Download - Jurnal Fisika FLUX Penentuan Volume Batubara …

Transcript
Page 1: Jurnal Fisika FLUX Penentuan Volume Batubara …

Jurnal Fisika FLUXVolume 14, Nomor 2, Agustus 2017ISSN : 1829-796X (print); 2514-1713(online)http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/f/

125

Penentuan Volume Batubara Menggunakan Metode CrossSection di PT. Astri Mining Resources Cabang Batu Ampar

Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan

Megawati, Sri Cahyo Wahyono*) , FahruddinJurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru

*)Email Korespondensi : [email protected]

ABSTRACT−Coal is a combustible sedimentary rock formed from organic deposits of plant residues andcarbon, hydrogen and oxygen elements. Modeling of 3D coal distribution and coal volume calculation playsan important role in the exploration because the result of coal volume calculation can be used asconsideration for mining. This research uses 6 drill point and calculation of coal volume using cross sectionmethod with the help of image processing software that is rockwork16. The result of interpretation of drillpoint data in the research area were 5 types of rock layers with each rock volume is Claystone (25.840.000m3), Claysand (230.00 m3), Coal (5.930.000 m3), Carbonaceus Clay and Soil..

KEYWORD : Coal, Coal Volume, Cross Section Method

I. PENDAHULUANIndonesia adalah Negara yang kaya

akan sumberdaya alam salah satunya adalahBatubara. Batubara adalah salah satu energiyang tidak dapat diperbaharui lagi, akantetapi batubara semakin dibutuhkan. Potensisumberdaya batubara sangat melimpah diIndonesia terutama di Pulau Kalimantan,salah satunya di Kabupaten Tanah BumbuKalimantan Selatan. Penelitian inibekerjasama dengan PT. Astri MiningResources cabang Batu Ampar KabupatenTanah Bumbu dan secara regional daerahpenelitian termasuk kedalam Formasi Berai.

Beberapa penelitian sebelumnya pernahdilakukan di Derah X, Ampah Barito Timuryaitu Identifikasi lapisan batubaraberdasarkan nilai log gama ray dan logresistiviy dan data Well Logingdiinterpretasikan dengan menggunakansoftware Well Cad (Faisal et al. 2012).Penelitian selanjutnya di CV. Wulu BumiSakti Kalimantan Timur yaitu tentangpengukuran survei progres overburden di arealpenambangan, mengetahui perhitungan dan

hasil perbandingan volume. Metode yangdigunakan untuk menghitung volume yaitudengan metode Cross Section (Triono et al.2014). Kemudian penelitian tentangperhitungan cadangan dan volume overburdenmenggunakan metode penampang atau CrossSection di PT. Anugrah Karya Raya DesaPenain Kabupaten Kalimantan Tengah. Hasilyang didapatkan berupa permodelanbatubara dan perhitungan cadangan batubara(Wandi et al. 2015). Selanjutnya penelitiantentang perhitungan cadangan batubaraterbukti dengan metode Cross Section di DesaBatuah Kabupaten Kutai Kartanegara(Purwaningsih and Riyanto 2014).

Penelitian selanjutnya di PT. Telen OrbitPrima Desa Buhut Kalimantan Tengah untukmenentukan lapisan batubara dibawahpermukaan bumi berdasarkan data well logging,menentukan karakteristik sebaran batubara dibawah permukaan dengan menggunakanmetode Cross Section, dan melakukaninterpretasi sebaran lapisan batubara untukmenentukan sumberdaya batubara (Erihartantiet al. 2015). Selanjutnya tentang intepretasi

Jurnal Fisika FLUXVolume 14, Nomor 2, Agustus 2017ISSN : 1829-796X (print); 2514-1713(online)http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/f/

125

Penentuan Volume Batubara Menggunakan Metode CrossSection di PT. Astri Mining Resources Cabang Batu Ampar

Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan

Megawati, Sri Cahyo Wahyono*) , FahruddinJurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru

*)Email Korespondensi : [email protected]

ABSTRACT−Coal is a combustible sedimentary rock formed from organic deposits of plant residues andcarbon, hydrogen and oxygen elements. Modeling of 3D coal distribution and coal volume calculation playsan important role in the exploration because the result of coal volume calculation can be used asconsideration for mining. This research uses 6 drill point and calculation of coal volume using cross sectionmethod with the help of image processing software that is rockwork16. The result of interpretation of drillpoint data in the research area were 5 types of rock layers with each rock volume is Claystone (25.840.000m3), Claysand (230.00 m3), Coal (5.930.000 m3), Carbonaceus Clay and Soil..

