaatkan untuk
sekaligus memperbaiki infrastruktur jaringan transportasi di Propinsi Aceh,
khususnya Kabupaten Aceh Simeulue, sehingga arus barang dan jasa melalui jalur
perairan dapat terselenggara dengan lebih baik. Hal ini terutama untuk
mengantisipasi kelancaran pergerakan barang dari dan ke kapal ke Pelabuhan,
pemasaran hasil perikanan laut, dan kelak pemasaran hasil perkebunan kelapa
sawit (CPO).
2. Pembangunan Pelabuhan Komersial Sinabang juga dimanfaatkan untuk
mengantisipasi perkembangan wisata pantai di Kabupeten Aceh Simeulue yang
memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai wisata bahari.
3. Pelabuhan Komersial Sinabang berfungsi sebagai sarana yang meningkatkan
mobilitas penduduk dan barang antar wilayah dari dan ke Kabupaten Aceh Simeulue
khususnya Kota Sinabang.
4. Pembangunan Pelabuhan Komersial Sinabang untuk mempercepat pembangunan
ekonomi dan wilayah di Kabupaten Aceh Simeulue.
Gambar 2. Pandangan atas lay out lokasi Pembangunan Pelabuhan Komersial
Kota Sinabang
8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
13/27
Secara detil fasilitas fisik pelabuhan Sinabang yang akan dibangun antara lain adalah:
1. Sheet pile wharfdan berthingsepanjang120 x 15m untuk kapal kargo 5.000 DWT
2. Dermaga kapal Ro-Ro3. DOK/workshop4. Fasilitas Transit Penumpang Ferry/Ro-Ro
5. Tempat pengepakan kontainer (packing)6. Jalan masuk, jalan lingkungan, dan paving7. Saluran/drainase8. Area parkir (truk, kontainer, penumpang
ferry,public transport)9. Menara pengawas/pandu laut10. Lampu mercu suar11. Rumah mesin/genset12. SPBU13. Fasilitas Unit Pemadam kebakaran
14. Gudang terbuka15. Gudang alat berat dan kontainer16. Kantor pengelola dermaga/
kesyahbandaran17. Musholla
18. Kantin19. Fasilitas MCK20. Pos penjagaan21. Utilitas (menara air, rumah genset)22. Jaringan instalasi air bersih23. Jaringan instalasi listrik24. Jaringan instalasi telepon25. Kemungkinan pengembangan hingga
10.000DWT26. Kemungkinan pengembangan untuk
dermaga ekspor CPO
8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
14/27
II. Proses AMDAL Khusus
Sebagaimana telah disebutkan di atas, proses AMDAL untuk pembangunan Pelabuhan
Komersial Sinabang menggunakan mekanisme khusus yang hanya berlaku di Propinsi
NAD dan Pulau Nias sesuai dengan Peraturan Menteri LH 308/2005. Secara singkat,
proses AMDAL secara keseluruhan mengacu pada skema berikut ini (Gambar 3):
Gambar 3. Skema proses AMDAL yang akan dilakukan untuk pembangunanPelabuhan Komersial Sinabang
Untuk mendapat pemahaman yang lebih lengkap, semua pihak yang terkait dengan
studi ini agar membaca dan memaknai isi Peraturan Menteri LH 308/2005 secara
lengkap sehingga memperoleh kejelasan tentang kerangka kerja proses AMDAL
khusus. Sebagai bahan perbandingan dengan proses AMDAL konvensional yang
berlaku di tempat lain di Indonesia, pengguna dokumen ini agar merujuk pula Peraturan
Pemerintah RI nomor 27 tahun 1999 tentang AMDAL.
Secara lebih rinci, tahapan-tahapan proses AMDAL khusus untuk pembangunan
Pelabuhan Komersial Sinabang yang harus dilalui dan diikuti oleh seluruh pihak
(stakeholdersAMDAL) disajikan sebagai Gambar 4 berikut ini.
