Download - Isi Resume

Transcript

A. HAKIKAT DARI PENDEKATAN PREDIKTIFPendekatan prediktif muncul karena adanya kebutuhan untuk pemecahan masalah yang rumit dalam mengevaluasi metode-metode dari beberapa alternatif pengukuran akuntansi. Pendekatan prediktif terhadap beberapa formulasi suatu teori akuntansi menggunakan kriteria kemampuan prediktif. Hasil dari kemampuan prediktif tersebut yang digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan atau memilih mana metode terbaik diantara beberapa metode-metode yang ada. Dalam menentukan metode terbaik dengan memperhatikan besarnya kekuatan prediktif dari hasil prediksi tersebut. Kriteria dari kemampuan prediktif menekankan pada relevansi sebagai kriteria utama dari pelaporan keuangan. Relevansi diartikan sebagai suatu perhatian akan informasi mengenai peristiwa-peristiwa di masa yang akan datang. Oleh karena itu, data yang relevan ditandai dengan adanya kemampuan untuk memprediksikan peristiwa-peristiwa di masa datang. Menurut Beaver, dkk., dengan menunujukkan bahwa alternatif ukuran akuntansi memiliki sifat-sifat dari hipotesis yang saling bertentangan, telah merasionalisasikan penggunaan kemampuan prediktif dalam akuntansi. Keunggulan dari pendekatan prediktif ini adalah memungkinkan kita untuk mengevaluasi alternatif pengukuran akuntansi secara empiris dan membuat suatu pilihan yang nyata berdasar atas suatu kriteria diskriminator.Kemampuan prediktif juga disebut sebagai suatu kriteria purposif (bertujuan tertentu) yang dapat dihubungkan dengan salah satu tujuan dari pengumpulan data akuntansi dan fasilitasi pengambilan keputusan. Beberapa literatur akuntansi selalu beranggapan bahwa data akuntansi harus memfasilitasi pengambilan keputusan. Setelah adanya pengambilan keputusan muncullah dua masalah. Pertama, sulit untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan semua model keputusan yang diterapkan oleh para pengguna informasi akuntansi, karena kebanyakan dari model tersebut bersifat deskriptif, bukan normatif. Kedua, jika model keputusan telah terdefinisikan dengan baik, suatu pemilihan informasi yang relevan dapat saja hilang. Dengan maksud untuk mendapatkan pemilihan informasi yang relevan untuk pengambilan keputusanlah dibutuhkan adanya kemampuan prediktif untuk menentukan ukuran akuntansi yang memberikan keputusan yang lebih baik. Dan perlu digaris bawahi mengenai pembedaan fundamental antara prediksi dan keputusan, yakni :

Memprediksi belum tentu perlu membuat keputusan.Namun membuat suatu keputusan perlu adanya suatu prediksi.

Kemudian terlihat bahwa metode prediktif mungkin dapat mengalami kegagalan karena gagal untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan model keputusan dari pengguna dan jenis-jenis peristiwa yang seharusnya diprediksikan. Hal ini mengakibatkan adanya perubahan menjadi 2 aliran. Pertama, aliran yang berkaitan dengan kemampuan dari data akuntansi untuk menjelaskan dan meramalkan peristiwa-peristiwa ekonomi. Kedua, aliran yang berkaitan dengan kemampuan dari data akuntansi untuk menjelaskan dan memprediksikan reaksi pasar terhadap pengungkapan. Kedua aliran tersebut akan dibahas lebih lanjut di bawah ini.

B. PREDIKSI DARI SUATU PERISTIWA EKONOMIDalam sudut pandang pendekatan prediktif dalam formulasi suatu teori akuntansi, alternatif pengukuran hendaknya dievaluasi berdasarkan kemampuan pengguna untuk meramalkan peristiwa-peristiwa ekonomi atau bisnis. Secara umum kriteria nilai prediktif adalah suatu hubungan probabilitas antara peristiwa-peristiwa ekonomi yang menjadi perhatian dari pengambilan keputusan dan variabel-variabel pembuat prediksi yang relevan yang diperoleh dari informasi akuntansi. Di bawah ini adalah aliran yang pertama atau aliran yang berkaitan dengan kemampuan dari data akuntansi untuk menjelaskan dan meramalkan peristiwa-peristiwa ekonomi.1. Analisis time seriesAnalisis rangkaian waktu (time-series) adalah suatu pendekatan metodologis structural dimana ketergantungan statistical sementara dalam suatu kumpulan data dapat diperiksa. Nilai-nilai masa lalu dari suatu kumpulan data digunakan untuk memberikan petunjuk sehubungan dengan kemungkinan realisasi kumpulan data yang sama di masa depan. Penelitian analisis time-series berfokus pada :a. Sifat-sifat time-series dari laba yang dilaporkanPengetahuan tentang sifat-sifat dari laba yang dilaporkan dapat meningkatkan kemampuan prediktif dan umpan balik dari kandungan informasi. Penerapan prosedur statistik pada studi mengenai sifat-sifat time-series dari variabel-variabel akuntansi tumbuh dari tesis, yang menyatakan bahwa variabel tersebut paling tepat diuraikan sebagai variabel acak. Penelitian yang telah memeriksa perilaku dari laba yang dilaporkan dan model-model yang menggambarkan laba kuartal :1) Rangkaian laba tahunan : temuan menyajikan proses rata-rata bergerak, suatu sub martingale (satu dari dua proses rata-rata bergerak regresif). Yang perlu dilakukan dalam penelitian ini adalah membuat model dari time-seriesyang diamati dan menguji kecocokan dari model yang didapatkan. Jenis penelitian ini cocok digunakan untuk menentuka dampak dari perubahan kebijakan akuntansi pada model-model probabilistik dari perilaku laba. 2) Rangkaian laba triwulan : temuan yang ada mengungkapkan bahwa proses laba triwulanan tidaklah sepenuhnya memiliki sifat acak. Namun mengikuti suatu proses autoregresif (rata-rata bergerak) yang ditandai oleh komponen-komponen musiman dan triwulan ke triwulan.b. Isu-isu prediksi dalam analisis time-seriesJumlah laba yang dilaporkan adalah suatu angka yang agregat dalam dua dimensi yaitu : 1) Dimensi temporer : laba tahunan adalah suatu kumpulan dari laba masing-masing empat triwulanan2) Dimensi komposisional : laba tahunan adalah suatu kumpulan dari subseri-subseri ekuivalen waktu seperti penjualan dan harga pokok penjualan.Penelitian yang didasarkan pada time-series akuntansi telah memperhitungkan kemampuan prediktif dari laba tahunan yang lalu, laba triwulanan yang lalu, dan komponen-komponen laba. Yang akan dijelaskan lebih lanjut, sebagai berikut :1) Penggunaan laba tahunan yang lalu, untuk memprediksi laba di masa depan. Beberapa studi menunjukkan adanya proses autoregresif yang rumit, yang telah dikembangkan dengan menggunakan prosedur Box dan Jenkins. Hasil prediksi tidak lebih baik daripada model berjalan secara acak.2) Penggunaan laba triwulanan yang lalu untuk meramalkan laba di masa depan. Beberapa studi menunjukkan adanya suatu kemampuan prediktif yang baik dari model laba triwulanan, jika dibandingkan dengan model tahunan dan model-model teridentifikasi secara individual dari Box dan Jenkins yang lebih komprehensif.3) Penggunaan komponen-komponen laba, untuk memprediksi laba di masa depan. Bukti-bukti yang ada mendukung kemampuan prediksi yang lebih baik dari data penjualan dan laba yang terpilah-pilah. Namun hal ini tidak ditunjukkan bagi model-model yang didasarkan pada komponen-komponen seperti : beban bunga, beban penyusutan dan laba operasi sebelum depresiasi.2. Prediksi KesulitanAplikasi-aplikasi yang paling relevan dari pendekatan prediktif adalah usaha-usaha untuk mecari karakteristik yang telah divalidasi secara empiris yang membedakan perusahaan-perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dengan yang tidak. Baik menggunakan model univariate maupun multiivariate telah digunakan untuk membantu seorang auditor menentukan kapan suatu perusahaan mendekati pailit.Dalam studi univariate Beaver, yang menguji seperangkat akuntansi untuk memprediksi kegagalan perusahaan. Hasilnya ialah kemampuan prediktif unggul dari rasio arus kas dibandingkan total utang, diikuti oleh laba bersih dibandingkan dengan total aktiva. Dalam studi multivariate, Altman menggunakan suatu analisis multi diskriminan yang memuat 5 variabel yaitu

