Jurnal Komputasi Kimia Page 1
PERBANDINGAN ENERGI PADA MOLEKUL 3,5-DIAMINO-1,2,4-TRIAZOLA
MENGGUNAKAN METODE DFT, HF DAN MM2 DENGAN BASIS SET BERVARIASI
Oleh :
Intan Ayu Apriliana/113234008/Kimia A
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya
Abstrak. Telah dilakukan penelitian dengan judul Perbandingan Energi Pada Molekul 3,5-Diamino-1,2,4-Triazola Menggunakan Metode DFT, HF dan MM2 dengan Basis Set Bervariasi Tujuannya yaitu membandingkan energi pada molekul menggunakan metode DFT, HF, dan MM2 serta mengetahui energi
yang paling tinggi dengan menggunakan basis set dan RMS Gradient bervariasi. Media komputasi yang
digunakan yaitu menggunakan media komputasi ChemOffice metode DFT (B3LYP) dan HF dengan 3
macam basis set yaitu 6-31G(d), 6-31+G(d), dan 3-21+G(d), sedangkan metode MM2 menggunakan 3
macam RMS Gradient yaitu 0.100, 0.300, 0.500. Energi yang diperoleh dari penelitian ini menggunakan
metode DFT (B3LYP) dengan basis set 6-31G(d), 6-31+G(d),dan 3-21+G(d) berturut-turut yaitu -
352.767444, -352.77138, -350.816918, metode HF berturut-turut yaitu -350.877036, -350.879497, -
348.911646. Sedangkan metode MM2 dengan RMS Gradient 0.100, 0.300, 0.500 berturut-turut yaitu
5.5260, 5.5599, 5.6064. Nilai energi yang paling besar dengan metode HF diperoleh dari basis set 6-
31+G(d) yaitu sebesar -350.879497 dan metode DFT (B3LYP) sebesar -352.77138. Sedangkan pada
MM2 energi yang paling besar diperoleh dari RMS Gradient 0.500 dengan energi sebesar 5.6064.
Kata kunci: 3,5-Diamino-1,2,4-Triazola, DFT, HF, MM2
Abstract. Research has been carried out with the title "Comparison of Energy in Molecule 3,5-Diamino-
1,2,4-triazole using method DFT, HF and MM2 with various basis set " The purpose is to compare the
energy molecule using method DFT, HF, and MM2 and determine the highest energy using the various
basis set and RMS Gradient. Computational media are used ie using computational media ChemOffice
DFT (B3LYP) and HF method with 3 kinds of basis set is 6-31G (d), 6-31 + G (d), and 3-21 + G (d),
whereas the method MM2 uses 3 kinds RMS Gradient is 0.100, 0.300, 0.500. Energy obtained from this
study using DFT (B3LYP) method with the basis set 6-31G (d), 6-31 + G (d), and 3-21 + G (d)
respectively are -352.767444, -352.77138, -350.816918, HF methods respectively are -350.877036, -
350.879497, -348.911646. While the MM2 method with RMS Gradient 0.100, 0.300, 0.500 respectively
are 5.5260, 5.5599, 5.6064. The most of the energy value of the HF method is obtained from the basis set
6-31 + G (d) is equal to -350.879497 and DFT (B3LYP) methods is -352.77138. While in the most of the
energy value of MM2 obtained from RMS Gradient 0.500 is equal 5.6064.
Keywords: 3,5-Diamino-1,2,4-triazole, DFT, HF, MM2
Jurnal Komputasi Kimia Page 2
PENDAHULUAN
Amina (NH2) adalah turunan organik
dari ammonia dimana satu atau lebih atom
hidrogen pada nitrogen telah tergantikan
oleh gugus alkil atau aril. Karena itu amina
memiliki sifat mirip dengan ammonia
seperti alkohol dan eter terhadap air.
Seperti alkohol, amina bisa
diklasifikasikan sebagai primer, sekunder
dan tersier. Meski demikian dasar dari
pengkategoriannya berbeda dari alkohol.
Alkohol diklasifikasikan dengan jumlah
gugus non hidrogen yang terikat pada
karbon yang mengandung hidroksil., namun
amina diklasifikasikan dengan jumlah gugus
non hidrogen yang terikat langsung pada
atom nitrogen (Stoker, 1991)
Nitrogen adalah unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang N dan
nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai
gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan
merupakan gas diatomik bukan logam yang
stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur
atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas
karena zat ini bersifat malas, tidak aktif
bereaksi dengan unsur lainnya.
