IMPLEMENTASI DAN HARMONISASI KEBIJAKAN REHABILITASI SOSIAL
PENYANDANG DISABILITAS PASCA RATIFIKASI KONVENSI HAK-HAK
PENYANDANG DISABILITAS
KEMENTERIAN SOSIAL RIDIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI SOSIALDIREKTORAT REHABILITASI SOSIAL ORANG DENGAN KECACATAN 2013
KONSEKUENSI RATIFIKASI KONVENSI
1. Pergeseran Paradigma Penanganan Disabilitas
Implementasi Hak
1.Medical Model
2.Charity3.Perlindungan4.Center Based5.Insidental (by
case)6.Sektoral7.Reaktif
1. Social Model2. Pemenuhan Hak3. Rehabilitasi ,
Pemberdayaan, Perlidungan
4. Community Based5. Integrasi & Holistik6. Lintas Sektor,
Lintas Program, Lintas Profesi, Lintas Disiplin Ilmu
7. Antisipatif dan Partisipati
DISABILITY INCLUSION ->PENCAPAIAN KESEJAHTERAAN
2. Pergeseran Pengertian Kecacatan ->Disabilitas
Pasal 1 UU No. 4 tahun 1997 ttg Penyandang Cacat: Setiap orang yg mempunyai kelainan fisik dan atau mental, yg dapat mengganggu atau merupakan rintangan & hambatan baginya untuk melakukan kegiatan secara selayaknya, yg terdiri dari cacat fisik, mental, fisik dan mental
ICF (INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF FUNCTIONING, DISABILITY AND HEALTH )Kecacatan diklasifikasikan mengacu pada perspektif tubuh, perspektif individu, dan perspektif sosial yang dibagi pada dua aspek dasar : struktur dan fungsi tubuh dan aspek aktivitas dan partisipasi
CRPD : Penyandangdisabilitas mencakup mereka yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual, atau sensorik dalam jangka waktu lama berinteraksi dengan berbagai hambatan yang dapat menyulitkan partisipasi penuh dan efektif dalam masyarakat atas dasar kesetaraan dengan yang lainnya
• Diskriminasi berdasarkan
Disabilitas
• Reasonable Accomodation
(Akomodasi yang beralasan )
• Universal Desain
• Full Participation (Partisipasi Penuh )
• Equal Opportunity (Kesetaraan
Kesempatan )
• Aksesibilitas
• Penghormatan kapasitas yang terus
berkembang
• Kesetaraan Gender
Key W
ord
CR
PD
to
ward
dis
abili
ty
incl
usi
on
31 Pasal 50 Pasal
(5) Kesetaraan dan nondiskriminasi;
(6) Perempuan Penyandang Cacat; (PPA)
(7) Anak-anak Penyandang Cacat; (KEMENSOS)
(8) Peningkatan kesadaran; (KOMINFO)
(9) Aksesibilitas; (PU, PERHUBUNGAN, PARIWISATA, DLL)
(10) Hak hidup;
(11) Situasi-situasi beresiko dan darurat kemanusiaan; (KEMENSOS, BNPB)
(12) Pengakuan yang setara di hadapan hukum; (HUKHAM)
(13) Akses atas peradilan; (HUKHAM)
(14) Kebebasan dan keamanan seseorang; (HUKHAM)
(15) Kebebasan dari penyiksaan atau perlakuan atau penghukuman yang kejam, tidak manusiawi atau merendahkan martabat; (HUKHAM)
(16) Kebebasan dari eksploitasi, kekerasan dan penganiayaan; (HUKHAM)
(17) Perlindungan terhadap integritas seseorang; (HUKHAM)
(18) Kebebasan bergerak dan kebangsaan;
(19) Hidup mandiri dan keterlibatan dalam masyarakat;
(20) Mobilitas personal;
(21) Kebebasan berekspresi dan berpendapat serta akses terhadap informasi;
(22) Penghormatan terhadap privasi;
(23) Penghormatan terhadap rumah dan keluarga;
(24) Pendidikan;
(25) Kesehatan;
(26) Habilitasi dan rehabilitasi;
(27) Pekerjaan;
(28) Standar kehidupan yang layak dan jaminan sosial;
(29) Partisipasi dalam kehidupan politik dan publik;
(30) Partisipasi dalam kehidupan budaya,
rekreasi, waktu luang dan olah raga
3. TANTANGAN HARMONISASI PERATURAN, KEBIJAKAN, DAN PROGRAM UPAYA PEMENUHAN HAK PENYANDANG DISABILITAS LINTAS SEKTOR Mengacu Pasal 5 s/d 30 UU No. 19 Tahun 2011
DISABILITY INCLUSION
Koordinasi Lintas Sektor, Orsos Disabilitas, PD, & Masyarakat
4. TANTANGAN IMPLEMENTASI CRPD MENUJU DISABILITY INCLUSION
• Perubahan UU No. 4 tahun 1997 ttg Paca
• Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan, kebijakan, dan praktek-praktek yang mendiskriminasi PD
menyangkut al : ttg perempuan, ADK, Kominfo, Aksesibilitas, Situasi Darurat,
Peradilan, Kesehatan, Pendidikan, Pekerjaan, Politik, dll
• Penyusunan RAN Penyandang Disabilitas 2014 – 2022 mengacu pada
agenda APDDP Incheon Strategy berdasarkan dengan pembagian Tugas
masing-masing K/L dengan pelibatan Orsos PD.