X = jaringan modal/ total aktivaX = laba ditahan/ total aktivaX = laba sebelum beban bunga dan pajak/ total aktivaX = niai pasar dari ekuitas/nilai buku dari total kewajibanX = penjualan/total aktiva

Z = 0,12 X1 + 0,14 X2 + 0,33 X3 + 0,006 X4 + 0,999 X5Fungsi diskriminan dari Altman yaitu :

Dengan beberapa temuan yaitu : Perusahaan dengan nilai Z > dari 2,99 tergolong kelompok non-bangkrut, sedangkan perusahaan dengan nilai Z < 1,81 akan bangkrut pada tahun berikutnya. Nilai Z sebesar 2,675 meminimalisasi jumlah total perusahaan-perusahaan yang salah diklasifikasikan oleh model.Selain itu, Ohlson mengusulkan sebuah model logit, yang menguji dampak dari 4 faktor dasar probabilitas kebangkrutan yaitu ukuran :a. Perusahaanb. Struktur keuangan perusahaanc. Kinerjad. LikuiditasDengan memilih 9 rasio keuangan sebagai variabel independen untuk mempresentasikan 4 faktor diatas.

Z = Total aktiva/indeks tingkat harga Produk Nasional BrutoTLTA = Total Liabities/Total AssetsWCTA = Work Capital/Total AssetsCLCA = Current Liability/Current AssetOENEG = satu jika total kewajiban melebihi total aktiva, selain itu nolNITA = Net Income(Laba Bersih)/Total AssetsFUTL = Pendanaan yang diberikan oleh operasi/Total LiabilitiesINTWO = satu jika laba bersih adalah negatif selama 2 tahun terakhir, selain itu nolCHIN = (NIt NIt-1) atau (| NIt |+ |NIt-1|), dimana NI=Laba bersih tahun yang paling akhir. CHIN= Change of Net Income (Ukuran perubahan dalam laba bersih).

Menyajikan 3 model yaitu :

a. = - 1,32 0,407 SIZE + 6,03 TLTA 1,43 WCTA + 0,0757 CLCA 2,37 NITA 1,83 FUTL + 0,285 INTWO +1,72 OENEG 5,21 CHIN Model 1 : Memprediksi kebangkrutan dalam satu tahun.

b. = - 1,84 0,519 SIZE + 4,76 TLTA + 1,71WCTA + 0,297 CLCA 2,74 NITA 2,18 FUTL + 0,780 INTWO - 1,98 OENEG 0,4218 CHIN Model 2 : Memprediksi kebangkrutan dalam waktu 2 tahun (jika tidak mengalami kegagalan dalam tahun pertama).

c. = - 1,13 0,478 SIZE + 5,29 TLTA - 0,990 WCTA + 0,062 CLCA 4,62 NITA 2,25 FUTL + 0,521 INTWO - 1,91 OENEG 0,212 CHIN Model 3 : Memprediksi kebangkrutan antara satu tahun atau dua tahun.

Beberapa keterbatasan dari penelitian dan prediksi kesulitan muncul, seperti : Tidak adanya suatu teori ekonomi yang jelas tentang kesulitan ekonomi yang dapat digunakan untuk menentukan variabel-variabel yang akan dimasukkan dalam model. Adanya definisi yang berbeda dari peristiwa yang menjadi perhatian. Seperti : kebangkrutan legal, tidak sanggup membayar pinjaman, dan penghapusan deviden preferen. Hasil dari kemampuan prediksi yang lebih unggul dari beberapa rasio akuntansi tidak dapat digeneralisasi untuk mengizinkan diformulasikannya suatu teori akuntansi berdasarkan pada pembuat prediksi yang konsisten dari kesulitan perusahaan.3. Prediksi Premi Obligasi Dan Peringkat ObligasiEmpat faktor di bawah ini diasumsikan menciptakan resiko obligasi, yang mempengaruhi timbal balik dari obligasi saat jatuh tempo, yaitu :a. Risiko kegagalan (tidak sanggup membayar) : ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi sebagian atau seluruh pembayaran bungan dan pokok obligasi.b. Risiko pemasaran : kemungkinan pelajaran untuk menjual rugi obligasic. Risiko daya beli : kerugian yang dialami oleh pemegang obligasi karena perubahan yang telah terjadi pada tingkat harga umum. d. Risiko tingkat suku bunga : efek perubahan tingkat suku bunga yang tidak terduga pada nilai pasar dari obligasi.Fisher menguji kemampuan dari model 4 faktor dalam menjelaskan perbedaan yang terdapat dalam risiko premi dari obligasi perusahaan industri. Empat variabel yang diperhitungkan adalah sebagai berikut :a. Variablitas laba, diukur sebagai koefisien variasi laba setelah pajak selama sembilan tahun terakhir.b. Solvensi (kemampuan memenuhi kewajiban), diukur dalam rentang waktu sejak terakhir terjadinya kejadian-kejadian berikut ini : perusahaan didirikan, perusahaan bangkit dari kebangkrutan, dll.c. Struktur modal, diukur oleh nilai pasar dari ekuitas perusahaan/nilai dari utangnya.d. Total nilai dari nilai pasar obligasi perusahaan.Tiga variabel pertama mencerminkan aspek risiko kegagalan dan variabel ke-empat mencerminkan aspek risiko pemasaran. Keempat variabel diatas mewakili 75% dari variasi risiko premi obligasi.Peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh tiga badan pemeringkat di Amerika Serikat adalah penilaian mengenai kualitas investasi dari kewajiban jangka panjang. Namun peringkat tersebut tidak dapat dijelaskan dan diprediksi secara empiris. Dari hal inilah berbagai studi dicoba untuk mengembangkan model-model untuk memprediksi kategori-kategori peringkat obligasi industry, obligasi fasilitas listrik, dan obligasi kewajiban umum dari pemerintah. Semua studi diuji-cobakan yang hasilnya secara umum meraih keberhasilan, namun terdapat beberapa masalah yang belum terpecahkan yang nantinya dapat membatasi kegunaannya, diantaranya :a. Dengan satu pengecualian, model-model ini tidak memiliki pernyataan yang eksplisit dan dapat diuji tentang apa yang ditunjukkan oleh peringkat obligasi dan tidak adanya suatu dasar pemikiran bekonomi di belakang variabel-variabel yang diperhitungkan.b. Belum ada model-model yang memperhitungkan kemungkinan perbedaan-perbedaan perlakuan akuntansi yang digunakan oleh masing-masing perusahaan.c. Memperlakukan variabel terikat sama seperti berada pada suatu skala interval. (memperlakukan perbedaan risiko antara obligasi peringkat obligasi satu dengan peringkat obligasi lain adalah sama). d. Dengan satu pengecualian, seluruh studi tidak dapat membedakan kemampuan prediktif ex-ante dengan diskriminasi ex-post. Berbagai model peringkat obligasi terbaru menunjukkan arti penting dari ukuran yang didasarkan atas laba sekaligus ukuran lain dari kemampuan keauangan di dalam penjelasan dan prediksi peringkat-peringkat obligasi.

