PROPOSAL
PENELITIAN LABORATORIUM
DANA ITS TAHUN 2020
KENYAMANAN SOUNDSCAPE BERDASARKAN PERILAKU
BEKERJA PADA PERKANTORAN TAPAK TERBUKA (OPEN
LAYOUT OFFICE)
Tim Peneliti:
Ketua: Dr.Eng. Ir. Sri Nastiti N. Ekasiwi, M.T.
(Departemen Arsitektur/Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian)
Anggota 1: Dr. Dhany Arifianto, S.T., M.Eng.
(Departemen Teknik Fisika/Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem)
Anggota 2: Ir. I Gusti Ngurah Antaryama, Ph.D.
(Departemen Arsitektur/Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian)
Anggota 3: Ir. Hedy Constancia Indrani, M.T.
(Mahasiswa Program Doktor)
(Departemen Arsitektur/Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian)
DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2020
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL......................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. v
BAB I. RINGKASAN................................................................................. 1
BAB II. LATAR BELAKANG.................................................................... 3
BAB III. TINJAUAN PUSTAKA................................................................ 5
BAB IV. METODE....................................................................................... 11
BAB V. JADWAL DAN RANCANGAN ANGGARAN BIAYA.............. 14
BAB VI. DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 16
BAB VII. LAMPIRAN................................................................................. 18
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Evaluasi Purna Huni Khusus Akustik terkait Persepsi
Soundscape dan Perilaku..............................................................
13
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Model cubicle with high partitions dengan 3 sekat di sekitar
meja kerja (a) tanpa sekat kaca (b) dengan sekat kaca...............
6
Gambar 2. Model cubicle with low partitions masih memungkinkan
karyawan melihat dan berbicara satu sama lain ketika berdiri.....
7
Gambar 3. Persentase ketidakpuasan karyawan paling dominan pada sound
privacy daripada tingkat kebisingan (noise level), terutama pada
model layout kantor dengan cubicle with high partitions dan
cubicle with low partitions..........................................................
8
Gambar 4. Gambar 4. Model cubicles with high partitions dan cubicles
with low partitions menunjukkan ketidakpuasan paling
dominan pada sound privacy daripada visual comfort, noise
level, dan visual privacy.............................................................
9
Gambar 5. Bagan alur pikir dan road map agar penelitian lebih terarah
dan memudahkan pembahasan sehingga tujuan penelitian
tercapai........................................................................................
10
Gambar 6. Proses Evaluasi Purna Huni khusus akustik dengan metode
terintegrasi untuk identifikasi (pengumpulan data) dan evaluasi
(analisis data)...............................................................................
12
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Tim Penilai............................................................... 18
1
BAB I
RINGKASAN
Dalam konteks perancangan lingkungan, peran persepsi terhadap
lingkungan sangat penting, karena keputusan perancangan ditentukan oleh persepsi
penghuni agar kualitas perancangan lingkungan yang terbaik dapat tercapai.
Perkantoran tapak terbuka merupakan salah satu pilihan penataan ruang kerja
paling populer dan disukai pemilik perusahaan saat ini. Hasil penelitian di negara-
negara barat menunjukkan bahwa persepsi pendengar terhadap kenyamanan
soundscape pada perkantoran tapak terbuka menjadi negatif, akibat berkurangnya
privasi visual dan akustik serta tingkat suara yang tidak terkontrol, sehingga
menyebabkan penurunan signifikan terhadap kenyamanan dan produktivitas kerja.
Fenomena mengadopsi ruang kerja tapak terbuka juga melanda perkantoran di kota-
kota besar di dunia termasuk di Indonesia. Padahal sebenarnya perilaku bekerja
yang dipengaruhi pengalaman budaya individu dan efek sosial juga berpengaruh
pada persepsi pendengar, sehingga persepsi pendengar terhadap kenyamanan
soundscape pada perkantoran tapak terbuka di Indonesia akan diindikasikan
berbeda daripada di negara Barat.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan terhadap persepsi
pengguna pada perkantoran tapak terbuka menggunakan 2 (dua) lokasi studi kasus
yaitu perkantoran tapak terbuka Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan
Universitas Kristen Petra di Surabaya. Adapun pemeriksaan akan dilakukan
terhadap 3 (tiga) kategori ruang layanan yakni administrasi, keuangan, dan layanan
publik untuk mendapatkan variabel gangguan visual yang terjadi dengan
mengamati posisi ruang dalam layout, aspek batas kubikel dan jenis partisi, dan
juga gangguan kebisingan yang terjadi akibat kedua hal tersebut beserta sumber
kebisingannya.
Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivist dengan combined
strategy karena dengan menggunakan mixed-methodology dan studi kasus
diharapkan dapat lebih efektif untuk mengukur respon pendengar terhadap apa yang
mereka dengar, yang dulunya mengukur hasil evaluasi orang terhadap ruang kerja
menjadi mengevaluasi perilaku orang itu sendiri. Dalam proses penelitian ini,
2
metode kuantitatif digunakan mengukur secara objektif kinerja lingkungan akustik
yakni kondisi eksisting kenyamanan soundscape ruang kerja tapak terbuka,
terutama dalam pengecekan kondisi background noise yang disebabkan variabel
seperti (1) reverberation time; (2) sound isolation; (3) speech intelligibility; (4)
speech privacy, dengan indikator (1) jarak antara workstation sebagai bagian dari
desain tata letak workspace; (2) penggunaan material peredam akustik pada plafon
dan dinding; (3) pemasangan sekat diantara workstation (letak dan ketinggian
partisi); (4) penerapan sistem masking noise (noise perfume). Oleh karena metode
kuantitatif merupakan studi yang diposisikan value free (tidak termasuk persepsi
individu dan nilai-nilai pribadi), maka peneliti perlu melanjutkan dengan metode
kualitatif. Hal ini terkait kebutuhan interpretive research (diperlukan interpretasi
terhadap data persepsi pendengar dan perilaku bekerja yang ditemukan di lapangan)
dengan melakukan wawancara indepth interviews melalui tahapan (1) pemetaan
perilaku (melihat pola aktivitas individu) dan (2) pemetaan faktor usia, jenis
kelamin, pendidikan, golongan/pangkat, tipe pekerjaan, dan masa kerja, sehingga
dapat mengungkapkan keunikan yang terdapat dalam individu tentang
kehidupannya sehari-hari. Kemudian dilanjutkan dengan pengisian kuesioner
(skala Likert) untuk validasi dan mendukung argumentasi, sehingga dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Luaran yang ditargetkan dari hasil pemetaan terhadap persepsi pengguna
pada studi kasus perkantoran tapak terbuka tersebut berupa tingkat gangguan visual
dan kebisingan yang mempengaruhi kesehatan (fisik dan psikis) dan produktifitas
kerja serta korelasi antar keduanya.
