IMPLEMENTASI PROSEDUR AKUNTANSI PADA
USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DI
MONCONGLOE KABUPATEN MAROS
SKRIPSI
Oleh
IRMASUSANTI
NIM 105731106516
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
ii
HALAMAN JUDUL
IMPLEMENTASI PROSEDUR AKUNTANSI PADA
USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DI
MONCONGLOE KABUPATEN MAROS
SKRIPSI
Oleh
IRMASUSANTI
NIM 10573106516
Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Akuntansi
Strata satu (S-1) Akuntansi pada Universitas Muhammadiyah Makassar
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2020
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO
Karya ilmiah ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Cile dan Almarhuma Ibunda Bake, yang
telah memberikan semangat dan doa sehingga saya bisa menyelesaikan
skripsi ini.
2. Saudara saya Sulfiana dan Risnawati yang telah memberikan dukungan
untuk proses penyelesaian karya ilmiah ini.
3. Bapak dan Ibu dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini tulus
dan ikhlas dalam meluangkan waktunya menuntun dan memberi arahan
dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
4. Para sahabat-sahabat yang selalu memberikan bantuan dan memberi
semangat dalam penyelesaikan karya ilmiah ini.
HALAMAN MOTTO
“Kesuksesan yang sempurna adalah kesuksesan yang melalui sebuah proses”
“Selama kita masih punya tekad dan impian yang terpelihara dalam semangat
maka, tiada kata terlambat untuk memulai sebuah awal yang baru untuk
ciptakan sebuah hal yang menakjubkan “
“Putus asa adalah awal dari rapuhnya sebuah keberhasilan dan optimis adalah
kekuatan untuk sebuah keberhasilan.
iv
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jl. Sultan Alauddin No. 295 Gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
LEMBAR PERSETUJUAN
UJIAN SKRIPSI Judul Penelitian : “Implementasi Prosedur Akuntansi Pada Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah di Moncongloe Kabupaten Maros”.
Nama Mahasiswa : Irmasusanti
No. Stambuk/ NIM : 105731106516
Program Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar
Telah diujiankan serta dipertahankan dihadapan penguji pada Ujian Skripsi
yang dilaksanakan pada tanggal 7 November 2020 di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis di Ruangan lt 7.1 Gedung Iqra Unismuh Makassar.
Makassar, 7 November 2020
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Muh. Rum.,SE.M.Si Nurul Fuada, S.ST.,M.Si NIDN 0020096301 NIDN 0925118802
Mengetahuii Ketua Program Studi Akuntansi,
Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.,Ak.CA.CSP
NBM :1073428
v
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Alamat :Jln. Sultan Alauddin No.259 Gedung Iqra Lt.7 Tel. (0411) 866972
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi atas Nama Irmasusanti, NIM : 105731106516, diterima dan disahkan
oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar Nomor: /21 Rabi’ul Awal 1442H / 7 November 2020
M, sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
21 Rabi’ul Awal 1442H Makassar, ------------------------------------
7 November 2020M PANITIA UJIAN
1. Pengawas Umum : Prof.D.H.Ambo Asse, M.Ag.
(Rektor Unismuh Makassar)
2. Ketua : Ismail Rasulong, SE,MM
(Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis)
3. Sekretaris :Dr.Agus Salim HR,SE,MM
(WD 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis)
4. Penguji : 1. Dr.Muh Rum,SE.,M.Si
2. Agusdiwana Suarni,SE.,M.ACC
3. Moh.Aris Pasigai,SE.MM
4. Idrawahyuni,S.Pd.,M.Si
vi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Alamat :Jln. Sultan Alauddin No.259 Gedung Iqra Lt.7 Tel. (0411) 866972
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Irmasusanti
Nim : 105731106516
Program Studi : Akuntansi
Dengan Judul : “Implementasi Prosedur Akuntansi Pada Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah Di Moncongloe Kabupaten
Maros”.
Dengan ini menyatakan bahwa:
Skripsi ini saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya
sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapa pun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar,7 November, 2020
Yang Membuat Pernyataan,
IRMASUSANTI
NIM.105731106516 Diketahui Oleh:
Dekan Ketua Program Studi
Ismail Rasulong, SE.,MM Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP NBM: 903078 NBM : 107 34 28
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan
karunianya serta petunjuk kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
penelitian skripsi ini dengan judul “Implementasi Prosedur Akuntansi Pada
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Moncongloe Kabupaten Maros”.
Salam dan shalawat tidak lupa peneliti haturkan kepada Nabi Muhammad SAW,
Nabi yang menuntun ummatnya dari alam yang gelap gulita ke alam yang terang-
benderang dengan segala ilmu dan sunnahnya.
Penyusunan skripsi ini merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana
Akuntansi (S.AK) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis
diberi bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara materi maupun
moril. Oleh karena itu penulis meyampaikan rasa hormat dan sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE. MM, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak., CA. CSP, selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. Ansyarif Khalid, SE.,M.Si.Ak.CA, selaku penasehat akademik
yang senantiasa memberikan bimbingan kepada peneliti
viii
5. Bapak Dr. Muh. Rum, SE.,M.Si, selaku pembimbing I yang senantiasa
mengarahkan penulis sehingga Skripsi dapat selesai dengan baik.
6. Ibu Nurul Fuada, S.ST.,M.Si, selaku pembimbing II atas bimbingan dan
arahan yang diberikan selama proses penyusunan skripsi ini.
7. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah meluangkan waktu dalam memberikan
ilmu kepada penulis.
8. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
9. Rekan-Rekan akuntansi 2016 yang telah membantu peneliti dalam proses
berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar.
10. Semua pihak yang telah membantu peneliti baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam seluruh proses selama berada di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Peneliti berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Namun, peneliti sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Apabila
terjadi kesalahan dalam skripsi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan peneliti.
Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Makassar, 30 Oktober 2020
IRMASUSANTI
ix
ABSTRAK
Irmasusanti,2020, Implementasi Prosedur Akuntansi Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Moncongloe Kabupaten Maros, Skripsi Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dibimbing oleh Muh.Rum sebagai pembimbing 1 dan Nurul Fuada sebagai Pembimbing 2 .
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi prosedur akuntansi yang dilakukan oleh pelaku UMKM di Moncongloe Kabupaten Maros yang terdiri dari pencatatan terhadap penerimaan dan pengeluaran kas, piutang, persediaan, utang, modal dan perhitungan rugi-laba lalu menerbitkan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriktif dengan pendekatan kualitatif.Teknik Analisis dalam penelitian ini yaitu analisis yang menggambarkan keadaan objek yang sebenarnya yang telah diamati kemudian dibuat implementasi prosedur akuntansi pada setiap transaksi yang terkait dengan pencatatan kas.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaku UMKM di Moncongloe Kabupaten Maros belum ada yang melakukan atau menerbitkan laporan keuangan secara tepat dan benar berdasarkan SAK EMKM yang terdiri dari,Laporan posisi keuangan, Laporan laba-rugi dan Catatan atas laporan keuangan.Mereka hanya melakukan pencatatan secara sederhana yang terdiri dari, pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas, pencatatan utang dan piutang,pencatatan persediaan dan perhitungan laba-rugi,pelaku UMKM juga belum memisahkan antara modal usaha dengan belanja rumah tangga.
Kata kunci :Prosedur Akuntansi, UMKM
x
ABSTRACT
Irmasusanti, 2020, Implementation of Accounting Procedures in Micro,
Small and Medium Enterprises in Moncongloe, Maros Regerency, Thesis of
Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business. Supervised by
Muh.Rum as mentor 1 and Nurul Fuada as mentor 2.
This study aims to determine the implementation of accounting
procedures carried out by MSME actors in moncongloe, Maros Regency which
consist of recording cah receipt and disbursements, accounts receypable,
inventory, debt, capital and profit and loss calculation. This type of research with
a qualitative approach.This research is an analysis that describes the actual
object condition that has been observed and the made the implementation of
accounting procedures for each transaction related to cas recording. The result
of the research show that MSME actors in Moncongloe, Maros district have not
done or published financial reports correctly and correctly based on SAK EMKM
which consists of financial position reports, income statements. They only do
simple recording which consisting of, recording cash receipts and disbursements,
recording debts and receivables, recording inventories, and calculating profit and
loss, MSME actors have also not separated business capital from household
expenditures.
Keywords : Accounting Procedures, MSME
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL ..................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ............................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ...................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI PERNYATAAN ............................... v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................ vii
ABSTRAK BAHASA INDONESIA .......................................................... viii
ABSTRACT ................................................................................................ x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
xii
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 9
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 10
A. Landasan Teori ............................................................................. 10
1. Akuntansi dan Tujuannya ........................................................ 10
2. Prinsip dan Konsep Dasar Akuntansi ...................................... 11
3. Siklus akuntansi ...................................................................... 14
4. Penyajian Laporan Keuangan ................................................. 18
5. Pengertian Usaha Kecil ........................................................... 22
6. Peran Akuntansi UMKM .......................................................... 23
7. Standar penerapan akuntansi Umkm ...................................... 24
B. Penelitian Terdahulu .................................................................... 29
C. Kerangka Konsep .......................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 33
A. Lokasi Penelitian ........................................................................... 33
B. Fokus Penelitian ............................................................................ 33
C. Pemilihan lokasi dan Penelitian ..................................................... 33
D. Sumber Data ............................................................................... 33
E. Pengumpulan Data ....................................................................... 34
F. Instrumen Penelitian ..................................................................... 34
G. Teknik Analisa Data ...................................................................... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................... 36
xiii
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................... 36
B. Hasil Penelitian ............................................................................. 37
C. Pembahasan ................................................................................. 43
BAB V PENUTUP ................................................................................... 55
A. Kesimpulan ................................................................................... 55
B. Saran ............................................................................................ 55
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 56
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................... 58
BIOGRAFI PENULIS .......................................................................... 74
xiv
DAFTAR TABEL
NOMOR JUDUL HALAMAN
Tabel 2.1 kartu persediaan................................................................. ..28
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu .......................................................... 28
Tabel 4.1 Data UMKM di Moncongloe Kabupaten Maros .................... 36
Tabel 4.2 Gambar umum objek penelitian ........................................... 37
Tabel 4.3 Hasil penelitian Mega Resky ............................................... 38
Tabel 4.4 Flow Chart Mega Resky ..................................................... 38
Tabel 4.5 Hasil penelitian Punggawa II Barbershop ........................... 39
Tabel 4.6 Flow Chart Punggawa II Barbershop .................................. 39
Tabel 4.7 Hasil penelitian Punggawa Cafe ......................................... 40
Tabel 4.8 Flow Chart Punggawa Cafe ................................................ 40
Tabel 4.9 Hasil Penelitian Mamminasata Laundry .............................. 41
Tabel 4.10 Flow Char Mamminasata Laundry .................................... 42
Tabel 4.11 Hasil Penelitian Toko Bahan Bangunan ............................ 42
Tabel 4.12 Flow Chart Toko Bahan Bangunan ................................... 43
xv
DAFTAR GAMBAR
NOMOR JUDUL HALAMAN
Gambar 2.1 Skema kerangka konsep Siklus Akuntansi ................... 32
Gambar 4.1 Buku pencatatan Mega Resky ....................................... 41
Gambar 4.2 Buku Pencatatan Punggawa II Barbershop ................... 46
Gambar 4.3 Buku pencatatan Punggawa Cafe ................................. 48
Gambar 4.4 Buku Pencatatan Mamminasata Laundry ...................... 50
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
NOMOR JUDUL HALAMAN
Lampiran 1 Daftar pertanyaan wawancara ................................ 59
Lampiran 2 Transkip hasil wawancara ...................................... 60
Lampiran 3 pencatatan yang diterapkan oleh pelaku UMKM ..... 65
Lampiran 4 Dokumentasi ......................................................... 68
Lampiran 5 Pencatatan yang peneliti sarankan kepada pelaku
UMKM .................................................................... 71
Lampira 6 Surat permohonan izin penelitian ............................ 72
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia ternyata Usaha Mikro, Kecil Menengah telah banyak
dipilih oleh sebagian masyarakat untuk keluar dari permasalahan sosial yang
ada. Secara sederhana, UMKM adalah usaha produktif milik perorangan
dengan teknologi dengan pengelolaan yang masih sederhana. UMKM
bersifat usaha keluarga. Dalam artian usaha ini dijalankan dan dikembangkan
cukup besar, pemilik UMKM akan mempekerjakan penduduk disekitarnya,
maka dengan demikian keberadaan UMKM tentunya dapat meningkatkan
perubahan struktur ekonomi di daerahnya (Nurul, 2015).
Pemerintah memberi perhatian yang sangat besar terhadap
perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dengan
diterbitkannya Undang-Undang No.20 Tahun 2008 tentang UMKM.
Bertahannya UMKM terhadap krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998
menjadi alasan utama mengapa pemerintah harus menaruh perhatian yang
besar sejak krisis yang terjadi 80 % usaha besar mengalami kebangkrutan
dan banyak melakukan PHK. UMKM sangat berperan dalam mengurangi
tingkat penangguran oleh karena itu keberhasilan UMKM mampu
meningkatkan perekonomian indonesia karena kegiatan operasional UMKM
dapat mandiri dan tidak menanggung beban besar akibat krisis tersebut dan
yang membuat UMKM lebih tangguh lagi karena tingkat resiko yang dimiliki
lebih kecil dalam menyalurkan dan memanfaatkan keuangan perbankan
(Elisabet dkk,2012). UMKM di indonesia pada umumya meliputi beberapa.