Tiazola, atau 1,3-tiazola, adalah jenis
cairan yang mudah terbakar berwarna
kuning muda dengan bau seperti piridin dan
rumus molekulnya yaitu C3H3NS. Tiazola
ini adalah cincin beranggota-5, di mana dua
dari simpul cincin adalah nitrogen dan
belerang, dan tiga lainnya adalah karbon.
Tiazola digunakan untuk biosida
manufaktur, fungisida, obat-obatan, dan
pewarna.
Gambar 1 Struktur molekul tiazola atau 1,3 tiazola
Sejumlah dari sistem aromatik
beranggota lima memiliki tiga heteroatom
pada posisi simetris. Adanya tiga gugus
nitrogen pada triazola menjadikan jenis
senyawa tersebut menjadi menarik. Triazola
dan turunannya menunjukkan luas spektrum
pada sifat farmakologi seperti antibakteri
dan aktifitas antijamur, dan juga ada banyak
laporan tentang interaksi antara triazole dan
logam dalam mencegah korosi logam.
Untuk mendapatkan perbandingan
energi yang akan diperoleh, turunan dari
triazola (3,5-diamino-1,2,4-triazola), sebuah
molekul dengan dua posisi simetris grup
NH2 telah dipilih untuk penelitian ini.
Jurnal Komputasi Kimia Page 3
Berikut adalah gambar molekul dari 3,5-
diamino-1,2,4-triazola
N
NH
N
NH2
H2N
Gambar 2 Struktur molekul 3,5-diamino-1,2,4-triazole
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode komputasi ab Initio
yaitu DFT (Density Functional Theory), HF
(Hartee-Fock) , dan MM2. Dengan
menggunakan metode tersebut akan
diperoleh perbandingan energi dari masing-
masing metode, metode DFT dan HF
dengan 3 macam basis set yaitu 6-31G(d), 6-
31+G(d), dan 3-21+G(d), sedangkan metode
MM2 menggunakan 3 macam RMS
Gradient yaitu 0.100, 0.300, 0.500. Selain
itu juga dilakukan penelitian untuk
mengetahui prediksi IR, tabel cartesian, dan
Z-Matrix.
Metode ab initio ini digunakan karena ab
initio merupakan metode yang mempunyai
akurasi yang paling tinggi di antara metoda
perhitungan kimia komputasi lainnya seperti
semiempiris atau mekanika molekular.
DFT (Density Functional Theory) adalah
salah satu pendekatan dalam kimia
komputasi untuk menentukan perhitungan
struktur elektron banyak partikel secara
mekanika kuantum. DFT digunakan untuk
mengamati keadaan dasar dari sistem
banyak partikel. Tujuan utama dari DFT
adalah menggantikan fungsi gelombang
elektron banyak partikel dengan fungsi
rapatan sebagai besaran dasarnya.
HF (Hartee-Fock) dalam kimia
komputasi digunakan untuk menghitung
kemungkinan terbaik dari penyelesaian
persamaan Schrodinger dari sistem
berelektron banyak. Metode ini hanya dapat
diterapkan dengan pendekatan Bohn-
Oppenheimer karena inti hanya dimodelkan
sebagai muatan titik-titik yang diam. Metode
ini dapat menghitung energi pertukaran
dengan tepat akan tetapi sama sekali tidap
dapat menghitung pengaruh interaksi
elektron.
METODE PENELITIAN
Perangkat keras dan lunak
Penelitian ini dilakukan menggunakan
media komputasi dengan spesifikasi
prosesor Intel (R) CoreTM i3 M370 @2.40
GHz dan RAM 2.00 GB. Media komputasi
yang digunakan menggunakan sistem
Jurnal Komputasi Kimia Page 4
Windows 7 Home Premium. Sedangkan
perangkat lunak digunakan ChemOffice
2010 yaitu Chem3D Ultra 10.0 dan
ChemDraw Ultra 10.0. ChemDraw Ultra
10.0 digunakan untuk menggambar struktur
awal molekul yang akan diteliti. Sedangkan
Chem3D Ultra 10.0 digunakan untuk
menghitung energi molekul, memprediksi
hasil IR, dan mengetahui tabel cartesian
serta Z-Matrix.
