BAB 3
Mengenal Bumi
Kompetensi Dasar
Menganalisis dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan.
Mengolah informasi dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan dan
menyajikannya dalam bentuk narasi dan gambar ilustrasi.
Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu mendeskripsikan teori penciptaan p;anet bumi
Siswa mampu menjelaskan gerak rotasi dan revolusi bumi
Siswa mampu mendeskripsikan karakteristik lapisan bumi dan pergeseran
benua
Siswa mampu mendeskripsikan kala geologi dan sejarah kehidupan
Siswa mampu mengaplikasikan teknik analisis data geografi
Siswa mampu memahami kelayakan planet bumi untuk kehidupan
PETA KONSEP
Persebaran gunung api di Indonesia
Kala Geologi dan Sejarah Kehidupan
Kelayakan PlanetBumi untuk Kehidupan
Adanya sumber energi
Lokasi Planet berada pada zona kehidupan
Planet memiliki atmosfer
Planet itu terdapat air
Kondisi permukaan planet
Rotasi Bumi
Revolusi Bumi
Presesi
Jagat RayaTeori-teori terbentuknya tata surya
Benda-benda yang ada di tata surya
Tata Surya dan PembentukanBumi sebagai Ruang Kehidupan
Gerak Rotasi, Revolusidan Presesi Bumi
Struktur Bumi
Kala Geologi danSejarah Kehidupan
Sejarah terbentuknya bumi
Kala geologi
Terbentuknya benua-benua di bumi
Sruktur perlapisan bumi
Dinamika litosfer
Persebaran gempa di Indonesia
A Teori Terciptanya Bumi
a Theory Big bang
Teori ini adalh yang paling terkenal.
Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan
milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang
berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut memungkinkan
bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul
di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu
meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi
dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun,
nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut
dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya.
Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi
sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat.
Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet
bumi. Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara
bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses
pembentukan bumi, yaitu:
a Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami
perlapisan atau perbedaan unsur
b Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya
diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam,
sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
c Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam,
mantel luar, dan kerak bumi.
b Teori Kabut Kant-Laplace
Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah
banyak berfikir dan melakukan analisis
terhadap gejala-gejala alam. Mulai abad ke 18
para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi. Ingatkah kamu tentang
teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere
de Laplace (1796)? Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam
teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian
berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini
membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat.
Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian
khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian
yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.
c Teori Planetesimal
Seabad sesudah teori kabut tersebut,
muncul teori Planetesimal yang
dikemukakan oleh Chamberlin dan
Moulton. Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat
matahari asal. Pada suatu ketika, matahari asal ini didekati oleh sebuah
bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari.
Akibat tenaga penarikan matahari asal tadi, terjadilah ledakan-ledakan yang
hebat. Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer matahari, kemudian
mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang padat, dan disebut
planetesimal. Planetesimal ini dalam perkembangannya menjadi planet-planet,
dan salah satunya adalah planet Bumi kita. Pada dasarnya, proses-proses
teoritis terjadinya planet-planet dan bumi, dimulai daribenda berbentuk gas
yang bersuhu sangat panas. Kemudian karena proses waktu dan perputaran
(pusingan) cepat, maka terjadi pendinginan yang menyebabkan pemadatan
(pada bagian luar). Adapaun tubuh Bumi bagian dalam masih bersuhu tinggi.
d Teori Pasang Surut Gas
Teori ini dikemukakan leh jeans dan
Jeffreys, yakni bahwa sebuah bintang besar
mendekati matahari dalam jarak pendek,
sehingga menyebabkan terjadinya pasang
surut pada tubuh matahari, saat matahari itu
masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya
pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil.
Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi
(60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir
sama besar dengan matahari mendekati matahari, maka akan terbentuk
semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang
disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-guung tersebut akan
mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang
besar sekali, menjulur dari massa matahari tadi dan merentang kea rah bintang
besar itu. Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya
kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri,
yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-
bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga
lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi.
Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses
pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-
planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil
seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat. Sementara
pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih mengelilingi matahari pada
orbit berbentuk elips, sehingga besar kemungkinan pada suatu ketika meraka
akan mendekati matahari dalam jarak yang pendek. Akibat kekuatan penarikan
matahari, maka akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh planet yang baru
lahir itu. Matahari akan menarik kolom-kolom materi dari planet-planet,
sehingga lahirlah bulan-bulan (satelit-satelit) yang berputar mengelilingi
planet-planet. peranan yang dipegang matahari dalam membentuk bulan-bulan
ini pada prinsipnya sama dengan peranan bintang besar dalam membentuk
planet-planet, seperti telah dibicarakan di atas.
e Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli
Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini,
galaksi berasal dari kombinasi bintang
kembar. Salah satu bintang meledak
sehingga banyak material yang terlempar.
Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih
kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang
yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari,
sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang
mengelilinginya.
Kesimpulan
Ada dua kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan mengenai proses
terbentuknya bumi, yaitu:
a Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang meledak dahsyat,
kemudian membentuk galaksi dan nebula. Setelah itu, nebula membeku
membentuk galaksi Bima Sakti, lalu sistem tata surya.Bumi terbentuk dari
bagian kecil ringan yang terlempar ke luar saat gumpalan kabut raksasa
meledak yang mendingin dan memadat sehingga terbentuklah bumi.
b Tiga tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai dari awal bumi
terbentuk, diferensiasi sampai bumi mulai terbagi ke dalam beberapa zona
atau lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan
kerak bumi.
B GERAK ROTASI, REVOLUSI DAN PRESESI BUMI
1 Rotasi Bumi
Merujuk pada gerakan berputar planet Bumi pada sumbunya. Bumi berputar ke
arah timur, atau jika dilihat dari utara, melawan arah jarum jam.
Akibat pergerakan pada sumbunya, setiap daerah di bumi mengalami siang dan
malam, walaupun dengan panjang siang dan malam yang bisa berbeda-beda.
Masa rotasi Bumi pada sumbunya dalam dalam hubungannya
dengan bintang ialah 23 jam, 56 menit dan 4.091 detik. Masa rotasi dalam
kaitannya dengan Matahari ialah 24 jam. Namun perputaran ini perlahan terus
melambat karena pengaruh gravitasi bulan. Hal ini bisa dilihat dari
melambatnya satu hari pada masa kini sebesar 1.7 milidetik dibanding seabad
yang lalu.
Hubungan dengan revolusi bumi
Gerakan melingkar mengelilingi Matahari terjadi selama setahun,
yakni365,2425 hari. Sehingga, revolusi Bumi mengelilingi Matahari tidak pas
dengan gerakan Bumi padasumbunya. Dari sini kita memiliki tahun
kabisat yang terjadi setiap 4 tahun sekali (kecuali pada hitungan seratus yang
tidak dapat dibagi 400).
2 Revolusi bumi
Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi
merupakan akibat tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya
gravitasi bumi, selain perputaran bumi pada porosnya atau disebut rotasi bumi.
Kala revolusi bumi dalam satu kali mengelilingi matahari adalah 365¼ hari.
Sepanjang Bumi berevolusi, rotasi bumi tidak selalu tegak lurus terhadap
bidang ekliptika melainkan berosilasi dengan kemiringan yang membentuk
sudut hingga 23,50 derajat terhadap matahari. Sudut ini diukur dari garis
imajiner yang membelah kutub utara dan kutub selatan yang disebut dengan
garis khatulistiwa.
3 PRESESI BUMI
a Gerak presesi
Gerak presesi bumi disebut juga gerak gasing bumi. Gerak presesi bumi
merupakan salah satu pergerakan bumi dalam ruang inersia dimana sumbu
rotasi bumi dan bidang ekuator bumi tidaklah tetap, melainkan bergerak
yang sifatnya rotasional. Pergerakan bumi dalam ruang ini merupakan
respon dari ketidaksimentrisan dan non-rigiditas dari bumi terhadap gaya
tarik bulan, matahari dan planet-planet lain. Gerakan presesi dari sumbu
rotasi bumi ini disebabkan karena gaya gravitasi benda-benda langit pada
tonjolan ekuator bumi, terutama matahari dan bulan. Karena dalam
pergerakannya mengelilingi matahari bidang ekuator bumi membentuk
sudut sebesar 23.5˚ terhadap bidang ekliptika, sehingga gerak presesi ini
mempunyai amplitude sudut sebesar 23.5˚. akibatnya, titik semi yang
merupakan titik potong antara bidang ekuator dan bidang ekuator dan
bidang ekliptika bergerak sepanjang ekliptika dengan laju sekitar 50″
pertahun. Periode gerak presesi bumi atau waktu yang dibutuhkan oleh
sumbu bumi dalam satu kali putaran lengkap (360˚) kurang lebih 26.000
tahun.
