Investasi dalam
Perspektif Islam
Muh. Yusuf
M Rizky Aljundi
Rafiki Subarkah
Abd Rob Rasyid
PEMBAHASAN…
1) Defenisi Investasi
2) Tujuan Investasi
3) Manfaat dan Resiko Investasi dalam
perspektif Ekonomi Islam
4) Aturan Norma Investasi dalam perspektif
Ekonomi Islam
INVESTASI
Definisi investasi adalah menanamkan atau
menempatkan aset, baik berupa harta maupun
dana, pada sesuatu yang diharapkan akan
memberikan hasil pendapatan atau akan
meningkatkan nilainya dimasa mendatang(Syakir
Sula 2004)
Investasi, adalah salah satu cara yang digunakan
untuk mengembangkan harta kekayaan yang
dimiliki secara produktif (Taufik H 2011)
Investasi Syari’ah adalah salah satu cara
yang dapat kita lakukan untuk menahan
sembari mengembangkan harta benda yang
kita miliki saat ini tanpa melanggar nilai-nilai
syari’ah yang telah ditetapkan seperti
Maysir, Gharar, dan Riba.
Dalil
(QS Al-Hasyr ayat7)وليتمي ماافاأهللا على رسوله من اهل القري فلله وللرسول ولذي القربي
وابن السبيل كي اليكون دولة بين االغنياء منكم ومااتكم والمسكين الرسول فخذوه وما نهكم عنه فانتهوا واتقوهللا ان هللا شديد العقاب
“Apa saja harta rampasan (fa-i) yang diberikan Allahkepada Rasul-Nya (dari harta benda) yang berasaldari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah,untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orangmiskin, dan orang-orang yang dalam perjalanan,supaya harta itu jangan beredar diantara orang-orang kaya saja diantara kamu. Apa yang diberikanRasul kepadamu, maka terimalah dan apa yangdilarang bagimu, tinggalkanlah. Dan bertakwalahkepada Allah, sesungguhnya Allah amat kerashukumannya”
Dalil
Hadits
“Berilah kesempatan kepada para pemilik
tanah untuk menggarap (tanah tersebut),
dengan caranya sendiri dan jika tidak
dilakukannya, hendaklah diberikan pula
kepada orang lain agar memanfaatkannya”
(HR Muslim).
Tujuan Investasi
tujuan investasi perspektif syariah adalah
menyimpan dan mengelola sejumlah dana
pada saat ini untuk dinikmati keuntungannya
dimasa yang akan datang, dengan
menggunakan cara-cara yang dianjurkan
oleh syariah sehingga manfaat yang didapat
tidak hanya di dunia saja tetapi sampai di
akhirat juga.
Dalil
(QS Yusuf ayat 47)
قال تزرعون سبع سنين دابا فما حصد تم فذروه قي سنبله اال قليال مما تأكلون
“Dia (yusuf) berkata, supaya kamu bercocok tanam tujuh
(berturut-turut) sebagaimana biasa, kemudian apa yang
tuai hendaklah kamu biarkan ditangkainya kecuali sedikit
untuk kamu makan”.
Manfaat investasi dalam perspektif
ekonomi syariah
Berdasarkan buku MANAJEMEN INVESTASI karya Tatang ary Gumati manfaat Investasi setidaknya ada dua:
Pertama, apabila kita mampu memahami prosesinvsetasi secara menyeluruh, maka investasi dapatdigunakan untuk meningkatkan kemakmuranpribadi seseorang melalui kemampuan dalammenyeleksi alternatif investasi yang menguntungkan.
Kedua, pemahaman terhadap investasi dapatmemberikan kesempatan untuk memperolehpeluang dalam berkarya dengan penghargaan(gaji) yang relatif lebih menggiurkan dibandingkandengan jenis pekerjaan yang tidak berlatar belakangkeahlian dalam investasi.
