Slide 1
Judul MEMPELAJARI SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN BERDASARKAN ISO 14001 DI PT PERTAMINA EP ASSET 3 TAMBUN FIELD
OLEH MUHAMMAD DIDIK NUGRAHA F44120037
BEKASI 24, AGUSTUS 2015
Slide 2 outline presentasi
Latar belakang
Tujuan
Metode
Hasil dan pembahasan
Simpulan
Saran
Slide 3 Latar belakang
PT. Pertamina EP adalah perusahaan yang bergerak di bidang proyek eksplorasi dan produksi terkait penemuan sumber daya minyak dan gas baru. PT. Pertamina EP bertekad untuk memelihara sistem pengelolaan lingkungan sesuai standart ISO 14001 dalam segala kegiatan operasionalnya. Komitmen terhadap lingkungan diwujudkan melalui peningkatan kinerja lingkungan dengan penerapan sistem manajemen lingkungann ISO 14001 dengan baik, yang diakui baik secara nasional ataupun internasional, sesuai peraturan guna memenuhi ketentuan perundangan dan kebijakan pemerintah. Komitmen ini dibuktikan dengan terakreditasinya sertifikat ISO 14001 pada tahun 2013 dari lembaga BSI. Dengan perolehan sertifikat SML ISO 14001 dapat meningkatkan citra dan memberi jaminan, bahwa PT. Pertamina EP telah melaksanakan dan menerapkan sistem manajemen lingkungan.
Slide 4 Tujuan PL
Mempelajari bagaimana penerapan dan pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan berdasarkan ISO 14001 di PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field ?
Membandingkan SML ISO 14001 dengan SML PT Pertamina EP apakah sudah sesuai ?
Slide 5 metode penelitian
Metode yang penulis gunakan adalah wawancara dan dsikusi dengan pihak yang terkait dalam sistem manajemen lingkungan perusahaan, mecari data-data yang berkaitan dengan sml perusahaan, dan Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh penjelasan atau pembuktian ilmiah
dalam melakukan analisis terhadap berbagai macam permasalahan yang dihadapi di lapangan.
Waktu dan tempat
Praktik lapangan dilaksanakan di PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field selama 40 hari kerja dimulai tanggal 25 Juni sampai dengan 29 Agustus 2015.
Slide 6 kerangka pemikiran
Kerangka Pemikiran
Sistem ManajemenLingkungan :1. Komitmen & kebijakanlingkungan2. Perencanaan3. Penerapan4. Pemeriksaan & tindakanperbaikan5. Tinjauan manajemen6. Continual improvement
Berjalan / dilaksanakan
Ya Tidak
Produktivitas dan produksi meningkat
Pencemaran Lingkungan
Kekacauan
organisasi
Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran
Slide 7 hasil dan pembahasan
Hasil dan pembahasan terdiri dari
1. kebijakan lingkungan
2. perencanaan
3. penerapan
4. pemeriksaan dan tindakan koreksi
5. tinjauan manajemen
6. Perbaikan berkelanjutan
Penerapan SML
Turunnya produksi dan produktivitas
Slide 8
Kebijakan lingkungan
Uraian resmi dari kebijakan lingkungan adalah komitmen yang mendasar karena menyangkut misi, keyakinan, pandangan dan komitmen perusahaan terhadap lingkungan. Kebijakan mencakup seluruh karyawan, dampak lingkungan dan peraturan yang terkait. Untuk menerapkan sistem manajemen lingkungan dengan baik bukan saja diperlukan adanya komitmen dari manajemen puncak, namun perlu adanya komitmen dari seluruh karyawan meskipun
komitmen manajemen puncak adalah unsur yang paling penting karena berkaitan dengan penyediaan dan kesiapan sumber daya dan sumber dana.
Slide 9 Perencanaan
Dalam sistem manajemen lingkungan, perencanaan terdiri atas aspek lingkungan, persyaratan perundang-undangan dan persyaratan lainnya, tujuan dan sasaran, dan program manajemen lingkungan.