KEYWORD : Coal, Coal Volume, Cross Section Method

I. PENDAHULUANIndonesia adalah Negara yang kaya

akan sumberdaya alam salah satunya adalahBatubara. Batubara adalah salah satu energiyang tidak dapat diperbaharui lagi, akantetapi batubara semakin dibutuhkan. Potensisumberdaya batubara sangat melimpah diIndonesia terutama di Pulau Kalimantan,salah satunya di Kabupaten Tanah BumbuKalimantan Selatan. Penelitian inibekerjasama dengan PT. Astri MiningResources cabang Batu Ampar KabupatenTanah Bumbu dan secara regional daerahpenelitian termasuk kedalam Formasi Berai.

Beberapa penelitian sebelumnya pernahdilakukan di Derah X, Ampah Barito Timuryaitu Identifikasi lapisan batubaraberdasarkan nilai log gama ray dan logresistiviy dan data Well Logingdiinterpretasikan dengan menggunakansoftware Well Cad (Faisal et al. 2012).Penelitian selanjutnya di CV. Wulu BumiSakti Kalimantan Timur yaitu tentangpengukuran survei progres overburden di arealpenambangan, mengetahui perhitungan dan

hasil perbandingan volume. Metode yangdigunakan untuk menghitung volume yaitudengan metode Cross Section (Triono et al.2014). Kemudian penelitian tentangperhitungan cadangan dan volume overburdenmenggunakan metode penampang atau CrossSection di PT. Anugrah Karya Raya DesaPenain Kabupaten Kalimantan Tengah. Hasilyang didapatkan berupa permodelanbatubara dan perhitungan cadangan batubara(Wandi et al. 2015). Selanjutnya penelitiantentang perhitungan cadangan batubaraterbukti dengan metode Cross Section di DesaBatuah Kabupaten Kutai Kartanegara(Purwaningsih and Riyanto 2014).

Penelitian selanjutnya di PT. Telen OrbitPrima Desa Buhut Kalimantan Tengah untukmenentukan lapisan batubara dibawahpermukaan bumi berdasarkan data well logging,menentukan karakteristik sebaran batubara dibawah permukaan dengan menggunakanmetode Cross Section, dan melakukaninterpretasi sebaran lapisan batubara untukmenentukan sumberdaya batubara (Erihartantiet al. 2015). Selanjutnya tentang intepretasi

Jurnal Fisika FLUXVolume 14, Nomor 2, Agustus 2017ISSN : 1829-796X (print); 2514-1713(online)http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/f/

125

Penentuan Volume Batubara Menggunakan Metode CrossSection di PT. Astri Mining Resources Cabang Batu Ampar

Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan

Megawati, Sri Cahyo Wahyono*) , FahruddinJurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru

*)Email Korespondensi : [email protected]

ABSTRACT−Coal is a combustible sedimentary rock formed from organic deposits of plant residues andcarbon, hydrogen and oxygen elements. Modeling of 3D coal distribution and coal volume calculation playsan important role in the exploration because the result of coal volume calculation can be used asconsideration for mining. This research uses 6 drill point and calculation of coal volume using cross sectionmethod with the help of image processing software that is rockwork16. The result of interpretation of drillpoint data in the research area were 5 types of rock layers with each rock volume is Claystone (25.840.000m3), Claysand (230.00 m3), Coal (5.930.000 m3), Carbonaceus Clay and Soil..

KEYWORD : Coal, Coal Volume, Cross Section Method

I. PENDAHULUANIndonesia adalah Negara yang kaya

akan sumberdaya alam salah satunya adalahBatubara. Batubara adalah salah satu energiyang tidak dapat diperbaharui lagi, akantetapi batubara semakin dibutuhkan. Potensisumberdaya batubara sangat melimpah diIndonesia terutama di Pulau Kalimantan,salah satunya di Kabupaten Tanah BumbuKalimantan Selatan. Penelitian inibekerjasama dengan PT. Astri MiningResources cabang Batu Ampar KabupatenTanah Bumbu dan secara regional daerahpenelitian termasuk kedalam Formasi Berai.

