I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keragaman (variabilitas) pada tanaman terutama dalam kaitannya dengan pemuliaan
tanaman, yaitu variasi yang terlihat dalam suatu populasi tanaman. Keragaman yang ada
dalam pemuliaan tanaman sangatlah erat kaitannya dengan kegiatan pemuliaan tanaman.
Misalnya dalam hal ini, keragaman sebagai materi atau bahan untuk hibridisasi, seleksi, dan
sebagai perwujudan dari Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).
Keragaman dapat disebabkan oleh banyak faktor baik secara genetik, lingkungan
ataupun keduanya. Sehingga dari hal ini, terbentuklah keragaman yang disebabkan oleh
masing-masing faktor yang mempengaruhinya.
Sehingga, berdasarkan hal di atas praktikum keragaman dan karakterisasi dari
keragaman populasi dilakukan agar dapat dikenali bagaimana perbedaan dari keragaman yang
terbentuk berdasarkan masing-masing faktor yang mempengaruhi. Selain itu, karakterisasi
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengenali seluruh karakter-karakter
yang dimiliki oleh suatu jenis tanaman. Kegiatan ini dilakukan guna didapatkan perbandingan
antara tanaman satu dengan tanaman lainnya dalam suatu populasi baik secara kualitatif
maupun kuantitatif, sehingga didapatkan suatu kesimpulan dari faktor yang mempengaruhi
dari suatu karakter yang didapatkan.
1.2 Tujuan
1. Memahami konsep keragaman yang terjadi pada populasi tanaman (penyebab, macam,
arti penting bagi pemuliaan tanaman).
2. Mampu mengidentifikasi karakter yang dimiliki suatu tanaman berdasar pada standar
karakterisasinya (terutama karakter yang berkaitan dengan kegiatan pemuliaan tanaman).
3. Mampu membedakan keragaman yang terjadi pada populasi tanaman.
4. Mengetahui karakter tanaman yang keragamannya dipengaruhi oleh genetik atau
lingkungan.
1
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Keragaman
Anggraeni (2011) menyatakan bahwa variabilitas (keragaman) adalah variasi dalam
suatu sifat (karakter) tertentu menggambarkan bagaimana sifat itu mampu berubah-ubah
untuk menanggapi pengaruh lingkungan dan genetik.
Abdurahman (2008) menyatakan bahwa keragaman adalah suatu tingkatan
biodiversitas yang merujuk pada jumlah total variasi genetik dalam keseluruhan spesies yang
mendiami sebagian atau seluruh permukaan bumi yang dapat didiami.
Mangoendidjojo (2003) menyatakan bahwa variety involve or biodiversity represent
statement expression there are assorted him of form variation, appearance, amount of and
nature of which seen at various level federation of creature, that is level of ekosistem, type
level and level of genetika. “Keanekaragaman hayati atau biodiversity merupakan ungkapan
pernyataan terdapatnya berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah dan sifat yang
terlihat pada berbagai tingkatan persekutuan makhluk, yaitu tingkatan ekosistem, tingkatan
jenis, dan tingkatan genetika”.
Person (2011) menyatakan bahwa plant diversity refers to the variety of plants that
exist in the world. Plants compete with other plants and organisms to survive in an ecosystem.
Over time, they develop various characteristics to help them survive, which leads to plant
diversity. Plant Diversity is important because various species come to depend on each other;
therefore, eliminating one species can cause several other species to suffer. ‘Keanekaragaman
tanaman mengacu pada berbagai tanaman yang ada di dunia. Tanaman bersaing dengan
tanaman lain dan organisme lainnya untuk bertahan hidup pada suatu ekosistem. Seiring
berjalan waktu, mereka mengembangkan berbagai karakteristik untuk membantu mereka
bertahan hidup, yang mengarah ke keanekaragaman tumbuhan. Keragaman tanaman ini
penting karena berbagai spesies tumbuh dan bergantung antara satu dan lainnya. Karena itu,
menghilangkan satu spesies saja dapat menyebabkan beberapa spesies lain menderita”
2.2 Macam Keragaman
Menurut Rushayati (2003) menyatakan bahwa macam keragaman terdiri dari :
2
Keragaman Genetik
Keragaman genetik adalah ukuran bagi kecenderungan berbagai individu dalam
suatu populasi untuk memiliki genotipe yang berbeda-beda. Variabilitas dalam suatu sifat
(karakter) tertentu menggambarkan bagaimana sifat itu mampu berubah-ubah untuk
menanggapi pengaruh lingkungan dan genetik. Tingginya variabilitas genetik amat
penting bagi keanekaragaman hayati karena akan membantu suatu populasi beradaptasi
dan menghindari kepunahan.
