106
LAMPIRAN
Lampiran 1
Instrumen Penelitian
BAB
KOMPONEN DATA
TEKNIK PRIMER TEKNIK SEKUNDER
P WM WTT L LS/B
PS
BK/
M-K T/J/I
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah X X X X
1.2 Permasalahan Penelitian X
1.3 Tujuan Penelitian X
1.4 Manfaat Penelitian X
1.5 Tinjauan Penelitian Sejenis X X
1.6 Kerangka Konseptual X
1.6.1 Masyarakat miskin perkotaan X
1.6.2 Pendidikan Informal
X
1.6.3 Pendidikan Nonformal X
1.6.4 Struktural Fungsional (AGIL) X X
1.6.5 Hubungan Antar Konsep
1.7 Metode penelitian X
1.7.1 Subyek Penelitian X
1.7.2 Lokasi dan Waktu Penelitian X X
1.7.3 Peran Peneliti X X X
1.7.4 Teknik Pengumpulan Data X
1.7.5 Teknik Analisis Data X X
1.7.6 Triangulasi Data X X X
1.8 Sistematika Penulisan X
II. KONTEKS SOSIAL SEKOLAH ALTERNATIF ANAK JALANAN
2.1 Pengantar X
2.2 Sejarah Singkat Sekolah Alternatif
Anak Jalanan
X X X
2.3 Setting lokasi Sekolah Alternatif
Anak Jalanan
X X X X
2.4 Struktur Kepengurusan Sekolah
Alternatif Anak Jalanan
X X X
2.5 Sumber Dana Operasional Sekolah X X X
107
Alternatif Anak Jalanan
2.6 Profil Pengurus X X X
2.7 Penutup X
III
PENDIDIKAN UNTUK MASYARAKAT MISKIN DI SEKOLAH ALTERNATIF ANAK
JALANAN
3.1 Pengantar X
3.2 Sasaran Utama Sekolah Alternatif
Anak Jalanan
X X X
3.3 Kegiatan Rutin Untuk Anak Didik
Sekolah Alternatif Anak Jalanan
X X X X
3.4 Pelaksanaan Pendidikan di Sekolah
Alternatif Anak Jalanan
X X
3.4.1 Kelas Belajar Tingkat Taman
Kanak-Kanak
X X X
3.4.2 Bimbingan Belajar Tingkat
SD, SMP dan SMA
X X
3.5 Upaya Sekolah Alternatif Anak
Jalanan Untuk Mendapatkan Pengakuan
dari Masyakarat
X X X X
3.6 Faktor Pendukung dan Penghambat
Pelaksanaan Pendidikan di Sekolah
Alternatif Anak Jalanan
X X X
3.6.1 Faktor Pendukung X X X
3.6.2 Faktor Penghambat X X X
3.6 Penutup X
IV.
IMPLIKASI KEBERLANGSUNGAN PENDIDIKAN YANG DIBERIKAN SEKOLAH
ALTERNATIF ANAK JALANAN UNTUK MASYARAKAT MISKIN PERKOTAAN
4.1 Pengantar X
4.2 Analisis Sekolah Alternatif Anak
Jalanan Sebagai Sarana Pendidikan
Dalam Struktural Fungsional (AGIL)
X X X X X
4.2.1 Adaptation X X X X
4.2.2 Goal Attaitment X
4.2.3 Integration X
4.2.4 Latency X
4.3 Implikasi Keberlangsungan
Pendidikan Sekolah Alternatif Anak
Jalanan Untuk Masyarakat Miskin
Perkotaan
X X X
4.4 Penutup X
V. PENUTUP
108
5.1 Kesimpulan X X
5.2 Saran X X
Keterangan:
P : Pengamatan
WM : Wawancara Mendalam
WTT : Wawancara Tidak Terstruktur
L : Sumber Dari Lembaga Terkait
LS/BPS : Lembaga Survei/ Badan Pusat Statistik
BK/M-K : Buku, Majalah, Koran
J-T-I : Skripsi, Jurnal, Tesis, Internet
109
Transkip Wawancara
Informan 1. Agus Supriyanto (Pembina SAAJA). Usia: 58 Tahun.