Beberapa penelitian sebelumnya pernahdilakukan di Derah X, Ampah Barito Timuryaitu Identifikasi lapisan batubaraberdasarkan nilai log gama ray dan logresistiviy dan data Well Logingdiinterpretasikan dengan menggunakansoftware Well Cad (Faisal et al. 2012).Penelitian selanjutnya di CV. Wulu BumiSakti Kalimantan Timur yaitu tentangpengukuran survei progres overburden di arealpenambangan, mengetahui perhitungan dan

hasil perbandingan volume. Metode yangdigunakan untuk menghitung volume yaitudengan metode Cross Section (Triono et al.2014). Kemudian penelitian tentangperhitungan cadangan dan volume overburdenmenggunakan metode penampang atau CrossSection di PT. Anugrah Karya Raya DesaPenain Kabupaten Kalimantan Tengah. Hasilyang didapatkan berupa permodelanbatubara dan perhitungan cadangan batubara(Wandi et al. 2015). Selanjutnya penelitiantentang perhitungan cadangan batubaraterbukti dengan metode Cross Section di DesaBatuah Kabupaten Kutai Kartanegara(Purwaningsih and Riyanto 2014).

Penelitian selanjutnya di PT. Telen OrbitPrima Desa Buhut Kalimantan Tengah untukmenentukan lapisan batubara dibawahpermukaan bumi berdasarkan data well logging,menentukan karakteristik sebaran batubara dibawah permukaan dengan menggunakanmetode Cross Section, dan melakukaninterpretasi sebaran lapisan batubara untukmenentukan sumberdaya batubara (Erihartantiet al. 2015). Selanjutnya tentang intepretasi

Page 2: Jurnal Fisika FLUX Penentuan Volume Batubara …

126 Jurnal Fisika FLUX, 14(2), 2017. Hal. 125-132

sebaran batubara dan analisis korelasi antaralog densitas dengan kualitas batubara diDaerah Gunung Mas. Penelitian inimenggunakan data Well Logging dan statistikbivariat untuk menentukan lapisan batubaradan analisis korelasi log densitas untuk kualitasbatubara (Rahim et al. 2015).

Penelitian selanjutnya tentangsumberdaya dan cadangan batubara yangdilakukan di PT Bartim Metropolitan PerkasaKalimantan Timur. Dalam penelitian ini untukmenentukan perhitungan cadangan batubaradigunakan metode Cross Section (Subrianti et al.2015). Selanjutnya penelitian tentanginterpretasi sebaran batubara berdasarkan dataWell Loging di Pulau Laut Tengah KabupatenKotabaru (Julkipli et al. 2015).

Penelitian ini menggunakan metodepemboran tambang yaitu dengan metode openhole serta menggunakan metode Cross Sectiondalam menghitung volume batubara.Berdasarkan penjelasan dari penelitiansebelumnya maka penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui jenis lapisan pada daerahpenelitian, permodelan penampang batubara3D dan perhitungan volume batubara.

II. METODE PENELITIANPengambilan data dilakukan di PT.

Astri Mining Resources cabang Batu AmparKabupaten Tanah Bumbu dan pengolahandata dilakukan di Laboratorium GeofisikaFakultas Matematika dan Ilmu PengetahuanAlam Universitas Lambung MangkuratBanjarbaru. Alat yang digunakan dalampenelitian ini berupa seperangkat alatkomputer dengan perangkat lunak. Bahan-bahan yang digunakan yaitu data kondisigeologis Kabupaten Tanah Bumbu, data bordan peta titik bor.

Pengumpulan data yang diperlukanyaitu data geologis, data bor dearahpenelitian dan data titik koordinat daerahpenelitian. Data bor yang didapatkan darihasil pemboran dengan metode open holedengan 6 titik bor. Sebaran titik bor dapatdilihat pada Gambar 2.

Gambar 1. Bagan Penelitian.

Gambar 2. Peta Sebaran Titik Bor

Gambar 3. Peta Daerah Penelitian

2.1 Interpretasi LitologiInterpretasi litologi ini dilakukan

dengan memperhatikan hasil data bor.Interpretasi ini bertujan untuk mengetahui

Mulai

Pengumpulan data

1. Peta Geologi2. Data bor3. Data titik Koordinat bor

Hasil

Pengolahan Data1. Interpretasi Litologi2. Korelasi antar lubang bor3. Perhitungan volume batubara dengan metode cross section menggunakan software rockwork16

Page 3: Jurnal Fisika FLUX Penentuan Volume Batubara …

Megawati, M., dkk. Penentuan Volume Batubara Menggunakan Metode Cross Section.... 127

jenis lapisan di daerah penelitian, ketebalandan kedalaman yang terdapat pada masing-masing lubang bor.