Aspek lingkungan adalah unsur dari suatu kegiatan, produk atau jasa dari organisasi yang dapat berinteraksi dengan lingkungan. Aspek lingkungan yang diidentifikasi antara lain
1. Peraturan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).2. Pencemaran udara (baik dari sumber bergerak maupun tdak bergerak).3. Pencemaran badan air (pembuangan limbah cair ke badan air).4. Timbulan limbah B3.5. Timbulan limbah Non B3.6.. Keanekaragaman hayati.7. Kebisingan.8. Polusi cahaya adalah adanya sumber pencahayaan yang ditimbulkan dari kegiatan PT.
Pertamina EP dan menimbulkan gangguan bagi lingkungan.
Slide 10 perencanaan aspek lingkungan lanjutan
Adapun salah satu tindaka pertamina dalam merencanakan aspek lingkungan yaitu pemantauan air drainase .
Gambar 8. Pengambilan sampel air drainase di area separator lama
Gambar 9. Pengambilan sampel air drainase di area WIP
Gambar 10. Pengambilan sampel air drainase di area titik pantau drainase 3
Setelah dilakukan pemantauan setiap bulan kemudian pihak pertamina bekerja sama dengan pihak lab untuk mengujinnya apakah masih dibawah baku mutu atau tidak.
Slide 11 lanjutan pemantauan air drainase
Jul-14
Sep-14
Nov-14
Jan-15
Mar-15
May-15
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Oil and grease (mg/L)Spesifikasi Oil dari SNI 06-6989.10-2004Linear (Spesifikasi Oil dari SNI 06-6989.10-2004)
Waktu
Oil
dan
Grea
se (m
g/L)
Gambar 11. Nilai Oil and Grease di perusahaan
Baku Mutu
Jul-14
Sep-14
Nov-14
Jan-15
Mar-15
May-15
0
10
20
30
40
50
60
70
0
20
40
60
80
100
120
Total Organic Carbons (TOC) (mg/L)Spesifikasi TOC dari SNI 06-6989.28-2005Linear (Spesifikasi TOC dari SNI 06-6989.28-2005)
Waktu
Tota
l Org
anic
Carb
ons (
mg/
L)
Gambar 12. Nilai Total Organic Carbons di perusahaan
Slide 12 perencanaan : Persyaratan Perundangan dan Persyaratan lainnya.
Lampiran 3 Peraturan Perundang-undangan
Peraturan perundang-undangan Tentang
Undang-Undang No. 11 Tahun 1974 Sumber Daya Air
Undang-Undang No. 5 Tahun 1984 Perindustrian
Undang-Undang No. 6 Tahun 1994 Pengesahan United Nation Framework
Convention on Climate
Change(konvensi kerangka kerja PBB
tentang perubahan iklim)
Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 Pengelolaan Sampah
Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Perlindungan dan pengelolaan
Lingkungan Hidup
Undang-Undang No. 18 Tahun 2013 Pencegahan dan Pemberantasan
Perusakan Hutan
Undang-Undang No. 37 tahun 2014 Konservasi Tanah dan Air
Baku Mutu
Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1982 Tata Pengaturan Air
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 Pengendalian Pencemar Udara
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun
Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 Konservasi Energi
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 Izin Lingkungan
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air
Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.
45 tahun 2005
Pedoman Penyusunan Laporan
Pelaksanaan Rencana Pengelolaan
Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.
05 Tahun 2012
Jenis Rencana Usaha atau Kegiatan
Yang Wajib dilengkapi dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.
3 Tahun 2013
Audit Lingkungan Hidup
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.
48 Tahun 1996
Baku Tingkat Kebisingan
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.
49 Tahun 1996
Baku Tingkat Getaran
Keputusan MenteriLingkungan Hidup No.
50 Tahun 1996
Baku Mutu Tingkat Kebauan
Keputusan Kepala Bapedal No. 205 Tahun
1996
Pedoman Teknis Pengendalian
Pencemaran Udara Sumber Tidak
Bergerak
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.
128 Tahun 2003
Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Pengolahan Limbah Minyak Bumi dan
Tanah Terkontaminasi Oleh Minyak
Bumi Secara Biologis
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.
