BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tahap perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem
keluarga yang mencakup perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggotanya di
sepanjang waktu. Perkembangan keluarga tersebut di bagi menjadi beberapa tahap. Di
antaranya adalah tahap keluarga dengan anak usia pra sekolah. Tahap ini dimulai saat
anak pertama berusia 2 – 5 tahun. Pada usia ini anak mengalami lompatan kemajuan
yang menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional.
Anak usia prasekolah ini sedang dalam proses awal pencarian jati dirinya. Beberapa
prilaku yang dulunya tidak ada, sekarang muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah
usia yang rentan berbagai penyakit yang akan mudah menyerang anak usia ini dan
menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang jika kondisi
kesehatan anak tidak ditangani secara baik oleh para praktisi kesehatan. Usaha
pencegahan adalah usaha yang tetap paling baik dilakukan.
Oleh karena itu, maka dalam makalah ini penulis menguraikan beberapa masalah
kesehatan yang banyak dijumpai pada anak usia ini serta usaha pencegahan dan
penanganannya terutama yang berkaitan dengan tindakan keperawatan dan menyangkut
satu masalah yang paling menonjol sehingga muncul satu diagnosa keperawatan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 apa yang dimaksud dengan keluarga dengan anak usia prasekolah?
1.2.2 bagaimana tugas perkembangan pada keluarga dengan anak usia prasekolah?
1.2.3 bagaimana masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga dengan anak usia pra
sekolah?
1.2.4 bagaimana diagnosa keperawatan yang sering muncul?
1.2.5 bagaima peran perawat pada keluarga dengananak usia prasekolah?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui yang dimaksud dengan keluarga dengan anak usia prasekolah
1.3.4 Mengetahui tugas perkembangan pada keluarga dengan anak usia prasekolah
1.3.5 Mengetahui masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga dengan anak usia pra
sekolah
1.3.6 mengetahui diagnosa keperawatan yang sering muncul pada keluarga dengan anak
usia prasekolah
1.3.7 mengetahui peran perawat pada keluarga dengan anak usia prasekolah
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi mahasiswa sebagai perawat nantinya bisa mengaplikasikan ilmu tersebut atau
menerapkannya dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan baik dan
benar.
1.4.2 Bagi para pembaca, sebagai bahan bacaan dan referensi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Keluarga dengan anak usia prasekolah adalah tahap saat anak pertama berusia 2-5
tahun.Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Prasekolah, Rasa keingintahuan tentang
hal-hal yang berada dilingkungan semakin besar dan dapat mengembangkan pola
sosialisasinya. Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri seperti mandi,
makan, minum, mengosok gigi, BAB dan BAK.
2.2 Tugas perkembangan dan Bimbingan Selama Fase Prasekolah
2.2.1 Usia 3 Tahun
− Persiapkan orang tua untuk peningkatan ketertarikan anak dalam hubungan yang
lebih luas.
− Anjurkan untuk mendaftarkan anak ke TK.
− Tekankan tentang pentingnya pengaturan waktu,
− Anjurkan orangtua untuk menawarkan pilihan-pilihan ketika anak sedang
ragu/bimbang.
− Perubahan pada usia 3 ½ tahun : anak akan menjadi kurang koordinasi gelisah
dan menunjukkan perubahan tingkah laku seperti bicara gagap.
− Orang tua harus memberikan perhatian yang extra sebagai refleksi dari
kegelisahan emosi anak dan rasa takut anak kehilangan kasih sayang orang tua.
− Ingatkan orang tua tentang keseimbangan yang telah dicapai pada usia 3 tahun
akan berubah menjadi tingkah laku yang agresif pada usia 4 tahun.
− Antisipasi tentang adanya perubahan nafsu makan, seleksi makanan anak.
− Tekankan tentang perlunya perlindungan dan pendidikan untuk mencegah cedera.
2.2.2 Usia 4 Tahun
− Persiapakan pada tingkah laku anak yang lebih agresif, termasuk aktivitas
motorik dan penggunaan bahasa-bahasa yang mengejutkan.
− Bersikap menentang terhadap orangtua
− Explorasi perasaan ortu berkenaan dengan tingkah laku anak.
