Download - Industri Biodiesel

Transcript
Page 1: Industri Biodiesel

INDUSTRI BIODIESELINDUSTRI BIODIESEL

BIOFUEL

Page 2: Industri Biodiesel

Latar BelakangLatar BelakangBahan bakar Fosil yang banyak

digunakan terbatas dan tidak dapat diperbaharui, membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dihasilkan.

Kebutuhan minyak sebagai bahan bakar yang terus meningkat setiap tahunnya, berakibat cadangan minyak fosil semakin menipis. Harus menemukan area minyak yang baru.

Page 3: Industri Biodiesel

BiofuelBiofuelMerupakan bahan bakar yang

dihasilkan dari bahan organik seperti tumbuh2an atau limbah biomassa.

Bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui, tidak membutuhkan waktu lama untuk dihasilkan juga ramah lingkungan

Beberapa jenis Biofuel : Bioethanol, Biodiesel, Biogas, Biobuthanol.

Page 4: Industri Biodiesel

BiodieselBiodieselBahan bakar mesin diesel

dihasilkan dari minyak nabati seperti : Kelapa sawit, Tanaman Jarak, Kacang tanah dll.

2 jenis bahan bakar diesel :- Solar untuk mesin putaran tinggi (>1200 rpm)- Minyak diesel untuk mesin putaran rendah (<500 rpm)

Page 5: Industri Biodiesel

Biodiesel dari Kelapa Biodiesel dari Kelapa SawitSawitBahan baku dengan keunggulan

produktivitas dan lebih efisien dibanding lainnya

Ekologinya dapat dikembangkan di daerah tropis.

Produk turunannya : CPO, CPO lowgrade, PFAD, RBD.

Indonesia penghasil minyak kelapa sawit ke-1 di dunia, kedua Malaysia.

Page 6: Industri Biodiesel

Potensi BisnisPotensi BisnisHarga kelapa sawit yang turun,

menjadikan harga CPO sangat murah saat ini, sehingga produksi biodiesel juga menjadi murah biayanya.

Sejauh ini belum banyak produsen minyak sawit yang memproduksi biodiesel secara komersil.

Dengan bahan baku yang murah, biodiesel ini sangat kompetitif dibanding solar fosil.

Peraturan pemerintah yang mewajibkan untuk penggunaan biodiesel sebesar 5%.

Page 7: Industri Biodiesel

Bahan Baku Biodiesel Yang Bahan Baku Biodiesel Yang MurahMurahSelain CPO yang bagus, dapat

digunakan beberapa bahan baku alternatif yang lebih murah, yaitu :

1.CPO off grade (FFA 5 – 20%)Merupng akan CPO yang berkadar asam lebih besar dari 5%.

2.Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit.Merupakan air yang bercampur dengan minyak sawit yang lazim ditampung di kolam2 limbah. Mengandung 0,5 -1 persen minyak sawit.

Page 8: Industri Biodiesel

3. Limbah Dari Pabrik Minyak GorengProses pembuatan minyak sawit akan menghasilkan limbah sebanyak 5 – 6%

4. Minyak Goreng BekasMinyak goreng yang telah digunakan atau yang disebut minyak jelantah.

5. Stearin atau Crude StearinProses pembuatan minyak sawit akan menghasilkan stearin sebesar 21%.

Page 9: Industri Biodiesel

Proses Produksi Biodisel dari Proses Produksi Biodisel dari Bahan Baku Mutu RendahBahan Baku Mutu RendahPada prinsipnya proses produksi

biodisel Merupakan tindakan mencampur

minyak nabati dengan alkohol, mengaduk dan merebusnya.

Secara Umum proses yang dipakai adalah Transesterifikasi, yaitu: mereaksikan minyak dengan metanol ditambah katalis pada temperatur 60 – 80 derajat C selama 1 jam.

Page 10: Industri Biodiesel

Proses pembuatan biodiesel dari CPO mutu standar, transesterifikasi dilakukan hanya satu tahap. Namun dengan bahan baku mutu rendah proses dilakukan 2 tahap esterifikasi dan transesterifikasi.

MinyakMetanol

Katalis25 – 80 C

FAME Glicerin

Page 11: Industri Biodiesel

EsterifikasiAsam lemak bebas diubah menjadi metil ester. Katalisator yang digunakan bersifat asam (HCl, H2SO4 atau FKS)

TransesterifikasiTrigliserida diubah menjadi metil ester. Katalisator yang digunakan bersifat basa (KOH atau NaOH).