C Karakteristik lapisan kulit bumi dan pergeseran benua
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya.
Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan
matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi
mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut
(magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari,sinar
ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi
hingga ketinggian sekitar 700 kilometer.Lapisan udara ini dibagi menjadi
Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.Lapisan ozon, setinggi
50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari
sinar ultraungu.Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70°C hingga 50°C
bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di
bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar
ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar
5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis
planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi
diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan
gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan.
70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21%
oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain. Bumi diperkirakan
tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370
kilometer dengan suhu 4.500°C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair
setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800
kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak
bumi setebal kurang lebih 85 kilometer. Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu
sekitar 5 kilometer.Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak
melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan
gempa bumi. Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi
8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan
kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman
1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299
km2.
Menurut komposisi (jenis dari materialnya), Bumi dapat dibagi menjadi
lapisan-lapisan sebagai berikut :
1 Kerak Bumi
Kerak bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua kategori,
yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan
sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70
km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan basalt, sedangkan
batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang tidak sepadat
batuan basalt.
2 Mantel Bumi
Mantel bumi terletak di antara kerak dan inti luar bumi. Mantel bumi
merupakan batuan yang mengandung magnesium dan silikon. Suhu pada
mantel bagian atas ±1300 °C-1500 °C dan suhu pada mantel bagian dalam
±1500 °C-3000 °C. Fungsinya melindungi inti bumi.
3 Inti Bumi
Inti Bumi terletak pada lapisan terdalam. Inti Bumi terbagi menjadi 2 (dua),
yaitu:
a Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam bumi yang
melapisi inti bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar mempunyai tebal
2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti bumi bagian luar terdiri
atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900°C
b Inti bumi bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling dalam atau
dapat juga disebut inti bumi. inti bumi mempunyai tebal 1200km dan
berdiameter 2600km. inti bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat
dengan temperatur dapat mencapai 4800°C.
Struktur Lapisan Bumi
a Litosfer (lapisan batuan pembentuk kulit bumi atau crust)
Litosfer berasal dari kata lithos berarti batu dan sfhere/sphaira berarti bulatan
atau lapisan. Dengan demikian Litosfer dapat diartikan lapisan batuan
pembentuk kulit bumi. Dalam pengertian lain, litosfer adalah lapisan bumi
paling atas dengan ketebalan lebih kurang 70 km yang tersusun dari batuan
penyusun kulit bumi.
b Astenosfer (lapisan selubung atau mantle)
Astenosfer, yaitu lapisan yang terletak di bawah litosfer dengan ketebalan
sekitar 2.900 km berupa material cair kental dan berpijar dengan suhu sekitar
3.000° C, merupakan campuran dari berbagai bahan yang bersifat cair, padat
dan gas bersuhu tinggi.
c Barisfer (lapisan inti bumi atau core)
Barisfer, yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bagian bumi paling dalam
yang tersusun atas lapisan Nife (Niccolum atau nikel dan ferrrum atau besi).
Lapisan ini dapat pula dibedakan atas dua bagian yaitu inti luar dan inti dalam.
o Inti luar (Outer core). Inti luar adalah inti bumi yang ada di bagian luar.
Tebal lapisan ini sekitar 2.200 km, tersusun atas materi besi dan nikel yang
bersifat cair, kental, dan panas berpijar bersuhu sekitar 3.900° C.
o Inti dalam (Inner core). Inti dalam adalah inti bumi yang ada di lapisan
dalam dengan ketebalan sekitar 2.500 km, tersusun atas materi besi dan
nikel pada suhu yang sangat tinggi yakni sekitar 4.800° C, akan tetapi tetap
dalam keadaan padat dengan densitas sekitar 10 gram/cm3. Hal itu
disebabkan adanya tekanan yang sangat tinggi dari bagian-bagian bumi
lainnya.