2.2. Korelasi Antar Lubang BorTujuan dilakukan korelasi adalah untuk

mengetahui kondisi geologi bawahpermukaan dan sebaran batubara. Sertamengolah data bor tersebut dalam SoftwareRockworks16 untuk mengetahui penampang3D sebaran batubara tersebut. Adapun carauntuk mengkorelasi penampang 3D sebaranbatubara yaitu:a) Borehole Location Information berupa data

informasi lokasi setiap lubang bor yangakan digunakan.

b) Litologi berupa data kedalaman setiapbor dan litologi batuan.

c) Litologi Section untuk mengolah databerupa cross section dengan cara menarikgaris dari satu bor ke bor yang lainnya.d) Litologi Modeling untuk mengolahdata bor dalam bentuk 3D.e) 2.3. Perhitungan Volume Batubara

Perhitungan dilakukan dengan menggunakanmetode Cross Section. Langkah-langkahperhitungan volume dengan metode CrossSection (penampang) adalah sebagai berikut:a) Menyiapkan data titik borb) Buat lintasan penampang melalui titik-

titik lubang borc) Buat sayatan (Cross Section) pada

lintasan penampang lubang bord) Menghitung volume dengan

menggunakan software rockworks16.Hasil yang didapatkan berupa data jenis

lapisan di daerah penelitian, hasil daripermodelan sebaran batubara hasilperhitungan volume batubara.

III. HASIL DAN PEMBAHASANDaerah penelitian yang terletak di Desa

Batu Ampar Kabupaten Tanah BumbuProvinsi Kalimantan Selatan termasuk dalamFormasi Berai terdiri dari batu gampingberwarna putih kelabu, berlapis baik,setempat kaya akan koral, foraminifera danganggang, bersisipan napal berwarna kelabu

muda padat berlapis baik, mengandungforaminifera plankton dan batu lempungberwarna kelabu setempat (Rustandi 1995).Pada Gambar 3 merupakan peta daerahpenelitian yang terletak di Desa Batu Ampar.

3.1. Jenis Lapisan Daerah PenelitianDaerah penelitian termasuk dalam

Formasi Berai yang terdapat beberapa jenislapisan batuan. Berdasarkan hasil dari galianlubang bor terdapat beberapa jenis lapisanbatuan berdasarkan hasil dari deskripsisampel cutting. Sampel cutting merupakansampel yang berasal dari lubang bor dariproses pemboran open hole, yang berupamaterial batuan yang tergerus oleh mata borkemudian dibawa naik kepermukaan. Sampelcutting menunjukkan litologi yang terdapat dibawah permukaan pada kedalaman tertentu.Sampel cutting kemudian diteliti berdasarkanwarna, ukuran butir, kekuatan, kondisilapukan, dan nama batuan.

Berdasarkan hasil deskripsi padasampel cutting didapatkan 5 jenis batuanyaitu:1. Batu Lempung merupakan batuan

sedimen yang memiliki struktur padatdengan susunan mineral yang lebihbanyak dari batu lanau, bersifat plastistersusun dari mineral lempung yangukuran butirnya halus. Ukuran butiran esangatlah halus, yakni lebih dari 0,002mm dan memiliki warna abu-abu.

2. Lempung Pasiran yang didominasi olehpartikel pasir memiliki diameter 0,07 mmdengan butiran yang halus memilikiwarna abu-abu.

3. Lempung Karbon merupakan jenislapisan yang mengandung cukup besarmaterial organik, seperti residutumbuhan dan binatang yang telahberubah. Jenis lapisan ini memilikiwarna kuning, coklat, abu-abu gelap dantidak memperlihatkan tekstur pecah-pecah. Sifatnya impermeable (tidakmudah meloloskan air).

4. Batubara merupakan batuan sedimenyang terbentuk akibat pembusukan sisa-

Page 4: Jurnal Fisika FLUX Penentuan Volume Batubara …

128 Jurnal Fisika FLUX, 14(2), 2017. Hal. 125-132

sisa tumbuhan yang terjadi selamapuluhan atau jutaan jutaan tahun yanglalu.

