I. PENDAHULUAN
A. lataI' Belakang
Kapas (GossypiulII sp) Illerupakan kOllloditas perkebunan yang penting,
karena seral kapas Illenempati posisi yang sangal stralegis sebagai salah salu seral
tekslil ulama, dianlara beljenis-jenis serat bahan baku lekstil. Meskipun serat
bualan seperti poliester, rayon dan sebagainya lelah Illengalallli perkelllbangan
dan kemajuan yang begitu pesat sejalan dengan perkembangan di bidang
leknologi, seral kapas salllpai saat ini Illasih telap merupakan serat tekstil yang
terpenling. Dalam beberapa hal, karakteristik seral kapas Illasih belulll dapat
digantikan oleh serat buatan. Peranan kapas juga lerus Illeningkat didorong oleh
perkelllbangan kecenderungan perilaku untuk "kelllbali ke alalll".
Kebuluhan serat kapas di Indonesia dari lahun ke tahun selllakin
Illeningkat, sejalan dengan Illeningkatnya kebutuhan lekstil dan produk tekstil
(TI'T) yang disebabkan oleh peningkatan jUllllah penduduk dan pendapatan serta
tingkat kehidupan masyarakat. Pada lahapan Pelita IV, industri lekstil telah Illalllpu
Illenunjukkan kineljanya sebagai kontributor penerilllaan devisa dari sektor
non Illigas, dan berkembang Illenjadi kOllloditas andalan ekspor seklor industri.
Selanjutnya Illelalui kebijakan pengembangan iklilll industri yang selllakin
kondusif, pada Pelita V ekspor TI'T selllakin berkelllbang sehingga Illenelllpali
posisi sebagai kOllloditas utama penghasil devisa dari seklor non migas, bahkan
Illenelllpati peringkal perlallla dalalll kelolllpok kOllloditas ekspor hasil industri,
yang ditunjukkan ctengall pencapaian ekspor sebesar US $ 6.06 Illilyar. Killelja
ekspor lersebut akan lerus ditillgkatkan pada tahun-tahun Illendatallg, ctellgan
target ekspor sebesar US $ 10 Illilyar pada Pelita VI.
http://www.mb.ipb.ac.id
Kebutuhan tekstli ctunia pacta lahllll 199" actalah 41 juta ton, Icbih
besar 800.000 Ion bila ctibanctingkan dengan kebuluhan lekslil tahun 1994;
namun perlumbuhan tahun 1995 hanya 2, I %, lebih renctah ctari pacta
pertumbuhan pacta lahun 1994 yailu 2,9 %, karena naiknya harga tekstil. !lila
dilihal ctari slatistik ctiperkirakan kebutuhan tekstil cti dunia akan naik 2,2 % pacta
tahull 1998. I'erkiraan kebutuhan leksti! lersebut akan tents l11eningkat
mencapai 46 juta ton pada tahun 2000 dan 51 juta ton pada tahun 2005.
Konsumsi kapas dunia sejak tahun 1980/1981 tems naik dari 14,2 juta
Ion menjadi 18,4 juta ton pada tahun 1994/1995, diperkirakan pada tahun
1996 mencapai 18,9 jUla ton dan pada tahun 1997 menjadi 19,6 juta ton. Dengan
demi kian dari tahun 1980/ 1981 sampai 1997/1998, selal11a 17 tatulI1 naik 38
% atau rata-rata 3,2 % setiap tahun. Berdasarkan proyeksi jangka panjang,
konsumsi kapas dunia akan mencapai 20,8 juta ton pada tahun 2000 ctan 23 jllta
ton pada 2005.
I'erkembangan kebutuhan serat kapas di Indonesia ctan pemenllhall
kebutuhan tersebut ctari impor, sejalan ctengan peningkatan jumlah perusahaan
inctustri TI'T ctari tahllll 1990 sampai ctengan 1995 ctapat ctilihal pacta Tabd I
berikut :
http://www.mb.ipb.ac.id
,>
1'abel I. l'erkel11banzan Induslri 1'1"1' dan kebutuhan serat kapas Nasional
.•Tahull· Jumlah .Perus?_ . .:Kebutuhan':i-:~ " •Pt'od~ksi "> "h:npor... ',' , -;;'.,.,.~.- • 1". x. >;:\ . ~... ~ -, , ~ •• .1'"; • • • '::
(000 Ton)industl'iTPT . Sel'at'Kapas:·, '. . (OOOTon)<. ..... ,·\'i;· ,-.:.,' ~ .~••• :,.: , i'".c-· "•..
1990 1.990 348,3 4,0 344 ,:~
1991 2.064 361,7 4,7 357,0
1992 2.182 438,7 4,2 434,5
1993 2.223 439,2 2,0 436,6
1994 2.318 447,2 2,4 444.0
1995 2.357 462,5 2,5 460,0
SlIlllbcr: Dlrektorat Jenderallndllstn Aneka, 1996 dalalll W,d,anto, S. 1996.