Variabilitas genetik dapat teramati apabila terjadi perubahan lingkungan yang
memaksa suatu populasi beradaptasi. Apabila populasi tersebut mampu tetap bertahan
tanpa mengalami penyusutan populasi, dapat diketahui bahwa individu-individu
anggotanya memiliki variabilitas genetik yang tinggi.
Contoh pada tumbuhan : Mangga Bentuk Buah Rasa arima golek
Kuini, gedong lonjong panjang, bulat telur, besar bulat, kecil manis
Manis lebih manis tidak wangi
Contoh pada manusia: antara lain ukuran tubuh (besar, kecil, sedang); warna kulit
(hitam, putih, sawo matang, kuning); warna mata (biru, hitam, coklat), serta bentuk
rambut (ikal, lurus, keriting)
Keragaman Lingkungan
Keragaman Lingkungan adalah keragaman yang disebabkan adanya perubahan
lingkungan yang memaksa suatu populasi beradaptasi. Apabila populasi tersebut mampu
tetap bertahan tanpa mengalami penyusutan populasi, dapat diketahui bahwa individu-
individu anggotanya memiliki variabilitas genetik yang tinggi. Tidak dipengaruhi oleh
faktor genetiknya. Sehingga keragaman tersebut tidak dapat diturunkan.
Contoh : ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, ekosistem padang rumput,
ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem air tawar, ekosistem air laut, ekosistem savanna.
Irian Jaya (Papua) memiliki hewan mamalia berkantung, misalnya: kanguru (Dendrolagus
ursinus), kuskus (Spiloeus maculatus). Papua juga memiliki kolek si burung terbanyak,
dan yang paling terkenal adalah burung Cenderawasih (Paradiseae sp). Di Nusa Tenggara,
terutama di pulau Komodo, terdapat reptilian terbesar yaitu komodo (Varanus
komodoensis).
3
Keragaman Fenotip adalah Keragaman yang disebabkan oleh faktor genetik dan
lingkungan. Keragaman fenotip dapat dilihat pada populasi yang memiliki genotip
berbeda dan ditanam pada lingkungan yang berbeda pula.
2.3 Macam-macam Karakterisasi
Menurut Nasir (2001) pada dasarnya fenotipe tanaman dapat dikategorikan atas dua bentuk
karakter yaitu karakter kualitatif dan karakter kuantitatif.
Karakter kualitatif
Karakter kualitatif merupakan wujud fenotipe yang saling berbeda tajam antara
satu dengan yang lain secara kualitatif dan masing-masing dapat dikelompokkan dalam
bentuk kategori. Karakter kualitatif biasanya dapat diamati dan dibedakan dengan jelas
secara visual, karena umumnya bersifat diskret. Biasanya karakter ini dikendalikan oleh
satu atau beberapa gen. Bila karakter ini dikendalikan oleh satu gen, maka disebut dengan
karakter monogenik, dan bila beberapa gen disebut dengan oligogenik. Di samping itu
karena besarnya peranan satu unit gen dalam mengekspresikan fenotipnya, maka sering
juga disebut dengan gen mayor. Karakter kualitatif meliputi umur tanaman, kandungan
minyak, warna, rasa, ketahanan terhadap organism pengganggu, kandungan protein dalam
biji, dan lain-lain.