5. Tanah adalah lapisan yang menempatibagian atas kulit bumi yang terdiri dari

benda padat serta air dan udara. Soilterbentuk dari terjadinya pelapukanbatuan menjadi partikel-partikel yang lebihkecil akibat proses mekanis dan kimia.

Tabel 1. Data titik bor dan koordinat pada daerah penelitian

No TITIK BOR UTARA Timur Elevasi Total Kedalaman

1 AMR_01 9,641,403 389,439 54,425 1052 AMR_02 9,641,609 389,502 55,591 100.53 AMR_03 9,641,39 389,262 69,523 1054 AMR_04 9,641,700 389,351 62,528 1055 AMR_05 9,641,685 389,242 63,09 1056 AMR_06 9,641,296 389,131 50,182 100.5

3.2. Permodelan Sebaran BatubaraPermodelan sebaran batubara

menggunakan Software Rockworks16 denganmetode Cross Section. Permodelan sebaranbatubara bertujuan untuk mengetahui polapenyebaran batubara. Dalam memodelkansebaran batubara dibutuhkan data kedalamanpemboran, titik koordinat, litologi batuan danelevasi. Berdasarkan kedalaman, jarak antartitik bor dan posisi singkapan batubara dapatdilihat penampang melintang batubaratersebut. Cross Section yang dilakukan ada 6buah, dapat dilihat pada Gambar 4. Cross

section yang dilakukan yaitu titik bor AMR_01& AMR_02, AMR_02 & AMR_04, AMR_04 &AMR_05, AMR_05 & AMR_06, AMR_06 &AMR_07, AMR_07 & AMR_03 dan AMR_03& AMR_01. Adapun gambar penampangmelintang pada setiap lintasan pada Gambar5 dan 6.

Gambar 7. merupakan gambaran darisebaran batubara dalam 2D. Permodelansebaran batubara dalam bentuk 2D diperolehdengan cara menggabungkan semuapenampang melintang dari titik AMR_01sampai dengan AMR_06.

Gambar 4. Sketsa Cross Section dengan Software Rockworks16

Page 5: Jurnal Fisika FLUX Penentuan Volume Batubara …

Megawati, M., dkk. Penentuan Volume Batubara Menggunakan Metode Cross Section.... 129

Gambar 5. Penampang Melintang Lintasan: (a) 1 dan 2, (b) 2 dan 4, (c) 4 dan 5

(a)

(b)

(c)

Page 6: Jurnal Fisika FLUX Penentuan Volume Batubara …

130 Jurnal Fisika FLUX, 14(2), 2017. Hal. 125-132

Gambar 6. Penampang melintang lintasan: (a) 5 dan 6, (b) 6 dan 3, dan (c) 3 dan 1

(a)

(b)

(c)

Page 7: Jurnal Fisika FLUX Penentuan Volume Batubara …

Megawati, M., dkk. Penentuan Volume Batubara Menggunakan Metode Cross Section.... 131

Gambar 7. Sebaran batubara 2D

3.3. Volume Batubara MenggunakanSoftware Rockworks16Volume batubara merupakan hal utama

yang perlu diketahui, untuk mengetahuivolume batubara serta jenis batuan lainnyapenulis melakukan permodelan 3D danperhitungan volume menggunakan SoftwareRockworks16. Adapun data yang digunakandalam permodelan 3D dan perhitunganvolume yaitu titik koordinat, total kedalamanpemboran, data litologi semua jenis batuanpada setiap titik bor serta nilai densitas setiapjenis batuan.

Gambar 8. sebaran batubara 2D

Berdasarkan Gambar 9 dapat dilihatbahwa di bagian utara dan selatan batubaratersebar merata dengan ketebalan batubara

yang berbeda-beda.