− Masukkan anak ke TK
− Persiapan untuk peningkatan keinginan tahuan anak tentang sex.
− Tekankan tentang pentingnya menanamkan disiplin pada anak.
− Anjurkan untuk belajar berenang jika belum dilakukan pada usia sebelumnya.
− Adanya mimpi buruk; beritahu orangtua bahwa anak, sering terbangun karena
adanya mimpi yang menakutkan.
− Tenangkan Ibu, bahwa masa yang tenang pada anak dimulai padausia 5 tahun.
2.2.3 Usia 5 Tahun
− Masa tenang pada usia 5 tahun
− Siapkan anak untuk memasuki lingkungan sekolah.
− Pastikan kelengkapan immunisasi sebelum memasuki sekolah.
Secara umum, tugas perkembangan pada anak pada tahap ini adalah:
a. memenuhi kebutuhan anggota keluarga contohnya : tempat tinggal, privasi, dan rasa
aman
b. membantu anak untuk bersosialisasi
c. beradaptasi dengan adanya anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain
atau yang lebih tua juga harus dipenuhi.
d. mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam atau di luar keluarga.
e. pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.
f. pembagian tanggung jawab anggota keluarga
g. merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi tumbuh kembang anak.
2.3 Masalah-masalah Kesehatan Yang Timbul Pada Anak UsiaPrasekolah
N
OMASALAH / PENYAKIT
MANAJEMEN
TERAUPETIK ,KOMP
LIKASI
PERTIMBANGA
N
KEPERAWATAN
1. Diare (Gastroenterologi)
Agen pembuka : Bakteri dan
virus.
Sumber :
Makanan basi,
beracun, alergi
terhadap makanan
Masa Inkubasi :
Bayi : BAB ≥ 3x / 24 jam
Anak : BAB ≥ 3x / 24 jam
Manifestasi Klinis :
menjadicengeng, gelisah,
suhu tubuh meninggi cair
dan mungkin disertai
Komplikasi :
➣ Dehidrasi
➣ Renjatan hipovelemik
➣ Hypocalanta
Intoleransi➣
laktosa sekunder
➣ Kejang
➣ KEP
Obat:
➣ Anti sekresi
➣ Anti spasmolitik
➣ Pengeras tinja
➣ Anti biotika
- Memberikan cairan\
- Diatelik (pemberian
makanan)
dengan lendir atau darah.
2. Variacela (cacar air)
Agen pembawa :
Variacell Zooster
Sumber : Sekresi primer
saluran pernafasan dan
organ terinfeksi,
padatingkatan lesi
kulit yang lebih rendah.
Transmisi :
Kontak langsung
terkontaminasi oleh objek
penularan.
Masa Inkubasi :
2 –3 minggu biasanya 13-17
hari.
Masa Penularan :
Biasanya 1 hari setelah
erupsi lesi (masa awal)
sampai 6 hari setelah
banyak muncul vesikel
Kekhususan :
Biasanya tidak ada, agent
anti viral (ocyclovir) untuk
resiko,tinggi
anakterinfeksi, Varicella
Zooster immunoglobin
(VZIG) setelahpembukaan
pada anak yang beresiko
tinggi.
Obat :
Diphenhidramin
Hydrokhlorida atau
antihistamin
untukmenghilangkan
gatal;
perawatan kulit untuk
mencegah infeksi bakteri
kedua.
Komplikasi :
➣ Infeksi pada tahap
kedua (bisu, selulitis,
pneumoni,sepsis).
Ø Lakukan isolasiketat
dirumahsakit.
➣ Isolasi anak
dirumah sampai
vesikel mengering
(biasanya
1 mingusetelah terinfe
ksi) dan
isolasi anak yang
beresiko
tinggiterinfeksi.
➣ Beri perawatan
kulit; mandi
danberganti
pakaiansetiap hari,
beriolesan
lotion;calamine;
potongdan bersihkan
kuku.
➣ Mengurangi
gatalgatal.
➣ Hindari mengupas
kulit kerak yang
menggosok dan
ketika kerak kulit terbentuk.
Manifestasi Klinis :
Tahap Awal :
Demam ringan, malaise,
anorexia, pertama kali 24
jam,
ruam dan gatal sekali, mulai
muncul makula, dengan
cepat
berkembang menjadi papula
dan menjadi vesikel
(dikelilingi oleh dasar
eritematosus menjadi
gelembung,mudah pecah
dan membentuk (kerak).