Kata kunci: persepsi pendengar, kenyamanan soundscape, perilaku bekerja,
perkantoran tapak terbuka.
3
BAB II
LATAR BELAKANG
Bangunan perkantoran dengan layout tapak terbuka menjadi pilihan paling
populer dan paling disukai pemilik perusahaan (stakeholder) saat ini, karena sangat
menguntungkan secara ekonomi, dimana ruangan menjadi lapang, desain interior
lebih modern, workspace lebih efisien, kepadatan pekerja lebih tinggi, kemudahan
rekonfigurasi dan modifikasi, komunikasi dan interaksi karyawan menjadi lebih
baik [1]. Konsekuensi dari layout tapak terbuka berakibat timbulnya masalah
privasi visual dan akustik yang menurun, karena tingkat suara yang tidak terkontrol
[2], terutama suara percakapan yang menjadi sumber kebisingan paling
mengganggu kinerja kognitif seperti pekerjaan membaca dan mengingat [3, 4].
Hasil penelitian di negara-negara barat menunjukkan adanya ketidakpuasan
terhadap dampak negatif lingkungan akustik (soundscape) pada ruang kerja tapak
terbuka, sehingga memberikan efek negatif pada kesehatan (fisik dan psikis) dan
produktivitas kerja [5]. Eksperimental riset sudah banyak dilakukan terhadap
kepuasan karyawan dan memberi solusi kontrol speech melalui beberapa
penyelesaian desain seperti (1) membuat jarak antara workstation; (2)
menggunakan peredam akustik di plafon dan dinding; (3) memasang sekat diantara
workstation; (4) menerapkan sistem masking noise (noise perfume) [6, 7, 8, 9].
Dalam perkembangan ilmu arsitektur lingkungan dan perilaku,
menyatakan bahwa perancang atau peneliti seharusnya memperhatikan persepsi
penghuni terhadap lingkungan yakni interpretasi individu terhadap suatu seting
berdasarkan latar belakang budaya dan pengalaman individu untuk mendapat hasil
rancangan terbaik. Peran studi persepsi terhadap lingkungan sangat penting karena
keputusan perancangan ditentukan persepsi penghuni agar kualitas lingkungan
yang baik dapat tercapai [10]. Hal ini didukung pula dengan perkembangan standar
internasional akustik terkini (ISO/TS 12913-2:2018) yang menyatakan bahwa
persepsi pendengar terhadap ruang pendengarannya harus menjadi fokus utama
dalam penelitian-penelitian soundscape masa depan. Esfandiry juga
merekomendasikan agar kedepannya lebih banyak penelitian terkait aspek psikis
terhadap parameter Indoor Environment Quality (IEQ) perkantoran untuk
4
mendukung kesehatan (fisik dan psikis) dan produktivitas kerja, sehingga peneliti
perlu memahami perilaku penghuni [11]. Siagian mengingatkan bahwa dalam diri
seseorang terdapat perilaku yang dipengaruhi faktor pengalaman budaya individu
dan efek sosial, sehingga dapat mempengaruhi perilaku bekerja pada sebuah
perusahaan [12].
Dengan melihat latar belakang diatas, maka pertanyaan penelitian yang
muncul adalah bagaimana kualitas kenyamanan soundscape pada eksisting kasus
perkantoran tapak terbuka khususnya di kota besar di Indonesia dan bagaimana
persepsi pengguna terhadap kenyamanan sounscape pada kasus perkantoran tapak
terbuka berdasarkan perilaku bekerja di lingkungan setempat. Untuk itu, penelitian
ini bertujuan untuk melakukan pemetaan terhadap persepsi pengguna pada
perkantoran tapak terbuka menggunakan 2 (dua) lokasi studi kasus yaitu
perkantoran Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan Universitas Kristen Petra di
Surabaya. Kedua studi kasus memenuhi kriteria spasial berupa perkantoran tapak
terbuka dengan model cubicle with low partition dan cubicle wih high partition;
kriteria layanan dan kegiatan yakni administrasi, keuangan, dan layanan publik;
kriteria demografi (usia, jenis kelamin, pendidikan, golongan, jabatan, masa
bekerja) dengan karyawan yang memiliki job description jelas dan bekerja 8 jam
sehari selama 5 hari dalam senimggu, sehingga dapat dipastikan karyawan
mendapat paparan akustik yang intensif. Dengan demikian, urgensi penelitian ini
menyatakan pentingnya pemetaan persepsi pengguna tersebut untuk mendapatkan
variabel gangguan visual yang terjadi dengan mengamati posisi ruang dalam layout,
aspek batas kubikel dan jenis partisi, dan juga gangguan kebisingan yang terjadi
akibat kedua hal tersebut beserta sumber kebisingannya.