2
usaha seperti usaha dagang yaitu usaha yang menjual produk kepada
konsumen, usaha jasa yaitu usaha yang menghasilkan jasa dan usaha
manufaktur yaitu usaha yang mengubah input dasar menjadi produk yang
bisa dijual kepada konsumen. Dilansir dari situs Bappenas.
Di indonesia UMKM memiliki kontribusi atau peranan yang cukup
besar, yaitu: perluasan kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja.
Pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB). Penyediaan jaringan
pengaman terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah untuk
menjalankan kegiatan ekonomi produktif.Dikutip dari Usaha Mikro Kecil dan
Menengah di Indonesia.
UMKM mempunyai peran penting di dalam pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi. Peran UMKM tidak hanya dirasakan di negara-
negara berkembang melainkan juga di negara-negara maju .Di negara maju
maupun berkembang UMKM sangat penting sebab menyerap paling banyak
tenaga kerja dibandingkan usaha besar. Kontribusi UMKM terhadap
pembentukan atau pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) paling besar
dibandingkan kontribusi dari usaha besar. Peran UMKM atau kontribusi
UMKM terhadap perekonomian indonesia yaitu, Sarana memeratakan
tingkat perekonomian rakyat kecil UMKM berperan dalam pemerataan
tingkat perekonomian rakyat sebab berada di berbagai tempat. UMKM
bahkan menjangkau daerah yang pelosok sehingga masyarakat tidak perlu
ke kota untuk memperoleh penghidupan yang layak. Sarana mengentaskan
kemiskinan UMKM berperan untuk mengentaskan masyarakat dari
kemiskinan sebab angka penyerapan tenaga kerja terhitung tinggi. Sarana
pemasukan devisa bagi negara.
3
Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM) selalu diunggulkan sebagai
pelaku ekonomi yang hebat, kuat, dan tahan banting. namun masih banyak
kelemahan yang ada pada pelaku usaha yang jumlahnya sangat besar di
indonesia. Berbagai masalah masih mendera UMKM, Sehingga tidak
mampu memperdayakan dirinya sendiri. Akibatnya, bukan malah semakin
maju yang ada justru semakin mundur. Rata-rata kapasitas UMKM dalam
bidang manajemen usaha sangat lemah. Bahkan untuk penataan
administrasi usaha sama sekali tidak di lakukan dengan baik. termasuk
pencatatan keuangan usaha. rendahnya kapasitas pelaku UMKM telah
menyebabkan kemampuan mereka bersaing dipasar bebas mengalami
hambatan. Bahkan banyak UMKM yang gulung tikar, belum lagi kualitas
produk yang kurang kompetitip. Tidak paham akuntansi dalam bidang
keuangan, UMKM sangat awam dengan akuntansi dan penyusunan laporan
keuangan. Menurut Hamdani (2018) 90 % peserta dari 40 orang pelaku
UMKM tidak paham dengan akuntansi. Menurut laporan ikatan akuntan
indonesia (IAI), saat ini masih banyak UMKM terutama Usaha Mikro dan
kecil yang belum mampu menyusun laporan keuangan sesuai standar
akuntansi keuangan (SAK). Kondisi ini menjadi perhatian semua pihak
,karena laporan keuangan akan memudahkan UMKM mengakses berbagai
program yang ada, termasuk dalam mengakses pembiayaan dari perbankan
dan lembaga keuangan lainnya.
Kekurangan modal kerja masih ada kaitannya dengan penyiapan
laporan akuntansi untuk menunjukkan kinerja pengelolaanya. Akibat tidak
memiliki pencatatan keuangan usaha yang baik. Menyebabkan penyediaan
modal tidak dapat mengakomodir kebutuhan modal kerja yang diajukan
UMKM. Sebagaimana diketahui, perbankan sebagai lembaga resmi yang
beroperasi dengan prosedur ketat, dan sebagai lembaga keuangan yang
taat azas, perbankan selalu mensyaratkan adanya laporan keuangan usaha
dalam proposal pinjam modal kerja UMKM. Jika semua persyaratan yang
ditetapkan tidak mampu dipenuhi UMKM, maka proposal mereka pasti
ditolak bank. Dengan demikian maka modal kerja yang dibuthkan untuk
4
pengembangan usaha oleh UMKM tidak dapat diperoleh. Pada umumnya
UMKM melakukan kegiatan usaha sebelum sampai pada tingkat mengelolah
sebagai sebuah bisnis. Mereka hanya menciptakan sebuah kegiatan yang
memberikan pendapat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan kata
lain bisa dikatakan, mereka melakukan kegiatan tersebut sebagai mata
pencaharian. Sehingga targetnya hanya agar ada uang belanja sehari-hari.
Kondisi itu membuat pengelolaan usaha secara manajerial yang baik
menjadi kurang maksimal. Termasuk didalamnya kapasitas pemahaman
pasar yang rendah.
Pesatnya perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan
semakin ketatnya persaingan mengharuskan para pengusaha untuk lebih
profesional dalam menjalankan bisnisnya. Tidak jarang suatu Usaha
Mikro,Kecil dan Menengah harus menutup usaha yang telah dirintis dan
dikembangkan karena ketidak mantapan landasan dalam melakukan
kegiatan operasional sehingga harus mengalami kerugian dan terpaksa
ditutup.Pengelolaan yang profesional mutlak harus dilakukan oleh para
pengusaha agar dapat bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang
sangat ketat.
Melihat kontribusi yang begitu besar diberikan oleh UMKM, maka
diperlukan perhatian lebih untuk mengembangkan sekaligus
mempertahankan UMKM di Indonesia, karena pada kenyataanya UMKM
juga memiliki kelemahan yang biasanya terjadi pada pengelolaaan keuangan
dan manajemen yang belum tertata dengan baik.Banyak pelaku usaha yang
mengalami persoalan keuangan akibatnya,usaha akan terlilit hutang dan
tidak mampu membayarnya.
5
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh Wirausahawan UMKM
adalah terkait dengan pengelolaan keuangan yang termonitoring dan
akuntabel terhadap kreditur. Pengelolaan keuangan yang baik merupakan
faktor kunci yang dapat menyebabkan keberhasilan atau kegagalan UMKM.
meskipun banyak faktor lain mempengaruhi UMKM tetapi persoalan-
persoalan di UMKM lazimya muncul akibat kegagalan mengelolah keuangan.
Metode praktis dan manjur dalam pengelolaan keuangan pada UMKM adalah
dengan menerapkan sistem akuntansi dengan baik dan memadai. Dengan
demikian, sistem akuntansi menjadikan UMKM dapat menunjukkan kondisi
keuangan yang bersifat informasi keuangan yang penting dalam menjalankan
usahanya. Informasi keuangan UMKM antara lain, informasi kinerja
perusahaan, informasi penghitungan pajak, informasi posisis keuangan
perusahaan, informasi perubahan modal pemilik, informasi pemasukan, dan
pengeluaran kas (Elisabet dkk, 2012).
Penerapan akuntansi sangat urgen pada pelaku pengusaha kecil
maupun menengah, baik perusahaan manufaktur, dagang maupun jasa,
karena dengan diterapkannya sistem akuntansi yang benar maka akan
memperkecil terjadinya kesalahan dan menghasilkan informasi yang akurat.
Pada tanggal 1 Januari 2018 IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) mengeluarkan
SAK EMKM (Standar Akuntabilitas Keuangan Entitas Mikro,Kecil dan
Menengah. SAK EMKM disusun untuk memenuhi kebutuhan pelaporan
keuangan entitas mikro, kecil dan menengah. Undang–undang No. 20 Tahun
2008 Tentang usaha mikro, kecil dan menengah dapat digunakan sebagai
acuan dalam mendefinisikan dan memberikan rentang kuantitatif EMKM.
6
SAK EMKM bertujuan untuk digunakan oleh entitas yang tidak atau belum
mampu memenuhi persyaratan akuntansi yang di atur dalam SAK EMK.
SAK EMKM ini merupakan salah satu dorongan kepada pengusaha-
pengusaha di indonesia agar dapat berkontribusi secara signifikan dalam
pengembangan UMKM yang lebih maju. Mengapa hal ini sangat dibutuhkan
untuk usaha terutama UMKM, karena laporan keuangan merupakan hal yang
penting dalam sebuah usaha. Setiap pengeluaran dan pemasukan harus
jelas dan harus seimbang agar usaha bisa lebih maju lagi.
Usaha kecil sangat membutuhkan akuntansi karena dengan adanya
pencatatan dan pelaporan akan mempermudah pemilik usaha dalam
mengetahui kemajuan usaha,hutang,persediaan, peningkatan atau
penurunan penjualan, serta laba setiap periode. Walaupun akuntansi memiliki
manfaat yang sangat penting bagi usaha kecil tetapi sampai saat ini masih
banyak usaha kecil yang belum menerapkan akuntansi dalam usahanya.
Penelitian usaha kecil pernah dilakukan sebelumnya diantaranya Nurul Utami
Permatasari (2015) dengan judul “Analisis penerapan akuntansi pada usaha
mikro kecil dan menengah di kelurahan drajat kecamatan kesambi kota
cirebon” bahwa penerapan akuntansi pelaku UMKM tidak tepat dengan
konsep dasar akuntansi. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh
Rahayu Novita Diharti (2019) dengan judul “Analisis penerapan akuntansi
pada usaha toko barang harian di kecamatan tenayan raya pekan baru”
bahwa sistem pencatatan pada toko barang harian belum menerapkan
pencatatn akuntansi yang berlaku umum. Sedangkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Sri Ernawati dkk (2016) dengan judul “Penerapan sistem
akuntansi dasar pada usaha kecil menengah dibanjar masing”bahwa
7
pencatatan akuntansi yang dilakukan oleh usaha dagang tidak sesuai dengan
konsep dasar akuntansi. Dari beberapa macam penelitian sebelumnya
tentang penerapan akuntansi pada usaha kecil mikro dan menengah, maka
penulis menyimpulkan yang dijadikan objek yaitu Usaha Mikro Kecil dan
Menengah di Moncongloe Kabupaten Maros yang membedakan penelitian
kali ini dengan penelitian sebelumnya yaitu, jenis penelitiannya menggunakan
metode kuantitatif sedangkan pada penelitian kali menggunakan metode
penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriktif dan penelitian sebelumnya
fokus pada satu bidang usaha saja sedangkan penelitian kali ini fokus pada
beberapa jenis bidang usaha seperti (seperti usaha tailor,jasa,perdagangan ).
Survei yang dilakukan pada toko bahan bangunan yang beralamat di
Mongcolloe, diperoleh data bahwa pemilik usaha hanya membuat
pencatatan atau pengeluaran kas kedalam satu buku catatan, sedangkan
pengeluaran rumah tangga dimasukkan sebagai biaya saat perhitungan laba
rugi. Toko tidak mencatat hutang dan piutang . pengusaha melakukan
perhitungan laba rugi setiap bulan sekali.
Survei kedua dilakukan pada usaha Mamminasata Laundry diketahui
bahwa pemilik usaha membuat catatan kas masuk dan keluar kedalam suatu
catatan khusus.pencatatan pengeluaran rumah tangga tidak dimasukkan
pada saat pelaporan laba rugi. Dalam menghitung laba rugi toko ini
membuat perhitungan dengan menambahkan semua pemasukan lalu
dikurangi semua dengan pengeluaran yang dilakukan.
Alasan saya mengambil judul “ Implementasi prosedur Akuntasi Pada
Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Moncongloe Kabupaten Maros adalah
karena berdasarkan hasil survey yang telah saya lakukan sebelumnya
8
ternyata sebagian besar pelaku UMKM di daerah tersebut masih ada yang
belum menerapkan konsep akuntasi dasar seperti ( pencatatan kas masuk
dan keluar,piutang,utang ,laporan L/R) dalam menjalankan usahanya dan
hal tersebutlah yang membuat saya tertarik untuk melanjutkan penelitian
selanjutnya.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti ingin mengetahui prosedur
akuntansi pelaku umkm. Maka peneliti mengangkat judul : “Implementasi
Prosedur Akuntansi Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Di
Moncongloe Kabupaten Maros”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimana Implementasi prosedur akuntansi sesuai
dengan SAK EMKM yang dilakukan oleh pelaku UMKM di Moncongloe”?
C. Tujuan penelitian
Adapun Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah bertujuan
untuk mengetahui Implementasi prosedur akuntansi sesuai dengan SAK
EMKM yang dilakukan oleh pelaku UMKM di Moncongloe Kabupaten Maros
yang terdiri dari pencatatan terhadap penerimaan dan pengeluaran
kas,piutang, persediaan, utang dan perhitungan l/r.
D. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini, penulis berharap penelitian ini dapat
memberikan manfaat antara lain:
1. Pelaku UMKM
9
Bagi pelaku UMKM,sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam
menerapkan akuntansi pada UMKM.
2. Akademisi
Bagi para akademisi dan para peneliti, penelitian ini diharapkan
mampumemberikan tambahan pengetahuan tentang implementasi prosedur
akuntansi pada usaha mikro, kecil dan menengah di Moncongloe Kabupaten
Maros.