Tanggal Wawancara : 15 Juli 2019
Tempat : Ruang Kelas sekolah SAAJA.
No. Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana awal mula berdirinya sekolah
ini?
SAJA didirikan oleh Almarhum Farid Faqih
beliau sangat peduli dengan kondisi kehidupan
anak-anak jalanan yang selalu beliau temui di
sekitar jalan yang sering ia lalui. SAAJA
merupakan sekolah kedua yang telah didirikan
beliau, sekolah pertama adalah bernama Sekolah
Rakyat Miskin (SRM) di Pengarengan, Cakung,
Jakarta Timur. Kemudian pada tahun 2001 beliau
mendirikan SAAJA karena menurut beliau masih
kurang meratanya pendidikan di wilayah
Kuningan, Jakarta Selatan.
2 Apakah sekolah ini memiliki visi, misi
dan tujuan seperti sekolah formal pada
umumnya?
Jelas punya, kalau tidak ada ngapain kita jalankan
sampai detik ini juga. Visi, misi, tujuannya salah
satunya adalah Mewujudkan terciptanya
pemerataan dan keadilan pendidikan bagi lapisan
masyarakat Prasejahtera, menjadikan SAAJA
sebagai lembaga pendidikan alternatif, berkualitas
dan memudahkan masyarakat kurang mampu
untuk mendapatkan pendidikan, dan
Menyelenggarakan pendidikan alternatif, sekolah
gratis (tanpa biaya) bagi anak-anak dari keluarga
yang kurang mampu secara ekonomi baik itu dari
anak-anak prasejahtera maupun anak-anak jalanan
3 Bagaimana cara untuk menjadi pengajar
atau relawan di sekolah ini?
Tinggal datang saja, dan mempunyai niat dan
berkomitmen untuk meluangkan segala waktu,
tenaga, dan pikiran untuk mencerdaskan generasi
bangsa. Tidak ada kriteria khusus, tidak harus
berlatarbelakangan pendidikan sarjana dan lainnya
4 Apakah anak didik di SAAJA
menggunakan seragam seperti sekolah
formal?
Tidak ada, akan tetapi kalau kita ada kegiatan di
luar bersama donatur seperti outing dan lainnya
kita sendiri menyediakan seragamnya untuk anak-
anak ini seperti seragam baju olahraga biar ada
identitas mereka kalau sedang kegiatan di luar
kelas dan kita memberikan seragam kepada
mereka seragam ini akan digunakan hanya untuk
tes semester akhir saja
5 Apa saja kendala yang dihadapi oleh
sekolah ini?
Kendala disini ya bisa kamu liat ya dek, kita
bangunannya sederhana, alat belajar juga
sederhana aja, lalu pengajar disini sangat amat
kurang. Pengajar tetapnya hanya bu Iin dan bu
110
Nunung terkadang saya juga harus berperan kalau
tidak ada yang mengajar. Sarana dan prasana
disini seadanya saja,maunya pemerintah bantuin
kita biar kita bisa kasih pendidikan dengan sarana
dan prasarana yang memadai. Seperti toilet ya,
disini hanya punya satu dan itu pun di dalam kelas
yang hanya ditutupi oleh gorden saja
6 Apakah pihak sekolah membantu
melanjutkan jenjang pendidikan anak-
anak yang telah lulus dari sekolah ini?
Sebelumnya kita menanyakan dulu kepada orang
tuanya apakah anaknya mau disekolah ke sekolah
formal karena kan di sekolah formal sekarang
udah gratis ya udah ada bantuan dari pemerintah
kayak KJP dan sebagainya nah nanti kita bantuin
mereka mengurus administrasi seperti kartu
keluarga dan akte kelahiran mereka karena kan
sebagian dari mereka itu ada yang bukan warga
Jakarta dan tidak memiliki identitas DKI Jakarta.