Ketiga
tahapan (Papula, vesikel
dan kerak kulit) hadir dalam
tingkatan berbeda dalam
waktu yang sama.
Distribusi :
Sentripetal, menyebar ke
wajah dan tubuh tapi jarang
pada tungkai dan lengan.
Gejala :
Elevasi suhu dari
limfadenopaty, iritasi dari
gatal-gatal.
➣ Enchepalitis
➣ Varicella Pneumoni
➣ Peredaran Varicella
(perdarahan kecil pada
vesikel dan ptekia pada
kulit).
➣ Kronik atau transsient
trombositopenia.
membuat iritasi.
3. Difhteria
Manifestasi Klinis :
Bervariasi menurutlokasi
anatomi
Pseudomembran.
Nasal :
Menyerupai flu, nasal
mengeluarkan
serosanguineous mukous
purulent tanpa gejala-gejala
pokok:
tampak sepertiepistaksis.
Tonsilar/pharyingeal :
Malaise,
anorexia,tenggorokan
sakit, sedikit demam,
pulse meningkat dari
yang diharapkan selama
24 jam, membranmelembut,
putih atau abu-abu;
timbulnyalimfadenitis
jikapenyakitnya
parah timbul toximea,
septik syok, dan
meninggal dalam 6-10 hari.
➣ Antitoksin (biasanya
melalui intravenadiawali
dengan testkulit dan
konjungtivauntuk
mengetessensitifitas
terhadapserum.
➣ Antibiotik (penisillin
atau erythromycin).
➣ Bedrest
total(pencegahanmiokard
itis)
➣ Tracheostomy untuk
Penghambatan
jalan udara.
➣ Perawatan carrier dan
kontak terhadap orang
yang terinfeksi.
Komplikasi :
Miokarditis
(minggukedua), neuritis.
➣ Lakukan isolasi
ketat di rumahsakit.
➣ Berpartisipasi
pada testsensitifitas;
beriepineprin jika ada
➣ Beri antibiotik,
amati tanda-tanda
sensitifitasterhadap
penisilin.
➣ Gunakan suction
jika perlu
➣ Beri perawatan
komplit
untukmemperolehbedre
st.
➣ Atur kelembaban
untuk pencairan
optimum sekresi.
➣ Amati respirasi
untuk tanda-tanda
penghambatan.
Lharyngeal :
Demam : serak, batuk,
tanpa ada tanda awal,
potensial
penghambatan jalanudara,
gelisah,cyanosis, retraksi
dyspnieu.
4. Rubeola (campak)
Agent pembawa : Virus
Sumber :
Sekresi saluran nafas,darah
dan urine dari orang yang
terinfeksi.
Transmisi :
Kontak langsung dengan
orang yang terinfeksi.
Masa inkubasi : 10 – 20
hari.
Periode penularan :
Dari 4- 5 hari setelah ruam-
ruam muncul tetapi
terutama
selama tahapan
Tidak ada perawatan lain
yang perlu
kecualiantipiretik untuk
demam
dan analgesik untuk nyeri.
Komplikasi :
Jarang terjadi (arthtritis,
enchepalitis, ataupurpura);
penyakit-penyakit menular
yang sering dijumpai pada
masaanak-anak; bahaya
terbesar adalah efek
teratogenik pada janin.
➣ Yakinkan
orangtua bahwa
vesikel-
vesikeladalah
suatuproses
penyakit yang alami
padaanak-anak
yangterinfeksi.
➣ Gunakan sentuhan
lembut
jika diperlukan
➣ Jauhkan anak dari
wanita hamil.
awal(catharal).
Manifestasi klinis :
Fase prodromal :
Tidak dijumpai padaanak-
anak, namundijumpai pada
remaja dan dewasa yang
ditandai dengan demam
ringan, sakit kepala,
malaise,anorexia, konjungti
vitis ringan, coryza, sakit
kerongkongan, batukdan
limfadenopaty.Paling
sedikit 1-5 hari,menghilang
1 harisetelah
terjadinya ruam.
