Download - HUKUM MERAYAKAN “valentine day’s”

Transcript
Page 1: HUKUM MERAYAKAN “valentine day’s”
Page 2: HUKUM MERAYAKAN “valentine day’s”

Bersumber dari:http://www.darussalaf.or.id/stories.php?id=1090

Microsoft PowerPoint By [email protected]&JuRaiZMicrosoft PowerPoint By [email protected]&JuRaiZ

Page 3: HUKUM MERAYAKAN “valentine day’s”

1

Hari 'kasih sayang' yang dirayakan oleh orang-orang Barat

pada tahun-tahun terakhir yang disebut "Valentine Day’s" amat

populer dan merebak di berbagai pelosok Indonesia. Terlebih

lagi di saat menjelang bulan Februari di mana banyak kita

temui simbol-simbol atau iklan-iklan tidak syar’i demi

mewujudkan dan mengekspos (mempromosikan) hari

Valentine. Berbagai tempat hiburan bermula dari diskotik,

hotel-hotel, organisasi-organisasi dan kelompok-kelompok

kecil, mereka berlomba-lomba menawarkan acara untuk

merayakan Valentine. Dengan dukungan (pengaruh) media

massa seperti surat kabar, radio, televisi, dan yang lainnya.

Sebagian besar kaum muslimin juga turut dicekoki

(dihidangkan) dengan berbagai slogan dan iklan-iklan

Valentine Day’s.

Page 4: HUKUM MERAYAKAN “valentine day’s”

2

Berbicara tentang sejarah Valentine, ada berbagai versi

menceritakan tentang asal mula ajaran ini. Namun semua berita

tersebut tanpa disertai sanad yang jelas untuk dapat mengecek

keabsahan riwayatnya. Sekedar untuk diketahui, bahwa di

antara mereka ada yang menyebutkan bahwa dahulu, seorang

pemimpin agama Katolik bernama Valentine bersama rekannya

Santo Marius secara diam-diam menentang pemerintahan

Kaisar Claudius II kala itu. Pasalnya, kaisar tersebut

menganggap bahwa seorang pemuda yang belum berkeluarga

akan lebih baik performanya ketika berperang. Ia melarang para

pemuda untuk menikah demi menciptakan prajurit perang yang

potensial.

Page 5: HUKUM MERAYAKAN “valentine day’s”

3

Nah, Valentine tidak setuju dengan peraturan

tersebut. Ia secara diam-diam tetap menikahkan

setiap pasangan muda yang berniat untuk mengikat

janji dalam sebuah perkawinan. Hal ini

dilakukannya secara rahasia.

Lambat laun, aksi yang dilakukan oleh Valentine

pun tercium oleh Claudius II. Valentine harus

menanggung perbuatannya. Ia dijatuhi hukuman

mati. Ada sebuah sumber yang menceritakan bahwa

ia mati karena menolong orang-orang Kristen

melarikan diri dari penjara akibat penganiayaan.

Page 6: HUKUM MERAYAKAN “valentine day’s”

4

Dalam cerita tersebut, Valentine didapati jatuh hati kepada anak gadis

seorang sipir, penjaga penjara. Gadis yang dikasihinya senantiasa

setia untuk menjenguk Valentine di penjara kala itu. Tragisnya,

sebelum ajal tiba bagi Valentine, ia meninggalkan pesan dalam sebuah

surat untuknya.

Menurut cerita tersebut,Ada tiga buah kata yang tertulis sebagai

tanda tangannya di akhir surat dan menjadi populer hingga saat ini

—-‘From Your Valentine’. Ekspresi dari perwujudan cinta Valentine

terhadap gadis yag dicintainya itu masih terus digunakan oleh orang-

orang masa kini. Akhirnya, sekitar 200 tahun sesudah itu, Paus

Gelasius meresmikan tanggal 14 Febuari tahun 496 sesudah Masehi

sebagai hari untuk memperingati Santo Valentine. Versi lain tentang

Valentine dimulai pada zaman Roma kuno tanggal 14 Febuari. Ini

merupakan hari raya untuk memperingati Dewi Juno. Ia merupakan

ratu dari segala dewa dan dewi kepercayaan bangsa Roma. Orang

Romawi pun mengakui kalau dewi ini merupakan dewi bagi kaum

perempuan dan perkawinan. (dari berbagai sumber)

Page 7: HUKUM MERAYAKAN “valentine day’s”

5

Namun yang jelas, bahwa ini bukan berasal dari Islam,

namun lebih mendekati sebuah tradisi yang bernuansa

Kristiani dari Roma Kuno. Jika demikian keadaannya, maka

ini sudah cukup bagi Kaum Muslimin menyadari bahwa hal

itu tidak ada hubungannya dengan Islam sama sekali, dan

menyerupai kebiasaan orang-orang kafir.

Berikut ini, kami akan nukilkan beberapa fatwa para ulama

yang menjelaskan tentang perayaan tersebut.