Karakter kuantitatif
Karakter kuantitatif umumnya dikendalikan oleh banyak gen dan merupakan hasil
akhir dari suatu proses pertumbuhan dan perkembangan yang berkaitan langsung dengan
karakter fisiologi dan morfologis. Diantara kedua karakter ini, karakter morfologis lebih
mudah diamati, misalnya produksi tanaman sering dijadikan obyek pemuliaan tanaman.
Sebagai contoh, komponen hasil tanaman biji-bijian meliputi jumlah tanaman per satuan
luas, jumlah malai per tanaman, jumlah bulir per malai, berat bulir, berat biji kering, dan
lain-lain. Untuk ubi jalar, komponen hasil meliputi jumlah dan ukuran umbi, ukuran dan
efisiensi kanopi, rasio bagian atas dan umbi, lama masa dormansi, dan lain-lain.
Umumnya dalam mempelajari pewarisan karakter kuantitatif digunakan
pendekatan teori genetika kuantitatif. Sifat kuantitatif yang dipelajari dinyatakan dalam
besaran kuantitatif atau satuan metrik yang selanjutnya digunakan pendekatan analisis
untuk sejumlah ukuran karakter tersebut.
4
III. BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu
Praktikum karakteristik adenium dilaksanakan pada hari Minngu tanggal 25 April
2012. Lokasi atau tempat praktikum dilaksanakan di Pasar bunga Splended, Malang.
5
3.2 Alat dan Bahan
Alat :
o Lembar Pengamatan : Untuk menulis hasil pengamatan.
o Alat Tulis : Untuk mencatat hasil pengamatan.
o Kamera : Untuk mendokumentasikan
Bahan :
o Bunga Adenium : Sebagai bahan pengamatan
3.3 Metode Pengamatan
Penentuan komoditi
Survei lokasi
Penentuan 5 varietas
Pengamatan
Hasil
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Pengamatan
Tabel Permukaan Daun
6
Dokumenta
si
VarietasAdenium
Putih Adenium Pink
Adenium
Local
Adenium
Merah Lancip
Adenium Pink
Tua
Keterangan HalusBawah Kasar
Atas HalusLicin Licin Bulu Halus
Tabel Tepi Daun
Dokumenta
si
VarietasAdenium
Putih Adenium Pink Adenium Local
Adenium
Merah Lancip
Adenium
Pink Tua
KeteranganBergelomban
gLurus Lurus Lurus Lurus
Tabel Ukuran Daun
7
Dokumenta
si
VarietasAdenium
Putih Adenium Pink
Adenium
Local
Adenium
Merah Lancip
Adenium Pink
Tua
Keterangan Kecil Besar Besar Besar Besar
Tabel Warna Daun
Dokumenta
si
VarietasAdenium
Putih Adenium Pink
Adenium
Local
Adenium
Merah Lancip
Adenium Pink
Tua
Keterangan
Hijau dengan
tepi warna
pink
Hijau bercak-
bercak
Hijau
dengan tepi
warna pink
HIjauHIjau Bercak
Kuning
Tabel Tebal Daun
Dokumenta
si
VarietasAdenium
Putih Adenium Pink
Adenium
Local
Adenium
Merah Lancip
Adenium Pink
Tua
Keterangan Tipis Tipis Tebal Tebal Tipis
Tabel Warna Bunga
8
Dokument
asi
VarietasAdenium
Putih
Adenium
Pink
Adenium
Local
Adenium
Merah Lancip
Adenium Pink
Tua
Keteranga
nPutih Pink Pink Merah Tua Pink Tua
Tabel Jumlah Mahkota Bunga
Dokumen
tasi
VarietasAdenium
Putih Adenium Pink
Adenium
Local
Adenium
Merah Lancip
Adenium Pink
Tua
Keteranga
n 5 5 5 5 5
Tabel Bentuk Mahkota Bunga
Dokument
asi
VarietasAdenium
Putih Adenium Pink
Adenium
Local
Adenium
Merah Lancip
Adenium Pink
Tua
Keteranga
nMembulat Membulat Membulat Lancip Membulat
9
Tabel Karakteristik Adenium
