5/14/2018 Internet Compulsion - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/internet-compulsion 1/5
Internet Compulsion
Dikenal juga dengan kecanduan internet (internet addiction). Orang dengan Internet Compulsion
menghabiskan sebagian besar waktu bangunnya untuk mengakases internet. Penggunaan internet
pada individu tersebut bersifat repetitive dan konstan, serta terdapat ketidakmampuan untuk
menolak keinginan menggunakan computer/internet. Pecandu internet mempunyai kebiasaan
mengunjungi halaman internet untuk memenuhi kebutuhan tertentu seperti belanja, seks,
permainan interaktif dll).(1)
Prevalensi
Penelitian pertama kali dilakukan oleh Greenfield (1999) dan ABC.com dengan tujuan
mensurvey pengguna internet. Dari 17,000 pengguna internet, 6% memenuhi kriteria internet
compulsion. Sedangkan tim peneliti dari Stanford University Medical Center menemukan bahwa
satu dari delapan orang Amerika menunjukkan gejala internet compulsion.
Penelitian terhadap remaja atau mahasiswa yang dilakukan di Finlandia menunjukkan prevalensi
yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan populasi umum pengguna internet. Prevalensi
tertinggi pada usia 12-18 tahun dengan rasio antara perempuan dan laki-laki 4,7 % dan 4,6%.
Pada tahun 2006, sebuah penelitian “I-Cube” yang dilaksanakan oleh Internet & Mobile
Association of India yang mencakup 65,000 partisipan di 26 kota di India menyatakan bahwa
sekitar 38% telah menunjukkan gejala kecanduan internet yang berat (kira-kira 8,2 jam per
minggu). Laki-laki usia muda, terutama mahasiwa merupakan pengguna internet yang paling
banyak.
Statistic mengenai prevalensi internet compulsion di berbagai negara bervariasi. Secara umum,
tanda-tanda internet compulsion paling sedikit ditemukan pada remaja, yaitu 4,6 sampai 4,7%.
Angka tersebut mengalami peningkatan pada populasi umum, yaitu 6 sampai 15%; dan yang
paling tinggi pada mahasiswa, sekitar 13-18,4 %.(2)
Diagnosis
Deteksi dan diagnosis Internet Compulsion (internet addiction/kecanduan internet) tidak mudah.
Beberapa peneliti telah menggolongkan kecanduan internet dalam gangguan pengontrolan
5/14/2018 Internet Compulsion - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/internet-compulsion 2/5
impuls yang terdaftar pada DSM IV. Dari semua gangguan, tampaknya judi patologis merupakan
yang paling mendekati. The Internet Addiction Diagnostic Questionnaire (IADQ) dikembangkan
sebagai alat screening untuk diagnosis (Young,1988). Pertanyaan berikut diambil dari IADQ :
1. Apakah anda merasa senang/asyik memainkan internet (memikirkan aktivitas browsing
sebelumnya atau mengantisipasi kegiatan online berikutnya/yang akan dilakukan)
2. Apakah anda merasa perlu menggunakan internet dalam waktu yang lebih lama untuk
mencapai kepuasan?
3. Apakah anda pernah melakukan usaha untuk mengontrol, membatasi atau menghentikan
pemakaian internet, namun usaha tersebut gagal?
4. Apakah anda menggunakan internet lebih lama daripada yang anda rencanakan?
5. Apakah anada telah membahayakan atau mempertaruhkan sebuah hubungan, pekerjaan,
studi/sekolah, atau karier karena penggunaan internet?
6. Apakah anda pernah berbohong kepada keluarga, terapis, atau orang lain demi
menyembunyikan pengunaan internet anda yang terlampau banyak?
7. Apakah anda menggunakan internet sebagai jalan untuk terbebas dari masalah atau untuk
menenangkan mood(rasa tidak berdaya, cemas, bersalah, depresi)?
Subjek dikatakan mengalami ketergantungan pada internet jika mereka menjawab “iya” lima
atau lebih pertanyaan dalam periode 6 bulan.
Beard dan Wolf(2001) memodifikasi kriteria diagnostic tersebut, menyatakan bahwa lima
kriteria pertama harus dipenuhi agar diagnosis dapat ditegakkan. Mereka juga
merekomendasikan sedikitnya satu dari tiga kriteria terakhir juga harus terpenuhi untuk
menegakkan diagnosis.
Shapiro et al.(2003) menyusun sebuah kriteria diagnosis yang lebih komprehensif menggunakan
DSM-IV-TR sebagai acuan :
a. Preokupasi maladaptive terhadap penggunaan internet, yang diindikasikan oleh
paling sedikit satu dari hal berikut :
1. Preokupasi penggunaan internet yang dirasakan tidak bisa diabaikan.
2. Penggunaan internet yang berlebihan dalam periode yang lebih lama daripada
yang direncanakan
5/14/2018 Internet Compulsion - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/internet-compulsion 3/5
b. Pengunaan internet menyebabkan kesulitan yang signifikan secara klinis atau
hendaya dalam sosial, pekerjaan atau aspek penting lainnya.
c. Pengunaan internet berlebih tidak timbul pada periode hipomania atau mania dan
tidak ada gangguan pada Axis I.