14 Tahun 2013
Simbol dan Label Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun
Peraturan Menteri Energi Sumber Daya
Mineral No.14 Tahun 2012
Manajemen Energi
Peraturan Menteri Energi Sumber Daya
Mineral No. 31 Tahun 2012
Pelaksanaan Pembakara Gas Suar Bakar
(Flaring) Pada Kegiatan Usaha Minyak
dan Gas Bumi
Sistem dokumentasi dan persyaratan terkait dengan PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field sudah dilaksanakan dengan baik. Adapun Identifikasi hukum dan ketentuan lain di PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field adalah sebagai berikut :1. Mengevaluasi kepatuhan perundangan dan persyaratan lainnya dengan menyesuaikan kasus-
kasus ynag ditangani terkait pelanggaran.2. Hasil evaluasi kepatuhan dalam Formulir Identifikasi dan Evaluasi Kepatuhan Perundangan
dan Persyaratan lainnya.3. Jika patuh maka formulir evaluasi tersebut harus memberikan masukan terhadap hasil evaluasi
jika tidak patuh maka program harus dibuat mengenai rencana perbaikan dan rencana yang telah dibuat juga harus memberikan masukan terhadap hasil evaluasi.
4. Jika tidak patuh maka program harus dibuat mengenai rencana perbaikan dan rencana yang telah dibuat juga harus memberikan masukan terhadap hasil evaluasi.
5. Melaksanakan perbaikan kepatuhan terhadap peraturan perundang dan persyaratan lainnya.
Slide 13 perencanaan tujuan dan sasaran
Penetapan tujuan dan sasaran lingkungan di PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field didasarkan pada aspek yang berdampak penting terhadap lingkungan. Tujuan dan sasaran ini dibuat dengan maksud agar tenaga kerja selalu terjaga keselamatan dan kesehatannya sehingga dapat terwujud produktifitas yang meningkat, memberikan perlindungan terhadap bahan dan peralatan produksi agar dapat dipakai secara aman dan efisien.
Tujuan dan sasaran harus terukur dan mencakup komitmen untuk mencegah polusi, memenuhi peraturan perundangan dan persyaratan lainnya serta mencapai continual improvement.
Slide 14 Perencanaan : Program manajemen lingkungan
Program manajemen lingkungan yang dilakukan PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field pada tahun ini antara lain :1. Proper2. Jumat bersih3. Pengukuran secara rutin kualitas air drainase4. Pengukuran Emisi Udara Ambien5. Pemantauan Pelaksanaan UKl-UPL6. Pengelolaan Limbah B37. 3R Limbah Padat Non B38. Monitoring Pembersihan Lingkungan9. Monitoring Program Efisiensi Energi10. Pengukuran dan Pemanfaatan Limbah11. Community Develpoment12. Perlindungan Keanekaragaman Hayati13. Konservasi Air14. Pengurangan Pencemar Udara15. Manajemen Walktrough16. Monitoring Penerapan CSMS17. Pemilahan Sampah
Slide 15 Penerapan
Dalam sistem manajemen lingkungan ISO 14001 dalam penerapan terdapat : struktur dan tanggung jawab, pelatihan, komunikasi, dokumentasi, kontrol operasi, kesiapsiagaan dan tanggap darurat
Struktur dan tanggung jawab
Untuk melaksanakan program ISO 14001 perlu dibentuk suatu struktur dan penanggungjawab yang jelas agar pelaksanaan program tersebut lebih terarah dan lancar.
Slide 16. Penerapan : pelatihan
Semua karyawan PT Sari Husada Unit I Yogyakarta memerlukan pelatihan untuk meyakinkan agar dalam melaksanakan tugasnya selalu memperhatikan dampak terhadap lingkungan.
Macam-macam pelatihan yang dilakukan adalah :1. Pelatihan Mandatory2. Pelatihan Leadership3. Pelatihan Manajerial4. Pelatihan Teknikal Fungsional5. Pelatihan General6. Program Publik7. Pelatihan Residential8. Pelatihan Non-redential9. Program Insidental10. Pelatihan Basic HSE Training11. Pelatihan ISO 1400112. Pelatihan Advance HSE13. Pelatihan First Aider
Pelatihan ini dilakukan per internal departemen dan biasanya dilakukan perindividu dengan batasan kuota yaitu 2 kali. Manajemen melakukan identifikasi terhadap jenis kebutuhan pelatihan yang dapat menunjang pelaksanaan sistem manajemen lingkungan oleh karena itu pelatihan yang relevan sangat diperlukan untuk mendukung pencapaian tujuan dan target.