Page 8: HUKUM MERAYAKAN “valentine day’s”

6

Fatwa Lajnah Da’imah ( Lembaga Fatwa Arab Saudi )

Fatwa Lembaga Tetap untuk Pembahasan Ilmiah dan Fatwa

Kerajaan Arab Saudi Fatwa nomor (21203), tanggal: 23-11-

1320 H

Segala puji bagi Allah semata, shalawat dan salam atas hamba

yang tidak ada nabi setelahnya. Amma ba’du:

Lembaga Tetap untuk Pembahasan Ilmiah dan Fatwa telah

menelaah apa yang telah disampaikan kepada yang terhormat

Mufti Umum, dari yang meminta fatwa: Abdullah bin Aalu

Rabi’ah, dan disampaikan kepada Lembaga Seksi Amanah

Umum - Lembaga Kibaarul Ulama ( ulama besar ), nomor :

5324, tanggal : 3-11-1420 H.

Yang memohon fatwa menyampaikan pertanyaan yang

teksnya sebagai berikut:

Page 9: HUKUM MERAYAKAN “valentine day’s”

7

" Sebagian manusia ada yang merayakan hari ke 14 dari bulan

Februari setiap tahun dengan hari kasih sayang "valentine day’s"

(hari valentine). Dimana mereka saling memberi hadiah berupa

mawar merah dan memakai pakaian berwarna merah, dan mereka

saling memberi selamat, dan sebagian warung/restoran pembuat kue

membuat kue dengan warna merah, lalu diberi gambar hati di

atasnya.Sebagian toko ada yang memberi beberapa pemberitahuan di

sebagian barang dagangannya yang berkenaan dengan kekhususan

hari tersebut. Maka apa pendapatmu tentang:

- hukum merayakan hari tersebut?

- Membeli dari toko-toko tersebut pada hari itu?

- Sebagian toko (yang tidak merayakan hari itu) menjual

kepada yang merayakannya sebagian apa yang dihadiahkan di

hari tersebut?

Semoga Allah membalas kebaikanmu ".

Page 10: HUKUM MERAYAKAN “valentine day’s”

8

Setelah lembaga mempelajari pertanyaan tersebut, maka

lembaga ini menjawab bahwa telah ditunjukkan berdasarkan

dalil-dalil yang jelas dari Al-kitab dan As-sunnah, dan telah

sepakat umat ini atasnya, bahwa hari raya di dalam Islam

hanyalah dua: yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Adapun selain

keduanya dari berbagai perayaan apakah yang berhubungan

dengan seseorang, sekelompok orang, atau satu kejadian, atau

dengan makna apa saja, maka itu merupakan perayaan-

perayaan yang bid’ah, tidak boleh bagi Kaum Muslimin

melakukannya, menyetujuinya, dan menampakkan kegembiraan

dengannya, atau membantunya dengan sesuatu. Sebab hal

tersebut termasuk ke dalam sikap melanggar batasan-batasan

Allah, dan barangsiapa yang melanggar batasan-batasan Allah

Subhanahu Wa Ta'ala, maka sungguh dia telah menzhalimi

dirinya sendiri.

Page 11: HUKUM MERAYAKAN “valentine day’s”

9

Apabila perayaan yang diada-adakan tersebut berasal dari

perayaan orang-orang kafir, maka ini berarti dosa di atas dosa,

sebab menyerupai mereka, dan itu merupakan bentuk

loyalitasnya kepada mereka. Dan sungguh Allah Subhanahu Wa

Ta'ala telah melarang Kaum Mukminin menyerupai mereka dan

bersikap loyal kepada mereka dalam kitab-Nya yang agung.

Dan telah shahih dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bahwa

beliau bersabda:

من تشبه بقوم فهو منهم

" Barangsiapa yang menyerupai satu kaum,maka dia termasuk

mereka ".

(HR.Abu Dawud dari Abdullah bin Umar)

Page 12: HUKUM MERAYAKAN “valentine day’s”

10

Hari kasih sayang termasuk diantara jenis perayaan yang

disebutkan, sebab ia termasuk di antara perayaan

berhala Nashrani. Maka tidak halal bagi seorang muslim

yang beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan

hari akhir melakukannya, atau menyetujuinya, atau

mengucapkan selamat, namun yang wajib adalah

meninggalkannya dan menjauhinya, sebagai wujud

menjawab panggilan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan

Rasul-Nya Shallallahu 'Alaihi Wasallam, dan menjauhkan

diri dari berbagai sebab yang mendatangkan kemurkaan

Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan siksaan-Nya.