X1 = total aktiva x2 = total hutangx3 = utang jangka panjang/total modal diinvestasikanx4 = utang jangka pendek/total modal diinvestasikanx5 = aktiva lancar/kewajiban lancarx6 = rasio cakupan pembebanan tetapx7 = arus kas lima tahun yang dibagi dengan jumlah 5 tahun dari (1)pengeluaran modal, (2) perubahan persediaan selama 5 tahun terakhir, (3) deviden saham biasa.x8 = harga saham/ekuitas biasa per sahamx9 = subordinasi (variabel dummy 0-1), 1 jika obligasi yang dinilai disubordinasikan.Belkaoui, mengembangkan model peringkat obligasi yang berbasis analisis diskriminan berdasar atas variabel-variabel beriktu ini :

Terdapat 6 fungsi yang diusulkan untuk menjelaskan/meramalkan peringkat obligasi sebagai berikut :a. Z = - 31,6004 + 0,000737 x1 + 0,000119 x2 + 0,44234 x3 + 0,62823 x4 + 7,26898 x5 + 0,68425 x6 + 0,06102 x7 + 0,01802 x8 + 10,26302 x9Untuk peringkat obligasi AAA

b. Z = - 26,0425 + 0,000431 x1 - 0,000174 x2 + 0,49299 x3 + 0,67906 x4 + 6,80279 x5 + 0,54641 x6 + 0,06600 x7 + 0,01687 x8 + 9,7664 x9Untuk peringkat obligasi AA

c. Untuk peringkat A

Z = - 26,1304 + 0,00269 x1 - 0,000149 x2 + 0,58069 x3 + 0,60516 x4 + 7,83642 x5 + 0,4885 x6 + 0,06777 x7 + 0,00809 x8 + 8,18782 x9

d. Z = - 29,3824 + 0,000250 x1 - 0,000233 x2 + 0,71530 x3 + 0,79864 x4 + 8,5763 x5 + 0,50766 x6 + 0,0711 x7 + 0,000235 x8 + 4,27079 x9Untuk peringkat BBB

e. Z = - 31,3397 + 0,00265 x1 - 0,000295 x2 + 0,76589 x3 + 0,80544 x4 + 9,15411 x5 + 0,48010 x6 + 0,059592 x7 + 0,00705 x8 + 1,69732 x9Untuk peringkat BB

f. Z = - 34,8229 + 0,00242 x1 - 0,000357 x2 + 0,85499 x3 + 0,84499 x4 + 9,24043 x5 + 0,49208 x6 + 0,06970 x7 + 0,00099 x8 - 1,73660 x9Untuk peringkat B

4.Perilaku Restrukturisasi PerusahaanBanyak pengambilalihan yang terjadi mendorong dilakukannya studi. Diantaranya adalah sebagai berikut:Marris mengenai kapitalisme manajerial : perusahaan-perusahaan yang diakuisisi adalah perusahaan yang dinilai rendah oleh pasar. Yang didukung oleh Gort. Analisis yang dilakukan bergantung pada model penilaian harga saham (mengukur hubungan harga pasar dari saham dan faktor-faktor yang relevan yang konstan).Tzoannos dan Samuel juga melakukan studi serupa yang menjelaskan imbal balik laba atau deviden, memiliki arti yang tidak signifikan. (analisis yang didasarkan atas penilaian saham kurang memiliki validitas eksternal). Yang didukung Bonfort pasar akan mengaitkan pembobotan yang berbeda-beda pada faktor-faktor tersebut. Adanya kesulitan untuk menentukan nilai sebenarnya dari saham, yang pada akhirnya mendorong untuk dilakukan studi mengenai identifikasi karakteristik keuangan dari perusahaan-perusahaan yang diakuisisi. Chambers : menguji penilaian yang terlalu rendah dari aktiva bersih sebagai akibat dari kebijakan akuntansi yang konservatif (faktor kunci untuk memprediksi pengambilalihan). Hal tersebut bertentangan dengan studi yang dilakukan oleh Taussigs dan Hayes karena tidak adanya kelompok kendali pada studi tersebut.Dan untuk pertama kalinya berbagai studi yang beranggapan bahwa perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat dan Inggris diakuisisi melalui. Penggabungan sukarela. Namun pada kenyataannya, restrukturisasi perusahaan secara internasional juga meliputi penggabungan konsolidasi, divestasi, transaksi bursa, pembelian dengan menggunakan pinjaman dan pemecahan yang ditujukan untuk (a). memaksimalkan nilai pasar dari ekuitas yang dipegang oleh pemegang saham yang ada, (b). memaksimalkan kesejahteraan dari manajemen yang ada. Cara-cara pengambilalihan sering menjadi subjek dari analisis empiris.

X1 = tingkat rata-rata pengembalian perhari dari kelebihan surat berharga selama 4 tahun belakanganx2 = tingkat rata-rata pasar yang telah disesuaikan dari pengembalian surat berharga selama 4 tahun belakangan x3 = variabel dummy 0/1 (1= Kombinasi leverage rendah/likuiditas tinggi/pertumbuhan rendah, 0 = semua kombinasi yang lain dan kombinasi tingkat pertumbuhan tinggi/likuiditas rendah/ leverage tinggi) x4 = tingkat pertumbuhan rata-rata penjualan tahunan selam tiga tahun belakanganx5 = rasio aktiva liquid bersih terhadap rata-rata total aktiva selama 3 tahun belakangan.x6 = rasio utang jangka panjang terhadap rata-rata total ekuitas selama 3 tahun belakangan.x7 = variabel dummy 0/1 dengan 1 jika terdapat paling sedikit satu akuisisi dalam SIC industry empat digit sebuah perusahaan di tahun sebelumnya.x8 = aktiva buku bersih perusahaan ($).x9 = rasio harga pasar perusahaan terhadap nilai buku dari ekuitas biasa ditahun sebelumnya.X10 = rasio harga pasar perusahaan terhadap laba pada akhir tahun fiskal sebelumnya.Dan berikut ini model logit multivariate dari Palepu didasarkan pada sepuluh variabel berikut ini

Dari multivariate diatas dapat diperoleh kemungkinan sebesar 9,93% hingga 12,45%.

Z = - 1,91218 - 1,61605 x1 + 4,99448 x2 + 1,11363 x3 - 0,70484 x4 - 1,13455763 x5 Namun didalam konteks Inggris, Paul Barnes mengestimasikan fungsi diskriminasi sebagai berikut :

X1 = aktiva cepat/kewajiban lancar x2 = aktiva lancar/kewajiban lancarx3 = margin laba sebelum pajakx4 = utang jangka pendek/total modal diinvestasikanx5 = pengembalian ekuitas pemegang sahamKeterangan :

Model ini telah mampu memprediksi secara akurat 74,3% dari sampel yang diuji. Studi lain oleh Belkaoui yang berfokus pada pembuatan prediksi dari pengambilalihandi Kanada berdasarkan atas kombinasi linear dari 16 rasio sebagai berikut :

X1 = arus kas/nilai bersih x2 = arus kas/total aktivax3 = laba bersih/nilai bersih x4 = laba bersih/total aktivax5 = utang jangka panjang+saham preferen/ total aktivax6 = aktiva lancar/total aktivax7 = kas/ total aktivax8 = modal kerja/total aktivax9 = aktiva cepat/total aktivax10 = aktiva lancar/total kewajibanx11 = aktiva cepat/total kewajibanx12 = kas/kewajiban lancarx13 = aktiva lancar/penjualanx14 = aktiva cepat/penjualanx15 = modal kerja/penjualanx16 = kas/penjualan