5
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam perancangan arsitektur, salah satu fungsi studi lingkungan dan
perilaku (environment and behavior studies) adalah untuk meningkatkan kesadaran
mengenai perilaku lingkungan yang penting bagi manusia, sehingga dalam
pengambilan keputusan desain hal tersebut menjadi bahan pertimbangan, dengan
memperhitungkan adanya pengalaman dari beragam karakter manusia yang
mengakibatkan beragam pula bentuk tuntutan akan lingkungan fisik. Manusia
merupakan pusat lingkungan dan sekaligus juga menjadi bagian dari lingkungan,
sehingga seseorang akan dipengaruhi dan juga mempengaruhi lingkungannya.
Persepsi lingkungan (environmental perception) adalah interpretasi
individu terhadap suatu seting, berdasarkan latar belakang budaya, nalar, dan
pengalaman individu tersebut. Setiap individu akan mempunyai persepsi
lingkungan yang berbeda, karena latar belakang budaya, nalar, serta pengalaman
berbeda. Di dalam kajian arsitektur lingkungan dan perilaku, konsep ini menjadi
sangat dominan, karena menekankan pada ragam dan kesamaan enviromental
perception beberapa individu atau beberapa kelompok individu. Dalam konteks
perancangan lingkungan, Rapoport menyatakan bahwa peran persepsi lingkungan
sangat penting, karena keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan perancangan akan
ditentukan oleh persepsi lingkungan penghuni [13].
Penelitian terkait lingkungan akustik (soundscape) sudah banyak
diterbitkan dalam bidang evaluasi soundscape, persepsi soundscape, dan klasifikasi
soundscape. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor
soundscape dalam perspektif multidisiplin terkait, dengan melibatkan tidak hanya
atribut fisik tetapi juga aspek individu dan sosial [14]. Variabel akustik spasial dan
faktor persepsi perlu dievaluasi karena membentuk dasar penting mengenai
pendekatan psikologis terhadap analisis soundscape. Selanjutnya, karakteristik
ruang, fungsi, dan sumber suara disajikan sebagai faktor yang mempengaruhi
persepsi soundscape dalam konteks yang diberikan yang lebih berkonsentrasi pada
aspek lingkungan [15, 16].
6
Menurut Kim dan de Dear terdapat 3 (tiga) ukuran kapasitas model layout
untuk perkantoran tapak terbuka yakni tipe terbuka berskala kecil (3-9 orang), tipe
terbuka berskala menengah (10-20 orang), tipe terbuka berskala besar (>20 orang)
[3]. Hasil penelitian Center for the Built Environment (CBE) University of
California, Berkeley (2000) menjelaskan ada 2 (empat) model kubikel yang banyak
dipergunakan saat ini sebagai berikut [3].
1. Cubicle with High Partitions
Model cubicle with high partitions merupakah salah satu jenis yang paling
umum, dimana workstation berbentuk seperti bilik dengan 3 (tiga) dinding partisi
berketinggian >1,5 meter di sekitar meja kerja. Tata letak sekat seperti ini
memberikan tingkat privasi tertinggi dan dapat membantu mengontrol tingkat
kebisingan. Kelemahan model kubikel ini adalah karyawan bisa merasa area kerja
sangat sesak dan sekat tersebut bisa membatasi jumlah cahaya alami yang masuk
di setiap workstation. Solusi sederhana adalah menggunakan material sekat berupa
panel kaca sebagai pengganti sekat yang masif, sehingga memungkinkan cahaya
alami tetap masuk, namun tetap bisa menciptakan ilusi area kerja yang lebih luas,
serta masih bisa menurunkan kebisingan.
(a) (b)
Gambar 1. Model cubicle with high partitions dengan 3 sekat di sekitar meja kerja
(a) tanpa sekat kaca (b) dengan sekat kaca
Model cubicle with high partitions merupakah salah satu jenis yang paling
umum, dimana workstation berbentuk seperti bilik dengan 3 (tiga) dinding partisi
berketinggian >1,5 meter di sekitar meja kerja. Tata letak sekat seperti ini
7
memberikan tingkat privasi tertinggi dan dapat membantu mengontrol tingkat
kebisingan.
2. Cubicle with Low Partitions
Model cubicle with low partitions masih memungkinkan karyawan
melihat dan berbicara satu sama lain ketika berdiri. Partisi setinggi <1,5 meter ini
bertindak sebagai pembagi area kerja dan membantu menyerap kebisingan, tetapi
umumnya kurang privat. Jika perusahaan memiliki karyawan yang bekerja dalam
tim, maka model ini dapat membantu komunikasi antar anggota tim dan masih
memungkinkan lebih banyak cahaya alami masuk ke seluruh area kerja. Pada model
ini, beberapa anggota tim mungkin merasa sulit berkonsentrasi karena tingkat
kebisingan meningkat. Privasi menjadi terbatas ketika harus berbicara melalui
percakapan telepon.
Gambar 2. Model cubicle with low partitions masih memungkinkan karyawan
melihat dan berbicara satu sama lain ketika berdiri
Penelitian Kim dan Dear terkait lingkungan akustik (soundscape)
menyatakan bahwa secara umum perkantoran tapak terbuka menunjukkan tingkat
ketidakpuasan terutama pada kondisi privasi suara (sound privacy), dimana lebih
dari setengah penghuni yaitu sebanyak 59% untuk cubicle with high partitions dan
58% untuk cubicle with low partitions, serta 49% di ruang kerja tanpa partisi (open
office with no partitions) merasa tidak puas [3].