Baru-baru ini, American Psychiatric Association telah memasukkan diagnosis Penggunaan
Komputer Patologis pada revisi DSM-V. secara konseptual, diagnosis tersebut termasuk dalam
compulsive-impulsive spectrum disorders, termasuk di dalamnya penggunaan komputer dalam
keadaan online maupun tidak online dan terdiri dari setidaknya tiga subtype : main game/gaming
yang eksesif, preokupasi seksual, serta email/pesan singkat. Ketiga subtype tersebut memiliki
karakteristik : (1) pengunaan eksesif/berlebihan, (2) withdrawal, termasuk perasaan marah atau
depresi saat komputer tidak bisa diakses (3) toleransi, termasuk kebutuhan perlengkapan
komputer yang lebih bagus, software lebih banyak, waktu pengunaan yang lebih lama dan (4)
negative repercussion, termasuk argumentasi, berbohong, pencapaian yang rendah dalam
berbagai aspek, isolasi sosial, dan keletihan. (3)
Etiologi dan Faktor Predisposisi
Teori psikologi
1. Cognitive Behavioural Theory
Beberapa peneliti beranggapan bahwa pengunaan internet secara kompulsif
mengakibatkan disfungsi dalam meregulasi emosi negative yang berhubungan dengan
harga diri yang rendah dan self critical thoughts.
2. Social Skills Deficit Theory
Kaplan dan teman-teman, seperti yang disimpulkan oleh Shaw dan Black : individu
dengan kemampuan sosial yang rendah serta yang mengalami kecemasan dalam
berinterkasi sosial cenderung mengalihkannya pada penggunaan internet. Hal itu
dikarenakan melaui internet mereka dapat melakukan interaksi sosial tanpa harus bertatap
muka langsung (face to face).
3. Riwayat keluarga
5/14/2018 Internet Compulsion - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/internet-compulsion 4/5
Menurut penelitian, 1 dari 20 orang dengan internet compulsion memiliki riwayat
keluarga dengan gangguan psikiatri. Berdasarkan penelitian tersebut, depresi ditemukan
sebanyak 65% pada keluarga keturunan pertama atau kedua; 50% gangguan bipolar; dan
60% ketergantungan substansi.
Neurobiology
Beberapa penelitian melaporkan adanya perbedaan neurobiology antara orang dengan internet
compulsion dengan control yang normal serta ditemukan banyak kesamaan pada individu dengan
ketergantungan substansi. Sebagai contoh, ditemukan adanya pelepasan sriatal dopamine saat
bermain video game. Sebagai tambahan, reseptor gene allele polymorphism dopamine D2,
DRD2 Taq1A1 lebih sering ditemukan diantara 79 remaja yang bermain video game
dibandingkan dengan 75 remaja yang normal. Dapat disimpulkan bahwa reseptor tersebut dapat
menurunkan toleransi terhadap perilaku adiktif. Penelitian lain menghubungkan penggunaan
internet berlebih pada remaja dengan salah satu varian transporter serotonin yaitu SS-5HTTLPR
(homozygous short allelic variant).
Faktor Lingkungan
Banyak penelitian yang menemukan hubungan antara masalah/disfungsi keluarga dengan
timbulnya adiksi internet pada remaja. Kohort yang dilakukan di Korea Selatan membuktikan
terdapat hubungan anatara anak yang mengalami kekerasan dengan internet compulsion. Pada
penelitian yang melibatkan 9000 remaja Taiwan didapatkan remaja dengan monitoring keluarga
yang buruk, hubungan dengan sekolah yang kurang baik, keluarga yang memiliki banyak konflik
cenderung untuk mengalami kecanduan terhadap internet. Penelitian 2 tahun terhadap 2293
remaja Taiwan menunjukkan bahwa ADHD merupakan factor utama untuk terjadinya internet
compulsion.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
(1) Kaplan..
5/14/2018 Internet Compulsion - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/internet-compulsion 5/5
(2) Kimberly S. Young and Christiano Nabuco de Abreu, (2010). Internet Addiction: a
Handbook and Guide to Evaluation and Treatment . New York : Wiley.
(3) Jon E.Grant and Marc N. Potenza, (2011). The Oxford Handbook of Impulse Control
Disorders. Oxford : Oxford university Press
(4) Lowinson and Ruiz’s, (2011). Substance Abuse: A Comprehensif Textbook . Lippincott
Williams & Wilkins
Top Related