Perilaku restrukturisasi perusahaan meliputi mekanisme-mekanisme seperti penggabungan konsolidasi, divestasi, transaksi bursa, pembelian dengan menggunakan pinjaman dan pemecahan yang ditujukan untuk (a). memaksimalkan nilai pasar dari ekuitas yang dipegang oleh pemegang saham yang ada, (b). memaksimalkan kesejahteraan dari manajemen yang ada. 5. Keputusan-Keputusan Kredit Dan Pinjaman BankKeputusan pinjaman bank juga telah menjadi bagian dari subjek penelitian empiris dan prediktif. Terdapat tiga area penelitian yang dapat diidentifikasi, yaitu:a. Area pertama berhubungan dengan usaha-usaha untuk mensimulasikan aspek-aspek dari investasi bank dan proses pinjaman.b. Area kedua berhubungan dengan prediksi dari keputusan klasifikasi pinjaman.c. Area ketiga berhubungan dengan estimasi dan prediksi dari kesulitan keuangan bank komersial.6. Peramalan Informasi Laporan KeuanganPerusahaan multinasional mengandalkan pada usaha mereka sendiri untuk meramalkan laba perusahaan lain dan untuk memberikan ramalan bagi laba mereka sendiri. Pilihan teknik-teknik yang tersedia bagi mereka dapat bersifat mekanis atau nonmekanis dan univariate atau multivariate. a. Model peramalan univariate mekanis meliputi model rata-rata bergerak dan model univariate Box-Jetkins.b. Model peramalan multivariate mekanis meliputi model-model regresi, model-model fungsi transfer Box-Jenkins dan model-model ekonometrik. c. Model peramalan nonmekanis meliputi model-model univariate seperti misalnya ekstrapolasi kurva visual dan model-model multivariate seperti pendekatan-pendekatanPeramalan laba menjadi semakin popular dan penting bagi suatu pasar modal untuk dapat berfungsi secara efisien yang memiliki kegunaan khusus bagi para pengguna informasi akuntansi.peramlan laba dapat diberikan oleh analis, manajemen atau model-model statistik. Relevansi dari peramalan-peramalan ini sebagian besar bergantung pada kewajaran akurasi mereka.Terjadi suatu perbedaan pendapat mengenai apakah peramalan laba yang dibuat oleh analis dan/atau manajemen adalah lebih akurat daripada peramalan yang didasarkan pada suatu analisis statistic atas pola dalam laba tahunan historis dan model-model time-series laba triwulanan.Penelitian kontemporer memberikan cukup banyak bukti bahwa analis sepertinya tampak terlambat bereaksi terhadap pengmbalian dan laba sebelumnya. Penjelasan dari fenomena ini meliputi :a. Usaha positif dari laba permanen yang dominan tahun lalub. Dampak positif dari cakrawala peramalanc. Dampak positif berupa ukuran perusahaand. Dampak negatif dari pengalaman analisTemuan-temuan mengenai bias dalam peramalan laba dan/atau penurunan keakuratan peramalan meliputi :a. Temuan-temuan mengenai bias dalam peramalan laba dan/atau penurunan keakuratan peramalan dalam lingkungan perusahaan yang kompleks, seperti misalnya :1) Struktur biaya perusahaan, pemogokan, masalah mulai dan berhenti dengan produk-produk dan proses-proses baru2) Diskusi dan analisis manajemen yang bermutu rendah3) Ketidakpastian mengenai kinerja ekonomi perusahaan dimasa mendatang.4) Perbedaan informasi5) Konservatisme auditor6) Perusahaan-perusahaan dengan kapitalisasi besar7) Optimisme yang berkaitan dengan masa depan dari laba perusahaan negative8) Tingkat diversifikasi industry9) Ketidakpastian laba dimasa mendatang10) Tingkat musiman perusahaan11) Variabilitas laba12) Manajemen laba13) Risiko bisnis, risiko keuangan dan keterbatasan informasib. Temuan-temuan mengenai bias dalam peramalan laba dan/atau penurunan keakuratan peramalan dalam konteks-konteks internasional dan negara yang spesifik.c. Temuan-temuan tentang kesulitan dalam meramalkan laba dari perusahaan-perusahaan multinasional karena masalah-masalah internasional yang spesifik seperti cultural, transaksi ekonomi, terjemahan dan eksposur-eksposur risiko politis.

C. PREDIKSI REAKSI PASAR : PENELITIAN BERBASIS PASAR DALAM AKUNTANSI1. Pasar Modal Dan Akuntansi EksternalMerurut satu interprestasi dari pendekatan prediktif, pengamatan atas reaksi pasar modal dapat digunakan sebagai satu panduan dalam mengevaluasi dan melakukan pilihan diantara beberapa ukuran-ukuran akuntansi.Pendekatan prediktif mendukung penggunaan angka-angka akuntansi yang memiliki keterkaitan tertinggi dengan harga-harga pasar. Ia meminta adanya suatu evaluasi mengenai kegunaan dari angka-angka akuntansi yang diserahkan pada transaksi-transaksi pasar modal yang dipandang sebagai suatu agregat yang fokusnya adalah pada reaksi dari pasar surat berharga dan bukannya pada masing-masing investor yang membentuk pasar tersebut.Peran dari pasar surat berharga dan informasi dalam pasar surat berharga membenarkan penggunaan prediksi dari reaksi pasar dalam perumusan suatu teori akuntansi. a. Peran dari pasar surat berharga adalah untuk menyediakan suatu pasar pertukaran yang teratur dimana para investor dapat saling bertukar klaim untuk konsumsi saat ini dan masa dating secara terus-menerus. b. Peran dari informasi memiliki dua arti, yaitu :1) Untuk membantu menetapkan seperangkat harga-harga surat berharga, sehingga terdapat suatu alokasi yang optimal dari surat berharga diantara para investor.2) Untuk membantu masing-masing investor yang menghadapi sekumpulan harga tertentu dalam pemilihan suatu portofolio surat berharga yang optimal.2. Modal Pasar Yang EfisienSecara umum diasumsikan bahwa pasar surat berharga adalah efisien. Sebuah pasar yang efisien secara sempurna adalah berada dalam kondisi ekuilibrium secara kontinu, sehingga nilai-nilai intrinsik yang menjadi dasar disetiap waktu. Nilai intrinsik secara umum dipandang sebagai harga yang seharusnya dan berapa harga yang akan diberikan oleh individu lain yang memiliki informasi yang sama dan berkompeten sebagai seseorang yang dapat membuat estimasi.Beragam definisi tentang efisiensi pasar perlu kita, yaitu :a. Fama mengusulkan bahwa dalam suatu pasar yang efisien, harga-harga akan mencerminkan sepenuhnya informasi yang tersedia dan sebagai implikasinya, harga akan bereaksi dengan seketika dan tanpa adanya bias terhadap informasi baru.Namun definisi ini dikritik karena lebih bersifat tautologies (dimana ia memiliki arti tidak langsung bahwa ekspektasi deviasi dari suatu realisasi atas ekspektasi nilai adalah sama dengan nol), karena tidak dapat diuji secara empiris kecuali jika beberapa model ekuilibrium dari pengembalian surat berharga telah ditentukan.b. Didasarkan pada suatu bentuk model yang didapatkan dari teori ekspektasi rasional, dimana ekspektasi-ekspektasi yang telah dibuat dengan didasarkan pada informasi yang tersedia, termasuk harga-harga. Artinya bahwa efisien hanya dapat diuji dengan mengungkapkan informasi dan mengukur reaksi pasar. Pasar yang tidak memberikan reaksi setelah pemberian informasi memiliki artian efisiensi. Tes ini hanya mungkin untuk dilakukan dalam suatu suasana laboratorium.c. Beaver mengusulkan bahwa membuat perbedaan antara efisiensi pasar dengan penghargaan atas sebuah sinyal (seperti suatu perubahan akuntansi jenis khusus) dan berkaitan dengan suatu sistem informasi (seperti misalnya seluruh informasi akuntansi yang dipublikasikan).1) Efisiensi sinyal (efisiensi-y)Suatu pasar surat berharga adalah efisien berkaitan dengan satu sinyal jika dan hanya jika konfigurasi dari harga-harga surat berharga adalah sama seperti yang seharusnya terjadi didalam ekonomi yang identik (dengan konfigurasi preferensi dan sumbangan yang identik), kecuali bahwa setiap individu akan menerima dan juga .2) Efisiensi sistem infoformasi (efisiensi-)Suatu pasar surat berharga adalah efisien berkaitan dengan jika efisiensi-y menahan setiap sinyal ( dari Artinya bahwa efisiensi dapat dievaluasi melalui keuntungan yang dapat diperoleh dari informasi tersebut, yang merupakan pendekatan yang digunakan dalam seluruh kegiatan empiris tentang efisiensi. Satu keterbatasan dari pendekatan ini adalah ketidakmampuannya untuk mengamati informasi yang dipergunakan dalam strategi-strategi perdagangan.3. Hipotesis Pasar Yang EfisienFama membedakan adanya tiga tingkatan efisiensi pasar, yaitu :1. Bentuk lemah dari hipotesis pasar yang efisienBentuk lemah dari hipotesis pasar yang efisien menyatakan bahwa ekspektasi pengembalian (harga) ekuilibrium mencerminkan sepenuhnya urutan dari pengembalian (harga) masa lalu. Dengan kata lain, harga historis dan data volume untuk surat berharga tidak memuat informasi yang mungkin dapat digunakan untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi dari yang menggunakan strategi beli dan tahan yang sederhana. Kumpulan pemikiran ini ditentang oleh analis teknis dan para pembuat bagan.karena menurutnya aturan-aturan mereka berdasarkan atas informasi masa lalu dapat memberikan keuntungan yang lebih besar dari biasanya. 2. Bentuk semikuat dari hipotesis pasar yang efisienBentuk semikuat dari hipotesis pasar yang efisien menyatakan bahwa ekspektasi pengembalian (harga) ekuilibrium mencerminkan sepenuhnya seluruh informasi yang tersedia bagi public. Dengan kata lain, tidak ada aturan perdagangan yang didasarkan pada informasi yang tersedia boleh dipergunakan untuk mendapatkan suatu kelebihan pengembalian. Bentuk semikuat dari hipotesis ini relevan dengan akuntansi karena indormasi yang tensi karena indormasi yang tersedia bagi public meliputii pula laporan-laporan keuangan. Beberapa peristiwa yang telah diamati adalah pemecahan saha (stock spilt), pengumuman laba tahunan, penawaran sekunder dari saham biasa dalam jumlah besar, penerbitan saham-saham baru, pengumuman perubahan dalam tingkat diskonto dan dividen-dividen saham. Hasilnya kembali lagi mendukung hipotesis pasar yang efisien sampai sejauh ini karena harga-harga menyesuaikan dengan cepat setelah pengumuman informasi yang pertama kalinya kepada publik.3. Bentuk kuat dari hipotesis pasar yang efisienBentuk kuat dari hipotesis pasar yang efisien menyatakan bahwa ekspetasi pengembalian (harga) ekuilibrium mencerminkan sepenhnya seluruh informasi yang ada (bukan hanya informasi yang tersedia bagi pulik). Dengan kata lain, tidak ada aturan-aturan perdagangan yang didasarkan pada informasi apa pun, termasuk informasi orang dalam, dapat dipergunakan untuk mendapatkan kelebihan pengembalian. Bukti dari bentuk kuat hipotesis pasar yang efisien ini tidaklah konklusif.4. Model Penetapan Harga Aktiva ModalHipotesis pasar yang efisien meminta digunakannya ekspektasi pengembalian dan berasumsi bahwa surat berharga telah dihargai dengan tepat. Salah satu teori yang menjelaskan hubungan antara ekspektasi pengembalian dan harga masing-masing saham adalah model penetapan harga aktiva modal oleh Sharpe, Lintner, dan Mossin, yang menghubungkan pengembalian-pengembalian aktiva ke risiko aktiva seperti di bawah ini:

Keterangan :: ekpektasi pengembalian surat berharga i dan periode t: : pengembalian aktiva tanpa risiko dalam periode t;: akspektasi pengembalian portofolio pasar dalam periode t;: kovarians antara dan : varians dari pengembalian portofolio pasar ;

Dengan adanya asumsi-asumsi tertentu, model penetapan harga aktiva modal menegaskan bahwa terdapat suatu hubungan linier antara satu surat berharga tertentu dan risiko sistematisnya.5. Teori Penetapan Harga Arbitrase (APT)Teori penetapan harga arnitrase berasumsi bahwa pengembalian surat berharga berhubungan dengan faktor-faktor yang tidak diketahui dalam jumlah yang tidak diketahui. Teori ini lebih bersifat umum daripada CAPM dimana ia memungkinkan adanya faktor-faktor multiresiko. Suatu model multirisiko akan seperti dibawah ini :

Surat berharga akan dihargai dengan :

Dimana :: pengembalian dari aktiva yang tidak berisiko; : sensitivitas dari surat berharga i terhadap faktor j;: premi pengembalian surat berharga (yaitu, kelebihan dari Rf per unit surat berharga terhadap faktor j).

Ekspektasi pengembalian surat berharga adalah berhubungan secara linier dengan keamanan dari faktor-faktor pervasive, dengan titik tangkap bersama yang sama dengan tingkat bunga tanpa risiko. Ada beberapa pendekatan yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor ini. Satu pendekatan bergantung pada makroekonomi dan variable-variabel pasar keuangan yang diasumsikan meliputi risiko-resiko sistematis dan ekonomi. Pendekatan yang kedua bergantung pada karakteristik-karakteristik perusahaan yang kemungkinan dapat menjelaskan perbedaan sesnsitivitas terhadap risiko-risiko sistematis sebelum membuat portofolio-portofolio dari saham-saham dengan karakteristik tersebut. Berbagai studi telah mencoba untuk mengidentifikasi faktor-faktor tadi. Chen, Roll, dan Ross mengidentifikasikan empat faktor di bawah ini :a. Tingkat pertumbuhan dalam produksi industry b. Tingkat inflasi baik diharapkan maupun tidak diharapkan)c. Rentang antara tingkat bungan jangka pendek dan jangka panjangd. Rentang antara obligasi-obligasi bernilai tinggi dan bernilai rendahSebagai tambahan bagi ketiga faktor terakhir Berry, Burmeister, dan McElroy mengidentifikasikan dua faktor :a. Tingkat pertumbuhan agregat penjualan dalam ekonomib. Tingkat pengembalian Terakhir Solomon bersaudara menggunakan 5 faktor berikut ini didalam model faktor fundamental mereka:a. Tingkat inflasi (baik diharapkan maupun tidak diharapkan)b. Tingkat pertumbuhan dari produk nasional brutoc. Tingkat suku bungad. Tingkat perubahanharga minyake. Tingkat pertumbuhan dari pengeluaran untuk perthananSuatu bukti empiris yang ekteksif dan didasarkan pada pendekatan kedua, menunjukkan bahwa perbedaan yang terjadi di antara saham-saham dalam karakteristik-karakteristik yang dapat diamati adalah secara sistematis dikaitkan dengan perbedaan-perbedaan yang terjadi di dalam pengembalian rata-rata dimasa mendatang.6. Teori Ekulibrium Tentang Penetapan Harga OpsiOpsi memberikan hak kepada satu pihak untuk membeli (opsi beli / call option) atau opsi jual ( put option) saham dalam jumlah tertentu dari writer opsi pada harga tertentu kapan saja sampai dengan waktu yang telah ditentukan. Penilaian ekuilibrium dari opsi penilaian (call) dikemukakan oleh Black dan Scholes dalam rumus berikut ini ;

Dimana := harga saham saat ini dari harga yang mendasari = harga eksekusi opsi = tingkat pengembalian bebas resiko majemuk secara kontinu yang dinyatakan dalam basis tahunan = waktu yang masih tersisa sebelum kadaluarsa, dinyatakan sebagai pecahan dari satu tahun = resiko dari saham biasa yang mendasari, yang siukur oleh devisa standar dari tingkat pengembalian saham tahunan majemuk secara kontinu.7. Model PasarModel pasar dari Markovitz dan Sharpe mendefinisikan proses stokastik dalam menghasilkan harga surat berharga sebagai berikut :

Dimana := 0= 0= 0= pengembalian surat berharga i dalam periode t= titik potong dan kemiringan dari hubungan linier antara Rit dan Rmt= faktor pasar dalam periode t= bagian stokastik dari komponen individualistis Rit

Model pasar menyatakan bahwa pengembalian dari masing-masing surat berharga memiliki hubungan secara linier dengan pengembalian pasar. Lebih spesifik lagi, model ini menyatakan bahwa total pengembalian Rit dapat dibagi menjadi sebuah komponen sistematis BiRmtyang menggambarkan tingkatan pergerakan umu dari pengembalian surat berharga yang berkaitan dengan rata-rata pengembalian seluruh surat berharga yang ada didalam pasar. Resiko sistematik Bi menggambarkan respons dari surat berharga i terhadap peristiwa ekonomi yang tersermin didalam faktor pasar, dan Mij mencerminkan respons dari kelompok-kelompok peristiwa yang memiliki dampak hanya pada surat berharga I saja. Jadi isolasi dari komponen individualistis surat berharga i atau Mit, memungkinkan dilakukannya evaluasi atas efek dari item-item atau ukuran-ukuran informasi tertentu. Model ini telah digunakan disebagian besar studi yang mengevaluasi hubungan antara pengembalian pasar dan pengembalian akuntansi. Untuk mengestimasikan parameter-perameter dan , para peneliti umumnya mengandalkan diri pada pendekatan kuadrat terkecil biasa yang berasumsi bahwa parameter-parameter model pasar adalah konsisten selama periode peristiwa. 8. Estimasi BetaEstimasi dari resiko sistematis atau beta pada intinya dibutuhkan untuk studi-studi yang memeriksa dampak pasar dari informasi akuntansi, dan keterkaitan dari beta dengan indikator-indikator yang didasarkan pada akuntansi. Karena adanya potensi masalah kesalahan ekonometrik di dalam estimasi model pasar, beberapa perbaikan yang dibutuhkan telah diusulkan.Yang pertama adalah perbaikan Scholes-Williams yang telah digeneralisasi yang memberikan estimator berikut ini :

