HUKUM-HUKUM GEOLOGI
Metode penentuan umur secara relatif sangat bergantung pada konsep-
konsep stratigraphy. Dapat digunakan dua tipe klasifikasi untuk menentukannya.
Yaitu rock stratigraphic unit yang berdasarkan pada karakteristik fisis maupun
sifat batuan serta time stratigraphic unit yang berdasarkan pada waktu ketika
material terbentuk. Adapun konsep yang digunakan dalam klasifikasi tersebut
antara lain :
1. Hukum Superposisi (Nicolas Steno, 1669 )
Dalam suatu urutan perlapisan batuan, maka lapisan batuan yang terletak di
bawah umurnya relatif lebih tua dibanding lapisan diatasnya selama lapisan
batuan tersebut belum mengalami deformasi. Terkecuali jika terjadi beberapa
hal, seperti intrusi batuan beku dll.
Gambar 1 Superposisi
2. Hukum Horizontalis ( Nicolas Steno, 1669)
Lapisan – lapisan sedimen diendapkan mendekati horizontal dan pada dasarnya
sejajar dengan bidang permukaan dimana lapisan sedimen tersebut di
endapkan. Jika perlapisan batuan tersebut miring, patah, terlipat, berarti batuan
tersebut telah mengalami deformasi.
Gambar 2 Horizontalis
3. Hukum Potong Memotong ( Cross Cutting Relationship )
Umur relative dari batuan dan kejadian geologi juga dapat ditentukan
menggunakan hukum hubungan crosscutting. Di mana fitur geolic seperti
intrusi batuan maupun patahan memiliki umur lebih muda daripada unit yang
mereka lalui atau mereka potong.
Gambar 3 Cross-cutting relationship
4. Hukum Kemenerusan Lateral ( Original Lateral )
Pengendapan batuan sedimen menyebar secara mendatar, sampai menipis atau
menghilang pada batas dimana ia diendapkan. Selain itu juga, kita dapat
mengidentifikasi apakah lapisan batuan tertentu terbentuk pada masa yang
sama. Yaitu dengan cara korelasi fosil yang ditemukan pada batuan tersebut.
Gambar 4 Kemenerusan lateral
5. Hukum Inklusi
Pecahan dari batuan berumur tua yang berada diantara batuan yang lebih
muda atau batuan sedimen dengan ukuran butir kasar juga dapat digunakan
dalam
penentuan umur relative. Inklusi sangat membantu pada bidang kontak
dengan tuuh batuan di mana magma yang bergerak ke atas melalui kerak
membawa serpihan batuan yang berumur lebih tua di sepanjang jalan yang
dilaluinya. Dengan kata lain, jika ada fragmen batuan yang terinklusi dalam
suatu perlapisan batuan, maka perlapisan batuan itu terbentuk setelah fragmen
batuan.
Gambar 5 Inklusi
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Andi Syukur. 2011. Hukum-Hukum Geologi.
http://bumi-myearth.blogspot.com/2011/12/hukum-hukum-geologi_30.html
(Diakses tanggal 04 November 2012, pukul 21.15 ).
Saraswati. 2012. Relative Dating. http://geoscienceinside.wordpress.com/tag/superposisi/
(Diakses tanggal 04 November 2012, pukul 21.30 ).
Yuza, Adi . 2010. Hukum pengendapan/ Hukum Steno.
http://duniayuza.blogspot.com/2010/12/hukum-pengendapan-hukum-
steno.html (Diakses tanggal 04 November 2012, pukul 21.00 ).
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
TUGAS GEOLOGI SEJARAH
HUKUM-HUKUM GEOLOGI
OLEH :
GITA NIRMALA S.
D611 10 003
MAKASSAR
2012
Top Related