Download - Interaksi Obat Antasida-Antikoagulan

Transcript
  • Interaksi Obat

  • Interaksi ObatI.O terjadi jika suatu obat mengubah efek obat lainnya Faktor yang dapat mengubah Respon obat adalah pemberian secara bersamaan dg obat-obat lain; mekanisme terjadinya interaksi:-Farmakokinetik( absorbsi , distribusi,metabolisme,ekskresi)-Farmakodinamika-interaksi gabungan

  • Mekanisme farmakokinetikAbsorpsi disaluran cerna dr obt2 dapat dipengaruhi oleh penggunaan bahan lain yang 1. memiliki permukaan yang luas 2. mengikat atau mengkhelasi 3. mengubah pH lambung 4. mengubah motilitas gastro intstinal 5. Mempengaruhi transpor protein

  • Mekanisme farmakodinamikApabila obat-obat dg efek farmakologis yang serupa diberikan bersama,--- timbul respon additif atau sinergis.Sebaliknya apabila obat2 dg efek farmakologis berlawanan dapat menurunkan respon dari satu obat atau kedua obat tersebutInteraksi ini relatif umum dlm praktek klinis , namun efek2 dpt diminimalisir, jika diantisipasi dg upaya penanganan yang tepat

  • Toksisitas gabungan

    Penggunaan gabungan 2 atau lebih obat, masing2 memiliki efek toksik yang sama ----- dapat sangat meningkatkan kerusakan organ

    Contoh : 2 mcm obat yang nefrotoksik dpt menimbulkan kerusakan ginjal, walaupun pd dosis masing2 obat

  • Faktor2 yang mempengaruhi IO:-Sifat keturunan pasien-Fungsi hati dan ginjal-Usia ( bayi dan lansia diatas 50 th )- ada tidaknya suatu penyakit-jumlah obat yang digunakan-jarak waktu penggunaan dua macam obatdan obat yang digunakan pada awal

  • Akibat terjadinya I.O- ribuan oran harus dirawat di RSDi A.S 1 dari 4 pasien yang R/ mengalami I.O -- yang berakibat pasien mengalami rawat inap , atau juga dapat berakibat terjadi kematian

  • Pihak yang terkait dlm medication systemDokter : penulisan R/ yang tidak tepatPerawat : miskomunikasi R/, pengadministrasian yng salahAdministrasi : miskomunikasi R/ atau medication orderFarmasis :Meracik obat yang keliruPasien : memakai obat tidak benar

  • Kewaspadan yang tinggi pada pengobatanContoh : Obat antidiabetes oral - Banyak interaksi ( warfarin, digoksin, obat tiroid, beta blocker ) - hipoglikemi - bila tidak dilakukan perubahan dosis bila pasien diet, exercise --- hipoglikemi - Bila keliru diberikan pada pasien non diabet -- hipoglikemi - koma

  • Medication Error Deaths 1983 1993 increase %

    -Analgesic 851 2098 247-other Central 289 1184 410-Non tranquilizer Psychotropics 156 315 202

  • I.O. Antasida dengan beta adrenergik blocker( Propanolol,atenolol )

    Mekanisme : Antasida (alumunium atau Mg ) menghambat absorpsi beberapa beta blockers G.IPenatalaksanaan: pemberian beta adrenergic blocker 1-2 jam sebelum pemberian antasida

  • IO DIAREAdsorben & digoxin- efek digoksin berkurang-Adsorben& klindamisin- efek klindamisin berkurang-Loperamid dan digoksin efek digoksin meningkat-Difenoksilat dan digokdin - efek digoksin meningkat

  • Interaksi Obat Antasida

  • Gangguan pencernaan ( dispepsia ) disebabkan oleh terlalu banyak makan dan minum, atau kebiasaan mmengunyah yang tidak baik, menelan udara yang banyak dan menggunakan obat yang merangsang makanan.Gejala: nyeri ulu hati, lambung asam , kejang atau mual , pengeluaran gas yg terlalu banyak.ANTASIDA bekerja membantu menetralkan kelebihan HCl dlm cairan lambung

  • Zat2 dalam sediaan antasida-Natrium bikarbonat-Kalsium karbonatAlumunium HidroksidaMg hidroksida Mg OksidaMg trisilikat Mg karbonatDihidroksialumunium natrium karbonat

  • IO Antasida1. Antasida berpengaruh pada penyerapan obat-- efek obat menurun2.Antasida mengubah keasaman air kemih--- bbrp obat diserap kembali oleh tubuh dan tidak dikeluarkan--- efek obat meningkatPencegahan: digunakan setelah 1 atau 2 jam sebelum dan setelah penggunaan antasida