Dalam melakukan investasi terdapat 2 macam bagi hasil atau Imbal hasil yaitu :• Imbal Hasil Pasti (Natural Certainty Contracts)Yaitu akad bisnis yang memberikan kepastiandari segi keuntungan yang akan diperolehdalam jangka waktu tertentu, contohnya: akadjual beli, akad sewa menyewa, akad salam danakad istishna’
• Imbal Hasil Tidak Pasti (Natural uncertainty Contracts)
Yaitu akad bisnis yang tidak memberikankepastian keuntungan yang akan diperoleh,dan akad ini dilakukan dalam bentukpenyertaan modal kerjasama, contohnya ialah:akad Musyarakah dan akad Mudharabah
Resiko investasi dalam perspektif
ekonomi syariah
Menurut Tatang Ary Gumanti dalam buku MANAJEMEN
INVESTASI, yang dimaksud dengan resiko adalah
kemungkinan mengalami kerugian, yang biasanya diukur
dalam bentuk kemungkinan (probability) bahwa bebrapa
hasil akan muncul yang bergerak dalam kisaran sangat
baik (misalnya aset berlipat ganda) ke sangat buruk
(misalnya, asetnya menjadi tidak bernilai)sama sekali).Jenis-Jenis Resiko
Investasi
Resiko Tradisional Resiko Modern
Resiko TradisionalMenurut tandeillin (2001), dalam analisis tradisional, risiko total dari berbagai
aset keuangan bersumber dari:
• Interest Rate Risk. Risiko yang berasal dari variabilitas return akibat perubahan
tingkat suku bunga. Perubahan tingkat suku bnga ini berpengaruh negatif
terhadap harga sekuritas.
• Market Risk. Risiko yang berasal dari variabilitas return karena fluktuasi dalam
keseluruhan pasar sehingga berpengaruh pada semua sekuritas.
• Inflation Risk. Suatu faktor yang mempengaruhi semua sekuritas adalah
purchasing power risk. Jika suku bunga naik, maka inflasi juga meningkat,
karena lenders membutuhkan tambahan premium inflasi untuk mengganti
kerugian purchasing power.
• Business Risk. Risiko yang ada karena melakukan bisnis pada industri tertentu.
• Financial Risk. Risiko yang timbul karena penggunaan karena penggunaan
leverage finansial oleh perusahaan
• Liquidity Risk. Risiko yang berhubungan dengan pasar sekunder tertentu
dimana sekuritas diperdagangkan. Suatu investasi jika dapat dibeli dan dijual
dengan cepat tanpa perubahan harga yang signifikan, maka investasi
tersebut dikatakan likuid, demikian sebaliknya.
• Exchange Rate Risk. Risiko yang berasal dari variabilitas returnsekuritas karena
fluktuasi kurs currency.
Resiko Modern
Resiko Moderen/Risiko tidak sistematis adalah risiko yang
disebabkan oleh faktor-faktor unik pada suatu sekuritas,
dan dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi.
Sedangkan risiko sistematis adalah risiko yang disebabkan
oleh faktor-faktor makro yang mempengaruhi semua
sekuritas sehingga tidak dapat dihilangkan dengan
diversifikasi.
Nurul Huda, Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada
Pasar Modal Syariah, Kencana, Jakarta, 2008, hlm 16.
Aturan Norma Investasi dalam
perspektif Ekonomi Syariah
Usaha mendapatkan harta tanpa susah payah sehingga kebutuhannya dapat terpenuhi (berkecukupan) dan biasa juga disebut Judi (QS. Almaidah: 90)
Setiap trannsaksi yang mengandung hal yg tidak jelas dan memiliki kesenjangan yang membuka potensi konflik Antara kedua belah pihak, atau salah satu pihak berpotensi di rugikan. (Hadits)
kelebihan pada takaran atau timbangan baik dengan penundaan penyerehan barang barter tersebut yg waktunya di ketahui secara pasti atau pun yg masih meragukan.