8
Gambar 3. Persentase ketidakpuasan karyawan paling dominan pada sound privacy
daripada tingkat kebisingan (noise level), terutama pada model layout kantor
dengan cubicle with high partitions dan cubicle with low partitions [3]
Selain masalah sound privacy (privasi suara), faktor visual comfort
(kenyamanan visual) dan noise level (tingkat kebisingan) serta visual privacy
(privasi visual) juga diidentifikasi sebagai sumber-sumber utama ketidakpuasan
yang terjadi pada perkantoran tapak terbuka. Untuk layout dengan model cubicles
with high partitions dan cubicles with low partitions menunjukkan ketidakpuasan
paling dominan pada sound privacy daripada visual comfort, noise level, dan visual
privacy.
9
Gambar 4. Model cubicles with high partitions dan cubicles with low partitions
menunjukkan ketidakpuasan paling dominan pada sound privacy daripada visual
comfort, noise level, dan visual privacy [3].
Dengan melihat revolusi perkantoran tapak terbuka yang tidak
menunjukkan tanda-tanda melambat, bahkan semakin berkembang ke seluruh
dunia, maka state of the art dari penelitian ini menyatakan bahwa persepsi
pengguna terhadap kenyamanan soundscape pada perkantoran tapak terbuka akan
dipengaruhi perilaku bekerja di lingkungan setempat.
Penelitian ini akan membatasi pada perkantoran tapak terbuka
menggunakan cubicle with high partitions dan cubicle with low partitions yang
sedang populer digunakan saat ini. Penelitian ini membahas kondisi psikis dengan
memperhatikan environmental perception dimana perilaku perceiver akan
dipengaruhi oleh budaya bekerja dalam mempersepsi indoor environment quality,
terutama dalam lingkup lingkungan akustik (soundscape) terhadap kondisi fisik
seperti kenyamanan dan produktivitas kerja karyawan. Adapun bagan alur pikir dan
peta jalan (road map) dalam bidang yang diteliti adalah sebagai berikut.
10
Gambar 5. Bagan alur pikir dan road map agar penelitian lebih terarah dan
memudahkan pembahasan sehingga tujuan penelitian tercapai.
11
BAB IV
METODE
Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivist agar memperoleh
kebenaran dari realitas dengan cara terlibat langsung dengan realitas [19]. Oleh
karena hubungan antara peneliti dengan realitas harus bersifat interaktif. Peneliti
menggunakan combined strategy karena dengan menggunakan metode campuran
(mixed-methodology) dan studi kasus maka peneliti dapat lebih memahami masalah
penelitian dan mendalami teori. Kedua, peneliti akan mendapatkan hasil statistik
kuantitatif dari sampel, kemudian menindaklanjutinya dengan mengobservasi atau
mewawancarai sejumlah individu guna memperoleh penjelasan lebih mendalam
tentang hasil statistik yang sudah didapatkan. Ketiga, peneliti dapat mengeksplorasi
suatu pandangan responden (kualitatif) untuk selanjutnya dianalisis berdasarkan
sampel (kuantitatif). Keempat, peneliti dapat mengungkap kecenderungan dari
suatu kelompok atau individu. Dengan demikian, metode penelitian kuantitatif dan
kualitatif diharapkan dapat bekerja sama secara lebih efektif terutama dalam
mengukur respon pendengar terhadap apa yang didengar dan memahami kekhasan
perilaku bekerja karyawan di lingkungan setempat, sehingga dapat memberikan
pemahaman yang lebih lengkap mengenai masalah penelitian. Adapun klarifikasi
strategi yang bersifat kuantitatif dan kualitatif ini menggunakan dominant (data
kuantitatif seperti pengukuran, kuesioner (corellational) dan less dominant (data
kualitatif seperti hasil wawancara dan log-book).
Penelitian terkait persepsi pendengar terhadap lingkungan akustik
(soundscape) berhubungan erat dengan kenyamanan dan kepuasan pengguna.
Penggunaan metode Evaluasi Pasca Hunian untuk penelitian terkait soundscape
dimaksudkan untuk mendapatkan umpan balik secara kualitatif dari pengguna
sesuai dengan pengalamannya terhadap lingkungan setempat, baik dalam aspek
negatif atau positif melalui beragam metode pengumpulan data. Selain menyelidiki
ruang dan karakteristik penggunaan, Evaluasi Pasca Hunian juga menyelidiki
perilaku dan kebutuhan penghuni untuk mengungkapkan hasil kinerja bangunan
dan konsekuensi dari keputusan desain masa lalu.
12
Untuk periode penelitian April – Nopember 2020 akan dilakukan
pemetaan terhadap persepsi pengguna pada perkantoran tapak terbuka
menggunakan 2 (dua) lokasi studi kasus yaitu perkantoran tapak terbuka Institut
Teknologi Sepuluh Nopember dan Universitas Kristen Petra di Surabaya. Adapun
pemeriksaan akan dilakukan terhadap 3 (tiga) kategori ruang layanan yakni
administrasi, keuangan, dan layanan publik untuk mendapatkan variabel gangguan
visual yang terjadi dengan mengamati posisi ruang dalam layout, aspek batas
kubikel dan jenis partisi, dan juga gangguan kebisingan yang terjadi akibat kedua
hal tersebut beserta sumber kebisingannya. Untuk itu, perlu dilakukan proses
pengumpulan data di lapangan melalui Evaluasi Pasca Hunian khusus akustik
dalam 2 (dua) tahapan yaitu Tahap Identifikasi untuk pengumpulan data dan Tahap
Evaluasi untuk analisis. Tahap Identifikasi meliputi 2 (dua) fase yaitu Fase
Indikatif dan Fase Investigatif (untuk periode April – Nopember 2020), kemudian
akan dilanjutkan dengan Tahap Evaluasi (periode 2021) yang meliputi Fase
Diagnostik sebagai berikut.