No Varietas
Karakter
Adenium
Putih Adenium Pink
Adenium
Local
Adenium
Merah
Lancip
Adenium
Pink Tua
1. Permukaan
daun
Halus Bawah kasar
Atas Halus
Licin Licin Bulu
Halus
2. Tepi daun Bergelombang Lurus Lurus Lurus Lurus
3. Ukuran daun Kecil Besar Besar Besar Besar
4. Warna daun Hijau dengan
tepi warna
pink
Hijau bercak-
bercak
Hijau
dengan tepi
warna pink
Hijau Hijau
Bercak
Kuning
6. Tebal daun Tipis Tipis Tebal Tebal Tipis
7. Warna bunga
Putih Pink Pink Merah Tua Pink Tua
8. Jumlah
mahkota bunga 5 5 5 5 5
9. Bentuk
Mahkota
Bunga
Membulat Membulat Membulat Lancip Membulat
4.2 Pembahasan Hasil Pengamatan
Dari praktikum karakterisasi kelompok kami melakukan pengamatan pada Adenium
dengan 5 varietas adenium yaitu adenium putih, adenium pink, adenium local, adenium
10
merah lancip, dan adenium pink tua. Dengan mencari 1 sampel tanaman dari kelima varietas
adenium tersebut.
Setelah mengadakan pengamatan didapat hasil pengamatan yang berupa tabel
pengamatan, pengamatan meliputi.
1. Permukaan daun
Permukaan daun pada setiap komoditas dapat kami jelaskan seperti Adenium
Putih memiliki permukaan daun halus, Adenium Pink memiliki permukaan daun Bawah
Kasar, Adenium local memiliki permukaan daun Licin, Adenium Merah Lancip memiliki
permukaan daun Licin, dan Adenium Pink Tua memiliki permukaan daun Bulu Halus.
2. Tepi daun
Adenium putih bertepi daun bergelombang; adenium pink, adenium local,
adenium merah lancip, dan adenium pink tua bertepi daun lurus.
3. Ukuran daun
Adenium putih berukuran daun kecil; Adenium pink, adenium local, adenium
merah lancip, dan adenium pink tua berukuran daun besar.
4. Warna daun
Adenium putih dan adenium local mempunyai daun berwarna hijau dengan tepi
berwarna pink, Adenium pink mempunyai daun berwarna hijau bercak-bercak, Adenium
merah lancip mempunyai daun berwarna hijau, dan adenium pink tua mempunyai daun
berwarna hijau bercak-bercak kuning.
5. Tebal daun
Adenium putih mempunyai ketebalan daun yang tipis, Adenium pink mempunyai
ketebalan daun yang tipis, Adenium lokal, Adenium merah lancip, dan adenium pink tua
mempunyai ketebalan daun yang tebal.
6. Warna bunga
Adenium putih mempunyai bunga berwarna putih, adenium pink mempunyai
bunga berwarna pink, adenium lokal mempunyai bunga berwarna pink, adenium merah
lancip mempunyai daun berwarna merah tua, dan Adenium pink tua mempunyai daun
berwarna pink tua.
7. Bentuk mahkota bunga
11
Adenium putih, adenium pink, adenium lokal, dan adenium pink tua mempunyai
bentuk mahkota bunga membulat sedangkan adenium merah lancip mempunyai bentuk
mahkota lancip.
8. Jumlah mahkota bunga
Adenium putih, adenium pink, adenium lokal, adenium pink tua, dan adenium
merah lancip sama-sama mempunyai jumlah mahkota bunga berjumlah lima.
Dari data diatas terdapat beberapa kesamaan dan juga perbedaan pada tiap-tiap kriteria
pada adenium putih, adenium pink, adenium lokal, adenium pink tua, dan adenium merah
lancip. Perbedaan antara beberapa kriteria tersebut dapat disebabkan karena pengaruh gennya.