111
Transkip Wawancara
Informan 2. Kristina Iin Dwiyanti (Kepala Sekolah dan Sekretariat SAAJA), 38
Tahun, Pendidikan terakhir: SMEA, Pekerjaan: Tidak ada pekerjaan
sampingan hanya menjadi kepala sekolah SAAJA.
Tanggal Wawancara : 24 Juli 2019
Tempat : Ruang Kelas sekolah SAAJA
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana cara pemilihan dan
penetapan kepala sekolah di SAAJA
sendiri Bu?
SAAJA sendiri baru 2 kali mengalami pergantian
kepala sekolah, dulunya Bapak Agus yang kini
menjadi pembina, kemudian pada tahun 2008 atau
2009 gitu saya lupa saya dipilih jadi kepala sekolah
SAAJA walaupun dulu saya sempat vakum menjadi
pengurus di SAAJA untuk menyelesaikan kuliah
saya, tapi Alhamdulillah saya diberi amanah jadi
kepala sekolah hingga saat ini. Karena di SAAJA
minim sumber daya manusia nya seperti pengurus
dan pengajar ya mau tidak mau masa kepengurusan
nya panjang ya
2 Apakah SAAJA memiliki legalitas? Untuk saat ini belum ada, kami sudah mengurusnya
akan tetapi ada kendala di lahan yang kami gunakaan
dan bentuk bangunan yang hanya sederhana ini tapi
kami selalu berusaha agar pihak pemerintah
membantu kami untuk mendapatkan legalitasnya
karena kan sudah banyak anak-anak yang belajar
disini.
3 Kegiatan apa saja yang diberikan
untuk anak didik disini Bu
kegiatan disini yang selalu rutin kita berikan yaitu ada
wisata edukasi, khitanan masal, outing, dan
pemberian nutrisi serta pemerikasaan kesehatan.
Semua kegiatan itu bisa berlangsung karena adanya
donatur, dan relawan contohnya setiap kegiatan
pemeriksaan kesehatan kita dapat relawan dari pihak
puskesmas atau dari mahasiswa yang memiliki
jurusan kesehatan atau pun dari perusahaan.
4 Bagaimana pola pendanaan SAAJA
Bu?
Pendanaan di sekolah ini ada dua kelompok donatur
ya, ada donatur rutin dan non rutin. Kalau non rutin
ini biasanya untuk event kita seperti merayakan hari
Ibu, Kartini, hari Anak Nasional dan hari-hari besar
lainnya. Sedangkan donatur rutin ini untuk pemberian
nutrisi kayak susu, dan buku-buku disini ya. Donatur
ini juga dari individu, institusi ataupun perusahaan.
5 Bagaimana kendala yang dihadapi
oleh SAAJA?
Kendalanya kita sangat sedikit pengajar dan
pengurus, prasarana kita juga kurang lengkap ya
112
seperti toilet kita punya satu dan buruknya itu
toiletnya ada di dalam kelas jadi kita sangat butuh
toilet, legalitas, tapi saya sangat berharap banyak
pihak yang mau mengajar disini.
113
Transkip Wawancara
Informan 3. Nunung (Guru atau pengajar SAAJA), Usia: 50 Tahun.
Tanggal Wawancara : 9 Agustus 2019
Tempat : Ruang Kelas sekolah SAAJA
No Pertanyaan Jawaban
1. Ada berapa jumlah siswa di SAAJA? Jumlah anak didik saat ini berjumlah 48 orang, di
kelas A berjumlah 14 orang di kelas B1 berjumlah 16
oarang dan di kelas B2 berjumlah 15 orang
2. Kendala yang dihadapi sama Ibu
ketika memberikan pembelajaran apa
saja ya lalu metode pembelajaran
yang seperti apa yang ibu gunakan?
