JAWABAN SOAL BAGIAN 1
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan e-learning?
Banyak pakar yang menguraikan definisi e-learning dari berbagai
sudut pandang. Definisi yang sering digunakan banyak pihak adalah sebagai
berikut:
a. E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet,
intranet atau media jaringan komputer lain [Hartley, 2001].
b. E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi
elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet,
jaringan komputer, maupun komputer standalone [LearnFrame.Com,
2001].
c. E-learning adalah semua yang mencakup pemanfaatan komputer dalam
menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya
penggunaan mobile technologies seperti PDA dan MP3 players. Juga
penggunaan teaching materials berbasis web dan hypermedia, multimedia
CD-ROM atau web sites, forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif, e-
mail, blogs, wikis, computer aided assessment, animasi pendidkan,
simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran, electronic
voting systems, dan lain-lain. Juga dapat berupa kombinasi dari
penggunaan media yang berbeda [Thomas Toth, 2003; Athabasca
University, Wikipedia].
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem atau konsep
pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar
mengajar dapat disebut sebagai suatu e-learning.
2. Peralatan TIK yang mendukung e-learning
Dalam prakteknya e-learning memerlukan bantuan teknologi. Karena
itu dikenal istilah: computer based learning (CBL) yaitu pembelajaran yang
sepenuhnya menggunakan komputer; dan computer assisted learning (CAL)
yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama computer, yaitu:
a. Perangkat keras (komputer/laptop, PC; telepon/handphone; radio;
televisi; LCD/OHP; pemutar video; printer;
b. Infrastruktur/jaringan (jaringan internet atau jaringan intranet—LAN,
WAN)
c. Perangkat lunak
d. Materi/isi
e. Strategi interaksi
f. Pemeran/pelaku (siswa-guru, mahasiswa/dosen, dan lain-lain).
Teknologi pembelajaran terus berkembang. Namun pada prinsipnya
teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Technology
based learning dan Technology based web-learning. Technology based
learning ini pada prinsipnya terdiri dari Audio Information Technologies
(radio, audio tape, voice mail telephone) dan Video Information
Technologies (video tape, video text, video messaging). Sedangkan
technology based web-learning pada dasarnya adalah Data Information
Technologies (bulletin board, Internet, e-mail, tele-collaboration). Dalam
pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, yang sering dijumpai adalah
kombinasi dari teknologi yang dituliskan di atas (audio/data, video/data,
audio/video).Teknologi ini juga sering di pakai pada pendidikan jarak jauh
(distance education), dimasudkan agar komunikasi antara murid dan guru
bisa terjadi dengan keunggulan teknologi e-learning ini. Di antara banyak
fasilitas internet, menurut Onno W. Purbo (1997), “ada lima aplikasi standar
internet yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu email,
Mailing List (milis), News group, File Transfer Protocol (FTC), dan World
Wide Web (WWW)”.
3. Karakteristik bahan yang mendukung e-learning.
Rosenberg (2001) mengkatagorikan tiga kriteria dasar yang ada dalam
e-learning. Pertama, e-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu
memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali,
mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi. Kedua, e-
learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan
menggunakan standar teknologi internet. Ketiga, e-learning terfokus pada
pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi pembelajaran yang
menggungguli paradikma tradisional dalam pelatihan.
Lebih spesifik, bahan pembelajaran yang mendukung terlaksananya
sistem e-learning haruslah memenuhi kriteria berikut:
Berpusat pada peserta didik
Bahan pembelajaran up to date/mudah di-update
Bahan pembelajaran bercirikan multimedia
Belajar secara ‘bebas’ tanpa merasa ‘tertekan’
Dapat didesain utk menyimpan catatan prestasi: umpan
balik, pengayaan, evaluasi akhir, dan lain-lain.