Gambar 9. Striplog sebaran batubara 3D

Gambar 10. Penampakan keseluruhan crosssection

Gambar 10 merupakan penampakanpenampang melintang dari Bor 1 hingga Bor6, dari gambar tersebut dapat dilihatkeseluruhan lapisan dari masing-masing cross

Page 8: Jurnal Fisika FLUX Penentuan Volume Batubara …

132 Jurnal Fisika FLUX, 14(2), 2017. Hal. 125-132

section. Berdasarkan gambar tersebut lapisanbatubara yang diperoleh tipis dan hanyasebagian yang memiliki lapisan yang tebalsehingga diperkirakan lebih besar biayapenambangan daripada hasil produksibatubara tersebut.Tabel 2. Volume Batuan

No LITOLOGI Volume (m3)

1 Lempung Pasiran 230.0002 Batu Lempung 25.840.0003 Batubara 5.930.00

IV. KESIMPULAN1. Hasil dari interpretasi data titik bor

terdapat 5 jenis lapisan batuan yaituLempung Karbon, Batu Lempung,Lempung Pasiran, Batubara, dan Tanah.

2. Berdasarkan hasil dari permodelansebaran batubara 3D dapat diperolehbahwa di bagian utara dan selatanbatubara tersebar merata denganketebalan batubara yang berbeda-beda.

3. Berdasarkan hasil dari perhitunganvolume batuan menggunakan softwarerockworks16 diperoleh volume batubarasebesar 5.930.000 m3

V. DAFTAR PUSTAKAErihartanti, E., Siregar, S.S., and Sota. I., 2015.

Estimasi Sumberdaya BatubaraBerdasarkan Data Well Logging denganMetode Cross Section di PT. Telen OrbitPrima Desa Buhut Kab. KapuasKalimantan Tengah. Program StudiFisika FMIPA Universitas LambungMangkurat. Banjarbaru. Jurnal FisikaFLUX, 12(8), 118-127.

Faisal, A., Siregar, S.S., and Wahyono, S.C.,2012. Identifikasi Sebaran Batubara dariData Well Logging di Daerah X AmpahBarito Timur. JurnalFisika FLUX, 8(1), 7-21.

Julkipli, J., Siregar, S.S., and Sota, I., 2015.Interpretasi Sebaran Batubara BerdaarkanData Well Loging di Daerah Blok X PulauLaut Tengah Kabupaten Kotabaru.Program Studi Fisika FMIPA UniversitasLambung Mangkurat. Banjarbaru. Jurnal

Fisika FLUX, 12(1), 42-52Purwaningsih, D.A., and Riyanto, R., 2014.

Perhitungan Cadangan BatubaraTerbukti dengan Metode Cross Section.Program Studi Teknik PertambanganFakultas Teknik Universitas KutaiKartanegara.Kalimantan Timur. JurnalGeologi Pertambangan, 2, 14-27.

Rahim, A., Sota, I., and Nurlina. 2015.Interpretasi Sebaran Batubara danAnalisis Korelasi Antara Log Densitasdengan Kualitas Batubara di DaerahGunung Mas. Program Studi FisikaFMIPA Universitas Lambung Mangkurat.Banjarbaru.Jurnal Fisika FLUX12(1), 1-12.

Rustandi. 1995. Peta Geologi LembangBanjarmasin skala 1:250.000. PusatPenelitian dan Pengembangan Geologi,Kalimantan.

Subrianti, T.W., Nurhakim, N., Anissa, A., andRado, A.D., 2015. PerhitunganSumberdaya dan Cadangan BatubaraPada PT Bartim Metropoitan Perkasa DesaDidi Kecamatan Dusun Timur, KabupatenBarito Timur, Kalimantan Tengah.Program Studi Teknik PertambanganFakultas Teknik Universitas LambungMangkurat. Banjarbaru. JurnalGEOSAPTA, 1(1), 12-14.

Triono and Islamiah, D., 2014. PerhitunganKemajuan Tambang ( Progress Mining)dengan Metode Penampang Melintang diCv. Wulu Bumi Sakti Kecamatan SambojaKabupaten Kutai Kartanegara PropinsiKalimantan Timur. Program Studi TeknikGeologi Fakultas Teknik UniversitasKutai Kartanegara. Kalimantan Timur.Jurnal Geologi Pertambangan, 2, 37-49.

Wandi, M., Saismana, U., Riswan., R., Hakim,R.N and Gusfrimanuel, G., 2015.Perhitungan Cadangan Batubara DanPerancangan Pit PT. Anugrah Raya, DesaPenain, Kec. Teweh Tengah KabupatenBarito Utara, Kalimantan Tengah.Program Studi Teknik PertambanganFakultas Teknik Universitas LambungMangkurat. Banjarbaru. JurnalGEOSAPTA, 1(1), 15-18.