Gambar 6. Proses Evaluasi Purna Huni khusus akustik dengan metode
terintegrasi untuk identifikasi (pengumpulan data) dan evaluasi (analisis data)
Pada fase Indikatif, meliputi kegiatan observasi (pengamatan) dan
pengukuran, yang menjadi fase pertama untuk membentuk dasar penelitian. Pada
13
fase Investigatif, meliputi kegiatan wawancara (interview) dan survei arsitektur,
dimana pengguna dapat lebih terlibat melalui komunikasi interaktif dalam
wawancara. Survei arsitektur juga bertindak sebagai metode kunci untuk
mengumpulkan data yang dapat diandalkan tentang karakteristik arsitektur ruang.
Kedua fase diatas diharapkan dapat digunakan untuk mengarahkan identifikasi
awal penelitian ini.
Tabel 1. Tahapan Evaluasi Purna Huni Khusus Akustik terkait Persepsi Soundscape
dan Perilaku yang akan dikerjakan dalam Periode April – Nopember 2020
Tahap Tujuan
Penelitian
Fase Evaluasi
Purna Huni
(EPH)
Penilaian Combined
Strategy
Taktik
Pengumpulan
Data
Luaran variabel
visual dan audial
dg target indikator
capaian
IDE
NT
IFIK
AS
I
(Per
iod
e
Ap
ril – N
op
. 2020)
Pemetaan
terhadap persepsi
pengguna pada
perkantoran
tapak terbuka
1. Indikatif (Tugas Anggota 1,2 & anggota
3)
Pengukuran Kinerja Akustik
Kualitatif
Kuantitatif
Observasi Pengukuran
1. Personal
2. Sonic
2. Investigatif
(Tugas Ketua & Anggota 1,2,3)
Persepsi Pendengar, Perilaku & Arsitektural
Kualitatif Kuantitatif
Wawancara Survei
Arsitektural
3. Behavioral 4. Psychological 5. Temporal 6. Spatial
EV
AL
UA
SI
(Per
iod
e 2021) Model
konseptual
terkait hubungan persepsi dan
perilaku di
lingkungan
setempat
3. Diagnostik (Tugas Ketua
dan Anggota 1,2 dzn 3)
Korelasi Kinerja Akustik, Persepsi Pendengar & Perilaku
Kualitatif
Kuantitatif
Soundwalk
Kuesioner skala Likert
Semua variabel terintegrasi untuk dilakukan analisis arsitektural, akustikal dan statistikal lebih lanjut
Setiap fase dibangun diatas satu sama lain dengan menyampaikan
informasi ke fase berikutnya. Pada fase Indikatif, metode observasi digunakan
untuk mengumpulkan data tentang faktor-faktor terkait pengguna (personal) dan
perilaku bekerja (behavior). Selain itu juga dilakukan pengukuran karakteristik
suara (sonic). Pada fase Investigasi, data tentang faktor psikologis (psychological)
dan lamanya berkegiatan (temporal) dikumpulkan melalui wawancara (interview).
Survei arsitektur (architectural survey) juga merupakan salah satu bagian utama
untuk mengumpulkan data faktor spasial (spatial).
14
BAB V
JADWAL DAN RANCANGAN ANGGARAN BIAYA
Jadwal Tahun 1 (Periode April – Nopember 2020)
No Nama Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Observasi
2. Pengukuran
3. Wawancara
4. Survei Arsitektural
5. Pengolahan dan Analisis Data
6. Laporan dan Luaran Wajib
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Tahun 1 (Periode April – Nopember 2020) Kel BAHAN
Komponen Satuan Volume Harga Satuan
(Rp.) Total (Rp.)
1. ATK paket 1 2.000.000,- 2.000.000,-
2. Bahan Penelitian (Habis
Pakai) paket 1 1.000.000,- 1.000.000,-
3. Bahan Persediaan paket 1 500.000,- 500.000,-
Subtotal 3.500.000,-
Kel PENGUMPULAN DATA
Komponen Satuan Volume
Harga Satuan
(Rp.)
Total
(Rp.)
1. FGD persiapan penelitian paket 8 bln x 2 lokasi 50.000,- 800.000,-
2. HR Pembantu Peneliti HR 6 org x 2 lokasi 100.000,- 1.200.000,-
3. Konsumsi pembantu peneliti paket 6 org x 2mkn x 2 50.000,- 1.200.000,-
4. Transport pembantu peneliti pp 6 org x 2 lokasi 200.000,- 2.400.000,-
5. HR Petugas Observasi,
Survei arsitektural HR 6 org x 2 lokasi 100.000,- 1.200.000,-
6. Konsumsi petugas observasi,
survei arsitektural paket
6 org x 2 mkn x
2 lokasi 50.000,- 1.200.000,-
7. Transport petugas observasi, survei arsitektural
pp 6 org x 2 lokasi 200.000,- 2.400.000,-
8. Souvenir Responden org 100 50.000,- 5.000.000,-
Subtotal 15.400.000,-
Kel SEWA PERALATAN
Komponen Satuan Volume
Harga Satuan
(Rp.)
Total
(Rp.)
1. Peralatan penelitian set 3 set x 2 lokasi 1.500.000,- 9.000.000,-
2. Ruang penunjang penelitian unit 3 unit x 2 lokasi 250.000,- 1.500.000,-
3. Transport peralatan
penelitian pp 4 pp x 2 lokasi 200.000,- 1.600.000,-
Subtotal 12.100.000,-
15
Kel PENGOLAHAN &
ANALISIS DATA
Komponen Satuan Volume
Harga Satuan
(Rp.)
Total
(Rp.)
1. HR Pengolah Data
Akustikal dan Statistikal
org 2 2.000.000,- 4.000.000,-
2. Konsumsi hari 10 50.000,- 500.000,-
3. Transport Lokal pp 10 200.000,- 2.000.000,-
Subtotal 6.500.000,-
Kel LAPORAN & LUARAN
Komponen Satuan Volume
Harga Satuan
(Rp.)
Total
(Rp.)