4. gambaran singkat tentang pembelajaran berbasis e-learning
Pembelajaran dengan menggunakan media elektronik. E-learning,
seperti juga namanya “Electronic Learning” disampaikan dengan
menggunakan media elektronik yang terhubung dengan Internet (World Wide
Web yang menghubungkan semua unit komputer di seluruh dunia yang
terkoneksi dengan Internet) dan Intranet (jaringan yang bisa menghubungkan
semua unit komputer dalam sebuah perusahaan). Jika Anda memiliki
komputer yang terkoneksi dengan Internet, Anda sudah bisa berpartisipasi
dalam e-learning. Dengan cara ini, jumlah pembelajar yang bisa ikut
berpartisipasi bisa jauh lebih besar dari pada cara belajar secara konvensional
di ruang kelas (jumlah siswa tidak terbatas pada besarnya ruang kelas).
Teknologi ini juga memungkinkan penyampaian pelajaran dengan
kualitas yang relatif lebih standar dari pada pembelajaran di kelas yang
tergantung pada “mood” dan kondisi fisik dari instruktur. Dalam e-learning,
modul-modul yang sama (informasi, penampilan, dan kualitas pembelajaran)
bisa diakses dalam bentuk yang sama oleh semua siswa yang mengaksesnya,
sedangkan dalam pembelajaran konvensional di kelas, karena alasan
kesehatan atau masalah pribadi, satu instruktur pun bisa memberikan
pelajaran di beberapa kelas dengan kualitas yang berbeda.
Pembelajaran formal vs. informal. E-learning dalam arti luas bisa
mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik
secara formal maupun informal. E-learning secara formal, misalnya adalah
pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah
diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak
terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti
ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada
karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas
dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan konsultan) yang memang
bergerak di bidang penyediaan jasa e-learning untuk umum. E-learning bisa
juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana,
misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi,
organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program,
pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa
memungut biaya).
Beberapa manfaat yang bisa dinikmati dari proses pembelajaran
dengan e-learning, diataranya :
1. Fleksibilitas. Jika pembelajaran konvensional di kelas mengharuskan
siswa untuk hadir di kelas pada jam-jam tertentu (seringkali jam ini
bentrok dengan kegiatan rutin siswa), maka e-learning memberikan
fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses
pelajaran. Siswa tidak perlu mengadakan perjalanan menuju tempat
pelajaran disampaikan, e-learning bisa diakses dari mana saja yang
memiliki akses ke Internet. Bahkan, dengan berkembangnya mobile
technology (dengan palmtop, bahkan telepon selular jenis tertentu),
semakin mudah mengakses e-learning. Berbagai tempat juga sudah
menyediakan sambungan internet gratis (di bandara internasional dan
cafe-cafe tertentu), dengan demikian dalam perjalanan pun atau pada
waktu istirahat makan siang sambil menunggu hidangan disajikan,
Anda bisa memanfaatkan waktu untuk mengakses e-learning.
2. Independent Learning E-learning memberikan kesempatan bagi
pembelajar untuk memegang kendali atas kesuksesan belajar masing-
masing, artinya pembelajar diberi kebebasan untuk menentukan kapan
akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu
modul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu. Ia bisa mulai dari topik-
topik ataupun halaman yang menarik minatnya terlebih dulu, ataupun
bisa melewati saja bagian yang ia anggap sudah ia kuasai. Jika ia
mengalami kesulitan untuk memahami suatu bagian, ia bisa mengulang-
ulang lagi sampai ia merasa mampu memahami. Seandainya, setelah
diulang masih ada hal yang belum ia pahami, pembelajar bisa
menghubungi instruktur, nara sumber melalui email atau ikut dialog
interaktif pada waktu-waktu tertentu. Jika ia tidak sempat mengikuti
dialog interaktif, ia bisa membaca hasil diskusi di message board yang
tersedia di LMS (di Website pengelola). Banyak orang yang merasa
cara belajar independen seperti ini lebih efektif daripada cara belajar
lainnya yang memaksakannya untuk belajar dengan urutan yang telah
ditetapkan.