Slide 17 Komunikasi
PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field sudah mengembangkan dan menjalankan sistem komunikasi dengan baik. Sistem komunikasi yang ada di PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field ada dua yaitu komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal dilakukan oleh semua karyawan maupun mitra kerja baik dari tingkatan sampai terendah.
Pihak manajemen juga harus memutuskan bagaimana cara mengkomunikasikan secara eksternal aspek lingkungan yang signifikan dan mendokumentasikan keputusannya. Jika keputusan tersebut dikomunikasikan, pihak eksternal manajemen harus menetapkan metode untuk komunikasi eksternalnya. Komunikasi eksternal di PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field antara lain Pemerintahan, masyarakat, stakeholder, Kepolisian, LSM, dan lain-lain.
Slide 18 Penerapan : dokumentasi sml
Rekaman
Gambar 13. Model Struktur Dokume
Slide 19 Penerapan : kontrol operasi
Kontrol operasional di PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field dibentuk berdasarkan pada aspek penting lingkungan yang teridentifikasi dan berhubungan dengan ruang lingkup dari sistem manajemen lingkungan.
Manajemen harus merencanakan kegiatan operasionalnya untuk memastikan bahwa kegiatan operasionalnya dilakukan didalam kondisi yang diinginkan dengan :1. Menetapkan dan memelihara prosedur terdokumentasi untuk mengendalikan situasi dimana
tanpa adanya prosedur tersebut dapat menimbulkan penyimpangan terhadap kebijakan, sasaran dan target lingkungan.
2. Menetapkan kriteria operasional dalam prosedur.3. Menetapkan dan memelihara prosedur yang berhubungan dengan aspek lingkungan yang
signifikan dari produk dan servis yang digunakan organisasi dan mengkomunikasikan prosedur dan persyaratan yang sesuai kepada supplier dan kontraktor (ISO 14001 2004).
Slide 20 Penerapan : Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
Prosedur kesiapsiagaan dan tanggap darurat yang diterapkan di PT.Pertamina EP Asset 3 Tambun Field adalah :1) Bagi saksi mata yang mengetahui suatu kejadian keadaa darurat, segera menghubungi
WKTOPKD/HSE :a. Jelaskan jenis dan lokasi kejadian.b. Sebutkan nama dan bagian tempat bekerja.
2) Mengaktifkan Tim KPKD dan ikuti prosedur KPKD.3) Bila diperlukan pencarian korban :
a. Evaluasi kondisi instalasib. Tentukan taktik, strategi, dan peralatan yang diperlukan
Pedoman
TKO
TKI/TKPA
Formulir
c. Lakukan operasi pencarian dan pertolongan korband. Selalu monitor dan evaluasi perubahan kondisi instalasie. Selalu lakukan koordinasi antar regu
Slide 21 Pemeriksaan dan Tindakan Koreksi
Dalam SML, Pemeriksaan dan Tindakan Koreksi yang dilakukan adalah pemantauan dan pengukuran, evaluasi dari tingkat kesesuaian, Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan, pencatatan, audit SML,
Pemantauan dan pengukuran Macam-macam aspek lingkungan yang dipantau dan diukur PT. Pertamina EP Asset 3
Tambun Field adalah :1) Pemantauan dan pengukuran kualitas emisi udara ambien tiga bulan sekali..2) Pemantauan dan pengukuran kualitas air drainase setiap bulan3) Pemantauan dan pegolahan limbah B3 dan Non B3 tiga bulan sekali
4) Pemantauan dan pengukuran tingkat kebisingan tiga bulan sekali5) Pemantauan dan pengukuran tingkat penerangan tiga bulan sekali.
Slide 22 lanjutan
Evaluasi dari tingkat kesesuaian
PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field menetapkan prosedur untuk mengevaluasi tingkat kesesuaian dengan peraturan perundangan dan persyaratan lainnya. Evaluasi tingkat kesesuaian di PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field dilakukan terpisah dengan evaluasi peraturan perundangan dan dengan prosedur yang terpisah pula.
Slide 23 Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
Setiap masalah yang teridentifikasi kemudian dicatat pada formulir yang telah ditentukan. Setelah dicatat kemudian laporan penyimpangan tersebut dianalisa. Dari analisa semua laporan penyimpangan dapat diketahui kecenderungan aspek lingkungan dan lingkup dampaknya. Kemudian ditentukan tindak perbaikan dan atau perubahan prosedur untuk mencegah timbulnya penyimpangan.