  • Antasida dg antikholinergikAntikholinergik: benadryl (antihistamin) norflex(pelemas otot ), arkineton , artane, cogentin,kemadrin ( parkinson ),bentyl , probantin ( gangguan lambung ) dllI.O berakibat- efek antikholinergik berkurang-- kondisi yang diobati tdk terkendali dengan baik

  • Antasida dg aspirin(asetosal)Efek aspirin berkurang (analgetik /antiinflamasi)-- rasa nyeri tidak berkurang, pasien akan meningkatkan penggunaan aspirin , efek samping aspirin dapat meningkat, terjadi kerusakan dinding G.Intestinal, dapat terjadi perdarahan lambung

  • Antasida dg Obt jantung pemblok BetaBeta blocker: timolol,propanolol, metoprolol, atenolol, pindolol, atenolol-- unt menormalkan denyut jantung yg tdk teratur, jg unt antihipertensiAkibat adany interaksi obt ----kondisi pasien yang diobati tdk terkendali dg baik

  • Antasida dg digoksinEfek Digoksin dapat berkurang

    Digoksin unt mengobati layu jantung dan menormalkan denyut jantung---- kondisi jantung tdk terkandali dg baik

  • Antasida dengan CephalosforinAntasida mengurangi bioavailabilitas dan konsentrasi serum, dan akan mengurangi kekuatan ( kemanjuran ) antibiotika cephalosforinMekanisme: adanya peningkatan pH, maka akan terjadi pengurangan desolusi dari antibiotika tersebutPenatalaksanaan: antasida diberikan 2 atau 3 jam sebelum atau sesudah pemberian antibiotika cephalosphorin

  • Antasida dg pseudo efedrinPseudo efedrin : obat pelega hidung (novafed, sudafed dan obt batuk dan flu )Efek pseudo efedrin meningkat-Terjadi efek samping yg merugikan pasien yaitu : jantung berdebar, gelisah , pusing , halusinasiMekanisme : Na bicarbonat menginduksi alkalinasi urin meningkatkan ionisasi efedrin - Meningkatkan reabsorpsi di tubulus ginjal

  • Antasida dengan chloroquinAntasida diduga mengurangi konsentrasi chloroquin dalam serumMekanisme : Mg trisilikat menunjukkan pengurangan absorpsi chloroquin dalam GI

    Penatalaksanaan : 2 macam obat tersebut diberikan secara terpisah, dan pasien selalu diobservasi apabila terlihat pengurangan respon dari chloroquin

  • Antasida dg nitrofurantoinEfek nitro furantoin berkurang, akibatnya infeksi yang diobati tdk terobati dg baik.Nitrofurantoin digunakan unt infeksi saluran kemih yaitu kantung kemih dan ginjal (obatnya furadantin, macrodantin )

  • Antasida dengan KortikosteroidAntasida diuga mengganggu penyerapan kortikosteroidMekanisme : antasida mungkin mengikat kortikosteroid dalam saluran GIEfek kortikosteroid menurun

  • Antasida dg antibiotika tetrasiklinEfek tetrasiklin berkurang--- infeksi tdk terobati dg baik Pasien tdk sembuhMekanisme : terjadi ikatan khelat ( Mg, Al dr antasida dg tetrasiklin ) Antibiotik tetrasiklin: a.l doksisiklin, oksitetrasiklin,klortetra siklin, minosiklin, metasiklin. Penggunaan : jerawat,penyakit intestin,infeksi kokus, infeksi saluran urin , kolera dll

  • ANTASIDA DG Kinin dan kinidinEfek kinin meningkat ( kinin unt mengobati malaria )----- efek samping kinin meningkat : sakit kepala , pusing, telinga berdengingMekanisme kerja : Beberapa antasida meningkatkan pH urine ( Mg- Al hidroxyda ) kemungkinan meningkatkan konsentrasi kinin dalam serum.Efek kinidin meningkat ( kinidin unt antiaritmika utk menormalkan kembali denyut jantung yg tdk teratur )-- jantung berdebar, sakit kepala,pusing, telinga berdenging, gangguan penglihatan

  • Antasida dengan Cimetidin dan Ranitidin Efek simetidin berkurang. Mekanisme : Antasida mengurangi absorbsi --konsentrasi simetidin dalam serumPenatalaksanaan: Simetidin diminum 1-2 jam sebelum minum antasida

    Dengan Ranitidin:Dosis tinggi dari Mg atau Al dari antasida mengurangi bioavailabilitas dari ranitidinMekanisme : antasida mengurangi absorbsi ranitidin di GIPenatalaksanaan : diminum 2 jam sebelum antasida