• Optimalisasi Tim UPKS dan POKJA UPKS
PACA
• Perencanaan dan Penganggaran Berpihak pada PD
• Pengembangan Nota Kesepahaman Pelaksanaan Pemenuhan Hak PD antar
Sektor terkait
Pelibatan Penyandang Disabilitas dalam Proses Implementasi(nothing about us without us)
• Penyusunan Peraturan Daerah
tentang Upaya Pemenuhan Hak-hak
Penyandang Disabilitas
• Penyusunan Rencana Aksi
Daerah (RAD)
• Pembentukan dan Optomalisasi Tim UPKS dan POKJA
UPKS Daerah
• Perencanaan dan Penganggaran
Berpihak pada PD > Anggaran Daerah
• Prioritas Pemenuhan Hak
TUGAS KEMENTERIAN SOSIAL DALAM UPAYA PEMENUHAN HAK PENYANDANG DISABILITAS PASCA RATIFIKASI KONVENSI
TUGAS SEBAGAI LEADING SEKTOR1. Pelaksanaan Implementasi UU No. 19 /
20112. Melaksanakan Tugas Koordinasi Tim
UPKS PACA melalui Forum Komunikasi per triwulan
3. Melakukan koordinasi pelaksanaan agenda RAN 2004-2013.
4. Melakukan Koordinasi Evaluasi RAN 2004-2013
5. Melakukan Koordinasi penyusunan RAN 2014-2022
6. Inisiasi Peraturan Daerah ttg Disabilitas7. Koordinasi Penyusunan RAD.8. Melakukan Koordinasi dan Konsultasi
Pelaksanaan Konvesi Hak2 Penyandang Disabilitas UN ESCAP melalui pertemuan pada forum-forum ASEAN
9. Melakukan Koordinasi Pelaporan Perkembangan Pelaksanaan Konvensi Hak2 Penyandang Disabilitas kepada PBB
TUGAS PELAKSANA TEKNIS PROGRAM REHSOS PENYANDANG DISABILITAS1. Sosialisasi UU No. 19/20112. Penyusunan Undang-undang ttg Hak
Penyandang Disabilitas (baru)3. Penyusunan RAN 2014– 20224. Penyediaan Statistik Disabilitas5. Koordinasi Pelatihan & Penempatan Kerja
& Kewirausahaan dgn Pelibatan Dunia Usaha (CSR)
6. Pengarusutamaan Disabilitas Dalam Pembangunan Nasional melalui Penganggaran Responsif Penyandang Disabilitas
7. Pengembangan aksesibilitas lingk fisik, transportasi umum, pengetahuan, informasi & komunikasi
8. Pengembangan Sistem Asistensi Sosial 9. Pembinaan & Pengembangan Orsos &
LKS Penyandang Disabilitas10. Pengembangan sistem pengurangan
resiko bencana bagi Penyandang Disabilitas
11. Kerjasama Internasional
PROGRAM REHSOS PENYANDANG DISABILITAS
Panti UU No 19 tahun 2011 tentang pengesahan konvensi mengenai hak-hak PD
INCHEON STRATEGY (Agenda Aksi Lanjutan/Road Map – APDDP III, 2013 – 2021).
Bantuan Langsung
1. NSPK2. Pengembangan
Program Rehsos ODKa.Penganggaran
berbasis PD,b.Harmonisasi
UU/Perdac.Memperluas
kerjasama lintas sektor melalui MoU
d.Pengembangan model pemberdayaan keluarga/ masyarakat
e.Pemberdayaan institusi lokal
f. Penguatan peran pendamping
a. Penjangkauanb. Community
Centrec. Penguatan
Orang Tuad. Aksesibilitase. Advokasif. Capacity
Building petugas dan pendamping
Luar Panti (Berbasis Masyarakat)
1. Program Rehabsos Netra dan Rungu Wicara
2. Program Rehabsos Tubuh dan BPP Kronis
3. Program Rehabsos Mental dan Intelektual
1. Program Asistensi Sosial
2. Program Kelembagaan dan Advokasi Sosial
Bidang Model Pelayanan Disabilitas1. Alat tambahan/bantu
komunikasi.2. Manajemen Epilepsy3. Manajemen Cedera
otak4. Pertolongan pertama
kesehatan mental5. Dukungan orang
dengan autisme6. Pembelaan diri PD7. Ketenagakerjaan dan
layanan dukungan tambahan dari masy.
8. Integrasi dalam kehidupan masyarakat.
9. Penyesuaian hidup dalam keterbatasan.
10.Musik, kreativitas and partisipasi.
Bidang Landasan Konseptual Pelayanan Disabilitas1. Keberpihakan Pemimpin2. Etika disabilitas.3. Pendekatan berpusat pada
orang dan dukungan aktif dalam rehabilitasi
4. Perspektif Family5. Membangun pemahaman
& partisipasi masyarakat yg kreatif, kritis, kepedulian, dan kolaborasi (4K)
6. Peningkatan peran masyarakat.
7. Manajemen kasus Kecacatan
GAGASAN PENGEMBANGAN KONSEP DAN MODEL REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS MENUJU DISABILITY INCLUSION
Bidang Penelitian dan Evaluasi Program Disabilitas
1. Penelitian Disabilitas
2. Evaluasi pelayanan
Perluasan Fungsi LKS DAN PROGAM BERBASIS MASYARAKAT
1. Pelayanan dan Rehabiltasi Sosial
2. Pengembangan dan penelitian
3. Pusat data & Informasi
4. Sistem rujukan5. Dukungan
keluarga6. Sistem jaringan7. Modal sosial8. Sistem sumber
Rehsos PD
Mewujudkan kebijakan sesuai kebutuhan nyataBekerja bersama Penyandang Disabilitas
[email protected] 082111300911
Top Related