3. Penulis
Penulis memperoleh banyak manfaat dari melakukan penelitian ini,
penulis dapat mengetahui dan memahami implementasi prosedur akuntansi
pada usaha mikro, kecil dan menengah.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Akuntansi dan Tujuannya
Akuntansi adalah suatu skema informasi keuangan, yang berfungsi
untuk membuat dan mengungkapkan penjelasan yang relevan bagi berbagai
kelompok yang bersangkutan (Hans Kartikahadi, 2016). Akuntansi ialah
suatu sistem yang menilai kegiatan bisnis, mengolah data menjadi laporan,
dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pengambil keputusan yang akan
membuat keputusan yang dapat mempengaruhi aktivitas bisnis (Walter,
2012).
Menurut Prawironegoro dan Purwanti, 2014 Informasi akuntansi itu
memiliki tiga tujuan yaitu memberi pelaporan kepada manajemen untuk :
a. Membuat keputusan-keputusan rutin bisnis (kegiatan operasi) dan
keputusan-keputusan istimewa (investasi jangka panjang).
b. Menyampaikan pelaporan kepada pihak luar perusahaan yaitu
pemegang saham, jawatan pajak, lembaga keuangan dan lain-lain.
c. Memberi keterangan kepada berbagai level manajemen.
Akuntansi juga berguna untuk memberikan informasi berupa data-data
keuangan perusahaan-perusahaan yang dapat digunakan untuk
11
Pengambilan keputusan. Setiap perusahaan memrlukan dua macam
informasi tentang laba/rugi usaha. Untuk memperoleh informasi tersebut
pengguna hendaknya melakukan pencatatan secara teratur mengenai
transaksi-transaksi dari setiap aktivitas yang dilakukan perusahaan yang
dinyatakan dalam satuan uang.
2. Prinsip dan Konsep Dasar Akuntansi
a. Konsep Objektif (Objectivy Concept)
Konsep objektivitas merupakan konsep yang mengharuskan
pencatatn dan pelaporan akuntansi didasarkan pada bukti yang objektif
(James M Reeve, 2012). Konsep objektifitas ialah semua catatan dan
laporan keuangan umumnya dibukukan sejumlah harga perolehan
berdasarkan bukti-bukti objektif (Soemarsono S.R, 2008).
b. Konsep Kesatuan Usaha (Business Entity Concept )
Konsep kesatuan usaha yaitu konsep yang pemisahan data ekonomi
sistem akuntansi kedalam data yang berkaitan langsung dengan aktifitas
ekonomi (Warren, 2017). Konsep kesatuan usaha ialah suatu anggapan
akuntansi bahwa perusahaan adalah berdiri sendiri, terpisah dari pemilik
perusahaan lain (Soemarsono S.R, 2008).
c. Konsep Kelangsungan Usaha (Going Concern)
Konsep kelangsungan usah adalah konsep yang memisahkan bahan
ekonomi dalam sistem akuntansi ke data yang berkaitan langsung dengan
aktivitas ekonomi (Warren, 2017). Konsep perusahaan berjalan, yakni
konsep yang memandang satu kesatuan usaha di harapkan akan selalu
berjalan dengan menguntungkan dalam jangka yang panjang (Hery, 2014).
Konsep kesinambungan perusahaan adalah konsep yang berpendapat
12
bahwa suatu perusahaan selalu berjalan dalam jangka panjang dan tidak
akan dilikuidasi dimasa akan datang (Rudianto, 2009). Suatu usaha tidak
didirikan untuk usaha-usaha yang berjangka pendek dan segera dilikuidasi
setelah hasil yang diinginkan tercapai, contoh yang jelas dianutnya konsep
ini adalah dalam pelaporan aktiva tetap, aktiva dicatat menurut harga
perolehannya dan disusutkan dengan cara yang sistematis.
d. Dasar-Dasar Pencatatan
Pencatatan dalam akuntansi yang dipakai mencatat transaksi ada
dua dasar pencatatan yaitu :
a) Dasar kas (Cash bassis), adalah suatu proses membandingkan
antara pendapatan dengan beban, diman saat uang telah diterima
pendapatan dilaporkan dan pada saat uang telah dibayarkan beban
dilaporkan.
b) Dasar akrual (accrual bassis), ialah suatu metode membandingkan
antara pendapatan dengan beban , dimana pada saat terjadinya
transaksi pendapatan dapat dilaporkan dan pada saat beban tersebut
diperlukan untuk menghasilkan pendapatan usaha maka beban
dilaporkan (Rudianto, 2009).
e. Konsep Penanding (Matching Concept )
Konsep penanding merupakan konsep yang menerapkan dengan
menandakan beban dan pendapatan yang diperolehkan dalam waktu
terjadinya beban itu sendiri (Reeve, 2012).
Konsep penanding yaitu prosedur akuntansi yang memandang jika
seluruh pendapata yang diperoleh mesti dibandingkan dengan biaya-biaya
yang terjadi untuk memperoleh laba dari pendapatan untuk jangka waktu
13
tertentu. Penandingan pendapatan dan biaya dilakukan untuk menentukan
laba yang tepat dan objektif, dimana pendapatan akan dikurangi dengan
biaya yang dianggap telah menghasilkan pendapatan tersebut. Dalam
Standar Akuntansi Keuangan dinyatakan bahwa “penentuan laba periodik
dan posisi keuangan dilakukan berdasarkan metode akrual, yaitu dikaitkan
dengan pengukuran aktiva dan kewajiban serta perubahannya pada saat
terjadinya, bukan hanya sekedar pencatatan penerimaan uang”
(Soemarsono S.R, 2008).
f. Konsep Periodik Waktu (Time Period)
Konsep periode waktu yakni konsep yang memandang bahwa
akuntansi menggunakan periode waktu sebagai dasar dalam mengukur
dan menilai perkembangan suatu perusahaan(Hery, 2014). Konsep waktu
bagi perusahaan beranggapan akan terus berjalan dalam rentang waktu
panjang, tapi dalam proses pelaporan informasi keuangan, semua kegiatan
perusahaan dalam jangka panjang dibagi menjadi periode-periode aktivitas
didalam jangka waktu tertentu (Rudianto, 2009).Jadi, dengan menerapkan
konsep periode waktu penyajian laporan keuangan secara periodik
diharapkan hal tersebut akan membantu pihak yang berkepentingan
didalam pengambilan keputusan. Semakin pendek periode waktunya,
semakin sulit untuk menentukan nilai pendapatan bersih yang wajar untuk
periode tersebut.
g. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip biaya historis yaitu jumlah suatu akun laporan keuangan
ditulis sebesar biaya perolehan termauk harga beli dan seluruh biaya
sampai akun tersebut siap dipakai. GAAP (Generaly Accepted
14
AccountingPrinciple) mewajibkan sebagian besar aktiva dan kewajiban
diberlakukan dan dilaporkan sebagai harga akuisisi . hal ini disebutkan
dengan prinsip biaya historis (historical cost) principle) yang artinya semua
transaksi yang berkaitan dengan aktiva, hutang, modal, pendapatan, dan
beban dicatat sebagai harga pertukaran pada tanggal terjadinya transaksi
(Warren, 2017).
h. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Prinsip pengakuan pendapatan yaitu prinsip yang menyususn tentang
jenis bagian pendapatan, pengakuan pendapatan dan pengukuran
pendapatan (Hery, 2014).
Prinsip pengakuan pendapatan ,pendapatan diakui apabila :
a) Pendapatan sudah terlaksana atau dapat dilaksanakan, bila
produk barang atau jasa atau aktiva lainnya telah ditukarkan.
b) Pendapatan telah dihasilkan,apabila entitas telah melakukan apa
yang harus dilakukan untukmendapatkan hak atas manfaat yang
dipresentasikan oleh pendapatan (Kieso, 2008).
i. Prinsip Penungkapan Penuh (Full Disclousure Princile)
Prinsip pengungkapan penuh (full Disclousure Principle) mengakui
bahwa sifat dan jumlah informasi yang dimasukkan dalam laporan
keuangan mencerminkan trade-off penilaiaan. Trade-offini terjadi antara
kebutuhan untuk mengungkapkan secara cukup terperinci hal-hal yang
akan mempengaruhi keputusan pemakai, dengan kebutuhan untuk
memaparkan penyajian agar informasi dapat dipahami.
3. Siklus Akuntansi
15
Siklus akuntansi merupakan proses kerja yang wajib dilakukan sejak
awal hingga menghasilkan laporan keuangan perusahaan (Andrey Hasiholan
pulungan, 2013 dan Rudianto 2012).
Berikut ini merupakan tahapan dalam siklus akuntansi:
1. Transaksi
Transaksi ialah peristiwa yang bisa dihitung menggunakan satuan
moneter dan yang menyebabkan perubahan di salah satu unsur posisi
keuangan perusahaan. Biasanya, transaksi selalu disertai dengan
perpindahan hak milik dari pihak-pihak yang melakukan transaksi tersebut.
Berbagai transaksi yang rutin terjadi dalam sebuah perusahaan antara lain.
Transaksi penjualan produk, transaksi pembelian, peralatan usaha,
transaksi penerimaan kas, transaksi pengeluaran kas, dan lain sebagainya.
2. Dokumen atau Bukti
Dokumen dasar yaitu berbagai formulir yang menjadi bukti telah
terjadinya transaksi tertentu. Berbagai formulir yang biasanya menjadi
dokumen dasar antara lain:faktur, kwitansi, nota penjualan, dan lain-lain.
Dokumen dasar, merupakan titik tolak dilakukannya proses akuntansi
dalam perusahaan. Tanpa dokumen dasar, pencatatan dalam akuntansi
tidak bisa dilakukan.Bukti transaksi intern antara lain :
a. Bukti kas keluar (Cash voucher)
Bukti kas keluar yaitu tanda bukti jika perusahaan sudah
mengeluarkan uang tunai seperti pembelian dengan tunai atau
pembayaran gaji, pembayaran hutang atau pengeluaran-pengeluaran
yang lainnya.
b. Bukti Kas Masuk (Official receipt)
16
Bukti kas masuk yaitu tanda bukti bahwa perusahaan sudah
menerima uang secara cash atau tunai.
c. Bukti memorial (Pemindabukuan)
Fungsi memo sebagai bukti pencatatan antara bagian atau
manajer atau bagian-bagian yang ada dilingkungan perusahaan
(Kieso dan Weygandt, 2007).
3. Jurnal
Jurnal adalah suatu catatan secara berurutan dari suatu transaksi yang
terjadi dalam suatu entitas (Suradi, 2009).Jurnal yaitu buku yang digunakan
untuk mencatat transaksi perusahaan secara kronologis. Sedangkan
menjurnal yaitu aktivitas meringkas dan mencatat transaksi perusahaan di
buku jurnal dengan menggunakan urutan tertentu berdasarkan dokumen
dasar yang dimiliki. Pencatatan transaksi dalam buku jurnal dapat
dilakukan berdasarkan nomor urut faktur atau tanggal terjadinya transaksi.
4. Buku Besar
Setelah jurnal-jurnal dibuat, maka jurnal tersebut dimasukkan kedalam
buku besar. Buku besar adalah kumpulan dari semua akun yang dimiliki
perusahaan beserta saldonya. Seluruh akun yang dimiliki perusahaan
saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan merupakan satu
kesatuan. Adapun fungsi buku besar adalah sebagai berikut :
a. Menulis secara detail setiap jenis harta, utang dan modal beserta
perubahannya transaksi/kejadian).
b. Mengelompokkan bagian transaksi atau kejadian berdasarkan jenis
akun masing-masing.
c. Memperkirakan jumlah tiap jenis-jenis akun.
17
d. Merangkum transaksi kedalam pos yang terkait, sehingga bisa
menyusun laporan keuangan.
5. Menyusun Neraca Saldo
Berdasarkan siklus akuntansi, sesudah diposting kedalam buku besar
tahap selanjutnya adalah mengikhtisar transaksi dalam nraca saldo.
Neraca saldo merupakan neraca yang menempatkan semua perkiraan,
tetapi yang dicantumkan neraca saldo akhir saja (Sofyan Harahap, 2011).
Neraca saldo merupakan neraca yang memuat saldo akhir kelompok
akun pada akhir periode. Neraca saldo memiliki 4 fungsi utama yaitu :
a. Merencanakan penyusunan laporan akhir keuangan pada suatu
perusahaan.
b. Tempat melaksanakan beberapa macam pendataan, dalam hal ini
pencatatn yang dilakukan adalah pencatatan data-data pada setiap
akun rekening.
c. Tempat melaksanakan perbaikan terhadap seluruh catatan serta
siklus catatan serta siklus akuntansi yang sudah dilakukan sebelum
pembuatan neraca saldo tersebut.
d. Neraca saldo berfungsi untuk melakukan pemeriksaan pada setiap
akun dalam keuangan perusahaan (Martini, 2012).
6. Penyusunan Jurnal Penyesuaian
Selesai disusunnya neraca saldo, lalu prosedur berikutnya dalam
siklus akuntansi yaitu membuat jurnal penyesuaian. ayat jurnal
penyesuaian lazimnya dilakukan pada periode akuntansi. adapun fungsi
dikerjakannya jurnal penyesuaian yakni guna menetapkan bahwa prinsip-
prinsip pengakuan pendapatan pada akuntansi tidak dilanggar.
18
a. Laporan Keuangan
Laporan Keuangan merupakan ringkasan mengenai kondisi
keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu (Martono dan Agus
Harjito, 2014). Laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat
untuk para pembuat keputusan, terutama pihak luar perusahaan,
mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan (Soemarsono,
2014). Laporan keuangan merupakan laporan yang menunjukkan
kondisi laporan keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu
periode tertentu. Menurut SAK laporan keuangan minimun terdiri dari
Laporan posisi keuangan akhir periode, Laporan laba rugi selama
periode, dan Catatan atas laporan keuangan yang berisi tambahan
dan rincian pos-pos tertentu yang relevan (Kasmir, 2012).
4. Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah Laporan keuangan (Financial statetment)
merupakan ringkasan mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan pada
saat tertentu (Martono dan Harjito, 2014). Laporan keuangan yaitu Laporan
yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak diluar
perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan
(Soemarsono, 2014).Untuk tujuan kemudahan entitas hanya perlu
menyajikan laporan keuangan minimum sebagaimana dipersyaratkan dalam
paragraf 3.9. namun, entitas diperkenankan untuk menyajikan komponen
keuangan lainnya, seperti arus kas, jika informasi dalam lapran tersebut
menimbulkan manfaat bagi pengguna laporan keuangan. Komponen laporan
keuangan SAK EMKM meliputi laporan perubahan ekuitas maupun arus kas
karena Pengguna laporan keuangan yang terbatas, Relevansi informasi
19
yang dihasilkan oleh laporan keuangan, dan Pertimbangan kemudahan
dalam penerapan pengarturan SAK EMKM.
a. Laporan Neraca
Neraca saldo adalah Ringkasan posisi keuangan perusahaan pada
tanggal tertentu yang memperlihatkan total aktiva dengan total kewajiban
ditambah total ekuitas pemilik. Neraca bisa disajikan dalam tiga bentuk :
a) Bentuk skronto, ialah struktur neraca yang disusun sebelah
menyebelah, yakni bagian kiri disebut aktiva dan bagian kanan
disebut pasiva. Bagian, aktiva dan bagian pasiva harus sepadan.
b) Bentuk stafel, ialah bentuk neraca yang disusun dalam bentuk
laporan, yakni bagian atasnya untuk mencatat aktiva dan bagian
dibawahnya untuk mencatat pasiva.
c) Bentuk yang menyajikan posisi keuangan, dalam bentuk ini kaidah
pengerjaannya yakni lebih dahulu cantumkan aset lancar dikurangi
hutang lancar dan dikurangi modal kerja. Modal kerja tersebut
ditambahkan dengan aset tetap dan aset lainnya, lalu dikurangi
dengan hutang jangka panjang, maka akan diperoleh modal pemilik
(James C Van Harne dan Kasmir, 2012).
Neraca minimal mencakup pos-pos berikut :
1) Kas dan setara kas
2) Piutang
3) Persediaan
4) Aset tetap
5) Utang usaha
20
6) Utang bank
7) Ekuitas (SAK, 2011)
b. Laporan Laba / Rugi
Laporan laba rugi yaitu laporan yang memperlihatkan kepasitas
perusahaan dalam menghasilkan laba selama satu periodeakuntansi atau
satu tahun (Rudianto, 2014). Laporan laba rugi merupakan Laporan yang
menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode(Kasmir,
2012).
Manfaat laporan laba / rugi yaitu :
a) Untuk Menilai prestasi masa lampau perusahaan
b) Untuk Memberikan dasar guna memperkirakan prestsi masa depan
c) Untuk Memperkirakan resiko atau ketidak pastian pencapaian arus
kas masa depan
d) Menetapkan besarnya pajak penghasilan
e) Menilai keberhasilan perusahaan dengan mempertimbangkan
tingkat profitabilitas
f) Menilai laba perusahaan dengan membandingkan dengan laba
laporan tahun yang lalu.
g) Menilai efisiensi perusahaan dengan melihat besarnya biaya atau
beban dan jenis kompoisinya (Lili M Sadeli, 2011).
Laporan laba rugi menyajikan pendapatan keuangan beban
berdasarkan :
1) Konsep penading (matching concept)
Konsep penandingan juga disebut konsep pengaitan atau
pemadaman, antara pendapatan dan beban terkait.
21
2) Laba bersih (net profit)
Laba bersih diperoleh jika pendapatan lebih besar daripada
beban.
3) Rugi bersih (net loss)
Rugi bersih diperoleh Jika beban melebihi pendapatan (Carl S.
Warren, James M.Reeve dkk, 2015).
c. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan ekuitas adalah Laporan keuangan yang secara
tersrtuktur menyajikan informasi mengenai perubahan ekuitas perusahaan
akibat operasi perusahaan dan transaksi dengan pemilik pada satu periode
akuntansi tertentu (Sodikin dan Riyono,2014).
d. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas yaitu Laporan yang menunjukkan semua bagian
yang berkaitan langsung dengan kegiatan perusahaan,baik yang
berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kas perusahaan
(Kasmir 2016). Arus kas adalah suatu laporan yang menyajikan arus kas
masuk dan arus kas keluar secara terperinci dan masing-masing aktivitas,
yaitu mulai dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, sampai pada aktivitas
penkeuanganan atau pembiayaan untuk satu periode waktu tertentu (Hery,
2014).
Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian yaitu :
a) Aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas operasi melaporkan ringkasan penerimaan dan
pembayaran kas dari aktivitas operasi.
b) Aktivitas investasi
22
Arus kas dari aktivitas investasi melaporkan transaksikas untuk
pembelian dan penjualan dari aset yang sifatnya permanen.
c) Aktivitas pen keuanganan
Tujuan pembuatan laporan arus kas, yaitu :
1) Memperkirakan arus kas masa mendatang
2) Mengevaluasi pengambilan keputusan manajemen
3) Menentukan kemampuan perusahaan membayar deviden kepada
pemegang saham, pembayaran bunga, dan pokok pinjaman
kepada kreditor.
4) Menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas
perusahaan (Carl S Warren dkk 2014).
e. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan ialah catatan-catatan yang dikira
penting dalam menyusun laporan keuangan dan peraturan-peraturan
perusahaan maka laporan keuangan yang ditampilkan dapat berguna bagi
pihak-pihak yang berkepentingan. catatan atas laporan keuangan adalah
Catatan atas laporan keuangan adalah bagian integral yang tidak dapat
dipisahkan dari komponen laporan keuangan lainnya. Tujuan catatan ini
adalah memberi penjelasan yang lebih lengkap mengenai informasi yang
diajukan dalam laporan keuangan ( Hery, 2014).
4. Pengertian Usaha Kecil
Usaha kecil adalah Unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan orang perorangan atau badan usaha di semua sektor ekonomi.
Menurut SAK EMKM (2018:1) perusahaan kecil yaitu Entitas Mikro, Kecil dan
Menengah (EMKM) adalah entitas tanpa akuntabilitas publik yang signifikan,
23
sebagaiman didefinisikan dalam SAK ETAP, yang memenuhi definisi dan
kriteria usaha mikro, kecil dan menengah sebagaimana diatur dalam literatur
perundang-undangan yang berlaku di indonesia setidaknya paling lama
selama 2 tahun berturut-turut (Tambunan, 2012).Sedangkan Biro pusat
statistik (BPS) memberikan batasan usaha kecil adalah adalah usaha yang
difokuskan pada industri manufaktur dengan menyerap tenaga kerja antara 5-
9 orang. Standar usaha kecil adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000 (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000 (lima ratus juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000 (tiga ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000 (dua milyar
lima ratus juta rupiah).
5. Peran Akuntansi UMKM
pengusaha UMKM menganggap bahwa akuntansi tidak terlalu penting
bagi usaha mereka. sebagian besar pemilik UMKM lebih fokus pada
pengembangan usahanya melalui pemasaran, mencari supplier yang sesuai,
memberikan pelayanan yang baik, tetapi tidak pernah mengetahui secara
rinci alur biaya yang keluar dan masuk. Dengan UMKM menerapkan
akuntansi dalam usahanya, ini membantu dalam mengevaluasi kinerja usaha
mereka. Dengan mengevaluasi ini dapat menjadi pedoman bagi para pemilik
UMKM untuk menentukan jalur yang seharusnya diambil oleh para pemilik
usaha agar usahanya dapat maju dan berkembang.
Teknik praktis dan manjur dalam pengelolaan keuangan di perusahaan
bisnis, termasuk UMKM adalah dengan mempraktikkan akuntansi secara
24
baik. Dengan demikian, akuntansi menjadikan UMKM dapat memperoleh
berbagai informasi keuangan yang penting dalam menjalankan bisnisnya.
Berikut ini beberapa informasi keuangan yang diperoleh UMKM jika
mempraktikkan akuntansi dengan baik dan benar.
a. Informasi kinerja perusahaan
Akuntansi menghasilkan laporan laba/rugi yang mencerminkan kapasitas
UMKM dalam menghasilkan laba. Informasi ini sangat penting karena
UMKM bisa menggunakan laporan laba/rugi sebagai bahan evaluasi
secara periodik.
b. Informasi perhitungan pajak
Berdasarkan laporan laba/rugi yang dihasilkan akuntansi UMKM dapat
secara akurat menghitung jumlah pajak yang harus dibayar untuk periode
tertentu.
c. Informasi pemasukan dan pengeluaran kas
Akuntansi menghasilkan laporan arus kas yang mencerminkan
pemerolehan dan penggunaan aset terutama berupa kas.
d. Informasi besaran biaya
Sebagai contoh, akuntansi dapat menyediakan informasi tentang fluktuasi
biaya yang harus ditanggung UMKM per hari, minggu, bulan, dst.
6. Standar penerapan Akuntansi UMKM
Standar akuntansi keuangan entitas mikro, kecil dan menengah (SAK
EMKM) digunakan sebagai entitas tanpa akuntabilitas publik. entitas tanpa
akuntabilitas publik yaitu entitas yang tidak mempunyai akutabilitas publik
signifikan, dan mempublikasikan laporan keuangan sebagai tujuan umum
(general purpose financial statement) bagi pemakai eksternal.contoh
25
pemakai eksternal yaitu pemilik yang tidak terlibat langsung dalam
pelaksanaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkas kredit (SAK
EMKM,2018).SAK EMKM ini merupakan salah satu dorongan kepada
pengusaha-pengusaha di indonesia agar dapat berkontribusi secara
signifikan dalam pengembangan UMKM yang lebih maju.hal ini sangat
dibutuhkan bagi UMKM, karena laporan keuangan merupakan hal yang
penting dalam sebuah usaha. Pastinya setiap pengeluaran dan pemasukan
harus jelas dan harus seimbang agar usaha bisa lebih maju lagi.
Berikut Laporan Keuangan yang sesua dengan SAK EMKM:
a. laporan posisi keuangan
a) saat akhir periode pelaporan menampilkan aset, kewajiban, dan
modal.
b) Standar akuntansi keuangan entitas mikro, kecil dan menengah
(SAK EMKM) tidak menentukan susunan dan pola.
b. Laporan laba rugi
a) menampilkan laporan laba / rugi suatu waktu tertentu yang
memaparkan kemampuan keuangan selama waktu tertentu.
b) memuat segala penghasilan dan biaya yang diakui dalam satu
periode.
c. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan yang disusun dalam SAK EMKM harus
memuat tentang :
a) Suatu penjelasan laporan keuangan lebih disusun selaras dengan
SAK EMKM.
b) Ikhtisar kebijakan laba rugi
26
c) Penjelasan tambahan atau rincian pos tertentu yang menerangkan
transaksi berharga dan material sehingga bermanfaat bagi
pemakai guna membaca laporan keuangan.
Setiap catatan atas laporan keuangan disajikan secara sistematis
selama hal tersebut terbilang praktis. Setiap akun dalam laporan
keuangan merujuk-silang ke informasi terkait dalam catatan atas
laporan keuangan agar mendapatkan informasi yang tepat, akurat,
serta relevan.
Standar pencatatan akuntansi UMKM terdiri dari :
a. Buku kas
Buku kas adalah buku yang digunakan untuk mencatat setiap
penerimaan/ pendapatan, pengeluaran, baik secara tunai maupun
melalui akun perusahaan pada bank. Buku kas terdiri dari :
a) Kas masuk adalah penerimaan dari penjualan tunai atau
pendapatan usaha lainnya.
b) Kas keluar adalah pengeluaran tunai untuk kegiatan operasional
perusahaan.
c) Saldo kas adalah uang simpanan berupa tunai yang tersisa dari
debit dan kredit.
b. Buku Bank
Buku bank merupakan tingkat kelompok dari perusahaan
perbankan berdasarkan jumlah modal intinya. Setiap bank baik bank
umum maupun bank syariah, dalam operasionalnya harus memiliki
modal yang disebut modal inti. modal inti terdiri dari modal yang
27
disetor ditambah keuntungan yang diperoleh bank setelah dipotong
pajak. Buku bank terdiri dari :
a) Bank masuk
b) Bank keluar
c) Saldo bank
d) Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi bank adalah proses penyesuaian informasi catatan
kas menurut perusahaan dan bank. Rekonsiliasi bank berperang
penting untuk mencegah terjadinya penyelewengan dana pada kedua
belah pihak. Adanya tindakan tersebut diharapkan dapat memberikan
koreksi jika terindikasi adanya kesalahan pencatatan.
c. Rekapitulasi kas dan bank yaitu dengan membuat penjelasan terkait
dengan transaksi yang terjadi yang diakhiri dengan saldo kas atau
saldo bank.
d. Buku Persediaan
Buku persediaan adalah buku yang dipergunakan untuk
mencatat keluar masuknya barang persediaan yang ada di
gudang.persediaan barang bisa dihitung dalam beberapa metode,
dimana metode ini bisa disesuaikan dengan jenis perusahaan dan
juga kepentingan perusahaan.berikut adalah perhitungan persediaan
yang sering digunakan:
a) FIFO (First in first out)
Dalam penerapan metode ini berarti perusahaan akan
menggunakan persediaan barang yang lama/pertama masuk
untuk dijual terlebih dahulu
28
b) LIFO (Last in First Out)
Metode ini mengasumsikan bahwa unit persediaan yang dibeli
pertama akan dijual terakhir.
c) AVERAGE (rata-rata)
Metode Average membagia antara biaya barang yang tersedia
untuk dijual dengan jumlah unit yang tersedia.