  • I.O Antasida dg Fe , INHFe ( Besi) : beberapa antasida mengurangi penyerapan besi dalam GI Mekanisme: antasida yang mengandung Mg trisilikat, Ca Carbonat, Na bicarbonat --- digunakan secara terpisah

    INH : antasida diduga mengurangi konsentrasi INH dlm plasmaMekanisme : Antasida mengurangi penyerapan INH di GI( Al hidroksida )--- efeknya lambat bila dibanding perut kosongPenatalaksanaan: INH diminum 1 jam sebelum antasida

  • Antasida dengan ketokonazolAntasida mengurangi konsentrasi ketokonazolMekanisme : Antasida mengurangi penyerapan ketokonasol dalam GI , karena adanya peningkatan pH dalam GIPenatalaksanaan:Ketokonazol diberikan 2 jam atau lebih sebelum pemberian antasida

  • Antasida dengan IndometasinAntasida mengurangi absorpsi indometasinMekanisme :Beberapa Antasida menunjukkan hambatan penyerapan indometasin , kemungkinan dalam GIPenatalaksanaan:Hindari penggunaan kedua obat tersebut bersama-sama

  • Antasida dan amfetaminAmfetamin dapat digunakan untuk obat pelangsing, masalah perilaku hiperkinetik pd anak2I.O antara amfetamin dan antasida --Efek amfetamin meningkatAkibatnya trejadi efek samping yang merugikan krn terlalu banyak amfetamin dalam badan.Akibatnya: gelisah , berdebar penglihatan kabur, jantung berdebar

  • Antasida dg antipsikotikaAntipsikotika: proklorperazin, tioridazin, flufenazin,piperasetazin,promazin,klorpromazin, triflupromazinPenggunaan untuk mengobati gangguan mental berat, spt skizofrenia. Efek antipsikotika berkurang---Kondisi yang diobati tdk terkendali dg baikMekanisme :antasida kemungkinan mengadsorpsi klorpromazin dalam gastro intestinal

  • Antasida dg salisilatBeberapa antasida akan menurunkan konsentrasi salisilat dlm serum -untuk mencukupi maka dibutuhkan penyesuaian dosis. Mekanisme : antasida menginduksi alkalinasi dari urin , mengurangi reabsorpsi di tubulus ginjal Penatalaksanaan : pada pasien yang menerima dosis tinggi dari salisilaat ( pd artritis ) , sebaiknya berjaga2 dlm mengubah atau menyesuaikan dosis salisilat , apabila pasien juga diberikan antasida

  • Interaksi Obat pada pencegahan koagulasi darahObat: atrombin Coumadin Dikomarol

  • Warfarin dengan alopurinolMekanisme: alopurinol menghambat metabolisme hepatik dari warfarin (oral antikoagulan)Efek antikoagulan meningkat , akibatnya akan terjadi perdarahan.Penatalaksanaan:diamati apakah terjadi hypoprotrombinaemia, bila terjadi hypoprotrombinaemia pada saat pemberian antikoagulan dengan alopurinol pada awal atau bbrapa saat setelah pemberian obt-obt tersebut ,di stop dulu pemberian antikoagulan, dan dosis antikoagulan disesuakan

  • Antikoagulan dengan AspirinEfek antikoagulan meningkat.Aspirin pada dosis kecil meningkatkan resiko perdarahan pada pasien yang menggunakan antikoagulan oral, oleh karena terjadi hambatan fungsi platelet dam memungkinkan terjadinya perdarahan di lambungMekanisme :Dosis besar dari preparat salisilat cenderung mempunyi efek hypoprotrombinaemi, kemungkinan salisilat memindahkan antikoagulan oral dari tempat ikatan protein plasma.(mekanisme msh dipertanyakan )

  • LanjutanSelain itu aspirin menginduksi terjadinyanpengikisan di GI dan menghambat fungsi platelet, menyebabkan terjadinya resiko perdarahan pasien yang diberikan antikoagulanPenatalaksanaan:Sebaiknya pemberian aspirin dihindari pada pasien yang menggunakan antikoagulan oral. Pasien diberi tahu bhw resep obat mengandung aspirin , dapat diberikan tablet coated enteric dari aspirin yang cenderung mengurangi kerusakan pada mukosa lambung, tapi tetap menyebabkan peningkatan hypoprotrombin aemia( bila diberikan pada dosis tinggi ) dan memberikan penurunan pembentukan platelet.