1. Biaya Publikasi Jurnal Q2 paket 1 3.000.000,- 3.000.000,-
2. Biaya Penterjemah Bhs
Indonesia-Bhs Inggris
lbr 10 100.000,-/lbr 1.000.000,-
3. Biaya Proofreading Bhs
Inggris
lbr 10 50.000,- /lbr 500.000,-
4. Biaya Buku Laporan set 7 100.000,- 700.000,-
Subtotal 5.200.000,-
TOTAL 42.700.000,-
Total rencana anggaran biaya periode April - Nopember 2020 adalah sebesar
Rp. 42.700.000,- (empat puluh dua juta tujuh ratus ribu Rupiah).
16
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
[1] Lenne, L., Chevret, P., Marchand, J. (2020), “Long-term Effects of the Use of
a Sound Masking System in Open-Plan Offices: A Field Study”, Appl
Acoust, Vol. 158, pp. 1-10.
[2] Pierrette, M., Parizet, E., Chevret, P., Chatillon, J. (2014), “Noise Effect on
Comfort in Open-Space Offices: Development of an Assessment
Questionnaire”, Ergonomic, Vol. 58(1), pp. 96-106.
[3] Kim, J., de Dear, R. (2013), “Workspace Satisfaction: The Privacy-
Communication Trade-Off in Open Plan Offices”, J Environ Psychol, Vol.
36, pp. 18–26.
[4] Jahncke, H., Hongisto, V., Virjonen, P. (2013), “Cognitive Performance during
Irreevant Speech: Effects of Speech Intelligibility and Office-task
Characteristics”. Applied Acoustics, Vol. 74(3), pp. 307-316.
[5] Haapakangas, A., Hongisto, V., Hyönä, J., Kokko, J., Keränen, J. (2014),
“Effects of Unattended Speech on Performance and Subjective
Distraction: The Role of Acoustic Design in Open Plan Offices. Appl
Acoust, Vol. 86, pp. 1–16.
[6] Zhang, M., Kang, J., Jiao, F. (2012), “ A Social Survey on the Noise Impact in
Open Plan Working Environments in China”, Science of The Total
Environtment, Vol. 438, pp. 517-526.
[7] Foale, K. (2014), A Listener Centered Approach to Soundscape Analysis,
Acoustics Research Centre. School of Computing, Science and
Engineering.
[8] Sarwono, J., Larasatia, A. E., Novianto, W.N.I., Sihara, I., Utami, S.S. (2015),
“Simulation of Several Open Plan Office Design to Improve Speech
Privacy Condition without Additional Acoustic Treatment”. Procedia –
Social and Behavioral Sciences, Vol. 184, pp. 315-321
[9] Sarwono J., Larasati A. E., Soelami F.X.N, Sihar. I. (2013), “Speech Privacy
Distance In 3 Open-Plan Office Layouts: Computer Modelling and
Simulation Approach”, International Congress on Sound and Vibration
20. Bangkok, Thailand.
[10] Rapoport, A. (2006), Archaeology and Environment-Behavior Studies, in W.
Ashmore et al. (ed.s), Integrating the Diversity of Twenty-First Century
Anthropology: The Life and Intellectual Legacy of Susan Kent,
Archaeological Papers of the American Anthropological Association, No.
16, University of California Press, Berkeley, CA, USA, pp. 59 – 70.
[11] Esfandiari, M.; Zaid, S. M.; Ismail, M. A. (2017), “Investigating the Indoor
Environment Quality Parameters and Their Relationship with Occupants’
Satisfaction in Office Buildings: A Review”. Journal of Design and Built
Environment, Special Issue 2017.
[12] Siagian, S.P. (2006), Manajemen Sumber Daya Manusia. (13th Ed.). Jakarta:
Bumi Aksara.
[13] Rapoport, A. (1977), Human Aspect for Urban Form. Oxford: Pergamon. UK.
17
[14] Kang, J., Aletta, F., Gjestland, T.T. (2016), “Ten Questions on The
Soundscapes of The Built Environment”, Build Environ., Vol. 108, pp.
284–294.
[15] Kang, J. (2010), “From Understanding to Designing Soundscapes”, Front
Archit Civ Eng China, Vol. 4(4), pp. 403–417.
[16] Zhang, M., Kang, J. (2007), “Towards the Evaluation, Description, and
Creation of Soundscapes in Urban Open Spaces”. Environ Plann B, Vol.
34(1), pp. 68–86.
18
BAB VII
LAMPIRAN
Lampiran 1.
Biodata Tim Peneliti
I. Ketua :
a. Nama Lengkap : Dr. Eng., Dipl.Ing. Ir. Sri Nastiti Nugrahani Ekasiwi, M.T.