Tabel 2.1. Kartu persediaan
Tgl Pembelian Penjualan Persediaan
Unit QT Rp Unit QT Rp unit QT Rp
e. Buku Piutang
Buku besar pembantu piutang adalah buku besar akuntansi yang
menunjukkan sejarah akuntansi dan pembayaran setiap pelanggan
kepada siapa bisnis itu meluas kredit.
f. Buku Hutang
Pembukuan ini berisi laporan utang perusahaan yang harus
dibayar pada periode tertentu kepada seseorang, lembaga, atau
perusahaan lain. Pembukuan utang ini sangat diperlukan untuk
29
mengetahui beberapa nominal yang belum dibayarkan perusahaan
kepada kliennya.
g. Perubahan Modal
Perunahan modal yaitu menggambarkan peningkatan atau
penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode yang
bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut.
h. Perhitungan laba rugi periodik yaitu laporan laba rugi yang
menunjukkan kinerja keuangan perusahaan pada periode tertentu.
i. Pembuatan neraca atau laporan keuangan yang didalamnya
terdapat informasi terkait akun-akun aktiva, modal dan kewajiban
perusahaan pada suatu periode tertentu.
j. Pembuatan catatan atas transaksi setelah laporan keuangan seperti
pajak dan nilai utang lainnya.
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu
No Penelitian Tahun
Judul Metode Hasil Penelitian
1 Deddy Kurnia swansyah (2016)
Penerapan Pencatatan akuntansi dan penyususnan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP Pada Umkm
Metode yang digunakan yaitu Pendekatan kualitatif.dan pengambilan data melalui wawancara, kuesioner.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa UMKM belum membutuhkan informasi akuntansi dan menyatakan bahwa sulit untuk melakukan pencatatan akuntansi dengan segala keterbatasan yang dimiliki.
30
2 Nurul Utami Permatasari (2015)
Analisis Penerapan akuntansi pada usaha mikro kecil dan menengah
Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitataif, data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penerapan akuntansi di UMKM dipengaruhi oleh persepsi, pelaku UMKM menganggap bahwa akuntansi itu rumit, merepotkan dan tidak terlalu penting.
3 Rahayu Novita Diharti (2019)
Analisis penerapan akuntansi pada toko barang harian.
Metode penelitian ini yaitu teknik data yaitu,Observasi dengan kuesioner.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa usaha barang harian yang dilakukan oleh pelaku UMKM belum sesuai dengan konsep-konsep dasar akuntansi.
4 Riska Cahya Putri Ningtyas (2015)
Analisis penerapan akuntansi pada usaha toko pakaian.
Metode yang digunakan yaitu penelitian deskriktif
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pencatatan yang dilakukan masih tidak tepat sehingga tidak sesuai dengan konsep – konsep dasar akuntansi.
5 Sri Ernawati dkk (2016)
Penerapan sistem akutansi dasar pada usaha mikro kecil dan mengah
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu diperoleh melalui kuesioner yang langsung
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pencatatan yang dilakukan masih belum sesuai dengan konsep dasar
31
disebarkan kepada pelaku UMKM.
akuntansi
C. Kerangka Konsep
Usaha kecil merupakan Unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan orang perorangan atau badan usaha di semua sektor ekonomi.
Menurut SAK EMKM (2018:1) perusahaan kecil yaitu Entitas Mikro, Kecil
dan Menengah .
pengusaha UMKM menganggap bahwa akuntansi tidak terlalu penting
bagi usaha mereka. sebagian besar pemilik UMKM lebih fokus pada
pengembangan usahanya melalui pemasaran, mencari supplier yang sesuai,
memberikan pelayanan yang baik, tetapi tidak pernah mengetahui secara
rinci alur biaya yang keluar dan masuk. Dengan UMKM menerapkan
pencatatan terhadap akuntansi dalam usahanya, ini membantu dalam
mengevaluasi kinerja usaha mereka. Dengan mengevaluasi ini dapat
menjadi pedoman bagi para pemilik UMKM untuk menentukan jalur yang
seharusnya diambil oleh para pemilik usaha agar usahanya dapat maju dan
berkembang.
Kerangka konsep yang penulis buat menunjukkan langkah-langka
dalam melakukan penelitian, penelitian yang penulis lakukan yaitu untuk
mengetahui sejauh mana penerapan akuntansi yang telah dilakukan ole
pelaku UMKM karena masih banyak pelaku UMKM yang belum melakukan
implementasi prosedur akuntansi yang terdiri dari pencatatan terhadap
penerimaan dan pengeluaran kas, piutang, persediaan, utang, modal dan
perhitungan l/r.
32
Gambar 2.1. Skema kerangka konsep
UMKM Membutikan laporan keuangan yang menggambarkan kondisi pencatatan
terhadap penerimaan dan pengeluaran kas,piutang, persediaan, hutang, modal
dan perhitungan l/r.
1. Saran
2. pembuktian
1. Pengamatan atau pencatatan dan pelaporan akuntansi
2. Koreksi atas implementasi UMKM 3. Tindak lanjut
Kondisi UMKM yang
sebenarnya di Mongcolloe:
1. Pencatatan kas/Bank
2. Pencatatan piutang 3. Pencatatan
persediaan 4. Pencatatan hutang 5. Pencatatan modal
dan 6. Perhitungan l/r
1. UU No 20 Tahun
2008
2. Kebutuhan laporan
Keuangan
a. Pajak
b. Perbankan
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriktip dengan pendekatan kualitatif
dengan menggambarkan implementasi prosedur akuntansi UMKM di
Moncongloe Kabupaten Maros.
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini yaitu pada pelaku Usaha Mikro Kecil dan
Menengah yang ada di Moncongloe Kabupaten Maros.Tentang
Implementasi prosedur akuntansi UMKM yang terdiri dari, pencatatan
terhadap penerimaan dan pengeluaran kas, piutang, persediaan, utang,
dan perhitungan L/R.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Pada penelitian ini penulis akan melaksanakan penelitian pada UMKM
yang bermukim di Moncongloe Kabupaten Maros. pemilihan lokasi ini
berdasarkan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan tempat yang
sangat strategis karena potensinya yang besar dalam menggerakkan
kegiatan ekonomi masyarakat dan sekaligus menjadi tumpuan sumber
pendampatan sebagian masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraanya.
Waktu penelitian selama 2 bulan dari bulan Juli sampai bulan Agustus
tahun 2020.
D. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Data primer
34
Menurut Sugiono, 2015 Data primer adalah sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpulan data. Dalam penelitian
ini data primer diperoleh dari wawancara langsung kepada pengelola
UMKM Di Moncongloe Kabupaten Maros.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang didapat dengan
mengumpulkan data yang disusun oleh pihak responden sebagai bentuk
yang sudah jadi berupa opini subjek,kejadian atau aktivitas, dan hasil
pengujian UMKM di Moncongloe kabupaten Maros yang didapat dari
data yang penulis lakukan ditempat usaha responden.
E. Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data penulis menggunakan cara sebagai berikut:
a. Wawancara terstruktur
Yaitu pengumpulan data dan informasi dengan menyiapkan daftar
pertanyaan sehingga proses wawancara akan terarah dengan baik.
b. Dokumentasi
Yaitu suatu cara pengumpulan data dan informasi yang diperoleh
dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang
tersimpan tanpa pengolahan data ulang.
F. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiono, 2015 instrumen penelitian adalah merupakan
alat ukur seperti tes, kuesioner, pedoman, wawancara dan pedoman
observasi yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dalam suatu
peneliti instrumen dalam penelitian ini adalah si peneliti sendiri, dimana
dalam pelaksanaanya menggunakan peralatan, seperti kertas dan pulpen
35
untuk mencatatat berbagai informasi penting dan hasil wawancara
dengan pihak terkait yang akan digunakan nantinya untuk menjawab
rumusan masalah yang ada.
G. Teknik Analisa Data
Teknik Analisis dalam penelitian ini adalah secara kualitatif dengan
pendekatan deskriktif yaitu analisis yang menggambarkan keadaan objek
yang sebenarnya yang telah diamati kemudian dibuat implementasi prosedur
akuntansi pada setiap transaksi yang terkait dengan pencatatan kas,
piutang, persediaan, hutang dan perhitungan L / R lalu menerbitkan laporan
keuagan secara tepat dan benar berdasarkan SAK EMKM.
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Data informan dari penelitian ini adalah pelaku UMKM yang bermukim
di Moncongloe kabupaten Maros yaitu sebanyak 20 informan, adapun
identitas informan yang penulis akan uraikan meliputi : nama usaha, jenis
usaha, Modal, lama usaha, jumlah karyawan yang dipekerjakan.
Tabel 4.1 Data UMKM di Moncongloe Kabupaten Maros
No. Nama Usaha Jenis Usaha
Modal Lama Usaha
Karyawan
1 Maraja Resky Usaha Tailor
60 Juta 4 Tahun 6 orang
3 Punggawa II Barbershop
Usaha Jasa 60 Juta 4 Tahun 9 orang
4 Novi Penjahit Usaha Tailor
45 Juta 3 Tahun 4 orang
5 Alyssum Laundry Usaha Jasa 49 Juta 4 Tahun 5 orang
6 Tiga Putri Usaha Dagang
50 Juta 7 Tahun 4 orang
7 Air Minum Ro Asli Usaha Dagang
30 Juta 4 Tahun 5 orang
8 Toko Kusuma Jaya
Usaha Dagang
40 Juta 5 Tahun 3 orang
9 Embun Segar Usaha Dagang
49 Juta 5 Tahun 4 orang
10 Bilal Cell Usaha Dagang
20 Juta 3 Tahun 2 orang
11 Top Tailor Usaha Tailor
30 Juta 3 Tahun 3 orang
12 Mamminasata Laundry
Usaha Jasa 55 Juta 2 Tahun 7 orang
13 Toko Bahan Bangunan
Usaha Dagang
75 Juta 7 Tahun 9 orang
14 Toko Asrifah Rahma
Usaha Dagang
25 Juta 5 Tahun 3 orang
15 Foto Kopi Yarika Usaha Jasa 40 Juta 3 Tahun 4 orang
16 Laundri Atika Usaha Jasa 45 Juta 3 Tahun 4 orang
37
17 Kedai 212 Usaha Dagang
50 Juta 3Tahun 4 orang
18 Kedai Moncongloe Kopi
Usaha Dagang
45 Juta 4 Tahun 4 orang
19 Madura Jaya Usaha Jasa 50 Juta 3 Tahun 4 orang
20 Punggawa Cafe Usaha Tailor
60 Juta 4 Tahun 6 orang
Sumber:Data diolah oleh peneliti (2020)
Tabel 4.1 diatas menujukkan data UMKM di Moncongloe, berdasarkan uu no
20 tahun 2008 tentang kriteria UMKM yang menyatakan bahwa memiliki
kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000 dan menyerap tenaga kerja antara 5-9
orang, maka peneliti mengambil 5 objek penelitian dari data tersebut yang sesuai
dengan kriteria UMKM. Berikut adalah data yang akan dijadikan objek penelitian.
Tabel 4.2. Gambaran umum objek penelitian
No. Nama Usaha Jenis Usaha Modal Lama usaha
Karyawan
1 Maraja Resky Usaha Tailor 60 juta 4 Tahun 6 orang
2 Punggawa II Barbershop Usaha Jasa 60 juta 4 Tahun 9 orang
3 Punggawa Cafe Usaha Tailor 65 juta 3 Tahun 9 orang
4 Mamminasata Laundry Usaha Jasa 55 juta 2 Tahun 7 orang
5 Toko Bahan Bangunan Usaha Dagang 75 juta 7 tahun 9 orang
Sumber : Data diolah oleh peneliti (2020)
B. Hasil Penelitian
Pencatatan yang baik dan benar dilakukan dengan cara
mengklasifikasikan transaksi dimana dilakukan suatu pembagian transaksi suatu
perusahaan kedalam jenis-jenis yang akan diteliti yaitu pencatatan terhadap
penerimaan dan pengeluaran kas,piutang, persediaan, utang, modal dan
perhitungan l/r, yang akan dilakukan oleh pelaku umkm dalam menjalankan
usahanya, lalu menerbitkan laporan keuangan secara benar dan tepat
berdasarkan SAK EMKM.
38
Tabel 4.3. Hasil Penelitian Maraja Rezky Taylor
KONDISI SEKARANG
TINDAKAN PENELITI
PENGAMATAN & TINDAK LANJUT
PENYEBAB
1. Menerapkan
pencatatan terhadap pemesanan tetapi tidak konsisten
2. Masih menggabungkan antara modal usaha dengan belanja rumah tangga
3. Tidak melakukan Perhitungan L/R
1. Buat Buku Kas usaha yang membedakan keuangan rumah tangga dan modal usaha.
2. Pisahkan pengeluaran biaya dan pengeluaran modal.
3. Buat ringkasan penerimaan pendapatan yang dikurangi dengan biaya usaha.
4. Buat nomor urut transaksi dan dicatata pada saat terjadi.
1. Sudah membuat buku kas dan mencatatat antara kas usaha dan kas rumah tangga.
2. Belum melakukan pemisahan antara belanja rumah tangga dan pengeluaran usaha.
3. Belum membuat ringkasan pendapatan dan biaya.
4. Nomor urut transaksi sudah dibuat
1. Tindakan pertama sudah dilaksanakan
2. Tindakan kedua dan ketiga belum dilaksanakan akibat tidak memiliki tenaga pembukuan, karena tenaga kerja fokus pada menjahit .