  • LanjutanKalau diinginkan pemberian analgetik , sebaiknya diberikan asetaminofen, meskipun juga menunjukkan peningkatan hipoprotrombinaemia bila diberikan pada dosis besar. Idealnya bila diinginkan diberikan suatu antikoagulan oral, lebih baik dihindari pemakaian secara bersama-sama.Pemberian aspirin dosis kecil,sering tidak memperlihatkan response hypoprotrombinaemia

  • Antikoagulan dan khloral hidratEfek antikoagulan meningkatMekanisme : triklorasetat adalah hasil metabolisme dari kloral hidrat, metabolit ini menunjukkan pelepasan warfarin dari ikatan protein plasma, hasilnya adalah peningkatan konsentrasi warfarin dan juga laju metabolisme.Penatalaksanaan :Digunakan obt hypnotik yang lain , bila terlihat adanya interaksi, diganti diazepam atau flurazepam

  • Antikoagulan dan kloramfenikolMeningkatkan efek hypoprotrombinaemiaMekanisme : Kloramfenikol menghambat metabolisme antikoagulan, diduga ada hambatan enzym mikrosomal dalam hatiPenatalaksanaan : dihindari penggunaan ber sama-sama. --- respon hypoprotrombinaemia dimonitor

  • Antikoagulan dengan simetidin dan ranitidinSimetidin , meningkatkan efek antikoagulan ( peningkatan hypoprotrombin aemia)--perdarahanMekanisme: simetidin menghambat metabolisme warfarin di hatiPenatalaksanaan: bila dimungkinkan penggunaan simetidin diganti dengan ranitidin.

    Ranitidin : tidak menunjukkan adanya pengaruh hypoprotrombinaemia bila digunakan dengan warfarin

  • Antikoagulan dengan KlofibrateEfek antikoagulan meningkatKlofibrate meningkatkan efek hypoprotrombinaemia dari warfarin--- terjadi perdarahan yang seriusMekanisme :Clofibrate diduga melepaskan warfarin dari tempat ikatan protein plasma, tapi tidak mempengruhi metabolisme warfarin

  • Antikoagualan dengan antidiabetesDicumarol meningkatkan efek hypoglikemi dari tolbutamid dan klorpropamid. Sulfonil urea tdk mempengaruhi hipoprotrombinaemia dr antikoagulan oral, tp pd beberapa kasus sulfonyl urea meningkatkan efek anti koagulanMekanisme :dikumarol menghambat metabolisme tolbutamid dan klorpropamid di hati, jg mengganggu ekskresi klorpropamidPenatalaksanaan : diamati respon hypoglikemi dan dikurangi dosis sulfonil urea

  • Antikoagulan dengan disulfiram dan etakrinatDisulfiram : efek antikoagulan meningkatMekanisme : kemungkinan menghambat metabolisme hepatik dari warfarinPenatalaksanaan: bila dimungkinkan dihindari penggunan keduanya

    Etacrinat : Meningkatkan efek antikoagulanMekanisme: secara invivo etracrinat melepaskan warfarin dari tempat ikatan protein albumin, secara klinis tdk terlihatPenatalaksanaan: menurunkan dosis warfarin , etakrinat diganti lasix.

  • Antikoagulan dengan IndometasinIndometasin menginduksi peningkatan hypoprotrombinaemia dari antikoagulanoral --resiko perdarahan meningkatMekanisme : Indometasin tdk mempengaruhi terjadinya hypoprotrombinaemia, tp menginduksi trjadinya erosi pd mukosa lambung dan menghambat fungsi/ pembentukan platelet- meningkatkan resiko perdarahanCatatan : kombinasi obat ini jarang diberikan pd pasien

  • Antikoagulan dengan Vaksin Flu dan metronidazolVaksin Flu : Efek antikoagulan meningkatMekanisme : Vaksin flu menghambat metabolisme antikoagulan

    Metronidazol : Efek antikoagulan meningkatMekanisme : metronidazol menghambat metabolisme warfarin , jg meningkatkan efek hypoprotrombinaemiaPenatalaksanaan : sebaiknya kombinasi obat tsb dihindari. Bila digunakan pasien harus dimonitor, apakah efek antikoagulan meningkat pada awal pemberian metronidazol,sampai saat penghentian

  • Antikoagulan dan asam mefenamatEfek anti koagulan meningkatAsam menyebabkan peningkatan hypoprotrombinaemia, mungkin jg berpengaruh pd mukosa lambung dan fungsi plateletPenatalaksanaan : Hindari penggunaan asam mefenamat bila pasien mendapat antikoagulan oral. Lebih bijaksan bila menggunakan NSAIDS-- naproxen atau ibuprofen, keduanya tidak meningkatkan hypoprotrombinaemia, pasien dimonitor jumlah trombin dalam darah