3. Biaya Banyak biaya yang bisa dihemat dari cara pembelajaran dengan
e-learning. Biaya di sini tidak hanya dari segi finansial tetapi juga dari
segi non-finansial. Secara finansial, biaya yang bisa dihemat, antara lain
biaya transportasi ke tempat belajar dan akomodasi selama belajar
(terutama jika tempat belajar berada di kota lain dan negara lain), biaya
administrasi pengelolaan (misalnya: biaya gaji dan tunjangan selama
pelatihan, biaya instruktur dan tenaga administrasi pengelola pelatihan,
makanan selama pelatihan), penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk
belajar (misalnya: penyewaan ataupun penyediaan kelas, kursi, papan
tulis, LCD player, OHP).
Pada dasarnya cara penyampaian atau cara pemberian (delivery
system) dari e-learning, dapat digolongkan menjadi dua, yaitu : komunikasi
satu arah dan komunikasi dua arah. Komunikasi atau interaksi antara dosen
dan mahasiswa memang sebaiknya melalui sistem dua arah. Dalam e-
learning, sistem dua arah ini juga bisa diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
a. Dilaksanakan melalui cara langsung artinya pada saat instruktur
memberikan materi kuliah, peserta didik dapat langsung
mendengarkanya.
b. Dilaksanakan melalui cara tidak langsung misalnya pesan dari instruktur
direkam dahulu sebelum digunakan.
Beberapa karakteristik e-learning yang dapat dijadikan media
pembelajaran di Perguruan Tinggi dan disekolah antara lain :
a. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik, dosen dan mahasiswa atau guru
dengan siswa, siswa dengan sesama siswa atau dosen/guru dengan
sesama dosen/guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah tanpa
dibatasi oleh hal-hal yang bersifat protokoler.
b. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer
networks)
c. Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials)
disimpan dikomputer sehingga dapat diakses oleh dosen dan mahasiswa
kapan saja dan dimana saja bila yang bersangkutan memerlukan.
d. Memanfaatkan jadual pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar
dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat
setiap saat di komputer.
Pengembangan e-learning tidak semata-mata hanya menyajikan materi
pelajaran secar online saja, namun harus komunikatif dan menarik. Materi
pembelajaran didesain seolah peserta didik belajar dihadapan pengajar
memalui layar komputer yang dihubungkan melalui jaringan internet.
Untuk dapat menghasilkan e-learning yang menarik dan diminati
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, ada tiga syarat hal yang wajib
dipenuhi dalam merancang e-learning, yaitu
1. Sederhana, sistem yang sederhana akan memudahkan peserta didik
dalam memanfaatkan teknologi dan menu yang ada, dengan
kemudahan pada panel yang disediakan, waktu belajar peserta akan
lebih efisien.
2. Personal, pengajar / dosen dapat berinteraksi dengan baik dengan
mahasiswanya, seperti layaknya berkomunikasi di depan kelas.Dengan
pendekatan dan interaksi yang lebih personal, peserta didik
diperhatikan kemajuanya, serta dibantu segala persoalan yang
dihadapi.
3. Cepat, layanan yang ditunjang dengan kecepatan, respon yang cepat
terhadap keluhan dan kebutuhan peserta didik, sehingga perbaikan
pembelajaran dapat dilakukan secepat mungkin oleh pengajar atau
pengelola.