Ruam :
Pertama kali muncul di
wajah dan dengan segera
menyebar keleher, lengan
batang tubuh dan kaki.
Diakhiri hari pertama
ditutupi dengan bercak-
bercak kemerahan makulo
pupalar, biasanya hilang
pada hari ketiga.
Tanda dan gejala :
Demam ringan yang muncul
kadangkadang, sakit kepala,
malaise dan limfadenopaty.
5. Pertusis
Agent :
Bordettela pertusis
Sumber :
Masuknya dari saluran
pernafasan dari seseorang
yang terinfeksi.
Penularan :
Kontak langsung
dandroplet.
Masa inkubasi :
5-21 hari, biasanya10hari.
Perkembangan :
Yang paling besarselama
catharal (radang selaput
lendir).sebelum munculnya
(kambuhnya kembalidan
menghilang padaminggu ke
4 setelahmunculnya
kembali
gejala penyakit).
Pemberian antibiotik
Eythromycin, ampisillin,
kotrimaxazol,khloramfeni
kol, expextoransia
danmukolitik, codein
diberikan bila terdapat
batuk yanghebat sekali.
Luminal.
Komplikasi :
Otitis media, bronkitis,
bronkop neumonia,
ateletaksis, emfisema,
muntah-muntah berat,
emasiasi, prolapsusrectum,
kongesti dan
edema otak.
➣ Anjurkan untuk
bedrest
➣ Berikan kompres
panas dan dingin.
➣ Berikan diitmakanan
cair danlunak
Manifestasi klinik :
Stadium kataralis
Batuk ringan padamalam
hari, anorexia
Stadium spasmodik
Batuk bertambah berat dan
terjadi paroximal berupa
batuk-batuk khas,keringat,
dilatasipembuluh darah
leher dan muka,
muka merah, sianosis.
Stadium konvalensi
Pada minggu ke-4 beratnya
serangan batuk berkurang
nafsu makan timbul
kembali, ronchi difus
mulaimenghilang.
6. Parasitis
intestinalAskariasis
Agent
Askaris lumbricoides.
Sumber :
Faeces
1. Piperazin sitrat (antepar)
2. Hexilresorsinol
3. Oleumkenopodii
4. Santonin
5. Pirantel pamoat
(combantrin)
6. Papain (fellardon
Memberikanpenyuluha
n pada
orangtua pentingnya
menjaga higienis dan
sanitasi lingkungan.
Masa Inkubasi :
2-3 minggu
Manifestasi Klinis :
Infeksi ringan
Asimptomatik
infeksi berat
anorexia, iritabilitas,ketakut
an, perut besar,penurunan
berat badan,demam
dan kolik.
Infeksi parah
gangguan usus, ususbuntu,
perforasi ususdengan
peritonitis,gangguan
empedu,
paru dan pneumonitis.
2.4 Peran Perawat
2.4.1 monitor perkembangan awal masa kanak-kanak, perunjukan bila ada indikasi
2.4.2 Pendidik dalam pertolonmgan pertama dan kegawatdaruratan
2.4.3 Kordinator dengan pelayanan pediatri
2.4.4 Konnselor pada nutrisi dan latihan
2.4.5 Pendidik dalam pemecahan isu masalah mengenai kebiasaan kesehatan
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1. PENGKAJIAN
a. Data Umum
· Kepala Keluarga (KK)
· Alamat dan telepon
· Pekerjaan KK
· Pendidikan KK
· Komposisi keluarga
(Daftar nama-nama anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Nama,
Jenis Kelamin, Umur penderita, hubungan dengan Kepala Keluarga dan status
imunisasi serta Genogram. Garis keturunan atau silsilah keluarga dari tiga
generasi apakah ada yang menderita diare/diare kronis sebelumnya.)
· Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang
terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
· Suku bangsa
Adat istiadat di tempat tinggal keluarga, suku bangsa, agama, sosial, budaya,
rekreasi, kegiatan pendidikan, kebiasaan makan dan berpakaian. Adanya
pengaruh budaya pada peran keluarga dan kekuatan struktur, bentuk rumah,
bahasa yang digunakan sehari-hari, komunikasi dalam keluarga,
penggunaan tempat pelayanan kesehatan.