  • Antikoagulan dengan fenilbutazonEfek antikoagulan meningkatFenilbutazon meningkatkan response hypoprotrombinaemia, dan berparanan penting pada terjadinya perdarahan pd bbrapa pasien, kombinasi obt ini sebaiknya dihindariMekanisme : fenilbutazon dan oksifenbutazon memperlihatkan adanya hambatan metabolisme warfarin ,mungkin jg pelepasan warfarin dr tempat ikatan protein plasmaPenatalaksanaan : Dihindari penggunaan obt-obt tsb bila digunakan dg antikoagulan oral.Penggunaan harus hati-hati

  • Antikoagulan dengan PTU dan Kinidin, kininPTU : Efek antikoagulan meningkatPenatalaksanaan : penggunaan harus hati-hati bila terlihat adanya response hypoprotrombinaemia, kadar trombin dimonitor, bila perlu dosis antikoagulan diubahKinidinMeningkatkan efek antikoagulanKinin : Meningkatkan efek antikoagulan

  • Antikoagulan dengan Hormon pria dan sulfinpirazonHormon pria : Efek antikoagulan meningkatBeberapa anabolik steroid (Androgen) memperlihatkan peningkatan hypoprotrombinaemia pd antikoagulan, dilaporkan adanya kasus perdarahan.Mekanisme: diduga steroid anabolik meningkatkan penurunan faktor pembeku darah ---------------------Sulfin pirazon :meningkatkan efek antikoagulan, kombinasi ini meningkatkan hypoprotrombinaemia, bila harus digunakan , hati-hati dan dimonitor protrombinnyaMekanisme : sulfinpirazon menghambat metabolisme warfarin, dg jalan menginduksi hambatan pembentukan platelet dan terjadi kompetisi antar warfarin dan sulfinpirazonPenatalaksanaan: dimonitor hypoprotrombinaemia

  • Antikoagulan dengan Sulindak (Clinoril)-analgetikSulindak tidak berpengruh pd org sehat, seseorang yang mendapatkan warfarin akan mengakibatkan hypoprotrombinaemiaMekanisme :sulindak meningkatkan efek hypoprotrombinaemi, serta menginduksi pengikisan lambung dan menghambat fungsi platelet , akibatnya terjadi peningkatan resiko perdarahan pd pasien yang mendptkn antikoagulan oralPenatalaksanaan : dimonitor adanya peningkatan hypoprotrombinaemia dan menunjukkan adanya perdarahan bila diberikan bersama sulindak

  • Antikoagulan dengan sulfonamida, tetrasiklin , tiroid dan alkoholSulfonamida : meningkatkan efek antikoagulan

    Tetrasiklin : meningkatkan efek antikoagulan , kemungkinan meningkatkan efek antikoagulan

    Tiroid : efek antikoagulan meningkat

    Alkohol : efek antikoagulan menurun

  • ANTIKOAGULAN dengan Vit C dan Pil KBVit C : dosis tinggi vit C lebih besar at sams dgn 10 gr /hari--- mungkin merusak penyerapan warfarin di GI , dpt terjadi diare ( data kurang )

    Pil KB : dapat menurunkan at meningkatkan efek antikoagulan oral. mekanisme : diduga pil KB meningkatkan faktor pembekuan darahPenatalaksanaan : pasien dengan antikoagulan oral dihindarkan dr penggunaan pilKB. Dimonitor hypoprotrombinaemia

  • Antikoagulan dengan Vit KEfek antikoagulan menurunVit K merupakan antagonis dari antikoagulanMekanisme : Vit K menginduksi pembentukan koagulasi darahPenatalaksanaan: pasien dihindarkan dari makanan yang mengandung Vit K

  • Antikoagulan dengan dilantinEfek antikoagulan dpt bertambah atau berkurangMEKANISME: antikoagulan menghambat parahydroksilasi fenitoin di hatiFenitoin mengalihkan antikoagulan dari proteinFenitoin memperpanjang kerja protrombin dr pasien , akibatnyaCatatan : dihindari pengunaan bersama2 dr obt2 tersebut , dan dimonitor protrombinnya

  • Antikoagulan dengn KortikosteroidKortikosteroid menurunkan efek antikoagulanMekanisme : Kortikosteroaid menyebabkan terjadinya hiperkoagulasi darah, Antikoagulan adalah antagonis dari kortikosteroidPenatalaksanaan : pasien yang mendapatkan obat2 tersebut , dimonitor respon antikoagulannya .