Pasti ada kendala ya, salah satunya adalah
membiasakan anak-anak ini supaya betah dan nyaman
duduk di dalam kelas, awalnya sulit banget banyak
yang jalan kesana kemari, teriak-teriak didalam kelas,
namun sekarang mereka sudah terbiasa nyaman dan
betah didalam kelas. Kalau untuk metodenya ya
paling kita kasih materi kita jelasin nanti mereka
dengerin, abis itu nanti kita kasih pertanyaan kalau
mereka bisa jawab kita kasih apresiasi biar semangat
belajar, terkadang juga saya bikin kelompok mereka
untuk mengerjakan tugasnya biasanya ini di pelajaran
keterampilan seperti melukis, dan prakarya, disaat
kegiatan belajar juga kita harus bahagia kasih canda
tawa sedikit di sesi pembelajaran
3 Bagaimana dengan sistem kurikulum
dan mata pelajaran apa saja yang
diberikan di SAAJA?
Kita bikin sendiri sesuaikan dengan kebutuhan anak-
anak disini. Rata-rata anak-anak disini awalnya tidak
bisa membaca, menghitung bahkan mereka tidak tau
apa itu huruf dan angka. Dari situ kita bikin mata
pelajaran calistung, selain calistung kita kasih materi
tentang agama Islam kita ajarkan solat, doa-doa,
kewarganegaaraan, sikap yang baik sesuai ajaran
Islam, seni keterampilan, dan dongeng. Kita juga
bikin rancangan pembelajaran misalnya satu bulan ini
materinya tentang profesi ya full satu bulan tentang
itu
4 Bagaimana kendala yang ibu hadapi
selama menjadi pengajar disini dan
harapannya apa?
Kendalanya pasti satu ya mengatur anak-anak ini
agak sulit, pengajarnya kurang, media
pembelajarannya juga kita kurang ya, buku-bukunya,
alat-alat musik kita tidak ada, alat-alat permainan
seperti balok juga tidak ada. Harapan saya untuk
SAAJA semoga SAAJA di akui sama pemerintah, di
lihat oleh pemerintah ya terutama, banyak pihak yang
mau mengajar disini dan semakin banyak pihak yang
membantu kami
114
5 Apakah SAAJA memberikan hasil
nilai pembelajaran selama satu
semester kepada orang tua anak
didik? Apakah bentuk hasil nilainya
sama seperti sekolah formal pada
umumnya bu?
Iya betul setiap akhir semester ganjil atau genap kita
berikan rapot ya, hasil pembelajaran anak-anak
selama 6 bulan atau satu semester. Hasilnya itu dalam
bentuk rapot seperti biasa, dan nanti kita kasih tau
kepada orang tua mengenai perkembangan anaknya
dan apa saja yang harus diajarkan kembali di rumah.
115
Transkip Wawancara
Informan 4. Nurrahman (Koordinator Bimbingan Belajar SAAJA dan
Pengajar atau relawan), 3 Tahun menjadi relawan di SAAJA.
Tanggal Wawancara : 24 Agustus 2019
Tempat : Ruang Kelas sekolah SAAJA
No Pertanyaan Jawaban
1. Ada berapa jumlah pengajar atau
relawan bimbingan belajar di
SAAJA?
Ada 4 ka, di bimbel ini kita hanya mengajarkan 4
mata pelajaran dan di setiap mata pelajaran tersebut
hanya ada 1 guru atau pengajar. Terkadang juga Ibu
Iin atau Ibu Nunung isi materi kalau salah satu dari
kita berhalangan hadir.
2. Pada hari apa dan jam berapa
pelaksanaan bimbingan belajar?
Hari Sabtu dan Minggu tepatnya di mulai pada pukul
10:00-12:00 WIB untuk kelompok I (tingkat SD
kelas 1-6), untuk kelompok II (tingkat SMP kelas 7-
9) pukul 14:00-16:00 WIB, dan di hari Minggu untuk
kelompok III (tingkat SMA kelas 10-12) pukul
10:00-17:00 WIB
3. Dimana tempat bimbingan belajar ini
diselenggarakan?
Di sekolah SAAJA ini ka
4. Apakah ada biaya untuk mengikuti
bimbingan belajar ini?
Tidak ada sama sekali, gratis tanpa biaya ka
5. Ada berapa jumlah anak didik di
bimbingan belajar SAAJA?