3. Tindakan keempat sudah dilakukan
Tabel 4.4. Flow Chart Maraja Rezky Taylor
Tahapan Kegiatan Pelanggan Pemilik/Kasir Pemegang
Buku Aktivitas
1
Order Jahitan langsung Bayar
Uang Bersama
Mencatat Jika
jumlah banyak
2 Pengeluaran biaya hidup
Pencatatan Biaya
Kas Keluar
3 Pengeluaran biaya usaha
Pencatatan Pengeluan Modal
Kas Keluar
Tahapan kedua dan ketiga tidak dapat dilakukan karena tidak adanya
tenaga pembukuan yang memadai untuk melakukan pencatatan tepat waktu dan
konsisten, serta mampu untuk membuat ringkasan pendapatan dan biaya.
39
Tabel 4.5. Hasil Penelitian Punggawa II Barberhop
KONDISI SEKARANG
TINDAKAN PENELITI
PENGAMATAN & TINDAK
LANJUT
PENYEBAB
1. Menggunakan buku kas dan hanya dikelolah oleh 1 orang yang merangkap sebagai bendahara sekaligus mengelola / menyimpan keuangan.
2. Masih menggabungkan antara modal usaga dengan belanja rumah tangga
3. Melakukan perhitungan L /R tiap harinya.
1. Pisahkan pembagian kerja antara bendahara dengan pengelola keuangan agar menghindari terjadinya manipulasi keuangan.
2. Pisahkan antara pengeluran biaya dengan modal.
1. Belum memisahkan pembagian kerja antara pengelola keuangan dan bendahara.
2. Belum melakukan pemisahan antara belanja rumah tangga dan pengeluaran usaha.
1. Tindakan pertama dan kedua belum dilaksanakan akibat tidak memiliki tenaga pembukuan karena tenaga kerja fokus pada mencukur.
Tabel 4.6. Flow Chart Punggawa II Barbershop
Tahapan Kegiatan Pelanggan Pemilik/Kasir Pemegang
Buku Aktivitas
1
Customer cukur langsung Bayar
Uang Bersama
Mencatat Jika jumlah
banyak
2 Pengeluaran biaya hidup
Dikerjakan satu orang
3 Pengeluaran biaya usaha
Dicatat tapi tidak dijelaskan tujuannya
Tahapan kedua dan ketiga tidak dapat dilaksanakan karena tidak adanya tenaga
pembukuan yang memadai sehingga pencatatanya tidak jelas.
40
Tabel 4.7. Hasil Penelitian Punggawa Cafe
KONDISI SEKARANG
TINDAKAN PENELITI
PENGAMATAN & TINDAK LANJUT
PENYEBAB
1. Menggunakan buku kas dan dikelolah oleh 1 orang yang juga merangkap sebagai pengelola keuangan.
2. Tidak Melakukan pencatatan terhadap persediaan
3. Masih menggabungkan antara modal usaha dengan belanja rumah tangga.
4. Tidak melakukan perhitungan l / r
1. Pisahkan pembagian kerja antara bendahara dan pengelola / penyimpan keuangan untuk menghindari terjadinya manipulasi.
2. Buat pencatatan stok persediaan
3. Pisahkan antara pengeluaran biaya dengan modal.
4. Buat ringkasan penerimaan pendapatan yag dikurangi dengan biasya usaha
1. Belum memisahkan pembagian kerja antara pengelolaan keuangan dan bendahara.
2. Pencatatan terhadap stok persediaan sudah dibuat.
3. Belum melakukan pemisahanantara belanja rumah tangga dan pengeluaran usaha.
4. Belum membuat ringkasan pendapatan dan biaya
1. Tindakan pertama belum dilaksanakan.
2. Tindakan kedua sudah dilakukan.
3. Tindakan ketiga dan keempat belum dilaksanakan.
Tabel 4.8. Flow Chart Punggawa Cafe
Langkah Kegiatan
Pelanggan Bendahara /
kasir pengelola keuangan
Aktivitas
1
Pelanggan langsung Bayar
Mencatat kejadian transaksi
2
Petugas dan penyimpan keuangan
Dikerjakan satu orang
3
Pengeluaran biaya hidup dan usaha
Kas keluar
41
Tahapan kedua dan ketiga tidak dapat dilaksanakan karena tidak adanya
tenaga pembukuan sehingga pencatatannya tidak jelas.
Tabel 4.9. Hasil Penelitian Mamminasata Laundry
KONDISI SEKARANG
TINDAKAN PENELITI
PENGAMATAN & TINDAK LANJUT
PENYEBAB
1. Menggunakan buku kas dan dikelolah oleh 1 orang yang juga merangkap sebagai pengelolah keuangan.
2. Masih menggabungkan antara modal usaha dengan belanja rumah tangga.
3. Tidak melakukan pencatan terhadap persediaan.
4. Tidak melakukan perhitungan l / r
1. Pisahkan pembagian kerja antara bendahara dan pengelola keuangan.
2. Pisahkan antara pengeluaran biaya dengan modal.
3. Buat catatan terhadap stok persediaan.
4. Buat ringkasan penerimaan pendapatan yang dikurangi dengan biaya usaha.
.
1. Belum memisahkan pembagian kerja antara pengelola keuangan dan bendahara.
2. Belum melakukan pemisahan antara belanja rumah tangga dan pengeluaran usaha.
3. Belum melakukan pencatatan stok persediaan.
4. Belum membuat ringkasan pendapatan dan biaya.
1. Tindakan pertama, kedua, ketiga dan keempat belum dilakukan.
42
Tabel 4.10.Flow Chart Mamminasata Laundry
Tahapan Kegiatan Pelanggan Pemilik/Kasir Pemegang
Buku Aktivitas
1
Pelanggan loundry langsung Bayar
Uang Bersama
Mencatat Jika terjadi transaksi
2
Pengeluaran biaya hidup dan biaya usaha
Pencatatan biaya
kas keluar
3
Petugas dan Penyimpan keuangan
Dikerjakan satu orang
Tahapan kedua dan ketiga tidak dapat dilaksanakan karena tidak adanya
tenaga pembukuan yang memadai .
Tabel 4.11. Hasil Penelitian Toko Bahan Bangunan
KONDISI SEKARANG TINDAKAN PENELITI
PENGAMATAN & TINDAK LANJUT
PENYEBAB
1. Menggunakan pencatatan terhadap persediaan, piutang dan hutang.
2. Mengunakan buku kas dan hanya dikelolah oleh 1 orang yang merangkap sebagai bendahara sekaligus mengelolah / menyimpan keuangan.
3. melakukan pencatatan terhadap Perhitungan L/R
1. Pisahkan pembagian kerja antara bendahara dan pengelola keuangan untuk menghindari terjadinya manipulasi.
1. Belum memisahkan pembagian kerja antara bendahara dan pengelola keuangan .
1. tindakan pertama belum dilaksanakan.
A B
A=Biaya Usaha
B=Biaya Rumah
Tangga
43
Tabel 4.12. Flow Chart Toko Bahan Bangunan
Tahapan Kegiatan Pelanggan Bendahara
/Kasir Pengelola keuangan
Aktivitas
1
Pelanggan bayar langsung
Mencatat kejadian transaki
2 Petugas dan penyimpan keuangan
Dikerjakan satu orang
Tahapan kedua tidak dapat dilaksanakan karena tidak adanya tenaga
pembukuan yang memadai..
C. Pembahasan
Dari kelima Pelaku usaha UMKM di Moncongloe kabupaten Maros belum
ada yang melakukan atau menerbitkan laporan keuangan secara tepat dan
benar berdasarkan SAK EMKM.
1. Maraja Resky
a. Laporan Posisi Keuangan
Maraja Resky belum melakukan/menerapkan Laporan Posisi Keuangan
yang menampilkan pelaporan aset, kewajiban, dan modal pada saat akhir
periode berdasarakan SAK EMKM, pelaku usaha hanya melakukan pencatatan
sederhana yang terdiri dari:
a) Penerimaan dan Pengeluaran kas
pencatatan yang dilakukan masih sangat sederhana sekali, hal ini dapat
terlihat dari data yang didapat oleh penulis, pencatatan pengeluaran kas yang
dilakukan pelaku usaha masih belum teratur dan hanya bisa dipahami oleh
pelaku usaha itu sendiri. Dan pelaku usaha juga masih menggabungkan
44
antara pengeluaran usaha dan belanja rumah tangga karena belum mampu
menyewa tenaga pembukuan yang memadai yang dapat melakukan
pencatatan tepat waktu dan konsisten. Berikut merupakan salah satu
pencatatan yang dilakukan oleh pelaku usaha.
Gambar 4.1. Buku pencatatan Mega Resky
b) Pencatatan Piutang dan Hutang
Hasil penelitian yang dilakukan Maraja Resky belum melakukan pencatatan
terhadap piutang dan hutang dikarenakan pelaku usaha ini melakukan transaksi
dan pembayaran secara langsung yang begerak pada usaha jasa, hal tersebut
sesuai dengan hasil wawancara dengan informan pelaku usaha Mega Resky
pada tanggal 14 Juli 2020:
“Saya tidak melakukan pencatatan tersebut karena usaha yang saya jalani bergerak pada usaha jasa dan tidak mau repot sih sebenarnya”.
c) Pencatatan Persediaan
Pencatatan persediaan sangat penting khususnya bagi perusahaan kecil
agar mereka mengetahui stok persediaan yang masih tersisah dan yang
sudah terjual agar bisa diputar kembali dengan membelinya kepihak agen
45
dan bisa dijual kembali kepada konsumen. Pengetahuan akan persediaan
pada umumnya sudah diketahui oleh responden, namun pencatatan terhadap
persediaan belum dilakukan oleh pelaku usaha.
b. Laporan Laba Rugi
Maraja Resky belum melakukan/menerapkan Laporan Laba / Rugi sesuai
dengan SAK EMKM yang menampilkan Laporan Laba Rugi pada suatu
waktu tertentu yang memaparkan kemampuan keuangan selama waktu
tertentu.
c. Catatan atas Laporan Keuangan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Maraja Resky belum
melakukan/menerapkan catatan atas laporan keuangan .
2. Punggawa II Barbershop
a. Laporan Posisi Keuangan
Punggawa II Barbershop belum melakukan/menerapkan Laporan Posisi
Keuangan yang menampilkan pelaporan aset, kewajiban, dan modal pada
saat akhir periode berdasarakan SAK EMKM, pelaku usaha hanya melakukan
pencatatan sederhana yang terdiri dari:
a) Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Punggawa II Barbershop sudah menerapkan pencatatan penerimaan dan
pemasukan yang dikelolah oleh 1 orang yang merangkap sebagai bendahara
sekaligus mengelolah/menyimpan keuangan yang dapat memicu terjadinya
manipulasi, pelaku usaha juga masih menggabungkan antara modal usaha
dengan belanja rumah tangga karena belum mampu menyewa tenaga
pembukuan yang memadai yang dapat melakukan pencatatan tepat waktu
dan konsisten. pencatatan yang dilakukan oleh pelaku usaha masih sangat
46
sederhana sekali, hal ini dapat terlihat dari data yang didapat oleh penulis,
pencatatan pengeluaran kas yang dilakukan pelaku usaha masih belum
teratur dan hanya bisa dipahami oleh pelaku usaha itu sendiri.
Gambar 4.2.Buku Pencatatan Punggawa II Barbershop
b) Pencatatan Piutang dan Hutang
Hasil penelitian yang dilakukan Punggawa Barbershop belum melakukan
pencatatan terhadap piutang dan hutang dikarenakan pelaku usaha ini
melakukan transaksi dan pembayaran secara langsung yang begerak pada
usaha jasa.
c) Pencatatan Persediaan
Pencatatan persediaan sangat penting khususnya bagi perusahaan kecil
agar mereka mengetahui stok persediaan yang masih tersisah dan yang
47
sudah terjual agar bisa diputar kembali dengan membelinya kepihak agen dan
bisa dijual kembali kepada konsumen. Pengetahuan akan persediaan pada
umumnya sudah diketahui oleh responden, namun pencatatan terhadap
persediaan belum dilakukan oleh pelaku usaha.
b. Laporan Laba Rugi
Punggawa Barbershop sudah melakukan/menerapkan Laporan Laba / Rugi
yang dilakukan pada tiap hari. hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan
informan pelaku usaha Punggawa Barbershop pada tanggal 17 Juli 2020:
P : Kapan ibu melakukan Perhitungan Untung Rugi? R : perhitungan Untung Rugi itu saya saya lakukan setiap harinya. P : Biaya apa saja yang ibu masukkan dalam perhitungan Untung Rugi ? R : Biaya yang saya masukkan dalam perhitungan Untung Rugi itu seperti,
gaji karyawan, uang makan karyawan,uang sampah, biaya internet/wifi
c. Catatan atas Laporan Keuangan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, Punggawa Barbershop
belum melakukan/menerapkan catatan atas laporan keuangan .