Lapisan atas kerak bumi, di daerah daratan, biasanya dilapisi
tanah.Tanah, yang terdiri atas partikel batuan yang ditimpa cuaca, juga
mengandung banyak zat organik yang berasal dari pembusukan makhluk
hidup zaman purba.Tanah mendukung kehidupan tanaman di bumi dan
juga binatang karena makanan hewan, baik langsung maupun tidak berasal
dari tanaman.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakteristik
lapisan bumi paling dalam (inti) memiliki sifat pejal atau keras yang
diselubungi lapisan cair relatif kental, sedangkan bagian luar atau atasnya
berupa litosfer yang pejal dan keras pula.
D. Kala Geologi dan Sejarah Kehidupan
Kajian perkembangan bumi di lakukan berdasarkan ukuran tertentu yang di
sebut kala atauwaktu geologis. Waktu geologis ini diketahui berdasarkan
pengukuran dan pengamatan terhadap lapisan-lapisan batuan. Tiap lapisan batuan
terbentuk pada masa tertentu dan menyimpan berbagai informasi pada saat
pembentukannya, seperti kondisi alam serta jenis hewan dan tumbuhan yang
hidup pada masa tersebut.. dengan kata lain, umur bumi serta pembagian masa
dalam perkembangan bumi dapat di ketahui dari batuan yang ada di permukaan
bumi.
Banyak ilmuwan telah berupaya untuk mengetahuiumur bumi dan proses
perkembangan muka bumi hingga menjadi seprti sekarang. Terkait dengan hal
tersebut, umur bumi di nyatakan dalam waktu geologi. Secara umum, waktu
geologi dapat di golongkan menjadi waktu geologi relatif dan waktu geologi
numerik atau waktu geologi absolut. Waktu geologi relatif adalah pengelompokan
peristiwa-peristiwa geologis berdasarkan urutan terajadinya. Waktu geologi relatif
tidak menggunakan satuan yang dapat di ukur, seperti tahu, hari, atau jam. Di lain
pihak, waktu geologi numerik adalah pengukuran yang dilakukan terhadap
peristiwa-peristiwa geologis dengan menggunakan satuan yang dapat di ukur,
misalnya tahun.
Salah satu ilmuwan yang mencoba mengukur bumi adalah William
Thomson atau Lord Kelvin. Ia melakukan percobaan untuk memperkirakan
waktu yang di perlukan bumi untuk mendingin sejak pembentukannya. Kelvin
berpendapat bahwa usia bumi adalah sekitar 30 hingga 100 juta tahun. Saat ini,
metode ilmiah yang di anggap paling tepat untuk mengukur usia bumi adalah
dengan pengukuran waktu paruh terhadap isotop unsur radioaktif yang terkandung
dalam batuan. Berdasarkan pengukuran waktu paruh peluruhan uranium -238
hingga menjadi timbal -206 pada batuan, di ketahui umur bumi sekitar 4,5 miliar
tahun.
E. Kelayakan Planet Bumi Untuk Kehidupan
1 Bumi Punya Air dan Sistem Penjernihannya
Tidak kurang dari 400 miliar ton air disirkulasi setiap tahunnya.
Air dari seluruh daratan Bumi mengalir ke lautan. Berkumpullah air kotor dari
seluruh aktifitas makhluk hidup daratan. Di lautan itu terjadi berbagai proses
biokimiawi dari ekosistem laut untuk diberisihkan kembali.
Dalam waktu yang bersamaan air samudera itu diuapkan oleh panas matahari
menjadi awan. Maka terjadilah penyulingan air laut besar-besaran sepanjang
tahun. Awan itu kemudian digiring ke wilayah-wilayah yang membutuhkan air
bersih di seluruh permukaan Bumi, dan turun sebagai hujan. Maha suci Allah.