Prosedur penelitian
Langkah pertama untuk melakukan
penelitian ini yaitu menggunakan
ChemDraw Ultra 10.0 untuk membuat
struktur molekul dari 3,5-diamino-1,2,4-
triazola. Pertama klik icon templates pada
kotak tools kanan bawah. Setelah itu pilih
Aromatics dan pilih gambar bentuk segilima,
untuk membuat struktur tiazola klik icon text
lalu diarahkan ke sudut-sudut bentuk
segilima, mengarahkannya harus sampai
muncul tanda kotak warna biru pada
masing-masing sudut agar ikatan terbentuk
sempurna. Pada bentuk segilima
ditambahkan atom N tepat ditengah kotak
berwarna biru pada sudut nomor satu, dua
dan empat. Sedangkan nomor empat diberi
tambahan atom H hingga membentuk 1,2,4-
triazola. Kemudian sudut nomor 3 dan 5
ditambahkan satu ikatan yang mengikat
atom NH2 dengan mengklik icon Solid
bonding hingga membentuk struktur
molekul 3,5-diamino-1,2,4-triazola. Setelah
molekul selesai terbentuk klik icon Marquee
lalu copy dan paste molekul pada Chem3D
Ultra 10.0.
Langkah kedua yaitu menghitung energi
molekul tersebut menggunakan Chem3D
Ultra 10.0 dengan metode DFT, HF, dan
MM2. Untuk menghitung energi
menggunakan metode DFT yaitu dengan
cara memilih menu Calculation Gamess
Interface Minimize energi metode DFT
(B3LYP) basis set Run. Begitu pula
dengan metode HF. Sedangkan untuk
menghitung energi menggunakan metode
MM2 yaitu dengan cara Calculation MM2
Minimize energi minimum RMS
Gradient Run.
Setelah mendapatkan hasil energi dari
metode DFT dan HF, dicari hasil IR yaitu
dengan cara Calculation Gamess
Interface Predict IR metode DFT/HF
basis set Run. Untuk mengetahui ikatan
atom, sudut ikatan, panjang ikatan, dihedral
dll. Menggunakan Z-Matrix dan tabel
cartesian yaitu dengan cara klik View lalu
pilih Cartesian Table/Z-Matrix.
Jurnal Komputasi Kimia Page 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembuatan struktur molekul 3,5-
diamino-1,2,4-triazola
Pembuatan struktur molekul 3,5-diamino
-1,2,4-triazola dilakukan menggunakan
ChemDraw Ultra 10.0. Hasil yang diperoleh
yaitu
N
NH
N
NH2
H2N
Gambar 3 Struktur molekul 3,5-diamino-1,2,4-triazole
dengan ChemDraw Ultra 10.0
Setelah struktur molekul terbentuk
struktur di copy dan paste ke Chem3D Ultra
10.0. Bentuk molekul setelah di paste ke
Chem3D Ultra 10.0 yaitu
Gambar 4 Struktur molekul 3,5-diamino-1,2,4-triazole
dengan Chem3D Ultra 10.0
Perhitungan dan perbedaan energi
molekul 3,5-diamino-1,2,4-triazola
Kemudian dihitung energinya
menggunakan metode DFT (B3LYP) dan
HF dengan basis set yaitu 6-31G(d), 6-
31+G(d), dan 3-21+G(d). Berikut adalah
hasil energi dari masing-masing metode
pada penelitian ini :
Basis Set DFT
(B3LYP)
HF
6-31G(d)
-352.767444
-350.877036
6-31+G(d)
-352.77138
-350.879497
3-21+G(d)
-350.816918
-348.911646
Sedangkan jika metode MM2 perbedaan
energi diperoleh dari perbedaan minimum
RMS Gradient. menggunakan 3 macam
RMS Gradient yaitu 0.100, 0.300, 0.500.
Berikut adalah tabel perbedaan hasil energi
metode MM2 dengan RMS berbeda:
RMS Gradient MM2
0.100
5.5260
0.300
5.5599
0.500
5.6064
Tabel 2 perbedaan energi menggunakan metode MM2
dengan 3 macam RMS Gradient.