Secara ringkas e-learning perlu diciptakan seolah-olah peserta didik
belajar secara konvensional, hanya saja dipindahkan kedalam sistem digital
melalui internet. Karena itu e-learning perlu mengadaptasi unsur-unsur yang
biasa dilakukan dalam sistem pembelajaran konvensional. Misalnya dimulai
darai perumusan tujuan operasional dan dapat diukur, ada apersepsi atau pre
test, membangkitkan motivasi, menggunakan bahasa yang komunikatif,
uraian materi yang jelas , contoh-contoh konkrit, problem solving, tanya
jawab, diskusi, post test, sampai penugasan dan kegiatan
5. perbedaan e-learning model dan mobile learning model
Perbedaan e-learning model dan mobil learning model pada dasarnya
terletak pada device atau alat/media yang digunakan. Dalam e-learning model,
media yang digunakan berupa komputer, sedangkan pada mobile learning
model perangkat yang digunakan adalah media teknologi portable (perangkat
komunikasi yang memiliki kombinasi teknologi telekomunikasi dan internet)
yang mudah dibawa ke mana saja seperti misalnya telepon genggam
(handphone).
E-learning Model
Web-based courses (integrated multimedia)
Computer mediated communication
Computer Intelligent System
The Mobile Learning (m-learning atau Palm-E Model)
Web-based courses (integrated multimedia)
Mobile/handphone mediated communication
Computer intelligent system
6. manfaat yang diperoleh dalam penerapan model e-learning model
Menurut pemanfaatannya, TIK dapat dikategorisasikan menjadi 4
(empat) kelompok manfaat.
Pertama, TIK sebagai Gudang Ilmu Pengetahuan, di kelompok ini TIK
dimanfaatkan sebagai Referensi Ilmu Pengetahuan Terkini, Manajemen
Pengetahuan, Jaringan Pakar Beragam Bidang Ilmu, Jaringan Antar
Institusi Pendidikan, Pusat Pengembangan Materi Ajar, Wahana
Pengembangan Kurikulum, dan Komunitas Perbandingan Standar
Kompetensi.
Kedua, TIK sebagai Alat bantu Pembelajaran, di dalam kelompok ini
sekurang-kurangnya ada 3 fungsi TIK yang dapat dimanfaatkan sehari-hari
di dalam proses belajar-mengajar, yaitu (1) TIK sebagai alat bantu guru
yang meliputi: Animasi Peristiwa, Alat Uji Siswa, Sumber Referensi Ajar,
Evaluasi Kinerja Siswa, Simulasi Kasus, Alat Peraga Visual, dan Media
Komunikasi Antar Guru. Kemudian (2) TIK sebagai Alat Bantu Interaksi
Guru-Siswa yang meliputi: Komunikasi Guru-Siswa, Kolaborasi
Kelompok Studi, dan Manajemen Kelas Terpadu. Sedangkan (3) TIK
sebagai Alat Bantu Siswa meliputi: Buku Interaktif , Belajar Mandiri,
Latihan Soal, Media Illustrasi, Simulasi Pelajaran, Alat Karya Siswa, dan
media Komunikasi Antar Siswa.
Ketiga, TIK sebagai Fasilitas Pembelajaran, di dalam kelompok ini TIK
dapat dimanfaatkan sebagai: Perpustakaan Elektronik, Kelas Virtual,
Aplikasi Multimedia, Kelas Teater Multimedia, Kelas Jarak Jauh, Papan
Elektronik Sekolah, Alat Ajar Multi-Intelejensia, Pojok Internet, dan
Komunikasi Kolaborasi Kooperasi (Intranet Sekolah). Dan
Keempat, TIK sebagai Infrastruktur Pembelajaran, di dalam kelompok
ini TIK kita temukan dukungan teknis dan aplikatif untuk pembelajaran –
baik dalam skala menengah maupun luas – yang meliputi: Ragam
Teknologi Kanal Distribusi, Ragam Aplikasi dan Perangkat Lunak, Bahasa
Pemrograman, Sistem Basis Data, Komputer Personal, Alat-Alat Digital,
Sistem Operasi, Sistem Jaringan dan Komunikasi Data, dan Infrastruktur
Teknologi Informasi (Media Transmisi).
7. Kriteria bahan untuk e-learning
1. Berbasis komputer
memuat informasi baru
menyatakan tujuan pembelajaran dengan jelas
peserta didik dapat mengetahui kemampuannya
(pemahamannya) melalui latihan-latihan secara on line.
ada umpan balik terhadap hasil penilaian.