Page 12: Industri Biodiesel

Bagan Pembuatan Bagan Pembuatan BiodieselBiodiesel

Biodisel, Netralisasi & Recovery Methanol

Pemisahan II

Pencucian II

Pemisahan I

Pencucian I

Transesterifikasi

Esterifikasi

Persiapan Bahan Baku

Page 13: Industri Biodiesel

PenjelasanPenjelasanPersiapan Bahan Baku

- Pencairan bahan baku - Pembersihan bahan baku dan difilter- Proses deguming (gum>60 ppm)- Analisis FFA, untuk menentukan satu

tahap / dua tahap.- Persiapan bahan kimia (esterifikasi)- Persiapan bahan kimia untuk proses

transesterifikasi

Page 14: Industri Biodiesel

Esterifikasi- Temp 70˚C dan tekanan 1atm.- Diaduk dengan sistem pemanas- Katalis 1 – 1,5% dari bahan baku- Dikontrol dengan bilangan asam

Proses ini mengkonversi asam lemak bebas menjadi metil ester.

Pencucian ITujuan melarutkan sabun dan metanol yang tersisa, agar dapat dipisahkan dari biodisel yang terbentuk.

Page 15: Industri Biodiesel

Pemisahan IBekerja dengan cara pengendapan.- Terbentuk biodiesel dan trigliserida

(dilapisan atas).- Metanol dan Gliserol dilapisan bawah

Lapisan atas dialirkan ke tangki transesterifikasi , untuk lapisan bawah ke tangki netralisasi. Dilakukan pada tekanan 1 atm dan temp 60˚C.

Page 16: Industri Biodiesel

TransesterifikasiMerupakan reaksi penyempurnaan, minyak dan lemak yang belum tereaksi pada proses esterifikasi, jadi biodiesel.- ditambahkan metanol- katalis basa 1,3-1,5% volume minyak- tekanan 1 atm dan temp 70˚C- Indikator bilangan asam harus 0,8.

Page 17: Industri Biodiesel

Pencucian IIPrinsip pengerjaan sama dengan pencucian I. Agar pada tahap akhir pemurnian tidak ditemukan bahan pengotor, yang menurunkan kualitas biodiesel.

Tujuannya membuang sabun yang terbentuk dan melarutkan metanol sisa reaksi.

Pemisahan IIPrinsip pengerjaan sama dengan pemisahan I. Tujuan memisahkan biodiesel dari metanol dan gliserol. Pada tekanan 1 atm dan temp 60˚C.

Page 18: Industri Biodiesel

Biodiesel, Netralisasi dan Recovery Methanol.

Biodisel yang terbentuk dimurnikan, dengan tujuan mengurangi kandungan air dan sedimen. Dilakukan dengan memanaskan biodiesel sampai 80˚C. Pengurangan sedimen melalui filter ukuran 60-100 mesh. Biodiesel siap disalurkan.

Netralisasi persiapan recovery methanol, air cucian biodisel yang masih mengandung methanol dinetralkan pHnya. Indikator selesai pH air cucian 6 -7.

Page 19: Industri Biodiesel

Proses Recovery Methanol, dilakukan dalam alat destilasi pada tekanan 1 atm dan temp titik didih metanol. Destilasi digunakan untuk mengambil kembali metanol dari air cucian biodiesel, untuk digunakan kembali.

Hasil samping adalah crude glycerol 30% dapat ditingkatkan melalui alat pemurnian menjadi gliserol 60% untuk bahan baku sabun atau 95 – 99% untuk industri dan farmasi.

Page 20: Industri Biodiesel

Analisis Mutu BiodieselAnalisis Mutu BiodieselUji Standar Untuk Bilangan Asam

Digunakan untuk menentukan bilangan asam minyak nabati sebagai bahan baku biodisel dan produknya.

Uji Standar Untuk Kadar FosforUntuk menentukan kadar fosfor dalam biodiesel yang dihasilkan. Melalui pengabuan sampel Biodisel yang telah ditambah seng oksida.

Page 21: Industri Biodiesel

Uji Standar Kadar Gliserol Total Bebas dan Yang Terikat di dalam Biodiesel.Menentukan kadar gliserol total, gliserol bebas dan gliserol terikat dalam biodiesel. Dengan menggunakan metode iodometri asam periodat.

Uji Standar Gugus SiklopropenoidBerfungsi untuk mengetahui secara kualitatif keberadaan gugus siklopropenoid dalam biodiesel yang berupa esteralkil melalui uji Halpen.

Page 22: Industri Biodiesel

Uji Standar Untuk Bilangan Iod BiodieselBerfungsi untuk menentukan bilangan iodium biodiesel dengan metode dan reagen Wijs.

Uji Standar Bilangan Penyabunan dan Kadar Ester Biodiesel Ester AlkilUntuk menentukan bilangan penyabunan biodiesel ester alkil dengan proses titrimetri.

Page 23: Industri Biodiesel

KesimpulanKesimpulanBiodiesel merupakan bahan bakar

masa depan, ramah lingkungan dan terus terbaharui, yang akan menggantikan peran bahan bakar fosil yang semakin menipis ke depannya.

Biodiesel memiliki potensi bisnis yang besar saat ini dan kedepannya.

Dalam produksi biodiesel digunakan teknologi yang sederhana dan bahan baku murah, investasinya jadi mudah dan murah.