Dimana :B+1, B0, B-1 = beta-beta yang memimpin, setingkat, dan tertinggal P1 = korelasi serial urutan pertama dari indeks

Cohen, Hawawini, Mayer, Schwartz, dan Whitecomb mengemukakan suatu bentuk umum dari estimator di bawah ini :

Dimana :+N = jumlah beta yang memimpin didalam estimator-N = jumlah beta yang tertinggal didalam estimator

Kedua, koreksi Bayesian dari Vasicek memberikan estimator berikut ini :

Dimana :Bp : estimasi terbaik sebelumnyaS2p : estimasi varians dari estimasiBB : rata-rata pasar yang tidak tertimbang dari betaS2B : estimasi varians dari beta-beta pasar9. Metodologi Studi PeristiwaEfek dari suatu peristiwa ekonomi terhadap nilai dari suatu perusahaan dapat ditentukan oleh analisis studi peristiwa, dengan asumsi bahwa efek dari peristiwa tersebut akan langsung tercermin dalam harga-harga aktiva. Ada 7 langkah yang harus dilakukan suatu studi peristiwa.a. Definisi peristiwa :Peristiwa dan periode yang menjadi perhatian atau jendela peristiwa perlu untuk diidentifikasi terlebih dahulu. Untuk kebanyakan pengumuman laba yang menggunakan data harian, jendela peristiwa adalah sehari sebelum pengumuman dan sehari setelah pengumuman.b. Kriteria pemilikan :Perusahaan yang akan dimasukkan ke dalam studi harus memenuhi criteria pemilihan terlebih dahulu sebelum diperhitungkan.c. Pengembalian-pengembalian yang normal dan abnormal :Pengembalian abnormal diperhitungkan sebagai perbedaan antara pengembalian actual ex-post dari surat berharga dan pengembalian normal perusahaan setelah jendela peristiwa. Hal ini dapat dinyatakan untuk tiap perusahaan I dan tanggal peristiwa t sebagai :

Dimana , , dan masing-masing adalah pengembalian abnormal, actual dan normal untuk waktu t dengan Xt sebagai informasi pensyaratan untuk model kinerja abnormal.Empat model pengembalian normal yang digunakan adalah :1) Pengembalian abnormal untuk surat berharga i pada hari t dihitung dengan menggunkan prosedur berikut ini. Berdasarkan model pasar, pengembalian abnormal diperhitungkan sebagai :

Dimana Rit adalah pengembalian harian dari surat berharga di i pada hari t. Rmt adalah pengembalian menurut Equal-Weighted Index, CRSP Value-Weighted Index, MSCI World Index, atau MSCI Country Index dan adalah estimasi dari kuadrat terkecil biasa.2) Menurut model pasar dua indeks, pengembalian abnormal diperhitungkan sebagai:

Dimana Rat adalah pengembalian menurut CRSP Equal-Weighted Index, CRSP Value-Weighted Index, atau MSCI Country Index. Rbt adalah pengembalian menurut MSCI Country Index. , dan adalah estimasi dari kuadrat terkecil biasa.3) Menurut model pasar yang telah disesuaikan, pengembalian abnormal adalah :

4) Menurut model nilai rata-rata yang telah disesuaikan, pengembalian abnormal ditentukan oleh ;

Dimana MRi adalah pengembalian rata-rata harian dari surat barharga I selama periode estimasi.d. Prosedur estimasi :Periode sebelum peristiwa terjadi digunakan sebagai jendela estimasi untuk mengestimasikan parameter-parameter dari model.e. Prosedur pengujian :Dirancangnya hipotesis nol dan teknik-teknik untuk mengumpulkan pengembalian-pengembalian abnormal dari perusahaan.f. Hasil-hasil empiris;Hasil-hasil empiris selanjutnya akan disajikan dan dianalisisg. Interprestasi dan kesimpulanEfek dari peristiwa ekonomi pada nilai perusahaan yang diuji akan menjadi subjek dari penjelasan yang menentang.10. Valuasi laba residu (RIV)Penilaian laba residu bergantung pada adanya suatu hipotesis bahwa harga-harga aktiva mencerminkan nilai sekarang dari seluruh deviden dimasa datang (PVED) ;

Dimana adalah harga pasar dari ekuitas pada tanggal t, dt menggambarkan deviden (atau pembayaran tunai bersih) yang diterima pada akhir periode t, R adalah kesatuan plus tingkat diskonto r, dan Et adalah ekspektasi yang didasarkan operator pada informasi yang ada pada tanggal t.

Proses perubahan dari PVED menuju RIV didasarkan pada dua asumsi :a. Sistem akuntansi diasumsikan memuaskan suatu relasi surplus yang bersih (CSR)

Dimana adalah nilai buku dari ekuitas pada saat tanggal t, dan adalah laba periode yang berakhir pada tanggal t.b. Sebuah kondisi yang lazim diasumsikan ketika nilai buku dari ekuitas mengalami pertumbuhan dengan tingkat yang lebih rendah daripada k, yaitu :

Berdasarkan atas basis kedua asumsi, PVED dinyatakan kembali sebagai fungsi dari nilai buku dan diskonto ekspektasi laba abnormal.

Dimana 11. Model Feltham Ohlson (FO)Menghubungkan nilai pasar perusahaan dengan data akuntasni dasar dan jenis jenis informasi lainnya. = aktiva operasi (bersih dari kewajiban operasi) = laba operasi = aktiva keuangan (bersih dari kewajiban keuangan) = laba yang berhubungan dengan aktivitas keuangan = = nilai buku = = laba bersih = nilai pasar = deviden bersih = arus kas ( Cuma Cuma ) = tingkat diskonto = laba residu = laba operasi residu

Adapun empat aumsi yang dibuat :a. sama dengan PVED

b. Akuntansi surplus

c. Hubungan bunga bersih

d. Dinamika informasi linier

Berdasarkan asumsi diatas, maka disusunlah model model berikut :

Dimana

Dengan maka konservatisme berlaku disini. Dalam sebuah model yang diperluas, nilai pasar dari ekuitas suatu perusahaan adalah suatu fungsi yang linier dan stokastik dari nilai buku ekuitas, laba yang terjadi, deviden yang terjadi dan sejumlah variabel yang menggambarkan faktor faktor yang relevan dari nilai lainnya. Burgstahler dan Dichev mengusulkan bahwa nilai ekuitas bergantung pada nilai nilai relatif dari laba dan nilai buku. Dengan kata lain, nilai perusahaan adalah kombinasi nilai pengulangan adaptasi. Nilai pengulangan adalah nilai yang diperoleh dari arus laba dimasa yang akan datang dengan asumsi, perusahaan terus menerus menerapkan teknologi bisnisnya terhadap sumber daya. Sedangkan nilai adaptasi adalah nilai dari sumber daya perusahaan yang tidak tergantung pada teknologi bisnis perusahaan saat itu. Jika laba mencerminkan nilai pengulangan, maka nilai buku suatu perusahaan mencerminkan nilai adaptasi perusahaan tersebut. model penilaian yang dapat digunakan untuk menguji model bisnis berdasarkan dua hal tersebutdinyatakan sebagai berikut :

12. Model Penialian Neraca Tingkat Harga

Dimana :MVE: Nilai pasar ekuitasMVA: Nilai pasar aktiva yang dapat dipisahkan kecuali komponen yang hubungan keterkaitannya sedang dinilai.MVL: Nilai pasar dari kewajiban kewajiban yang dapat dipisahkan selain komponen yang sedang dinilai.MVC: Nila pasar dari komponen neraca yang saling terkait dan sedang dinilaiGW: Goodwill

13. Kandungan Informasi Dari LabaKandungan informasi laba umumnya diuji oleh hubungan antara pengembalian surat berharga dan laba yang itdak diperkirakan

= pengembalian abnormal kumulatif surat berhargai selama periode t = laba yang tidak diperkirakanb = Koefisien respon laba (Earning Respon Coefficient ERC)14. Model Model Hubungan Antara Laba Dan Pengembalian a. Hubungan pemgembalian dan laba didasarkan pada model penilaian buku. Cara menelitinya adalah :Harga dan nilai buku sebagai ukuran nilai saham dari ekuitas pemegang saham yang akan memiliki hubungan sebagai berikut :1) Dimana adalah harga perlembar saham dari perusahaan j pada waktu t dan adalah nilai buku perlembar saham dari perusahaan j pasa waktu t.2) Laba akuntansi dan pengembalian surat berharga sebagai ukuran dari nilai arus dapat diperoleh dengan memeperhitungan perbedaan variabel variabel berikut :

adalah laba akuntnasi perusahaan j dari periode t-1 hingga t adalah deviden dari perusahaan j slama periode t-1 hingga t3) Dengan cara mensubstitusi persamaannya