Kurang lebih 15-20 anak
6. Apa saja kendala yang dihadapi
selama menjadi relawan atau pengajar
bimbingan belajar SAAJA?
Saya pribadi ya ka mungkin waktu, dulu saya saat
menjadi relawan masih jadi mahasiswa ka ya karena
banyak tugas-tugas ya kalau sekarang ya palingan
kalau kebagian lembur ka ya mau gimana kadang
harus absen ngajar. Disini juga pengajar bimbelnya
sedikit, kita berharap banget ada yang mau
berpatisipasi, kita juga lagi open recruitment kok ka
siapa tau mau ikut hehe.
7. Apa persyaratan untuk menjadi anak
didik dan relawan bimbingan belajar
di SAAJA?
Kalau untuk adik-adiknya tidak ada persyaratan ya
ka, yang terpenting mereka mau belajar lagi makanya
akan kita ajarin. Nah untuk relawanya ada syaratanya
tapi hanya sedikit kok untuk menjadi pengajar bimbel
SAAJA harus berkriteria lulus SMA/SMK minimal
usia 18 tahun dan berkomitmen selama periode
pengajaran
116
8. Apa saja manfaat yang dirasakan
dengan adanya program bimbingan
belajar ini?
Ya yang pasti adik-adiknya bisa mengulas kembali
pelajaran yang diajarkan dikelas, bertanya kembali
kalau mereka kesulitan sama pelajarannya,
mengerjakan pekerjaan rumah yang tidak bisa
mereka selesaikan nanti kita bantu dengan metode
diskusi. Terkadang kita juga kasih soal-soal untuk
melihat mereka masih ada kesulitan atau enggak.
117
Transkip Wawancara
Informan 5. Mikel A (Anak Didik SAAJA). Usia 6 Tahun. Bekerja sebagai
Penjual Tissu. Anak Didik SAAJA kelas B2.
Tanggal Wawancara : 18 Agustus 2019
Tempat : Ruang Kelas sekolah SAAJA
No Pertanyaan Jawaban
1. Sebelum belajar di SAAJA, kamu
kesibukannya apa dek?
Ikut mama jual tissue
2. Apa saja yang diajarkan disini dek? Biasanya Ibu Iin ngajarin nyanyi-nyanyi, terus ada
gerakannya kaya lagu tanaman nanti jadi pohon. Ibu
Nunung juga ngajarin kayak gitu, aku diajarin
ngitung, membaca, solat, doa-doa gitu
3. Senang tidak belajar disini? Senang ka, banyak temannya
4. Perubahan apa yang adik rasakan
setelah ikut belajar disini?
Apa ya, bisa menggambar, mewarnai, terus ikut jalan-
jalan ke museum, aku bisa baca sekarang,
menghitung.
5. Menurut adik guru-guru disini
gimana?
Baik
6. Harapan adik untuk sekolah ini apa
kalau kakak boleh tau?
Apa ya ka aku bingung, iya kayak gitu yang kakak
bilang tadi guru-gurunya makin banyak, terus ada
mainan lagi sama buku-buku dongeng gitu-gitu deh
ka
118
Transkip Wawancara
Informan 6. Bunga Aprilia (Anak Didik SAAJA). Usia 7 Tahun. Sebelum ikut di
SAAJA , kegiatan sehari-hari Bunga adalah mengamen. Anak Didik SAAJA
kelas B2.
Tanggal Wawancara : 18 Agustus 2019
Tempat : Ruang Kelas sekolah SAAJA
No Pertanyaan Jawaban
1. Sebelum belajar di SAAJA, kamu
kesibukannya apa dek?
Ngamen
2. Apa saja yang diajarkan disini dek? Membaca, hafal pancasila, lagu-lagu, menghitung,
bahasa inggris, solat, doa-doa, menggambar ka
3. Senang tidak belajar disini? Senang
4. Perubahan apa yang adik rasakan
setelah ikut belajar disini?
Bisa baca, hitung ka
5. Menurut adik guru-guru disini
gimana?
