Download - K5 FERTILISASI

Transcript

FERTILISASI

Transportasi Sperma pada Pria Di Tubulus Seminiferus:Produksi sperma non-motil (sperma immature fungsional; meskipun nampak matur secara morfologis). Sperma dikelilingi cairan testikuler yang akan mendorong sperma secara pasif ke epididymis. Di Epididimis :Maturasi sperma selama 4-12 hari.

Di Duktus Defferens :Menyalurkan sperma. Saat ejakulasi, sperma bejalan cepat dari epididymis ke duktus deferens.

Cairan Vesicula Seminalis :Menambah volume semen, mengandung fruktosa guna pembentukan energi. Cairan prostat, megandung ion-ion, asam sitrat, asam fosfat. Volume semen ejakulat : 2- 6 ml ( pH : 7 8,3 ).

Ejakulat normal berisi : 40 - 250 juta sperma (250 juta sperma).

Ejakulat dengan jumlah 25 juta, masih tetap dikatakan fertil itas normal. Transportasi Sperma pada Wanita Sperma 20 250 juta, secara normal akan didepositkan di vagina atas.

Secara cepat buffer semen akan memproteksi sperma terhadap asiditas cairan vaginal.

Sperma berenang memungkinkan mempenetrasi mukus serviks , dimana relatif

kurang kental selama hari ke 9 16 siklus menstruasi.

Sehingga dengan cara demikian, sperma dapat mencapai tracknya di traktus wanita.

Kerja otot traktus genitalia wanita (cepat), serta motilitas sperma (lambat; 2-3 mm/jam)

ikut berperan pergerakkan sperma didalam menyusuri traktus genitalia wanita.

Pola gerakan uterus tidak diketahui, namun selama pergerakan dari vagina, banyak

sperma yang hilang dari traknya sebelum masuk ke uterus.

Hanya 200 sperma saja yang finish di tuba falopii.

Cilia tuba falopii, dan pergerakkannya akan ikut membantu pergerakkan sperma

mencapai tuba.

Fertilisasi umumnya terjadi di regio ampula tuba.

Sperma masih mampu membuahi hingga 80 jam (31/3 hari) di dalam traktus

genitalis wanita. Hal ini salah satu alasan mengapa terjadinya kehamilan pada

unprotected - sex. Kapasitasi dari Sperma Manusia Ketika eksperimen pertama kali pada fertilisasi animal, pada hewan tingkat rendah masih

Bisa terjadi mixed egg and sperm together.

Akan tetapi, ketika sperma mamalia tidak akan terjadi fertilisasi sebelum dilakukan

Perlakuan khusus. Bertahun-tahun para ahli tidak mengerti mengapa hal ini terjadi?

Sperma manusia dan mamalia lainnya, harus terlebih dahulu mengalami perubahan-

Perubahan sebelum fertilisasi telur.

Perubahan-perubahan ini disebut KAPASITASI, dan telah tebukti

dari berbagai eksperimen.

Definisi : Perubahan-perubahan esensial di spermatozoa, yang memungkinkan

sperma memfertilisasi telur.

Kapasitasi terjadi selama proses transport di traktus genitalis wanita.

Kapasitasi melibatkan berbagai macam perubahan diantaranya membran sel

sperma, serta transduksi sinyal.

Hanya sperma yang berkapasitasi yang mampu berkemotaksis oleh karena

faktor-faktor folikuler. Signal Transduction Events during CapacitationTerjadi fluktuasi ion kalsium di intraseluler.

Protein tertentu akan diphosphorilasi oleh tyrosine kinases, dibawah pengaruh

cAMP, dimana sekarang ini terbukti bahwa hal ini merupakan persyaratan

utama yang dibutuhkan dalam kapasitasi sel sperma manusia.

Major changes Occur in Sperm Cell Membrane during capacitation Perubahan glikoprotein disebabkan karena sekresi traktus genital wanita.

Kolesterol disingkirkan, akan memungkinkan meningkatnya fluiditas membran

sel sperma.

Dengan terlepasnya glikoprotein, akan mengekspose zona binding protein.

Sedangkan protein-protein akan mengalami phosphorilasi.

Effects of Capacitation on SpermPeningkatan level metabolisme.

Gerakan ekor sperma menjadi lebih cepat, sehingga sperma lebih motil.