Tabel 1 perbedaan energi menggunakan metode DFT
dan HF dengan 3 macam basis set.
Jurnal Komputasi Kimia Page 6
Pada jurnal yang digunakan sebagai
bahan refrensi yaitu jurnal penelitian I.B.
Obot dan A.S. Johnson hanya mencari
energi dari molekul 3,5-diamino -1,2,4-
triazola menggunakan metode DFT
(B3LYP) dan HF dengan basis set 6-
31+G(d). Sedangkan jurnal penelitian ini
digunakan 3 macam basis set dan dari
masing-masing metode. Pada jurnal
karangan I.B. Obot dan A.S. Johnson energi
yang didapatkan HF dengan basis set 6-
31+G(d) yaitu sebesar -350.8944 dan DFT
(B3LYP) sebesar -352.9876. Hasil
penelitian ini mendekati hasil yang tertera
pada jurnal, yaitu HF dengan basis set 6-
31+G(d) yaitu sebesar -350.879497 dan
DFT (B3LYP) sebesar -352.77138. Karena
hasil yang didapatkan mendekati hasil
jurnal, maka hasil penelitian ini dapat
dinyatakan benar.
Selain mencocokkan dengan jurnal lain,
digunakan basis set dan metode yang lebih
beragam agar dapat membandingkan energi
dari basis set dan metode manakah yang
memiliki nilai paling besar. Dari data yang
diperoleh energi yang paling besar pada
metode HF diperoleh dari basis set 6-
31+G(d) yaitu sebesar -350.879497 dan
metode DFT (B3LYP) sebesar -352.77138.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa energi
yang paling besar diperoleh dari metode
dengan basis set yang paling besar dan juga
menggunakan polarization dan diffuse.
Seperti pada basis set 6-31G(d) dan 6-
31+G(d), basis set tersebut sama-sama 6-
31G, namun energi yang didapat lebih besar
dengan menggunakan basis set 6-31+G(d),
karena memiliki nilai diffuse yang
berbeda. Sehingga dapat disimpulkan, energi
akan semakin besar jika basis setnya
semakin besar dan juga memiliki
nilaidiffuse.
Sedangkan pada MM2, untuk
membandingkan energi yang memiliki nilai
paling besar saya menggunakan 3 macam
RMS Gradient. Energi yang paling besar
diperoleh dari RMS Gradient 0.500 dengan
energi sebesar 5.6064. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa energi yang paling
diperoleh dari RMS Gradient yang paling
besar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pada metode MM2 energi akan semakin
besar jika RMS Gradientnya semakin besar
pula.
Prediksi IR molekul 3,5-diamino-1,2,4-
triazola
Untuk prediksi IR dari molekul ini tiap
metode dengan basis set berbeda
menghasilkan hasil IR yang berbeda pula.
Berikut adalah hasil IR dari metode dan
masing-masing basis set:
Jurnal Komputasi Kimia Page 7
1. Metode DFT
B3LYP/6-31G(d)
Transmitansi (%) = 91.18
Bilangan gelombang = 3798.6800
B3LYP/6-31+G(d)
Transmitansi (%) = 92.19
Bilangan gelombang = 3796.0100
B3LYP/3-
21+G(d)
Transmitansi (%) = 90.97
Bilangan gelombang = 3746.2300
2. Metode HF
RHF/6-31G(d)
Transmitansi (%) = 88.89
Bilangan gelombang = 4012.2100
RHF/6-31+G(d)
Transmitansi (%) = 89.39
Bilangan gelombang = 4006.9700
RHF/3-21+G(d)
Transmitansi (%) = 87.84
Bilangan gelombang = 3946.5900
Jurnal Komputasi Kimia Page 8
Seperti halnya perbandingan energi
sebelumnya, nilai IR ini juga terdapat
perbedaan pada tiap basis set. Dilihat dari
hasil IR di atas dapat disimpulkan bahwa
nilai transmitansi dari tiap metode dan basis
set masing-masing semakin besar,
sedangkan bilangan gelombang menjadi
semakin kecil.
Melihat tabel cartesian dan Z-Matrix
molekul 3,5-diamino-1,2,4-triazola
Tabel cartesian dan Z-Matrix digunakan
untuk melihat sudut, ikatan atom, panjang
ikatan, sudut ikatan, atom dihedral, dll.