Proses penapisan melalui daftar kegiatan wajibAMDAL
Proposal kegiatan dari pemrakarsa danpengumuman
AMDAL disyaratkan AMDAL tidak diperlukan
Penyusunan Upaya Pengelolaan danPemantauan lingkungan (UKL-UPL)
Penyusunan Kerangka Acuan (KA ANDAL)oleh Tim Teknis dan
Pembahasan KA ANDAL oleh Komisi &Pemrakarsa
Penyusunan dokumen ANDAL, RKL dan RPLoleh Pemrakarsa
Penilaian ANDAL, RKL dan RPLoleh Komisi
Persetujuan olehGubernur
Perijinan
8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
15/27
Gambar 4. Status pelaksanaan proses AMDAL pembangunan Pelabuhan Komersil
Sinabang
III. Dokumen ANDAL, RKL dan RPL Pembangunan Pelabuhan Komersil Sinabang
Dokumen ANDAL, RKL dan RPL yang dihasilkan untuk studi ANDAL Pelabuhan
Komersial Sinabang harus didasarkan pada dokumen Kerangka Acuan ini dan harus
mencakup beberapa hal utama. Dokumen-dokumen ini harus dilengkapi dengan suatu
dokumen ringkasan yang disusun dengan bahasa yang sederhana, lugas, dan mudah
dipahami oleh semua kalangan pembaca dan pengguna dokumen ini. Ringkasan ini
tidak saja ditujukan untuk dibaca oleh para eksekutif tetapi sedapat mungkin diharapkan
mampu dipahami oleh masyarakat luas.
Pengumuman rencana usaha dan/atau kegiatanoleh Pemrakarsa untuk mendapat tanggapan
selama 10 hari kerja
Permintaan informasi tambahandari pemrakarsa jika diperlukan
Penyusunan dokumen ANDAL, RKLdan RPL oleh Pemrakarsa
Penyusunan Kerangka Acuan (KA ANDAL) oleh
Tim Teknis berdasarkan hasil tinjauan lapangandan hasil konsultasi masyarakat
Perintah terhadap pemrakarsa untukkonsultasi kepada masyarakat dan
pihak-pihak terkait
Laporan awal pelingkupan dari TimTeknis kepada Komisi
Pembahasan KA ANDAL oleh Komisi& Pemrakarsa
Penilaian ANDAL, RKL dan RPL oleh Komisi
Tahap pada
saat ini
Belum
dilakukan
8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
16/27
Dokumen AMDAL tersebut secara mendasar harus mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Pendahuluan yang berisi maksud dan tujuan khusus dilaksanakannya rencana
kegiatan pembangunan Pelabuhan Komersial Sinabang;
2. Uraian tentang kesesuaian rencana kegiatan pembangunan Pelabuhan Komersial
Sinabang dengan tata ruang, kebijakan pembangunan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
3. Deskripsi rencana kegiatan pembangunan Pelabuhan Sinabang yang
memungkinkan untuk mencapai maksud dan tujuan yang telah ditetapkan, termasuk
rencana usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan;
4. Kondisi rona lingkungan awal di wilayah studi;
5. Kajian dampak lingkungan akibat rencana kegiatan pembangunan Pelabuhan
Komersial Sinabang yang mencakup seluruh isu penting dan dampak hipotetik yang
tercantum di dalam Bab IV dari dokumen KA ini;
6. Arahan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan.
Dokumen RKL secara mendasar harus mencakup upaya-upaya dan rencana-rencana
untuk menghindarkan dampak, mengurangi dampak (mitigasi), mengelola, serta
mengendalikan dampak yang mungkin terjadi. Dokumen ini secara umum harus memuat
hal-hal sebagai berikut:
1. Komponen atau parameter lingkungan hidup yang diprakirakan mengalami
perubahan mendasar menurut hasil analisis dampak lingkungan hidup;
2. Sumber dampak yang telah dikaji pada dokumen ANDAL;3. Tolok ukur dampak untuk mengukur perubahan komponen lingkungan hidup;
4. Tujuan rencana pengelolaan lingkungan hidup dan tolok ukur kinerja pengelolaan
lingkungan dampak lingkungan hidup;
5. Upaya-upaya pengelolaan lingkungan hidup;
6. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup;
7. Institusi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Adapun dokumen RPL secara medasar harus mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Komponen atau parameter lingkungan hidup yang dipantau;