· Agama
Agama yang dianut dalam keluarga dan kegiatan agama yang aktif diikuti.
· Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan berdasarkan tingkat kesejahteraan
keluarga, yang terdiri dari lima tingkatan yaitu : Keluarga Prasejahtera,
Keluarga Sejahtera Tahap I, Keluarga Sejahtera Tahap II, Keluarga Sejahtera
Tahap III dan Keluarga Sejahtera Tahap IV (III Plus).
· Aktivitas rekreasi keluarga
Identifikasi aktivitas dalam keluarga, frekuensi aktivitas tiap anggota keluarga
dan penggunaan waktu senggang.
b. Riwayat
· Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan setiap anggota keluarga dari yang usia bayi sampai
lanjut usia
· Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap ini ditentukan sampai dimana perkembangan keluarga saat ini dan tahap
apa yang belum dilakukan oleh keluarga serta kendalanya.
· Riwayat kesehatan keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan keluarga inti, yang meliputi riwayat
penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing – masing anggota dan sumber
pelayanan yang digunakan keluarga.
· Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
- Prenatal
Kehamilan yang keberapa, tanggal lahir, gestasi (fulterm, prematur post
matur), abortus atau lahir hidup, kesehatan selama sebelumnya/kehamilan,
dan obat-obat yang dimakan serta imunisasi.
- Natal
Lamanya proses persalinan, tempat melahirkan, obat-obatan, orang yang
menolong persalinan, penyulit persalinan.
- Post natal
Berat badan nomal 2,5 Kg - 4 Kg, Panjang Badan normal 49 -52
cm, kondisi kesehatan baik, apgar score, ada atau tidak ada kelainan
kongenital.
- Feeding
Air susu ibu atau formula, umur disapih (2 tahun), jadwal
makan/jumlahnya, pengenalan makanan lunak pada usia 4-6
bulan,perubahan berat-badan, masalah-masalah feeding (vomiting,
colic,diare), dan penggunaan vitamin dan mineral atau suplemen lain.
- Penyakit sebelumnya
Penyebabnya, gejala-gejalanya, perjalanan penyakit, penyembuhan,
kompliksi, insiden penyakit dalam keluarga atau masyarakat, respon emosi
terhadap rawat inap sebelumnya.
- Alergi
Apakah pernah menderita hay fever, asthma, eksim. Obat-obatan, binatang,
tumbuh-tumbuhan, debu rumah
- Obat – obat terakhir yang didapat
Nama, dosis, jadwal, lamanya, alasan pemberian
- Imunisasi
Polio, hepatitis, BCG, DPT, campak, sudah lengkap pada usia 3 tahun,
reaksi yang terjadi adalah biasanya demam, pemberian serum-serum lain,
gamma globulin/transfusi, pemberian tubrkulin test dan reaksinya.
- Tumbuh kembang
Berat waktu lahir 2, 5 Kg - 4 Kg. Berat badan bertambah 150 – 200
gr/minggu, TB bertambah 2,5 cm / bulan, kenaikan ini terjadi sampai 6
bulan. Gigi mulai tumbuh pada usia 6-7 bulan, mulai duduk sendiri pada
usia 8-9 bulan, dan bisa berdiri dan berjalan pada usia 10-12 bulan.
c. Data lingkungan
· Karakteristik rumah
- Denah rumah
- Lingkungan : lingkungan sangat mempengaruhi pada pasien diare lingkungan
dengan ekonomi keluarga menengah kebawah.
- Macam lingkungan tempat tinggal : Tempat tinggal yang sempit, padat, s
anitasi yang tidak terjaga, lingkungan dengan keluarga ekonomi menengah ke
bawah.
· Karakteristik tetangga dan komunitasnya
Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan komunitas setempat. Yang
meliputi kebiasaaan, lingkungan fisik, aturan atau kesepakatan penduduk
setempat, budaya yang mempengaruhi kesehatan.
Mobilitas geografis keluarga : Status rumah yang dihuni olehkeluarga apakah
rumah sendiri atau menyewa, sudah berapa lama tinggal di daerah tersebut,
dan pindah dari daerah mana.
· Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan oleh keluarga untuk
beerkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada.