b. NIP/NIDN : 196111291986012001 / 0029116106
c. Fungsional/Pangkat/Gol. : Lektor Kepala/Pembina/IVa
d. Bidang Keahlian : Sains Arsitektur (Building Science)
e. Departemen/Fakultas : Arsitektur / Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian
f. Alamat Rumah dan No. Telp. : Perumahan ITS, Jl. Teknik Sipil Blok X/22
Surabaya; No. HP: 08123115949
g. Riwayat penelitian/pengabdian (2) yang paling relevan dengan penelitian yang
diusulkan/dilaporkan (sebutkan sebagai Ketua atau Anggota) :
Penelitian:
1. Kinerja Energi Pendinginan dan Pencahayaan Bangunan Pendidikan di
Surabaya (Studi Kasus Gedung Perkuliahan Kampus ITS (sebagai
Ketua)
2. Strategi Pengendalian Iklim pada Bangunan Rumah Tinggal Kolonial
di Daerah Tropis Lembab (sebagai Anggota)
Pengabdian:
1. Peningkatan Kenyamanan Termal dan Pencahayaan Sekolah Dasar di
Kawasan Padat Hunian di Surabaya (Obyek Studi: SD Islam Terpadu
Al Uswah Surabaya (sebagai Ketua)
2. Pemanfaatan Tanaman Lokal sebagai Green Screen di Kawasan Padat
Hunian (Lokasi: Kampung Keputih Sukolilo) (sebagai Anggota)
h. Publikasi (2) yang paling relevan (dalam bentuk makalah atau buku) :
Publikasi Ilmiah:
1. Correlation of Classroom Typologies to Lighting Energy
Performance of Academic Building in Warm-Humid Climate (Case
Study: ITS Campus Sukolilo Surabaya) (Author)
2. Cooling Energy Performance of Classroom Typologies in Warm-
Humid Region (Author)
Buku:
1. Sustainable Houses and Living in the Hot-Humid Climates of Asia
(penulis anggota)
i. Paten (2) terakhir : Belum ada
j. Tugas Akhir (2 terakhir yang paling relevan) :
1. Rumah Susun Keputih: Hunian Vertikal dengan Pendekatan Inklusif
2. Hunian Sewa dengan Pendekatan Perilaku
k. Tesis (2 terakhir yang paling relevan) :
1. Konfigurasi Desain Selubung Bangunan Pendidikan dengan Sistem
Penghawaan Hibrida pada Iklim Tropis Lembab (Pembimbing Utama)
19
2. Perancangan Apartemen Bebas Polusi Udara dengan Konsep Eksplorasi
Bidang (Pembimbing Utama)
l. Disertasi (2 terakhir yang paling relevan) yang sudah selesai dibimbing :
1. Konstruksi Teori Sustainable Interior: Pendekatan Holistik Eco-Socio-
Econo Interior Kontekstual di Indonesia (Pembimbing Utama)
2. Pola Adaptasi Iklim dan Kondisi Alam Setempat pada Eks Permukiman
Majapahit di Trowulan, Mojokerto (Pembimbing Utama)
II. Anggota 1:
a. Nama Lengkap : Dr. Eng. Dhany Arifianto, S.T., M.Eng.
b. NIP/NIDN : 19731007 199802 1 001/. 7107302
c. Fungsional/Pangkat/Gol .: Lektor/Penata/IIID
d. Bidang Keahlian : Rekayasa Akustik & Fisika Bangunan
e. Departemen/Fakultas : Teknik Fisika/Fakultas Teknologi Industri
dan Rekayasa Sistem
f. Alamat Rumah dan No. Telp. : Jl. Keputih 1D No. 57, Sukolilo, Surabaya;
No. HP: 085704036336
g. Riwayat penelitian/pengabdian (2) yang paling relevan dengan penelitian
yang diusulkan/dilaporkan (sebutkan sebagai Ketua atau Anggota) :
Penelitian :
1. Penerapan Akustika Ruang Tapak Terbuka untuk Menjamin
Kerahasiaan dan Kenyamanan Komunikasi Verbal Pasien dan
Dokter
2. Studi Karakteristik Bising Lingkungan Ruang Pemeriksaan di
RSUD Dr. Soetomo, Surabaya
Pengabdian :
h. Publikasi (2) yang paling relevan (dalam bentuk makalah atau buku) :
Artikel Ilmiah :
1. Development of Under-resourced Bahasa Indonesia Speech Corpus
(Author)
2. Observation of Changes in Acoustic Emission and Vibration
Signals to Transverse Crack on Rotating Shaft: An Experiment
Investigation (Author)
i. Paten (2) terakhir : Smart Gadget Charger (P00201506121)
j. Tugas Akhir (2 terakhir yang paling relevan), Tesis (2 terakhir yang paling
relevan), dan Disertasi (2 terakhir yang paling relevan) yang sudah selesai
dibimbing
III. Anggota 3:
a. Nama Lengkap : Ir. I Gusti Ngurah Antaryama, Ph.D.
b. NIP/NIDN : 1968042519921010001/0025046806
c. Jabatan Fungsional/Pangkat/Golongan : Lektor/Penata Tk I/IIID
d. Bidang Keahlian: Morfologi dan Sains Arsitektur
e. Departemen/Fakultas: Arsitektur/Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian
f. Alamat Rumah dan No. Telp. : Jl Gubeng Kertajaya 9 Raya no.23 Surabaya
081330574031
g. Riwayat penelitian/pengabdian (2) yang paling relevan dengan penelitian
20
yang diusulkan/dilaporkan:
Penelitian:
1. [2019] Strategi Pengendalian Iklim pada Bangunan Rumah Kolonial
di Daerah Tropis Lembab, PTUPT Tahun ke-3-Ketua
2. [2018] Kinerja Pendinginan dan Pencahayaan Bangunan Pendidikan
di Surabaya (Studi Kasus: Gedung Pekuliahan Kampus ITS), PTUPT
Tahun ke-2-Anggota
Pengabdian:
1.[2018] Pemanfaatan Taaman Lokal sebagai Green Screen di Kawasan
Padat Hunian (Lokasi: Kampung Keputih Sukolilo), Abdimas Dana
Departemen-Anggota
2. [2019] Peningkatan Kenyamanan Termal dan Pencahayaan Sekolah
Dasar Di Kawasan Padat Hunian Surabaya (Obyek Studi: SD Islam
Terpadu Al-Uswah), Abdimas Dana Departemen-Anggota
h. Publikasi (2) yang paling relevan :
1. [2018] Daylight Performance of Colonial House in Surabaya, The 3rd
International Tropical Renewable Energy Conference, University of
Indonesia-Bali, E3S Web of Conferences-Penulis Utama
2. [2019] A Literature Review: Strategy Design of Transition Space Using
Wind Potential, JURNAL TEKNIK ITS Vol. 8, No. 2, ISSN: 2337-3539
(2301-9271)-Anggota
i. Paten (2) terakhir : -
j. Tugas Akhir (2 terakhir yang paling relevan)
1. [2017] Wind Induced Apartment, Putri Melati Dewi (3212100016)
2. [2019] Hub Komunitas yang tanggap Kriminalitas, Wisnu Retno Kartika
Sari (08111540000004)
Tesis (2 terakhir yang paling relevan)
1. [2019] Kantor dengan Konsep Kulit Evaporatif, Rizvanda Ryan Savero
(081231207304)
2. [2019] Pengaruh Bentuk Courtyard pada Pengunaan Energi Bangunan
Apartemen, Putri Melati Dewi, 08385510052
Disertasi ((2 terakhir yang paling relevan)
1. [2019] Pembangkitan Energi pada Atap Perumahan Tidak Teratur
Perkotaan, Budi Rudianto (08111460010003)
2. [2019] Pengaruh Badan Air dan Tata Bangunan pada Lingkungan Termal
Ruang Luar pada Area di Sekitar Sungai, Yuswinda Febrita
(08111760010003)
IV. Anggota 4 (Mahasiswa:S3)
a. Nama Lengkap : Ir. Hedy Constancia Indrani, M.T.