2. Sumber dampak;
3. Parameter lingkungan hidup yang dipantau;
4. Tujuan pemantauan lingkungan hidup;
5. Metode pemantauan lingkungan hidup;
6. Jangka waktu dan frekwensi pemantauan;
8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
17/27
7. Lokasi pemantauan lingkungan hidup;
8. Institusi yang bertanggung jawab dalam pemantauan lingkungan hidup.
Penggunaan sumber data dan informasi yang sahih di dalam dokumen ANDAL, RKL
dan RPL, baik dari penelitian langsung (data primer), data sekunder, studi pustaka,
penelitian lain yang sejenis, atau hasil konsultasi dengan instansi terkait dan dengan
masyarakat harus dilakukan sesuai dengan kaidah penulisan referensi ilmiah yang
benar.
Apabila penilaian (professional judgment) atau pendapat para ahli digunakan, hal
tersebut harus disebutkan secara jelas sebagai suatu hasil penilaian ahli. Dasar
penilaian para ahli tersebut harus dikemukakan alasan atau dasar pembenarannya.
Keahlian yang membuat penilaian atau pendapat tersebut, termasuk kualifikasi dan
pengalamannya, harus disampaikan pula. Jika ulasan terhadap suatu isu dampak
memerlukan penelitian dan perhitungan yang bersifat teknis (misalnya untuk emisi debu
dan gas buang, kepadatan lalu lintas, erosi, pengelolaan limbah cair atau drainase),
maka pernyataan diharapkan didampingi pertimbangan profesional untuk pembenaran
kesimpulan dan rekomendasi yang diberikan.
Sebagai tuntunan, penyusunan dokumen ANDAL, RKL-RPL dapat juga mengacu dan
mengikuti Keputusan Kepala BAPEDAL nomor 09 tahun 2000.
IV. Isu-isu Utama
Berikut adalah isu-isu pokok yang terkait dengan potensi dampak akibat rencana
kegiatan pembangunan Pelabuhan Komersial Sinabang. Pemrakarsa pembanguan
Pelabuhan Komersial Sinabang harus sedapat mungkin memenuhi permintaan dari
dokumen Kerangka Acuan dan menjawab isu-isu utama berikut ini.
Bagian 1. Pentingnya Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan pembangunan Pelabuhan Komersial Sinabang sangat penting dan mendesak
mengingat pelabuhan yang ada sebelumnya rusak parah akibat gempabumi dan
tsunami beberapa waktu yang lalu. Dengan demikian pembangunan pelabuhan ini
sangat mendesak untuk segera dilakukan. Selain itu dengan adanya pemekaran Aceh
Simeulue menjadi Kabupaten sangat dibutuhkan percepatan pembangunan di
segalasektor termasuk pelabuhan
Bagian 2. Pertimbangan atas alternatif-alternatif
1. Uraikan dan jelaskan pertimbangan alternatif atas lokasi
penambangan/pengambilan material pada tahap konstruksi;
8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
18/27
2. Kaji alternatif dilakukannya atau tidak dilakukannya pengerukan dasar laut
khususnya pada tahap konstruksi pelabuhan.
3. Uraikan dan jelaskan pertimbangan alternatif atas lokasi pembangunan Pelabuhan
Komersial Sinabang; khususnya terkait dengan isu pokok pembebasan lahan dan
relokasi penduduk
4. Pada hakekatnya lokasi calon tapak secara fisik-oseanografis dipilih agar kelak tidak
diperlukan capital maupun maintenance dredging untuk pemeliharaan kedalaman
alur layar. Kaji alternatif dilakukannya atau tidak dilakukannya pengerukan dasar
laut khususnya pada tahap operasional pelabuhan; termasuk rencana
pengembangan pelabuhan hingga mencapai kapasitas untuk kapal berbobot 10.000
DWT. Hal ini berkaitan dengan kondisi alamiah teluk Sinabang yang potensial untuk
perikanan laut dan wisata bahari, serta konservasi ekosistem laut keseluruhan.
5. Kaji secara singkat pilihan do nothing atau skenario jika rencana kegiatan
pembangunan pelabuhan ini dilakukan. Hal ini berkaitan dengan pertumbuhan
ekonomi dan pengembangan wilayah.