·Sistem pendukung keluarga
Dukungan keluarga untuk meningkatkan status gizi pada balita sangat penting
karena kebutuhan gizi anak dapat di penuhi dengan dukungan dari keluarga
yang sangat peduli dengan gizi anak
d. Struktur keluarga
· Struktur peran
Menjelaskan peran masing – masing keluarga baik secara formal maupun
informal dan siapa yang menjadi model peran dalam keluarga dan apakah ada
konflik dalam pengaturan peran yang selama ini dijalani.
· Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai norma yang dianut keluarga, yang berhubungan
dengan kesehatan.
· Pola komunikasi keluarga
Bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari di dalam keluarga dan
waktu yang sering digunakan untuk berkomunikasi.
·Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga dalam mengendalikan dan mempengaruhi
orang lain untuk mengubah perilaku diantaranya yang perlu dikaji adalah
a) siapa yang membuat keputusana dalam keluarga
b) bagaimana cara keluarga dalam mengambil keputusan
c) apakah keluarga merasa puas dengan pola komunikasi tersebut
e. Fungsi keluarga
· Fungsi ekonomi
Mengkaji tentang sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang,
pangan, papan. Dan memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat, dalam
upaya meningkatkan status kesehatan keluarga.
· Fungsi mendapatkan status sosial
Menjelaskan upaya keluarga untuk memperoleh status sosial di masyarakat
tempat tinggal keluarga.
· Fungsi pendidikan
Keadaan ekonomi yang rendah sangat berkaitan dengan masalah pendidikan,
ini disebabkan karena ketidakmampuan keluarga dalam mengatasi masalah
yang mereka hadapi dan kurangnya pengetahuan tentang masalah diare pada
salah satu anggota keluarga, sehingga tidak mampu merawat anak pre
school dengan baik yang mengakibatkan kondisi bertambah buruk, dan timbul
komplikasi.
· Fungsi sosialisasi
Bagaimana interraksi atau hubungan dalam keluarga dan sejauh mana anggota
keluarga belajar disiplin, norma, tahu budaya dan perilaku.
· Fungsi pemenuhan (perawatan atau pemeliharaan) kesehatan
1. Mengenal masalah kesehatan
2. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
3. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
4. Kemampuan keluarga memelihara atau memodifikasi lingkungan rumah
yang sehat
5. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Tingkat ekonomi yang rendah dapat mengakibatkan sulutnya
pengobatan dan pemenuhan gizi pada anak preschool, ketidakefektifnya
keluarga dalam mengunjungi pelayanan kesehatan yang ada.
Transportasi merupakan sarana yang penting dan sangat diperlukan
agar penderita mendapatkan pelayanan kesehatan dengan segera.
Ketiadaan sarana transportasi menjadikan masyarakat enggan berkunjung
ke pelayanan kesehatan sehingga kondisi akan semakin memburuk.
· Fungsi religius
Anak sudah mengenal beberapa hal yang bersifat ritual misalnya berdoa.
· Fungsi rekreasi
Menjelaskan kemampuan dan kegiatan keluarga untuk melakukan rekreasi
secara bersama baik diluar, maupun di dalam rumah.
· Fungsi reproduksi
Mengkaji berapa jumlah anak, merencanakan jumlah anggota keluarga,
metode apa yang digunakan keluarga dalam mengendalikan jumlah anggoata
keluarga.
· Fungsi afeksi
Mengkaji gambaran diri keluarga, perasaan dimiliki dan memiliki keluarga,
dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya.
f. Stres dan koping keluarga
· Stressor jangka pendek dan panjang
Yaitu stressor yang dialami keluarga dalam jangka waktu krang dari 6 bulan
atau lebih dari 6 bulan.
· Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Mengkaji sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi atau stressor.