rusak, salah, palsu, tidak sah dan tidak memenuhi syarat dan rukun
Beba
s
MAYS
IR
Bebas
GHAR
AR
Beba
s
RIBA
Beba
s
BAT
HIL
Pasar Modal dalam Perspektif
Ekonomi Syariah
Muh. Yusuf
M Rizky Aljundi
Rafiki Subarkah
Abd Rob Rasyid
PEMBAHASAN…
1) Konsep Pasar dalam Islam
2) Defenisi dan Ruang Lingkup PasaR Modal
3) Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal
4) Peran dan Manfaat Pasar Modal
Konsep Islam
• Konsep Pasar dalam Islam
Pasar dalam islam dipandang sebagai tempatmelakukan transaksi jual beli yang sah danlegal dan sebagai tempat pertukarankepemilikan antara suatu barang, sehinggaislam menjamin pasar bebas
• Konsep Jual Beli Beli dalam Perspektif Islam
Dalam ekonomi islam jual beli itu dianggap sahjika telah memenuhi rukun-rukun dan syarat-syarat jual beli, dan ketika salah satu dari rukunataupun syarat jual beli tidak terpenuhi makatransaksi jual beli tersebut dianggap tidak sah.
Definisi dan Ruang Lingkup Pasar
Modal
Pasar modal (Capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bias diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri.
Ruang Lingkup
Pasar Modal
1.
• Posisi Pasar Modal Syariah di dalam Perekonomian
2.
• Perbedaan /Perbandingan antara Pasar Modal Konvensional dan Syariah
3.
• Perbedaan/perbandingan antara pasar modal dan pasar uang
PasarModal
PerusahaanProdukDalamNegri
PendapatanNegara
Posisi Pasar Modal Syariah di dalam
Perekonomian
Keberadaan pasar modal dalam perekonomiansangat bermanfaat bagi perusahaan-perusahaanyang membutuhkan modal untuk mengembangkanperusahaannya, sehingga dapat mendorongberkembangnya produk dalam negri yang akanmembawa dampak positf pada perekonomian dalamnegri. Pasar modal mempunyai dua fungsi sekaligus,
fungsi ekonomi dan keuangan.
Perbedaan & Perbandingan antara Pasar Modal
Konvensional dan Syariah
Sistem mekanisme pasar modal konvensionalyang mengandung riba, maysir, dan gharar dalamsetiap transaksinya. Inilah yang berusahadihilangkan dalam transaksi pasar modal syariahsehingga tidak lagi menimbulkan keraguanadanya transaksi yang mengandung riba, maysirdan gharar,
walaupun selama ini pasar modal syariah lebihpopular sebagai sebuah wacana dimana banyakbicara tentang bagaimana pasar modal yangdisyariahkan. Di mana selama ini praktek pasarmodal tidak bias dipisahkan dari riba, maysir dangharar dan bagaimana memisahkan ketiganyadari pasar modal.Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan
Perbedaan/perbandingan antara pasar
modal dan pasar uang
Sejarah dan Perkembangan Pasar
Modal
• Bombay (1830)
I
• Hong Kong (1847)
II• Tokyo
(1878)
III
• Batavia (1912)
IV
Bursa paling awal di dunia yaitu tahun 1611 di damsquare
amsterdam dengan saham yang dijualnya adalah saham VOC.
Bursa Efek Batavia merupakan bursa keempat tertua di Asia,
Sejak itulah pemerintahan kolonial mendirikan cabang pasar
modal Bursa Efek Amsterdam di Batavia (Jakarta), yang menjadi
penyelenggara adalah Vereniging voor de Effectenhandel dan
langsung memulai perdagangan.
Berdiri1912 Ditutup1914 Dibukakembali
1918•11 Jan,
surabaya
•01 Agt, Semarang
1925
PD II, Anjlok1929 BEJ ditutup(Batavia)
1940 BEJ Dibukakembali
1952 BEJ VAKUM
1956 -1977
BEJ Diresmikan1977
BEJ sangat
lesu
1977 -1987
(PAKDES 87)
Investor Asing
1987BE
Surabaya beroprasi
1989 BEJ+BES= BEI
2007
Sejarah dan Perkembangan Pasar
Modal Syariah
Sejarah Pasar Modal Syariah di Indonesia
dimulai dengan diterbitkannya Reksa Dana
Syariah oleh PT. Danareksa Investment
Management pada 3 Juli 1997.