Pada tahun 1995 Indonesia merupakan imporlir kapas lerbesar nonlor 2 didllnia,
selelah China; sebazaimana dapal dilihat pada 1'abel 2 berikut.
Tabel 2. Jumlah Konsul11si, Produksi dan Impor 8 nezara pemakai
kapas di dunia lahun 1995.
'I,: Nezarii ' . . Kohsul11si.'1000 i :o"ProouksiP:,t" ,~ ..,~",.h;11por ,.. :0" '. - • :;~, . ' .. '~.i:a... ':to . ....~ ':..''. Tal}' , , ,1000 1'on''1 ',", 1000 Ton
",l • ' :f. ~ " "
India 2.296 2.354 100USA 2.438 4.281 4
Pakislan 1.4,0 1.361 152Turki 825 628 231Brasil 887 550 351
Indonesia 462,5 2,5 460Mexico 174 100 126
SlIlllber : Departelllen Penndllstnan dan Perdazanzan, 1996 dalalll Soenpto, 1996.
http://www.mb.ipb.ac.id
Tabel 2 di atas,juga memperiihalkan bahwa posisi Indonesia di dunia kapas
pada tahun 1!)95 adalah sebagai konslllllen nomoI' 7 di dunia, dan sebagai
importir kapas nomoI' 2 di dunia.
Selain itu juga dapat dilihat bahwa kebutuhan serat kapas dalam negen
tahun 1!)95 sebesar 462,5 ribu ton sedangkan produksi dalam negcri hanya
2.500 ton serat atau 0,5 % dari kebutuhan nasional, sehingga sisanya sebesar
460ribu ton yaitu !)9,5 % dipenuhi dari impor dengan nilai US $ 923 juta. Dengan
demikian ketergantungan impor bahan baku serat kapas untuk industri tekstil
sangat tinggi, dan hal ini dapat mengganggu resistensi industri tekstil.
Pengalaman menunjukkan bahwa imporlir kapas pernah mengalami kesulitan
unluk mendapatkan serat kapas, karena melonjaknya harga serat kapas di pasaran
dunia dan juga ketika kapas impor terkena serangan jamul' caviloma yang
menllrunkan mutu kapas.
Kebutuhan serat kapas dalam negen ini diperkirakan akan tenls
I1\cningkat sehingga mencapai tingkat konsumsi 5 kg perkapita pada lahun 2000
(Lampi ran 1) Dengan proyeksi jllmlah penduduk sebanyak 222 juta jiwa, maka
kebutuhan serat mencapai 1.110 ribu ton, dan 746,73 ribu ton diantaranya
adalah serat kapas. Hal ini merupakan tantangan dan peluang untuk
meningkatkan produksi kapas dalam negeri.
Berbagai upaya tclah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan serat kapas.
dimulai sejak tahun 1!)60 dengan membangun perkebunan kapas secara mekanis
di Nusa Tenggara dan Jawa Timur, namun pelaksanaannya kurang berhasil. rada
tahun I!)73 di daerah yang sama dilanjutkan oleh Perusahaan Umulll Kapas
http://www.mb.ipb.ac.id
Ineloncsia, tclapi masih mcngalami kcgagalan yang anlara lain eliscbabkan kurang
elielukllng olch pcngkajian agroklimat yang tcpa!.
Scjak musim tanam lahun 1978/1979, pengcmbangan kapas eliarahkan
paela pcrkcbunan rakyat mclalui program Intcnsifikasi Kapas Rakyat (IKR)
bcrelasarkan Kcputusan Mcntcri Pcrtanian NomoI' 34/Kpts/umum/1! 1979.
Tujnan utama program lKR tcrscbul adalah untuk mcningkatkan proouksi kapas,
mcningkatkan pcnelapatan petani elan mcmbuka lapangan kClja di peelcsaan,
elcngan mclibatkan perusahaan pengclola sebagai mitra kClja petani. Pcmbiayaan
usaha tani scmula berasal elari bantuan krcelit KIK/KMKP sampai kcluarnya
Pakjan 1990. Sclanjutnya pembiayaan program IKR elilakukan mclalui beberapa
upaya anlara lain mclalui Pcngcmbangan Pcrkcbunan Wilayah Khusus (PZWKl
elcngan sumber elana APIlN, Swaelana Pcngclola elan krcelit perbankan. Mulai
tahun 1996/1997 pembiayaan program IKR elilakukan mclalui dana OECr.
PT NPC, salah salu pcrusahaan pcngclola paela program lKR, aelalah
perusahaan yang bergcrak eli bielang usaha ineluslri lckstil elan proouk lekslil
(Tf'T). Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri tekstilnya, PT. NPC yang
berlokasi eli Ilanelung mclakukan beberapa cara yaitll elengan mcngimpor kapas.
melakukan penanaman kapas seneliri eli kcbun inti dan mcmbeli kapas dari petal1l
milra usaha, serla melakukan pengadaan serat sintetis polyester elan rayon elengan
jumlah scperti elapat elilihal paela Tabel 3.
http://www.mb.ipb.ac.id
Tabcl 3. I'roporsi bahan baku industri tckslillyr N.P.C.