Perubahan-perubahan glikoprotein sperma memungkinkan perlekatan

sperma-telur.

Pro-Acrosin (inactive) is converted to acrosin (active)Sperm Chemotaxis Sejak hanya beberapa ratus ekor sperma yang mencapai ampula tuba falopii,

pertanyaan kemudian: Bagaimana sperma tersebut dapat menemukan telur

yang merupakan target yang teramat kecil ukurannya?

Kemotaksis, yaitu pelepasan biokemikal oleh telur, dan/atau sel-sel folikel,

nampaknya akan memberikan orientasi sperma menuju ke arah telur,

guna memastikan terjadi fertilisasi.

Site of Human Fertilization & Early Embryonic Development

Beberapa Ensim-Ensim Acrosome Utama : Ingat bahwa, acrosome berada di ujung depan sel sperma, yaitu tepat di bawah

membran sel.

Acrosome berasal dari golgi, berisi ensim digest, yaitu ensim lysosome yang khusus.

Ensim-ensim didalam acrosome didesain untuk mampu mempenetrasi

selubung telur selama fertilisasi.

Berikut ini beberapa jenis ensim-ensim tersebut yang khas pada manusia :

Protein Digestion : Acid proteinase : protease general yang menghidrolisis protein pada pH asam.

Collagenase ; protease yang mendigest kolagen.

Acrosin : Protease acrosomal khas manusia yang mendigest zona pellucida, yang akan memediasi sperm zona pellucida binding. Serine Protease : ditemukan pada tikus, tidak pada manusia.

Carbohydrate Digestion Beta- glucoronidase : suatu ensim yang mengeliminir beta-glucoronic residu dari karbohidrat. s

Hyaluronidase: suatu ensim yang mendigest karbohidrat berisi hyaluronic acid residu.

Neuraminidase: suatu ensim yang memotong neuraminic (sialic) acid residu dari karbohidrat.

Lipid Digestion Phospholipase C: A lipase that hydrolyzes phosphoinositol phospholipids,

in this case, in the egg membrane

Human Acrosin Acrosomal serine protease

Melekat pada permukaan dalam membran acrosome.

Digests pathway melalui zona pellucida , dimana terdiri atas 3 macam protein

yaitu : ZP1, ZP2 dan ZP3

Mungkin bekerja dengan protein lain guna memediasi sperm to zona yang species-spesific , dan tetap menjamin sperma tetap dalam zona pellucida.

Cortical Granules Cortical granules merupakan vesikel membran yang berada tepat di bawah membran

sel telur.

Banyak mengandung ensim untuk digest protein, karbohidrat .

Terjadi Exostosis selama berlangsungnya fertilisasi.

Ensim-ensim yang berada di cortical granule akan mendigest protein di zona pellusida

(ZP3 dan ZP2), guna mencegah sperma lain melekat, dimana kan berakibat terjadi

POLISPERMIA. PROSES FERTIISASISperma harus berjalan di permukaan telur, dimana membran sel sperma akan kontak

dengan selubung telur. Seperti kita ketahui bahwa, telur dilapisi beberapa lapisan

seluler dan aseluler.

Kebanyakan para ahli yang melakukan riset selalu membuang lapisan seluler

sehingga hanya dikelilingi oleh zona pellusida.

Dengan demikian, rupanya lapisan seluler berperan dalam reaksi acrosome,

selainnya tidak. Oleh karena itu, lapisan seluler sudah tidak nampak pada gambar di atas.

Sehinnga dua tahap di bawah ini, mengindikasikan bahwa pentingnya corona radiata

dalam inisiasi reaksi acrosome.

Resume , tahap-tahap kejadian fertilisasi , yaitu :

1. Acrosome utuh sperma akan kontak dengan corona Radiata.

2. Acrosome Vesikulata : akan mengeluarkan ensim-ensim

3. Sperma melekat ke zona pellucida pada post-acrosomal region;

ensim-ensim akan terus mendigest dan membuka route masuk ke telur.

4. Membran sperma dan telur mengalami perlekatan dan berfusi.

5. Nukleus sperma masuk ke dalam sitoplasma telur.

Pronuclear Events Ketika sperma sudah masuk, maka telur akan terbangun dari meiotic arrest dan akan menyempurnakan meiosis ke II sebelum terjadi fusi pronuclei.