• Mesir (1971)
I
• Bahrain (1973)
II• Pakistan (1980)
• Jordania (1981)
III
• Malaysia (1983)
IV
3 Juli 1997
PT. DanareksaInvestmentManagementMenebitkanReksa DanaSyariah
3 Juli 2000
PT. DanareksaInvestmentManagementmeluncurkanJakarta IslamicIndex
18 April 2001
Dewan SyariahNasional MajelisUlama Indonesia(DSN-MUI)mengeluarkanfatwa yangberkaitanlangsung denganpasar modal,
2003
MOU BAPEPAM& LK dengan DSNMUI
[2000] Jakarta Islamic Index (JII)
[2001] Fatwa No. 20/DSN-MUI/IX/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksadana Syariah
[2002] Fatwa No. 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah
Fatwa No. 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah
[2003] Fatwa No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal
MOU Bapepam & LK dengan DSN-MUI
[2004] Fatwa No. 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah
[2006] Peraturan Bapepam & LK No IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah
Peraturan Bapepam & LK No IX.A.14 tentang Akad-akad Yang Digunakan Dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal
[2007] Fatwa No. 59/DSN-MUI/V/2007 tentang Obligasi Syariah Mudharabah Konversi
Peraturan Bapepam & LK No II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah
[2008] Fatwa No. 65/DSN-MUI/III/2008 tentang HMETD Syariah
Fatwa No. 66/DSN-MUI/III/2008 tentang Waran Syariah
Fatwa No. 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang SBSN
Fatwa No. 70/DSN-MUI/VI/2008 tentang Metode Penerbitan SBSN
Fatwa No. 71/DSN-MUI/VI/2008 tentang Sale and Lease Back
Fatwa No. 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang SBSN Ijarah Sale and Lease Back
UU No. 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara
[2011]
Fatwa No. 80/DSN-MUI/III/2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di
Pasar Reguler Bursa Efek
Indeks Saham Syariah Indonesia
Sistem Online Trading Syariah
[2013] Exchange Traded Fund (ETF) Syariah
Rekening Dana Nasabah (RDN) Syariah
Peran dan Manfaat Pasar Modal
1.
• Peran dan Manfaat Pasar Modal Bagi Pembangunan Ekonomi Nasional
2.
• Peran dan Manfaat Pasar Modal dalam Pembiayaan Perusahaan
3.
• Peran dan Manfaat Pasar Modal dalam Kegiatan Investasi Individu
Peran dan Manfaat Pasar Modal Bagi
Pembangunan Ekonomi Nasional
• Sebagai fasilitas dalam melakukan interaksi
antara pembeli dan penjual
• Mendorong pertumbuhan Ekonomi
• Meningkatkan Produksi dalam negri
• Meningkatkan Pendapatan Negara lewat
Pajak
• Meningkatkan Expor dan Inpor
Peran dan Manfaat Pasar Modal dalam Pembiayaan
Perusahaan
Dalam buku karangan Prof. Dr. Thamrin Abdullah
dkk, yang berjudul Bank Dan Lembaga Keuangan
(2012) dijelaskan bahwa peran pasar modal dalam
Pembiyaan Perusahaan yaitu :
• Untuk memenuhi kebutuhan dan jangka pendek,
seperti membayar utangnya yang segera akan
jatuh tempo.
• Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, karena
disebabkan kekurangan uang kas.
• Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, yaitu
membayar biaya-biaya upah karyawan, gaji,
pembelian bahan dan modal kerja lainnya.
Peran dan Manfaat Pasar Modal dalam Kegiatan
Investasi Individu
• Memperoleh deviden.
Tujuan investor hanya ditujukan kepada keuntungan
yang akan diperolehnya berupa bunga yang di bayar
oleh perusahaan dalam bentuk deviden.
• Kepemilikan perusahaan
Dalam hal ini tujuan investor untuk menguasai
perusahaan. Semakin banyak saham yang dimiliki,
maka semakin besar penguasaan perusahaan.
• Berdagang
Tujuan investor adalah untuk dijual kembali pada saat
harga saham tinggi. Jadi harapannya adalah pada
saham yang benar-benar dapat menaikkan
keuntungannya dalam jual beli saham.
Top Related