.""
t Bahan Baku Pcrsentase )t~~l!~h !c~b~tuhan/tahun,
Scra t Ka pas 60% 10.800 ton
Scmt Rayon
dan polystcr 40% 7.200 ton
Sumbcr: PT NPC Bandung, 1997
Dari kctiga jcnis bahan baku di alas, kapas mcrupakan porsi tcrbcsar yaitu
60% dari tolal bahan baku yang digunakan, dan dari scgi biaya penggunaan kapas
mcrupakan 60 - 70% dari total biaya operasi, schingga dapat dikatakan bahwa
kapas mcmpunyai pemnan yang tcrbcsar dalam kcgiatan produksi.
I'ada mulanya seluruh kcbutuhan kapas diimpor dari Amcrika, Australia,
Afrika dan cx-Rusia serta ncgara produscn kapas lainnya. Sclama ini PT NPC
bclum pernah mcngalami hambatan yang serius dalam penycdiaan bahan baku
kapas dari impor, nanUll1 untuk mcngantisipasi ancaman perubahan lingkungan
dalam jangka panjang yang dapat mcmpengaruhi kontinyuitas pcnycdiaan bahan
baku kapas dari impor, perusahaan mcncrapkan stratcgi antisipatif dcngan
mcnjajagi penycdiaan kapas dari dalam ncgcri mclalui program IKR, yaitLi
mcnjadi perusahaan pengclola scjak tahun 1994; scrta mcnjajagi kcmungkinan
intcgrasi kc hulu dcngan mcmiliki kcbun kapas scndiri di Australia yang dil1llllai
pada tahlln 1997.
Sclanjutnya perllSllhaan juga mcmperlimbangkan ulltuk mcngcmbangkan
stratcgi antisipalif dalam penycdiaan bahan baku kapas, dcngan nlcmcnuhi
http://www.mb.ipb.ac.id
7
pasokan dad kombinasi / gabungan 3 sumber pasokan, yaitu impor, kcmitraan
dan kcbun scndiri dcngan perbandingan 30 % : 20 % : 50 % dari kcbutuhan scral
kapas per tahun.
Bcrbagai upaya yang dilakukan dan dircncanakan dalam penanganan
penyediaan bahan baku kapas ini scmuanya bertujuan untuk mclakukan program
cfisicnsi agar dapat mcningkatkan daya saing dalam induslri TPT. Untuk illl
pcrusahaan memerlukan modcl manajemcn persediaan bahan baku yang tcpat agar
dapat mcngadakan dan mcmanfaatkan bahan baku sccara cfcktif dan cfisicn.
B. Pcrumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang tclah diuraikan tcrsebut, maka dapal
dinlllluskan pcrmasalahannya adalah :
1. Apakah altcrnatif stratcgi pcnycdiaan bahan baku kapas dari
gabungan liga sumber pasokan yaitu impor, kcmitraan dan kcblln
scndiri lebih baik dibandingkan dcngan cara pengadaan yang
sudah dilakukan selama ini ?
2. Apakah komposisi sumbcr pasokan impor : kcmilraan : kcbun scndiri
scbcsar 30 : 20 : 50 sudah cukup efisicn dalam mcnllrunkan biaya
perscdiaan bahan baku kapas?
3. Bcrapa tingkat pcrscdiaan yang optimal dan bilamana perscdiaan
terscbut harus dibcli dari masing-masing sumber pasokan agar Icbih
efisicn atas dasar kriteria kontinyuitas kctcrsediaan dan cost yang
terendah.
http://www.mb.ipb.ac.id
C. Tujuan I'cnclitian
I. Mcngkaji pcnycdiaan bahan baku kapas dengan mcmbandingkan
aspck-aspck yang mempengaruhi pasokan bahan baku kapas pada
kccmpal altematif stratcgi penyediaan bahan baku tcrsebut.
2. Mcmbuat perhitungan persediaan bahan baku kapas yang optimal
berdasarkan data tahun 1996 untuk mcngctahui :
a. Tingkat perscdiaan yang optimal dari masing-masing sumber
pasokan
b. Persediaan minimum dari masing-masing sumbcr pasokan
c. Total biaya perscdiaan yang hal'tls ditanggung olch pel'llsahaan
d. Pcnghematan yang dapat dicapai dcngan optimasi biaya
perscdiaan.
D. Kegunaan Pcnclitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dan berdampak positif
1. Bagi PT. NPC, scbagai masukan untuk dasar pengambilan
kcbijakan/ keputusan dalam hal penycdiaan bahan baku kapas
untuk industri tckstilnya.
2. Sebagai masukan bagi pihak lain yang mcmcrlukan infol'll1asi
mengenal masalah penyediaan bahan baku kapas pada industri
tekslit.
3. Bagi penulis, sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan wahana
latihan dalam mcngaplikasikan tcori dan kondisi obycklif di dalam
bisnis nyata.
http://www.mb.ipb.ac.id
Top Related