Telur yang haploid ini membentuk pronucleus (ditandai inti sel berwarna magenta)

memposisikan diri di sitoplasma sambil menunggu sperma yang akan mengaktivasi

telur, serta menunggu inti sperma (biru) tiba di sitoplasma telur.

Inti sperma yang haploid akan masuk, dan akan berkembang menjadi pronukleus

sperma (biru muda).

Lamelalae annulata mungkin berperan penting dalam pembentukan pronuklear

dan proses fusi, karena sudah terbukti peranannya pada mamalia lain.

Pronukleus sperma mengalami pembengkakkan, bermigrasi ke arah pronukleus telur.

Pronuclei yang berfusi ini, memiliki karakteristik spesifik pada spesies yang berbeda.

Pronuclear Fusion Ketika pronukleus sudah saling mendekat, kantung pronuklear bervesikulata, yaitu

membran inti pecah membentuk vesikel-vesikel kecil bersirkuler yang mengelilingi

chromatin pada tiap-tiap inti.

Chromatin dari masing-masing pronukleus mengalami INTERMIXING yang akan membentuk inti zygote yang diploid.

Selubung inti kembali terbentuk di sekitar inti zygote, yang kemudian

mulailah fase perkembangan embryo, dimana

diawali pembentukan CLEAVAGE ( pembelahn sel dari zygote).

Parthenogenesis Satu cara baru guna mencapai generasi stem cells embryonic adalah dengan

membuka pertumbuhan parthogenetik.

Apa yang dimaksud dengan Parthenogenesis ?

Adalah perkembangan individualistik dari telur yang belum terfertilisasi.

Pada beberapa serangga, parthenogenesis sebagai cara untuk mempertahankan

hidupnya. Sebagai contoh: lebah madu, parthenogensis akan menggenerasikan jantan

yang haploid.

Pada mamalia, secara umum disepakati bahwa parthenogenesis tidak akan terjadi.

Pada katak dan ikan laut, melalui berbagai eksperimen dapat digunakan untuk

menginduksi parthenogenesis dan perkembangan sampai lengkap yang dilakukan

di laboratorium.

Parthenogenesis buatan diyakini dapat terjadi sebagai akibat treatment khusus

sebagai respon normal telur terhadap sperma.

Namun demikian, upaya-upaya untuk menstimulasi parthenogenesis pada tikus

berakibat kegagalan pertumbuhan.

Eksperimen telah mebuktikan bahwa, pada mamalia baik pronuclei pria dan wanita

dibutuhkan keberadaannya, karena masing-masing pronuclei berkontribusi gena-gena

Hingga kini, tidak ada bukti bahwa embryo manusia dapat distimulasi untuk

berkembang parthenogenesis.

Topik ini sangat jarang disinggung dalam textbook embryo manusia.

EMPAT UTAMA PERTUMBUHAN EMBRYOGENESIS 1. Pembelahan Sel : ( CLEAVAGE) : Mengkonversi 1 sel menjadi banyak sel

Telur adalah 1 sel, sedangkan embryo multiseluler Perubahan dari satu sel melibatkan cleavage fase awal ( mitosis embryo) diikuti dengan pembelahan sel mitosis yang reguler. 2. Differensiasi Sel : pembentukan macam sel yang differen dan spesialistik .

Sel telur adalah satu jenis sel, sedangkan embryo terdiri atas ratusan macam sel , Memahami bagaimana sel melakukan spesialisasi merupakan problem dasar dari perkembangan biologi. 3. Peristiwa Morphogenetik : secara literar bergenerasi ke arah bentuk Morphogenesis menghasilkan organisasi embryo, pola dan polaritas sel-sel , pembentukan organ dan jaringan, Telur berbentuk bulat, sedangkan embryo memiliki organisasi yang spesifik dengan lapisan yang multpel dari sel-sel yang berdiferensiasi . Terminologi morphogenesis dan diferensiasi adalah tidak sinonim , meskipun para peneliti sering menggunakan secara keliru. Diferensiasi sel hanya merupakan komponen dari morphogenesis. 4. Pertumbuhan : bertambahnya ukuran dari organisma,

Embryo secara dramatis bertambah ukurannya dari semula yang tidak terlihat telur

menjadi janin yang tumbuh besar.