4) Jika harga saham dan nilai buku terdapat hubungan maka laba dibagi dengan harga diawal periodeb. Hubungan pengembalian dan nilai laba didasarkan pada suatu model penilaian labaModel ini diperoleh dengan cara sebagai berikut :1) 2) 15. Persistensi LabaPersistensi laba umumnya diukur dengan mengestimasikan rangkaian suatu ARIMA (Autoregressive, Integrated and Moving Average) yang nyata dari proses laba. ARIMA mengukur suatu kejutan yang ada pada keseluruhan arus realisasi laba dimasa yang akan datang. Rumusan yang diadaptasi oleh Flavin dan Lipe mengindikasikan bahwa spesifikasi model ARIMA (p, d, q), persistensinya merupakan suatu fungsi dari parameter autoregressive dan rata rata bergerak sebagai berikut :

Dimana :B = I/(1+r) dimana r adalah tingkat diskonto ekspektansi laba di masa depan ditetapkan pada angka 0,10 yang memberikan hasil serupa dengan nilai r=0,04 dan 0,20= parameter rata rata bergerak dari urutan id = tingkat pembeda berikutnya = parameter autoregresif dari urutan j16. Model Model Penilaian PerusahaanPada umumnya neraca ekonomi dapat dinyatakan sebagai berikut : Dimana :CORE= nilai dari operasi utama (core)NONOP= nilai dari aktiva bersih nonoperasional (non-operating)OCAP= nilai dari klaim modal lain lain (other capital)COMEQUITY= nilai dari ekuitas biasa (common equity)Model penilaian perusahaan mengandalkan dua jenis arus kas yang pada dasarnya didistribusikan untuk mengkalim hutang, klaim moodal lain lain dan klaim ekuitas biasa.a. Arus kas bebas yang dihasilkan aktiva aktiva intib. Arus kas nonoperasional yang dihasilkan oleh aktiva bersih nonoperasional.

Ada lima model penilaian perusahaan yang umumnya digunakan untuk mengestimasikan COMEQUITY, yaitu :a. Model arus ke ekuitas (Flows to equity model)Menghitung nilai surat berharga dengan nilai sekarang dari nilai arus kas surat berharga diharapkan dimasa depan yang didiskontokan dengan biaya dari ekuitas biasa. Pada dasarnya :COMEQUITY = PV (DIVIDEND)b. Model arus kas bebas (Free cash flows model)Model arus kas ke equitas menghitung nilai surat berharga sebagai nilai sekarang dari arus kas yang tersedia bagi pemegang ekuitas dengan menggunakan biaya dari ekuitas biasa setelah memenuhi klaim utang dan klaim model lainnya.COMEQUITY = PV (Aru kas bebas + Arus kas nonoperasional jasa utang + arus kas modal lain lain)c. Model nilai sekarang yang disesuaikan (Adjusted present value model)Model arus kas bebas menghitung nilai suatu surat berharga sebagai nilai sekarang dari arus kas bebas mengunakan rata rata tertimbang dari biaya modal perusahaan, ditambah nilai wajar dari aktiva bersih nonoperasional dikurangi niali wajar dari utang dan klaim modal lain lain :COMEQUITY = PV (Aru kas bebas + Arus kas nonoperasional kalim utang klaim modal lainnya)d. Model leverageModel nilai sekrang menggunakan leverage (pinjaman). Model ini menghitung dari nilai suatu surat berharga sebagai nilai arus kas bebas dengan biaya modal yang belum dibayar dengan menggunakan biaya ekuitas yang tidak diperoleh dari pinjaman ditambah leverage ditambah niali wajar aktiva bersih dikurangi klaim utang dan modal lain lain.COMEQUITY = PV (Aru kas bebas dengan biaya ekuitas yang tidak diperoleh dari pinjaman) + niali leverage + Aktiva bersih nonoperasional kalim utang klaim modal laine. Model laba residu (Residual income model)Menghitung nilai surat berharga sebagai nilai buku saat itu dari ekuitas ditambah nilai sekarang dari residu masa depan dengan menggunakan biaya ekuitas dengan kata lain :