Sungguh besar energi yang terlibat dalam proses penyulingan dan
pendistribusian ratusan miliar ton air itu. Dan air dalam jumlah yang cukup itu
sampai hari ini hanya ada di bumi, di planet lain memang ada asumsi
ditemukannya air, tetapi jumlah, kandungan dan keadaannya masih menjadi
perdebatan. Sementara bumi kita ini sangat berkelimpahan dengan air. Sekitar
2/3 permukaannya ditutupi oleh air. Sebuah kondisi yang tidak terjadi pada
‘saudara-saudara’ Bumi di tata surya ini. Kalau pun di planet lain ada air,
maka air di planet yang jauh dari matahari membeku, sedangkan yang dekat
matahari airnya malah mendidih dan menguap. Asal Muasal Air menurut para
ahli di masa kini, asal muasal keberadaan air itu sebenarnya bukan terbentuk
di permukaan Bumi, melainkan datang dari luar angkasa.Air yang sedemikian
banyak itu memerlukan proses ledakan raksasa yang bisa membahayakan
Bumi. Reaksi Hidrogen dengan Oksigen dalam tekanan yang sangat
tinggimenimbulkan energi panas yang luar biasa dahsyatnya dan
menyemburkan apilalu menghasilkan H2O alias air.
2 Bumi Punya Udara
Ciri khas makhluk hidup adalah bernafas. Manusia dan hewan butuh Oksigen
dan tumbuhan butuh Karbondiksida. Di Bumi, keduanyatersedia dalam jumlah
yang seimbang. Atmosfer kitamengandung oksigen dalam kadar yang pas
sekali. Tidak terlalu banyak, dan tidak terlalu sedikit. Jumlahnya sekitar 21%
dari udara yang tersedia. Yang terbanyak adalah Nitrogen, yaitu sekitar 78
persen. Selebihnya adalah gas karbon dioksida, dan sejumlah kecil gas-gas
lainnya.Kadar oksigen ini, anehnya bertahan sekitar 21 persen sesuai dengan
kebutuhan kehidupan makhluk Bumi. Jika kurang dari itu, akan menyebabkan
problem pernafasan. Sebaliknya, kalau melebihi secara radikal bakal
menyebabkan proses oksidasi di muka Bumi berjalan tidak terkendali. Di
antaranya, tingkat kebakaran dan kekeroposan logam-logam bakal melonjak
secara dramatis.
3 Bumi Punya Daratan
Ada beberapa planet besar dalam tata surya kita, seperti planet Yupiter,
Saturnus dan Uranus. Tapi sayangnya ketiga planet itu tidak memiliki daratan,
semuanya gas. Tentu saja tidak mungkin dihuni oleh manusia. Karena tidak
ada tempat berpijak.
4 Suhu Yang Cocok
Bumi punya sistem pemanasan dan pendingan otomatis yang sangat canggih,
sehingga tidak membeku atau memanas secara ekstim, meski kerjanya keliling
matahari. Bandingkan dengan pluto yang baru saja dipecat dari keluarga
planet tata suryayang suhunya yang sangat rendah, sekitar minus 328 derajat
Celsius. Dengan suhu ‘sesejuk’ ini, dijamin tidak ada makhluk hidup yang
bisa tinggal di planet dengan daratan seperti itu. Atau sebaliknya, daratan di
planet Mercurius. Planet ini sangat dekat dengan matahari, sehingga suhunya
sangat tinggi, bisa melelehkan logam Timbal. Tentu saja, tidak
adamanusiaatau hewan yangakan tahan tinggal di planet ini.
Konon satu wajah dari planet ini selalu menghadap matahari dan wajah
lainnya selalu membelakanginya. Di bagian yang tidak pernah disinari
matahari,daratanMercuriusmembeku.Dan yang terus menerus menghadap
matahari, suhunya menjadi sangat ekstrim.
5 Bumi Punya Atap Pelindung Buat Penghuninya
Angkasa luar itu ternyata ganas dan mematikan. Setidaknya yang kita tahu ada
dua ancaman, pertama tabrakan benda angkasa (meteorit) dan kedua adalah
ancaman dari sinar matahari. Di langit ternayta banyak
bertebaranbendaangkasa, mulai dari yang kecil sampai yang sebesar gunung.
Setiap saatbenda-benda itu melintasi suatu planet dan tertarik grafitasinya.