3. Punggawa Cafe
a. Laporan Posisi Keuangan
Punggawa Cafe belum melakukan/menerapkan Laporan Posisi Keuangan
yang menampilkan pelaporan aset, kewajiban, dan modal pada saat akhir
periode berdasarakan SAK EMKM, pelaku usaha hanya melakukan
pencatatan seperti:
a) Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Punggawa Cafe sudah menerapkan pencatatan penerimaan dan
pemasukan yang dikelolah oleh 1 orang yang merangkap sebagai
bendahara sekaligus mengelolah/menyimpan keuangan yang dapat memicu
48
terjadinya manipulasi, pelaku usaha juga masih menggabungkan antara
modal usaha dengan belanja rumah tangga karena belum mampu menyewa
tenaga pembukuan yang memadai yang dapat melakukan pencatatan tepat
waktu dan konsisten. pencatatan yang dilakukan oleh pelaku usaha masih
sangat sederhana sekali, hal ini dapat terlihat dari data yang didapat oleh
penulis, pencatatan pengeluaran kas yang dilakukan pelaku usaha masih
belum teratur dan hanya bisa dipahami oleh pelaku usaha itu sendiri.
Gambar 4.3. Buku Pencatatan Punggawa Cafe
b) Pencatatan Piutang dan Hutang
Hasil penelitian yang dilakukan, Punggawa Cafe belum melakukan
pencatatan terhadap piutang dan hutang dikarenakan pelaku usaha ini
melakukan transaksi dan pembayaran secara langsung yang begerak pada
usaha jasa.
c) Pencatatan Persediaan
49
Pencatatan persediaan sangat penting khususnya bagi perusahaan kecil
agar mereka mengetahui stok persediaan yang masih tersisah dan yang
sudah terjual agar bisa diputar kembali dengan membelinya kepihak agen
dan bisa dijual kembali kepada konsumen. Pengetahuan akan persediaan
pada umumnya sudah diketahui oleh responden, pencatatan terhadap
persediaan sudah dilakukan oleh pelaku usaha namun tetapi masih bersifat
sederhana.
b. Laporan Laba Rugi
Punggawa Cafe belum melakukan/menerapkan Laporan Laba / Rugi yang
sesuai dengan SAK EMKM yang menampilkan Laporan Laba Rugi pada
suatu waktu tertentu yang memaparkan kemampuan keuangan selama
waktu tertentu.
c. Catatan atas Laporan Keuangan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, Punggawa Barbershop belum
melakukan/menerapkan catatan atas laporan keuangan .
4. Mamminasata laundry
a. Laporan Posisi Keuangan
Mamminasata Laundry belum melakukan/menerapkan Laporan Posisi
Keuangan yang menampilkan pelaporan aset, kewajiban, dan modal pada
saat akhir periode berdasarakan SAK EMKM, pelaku usaha hanya
melakukan pencatatan sederhana yang terdiri dari:
a) Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Mamminasata Laundry sudah menerapkan pencatatan penerimaan dan
pemasukan yang dikelolah oleh 1 orang yang merangkap sebagai
bendahara sekaligus mengelolah/menyimpan keuangan yang dapat memicu
50
terjadinya manipulasi, pelaku usaha juga masih menggabungkan antara
modal usaha dengan belanja rumah tangga karena belum mampu menyewa
tenaga pembukuan yang memadai yang dapat melakukan pencatatan tepat
waktu dan konsisten. pencatatan yang dilakukan oleh pelaku usaha masih
sangat sederhana sekali, hal ini dapat terlihat dari data yang didapat oleh
penulis, pencatatan pengeluaran kas yang dilakukan pelaku usaha masih
belum teratur dan hanya bisa dipahami oleh pelaku usaha itu sendiri.
Gambar 4.4. Buku Pencatatan Mamminasata Laundry
b) Pencatatan persediaan
Pencatatan persediaan sangat penting khususnya bagi perusahaan kecil
agar mereka mengetahui stok persediaan yang masih tersisah dan yang
sudah terpakai agar bisa diputar kembali dengan membelinya kepihak agen
dan bisa dijual kembali kepada konsumen. Pengetahuan akan persediaan
pada umumnya sudah diketahui oleh responden tetapi pencatatan terhadap
persediaan belum juga dilakukan.
c) Pencatatan piutang dan Hutang
51
Hasil penelitian yang dilakukan, Mamminasata Laundry belum melakukan
pencatatan terhadap piutang dan hutang dikarenakan pelaku usaha ini
melakukan transaksi dan pembayaran secara langsung yang begerak pada
usaha jasa.
b. Laporan Laba Rugi
Mamminasata Laundry belum melakukan/menerapkan Laporan Laba / Rugi
yang sesuai dengan SAK EMKM yang menampilkan Laporan Laba Rugi pada
suatu waktu tertentu yang memaparkan kemampuan keuangan selama waktu
tertentu.
c. Catatan atas Laporan Keuangan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, Mamminasata Laundry
belum melakukan/menerapkan catatan atas laporan keuangan.
5. Toko Bahan Bangunan
a. Laporan Posisi Keuangan
Toko Bahan Bangunan belum melakukan/menerapkan Laporan Posisi
Keuangan yang menampilkan pelaporan aset, kewajiban, dan modal pada
saat akhir periode berdasarakan SAK EMKM, pelaku usaha hanya melakukan
pencatatan sederhana yang terdiri dari:
a) Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Toko Bahan Bangunan sudah menerapkan pencatatan penerimaan dan
pemasukan yang dikelolah oleh 1 orang yang merangkap sebagai
bendahara sekaligus mengelolah/menyimpan keuangan yang dapat memicu
terjadinya manipulasi, pelaku usaha juga masih menggabungkan antara
modal usaha dengan belanja rumah tangga karena belum mampu menyewa
tenaga pembukuan yang memadai yang dapat melakukan pencatatan tepat
52
waktu dan konsisten. pencatatan yang dilakukan oleh pelaku usaha masih
sangat sederhana sekali, hal ini dapat terlihat dari data yang didapat oleh
penulis, pencatatan pengeluaran kas yang dilakukan pelaku usaha masih
belum teratur dan hanya bisa dipahami oleh pelaku usaha itu sendiri.
b) Catatan Persediaan
Pencatatan persediaan sangat penting khususnya bagi perusahaan kecil
agar mereka mengetahui stok persediaan yang masih tersisah dan yang
sudah terjual agar bisa diputar kembali dengan membelinya kepihak agen
dan bisa dijual kembali kepada konsumen. Pengetahuan akan persediaan
pada umumnya sudah diketahui oleh responden, pencatatan terhadap
persediaan sudah dilakukan oleh pelaku usaha.
c) Catatan Piutang dan Hutang
Hasil penelitian yang dilakukan, Toko Bahan Bangunan sudah melakukan
pencatatan terhadap piutang dan hutang dikarenakan pelaku usaha ini
bergerak pada usaha dagang.
b. Laporan Laba Rugi
Toko Bahan Bangunan Sudah melakukan/menerapkan Laporan Laba /
Rugi pencatatan dilakukan sekali dalam setahun yang dilakukan pada akhir
tahun.
c. Catatan atas Laporan Keuangan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, Toko Bahan Bagunan belum
melakukan/menerapkan catatan atas laporan keuangan.
Pada umumnya Pencatatan akuntansi pada UMKM di Moncongloe belum
sesuai dengan SAK EMK, sebagian besar pelaku usaha belum memisahkan
pembagian kerja antara pengelolaan / penyimpan keuangan dan bendahara
53
yang dapat memicu terjadinya manipulasi keuangan, belum memisahkan antara
modal usaha dan belanja rumah tangga, belum membuat ringkasan
pendapatan dan biaya.Pelanggan atau customer melakukan pembayaran
langsung kepada kasir,pengeluaran biaya hidup dan biaya usaha di catatat
sebagai pencatatan biaya dan pengeluaran modal. Dari penelitian ini kendala
yang menghambat UMKM dalam implementasi prosedur akuntansi yaitu dari
segi kemampuan yang meliputi latar belakang pendidikan dan keahlian yang
dimiliki oleh pemilik atau pengelolah yang kurang memadai dan tidak pernah
mengikuti pelatihan dibidang akuntansi serta tidak mampu menggaji tenaga
akuntan sehingga kurangnya pemahaman akan pentingnya akuntansi dalam
pengelolaan usaha.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dian Rahayu Novita
2018 dengan “Judul Analisis Penerapan Akuntansi Pada Usaha Toko Barang
harian di Kecamatan Tenayan Pekanbaru” Hasi penelitiannya mengatakan
bahwa pencatatan yang dilakukan oleh pelaku usaha belum sesuai dengan
konsep dasar akuntansi karena masih banyak pelaku usaha yang belum
menerapkan konsep dasar akuntansi dan masih banyak pelaku usaha yang
belum memisahkan pencatatan transaksi usaha dengan transaksi rumah
tangga.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri Ernawati 2016 dkk, dengan Judul
Penerapan Sistem Akntansi Pada Usaha Mikro Kecil Menengah di Banjar
Masing mengatakan bahwa penerapan sistem akuntansi oleh pelaku usaha
masih kurang, Minimnya penerapan sistem akuntansi yang dilakukan oleh
usaha kecil dan menengah dikarenakan kurangnya keinginan dari pelaku usaha
kecil dan menengah untuk melakukan pencatatan atau pembukuan untuk
54
usahanya, dikarenakan terlalu merepotkan untuk mencatat transaksi keuangan
mereka. Dengan arti kata pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM )
tidak mempunyai motivasi atau keinginan untuk menjadi lebih baik dimasa
yang akan datang
.
55
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kelima Pelaku usaha UMKM di Moncongloe kabupaten Maros belum
ada yang melakukan atau menerbitkan laporan keuangan secara tepat dan
benar berdasarkan SAK EMKM yang terdiri dari: Laporan posisi keuangan,
Laporan laba-rugi dan Catatan atas laporan keuangan, mereka hanya
melakukan pencatatan secara sederhana, diantaranya: pencatatan penerimaan
dan pengeluaran kas, pencatatan utang dan piutang, pencatatan persediaan,
dan perhitugan laba-rugi. Pelaku UMKM juga belum memisahkan antara modal
usaha dan belanja rumah tangga.
B. Saran
Sebaiknya pelaku UMKM mulai memperhatikan dan menerapkan
pencatatan akuntansi berdasarkan SAK EMKM, melakukan pemisahan antara
belanja rumah tangga dengan modal usaha. Membuat ringkasan pendapatan
dan biaya untuk melihat sejauh mana perkembangan usaha yang sedang
dijalankan saat ini.
56
DAFTAR PUSTAKA
Amin Tunggal Widjajah, 2002. Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah.Rinke Cipta: Jakarta.
Diharti Rahayau Novita, 2019. Analisis Penerapan Akuntansi Pada Usaha Toko
Barang Harian Di Kec Tenayan Raya Pekan Baru. Skripsi. Pekanbaru: Universitas Islam Riau.
Elisabeth,dkk,2012. Penerapan Akuntansi Pada Usaha Mikro Kecil Menengah,
Universitas Kristen Satya Wacana. JMK, Vol 10 No. 2, September 2012. Hall, James. Accounting Information Systems. Salemba. Jakarta. 2007. Hans Kartikahsardi, dkk. 2016. Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK Berbasis
IFRS buku 1.Jakarta: Salemba empat. Harahap, Sofjan Syafri, 2011. Akuntansi Aktiva Tetap, Penerbit Raja Grafindo
Persada, Jakarta. Hamdani, 2018. Lima Penyebab Utama UMKM Indonesia Sulit Bersaing di Pasar
Bebas,Aceh :Jurnal International Network. (http://www.ajn.com, diakses 25 April 2020).
Harjito, Agus dan Martono, 2014. Manajemen Keuangan. Yogyakarta. Ekonosia. Hery, 2014. Akuntansi Untuk Pemula, Edisi Revisi, Gaya Media:Yogyakarta.
J usuf, Amir Abadi dan Rudi M Tambunan. Sistem Informasi Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta 2001.
James, M Reeve, Carl S, Warren,dkk,2010. Intermediate Accounting, penerbit Salemba Empat:Jakarta.
Kasmir, 2016. Analisis Laporan Keuangan. PT Raja Grafindo Persada :Jakarta.
Kieso, Donald E, Jerry J. Weygant and Paul D.2009. Pengantar Akuntansi Buku Dua. Edisi ketuju. Jakarta:Salemba Empat
Mulyadi, 2011. Sistem Akuntansi. Jakarta. Salemba Empat.
Prawironegoro, Ari Purwanti 2014. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Pulungan, Hasiholan Andrey, dkk. 2013. Akuntansi Keuangan Dasar Berbasis PSAK. Mitra Wacana Media: Jakarta.
Pipit Rosita A, Justita D, 2018. Implementasi Pencatatan Akuntansi Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Studi pada Sentra Industri Keripik Tempe Sanan di Kota Malang). Jurnal JIBEKA Volume 12 No 1, 2018 :59-64.
57
Putri Arumi Sutrisni, 2020. Peran UMKM dalam Perekonomian Indonesia. (http://www. Kompas.Com/skola/read/2019/12/20/12000069/peran-umkm- dalam-perekonomian-indonesia).
Putri Nurul Utami, 2015. Analisis Penerapan Akuntansi Pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah, di kel Drajat kec Kesambi kota Cirebon. Skripsi. Kota Cirebon: Kementrian Agama Republik Indonesia Institute Agama Islam (IAIN).