Bagian 3. Isu Lingkungan
Kaji, prakirakan, evaluasi serta rumuskan Pengelolaan dan Pemantauan untuk isu-isu
sebagai berikut: :
1). Dampak terhadap lingkungan Fisik-Kimia
1. Penurunan kualitas udara akibat pengangkutan material dan pematangan lahan
pada tahap kontruksi serta emisi gas buang akibat penggunaan generator,
kendaraan angkutan barang dan kunjungan kapal pada tahap operasi pelabuhan;
2. Fisiografi dari kegiatan pengurugan dan pematangan lahan
3. Penurunan kualitas air tanah sebagai sumber air tawar di lokasi pelabuhan dan
sekitarnya akibat kemungkinan ceceran minyak dari kegiatan lalu lintas laut dan
kunjungan kapal, dan limbah cair baik dari kegiatan operasional pelabuhan maupun
kegiatan domestik dalam pelabuhan;
4. Penurunan kualitas air laut yang disebabkan oleh kegiatan konstruksi bawah airserta pada saat operasi berupa ceceran minyak dari kegiatan lalu lintas laut dan
kunjungan kapal, dan limbah cair baik dari kegiatan operasional pelabuhan maupun
kegiatan domestik dalam pelabuhan;
5. Kajian terhadap hidrooceanografi, terutama akibat dari kegiatan konstruksi bawah
air, serta kegiatan operasi dari pelabuhan
8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
19/27
6. Kebisingan dan getaran akibat pembangunan konstruksi bawah air suara kapal, dok,
generator, dan kendaraan;
7. Kemungkinan erosi dan pendangkalan pantai akibat pembangunan dermaga dan
sekitarnya , yang menyebabkan pendangkalan perairan pelabuhan dan sekitarnya
8. Kemungkinan naiknya beban sedimen di pelabuhan dan sekitarnya akibat konstruksi
jetty dan ro-ro yang dapat menyebabkan pendangkalan;
9. Lokasi pengambilan, jenis serta persyaratan material urug untuk persiapan lahan.
2). Ruang, Lahan, Tanah dan pengembangan ekonomi wilayah
1. Lakukan kajian kesesuaian dengan rencana detail tata ruang (minimal lima tahun ke
depan). Hal ini harus dapat mempertimbangkan dan menguraikan kemungkinan
pengembangan/peningkatan ekonomi lokal dan regional terkait dengan
pembangunan Pelabuhan Komersial Sinabang.
2. Lakukan kajian terhadap rencana relokasi penduduk di kawasan pelabuhan
3. Uraikan dengan menggunakan data sekunder yang ada dan prediksi skenario
rencana pengembangan ekonomi lokal di sekitar lokasi kegiatan pembangunan
Pelabuhan Komersial Sinabang dan dalam kaitannya dengan pengembangan
ekonomi regional.
4. Lakukan kajian terhadap kemungkinan keresahan dan konlik akibat perubahan
penggunaan lahan
5. Lakukan terhadap perubahan estetika yang akan terjadi.
6. Deskripsikan rencana pasca operasi pembangunan Pelabuhan Komersial Sinabang,
terutama rencana rehabilitasi kawasan wilayah pesisir dan laut di sekitar wilayah
tersebut.
3). Dampak dari Transportasi
1. Uraikan rencana rute transportasi khususnya jalur-jalur yang digunakan untuk
pengangkutan bahan dari lokasi sumber bahan galian ke lokasi pembangunan
Pelabuhan Komersial Sinabang. Prediksikan dampaknya (a.l. kepadatan lalu-lintas,
kerusakan jalan, kecelakaan lalu-lintas, ceceran bahan galian) terhadap kondisi dan
pengguna jalan yang dilalui termasuk pemukim di sepanjang rute jalan tersebut).
2. Prediksikan dampak positif terkait dengan kelancaran dan kecepatan arus barang
dan jasa akibat adanya pembangunan Pelabuhan Komersial Sinabang, utamanya
dalam kaitannya dengan pengembangan ekonomi lokal dan regional.