Karena sudah diketahui bahwa genotip antara dua varietas tersebut berbeda. Tetapi dalam
satu varietas dipengaruhi oleh satu gen pembentuknya saja. Disamping itu, dari literatur yang
didapat bahwa karakter kualitatif sama sekali tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Untuk pengamatan keragaman, dibagi menjadi pengamatan karakter kualitatif dan karakter
kuantitatif. Untuk pengamatan karakter kualitatif itu hasilnya sama dengan pengamatan
keragaman. Jadi, pengamatan keragaman, mengamati karakter yang kualitatif yaitu menurut
kenampakan tanaman atau varietas itu saja.
Setelah dilakukan pengamatan, ternyata didapatkan hasil seperti pada tabel diatas.
Terdapat perbedaan hasil antara varietas satu dengan yang lain, hal ini mungkin disebabkan
karena dalam mengambil tanaman sampel kita tidak menentukan apakah tanaman itu bagus
atau tidak. Keragaman pada tanaman dipengaruhi oleh beberapa gen dan lingkungan sekitar.
Seperti banyaknya air, unsur hara, kelembapan, maupun intensitas sinar matahari. Penyerapan
hara antara tanaman satu dengan tanaman lain berbeda tergantung dari tanaman tersebut dan
juga keadaan lingkungan sekitar, sehingga pertumbuhan antar tanaman berbeda antara satu
dengan yang lain. Untuk penyerapan air juga begitu, mungkin akar tanaman satu tidak sama
panjang atau banyaknya dengan tanaman lain sehingga penyerapan airnya berbeda dan tinggi
tanaman juga berbeda. Perbedaan intensitas matahari yang diserap tanaman juga merupakan
salah satu faktor penyebab keragaman pada tanaman. Jika salah satu tanaman terhalang atau
ternaungi oleh tanaman yang lebih tinggi maka penyerapan cahaya matahari terhalang dan
akan berakibat pada proses fotosintesis yang berpengaruh dengan adanya sinar matahari.
12
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan Hasil Praktikum
Terdapat lima varietas pada komoditas adenium yaitu Adenium Putih, Adenium Pink,
Adenium Local, Adenium Merah Lancip, Adenium Pink Tua. Dari setiap varietas memiliki
karakter yang berbeda-beda diantaranya permukaan daun, warna daun, ujung daun, tepi
daun, ujung daun, tebal daun, warna bunga, jumlah mahkota bunga, Bentuk mahkota bunga.
Dari praktikum keragaman dan karakterisasi kali ini dapat disimpulkan bahwa dari data
pengamatan keragaman yang didapat terdapat beberapa kesamaan dan juga perbedaan pada
tiap-tiap kriteria pada adenium putih, adenium pink, adenium local, adenium merah lancip,
dan adenium pink tua. Perbedaan antara beberapa kriteria tersebut dapat disebabkan karena
pengaruh gennya. Karena sudah diketahui bahwa genotip antara lima varietas tersebut
berbeda. Tetapi dalam satu varietas dipengaruhi oleh satu gen pembentuknya saja.
Disamping itu, dari literatur yang didapat bahwa karakter kualitatif sama sekali tidak
dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Untuk pengamatan karakter kualitatif sama dengan pengamatan keragaman yaitu
menurut kenampakan tanaman atau varietas itu saja. Setelah melakukan pengamatan karakter
kuantitatif dapat disimpulkan bahwa karakter kuantitatif sangat dipengaruhi oleh lingkungan
sekitar. Seperti banyaknya air, unsur hara, kelembapan, maupun intensitas sinar matahari.
13
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, D. 2008. Biologi Kelompok Pertanian. Grafindo Media Pratama. Jakarta.
Anggraeni, 2011. Variabilitas genetik. Blog UB. Malang, Indonesia.
Badriyah, Siti Rushayati. 2003. Mengenal Keanekaragaman Hayati. Grasindo. Jakarta.
Mangoendidjojo, W. 2003. Dasar-dasar Pemuliaan Tanaman. Kanisius. Yogyakarta
Nasir, M. 2001. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta
Pearson, Charles. 2011. What is plant diversity (online). Ehow: United States.
http://www.ehow.com/info_7934410_plant-diversity.html. Diakses tanggal 1 Mei 2012.
14
Top Related