Rudianto, 2012. Akuntansi Manajemen Informasi untuk Pengambilan Keputusan Strategi. Jakarta:Erlangga
Sadeli, Lili M, 2011. Dasar- dasar Akuntansi. PT. Bumi Aksara: Jakarta.
Soemarsono, 2008. Akuntansi Suatu Pengantar Edisi Keempat Jakarta:PT Rineka Cipta.
Soemarsono, 2014. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Kelima. Buku 1 Penerbit Salemba Empat: Jakarta.
Sri Ernawati dkk, 2016. Penerapan Sistem Akuntansi Dasar pada Usaha Kecil dan Menengah di Kota Banjarmasing. Jurnal penelitian ilmu ekonomi WIGA Vol.6 No.2, September 2016, hal 81-91.
Tambunan, 2012. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Di Indonesia: Isu-Isu Penting. LP3ES, Jakarta.
Tegar Satriyo N, 2014. Evaluasi Terhadap Sistem Pencatatan Akuntansi Pada
Usaha Mikro Kecil dan Menengah.Universitas Diponegoro Semarang. skripsi. kota Semarang: universitas Diponegoro Semarang.
Amin Tunggal Widjajah, 2002. Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah.Rinke
Cipta: Jakarta. Warren, Carl S, James M Reeve. Jonathan E, Duchac, dkk, 2014. Pengantar
Akuntansi, Edisi 25, Penerbit Salemba Empat: Jakarta.
58
L
A
M
P
I
R
A
N
59
Lampiran 1
DAFTAR PERTANYAAN UNTUK WAWANCARA INFORMAN
NAMA USAHANYA
LAMA BERUSAHA
MODAL AWAL
1. Apakah pernah mengikuti pelatihan dibidang pembukuan?
2. Jumlah orang yang dipekerjakan ?
3. Apakah bapak / ibu Selaku pemilik usaha, mengelola keuangan usaha
sendiri, atau menggunakan kasir?
4. Apakah bapak /ibu melakukan pencatatan saat terjadinya penerimaan
dan pengeluaran kas dalam usaha yang ditekuni sekarang?
5. Apakah bapak /ibu memisahkan antara pencatatan keuangan usaha
dengan keuangan rumah tangga, alasannya?
6. Apakah bapak melakukan pencatatan terhadap :
a. Piutang
b. Persediaan
c. Utang
d. Perhitungan L/R (untung rugi)
7. Apakah bapak melakukan Melakukan perhitungan L/R setiap hari,
minggu,bulan atau tahun?
8. Biaya apa saja yang dimasukkan dalam perhitungan L/R ?
60
Lampiran 2
Transkip hasil wawancara
1. Transkip hasil wawancara dengan pelaku usaha Mega Resky
Nama : Nia
Nama usaha : Mega Resky
Lama Usaha : 4 tahun
Modal awal :60 Juta
Hari/Tanggal : 14/07/2020
Pukul : 19.26
Wawancara : wawancara langsung
Peneliti Apakah ibu pernah mengikuti pelatihan dibidang peembukuan sebelumnya, alasannya ?
Nia Em belum pernah dek, karena saat ini belum pernah dapat info tentang pelatihan dibidang pembukuan.
Peneliti Ada berapa orang yang ibu pekerjakan dalam usaha ini?
Nia Semuanya ada 6 orang sudah termasuk keluarga juga
Peneliti Apakah ibu mengelola keuangan sendiri atau menggunakan tenaga pembukuan.
Nia Saya sejauh ini masih mengelola keuangan sendiri karena belummampu menyewa tenaga pembukuan.
Peneliti Apakah ibu melakukan pencatatan saat terjadinya penerimaan dan pengeluaran kas?
Nia Kadang saya catat kadang juga tidak kalo banyak orderan yah saya catatt lagi tapi kalo cuman tak 1 atau 2 saja tidak saya catat ji .
Peneliti Apakah ibu memisahkan antara pencatatan keuangan usaha dengan belanja rumah tangga,alasannya?
Nia Saya sejauh ini belum memisahkan, saya jika ada keperluan apa-apa, saya belanja pakai uang usaha begitupun kalo mau belaja keperluan rumah tangga.
Peneliti Apakah ibu melakukan pencatatan terhadap, piutang,persediaan, utang dan perhitungan untung rugi?
Nia Saya tidak melakukan pencatatan tersebut karena usaha yang saya jalani bergerak pada usaha jasa dan tidak mau repot sih senenarnya, dan memang kalo perhitungan untung rugi juga belum saya lakukan.
61
2. Transkip hasil wawancara dengan pelaku usaha punggawa II Barbershop
Nama : Irfa Dianita
Nama usaha :Punggawa II Barbershop
Lama Usaha : 4 tahun
Modal awal :60 Juta
Hari/Tanggal :17/07/2020
Pukul :19.26
Wawancara :wawancara langsung
Peneliti Apakah ibu pernah mengikuti pelatihan dibidang peembukuan sebelumnya, alasannya ?
Irfa dianita belum pernah karena saat ini belum sempat mengikuti pelatihan yang seperti itu dan memang belum pernah dapat info juga .
Peneliti Ada berapa orang yang ibu pekerjakan dalam usaha ini?
Irfa dianita Semuanya ada 9 orang sudah termasuk keluarga juga.
Peneliti Apakah ibu mengelola keuangan sendiri atau menggunakan tenaga pembukuan?
Irfa dianita Saya mengelola keuangan sendiri, belum mampu menyewa tenaga pembukuan.
Peneliti Apakah ibu melakukan pencatatan saat terjadinya penerimaan dan pengeluaran kas?
Irfa dianita Iyah jika ada pemasukan saya mencatatnya begitupun kalo ada pengeluaran.
Peneliti Apakah ibu memisahkan antara pencatatan keuangan usaha dengan belanja rumah tangga,alasannya?
Irfa dianita Saya masih menggabungkan karena kalo mau dipisahkan mengambil banyak waktu lagi.
Peneliti Apakah ibu melakukan pencatatan terhadap, piutang,persediaan utang dan perhitungan untung rugi?
Irfa dianita Yang saya lakukan itu cuman pencatatan untung rugi karena inikan usaha jasa yah.
Peneliti Kapan ibu melakukan perhitungan untung rugi?
Irfa dianita Perhitungan untung rugi itu saya lakukan setiap harinya
Peneliti Biaya apa saja yang ibu masukkan dalam perhitungan untung rugi?
Irfa dianita Biaya biaya yang saya masukkan itu seperti,gaji karyawan, uang makan karyawan,uang listrik,uang sampah,biaya internet/wifi.
62
3. Transkip hasil wawancara dengan pelaku usaha Punggawa Cafe
Nama : Aulia Andika
Nama usaha : punggawa cafe
Lama Usaha : 4 tahun
Modal awal : 65 Juta
Hari/Tanggal : 14/07/2020
Pukul : 13.40
Wawancara : wawancara langsung
Peneliti Apakah bapak pernah mengikuti pelatihan dibidang peembukuan sebelumnya, alasannya ?
Aulia andika Belum pernah.
Peneliti Ada berapa orang yang ibu pekerjakan dalam usaha ini?
Aulia andika Semuanya ada 9 orang sudah termasuk keluarga juga.
Peneliti Apakah bapak mengelola keuangan usaha sendiri atau menggunakan tenaga pembukuan?
Aulia andika Mengelola keuangan sendiri, belum mampu menyewa tenaga pembukuan.
Peneliti Apakah bapak melakukan pencatatan saat terjadinya penerimaan dan pengeluaran kas?
Aulia andika Iya tentunya jika ada pendapatan saya catat.
Peneliti Apakah bapak memisahkan antara pencatatan keuangan usaha dengan belanja rumah tangga,alasannya?
Aulia andika Belum memisahkan karena menggambil banyak waktu lagi kalo mau dipisahkan.selama ini kalo belnja atau ada keperluan saya pake uang usaha saja.
Peneliti Apakah bapak melakukan pencatatan terhadap, piutang,persediaan utang dan perhitungan untung rugi?
Aulia andika Saya belum melakukan pencatatan tersebut.
63
4. Transkip hasil wawancara dengan pelaku usaha Mamminasata Laundry
Nama : Puang
Nama usaha : Mamminasata Laundry
Lama Usaha : 4 tahun
Modal awal : 55 Juta
Hari/Tanggal : 17/07/2020
Pukul : 17.30
Wawancara : wawancara langsung
Peneliti Apakah bapak pernah mengikuti pelatihan dibidang pembukuan sebelumnya, alasannya ?
Puang Belum,belum pernah, karena selama ini belum pernah dapat informasi terkait pelatihan tersebut dan juga belum sempat mengikutinya.
Peneliti Ada berapa orang yang ibu pekerjakan dalam usaha ini?
Puang Semuanya ada 7 orang sudah termasuk keluarga juga.
Peneliti Apakah bapak mengelola keuangan usaha sendiri atau menggunakan tenaga pembukuan?
Puang Masih mengelola sendiri belum mampu menyewa tenaga pembukuan.
Peneliti Apakah bapak melakukan pencatatan saat terjadinya penerimaan dan pengeluaran kas?
Puang Iya saya melakukan pencatatn setiap kali terjadi penerimaan.
Peneliti Apakah bapak memisahkan antara pencatatan keuangan usaha dengan belanja rumah tangga,alasannya?
Puang Sekarang Saya belum memisahkan,saya jika ada keperluan apa-apa saya belanjanya pakai uang usaha begitupun kalo mau belanja keperluan rumah tangga.
Peneliti Apakah ibu melakukan pencatatan terhadap, piutang,persediaan utang dan perhitungan untung rugi?
Puang Saya sejauh ini belum belum melakukan pencatatan tersebut
64
5. Transkip hasil wawancara dengan pelaku usaha Toko Bahan Bagunan
Nama : Nurdin
Nama usaha :Toko Bahan Bangunan
Lama Usaha : 7 tahun
Modal awal : 75 juta
Hari/Tanggal :11/08/2020
Pukul :08.16
Wawancara :Via whatsapp
Peneliti Apakah bapak pernah mengikuti pelatihan dibidang peembukuan sebelumnya, alasannya ?
Nurdin Tidak pernah
Peneliti Ada berapa orang yang bapak pekerjakan dalam usaha ini?
Nurdin Semuanya ada 9 orang sudah termasuk keluarga juga
Peneliti Apakah bapak mengelola keuangan usaha sendiri atau mengguakan tenaga pembukuan.
Nurdin Saya mengelola keuangan sendiri.
Peneliti Apakah bapak melakukan pencatatan saat terjadinya penerimaan dan pengeluaran kas?
Nurdin Iya melakukan pencatatan saat terjadinya penerimaan dan pengeluan.
Peneliti Apakah bapak memisahkan antara pencatatan keuangan usaha dengan belanja rumah tangga,alasannya?
Nurdin Masih menggabung
Peneliti Apakah bapak melakukan pencatatan terhadap, piutang,persediaan utang dan perhitungan untung rugi?
Nurdin Iya melakukan
Peneliti Pada saat kapan bapak melakukan perhitungan untung rugi?
Saya melakukan perhitungan untung rugi setiap akhir tahun.
Peneliti Biaya apa sja yang bapak masukkan dalam perhitungan untung rugi?
Nurdin Gaji,listrik,internet,biaya kerusakan,sewa gudang.
65
Lampiran 3
Pencatatan yang diterapkan oleh pelaku UMKM
Buku Pencatatan Mega Rezky
66
buku pencatatn dan nota Laundry mamminasata
67
Buku pencatatan punggawa cafe
Buku Pencatatan Punggawa Barbershop
68
Lampiran 4
Dokumentasi
69
70
71
Lampiran 5
Pencatatan yang peneliti sarankan kepada pelaku UMKM
2. Buku kas
Tgl Keterangan Debet Kredit Saldo
01/10/20 Saldo kas Xxx Xxx
2 Pendapatan Xxx Xxxx
3 Xxx Xxx Xxx
4 Xxx Xxx Xxx
3. Buku pengeluaran kas
NO ITEM PENGELUARAN JUMLAH
1 Gaji karyawan XXX
2 Sewa tokoh XXX
3 Biaya listrik XXX
4 Uang makan karyawan XXX
5 Biaya indihome/internet XXX
4. Laporan laba/rugi
PENDAPATAN Pendapatan usaha Rp XXX Dikurangi Biaya-biaya (Rp XXX) Laba / Rugi usaha (Rp XXX)
72
Lampiran 6
Surat permohonan izin penelitian
73
Surat balasan penelitian
74
75
BIOGRAFI PENULIS
Irmasusanti panggilan irma lahir di pallawa pada
tanggal 09 juli 1997 dari pasangan suami istri bapak
Cile dan ibu Bake. Penulis adalah anak ketiga dari 3
bersaudara. Penulis sekarang bertempat di pallawa
kecamatan Tellulimpoe kabupaten Bone.
Pendidikan yang telah ditempuh oleh penulis yaitu SD Negeri 5 8/1
Pallawa lulus tahun 2010. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan
pendidikan di SMP Negeri 3 marioriwawo lulus tahun 2013, kemudian penulis
melanjutkan pendidikan ke tingkat SMK di SMK Muhammadiyah Watansoppeng
lulus tahun 2016, dan mulai tahun 2016 penulis mengikuti program S1 Akuntansi
Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar sampai dengan sekarang.
Sampai dengan menulis skripsi ini, penulis masih terdaftar sebagai mahasiswa
program S1 Akuntansi kampus Universitas Muhammadiyah makassar.
Top Related