17. Evaluasi Atas Penilaian Berbasis Pasar Di Dalam AkuntansiBukti yang tersedia bagi penelitian berbasisi pasar dapat diklasifikasikan ke dalam ketgori berikut:a. Studi kandungan informasiStudi ini menekankan pada kontribusi informasi marjinal dari tanda-tanda akuntansi pada penentuan perilaku pengembalian surat berharga. Pendekatannya bertujuan untuk memeriksa apakah pengumuman beberapa peristiwa mengakibatkan adanya suatu perubahan dalam karakteristik dari distribusi pengembalian saham.Pendekatan ini diawalai dari studi dari Ball dan Brown dimana perubahan laba yang tidak diperkirakan ternyata memiliki korelasi dengan pengembalian saham residu. Hasil ini konsisten dengan sebuah hipotesa bahwa informasi akuntansi (terutama laba) memberikan informasi yang memiliki artian mengawal adanya perubahan di dalam ekuilibrium harga yang terjadi akibat:1) Perubahan model ekspektasi laba dari proses acak menjadi lebih kompleks2) Menguji besaran maupun tanda laba yang tidak diperkirakan3) Menggunakan suatu metodologi yang berfokus pada sifat lain dari distribusi pengembalian varians pengembalian residu4) Menganalisis perdagangan, bukannya perubahan harga5) Memeriksa dampak dari variable keuangan nonlaba b. Perbedaan dalam teknik-teknik akuntansiStudi ini menekankan pada dampak dari perbedaan dan perubahan investor. Hipotesis pasar yang efisien menetapkan bahwa investor yang rasional seharusnya dapat melihat praktek akuntansi, penyajian, serta pengungkapannya. Penelitian ini telah membuat pembedaan antara perubahan akuntansi yang memiliki konsekuensi arus kas dan yang tidak memiliki arus kas. Penelitian mengenai dampak dari perbedaan akuntansi lintas bagian yang tidak berdampak langsung terhadap arus kas menunjukkan hasil sbb:1) Kemampuan investor untuk melakukan penyesuaian terhadap perbedaan yang terdapat dalam beberapa teknik akuntansi yang dikenal luas dan diungkapkan dengan jelas2) Para investor bereaksi secara rasional terhadap perubahan yang terjadi dalam teknik akuntansi3) Para investor tidak dapat menembus tabir praktik akuntansiPenelitian mengenai dampak perubahan akuntansi yang berdampak langsung pada arus kas menunjukkan hasil yang umumnya tidak konsisten dengan rasional investor. Contohnya, berkaitan dengan reaksi pasar terhadap penerapan LIFO, kebanyakan studi menunjukkan adanya reaksi pasar yang negative. Seperti yang akan diusulkan belakangan, berbagai keterbatasan metodologis yang ada perlu diperbaiki dan penelitian di masa depan mungkin dibutuhkan untuk memberikan tambahan pandangan mengenai sifat dari respon pasar terhadap penerapan metode LIFOc. Dampak pasar dari regulasi akuntansiDampak penelitian ini berfokus pada lini bisnis akuntansi perminyakan dan gas, dan biaya pengganti. Dampak penelitian ini memberikan dampak yang konvergen. Contohnya:1) Informasi lini bisnis yang dimanatkan telah mempengaruhi penialian investor tentang distribusi pengembalian dari perusahaan multiproduk2) Regulasi FASB dan SEC tentang isu biaya penuh telah dikaitkan dengan reaksi harga saham yang signifikan secara statistic pada saham minyak dan gas.3) Estimasi laba yang telah disesuaikan dengan harga dan data biay penggantian tidak menimbulkan reaksi pasar yang dapat dicatatd. Dampak pada disiplin ilmu yang berhubunganFokusnya adalah kontribusi dari penelitian berbasis pasar di dalam akuntansi pada akuntansi dan berbagai disiplin ilmu yang terkait. 1) Implikasi buktinya bagi pelaporan keuanganDampak dari beragam perubahan akuntansi dalam pasar modal yang efisien menunjukkan implikasi sebagai berikut:a) Informasi baru yang relevan yang akan mempengaruhi arus kas di masa datang harus segera diumumkanb) Informasi yang terpenting adalah yang memandang ke masa depanc) Tidak masalah apakah dampak arus kas dilaporkan di dalam neraca, laporan laba rugi atau dalam catatan kakid) Pasar bereaksi terhadap dampak arus kas dari keputusan manajemen, bukan dampak dari laba per saham yang dilaporkane) Security and Exchange Comission (SEC) hendaknya melakukan suatu analisis biaya-manfaat yang menyeluruh terhadap seluruh perubahan yang diusulkan.Kebanyakan bukti yang disebutkan di atas sepertinya memiliki arti tidak langsung bahwa pasar modal dapat menangani informasi akuntansi dengan cukup efisien dan dapat digunakan untuk mengevaluasi angka yang diumumkan. Namun hipotesis pasar tersebut ditentang oleh Godenes dan Dopuch. Pertama, hipotesis pasar yang efisien ditentang Godenes dan Dopuch atas dasar bahwa hubungan harga saham bukanlah dasar yang memadai untuk mengevaluasi sistem informasi alternatif. Godenes dan Dopuch telah mengidentifikasi 2 pernyataan yang digunakan dalam pendekatan prediktif untuk mengevaluasi prosedur akuntansi alternatif bahwa efisiensi pasar modal (jika dilihat sendirian) a) Memberikan justifikasi untuk menggunakan harga dari (atau tingkat pengembalian) saham kepmilikan perusahaan dalam menilai ketertarikan prosedur atau regulasi akuntansi alternativeb) Memberikan justifikasi untuk menggunakan harga dari (atau tingkat pengembalian) saham kepemilikan perusahaan dalam menilai dampak dari prosedur atau regulasi akuntansiKedua, hipotesis pasar yang efektif dan bukti empiris yang mendukungnya sama sekali tidak berhubungan dengan jumlah informasi yang optimal. Masalah ini khususnya diakui dalam Laporan Musim Panas SEC (oleh ketuanya, Al Sommer, Jr).Ketiga, telah ditiadakannya prasayarat yang menyebutkan bahwa pengambilan keputusan suatu perusahaan tidak mengalami perubahan sebagi akibat perubahan akuntansi, karena efisiensi pasar mungkin hanya berlaku jika tidak ada perubahan yang terjadi pada harga saham maupun pengambilan perusahaan yang diamati.Keempat, sulit menemukan informasi apa yang digunakan dan hendaknya diberikan kepada investor. Kelima, kebanyakan penelitian empiris tersebut tidak memiliki sebuah teori untuk meramalkan siapa yang akan mendapat keuntungan/kerugian oleh perubahan kebijakan akuntansi......Keenam, terdapat beberapa argumentasi besar yang menentang penggunaan pendekatan prediktif dengan pasar modal. 2) Kecukupan dari metodologi yang dipergunakana) Bukti yang bersifat anomali sehubungan dengan efisiensi pasarMenurut Ball, bukti anomali ini dikarenakan adanya ketidakcukupan dalam dua parameter yaitu model penetapan harga aktiva modal dan ketidakefisienan pasar. Sedangkan menurut Watts, pengembalian abnormal itu disebabkan oleh ketidakefisienan pasar dan bukannya ketidakefisienan model penilaian aktiva. Akibatnya beberapa studi akuntansi didasarkan pada variabel terikat selain perubahan harga dan surat berharga seperti imbal hasil, volatilitas, atau beta surat berharga. b) Bias pemilihan sendiri dan variabel yang dihilangkanBias pemilihan pada kenyataannya adalah akibat dari kegagalan dalam memperhitungkan variabel lain yang dihilangkan dan memiliki dampak pada reaksi pasar. c) Dampak yang mengacaukanSuatu dampak yang mengacau terjadi seiring dengan dikeluarkannya hal-hal informasional yang tidak berhubungan dan relevan dengan beberapa perusahaan yang diuji selama periode waktu yang diperhatikan. d) Waktu dari dampak pasar modalPemilihan waktu yang paling tepat untuk menyelidiki reaksi pasar terhadap suatu peristiwa adalah suatu hal yang sangat penting dalam menginterpretasikan hasil dari studi.e) Pilihan di antara kelompok pengendaliPerancangan penelitian yang paling efektif yang digunakan di dalam studi pasar modal tentang keputusan kebijakan akuntansi adalah kelompok pengendali pra tes/pasca tes, dimana:Kelompok A : O1 X O2Kelompok B : O3 O4 Dimana : O1 adalah observasi reaksi pasar modal pada titik i dan X adalah dampak eksperimental yang dinyatakan sebagai pengumuman suatu keputusan kebijakan oleh suatu badan pembuat standar atau pengungkapan perusahaan tentang hal-hal informasional yang diamanatkan. f) Keuangan keperilakuanModel satu teori baru dalam keuangan menentang konsep dari pasar yang efisien. Teori ini berpendapat bahwa harga saham menyesuaikan diri terhadap informasi dengan lamban, sehingga kita harus melihat pengembalian dalam rentang waktu yang lama untuk mendapatkan gambaran penuh ketidakefisien pasar. Model keperilakuan yang kedua diusulkan oleh Barberis, Shleifer, dan Vishny (BSV) yang mengandalkan diri pada dua basis pertimbangan dari psikologi kognitif, yaitu bias kepresentatifan (dari Kahneman dan Tversky) dan konservatisme dari Edwards.Model keperilakuan ketiga yang diusulkan oleh Daniel, Hieshleifer, dan Subrahmanyam (DHS) yang mencoba untuk menjelaskan bagaimana bias pertimbangan dari para investor dapat menghasilkan reaksi yang berlebihan dalam kasus tertentu dan kurang reaksi pada kasus lain. g) Teori ChaosPandangan baru terhadap perilaku harga saham yang dihasilkan oleh teori Chaos dan teori kompleksitas menunjukkan bahwa beberapa investor dan pedagang mungkin menggunakan informasi akuntansi dan beberapa individu mungkin tidak menggunakannya.18. Hipotesis Pengungkapan yang Tak LengkapSuatu hipotesis pasar yang efisien dikenalkan oleh Bloomfield yang dikenal dengan Hipotesis Pasar yang Tak Lengkap (Incomplete Relevation Hypotesis IRH). Dengan didasarkan pada ekspektasi rasional yang ribut, IRH mengidentifikasi pedagang-pedagang suara sebagai agen yang mengumpulkan informasi mengenai nilai dari suatu aktiva namun memilih untuk memperdagngkan hanya dengan secara acak atau terkadang secara tidak rasional. Hasil akhirnya adalah suara tersebut tetap membuat harga-harga di dalam pasar tidak mengungkapkan informasi sepennuhnya. Hal ini memungkinkan perumusan IRH yaitu angka-angka statistik yang lebih mahal untuk disarikan dari data publik tidak sepenuhnya diungkapkan oleh harga pasar. Keterkaitan ini didorong oleh rantai sebab akibat berikut ini:a. Angka statistik yang lebih mahal untuk disarikan dari informasi yang tersedia bagi publik akan memdorong minat perdagangan yang lebih rendahb. Angka statistik yang mendorong minat perdagangan yang lebih rendah akan tidak sepenuhnya diungkapkan oleh harga pasar.

D. KESIMPULANData akuntansi harus memfasilitasi pengambilan keputusan. Dan dalam suatu pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dibutuhkan adanya peramalan atau prediksi keadaan masa depan yang relevan. Banyaknya metode alternatif pengukuran dalam akuntansi mendorong ada suatu kriteria dalam mencari metode terbaik yang dilakukan melalui pendekatan prediktif (peramalan relevan). Pendekatan prediktif dalam melakukan perumusan teori pada beberapa motede alternatif yang ada dilakukan dengan menggunakan kemampuan prediktif. Hasil kemampuan prediktif tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menetukan metode terbaik, yang menganggap bahwa metode dengan hasil kemampuan prediktif terkuat/ tertinggi itulah yang dianggap sebagai metode alternatif pengukuran akuntansi terbaik. Pendekatan prediktif ini dibagi menjadi 2 yaitu prediksi peristiwa ekonomi dan prediksi reaksi pasar.