2. Memperhatikan kaidah media pembelajaran
Pengetahuan: 11% melalui pendengaran dan 83% melalui
penglihatan.
kemampuan daya ingat : 20% dari pendengaran dan 50%
melalui penglihatan
3. Menarik dan berkesan
variasi teks, warna, grafik, animasi, simulasi, audio, video
4. Biaya
efisiensi
8. Persyaratan dan kualifikasi apa yang harus dipenuhi bagi seseorang
guru dan siswa supaya dapat melaksanakan e-learning!
Ada tiga kompetensi dasar yang harus dimiliki guru untuk
menyelenggarakan model pembelajaran e-learning:
Pertama, kemampuan untuk membuat desain instruksional
(instructional design) sesuai dengan kaedah-kaedah paedagogis yang
dituangkan dalam rencana pembelelajaran.
Kedua, penguasaan TIK dalam pembelajaran yakni
pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran dalam rangka
mendapatkan materi ajar yang up to date dan berkualitas.
Ketiga adalah penguasaan materi pembelajaran (subject
matter) sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. Langkah-
langkah konkrit yang harus dilalui oleh guru dalam pengembangan
bahan pembelajaran adalah mengidentifikasi bahan pelajaran yang
akan disajikan setiap pertemuan, menyusun kerangka materi
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan instruksional dan
pencapaiannya sesuai dengan indikator-indikator yang telah
ditetapkan. Bahan tersebut selanjutnya dibuat tampilan yang menarik
mungkin dalam bentuk PowerPoint dengan didukung oleh gambar,
video dan bahan animasi lainnya agar siswa lebih tertarik pada materi
yang akan dipelajari serta diberikan latihan-latihan sesuai dengan
kaedah-kaedah evaluasi pembelajaran sekaligus sebagai bahan
evaluasi kemajuan siswa. Bahan pengayaan (additional matter)
hendaknya diberikan melalui link ke situs-situs sumber belajar yang
ada di internet agar siswa mudah mendapatkannya. Setelah bahan
tersebut selesai maka secara teknis guru tinggal meng-upload ke situs
e-learning yang telah dibuat.
9. Jelaskan secara singkat kapan dan bagaimana TIK digunakan untuk
expository based learning!
Expository based learning mempunyai siklus umum yang meliputi atensi,
introduksi/penyampaian informasi, drill dan latihan, test dan pengayaan. pendidik
(guru) dapat menggunakan TIK pada tiap siklus tersebut, misalnya bagaimana
cara menarik atensi peserta didik, bagaimana tetap menjaga atensi peserta didik
pada materi pembelajaran, dan sebagainya. Pada tahapan drill dan latihan dapat
didesain sedemikian hingga ada respon langsung dari setiap jawaban peserta
didik, serta diberikan petunjuk permainan atau langkah-langkah pengerjaan soal-
soal latihan. Sedangkan pada siklus test, TIK dapat digunkan untuk merancang
computer-assisted test; yang meliputi desain tes, administrasi tes, pengumpulan
respon, analisis hasil, serta pemberian umpan balik.
10. Jelaskan secara singkat kapan dan bagaimana TIK digunakan untuk
inquiry based learning!
TIK digunakan untuk inquiry based learning terbagi 5 siklus (1)
pertanyaan/problem, (2) investigasi, (3) penyajian/penyampaian hasil, (4) diskusi,
dan (5) refleksi. Pada tahap awal, TIK dapat digunakan untuk menunjukkan atau
memberikan problem/pertanyaan yang berhubungan dengan kasus aktual atau
kasus dunia nyata. Kemudian pada siklus investigasi atau pencarian, TIKdapat
digunakan untuk memfasilitasi eksperimen, eksplorasi, atau pencarian informasi,
baik secara online (melalui internet) atau offline (melalui CD-ROM) dan
sebagainya. Pada tahap penyajian/penyampaian hasil dan diskusi, TIK dapat
digunakan untuk memfasilitasi presentasi dan mendemonstrasikan hasil seperti
dalam bentuk paper, gambar, video, atau bentuk-bentuk lainnya.