Sehingga planet itu dihujani benda-benda itu dan menimbulkan ledakah
dahsyat, bahkan tidak jarang akhirnyahancur berkeping-keping. Lihatlah
wajah permukaan bulan kita yang bopeng dengan serbuan meteorit.
Sinar matahari apalagi badai matahari akan membuat semua makhluk hidup
mati seketika. Di mana kita berada, kalau dekat dengan matahari selalu ada
resiko kematian. Maka diperlukan sebuah atapyang melindungi makhluk
hidup dari serbuan meteorit dandan jugacahaya yang mematikan itu. Atmosfer
kita initernyata berfungsi sebagai atap yang melindungi dari cahaya maut
matahari. Lapisan Ozon di bagian atas atmosferberfungsi untuk melindungi
makhluk hidup di planet ini dari serbuan sinar matahari yang mematikan yaitu
sinar ultraviolet. Lapisan magnetosfernya melindungi dari pancaran
gelombang elektromagnetik dari angkasa luar.Atmosfer yang setebal 1000 km
ini benar-benar suatu desain atap planet yang menyelimuti bumi. Sungguh
aneh dan luar biasabermanfaat buat kehidupan di dalamnya.
6 Bumi Punya Gunung dan Lembah
Kalau dihitung-hitung putaran semu buat penghuni bumi, kecepatannya
mencapai 40.000km/24 jam atau sama dengan 1.666 km/jam. Lebih cepat dari
pesawat jet komersial. Dan menurut para ahli, perputaran permukaan bum
itutelah menyebabkan timbulnya angin kencang di atmosfernya. Lantas
kenapa itu tidak menyebabkan angin badai? Karena angin itu dihalangi dan
diperlambat oleh permukaan Bumi yang tinggi rendah berbentuk gunung dan
lembah. Dalam waktu yang bersamaan juga dipengaruhi oleh perubahan
tekanan udara di berbagai wilayah Bumi akibat sumbu rotasi Bumi yang
miring 23, 5 derajat.
7 Bumi Mempunyai Pabrik Makanan Buat Makhluk Hidup
Planet Bumi ini secara sistemik bisa memproduksi dan menyediakan berbagai
kebutuhan makhluk-makhluk yang ada di dalamnya. Berbagai macam
tanaman dan pepohonan menghasilkan buah-buahan, sayuran, umbi-umbian,
biji-bijian, dan beraneka ragam kebutuhan manusia. Darinyalah kita
memperoleh sumber karbohidrat, protein dan lemak nabati.
Di sisi lain Tuhan menyediakan berbagai macam hewan dan binatang ternak.
Mulai dari berbagai jenis ikan yang hidup di perairan dan samudera,
binatang-binatang yang hidup di daratan, sampai pada beragam unggas yang
beterbangan. Semuanya memberikan ragam makanan hewani.
Dan anehnya, mereka memiliki mekanisme otomatis untuk bereproduksi
secara berkelanjutan. Kecuali, manusia sudah merusak tatanan keseimbangan
ekosistem yang ada. Maka rusaklah mekanisme alamiah itu. Dan rusak pula
sumber-sumber makanan kita.
Kesimpulan
Sementara ini kalau kita renungkan, rasanya bumi ini adalah tempat yang
paling layak untuk dihuni oleh berbagai makhluk hidup, baik manusia, hewan
maupun tumbuhan. Planet lain meski banyak memiliki kemiripan, tapi tidak
ada satu pun yang memenuhi kriteria layak untuk dihuni.
Akan tetapi semua itu tidak lantas menutup kemungkinan adanya alien atau
makhluk lain yang bisa hidup di luar sana.
“pekerjaan hebat tidak dilakukan dengan kekuatan, tapi dengan ketekunan dan kegigihan” oleh Samuel Jhonson-kritikus Inggris.
UJI KOMPETENSI
1 Jelaskan yang dimaksud tata surya
2 Jelaskan peristiwa yang terjadi akibat revolusi bumi!
3 Jelaskan manfaat dari adanya rotasi bumi bagi manusia!
4 Jelaskan bagian apa saja yang terdapat pada matahari!
5 Deskripsikan tentang bumi di mana kita tinggal!
Top Related