· Strategi koping yang digunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
· Strategi adaptasi disfungsional
Menjelaskan mengenai adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila
menghadapi masalah.
g. Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga
· Pemeriksaan fisik
o Tanda-tanda vital
Suhu badan : mengalami peningkatan
Nadi : cepat dan lemah
Pernafasan : frekuensi nafas meningkat
Tekanan darah : menurun
o Antropometri
Pemeriksaan antropometri meliputi berat badan, Tinggi badan, Lingkaran
kepala, lingkar lengan, dan lingkar perut. Pada anak dengan diare
mengalami penurunan berat badan.
o Pernafasan
Biasanya pernapasan agak cepat, bentuk dada normal, dan tidak
ditemukan bunyi nafas tambahan.
o Cardiovasculer
Biasanya tidak ditemukan adanya kelainan, denyut nadi cepat dan lemah.
o Pencernaan
Ditemukan gejala mual dan muntah, mukosa bibir dan mulut
kering, peristaltik usus meningkat, anoreksia, BAB lebih 3x dengan
konsistensi encer
o Perkemihan
Volume diuresis menurun.
o Muskuloskeletal
Kelemahan fisik akibat output yang berlebihan
o Integumen
lecet pada sekitar anus, kulit teraba hangat, turgor kulit jelek
o Endokrin
Tidak ditemukan adanya kelaianan.
o Penginderaan
Mata cekung, Hidung, telinga tidak ada kelainan
o Reproduksi
Tidak mengalami kelainan.
o Neurologis
Dapat terjadi penurunan kesadaran.
Pengkajian (Anak Usia 3 Tahun)
o Keluhan Utama : Buang air berkali-kali dengan konsistensi encer
o Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada umumnya anak mengeluh buang air cair berkali-kali baik disertai
atau tanpa dengan muntah, tinja dapat bercampur lendir dan darah,
keluhan lain yang mungkin didapatkan adalah nafsu makan menurun,
suhu badan meningkat, volume diuresis menurun dan gejala penurunan
kesadaran
o Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Meliputi pengkajian riwayat :
- Prenatal
- Natal
- Post natal
- Imunisasi
- Feeding
- Penyakit sebelumnya
- Alergi
- Obat–obat terakhir yang didapat
- Tumbuh kembang
o Riwayat Psikososial
Anak sangat menyukai mainannya, anak sangat bergantung kepada
kedua orang tuanya dan sangat histeris jika dipisahkan dengan orang
tuanya. Usia 3 tahun (toddlers) sudah belajar bermain dengan teman
sebaya.
o Aktivitas Sehari-Hari
· Pada usia 3 tahun sudah diajarkan toilet training.
· Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
o Motorik Kasar
Sudah bisa naik/turun tangga tanpa dibantu, mamakai baju dengan
bantuan, mulai bisa bersepeda roda tiga.
o Motorik Halus
Menggambat lingkaran, mencuci tangan sendiri dan menggosok gigi
o Personal Sosial
Sudah belajar bermain dengan teman sebayanya.
h. Harapan keluarga
Diuraikan tentang masalah kesehatan dan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan.
3.2 Diagnosa Keperawatan
a. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan berlebihan melalui feses dan muntah
serta intake terbatas (mual).
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d gangguan absorbsi
nutrien dan peningkatan peristaltik usus.
c. Nyeri (akut) b.d hiperperistaltik, iritasi fisura perirektal.
d. Kecemasan keluarga b.d perubahan status kesehatan anaknya
3.3 Rencana Keperawatan
a. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui feses
dan muntah serta intake terbatas (mual)
Tujuan
Kebutuhan cairan akan terpenuhi dengan kriteria tidak ada tanda-tanda dehidrasi
Intervensi
1. Berikan cairan oral dan parenteral sesuai dengan program rehidrasi.
2. Pantau intake dan output.
3. Kaji tanda vital, tanda/gejala dehidrasi dan hasil pemeriksaan laboratorium
4. Kolaborasi pelaksanaan terapi definitif
Rasional
1. Sebagai upaya rehidrasi untuk mengganti cairan yang keluar bersama feses.
2. Memberikan informasi status keseimbangan cairan untuk menetapkan
kebutuhan cairan pengganti.
3. Menilai status hidrasi, elektrolit dan keseimbangan asam basa
4. Pemberian obat-obatan secara kausal penting setelah penyebab diare
diketahui
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan
absorbsi nutrien dan peningkatan peristaltik usus.
Tujuan
Kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria terjadi peningkatan
berat badan
Intervensi
1. Pertahankan tirah baring dan pembatasan aktivitas selama fase akut.
2. Pertahankan status puasa selama fase akut (sesuai program terapi)
dan segera mulai pemberian makanan per oral setelah kondisi
klienmengizinkan.