Baik ka tapi kadang bawel
6. Harapan adik untuk sekolah ini apa
kalau kakak boleh tau?
Lebih anyak mainannya ka sama alat-alat musik biar
gak bosen
119
Transkip Wawancara
Informan 7. Doddy Putra (Anak Didik SAAJA). Usia 5 Tahun. Anak Didik
SAAJA kelas B1.
Tanggal Wawancara : 18 Agustus 2019
Tempat : Ruang Kelas sekolah SAAJA
No Pertanyaan Jawaban
1. Sebelum belajar di SAAJA, kamu
kesibukannya apa dek?
Dirumah aja ka kadang bantu-bantu ibu sama bapak
2. Apa saja yang diajarkan disini dek? Baca, itung, gambar, warnai, inggris tuh ka
3. Senang tidak belajar disini? Senang dong
4. Perubahan apa yang adik rasakan
setelah ikut belajar disini?
Bisa baca, hitung ka
5. Menurut adik guru-guru disini
gimana?
Baik kok
6. Harapan adik untuk sekolah ini apa
kalau kakak boleh tau?
Sekolahnya disini jangan kemana-mana
120
Transkip Wawancara
Informan 8. Arif Firmansyah (Anak Didik Bimbingan Belajar SAAJA). Usia 14
Tahun. Siswa kelas 7 SMP.
Tanggal Wawancara : 18 Agustus 2019
Tempat : Gazebo sekolah SAAJA
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa saja yang Adik dapatkan setelah
mengikuti bimbingan belajar di
SAAJA?
Pelajaran tambahan ka, terus bisa nanya-nanya
kerjain pr
2. Apa saja kekurangan dari bimbingan
belajar ini?
Kakak-kakak yang ngajarin dikit ka kadang aku mau
minta ajarin yang lain eh kakaknya bukan
dibidangnya jadi agak susah
3. Menurut Adik bagaimana dengan
para pengajar di bimbingan belajar
SAAJA?
Baik baik ka
4. Apa harapan Adik untuk bimbingan
belajar SAAJA?
Lebih banyak pengajar dan mata pelajaran yang
diajarkan ka
5. Apa saja yang kamu rasakan ketika
mengikuti bimbel disini? Apakah ada
perubahan disekolah?
Membantu aku kerjain pr ka kadang ada yang susah
ya jadi terbantu, kadang disini kita dikasih soal lagi
jadi biar bisa
121
Transkip Wawancara
Informan 9. Tiara Insani (Anak Didik Bimbingan Belajar SAAJA). Usia 16
tahun. Siswa kelas 9 SMP.
Tanggal Wawancara : 30 Agustus 2019
Tempat : Ruang Kelas sekolah SAAJA
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa saja yang Adik dapatkan setelah
mengikuti bimbingan belajar di
SAAJA?
Sharing pelajaran ka
2. Apa saja kekurangan dari bimbingan
belajar ini?
Pengajar nya sepertinya kurang ka
3. Menurut Adik bagaimana dengan
para pengajar di bimbingan belajar
SAAJA?
Ngebantu ka apalagi kan gratis tidak ada biaya
4. Apa harapan Adik untuk bimbingan
belajar SAAJA?
Pengajar di tambahin ka
5. Apa saja yang kamu rasakan ketika
mengikuti bimbel disini? Apakah ada
perubahan disekolah?
Belajar jadi mudah ka tinggal datang kesini aja
dibantuin deh dari awal sampai akhir
122
Transkip Wawancara
Informan 10. Muhammad Arifin Prasetio (Ketua RT 02). Usia 48 Tahun.
Tanggal Wawancara : 30 Agustus 2019
Tempat : Kediaman Bapak Arifin
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa anda mengetahui ada sekolah
untuk anak jalanan di lingkungan
anda?
Iya saya tau, karena kan pihak sekolah melapor ke RT
dulu baru saya sampaikan ke Kelurahan makanya
dulu pihak Kelurahan pernah mengunjungi sekolah
SAAJA.
2. Bagaimana menurut anda mengenai
keberadaan sekolah tersebut?