b. NIP/NIDN : 01053/0730066603
c. Jabatan Fungsional : Lektor (300)/Penata/IIId
d. Bidang Keahlian : Sains Arsitektur (Building Science)
e. Departemen/Fakultas: Arsitektur/Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian
f. Alamat Rumah dan No. Telp. : Jl. Ngagel Jaya Selatan IV/15 Surabaya; No.
Telp. 081217171766
g. Riwayat penelitian/pengabdian (2) yang paling relevan dengan penelitian
21
yang diusulkan/dilaporkan:
Penelitian:
1. Hibah Unggulan PT: Optimansi Desain Rumah Nelayan sebagai
Rumah Produktif (Home Based Enterprise) (sebagai Anggota)
2. Optimasi Desain Akustik Bangunan Konservasi pada Ruang
Serbaguna Salle France CCCL Surabaya. Penelitian Ilmiah Fakultas
Seni dan Desain, Universitas Kristen Petra, Surabaya (sebagai
Ketua)
Pengabdian:
1. Perencanaan Akustik Ruang Ibadah GKKA Indonesia Jemaat
Surabaya, Jl Raya Arjuna No. 55-57, Surabaya (sebagai Ketua).
2. Perencanaan Akustik Ruang Ibadah Gereja Kristen Indonesia
Cabang Lebak Jaya, Jl. Lebak Jaya III/43/44, Surabaya (sebagai
Ketua).
h. Publikasi (2) yang paling relevan :
Publikasi Ilmiah :
1. Studi Kualitas Udara dalam Ruang (IAQ) pada Ruang Kelas
Sekolah Bangunan Cagar Budaya di Indonesia (Penulis Utama)
2. Pengaruh Pencahayaan terhadap Pembentukan Persepsi Visual
Umat pada Masjid Al-Irsyad Bandung (Penulis Utama)
i. Buku : Belum ada
j. Paten (2) terakhir : Belum ada
k. Tugas Akhir (2 terakhir yang paling relevan) :
1. Perancangan Interior Ruang Konser Musik Klasik di Surabaya
(Pembimbing Utama)
2. Perancangan Interior Fasilitas Pelatihan Seni Pertunjukan dan
Teatrikal di Surabaya (Pembimbing Utama)
DATA USULAN DAN PENGESAHAN
PROPOSAL DANA LOKAL ITS 2020
1. Judul Penelitian
Kenyamanan Soundscape berdasarkan Perilaku Bekerja pada Perkantoran Tapak Terbuka (Open LayOut Office)
Skema : PENELITIAN LABORATORIUM
Bidang Penelitian : Infrastruktur dan Lingkungan Berkelanjutan
Topik Penelitian : Lingkungan Binaan (Built Environment)
2. Identitas Pengusul
Ketua Tim
Nama : Dr Eng. Dipl Ing. Ir. Sri Nastiti Nugrahani Ekasiwi M.T.
NIP : 196111291986012001
No Telp/HP : 08123115949
Laboratorium : Laboratorium Sains dan Teknologi Arsitektur
Departemen/Unit : Departemen Arsitektur
Fakultas : Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian
Anggota Tim
No Nama Lengkap Asal Laboratorium Departemen/UnitPerguruan
Tinggi/Instansi
1Dr. Dhany Arifianto
ST.,M.Eng.
Laboratorium Vibrasi dan Akustik
Departemen Teknik Fisika
ITS
2
Dr Eng. Dipl Ing. Ir. Sri Nastiti
Nugrahani Ekasiwi M.T.
Laboratorium Sains dan Teknologi
Arsitektur
Departemen Arsitektur
ITS
3Ir. I Gusti Ngurah Antaryama Ph.D.
Laboratorium Sains dan Teknologi
Arsitektur
Departemen Arsitektur
ITS
3. Jumlah Mahasiswa terlibat : 2
4. Sumber dan jumlah dana penelitian yang diusulkan
a. Dana Lokal ITS 2020 : 42.700.000,-
b. Sumber Lain : 0,-
Jumlah : 42.700.000,-
Tanggal Persetujuan
Nama Pimpinan Pemberi
Persetujuan
Jabatan Pemberi Persetujuan
Nama Unit Pemberi
PersetujuanQR-Code
10 Maret 2020
I D A A Warmadewanthi
ST, MT, Ph.D
Kepala Pusat Penelitian/Kajian/Unggulan
Iptek
Pusat Penelitian Infrastruktur
dan Lingkungan Berkelanjutan
10 Maret 2020
Agus Muhamad Hatta , ST, MSi,
Ph.DDirektur
Direktorat Riset dan Pengabdian
Kepada Masyarakat
Top Related