8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
20/27
4). Dampak terhadap Flora dan Fauna
1. Penurunan kualitas dan kuantitas flora darat dan mangrove akibat pembangunan
jalan masuk dan kegiatan pematangan lahan tahap konstruksi;
2 Penurunan kualitas dan kuantitas fauna darat akibat pembangunan jalan masuk dan
kegiatan pematangan lahan tahap konstruksi;
3. Penurunan kualitas dan kuantitas biota laut akibat pembangunan konstruksi bawah
air pada tahap konstruksi;
4. Penurunan kualitas dan kuantitas biota laut akibat penurunan kualitas air laut karena
lalu lintas dan kunjungan kapal selama pelabuhan beroperasi;
5. Penurunan kualitas dan kuantitas biota laut akibat pengelolaan limbah pelabuhan
selama tahap operasi.
5). Sosial, Ekonomi, dan Budaya
1. Uraikan rencana penggunaan tenaga kerja dan keterkaitannya dengan rekruitmen
tenaga kerja serta potensi dampak sosial-ekonominya.
2. Kaji skenario penggunaan tenaga kerja untuk kegiatan tahap konstruksi dan operasi
dalam kaitannya pada pemanfaatan tenaga kerja lokal dan pemanfaatan tenaga
kerja pendatang.
3. Uraikan tentang dampak positif dari pelabuhan Komersial Sinabang terhadap
peningkatan kualitas maupun kuantitas sarana-prasarana wilayah studi;
4. Deskripsikan tentang kepemilikan lahan yang ditempati oleh penduduk yang
kemungkinan terkena relokasi;
5. Kaji potensi kesenjangan sosial dan eksklusivisme antara pekerja pendatang dan
masyarakat lokal.
6. Kaji dampak terhadap perubahan nilai-nilai atau pranata sosial dan keamanan serta
ketertiban dalam masyarakat akibat meningkatnya pendatang dari daerah lain;
7. Kaji dampak meningkatnya mobilitas dari dan ke wilayah Aceh Simeulue terhadap
kepadatan penduduk khususnya di kota Sinabang;
8. Antisipasi munculnya kegiatan ikutan (informal) di sekitar lokasi pembangunan
Pelabuhan Komersial Sinabang. Siapkan skenario tentang pertumbuhan kegiatan
informal dan usulkan solusinya untuk masa mendatang. Antisipasi kemungkinan
8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
21/27
munculnya aktivitas yang melanggar susila/agama dengan adanya pekerja
pendatang, terutama pada fase konstruksi dan operasi pelabuhan;
9. Deskripsikan dan prediksikan pengaruh dari pembangunan Pelabuhan Komersial
Sinabang terhadap pendapatan daerah dan perekonomian lokal. Bila tidak cukup
informasi dari data primer, dapat digunakan data sekunder dari Pemda setempat dansumber lainnya;
10. Sebagai dampak positif, kaji upaya peningkatan aktivitas pariwisata bahari
Kabupaten Aceh Simeulue sebagai akibat dari peningkatan akses transportasi,
misalnya pemanfaatan pantai dan pulau-pulau kecil sebagai lokasi pariwisata;
11. Kaji tentang insidensi dan prevalensi penyakit serta sanitasi lingkungan secara
keseluruhan di lokasi tapak pelabuhan pada tahap konstruksi;
12. Kaji tentang perubahan status gizi masyarakat baik pada tahap konstruksi maupun
pada tahap operasi pelabuhan;
13. Kaji tentang fasilitas pelayanan kesehatan yang diperlukan di lokasi pada tahap
operasi pelabuhan;
6). Lain-lain
1. Kaji kemungkinan terjadinya gemba dan dampaknya
2. Kaji kemungkinan-kemungkinan dampak turunan dari isu-isu utama yang telah
disebutkan di atas dan gambarkan keterkaitan dari isu-isu tersebut dalam suatu flow
chart dampak. Siapkan antisipasi terhadap dampak-dampak turunan tersebut dan
siapkan rencana pemantauan dan pengelolaannya.
3. Dalam rangka melakukan kajian-kajian terhadap isu-isu di atas gunakan data primer
dan atau sekunder yang relevan dengan isu-isu kajian.