Bagus ya mbak, karena kan jadi mengurangi anak-
anak yang ada dijalanan jadi mereka bisa jadi
generasi yang bermanfaat dan juga mereka jadi aman
mbak tidak meresahkan warga juga tapi mereka
punya potensi yang harus dibantu oleh orang lain
yang memiliki kemampuan lebih baik itu dari segi
ekonomi maupun pengetahuan
3. Apa dampak yang terjadi dengan
adanya keberadaan SAAJA di
lingkungan ini?
Dampaknya ya sama seperti yang saya bilang mbak
mengurangi tindakan kriminalitas di lingkungan ini
jadi kan anak-anak ini sibuk belajar. Selain itu ya
dengan adanya sekolah itu juga menigkatkan
solidaritas antar warga karna kan kita tau sekolah ini
bukan dari pemerintah.
4. Apakah pihak dari RT pernah
mengunjungi sekolah SAAJA?
Iya mbak pernah
5. Pernah tidak pihak RT atau
masyarakat ikut serta dalam kegiatan
di sekolah SAAJA pak?
Pernah mbak, kita selalu ikut kegiatan senam sama
anak-anak di sekolah
6. Apakah ada bantuan yang diberikan
untuk SAAJA dari RT ataupun
kolektif dari masyarakat sekitar?
Kita kasih bantuan tenaga dan dana tapi untuk dana
tidak begitu banyak paling dari uang kas RT kita
berikan untuk membantu merapihkan sekolah ini
seperti mengecat ulang kembali bangunan sekolah.
7. Apa pandangan anda mengenai
keberadaan SAAJA?
Pandangan saya kalau SAAJA ini membawa dampak
yang positif bagi banyak orang.
Apa harapan Ibu/Bapak untuk
sekolah alternatif anak jalanan
(SAAJA)?
Saya berharap SAAJA semakin maju dan memiliki
bangunan yang layak seperti sekolah pada umumnya
123
8. Menurut Bapak, kok bisa masyarakat
disini mempercayai dan mengizinkan
adanya sekolah untuk anak-anak
jalanan?
Pihak dari SAAJA sering mendatangi masyarakat
yang kurang mampu yang tinggal di sekitar Jalan
Rasuna Said ini, disini masih banyak masyarakat
yang tinggal di dekat pembuangan sampah, rel kereta
dimana bangunan rumah mereka hanya terbuat dari
papan triplek saja. Nah dari situ, pihak SAAJA
memberikan perhatian yang lebih sehingga orang tua
mempercayai untuk menyekolahkan anaknya
disekolah itu. Apalagi kan gratis udah gitu anak-anak
ini juga diberikan nutrisi dan makanan sehat.
124
Transkip Wawancara
Informan 11. Lina Hartanti (Orangtua anak didik SAAJA) Usia 46 Tahun.
Bekerja sebagai pedagang asongan di sekitaran jalan, jembatan penyebrangan,
dan keliling kampung.
Tanggal Wawancara : 30 Agustus 2019
Tempat : Ruang Kelas sekolah SAAJA
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pendapat Ibu/Bapak
mengenai sekolah SAAJA?
Bagus ya jadinya anak bisa sekolah gratis
2. Kenapa Ibu mengizinkan anak
sekolah disini?
Iya waktu itu Ibu Iin kasih penjelasan kalau
pendidikan itu penting terus dulu kita dikasih arahan-
arahan gitu saya sama orang tua yang lainnya jadinya
coba dulu deh disini
3. Darimana Ibu/Bapak tau tentang
keberadaan sekolah SAAJA ini?
Dari tetangga saya ada anaknya disini, terus saya
diajak coba buat liat-liat.
4. Apa manfaat yang Ibu/Bapak rasakan
setelah anak Ibu/Bapak mengikuti
pembelajaran di sekolah SAAJA?
Ya anak saya jadi bisa baca, itung, jadi lebih sopan
juga lebih pintar lah dari saya yang gak bisa apa-apa
mbak
5. Kegiatan apa saja yang diberikan
SAAJA untuk para orang tua?