Adapun form yang digunakan PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field dalam tindakan perbaikan dan pencegahan.
Slide 24 Pencatatan
Catatan lingkungan yang ada di PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field meliputi; peraturan lingkungan, aspek lingkungan, program pengelolaan lingkungan, struktur dan tanggung jawab, catatan pelatihan, hasil ketidaksesuaian dari audit dan tinjauan serta seluruh catatan yang berhubungan dengan sistem manajemen lingkungan. catatan tersebut disimpan dalam kondisi siap untuk mudah didapatkan kembali di tempat yang memadai untuk mencegah kerusakan dan mencegah hilangnya catatan.
Slide 25 Audit SML
Audit terhadap penerapan sistem manajemen lingkungan di PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field ada dua yaitu audit internal dan audit eksternal. Audit internal sistem manajemen lingkungan dilakukan satu tahun sekali, biasanya dilakukan sebelum audit eksternal. Audit eksternal sistem manajemen lingkungan biasanya dilakukan satu tahun dua kali. Tujuan diadakannya audit sistem manajemen lingkungan adalah untuk mengkaji dan mengevaluasi kinerja penerapan sistem manajemen lingkungan. Audit internal SML dilaksanakan oleh tim audit dari PT. Pertamina EP yang ditunjuk oleh pihak manajemen. Sedangkan audit eksternal dilakukan oleh tim audit dari luar yaitu dari lembaga BSI. Semua departemen di PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field dilakukan audit.
Slide 26 Tinjauan manajemen
Tinjauan manajemen dimaksudkan untuk memelihara kesinambungan, kesesuaian dan efektifitas sistem manajemen lingkungan. Tinjauan sistem manajemen lingkungan meliputi dua hal yaitu tinjauan manajemen untuk sasaran dan tujuan lingkungan serta tinjauan untuk efektifitas keseluruhan sistem manajemen lingkungan. Tinjauan manajemen di PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field dilaksanakan satu tahun sekali.
Slide 27 Perbaikan Berkelanjutan
Aspek-aspek lingkungan selalu dipantau dan diukur untuk meningkatkan keefektifan penerapan sistem manajemen lingkungan. Dari semua elemen sistem manajemen lingkungan yang dilaksanakan oleh PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field yaitu komitmen dan kebijakan lingkungan, perencanaan, penerapan dan operasi, pemeriksaan dan tindakan perbaikan serta tinjauan manajemen selalu diusahakan untuk menuju continual improvement. Jika terjadi kekeliruan atau kerusakan pada lingkungan akan segera dilakukan perbaikan sehingga tercapai tujuan yaitu perbaikan yang berkelanjutan.
Slide 28 Hubungan antara SML ISO 14001 2004 & SML PT. Pertamina EP
Setelah dijabarkan secara rinci dibagian sebelumnya maka hubungan SML ISO 14001 2004 dan SML PT. Pertamina EP dapat disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 mengidetifikasi hubungan teknis yang luas antara SML ISO 14001 2004 dan SML PT. Pertamina EP dan sebaliknya.