3. Bantu pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan program diet
4. Kolaborasi pemberian nutrisi parenteral sesuai indikasi
Rasional
1. Menurunkan kebutuhan metabolic
2. Pembatasan diet per oral mungkin ditetapkan selama fase akut
untuk menurunkan peristaltik sehingga terjadi kekurangan nutrisi.
3. Pemberian makanan sesegera mungkin penting setelah keadaan klinis
klien memungkinkan.
4. Memenuhi kebutuhan nutrisi klien
5. Mengistirahatkan kerja gastrointestinal, mengatasi/mencegahkekurangan
nutrisi lebih lanjut
c. Nyeri (akut) b/d hiperperistaltik, iritasi fisura perirektal.
Tujuan
Nyeri berkurang dengan kriteria tidak terdapat lecet pada perirektal
Intervensi
1. Atur posisi yang nyaman bagi klien, misalnya dengan lutut fleksi.
2. Lakukan aktivitas pengalihan untuk memberikan rasa nyaman seperti
masase punggung dan kompres hangat abdomen
3. Bersihkan area anorektal dengan sabun ringan dan air setelah defekasi
dan berikan perawatan kulit
4. Kolaborasi pemberian obat analgetika dan atau antikolinergik sesuai indikasi
5. Kaji keluhan nyeri dengan Visual Analog Scale (skala 1-5),
perubahan karakteristik nyeri, petunjuk verbal dan non verbal
Rasional
1. Menurunkan tegangan permukaan abdomen dan mengurangi nyeri
2. Meningkatkan relaksasi, mengalihkan fokus perhatian kliendan
meningkatkan kemampuan koping
3. Melindungi kulit dari keasaman feses, mencegah iritasi
4. Analgetik sebagai agen anti nyeri dan antikolinergik untuk
menurunkan spasme traktus GI dapat diberikan sesuai indikasi klinis
5. Mengevaluasi perkembangan nyeri untuk menetapkan intervensi
selanjutnya
d. Kecemasan keluarga b/d perubahan status kesehatan anaknya.
Tujuan
Keluarga mengungkapkan kecemasan berkurang.
Intervensi
1. Dorong keluarga klien untuk membicarakan kecemasan dan berikan umpan
balik tentang mekanisme koping yang tepat.
2. Tekankan bahwa kecemasan adalah masalah yang umum terjadi pada orang
tua klien yang anaknya mengalami masalah yang sama
3. Ciptakan lingkungan yang tenang, tunjukkan sikap ramah tamah dan tulus
dalam membantu klien.
Rasional
1. Membantu mengidentifikasi penyebab kecemasan dan alternatif pemecahan
masalah
2. Membantu menurunkan stres dengan mengetahui bahwa klien bukan satu-
satunya orang yang mengalami masalah yang demikian.
3. Mengurangi rangsang eksternal yang dapat memicu peningkatan kecemasan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tahap perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada
sistem keluarga yang mencakup perubahan pola interaksi dan hubungan antar
anggotanya di sepanjang waktu. Perkembangan keluarga tersebut di bagi menjadi
beberapa tahap. Di antaranya adalah tahap keluarga dengan anak usia pra sekolah. Tahap
ini dimulai saat anak pertama berusia 2 – 5 tahun. Pada usia ini anak mengalami
lompatan kemajuan yang menakjubkan. Asuhan keperawatan keluarga merupakan salah
satu bentuk dari asuhan keperawatan yang bersifat komprehensip karena yang dikaji
adalah semua anggota keluarga dalam satu rumah. Asuhan keperawatan keluarga pada
anak usia prasekolah lebih mengkhususkan pengkajian pada anak usia prasekolah. Anak
usia prasekolah adalah usia yang rentan berbagai macam penyakit. Untuk itu pengawasan
pada anak usia prasekolah sangat penting agar anak tidak terkena penyakit.
4.2 Saran
Bagi mahasiswa, sebagai perawat nantinya bisa mengaplikasikan ilmu ini atau
menerapkannya dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan baik dan
benar.
LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA
Nama.th posting.’judul”.http://www.rusari.com.tgl akses,bulan,th.
http://www.nursingbegin.com
candra widyanto,faisalado. 2014. Keperawatan komunitas. Yogyakarta: nuha medika
Top Related