Page 13: HUKUM MERAYAKAN “valentine day’s”

11

Sebagaimana pula diharamkan atas seorang muslim

membantu perayaan tersebut, atau yang lainnya dari

berbagai perayaan yang diharamkan, dengan jenis

apapun, baik berupa makanan, minuman, menjual,

membeli, membuat, hadiah, saling berkirim surat, atau

pemberitahuan, atau yang lainnya. Sebab itu semua

termasuk ke dalam sikap saling tolong menolong di atas

dosa dan permusuhan, dan kemaksiatan kepada Allah

dan rasul-Nya. Dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala

berfirman:

Page 14: HUKUM MERAYAKAN “valentine day’s”

12

" Dan tolong-menolonglah kamu dalam

(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan

jangan tolong-menolong dalam berbuat

dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah

kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah

amat berat siksa-Nya. " (QS.Al-Maidah :

2)

Page 15: HUKUM MERAYAKAN “valentine day’s”

13

Wajib atas seorang muslim berpegang teguh dengan

Kitabullah dan As-Sunnah dalam setiap keadaannya, terlebih

lagi pada waktu-waktu terjadinya fitnah dan banyak terjadi

kerusakan. Dan hendaklah seseorang mengerti dan berhati-

hati dari terjatuh ke dalam berbagai kesesatan orang-orang

yang dimurkai dan orang-orang yang sesat yang fasiq yang

yang tidak percaya akan kebesaran Allah, dan mememiliki

peduli terhadap Islam. Wajib atas setiap muslim untuk

berlindung kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan

memohon hidayah kepada-Nya, dan kokoh di atas agamanya,

karena tidak ada yang dapat memberi hidayah kecuali Allah,

dan tidak ada yang dapat memberi kekokohan kecuali Dia

Subhanahu Wa Ta'ala. Dan hanya kepada Allah kita meminta

taufiq. Shalawat dan salam atas Nabi kita Shallallahu 'Alaihi

Wasallam, keluarganya, dan para shahabatnya.

Page 16: HUKUM MERAYAKAN “valentine day’s”

14

Lembaga Tetap untuk Pembahasan Ilmiah dan Fatwa

Ketua: Abdul Aziz bin Abdullah bin Muhammad Alus Syaikh

Anggota:

- Shalih bin Fauzan Al-Fauzan

- Abdullah bin Abdurrahman Al-Ghudayyan

- Bakr bin Abdullah Abu Zaid

Fatwa Muhammad bin Saleh Al-Utsaimin

Page 17: HUKUM MERAYAKAN “valentine day’s”

15

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah ditanya:

" Telah menyebar pada masa-masa akhir ini perayaan " kasih

saying " (valentine day’s), lebih terkhusus para pelajar

wanita, dan ini termasuk di antara hari raya kaum Nashara,

dan semuanya diberi model dengan warna merah, baik

pakaian, sepatu, dan mereka saling bertukar bunga-bunga

berwarna merah. Kami harap dari engkau –yang kami

muliakan- penjelasan tentang hukum merayakan hari raya

ini, dan apa nasehat engkau kepada Kaum Muslimin dalam

perkara-perkara seperti ini?. Semoga Allah menjaga dan

memeliharamu.

Page 18: HUKUM MERAYAKAN “valentine day’s”

16

Beliau menjawab: Merayakan hari kasih sayang (valentine days)

tidak boleh, ditinjau dari beberapa sisi:

Pertama: bahwa itu merupakan perayaan bid’ah, tidak ada

asalnya dalam syari’at.

Kedua: bahwa hal tersebut mengantarkan kepada cinta buta dan

kerinduan ( kepada lawan jenis bukan mahram ).

Ketiga: hal tersebut mengantarkan kepada tersibukkannya hati

dalam urusan-urusan rendah seperti ini, yang menyelisihi

bimbingan salafus shalih .

Page 19: HUKUM MERAYAKAN “valentine day’s”

17

Maka tidak dihalalkan pada hari ini muncul sesuatu yang

itu merupakan bentuk syi’ar terhadap perayaan tersebut,

apakah dalam hal makanan, minuman, pakaian, atau saling

memberi hadiah, atau yang lainnya.

Wajib bagi seorang muslim merasa mulia dengan

agamanya dan jangan dia menjadi seorang yang tidak

punya pegangan, mengikuti setiap ada orang yang

berteriak (mengajak kepada sesuatu). Aku memohon

kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar memberi

perlindungan kepada Kaum Muslimin dari segala fitnah

yang zhahir maupun yang batin dan semoga Dia senantiasa

menolong kita dengan pertolongan dan taufiqNya.

Page 20: HUKUM MERAYAKAN “valentine day’s”

18

( dari Majmu’ Fatawa Syaikh Ibnu Utsaimin

rahimahullah :16/199 )

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala senantiasa

memberi hidayah kepada kaum muslimin dan

dipelihara dari tipuan setan yang berusaha

memalingkan manusia dari jalan-Nya. Amin

Ditulis oleh:

Al Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal

Page 21: HUKUM MERAYAKAN “valentine day’s”

Di Buat Agar Mudah Di Baca Download PowerPoint Ini di http://mysalafy.wordpress.com

Sumber Artikel ini bisa di lihat di http://www.darussalaf.or.id/stories.php?id=1090