Tabel 2. Hubungan antara SML ISO 14001 dan SML PT. Pertamina EP
SML ISO 14001 2004 SML PT. PERTAMINA EPPersyaratan sistem manajemen lingkungan (hanya judul)
4
2Pedoman Sistem Manajemen QHSE
Persyaratan umum 4.1 2.1 Persyaratan umum
Kebijakan lingkungan 4.2 2.2.2Kebijakan Sistem Manajemen Terpadu
Perencanaan (hanya judul) 4.3 2.3 Perencanaan
Aspek lingkungan4.3.1 2.3.1.3 Pengelolaan Risiko QHSE
Peraturan Perundang-undangan dan peraturan lainnya
4.3.2 2.3.2
Identifikasi Legal dan Persyaratan Lainnya
Tujuan, sasaran dan program
4.3.3 2.3.4 Sasaran QHSE
Penerapan dan operasi (hanya judul) 4.4 2.4 Operasi dan penerapanSumberdaya, peran, tanggungjawab dan wewenang
4.4.1 2.3.5.1
Tanggungjawab dan Wewenang
2.4.2.1 Penyediaan Sumber Daya2.4.2.4 Prasarana
Kompetensi, pelatihan dan kesadaran
4.4.2 2.4.2.2 Sumber Daya Manusia
2.4.2.3Kemampuan, Pelatihan dan Kesadaran
Komunikasi4.4.3 2.4.4.1
Komunikasi Internal
2.4.4.2 Komunikasi Eksternal
Dokumentasi4.4.4 2.4.3 Persyaratan Dokumentasi
Pengendalian dokumen4.4.5 2.4.3.3 Pengendalian Dokumen
Pengendalian operasional4.4.6 2.4.1.3 Pengadaan Barang dan Jasa
2.4.1.4.1Pengendalian Produksi dan Penyediaan Jasa
2.4.1.4.2 Identifikasi dan Mampu Telusur2.4.1.4.4 Pemeliharaan Produk
2.4.1.4.6Pengendalian Operasional QHSE
2.4.2.5 Lingkungan KerjaKesiagaan dan tanggap darurat
4.4.7 2.3.3
Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat
Pemeriksaan (hanya judul) 4.5 2.4.1.4.5Pengendalian Peralatan Pemantauan Dan pengukuran
Pemantauan dan pegukuran
4.5.1 2.5.1
Pemantauan dan pengukuran
2.5.1.3Pemantauan dan Pengukuran Proses
2.5.1.5Analisa Data
Evaluasi penataan4.5.2 2.5.2
Evaluasi Pemenuhan
Ketdaksesuaian, tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan
4.5.3 2.5.4.2
Penyelidikan Insiden
2.6.1 Umum
2.6.2Tindakan Perbaikan, Pencegahan, dan Peningkatan
Pengendalian catatan4.5.4 2.4.3.4 Pengendalian Rekaman
Audit internal4.5.5 2.5.3
Audit Internal
Tinjauan manajemen 4.6 2.7 Tinjauan Manajemen
Slide 29 simpulan dan saran
simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan maka dapat disimpulkan bahwa :
a. Penerapan sistem manajemen lingkungan ISO 14001 di PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field telah berjalan dengan baik. Hal itu ditunjukkan dengan diperolehnya peringkat hijau dari penilaian proper Kementrian Ligkungan Hidup dan Kehutanan dan sertifikasi ISO 14001 dari lembaga BSI.
b. Penetapan tujuan dan sasaran, pengelolaan dampak lingkungan dan minimisasi limbah, serta perencanaan sistem manajemen lingkungan dilakukan secara rinci dan sesuai prosedur yang sudah ditetapkan.
c. PT. Pertamina EP Asset 3 Tambun Field menerapkan sistem manajemen lingkungan ISO 14001 dengan mengidentifikasi risiko dan dampak lingkungan, maupun identifikasi terhadap tingkat kesesuaian serta terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lain yang terkait.
d. Audit internal SML dilakukan setiap satu tahun sekali, sedangkan audit eksternal juga dilaksanakan setiap enam bulan sekali. Akan tetapi untuk sertifikasi dilaksanakan tiga tahun sekali. Hal ini dilakukan untuk menjaga SML berjalan dengan baik. Pencapaian audit ini adalah diperolehnya sertifikat ISO 14001 dari BSI dan peringkat hijau dari penilaian proper Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
e. Tinjauan manajemen dilakukan setiap satu tahun sekali untuk memelihara kesinambungan, kesesuaian dan efektifitas sistem manajemen lingkungan.
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka saran yang dapat diberikan penulis diantaranya :1. Meningkatkan kesadaran tenaga kerja mengenai pentingnya menjaga lingkungan.2. Peningkatan penumbuhan kesadaran dan motivasi karyawan ataupun bagi karyawan mitra
kerja (klien) dengan memberikan penghargaan, bonus, reward, dan lain-lain terhadap karyawan yang melaksanakan program manajemen lingkungan dengan baik.
3. Memberikan sanksi kepada tenaga kerja yang tidak melaksanakan program manajemen lingkungan dengan baik.
4. Memperbanyak pelatihan-pelatihan sesering mungkin terhadap karyawan yang berhubungan dengan sistem manajemen lingkungan ISO 14001.
Slide 30 Terima kasih
Top Related