11. Sebutkan fungsi dari web browser !
Web browser adalah suatu perangkat lunak yang digunakan untuk
menampilkan halaman-halaman website yang berada di internet. Adapun
fungsinya adalah untuk mengakses halaman web dari alamat-alamat web yang
terhubung oleh jaringan Internet pada komputer pengguna.
12. Jelaskan apa yang dimaksud dengan internet dan intranet !
Internet merupakan hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan di
dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya di mana hubungan
tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit) yang
menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP yang
berisikan informasi dan sebagai sarana komunikasi data yang berupa suara,
gambar, video dan juga teks.
Intranet adalah konsep LAN yang mengadopsi teknologi Internet (mulai thn
1995). Atau bisa dikatakan Intranet adalah LAN yang menggunakan standar
komunikasi dan segala fasilitas Internet, diibaratkan berinternet dalam lingkungan
lokal. Misal: koneksi dari kantor pusat ke kantor cabang dll. Umumnya juga
terkoneksi ke internet sehingga memungkinkan pertukaran informasi dan data
dengan jaringan Intranet lainnya (Internetworking) melalui backbone Internet
13. Uraikan langkah-langkah menggunakan search engine untuk mencari
file dengan ekstensi ppt!
a. Perhatikan terlebih dahulu link/icon dalam halaman web yang
menunjukkan bahwa itu akan mengarah pada
kandungan file baik itu file data maupun program.
b. Klik link/icon tersebut, selanjutnya akan muncul kotak dialog file
download. Klik tombol save untuk mulai
download.
c. Kotak dialog save as akan muncul, ketik nama file yang
diinginkan, lalu klik save.
14. Jelaskan apa yang dimaksud dengan CC dan BCC pada e-mail!
Cc: singkatan dari "carbon copy." Siapa pun yang terdaftar dalam kolom
Cc: pesan, akan menerima salinan pesan itu apabila Anda mengirimkannya.
Semua penerima lain dari pesan itu dapat melihat nama orang yang Anda tentukan
sebagai penerima Cc: yang telah menerima salinan pesan tersebut.
Bcc: singkatan dari "blind carbon copy." Ini serupa dengan fitur Cc: kecuali
bahwa, penerima Bcc: tidak terlihat oleh semua penerima lain pesan tersebut
(termasuk penerima Bcc: yang lain). Misalnya, jika Anda mengirim pesan Kpd:
[email protected] dan Bcc: [email protected], maka johndoe melihat
dirinya sebagai satu-satunya penerima pesan. Janedoe, sebaliknya, "tahu"—dia
bisa melihat bahwa Anda sudah mengirim pesan Kpd: johndoe, dan Anda telah
mengirim blind-copied atau salinan rahasia kepadanya. Untuk menambahkan entri
dalam kolom Bcc:, klik link "Tunjukkan BCC" di kanan kolom "Kpd:" .
15. Jelaskan apa yang dimaksud dengan milis ?
Milis : kependekan dari mailing list yang dapat diartikan sebagai daftar
kelompok penerima surat elektronik. Millis memberikan kemudahan bagi para
kelompok dunia maya/virtual untuk mengirim dan menerima pesan secara
bersama-sama. Selain itu, Millis juga bermanfaat sebagai sarana diskusi secara
elektronik antara guru dan siswa, serta antara siswa dan siswa dalam
kelasnya/kelompoknya dan juga sebagai pooling, memberi pengumuman, dan
pengiriman tugas-tugas.
Dibawah ini beberapa penyedia Millis gratis yaitu:
a. www.yahoogroups.com
b. www.googlegroups.com
c. www.altavista.com
d. www.netscape.com
Top Related