4. Lakukan analisis data oseanografi untuk memperoleh informasi tentang kondisi
pesisir dan laut terhadap kemungkinan terjadinya dampak negatif terhadap
ekosistem tersebut terkait dengan pembangunan pelabuhan
5. Deskripsikan keseluruhan rencana tentang reklamasi, penghijauan, pasca operasi
pelabuhan, terutama yang terkait dengan upaya pencegahan erosi/sedimentasi dan
ancaman terhadap wilayah pesisir dan laut sebagai ekosistem.
7). Konsultasi masyarakat dan pihak-pihak terkait
1. Lakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti: Dinas Perhubungan, Dinas
Perikanan dan Kelautan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pariwisata, UNDP,
8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
22/27
8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
23/27
dengan mempertimbangkan dampak dan penyebaran dampak melalui media air dan
udara.
Batas ekologis juga agar mempertimbangkan kemungkinan dampak keberadaan
pelabuhan terhadap ekosistem pulau-pulau kecil yang banyak terdapat di mulut teluk
Sinabang di sekitar pelabuhan. Dalam kaitannya dengan kemungkinan dampakterhadap ekosistem wilayah sekitar, kaitkan dampaknya terhadap keberadaan teluk
Sinabang. Dengan demikian, bentuk batas ekologis dapat dijelaskan secara ilmiah
mengapa garis batas tersebut dipilih.
3 . Batas adm in is t ras i
Batas administrasi agar difokuskan pada desa-desa di kecamatan Simeulue Timur yang
relevan di Kabupaten Aceh Simeulue, walaupun terbuka kesempatan untuk menarik
batas yang lebih luas selama penentuan tersebut dapat dijelaskan secara rasional.
Khusus untuk batas administrasi ini perlu mengacu pada RTRW Kabupaten.
4. B at as s o sial
Batas sosial agar difokuskan pada pemukiman di daerah-daerah kecamatan Simeulue
Timur, Kabupaten Aceh Simeulue. Batas-batas atau tempat-tempat konsentrasi interaksi
sosial tersebut dapat saja dikembangkan jika terdapat informasi lain yang lebih
menentukan. Jelaskan pula mengapa batas-batas tersebut dipilih.
Sebagai hasil akhir, penentuan keseluruhan batas studi merupakan delineasi wilayah
studi sebagai resultan dari batas-batas di atas. Penentuan resultan ini agar dilakukan
dengan alasan dan justifikasi yang rasional bukan sekedar menarik garis terluar dari
keseluruhan batas-batas yang ada.
Penggambaran batas wilayah studi diharapkan menggunakan peta-peta yang
representatif, jelas, skalanya memadai, dan sesuai dengan tema pembahasannya.
Sebagai hasil akhir penentuan batas wilayah studi, resultan tersebut kemudian
digunakan untuk menetapkan lokasi-lokasi sampling berdasarkan alasan-alasan yang
kuat.
9). Kepakaran yang diperlukan
Dalam studi ANDAL ini agar pemrakarsa dapat menunjuk pelaksana studi yang memiliki
kompetensi dan keahlian yang sesuai dengan bidang yang ditelitinya. Secara minimum,
tim studi ANDAL harus memiliki tenaga-tenaga ahli sebagai berikut:
1. Ahli AMDAL (team leader, AMDAL B) utamakan sarjana teknik.
2. Ahli Biologi & Perikanan
8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
24/27
3. Ahli Kualitas udara
4. Ahli Sosial-Ekonomi-Budaya:
a. Ahli Sosial-Ekonomi budaya
b. Ahli Kesehatan Masyarakat
5. Ahli Oceanografi
6. Ahli Konstruksi Pelabuhan
7. Ahli Hidrologi
8. Ahli Geologi
V. Daftar Lampiran
Lampiran : Surat Perintah Tugas (SPT) Tim Teknis AMDAL Khusus
8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
25/27
LAMPIRAN
8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
26/27
Lampiran 1
Surat Perintah Tugas (SPT) Tim Teknis AMDAL Khusus
8/10/2019 Ka Andal Pelabuhan Sinabang.pdf Fix 1
27/27
Top Related