Berikut adalah sebagian hasil tabel cartesian
dan Z-Matrix dari metode DFT, hasil
lainnya dapat dilihat pada lampiran.
B3LYP/6-31G(d)
B3LYP/6-31+G(d)
Jurnal Komputasi Kimia Page 9
SIMPULAN
Dari hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa nilai energi yang paling
besar dengan metode HF diperoleh dari
basis set 6-31+G(d) yaitu sebesar -
350.879497 dan metode DFT (B3LYP)
sebesar -352.77138. Energi yang diperoleh
lebih besar jika menggunakan basis set yang
lebih besar dan juga menggunakan
polarization dan diffuse. Energi yang
dihasilkan melalui metode DFT lebih besar
daripada metode HF. Sedangkan pada MM2
energi yang paling besar diperoleh dari RMS
Gradient 0.500 engan energi sebesar 5.6064.
SARAN
Perlu dilakukan penelitian dengan
metode dan basis set yang lebih bervariasi
agar hasil yang diperoleh lebih akurat, dapat
menyimpulkan energi dari metode dan basis
set mana yang paling besar. Serta perlu
dilakukan pembacaan hasil IR yang lebih
detail.
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan
kepada Allah SWT atas segala berkah,
rahmat, hidayah serta karunia yang
diberikan sehingga dapat menyelesaikan
jurnal penelitian dengan judul
Perbandingan Energi Pada Molekul 3,5-
Diamino-1,2,4-Triazola Menggunakan Metode
DFT, HF dan MM2 dengan Basis Set
Bervariasi. Shalawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. Dan tidak lupa juga saya
mengucapkan terima kasih kepada Bapak I
Gusti Made Sanjaya selaku dosen yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam
mata kuliah aplikom. Terima kasih yang tak
terhingga kepada orang tua saya dan teman-
teman atas nasihat, semangat, bantuan
materi, kesabaran, dan doa-doanya. Saya
berharap jurnal ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim. 2013. Nitrogen. Wikipedia.org
(diakses tanggal 29 Mei 2013).
http://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogen
2. Anonim. 2013. Extensif Definition of
Thiazole. Askfine.com (diakses
tanggal 29 Mei 2013).
http://thiazole.askdefine.com/
3. Gullit, Suwanto. 2011. Pengaruh Jumlah
Aerosil Pada Reaksi Aminasi
Oktadekil Alkohol Dengan Ammonia
Cair Menggunakan Katalis Pd/C.
Skripsi. Jurusan Kimia, FMIPA,
Universitas Sumatra Utara, Medan.
Jurnal Komputasi Kimia Page 10
4. I.B. Obot, N.O. Obi-Egbedi, S.A.
Umoren, E.E. Ebenso, Chem. Eng.
Comm. 198 (2011) 711.
5. I.B. Obot, N.O. Obi-Egbedi, Corros. Sci.
52 (2010) 198.
6. I.B. Obot, A. S. Johnson. Ab initio, DFT
and TD-DFT electronic absorption
spectra investigations on 3,5-
diamino-1,2,4-triazole. (2012) 6658-
6661
7. M.M. Antonijevic , S.M. Milic , M.B.
Petrovic, Corros. Sci. 51 (2009)
1228.
8. L. Wang, Corros. Sci. 48 (2006) 608
616.
Jurnal Komputasi Kimia Page 11
LAMPIRAN
Perhitungan energi dengan metode DFT, HF, dan MM2
B3LYP/6-31G(d) B3LYP/6-31+G(d)
B3LYP/3-21+G(d) RHF/6-31G(d)
Jurnal Komputasi Kimia Page 12
RHF/6-31+G(d) RHF/3-21+G(d)
RMS Gradient 0.100
Jurnal Komputasi Kimia Page 13
Prediksi IR, tabel cartesian dan Z-Matrix
RMS Gradient 0.300
RMS Gradient 0.500
Prediksi IR
Tabel Cartesian dan Z-Matrix
Jurnal Komputasi Kimia Page 14
B3LYP/3-21+G(d)
RHF/6-31G(d)
RHF/6-31+G(d)
RHF/3-21+G(d)
Hasil tabel cartesian dan Z-Matrix
Jurnal Komputasi Kimia Page 15