Kegiatannya pernah waktu itu ikut kegiatan
keterampilan membuat bingkai foto dari kardus,
penyuluhan juga pernah, sama motivasi mbak pernah
juga.
6. Apa harapan Ibu/Bapak untuk
sekolah SAAJA?
Ya harapannya semoga SAAJA terus ada, enggak
berubah tetap jadi SAAJA yang kita semua kenal.
7. Apa yang Ibu/Bapak rasakan dengan
para pengurus dan pengajar di
sekolah SAAJA?
Baik ya kadang kita juga sering ngobrol-ngobrol
sama orang tua yang lagi nunggu anak-anaknya
pulang sekolah mbak.
125
Transkip Wawancara
Informan 12. Supriadi (Orangtua anak didik SAAJA) Usia 35 Tahun.
Pekerjaan: Pedagang.
Tanggal Wawancara : 30 Agustus 2019
Tempat : Gazebo sekolah SAAJA
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pendapat Ibu/Bapak
mengenai sekolah SAAJA?
Bagus ya mbak soalnya gratis sesuai lah sama saya
yang penghasilannya pas-pasan ngebantu juga jadinya
2. Kenapa Ibu mengizinkan anak
sekolah disini?
Pertama gakada biayanya mbak, kedua dekat dari
rumah, ketiga pengajarnya baik-baik mbak
3. Darimana Ibu/Bapak tau tentang
keberadaan sekolah SAAJA ini?
Waktu itu Ibu Iin datang kerumah saya mbak sama
bapak Agus
4. Apa manfaat yang Ibu/Bapak rasakan
setelah anak Ibu/Bapak mengikuti
pembelajaran di sekolah SAAJA?
Anak saya jadi pintar mbak tidak seperti saya yang
tidak bersekolah sama sekali
5. Kegiatan apa saja yang diberikan
SAAJA untuk para orang tua?
Saya biasanya cuma ikut senam aja mbak
6. Apa harapan Ibu/Bapak untuk
sekolah SAAJA?
Semoga pemerintah membantu kita nih terutama
untuk sekolah SAAJA.
7. Apa yang Ibu/Bapak rasakan dengan
para pengurus dan pengajar di
sekolah SAAJA?
Baik mbak selama ini ramah-ramah
126
RIWAYAT PENULIS
Gusniar, lahir pada 6 Agustus 1997 di Jakarta. Gusniar
adalah anak terakhir dari pasangan Bapak Darwin Panjaitan
dan Ibu Nursia Napitupulu. Pengalaman pendidikan Gusniar
dimulai sejak mendapatkan pendidikan primer dari kedua
orangtuanya, kemudian melanjutkan pendidikan formal sejak
menjadi siswa sekolah dasar di SDN Lenteng Agung 05
Pagi. Setelah lulus dari sekolah tingkat dasar melanjutkan ke jenjang sekolah
menengah pertama di SMPN 98 Jakarta. Setelah tiga tahun menempuh pendidikan di
jenjang SMP, Gusniar melanjutkan pendidikan di SMAN 104 Jakarta. Gusniar
kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Negeri Jakarta pada program studi
Pendidikan Sosiologi.
Selama perkuliahan, Gusniar terlibat dalam berbagai penelitian baik secara
individu maupun kelompok. Penelitian yang pernah dilakukan di antaranya Potret
Kemuskinan di Pedesaan (Studi Kasus: Kampung Cigantung, Desa Sukajaya,
Kecamatan Jonggol, Bogor), Peran PKBM Himmata Sebagai Terjadinya Perubahan
Pendidikan Masyarakat Marjinal Plumpang (Studi Kasus: PKBM Himmata Kelurahan
Rawabadak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara), Pencak Silat Sebagai Seni
Beladiri Lokal (Studi Kasus: Perguruan Putra Siliwangi di Desa Pameungpeuk), dan
Kepemimpinan Masyarakat Adat Cirendeu Cimahi. Untuk lebih lanjut bisa dihubungi
melalui email: [email protected]
Top Related